Anda di halaman 1dari 6

Teknik Aplikasi Zeolit di Bidang Pertanian sebagai Bahan Pembenah Tanah (Suwardi)

TEKNIK APLIKASI ZEOLIT DI BIDANG PERTANIAN


SEBAGAI BAHAN PEMBENAH TANAH
Suwardi

Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan


Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor
Jl. Meranti, Kampus IPB, Darmaga
Email: suwardi_bogor@yahoo.com

ABSTRAK

Indonesia adalah salah satu negara yang kaya akan simpanan zeolit. Aktivitas gunung api di negara ini
jutaan tahun yang lalu banyak melepaskan tuf vulkanik sebagai sumber mineral zeolit. Sifat terpenting zeolit
adalah memiliki kapasitas tukar kation (KTK) yang tinggi, mempunyai kemampuan untuk menyerap ion
ammonium dan memiliki struktur berpori yang unik. Karakteristik zeolit tersebut dapat digunakan untuk
berbagai kegunaan bagi pertanian seperti bahan pembenah tanah, pupuk lepas lambat nitrogen, dan media
pertumbuhan bagi tanaman perkebunan. Aplikasi zeolit sebagai pembenah tanah memberikan pengaruh
yang baik jika diterapkan di tanah KTK rendah seperti Oxisol, Ultisol, dan beberapa Inceptisol dengan dosis
tinggi sekitar 10-15 ton/ha. Meskipun zeolit memperbaiki sifat tanah dan produksi tanaman, namun hanya
beberapa petani yang menggunakan zeolit karena alasan ekonomi. Oleh karena itu, teknik lainnya harus
dikembangkan untuk mendorong petani menggunakan zeolit. Aplikasi zeolit dengan dosis rendah dapat
dicampur langsung dengan urea dengan rasio 1:1 atau 30% jika campuran tersebut dalam bentuk pelet.
Zeolit dapat diaplikasikan di industri dengan pembenah tanah lainnya seperti kompos, pengapuran, dan
asam humat.

Kata Kunci: zeolit, kompos zeolit, pupuk lepas lambat, pembenah tanah, asam humat

ABSTRACT

TECHNIQUE OF ZEOLITE APPLICATION ON AGRICULTURAL AS A SOIL AMELIORANT. Indonesia is


one of countries which is rich in zeolite deposits. Volcanic activities in this country millions years ago
released much of volcanic tuff as source of zeolite materials. The most important of zeolite characteristics
are high cation exchange capacity (CEC), capability to absorb ammonium ions, and their unique porous
structures. Those characteristics can be used for many utilities of zeolite for agriculture such as soil
ameliorant, slow release agent of nitrogen fertilizer, and growth media of horticultural plants. Application of
zeolite as soil ameliorant gave good effect if applied in low CEC soil such as Oxisol, Ultisol, and some
Inceptisol with high dossage of 10-15 ton/ha. Although zeolites improved the soil characteristics and crop
production, only a few farmers used zeolites due to economical reasons. Therefore, other techniques should
be developed for stimulating farmers to use zeolites. Application of zeolite with lower dosage can be mixed
directly with urea in ratio of 1:1 or 30% if the mixtures are pelletized. Zeolite can be applied in company with
other soil ameliorants such as compost, liming, and humic acid.

Keywords: zeolite, zeolite-compost, slow release fertilizer, soil ameliorant, humic acid

PENDAHULUAN jenis mineral zeolit yang ditemukan umumnya


adalah klinoptilolit dan mordenit. Lokasi
Zeolit adalah mineral yang terbentuk dari penambangan secara komersial terdapat di
bahan tuf volkan yang terjadi jutaan tahun Lampung, Bayah, Sukabumi, Bogor,
lalu. Indonesia kaya akan mineral zeolit Bandung, Tasikmalaya, dan Malang. Dari
karena banyak gunung api yang sejumlah besar deposit zeolit, baru sebagian
mengeluarkan bahan piroklastik berbutir kecil yang sudah dimanfaatkan untuk
halus (tuf) bersifat asam dan berkomposisi berbagai keperluan. Jumlah deposit zeolit
riolitik bermasa gelas. Penyebaran batuan ini Indonesia tidak kurang dari 250 juta ton.
terutama mengikuti daerah busur dalam Dengan tingkat produksi 100-250 ribu
vulkanik yang tersebar luas di Pulau ton/tahun, cadangan zeolit Indonesia tidak
Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara dan Maluku. habis dalam 1000 tahun.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan
oleh Pusat Penelitian Teknologi Mineral Tanah di Indonesia lebih dari 50% merupakan
(1990), lebih dari 50 deposit ditemukan dan tanah yang bermasalah yang ditandai oleh

33
JURNAL ZEOLIT INDONESIA Vol 8 No. 1. Mei 2009 ISSN : 1411-6723
Journal of Indonesia Zeolites

rendahnya pH tanah, kadar bahan organik, menerus tanpa atau sedikit sekali dengan
dan kapasitas tukar kation (KTK). Tanah- penambahan bahan organik. Akibatnya,
tanah tersebut menurut Soil Taxonomy selain turunnya kadar bahan organik, tanah
dikelompokkan ke dalam order Oxisol, Ultisol, menjadi semakin masam dan keras akibat
dan sebagian Inceptisol. Agar tanah-tanah kerusakan struktur tanah dan berkurangnya
bermasalah tersebut kondisinya tidak populasi sebagian besar mikroorganisme
semakin buruk, maka perbaikan tanah harus tanah. Pada kondisi seperti itu, tanah menjadi
dilakukan secara terus-menerus dengan tidak responsif terhadap pemupukan
pemberian bahan pembenah tanah seperti sehingga produksi turun. Salah satu cara
kompos, kapur, asam humat, dll. Zeolit yang untuk meningkatkan kesuburan tanah,
mempunyai KTK tinggi dan strukturnya diperlukan pemberian pupuk organik. Namun
porous mempunyai prospek yang sangat baik demikian bahan organik yang diperlukan
sebagai bahan pembenah tanah. Namun sangat banyak yaitu sekitar 10 ton/ha/tahun.
demikian teknik aplikasi dan perhitungan Untuk itu diperlukan bahan organik dalam
ekonomi harus dilakukan dengan tepat agar jumlah besar yang sering terkendala dalam
memperoleh manfaat yang optimal. pengadaaannya.

Disamping masalah tanah, peningkatan Masalah tanah lainnya adalah rendahnya


produksi pertanian masih dihadapkan pada KTK dan cepat merosotnya kesuburan tanah.
rendahnya efesiensi pupuk nitrogen. Hanya Indonesia yang terletak di daerah tropika
sekitar 40% dari urea yang diberikan ke tanah basah selain memberikan berbagai
dapat dimanfaatkan oleh tanaman (Vlek and keuntungan, juga membawa implikasi pada
Byrnes, 1986). Sementara itu usaha untuk penurunan kualitas sumberdaya tanah yang
meningkatkan efisiensi pupuk nitrogen telah sangat cepat. Pengkikisan lapisan subur
banyak dilakukan seperti dengan teknik tanah, pencucian unsur-unsur hara bersama
pemupukan dan membuat pupuk nitrogen aliran permukaan, hilangnya nitrogen ke
dalam bentuk slow release fertilizer (SRF). atmosfir melalui penguapan merupakan
Namun pupuk SRF yang ada sekarang ini contoh fenomena yang merugikan.
sebagian besar menggunakan bahan kimia Akibatnya, kualitas kesuburan tanah merosot
yang meninggalkan bahan residu yang dapat sangat cepat disertai dengan penurunan
merusak tanah. Sekarang orang cenderung produktivitas tanah yang pada akhirnya
menggunakan bahan alam seperti zeolit mengurangi produksi pangan. Tanah yang
sebagai bahan SRF didasarkan pada sifat dihasilkan di daerah tropika basah adalah
zeolit yang memiliki KTK tinggi dan tanah dengan KTK rendah seperti Oxisol,
kemampuan dapat menjerap ion amonium. Ultisol, dan sebagian Inceptisol.
Dalam prakteknya penggunaan zeolit sebagai
bahan SRF dengan mencampur pupuk urea Untuk mengatasi permasalahan rendahnya
dengan zeolit kemudian dibuat dalam bentuk KTK dan penurunan kualitas tanah seperti
pril dengan alat granulasi parabola. tersebut di atas, maka diperlukan bahan yang
dapat meningkatkan KTK dan
Paper ini akan membahas pemanfaatan zeolit mengembalikan kesuburan tanah,
di bidang pertanian khususnya teknik meningkatkan daya jerap tanah terhadap
pemberian zeolit sebagai bahan pembenah pupuk, dan dapat menyimpan air lebih lama
tanah dan bahan untuk meningkatkan di dalam tanah. Bahan yang dapat digunakan
efisiensi pupuk nitrogen sehingga dapat untuk keperluan di atas selain kompos adalah
meningkatkan produksi pertanian. zeolit. Kedua bahan tersebut mempunyai
kelebihan dan kelemahan. Bahan organik
mempunyai kelebihan memberikan efek yang
luas meliputi sifat fisik, kimia dan biologi
Permasalahan Tanah Indonesia dan tanah tetapi kelemahannya ketersediaannya
Kemungkinan Penggunaan Zeolit terbatas dan mudah terdekomposisi sehingga
harus sering ditambahkan ke dalam tanah.
Diantara permasalahan tanah di Indonesia Zeolit mempunyai kelebihan strukturnya stabil
adalah kadar bahan organik yang rendah, di dalam tanah sehingga dapat memberikan
KTK rendah dan cepat merosotnya pengaruh dalam jangka waktu yang panjang
kesuburan tanah, dan kemasaman tanah tetapi harganya masih relatif mahal. Maka jika
tinggi. Kadar bahan organik tanah-tanah kedua bahan pembenah tanah tersebut
pertanian di Indonesia terus mengalami digabungkan, maka akan diperoleh bahan
penurunan karena petani umumnya hanya kompos-zeolit. Kompos-zeolit dapat
memupuk dengan pupuk kimia secara terus- diproduksi dengan menambahkan 10-30%

34
Teknik Aplikasi Zeolit di Bidang Pertanian sebagai Bahan Pembenah Tanah (Suwardi)

zeolit dalam proses pengomposan. merupakan bahan alternatif baru untuk


Pemberian zeolit pada proses pengomposan meningkatkan efisiensi pemupukan nitrogen.
akan menghasilkan kompos yang berkurang
baunya (Suwardi, 2004). Pemberian kompos- Cara Aplikasi dan Mekanisme Kerja Zeolit
zeolit pada dosis rendah dalam jangka
panjang akan berdampak pada peningkatan Cara aplikasi zeolit di bidang pertanian
kadar bahan organik dan sekaligus khususnya untuk perbaikan sifat-sifat tanah
menambahkan zeolit ke dalam tanah. Dengan dan sebagai bahan peningkat efisiensi pupuk.
cara itu sifat-sifat tanah baik KTK maupun Sebagai bahan pembenah tanah, jumlah
kadar bahan organik akan naik (Goto and zeolit yang perlu diberikan sekitar 10-20
Ninaki, 1980). ton/ha, suatu jumlah yang sangat banyak.
Pada tanah-tanah yang memiliki KTK sangat
Zeolit sebagai Bahan Pembenah Tanah rendah seperti tanah berpasir, tanah
dan Campuran pupuk Podsolik, dan tanah Oksisol, pemberian zeolit
sebagai bahan pembenah tanah dapat
Zeolit termasuk mineral dari golongan silikat, meningkatkan KTK tanah yang dalam jangka
tetapi berbeda dengan mineral lain dari panjang dapat mempertahankan kualitas
golongan silikat seperti feldspar, kuarsa, dan tanah. Beberapa perkebunan tebu di Kuba
lain-lain, struktur mineral zeolit berongga. yang memiliki tanah Oxisol memilih cara ini
Struktur berongga ini menyebabkan zeolit dengan memberikan zeolit sampai 6 ton/ha.
mempunyai bobot isi lebih rendah, hanya Namun demikian cara ini kurang populer di
3
sekitar 2,0 g/cm lebih rendah dibandingkan Indonesia karena memerlukan modal yang
3
felsdpar yang besarnya 2,7 g/cm . Dalam sangat besar. Jika harga zeolit Rp 1000/kg
proses pembentukannya, unsur silikon yang maka pemberian 10 ton/ha memerlukan dana
-
bervalensi 4 sebagian digantikan oleh unsur Rp 6 juta/ha.
+
aluminum yang bervalensi 3 sehingga terjadi
kelebihan muatan negatif. Dengan adanya Sebagai campuran pupuk, pemberian zeolit
substitusi tersebut kerangka dasar dalam telah dipilih banyak petani. Zeolit dapat
mineral zeolit adalah aluminum-silikat. langsung dicampur dengan pupuk khusunya
Kelebihan muatan negatif ini kemudian urea sebelum ditebarkan atau diberikan ke
dinetralkan dengan adanya kation-kation lahan pertanian. Campuran zeolit dan urea
seperti kalium, natrium kalsium dan 1:1 merupakan perbandingan yang
magnesium. Dalam rongga-rongga tersebut, direkomendasikan. Zeolit juga dapat
kation-kation dan air dapat bergerak bebas. dicampurkan dengan pupuk urea sebelum
dibuat pupuk urea granul. Jumlah 30% zeolit
Disamping itu telah diketahui mineral zeolit merupakan jumlah yang telah dipakai oleh
dapat meningkatkan efisiensi pupuk nitrogen. banyak industri pupuk. Cara ini dapat
Zeolit merupakan bahan alam yang memiliki menghemat penggunaan zeolit dengan hasil
KTK tinggi (120-180 meq/100g) dan berongga produksi yang cukup baik. Hasil-hasil
dengan ukuran rongga sesuai dengan ukuran penelitian di atas sebagian besar dilakukan
ion amonium sehingga zeolit dapat menjerap dengan cara mencampur zeolit dengan
ion amonium sebelum berubah menjadi nitrat. pupuk.
Namun demikian dari analisis zeolit di
Indonesia, banyak contoh zeolit mempunyai Cara lain adalah dengan mencampur zeolit
KTK kurang dari 100 meq/100g. Hal ini dengan pupuk bahan kompos sebelum
disamping rendahnya KTK zeolit juga proses pengomposan. Zeolit dapat
masalah analisis zeolit yang belum dibakukan meningkatkan mutu kompos dan dapat
sehingga bahan yang sama jika dianalisis mengurangi bau kompos pada saat proses
pada laboratorium yang berbeda dekomposisi. Jumlah zeolit yang diberikan
menghasilkan nilai KTK yang sangat berbeda. antara 10-30% bahan kompos. Pemberian
kompos yang mengandung zeolit dalam
Pada tanah-tanah yang bermasalah jangka panjang akan meningkatkan
khususnya yang memiliki KTK rendah, kandungan zeolit di lahan pertanian.
efisiensi penggunaan pupuk masih sangat Disamping itu pemberian kompos merupakan
rendah khususnya nitrogen karena mudah cara yang sangat baik untuk
hilang melalui pencucian dalam bentuk nitrat, mempertahankan kualitas tanah. Kompos
menguap ke udara dalam bentuk gas dapat memperbaiki sifat-sifat fisik, kimia, dan
amoniak, dan berubah ke bentuk lain yang biologi tanah. Disamping itu kompos
tidak dapat dimanfaatkan oleh tanaman (Vlek mengandung unsur hara yang berguna bagi
dan Byrnes,1986). Penggunaan mineral zeolit tanaman.

35
JURNAL ZEOLIT INDONESIA Vol 8 No. 1. Mei 2009 ISSN : 1411-6723
Journal of Indonesia Zeolites

Penggunaan zeolit di bidang pertanian fisik tanah dengan memberikan zeolit dosis
diharapkan dapat meningkatkan efisiensi tinggi (sampai 10 ton/ha) dapat pula diberikan
penggunaan pupuk dan efisiensi dengan dosis rendah dengan cara
pemanfaatan air. Beberapa data yang mencampur dengan pupuk nitrogen. Kedua
diperoleh dari berbagai publikasi menunjukan cara tersebut mempunyai kelebihan dan
bahwa zeolit tidak saja meningkatkan kekurangan.
produksi secara kuantitas akan tetapi juga
meningkatkan mutu hasil pertanian. Kedua Berdasarkan kemampuan pertukaran
hal tersebut dapat menyebabkan terhadap kation yang tinggi, zeolit dapat
peningkatkan penghasilan petani sehingga mengikat dan menyimpan air dan pupuk
pada akhirnya akan memberikan kontribusi sementara dan dengan mudah memberikan
lebih besar dalam peningkatan perekonomian kepada tanaman pada saat memerlukan.
nasional. Hal ini sejalan dengan program Dengan proses kerja demikian, zeolit sering
pemerintah untuk meningkatkan pangan yang disebut sebagai agen penyedia lambat (slow
bergizi tinggi, mengimbangi laju pertambahan release agent). Dalam hal ini zeolit hanya
penduduk dan kualitas manusia yang terus berfungsi sebagai karier dalam mengatur
meningkat. pelepasan hara dan air untuk tanaman. Ini
perlu ditekankan karena banyak yang
Pemberian zeolit pada tanah yang beranggapan bahwa zeolit sering dianggap
mempunyai KTK rendah seperti tanah Oxisol, sebagai pupuk. Ini tidak benar, karena
Ultisol, dan sebagian Inceptisol dapat penambahan zeolit tanpa dibarengi dengan
meningkatkan KTK tanah. Zeolit yang penambahan pupuk dan bahan-bahan lain
diberikan pada tanah, karena zeolit yang diperlukan tanaman, justru akan
mempunyai kapasitas penyerapan hara merugikan tanaman karena sebagian dari
terutama K dan NH4 yang tinggi, maka haranya akan dijerap oleh zeolit.
kemampuan tanah dalam mengikat unsur-
unsur tersebut dapat meningkat. Pengaruh Zeolit dan Asam Humat
Pengurangan kehilangan nitrogen baik terhadap Laju Pelepasan Nitrogen dan
karena pencucian ataupun nitrifikasi dapat Produksi Padi
meningkatkan hasil produksi tanaman.
Jumlah anakan dan tinggi tanaman mulai
Peningkatan produksi akibat pemberian zeolit terlihat berbeda ketika tanaman memasuki 4
disebabkan adanya peningkatan efisiensi MST, dan ketika tanaman memasuki fase
nitrogen khususnya mengurangi pencucian generative yang ditandai pertumbuhan jumlah
nitrat. Penggunaan zeolit 3 dan 6 ton/ha anakan dan tinggi tanaman konstan.
menghasilkan akumulasi nitrogen yang lebih Dibandingkan dengan perlakuan urea pril
tinggi dibandingkan dengan kontrol yang (UP), jumlah anakan, tinggi tanaman, dan
diperlakukan dengan pupuk N dua kali lipat. anakan produktif lebih tinggi dengan
Zeolit dapat menghambat konversi NH4 perlakuan UZA. Dari kelima kadar asam
menjadi nitrat sampai 30-40%. humat, kadar humat 3% merupakan
perlakuan yang menunjukkan pertumbuhan
Dari hasil-hasil penelitian di atas terlihat dan produksi paling baik. Pada perlakuan itu
bahwa zeolit dapat meningkatkan produksi produksi meningkat 15% terhadap tanpa
gula. Cara pemberian zeolit dapat dilakukan asam humat (Tabel 1).
dengan cara memperbaiki sifat-sifat kimia dan

Tabel 1. Pengaruh UZA dengan berbagai kadar asam humat terhadap jumlah anakan dan tinggi
tanaman 8 MST, serta anakan produktif tanaman padi
Jumlah Anakan Anakan Produktif Produksi
No Perlakuan
(buah) (Buah) g/pot
1 UZA-0 16,0 16,8 38.3
2 UZA -1 17,7 16,1 38.7
3 UZA-2 17,7 16,7 39.1
4 UZA-3 18,3 18,2 44.2
5 UZA-4 17,7 16,2 42.8
6 UZA-5 17,0 17,0 40.6
7 UP 15,0 15,0 37.2
Ket: UZA: pupuk urea-zeolit dengan perbandingan 70:30.
UZA-0, 1, 2, 3 ... berarti UZA yang ditambahkan 0, 1, 2, 3 ...% asam humat

36
Teknik Aplikasi Zeolit di Bidang Pertanian sebagai Bahan Pembenah Tanah (Suwardi)

Ini berarti zeolit dan asam humat dapat seperti halnya zeolit, asam humat dapat
meningkatkan efisiensi pupuk nitrogen. Dari mengikat dan menyimpan sementara unsur-
data tersebut di atas menunjukkan bahwa unsur hara dalam tanah kemudian
zeolit dan asam humat dapat meningkatkan melepaskan kembali ke tanah saat tanaman
pertumbuhan tanaman padi. Pupuk UZA yang membutuhkannya. Asam humat secara fisik
merupakan campuran dari uea, zeolit, dan dapat menyelimuti pupuk nitrogen sehingga
asam humat dapat memperlambat pola dapat menghambat proses penguapan pupuk
pelepasan dari pupuk nitrogen sehingga menjadi gas amoniak. Disamping itu asam
tanaman lebih efisien dalam memanfaatkan humat mengandung zat perangsang tumbuh
nitrogen karena pola pelepasan nitrogen lebih yang memungkinkan akar tanaman
lambat. Dengan makin lambatnya pelepasan berkembang dengan lebih baik. Dengan
nitrogen menjadi nitrat, kehilangan pupuk mekanisme pengikatan ion amonium,
yang diakibatkan oleh penguapan dan penghambatan penguapan nitrogen, dan
pencucian semakin kecil, sehingga tanaman perangsangan perkembangan akar, asam
padi memperoleh kesempatan menyerap humat dapat meningkatkan pertumbuhan
nitrogen lebih banyak. tanaman.

Zeolit yang dicampur dengan pupuk urea


mengikat ion amonium yang dilepaskan KESIMPULAN
pupuk urea pada saat penguraian. Rongga
zeolit yang berukuran 2-8 Angtrom sesuai 1. Zeolit memiliki KTK dan kemampuan
dengan ukuran ion amonium. Pengikatan menjerap ion amonium tinggi serta
akan lebih efektif jika jumlah zeolit yang berstruktur porous dapat dimanfaatkan
dicampurkan ke dalam pupuk urea semakin sebagai bahan pembenah tanah
banyak, karena kompleks jerapan dan rongga khususnya pada tanah-tanah yang
yang dapat menangkap ion amonium mempunyai KTK rendah seperti Oxisol,
semakin banyak. Namun demikian zeolit yang Ultisol, dan sebagian Inceptisol.
terlalu banyak dapat mengikat nitrogen
2. Aplikasi zeolit sebagai bahan pembenah
semakin kuat. Ion amonium yang dijerap
tanah dapat dilakukan dengan pemberian
zeolit tidak segera dilepas ke dalam larutan
zeolit pada tanah dengan dosis sekitar 10-
tanah selama jumlah ion amonium dalam
15 ton/ha. Pemberian dengan jumlah
tanah masih tinggi. Setelah ion amonium
sebesar itu secara ekonomis sering
dalam tanah berubah menjadi nitrat,
memberatkan petani khususnya untuk
persediaan ion amonium dalam rongga-
tanaman pangan. Namun jika tanah
rongga zeolit dilepaskan ke dalam larutan
ditanami dengan tanaman hortikultura
tanah. Jadi zeolit berfungsi memperlambat
yang mempunyai nilai ekonomis tinggi
proses perubahan ion amonium menjadi ion
atau komoditas tanaman pangan yang
nitrat.
dihitung dalam jangka panjang maka
pemberian zeolit akan menguntungkan.
Zeolit memiliki nilai KTK yang tinggi yang
berarti mempunyai jumlah kisi-kisi pertukaran 3. Untuk mengurangi jumlah zeolit yang
dan rongga-rongga dalam jumlah yang diberikan ke dalam tanah, maka cara
banyak sehingga semakin banyak jumlah ion aplikasi dapat dengan mencampur zeolit
amonium yang berasal dari pupuk nitrogen dengaan pupuk urea. Perbandingan urea
yang telah mengalami hidrolisis dijerap zeolit. dan zeolit 1:1 sehingga jika dosis urea
Penjerapan ion amonium di dalam untuk sebuah komoditas 200 kg/ha, maka
rongga/kisi-kisi zeolit, hanya bersifat zeolit yang dibutuhkan hanya 200kg/ha.
sementara dan dengan mudah akan di Pemberian zeolit akan lebih efisien jika
berikan kepada tanaman pada saat zeolit dan pupuk urea dibuat dalam bentuk
diperlukan (Suwardi, 2002). Jika kadar N pelet. Jumlah zeolit cukup 30% dari
dalam larutan tanah berkurang, N yang campuran zeolit dan urea.
diadsorbsi oleh zeolit akan dilepaskan secara
4. Pemberian zeolit sebagai bahan amelioran
perlahan ke dalam larutan tanah.
dapat dikombinasikan dengan bahan
Asam humat yang memiliki KTK dan pH yang pembenah tanah lain seperti kompos,
tinggi serta mempunyai peranan dalam kapur, dan asam humat. Dalam
prakteknya disarankan zeolit dibuat pupuk
merangsang pertumbuhan tanaman ternyata
baru dalam bentuk pupuk campuran dari
hanya diperlukan dalam jumlah yang sangat
bahan organik, zeolit, dan asam humat.
sedikit yaitu 3% dari campuran urea dan
Bahan pembenah baru tersebut akan lebih
zeolit. Berdasarkan sifat pertukaran kation,

37
JURNAL ZEOLIT INDONESIA Vol 8 No. 1. Mei 2009 ISSN : 1411-6723
Journal of Indonesia Zeolites

baik dibandingkan jika diberikan secara 3. Suwardi. 2004. Teknologi Pengomposan


tunggal. Bahan Organik sebagai Pilar Pertanian
Organik. Proceeding Simposium Nasional
Pertanian Organik: Keterpaduan Teknik
UCAPAN TERIMA KASIH Pertanian Tradisional dan Inovatif, Hal 25-
33.
Kami mengucapkan terima kasih kepada
4. Goto, I. and Ninaki, M. 1980. Studies on
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi,
the agricultural utilization of natural
Departemen Pendidikan Nasional yang telah
zeolites as soil conditioners. Part 2:
membiayai penelitian ini melalui Program
Change of physical and chemical
Hibah bersaing.
properties of upland soils with application
of natural zeolites. J. of Agric. Sci., The
Tokyo Univ. of Agric. 24:305-315.
DAFTAR PUSTAKA
5. Suwardi. 2002. Pemanfaatan Zeolit untuk
1. Pusat Pengembangan Teknologi Mineral. Meningkatkan Produksi Tanaman Pangan,
1990. Kegunaan dan prospek zeolit di Peternakan, dan Perikanan. Makalah
Indonesia. Laporan Ekonomi Bahan Galian, disampaikan pada Seminar Teknologi
No. 72. Aplikasi Pertanian, Bogor IPB.
2. Vlek, P.L.G. and Byrnes, B.H. 1986. The
efficacy and loss of fertilizer N in lowland
rice. Fert. Res. 9:131-147.

38

Anda mungkin juga menyukai