Anda di halaman 1dari 35

MANAJEMEN PROYEK SISTEM, IMPLEMENTASI,

OPERASI, DAN PENGENDALIAN

Makalah
Untuk Memenuhi Tugas
Matakuliah Sistem Informasi Akuntansi
Yang diampu oleh bapak Angga Kurniawan, S.E., M.Sc.

Disusun Oleh
Kelompok 4

Eryco Maychandra 17630014


Mia Febriana 17630023
Rendi Fedias Saputra 17630029
Retno Setyaningsih 17630030
Tri Suci Rahayu 17630036

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PRODI AKUNTANSI
JUNI 2020
KATA PENGANTAR

Sebagai puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul Manajemen Proyek Sistem, Implementasi, Operasi, Dan Pengendalian dengan
baik dan lancar tanpa hambatan dan dapat selesai dengan tepat waktu. Pada
kesempatan ini tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Allah SWT yang telah memberikan petunjuk dan kemudahan dalam
menyelesaikan makalah ini.
2. Bapak Angga Kurniawan, S.E., M.Sc. selaku dosen pengampu
matakuliah sistem informasi akuntansi.
3. Kedua orangtua yang telah mendukung dan memberi semangat untuk
menyelesaikan makalah ini.
4. Serta teman-teman yang telah bekerja sama dalam makalah ini.
Kami menyadari dalam penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dari dosen dan rekan-
rekan mahasiswa-mahasiswi tetap kami nantikan demi kesempurnaan makalah
ini. Atas kekurangan dan kesalahan dalam penyusunan makalah ini, kami mohon
maaf. Harapan kami makalah ini dapat diterima dan bermanfaat.

Metro, Juni 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang Masalah................................................................... 1
1.2 Rumusan dan Pertanyaan................................................................ 1
1.3 Tujuan dan Manfaat Pembahasan.................................................... 1
1.4 Metode Pembahasan........................................................................ 1

BAB II TINJAUAN TEORITIS....................................................................... 2

2.1 Pengertian Implementasi Sistem........................................................ 2


2.2 Pengertian Perencanaan Dan Mengatur Proyek Sistem.................... 2
2.3 Pengertian Sumber Daya Sistem....................................................... 2
...........................................................................................................

BAB III ANALISIS......................................................................................... 3


3.1 Implementasi Sistem.......................................................................... 3
3.2 Merencanakan Dan Mengatur Proyek Sistem.................................... 10
3.3 Kontrol Atas Sumber Daya System Informasi Non Keuangan............ 26

BAB IV PENUTUP........................................................................................ 30
4.1 Kesimpulan ....................................................................................... 30
4.2 Saran ................................................................................................ 30

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 31

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Sistem Informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan  pengolahan transaksi harian, mendukung
operasi, bersifat manajerial dan menyediakan kepada pihak luar tertentu
dengan laporan-laporan yang diperlukan.Suatu sistem informasi yang baik
tidak terlepas dari teknik dan langkah dalam membangunnya agar mampu
memberikan kepuasan optimal kepada para  penggunanya.Banyak teknik
dan cara yang digunakan untuk membuat suatu sistem informasi. Untuk
memahami dan mengetahui teknik dan langkah-langkah dalam membangun
sebuah sistem informasi, diperlukan penjelesan lebih lanjut terhadap hal
tersebut. Siklus Hidup Informasi adalah salah satu metode yang digunakan
untuk membangun sebuah sistem informasi dari tahap awal sampai pada
akhirnya pada tahap penyelesaian serta pengaplikasiannya pada kehidupan
nyata. Beberapa diantaranya dikenal dengan istilah Rapid Application
Development, join application development, dan sistem development life
cycle. Hal tersebut akan dipahami lebih lanjut pada  paparan materi dibawah
sehingga mampu memberikan pengetahuan bagi para pembaca dan
memberikan sedikit gambaran dalam hal teknik atau langkah pembangunan
sebuah sistem.

1.1 Rumusan dan Pertanyaan


1. Apa Implementasi Sistem itu ?
2. Bagaimana merencanakan dan mengatur proyek system ?
3. Bagaimana Kontrol Atas Sumber Daya System Informasi Non
Keuangan ?

1
1.2 Tujuan dan Manfaat Pembahasan
1. Untuk mengetahui Implementasi Sistem
2. Untuk mengetahui merencanakan dan mengatur proyek system
3. Untuk memahami Kontrol Atas Sumber Daya System Informasi Non
Keuangan

1.4 Metode Pembahasan


Pembahasan dalam makalah ini menggunakan metode literasi buku yaitu
dalam bentuk membaca buku referensi tentang Teknik Sistem dan
Dokumentasi dan manfaat kecanggihan teknologi yakni menggunakan
internet yang terpercaya.

2
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

2.1 Pengertian Implementasi Sistem


Kata implementasi sendiri berasal dari bahasa Inggris “to implement”
artinya mengimplementasikan. Menurut Budi Winarno (2002) implemenasi
merupakan Tindakan-tindakan yang harus dilakukan oleh sekelompok
individu yang sudah ditunjuk dalam penyelesaian suatu tujuan yang sudah
ditetapkan sebelumnya. Guntur Setiawan (2004) Implementasi adalah
perluasan dari aktivitas yang saling menyesuaikan proses interaksi antara
tujuan serta tindakan dengan tujuan untuk menggapainya juga diperlukan
jaringan pelaksana berokrasi yang efektif. Secara umum implementasi
dapat diartikan sebagai suatu tindakan atau pelaksanaan dari suatu
rencana yang telah disusun secara matang dan terperinci.

2.2 Pengertian Merencanakan Dan Mengatur Proyek Sistem


Perencanaan Proyek adalah disiplin untuk menyatakan bagaimana untuk
menyelesaikan sebuah proyek dalam jangka waktu tertentu, biasanya
dengan tahapan yang ditetapkan, dan sumber daya yang ditunjuk. Salah
satu pandangan dari perencanaan proyek bagi beberapa aktivitas, antara
lain menetapkan tujuan, mengidentifikasi, perencanaan jadwal, dan
membuat rencana mendukung (termasuk yang berkaitan dengan sumber
daya manunsia, metode komunikasi, dan manajemen resiko). Sebagai
elemen penting dari menejemen proyek, perencanaan proyek melibatkan
pengembangan tindakan dan penjadwalan yang akan membuat proyek
bergerak maju secara konsisten.

2.3 Pengertian Sumber Daya System Informasi


Menurut O'Brien (2005, p5), Sistem Informasi (SI) merupakan kombinasi
teratur apapun dari orang-orang, harware, software, jaringan komunikasi,
dan sumber daya yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebabkan
informasi dalam sebuah organisasi.

3
BAB III
ANALISIS

3.1. IMPLEMENTASI SISTEM


3.1.1 Menetapkan Rencana Dan Kontrol Untuk Implementasi
Manajemen proyek adalah konsep kunci dalam implementasi sistem.
Untuk mengelola proyek implementasi secara memadai, rencana
spesifik perlu dikembangkan. Rencana-rencana ini harus memasukkan
tiga komponen utama :
1) Pengelompokan proyek ke dalam berbagai fase
2) Anggaran spesifik yang berlaku untuk setiap fase, dan
3) Jadwal spesifik yang berlaku untuk setiap fase proyek. Berbagai
teknik penjadwalan dapat digunakan untuk mengontrol implementasi.

Melaksanakan Kegiatan Implementasi Melaksanakan kegiatan


implementasi melibatkan pelaksanaan aktual dari rencana desain.
Kegiatan umum selama pelaksanaan meliputi pemilihan dan pelatihan
personil, pemasangan peralatan komputer baru. perancangan sistem
terperinci, penulisan dan pengujian program komputer, pengujian sistem.
pengembangan standar, dokumentasi, dan konversi file. Setiap kegiatan
ini dibahas secara rinci di bagian ini. Dalam menjalankan rencana
implementasi, langkah-langkah tertentu harus diambil untuk memberikan
transisi yang lancar dan untuk memastikan penerimaan dari karyawan
perusahaan. Biasanya diinginkan bagi manajemen dan tim sistem untuk
membuat pengumuman resmi mengenai pelaksanaan proyek. Kehati-
hatian harus diambil untuk memastikan karyawan bahwa masa transisi
akan lancar, dan jika memungkinkan, karyawan harus diyakinkan bahwa
pekerjaan mereka akan dilindungi. Proses pengumuman formal harus
bermanfaat untuk meminimalkan rumor. Ini penting karena desas-desus
dapat menghasilkan ketidakpastian yang berlebihan dan keresahan
karyawan. Aspek penting lainnya dari fase eksekusi adalah
pengorganisasian tim proyek khusus. Idealnya, tim harus terdiri dari
individu yang juga berpartisipasi dalam merumuskan spesifikasi desain
dan rencana implementasi. Manajer yang terpengaruh juga harus
berpartisipasi.

4
3.1.2 Pelatihan Karyawan

Hampir setiap implementasi sistem yang sukses membutuhkan perhatian


yang besar untuk pelatihan karyawan. Dalam beberapa kasus, karyawan
baru harus dipekerjakan dan dilatih. Dalam kasus lain, karyawan yang
ada harus diajar untuk bekerja dengan formulir, laporan, dan prosedur
baru. Pentingnya pelatihan yang memadai tidak dapat terlalu ditekankan.
Anda tidak boleh berasumsi bahwa karyawan akan belajar menggunakan
sistem sendiri. secara memadai, ada kemungkinan bahwa mereka hanya
akan mengabaikan sistem baru. Oleh karena itu, keberhasilan seluruh
proyek pengembangan sistem dipengaruhi oleh kecukupan pelatihan.
karyawan tidak terlatih.

3.1.3 Menjalankan Kegiatan Implementasi


Menjalankan kegiatan implementasi melibatkan pelaksanaan aktual dari
rencana desain. Khas kegiatan selama pelaksanaan meliputi pemilihan
dan pelatihan personil, pemasangan komputer baru peralatan,
perancangan sistem terperinci, penulisan dan pengujian program
komputer, pengujian system pengembangan standar, dokumentasi, dan
konversi file. Masing-masing kegiatan dibahassecara rinci di bagian ini.
Dalam menjalankan rencana implementasi, langkah-langkah tertentu
harus diambil untuk menyediakan a transisi yang lancar dan untuk
memastikan penerimaan dari karyawan perusahaan. Biasanya
diinginkan untuk manajemen dan tim sistem untuk membuat
pengumuman resmi mengenai pelaksanaan proyek. Harus diperhatikan
untuk memastikan karyawan bahwa masa transisi akan lancar, dan bila
memungkinkan, karyawan harus diyakinkan bahwa pekerjaan mereka
akan dilindungi. Proses pengumuman resmi harus bermanfaat untuk
meminimalkan rumor. Ini penting karena rumor dapat menghasilkan
banyak ketidakpastian dan keresahan karyawan. Aspek penting lainnya
dari fase eksekusi adalah pengorganisasian proyek khusus tim.
Idealnya, tim harus terdiri dari individu yang juga berpartisipasi dalam
merumuskan spesifikasi desain dan rencana implementasi. Manajer
yang terpengaruh juga harus berpartisipasi. Pelatihan Karyawan Secara
virtual, setiap implementasi sistem yang sukses mensyaratkan hal itu
perhatian yang cukup besar diberikan untuk pelatihan karyawan. Dalam

5
beberapa kasus, karyawan baru harus disewa dan dilatih. Dalam kasus
lain, karyawan yang ada harus diajari untuk bekerja dengan formulir
baru, laporan, dan prosedur. Pentingnya pelatihan yang memadai tidak
dapat terlalu ditekankan. Anda tidak boleh berasumsi bahwa karyawan
akan belajar menggunakan sistem itu sendiri. Jika karyawan tidak terlatih
secara memadai, ada kemungkinan bahwa mereka hanya akan
mengabaikan sistem baru. Karena itu, keberhasilan Seluruh proyek
pengembangan sistem dipengaruhi oleh kecukupan pelatihan.
Perusahaan biasanya akan menghadapi sejumlah opsi yang berkaitan
dengan penggunaan dan pelatihan karyawan. Misalnya, manajemen
sering kali harus memutuskan apakah perusahaan harus merekrut
karyawan baru untuk posisi tertentu atau melatih ulang karyawan yang
sudah ada. Dalam banyak kasus, yang terbaik adalah melatih kembali
karyawan yang ada. Ada beberapa alasan untuk ini :
• Biaya rekrutmen yang berkaitan dengan mempekerjakan karyawan
baru dihindari.
• Karyawan yang ada sudah akrab dengan operasi perusahaan.
• Semangat kerja karyawan sering ditingkatkan, terutama dalam
kasus di mana posisi baru akan menjadi promosi untuk karyawan
yang sudah ada. Selain itu, sejumlah pendekatan pelatihan tersedia
untuk perusahaan, termasuk Mempekerjakan konsultan pelatihan
luar Menggunakan manual pelatihan Menggunakan presentasi
rekaman video
 Menggunakan presentasi rekaman audio
 Menggunakan seminar pelatihan
 Menggunakan instruksi langsung yang digunakan secara
perorangan
 Menggunakan pelatihan dengan bantuan komputer

3.1.4 Mengambil Dan Menginstal Baru Peralatan Komputer


Pemasangan peralatan komputer baru terkadang bisa menjadi tugas
yang monumental. Untuk pemasangan dengan ukuran berapa pun,
insinyur dan personel lain mungkin diminta untuk membantu dalam
pemasangan. Namun, banyak masalah yang bisa ditemui. Pertama,
fasilitas yang memadai harus tersedia. Sebagian besar pusat data yang

6
besar memerlukan lingkungan terkendali yang menjaga kelembaban dan
suhu dalam rentang yang ditentukan. Selain itu, instalasi ini memerlukan
ketentuan khusus untuk skema pengkabelan yang kompleks.
Persyaratan lain biasanya mencakup langkah-langkah keamanan
khusus, seperti sistem pemadam kebakaran khusus, sistem pemantauan
video, atau kunci pintu khusus.

3.1.5 Desain Sistem Rinci


Selama fase implementasi, hampir selalu diperlukan untuk melakukan
beberapa pekerjaan desain tambahan. Ini mungkin termasuk desain
berbagai jenis formulir atau laporan. Selain itu, tidak jarang fase
implementasi mengungkapkan bahwa beberapa bagian dari rencana
desain tidak dapat dijalankan; Oleh karena itu, selalu diperlukan untuk
melakukan beberapa menit terakhir fine-tuning dari rencana desain
sistem. Bagian yang sangat penting dari eksekusi desain terperinci
selama fase implementasi melibatkan pemrograman komputer dan / atau
penyesuaian. Bahkan jika rencana desain membutuhkan aplikasi yang
sudah dikemas, seperti ERP atau SaaS, kemungkinan besar diperlukan
penyesuaian. Sebagai tambahan. lebih banyak pekerjaan mungkin
diperlukan jika perusahaan menambah atau mengubah layanan datanya.
Sebagai contoh. perusahaan dapat menghilangkan pusat datanya
sendiri untuk mendukung penyewaan layanan data di cloud. Spesifikasi
desain untuk program komputer ditentukan oleh tim desain, bukan
programmer, Fungsi utama programmer adalah untuk
mengimplementasikan rencana spesifik; Namun, penting untuk aplikasi
programmer harus diuji dengan sangat hati-hati sebelum dioperasikan.
Satu alat yang kuat berarti bekerja bersama dengan tim desain.
Akhirnya, computer aplikasi harus diuji dengan sangat hati-hati sebelum
dioperasikan. Satu cara kuat pengujian semacam itu melibatkan
pemrosesan data uji. Data uji dapat dibuat atau dapat berasal dari data
nyata, Dalam kedua kasus, data uji harus mencakup sejumlah besar
jenis kesalahan yang berbeda. Selain itu, data uji harus mencakup
berbagai kondisi, karena program yang rusak akan sering bekerja tanpa
masalah mengingat tidak ada kesalahan dalam file data input atau ketika
data uji mewakili kondisi operasi rata-rata. Karena itu, suatu upaya

7
harus dilakukan untuk "merusak" program; individu yang melakukan
pengujian harus melakukan segala yang mungkin untuk menemukan
sesuatu yang salah dengan program. Akhirnya, semua aplikasi
komputer harus didokumentasikan secara memadai, baik secara internal
maupun eksternal, dokumentasi internal mencakup berbagai jenis
komentar (tertanam dalam program) yang menggambarkan berbagai
variabel. Dokumentasi eksternal harus ditulis baik dari kode dan
mendefinisikan berbagai program dari sudut pandang pemrogram dan
pengguna. Dokumentasi Programmer akan mencakup hal-hal seperti
deskripsi objek, bagan alur Englisn terstruktur dari logika program,
definisi berbagai subprogram, finctions, dan variabel program.
Dokumentasi harus dapat digunakan oleh programmer yang berbeda,
bekerja beberapa tahun kemudian, untuk memodifikasi aplikasi. Aplikasi
tanpa dokumentasi yang memadai mungkin tidak berguna jika
programmer yang menulisnya meninggalkan perusahaan. Selain
menguji program (mis., Aplikasi dan layanan) secara individual, penting
juga untuk menguji program terkait sebagai suatu kelompok. Misalnya,
sistem yang diberikan mungkin memiliki empat program yang
mengakses file data yang sama. Dalam hal ini, keempat program harus
diuji bersama. Jenis pengujian ini akan mengungkap kesalahan
integrasi, kesalahan tersebut dapat terjadi ketika satu program membuat
asumsi yang salah mengenai tugas yang dilakukan oleh program lain.

3.1.6 Dokumen Sistem Baru


Dokumentasi adalah salah satu bagian terpenting dari implementasi
sistem, tetapi sering diabaikan. Salah satu alasan untuk kelalaian dalam
mendokumentasikan sistem secara memadai adalah bahwa pemrogram
biasanya menerima sejumlah besar pelatihan dalam bahasa
pemrograman tetapi sedikit atau tidak ada pelatihan dalam dokumentasi,
Tentu saja. beberapa lembaga pendidikan melakukan pekerjaan yang
sangat baik dalam mengajarkan keterampilan dokumentasi; Namun,
kebalikannya terlalu sering benar. Saya sering mengatakan bahwa
seorang programmer komputer yang baik akan menulis beberapa baris
kode program per hari. Salah satu alasan untuk jumlah yang kecil
adalah bahwa seorang programmer yang baik akan menghabiskan

8
sebagian besar waktu untuk mengembangkan rencana dan
dokumentasi. Pengembangan tanpa dokumentasi hampir tidak ada
gunanya. Dokumentasi yang baik dapat melayani berbagai tujuan
bermanfaat, termasuk :
1) Melatih karyawan baru,
2) Memberikan informasi bermanfaat dan bermanfaat bagi programmer
dan program untuk evaluasi program di masa depan dan kegiatan
modifikasi,
3) Memberikan auditor informasi yang berguna untuk mengevaluasi
kontrol internal, dan
4) Membantu memastikan bahwa spesifikasi desain sistem m dari
perangkat lunak komputer.

3.1.7 Konversi File


Masalah khas yang terlibat dalam implementasi sistem adalah konversi
data. Dalam beberapa kasus, file yang dikelola secara manual harus
dikonversi ke format komputer. Selain itu, sering kali perlu untuk
mengubah dari satu format komputer ke format lainnya. Sebagai contoh.
rencana desain mungkin memungkinkan untuk mengonversi data dalam
Intuit Quickbase "format M menjadi data dalam format basis data Oracle.
Konversi dapat menjadi proses yang mahal dan memakan waktu. Hal ini
terutama berlaku dalam kasus konversi file manual ke file yang
terkomputerisasi. Dalam kasus seperti itu, seringkali diperlukan untuk
melakukan banyak penyaringan data setelah memasukkan informasi ke
dalam komputer karena kesalahan biasanya dilakukan dalam proses
input data.

3.1.8 Uji Operasi


Sebelum sistem benar-benar diimplementasikan, harus diuji secara
menyeluruh Ada tiga pendekatan dasar untuk pengujian akhir system :
1) pendekatan langsung,
2) operasi paralel, dan
3) konversi modular.

9
Pendekatan langsung melibatkan pengalihan ke sistem baru dan
meninggalkan sistem lama pada titik waktu tertentu disebut titik cutover.
Pendekatan langsung, meskipun relatif murah, memiliki kelemahan yang
jelas untuk memungkinkan kemungkinan masalah sistem utama yang
mengganggu operasi aktual perusahaan. Sebagai contoh, itu bisa
menjadi bencana untuk menemukan bahwa sistem piutang baru menagih
semua perusahaan pelanggan untuk jumlah yang salah. Pendekatan
kedua, operasi paralel, melibatkan menjalankan sistem baru dan lama
secara bersamaan. Semua transaksi diproses oleh kedua sistem. Hasil
operasi berdasarkan kedua sistem dibandingkan. Setiap perbedaan
mungkin mengindikasikan amasalah dalam sistem baru. Operasi paralel
memiliki keuntungan menjadi sangat aman; namun, itu sangat mahal dan
mungkin tidak hemat biaya di semua aplikasi. Pendekatan terakhir,
modular konversi, melibatkan pentahapan dalam sistem baru dalam
segmen. Misalnya, akuntansi baru sistem mungkin termasuk modul untuk
piutang dagang, hutang dagang, persediaan, dan umum buku besar.
Pendekatan konversi modular mungkin mengimplementasikan modul
inventaris itu sendiri. Setelah perusahaan merasa nyaman dengan modul
ini, modul lain dapat dibawa online. Utama kelemahan dari proses
konversi modular adalah dapat melibatkan checkout yang sangat lama
Titik. Ini mungkin menunda implementasi akhir dari sistem baru terlalu
lama untuk menjadi praktis.

3.1.9 Mengevaluasi Sistem Baru


Setelah sistem baru diimplementasikan, masih banyak pekerjaan yang
tersisa. Diperlukan tindak lanjut untuk memastikan bahwa sistem baru
beroperasi sesuai rencana. Ada banyak pendekatan yang dapat
membantu dalam tindak lanjut dan evaluasi, termasuk observasi,
kuesioner, ukuran kinerja, dan tolok ukur.

3.2. MERENCANAKAN DAN MENGATUR PROYEK SISTEM


Secara operasional, teknik manajemen proyek adalah jantung dari sistem
yang terkontrol dengan baik siklus hidup pengembangan. Istilah proyek
mengacu pada aplikasi spesifik yang telah disetujui untuk
pengembangan. Setelah persetujuan telah diperoleh, manajemen proyek

10
dimulai dan berkaitan dengan analisis rinci, desain, pemrograman,
pengujian, implementasi, operasi, dan pemeliharaan proyek.

3.2.1 Seleksi Proyek


Jika sumber daya organisasi terbatas, sumber daya
pengembangan proyek harus dialokasikan proyek yang
menghasilkan manfaat terbesar bagi organisasi. Proyek-proyek
potensial dapat diusulkan langsung oleh departemen pengguna
atau oleh sistem informasi yang terpisah atau fungsi perencanaan
perusahaan atau muncul sebagai respons terhadap masalah
segera seperti perubahan dalam persyaratan pelaporan
federal.Biasanya, proposal muncul dengan semua cara ini, dan
ada lebih banyak proposal proyek yang bisa dilakukan oleh staf
yang ada. Pemilihan proyek biasanya menjadi tanggung jawab
kemudi komite atau unit organisasi lainnya untuk memastikan
partisipasi pengguna aktif dalam pemilihan proses. Proposal
proyek diajukan kepada komite pengarah secara tertulis. Proposal
harus berikan pernyataan tentang manfaat dan biaya yang
diharapkan, jika memungkinkan. Seringkali, biaya dan manfaat
hanya dapat diperkirakan secara subyektif karena kesulitan dalam
menentukan biaya layanan informasi dan kesulitan
memperkirakan sumber daya yang akan diperlukan untuk
menyelesaikan proyek. Dalam organisasi besar, proses pemilihan
proyek mungkin sangat formal, dengan proyek dokumen proposal
memberikan analisis rinci tentang biaya dan manfaat yang
diharapkan, baik finansial dan non finansial. Return on investment
(ROI) yang diharapkan sering merupakan kriteria seleksi penting
dalam kasus-kasus seperti itu. Setelah proyek disetujui untuk
pengembangan, tim proyek harus diorganisir untuk mulai bekerja.

3.2.2 Tim Proyek


Tenaga kerja adalah sumber daya dasar dalam proyek sistem apa
pun. Salah satu tugas penting manajemen proyek adalah
membentuk tim proyek yang sesuai. Untuk proyek sistem aplikasi,
analis, programmer, dan teknisi lainnya diperlukan, tetapi

11
perwakilan dari departemen pengguna yang sedang
mengembangkan aplikasi biasanya juga harus disertakan. Satu
anggota harus dipilih sebagai pemimpin proyek untuk
memusatkan tanggung jawab kontrol untuk proyek. Apakah
pemimpin proyek ini harus berasal dari departemen pengguna
atau departemen sistem informasi adalah pertanyaan yang paling
baik dijawab dalam konteks lingkungan proyek tertentu. Jika
pemimpin proyek berasal dari departemen pengguna, maka
pengguna kemungkinan akan sangat terlibat dan berkomitmen
untuk keberhasilan proyek. Namun, kualitas kepemimpinan teknis
mungkin lebih lemah daripada jika orang sistem informasi dipilih
sebagai pemimpin proyek.

3.2.2.1 Tanggung jawab pemimpin proyek

Panitia
Acara Sistem
Informasi
Departeme Departemen
n
pengguna

Pemimpin
Proyek
Analis Staf
Anggota Utama Teknik
Pengguna

: Garis Tanggung Jawab Analis /


: Tanggung jawab projek programer

Gambar 12.4.
Organisasi Tim Proyek

Diagram organisasi tim proyek muncul pada Gambar 12.4.


Pemimpin proyek memiliki tanggung jawab langsung kepada
komite pengarah untuk kemajuan dan penyelesaian proyek.
Komite pengarah atau unit organisasi semacam itu
digunakan untuk memastikan tingkat keterlibatan pengguna

12
yang tinggi dalam pekerjaan departemen sistem informasi.
Tim proyek terdiri dari pemimpin proyek, analis, dan
pemrogram dari departemen sistem informasi dan satu atau
lebih peserta pengguna dari unit organisasi yang sedang
dikerjakan proyek. Setiap anggota tim proyek memikul
tanggung jawab linier kepada manajer / penyelia
departemennya. Namun, untuk kegiatan proyek, setiap
anggota tim proyek melapor kepada pemimpin proyek. Pada
proyek besar, satu atau lebih pemimpin atau kepala analis
dan / atau programmer ditugaskan untuk membantu
pemimpin proyek dalam mengawasi staf teknis. Pemimpin
proyek harus memelihara kontak dengan manajer
departemen pengguna utama yang memiliki tanggung jawab
untuk proyek. Manajer pengguna biasanya adalah orang
yang harus secara resmi menyetujui proyek pada saat
penyelesaiannya. Pemimpin proyek juga harus
berhubungan dengan spesialis teknis, seperti administrator
basis data, seperti yang diperlukan untuk menyelesaikan
proyek dengan sukses. Selain organisasi tim proyek,
tanggung jawab utama pemimpin proyek adalah
merencanakan, menjadwalkan, dan mengendalikan proyek.
Tanggung jawab ini dirinci dalam Gambar 12.5.

Gambar 12.5. Tanggungjawab Pemimpin


Projek

Tanggung jawab
pemimpin projek

Perencanaan Penjadwalan Pengendalian

Gangguan Alokasi Jadwal Penugasan Kemajuan dan Pelaporan


Projek Sumber Daya Kegiatan / Tugas Pelaporan Status
Tugas Waktu

13
Perencanaan melibatkan pengerjaan proyek dan alokasi
sumber daya. Penjadwalan adalah penyempurnaan berturut-
turut untuk rencana proyek; kegiatan dijadwalkan secara
kronologis, dan tanggung jawab proyek terinci diberikan
kepada anggota tim. Penjadwalan proyek dilakukan dengan
menggunakan teknik seperti PERT dan CPM. Kontrol
proyek melibatkan pelaporan waktu dan kemajuan.
sebagai pelaporan status proyek berkala ke manajemen
tingkat atas. Sistem akuntansi proyek adalah sarana yang
dengannya pemimpin proyek memenuhi tanggung jawab
kontrol proyeknya.

3.2.2.2 Ketidakpastian proyek


Masalah utama yang dihadapi oleh setiap tim proyek adalah
ketidakpastian yang terkait dengan proyek sistem aplikasi.
Teknisi harus bekerja dengan pengguna untuk memperoleh
persyaratan data sistem. Pengguna sering tidak menyadari
masalah yang menciptakan kebutuhan untuk proyek baru
dan mungkin, pada kenyataannya, tidak menyadari data
spesifik yang mereka gunakan dalam tanggung jawab
pengambilan keputusan. Karena alasan ini, antarmuka
pengguna-perancang dicirikan oleh tingkat ketidakpastian
yang tinggi. Ketidakpastian juga ada dalam pengembangan
sistem. Setelah desain sistem diatur, programmer harus
menafsirkan spesifikasi terperinci dan menulis perangkat
lunak yang diperlukan. Pengembangan perangkat lunak juga
tidak pasti. Total waktu yang diperlukan untuk kode
perangkat lunak hanya dapat diperkirakan. Ketidakpastian
juga ada, apakah perangkat lunak yang dihasilkan akan
dapat diandalkan dan apakah akan sesuai dengan
spesifikasi sistem. Tugas tim proyek adalah untuk
mengurangi semua ketidakpastian ini, mengoordinasikan
kegiatan berbagai pihak yang bekerja pada proyek, dan
menyelesaikan proyek dalam waktu yang wajar dan pada ost

14
yang wajar. Pemilihan pemimpin proyek yang efektif sangat
penting untuk tugas-tugas ini.

3.2.3 Perincian Proyek Menjadi Tugas Dan Fase


Untuk merencanakan dan mengendalikan proyek secara efektif,
kegiatan yang diperlukan dikelompokan atau diperhitungkan
kedalam daftar tugas dan fase yang terperinci. Jika total proyek
secara tepat dimasukkan ke dalam komponen yang lebih kecil dari
siklus hidup sistem, proyek menjadi lebih mudah untuk
dikendalikan dan dipahami. Tidak ada metode standar untuk
memfaktorkan proyek ke dalam kegiatan terperinci, sama seperti
tidak ada daftar standar fase dalam siklus hidup pengembangan
sistem. Ada beberapa alasan untuk ini, termasuk pendapat yang
berbeda, paket manajemen proyek komersial yang berbeda, dan
persyaratan yang berbeda untuk proyek tertentu. Filosofi
panduannya adalah desain iteratif dan / atau top-down dengan
penyempurnaan berturut-turut. Prinsip operasional dasar adalah
bahwa setiap tugas atau fase tertentu harus memberikan hasil
pada penyelesaiannya, beberapa jenis produk berwujud (yaitu,
dokumentasi) yang dapat ditinjau dan dievaluasi. Semakin tinggi
tingkat pemecahan ke dalam tugas dan fase tertentu, semakin
tinggi kepastian yang dapat diprediksi kebutuhan masing-masing
fase tugas. (HIPO) bagan untuk mendokumentasikan rencana ini.
Angka-angka yang ditetapkan untuk tugas-tugas individu dan fase
memberikan dasar untuk mengatur dokumentasi yang dihasilkan
selama proyek berlangsung. Tujuan dari gangguan proyek adalah
untuk memfasilitasi penugasan dan pengendalian tenaga kerja
dan sumber daya proyek lainnya. Sedapat mungkin, tugas harus
dipecah ke tingkat di mana definisi tugas cukup jelas untuk
memungkinkan personil individu ditugaskan untuk tugas-tugas
tertentu. Penugasan tugas harus mencerminkan keterampilan
masing-masing personel. Persyaratan waktu yang diperkirakan
untuk setiap tugas spesifik juga harus dimasukkan dalam rincian
proyek.

15
3.2.4 Perkiraan Waktu
Perkiraan waktu penyelesaian tugas yang akurat untuk proyek
sistem sulit karena ketidakpastian yang melekat dalam
pengembangan sistem. Perkiraan waktu penyelesaian tugas yang
buruk sangat membatasi efektivitas teknik manajemen proyek.
Keakuratan sebagian tergantung pada pengalaman manajemen
proyek sebelumnya dalam suatu organisasi. Pengalaman dari
proyek sebelumnya harus meningkatkan keterampilan estimasi
waktu tugas dari personil proyek pada setiap proyek baru.
Namun, perkiraan akan selalu tidak akurat sampai batas tertentu,
dan fakta ini harus diterima. Tekanan yang tidak semestinya
untuk menjaga jadwal yang tidak realistis dapat mengakibatkan
hasil proyek yang tidak memuaskan. Sikap yang tepat terhadap
perkiraan waktu adalah menerimanya seperti apa yang mereka
perkirakan - dan bersiap untuk merevisinya sesering mungkin
ketika sebuah proyek dikembangkan.

3.2.4.1 Teknik pengukuran kerja


Pendekatan paling sederhana untuk estimasi adalah
menebak, artinya tidak ada perhitungan formal yang dilakukan.
"Angka perkiraan" didasarkan pada pengalaman seseorang
sebelumnya dengan proyek atau tugas serupa. Pengukuran
kerja melibatkan empat langkah dasar :
• Identifikasi tugas yang akan diestimasi.
• Untuk setiap tugas, perkirakan ukuran total atau volume
tugas dengan cara yang sesuai.
• Ubah estimasi ukuran atau volume menjadi estimasi waktu
dengan mengalikan estimasi ukuran atau volume dengan
standar atau taksiran laju pemrosesan.
• Sesuaikan perkiraan laju pemrosesan untuk memasukkan
pertimbangan tidak langsung seperti waktu idle,
kompleksitas tugas, atau kebaruan tugas.

Meskipun estimasi untuk setiap tugas yang berbeda


dalam suatu proyek, seperti analisis atau pemrograman,

16
membutuhkan data dasar yang berbeda untuk
menggambarkan ukuran atau volumenya, prinsip-prinsip
pengukuran kerja adalah sama dalam setiap kasus.
Karena proyek pengembangan aplikasi adalah kegiatan
rutin di banyak organisasi, waktu tugas standar atau
tingkat pemrosesan dapat diperkirakan dan
disempurnakan.

3.2.5 Keakuratan Estimasi


Literatur tentang manajemen proyek adalah sumber estimasi
teknik serta perkiraan waktu terperinci atau tingkat
pemrosesan standar untuk melakukan berbagai tugas proyek.
Tidak ada standar yang diterima secara umum terutama
karena tidak ada standar umum persetujuan fase dan tugas
proyek standar. Namun, ada kesepakatan umum pada
beberapa poin terkait dengan proses estimasi. Poin pertama
adalah bahwa estimasi hanya perkiraan, tidak masalah
bagaimana dipersiapkan dengan cermat. Poin kedua dari
perjanjian adalah bahwa akurasi estimasi meningkat sangat
sebagai proyek hasil melalui kegiatannya. Artinya, perkiraan,
katakanlah, Fase ke-10 dari sebuah proyek yang dibuat pada
saat penyelesaian, katakanlah, fase keempat mungkin terjadi
lebih akurat dari perkiraan untuk fase ke-10 yang dibuat pada
awal proyek. Biasanya diadakan bahwa kesalahan estimasi
100% tidak masuk akal untuk fase terakhir sebuah proyek
ketika perkiraan ini dibuat pada konsepsi proyek. Ini
memperkuat pentingnya estimasi yang sering direvisi yang
terkandung dalam rencana proyek untuk mencerminkan
pengalaman proyek yang sebenarnya.Perkiraan yang dibuat
selama fase awal proyek dapat diperkirakan sangat tidak
akurat bahkan jika mereka dipersiapkan dengan cermat. Untuk
alasan ini, "perkiraan waktu" sering digunakan dalam inisial
fase proyek daripada perhitungan terperinci. Estimasi asli ini
direvisi berturut-turut sebagai proyek hasil melalui
kegiatannya. Pendekatan ini mencerminkan fakta praktis itu

17
sebagai proyek berlangsung, dibutuhkan bentuk, yang berarti
bahwa apa yang tersisa untuk dilakukan sekarang didasarkan
pada segalanya hal lain yang telah selesai dan sekarang lebih
dapat diprediksi dan karenanya dapat dikendalikan lebih
besar.

3.2.6 Akuntansi Proyek


Kontrol proyek ditetapkan dengan menetapkan tujuan yang
terukur untuk setiap fase dan tugas secara keseluruhan
proyek, melaporkan kinerja aktual terhadap sasaran-sasaran
ini, dan mengevaluasi setiap signifikan penyimpangan dari
rencana proyek. Analisis tujuan yang terukur difasilitasi oleh
dokumentasi atau hasil yang diperlukan dari setiap fase atau
tugas untuk membuktikan penyelesaiannya, serta utama
tonggak atau pos pemeriksaan proyek, di mana kali status
keseluruhan proyek hingga saat ini adalah dapat ditinjau oleh
manajemen tingkat atas. Tanggung jawab yang mapan dan
jelas untuk personil proyek (yang difasilitasi oleh rincian
proyek yang terperinci) dan beberapa bentuk sistem akuntansi
proyek untuk mengukur dan melaporkan kinerja aktual
terhadap tanggung jawab elemen penting dari sistem kontrol
proyek.

3.2.6.1 Pengoperasian sistem


Suatu sistem akuntansi proyek adalah sistem akuntansi
biaya di mana biaya ditugaskan untuk masing-masing
proyek saat proyek berjalan melalui pengembangannya.
Terlepas dari apakah biaya proyek ditetapkan kepada
pengguna dalam konteks tanggung jawab sistem
akuntansi, pengendalian proyek yang efektif
membutuhkan sistem akuntansi proyek yang dapat
menjaga melacak biaya yang dikeluarkan hingga saat ini
pada suatu proyek dan memberikan ringkasan laporan
biaya di suatu proyek penyelesaian. Data biaya tepat
waktu sangat penting untuk membuat keputusan rasional

18
tentang penggunaan sumber daya. Data biaya historis
dari proyek sebelumnya adalah sumber informasi yang
penting untuk digunakan memperkirakan komponen
waktu dan biaya proyek baru. Sistem akuntansi proyek
mungkin batch atau waktu nyata. Sebuah perusahaan
besar yang umumnya memiliki beberapa proyek yang
sedang berjalan pada saat yang sama umumnya
memerlukan sistem yang sepenuhnya otomatis
pembaruan waktu nyata. Di sisi lain, sistem batch
mungkin akan dijalankan seminggu sekali. Itu
Pertimbangan penting adalah bahwa laporan status harus
disiapkan tepat waktu. Laporan biaya mingguan itu
tersedia 2 minggu kemudian tidak mungkin efektif untuk
tujuan kontrol.

3.2.6.2 Tingkat detail


Seperti dalam sistem kontrol apa pun, jika terlalu banyak
detail diperlukan oleh akuntansi proyek sistem, maka
biaya overhead menjalankan sistem akan terlalu tinggi,
dan pekerja proyek akan ditentang oleh data yang
dibutuhkan dari mereka. Jika terlalu sedikit detail
disediakan, maka hasilnya akan menjadi ambigu. Tingkat
perincian yang tepat harus ditentukan oleh manajemen
proyek. Di sebagian besar kasus, laporan mingguan
berdasarkan jam yang diperoleh cukup untuk tujuan
kontrol.

3.2.7 Lingkungan Pengembangan Proyek


Kami menggunakan istilah lingkungan pengembangan proyek
untuk merujuk pada alat dan teknologi yang digunakan untuk
mengimplementasikan proyek yang diberikan. Aspek lingkungan
pengembangan proyek dibahas di sini termasuk platform
kolaborasi proyek, kerangka kerja aplikasi perangkat lunak,
terintegrasi lingkungan pengembangan, sistem versi perangkat

19
lunak, dan pengembangan dan penyebaran tumpukan solusi
aplikasi.

3.2.7.1 Proyek kolaborasi platform


Proyek pengembangan perangkat lunak melibatkan berbagai
hal kelompok individu yang harus berkomunikasi secara
efektif satu sama lain untuk proyek untuk melanjutkan dengan
lancar dan berhasil. Proyek tipikal mungkin melibatkan
kelompok pengguna akhir nonteknis atau departemen,
manajer proyek, satu atau lebih analis, dan satu atau lebih
programmer. Pertama, pengguna akhir atau departemen
mendefinisikan apa yang dibutuhkan, seringkali dalam bentuk
proposal proyek. Seperti itu sebuah proposal biasanya ditulis
dalam bahasa nonteknis. Manajer proyek kemudian harus
bekerja dengan analis untuk mengubah proyek menjadi
spesifikasi teknis. Spesifikasi ini harus demikian disampaikan
kepada programmer. Hasilnya adalah rantai komunikasi yang
cukup rumit itu bisa sangat sulit untuk dipertahankan melalui
panggilan telepon, e-mail, dan komunikasi tertulis lainnya.
Akibatnya, karena kerumitannya, penundaan, kebingungan,
dan kesalahpahaman tentu akan terjadi muncul kecuali rantai
komunikasi ini dioptimalkan. Platform kolaborasi proyek
berfungsi untuk mengoptimalkan manajemen komunikasi
rantai. Platform kolaborasi proyek khas adalah aplikasi Web
2.0 di mana semua peserta proyek dapat mengakses,
membuat, dan meninjau spesifikasi proyek, tonggak sejarah,
daftar periksa, tugas, dokumen bersama, log waktu kerja, dan
bahkan kode perangkat lunak. Penting kriteria untuk memilih
platform kolaborasi adalah bahwa itu harus cukup sederhana
untuk nonteknis pengguna BaseCamp®. (www.basecamphq.com)
adalah contoh platform kolaborasi proyek. Ini mendukung
fungsi-fungsi komunikasi proyek, mudah digunakan bahkan
untuk mereka yang mengalami kesulitan teknologi, dan
sangat murah. Platform BaseCamp® memiliki keunggulan
khusus mengintegrasikan dengan berbagai platform

20
berorientasi pengembangan lainnya, seperti yang berkaitan
untuk akuntansi proyek, diagram alur, dan manajemen proses
bisnis.

3.2.7.2 Kerangka aplikasi perangkat lunak


Kerangka aplikasi perangkat lunak menyediakan lingkungan
yang terstruktur untuk mengembangkan perangkat lunak.
Kerangka umum dapat mencakup bahasa pemrograman
tertentu, alat bantu dan pengembangan, dan pustaka
perangkat lunak selain menyediakan fungsionalitas
readymade. Kerangka kerja tertentu biasanya ada untuk
mendukung pengembangan aplikasi perangkat lunak dalam
domain tertentu, seperti middleware, sistem pendukung
keputusan, pemodelan keuangan, dan aplikasi Web. Karena
sebagian besar pengembangan aplikasi telah bergeser ke
Web, diskusi di bagian selanjutnya dari bagian ini berfokus
pada kerangka kerja aplikasi Web. Secara umum, kerangka
kerja aplikasi Web dapat dibagi menjadi kerangka sisi klien
dan sisi server. Kerangka kerja sisi klien mengembangkan
aplikasi yang berjalan di dalam browser Web pengguna dan
berkomunikasi dengan server Web. Kerangka kerja sisi
server mengarah ke aplikasi yang berjalan pada server
aplikasi dan berkomunikasi dengan pengguna melalui
browser Web pengguna. Tren umum telah mengarah ke
pengembangan sisi klien, di mana perangkat lunak pengguna
akhir beroperasi di browser Web. Perangkat lunak sisi klien
memiliki manfaat yang dapat dioperasikan terlepas apakah
pengguna akhir terhubung ke Internet atau tidak. Hampir
semua kerangka kerja aplikasi Web sisi klien utama dibangun
pada JavaScript knguage. Salah satu contoh adalah
Microsoft ASP.NET AJAX, yang merupakan bagian dari
Microsoft NET Framework umum untuk mengembangkan
aplikasi Web. AJAX mengacu pada XML iklan Asinkron
JavaScript, kombinasiyang memungkinkan pengembang
menyegarkan bagian halaman Web pengguna Web tanpa

21
menyegarkan seluruh halaman. Sebagai bagian dari
lingkungan pengembangan NET Microsoft, Microsoft
menyediakan produk Visual Studio, yang terintegrasi tidak
hanya dengan AJAX tetapi dengan bahasa pemrograman lain
dan lingkungan pengembangan juga. NET Framework. Aso
mendukung pengembangan sisi server. Terlepas dari
semakin pentingnya aplikasi Web sisi klien, aplikasi sisi
server adalah andalan sebagian besar aplikasi Web 2.0. Jadi
ada beberapa kerangka kerja aplikasi Web sisi server.
Kerangka kerja pengembangan sisi server individu cenderung
terkait dengan bahasa pemrograman tertentu, dengan yang
terkait dengan PERL, PIIP (halaman rumah pribadi), dan Java
menjadi yang paling populer.
Sebagai contoh, Catalyst (www.catalystframework.org)
adalah kerangka kerja open-source yang terkait dengan
bahasa scripting Web PERL. Ini mencakup berbagai alat
untuk menyederhanakan pengembangan dan penyebaran
aplikasi Catalyst ke Linux, Apple MacintoshTM, dan sistem
WindowsTM. Walaupun ada banyak platform yang
mendukung bahasa scripting sisi server Java, Java sendiri
merujuk pada sekelompok produk yang diterbitkan oleh Sun
Microsystems (www.sun.com) yang sebagian besar dibuat
publik di bawah lisensi publik GNU, membuat Java pada
dasarnya bebas untuk masyarakat. Terkait dengan platform
ini adalah Java Development Kit (JDK) dan berbagai macam
produk lain seperti JavaFX tersedia melalui java.sun.com.
Satu kerangka kerja aplikasi Web yang telah mendapat
perhatian besar adalah kerangka Rails untuk Ruby, sering
disebut sebagai Ruby on Rails (rubyonrails.org). Ruby on
Rails adalah bahasa pemrograman berorientasi objek (00)
yang didasarkan pada struktur Model-View-Controller. Model
mewakili struktur data (mis., Relasi), pandangan mewakili
halaman Web, dan pengendali mewakili logika proses bisnis.
Apa yang dilakukan Rails, antara lain, adalah b memberikan
programmer dengan akses perintah-sederhana ke basis data

22
relasional tanpa harus menulis kode SQL apa pun. Rails
telah digunakan untuk mengembangkan beberapa aplikasi
Web populer seperti Twitter (www.twitter.com) dan
YellowPages (www.yellowpages.com). Pendukung
mengklaim bahwa Ruby on Rails sangat sederhana sehingga
memungkinkan untuk mengembangkan aplikasi Web Rails
dalam 10% dari waktu yang dibutuhkan untuk
mengembangkan aplikasi PERL, PHP, atau Java. Dalam
arsitektur berorientasi layanan (SOA), bagian penting dari
kerangka kerja pengembangan aplikasi adalah mesin layanan
Bahasa Proses Proses Bisnis (BPEL). Pertama, layanan
Web individual dikembangkan. Contoh layanan dapat berupa
"kartu kredit tagihan", "akun pelanggan kredit," "tarik dana
dari rekening bank," atau "hasilkan faktur pelanggan." Ketika
digunakan sendiri, layanan seperti instrumen individu dalam
orkestra. Secara individual, mereka tidak membuat aplikasi
"simfoni." Mereka dikembangkan sesuai dengan standar
industri yang meliputi WS-BPEL (Web Services Business
Execution Language) dan WSDL (Layanan Web Deskripsi
Bahasa). Pada dasarnya, layanan dapat dikembangkan
dalam bahasa pemrograman apa pun dan kemudian
"diformat" agar sesuai dengan standar-standar ini. Langkah
kedua dalam pengembangan SOA, setelah menciptakan
layanan, adalah menjahit layanan bersama-mengatur
mereka-sehingga mereka berfungsi sebagai aplikasi
perangkat lunak yang kohesif. Proses penjahitan ini biasanya
dilakukan menggunakan mesin servis BPEL. Mesin layanan
BPEL perlu roadmapt untuk memberi tahu bagaimana cara
mengatur layanan individual. Dalam praktiknya, peta jalan
tersebut adalah serangkaian diagram visual berdasarkan
Unified Modeling Language (UML) dan Business Piuess
Mudeling Notativu (BPMN), seperangkat diagram yang dapat
mendasari logika bisnis. Ada berbagai alat pemodelan visual
yang langsung bekerja dengan mesin layanan BPEL. Contoh
alat tersebut termasuk Visual Paradigm Suite (www.visual-

23
paradigm.com) dan Sun (www.sun.com) perancang BPEL.
Perancang Sun BPEL terintegrasi langsung dengan mesin
servis Sun BPEL. Alat pemodelan visual BPEL populer
lainnya adalah IBM WebSphere Business Modeler, yang
terintegrasi dengan mesin layanan IBM WebSphere BPEL
(www.ibm. Com / websphere).

3.2.7.3 Lingkungan pengembangan terpadu


Lingkungan Pengembangan Terpadu (IDE) adalah platform
perangkat lunak untuk benar-benar menulis kode program.
Ini menyediakan berbagai fitur untuk memudahkan tugas
pemrograman, termasuk editor teks khusus yang secara
otomatis memformat kode program seperti yang tertulis,
menambahkan indentasi sesuai kebutuhan, menambahkan
warna berbeda ke berbagai jenis pernyataan pemrograman,
dan memeriksa sintaksis perintah program saat mereka
diketik. IDE juga menyediakan alat khusus untuk pengujian
dan debugging program dan untuk menyebarkannya ke
server untuk pengujian atau rilis akhir. Sebagian besar IDES
utama juga mendukung plug-in pihak ketiga. Plug-in
memungkinkan IDE untuk mendukung berbagai bahasa dan
lingkungan pemrograman yang berbeda. Hasilnya adalah
sebagian besar IDES utama akan bekerja dengan berbagai
bahasa scripting Web populer seperti JavaScript, Java, PHP,
PERL, dan Ruby. Beberapa IDES paling populer tersedia
gratis untuk digunakan. Ini termasuk NetBeans (www.
Netbeans.org), disponsori oleh Sun Microsystems, dan
Eclipse (www.eclipse.org), disponsori oleh komunitas open-
source Eclipse. IDE populer lainnya adalah Microsoft's Visual
Studio, produk komersial yang tersedia dalam edisi tim
kolaboratif.

3.2.7.4 Sistem versi perangkat lunak


Sistem versi perangkat lunak menjaga versi terkini dan
historis kode sumber perangkat lunak (mis., Program

24
sebagaimana ditulis oleh pemrogram). Kontrol versi
semacam itu memungkinkan pemrogram (dan manajer) untuk
secara logis menyimpan salinan lengkap dari perangkat lunak
yang diperbarui sesering setiap kali disimpan oleh
programmer selama pengembangan. Ini memelihara catatan
sejarah dan jejak audit pembangunan. Kontrol versi juga
memungkinkan perangkat lunak untuk digulirkan kembali ke
versi sebelumnya jika terjadi masalah pada versi saat ini.
Dua sistem versi perangkat lunak utama adalah Subversion
(SVN) dan Concurrent Version System (CVS). SVN
dikembangkan oleh CollabNet Inc. dan dirilis di bawah lisensi
yang memungkinkan penggunaannya gratis. Sekarang
tersedia melalui www.Tigris.org (subversion.tigris.org). CVS
adalah sistem yang agak lebih tua tetapi masih sangat
populer. Ini tersedia melalui www.nongnu.org. sebuah situs
yang didedikasikan untuk distribusi dan pengembangan
perangkat lunak gratis. Baik SVN dan CVS bekerja dengan
IDES utama. Sebagai contoh, Netbeans mendukung plug-in
untuk SVN dan CV. SVN dan CVS keduanya bergantung
pada model client-server. Lingkungan hosting menjalankan
versi server produk, dan pengembang mengakses sistem
versi melalui plug-in klien yang berjalan di produk IDE. Ada
juga platform versi 2.0 Web komersial, seperti BeanStalk
(www.beanstalkapp.com), yang mengandalkan SVN.
Layanan seperti BeanStalk dapat langsung berintegrasi
dengan platform manajemen proyek, seperti BaseCamp®
(yang telah dibahas di atas).

3.2.7.5 Kumpulan solusi aplikasi


kumpulan solusi aplikasi adalah sekelompok komponen
perangkat lunak yang diperlukan untuk memberikan aplikasi
yang bisa diterapkan. Solusi menumpuk untuk aplikasi Web
biasanya mencakup sistem operasi target, server Web,
sistem database, bahasa pemrograman, dan komponen lain
yang diperlukan dari kerangka kerja perangkat lunak aplikasi.

25
Misalnya, LAMP adalah tumpukan solusi aplikasi Web yang
umum. LAMP adalah akronim untuk sistem operasi Linux,
server Web Apache, sistem manajemen basis data MYSQL,
dan bahasa scripting sisi server Perl, PHP, dan / atau Python.
Tumpukan WISA secara historis populer untuk Aplikasi
Windows. Ini termasuk sistem operasi Windows (biasanya
versi server), Layanan Informasi Internet Microsoft (server
Web), server Microsoft SQL (sistem database), dan
ASP.NET, yang berisi kerangka Web pendukung. Untuk
aplikasi Ruby on Rails, tumpukan Web mungkin termasuk
salah satu dari beberapa server Web khusus yang
mendukung Ruby on Rails, seperti Mongrel atau Glassfish
(yang terkait dengan kerangka pengembangan Java Sun
Microsystems Java yang dibahas sebelumnya). Terlepas dari
tumpukan yang digunakan, sistem basis data umumnya dapat
dipertukarkan. Misalnya, dalam aplikasi Ruby on Rails,
pengembang dapat dengan mudah beralih antara database
MYSQL dan Microsoft SQL Server. Setelah Rails versi 2,
Ruby on Rails default ke SQLite, database berorientasi file
yang sangat sederhana namun kuat yang diterbitkan oleh
konsorsium SQLite (www.sqlite.org). Tidak jarang bagi
pengembang untuk mengembangkan aplikasi dengan satu
tumpukan dioptimalkan untuk kemudahan pengembangan
dan kemudian menyebarkan aplikasi menggunakan
tumpukan lain, yang dioptimalkan untuk penyebaran.
Misalnya, sistem penyebaran target mungkin sekelompok 100
server yang seimbang yang menjalankan sistem basis data
terdistribusi. Pengembang mungkin akan menggunakan
sistem basis data yang lebih sederhana selama
pengembangan.

3.2.8 Platform All-In-One Dan Terintegrasi


Ada tren ke arah pengintegrasian tata kelola TI, arsitektur
perusahaan, pemodelan proses bisnis, dan manajemen ke
dalam suite aplikasi, Misalnya, Casewise (www.casewise.com)

26
menyediakan serangkaian solusi terintegrasi kelas atas
ditargetkan menuju tata kelola dan pembangunan. Demikian
pula, perusahaan seperti SAP menyediakan produk seperti
Netweaver Developer StudioTM untuk memfasilitasi
pengembangan dalam konteks SOA dan aplikasi aplikasi
mereka (EAS). Secara umum, platform seperti yang dibahas
di sini dapat bekerja bersama dengan komponen yang dibahas
di atas dari lingkungan pengembangan.

3.3 KONTROL ATAS SUMBER DAYA SISTEM INFORMASI NON


KEUANGAN
Sejumlah faktor yang berkaitan dengan sistem informasi penting bagi
manajemen dari sudut pandang kontrol tetapi tidak diukur dalam dolar.
Ini termasuk ukuran kinerja untuk perangkat keras, perangkat lunak, dan
personel. Mengukur kinerja perangkat keras melibatkan pemanfaatan
sistem, downtime sistem, dan responsif sistem. Ukuran pemanfaatan
sistem biasanya mencakup rasio seperti waktu CPU server yang
sebenarnya digunakan untuk waktu yang tersedia. Juga, statistik dapat
diturunkan untuk masing-masing responden dari sistem komputer,
seperti terminal point-of-sale (POS), server aplikasi, server database,
dan sebagainya. Statistik penggunaan sangat penting karena dapat
menunjukkan hambatan atau kebutuhan untuk ekspansi sistem. Selain
itu, statistik pemanfaatan yang dilaporkan untuk berbagai waktu dalam
sehari dapat membantu manajemen dalam perencanaan keseimbangan
beban. Dalam banyak sistem, downtime adalah masalah utama.
Downtime adalah persentase waktu aplikasi tidak tersedia untuk
digunakan. Biasanya, jumlah total jam dalam bulan tertentu bahwa
aplikasi tidak tersedia dilaporkan. Selain itu, waktu rata-rata antara
pemadaman dan waktu rata-rata untuk memulihkan sistem ke kondisi
kerja juga dilaporkan. Statistik waktu henti perangkat keras sangat
membantu dalam mengevaluasi efektivitas perangkat keras secara
keseluruhan. Sistem yang terlalu banyak turun dapat menyebabkan
sejumlah masalah termasuk bisnis yang hilang.

27
Faktor nonquantitatif utama kedua yang penting untuk dikendalikan
adalah kinerja perangkat lunak. Pendekatan keseluruhan yang sangat
baik untuk mengevaluasi kinerja perangkat lunak adalah dengan
mensurvei pengguna sistem, mengajukan sejumlah besar pertanyaan
yang berkaitan dengan kemudahan penggunaan, fungsionalitas, dan
keramahan pengguna. Kinerja perangkat lunak harus dipantau terus-
menerus karena perubahan lingkungan dapat menghasilkan perubahan
dalam kepuasan pengguna. Akhirnya, perlu untuk menerapkan kontrol
yang berkaitan dengan personel. Karena itu, laporan perlu disiapkan
untuk berbagai faktor. Sebagai contoh, programmer dapat dievaluasi
dalam hal kualitas dokumentasi yang ditulis dan jumlah baris program
yang ditulis per hari. Berbagai jenis laporan lain yang diperlukan untuk
mengevaluasi kinerja personel yaitu :
• Laporan kinerja untuk teknisi perangkat lunak-Laporan ini
mungkin termasuk statistik seperti jumlah kasus yang
diselesaikan dan waktu untuk menyelesaikan setiap kasus.
• Laporan yang berkaitan dengan efisiensi petugas
perbaikan perangkat keras - Laporan tersebut dapat
mencakup statistik tentang jumlah pekerjaan perbaikan
dan rata-rata lama waktu yang dibutuhkan untuk setiap
pekerjaan perbaikan, dirinci berdasarkan berbagai jenis
kategori perbaikan.

3.3.1 Mengaudit Sistem Informasi


Sebagian besar perusahaan mempekerjakan auditor internal
atau eksternal untuk mengaudit sistem informasi. Fokus audit
harus pada sistem informasi itu sendiri dan pada validitas dan
keakuratan data yang diproses oleh sistem. Kepentingan
akuntan dalam mengaudit sistem informasi cenderung
berfokus pada pengendalian internal. Pendekatan umum yang
diikuti oleh auditor adalah pertama-tama memperoleh
deskripsi terperinci tentang sistem kontrol internal, biasanya
menggunakan kuesioner kontrol internal. Setelah deskripsi
sistem kontrol internal diperoleh, auditor kemudian melakukan
tes kepatuhan. Selama proses ini, auditor memastikan sejauh

28
mana perusahaan benar-benar menerapkan kontrol internal
sebagaimana didokumentasikan dalam evaluasi pengendalian
internal. Akhirnya, auditor melakukan tes transaksi spesifik
saat mereka mengalir melalui sistem. Jumlah pengujian yang
diperlukan tergantung pada sejauh mana set kontrol internal
yang memadai ada dan dalam operasi yang efektif. Dalam
sistem dengan sejumlah besar kontrol internal, auditor dapat
mengandalkan sampling statistik transaksi.

3.3.2 Memelihara Dan Memodifikasi Sistem


Dalam semua sistem operasional menjadi perlu untuk
melakukan perubahan. Salah satu alasan untuk perubahan
adalah bahwa tidak mungkin untuk meramalkan semua
kemungkinan selama fase desain. Selain itu, kondisi
lingkungan dan informasi perlu diubah. Akhirnya, hampir
semua aplikasi komputer mengandung beberapa bug atau
masalah penyesuaian. Bug adalah kesalahan pemrograman
komputer yang mungkin tidak terdeteksi hingga sistem benar-
benar mulai beroperasi. Untuk tujuan pengendalian, sangat
penting bahwa semua modifikasi pada perangkat lunak sistem
dan skema data ditinjau dan disetujui secara formal. Idealnya,
pengguna harus memiliki kesempatan untuk membuat
permintaan untuk modifikasi sistem. Permintaan ini harus
ditinjau oleh komite manajer dan spesialis sistem. Pada
persetujuan, mereka harus dirujuk ke sistem yang tepat atau
programer aplikasi untuk implementasi. Pemrogram sistem
dan aplikasi harus bekerja sesuai dengan serangkaian
prioritas yang telah ditetapkan sebelumnya. Selain itu,
programmer ini tidak boleh memiliki akses ke salinan
operasional perangkat lunak yang sedang dimodifikasi.
Sebagai gantinya, programmer harus menerapkan modifikasi
pada salinan perangkat lunak asli. Perangkat lunak ini,
setelah dimodifikasi, harus ditinjau dengan sangat hati-hati
dan kemudian dipasang oleh orang yang independen. Semua
modifikasi sistem harus didokumentasikan dengan cermat.

29
Dokumentasi harus mencakup alasan untuk perubahan,
perubahan yang tepat dibuat, dan orang yang menyetujui
perubahan. Selain itu, standar dokumentasi normal harus
berlaku. Ini berarti manual pengguna dan dokumentasi
pemrograman sistem harus diperbarui.

30
BAB IV
PENUTUP

1.1 Kesimpulan
Penting untuk keberhasilan dalam implementasi sistem adalah kebutuhan
untuk menetapkan rencana implementasi sistem. Rencana ini seharusnya
termasuk jadwal terperinci dan anggaran yang menunjukkan semua kegiatan
utama dalam rencana implementasi. Rencana implementasi harus demikian
dimonitor secara terus menerus, dan setiap perbedaan yang berkaitan
dengan jadwal atau anggaran harus dilaporkan. Banyak kegiatan
implementasi diperlukan. Ini termasuk pelatihan personil, persiapan fisik,
desain sistem terperinci, pengujian program, pengembangan standar,
dokumentasi, file konversi, dan pergantian sistem. Selain itu, diterapkan
sistem harus dievaluasi untuk keperluan kontrol yang berkelanjutan. Konsep
kunci dalam sistem manajemen proyek meliputi membentuk tim proyek,
membagi tanggung jawab (dan tugas), membagi proyek menjadi beberapa
fase, menetapkan jadwal, dan mempertahankan akuntansi untuk biaya
proyek dan kepatuhan terhadap jadwal. Secara kolektif, langkah-langkah ini
berfungsi untuk memastikan keseluruhan upaya pengembangan
menghasilkan sistem yang hemat biaya dan memenuhi kebutuhan
organisasi. Sejumlah faktor yang berkaitan dengan sistem informasi adalah
penting untuk manajemen dari sudut pandang kontrol tetapi tidak diukur
dalam bentuk dolar. Ini termasuk ukuran kinerja untuk perangkat keras,
perangkat lunak, dan personel. Resmi prosedur harus dikembangkan untuk
memelihara dan memodifikasi sistem yang ada.

1.2 Saran
Saran dari penulis untuk pembaca, agar pembaca lebih memahami tentang
Manajemen Proyek Sistem, Implementasi, Operasi, Dan Pengendalian dengan
baik di era globalisasi saat ini. Penulis menyadari, dalam pembuatan
makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami sebagai
penyusun berharap agar ada kritik dan saran dari semua pihak terutama
dosen.

31
DAFTAR PUSTAKA

Bodnar, And Hopwood 2006. Accounting Information System Eleventh Edition.


Pearson Education : Inc Publishing As Pretice Hall.

32

Anda mungkin juga menyukai