Anda di halaman 1dari 2

LEARNING JOURNAL

Program Pelatihan : Pelatihan Dasar CPNS

Angkatan : V

Nama Mata Pelatihan : Kesiapsiagaan Bela Negara (TUS)

Nama Peserta : Arni Afri Astuti, A.Md, Kep

Nomor Daftar Hadir : 06

Lembaga Penyelenggara Pelatihan : UPT Diklat BKPSDM Kota Lubuklinggau

Pokok Pikiran
Bela negara adalah adalah kebulatan sikap, tekad dan perilaku warga negara yang
dilakukan secara ikhlas, sadar dan disertai kerelaan berkorban sepenuh jiwa raga yang
dilandasi oleh kecintaan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan
Pancasila dan UUD NKRI 1945 untuk menjaga, merawat, dan menjamin kelangsungan hidup
berbangsa dan bernegara. Dasar hukum mengenai bela negara terdapat dalam isi UUD NKRI
1945, yakni: Pasal 27 ayat (3) yang menyatakan bahwa semua warga negara berhak dan wajib
ikut serta dalam upaya pembelaan negara.
Tata Upacara merupakan salah satu bagian utama dari pengertian dan pemahaman
tentang Keprotokolan selain Tata Tempat dan Tata Penghormatan. Sebagaimana definisi dari
Keprotokolan adalah “serangkaian kegiatan yang berkaitan dengan aturan dalam acara
kenegaraan atau acara resmi, yang meliputi Tata Tempat, Tata Upacara dan Tata
Penghormatan sebagai bentuk penghormatan kepada seseorang sesuai dengan jabatan dan/atau
kedudukannya dalam negara, pemerintahan, atau masyarakat (Pasal 1 ayat (1) Undang-undang
Nomor 9 Tahun 2010 tentang Keprotokolan.
Secara garis besar, pedoman pelaksanaan upacara harus disusun terlebih dahulu dalam
tahap perencanaan. Pertanyaan mengenai siapa harus berbuat apa, bilamana waktunya, dimana
tempatnya dan bagaimana tata caranya (SiaBiDiBa) selayaknya telah terjawab dengan tuntas
dalam pedoman upacara. Tata Upacara Sipil dan Keprotokolan 34 Berdasarkan Pasal 24
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2010 tentang Keprotokolan maka beberapa hal yang perlu
diperhatikan agar keberhasilan dalam penyelenggaraan upacara dalam Acara Kenegaraan atau
Acara Resmi dapat tercapai meliputi 3 hal:
a. Kelengkapan upacara;
b. Perlengkapan upacara;
c. Urutan acara dalam upacara
Adapun yang terlibat dalam proses upaca antara lain :
1. Pejabat Upacara
a. Pembina Upacara
b. Pemimpin Upacara
c. Pengatur Upacara
d. Pembawa Upacara
2. Petugas Upacara
a. Pembawa naskah Pancasila
b. Pembaca Teks Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945
c. Pembaca Do’a
d. Pemimpin Lagu
e. Kelompok Pengibar / Penurun Bendera
f. Kelompok Pembawa Lagu
g. Cadangan tiap perangkat
3. Perlengkapan Upacara
a. Bendera Merah Putih
Ukuran perbandingan 2 : 3
Ukuran terbesar 2 X 3 meter
Ukuran terkecil 1 X 1,5 Meter
b. Tiang Bendera
Minimal 5 meter maksimal 17 meter. Perbandingan bendera dengan tiang 1 : 5
c. Tali Bendera
Diusahakan tali yang digunakan adalah tali layar dan bukan tali plastic
d. Naskah-naskah
Pancasila, Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, Naskah Do’a dan Naskah Acara

Penerapan
Sama halnya dilingkungan kerja, dengan adanya pelatihan dasar Kesiapsiagaan Bela
Negara khususnya Tata Upacara Sipil dapat meningkatkan pengetahuan dan sikap disiplin
bagi pegawai ASN dilingkungan kerja instansi masing-masing, misalnya menghadiri hari
peringatan daerah, hari-hari besar nasional maupun upacara bulanan dilingkungan pemerintah
daerah.
Karena telah dibekali ilmu dalam bersikap disiplin tentunya saat pelaksanaan upacara
bendera kita sebagai ASN dapat mencontohkan sikap sempurna selama proses upacara
berlangsung agar menambah kekhidmatan dalam upacara tersebut.

Anda mungkin juga menyukai