PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Daging adalah produk hasil peternakan yang menjadi pilihan utama masyarakat.
Hal itu dikarenakan daging sebagai salah satu jenis protein hewani, memiliki
kandungan zat gizi, seperti protein, lemak, mineral dan sebagian kecil karbohidrat,
namun daging memiliki sifat mudah rusak dan memiliki umur simpan yang terbatas.
secara kasat mata (Lawrie, 2003). Oleh karena itu, teknologi pengolahan yang tepat
mutu produk. Berbagai macam produk olahan daging tersebar diseluruh dunia dan
didapatkan dari campuran daging halus yang mengandung daging ≥75% yang
dicampurkan dengan tepung atau pati, disertai dengan atau tanpa penambahan bumbu
dan bahan tambahan makanan lain yang diizinkan dan dimasukan ke dalam selubung.
Sosis merupakan salah satu produk dari pengolahan daging yang memanfaatkan
daging sebagai bahan utama. Penggunaan daging dalam pembuatan sosis karena
pengaruhnya yang sangat besar terhadap kestabilan emulsi serta sifat dari sosis yang
diperlukan suatu sistem yang berfungsi untuk mengawasi setiap langkah proses mulai
1
2
Sehubungan dengan hal tersebut diatas maka dari itu perlu adanya observasi lebih
dapat diketahui secara langsung sistem operasional pengolahan sosis menjadi produk
olahan yang bermutu dan dengan standar mutu yang baik. Dipilihnya PT.
bahan baku yang di olah merupakan salah satu obyek kajian yang di pelajari di jurusan
merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam industri pengolahan sosis.
B. Tujuan
dapat mengetahui proses produksi sosis knackers mulai dari pengadaan bahan baku
hingga pengemasan.
C. Manfaat
Lapangan (PKL) ini adalah mengetahui secara langsung proses produksi sosis
TINJAUAN PUSTAKA
A. Sosis
Sosis atau (sausage) awalnya berasal dari kata Latin ”salsus” yang berarti
menggiling dengan garam. Istilah tersebut sesuai dengan tujuan awal pembuatan
sosis yaitu untuk mengawetkan daging segar. Sosis adalah daging cincang atau
daging giling yang diberikan sedikit pengawet berupa garam lalu ditambahkan
halus (mengandung daging tidak kurang dari 75%) dengan tepung atau pati
dengan atau tanpa penambahan bumbu dan bahan tambahan makanan lain yang
1. Sosis segar, yaitu sosis yang dibuat berasal daging segar, tidak dikuring (tidak
2. Sosis masak, yaitu sosis yang dibuat dari daging segar, bisa dikuring atau
3
4
paling tua. Sosis fermentasi dikenal dengan daya simpan yang lama
fermentasi dibagi menjadi 2 yaitu kering dan semi kering. Sosis fermentasi
kering terdiri dari Salami, Pepperoni, dan Genoa sedangkan sosis fermentasi
4. Sosis emulsi yaitu sosis yang dibuat dari daging dikuring atau tidak dikuring,
dimasak dan jarang diasap, sering dibuat dalam bentuk batangan atau daging
loaf, dan biasa dijual dalam bentuk irisan-irisan yang dipak atau dibungkus,
Sosis yang bermutu baik adalah produk sosis yang telah memenuhi standar
mutu secara kimia, secara organoleptik sosis harus kompak, kenyal atau bertekstur
empuk, serta rasa dan aroma yang baik sesuai dengan bahan baku yang
(Koapaha, dkk., 2011). Syarat mutu sosis daging menurut SNI 01-3820-1995
B. Daging sapi
Daging sapi merupakan salah satu bahan pangan asal ternak yang
mengandung nutrisi berupa air, protein, lemak, mineral, dan sedikit karbohidrat
et al., 2012). Bahan pangan asal ternak menjadi berbahaya dan tidak berguna
apabila tidak aman, oleh karena itu, perlu penjagaan yang mutlak dalam keamanan
Protein merupakan komponen bahan kering yang terbesar dari daging. Nilai
amino esensial yang lengkap dan seimbang. Selain protein, otot mengandung air,
lebih mudah dicerna ketimbang yang berasal dari nabati. Bahan pangan ini juga
kimia daging sapi per 100 gram dapat dilihat pada tabel 2.
C. Daging Ayam
memiliki rasa dan aroma yang enak, tekstur yang lunak, serta harga yang relatif
murah. Berdasarkan alasan tersebut, daging ayam lebih banyak diminati oleh
masyarakat jika dibandingkan dengan daging sapi. Struktur daging ayam sama
halnya seperti daging hewan lainnya, sangat kompleks dan sangat luas. Lemak
pada daging ayam banyak ditemukan di bawah kulit. Kandungan asam lemak
tidak jenuhnya juga lebih besar daripada daging hewan lainnya. Daging ayam
lemak, mineral dan zat lainnya yang berguna untuk tubuh (Kusumaningrum et al.,
2013). Komposisi protein pada daging ayam ini sangat baik karena mengandung
semua asam amino esensial yang mudah dicerna dan diserap oleh tubuh
(Sholaikah, 2015).
Menurut Lukman et al. (2009) komposisi daging ayam memiliki protein yang
sangat tinggi khususnya bagian dada yaitu 23.3%, kandungan air 74.4%, lemak
1.2%, dan abu sebesar 1.1%. Warna daging ayam terutama bagian dada biasanya
atau merah coklat. Kandungan gizi daging ayam per 100 gram dapat dilihat pada
tabel 3.
diantaranya adalah protein hewani, garam, fosfat, bahan pengawet seperti nitrat,
bahan pewarna, asam askorbat, isolat protein, dan karbohidrat atau lemak.
cita rasa. Garam dan fosfat digunakan agar daging lebih awet dan untuk
askorbat digunakan agar daging terlihat lebih memerah dan untuk mencegah
ditambahkan karbohidrat dan isolat protein agar sosis lebih bergizi (Soeparno,
2009).
pembuatan sosis yaitu daging didinginkan pada suhu 1 sampai 4°C. Lalu
dibersihkan dari tulang dan urat atau jaringan pengikat. Kemudian timbang 1 kg
daging digiling dalam penggilingan daging sambil ditambah 100g es, 500 mg
8
vitamin C dan 150 mg NaNO2. Penggilingan dilakukan 2 kali agar daging halus.
200 g es, lada, pala, telah dihaluskan secukupnya. Bahan campuran diaduk dalam
dalam pembungkus (casing). Setelah diisi pembungkus sosis diikat pada ujung-
ujungnya dan pada setiap 15 cm. Sosis dikeringkan dalam oven selama 30 menit
dengan suhu 60°C. Sediakan air panas 70 sampai 80°C dalam panci. Sosis
dimasak dalam air panas tersebut kira-kira 40 menit. Setelah pemasakan, sosis
langsung didinginkan dengan air sampai suhu 25°C lalu digantungkan untuk
Semarang, Jawa Tengah 50263 selama 1 bulan terhitung dari tanggal 03 Mei – 03
Juni 2019.
waktu jam kerja, kegiatan Praktek Kerja Lapangan ini dilaksanakan dengan cara
hal-hal yang berkaitan dengan disiplin ilmu yang didapat pada jenjang
awal pemilihan bahan baku sampai proses akhir hasil produk sosis “knacker”
Melakukan analisis lebih lanjut mengenai data yang diperoleh dengan cara
mempelajari buku penunjang atau pustaka lainnya yang berkaitan dengan bidang
4. Dokumentasi
catatan atau foto-foto dan sebagainya, sehingga didapatkan hasil data yang
panen (sayur-sayuran dan buah-buahan), pasca panen (roti dan sosis) dan
pengetahuan dan “prasuti” yang berarti hasil karya. Dengan harapan nama
Perusahaan yang berdiri pada tanggal 31 Agustus 1991 ini merintis usaha
badan hokum “Perseroan Terbatas” (PT) agar dapat mengikuti tender yang
sedang ramai pada waktu itu, namun berbagai kendala muncul saat proses
Pada tahun 1993, Pak Iwan memiliki ide yaitu menyediakan daging sapi di
Pada tahun 1995, sebuah toko dibangun yang berlokasi di Jalan Karangrejo.
dan bahan yang dibutuhkan untuk mengolah daging. Pada tahun 1997, adanya
permintaan untuk mengisi stok daging untuk indsutri di Jakarta (Kelapa Gading
dan Kampung Rambutan) yang saat itu merupakan produsen yang sangat besar.
sosis dan mencoba untuk membuat pembuatan sosis dengan skala percobaan.
Mulanya sosis yang diberikan secara percuma dengan cara meminta konsumen
meningkat, hal itu ditandai dengan penambahan konsumen yang berasal dari
produksi roti dimulai pada tahun 2005, yang awalnya beliau memproduksi
sendiri hingga dalam 6 bulan memiliki 5 orang karyawan untuk produksi roti.
Perusahaan (TDP), Izin Keterangan Rencana Kota (KRK), badan hukum atas
Rumah Tangga) dari Dinas Kesehatan. Perusahaan telah memiliki Hak Kekayaan
Intelektual (HKI) bertujuan untuk menjaga hasil karya yang dihasilkan oleh
manusia agar tidak dilakukan plagiat dari pihak yang tidak bertanggung jawab,
a. Visi
b. Misi
masyarakat.
cukup strategis, dekat dengan sumber bahan baku, pasar dan akses jalan yang
memadai.
14
4. Struktur Organisasi
perusahaan dan pada pihak lain yang berkepentingan. Deskripsi kerja dan
prosedur kerja dibuat spesifik sesuai dengan tugas, tanggung jawab dan
besar. Bagian dari struktur organisasi beserta tugas dan tanggung jawab
manajer.
konsumen.
5. Ketenagakerjaan
produksi dibagi menjadi dua bagian yaitu karayawan kontrak dan karaywan tetap.
dengan sistem upah secara harian. Karyawan kontrak biasanya dapat meningkat
pada saat tertentu akibat banyaknya permintaan produksi. Selain itu, karyawan ini
dapat diangkat menjadi karyawan tetap jika telah melewati masa percobaan
quality in-line dan manajer. PT Widyaprasuti memiliki tiga divisi yaitu divisi toko
16
(outlet), divisi bakery, dan divisi produksi. Pembagian jam kerja karyawan di PT
Widyaprasuti terbagi atas karyawan shift dan non-shift. Karyawan shift dibagi
menjadi dua, yaitu shift pertama dan shift kedua. Shift pertama dengan jam kerja
06.00 – 13.00 dan shift kedua dengan jam kerja 13.00 – 20.00. karyawan non shift
Gaji yang ditetapkan oleh PT. Widyaprasuti sesuai dengan peraturan dan
kontrak dengan karyawan seperti kesesuaian terhadap jam kerja dan dilakukan
setiap akhir bulan. Karyawan yang bekerja melebihi dari jam kerja yang telah
menggunakan mensun absen sidik jari yang digunakan untuk mengetahui tingkat
hari tua, jaminan kesehatan dan jaminan kecelakaan kerja yang dikelola oleh
daging beku, produk daging olahan dan bakery and pastry. Daging beku
sebagai permintaan dari toko (outlet) adalah daging segar dan daging
giling spesial sapi dan ayam. Jenis produk daging olahan yang sering di
17
Bahan yang digunakan untuk proses produksi sosis ada tiga macam, yaitu
bahan baku, bahan penunjang, dan bahan pengemas. Bahan baku merupakan
bahan atau komponen utama yang digunakan untuk membuat suatu produk.
Bahan baku yang digunakan pada proses produksi sosis adalah daging sapi,
18
daging ayam, air es, minyak, dan Isolate Soy Protein,. Bahan baku yang
digunakan harus mengikuti standar yang ditetapkan oleh perusahaan dan sesuai
tambahan yang digunakan untuk membuat suatu produk. Bahan penunjang yang
digunakan juga harus memiliki standar yang ditetapkan oleh perusahaan. Bahan-
bahan pendukung dalam pembuatan sosis antara lain tepung jagung, tepung panir,
a. Daging
yang berperan sebagai pengemulsi adalah myosin yang larut dalam larutan
garam. Pada dasarnya semua bagian daging hewan ternak dapat digunakan
dalam pembuatan sosis. Bagian yang dapat digunakan pada pembuatan sosis
yaitu daging dari otot skeletal, daging dari bagian kepala dan pipi, dan daging
dari paha depan. Pembuatan sosis pada PT. Widyaprasuti ini menggunakan
Bahan baku daging sapi dikelompokkan dalam dua jenis, yaitu daging sapi
dengan mutu produk akhir sosis “knacker”. Daging ayam yang digunakan adalah
SBB (Skinless Boneless Breast), yaitu daging dada ayam tanpa kulit dan tanpa
tulang, kemudian SBL (Skinless Boneless Leg), yaitu daging paha yang masih
terdapat sedikit sisa lemak, fillet yaitu daging dada yang telah dibersihkan serat-
seratnya merupakan paruhan dari daging dada utuh atau bisa juga diambil dari
punggung ayam, kemudian CCM yaitu merupakan gilingan dari karkas. Lemak
b. Es
Air yang ditambahkan ke dalam adonan sosis dalam bentuk serpihan es,
supaya suhu adonan selama penggilingan tetap rendah. Dengan adanya es, suhu
akibat gerakan mesin penggiling dan ekstraksi protein berjalan dengan baik
(Koswara, 2009). Penambahan air dalam bentuk es batu atau air es pada
pemanasan mekanis. Produk sosis yang emulsinya diperoleh dari penambah berat
atau volume produk pada sosis yang ditambahkan dengan bahan pengisi (Irnani,
2014). Selain itu penambahan es bertujuan menjaga suhu tetap terjaga ±14ºC
setelah keluar dari mesin penggiling karena energi yang dihasilkan dari mesin
pada daging tidak terdenaturasi, dan juga es berfungsi agar daging tidak terlalu
c. minyak
empuk, serta memperbaiki rasa dan aroma sosis. Penambahan lemak juga
dari pada minyak padat. Jumlah minyak yang ditambahkan pada adonan
sosis tidak boleh lebih dari 30% dari berat daging yang digunakan, karena
dapat menghasilkan sosis yang kerut dan penambahan minyak yang sedikit
ISP adalah produk dari protein kedelai bebas lemak atau berlemak rendah
yang diolah sedemikian rupa sehingga kandunan proteinnya tinggi. Soy protein
digunakan untuk menggantikan porsi protein larut garam, bahan pengikat lemak
dan air, menstabilkan emulsi dan menjaga struktur protein pada masakan daging
isolat soy protein mengandung pengikat air dan lemak sebagai pembentuk tekstur
a. Tepung Jagung
b. Garam
21
c. Nitrit
maksimum nitrit dalam produk daging olahan yaitu sebesar 125 mg/kg, hal
d. Zat Pewarna
Pewarna yang digunakan dalam pembuatan sosis adalah Ponccau 4R. Fungsi
penambahan warna pada pembuatan sosis adalah untuk memberikan warna khas
dan seragam. Pewarna Ponccau 4R adalah pewarna makanan yang disentris dan
Texture Vegetable Protein (TVP) atau sering disebut sebagai daging tiruan
daging dalam beberapa karakteristik seperti tekstur, flavor atau warna. Bahan
baku pembuatan TVP umumnya berasal dari campuran tepung kedelai rendah
lemak dan tepung terigu (Syapri 2010). Penambahan TVP ke dalam formulasi
f. Tepung Panir
Tepung panir (bread crumb) atau biasanya sering disebut tepung roti
merupakan tepung yang terbuat dari roti tawar melalui pengeringan dan
penghalusan. Kegunaan dari tepung ini adalah sebagai bahan pengisi dalam
g. Bumbu
rempah rahasia yang bertujuan untuk menciptakan cita rasa dan aroma yang khas.
Bahan bumbu pada produk sosis tersebut memiliki kandungan zat antibakteri yang
rasa, karena bahan penyedap dapat meningkatkan dan memodifikasi flavor yang
berbeda. Beberapa bumbu ini bersifat anti oksidan sehingga dapat menghambat
h. Kalium Sorbet
seperti Kristal putih atau tepung dengan bau yang khas. Bahan ini
al. 2012).
persyaratan mutu yang telah ditentukan oleh PT. Widyaprasuti dan telah
disepakati oleh supplier. Bahan baku daging sapi didatangkan dari Rumah
Potong Daging (RPH) Salatiga. Daging yang dikirim dari RPH menggunakan
mobil yang telah dilengkapi dengan pendingin. Bahan lain seperti tepung,
Jakarta. Bahan baku dan bahan penunjang akan diperiksa oleh petugas
perusahaan.
Bahan baku daging sapi dan ayam yang telah didatangkan dari supplier
akan disimpan di dalam freezer pada suhu -15℃ agar mutunya tetap terjaga.
ditiiskan dan kemudian dikemas dalam plastik dan diberi kode agar barang
yang pertama masuk dapat digunakan terlebih dahulu. Sedangkan bahan lain
Daging sapi beku yang dikeluarkan dari freezer diperiksa terlebih dahulu
secara visual. Hal ini bertujuan untuk melihat adanya penurunan mutu atau
spesifikasi yang telah ditentukan. Daging beku yang di keluarkan dari freezer
kemudian dipotong dengan alat bernama meat bone saw menjadi potongan lebih
kecil agar daging lebih mudah untuk digiling. Proses pemotongan daging dapat
Setelah proses pemotongan lalu daging dicuci dengan air mengalir agar daging
bersih dari darah ataupun bahaya fisik lainnya. Kemudian daging digiling dengan
bertujuan untuk menyebarkan lemak dan daging secara merata. Pada saat proses
penggilingan suhu daging harus tetap berada pada suhu dibawah 22℃ untuk
mencegah terjadinya denaturasi pada daging. Daging sapi dan ayam di giling
c. Penimbangan Bahan
Daging yang telah digiling dan bahan lainnya ditimbang sesuai formulasi rahasia
bahan-bahan yang digunakan sesuai dengan formulasi. Jumlah bahan yang tidak
serpihan es, minyak dan ISP ke dalam daging giling dengan alat meet chopper.
jagung, BTP dan bumbu-bumbu rahasia. Pada tahapan pencampuran ini, suhu
bagian yang berfungsi untuk mengatur ukuran panjang dan berat sosis
konsumen. Kemudian setiap ujung untaian sosis akan diikat dengan tali
rami. Kemudian disusun pada hanger sausage sejumlah 15 buah per baris
dan setiap baris sejumlah 15 buah sosis serta disusun secara teratur. Untuk
sekali produksi bisa 700 – 1.000 buah sosis atau sesuai dengan permintaan
konsumen.
f. Pemasakan
27
selama 30 menit.
dilakukan pada suhu 80°C – 85°C selama 30 menit. Proses perebusan sosis dapat
g. Pendinginan
dengan suhu ruang dan pendinginan dengan chiller. Sosis yang telah matang
diletakan dalam pada keranjang dan disusun pada rak secara menggantung agar
sisa air rebusan jatuh. Setelah sosis mencapai suhu ruang kemudian diletakan
dalam chiller hingga suhu mencapai 0 - 5°C. Apa bila suhu melebihi 5°C,
dikhawatirkan bakteri tetap bekerja dan mikroba tetap aktif. Proses pendinginan
dengan bantuan sarung tangan plastik dan gunting. Pada tahap ini juga
sempurna. Sosis cacat terdiri dari beberapa jenis yaitu cacat gelembung,
cacat ukuran dan cacat selongsong (casing robek). Sosis yang masuk
i. Pengemasan
beberapa jenis berat seperti 1000 gram, 500 gram dan 250 gram. Sosis
yang sudah ditimbang dan ditata didalam plastik LDPE (Low Density
machine. Cara kerja mesin ini adalah menghisap udara yang berada dalam
pada suhu -18°C. Suhu tersebut harus stabil agar produk tidak mengalami
cara FIFO (First In First Out), yaitu produk yang pertama masuk freezer
Penyimpanan
(Di freezer T= -10ºC)
Penimbangan bahan
Pengovenan
T= 60-655ºC t = 30 Menit
Perebusan
T= 80ºC - 85ºC t = 30 Menit
Pendinginan
T = 0-5˚C
Pengemasan
Dg plastik LDPE (Low Density Polyethylene)
A. Kesimpulan
1. Bahan baku : daging sapi, daging ayam, air dan es, minyak, ISP
dan kardus.
B. Saran
peralatan produksi.
DAFTAR PUSTAKA
Soeparno. 2009. Ilmu dan Teknologi Daging. Cetakan V. Gadjah Mada University
Nurwantoro et al. 2012.Pengolahan Daging dengan Sistem Marinasi untuk
Meningkatkan Keamanan Pangan dan Nilai Tambah. Fakultas Peternakan.
Semarang : Universitas Diponegoro
Syapri AR. 2010. Kajian Pembuatan Texturized Vegetable Protein (TVP)
Berbasis Tepung Kecambah Kacang Komak (Lablab Purpureus (L) Sweet)
Sebagai Alternatif Pengganti Texturized Soy Protein (TSP) dan Aplikasi
pada Produk Bakso [Skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Wijaya CH, Mulyono N, Affandi FA. 2012. Bahan Tambahan Pangan;
Pengawet. Bogor (ID): IPB Press
Winanti ER, Andriani MAM, Nuhartadi E. 2013. Pengaruh penambahan Bit (Beta
vulgaris) sebagai pewarna alami terhadap karateristik fisiki-kimia dan
sensori sosis daging sapi.Jurnal Teknosains Pangan 2(4): 18-24.
36
NO HARI/TANGGAL KEGIATAN
DIREKTUR
STAFF OFFICE
MANAGER
SUPERVISOR
Divisi Divisi
Produk Bakery Produk Daging
KARYAWAN
44
Parkiran
Toko
Gudang
Kamar
Kantor
Gudang Penyimpanan
Bahan Baku
Pengepakan
Ruang
Penyimpanan Gudang
Daging
Gudang
47