Anda di halaman 1dari 7

EKONOMI TEKNIK

Ekonomi teknik juga disebut ekonomi rekayasa dengan bahasa asingnya


adalah Engineering Economy. Definisikan ekonomi teknik adalah ilmu yang
berhubungan dengan teknik analisis kuantitatif bermanfaat untuk memilih satu
alternatif yang lebih baik dari beberapa alternative dan layak secara teknis.
(Fraser, Jewkers & Tajima, 2009). Penggunaan ekonomi teknik untuk
menganalisis proyek investasi atau pengadaan sumber daya sebelum digunakan
agar dalam mengambil keputusan dapat menentukan pilihan peralatan yang
ditinjau kelayakan dari segi finansial.
Pengambilan keputusan dari aspek ekonomi, kelayakan suatu investasi ada
2 pendekatan analisis (pilcher 1992):
1. Analisis berdasarkan analisis investasi tunggal (single investment) hasilnya
adalah layak atau tidak layak untuk investasi
2. Analisis berdasarkan beberapa alternative investasi atau perbandingan
beberapa alternative investasi yang layak dipilih pada alternative yang paling
menguntungkan
Tahapan penilaian kelayakan investasi ada 3 Tahap (pilcher, 1992)
1. Estimasi Investasi yang menguraikan Kas negative sebagai pengeluaran
(biaya), Contoh; biaya investasi, mesin, gedung, pajak, over heads, tenaga
kerja. Arus kas positif berupa pemasukan (manfaat) seperti hasil penjualan,
potongan pajak, hak paten, dan jual kembali setelah umur pemakaian alat
habis
2. Perhitungan yang dikaitkan dengan arus kas dihubungkan dengan jadwal
proyek, tingkat pengembalian dihitung dan dianalisis sensivitas yang
dikaitkan pengaruh inflasi, besaran investasi, arus kas positip, dan waktu
terhadap arus kas.
3. Evaluasi pada penilaian resiko yang timbul, akibat kondisi sosial di sekitar
lokasi proyek atau masalah lingkungan.
Kriteria kelayakan ekonomi yang menjadi dasar penilaian antara lain : masukan tetap
(fixed input) , perubahan untuk maksimal pengeluaran adalah maximise outputs atau
memaksimalkan manfaat (maximise benefit)

YANG BERKAITAN DENGAN EKONOMI TEKNIK adalah:


1. Nilai Uang Dan Waktu
2. Analisis Kelayakan
3. Perbandingan Kelayakan
4. Analisis Depresiasi
5. Analisis Titik Impas
6. Analisis Sensitivitas
7. Analisis Penghentian Dan Penggantian

1. Nilai Uang dan Waktu


Manfaat dan biaya tidak dapat dikaitkan dengan dalam satu siklus waktu saya juga
terjadi lebih dari satu siklus waktu hidup proyek, (alat, bangunan, jalan, gedung dll).
Sebagai contoh investasi suatu alat, pengeluaran pada sklus masa proyek terdiri dari

1
biaya perencanaan, biaya pembelian alat, biaya operasional, sedangkan biaya
pemasukan atau manfaat didapatkan pada siklus pemakaian.Setiap investasi dalam
proyek perlu diperhatikan perubahan nilai investasi dan pemanfaatan terhadap
perubahan waktu yang dikonversi kedalam nilai uang. Perubahan nilai uang dihitung
berdasarkan metode perhitungan arus kas.
a. Arus Kas, atau cash flow terdiri dua pendekatan perhitungan berguna untuk
menggambarkan pergerakan uang dalam satuan periode terentu dengan
menggunakan tabulasi dan diagram/grafik.
Contoh arus kas model tabulasi:
Dimulai dari nol tahun, arus kas keluar sebesar Rp. 2.000.000,- ; arus kas masuk
tahun ketiga Rp. 1.000.000,- dan arus kas tahun ke empat sebesar Rp. 4.000.000,-.
Periode 4 (empat) tahun.

Periode Arus Kas (Rupiah)


n Masuk Keluar Net
0 0 (2,000,000) (2,000,000)
1 0  0 0
2 0 0 0
3 1,000,000   1,000,000
4 4,000,000   4,000,000
  5,000,000 (2,000,000) 3,000,000

Contoh arus kas model diagram: Rp. 4jt


Rp. 1jt
0 1 2

3 4
Rp. 2jt

Dari gambar tersebut dapat dihitung arus kas bersih (net cash flow) adalah sebesar
3(tiga) juta rupiah.

b. Bunga bank, pembiayaan suatu investasi atau proyek biasanya mendapat pinjaman
dari bank dan akibat dari transaksi pinjaman terjadilah nilai tambah yang disebut
bunga (interest) dihitung berdasarkan presentase. Ada 2 (dua) macam bunga: bunga
sederhana dan bunga majemuk.

Contoh bunga sederhana:


Pinjaman sebesar Rp. 3.000.000,- tingkat suku bunga 5% pertahun dengan periode 5
tahun, berapa total pengembalian setelah lima tahun termasuk pokok pinjaman?

2
I= interest= Rp. 3.000.000,- X 5% X 5 = Rp. 750.000,-
Pengembalian pokok + bunga(I) = Rp. 3000.000,-+Rp. 750.000,-= Rp. 3.750.000,-
Bunga sederhana hanya dipakai untuk investasi atau proyek jangka pendek dan
jarang digunakan dalam investasi atau proyek jangka panjang.

Contoh Bunga majemuk:

N = Periode Akumulasi
Pokok (P) Bunga (I) 5% P+I
(tahun) Bunga
1 2 3= 2*1 4 = 2+3 5 = 4-P1
1 3,000,000 150,000 3,150,000 150,000
2 3,150,000 157,500 3,307,500 157,500
3 3,307,500 165,375 3,472,875 165,375
4 3,472,875 173,644 3,646,519 173,644
5 3,646,519 182,326 3,828,845 182,326

c. Metode Ekuivalensi Nilai Uang


Dasar menghitung pada ekonomi teknik / matematika uang antara lain dengan:
 Nilai sekarang (Present Value atau Present worth) dengan symbol P, umumnya
nilai ini dapat berupa investasi atau pinjaman, yang tanda-tandanya dalam
system arus kas adalah negative dan nilai P diasumsikan pada awal unit waktu
 Nilai masa datang (Future Value atau Future Worth) dengan symbol F, dapat
berupa sisa hasil, pendapatan, ataupun nilai manfaat yang bertanda positif dan
nilainya diasumsikan pada akhir unit waktu
 Nilai anuitas ekuivalen (equivalent annuity) dengan simbol A (sebagai catatan
bahwa nilai anuitas ekuivalen ini tidak selalu mempunyai unit waktu tahunan
(periode tahunan), tetapi juga dapat berupa bulanan, dan sebagainya. Nilai A
tersebut umumnya berbentuk deret seragam (uniform series, A) atau nilai deret
yang diasumsikan dengan bentuk pembayaran (misal: cicilan), pengeluaran,
pembiayaan (missal: biaya operasional atau perawatan) yang bertanda negative
dalam system arus kas ataupun pemasukan secara seragam setiap interval
waktu dalam jumlah periode N dengan tanda positif dan nilainya diasumsikan
berada pada akhir unit waktu.
 Deret bertingkat (Gradient Series) yang diasumsikan kenaikan atau penurunan
secara linier atau konstan (arithmetic gradient, G) serta kenaikan atau
penurunan secara proporsional (geometric gradient, G %). Nilai G atau g
tersebut juga diasumsikan untuk bentuk pembayaran (misal: cicilan),
pengeluaran, pembiayaan (missal: biaya operasional atau perawatan) yang
bertanda negative dalam system arus kas ataupun pemasukan secara seragam
setiap interval waktu dalam jumlah periode N dengan tanda positif dan nilainya
diasumsikan berada pada akhir unit waktu.

2. Analisis Kelayakan
Penentuan investasi / proyek layak atau tidak layak dalam ekonomi teknik
dapat dianalisis berdasarkan manfaat (benefit) dan biaya (cost), suatu
investasi / proyek dinyatakan layak apabila manfaat yang didapatkan lebih

3
besar daripada biaya yang dikeluarkan dan kelayakan dapat dibuat dengan
optimalisasi menganalisis sebanyak mungkin komponen biaya (cost out)
seperti biaya pemeliharaan dan perbaikan, biaya operasional, biaya investasi
seperti cicilan, biaya pajak, biaya asuransi, biaya depresiasi. Analisis
kelayakan arus kas masuk (receipt) dan keluar (expenses) yang berhubungan
dengan investasi / proyek adalah sebagai berikut:
 Biaya awal (first cost, principal, atau present value yang disingkat P)
 Apabila dalam pelaksanaan proyek investasi nilai P berupa biaya pinjaman
atau kombinasi uang sendiri dan pinjaman untuk pembangunan gedung
kantor; peralatan alat berat berupa biaya uang muka atau pembelian tunai.
 Biaya operasional (operation) dan perawatan (maintenance)
 Apabila proyek investasi alat atau gedung perkantoran atau pertokoan,
biaya listrik, air, komunikasi, tenaga kerja, perbaikan kecil, perawatan
rutin; apabila peralatan konstruksi dapat berupa biaya operator,
penggantian ban, atau suku cadang.
 Nilai setelah depresiasi/penyusutan atau nilai sisa (salvage value)
 Apabila alat adalah nilai sisa sebelum rehabilitasi berat atau nilai pada
akhir umur alat, atau nilai jual pada umur alat tertentu misalnya 20 tahun;
apabila peralatan dapat berupa nilai terdepresiasi atau masa pemakaian
peralatan misalnya setelah 5 tahun pemakaian
 Pendapatn (revenue)
 Apabila asset dalam bentuk alat kesehatan, pertokoan, ataupun peralatan
konstruksi dapat berupa nilai sewa; apabila aset berupa alat dapat berupa
hasil pemakaian atau biaya pemakaian alat.
 Biaya perbaikan atau rehabilitasi berat atau total
 Biaya ini dapat dicontohkan seperti overhaul untuk peralatan; refurbished
untuk bangunan gedung.
Analisis kelayakan berbasis bunga jamak adalah:
 Net Present Value (NPV) yang berhubungan dengan analisis nilai
sekarang (PV, Present Worth)
 Equivalent Annual Value (EAV) yang berhubungan dengan analisis nilai
pembayaran deret seragam (AV, nilai anuitas)
 Internal Rate Return (IRR) yang berhubungan dengan analisis Minimum
Acceptable Rate of Return (MARR) yang mana MARR tersebut dikaitkan
dengan tawaran bunga komersial (I, interest) dan analisis bersifat internal
secara keseluruhan investasi tunggal
 Discounted Payback Period (DPP) yang berhubungan dengan analisis
nilai sekarang (PV, Present Worth) tetapi berbeda dengan NPV, analisis
ini dirinci setiap periode untuk mengetahui kapan mencapai titik impas
nilai yang sudah diinvestasikan.
Arus kas terdiri dari nilai kas masuk atau nilai manfaat (benefit) dan jumlah
nilai kas keluar atau nilai biaya (cost). Analisis NPV adalah semua jumlah
nilai tersebut baik benefit dan cost dalam periode tertentu dikonversikan ke
dalam nilai sekarang (PV) yang telah dibahas pada 0, bagian 0 atau nilai titik
tunggal sekarang. Persamaan yang menyatakan layak atau tidak suatu
investasi dapat dilihat pada rumus berikut:
4
n n
NPV =∑ PV b−∑ PV c ≥ 0 (layak)
t=0 t=0

n n
NPV =∑ PV b−∑ PV c <0 (tidak layak)
t=0 t=0

Keterangan:
PVb adalah PV kas masuk (benefit) dan PVc adalah PV kas keluar (cost).
Contoh Soal:
Seseorang membeli tanah di kawasan waterfront danau Poso sebesar 100 juta rupiah
untuk investasi dengan asumsi MARR sebesar 7% pertahun, yang mana nilai MARR
dikaitkan dengan bunga rata-rata komersial yang ditawarkan bank sebesar 7% per
tahun dalam periode 10 tahun. Apabila kenaikan tanah di lokasi tersebut diramalkan
meningkat 15% pertahun, hitung kelayakan investasi dengan metode NPV! Perlu
diketahui bahwa biaya awal termasuk administrasi pengalihan dan pengamanan tanah
dalam bentuk pagar tanaman hidup sebanyak 10% harga tanah.
Langkah pertama, buat diagram arus kas seperti contoh sebelumnya.
Selanjutnya hitung biaya awal (P2) sebagai arus kas keluar dan nilai tanah di akhir
tahun ke 10 (F) sebagai arus kas masuk.
P2 = 10%(100) = 10 juta

F = P2(F|P, 15%,10) = 100(4.046) =404,6 juta


F = 100(F|P,15%,10)
MARR = 7%

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
P2 = 10%(100)juta
P1 = 100juta

3. Perbandingan Kelayakan

5
4. Analisis Depresiasi

5. Analisis Titik Impas

6. Analisis Sensitivitas

7. Analisis Penghentian Dan Penggantian

6
SOAL UTS

1. Apa manfaat Ilmu Ekonomi Teknik dan apa saja yang berkaitan dengan Ilmu

Ekonomi Teknik

2. Apa hubungan analisis kelayakan dengan Net Present Value (NPV) Equivalent

Annual Value (EAV), Internal Rate Return (IRR), Minimum Acceptable Rate of

Return (MARR)

3. Buat arus kas sederhana pemasukan dan pengeluaran sebagai berikut model

tabulasi dan model diagram.:

- Pada awal tahun arus kas keluar sebesar Rp. 1.000.000,-

- arus kas masuk tahun ketiga Rp. 500.000,-

- arus kas tahun ke empat masuk sebesar Rp. 5.000.000,-.

- periode 4 (empat) tahun.

Anda mungkin juga menyukai