Anda di halaman 1dari 308

Dampak dan bahaya sinar gamma

Manfaat Radiasi Sinar Gamma Sebagai Alternatif Bedah Saraf Otak

   
Sinar gamma sering digunakan dalam prosedur bedah saraf untuk mengobati berbagai penyakit
pada otak, misalnya tumor otak. Hal ini dikarenakan penggunaan sinar gamma dianggap lebih
aman, menimbulkan rasa nyeri yang minimal, dan memiliki risiko komplikasi yang rendah.
Radiasi sinar gamma atau disebut juga pisau gamma (gamma knife) adalah terapi pengobatan yang tidak
melibatkan sayatan pada kulit kepala untuk membuka tulang tengkorak, melainkan memancarkan ratusan
sinar gamma yang diarahkan ke area otak yang mengalami gangguan.

Manfaat Sinar Gamma pada Pembedahan Saraf Otak


Berikut ini adalah beberapa jenis gangguan pada otak yang bisa ditangani dengan pembedahan yang
memanfaatkan sinar gamma:
1. Tumor otak
Radiasi sinar gamma mampu merusak materi genetik atau DNA dari sel tumor, sehingga mampu
membasmi sel tumor dan membuat tumor menyusut secara perlahan.
Oleh karena itu, radiasi sinar gamma sering kali digunakan untuk menangani tumor otak, baik tumor otak
yang jinak maupun ganas atau kanker otak. Bedah sinar gamma juga bisa dilakukan untuk menangani
tumor otak yang muncul akibat penyebaran dari organ lain (metastasis).
2. Arteriovenous malformation (AVM)
AVM atau malformasi arteri vena adalah kondisi ketika terdapat gangguan pembuluh darah di otak yang
menyebabkan aliran darah di otak menjadi terganggu.
Seiring berjalannya waktu, pembuluh darah yang mengalami AVM akan menjadi lebih rapuh dan mudah
pecah. Ketika pembuluh darah yang mengalami kelainan tersebut pecah, otak akan mengalami perdarahan.
Untuk mengatasi kelainan pada pembuluh darah di otak akibat AVM, pembedahan sinar gamma bisa
menjadi salah satu pilihan terapi pengobatan yang dapat dilakukan.
3. Trigeminal neuralgia
Trigeminal neuralgia adalah kelainan pada salah satu atau kedua saraf trigeminal, yaitu saraf yang bertugas
untuk menerima dan menyampaikan rangsangan fisik di daerah dahi, pipi, dan rahang bawah. Kelainan
saraf ini menyebabkan rasa sakit atau perih di bagian wajah yang terasa seperti sengatan listrik.
4. Neuroma akustik
Neuroma akustik (schwannoma vestibular) adalah tumor jinak pada saraf di dalam telinga yang bertugas
untuk menjaga keseimbangan tubuh dan fungsi pendengaran.
Neuroma akustik bisa membuat penderitanya mengalami gangguan pendengaran, pusing, kehilangan
keseimbangan, dan telinga berdenging (tinnitus).
Selain itu, operasi radiasi sinar gamma juga dapat digunakan untuk menangani tumor kelenjar
pituitari (hipofisis) yang terdapat di dasar otak. Kelenjar ini merupakan kelenjar yang sangat penting
karena berfungsi untuk mengatur berbagai fungsi tubuh, seperti respons stres, metabolisme, dan fungsi
seksual.
Keuntungan Sinar Gamma untuk Bedah Saraf
Keuntungan yang paling umum dari operasi dengan radiasi sinar gamma adalah tidak dibutuhkan sayatan.
Prosedur bedah sinar gamma hanya memanfaatkan radiasi sinar gamma. Pembedahan dengan sinar
gamma juga tidak membutuhkan bius total atau anestesi umum.
Selain itu, pemanfaatan sinar gamma untuk bedah saraf juga memiliki keuntungan lain, seperti:
Akurat
Bedah sinar gamma hanya bekerja pada area yang yang mengalami gangguan, sehingga area di sekitarnya
tidak banyak terkena radiasi.
Untuk memandu prosedur pembedahan sinar gamma dan meminimalkan risiko efek samping yang dapat
terjadi, biasanya dokter juga akan menggunakan metode pencitraan, seperti CT scan atau MRI.
Proses pemulihan lebih cepat
Karena dikerjakan tanpa sayatan, metode ini tidak menimbulkan nyeri yang berat, sehingga proses
pemulihan bisa lebih cepat. Durasi perawatan di rumah sakit yang singkat juga memungkinkan Anda untuk
dapat lebih cepat kembali beraktivitas.
Tingkat keberhasilan tinggi
Keberhasilan radiasi sinar gamma dalam menangani tumor otak terbilang tinggi. Metode ini juga terbukti
berhasil meningkatkan usia harapan hidup penderita penyakit tertentu yang ditangani dengan
pembedahan sinar gamma.
Risiko Sinar Gamma untuk Bedah Saraf
Meski relatif aman, pemanfaatan sinar gamma untuk bedah saraf juga bisa menimbulkan beberapa efek
samping atau komplikasi berikut ini:
 Sakit kepala
 Mati rasa
 Mual dan muntah
 Penglihatan kabur
 Kehilangan keseimbangan atau pusing
 Kelemahan pada anggota gerak tubuh
 Rambut rontok
 Kejang
 Pembengkakan di otak
Meski demikian, risiko terjadinya efek samping tersebut bervariasi pada setiap orang. Efek samping
tersebut juga bisa muncul dalam waktu singkat setelah prosedur pembedahan sinar gamma dilakukan,
namun bisa juga terjadi dalam waktu beberapa minggu atau bulan.
Oleh karena itu, setelah menjalani pembedahan sinar gamma, Anda perlu rutin memeriksakan diri kembali
ke dokter di rumah sakit untuk memastikan bahwa kondisi Anda baik.
Jika Anda merasakan beberapa efek samping setelah menjalani pembedahan sinar gamma, segeralah
konsultasikan dengan dokter bedah saraf untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Apabila sinar gamma mengenai detektor NaI(Tl) maka akan terjadi tiga efek, yaitu efek fotolistrik, efek
compton dan bentukan pasangan. Efek fotolistrik terjadi apabila ada sinar gamma yang mengenai
elektron d kulit K dari sebuah atom maka elektron tersebut akan kosong sehingga akan diisi oleh elektron
dari kulit yang lain, transisi ini yang menyebabkan terjadinya efek fotolistrik.

Efek compton adalah efek yang terjadi apabila sinar gamma (dalam hal ini) mengenai elektron bebas atau
elektron terluar dari suatu atom yang dianggap daya ikatnya sangatlah kecil sehingga sama dengan
elektron bebas. Apabila sinar gamma memancar ke elektron bebas ini maka akan terjadi hamburan, yang
disebut hamburan compton. Sedangkan Efek bentukan pasangan terjadi ketika sinar gamma melaju di
dekat inti atom sehingga akan terbentuk pasangan positron dan elektron, syaratnya tenaga sinar haruslah
cukup.

Dari ketiga efek tersebut, efek comptonlah yang paling kuat hal ini diakibatkan karena tenaga yang
digunakan untuk melepas elektron juga yang lebih besar. Dan dari ketiga efek tersebut menghasilkan
sintilasi atau pancaran cahaya, pancaran cahaya ini akan diteruskan ke fotokatoda yang dapat menguraikan
cahaya ini menjadi elektron -elektron. Elektron ini masih lemah maka harus dikuatkan lagi dayanya
oleh pre amplifier, dan dikuatkan tinggi pulsa dengan amplifier. Lalu elektron tadi dimasukkan ke PMT
yang terdiri dari tegangan bertingkat dan banyak katoda, keluaran dari PMT menjadi berganda. Kemudian
melalui counter nilai cacahnya dapat diketahui.

Yang perlu diketahui bahwa dalam spektroskopi gamma juga dicari resolusi tenaganya. Ternyata semakin
kecil resolusinya semakin bagus data yang diperoleh, semakin besar resolusinya maka semakin tidak valid
data yang diperoleh. Pola berfikirnya adalah sebagai berikut : dari data cacah nanti akan dapat dibuat
grafik, dari grafik itu akan terlihat puncak-puncak gunung. Apabila resolusinya besar maka bisa saja
didapat satu puncak gunung, eh ternyata didalamnya banyak punca-puncak yang tidak terbaca. Berarti
resolusi besar.

Pengertian Sinar Gamma


Sinar gamma adalah salah satu gelombang elektromagnetik yang biasanya dilambangkan dengan huruf
latin γ. Sinar gamma dapat diartikan sebagai sebuah bentuk berenergi dari radiasi elektromagnetik yang
diproduksi oleh radioaktivitas atau proses nuklir atau subatomik lainnya seperti penghancuran elektron-
positron.  Istilah untuk radiasi elektromagnetik energi-tinggi yang diproduksi oleh transisi energi karena
percepatan elektron.

Spektrumnya menempati tingkatan dengan frekuensi terbesar yaitu 1020 Hz hingga 1025 Hz. Sinar gamma
begitu istimewa dibandingkan dengan sinar radioaktif lainya dikerenakan tidak memiliki massa dan
muatan. Sinar gamma memiliki panjang gelombang yang paling kecil dan energi terbesar dibandingkan
spektrum gelombang elegtromagnetik yang lain sekitar 10.000 kali lebih besar dibvandingkan dengan
enertgi gelombang pada spektrum sinar tampak, selain itu sinar gamma memiliki  frekuensi paling besar,
daya ionisasi yang paling rendah namun jangkauan tembusnya besar  dibandingkan sinar alfa dan beta.

Baca Juga : Satelit Adalah

Sejarah Penemuan Sinar Gamma


Penemuan sinar gamma dimulai dari penemuan yang dilakukan oleh ilmuwan perancis  Antoine Henri
Becquerel dan pasangan suami istri Piere Curie- Meri Curie pada akhir tahun 1890-an. Mereka melakukan
eksperimen dengan menggunakan bahan aktif seperti poloniun dan uranium dan radium yang mengarah
pada penemuan pertama sinar radioaktivitas dengan tingkat enrgi yang sangat tinggi. Sebelum itu Rontgen
juga menemukan sinar X dan Becquerel melihat bahwa sinar yang dipancarkan oleh uranium tersebut
mirip dengan sinar X, sehingga Ia menyebut sinar tersebut “metalic phosphorescence”.

Sebelum jenis radiasi yang dikenal saat itu adalah radiasi alpa dan beta, sehingga penemuan mereka
merupakan jenis radiasi baru yang menambah koleksi radiasi yang berhasil diketahui. Radiasi itu
selanjutnya dinamakan radiasi gamma yang tersusun dari partikel foton berenergi tinggi.

Thomson (Joseph John Thomson) melakukan penelitian sinar katoda di pusat penelitian  Cavendish di
Universitas Cambridge dan menemukan elektron yang merupakan salah satu  pembentuk struktur dasar
materi. Pada tahun 1895 datanglah Ernest Rutherford, seorang  kelahiran Selandia Baru yang bermigrasi
ke Inggris, untuk bekerja di bawah bimbingan J.J. Thomson. Pada mulanya Rutherford tertarik kepada efek
radioaktivitas dan sinar-X terhadap  konduktivitas listrik udara. Partikel (radiasi) berenergi tinggi yang
dipancarkan oleh bahan  radioaktif menumbuk dan melepaskan elektron dari atom yang ada di udara, dan
inilah yang  menghantarkan arus listrik.
Pada tahun 1899 Ernest Rutherford melakukan percobaan dalam rangka studinya mengenai radioaktivitas.
Ia menempatkan sebuah radium di dasar sebuah kotak kecil dari timah hitam (timbel) . Ia memperhatikan
sinar-sinar yang dipancarakan dari kotak karena adanya pengaruh sebuah medan magnetik kuat yang
berarah tegak lurus terhadap arah rambat radiasi ketiga sinar ketiga sinar yang dipancarkan oleh radium.
Didapatkan berkas sinar terpisah menjadi tiga komponen.

Dengan memperhatikan arah sinar yang dibelokan, disimpulkan bahwa komponen sinar yang tidak
dibelokan adalah ttidak bermuatan ( sinar γ ), komponen sinar yang dibelokan kekanan adalah
beermuatan positif ( sinar α ), dan sinar yang dibelokan kekiri adalah bermuatan negatif ( sinar β ).

Pada sinar gamma ini akan membentuk spectrum elektromagnetik energy-tertinggi. Mereka seringkali
didefinisikan bermulai dari energi 10 keV / 2.42 EHz / 124 pm, meskipun radiasi elektromagnetik dari
sekitar 10 ke V sampai beberapa ratus ke V juga dapat menunjuk kepada sinar x keras. Untuk perlu
diketahui bahwa tidak ada perbedaan fisikal antar sinar gamma dan sinar x dari energi yang sama mereka
ialag dua nama untuk radiasi elektromagnetik yang sama, sama seperti sinar matahari dan sinar bulan
ialah dua nama untuk cahaya tampak.

Namun gamma dibedakan dengan sinar X dari sumber mereka. Sinar gamma ialah istilah untuk radiasi
elektromagnetik energy-tinggi yang diproduksi oleh transisi energy karena percepatan elektron. Karena
beberap transisi elektron memungkinkan untuk memiliki energi lebih tinggi dari beberapa transisi nuklir,
ada tumpang tindih antara apa yang kita sebut sinar gamma energy rendah dan sinar-X energi tinggi.

Baca Juga : Udara” Pengertian & ( Manfaat – Cara Menjaganya )

Sinar gamma terbentuk karena adanya proses nuklir atau subatomic lainnya seperti penghancuran
elektron-positron. Oleh karena itu sinar tersebut tidak dapat ditemukan pada sembarang tempat karena
hanya dapat terjadi akibat proses nuklir dan subatomic lainnya, sinar ini dapat terbentuk saat :

 Ledakan bintang ( supernova )


 Ledakan bom nuklir
 Bintang yang terhisap lubang hitam
 Terapi sinar gamma
 Gelembung energi di pusat galaksi Bima Sakti
 Bahan radioaktif

Peluruhan Sinar Gamma


Sinar gamma dihasilkan dari proses peluruhan zat radioaktif yang terjadi pada inti atom. Sinar gamma
muncul dari inti atom yang tidak stabil dikerenakan atom tersebut memiliki energi yang tidak sesuai
dengan kondisi dasar ( Groundstatte). Energi gamma yang muncul antara suatu radioisotop dengan
radioisotop yang lain berbeda karena setiap rradionuklida memiliki emisi yang spesifik.

Sinar gamma dipancarkan dari inti atom yang tidak stabil (radioaktif) atau pada inti dalam keadaan
tereksitasi (exitedstate) kemudian sinar gamma terpancar ke keadaan dasar dengan cara memancarkan
radiasi elegtromagnetik yang diseebut sebagai sinar gamma. Dengan kata lain jika suatu inti berada dalam
keadaan tereksitasi namun dalam keadaaan ketidakstabilan dari keadaan tereksi maka inti tersebut akan
berpindah ke keadaan stabil maka inti tersebut akan memancarkan sinar gamma. Sinar gamma sama
dengan radiasi sinar elegtromagnetik lainnya biasanya dipandang sebagai paket-paket energi yang disebut
foton. Massa dan muatan inti yang memancarkan sinar gamma tidak berubah.

Peluruhan gamma terjadi karena inti memiliki energi yang berlebih yaitu saat atom berada dalam keadaan
tereksitasi, dan juga pada peluruhannya biasanya menyertai peluruhan alfa dan beta. Pada dasarnya
peluruhan gamma hanyya mengurangi enegi saja tanpa mengubah susunan inti karena sinar gamma
tidakmemiliki massa maupun muatan oleh karena itu dapat dikatakan pemancaran yang dihasilkan oleh
sinar gamma sebagai radiasi gamma.

Baca Juga : Pengertian Gravitasi Bumi Menurut Hukum Newton

Sifat – Sifat Sinar Gamma


Sinar gamma merupakan radiasi gelombang elektromagetik, sejenis dengan sinar X,dengan panjang
gelombang pendek. Sifta – sifat sinar gamma yaitu :
 Tidak memiliki massa
 Memiliki daya tembus yang sangat kuat ( dapat menembus lempeng timbal setebal 20 cm )
 Daya ionnisasi paling lemah, tidak bermuatan listrik, oleh karena itu tidak dapat dibelokkan oleh
medan listrik
 Berasal dari aktivitas radioaktif ataupun poses muklir
 Memiliki frekuensi paling tinggi( 1020 Hz sampai 1025 Hz ) sekaligus panjang gelombang yang
terpendek
 Memiliki daya tebus tinggi

Sinar gamma tidak mengalami pembelokkan, karena saat medan listrik tersebut diberikan sinar gamma
akan tetap lurus tanpa adanya pembelokkan. Hal ini disebabkan partikel sinar gamma tidak memiliki
massa dan tidak memiliki muatan. Sehingga tidak akan akan mencari pasangan muatannya. Ada tiga proses
utama yang dapat terjadi akibat radiasi sinar gamma melewati bahan. Ketiga proses tersebut melepaskan
elektron yang selanjutnya mengionisasi atom – atom lain dalam bahan :

 Efek Fotolistrik adalah peristiwa diserapnya energi foton seluruhnya oleh elektron yang terikat
kuat oleh suatu atom sehingga elektron tersebut terlepas dari ikatan atom. Elektron yang terlepas
dinamakan fotoelektron. Efek fotolistrik terutama terjadi antara 0,01 MeV hinggs 0,5 MeV. Efek
fotolistrik ini umumnya terjadi pada materi dengan Z yang besar, seperti tembaga ( Z = 29 ). Energi
foton yang datang sebagian besar berpindah ke elektron fotolistrik dalam bentuk energi kinetik
elektron dan sebagian lagi digunakan untuk melawan energi ikat elektron ( W0 ).
 Efek compton merupakan efek yang terjadi apabila sinar gamma mengenai elektron bebas atau
elektron terluar melalui suatu atom yang dianggap daya ikatnya sangatlah kecil sehingga sama
dengan elektron bebas. Apabila sinar gamma memancar ke elektron bebas ini maka akan terjadi
hamburan, yang disebut hamburan compton.
 Produksi pangan terjadi karena interaksi antara foton dan medan listrik dalam inti atom berat jika
interaksi itu terjadi maka foton akan lenyap dan sebagai gantinya akan timbul sepasang elektron
dan positron.

Manfaat Sinar Gamma


1. Menyembuhkan Tumor, Kanker, Dan Kelainan Lain
Sinar gamma bisa digunakan untuk membunuh sel kanker dan tumor dan juga kelainan lainnya yang
terkenal dengan sebutan gamma knife. Gamma knife yaitu suatu metode terapi sinar gamma yang
dimanfaatkan untuk mengobati tumor dan kelainan-kelainan lainnya pada otak tanpa membuka tulang
tengkorak. Radiasi sinar gamma ini dipakai untuk menghancurkan sel-sel yang sakit sementara menjaga
sel-sel lainnya yang masih sehat. Serangkaian sinar gamma, dipancarkan secara langsung kepada sel yang
terserang kanker untuk dibunuh atau dimusnahkan.

Baca Juga : Efek Rumah Kaca adalah

2. Membunuh Bakteri
Sinar gamma adalah gelombang elektromagnetik yang memiliki energi tinggi yang dapat membunuh
bakteri, sehingga sering digunakan untuk mensterilisasi makanan, minuman dan peralatan dokter ketika
akan melakukan operasi. Pemakaian sinar gamma untuk membunuh organisme dikenal dengan irradiation.
Dosis sinar gamma yang dimanfaatkan juga tidak merusak sel makanana, sehingga gizi makanan tidak akan
berkurang. Makanan menjadi tahan lama karena tidak ada bakteri yang merusak makanan dan tentu saja
rasa makanan tidak akan berubah atau masih sama dengan rasa aslinya. Makanan hasil iradiasi tidak
berbahaya untuk kesehatan manusia.

3. Pembentukan Bibit Unggul Tanaman


Pembentukan bibit unggul pada tanaman dapat dilaksanakan dengan memanfaatkan radiasi gelombang
elektromagnetik sinar gamma, misalnya pembentukan bibit unggul pada tumbuhan padi. Bibit padi yang
ingin dibuat bibit unggul diberi radiasi dengan dosis yang bervariasi, dari dosis paling kecil yang tidak
membawa pengaruh sampai dengan dosis yang rendah yang mematikan.
Biji yang telah diradiasi tersebut kemudian disemaikan dan ditanam berkelompok berdasarkan ukuran
dosis radiasinya. Sinar gamma ini dapat memicu terjadinya mutasi pada suatu tanaman. Dari proses mutasi
itu diharapkan bisa dihasilkan tanaman dengan sifat-sifat yang memberi untung, seperti pada tanaman
padi yang lebih tahan terhadap hama dan memiliki tunas lebih banyak.

4. Pelacakan Kebocoran Pipa Bawah Tanah


Dengan menggunakan ilmu fisika khususnya gelombang elektromagnetik sinar gamma kita bisa
mendeteksi kebocoran di sebuah pipa yang ditanam dibawah tanah. Suatu zat yang dapat memancarkan
sinar gamma dilarutkan pada air dan dialirkan pada pipa bawah tanah. Kemudian permukaan tanah di atas
pipa diperiksa dengan Geiger Counter. Intensitas radiasi yang berlebihan menggambarkan adanya
kebocoran pada pipa tersebut.

5. Menghasilkan bibit unggul


Sinar gamma dapat dilakukan untuk mengubah struktur dan sifat kromosom sehingga menghasilkan
generasi yang lebih baik. Merubah sifat dan struktur kromosom dilakukan dengan cara meradiasi sel atau
jaringan tanaman. Peradiasian sel atau jaringan tanaman dapat memicu terjadinya mutasi seperti terjadi
perubahan jumlah kromosom atau gen yang terdapat dalam inti sel. Meradiasikan radioaktif ke tanaman
induk menyebabkan ionisasi pada berbagai sel tumbuhan,ionisasi ini menyebabkan turunan mempunyai
sifat yang berbeda dari induknya. Kekuatan radiasi yang digunakan untuk mengionisasi diatur sedemikian
rupa sehingga diperoleh sifat yang lebih unggul dari induknya.

Baca Juga : Gelombang Elektromagnetik

Manfaat Yang Lainnya


Sinar gamma bermanfaat untuk yaitu :
 Mengetahui struktur logam
 Mengetahui bibit unggul
 Untuk membuat radio isotop

Bahaya Sinar Gamma


Selain manfaat-manfaat diatas ternyata sinar gamma ini mempunyai efek yang berbahaya bagi kehidupan
manusia diantara yaitu :

1. Merusak satelit dan atmosfer


Sinar gamma yang asalnya dari luar angkasa dapat merusak satelit dan atmosfir. Ini bisa terjadi karena
sinar gamma mempunyai energiyang sangat kuat. Walaupun begitu, berdasarkan para ilmuwan semburan
sinar gamma ini jarang terjadi yaitu sekitar 10 ribu – 1 juta tahun sekali, dan pernah terjadi pada abad ke-8.

2. Menyebabkan Kematian Terbesar Jika Terjadi Perang Nuklir


Dalam ledakan sebuah senjata nuklir banyak materi radioaktif yang tercipta. Namun sinar gamma dari
fallout nuklir kemungkinan akan menyebabkan jumlah kematian terbesar dalam penggunaan senjata nuklir
dalam sebuah perang nuklir. Sebuah perlindungan fallout yang efektif akan mengurangi terkenanya
manusia 1000 kali.

3. Bahaya bagi tubuh manusia yaitu pusing – pusing,nafsu makan berkurang, terjadi diare,
demam,berat badan berkurang,kanker darah atau leukimia,meningkatkan denyut jantung,dan daya
tahan tubuh berkurang
4. Dapat merusak sel normal dan menimbulkan efek samping
5. Dapat menyebabkan kanker, misalnya kanker kulit dan tulang
6. Mutasi genetik sehingga mempengaruhi generasi yang akan lahir

Pengertian Sinar Gamma, Sumber, Manfaat, Bahayanya (Lengkap)


Mari kita bahas pengertian sinar gamma terlebih dahulu dengan seksama.
Pengertian Sinar Gamma
Pengertian Sinar Gamma yaitu suatu gelombang elektromagnetik yang seringkali dilambangkan dengan
huruf γ. Didalam spektrumnya letaknya pada tingkatan dengan frekuensi paling besar yakni 1020 Hz sampai
dengan 1025 Hz atau dengan panjang gelombang paling pendek yakni 10-17m sampai dengan 10-12m.
Dengan kata lain sinar gamma merupakan suatu bentuk energi radiasi elektromagnetik yang diproduksi
oleh radioaktivitas atau proses nuklir atau subatomik lainnya seperti penghancuran elektron-positron.
Sumber Sinar Gamma
Sinar gamma terjadi karena terdapat proses nuklir atau subatomik lainnya misalnya penghancuran
elektron-positron. Sinar gamma tidak dapat ditemukan pada sembarang tempat karena hanya dapat terjadi
akibat proses nuklir atau subatomik lainnya. Sinar ini bisa terbentuk ketika:
 Ledakan bintang atau supernova
 Ledakan bom nuklir
 Bintang yang terhisap lubang hitam
 Terapi sinar gamma
 Gelembung energi pada pusat galaksi Bima Sakti
 Bahan radioaktif
Manfaat Sinar Gamma
Sinar gamma mempunyai banyak manfaat untuk kehidupan manusia. Adapun manfaat dari sinar gamma
antara lain:

Baca Juga:  Mekanisme Gerak Refleks : Pengertian, Jenis dan Proses Gerak Refleks

Menyembuhkan Tumor, Kanker, Dan Kelainan Lain


Sinar gamma bisa digunakan untuk membunuh sel kanker dan tumor dan juga kelainan lainnya yang
terkenal dengan sebutan gamma knife. Gamma knife yaitu suatu metode terapi sinar gamma yang
dimanfaatkan untuk mengobati tumor dan kelainan-kelainan lainnya pada otak tanpa membuka tulang
tengkorak. Radiasi sinar gamma ini dipakai untuk menghancurkan sel-sel yang sakit sementara menjaga
sel-sel lainnya yang masih sehat. Serangkaian sinar gamma, dipancarkan secara langsung kepada sel yang
terserang kanker untuk dibunuh atau dimusnahkan.
Membunuh Bakteri
Sinar gamma adalah gelombang elektromagnetik yang memiliki energi tinggi yang dapat membunuh
bakteri, sehingga sering digunakan untuk mensterilisasi makanan, minuman dan peralatan dokter ketika
akan melakukan operasi. Pemakaian sinar gamma untuk membunuh organisme dikenal dengan irradiation.
Dosis sinar gamma yang dimanfaatkan juga tidak merusak sel makanana, sehingga gizi makanan tidak akan
berkurang. Makanan menjadi tahan lama karena tidak ada bakteri yang merusak makanan dan tentu saja
rasa makanan tidak akan berubah atau masih sama dengan rasa aslinya. Makanan hasil iradiasi tidak
berbahaya untuk kesehatan manusia.
Pembentukan Bibit Unggul Tanaman
Pembentukan bibit unggul pada tanaman dapat dilaksanakan dengan memanfaatkan radiasi gelombang
elektromagnetik sinar gamma, misalnya pembentukan bibit unggul pada tumbuhan padi. Bibit padi yang
ingin dibuat bibit unggul diberi radiasi dengan dosis yang bervariasi, dari dosis paling kecil yang tidak
membawa pengaruh sampai dengan dosis yang rendah yang mematikan. Biji yang telah diradiasi tersebut
kemudian disemaikan dan ditanam berkelompok berdasarkan ukuran dosis radiasinya. Sinar gamma ini
dapat memicu terjadinya mutasi pada suatu tanaman. Dari proses mutasi itu diharapkan bisa dihasilkan
tanaman dengan sifat-sifat yang memberi untung, seperti pada tanaman padi yang lebih tahan terhadap
hama dan memiliki tunas lebih banyak.
Pelacakan Kebocoran Pipa Bawah Tanah
Dengan menggunakan ilmu fisika khususnya gelombang elektromagnetik sinar gamma kita bisa
mendeteksi kebocoran di sebuah pipa yang ditanam dibawah tanah. Suatu zat yang dapat memancarkan
sinar gamma dilarutkan pada air dan dialirkan pada pipa bawah tanah. Kemudian permukaan tanah di atas
pipa diperiksa dengan Geiger Counter. Intensitas radiasi yang berlebihan menggambarkan adanya
kebocoran pada pipa tersebut.

Baca Juga:  √ Pengertian Tulang Keras, Fungsi, Ciri, Jenis, Struktur & Contohnya

Manfaat Lain Sinar Gamma


Manfaat lain dari sinar gamma antara lain untuk:
 Mengetahui struktur logam
 Membuat radio isotop
Bahaya Sinar Gamma
Selain mempunyai manfaat, sinar gamma juga mempunyai kekurangan atau kerugian untuk kehidupan
antara lain:
Merusak Satelit Dan Atmosfir
Sinar gamma yang asalnya dari luar angkasa dapat merusak satelit dan atmosfir. Ini bisa terjadi karena
sinar gamma mempunyai energiyang sangat kuat. Walaupun begitu, berdasarkan para ilmuwan semburan
sinar gamma ini jarang terjadi yaitu sekitar 10 ribu – 1 juta tahun sekali, dan pernah terjadi pada abad ke-8.

Menyebabkan Kematian Terbesar Jika Terjadi Perang Nuklir


Dalam ledakan senjata nuklir banyak materi radioaktif yang terbuat. Namun tetapi, sinar gamma dari
fallout nuklir kemungkinan akan membuat sejumlah kematian dalam pemanfaatan senjata nuklir dalam
suatu perang nuklir.
Sinar gamma rendah dalam mengionisasi dari sinar alfa atau beta. Akan tetapi mengurangi bahaya
terhadap manusia membutuhkan perlindungan yang lebih tebal. Itu menghasilkan kerusakan yang mirip
karena Sinar X seperti terbakar, kanker dan mutasi genetik.
Sinar gama
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Loncat ke navigasiLoncat ke pencarian

Ilustrasi emisi sinar gama (γ) dari inti atom

Sinar gama dipancarkan selama fisi nuklir dalam ledakan nuklir.


Sinar gama (sering kali dinotasikan dengan huruf Yunani gama, γ) adalah sebuah bentuk berenergi
dari radiasi elektromagnetik yang diproduksi oleh radioaktivitas atau proses nuklir atau subatomik lainnya
seperti penghancuran elektron-positron.
Sinar gama membentuk spektrum elektromagnetik energi-tertinggi. Mereka sering kali didefinisikan
bermulai dari energi 10 keV/ 2,42 EHz/ 124 pm, meskipun radiasi elektromagnetik dari sekitar 10 keV
sampai beberapa ratus keV juga dapat menunjuk kepada sinar X keras. Penting untuk diingat bahwa tidak
ada perbedaan fisikal antara sinar gama dan sinar X dari energi yang sama—mereka adalah dua nama
untuk radiasi elektromagnetik yang sama, sama seperti sinar matahari dan sinar bulan adalah dua nama
untuk cahaya tampak. Namun, gama dibedakan dengan sinar X dari sumber mereka. Sinar gama adalah
istilah untuk radiasi elektromagnetik energi-tinggi yang diproduksi oleh transisi energi karena percepatan
elektron. Karena beberapa transisi elektron memungkinkan untuk memiliki energi lebih tinggi dari
beberapa transisi nuklir, ada tumpang-tindih antara apa yang kita sebut sinar gama energi rendah dan
sinar-X energi tinggi.
Sinar gama merupakan sebuah bentuk radiasi mengionisasi; mereka lebih menembus dari
radiasi alfa atau beta (keduanya bukan radiasi elektromagnetik), tetapi kurang mengionisasi.
Perlindungan untuk sinar γ membutuhkan banyak massa. Bahan yang digunakan untuk perisai harus
diperhitungkan bahwa sinar gama diserap lebih banyak oleh bahan dengan nomor atom tinggi dan
kepadatan tinggi. Juga, semakin tinggi energi sinar gama, makin tebal perisai yang dibutuhkan. Bahan
untuk menahan sinar gama biasanya diilustrasikan dengan ketebalan yang dibutuhkan untuk mengurangi
intensitas dari sinar gama setengahnya. Misalnya, sinar gama yang membutuhkan 1 cm (0,4 inci) "lead"
untuk mengurangi intensitasnya sebesar 50% juga akan mengurangi setengah intensitasnya
dengan konkrit 6 cm (2,4 inci) atau debut paketan 9 cm (3,6 inci).
Sinar gama dari fallout nuklir kemungkinan akan menyebabkan jumlah kematian terbesar dalam
penggunaan senjata nuklir dalam sebuah perang nuklir. Sebuah perlindungan fallout yang efektif akan
mengurangi terkenanya manusia 1000 kali.
Sinar gama memang kurang mengionisasi dari sinar alfa atau beta. Namun, mengurangi bahaya terhadap
manusia membutuhkan perlindungan yang lebih tebal. Mereka menghasilkan kerusakan yang mirip dengan
yang disebabkan oleh sinar-X, seperti terbakar, kanker, dan mutasi genetika.
Dalam hal ionisasi, radiasi gama berinteraksi dengan bahan melalui tiga proses utama: efek
fotoelektrik, penyebaran Compton, dan produksi pasangan.

√ Sinar Gamma : Pengertian, Manfaat, Bahaya dan Sumber Terlengkap – Hallo para pencari ilmu,
jumpa kembali dalam artikel di seputarilmu.com. Kali ini akan membahas mengenai Sinar Gamma.
Ada yang sudah mengenal atau pernah mendengar mengenai istilah Sinar Gamma? Simak penjelasan
terlengkapnnya di bawah ini.
 

√ Sinar Gamma : Pengertian, Manfaat, Bahaya dan Sumber Terlengkap


 
Table of Contents
 Pengertian Sinar Gamma
o Sumber Sinar Gamma
o Manfaat Sinar Gamma
o Sifat Sinar Gamma
o Bahaya Sinar Gamma
o Posting terkait:
Pengertian Sinar Gamma
 
Sinar gamma atau sinar gama merupakan salah satu gelombang elektromagnetik yang biasanya
dilambangkan dengan huruf latin γ.
Dalam spektrumnya menempati tingkatan dengan frekuensi terbesar yaitu 1020 Hz hingga 1025 Hz atau
dengan panjang gelombang terpendek yaitu 10-17 m hingga 10-12 m.
Sinar gamma ialah suatu bentuk energi radiasi elektromagnetik yang produksinya dari radio aktivitas
maupun proses nuklir dan subatomik yang lain penghancuran elektronn – positron.
 
 
Sumber Sinar Gamma
 
 Ledakan bintang ( supernova )
 Ledakan bom nuklir
 Bintang yang terhisap lubang hitam
 Terapi sinar gamma
 Gelembung energi di pusat galaksi Bima Sakti
 Bahan radioaktif
 
 
Manfaat Sinar Gamma
 
1. Menyembuhkan Tumor, Kanker, Dan Kelainan Lain
Sinar gamma bisa digunakan untuk membunuh sel kanker dan tumor dan juga kelainan lainnya yang
terkenal dengan sebutan gamma knife.
Gamma knife yaitu suatu metode terapi sinar gamma yang dimanfaatkan untuk mengobati tumor dan
kelainan-kelainan lainnya pada otak tanpa membuka tulang tengkorak.
Radiasi sinar gamma ini dipakai untuk menghancurkan sel-sel yang sakit sementara menjaga sel-sel
lainnya yang masih sehat. Serangkaian sinar gamma, dipancarkan secara langsung kepada sel yang
terserang kanker untuk dibunuh atau dimusnahkan.
 
2. Membunuh Bakteri
Sinar gamma yakni gelombang elektromagnetik yang memiliki energi tinggi yang dapat membunuh bakteri,
sehingga sering digunakan untuk mensterilisasi makanan, minuman dan peralatan dokter ketika akan
melakukan operasi.
Pemakaian sinar gamma untuk membunuh organisme dikenal dengan irradiation. Dosis sinar gamma yang
dimanfaatkan juga tidak merusak sel makanana, sehingga gizi makanan tidak akan berkurang.
Makanan menjadi tahan lama karena tidak ada bakteri yang merusak makanan dan tentu saja rasa
makanan tidak akan berubah atau masih sama dengan rasa aslinya. Makanan hasil iradiasi tidak berbahaya
untuk kesehatan manusia.
 
3. Pembentukan Bibit Unggul Tanaman
Pembentukan bibit unggul pada tanaman dapat dilaksanakan dengan memanfaatkan radiasi gelombang
elektromagnetik sinar gamma, misalnya pembentukan bibit unggul pada tumbuhan padi.
Bibit padi yang ingin dibuat bibit unggul diberi radiasi dengan dosis yang bervariasi, dari dosis paling kecil
yang tidak membawa pengaruh sampai dengan dosis yang rendah yang mematikan.
Biji yang telah diradiasi tersebut kemudian disemaikan dan ditanam berkelompok berdasarkan ukuran
dosis radiasinya. Sinar gamma ini dapat memicu terjadinya mutasi pada suatu tanaman.
Dari proses mutasi itu diharapkan bisa dihasilkan tanaman dengan sifat-sifat yang memberi untung, seperti
pada tanaman padi yang lebih tahan terhadap hama dan memiliki tunas lebih banyak.
 
4. Pelacakan Kebocoran Pipa Bawah Tanah
Dengan menggunakan ilmu fisika khususnya gelombang elektromagnetik sinar gamma kita bisa
mendeteksi kebocoran di sebuah pipa yang ditanam dibawah tanah.
Suatu zat yang dapat memancarkan sinar gamma dilarutkan pada air dan dialirkan pada pipa bawah tanah.
Kemudian permukaan tanah di atas pipa diperiksa dengan Geiger Counter. Intensitas radiasi yang
berlebihan menggambarkan adanya kebocoran pada pipa tersebut.
5. Mengetahui struktur logam
6. Membuat radio isotop
 
 
Sifat Sinar Gamma
 
Sifat yang dimiliki oleh sinar gamma yaitu energi yang besar sehingga daya tembusnya sangat kuat. Sinar
gamma memiliki daya tembus yang paling kuat dibandingkan dengan gelombang-gelombang yang masuk
dalam kelompok gelombang elektromagnetik. Sinar gamma bisa menembus pelat besi yang tebalnya
sampai beberapa cm.
 
 
Bahaya Sinar Gamma
 
1. Merusak satelit serta atmosfir
Sinar gamma berasal dari luar angkasa yang bisa merusak satelit serta atmosfir. Hal ini dapat dialami sebab
sinar gamma memiliki energi yang paling kuat.
Meskipun demikian, menurut para ilmuan semburan sinar gamma tersebut jarang dialami yakni kurang
lebih 10.000 – 1.000.000 tahun sekali, serta pernah mengalami di abad ke-8.
 
2. Menyebabkan kematian paling besar bila mengalami perang nuklir
Dalam ledakan senjata nuklir akan banyak materi radioaktif yang terbuat. Akan tetapi, sinar gamma pada
fallout nuklir memungkinkan membuat beberapa kematian pada pemanfaatan senjata nuklir pada sebuah
perang nuklir.
Sinar gamma yang rendah dalam mengionisasi pada sinar alfa maupun beta. Namun, dalam mengurangi
bahaya pada manusia memerlukan perlindungan lebih tebal.
Hal ini akan menghasilkan kerusakan dengan mirip sebab sinar X yang mirip dengan terbakar, kanker serta
mutasi genetik.
Efek sinar gamma terhadap kesehatan
A
Ade
Anggota
19 Oktober 2018, 00:54
dok saya mau bertanya, dampak dari radiasi elektromagnetik / medan magnet sama sinar gamma bagi
kesehatan, karna saya bekerja 2 sampai 3 hari dibawah jalur sutet atau listrik bertegangan tinggi,
meskipun saya di bawah dan jauh dari jarak aman, tidak menuntut kemungkinan apa saya bisa terancam
dari radiasi tersebut ? jarak aman 13 meter dari sutet, kalau saya di bawahnya kira kira 25 sampe 30 meter
dari kabel tegangan tinggi, meski jauh apa kah tetap berpengaruh juga ? mohon di jelaskan dampak bagi
kesehatan dan apa yang harus saya lakukan agar terhindar dari penyakit yang timbul dari radiasi (jika ada
dampak), sebelumnya terimakasih

dr. Saphira
Dokter
20 Oktober 2018, 10:40
Halo Ade,
SUTET memiliki tegangan yang tinggi berkisar dari 50 kV hingga 500 kV. SUTET memancarkan gelombang
elektromagnetik yang besar yang bila terpapar dalam jangka waktu lama dapat menimbulkan berbagai
dampak terhadap kesehatan. Batas aman dari SUTET tergantung dari tegangan menara tersebut, yakni di
luar jarak 4-18 meter. 
Sinar gamma merupakan salah satu radiasi elektromagnetik yang memiliki kemampuan menembus tubuh
manusia yang tinggi. Di dunia kedokteran sinar gamma dimanfaatkan sebagai terapi untuk penyakit-
penyakit tertentu dengan dosis dan penggunaan yang benar. Dampak yang ditimbulkan dari radiasi sinar
gamma SUTET bervariasi dari ringan hingga berat, bergantung dari berapa banyak radiasi yang diterima
tubuh. Gangguan yang muncul yakni sebagai berikut:
 Mual atau muntah
 Sakit kepala
 Rasa lemah dan capek
 Pusing
 Rambut rontok
 Demam
 Perdarahan saluran cerna
 Luka bakar
 Gangguan sumsum tulang belakang
 Kanker (pajanan dosis besar atau dalam jangka waktu lama)
Petugas dapat melakukan pengukuran dosis radiasi menggunakan dosemeter atau survey meter untuk
mengetahui jumlah radiasi yang terpapar pada tubuh. Tubuh manusia dapat melakukan regenerasi sel-sel
yang rusak akibat radiasi dosis kecil. Namun pada dosis besar atau letal, kecil kemungkinan pasien yang
terpapar dapat sembuh (menyebabkan kematian). Untuk menghindari dampak radiasi, patuhi peraturan
dan petunjuk keselamatan pada area kerja Anda, bekerja di batas aman dari SUTET, kenakan pakaian
pelindung khusus yang sudah disediakan bila memang harus memasuki area radiasi, tanggalkan pakaian
dan barang-barang yang terpapar radiasi sesuai dengan petunjuk di area kerja tersebut. Periksakan diri ke
dokter bila ada gejala-gejala tersebut sesudah bekerja di area sekitar SUTET.

MANFAAT & BAHAYA SINAR X BAGI MANUSIA

 
Sinar X merupakan suatu bentuk radiasi elektromagnetik yang memiliki panjang gelombang sangat pendek
yaitu berkisar antara 0,01 hingga 10 nanometer dan memiliki frekuensi antara 1016 hingga 1021 Hz. Hal
inilah yang menyebabkan Sinar X mampu menembus tubuh manusia.
 
Manfaat Sinar X
1. Untuk memastikan bagian dalam tubuh yang mengalami sakit;
2. Untuk memantau perkembangan suatu jenis penyakit, misalnya osteoporosis, radang sendi,
penyumbatan pembuluh darah, kanker tulang, tumor payudara, gangguan pencernaan, pembesaran
jantung, berbagai jenis infeksi, kerusaka gigi, dan lain sebagainya; dan
3. Untuk dapat melihat efek dari pengobatan medis yang telah dilakukan.
 
Bahaya Pemanfaatan Sinar X
1. Paparan radiasi dosis tinggi selama jangka waktu tertentu dapat menyebabkan penyakit radiasi /
sindrom radiasi akut (pingsan, kebingungan, mual, muntah, diare, kerontokan pada rambut, luka pada
kulit dan mulut, serta terjadinya perdarahan);
2. Efek jangka pendek (perubahan warna kulit, mual, muntah, diare, dan jumlah sel darah rendah);
3. Efek jangka panjang (mulut kering, kesulitan menelan, katarak, dan kerusakan pada kulit);
4. Melemahkan tulang;
5. Menyebabkan gangguan anemia aplastik (kondisi kesehatan dimana tubuh berhenti dalam
memproduksi sel darah yang baru);
6. Infertilitas;
7. Pada wanita hamil (resiko semua jenis kanker, tumor sistem saraf, dan leukemia pada janin saat ia
telah lahir nantinya);
8. Rusaknya kelenjar tiroid;
9. Meningkatkan resiko terjangkitnya kanker;
10. Meningkatkan resiko kerusakan genetik; dan
11. Membunuh sel-sel dalam tubuh (baik sel kanker maupun sel sehat).
 
Meminimalkan Risiko Bahaya Sinar X
1. Pemanfaatanhanya untuk situasi darurat;
2. Hindari pemanfaatan untuk wanita yang sedang hamil;
3. Gunakan perisai pelindung saat sedang dlakukan penyinaran Sinar X;
4. Meminimalkan waktu paparan; dan
5. Pengaturan jarak antara tubuh dan sumber radiasi dua kali lipat.
 
Demikianlah manfaat dan bahaya Sinar Xbagi manusia.
KOMPAS.com - Sinar gamma selalu identik dengan salah satu superhero dari Avengers, Hulk. Dia berubah
jadi rakasasa hijau akibat terpapar sinar gamma dari ledakan bom gamma. Di kehidupan nyata, sinar
gamma memang ada. Sinar itu adalah salah satu materi yang membentuk petir. Sinar gamma juga
digunakan dalam dunia medis. Lalu, apa sebenarnya sinar gamma itu? Dilansir dari Live Science,  sinar
gamma adalah bentuk radiasi elektromagnetik, seperti gelombang radio, radiasi inframerah, radiasi
ultraviolet, sinar-X, dan gelombang mikro. Sinar gamma adalah bentuk energi tertinggi di semesta. Radiasi
elektromagnetik ditransmisikan dalam gelombang atau partikel gelombang dan frekuensi yang berbeda.
Rentang panjang gelombang yang luas tersebut diartikan sebegai spektrum elektromagnetik. Spektrum
terbagi menjadi tujuh wilayah, gelombang radio, gelombang mikro, inframerah, visible light, ultraviolet,
sinar-X, dan sinar gamma. Baca juga: Kini Hadir, Pohon Jati Platinum Hasil Mutasi Sinar Gamma Sinar
gamma memiliki frekuensi besar, yaitu 1.018 siklus per detik. Panjang gelombangnya kurang dari 100
pikometer (satu pikometer adalah satu per sejuta meter). Sinar gamma tidak memiliki warna sama sekali.
Penemuan sinar gamma Sinar gamma pertama kali diamati pada tahun 1900 oleh ahli kimia Prancis Paul
Villard, saat menyelidiki radiasi dari radium. Selanjutnya ahli kimia dan fisikawan Selandia Baru Ernest
Rutherford mengusulkan nama sinar gamma, karena mengikuti urutan sinar alpha. Sumber sinar gamma
Sinar gamma diproduksi oleh empat reaksi nuklir yang berbeda, yaitu fusi, fisi, peluruhan alfa, dan
peluruhan gamma. Baca juga: Tak Seperti Avenger Hulk, Begini Dampak Paparan Gamma di Dunia Nyata
Fusi adalah reaksi yang memberi kekuatan pada matahari dan bintang. Proses peleburan yang terjadi pada
inti hidrogen kemudian membentuk inti helium yang lebih kecil. Perbedaan massa itu kemudian
dipancarkan sebagai sinar gamma menurut persamaan Einstein yang terkenal E=mc². Fisi nuklir, menurut
Lawrence Berkeley National Laboratory, adalah pemisah inti berat menjadi dua bagian yang kemudian
menjadi inti elemen. Dalam bentuk energi kinetik terdapat dua inti yang lebih kecil, yaitu neutrino dan
sinar gamma. Peluruhan alfa merupakan proses energi yang lebih besar, yang dipancarkan dalam bentuk
sinar gamma. Baca juga: Mengenal Anggota Tata Surya, dari yang Terbesar sampai yang Terkecil
Sedangkan peluruhan gamma terjadi ketika ada terlalu banyak energi dalam inti atom yang kemudian
memancarkan sinar gamma. Terapi sinar gamma Sinar gamma kini digunakan untuk mengobati tumor dan
kanker dalam tubuh. Namun penggunaan ini harus dilakukan oleh ahlinya, karena sinar gamma bisa juga
merusak DNA sel jaringan sehat. Untuk memaksimalkan dosis sel kanker dengan mengarahkan langsung
sinar gamma menggunakan alat medis seperti linac. Astronomi sinar gamma Disadur dari
situs NASA, semburan sinar gamma merupakan bentuk cahaya paling bernergi. Sinarnya sangat terang
dibandingkan supernova. Baca juga: Tsunami, Kenali Tanda-tanda dan Prosesnya Faktanya, sinar gamma
bisa berbahaya bagi kehidupan di Bumi. Untungnya, atmosfer Bumi menyerap sinar gamma, sehingga
penghuni bumi tidak terpapar langsung. Pengamatan sinar gamma hanya bisa dilakukan dengan balon atau
satelit yang berada di atas selimut pelindung atmosfer Bumi.

Pengertian Sinar Gamma : Sumber, Manfaat dan Bahayanya Bagi Kehidupan


Sinar gamma – merupakan bentuk dari radiasi mengionisasi, mereka akan lebih menembus dari radiasi
alfa maupun beta. Kali ini akan kami jelaskan mengenai sinar gamma. Yakni mencakup pengertian sinar
gamma, sumber sinar gamma, lalu manfaat sinar gamma dan juga bahaya sinar gamma bagi kehidupan.
Pengertian Sinar Gamma
Pengertian dari sinar gamma ialah sebuah gelombang elektromagnetik yang kerap berlambangkan huruf y.
Di dalam spektrumnya terletak di tingkatan menggunaka freekuensi sangat besar yaitu 1020 Hz hingga
dengan 1025 Hz maupun dengan panjang gelombang sangat pendek yaitu 10 – 17 m hingga 10 -12 m.
Dengan begitu kata sinar gamma ini adalah sebuah bentuk energi radiasi elektromagnetik yang
produksinya dari radio aktivitas maupun proses nuklir dan subatomik yang lain penghancuran elektronn –
positron.
Sumber Sinar Gamma
Terjadinya sinar gamma sebab ada proses nuklir maupun subatomik yang lain seperti penghancuran
elektron – positron. Sinar gamma tidak bisa dijumpai dalam sembarang tempat sebab hanya bisa dialami
akibat proses nuklir maupun subatomik yang lain. Sinar ini bisa terbentuk saat :
1. Ledakan bintang maupun supernova
2. Ledakan bom nuklir
3. Bintang yang di lubang hitam
4. Terapi siar gamma
5. Gelembung energi di pusat galaksi bima sakti
6. Bahan radioaktif
Manfaat Sinar Gamma
Sinar gamma memiliki mafaat banyak bagi kehidupan manusia. Adapun manfaat dari sinar gamma ini
diantaranya :
1. Menyembuhkan kanker, tumor, dan sejumlah kelainan lain
Sinar gamma dapat dipakai guna membunuh sel kanker serta tumor dan kalinan lain pula yang dikenal
dengan sebutan gamma knife. Gamma knife ialah sebuah metode terapi sinar gamma yang bermanfaat
untuk mengobati tumor dan sejumlah kelainan lain dalam otak dengan tidka membuka tulang tengkorak.
Radiasi sinar gamma tersebut digunakan untuk menghancurkan sejumlah sel yang sakit sedangkan
menjaga sel lainnya yang masih dirasa sehat. Serangkaian sinar gamma, akan dipancarkan dengan langsung
untuk sel yang terserang kanker guna dibunuh maupun dimusnahkan.
2. Membunuh bakteri
Sinar gamma merupakan gelombang elektromagnetik yang mempunyai energi tinggi yang bisa membunuh
bakteri, jadi sering dipakai guna menstabilkan makanan, minuman serta peralatan dokter saat akan
menajalani operasi. Penggunaan sinar gamma guna membunuh organisme yang dikenal namanya
irradiation. Dosis sinar gamma yang dimanfaatkan ini pun tidak merusak sel makanan, jadi gizi makanan
tidak jadi berkurang. Makanan jadi tahan lama sebab tidak terdapat bakteri yang merusak makanan serta
pastinya rasa makanan tidak akan berubah maupun masih sama dengan yang rasa aslinya. Makanan hasil
dari radiasi tersebut tidak berbahaya bagi kesehata manusia.
3. Pembentukan bibit unggul tanaman
Pembentukan bibit unggul dalam tanaman bisa dijalankan dengan cara memanfaatan radiasi gelombang
elektromaknetik sinar gamma, seperti pada pembentukan bibit unggul dalam tumbuhan padi. Bibit padi
yang kalian ingin dibuat bibit unggul diberi radiasi menggunakan dosis bervariasi, dari dosisi sangat kecil
yang tanpa membawa pengaruh hingga dengan dosis paling rendah yang mematikan. Biji yang sudah
diradiasi ini lalu disemaikan serta ditanaman mengkelompok menurut ukuran dosis radiasnya. Sinar
gamma tersebut bisa memicu terjadinya mutasi dalam sebuah tanaman. Dari proses inilah harapannya
dapat dihasilkan tanaman menggunakan sifat sifat yang akan menguntungkan, mislanya dalam tanaman
padi yang lebih tanah pada hama serta mempunyai tunas dengan lebih banyak.
4. Pelacakan kebocoran pipa di bawah tanah
Dengan memakai ilmu fisika ini terutama pada gelombang elektromaknetik dari sinar gamma maka kita
dapat mendeteksi kebocoran pada sebuah pipa yang di tanam bawah tanah. Sebuah zat yang bisa
memncarkan sinar gamma akan dilarutkan dalam air serta dialirkan dalam pupa bawah tanah. Lalu
permukaan tanah di atas pipa memeriksanya menggunakan geiger counter. Intensitas radiasi berlebih
mengilustrasikan adanya kebocoran dalam pipa itu.
Manfaat Lain Sinar Gamma
Manfaat lain pada sinar gamma diantaranya untuk :
1. Mengetahui struktur logam
2. Membuat radio isotop
Bahaya Sinar Gamma
Selain memiliki manfaat, sinar gamma pun memiliki kekurangan maupun kerugian guna kehidupan
diantaranya :
1. Merusak satelit serta atmosfir
Sinar gamma berasal dari luar angkasa yang bisa merusak satelit serta atmosfir. Hal ini dapat dialami sebab
sinar gamma memiliki energi yang paling kuat. Meskipun demikian, menurut para ilmuan semburan sinar
gamma tersebut jarang dialami yakni kurang lebih 10.000 – 1.000.000 tahun sekali, serta pernah
mengalami di abad ke-8.
2. Menyebabkan kematian paling besar bila mengalami perang nuklir
Dalam ledakan senjata nuklir akan banyak materi radioaktif yang terbuat. Akan tetapi, sinar gamma pada
fallout nuklir memungkinkan membuat beberapa kematian pada pemanfaatan senjata nuklir pada sebuah
perang nuklir.
Sinar gamma yang rendaha dalam mengionisasi pada sinar alfa maupun beta. Namun, dalam mengurangi
bahaya pada manusia memerlukan perlindungan lebih tebal. Hal ini akan menghasilkan kerusakan dengan
mirip sebab sinar X yang mirip dengan terbakar, kanker serta mutasi genetik.
Demikianlah sudah dijelaskan mengenai pengertian sinar gamma, sumber sinar gamma, lalu manfaat
sinar gamma dan juga bahaya sinar gamma bagi kehidupan. Sinar gamma ini dapat bermanfaat untuk
menyembuhkan penyakit kanker, tumr serta kelainan yang lain tanpa membuka tengkoraknya. Akan tetapi
berhati-hatilah menggunakan sinar ini, sebab ada beberapa bahaya bagi kehidupan kita. Semoga
bermanfaat dan terima kasih sudah berkunjung.

Pembicaraan mengenai radiasi yang jarang dilakukan menyebabkan masih sering kali timbul
kesalahpahaman mengenai hal ini. Beberapa orang mengatakan terpapar radiasi dalam dosis kecil takkan
memberi pengaruh kepada tubuh. Namun beberapa orang lain mengatakan berbeda. Bagaimana
sebenarnya bahaya radiasi pada tubuh manusia?
Apa itu radiasi?
Radiasi adalah energi yang dilepaskan, baik dalam bentuk gelombang maupun partikel.
Berdasarkan muatan listrik yang akan dihasilkannya setelah menumbuk obyek tertentu, radiasi dibagi
menjadi radiasi ion dan radiasi non-ion.
Radiasi non-ion mungkin akan lebih sering kita temui di sekeliling kita seperti gelombang radio, gelombang
mikro (microwave), inframerah, cahaya tampak dan sinar ultraviolet. Sedangkan kelompok radiasi ion
antara lain sinar-X (CT- can), sinar gamma, sinar kosmik, beta, alfa dan neutron.
Bahaya radiasi biasanya lebih umum ditemukan pada jenis radiasi ion, karena sifatnya yang akan memberi
substansi bermuatan listrik terhadap obyek yang ditabraknya. Kondisi ini biasanya akan memberikan
pengaruh, terutama bila obyek tersebut adalah mahluk hidup.
Bahaya radiasi bagi manusia tergantung pada faktor ini
Penyusun tubuh mahluk hidup terkecil adalah sel. Saat sel berinteraksi dengan radiasi ion, energi dari
radiasi akan terserap ke dalam sel dan mampu mengakibatkan perubahan kimiawi pada molekul yang
terkandung dalam sel. Perubahan kimiawi inilah yang dapat memicu terjadinya kelainan genetik yang
lain. Bahaya radiasi terhadap tubuh manusia sendiri berbeda-beda, bergantung dari:
Sumber radiasi
Paparan yang bersumber dari sinar kosmik biasanya cenderung bisa diabaikan, karena sebelum mencapai
tubuh mahluk hidup, radiasi tersebut telah lebih dulu berinteraksi dengan atmosfer bumi.
Radiasi neutron biasanya hanya ditemukan pada reakton nuklir. Sedangkan radiasi beta hanya mampu
untuk menembus kertas tipis, begitu pula dengan radiasi alfa yang hanyak mampu menembus beberapa
milimeter udara. Namun sinar-X dan sinar gamma, selain terdapat di sekitar manusia, sinar ini berbahaya
bila berhasil memapari mahluk hidup.
Hal ini juga dapat dibedakan dengan radiasi yang Anda terima saat Anda melalui mesin scan tubuh di
bandara (yang intensitasnya lebih rendah), dengan radiasi yang Anda terima bila Anda tinggal
dekat wilayah yang mengalami peristiwa nuklir, karena perbedaan jenis radiasinya.
Banyaknya dosis radiasi yang diterima tubuh
Pada dosis rendah, sel tubuh yang terpapar radiasi masih mampu memulihkan dirinya sendiri dalam waktu
yang tak begitu lama. Sel yang rusak hanya akan mati dan digantikan oleh sel yang baru.
Namun pada dosis yang tinggi, sel yang rusak akan memperbanyak diri hingga menjadi sel kanker (terlebih
bila pola hidup Anda mendukung untuk terpapar penyakit kanker seperti perilaku merokok, konsumsi
makanan rentan karsinogen, dan sebagainya).
Lama paparan
Paparan radiasi pada dosis yang tinggi dalam satu waktu atau jangka pendek juga akan menimbulkan
beberapa gejala (yang disebut sindrom radiasi akut) pada tubuh Anda seperti mual, muntah, diare, demam,
lemas hingga pingsan, kerontokan rambut, kulit memerah, gatal, bengkak hingga terasa terbakar, nyeri
hingga kejang-kejang. Gejala ini tentu akan berbeda bila Anda terpapar dalam jangka waktu lama.
Terkadang kepekaan tubuh seseorang juga mempengaruhi dampak paparan radiasi pada tubuh seseorang.
Contohnya, radiasi gamma sebanyak 400 rem akan menyebabkan kematian kepada seseorang bila dipapari
sebanyak dua waktu yang berbeda, dengan rentang waktu 30 hari. Namun, dosis yang sama malah tak akan
memberi efek apapun bila kita terpapar selama satu tahun dalam dosis merata yang lebih kecil.
Sinar gamma mungkin terdengar asing bagi kita karena bentuknya yang berupa sinar ( radiasi ) dan juga
karena sinar gamma hanya dapat kita temukan pada proses nuklir. Mungkin yang sering kita dengar adalah
sinar gamma untuk pengobatan kanker, tumar, dan penyakit lainnya. Tapi Taukah anda tentang sinar
gamma?

Sinar gamma adalah adalah sebuah bentuk berenergi dari radiasi elektromagnetik yang diproduksi oleh
radioaktivitas atau proses nuklir atau subatomik lainnya seperti penghancuran elektron-positron. Sinar
gamma hampir sama seperti Sinar-X keras karena bermulai dari energi 10 keV/ 2,42 EHz/ 124 pm dimana
diketahui bahwa Sinar-X keras juga memiliki radiasi elektromagnetik dari sekitar 10 keV sampai beberapa
ratus keV. Namun yang membedakan adalah sumbernya. Sinar Gamma diproduksi oleh transisi energi
karena percepatan elektron. Karena beberapa transisi elektron memungkinkan untuk memiliki energi lebih
tinggi dari beberapa transisi nuklir, ada tumpang-tindih antara apa yang kita sebut sinar gama energi
rendah dan sinar-X energi tinggi.

Sumber Sinar Gamma

Sinar gamma terbentuk karena adanya proses nuklir atau subatomik lainnya seperti penghancuran
elektron-positron. Oleh karena itu sinar tersebut tidak dapat ditemukan pada sembarang tempat karena
hanya dapat terjadi akibat proses nuklir dan subatomik lainnya. Sinar ini dapat terbentuk saat :
1. Ledakan bintang (Supernova)
2. Ledakan bom nuklir
3. Bintang yang terhisap lubang hitam
4. Terapi Sinar gamma
5. gelembung energi di pusat galaksi Bima Sakti
6. Bahan radioaktif

Manfaat Sinar Gamma

Sinar gamma ini memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia. Dari kehidupan sehari-hari hingga
untuk industri dan kedokteran. Manfaat sinar gamma antara lain :
1. Membunuh bakteri
Sinar gamma merupakan radiasi yang memiliki energi tinggi sama seperti sinar-X . Yang mana dengan
energi tinggi tersebut dapat merusak sel-sel makhluk hidup oleh karena itu tak heran jika sinar
gamma dapat membunuh bakteri. Karena itulah sinar gamma dapat digunakan untuk :
a. Mensterilisasi makanan dan minuman
b. Mensterilisasi peralatan dokter sebelum melakukan operasi.
2. Menyembuhkan tumor, kanker, dan kelainan lain
Sinar gamma ternyata dapat digunakan untuk membunuh sel kanker dan tumor serta kelainan
lainnya karena sinar gamma dapat menghancurkan sel-sel tersebut. Terapi ini disebut gamma knife.

Gamma Knife adalah suatu metode terapi sinar gamma (radiosurgery) yang digunakan untuk
pengobatan tumor dan kelainan-kelainan lainnya di otak tanpa membuka tulang tengkorak. Radiasi
sinar gamma ini digunakan untuk menghancurkan sel-sel yang sakit sementara menjaga sel-sel
lainnya yang masih sehat.

“Dalam operasi Gamma Knife dipancarkan sebanyak 200 sinar radiasi yang difokuskan ke tumor atau
target lainnya. Setiap pancaran sinar mempunyai dampak kecil terhadap sel otak yang dilaluinya,
namun memiliki dosis radiasi yang cukup besar pada lokasi target di mana semua pancaran-pancaran
bertemu,” terang Prof. Eka J. Wahjoepramono, MD, PhD, dokter ahli bedah syaraf dari Siloam Hospital,
Jakarta.

Keakuratan operasi Gamma Knife hampir tidak menyebabkan kerusakan pada sel-sel yang berada di
sekitar target penyinaran dan dalam beberapa kasus hanya menyebabkan sedikit efek samping
dibandingkan dengan perawatan radiasi biasa.
3. Manfaat Lainnya
Sinar gamma bermanfaat untuk :
a. Mengetahui struktur logam
b. mengetahui bibit unggul
c. untuk membuat radio isotop
Bahaya Sinar Gamma
Selain manfaat-manfaat diatas ternyata sinar gamma memiliki efek berbahaya bagi kehidupan manusia.
Antara lain :
1. Merusak satelit dan atmosfir
Sinar gamma yang berasal dari luar angkasa ternyata dapat merusak satelit dan atmosfir. Ini terjadi
karena energi yang sangat kuat dari sinar gamma. Walaupun begitu, kita dapat bernafas lega karena
menurut para ilmuan semburan gamma ini jarang terjadi. Yaitu sekitar 10 ribu - 1 juta tahun sekali.
Terakhir terjadi pada abad ke-8.
2. Menimbulkan Kematian terbesar apabila terjadi perang nuklir
Dalam ledakan sebuah senjata nuklir banyak materi radioaktif yang tercipta. Namun, Sinar gama
dari fallout nuklir kemungkinan akan menyebabkan jumlah kematian terbesar dalam penggunaan
senjata nuklir dalam sebuah perang nuklir. Sebuah perlindungan fallout yang efektif akan mengurangi
terkenanya manusia 1000 kali.

Sinar gama memang kurang mengionisasi dari sinar alfa atau beta. Namun, mengurangi bahaya
terhadap manusia membutuhkan perlindungan yang lebih tebal. Mereka menghasilkan kerusakan
yang mirip dengan yang disebabkan oleh sinar-X, seperti terbakar,kanker, dan mutasi genetika.

Pengertian, Sifat, Sumber, Manfaat dan Bahaya Sinar Gamma Dalam Kehidupan Terlengkap – Sinar
gamma atau sinar gama merupakan salah satu gelombang elektromagnetik yang biasanya dilambangkan
dengan huruf latin γ. Dalam spektrumnya menempati tingkatan dengan frekuensi terbesar yaitu 10 20 Hz
hingga 1025 Hz atau dengan panjang gelombang terpendek yaitu 10-17 m hingga 10-12 m.

Daftar Isi [hide]
 1 Sifat Sinar Gamma
 2 Sumber Sinar Gamma
 3 Manfaat Sinar Gamma
 4 Bahaya Sinar Gamma
Sifat Sinar Gamma
Sifat yang dimiliki oleh sinar gamma yaitu energi yang besar sehingga daya tembusnya sangat kuat. Sinar
gamma memiliki daya tembus yang paling kuat dibandingkan dengan gelombang-gelombang yang masuk
dalam kelompok gelombang elektromagnetik. Sinar gamma bisa menembus pelat besi yang tebalnya
sampai beberapa cm.
Sumber Sinar Gamma
Sinar gamma terbentuk karena adanya proses nuklir atau subatomik lainnya seperti penghancuran
elektron-positron. Sinar gamma tidak bisa ditemukan di sembarang tempat karena hanya bisa terjadi
akibat proses nuklir dan subatomik lainnya. Sinar ini dapat terbentuk saat:
 Ledakan bintang atau Supernova
 Ledakan bom nuklir
 Bintang yang terhisap lubang hitam
 Terapi Sinar gamma
 Gelembung energi di pusat galaksi Bima Sakti
 Bahan radioaktif
Manfaat Sinar Gamma
Sinar gamma ini memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia. Adapun manfaat dari sinar gamma
yaitu sebagai berikut.
Menyembuhkan Tumor, Kanker, dan Kelainan Lain
Sinar gamma dapat dimanfaatkan untuk membunuh sel kanker dan tumor serta kelainan lainnya yang
dikenal dengan sebutan gamma knife. Gamma Knife adalah suatu metode terapi sinar gamma yang
digunakan untuk pengobatan tumor dan kelainan-kelainan lainnya pada otak tanpa membuka tulang
tengkorak. Radiasi sinar gamma ini digunakan untuk menghancurkan sel-sel yang sakit sementara menjaga
sel-sel lainnya yang masih sehat. Serangkaian Sinar Gamma dipancarkan langsung pada sel yang terkena
kanker untuk dimusnahkan.
Membunuh Bakteri
Sinar gamma merupakan gelombang elektromagnetik yang mempunyai energi tinggi yang bisa membunuh
bakteri, sehingga sering dimanfaatkan untuk mensterilisasi makanan, minuman dan peralatan dokter
sebelum melakukan operasi. Penggunanaan sinar gamma untuk membunuh organisme dikenal dengan
istilah irradiation. Dosis sinar gamma yang digunakan juga tidak merusak sel makanan, sehingga gizi
makanan tidak berkurang. Makanan menjadi tahan lama karena tidak ada bakteri yang merusak makanan
dan tentunya rasa makanan tidak berubah atau masih sama dengan rasa aslinya. Makanan iradiasi tidak
berbahaya bagi kesehatan manusia.
Pembentukan Bibit Unggul Tanaman
Pembentukan bibit unggul pada tanaman bisa dilakukan dengan menggunakan radiasi gelombang
elektromagnetik sinar gamma, misalnya pembentukan bibit unggul pada tumbuhan padi. Bibit padi yang
akan dijadikan bibit unggul diberi radiasi dengan dosis yang bervariasi, dari dosis terkecil yang tidak
membawa pengaruh hingga dosis rendah yang mematikan. Biji yang sudah diradiasi tersebut lalu
disemaikan dan ditaman berkelompok menurut ukuran dosis radiasinya. Sinar gamma ini bisa memicu
terjadinya mutasi pada suatu tanaman. Dari proses mutasi tersebut diharapkan dapat diperoleh tanaman
dengan sifat-sifat yang menguntungkan, misalkan pada tanaman padi yang lebih tahan terhadap hama dan
mempunyai tunas lebih banyak.
Pelacakan Kebocoran Pipa Bawah Tanah
Dengan memanfaatkan ilmu fisika khususnya gelombang elektromagentik sinar gamma kita dapat
mendeteksi kebocoran pada sebuah pipa yang ditanam di bawah tanah. Suatu zat yang mampu
memancarkan sinar gamma dilarutkan kedalam air dan dialirkan pada pipa bawah tanah. Lalu permukaan
tanah di atas pipa air diperiksa dengan Geiger Counter. Intensitas radiasi yang berlebihan menunjukkan
terjadinya kebocoran pada pipa tersebut.
Manfaat lain sinar gamma
Manfaat lain sinar gamma diantaranya untuk:
 Mengetahui struktur logam
 Membuat radio isotop
 
Bahaya Sinar Gamma
Selain memiliki manfaat, sinar gamma juga memiliki kekurangan atau kerugian bagi kehidupan
diantaranya:
Merusak satelit dan atmosfir
Sinar gamma yang berasal dari luar angkasa bisa merusak satelit dan atmosfir. Ini terjadi karena sinar
gamma memiliki energi yang sangat kuat. Meskipun begitu, menurut para ilmuan semburan gamma ini
jarang terjadi yakni sekitar 10 ribu – 1 juta tahun sekali, hal ini terakhir terjadi pada abad ke-8.
Menyebabkan kematian terbesar jika terjadi perang nuklir
Dalam ledakan senjata nuklir banyak materi radioaktif yang tercipta. Akan tetapi, Sinar gama dari fallout
nuklir kemungkinan akan menyebabkan jumlah kematian terbesar dalam penggunaan senjata nuklir dalam
sebuah perang nuklir.
Sinar gama memang kurang mengionisasi dari sinar alfa atau beta. Akan tetapi, mengurangi bahaya
terhadap manusia memerlukan perlindungan yang lebih tebal. Itu menghasilkan kerusakan yang mirip
karena sinar-X, seperti terbakar, kanker dan mutasi genetika.

Soal:
Sebutkan bahaya radiasi sinar gamma
Jawab:
Sinar gamma memiliki kemampuan merobek dinding dan membran sel, yang akhirnya menyebabkan
hancurnya sel dan materi genetik organisme.
1.merusak satelit dan atmosfir
2.menimbulkan kematian terbesar apabila terjadi perang nuklir.
Jakarta – Apakah radioaktif itu? Pertanyaan ini sering muncul bagi sebagian warga. Kepala Bidang
Keselamatan Kerja dan Dosimetri, Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi, Badan
Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), Heru Prasetio menjelaskan radioaktif merupakan kata sifat yang
mempunyai arti senantiasa memancarkan energi yang kita kenal sebagai energi radiasi. Sehingga, zat
radioaktif dapat diartikan sebagai suatu zat yang senantiasa memancarkan energi.
“Radiasi di sini biasanya lebih merujuk kepada radiasi nuklir, radiasi yang dipancarkan dari inti
atom. Radiasi yang dipancarkan zat radioaktif dapat berupa radiasi gamma, radiasi beta, radiasi alfa
atau sinar-X,” kata Heru.
Energi radiasi ini, tutur Heru, memiliki energi yang tinggi sehingga dapat menyebabkan
terbentuknya ion, atau sering disebut pula dengan radiasi pengion (ionizing radiation). Energi inilah
yang apabila dalam jumlah yang diperbolehkan akan memberi manfaat bagi manusia namun bila
berlebihan akan membahayakan.
Ia menuturkan, di alam juga terdapat zat radioaktif, termasuk di dalam tubuh manusia, juga terdapat
zat radioaktif. Radiasi alam yang terdapat di dalam tubuh manusia yaitu Kalium-40. Sehingga semua
orang senantiasa mendapatkan paparan radiasi alam, baik dari luar tubuh maupun dari dalam tubuh.
“Secara alamiah setiap manusia mendapatkan paparan radiasi alam pada kisaran 2 milisievert per
tahun,” tambahnya.
Dalam ukuran kecil, seperti yang ada di alam, zat radioaktif tidak berbahaya bagi manusia. Oleh
sebab itu, sampai jumlah tertentu zat radioaktif dapat digunakan tanpa membahayakan tubuh.
Sebagai contoh di bidang kesehatan, radiasi digunakan untuk diagnosis ataupun terapi penyakit.
Terkait dengan limbah radioaktif, Heru menjelaskan bahwa hal ini masih tergolong dalam bentuk zat
radioaktif. Dalam jumlah yang kecil tentunya limbah ini tidak berbahaya, namun ketika dalam jumlah
yang besar maka limbah ini akan berbahaya.
“Besar atau kecil ini bisa dilihat dari besarnya paparan radiasi yang diberikan. Sebagai acuan bisa
dibandingkan dengan penggunaan zat radioaktif yang terbukti aman saat ini,” tegasnya.
Heru mencontohkan, peralatan CT scan yang sering digunakan di rumah sakit, akan memberikan
paparan radiasi yang diterima tubuh sekitar 7-50 milisievert per pemeriksaan. Artinya paparan
radiasi sampai dengan setara nilai tersebut, dapat dikategorikan masih dalam batas aman dan tidak
mengganggu kesehatan tubuh manusia.
Oleh sebab itu, jelas Heru, ketika ada paparan radiasi, maka yang perlu dilihat adalah berapa laju
paparannya. Laju paparan ini biasanya dinyatakan dengan milisievert/jam (mSv/jam). Karena
paparan radiasi biasanya dalam nilai kecil, maka sering dinyatakan dalam mikrosievert/jam (?
Sv/jam), dimana 1 mSv/jam sama dengan 1000 ?Sv/jam.
“Sebenarnya masyarakat dapat menghitung berapa paparan radiasi yang diterima, yaitu laju paparan
radiasi dikalikan dengan lamanya waktu dia berada di situ, di area terpapar radiasi” tambahnya.
Sebagai ilustrasi, Heru mencontohkan, untuk laju paparan 1 ?Sv/jam, artinya selama 1 jam berada di
tempat yang mengeluarkan radiasi, akan mendapatkan 1 ?Sv/jam atau 0,001 mSv. Dengan angka
paparan ini, bisa diketahui berbahaya atau tidak limbah radioaktif tersebut.
“Sebagai informasi tambahan, laju dosis berbanding terbalik dengan jarak, artinya semakin jauh
letaknya maka semakin kecil besaran paparan radiasi yang diterima. Besarnya paparan radiasi
sebanding dengan waktu, semakin pendek waktu berada di daerah tersebut, semakin kecil
mendapatkan paparan radiasi,” pungkasnya.

Soal Gelombang Elektromagnetik UN 2015


Perhatikan gambar urutan spektrum gelombang elektromagnetik di bawah ini!

Ciri gelombang elektromagnetik yang ditunjukkan tanda panah adalah ....

A.   tidak mengalami hamburan, memiliki efek panas


B.   mengalami hamburan di atmosfer, memiliki efek kimia
C.   energinya besar, memiliki daya tembus besar
D.   daya tembusnya sangat besar, dihasilkan oleh inti atom
E.   dapat mendeteksi keberadaan suatu objek

Pembahasan
Urutan spektrum gelombang elektromagnetik dari frekuensi rendah ke frekuensi tinggi berdasarkan
gambar pada soal adalah:

 gelombang radio dan TV


 gelombang mikro (1)
 inframerah
 cahaya tampak (2)
 ultraviolet 
 sinar X (3)
 sinar gamma
Anak panah pada gambar di atas menunjuk nomor 1, yaitu gelombang mikro. Gelombang mikro
mempunyai ciri-ciri:

 mengalami hamburan (semua gelombang elektromagnetik)


 memiliki efek panas (digunakan pada oven microwave)
 dapat mendeteksi keberadaan suatu objek (digunakan sebagai RADAR)
 frekuensinya rendah sehingga energinya kecil (E = hf)
 panjang gelombangnya besar sehingga daya tembusnya kecil
Jadi, ciri gelombang elektromagnetik yang ditunjukkan anak panas (gelombang mikro) di antaranya adalah
dapat mendeteksi keberadaan suatu objek (E).

Soal Gelombang Elektromagnetik UN 2013


Kegunaan sinar inframerah dalam kehidupan sehari-hari adalah untuk ....

A.   memasak makanan


B.   pemancar radio FM
C.   remote control
D.   foto tempat-tempat yang mengalami polusi
E.   menghitung luas hutan dengan bantuan foto
Pembahasan
Di antara kegunaan sinar inframerah adalah:

 diagnosa penyakit,
 terapi fisik,
 mengeringkan cat kendaraan dengan cepat,
 remote control,
 teleskop inframerah, dan
 pemetaan sumber daya alam.
Jadi, salah satu kegunaan sinar inframerah dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai remote control (C).

Soal Gelombang Elektromagnetik UN 2012


Sinar ultraviolet membahayakan kehidupan makhluk hidup karena dapat menyebabkan ….

A.   mutasi gen


B.   kanker kulit
C.   kebakaran hutan
D.   pemanasan global
E.   mencairnya es di kutub

Pembahasan
Selain menguntungkan, sinar ultraviolet juga membahayakan kehidupan kita. Di antara bahaya sinar
ultraviolet adalah:

 menyebabkan kanker kulit,


 membakar (memerahkan) kulit,
 mempercepat proses penuaan, 
 memicu kerusakan mata, serta
 memudarkan warna.
Jadi, bahaya sinar ultraviolet adalah dapat menyebabkan kanker kulit (B).

Soal Gelombang Elektromagnetik UN 2011


Pemanfaatan gelombang elektromagnetik dalam pengobatan memiliki efek menyembuhkan dan dapat
merusak. Jenis gelombang elektromagnetik yang energinya paling besar sehingga dapat merusak jaringan
sel manusia adalah ….

A.   inframerah
B.   gelombang mikro
C.   sinar gamma
D.   ultraviolet
E.   cahaya tampak

Pembahasan
Energi gelombang elektromagnetik dirumuskan sebagai

Berdasarkan rumus di atas, energi gelombang elektromagnetik (E) berbanding lurus dengan frekuensi (f)
atau berbanding terbalik dengan panjang gelombangnya (λ).

Dengan demikian, energi gelombang elektromagnetik terbesar adalah gelombang elektromagnetik yang
mempunyai frekuensi tertinggi atau panjang gelombang terpendek, yaitu sinar γ (lihat urutan gelombang
elektromagnetik pada pembahasan UN 2015 di atas).

Jadi, gelombang elektromagnetik yang memiliki energi paling besar adalah sinar gamma (C).

Soal Gelombang Elektromagnetik UN 2009


Gelombang elektromagnetik dengan periode 10−15 sekon (cepat rambat dalam ruang hampa = 3 × 108 m/s)
merupakan ….

A.   gelombang radio dan televisi


B.   gelombang mikro
C.   sinar inframerah
D.   cahaya tampak
E.   sinar ultraviolet

Pembahasan
Dengan periode T = 10−15 sekon, gelombang elektromagnetik mempunyai frekuensi

    = 1015 Hz

Sekarang perhatikan kisaran frekuensi gelombang elektromagnetik berikut ini!

Gelombang Elektromagnetik Frekuensi (Hz)

Sinar gamma (γ) 1020

Sinar X 1018

Ultraviolet (UV) 1016

Cahaya tampak 1015


Inframerah 1012

Gelombang mikro 108

Gelombang TV/radio 104

Jadi, elektromagnetik yang mempunyai frekuensi 1015 Hz adalah cahaya tampak (E).

Radiasi
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Loncat ke navigasiLoncat ke pencarian

Tiga macam radiasi ion yang dapat menembus benda-benda padat: kertas, aluminium dan timbal


Dalam fisika, radiasi mendeskripsikan setiap proses di mana energi bergerak melalui media atau melalui
ruang, dan akhirnya diserap oleh benda lain. Orang awam sering menghubungkan kata
radiasi ionisasi (misalnya, sebagaimana terjadi pada senjata nuklir, reaktor nuklir, dan zat radioaktif),
tetapi juga dapat merujuk kepada radiasi elektromagnetik (yaitu, gelombang radio, cahaya inframerah,
cahaya tampak, sinar ultra violet, dan X-ray), radiasi akustik, atau untuk proses lain yang lebih jelas. Apa
yang membuat radiasi adalah bahwa energi memancarkan (yaitu, bergerak ke luar dalam garis lurus ke
segala arah) dari suatu sumber. geometri ini secara alami mengarah pada sistem pengukuran dan unit fisik
yang sama berlaku untuk semua jenis radiasi. Beberapa radiasi dapat berbahaya.

Radiasi ionisasi[sunting | sunting sumber]


Beberapa jenis radiasi memiliki energi yang cukup untuk mengionisasi partikel. Secara umum, hal ini
melibatkan sebuah elektron yang 'terlempar' dari cangkang atom elektron, yang akan memberikan muatan
(positif). Hal ini sering mengganggu dalam sistem biologi, dan dapat menyebabkan mutasi dan kanker.
Jenis radiasi umumnya terjadi di limbah radioaktif peluruhan radioaktif dan sampah.
Tiga jenis utama radiasi ditemukan oleh Ernest Rutherford, Alfa, Beta, dan sinar gamma. radiasi tersebut
ditemukan melalui percobaan sederhana, Rutherford menggunakan sumber radioaktif dan menemukan
bahwa sinar menghasilkan memukul tiga daerah yang berbeda. Salah satu dari mereka menjadi positif,
salah satu dari mereka bersikap netral, dan salah satu dari mereka yang negatif. Dengan data ini,
Rutherford menyimpulkan radiasi yang terdiri dari tiga sinar. Dia memberi nama yang diambil dari tiga
huruf pertama dari abjad Yunani yaitu alfa, beta, dan gamma.
Radiasi alpha[sunting | sunting sumber]
Artikel utama: Peluruhan alfa

Peluruhan alfa
Peluruhan Alpha adalah jenis peluruhan radioaktif di mana inti atom memancarkan partikel alpha, dan
dengan demikian mengubah (atau 'meluruh') menjadi atom dengan nomor massa 4 kurang dan nomor
atom 2 kurang.
Namun, karena massa partikel yang tinggi sehingga memiliki sedikit energi dan jarak yang rendah, partikel
alfa dapat dihentikan dengan selembar kertas (atau kulit).
Radiasi beta[sunting | sunting sumber]
Artikel utama: Peluruhan beta
Peluruhan beta
Peluruhan beta adalah jenis peluruhan radioaktif di mana partikel beta (elektron atau positron)
dipancarkan.
Radiasi beta-minus (β⁻)terdiri dari sebuah elektron yang penuh energi. radiasi ini kurang
terionisasi daripada alfa, tetapi lebih daripada sinar gamma. Elektron sering kali dapat dihentikan dengan
beberapa sentimeter logam. radiasi ini terjadi ketika peluruhan neutron menjadi proton dalam nukleus,
melepaskan partikel beta dan sebuah antineutrino.
Radiasi beta plus (β+) adalah emisi positron. Jadi, tidak seperti β⁻, peluruhan β+ tidak dapat terjadi dalam
isolasi, karena memerlukan energi, massa neutron lebih besar daripada massa proton. peluruhan β+ hanya
dapat terjadi di dalam nukleus ketika nilai energi yang mengikat dari nukleus induk lebih kecil
dari nukleus. Perbedaan antara energi ini masuk ke dalam reaksi
konversi proton menjadi neutron, positron dan antineutrino, dan ke energi kinetik dari partikel-partikel
Radiasi gamma[sunting | sunting sumber]
Artikel utama: Sinar gamma

Peluruhan gamma
Radiasi gamma atau sinar gamma adalah sebuah bentuk berenergi dari radiasi elektromagnetik yang
diproduksi oleh radioaktivitas atau proses nuklir atau subatomik lainnya seperti penghancuran elektron-
positron. Radiasi gamma terdiri dari foton dengan frekuensi lebih besar dari 10 19 Hz. Radiasi gamma bukan
elektron atau neutron sehingga tidak dapat dihentikan hanya dengan kertas atau udara, penyerapan sinar
gamma lebih efektif pada materi dengan nomor atom dan kepadatan yang tinggi. Bila sinar
gamma bergerak melewati sebuah materi maka penyerapan radiasi gamma proporsional sesuai dengan
ketebalan permukaan materi tersebut.
Radiasi non-ionisasi[sunting | sunting sumber]
Radiasi non-ionisasi, sebaliknya, mengacu pada jenis radiasi yang tidak membawa energi yang cukup
per foton untuk mengionisasi atom atau molekul. Ini terutama mengacu pada bentuk energi yang lebih
rendah dari radiasi elektromagnetik (yaitu, gelombang radio, gelombang mikro, radiasi terahertz,
cahaya inframerah, dan cahaya yang tampak). Dampak dari bentuk radiasi pada jaringan hidup hanya baru-
baru ini telah dipelajari. Alih-alih membentuk ion berenergi ketika melewati materi, radiasi
elektromagnetik memiliki energi yang cukup hanya untuk mengubah rotasi, getaran atau elektronik
konfigurasi valensi molekul dan atom. Namun, efek biologis yang berbeda diamati untuk berbagai jenis
radiasi non-ionisasi
Radiasi Neutron[sunting | sunting sumber]
Radiasi Neutron adalah jenis radiasi non-ion yang terdiri dari neutron bebas. Neutron ini bisa
mengeluarkan selama baik spontan atau induksi fisi nuklir, proses fusi nuklir, atau dari reaksi nuklir
lainnya. Ia tidak mengionisasi atom dengan cara yang sama bahwa partikel bermuatan seperti proton dan
elektron tidak (menarik elektron), karena neutron tidak memiliki muatan. Namun, neutron mudah
bereaksi dengan inti atom dari berbagai elemen, membuat isotop yang tidak stabil dan karena itu
mendorong radioaktivitas dalam materi yang sebelumnya non-radioaktif. Proses ini dikenal sebagai
aktivasi neutron.
Radiasi elektromagnetik[sunting | sunting sumber]
Radiasi elektromagnetik mengambil bentuk gelombang yang menyebar dalam udara kosong atau dalam
materi. Radiasi EM memiliki komponen medan listrik dan magnetik yang berosilasi pada fase saling tegak
lurus dan ke arah propagasi energi. Radiasi elektromagnetik diklasifikasikan ke dalam jenis
menurut frekuensi gelombang, jenis ini termasuk (dalam rangka peningkatan frekuensi): gelombang
radio, gelombang mikro, radiasi terahertz, radiasi inframerah, cahaya yang terlihat,
radiasi ultraviolet, sinar-X dan sinar gamma. Dari jumlah tersebut, gelombang radio memiliki panjang
gelombang terpanjang dan sinar gamma memiliki terpendek. Sebuah jendela kecil frekuensi, yang
disebut spektrum yang dapat dilihat atau cahaya, yang dilihat dengan mata berbagai organisme, dengan
variasi batas spektrum sempit ini. EM radiasi membawa energi dan momentum, yang dapat disampaikan
ketika berinteraksi dengan materi.
Cahaya[sunting | sunting sumber]
Cahaya adalah radiasi elektromagnetik dari panjang gelombang yang terlihat oleh mata manusia (sekitar
400-700 nm), atau sampai 380-750 nm. Lebih luas lagi, fisikawan menganggap cahaya sebagai radiasi
elektromagnetik dari semua panjang gelombang, baik yang terlihat maupun tidak.
Radiasi termal[sunting | sunting sumber]
Radiasi termal adalah proses dimana permukaan benda memancarkan energi panas dalam
bentuk gelombang elektromagnetik. radiasi infra merah dari radiator rumah tangga biasa atau pemanas
listrik adalah contoh radiasi termal, seperti panas dan cahaya yang dikeluarkan oleh sebuah bola lampu
pijar bercahaya. Radiasi termal dihasilkan ketika panas dari pergerakan partikel bermuatan
dalam atom diubah menjadi radiasi elektromagnetik. Gelombang frekuensi yang dipancarkan dari radiasi
termal adalah distribusi probabilitas tergantung hanya pada suhu, dan untuk benda hitam asli yang
diberikan oleh hukum radiasi Planck. hukum Wien memberikan frekuensi paling mungkin dari radiasi yang
dipancarkan, dan hukum Stefan-Boltzmann memberikan intensitas panas.
Penggunaan[sunting | sunting sumber]
Kedokteran[sunting | sunting sumber]
Radiasi dan zat radioaktif digunakan untuk diagnosis, pengobatan, dan penelitian. sinar X, misalnya,
melalui otot dan jaringan lunak lainnya tetapi dihentikan oleh bahan padat. Properti sinar X ini
memungkinkan dokter untuk menemukan tulang rusak dan untuk menemukan kanker yang mungkin
tumbuh dalam tubuh. Dokter juga menemukan penyakit tertentu dengan menyuntikkan zat radioaktif dan
pemantauan radiasi yang dilepaskan sebagai bergerak melalui substansi tubuh.
Komunikasi[sunting | sunting sumber]
Semua sistem komunikasi modern menggunakan bentuk radiasi elektromagnetik. Variasi intensitas radiasi
berupa perubahan suara, gambar, atau informasi lain yang sedang dikirim. Misalnya, suara manusia dapat
dikirim sebagai gelombang radio atau gelombang mikro dengan membuat gelombang bervariasi sesuai
variasi suara.
Teknologi[sunting | sunting sumber]
Para peneliti menggunakan atom radioaktif untuk menentukan umur bahan yang dulu bagian
dari organisme hidup. Usia bahan tersebut dapat diperkirakan dengan mengukur
jumlah karbon radioaktif mengandung dalam proses yang disebut penanggalan radiokarbon. Kalangan
ilmuwan menggunakan atom radioaktif sebagai atom pelacak untuk mengidentifikasi jalur yang dilalui oleh
polutan di lingkungan.
Radiasi digunakan untuk menentukan komposisi bahan dalam proses yang disebut analisis aktivasi
neutron. Dalam proses ini, para ilmuwan membombardir contoh zat dengan partikel yang disebut neutron.
Beberapa atom dalam sampel menyerap neutron dan menjadi radioaktif. Para ilmuwan dapat
mengidentifikasi elemen-elemen dalam sampel dengan mempelajari radiasi yang dilepaskan.

Andaikata di alam semesta ini gak ada matahari dan di bumi ini gak ada listrik dan lampu, pasti kita semua
bakalan hidup dalam kegelapan. Kita gak akan bisa ngeliat orang-orang yang kita sayangi dan kita gak bisa
ngeliat keindahan bumi yang kita cintai ini. Semuanya bakalan kelam dan suram. Ngeri banget, ya, temen-
temen! Mangkanya cahaya itu penting banget buat kehidupan kita. Eh, tapi kamu tau gak sih sebenernya
cahaya itu apa? Biar kamu bisa lebih memahami cahaya, yuk, kita pelajari bareng-bareng.
Sebenernya pertanyaan mengenai cahaya itu apa udah lama dibahas sama para fisikawan. Isaac Newton
dulu pernah beranggapan kalau cahaya itu partikel yang tersusun dari materi yang ia sebut korpusel. Tapi
sayangnya teori “Optik” Newton ini gak bisa ngejelasin kenapa ketika dua berkas cahaya disilangkan gak
bertumbukan seperti partikel. Kedua berkas cahaya tersebut malah lewat begitu aja. 
Selain itu, fenomena sifat cahaya yang bisa mengalami difraksi atau pelenturan juga membatalkan
anggapan Newton kalau cahaya itu adalah partikel. Cahaya bakalan melentur dan semakin melebar saat ia
melewati celah sempit. Ini yang dimaksud dengan difraksi, temen-temen. Beda banget kan sama air yang
kalau ada lubang kecil di dasar gelas, ia pasti bakalan keluar dari lubang tersebut dan diameter alirannya
bakalan sebesar lubang tersebut. Nah, sifat difraksi cahaya ini membuat para fisikawan curiga kalau cahaya
sebenernya bukan partikel kayak kata Newton tadi. Mereka mulai berpikir kalau jangan-jangan cahaya itu
sebenernya gelombang.
Akhirnya pada tahun 1803, para fisikawan mendapatkan titik terang melalui makalah Thomas Young yang
membuktikan kalau cahaya adalah gelombang. Young melakukan eksperimen celah gandanya (double split)
yang terkenal. Ia menutup jendela di sebuah ruangan gelap dan hanya membuka satu celah kecil untuk
menjadikannya sumber cahaya tunggal. Di depan cahaya tersebut ia letakkan dua buah celah tipis yang
berdekatan. Cahaya dari celah ganda tersebut kemudian diamati dari suatu layar untuk membuktikan
teorinya kalau cahaya adalah gelombang. Bila cahaya memang partikel seperti dalam teori Optik Newton,
maka cahaya yang tampak di layar tentu hanya akan berupa dua titik terang. Namun, ternyata yang terjadi
adalah di layar tersebut terbentuk pola gelap terang. Ini artinya pola tersebut adalah hasil dari interferensi
kedua cahaya yang melewati celah ganda tadi. Pola terang terjadi karena adanya interferensi konstruksif,
sementara bagian yang gelap terjadi karena adanya interferensi destruktif. Eksperimen Young ini
membuktikan kalau cahaya adalah gelombang karena mengalami interferensi.
Selain fenomena yang didemonstrasikan Young di atas, kita bisa melihat interferensi cahaya saat kita
melihat tumpahan minyak di aspal yang menunjukkan adanya warna-warna. Warna-warna tersebut
muncul karena cahaya yang datang gak sepenuhnya langsung dipantulkan oleh permukaan minyak, tapi
sebagian cahaya tersebut diteruskan ke permukaan aspal dulu, baru dipantulkan. Ini membuat dua cahaya,
cahaya yang dipantulkan permukaan minyak dan cahaya yang dipantulkan permukaan aspal, memiliki
panjang lintasan yang berbeda, sehingga keduanya memiliki fase yang berbeda. Setelah dipantulkan dan
menuju ke mata kita, kedua gelombang tersebut mengalami interferensi. Interferensi dua cahaya yang
berbeda fase inilah yang menyebabkan penampakan pola warna-warna di permukaan minyak tadi, temen-
temen.
Nah, fenomena difraksi dan interferensi tadi itulah yang semakin memantapkan teori kalau cahaya itu
sebenernya adalah gelombang. Tapi, seperti yang kamu tahu, gelombang itu ada beberapa jenis. Kalau
berdasarkan arah rambatnya kan gelombang dibagi menjadi transversal dan longitudinal. Terus gelombang
cahaya termasuk jenis yang mana hayo?
Kalau kalian main ke pantai, kalian pernah kan ngerasa silau karena kilau permukaan laut yang mantulin
cahaya matahari? Tapi begitu kalian pake kacamata hitam, kilau yang menyilaukan tadi jadi hilang, kan?
Kamu tahu gak kenapa bisa begitu? Kalau headphone bisa ngeredam suara luar dengan menggunakan
prinsip interferensi destruktif, dengan menghasilkan suara yang berlawanan fase, yang terjadi pada
kacamata hitam ini berbeda, temen-temen. Karena kacamata hitam gak bisa memancarkan cahaya, prinsip
yang dipake di sini bukan interferensi, melainkan prinsip polarisasi. Jadi gini, gelombang cahaya dari
matahari kan memiliki polaritas yang beragam, jadi ketika cahaya matahari memantul di permukaan laut,
gelombang cahayanya jadi terpolarisasi lebih seragam, sejajar dengan permukaan air laut. Nah, kacamata
hitam itu memiliki kemampuan untuk menyerap gelombang cahaya dengan polaritas tersebut, sehingga
cahaya tadi gak diteruskan ke mata kamu dan kamu gak kesilauan lagi, deh. Sekarang kamu udah paham
belum cahaya itu termasuk ke gelombang yang mana? Ya, kamu betul. Karena cahaya bisa terpolarisasi,
cahaya termasuk ke dalam gelombang transversal.
Kalian juga pasti inget kalau getaran gelombang transversal itu tegak lurus dengan arah gerak. Nah, kalau
pada gelombang cahaya, kamu tau gak apa yang bergetar? Kalau pada gelombang mekanik kan gelombang
membutuhkan materi untuk merambat dan materi tersebut akan bergetar, sementara gelombang cahaya
memiliki sifat yang berbeda dengan gelombang mekanik. Gelombang cahaya ternyata gak ngebutuhin
materi untuk merambat karena di antara matahari dan bumi ada ruang hampa, yang sama sekali gak ada
materi atau medium yang bisa digunakan gelombang cahaya untuk merambat. Ini sebabnya gelombang
cahaya disebut sebagai gelombang elektromagnetik, karena pada gelombang cahaya yang bergetar adalah
medan elektromagnetik dan merambat di ruang tanpa memerlukan medium.
Sebetulnya cahaya yang bisa kita lihat hanyalah salah satu jenis gelombang elektromagnetik dengan
panjang gelombang sekitar 400 sampai 700 nanometer. Semakin pendek gelombangnya, akan semakin
ungu warna yang kita lihat. Sementara kalau semakin panjang gelombangnya, maka semakin merah
warnanya. Kalian inget kan kalau warna putih sebenernya terdiri dari berbagai macam warna, dari warna
merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila sampai ungu. Urutan warna ini disebut spektrum warna. Terus
gimana dengan gelombang warna yang panjangnya lebih panjang dari warna merah? Dan gimana dengan
gelombang yang lebih pendek dari panjang gelombang warna nila?
Pertanyaan mengenai gelombang warna yang lebih panjang dari warna merah terjawab secara gak sengaja
oleh seorang astronom Inggris yang bernama William Herschel, pada tahun 1800. Waktu itu dia lagi
berusaha ngukur kenaikan panas akibat warna-warna yang didispersikan prisma menggunakan
termometer. Trus dia menemukan kalau termometer yang berada di luar spektrum warna di sebelah
warna merah mengalami kenaikan juga. Ini artinya termometer tersebut terkena radiasi elektromagnetik
dari gelombang yang panjangnya lebih dari gelombang warna merah. Jenis gelombang ini kemudian
dinamakan gelombang inframerah. Gelombang inframerah ini memiliki panjang gelombang 700 nanometer
hingga sekitar 1.000 mikrometer. Gelombang inilah yang biasanya digunakan di remote televisi kamu.
Dilanjutkan gelombang mikro atau microwave sampai ke ukuran beberapa sentimeter, yang salah satu
kegunaannya untuk menghangatkan makanan. Sementara sisanya adalah gelombang radio yang digunakan
untuk memancarkan siaran radio atau televisi.
Nah, kalau jawaban mengenai gelombang yang lebih pendek dari gelombang warna nila, ditemukan
setahun kemudian oleh seorang fisikawan Jerman yang bernama Johann Wilhelm Ritter. Ia menemukan
kalau perak klorida yang berada di luar spektrum warna di sebelah warna nila mengalami ionisasi lebih
cepat dibandingkan dengan yang terkena cahaya nila. Ini artinya perak klorida tersebut terkena radiasi
elektromagnetik dari gelombang yang panjangnya lebih pendek dari gelombang warna nila. Jenis
gelombang ini kemudian dinamakan sebagai gelombang ultraviolet. Gelombang ini memiliki panjang
gelombang 10 hingga sekitar 400 nanometer. Gelombang ultraviolet ini biasa digunakan untuk membunuh
bakteri dan untuk mengecek keaslian uang. Dilanjutkan gelombang sinar-X yang panjangnya hanya
beberapa nanometer, yang digunakan untuk mengecek organ dalam pasien di rumah sakit. Sementara
sisanya adalah sinar gamma dengan panjang lebih pendek dari sepersepuluh nanometer, yang sangat
berbahaya bagi mahluk hidup karena dapat menyebabkan kanker. Namun, bila sinar gamma ini digunakan
dengan tepat, sinar ini justru bisa digunakan untuk menyembuhkan kanker, loh. Sebenernya, sih, gak ada
batasan panjang gelombang yang jelas, yang memisahkan semua jenis gelombang elektromagnetik yang
udah di bahas di atas. Semuanya berkesinambungan dari gelombang sinar gamma yang paling pendek,
hingga gelombang radio yang paling panjang. Kesinambungan ini dinamakan spektrum gelombang
elektromagnetik. Semua gelombang ini juga memiliki sifat dan fenomena yang sama dengan gelombang
cahaya yang udah kita bahas sebelumnya.
Kecepatan gelombang elekromagnetik selalu sama di ruang hampa. Kecepatan ini biasa dilambangkan
dengan c, dengan besar 299 juta 792 ribu 458 meter perdetik, sekitar 60 kali bolak-balik dari Sabang
sampai Merauke hanya dalam waktu satu detik! Karena cepat rambat gelombang itu sama dengan panjang
gelombang dikali frekuensi, sementara cepat rambat gelombang elektromagnetik bersifat tetap. Karena
itulah semakin besar panjang gelombangnya, semakin kecil frekuensinya. Sebaliknya, frekuensi panjang
gelombang elektromagnetik ini penting karena semakin besar frekuensinya, semakin besar pula energinya.
Karena frekuensi berbanding terbalik dengan panjang gelombang, maka semakin panjang gelombangnya,
semakin kecil energinya. Ini artinya sinar gamma memiliki energi yang paling besar, sementara gelombang
radio memiliki energi yang paling kecil.
Gimana temen-temen? Tadi kita udah belajar kalau cahaya mengalami fenomena difraksi, terus cahaya juga
mengalami interferensi saat bertemu cahaya lain, dan dari dua kejadian tersebut, kita juga jadi tahu kalau
cahaya adalah gelombang. Terus kita juga udah belajar kalau cahaya mengalami polarisasi dan karena itu
cahaya termasuk jenis gelombang transversal. Dan terakhir, kita juga jadi tahu kalau cahaya yang bisa kita
lihat hanyalah salah satu jenis dari gelombang elektromagnetik. Seru dan menarik, ya! 

Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang memiliki muatan energi listrik dan magnet tanpa
memerlukan media rambat. Kita dapat menemukan banyak penggunaan gelombang elektromagnetik
dalam kehidupan sehari-hari, contohnya adalah teknologi rontgen, microwave, dan sinyal yang diterima
smartphone. Berdasarkan panjang atau frekuensinya, gelombang elektromagnetik dapat diklasifikasikan
menjadi spektrum gelombang elektromagnetik.
Spektrum gelombang elektromagnetik adalah spektrum kontinu di mana masing-masing jenis gelombang
elektromagnetik yang berbeda didefinisikan dalam rentang panjang gelombang tertentu. Spektrum
gelombang elektromagnetik terdiri dari gelombang radio, gelombang mikro, sinar inframerah, cahaya
tampak, sinar ultraviolet, sinar-X, dan sinar Gamma.
Gelombang Radio
Gelombang radio adalah gelombang elektromagnetik terpanjang dengan rentang frekuensi terendah dalam
spektrum elektromagnetik. Panjang gelombang radio berkisar antara 0,3 hingga 600 meter dengan rentang
frekuensi sekitar 5×105 Hertz sampai 109 Hertz. Gelombang ini diradiasikan oleh muatan yang bergerak
dipercepat dan oleh osilasi muatan dalam rangkaian listrik (seperti rangkaian LC).
(Baca juga: Gelombang Elektromagnetik, Definisi dan Sifatnya)
Berdasarkan frekuensinya, gelombang radio terbagi menjadi beberapa pita. Pita gelombang pendek berada
pada frekuensi 500 kHz hingga 54 MHz. Di dalamnya terdapat pita radio AM, yaitu di frekuensi 530 kHz
hingga 1710 kHz. Selain itu, ada pula gelombang TV yang berada pada rentang 54 MHz hingga 1000 MHz.
Di dalamnya terdapat gelombang radio FM, yaitu di frekuensi 88 MHz hingga 108 MHz.
Gelombang Mikro
Gelombang mikro memiliki panjang gelombang yang lebih pendek dengan frekuensi yang lebih tinggi
dibandingkan gelombang radio. Gelombang mikro dihasilkan oleh tabung vakum daya tinggi, perangkat
semikonduktor (seperti transistor efek medan), dioda terowongan, dioda Gunn, dan lain-lain. Rentang
panjang gelombang mikro berada pada 10-3 meter hingga 0,3 meter. Frekuensinya berkisar dari 109 Hertz
hingga 3×1011 Hertz.
Salah satu penggunaan gelombang mikro dapat dilihat pada radar (Radio Detection and Ranging). Radar
adalah teknik yang digunakan untuk mendeteksi jarak, kelajuan, dan karakteristik objek lain yang
bergerak. Selain itu, gelombang mikro juga digunakan pada oven microwave.
Sinar Inframerah
Gelombang elektromagnetik selanjutnya adalah sinar inframerah. Gelombang inframerah memiliki panjang
gelombang yang lebih pendek, tapi dengan frekuensi yang lebih tinggi dari gelombang mikro. Sinar
inframerah dikenal juga sebagai gelombang panas. Panjangnya berkisar dari 8×10-7 meter hingga 10-3
meter dengan frekuensi 3×1011 Hertz sampai 4×1014 Hertz.
Sumber utama radiasi gelombang inframerah adalah radiasi termal yang dipancarkan oleh semua benda
panas. Ketika sebuah benda dipanaskan, atom dan molekul penyusunnya mendapatkan energi panas dan
bergetar dengan amplitudo yang lebih besar. Energi dilepaskan oleh atom dan molekul yang bergetar
dalam bentuk radiasi inframerah. Semakin tinggi suhu benda, semakin kuat atom dan molekulnya bergetar
dan semakin banyak radiasi inframerah yang dihasilkannya.
Cahaya Tampak
Cahaya tampak merupakan daerah spektrum elektromagnetik yang dapat dideteksi langsung oleh mata.
Cahaya tampak yang disebut juga sebagai cahaya putih tersusun dari tujuh warna yang berbeda. Ketujuh
warna itu bisa kita lihat pada pelangi ketika cahaya matahari dibiaskan oleh rintik air. Dalam spektrum
cahaya tampak, cahaya merah memiliki panjang gelombang terbesar, sementara ungu memiliki panjang
gelombang terpendek.
Sinar Ultraviolet
Sinar ultraviolet adalah gelombang elektromagnetik dengan panjang gelombang sekitar 380 nm hingga 10
nm. Rentang frekuensinya berkisar dari 8×1014 Hertz sampai 3×1016 Hertz. Radiasi ini diberi nama
ultraviolet karena berkaitan dengan frekuensi yang lebih besar daripada frekuensi cahaya ungu pada
spektrum cahaya tampak.
Sinar ultraviolet banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, contohnya untuk membunuh kuman
dalam pemurnian air, penggunaan lampu UV, dan untuk operasi mata LASIK.
Sinar-X
Sinar-X merupakan salah satu spektrum gelombang elektromagnetik dengan panjang gelombang 10-13
meter hingga 10-8 meter. Frekuensinya berkisar dari 3×1016 Hertz sampai 3×1019 Hertz. Sinar-X adalah
jenis radiasi berenergi tinggi yang dapat dengan mudah menembus berbagai jenis materi.
Sinar-X juga dikenal sebagai Roentgen rays yang namanya diambil dari penemunya, yaitu Wilhelm K.
Roentgen di tahun 1895. Saat itu, Roentgen tidak dapat menentukan sifat radiasi, sehingga ia menggunakan
simbol X. Saat ini, sinar-X banyak dimanfaatkan untuk rontgen dan terapi radiasi atau radioterapi.
Sinar Gamma
Jenis radiasi elektromagnetik yang terakhir adalah sinar gamma. Sinar gamma merupakan gelombang
terpendek dengan frekuensi yang terbesar dibandingkan dengan gelombang elektromagnetik lainnya.
Panjangnya antara 0,6×10-14 meter hingga 10-10 meter. Sementara itu, frekuensinya berada pada 3×108
Hertz hingga 5×1022 Hertz. Sumber sinar gamma diperoleh dari reaksi nuklir dan radioaktivitas inti.
Sinar gamma banyak dimanfaatkan untuk proses radioterapi dalam pengobatan kanker dan tumor. Selain
itu, sinar gamma juga dapat digunakan untuk membuat radioisotop serta untuk memahami struktur logam.

Manfaat Radiasi Sinar Gamma Sebagai Alternatif Bedah Saraf Otak

   
Sinar gamma sering digunakan dalam prosedur bedah saraf untuk mengobati berbagai penyakit
pada otak, misalnya tumor otak. Hal ini dikarenakan penggunaan sinar gamma dianggap lebih
aman, menimbulkan rasa nyeri yang minimal, dan memiliki risiko komplikasi yang rendah.
Radiasi sinar gamma atau disebut juga pisau gamma (gamma knife) adalah terapi pengobatan yang tidak
melibatkan sayatan pada kulit kepala untuk membuka tulang tengkorak, melainkan memancarkan ratusan
sinar gamma yang diarahkan ke area otak yang mengalami gangguan.

Manfaat Sinar Gamma pada Pembedahan Saraf Otak


Berikut ini adalah beberapa jenis gangguan pada otak yang bisa ditangani dengan pembedahan yang
memanfaatkan sinar gamma:
1. Tumor otak
Radiasi sinar gamma mampu merusak materi genetik atau DNA dari sel tumor, sehingga mampu
membasmi sel tumor dan membuat tumor menyusut secara perlahan.
Oleh karena itu, radiasi sinar gamma sering kali digunakan untuk menangani tumor otak, baik tumor otak
yang jinak maupun ganas atau kanker otak. Bedah sinar gamma juga bisa dilakukan untuk menangani
tumor otak yang muncul akibat penyebaran dari organ lain (metastasis).
2. Arteriovenous malformation (AVM)
AVM atau malformasi arteri vena adalah kondisi ketika terdapat gangguan pembuluh darah di otak yang
menyebabkan aliran darah di otak menjadi terganggu.
Seiring berjalannya waktu, pembuluh darah yang mengalami AVM akan menjadi lebih rapuh dan mudah
pecah. Ketika pembuluh darah yang mengalami kelainan tersebut pecah, otak akan mengalami perdarahan.
Untuk mengatasi kelainan pada pembuluh darah di otak akibat AVM, pembedahan sinar gamma bisa
menjadi salah satu pilihan terapi pengobatan yang dapat dilakukan.
3. Trigeminal neuralgia
Trigeminal neuralgia adalah kelainan pada salah satu atau kedua saraf trigeminal, yaitu saraf yang bertugas
untuk menerima dan menyampaikan rangsangan fisik di daerah dahi, pipi, dan rahang bawah. Kelainan
saraf ini menyebabkan rasa sakit atau perih di bagian wajah yang terasa seperti sengatan listrik.
4. Neuroma akustik
Neuroma akustik (schwannoma vestibular) adalah tumor jinak pada saraf di dalam telinga yang bertugas
untuk menjaga keseimbangan tubuh dan fungsi pendengaran.
Neuroma akustik bisa membuat penderitanya mengalami gangguan pendengaran, pusing, kehilangan
keseimbangan, dan telinga berdenging (tinnitus).
Selain itu, operasi radiasi sinar gamma juga dapat digunakan untuk menangani tumor kelenjar
pituitari (hipofisis) yang terdapat di dasar otak. Kelenjar ini merupakan kelenjar yang sangat penting
karena berfungsi untuk mengatur berbagai fungsi tubuh, seperti respons stres, metabolisme, dan fungsi
seksual.
Keuntungan Sinar Gamma untuk Bedah Saraf
Keuntungan yang paling umum dari operasi dengan radiasi sinar gamma adalah tidak dibutuhkan sayatan.
Prosedur bedah sinar gamma hanya memanfaatkan radiasi sinar gamma. Pembedahan dengan sinar
gamma juga tidak membutuhkan bius total atau anestesi umum.
Selain itu, pemanfaatan sinar gamma untuk bedah saraf juga memiliki keuntungan lain, seperti:
Akurat
Bedah sinar gamma hanya bekerja pada area yang yang mengalami gangguan, sehingga area di sekitarnya
tidak banyak terkena radiasi.
Untuk memandu prosedur pembedahan sinar gamma dan meminimalkan risiko efek samping yang dapat
terjadi, biasanya dokter juga akan menggunakan metode pencitraan, seperti CT scan atau MRI.
Proses pemulihan lebih cepat
Karena dikerjakan tanpa sayatan, metode ini tidak menimbulkan nyeri yang berat, sehingga proses
pemulihan bisa lebih cepat. Durasi perawatan di rumah sakit yang singkat juga memungkinkan Anda untuk
dapat lebih cepat kembali beraktivitas.
Tingkat keberhasilan tinggi
Keberhasilan radiasi sinar gamma dalam menangani tumor otak terbilang tinggi. Metode ini juga terbukti
berhasil meningkatkan usia harapan hidup penderita penyakit tertentu yang ditangani dengan
pembedahan sinar gamma.
Risiko Sinar Gamma untuk Bedah Saraf
Meski relatif aman, pemanfaatan sinar gamma untuk bedah saraf juga bisa menimbulkan beberapa efek
samping atau komplikasi berikut ini:
 Sakit kepala
 Mati rasa
 Mual dan muntah
 Penglihatan kabur
 Kehilangan keseimbangan atau pusing
 Kelemahan pada anggota gerak tubuh
 Rambut rontok
 Kejang
 Pembengkakan di otak
Meski demikian, risiko terjadinya efek samping tersebut bervariasi pada setiap orang. Efek samping
tersebut juga bisa muncul dalam waktu singkat setelah prosedur pembedahan sinar gamma dilakukan,
namun bisa juga terjadi dalam waktu beberapa minggu atau bulan.
Oleh karena itu, setelah menjalani pembedahan sinar gamma, Anda perlu rutin memeriksakan diri kembali
ke dokter di rumah sakit untuk memastikan bahwa kondisi Anda baik.
Jika Anda merasakan beberapa efek samping setelah menjalani pembedahan sinar gamma, segeralah
konsultasikan dengan dokter bedah saraf untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Inilah Bahaya Radiasi Nuklir bagi Kesehatan

   
Radiasi nuklir banyak digunakan secara medis untuk mengobati dan mendiagnosis penyakit.
Namun jika seseorang terlalu sering terpapar radiasi nuklir, maka dampaknya bisa berbahaya.
Berbagai dampak yang bisa ditimbulkan dari paparan radiasi ini, mulai dari keracunan, gangguan
tumbuh kembang, kanker, hingga kematian.  
Radiasi adalah energi yang dipancarkan dalam bentuk partikel atau gelombang. Radiasi dibagi menjadi dua
jenis, yakni radiasi pengion (radiasi dosis besar) dan radiasi non-pengion (radiasi dosis rendah).

Jenis radiasi yang berisiko tinggi menyebabkan masalah kesehatan adalah radiasi pengion, misalnya sinar X
dan sinar gamma. Seseorang bisa terpapar radiasi nuklir jenis ini dari mesin pemancar energi nuklir,
seperti pada pemeriksaan CT-scan dan Rontgen, atau melalui ledakan bom nuklir dan kebocoran reaktor
nuklir. Pada kasus tertentu, paparan radiasi juga bisa terjadi melalui prosedur medis tertentu,
misalnya prosedur bedah sinar gamma.
Dampak Buruk Radiasi Nuklir bagi Kesehatan
Tubuh manusia yang terpapar radiasi nuklir dosis besar akan mengalami sindrom radiasi akut (ARS) atau
keracunan radiasi yang bisa berujung pada kematian.
Tingkat keparahan dan gejala yang timbul tergantung kepada seberapa besar radiasi nuklir yang terserap
tubuh. Adapun banyaknya penyerapan radiasi tergantung kepada kekuatan energi radiasi dan jarak tubuh
dengan sumber radiasi.
Tanda dan gejala keracunan radiasi nuklir mungkin tidak segera muncul saat tubuh terpapar radiasi nuklir
dalam jumlah besar. Gejala mungkin baru akan muncul dalam waktu beberapa jam, hingga berminggu-
minggu setelah terpapar radiasi.
Gejala-gejala yang dapat muncul saat seseorang mengalami keracunan radiasi nuklir adalah:
 Ganggaun pencernaan, seperti mual, muntah, diare.
 Sakit kepala.
 Demam.
 Pusing.
 Kelelahan.
 Rambut rontok.
 Muntah darah.
 Luka, lepuhan, dan peradangan di berbagai bagian tubuh, seperti mulut, bibir, usus, kerongkongan,
dan kulit.
Kasus penyakit radiasi nuklir mulai booming sejak terjadinya ledakan bom atom Hiroshima dan Nagasaki di
Jepang. Yang lebih dahsyat adalah ketika pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl di Ukraina meledak
dan meluluhlantakkan kota tersebut.
Reaktor nuklir yang rusak mengeluarkan bahan yodium radioaktif dan cesum. Bahan tersebut dipercaya
menyebabkan ratusan ribu pekerja PLTN Chernobyl meninggal, baik saat kejadian atau karena penyakit
radiasi nuklir yang timbul setelah insiden tersebut.
Dampak buruk radiasi nuklir terhadap kesehatan tubuh antara lain:
1. Hancurnya sel-sel tubuh
Energi radiasi nuklir dosis tinggi dapat menyebabkan sel-sel tubuh rusak, sehingga menimbulkan berbagai
komplikasi. Daerah tubuh yang paling rentan mengalami kerusakan akibat paparan radiasi nuklir dosis
tinggi adalah lambung, usus, mulut, pembuluh darah, dan sel-sel yang memproduksi darah di sumsum
tulang.
Kerusakan yang terjadi di sumsum tulang akan mengakibatkan tubuh tak mampu melawan infeksi atau
penyakit. Ketika hal ini terjadi, maka radiasi nuklir berisiko tinggi untuk merenggut nyawa.
2. Kanker
Banyak studi yang menunjukkan bahwa orang yang sering terpapar radiasi nuklir, terutama anak-anak dan
orang dewasa muda, berisiko besar terkena kanker. Beberapa penyakit kanker tersebut adalah kanker
darah, kanker paru-paru, kanker kulit, kanker tulang, kanker payudara, kanker tiroid, dan kanker otak.
 3. Gangguan tumbuh kembang anak
Efek radiasi nuklir juga berdampak buruk bagi tumbuh kembang anak, terutama perkembangan otak dan
sarafnya. Paparan radiasi nuklir pada janin dapat menyebabkan bayi terlahir cacat, baik cacat fisik maupun
cacat mental.
 4. Kerusakan jaringan kulit
Dampak buruk radiasi nuklir juga bisa menyebabkan kerusakan pada jaringan kulit. Orang yang terpapar
radiasi nuklir dosis tinggi akan mengalami kulit terbakar, lecet dan luka, bahkan kanker kulit.
Radiasi nuklir juga dapat merusak sel-sel kulit di kepala hingga menyebabkan kerontokan rambut dan
kebotakan permanen.
Penanganan Penyakit Radiasi Nuklir
Tujuan pengobatan penyakit radiasi nuklir adalah untuk mencegah kontaminasi radioaktif lebih lanjut dan
meringankan gejala-gejala yang muncul, seperti luka, cedera, dan rasa nyeri di tubuh penderita penyakit
radiasi nuklir.
Setelah terpapar radiasi nuklir, pastikan untuk melepaskan seluruh pakaian yang menempel di tubuh
untuk mencegah kontaminasi tambahan, dan segera cuci bagian tubuh atau kulit yang terkena radiasi
dengan air dan sabun.
Untuk mengobati sumsum tulang yang rusak, dokter akan memberikan obat-obatan yang bekerja dengan
cara menstimulasi dan meningkatkan jumlah sel darah putih untuk melawan efek dari radiasi pada
sumsum tulang.
Selain itu, dokter juga mungkin akan memberikan transfusi darah untuk menggantikan sel-sel darah yang
hilang, atau bahkan melakukan transplantasi sumsum tulang.
Dampak paparan radiasi nuklir dalam dosis tinggi memang sangat mematikan. Namun hal tersebut jarang
terjadi di daerah atau negara yang tidak banyak menggunakan tenaga nuklir sebagai sumber listriknya. Jika
Anda merasa terkena paparan radiasi nuklir dalam jumlah besar, segeralah cari pertolongan medis di
rumah sakit terdekat.

Sinar gama
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Loncat ke navigasiLoncat ke pencarian

Ilustrasi emisi sinar gama (γ) dari inti atom


Sinar gama dipancarkan selama fisi nuklir dalam ledakan nuklir.
Sinar gama (sering kali dinotasikan dengan huruf Yunani gama, γ) adalah sebuah bentuk berenergi
dari radiasi elektromagnetik yang diproduksi oleh radioaktivitas atau proses nuklir atau subatomik lainnya
seperti penghancuran elektron-positron.
Sinar gama membentuk spektrum elektromagnetik energi-tertinggi. Mereka sering kali didefinisikan
bermulai dari energi 10 keV/ 2,42 EHz/ 124 pm, meskipun radiasi elektromagnetik dari sekitar 10 keV
sampai beberapa ratus keV juga dapat menunjuk kepada sinar X keras. Penting untuk diingat bahwa tidak
ada perbedaan fisikal antara sinar gama dan sinar X dari energi yang sama—mereka adalah dua nama
untuk radiasi elektromagnetik yang sama, sama seperti sinar matahari dan sinar bulan adalah dua nama
untuk cahaya tampak. Namun, gama dibedakan dengan sinar X dari sumber mereka. Sinar gama adalah
istilah untuk radiasi elektromagnetik energi-tinggi yang diproduksi oleh transisi energi karena percepatan
elektron. Karena beberapa transisi elektron memungkinkan untuk memiliki energi lebih tinggi dari
beberapa transisi nuklir, ada tumpang-tindih antara apa yang kita sebut sinar gama energi rendah dan
sinar-X energi tinggi.
Sinar gama merupakan sebuah bentuk radiasi mengionisasi; mereka lebih menembus dari
radiasi alfa atau beta (keduanya bukan radiasi elektromagnetik), tetapi kurang mengionisasi.
Perlindungan untuk sinar γ membutuhkan banyak massa. Bahan yang digunakan untuk perisai harus
diperhitungkan bahwa sinar gama diserap lebih banyak oleh bahan dengan nomor atom tinggi dan
kepadatan tinggi. Juga, semakin tinggi energi sinar gama, makin tebal perisai yang dibutuhkan. Bahan
untuk menahan sinar gama biasanya diilustrasikan dengan ketebalan yang dibutuhkan untuk mengurangi
intensitas dari sinar gama setengahnya. Misalnya, sinar gama yang membutuhkan 1 cm (0,4 inci) "lead"
untuk mengurangi intensitasnya sebesar 50% juga akan mengurangi setengah intensitasnya
dengan konkrit 6 cm (2,4 inci) atau debut paketan 9 cm (3,6 inci).
Sinar gama dari fallout nuklir kemungkinan akan menyebabkan jumlah kematian terbesar dalam
penggunaan senjata nuklir dalam sebuah perang nuklir. Sebuah perlindungan fallout yang efektif akan
mengurangi terkenanya manusia 1000 kali.
Sinar gama memang kurang mengionisasi dari sinar alfa atau beta. Namun, mengurangi bahaya terhadap
manusia membutuhkan perlindungan yang lebih tebal. Mereka menghasilkan kerusakan yang mirip dengan
yang disebabkan oleh sinar-X, seperti terbakar, kanker, dan mutasi genetika.
Dalam hal ionisasi, radiasi gama berinteraksi dengan bahan melalui tiga proses utama: efek
fotoelektrik, penyebaran Compton, dan produksi pasangan.

Mengenal Pengaruh Radiasi Gamma bagi Kesehatan


Artikelnesia / 05/12/2012
 
 
 
 
 
 
11 Votes
(Pustaka Fisika). Apa itu radiasi gamma? Radiasi gamma adalah jenis radiasi dengan tingkat energi
tertinggi dari semua radiasi yang diketahui saat ini. Serupa dengan Sinar X, sinar gamma juga bisa melewati
berbagai bahan bahkan yang terpadat sekalipun, sehingga dapat digunakan untuk berbagai macam
keperluan.
Sejarah Penemuan Radiasi Gamma
Penemuan radiasi gamma dimulai dari penemuan yang dilakukkan oleh ilmuwan Perancis Henri Becquerel,
dan pasangan suami istri, Pierre Curie-Marie Curie pada akhir tahun 1890-an. Mereka melakukan
eksperimen dengan menggunakan bahan-bahan aktif seperti, uranium, polonium, dan radium, yang
mengarah pada penemuan pertama sinar radioaktivitas dengan tingkat energi yang sangat tinggi.

Sebelumnya, jenis radiasi yang dikenal saat itu adalah radiasi alpha dan beta, sehingga penemuan mereka
merupakan jenis radiasi baru yang menambah koleksi radiasi yang berhasil diketahui. Radiasi itu
selanjutnya dinamakan radiasi gamma yang tersusun dari partikel foton berenergi tinggi. Radiasi gamma
mempunyai sifat:
 Radiasi dengan panjang gelombang pendek dan frekuensi tinggi
 Tidak terbelokkan dalam medan magnet
 Energi yang paling besar
 Daya tembus terkuat
Meskipun, sungguh ironis, pada akhirnya banyak ilmuwan yang bekerja dibidang penelitian radiasi gamma
harus menderita penyakit akibat radiasi partikel. Wajar, karena pada saat itu peralatan pelindung radiasi
masih sangat minim, dan para ilmuwan belum mengatahui akibat yang ditimbukan radiasi partikel bagi
kesehatan.
Pengaruh Radiasi Gamma
Radiasi gamma mulai giat diteliti selama Perang Dunia II, hingga menghasilkan senjata pemusnah massal,
nuklir. Dari ledakan nuklir yang pernah terjadi, sinar gamma merupakan efek yang paling besar yang
dihasilkan oleh sebuah ledakan nuklir.
Selanjutnya, sinar gamma mulai digunakan dalam berbagai kegiatan, seperti; pengobatan kanker melalui
radiasi, pelacakan aliran fluida, pencarian sumber-sumber alam, sterilisasi peralatan medis, dan pemetaan
geodesi. Semua kegiatan ini memanfaat sifat dari sinar gamma yang memiliki energi sangat tinggi dan daya
jangkauan lebih jauh.
REPORT THIS AD
REPORT THIS AD
Konsekuensinya adalah sangat sulit untuk mengembang sejenis perisai untuk melindungi tubuh dari
radiasi tersebut. Seperti sinar-X, sinar gamma juga dapat melalui hampir semua material bahan. Radiasi
sinar gamma diukur dalam satuan millirem (mrem). Berdasarkan pengamatan, dilingkungan normal setiap
orang sedikitnya terkena paparan radiasi sebanyak 25 mrem.
Paparan radiasi meningkat menjadi 5 ribu mrem yang banyak dirasakan oleh orang-orang yang bekerja
dilingkungan radioaktif dengan tingkat perlindangan maksimum. Ambang batas normal dari tingkat
paparan radiasi ditetapkan sebesar 10 ribu mrem. Jika melebihi batas ini, maka akan menimbulkan
dampak yang luar biasa bagi kesehatan  seperti yang pernah terjadi pada penderita radiasi akibat bom
nuklir yang dijatuhkan di Jepang pada masa Perang Dunia II. Sinar gamma dapat memberikan dampak yang
sungguh luar biasa bagi kesehatan, seperti:
 Dapat menyebabkan kanker, misalnya kanker kulit dan tulang
 Rusaknya jaringan sel tubuh
 Mutasi genetik sehingga mempengaruhi generasi yang akan lahir

BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sinar gamma sebenarnya hampir sama dengan sinar X , hanya saja sinar X lebih lemah. Sinar gamma ini
dihasilkan oleh suatu bahan radioaktif. Sinar gamma adalah termasuk sinar yang tidak dapat dilihat oleh
mata, untuk itu perlu adanya detektor. Detektor yang digunakan adalah NaI (Tl), detektor ini juga
digunakan untuk sinar x, hanya saja detektor untuk gamma lebih tebal sedikit. Cara kerja dari detektor ini
adalah sebagai berikut :
Apabila sinar gamma mengenai detektor NaI(Tl) maka akan terjadi tiga efek, yaitu efek fotolistrik, efek
compton dan bentukan pasangan. Efek fotolistrik terjadi apabila ada sinar gamma yang mengenai elektron
d kulit K dari sebuah atom maka elektron tersebut akan kosong sehingga akan diisi oleh elektron dari kulit
yang lain, transisi ini yang menyebabkan terjadinya efek fotolistrik. 
Efek compton adalah efek yang terjadi apabila sinar gamma (dalam hal ini) mengenai elektron bebas atau
elektron terluar dari suatu atom yang dianggap daya ikatnya sangatlah kecil sehingga sama dengan
elektron bebas. Apabila sinar gamma memancar ke elektron bebas ini maka akan terjadi hamburan, yang
disebut hamburan compton. Sedangkan Efek bentukan pasangan terjadi ketika sinar gamma melaju di
dekat inti atom sehingga akan terbentuk pasangan positron dan elektron, syaratnya tenaga sinar haruslah
cukup.
Dari ketiga efek tersebut, efek comptonlah yang paling kuat hal ini diakibatkan karena tenaga yang
digunakan untuk melepas elektron juga yang lebih besar. Dan dari ketiga efek tersebut menghasilkan
sintilasi atau pancaran cahaya, pancaran cahaya ini akan diteruskan ke fotokatoda yang dapat menguraikan
cahaya ini menjadi elektron -elektron. Elektron ini masih lemah maka harus dikuatkan lagi dayanya oleh
pre amplifier, dan dikuatkan tinggi pulsa dengan amplifier. Lalu elektron tadi dimasukkan ke PMT yang
terdiri dari tegangan bertingkat dan banyak katoda, keluaran dari PMT menjadi berganda. Kemudian
melalui counter nilai cacahnya dapat diketahui.
Rumusan Masalah
Apa pengertian sinar gamma?
Seperti apa sejarah sinar gamma?
Apa keuntungan sinar gamma?
Apa bahaya sinar gamma?
Bagaimana kaitannya sinar gamma dalam keperawatan?
Tujuan Makalah
Untuk mengetahui definisi sinar gamma,  sejarah sinar gamma, keuntungan sinar gamma, bahaya sinar
gamma, dan mengetahui kaitannya sinar gamma dalam keperawatan
Manfaat Makalah
Agar Mahasiswa Akper Pemda Serang mampu mengetahui, dan bisa mengamalkan definisi sinar gamma,
sejarah sinar gamma, keuntungan sinar gamma, bahaya sinar gamma, dan mengetahui kaitannya sinar
gamma dalam keperawatan
BAB II
PEMBAHASAN
Definisi Sinar Gaamma
Menurut Abdullah (2004:134) Cahaya Gamma adalah cahaya yang tidak tampak dan tidak bisa di detksi
oleh manusia.
Menurut Untoro (2010:181) Cahaya gamma merupakan gelombang elektromagnetik. Satu jenis dengan
sinar X, tetapi mempunyai panjang gelombang sangat pendek berkisar antara 1-10-3 A. Ditemukan oleh
paul Ulrich Villard, lambang , tidak bermuatan listrik, karena itu tidak dapat diperbolehkan oleh medan
magnet/listrik, daya tembus sangat besar hanya dapat ditahan oleh selapis baja atau beton dan dapat
mengionkan materi yang dilalui, tetapi tidak sekuat sinar alfa atau beta.
Menurut Daton dkk, (2010:35) Cahaya gamma adalah gelombang elektromagnetik. Masing-masing
gelombang elektromagnetik memiliki frkuensi berbeda tetapi kecepatan perambatannya sama.
Menurut Indrajit (2007:264) Cahaya gamma adalah sinar yang panjang, bergelombang serta pendek.
Sejarah penemuan cahaya gamma
Penemuan radiasi gamma dimulai dari penemuan yang dilakukkan oleh ilmuwan Perancis Henri Becquerel,
dan pasangan suami istri, Pierre Curie-Marie Curie pada akhir tahun 1890-an. Mereka melakukan
eksperimen dengan menggunakan bahan-bahan aktif seperti, uranium, polonium, dan radium, yang
mengarah pada penemuan pertama sinar radioaktivitas dengan tingkat energi yang sangat tinggi.
Sebelumnya, jenis radiasi yang dikenal saat itu adalah radiasi alpha dan beta, sehingga penemuan mereka
merupakan jenis radiasi baru yang menambah koleksi radiasi yang berhasil diketahui. Radiasi itu
selanjutnya dinamakan radiasi gamma yang tersusun dari partikel foton berenergi tinggi. Radiasi gamma
mempunyai sifat:
Radiasi dengan panjang gelombang pendek dan frekuensi tinggi
Tidak terbelokkan dalam medan magnet
Energi yang paling besar
Daya tembus terkuat
Meskipun, sungguh ironis, pada akhirnya banyak ilmuwan yang bekerja dibidang penelitian radiasi gamma
harus menderita penyakit akibat radiasi partikel. Wajar, karena pada saat itu peralatan pelindung radiasi
masih sangat minim, dan para ilmuwan belum mengatahui akibat yang ditimbukan radiasi partikel bagi
kesehatan.
Manfaat Cahaya Gamma
Pada bidang teknologi pangan masalah utama yang dihadapi oleh produk bahan pangan di Indonesia
adalah tingginya kerusakan pasca panen, termasuk akibat pencemaran mikroorganisme dan serangga
perusak. Untuk mengatasinya perlu dilakukan pengawetan bahan makanan diantaranya menggunakan
radiasi sinar gamma dari isotop Co-60
Radiasi ini dapat dimanfaatkan untuk aspek lain, misalnya membunuh serangga atau hama gudang
penyimpanan, menunda pertunasan umbi-umbian, menunda kematangan berbagai jenis buah,
mempercepat keempukan sayuran kering dan kedelai, serta membasmi cacing pita dan cacing gelang.
(Ruwanto,2007:143)
Bahaya Sinar Gamma
Radiasi gamma mulai giat diteliti selama Perang Dunia II, hingga menghasilkan senjata pemusnah massal,
nuklir. Dari ledakan nuklir yang pernah terjadi, sinar gamma merupakan efek yang paling besar yang
dihasilkan oleh sebuah ledakan nuklir.
Selanjutnya, sinar gamma mulai digunakan dalam berbagai kegiatan, seperti; pengobatan kanker melalui
radiasi, pelacakan aliran fluida, pencarian sumber-sumber alam, sterilisasi peralatan medis, dan pemetaan
geodesi. Semua kegiatan ini memanfaat sifat dari sinar gamma yang memiliki energi sangat tinggi dan daya
jangkauan lebih jauh.
Konsekuensinya adalah sangat sulit untuk mengembang sejenis perisai untuk melindungi tubuh dari
radiasi tersebut. Seperti sinar-X, sinar gamma juga dapat melalui hampir semua material bahan. Radiasi
sinar gamma diukur dalam satuan millirem (mrem). Berdasarkan pengamatan, dilingkungan normal setiap
orang sedikitnya terkena paparan radiasi sebanyak 25 mrem.
Paparan radiasi meningkat menjadi 5 ribu mrem yang banyak dirasakan oleh orang-orang yang bekerja
dilingkungan radioaktif dengan tingkat perlindangan maksimum. Ambang batas normal dari tingkat
paparan radiasi ditetapkan sebesar 10 ribu mrem. Jika melebihi batas ini, maka akan menimbulkan
dampak yang luar biasa bagi kesehatan  seperti yang pernah terjadi pada penderita radiasi akibat bom
nuklir yang dijatuhkan di Jepang pada masa Perang Dunia II. Sinar gamma dapat memberikan dampak yang
sungguh luar biasa bagi kesehatan, seperti:
Dapat menyebabkan kanker, misalnya kanker kulit dan tulang
Rusaknya jaringan sel tubuh
Mutasi genetik sehingga mempengaruhi generasi yang akan lahir
Kaitan Cahaya Gamma dengan Keperawatan
Radiostop yang memancarkan sinar gamma dapat digunakan untuk pemotretan organ dalam tubuh pasien
melalui teknik PET (position Emission Tomography) dan CT (Computed Tomogrhapi). Pada masa sekarang,
pemanfaatan sumer radiasi sinar gamma cobalt 60 untuk teknik sterelisasi semakin dikembangkan karena
sangat efektif untuk membasmi mirkoba pada suhu kamar.
Keuntungan teknik sterilisasi radiasi antara lain daya sterelisasi yang tinggi, (selama bahan pengemas tidak
rusak) tidak menaikan suhu selama proses sehingga sangat baik untuk bahan yang tidak tahan panas,
bahan di sterilkan dalam bentuk kemasan siap pakai, tidak meninggalkan residu dan tidak menyebabkan
polusi.
Alat kesehatan umumm di sterilkan dengan radiasi yaitu pembalut penyerap, kapas dan kasa, pembalut
parafin, pembalut obat, pembalut persalinan, wadah pelastik, allat karet, alumunium, alat suntik, masker
muka, cawan petri,, benang bedah, pita obat (band aid) dan perlengkapan tranfusi. (Ruwanto,2007:142-
143)
Banyak elemen radiostop memancarkan partikel beta dan sinar gamma, partikel beta sukar penetrasi
(memasuki jaringan), tetapi mudah diabsorpsi olh tubuh secara umum sangat sedikit sekali di pergunakan
dalam diagnostik. Misalnya 31 H dan 1 4 C (memancarkan partikel beta) dipergunakan untuk penelitian
kedokteran. 3 3  p dipergunakan untuk diagnostik tumor dalam mata, oleh karena hanya diperlukan energi
yang sedikit. Banyak prosedur diagnostikklinik mempergunakan foton. Dari tipe yang sama, biasanya sinar
gamma dengan energi lebih 100 keV dapat penetrasi (masuk kedalam jaringan) beberapa cm dan
masuknya sinar gamma dapat ditentukan lokasinya dan dibuat peta melalui detektor di luar tubuh.
(Gabriel, 1996:292)
Angka penting
G. Angka Penting
Versi Bahasa Inggris (klik disini)
Angka penting adalah semua angka yang diperoleh dari hasil pengukuran. Angka penting terdiri dari atas
angka pasti dan angka taksiran (angka yang diragukan) sesuai dengan alat ukur yang digunakan.
Gambar 11. Pengukuran yang membutuhkan angka taksiran
Misalnya panjang benda yang diukur ditunjukan seperti gambar 13. Pada gambar tersebut, tampak bahwa
ujung benda terletak diantara angka 11,44 cm dan 11,45 cm. Sehingga, kita akanmenyatakan bahwa
panjang benda yang mendekati kebenaran adalah 15,45 cm. angka terakhir, yakni angka 6 adalah angka
perkiraan (taksiran), karena angka ini tidak terbaca pada skala mistar.
Aturan angka penting
1. Semua angka bukan nol adalah angka penting.
Contoh: 836,5 gr memiliki empat angka penting
2. Angka nol yang terletak di antara dua angka bukan nol termasuk angka penting.
Contoh:  75,006  Kg memiliki lima angka penting
3. Untuk bilangan desimal yang lebih kecil dari satu, maka angka nol setelah angka bukan nol termasuk
angka penting.
Contoh: 0,0060 m memiliki dua angka penting
4. Untuk bilangan desimal yang lebih kecil dari satu, maka angka nol sebelum angka bukan nol tidak
termasuk angka penting.
Contoh: 0,006 m memiliki satu angka penting
5. Bilangan-bilangan puluhan, ratusan, ribuan dan seterusnya yang memiliki angka nol harus ditulis dalam
notasi ilmiah. Angka-angka pada notasi ilmiah merupakan angka penting.
Contoh: 8900 gr ditulis menjadi 8,9 x 103 gr memiliki dua angka penting
Aturan Pembulatan Angka
Ketika angka-angka ditiadakan sari suatu bilangan, nilai dari angka terakhir yang dipertahankan
ditentukan dengan suatu proses yang disebut pembulatan bilangan. Aturan pembulatan bilangan tersebut,
antara lain:
 Angka-angka yang lebih kecil daripada 5 dibulatkan ke bawah
 Angka-angka yang lebih besar daripada 5 dibulatkan ke atas
 Angka 5 dibulatkan ke atas jika sebelum angka 5 adalah ganjil dan dibulatkan ke bawah jika angka
sebelum angka 5 adalah angka genap.
Operasi-operasi dalam angka penting
1. Operasi penjumlahan dan pengurangan
Dalam melakukan operasi penjumlahan atau pengurangan, maka hasilnya hanay boleh mengandung satu
angka taksiran (angka terakhir dari suatu bilangan penting).
Contoh 1:
35,572                   2 angka taksiran
  2,2626 +            8 angka taksiran
37,8346                
4 dan 6 merupakan angka taksiran, sehingga hasil penjumlahan ditulis 37,835 disesuaikan dengan atuan
pembulatan.
Contoh 2:
385,617                 7 angka taksiran
  13,2     –              2 angka taksiran
372,417                
4 dan 7 merupakan angka taksiran, sehingga hasil penjumlahan ditulis 372,42 disesuaikan dengan atuan
pembulatan.
2. Operasi perkalian dan pembagian
Dalam operasi perkalian atau pembagian, maka hasilnya hanya boleh memiliki angka penting sebanyak
bilangan yang jumlah angka pentingnya paling sedikit.
Contoh 1:
34,231                   mengandung lima angka penting
  0,250   x              mengandung tiga angka penting
8,557750
Penulisan hasil perkalian hanya boleh mengandung tiga angka penting, sehingga hasil perkalian 8,557750
ditulis 8,56 (tiga angka penting).
Contoh 2:
46,532                   mengandung lima angka penting
200      :                  mengandung satu angka penting
0,2326
Hasil pembahian hanya boleh mengandung satu angka penting, sehingga hasil perkalian 0,2326 ditulis 0,2.

Angka Penting
Selamat Datang dan Selamat Belajar di Wardaya College! Kamu dapat download modul & kumpulan
soal dalam bentuk pdf pada link dibawah ini:
 Modul Angka Penting
 Kumpulan Soal Mudah, Sedang & Sukar
Definisi
Pengertian AP atau angka penting (significant figures) adalah angka hasil pengukuran yang terdiri dari
angka pasti (eksak) dan angka taksiran. Angka pasti diperoleh dari penghitungan skala alat ukur,
sedangkan angka taksiran diperoleh dari setengah skala terkecil.
Aturan Angka Penting
Dalam penulisan hasil pengukuran, aturan-aturan yang harus diperhatikan. Berikut ini adalah aturan
penulisan angka penting dalam fisika.
1. Semua angka bukan nol adalah AP.
Contoh: Angka 343245 memiliki enam AP.
2. Angka nol di belakang angka bukan nol adalah bukan angka penting, kecuali diberi tanda khusus
misal garis bawah.
Contoh:
a. Angka 120 memiliki dua AP yaitu 1 dan 2.
b. Angka 40700 memiliki tiga AP yaitu 4, 0 dan 7.
3. Angka nol yang terletak di antara dua angka bukan nol adalah angka penting.
Angka 40700 memiliki tiga AP yaitu 4, 0 dan 7.
4. Angka nol di depan angka bukan nol adalah bukan AP.
Angka 0,0065 memiliki dua AP yaitu 6 dan 5.
5. Angka nol di belakang tanda desimal dan mengikuti angka bukan nol adalah AP.
Angka 5,600 memiliki empat AP yaitu 5, 6, 0 dan 0.
Analisis hasil pengukuran selalu melibatkan perhitungan matematika atau operasi hitung. Ada beberapa
hal yang diperhatikan saat melakukan operasi hitung dengan significant figures. Pada bagian ini akan
dibahas beberapa aturan dalam perhitungan angka penting.
Operasi Hitung Significant Figures
A. Pembulatan
Aturan dalam pembulatan angka penting adalah sebagai berikut.
1. Angka lebih dari 5 dibulatkan ke atas dan angka kurang dari 5 dihilangkan.
Contoh:
a. 246,86 dibulatkan menjadi 246,9
b. 416,64 dibulatkan menjadi 416,6
2. Apabila tepat angka 5, dibulatkan ke atas jika angka sebelumnya angka ganjil, dan dihilangkan jika
angka sebelumnya angka genap.
Contoh:
a. 246,65 dibulatkan menjadi 246,6
b. 326,55 dibulatkan menjadi 326,6.
B. Penjumlahan & Pengurangan
Operasi pengurangan & penjumlahan angka penting mengikuti aturan sebagai berikut: Penulisan hasil
operasi penjumlahan & pengurangan hanya boleh memiliki satu angka ragu-ragu / taksiran / angka tak
pasti.
Contohnya : 12 cm (2 adalah angka tak pasti) + 2,85 cm (5 angka tak pasti) = 14,85 ( 4 dan 5 adalah Angka
tak pasti) kemudian, dibulatkan agar hanya ada 1 angka tak pasti, menjadi 15.
C. Perkalian & Pembagian
Operasi perkalian dan pembagian mengikuti aturan sebagai berikut.
a. Jumlah angka penting pada hasil akhir harus mengikuti jumlah AP yang paling sedikit.
b. Untuk perkalian dan pembagian angka penting dengan angka eksak, hasil akhir mengikuti jumlah
AP tersebut.
Contohnya : 125 cm (3 AP) dikalikan 10 (1 AP) = 1250, karena masih ada 3 AP, maka harus dijadikan 1 AP
saja. Sehingga hasilnya menjadi 1000 (1 angka penting).
Contoh Soal & Pembahasan
Berikut contoh soal angka penting yang melibatkan perhitungan.
1. Berikut bilangan yang hanya terdiri dari dua angka penting adalah… .
a. 0,00021
b. 120,01
c. 13,00
d. 3,0
e. 10
Jawaban: A dan D
Perhatikan aturan significant figures nomer 4 dan 5.
Aturan ke 4
Angka nol di depan angka bukan nol adalah bukan AP.
Sehingga 0,00021 hanya terdiri dari dua AP.
Aturan ke 5
Angka nol di belakang tanda desimal dan mengikuti angka bukan nol adalah AP.
Sehingga bilangan 3,0 teridiri dari 2 angka penting.
2. Berikut bilangan yang hanya terdiri dari 4 angka penting adalah….
a. 0,00021
b. 120,01
c. 13,00
d. 3,0
e. 10
Jawaban: D
Perhatikan aturan significant figures nomer 5. Angka nol di belakang tanda desimal dan mengikuti angka
bukan nol adalah AP. Sehingga bilangan 13,00 teridiri dari 4 AP.
3. Panjang sisi persegi panjang adalah 12 m dan 5,55 m. Tentukan;
a. keliling dan
b.  luas persegi panjang tersebut!
Jawaban:
(a) Keliling persegi panjang
K=2(p+l)=35,10K=2(p+l)=35,10
Angka 5 dan 0 adalah angka ragu-ragu, sehingga hasilnya harus dibulatkan menjadi 35 agar hanya
mnegandung satu angka ragu-ragu saja.
(b) Luas persegi panjang
L=p×l=66.60L=p×l=66.60
Panjang persegi dinyatakan oleh dua AP dan lebar dinyatakan oleh tiga AP. Sehingga luasnya hanya boleh
mengandung dua angka penting. Jadi luasnya adalah 67 m2m2.
Latihan Soal Angka Penting (Mudah)
1. Pertanyaan ke 1 dari 10
Anto memiliki uang sebanyak 2.000.000 rupiah, jumlah angka penting dalam bilangan tersebut
adalah … .
o  1

o  2

o  3
o  6

o  7
Salah
2.000.000 mengandung 1 buah angka penting yaitu angka 2. Angka nol dalam bilangan tersebut
tidak termasuk angka penting.
Aturan dari angka penting :
o Semua angka bukan nol (1,2,3,4,5,6,7,8,9) adalah angka penting. Contoh : 456 = 3 angka
penting
o Angka nol dibelakang angka bukan nol adalah bukan angka penting. Contoh : 250 = 2 angka
penting
o Angka nol yang terletak diantara dua angka bukan nol adalah angka penting. Contoh : 303 =
3 angka penting
o Angka nol di depan angka bukan nol adalah bukan angka penting. Contoh 0,020 = 2 angka
penting
o Angka nol dibelakang tanda desimal dan mengikuti angka bukan nol adalah angka penting.
Contoh 2,00 = 3 angka penting
Latihan Soal Angka Penting (Sedang)
1. Pertanyaan ke 1 dari 10
Suatu kayu memilki panjang 3,20 meter, maka dalam bilangan tersebut mengandung angka penting
sebanyak… .
o  satu

o  dua

o  tiga

o  empat

o  lima
Salah
Berdasarkan aturan angka penting bilangan 3,20 mengandung 3 buah angka penting, yaitu : angka
3, angka 2 dan angka 0.
Latihan Soal Angka Penting (Sukar)
1. Pertanyaan ke 1 dari 10
Bilangan 7,994 bila dituliskan agar mengandung 2 angka penting adalah … .
o  7,0

o  7,9

o  8,1

o  7,9

o  8,0
Salah
Berdasarkan aturan angka penting, dua buah angka penting pertama adalah 7 dan 9. Digit setelah 9
adalah 9 lagi sehingga dapat dibulatkan. 7,99 menjadi 8.00. Sehingga 7,994 = 8,0 mengandung 2
angka penting.

Pertanyaan ke 2 dari 10
Jumlah angka penting dalam bilangan 8,200××1033 adalah … .
  Satu
  Dua
  Tiga
  Empat
  Lima
Salah
Berdasarkan aturan angka penting 8,200××1033 mengandung 4 buah angka penting, yaitu : 8, 2, 0, dan 0.
Pertanyaan ke 3 dari 10
Bilangan 8,1000 memiliki angka penting sebanyak… .
  Empat
  Lima
  Satu
  Dua
  Tiga
Betul
Berdasarkan aturan angka penting, 8,1000 mengandung 5 buah angka penting yaitu angka 8 dan angka 1,
angka nol di belakang koma termasuk angka penting.
Pertanyaan ke 4 dari 10
Bilangan 501,040 mengandung angka penting sebanyak… .
  Tiga
  Empat
  Lima
  Enam
  Tujuh
Betul
Berdasarkan aturan angka penting, 501,040 mengandung angka penting sebanyak 6 angka penting.
Pertanyaan ke 5 dari 10
Suatu bola memiliki massa 30,05 gram. Maka angka bilangan tersebut mengandung angka penting
sebanyak… .
  Satu
  Dua
  Tiga
  Empat
  Lima
Betul
Berdasarkan aturan angka penting maka semua angka dalam bilangan 30,05 merupakan angka penting,
sehingga terdapat 4 angka penting.
Pertanyaan ke 6 dari 10
Luas sebuah persegi adalah 225 cm2.2. Berapa panjang sisi persegi tersebut?
  7,50
  150
  14,9
  15
  15,0
Salah
Luas = (sisi)22 sehingga sisi =  luas−−−−√ luas
Sisi =225−−−√=15 cm.

Pertanyaan ke 7 dari 10
Sebidang tanah mempunyai panjang dan lebar masing-masing 12,25 meter dan 15,0 meter. Berdasarkan
aturan angka penting, berapakah luas tanah tersebut?
  183,75
  183,8
  183,9
  184,1
  184
Salah
L=p×l=12,25 m×15,0 m=184 m2.

Pertanyaan ke 8 dari 10
Volume sebuah kubus dan panjang rusuknya 8,0 cm adalah… .
  6,4
  64
  640
  510
  512
Salah
 Volum kubus=s3=(8,0 cm)3=512 cm3=510 cm3.

Pertanyaan ke 9 dari 10
Hasil pengukuran massa dan volum sebuah benda pejal yang dibuat dari kuningan adalah 7 620 g dan 910
cm3.3. Maka massa jenis kuningan adalah… .
  8,1
  8,3
  8,4
  8,47
  8,37
Salah
 massa jenis kuningan= massavolume=7620910=8,37 g/cm3.

Pertanyaan ke 10 dari 10
Massa benda A, B dan C yang diukur dengan neraca berbeda menghasilkan bacaan masing-masing 34 kg;
57,2 kg; dan 65,75 kg. Maka massa total ketiga benda tersebut adalah… .
  156
  157,1
  157
  156,9
  156,95
Salah
 massa total=(34+57,2+65,75)=156,95 kg=157 kg.

Selengkapnya di:
https://www.wardayacollege.com/fisika/pengukuran/pengukuran/angka-penting/

Aturan Angka Penting


Hasil pengukuran berupa angka-angka atau disebut sebagai hasil numerik selalu merupakan nilai
pendekatan. Menurut kelaziman hasil pengukuran sebuah benda mengandung arti bahwa bilangan yang
menyatakan hasil pengukuran tersebut. Jika sebuah tongkat panjangnya ditulis 15,7 centimeter. Secara
umum panjang batang tersebut telah diukur sampai dengan perpuluhan centimeter dan nilai eksaknya
terletak di antara 15,65 cm hingga 15,75 cm.
Seandainya pengukuran panjang tongkat tersebut dinyatakan sebagai 15,70 cm berarti pengukuran
tongkat telah dilakukan hingga ketelitian ratusan centimeter.
Pada 15,7 cm maka terdapat 3 angka yang penting sebagai hasil pengukuran. Pada pelaporan hasil
pengukuran 15,70 cm berarti terdapat 4 angka yang penting sebagai hasil pengukuran. Dengan demikian
angka penting adalah angka hasil pengukuran atau angka yang diketahui dengan “cukup baik” berdasarkan
keandalan alat ukur yang dipakai.
Misalnya dilaporkan hasil pengukuran massa sebuah benda 5,4628 gram dapat dinyatakan bahwa hasil
pengukuran tersebut memiliki 5 angka penting.
Berikut aturan angka penting yang umum  :
1. Angka yang bukan nol adalah angka penting,
misal : 14569 = 5 angka penting, 2546 = 4 angka penting
2. Angka nol di sebelah kanan tanda desimal dan tidak diapit bukan angka nol bukan angka penting,
misal : 25,00 = 2 angka penting
25,000 = 2 angka penting
2500 = 4 angka penting ( mengapa ? sebab tidak ada tanda desimalnya)
2500,00 = 4 angka penting
3. Angka nol yang terletak di sebelah kiri angka bukan nol atau setelah tanda desimal bukan angka
penting.
Misal : 0,00556 = 3 angka penting
0,035005 = 5 angka penting (karena angka nol diapit oleh angka bukan nol)
0,00006500 = 4 angka penting
4. Angka nol yang berada di antara angka bukan nol termasuk angka penting. Misal : 0,005006 = 4
angka penting
5. Dalam penjumlahan dan pengurangan angka penting, hasil dinyatakan memiliki 1 angka
perkiraan dan 1 angka yang meragukan. Contoh : 1,425 + 2,56 = 3,985 dan hasilnya ditulis
sebagai 3,99.
(I) 25,340 + 5,465 + 0,322 = 31,127 ditulis sebagai 31,127 (5 angka penting)
(II) 58,0 + 0,0038 + 0,00001 = 58,00281 ditulis menjadi 58,0
(III) 4,20 + 1,6523 + 0,015 = 5,8673 ditulis menjadi 5,87
(IV) 415,5 + 3,64 + 0,238 = 419,378 ditulis menjadi 419,4
Pada  contoh (I) ditulis tetap karena kesemua unsur memiliki angka yang berada di belakang tanda
desimal jumlahnya sama.
Pada contoh (II) ditulis menjadi 58,0 karena mengikuti angka penting terakhir aalah angka yang
diragukan kepastiannya.
Pada contoh (III) ditulis menjadi 5,87 karena mengikuti aturan angka penting terakhir ialah angka yang
diragukan kepastiannya. Hal yang sama juga ditulis sebagaimana contoh (IV). 
6. Dalam perkalian dan pembagian, hasil operasi dinyatakan dalam jumlah angka penting yang
paling sedikit sebagaimana banyaknya angka penting dari bilangan-bilangan yang dioperasikan.
Hasilnya harus dibulatkan hingga jumlah angka penting sama dengan jumlah angka penting
berdasarkan faktor yang paling kecil jumlah angka pentingnya.
Contoh : 3,25 x 4,005 = …
3,25 = mengandung 3 angka penting
4,005 = mengandung 4 angka penting
Ternyata ada perkecualian sebagaimana contoh berikut yaitu 9,84 : 9,3 = 1,06 ditulis dalam aturan
angka penting sebanyak 3 angka penting seharusnya menurut angka penting dalam
perkalian/pembagian harus ditulis sebagai 1,1 (dalam 2 angka penting) tetapi perbedaan 1 di
belakang tanda desimal pada angka terakhir 9,3 yakni 9,3 + 0,1 menggambarkan kesalahan
sekitar 1% terhadap hasil pembagian (kesalahan 1% diperoleh dari 0,1:9,3 kemudian dikali
seratus persen). Perbedaan dari penulisan angka penting 1,1 dari 1,1 + 0,1 menghasilkan
kesalahan 10% (didapat dari 0,1 dibagi 1,1 kemudian dikali 100 persen). Berdasarkan analisis
tersebut, maka ketepatan penulisan jawaban hasil bagi menjadi 1,1 jauh lebih rendah dibandingkan
dengan menuliskan jawabannya menjadi 1,06. Jawaban yang benar dituliskan sebagai 1,06 karena
perbedaan 1 pada angka terakhir bilangan faktor yang turut dalam unsur pembagian (9,3) memberi
kesalahan relatif sebesar (kira-kira 1%) atau dapat ditulis sebagai 1,06 + 0,01
Alasan yang serupa juga diberikan pada soalan 0,92 x 1,13 hasilnya ditulis sebagai 1,04 dibandingkan
menjadi 1,0396 (yang sudah sangat jelas lebih dari faktor angka penting paling sedikit yang diproses
dalam pembagian tampak jika ditulis 1,039 memiliki 4 angka penting, jika ditulis 1,0396 memiliki 5
angka penting).
1
Jika dikalikan, hasilnya diperoleh menjadi 13,01625 maka hasilnya ditulis menjadi 1,30 x 10
7. Batasan jumlah angka penting bergantung dengan tanda yang diberikan pada urutan angka
dimaksud. Misal : 1256= 4 angka penting
1256 = 3 angka penting (garis bawah di bawah angka 5) atau
dituliskan seperti 1256 = 3 angka penting (angka 5 dipertebal) 
Catatan :
Berdasarkan buku Schaum Fisika edisi 8 karangan Bueche (1989) bilangan nol (0) kadang-kadang
dinyatakan sebagai angka penting kadang pula bukan angka penting karena angka nol hanya menunjukkan
letak tanda koma sebagai tanda desimal. Misal : mineral beratnya 8900 gram belum menunjukkan dengan
pasti ketepatan penimbangannya. Karena itu ada aturan yang menyatakan 8900 gram hanya memiliki
angka 8 dan 9 yang dinyatakan penting (2 angka penting) akibatnya 8900 gram ditulis dengan eksponen
sebagai 8,9 x 10<sup>2</sup> gram. Seandainya kemampuan alat ukur mampu mengukur hingga puluhan
maka ditulis menjadi 3 angka penting sebagai 8,90 x 10<sup>2</sup> dan jika benda mampu diukur
hingga ratusan gram maka hasil pengukurannya ditulis sebagai 8,900 x 10<sup>2</sup>.

Angka Penting
Bacalah
Pernahkah kamu membeli buah apel ? Ternyata pada 2 kilogram terdapat 12 buah apel. Nilai 2 kilogram
diperoleh dari pengukuran sedangkan 12 buah diperoleh dari perhitungan. Angka hasil pengukuran
disebut dengan angka penting sedangkan angka hasil perhitungan disebut bilangan cacah.
Angka penting adalah angka hasil pengukuran yang terdiri dari angka pasti (eksak) dan angka taksiran.
Angka pasti diperoleh dari penghitungan skala alat ukur, sedangkan angka taksiran diperoleh dari
setengah skala terkecil.
Gambar berikut adalah contoh hasil pengukuran dengan angka penting. Panjang batang adalah 16,5 mm.
Angka 16 diperoleh dari menghitung skala, sedang 0,5 diperoleh dari ½ dari 1mm. Angka 16 adalah angka
pasti, sedangkan angka 5 adalah taksiran.

 
Cobalah

Angka penting adalah angka hasil   , bilangan cacah adalah angka hasil   

/penghitungan. Angka penting terdiri dari angka   dan   . Angka taksiran

diperoleh dari pencacahan   alat ukur. Angka taksiran adalah 1/2 dari   

 . Angka penting pada hasil pengukuran berikut ini adalah   mm.

   

 Aturan Angka Penting


Bacalah
Aturan penulisan angka penting
1. Semua angka bukan nol adalah angka penting.
2. Angka nol dibelakang angka bukan nol adalah bukan angka penting, kecuali diberi tanda khusus misal
garis bawah.
3. Angka nol yang terletak diantara dua angka bukan nol adalah angka penting.
4. Angka nol di depan angka bukan nol adalah bukan angka penting.
5. Angka nol dibelakang tanda desimal dan mengikuti angka bukan nol adalah angka penting.
Contoh
No Angka Jumlah Angka Penting Menurut aturan
1 2356 4 Nomor 1
2 250 2 Nomor 2
3 3000 4 Nomor 2
4 303 3 Nomor 3
5 0,020 2 Nomor 4
6 2,00 3 Nomor 5
Cobalah

1. Banyaknya angka penting pada 30021 adalah   .

2. Banyak angka penting pada 3,02 adalah   .

3. Banyaknya angka penting pada 0,0031 adalah   .

4. banyaknya angka penting pada 300 adalah   .

5. Banyaknya angka penting pada 2,10 adalah   .


 
   

 Penjumlahan Angka Penting


Bacalah
Aturan penjumlahan angka penting.
1. Penjumlahan/pengurangan angka pasti dengan pasti menghasilkan angka pasti.
2. Penjumlahan/pengurangan angka pasti dengan taksiran meghasilkan angka taksiran.
3. Hasil penjumlahan angka penting hanya memuat satu angka taksiran.
Contoh penjumlahan angka penting

 atau 
Contoh pengurangan angka penting

atau 
 
Keterangan:

Cobalah

a. 234,221 + 21,5 = 

b. 45,4 + 655,28333 = 

c. 688,2453 - 2,4 = 

d. 67,46 - 21 = 

e. 456,2 + 4,2222 + 1,222 = 


   

 Perkalian Angka Penting


Bacalah
Aturan perkalian/pembagian angka penting
1. Perkalian/pembagian antar angka pasti dengan angka pasti hasilnya angka pasti.
2. Perkalian/pembagian antar angka pasti dengan taksiran hasilnya angka taksiran.
3. Hasil perkalian/pembagian angka penting hanya memuat satu angka taksiran.
Dengan ketentuan ini ternyata hasilnya memiliki angka penting yang jumlah angka penting sama dengan
jumlah angka penting terkecil yang dikalikan.
Contoh :
- 2 angka penting x 4 angka penting = 2 angka penting
- 5 angkapenting x 3 angka penting = 3 angka penting
Contoh perkalian angka penting

 atau 
Contoh pembagian angka penting
8,8 : 1,222 = 3,6903 = 3,7
7,788 : 2,2 = 3,54 = 3,5
Cobalah

1. 22,2 x 2,1 = 46,62 ditulis dengan angka penting  

2. 2,2 x 333,33 = 733,326 ditulis dengan angka penting 

3. 48,44 : 2,1 = 23,067 ditulis dengan angka penting 

4. 84,2 : 4,2222 = 19,942 ditulis dengan angka penting 


5. 22,2 x 4,2 x 2,1111 = 196,84 ditulis dengan angka penting 
Aturan Angka Penting dan Pembulatan
CategoriesFISIKA Bab: Besaran dan Pengukuran
Pada kesempatan kali ini kita akan mempelajari aturan angka penting dan aturan pembulatan serta operasi
perhitungan angka penting. Sebelumnya mari kita pahami cerita berikut ini.
Di dalam sebuah kelas, ada 5 siswa yang sedang mengerjakan tugas mengukur panjang meja. Jumlah meja
yang ada di kelas tersebut adalah 9 meja. Mereka mengukur meja-meja itu menggunakan 1 buah meteran
dan mendapatkan hasil 4 meja dengan panjang yang sama yaitu 182,40 cm. Kemudian, mereka melaporkan
hasilnya kepada guru.
Pada cerita di atas ada angka yang sudah pasti nilainya, yaitu angka 5, 9, 1, dan 4. Angka pasti ini
didapatkan dari hasil perhitungan bukan hasil pengukuran. Contoh yang lainnya adalah 6 apel, 7 kursi, 20
lembar, dan lain sebagainya.

Angka yang ditunjukkan oleh jangka sorong adalah angka


penting.
Selain bilangan hasil perhitungan, dari cerita di atas juga ditemukan ada bilangan hasil pengukuran, yaitu
182,40 cm. Angka hasil pengukuran ini disebut dengan angka penting (atau dalam bahasa Inggris
disebut significant figures atau angka signifikan) disingkat AP. Angka 182,4 dapat dilihat di meteran dan
disebut sebagai angka pasti. Sedangkan angka 0,00 adalah angka taksiran, karena tidak dapat dibaca atau
dilihat di meteran. Jadi, Angka penting adalah angka yang diperoleh dari hasil pengukuran yang
terdiri dari angka pasti dan angka taksiran.
Daftar Isi  sembunyikan 
Aturan Angka Penting
Aturan Pembulatan Angka Penting
Perhitungan Angka Penting
Penjumlahan dan Pengurangan Angka Penting
Perkalian dan Pembagian Angka Penting
Soal
Aturan Angka Penting
Jumlah AP pada suatu bilangan sudah diatur sedemikian rupa. Berikut ini adalah aturan-aturannya:
1. Semua angka bukan nol adalah angka penting. Contoh: 362,4 mempunyai 4 AP.
2. Angka nol yang berada di antara angka bukan nol adalah angka penting. Contoh: 390,004
mempunyai 6 AP.
3. Angka nol yang ada di sebelah kanan angka bukan nol, tetapi terletak setelah tanda desimal adalah
angka penting. Contoh: 435,0000 mempunyai 7 AP.
4. Angka nol di sebelah kanan tanda desimal dan terletak setelah angka bukan nol adalah angka
penting. Contoh: 45,500 mempunyai 5 AP.
5. Angka nol yang terletak di sebelah kanan angka bukan nol yang terakhir tanpa tanda desimal
adalah angka tidak penting. Contoh: 650000 mempunyai 2 AP.
6. Angka nol yang terletak di sebelah kiri angka bukan nol yang pertama adalah angka tidak penting.
Contoh: 0,00063 mempunyai 2 AP.
Itulah beberapa aturan angka penting. Dari aturan tersebut terlihat bahwa yang bukan termasuk angka
penting hanyalah pada aturan no.5 dan no.6, yaitu angka nol di sebelah kanan angka bukan nol tanpa tanda
desimal dan sebelah kiri angka bukan nol.
Pada notasi ilmiah juga berlaku aturan yang sama dengan aturan di atas. Misalnya angka 1,3 × 10-4 terdapat
2 angka penting (bilangan 10-4 tidak dihitung). Jika penulisannya 1,30 × 10-4 terdapat 3 angka penting dan
1,300 × 10-4 terdapat 4 angka penting.
Aturan Pembulatan Angka Penting
Membulatkan angka biasa dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya ketika pergi ke swalayan, jika
harga di kasir tertera 23.450 rupiah maka biasanya akan dibulatkan menjadi 23.500 rupiah. Namun, di
dalam fisika tidak boleh sembarangan dalam membulatkan angka, terutama angka hasil pengukuran atau
angka penting. Harga yang tertera di kasir tersebut misalnya, meskipun bukan angka hasil pengukuran
bolehlah kita pakai sebagai contoh. Harganya adalah 23.450 rupiah maka menurut fisika tidak boleh
dibulatkan menjadi 23.500 rupiah tetapi yang betul adalah 23.400 rupiah. Loh, kok bisa? Kalau begini jadi
murah ‘dong barangnya.
Pembulatan angka di fisika ada aturannya tidak seperti pembulatan di kehidupan sehari-hari. Berikut ini
adalah aturan pembulatan angka penting.
1. Angka yang lebih dari 5 dibulatkan ke atas dan angka yang kurang dari 5 dibulatkan ke bawah.
Contoh: 356,47 dibulatkan menjadi 356,5, sedangkan 356,43 dibulatkan menjadi 356,4. Contoh lain:
12.370 dibulatkan menjadi 12.400, sedangkan 12.310 dibulatkan menjadi 12.300.
2. Apabila angkanya tepat 5, maka dilihat terlebih dahulu angka sebelumnya. Jika angka sebelumnya
ganjil, maka dibulatkan ke atas. Namun, jika angka sebelumnya genap, maka dibulatkan ke bawah.
Contoh: 76,75 dibulatkan menjadi 76,8, sedangkan 76,65 dibulatkan menjadi 76,6. Contoh lain: 45.350
dibulatkan menjadi 45.400, sedangkan 45.250 dibulatkan menjadi 45.200.
Perhitungan Angka Penting
Untuk menghitung bilangan yang mengandung angka penting, ada beberapa aturan yang berbeda daripada
menghitung bilangan biasa. Namun sebelum kita membahas tentang operasi perhitungannya, alangkah
baiknya kita belajar mengenai aturan pembulatan terlebih dahulu.
Penjumlahan dan Pengurangan Angka Penting
Hasil penjumlahan dan pengurangan angka penting tidak boleh mempunyai jumlah angka taksiran
melebihi angka taksiran bilangan yang dijumlahkan atau dikurangkan. Bisa juga dikatakan bahwa angka
taksiran pada hasil operasi penjumlahan dan pengurangan harus mengikuti angka taksiran paling sedikit
pada bilangan yang dioperasikan. Sedangkan untuk pembulatannya hanya boleh dilakukan sekali saja.
Contoh: 210,3 + 53,23 + 0,345 = 263,9
          210,3               –> 1 angka taksiran
            53,23             –> 2 angka taksiran
              0,345  +      –> 3 angka taksiran
          263,875 (harus memiliki 1 angka taksiran, sehingga harus dibulatkan menjadi 263,9)
Untuk pengurangan juga sama saja caranya, jadi tidak saya contohkan.
Perkalian dan Pembagian Angka Penting
Jumlah angka penting hasil perkalian dan pembagian (berlaku juga untuk pangkat dan akar) harus
mengikuti angka penting yang paling sedikit pada bilangan yang dioperasikan.
Contoh:
a). 0,548 × 0,2 = 0,1
      0,548               –> 3 angka penting
      0,2      ×           –> 1 angka penting
      0,1196 (harus memiliki 1 angka penting, sehingga harus dibulatkan menjadi 0,1)
b). √25 = 5,0
      √25 mempunyai 2 angka penting, maka hasilnya harus ditulis 5,0 (2 angka penting).
Untuk pembagian dan pangkat juga sama caranya.
Sekian dan mohon maaf apabila ada kekurangan. Silakan coba soal-soal di bawah ini untuk memahami
lebih lanjut mengenai pembahasan tentang angka penting kali ini.
Soal
Kerjakanlah soal berikut ini dengan teliti dan benar!
1. Sebutkan berapa banyaknya angka penting pada bilangan di bawah ini!
a. 2,8000001
b. 0,0555
c. 4,900000
d. 0,0002300
e. 2,5 × 10³
2. Bulatkan dalam dua desimal!
a. 9,473
b. 32,5461
c. 0,6547
d. 9,157
3. Hitunglah!
a. 15,34 × 2,9
b. 965,76 – 54,7657
c. 16,59 : 1,15

Konsep angka penting berguna dalam penyederhanaan angka-angka hasil pengukuran dan perhitungan.
Banyaknya angka penting dalam suatu angka yang terdiri dari dua karakter atau lebih dapat menjadi
indikator tingkat ketelitian hasil pengukuran atau perhitungan. Semakin banyak angka penting maka
semakin teliti hasil pengukuran atau perhitungan yang dilakukan. Penentuan banyaknya angka penting
mengikuti aturan angka penting.
Aturan Menentukan Angka Penting
Berikut aturan-aturan yang berlaku dalam penentuan angka penting.
1. Setiap angka bukan nol adalah penting. Misalnya angka 25 mengandung dua angka penting,
angka 1.278 mengandung empat angka penting, angka 1,33 mengandung tiga angka penting.
2. Setiap angka nol yang diapit dua angka bukan nol adalah angka penting. Misalnya
angka 101 mengandung tiga angka penting, angka 2,0005 mengandung lima angka penting.
3. Setiap angka nol yang hanya mempengaruhi tempat desimal bukan angka penting. Misalnya angka
0,0625 mengandung tiga angka penting, angka 0,007 mengandung satu angka penting.
4. Setiap angka nol pada deretan terakhir angka-angka di belakang koma adalah angka penting.
Misalnya angka 0,004800 mengandung empat angka penting, angka 0,07060 mengandung empat
agka penting.
5. Setiap angka sebelum orde pada notasi ilmiah (format scientific) adalah angka penting. Misalnya
angka 6,250 x105 mengandung 4 angka penting.
Aturan Pembulatan Bilangan
Sebelum membahas mengenai angka penting hasil operasi matematik pada bilangan-bilangan, terlebih
dahulu kita bahas mengenai aturan pembulatan. Dalam pembulatan bilangan berlaku aturan pembulatan
bilangan sebagai berikut.
1. Angka kurang dari 5 dibulatkan ke bawah (ditiadakan). Contohnya 10,72 dibulatkan menjadi 10,7
2. Angka lebih dari 5 dibulatkan ke atas. Contohnya 38,26 dibulatkan menjadi 38,3
3. Angka 5 dibulatkan ke bawah (ditiadakan) jika angka sebelumnya genap, dan dibulatkan ke atas
jika angka sebelumnya ganjil. Contohnya angka 89,25 dibulatkan menjadi 89,2 karena angka sebelum
5 yaitu angka 2 genap, angka 36,75 dibulatkan menjadi 36,8 karena angka sebelum 5 yaitu 7 ganjil.
Angka Penting pada Angka Hasil Perkalian
Hasil perkalian antara bilangan-bilangan harus mengandung angka penting sebanyak angka penting pada
bilangan yang terlibat perkalian yang angka pentingnya paling sedikit.
Contoh 1: Perkalian
1,20 x 3,9 = …?
Angka 1,20 mengandung tiga angka penting
Angka 3,9 mengandung dua angka penting
Angka penting paling sedikit yaitu dua maka hasil perkaliannya harus mengandung dua angka penting.
Berdasarkan perhitungan dengan kalkulator hasilnya 4,68
Jika ditulis dengan dua angka penting maka 4,68 dibulatkan menjadi 4,7
Contoh 2: Perkalian
1,25 x 6,4 = …?
Angka 1,25 mengandung tiga angka penting
Angka 6,4 mengandung dua angka penting
Angka penting paling sedikit yaitu dua maka hasil perkaliannya harus mengandung dua angka penting.
Berdasarkan perhitungan dengan kalkulator hasilnya 8
Jika ditulis dengan dua angka penting maka 8 ditulis sebagai 8,0
Angka Penting pada Angka Hasil Penjumlahan dan Pengurangan
Hasil penjumlahan atau pengurangan antara bilangan-bilangan hanya boleh mengandung satu angka
taksiran.
Contoh Penjumlahan
17,356 + 9,12 = …? (yang dicetak tebal adalah angka taksiran)
Pada angka 17,356  angka 6 adalah angka taksiran
Pada angka  9,12 angka 2 adalah angka taksiran
Berdasarkan perhitungan dengan kalkulator hasilnya 26,476 (angka 7 dan 6 adalah angka taksiran)
Jika ditulis dengan satu angka taksiran maka 22,476  menjadi 22,48
Contoh Pengurangan
105,514+ 72,3 = …? (yang dicetak tebal adalah angka taksiran)
Pada angka 105,514  angka 4 adalah angka taksiran
Pada angka  72,3 angka 3 adalah angka taksiran
Berdasarkan perhitungan dengan kalkulator hasilnya 33,214 (angka 2 dan 4 adalah angka taksiran)
Jika ditulis dengan satu angka taksiran maka 33,214  menjadi 33,21

Aturan Angka Penting


Aturan Angka Penting Fisika SMA kelas 10 serta Contoh Soal dan Pembahasan.
∙∙ Mengukur adalah membandingkan sesuatu dengan sesuatu yang lain yang sejenis yang telah ditetapkan
sebagai satuan. Pengukuran membutuhkan tingkat ketelitian supaya hasil pengukurannya akurat dan bisa
dipertanggungjawabkan. Untuk itu diperlukan suatu aturan pengukuran yang disebut sebagai aturan angka
penting.
∙∙ Angka penting adalah angka yang diperoleh dari hasil pengukuran yang terdiri dari angka pasti dan
angka taksiran. Angka pasti maupun angka taksiran harus sesuai dengan tingkat ketelitian alat ukur yang
digunakan. Banyaknya angka penting menyatakan tingkat ketelitian dari suatu hasil pengukuran.
∙∙ Bilangan eksak adalah bilangan yang pasti (tidak ada yang ditaksir) yang diperoleh dari kegiatan
membilang, misalnya jumlah peserta seminar 450 orang, jumlah uang Adi 765 ribu, dan lain-lain.
Aturan Angka Penting
1. Semua angka yang bukan nol adalah angka penting.
Contoh:
A. 532,46 → 5 angka penting.
B. 128769 → 6 angka penting.

2. Angka nol yang terletak di antara angka yang bukan nol adalah angka penting.
Contoh:
A. 6002 → 4 angka penting.
B. 50,0004 → 6 angka penting.

3. Angka nol dibelakang angka bukun nol yang didahului tanda koma adalah angka penting.
Contoh:
A. 54,2400 → 6 angka penting.
B. 0,360 → 3 angka penting.

4. Angka nol pada bilangan desimal yang besarnya diantara 0 dan 1 (0 < x < 1) sebelum dan sesudah tanda
koma bukanlah angka penting.
Contoh:
0,000250 → 3 angka penting.
Angka nol di sebelah kiri tanda koma bukanlah angka penting. Angka nol di sebelah kanan tanda koma (di
antara tanda koma dan angka 2) bukanlah angka penting. Tetapi angka nol sesudah angka lima adalah
angka penting.
5. Angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol yang diberi tanda khusus bukanlah angka penting.
Contoh:
A. 56000 → 5 angka penting.
B. 56000 → 3 angka penting. Angka nol disebelah kanan angka nol yang bergaris bawah, bukanlah angka
penting.
C. 56000 → 2 angka penting. Seluruh angka nol bukanlah angka penting.

6. Notasi Eksponen
Contoh
A. 3,26 × 105A. 3,26 × 105 → 3 angka penting, 105105 disebut orde dan bukan angka penting.
B. 5 × 109B. 5 × 109 → 1 angka penting, 109109 disebut orde dan bukan angka penting.
C. 6,8400 × 106C. 6,8400 × 106 → 5 angka penting.
Aturan berhitung dengan angka penting.
1. Penjumlahan dan Pengurangan.
Hasil penjumlahan atau pengurangan, angka penting hanya boleh memiliki satu angka yang ditaksir.
Contoh:

A. 245,320 kg → 0 adalah angka taksiran.


74,4 kg → 4 adalah angka taksiran.
----------- +
319,620 kg
Penulisan hasil penjumlahan yang benar adalah 319,6 kg.
B. 32,4673 m → 3 adalah angka taksiran
563,32 m → 2 adalah angka taksiran
---------- +
595,7873 m
Penulisan hasil penjumlahan yang benar adalah 595,79 m (dilakukan pembulatan).
C. 643,36 mm → 6 adalah angka taksiran
432,678 mm → 8 adalah angka taksiran
----------- -
210,682 mm
Penulisan hasil pengurangan yang benar adalah 210,68 mm.
D. 54,3 km → 3 adalah angka taksiran.
26,157 km → 7 adalah angka taksiran.
--------- -
28,143 km
Penulisan hasil pengurangan yang benar adalah 28,1 km.

2. Perkalian dan Pembagian


Hasil perkalian atau pembagian hanya boleh memiliki angka penting sebanyak bilangan yang memiliki
angka penting paling sedikit.
Contoh:
A. 0,6732 m → 4 angka penting
4,43 m → 3 angka penting
--------- x
2,982276 m
Karena angka penting paling sedikit adalah 3 angka penting, maka hasil perkalian harus memiliki 3 angka
penting. Penulisan yang benar adalah 2,98 m → 3 angka penting.
B. 3,45600 g → 6 angka penting
6000 g → 3 angka penting
-------- x
20736 g
Karena angka penting paling sedikit adalah 3 angka penting, maka hasil perkalian harus memiliki 3 angka
penting. Penulisan yang benar adalah 20700
C. 630000 m → 6 angka penting
700 s → 1 angka penting
-------- :
900 m/s
Karena angka penting paling sedikit adalah 1 angka penting, maka hasil pembagian harus memiliki 1 angka
penting. Penulisan yang benar adalah 900 m/s.
D. 0,8864 kg → 4 angka penting
0,32 m3 → 2 angka penting
--------- :
2,77 kg/m3
Penulisan yang benar adalah 2,8 kg/m3.

3. Perkalian atau pebagian angka penting dengan angka eksak.


Hasil perkalian atau pembagian antara angka penting dengan angka eksak maupun sebaliknya, memiliki
banyak angka penting sebanyak jumlah angka penting yang ada.
contoh;
A. 6,75 m → 3 angka penting
23 → (eksak)
------ x
155,25 m
Karena ada 3 angka penting, maka hasil kali haruslah memiliki 3 angka penting. Penulisan yang benar
adalah 155 m.
B. 0,6532 km → 4 angka penting
46 → (eksak)
--------- :
0,0142 km
Karena ada 4 angka penting, maka hasil bagi haruslah memiliki 4 angka penting. Penulisan yang benar
adalah 0,01420 km.

4. Pemangkatan
Pemangkatan angka penting hanya boleh memiliki angka penting sebanyak angka penting yang
dipangkatkan.
Contoh:
A. (3,6 cm)3 = 46,656 cm3 → 47 cm3 (2 a.p)
2 2 2
B. (4,53 kg)  = 20,5209 kg  → 20,5 kg  (3 a.p)

5. Pengakaran
Hasil pengakaran suatu angka penting, hanya boleh memiliki angka penting sebanyak angka penting yang
diakarkan.
Contoh:
A. √ 1225 m2 =35,00 m1225 m2=35,00 m → 4 angka penting.
B. √ 0,0625 kg2 =0,250 kg0,0625 kg2=0,250 kg → 3 angka penting.

∙∙ Aturan Pembulatan
A. jika angka terakhir lebih besar atau sama dengan lima, bulatkan ke atas.
Contoh:
1. 65,4627 menjadi 65,463
2. 23,6381 menjadi 23,64
B. Jika angka terakhir lebih kecil dari lima, bulatkan ke bawah.
Contoh:
1. 47,328 menjadi 47,3
2. 1001,4234 menjadi 1001

Demikianlah ulasan tentang aturan angka penting, semoga bermanfaat.

Aturan angka penting


1. Semua angka bukan nol merupakan angka penting.
2. Angka nol yang terletak di antara dua angka bukan nol merupakan angka penting.
Contoh : 1208 memiliki empat angka penting. 2,0067 memiliki lima angka penting.
3. Semua angka nol yang digunakan hanya untuk tempat titik desimal bukan merupakan angka
penting. Contoh : 0,0024 memiliki dua angka penting, yakni 2 dan 4
4. Semua angka nol yang terletak pada deretan terakhir dari angka-angka yang ditulis di belakang
koma desimal merupakan angka penting. Contoh 1 : 0,003200 memiliki empat angka penting, yaitu
3, 2 dan dua angka nol setelah angka 32. Contoh 2 : 0,005070 memiliki empat angka penting yakni
5,0,7,0. Contoh 3 :  20,0 memiliki dua angka penting yakni 2 dan 0
5. Semua angka sebelum orde (Pada notasi ilmiah) termasuk angka penting. Contoh : 3,2 x
105 memiliki dua angka penting, yakni 3 dan 2. 4,50 x 103 memiliki tiga angka penting, yakni 4, 5
dan 0
Aturan perkalian dan pembagian angka penting
Hasil perkalian atau pembagian harus memiliki bilangan sebanyak bilangan dengan jumlah angka penting
paling sedikit yang digunakan dalam perkalian atau pembagian tersebut…
Contoh Perkalian angka penting
Contoh 1 : 3,4 x 6,7 = … ?
Jumlah angka penting paling sedikit adalah dua (3,4 dan 6,7 punya dua angka penting). Hasil perkaliannya
adalah 22,78. Hasil ini harus dibulatkan menjadi 23 (dua angka penting). 3,4 x 6,7 = 23
Contoh 2 : 2,5 x 3,2 = … ?
Jumlah angka penting paling sedikit adalah dua (2,5 dan 3,2 punya dua angka penting). Jika kita
menghitung menggunakan kalkulator, hasilnya adalah 8. Harus ditambahkan nol. 2,5 x 3,2 = 8,0 (dua angka
penting)
 Contoh 3 : 1,0 x 2,0 = 2,0 (dua angka penting), bukan 2
Contoh pembagian angka penting :
Contoh 1 : 2,0 : 3,0 = …. ?
Angka penting paling sedikit adalah dua. Jika anda menggunakan kalkulator maka hasilnya adalah
0,666666… harus dibulatkan hingga hanya ada dua angka penting : 2,0 : 3,0 = 0,67 (dua angka  penting,
yakni 6 dan 7).
Contoh 2 : 2,1 : 3,0 = …. ?
Angka penting paling sedikit adalah dua. Jika anda pakai kalkulator maka hasilnya adalah 0,7. Harus
ditambahkan nol sehingga terdapat dua angka penting. 2,1 : 3,0 = 0,70 (dua angka  penting, yakni 7 dan 0)
Aturan Penjumlahan dan Pengurangan Angka Penting
Dalam penjumlahan atau pengurangan, hasilnya tidak boleh lebih akurat dari angka yang paling tidak
akurat.
Contoh 1 : 3,7 – 0,57 = … ?
3,7 paling tidak akurat. Jika menggunakan kalkulator, hasilnya adalah 3,13. Hasil ini lebih akurat dari 3,7
karenanya harus dibulatkan menjadi 3,1. 3,7 – 0,57 = 3,1
Contoh 2 : 10,24 + 32,451 = …… ?
10,24 paling tidak akurat. Jika menggunakan kalkulator, hasilnya adalah 42,691. Hasil ini lebih akurat dari
10,24 karenanya harus dibulatkan menjadi : 42,69. 10,24 + 32,451 = 42,69
Contoh 3 : 10,24 + 32,457 + 2,6 = …. ?
2,6 paling tidak akurat. Jika dijumlahkan maka hasilnya adalah 45,297. Hasil ini lebih akurat dari 2,6
karenanya harus dibulatkan menjadi 45,3. 10,24  +  32,457  + 2,6   =  45,3
Banyak atau sedikitnya angka penting dalam hasil penjumlahan atau pengurangan tidak berpengaruh.

Apakah Angka Penting Itu?


Angka penting merupakan angka hasil pengukuran yang terdiri dari angka pasti dan angka taksiran
Angka pasti merupakan angka yang diperoleh dari penghitungan alat ukur, sedangkan angka taksiran
merupakan angka yang diperoleh dari setengah skala terkecil
Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh berikut
Saat melakukan pengukuran panjang suatu benda dengan menggunakan mistar atau penggaris sobat akan
menemui hasil yang tidak selalu bilangan bulat terkadang bisa jadi sobat menemui hasil bilangan desimal
Contoh sobat melakukan pengukuran sebuah benda dan menemui hasil seperti 2,5 cm, 4,6 cm, 15,5 cm dan
sebagainya
apakah angka penting itu?
Nah di dalam matematika angka tersebut merupakan angka-angka penting
Dalam angka penting terdapat aturan-aturan tertentu yang harus dipatuhi. Nah apa sajakah aturan-aturan
dalam angka penting tersebut?
Aturan-aturan dalam angka penting?
Dalam angka penting terdapat  aturan-aturan yang digunakan. Nah berikut merupakan jenis-jenis aturan
dalam angka penting
1. Semua angka bukan nol merupakan angka penting
Aturan pertama adalah semua angka nol merupakan angka penting
2. Angka nol yang terletak di antara dua angka bukan nol merupakan angka penting
Contoh :
 103 memiliki tiga angka penting
 2018 memiliki empat angka penting
 2,0043 memiliki lima angka penting
3. Semua angka nol yang digunakan hanya untuk tempat titik desimal bukan merupakan angka penting
contoh :
 0,25 memiliki dua angka penting yaitu 2 dan 5
 0,0053 memiliki dua angka penting yaitu 5 dan 3
4. Semua angka nol yang terletak pada deretan terakhir dari angka-angka yang ditulis di belakang koma
desimal merupakan angka penting
Contoh :
 0,005200 memiliki empat angka penting, yaitu 5, 2 dan dua angka nol setelah angka 52
 0,002070 memiliki empat angka penting yakni 2,0,7,0
 80,0 memiliki dua angka penting yakni 8 dan 0
5. Semua angka sebelum orde (notasi ilmiah) termasuk angka penting
Contoh :
 4,7 x 10⁴ memiliki dua angka penting yaitu 4 dan 7
 3,50 x 10³ memiliki tiga angka penting yaitu 3, 5 dan 0
baca juga
 Angka nol | definisi fungsi serta sifat
 apakah bilangan prima itu?
 logika matematika | pengertian contoh serta penjelasan
Aturan perkalian dan pembagian angka penting
Dalam perkalian dan pembagian angka penting juga terdapat aturan angka penting. Hasil dari perkalian
dan pembagian angka harus memiliki bilangan sebanyak bilangan dengan jumlah angka penting yang
paling sedikit
perkalian angka penting
Contoh 1 : 1,2 x 8,5 = ….?
Jumlah angka penting paling sedikit adalah dua (1,2 dan 4,5 punya dua angka penting). Maka hasil
perkaliannya adalah 10,2
Hasil ini harus dibulatkan menjadi 10 karna mempunyai dua angka penting (1,2 x 4,5 = 10)
Contoh 2 : 2,5 x 3,6 = ….?
Jika sobat perhatikan maka jumlah angka penting paling sedikit adalah dua dimana 2,5 dan 3,6 mempunyai
dua angka penting
Jika sobat menghitung hasil perkaliannya menggunakan kalkulator maka hasilnya adalah 9
Nah sesuai dengan aturan perkalian angka penting diatas harus ditambahkan nol
Jadi hasil akhirnya adalah 2,5 x 3,2 = 9,0 dimana mempunyai 2 angka penting
pembagian angka penting
Berikut merupakan contoh operasi pembagian pada angka penting
Contoh 1 : 2,0 : 3,0 = ….?
Pada angka diatas jumlah angka penting paling sedikit adalah dua. Jika sobat menghitung menggunakan
kalkulator maka hasilnya adalah 0,666666
Nah angka 0,666666 harus dibulatkan hingga hanya ada dua angka penting
Dan hasil akhirnya 2,0 : 3,0 = 0,67. 0.67 mempunyai dua angka penting yaitu 6 dan 7
Contoh 2 : 2,4 : 3,0 = ….?
Pada angka diatas jumlah angka penting paling sedikit adalah dua. Jika sobat menghitungnya menggunakan
kalkulator maka hasilnya adalah 0,8. Nah pada hasil tersebut mempunyai satu angka penting
Nah sesuai aturan maka hasil akhirnya haruslah mempunyai dua angka penting juga maka pada hasil
akhirnya haruslah ditambahkan dengan angka 0 sehingga terdapat dua angka penting
Jadi hasil akhir 2,1 : 3,0 = 0,80 (mempunyai dua angka penting yaitu 8 dan 0)
Aturan Penjumlahan dan Pengurangan Angka Penting
Dalam penjumlahan atau pengurangan juga terdapat aturan angka penting dimana hasilnya boleh lebih
akurat dari angka yang paling tidak akurat
Contoh 1 : 3,9 – 0,56 = … ?
3,9 paling tidak akurat karna hanya mempunyai satu angka penting. Jika menggunakan kalkulator maka
hasilnya adalah 3,34
Hasil ini lebih akurat dari 3,9 oleh karna itu harus dibulatkan menjadi 3,3
Jadi 3,9 – 0,56 = 3,3
Pada bagian ini kita akan membahas angka penting (significant figures), aturan pembulatan, dan operasi
hitung. Angka penting adalah digit angka yang memiliki makna dalam membentuk resolusi (akurasi dan
presisi) pengukuran. [1] Dengan kata lain, ide di balik angka penting ini adalah ketika kita mempunyai
angka-angka hasil pengukuran, kita tepat dalam menampilkan resolusi alat ukurnya. Sehingga, hasilnya
tidak lebih (atau kurang) teliti daripada objek yang benar-benar kita ukur.

Pengukuran tinggi | Photo


by Samantha Cristoforetti is licensed under CC-BY-2.0
Sebelum melihat beberapa contoh, mari kita meringkas aturan untuk angka penting:
1. Semua angka yang bukan nol (1,2,3,4,5,6,7,8,9) merupakan angka penting.
2. Angka nol diantara angka yang bukan nol adalah angka penting.
3. Angka-angka nol awalan bukan angka penting.
4. Pada angka yang memiliki nilai (pecahan) desimal, angka nol akhiran adalah angka penting.
5. Pada angka yang tidak memiliki nilai (pecahan) desimal, angka nol akhiran bisa merupakan angka
penting atau tidak, tergantung informasi tambahan. Bisa berupa garis bawah.
Perhatikan contoh berikut ini: [2]

Tabel Contoh Angka Penting

ANGKA ANGKA PENTING ATURAN

48.923 5 1
Tabel Contoh Angka Penting

ANGKA ANGKA PENTING ATURAN

3,967 4 1

900,06 5 2

0,0004 1 3

8,1000 5 4

501,040 6 2&4

3.000.000 1 5

3.000.000 7 5

370,0 4 4

0,00700 3 4

0,052 2 3

705,001 6 2

Untuk kasus angka 3.000.000 yang tidak memiliki tanda apapun akan terjadi perdebatan apakah itu 1
angka penting atau 7 angka penting. Penulis lebih suka 1 angka penting apabila tidak ada informasi
tambahan, karena 3.000.000 dapat ditulis ke dalam notasi ilmiah menjadi 3×106, yang artinya 1 angka
penting.
Aturan Pembulatan dengan Angka Penting
1. Apabila angka pertama yang bukan angka penting adalah angka 5 yang diikuti angka bukan nol, maka
bulatkan ke atas.
Contoh 1,2459 menjadi 1,25.
2. Apabila angka pertama yang bukan angka penting adalah angka 5 yang diikuti hanya oleh angka nol,
maka terdapat dua aturan yang umum digunakan: (a) bulatkan ke atas, atau (b) bulatkan ke angka genap
terdekat.
Contoh 1,250 bisa dibulatkan menjadi (a) 1,3 atau (b) 1,2. Tanyakan kepada guru atau dosen kalian apa
aturan yang mereka pakai.
Dosen fisika favorit penulis dulu menggunakan aturan genap terdekat, sehingga sebagai penghormatan
penulis lebih menyukai aturan tersebut 🙂
3. Angka desimal bulat dibelakang angka penting diubah menjadi nol.
Contoh 12,34 menjadi 12 dan 12,34 menjadi 10.
Operasi Hitung Angka Penting
1. Penjumlahan dan Pengurangan
Ketika kita menambah atau mengurangi angka, angka penting tidak digunakan, aturannya adalah
gunakan desimal yang paling besar ketidakpastiannya, atau angka yang paling tidak teliti.
Misalnya 1,26 (3a.p.)+2,3 (2a.p.)=3,56≈3,6 (2a.p.). Perhatikan bahwa kebetulan saja hasilnya menggunakan
angka penting yang paling kecil, karena yang menjadi patokan adalah angka yang paling tidak teliti, yaitu
satu angka di belakang koma (2,3), sehingga hasil penjumlahan juga satu angka di belakang koma.
Misalnya kita beri contoh lain 1,26 (3a.p.)+102,3 (4a.p.)=103,56≈ 103.6 (4a.p.) kali ini hasilnya mengikuti
angka penting paling besar, oleh karena itu angka penting tidak digunakan untuk operasi tambah dan
kurang. Perhatikan bahwa hasilnya mengikuti angka yang paling tidak teliti, yaitu satu angka di belakang
koma (102,3). [3]
Coba kerjakan contoh soal berikut ini: [4]

Apabila Anda menyukai artikel Tentorku, bantu Tentorku untuk tumbuh di www.facebook.com/tentorku/
 35,6 + 56,27
 4,337 + 84,7128
 88,489 + 7,133 + 6,5
 19,117 – 8,11
 7,6924 + 9,6 – 4,888
Jawaban
 91,9
 89,050
 102,1
 11,01
 12,4
2. Perkalian dan Pembagian
Ketika kita mengalikan atau membagi angka, maka hasil dari perhitungan tersebut harus memiliki jumlah
angka penting sebanyak angka penting yang paling sedikit dari komponen perhitungan.
Misalnya 1,69 (3a.p.)×2,09 (3a.p.)=3,5321≈3,53 (3a.p.). Pada perhitungan ini semua komponen memiliki 3
angka penting sehingga hasil perkalian juga memiliki 3 angka penting.
Misalnya kita beri contoh lain 10,1 (3a.p.)×12,07 (4a.p.)=121,907≈122 (3a.p.) kali ini hasilnya mengikuti
angka penting paling kecil, yaitu 3 angka penting. [5]
Coba kerjakan contoh soal berikut ini: [6]
 0,03 × 7 × 210
 0,004 × 5280
 12,4 × 12,8 × 16
 500,55 ÷ 5,11
 1000 ÷ 19,7
Jawaban
 40
 20
 2500
 98,0
 50
Bonus: Akar dan Pangkat
Pada bilangan yang dipangkatkan atau yang ditarik akarnya, maka jumlah angka penting hasil
perhitungannya akan mengikuti jumlah angka penting bilangan komponennya (yang dipangkatkan atau
ditarik akarnya).
Contoh:
 1,53=3,375≈3,4⇒2a.p.
 625=25,0⇒3a.p.

PENGUKURAN DAN ANGKA  PENTING


1. Pengukuran
(video mengenai pengukuran)
Pengukuran merupakan kegiatan membandingkan suatu besaran dengan besaran lain yang ditetapkan
sebagai standar satuan. Dengan satuan adalah suatu besaran dengan nilai tertentu yang dijadikan sebagai
pembanding dalam pengukuran.
Semua angka hasil pengukuran disebut angka penting. Besar ketidakpastian biasanya ditentukan dengan
setengah skala terkecil alat ukur. Ketidakpastian tersebut dapat bersumber dari berbagai hal.
2. Kesalahan Dalam Pengukuran
Ada beberapa kesalahan dalam pengukuran yang dapat dibedakan menjadi 2 kelompok, yaitu:
 Kesalahan Sistematis
Kesalahan sistematis merupakan kesalahan yang berasal dari pengaruh-pengaruh yang dapat diketahui
dengan pasti atau ditimbulkan oleh adanya faktor tetap yang menyebabkan adanya kesalahan dalam hasil
pengukuran. Ada beberapa kesalahan sistematis diantaranya :
 Kesalahan kalibrasi alat dan interaksi alat dengan lingkungan
 Kesalahan paralaks atau sudut pandang dalam melakukan pengukuran
 Kondisi percobaan tidak sama dengan kondisi di alat yang sudah dikalibrasi
 Perubahan kondisi lingkungan
 Kesalahan alat
 Kesalahan Acak
REPORT THIS AD
Kesalahan acak berasal dari pengaruh faktor-faktor yang tidak dapat diperkirakan atau diprediksi dan
bersifat sementara. Kesalahan acak sulit dihindari disebabkan oleh fluktuasi yang tidak dapat diduga.
3. Aturan angka penting dan notasi ilmiah
(Video mengenai angka penting)
 Pengertian dan Aturan Angka Penting
Angka penting adalah semua angka yang diperoleh dari hasil pengukuran. Angka penting ini terdiri atas
angka pasti dan angka terakhir yang ditaksir (angka taksiran). Aturan penulisan angka penting yaitu:
 Semua angka bukan nol merupakan angka penting. Contoh: 14,54 mempunyai 4 angka penting.
 Semua angka nol yang terletak di antara angka bukan nol adalah angka penting. Contoh: 5700,09
mempunyai 6 angka penting.
 Angka nol di sebelah kanan angka bukan nol tanpa tanda desimal (tanda koma) bukan termasuk
angka penting, kecuali diberi tanda khusus (garis bawah/atas). Contoh: 406.000 mempunyai 3 angka
penting;
 Angka nol di sebelah kanan tanda desimal dan di sebelah kiri angka bukan nol tidaktermasuk angka
penting. Contoh: 0,00045 mempunyai 2 angka penting.
 Semua angka di sebelah kanan tanda desimal dan mengikuti angka bukan nol adalah angka penting.
Contoh: 28,00 mempunyai 4 angka penting; 0,004200 mempunyai 4 angka penting.
 Semua angka sebelum orde (pada notasi ilmiah) termasuk angka penting.
 Operasi Angka Penting
 Aturan Angka Penting Dalam Penjumlahan dan Pengurangan
REPORT THIS AD
Hasil penjumlahan dan pengurangan angka penting harus memiliki jumlah angka penting yang sama
dengan bilangan yang memiliki angka penting terbanyak dari bilangan-bilangan yang dijumlahkan atau
dikurangkan serta hanya boleh mengandung satu angka taksiran (angka taksiran biasanya diberikan garis
bawah. Angka taksiran tidak termasuk angka penting. Jika tidak ada tanda garis bawah, maka yang
termasuk angka taksiran adalah angka terakhir dari bilangan tersebut).
 Aturan Angka Penting Dalam Perkalian dan Pembagian
Penulisan hasil perkalian dan pembagian pada angka penting mengikuti angka penting paling kecil. Atau
Hasil perkalian dan pembagian angka penting harus memiliki angka penting sebanyak angka penting yang
paling sedikit diantara bilangan yang dikalikan.
 Aturan Pembulatan Angka Penting
Angka lebih dari 5 dibulatkan ke atas dan angka kurang dari 5 dihilangkan.
 Notasi Ilmiah
Untuk bilangan yang lebih dari 10, pindahkan tanda desimalnya kekiri sampai hanya ada satu angka
disebelah kiri tanda koma dan angka itu tidak boleh angka nol, kemudian hitung berapa kali tanda koma
digeser kekiri. Jumlah penggeseran tanda koma merupakan pangkat eksponensial dan pangkat itu selalu
bertanda positif.
4. Pengukuran Menggunakan Alat Ukur

(video macam-macam alat ukur)


REPORT THIS AD
1. Alat Ukur Panjang
 Mistar
Mistar adalah alat ukur panjang yang memiliki skala terkecil 1 mm. Mistar ini memiliki ketelitian 0,5 mm
yaitu setengah skala terkecil. Ketelitian adalah nilai terkecil yang masih dapat diukur oleh alat ukur.

 Jangka Sorong
Jangka sorong merupakan alat ukur panjang yang mempunyai batas ukur sampai 10 cm dengan
ketelitiannya 0,1 mm atau 0,01 cm. Jangka sorong juga dapat digunakan untuk mengukur diameter cincin
dan diameter bagian dalam sebuah pipa. Bagian-bagian penting jangka sorong yaitu:
1. rahang tetap dengan skala tetap terkecil 0,1 cm
2. rahang geser yang dilengkapi skala nonius. Skala tetap dan nonius mempunyai selisih 1 mm.

 Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup digunakan untuk mengukur panjang, lebar ataupun diameter benda yang relative kecil.
Mikrometer sering digunakan untuk mengukur tebal plat logam ataupun diameter silinder kawat.
Mikrometer sekrup terdiri dari silinder tetap dan silinder yang dapat diputar (bidal). Pada silinder tetap
terdapat skala utama, sedangan pada bidal terdapat skala nonius. Mikrometer sekrup memiliki ketelitian
0,01 mm atau 0,001 cm.
REPORT THIS AD
2. Alat Ukur Massa
 Neraca Ohauss
Pada neraca Ohauss dengan tiga skala atau biasa disebut neraca Ohauss tiga lengan batas dari
pengukurannya hanya samapai di angka 310 gram saja dan neraca Ohauss ini memiliki ketelitian 0,01
gram. Berdasarkan referensinya bahwa ketidak pastian dari neraca Ohauss ialah 0,5 dari ketelitian alatnya.

 Neraca Digital
Neraca digital (neraca elektronik) di dalam penggunaanya sangat praktis, karena besar massa benda yang
diukur langsung ditunjuk dan terbaca pada layarnya. Ketelitian neraca digital ini sampai dengan 0,001
gram.
3. Alat Ukur Waktu
 Stopwatch
Waktu didefinisikan sebagai jarak dua buah peristiwa (kejadian). Satuan waktu adalah detik yaitu 9 192
631 770 kali periode transisi Cs133 tertentu. Alat ukur waktu yang banyak digunakan orang adalah arloji /
jam dan stopwatch. Jam mempunyai ketelitian sampai 1 sekon, sedangkan stop watch mempunyai
ketelitian 1/10 sekon. Pada stop watch, tombol start digunakan untuk memulai mengukur. Tombol stop
digunakan untuk menghentikan pengukuran. Sedangkan tombol reset digunakan untuk mengembalikan
jarum penujuk ke angka nol.

Pada kesempatan kali ini kita akan belajar mengenai aturan atau kaidah angka penting dan contoh
penerapannya dalam operasi perhitungan. Angka penting atau significant figure adalah semua angka yang
diperoleh dari pengukuran. Angka penting terdiri dari angka eksak atau pasti dan angka taksiran. Sejatinya,
semua angka dari angka satu sampai sembilan adalah angka penting. Namun nol juga termasuk angka. Nah
bagaimana dengan aturan angka penting bagi angka nol? Apakah angka nol termasuk angka penting
ataukah bukan angka penting? Berikut ini adalah beberapa aturan sebuah angka dikatakan penting atau
tidak penting: 1. Semua angka yang bukan nol adalah angka penting Contoh : 1234 terdiri dari empat angka
penting 2. Angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol bukan angka penting Contoh : 123400
terdiri dari empat angka penting, yaitu 1, 2, 3, 4 3. Angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol
(DALAM DESIMAL) adalah angka penting Contoh : 1,23400 terdiri dari enam angka penting, yaitu 1, 2, 3, 4,
0 ,0 4. Angka nol yang ada di depan angka penting (DALAM DESIMAL ) bukan angka penting Contoh :
0,00001234 terdiri dari empat angka penting, yaitu 1, 2, 3, 4 5. Angka nol di belakang angka penting
(DALAM DESIMAL) adalah angka penting Contoh : 0,000012340 terdiri dari lima angka penting, yaitu 1, 2,
3, 4, 0 6. Angka nol di antara angka penting adalah angka penting Contoh 1200,3004 terdiri dari delapan
angka penting, yaitu 1, 2, 0, 0, 3, 0, 0, 4 Aturan Penjumlahan dan Pengurangan Angka Penting Hasil
Penghitungan Angka Penting mengikuti angka taksiran paling sedikit. Angka taksiran adalah angka di
belakang koma. (a). 123,4 + 12,34 + 1,234 123,4 memiliki satu angka taksiran 12,34 memiliki dua angka
taksiran 1,234 memiliki tiga angka taksiran maka hasil perhitungannya harus memiliki satu angka taksiran,
yaitu 136,9 (b). 12 - 9,02 12 dianggap 12,0 sehingga memiliki satu angka taksiran 9,02 memiliki dua angka
taksiran maka hasil peritungannya harus memiliki satu angka taksiran, yaitu 3,0 Aturan Perkalian dan
Pembagian Angka Penting Dalam penghitungan matematis, hasil dari 1,4 x 1,11 = 1,554 Pada penghitungan
perkalian dan pembagian pada angka penting, hasil akhirnya harus selalu berpedoman kepada aturan
jumlah angka penting yang paling sedikit. Pada kasus perkalian tadi, jumlah angka penting paling sedikit
ada pada 1,4 (dua angka penting), sehingga hasil dari penghitungan tersebut juga harus mempunyai 2
angka penting. Maka: 1,4 x 1,11 = 1,5 Contoh lain: Tentukan hasil dari 0,005 x 0,12 = ! 0,005 memiliki satu
angka penting dan 0,12 memiliki dua angka penting, sehingga  hasilnya 0,001 karena yang angka penting
paling kecil adalah satu angka penting, yaitu dari 0,005. Aturan Pembulatan dalam Fisika Ada satu hal yang
menjadi perhatian khusus saat pembulatan, yaitu tentang angka 5. Sederhananya dalam pembulatan adalah
pembulatan ke atas dan ke bawah. Angka yang berada di bawah 5, akan selalu dibulatkan ke bawah (12,3
dibulatkan menjadi 12). Dan angka di atas 5, akan dibulatkan ke atas (56,7 dibulatkan menjadi 57). Lantas,
bagaimana dengan 34,5 ? Harus kita bulatkan menjadi apa bilangan 34,5 ? Nah, untuk kasus pembulatan
dengan angka 5, aturannya adalah harus dilihat apakah angka itu merupakan bilangan ganjil atau genap.
Apabila bilangan ganjil, pembulatannya dilakukan ke atas (33,5 dibulatkan menjadi 34). Apabila bilangan
genap, pembulatannya dilakukan ke bawah (34,5 dibulatkan menjadi 34). Versi video, simak berikut ini :
Untuk persoalan Usaha Energi dan Daya, buka link berikut ini : Usaha Energi Daya atau selengkapnya
lihat  Daftar Isi Tambahan Usaha Luas area di bawah kurva F-d adalah Usaha Jadi bila terdapat kurva F-d
(sumbu [Math Processing Error]X-nya d dan sumbu [Math Processing Error]Y nya F) maka luas area di
bawah kurva tersebut adalah nilai dari Usaha Bila kurva membentuk tampilan persegi panjang, maka luas
persegi panjang tersebut merupakan nilai dari Usaha. Begitu pula bila kurva membentuk tampilan segitiga
atau trapesium, maka luas segitiga atau trapesium tersebut merupakan nilai dari Usaha.

Soal:
Sebutkan aturan angka penting?
Jawab:
1. Angka yang bukan nol adalah angka penting,
misal : 14569 = 5 angka penting, 2546 = 4 angka penting
2. Angka nol di sebelah kanan tanda desimal dan tidak diapit bukan angka nol  bukan angka
penting,
misal : 25,00 = 2 angka penting
25,000 = 2 angka penting
2500 = 4 angka penting ( mengapa ? sebab tidak ada tanda desimalnya)
2500,00 = 4 angka penting
3. Angka nol yang terletak di sebelah kiri angka bukan nol atau setelah tanda desimal  bukan angka
penting.
Misal : 0,00556 = 3 angka penting
0,035005 = 5 angka penting (karena angka nol diapit oleh angka bukan nol)
0,00006500 = 4 angka penting
4. Angka nol yang berada di antara angka bukan nol termasuk angka penting. Misal : 0,005006  = 4
angka penting.

WeAturan penulisan atau penyajian angka penting dalam pengukuran :

1. Semua angka yang bukan nol adalah angka penting.


Contoh : 43,567 (5 angka penting)

2. Semua angka nol yang terletak di antara angka bukan nol adalah angka penting.
Contoh : 36000,2004 (9 angka penting)

3. Semua angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol yang terakhir, tetapi terletak di
depan tanda desimal adalah angka penting.
Contoh : 49,00 (4 angka penting)

4. Angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol yang terakhir dan di belakang tanda
desimal adalah angka penting.
Contoh : 89,50000 (7 angka penting)

5. Angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol yang terakhir dan tidak dengan tanda
desimal bukan merupakan angka penting.
Contoh : 3500000 (2 angka penting)

6. Angka nol yang terletak di depan angka bukan nol yang pertama adalah angka tidak penting.
Contoh : 0,0000112 (3 angka penting)

Aturan Penulisan Angka Penting dan Notasi Ilmiah


By admin | March 19, 2018
0 Comment
Bilangan hasil perhitungan tidak selalu menghasilkan nilai yang bulat. Bahkan tidak sedikit hasil
perhitungan tersebut tidak ada habisnya, Misalnya pada bilangan pi (π) jika dinyatakan dalam bentuk
desimal.

Untuk mempermudah perhitungan, misalnya pada perhitungan lingkaran. Biasanya diambil angka dengan
pembulatan. Aturan dalam pembulatan mengikuti aturan yang ada dalam dunia sain yaitu aturan penulsan
angka penting. Melalui aturan angka penting, sobat idschool akan belajar melakukan pembulatan sesuai
kaidah. Sobat idschool juga akan memahami apa yang disebut angka penting.
Sekarang, sejanak kita akan beralih ke pengantar materi notasi ilmiah.
Ukuran benda di bumi juga beraneka ragam ada yang memiliki masa sangat besar dan ada juga yang
memiliki masa sangat kecil. Untuk menyetakan ukuran benda ini ada sebuah notasi yang disebut notasi
ilmiah. Dengan menggunakan notasi ilmiah, penulisan masa benda yang sangat kecil atau sangat besar
menjadi lebih sederhana.
Untuk mengetahui lebih lanjut bagaimana aturan angka penting dan notasi ilmiah, simak ulasan yang akan
diberikan di bawah.
Angka Penting dan Aturan Penulisan Angka Penting
Angka yang diperoleh dari hasil pengukuran menggunakan alat ukur dalam sebuah percobaan dinamakan
dengan angka penting. Angka penting sering disebut juga dengan angka tidak eksak, karena hasil
pengukuran dari sebuah percobaan memiliki eror.
Aturan Penulisan Angka Penting
Sebelum membahas penulisan angka penting, akan diulas cara melakukan pembulatan pada angka penting
terlebih dahulu.
1. Jika angka pertama setelah angka yang akan dibulatkan itu lebih kecil daripada 5 maka tidak
mempengaruhi pembulatan.
Contoh: 3,44217 dibulatkan tiga angka di belakang koma menjadi 3,442.
2. Jika angka pertama setelah angka yang akan dibulatkan itu lebih besar dari 5 maka nilainya
dinaikkan ke atas satu nilai.
Contoh: 3,44287 dibulatkan tiga angka di belakang koma menjadi 3,443.
3. Jika angka pertama setelah angka yang akan dibulatkan adalah 5 maka akan ada dua kondisi, yaitu
 Nilainya akan tetap jika angka sebelum angka 5 merupakan bilangan genap.
Contoh: 2,365 dibulatkan dua angka di belakang koma menjadi 2,36
 Nilainya akan bertambah satu jika angka sebelum angka 5 merupakan bilangan ganjil.
Contoh: 2,335 dibulatkan dua angka di belakang koma menjadi 2,34
Ada empat aturan penulisan angka penting dan contohnya yang akan diberikan di sini. Keempat aturan
penulisan angka penting tersebut dapat dilihat pada ulasan materi di bawah.
1. Semua angka penting bukan nol adalah angka penting.
Contoh:
Jumlah angka penting pada bilangan 3,625 adalah 4 angka penting.
Jumlah angka penting pada bilangan 6,25 adalah 3 angka penting.
2. Semua angka nol yang terletak di antara angka bukan nol adalah penting.
Contoh:
Jumlah angka penting pada bilangan 160,75 adalah 5 angka penting.
Jumlah angka penting pada bilangan 63,0025 adalah 6 angka penting.
3. Semua angka nol di sebelah kanan tanda desimal, tetapi di sebelah angka bukan nol adalah bukan
angka penting.
Contoh:
Jumlah angka penting pada bilangan 0,0075 adalah 2 angka penting (diwakili oleh semua angka
bukan nol yang berjumlah dua).
Jumlah angka penting pada bilangan 0, 03015 adalah 4 angka penting (diwakili oleh semua bilangan
bukan nol yang berjumlah 3 dan satu bilangan nol yang terletak di antara angka bukan nol yang
merupakan angka penting).
4. Semua angka nol di sebelah kanan tanda desimal dan mengikuti angka bukan nol adalah angka
penting.
Contoh:
Jumlah angka penting pada bilangan 0,00320 adalah 3 angka penting.
Jumlah angka penting pada bilangan 8,00 adalah 3 angka penting.
Bagaimana, empat aturan penulisan angka penting yang diberikan di atas? Mudah bukan? Sekarang, akan
diulas aturan berhitung dengan angka penting.
Aturan Berhitung dengan Angka Penting
Aturan berhitung dengan angka penting yang akan dibahas meliputi penjulaham, pengurangan, perkalian,
pembagian, pernarikan akar, dan perkalian angka penting dengan bilangan eksak.
1. Penjumlahan dan Pengurangan
Jika angka-angka penting dijumlahkan atau dikurangkan maka hasilnya hanya boleh satu angka
taksiran.
Contoh 1:

Berdasarkan aturan penulisan angka penting pada penjumlahan dan pengurangan, angka penting
hasilnya hanya boleh memiliki satu angka taksiran. Sehingga, sesuai aturan penulisan angka penting,
hasil penjumlahan 65,7 + 12,21 adalah 77,91.
Contoh 2:

2. Perkalian dan Pembagian


Angka penting hasil perkalian atau pembagian ditulis sesuai angka penting yang paling sedikit dari
bilangan yang dikalikan atau bilangan yang dibagi.
Contoh 1:

Contoh 2:

3. Penarikan Akar
Hasil penarikan akar ditulis sesuai angka penting yang ditarik akarnya.
Contoh:
√85 = 9,2195
Penulisan hasil penarikan akar yang sesuai aturan angka penting adalah 9,2 (2 angka penting).
4. Pemangkatan
Hasil pemangkatan angka penting ditulis sesuai angka penting yang dipangkatkan. Contoh: 2,12 =
4,41
Penulisan hasil perpangkatan yang sesuai angka penting adalah 4,4 (2 angka penting).
5. Perkalian Angka Penting dengan Bilangan Eksak
Hasil perkalian angka penting dengan bilangan eksak ditulis sebanyak angka penting semula.
Contoh:
Berikutnya, akan diulas tentang notasi ilmiah.
Notasi Ilmiah
Elektron memiliki masa yang sangat kecil, yaitu 0,0000000000000000000000000000009109 kg.
Sedangkan bumi memiliki masa yang sangat besar, yaitu 6.000.000.000.000.000.000.000.000 kg. Penulisan
bilangan ini tentu tidak praktis. Untuk inilah pentingnya penulisan notasi ilmiah.
Notasi ilmiah mempermudah penulisan bilangan yang sangat besar atau sangat kecil sehingga menjadi
lebih sederhana. Cara penulisan notasi ilmiah adalah sebagai berikut.

Bilangan a merupakan angka penting dari bilangan tersebut. Sehingga penulisan masa elektron dan masa
bumi dapat disederhanakan menjadi seperti berikut.
Masa elektron (e) adalah 0,0000000000000000000000000000009109 kg, penulisan menggunakan notasi
ilmiah menjadi e = 9, 109 × 10–31 kg
Masa bumi adalah 6.000.000.000.000.000.000.000.000 kg, penulisan menggunakan notasi ilmiah menjadi 6
× 1024 kg.
Sekian pembahasan mengenai aturan penulisan angka penting dan notasi ilmiah. Terimakasih sudah
mengunjungi idschool (dot) net, semoga bermanfaat.
Angka signifikan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Loncat ke navigasiLoncat ke pencarian
Angka signifikan (atau angka penting) merupakan banyaknya digit yang diperhitungkan di dalam suatu
kuantitas yang diukur atau dihitung. Ketika angka signifikan digunakan, digit terakhir dianggap tidak pasti.
Ketidakpastian dari digit terakhir tergantung pada alat yang digunakan dalam suatu pengukuran.

Daftar isi
 1Latar belakang
o 1.1Aturan Angka Signifikan
 2Lihat pula
 3Referensi
Latar belakang[sunting | sunting sumber]
Dalam suatu pengukuran dibutuhkan hasil pengukuran yang tepat dengan dilakukan penghitungan secara
kuantitatif. Akan tetapi,untuk memperoleh nilai yang tepat untuk kuantitas yang tinggi adalah tidak
mungkin, kecuali semua bilangan yang terlibat merupakan bilangan bulat. Untuk mengurangi batas
kesalahan dalam menentukan hasil pengukuran diperlukan angka signifikan yang jelas. Untuk memperoleh
angka signifikan yang lebih banyak dapat menggunakan alat ukur yang memiliki ketepatan yang lebih
tinggi. Seperti contoh, dalam mengukur volume sejumlah cairan digunakan tabung volumetrik dengan
skala yang memberikan ketidakpastian sebesar 1 mL dalam pengukuran. Jika dalam pengukuran dihasilkan
volume 6 mL, maka volume sebenarnya berada dalam rentang 5 mL hingga 7 mL. Jadi penulisannya adalah
(6±1). Dalam hal ini, hanya terdapat satu angka signifikan yaitu digit 6 dengan ketidakpastian plus atau
minus 1 mL. Untuk mendapatkan hasil pengukuran dengan ketepatan yang lebih tinggi, bisa menggunakan
tabung volumetrik yang memiliki skala yang lebih kecil, agar hasil pengukuran volume hanya memberikan
ketidakpastian sebesar 0.1. Jika hasil pengukuran volume adalah 6.0 mL, maka dapat dinyatakan dengan
kuantitas (6.0 ± 0.1) mL. Sehingga dapat diperoleh hasil pengukuran sebenarnya berada di antara 5.9 mL
dan 6.1 mL[1].
Aturan Angka Signifikan[sunting | sunting sumber]
Dalam penelitian ilmiah, untuk menuliskan jumlah angka signifikan harus ditulis secara hati-hati. Untuk
menuliskan angka signifikan dapat mengikuti aturan berikut:
1.Setiap angka yang tidak nol merupakan angka signifikan. Seperti 2304 dan 4,001 memiliki angka
signifikan berturut-turut tiga dan empat.
2.Angka-angka nol yang terletak di antara angka bukan nol merupakan angka signifikan. Seperti 2,008
memiliki empat angka signifikan.
3.Angka nol terakhir di sebelah kanan koma desimal merupakan angka signifikan. Seperti 10.070 memiliki
lima angka signifikan.
4.Angka nol di sebelah kiri dari angka pertama bukan nol merupakan angka tak signifikan. Seperti 0.00008
memiliki satu angka signifikan.
5.Nol yang terdapat di ujung dari deret angka dan disebelah kiri dari koma desimal dapat atau tidak dapat
menjadi angka signifikan.[2]
Beberapa aturan diatas dapat memberikan cara menentukan angka signifikan dalam perhitungan, yaitu:
a.Dalam penambahan dan pengurangan, jawaban tidak boleh memiliki jumlah digit di kanan koma desimal
yang lebih banyak daripada bilangan-bilangan yang ditambahkan atau dikurangkan.
b.Dalam perkalian dan pembagian,jumlah angka signifikan dari hasil kali atau hasil baginya yang
ditentukan oleh bilangan awal yang memiliki jumlah angka signifikan yang lebih sedikit.
c.Bilangan eksak yang diperoleh dari definisi atau lewat perhitungan dari banyaknya suatu benda dapat
dianggap memiliki jumlah angka signifikan yang tak berhingga.
Dalam membahas pengukuran dan angka signifikan, diperlukan membedakan antara ketepatan dan
ketelitian.Ketepatan menunjukkan pada seberapa dekat suatu hasil pengukuran dengan hasil
sesungguhnya dari kuantitas yang diukur.Sedangkan ketelitian menyatakan seberapa dekat dua atau lebih
hasil pengukuran dari kuantitas yang sama sesuai satu dengan yang lain[1].

Wajib buka:
https://www.hajarfisika.com/2017/09/soal-dan-pembahasan-angka-penting.html

https://soalfismat.com/contoh-soal-angka-penting/

1. Panjang tali yang diukur oleh seorang siswa adalah 0,20350 m. Jumlah angka penting hasil pengukuran
tersebut adalah…
A. dua
B. tiga
C. empat
D. lima
E. enam
Pembahasan :
Jawaban yang benar adalah D. Yang termasuk angka penting adalah 2, 0, 3, 5, 0. Angka 0 yang terletak di
depan koma bukan merupakan angka penting.
2. Hasil pengukuran panjang sebuah benda adalah 0,02030 m. Hasil pengukuran tersebut mempunyai
angka penting sebanyak..
A. dua
B. tiga
C. empat
D. lima
E. enam
Pembahasan :
Jawaban yang benar adalah C. Yang termasuk angka penting adalah 2030. Angka 0 yang terletak di depan
koma dan angka 0 yang terletak di depan angka 2, bukan merupakan angka penting.
3. Hasil pengukuran  panjang sebuah benda adalah 10,3 cm dan lebarnya adalah 6,5 cm. Luas benda
tersebut mempunyai angka penting sebanyak …
A.  enam
B.  lima
C.  empat
D.  tiga
E.  dua
Pembahasan :
Jawaban yang benar adalah E.
10,3 mempunyai tiga angka penting, sedangkan 6,5 mempunyai dua angka penting. Angka penting paling
sedikit adalah dua yang dimiliki oleh bilangan 6,5. Hasil perkalian 10,3 dan 6,5 harus mempunyai angka
penting sebanyak dua angka penting (angka penting paling seidkit). 10,3 x 6,5 = 66,95 = 67.
4. Hasil pengukuran diameter sebuah lingkaran adalah 4,50 cm. Keliling lingkaran mempunyai angka
penting sebanyak… (π = 3,14)
A. satu
B. dua
C. tiga
D. empat
E. lima
Pembahasan :
Jawaban yang benar adalah C.
Diameter lingkaran 4,50 cm, mempunyai tiga angka penting. Hasil perkalian harus mempunyai angka
penting sebanyak tiga.
5. Hasil pengukuran panjang dan lebar suatu lantai adalah 13,23 m dan 4,3 m. Menurut aturan angka
penting, luas lantai tersebut adalah …
A. 56,889 m2
B. 56,89 m2
C. 56,9 m2
D. 56 m2
E. 57 m2
Pembahasan :
Jawaban yang benar adalah E.
Panjang mempunyai angka penting sebanyak empat (13,23) dan lebar mempunyai angka penting sebanyak
dua (4,3). Sesuai aturan perkalian angka penting, hasil perkalian harus mempunyai angka penting
sebanyak angka penting paling sedikit, yakni dua. 13,23 x 4,3 = 56,889. Hasil perkalian ini dibulatkan
menjadi 57.
Wajib buka:
https://carafisika.blogspot.com/2014/06/angka-penting-dan-operasi-angka-penting.html

Angka Penting – Hallo para pembaca setia dosenpintar.com , kembali lagi dengan penulis yang kali ini
akan membahas pengertian, aturan, contoh serta pembahasan angka penting secara lengkap. Untuk
ulasanya silakan simak pembahasanya dibawah ini :

Angka
Penting
Pengertian Angka Penting
Daftar isi
 Pengertian Angka Penting
 Aturan Angka Penting
 Operasi Hitung Significant Figures
o Aturan Pembulatan
o Perkalian & Pembagian
o Penjumlahan dan Pengurangan
 Contoh Soal Angka Penting dan Pembahasan
o Contoh Soal #1
o Contoh Soal #2
o Contoh Soal #3
Pengertian (Significant Figures) atau angka penting adalah sejumlah hasil pengukuran yang terdiri dari
angka pastinya dan angka perkiraan. Angka yang tepat diperoleh dengan menghitung skala alat ukur,
sedangkan angka yang diperkirakan diperoleh dari skala setengah terkecil.
Aturan Angka Penting
Saat menulis hasil pengukuran, aturan harus diperhitungkan. Berikut adalah aturan untuk menulis angka
penting dalam fisika.
 Semua angka bukan nol adalah AP.
Contoh : angka 343245 memiliki 6 (enam) angka penting.
 Angka nol di belakang angka bukan nol bukanlah angka penting, kecuali jika diberi tanda khusus
seperti garis bawah.
Contoh :
a. Angka 120 memiliki 2 (dua) angka penting, 1 dan 2.
b. Angka 50700 memiliki tiga angka penting, 5, 0 dan 7.
 Angka nol yang terletak antara 2 angka bukan nol merupakan angka penting.
Angka 50700 memiliki tiga angka penting, 5, 0 dan 7.
 Angka nol sebelum angka bukan nol bukanlah AP.
Angka 0,0065 memiliki dua angka penting, 6 dan 5.
 Nol di belakang titik desimal dan mengikuti bukan nol adalah AP.
Angka 5.600 memiliki empat angka penting, yaitu 5, 6, 0 dan 0.
Analisis hasil pengukuran selalu melibatkan perhitungan matematis atau operasi aritmatika. Ada beberapa
hal yang perlu dipertimbangkan ketika melakukan operasi penghitungan dengan angka signifikan. Pada
bagian ini, beberapa aturan akan dibahas dalam perhitungan angka-angka penting.

Baca Juga :  Fungsi Kuadrat

Operasi Hitung Significant Figures


Aturan Pembulatan
Ketika angka dihilangkan dari suatu bilangan, nilai dari angka terakhir yang disimpan ditentukan oleh
proses yang disebut pembulatan. Aturan pembulatan untuk angka-angka ini termasuk:
1. Apabila angka lebih dari 5 dibulatkan keatas serta angka kurang dari 5 dihilangkan.
Contoh :
a. 346,86 dibulatkan menjadi 346,9
b. 516,64 dibulatkan menjadi 516,6
2. Jika tepat di angka 5, maka akan dibulatkan keatas jika angka sebelumnya merupakan angka ganjil
serta dihilangkan jika  pada angka sebelumnya merupakan angka genap.
Contoh :
a. 346,65 dibulatkan menjadi 346,6
b. 426,55 dibulatkan menjadi 426,6.
Perkalian & Pembagian
Operasi perkalian serta pembagian akan mengikuti beberapa aturan dibawah ini :
Dalam jumlah angka penting di bagian akhir, Anda harus mengikuti jumlah angka yang paling sedikit.
Untuk perkalian serta pembagian angka penting dengan angka eksak, hasil akhirnya mengikuti jumlah dari
Angka penting teersebut.
Misalnya: 125 cm (3 AP) dikalikan dengan 10 (1 AP) = 1250, karena masih ada 3, jadi itu harus digunakan
sebagai satu-satunya angka penting. Oleh karena itu hasilnya akan menjadi 1000 (1 angka penting).
Penjumlahan dan Pengurangan
Operasi pengurangan dan penjumlahan untuk angka besar mengikuti aturan berikut: Penulisan hasil
operasi penambahan dan pengurangan hanya dapat memiliki satu angka / perkiraan / angka tidak pasti.
Sebagai contoh : 12 cm (2 adalah angka yang tidak pasti) + 2,85 cm (5 angka yang tidak pasti) = 14,85 (4 dan
5 adalah angka yang tidak pasti) kemudian, dibulatkan menjadi satu angka yang tidak pasti, menjadi 15.
Contoh Soal Angka Penting dan Pembahasan
Contoh Soal #1
Contoh Soal Angka Penting 1
Hasil pengukuran dari tinggi untuk siswa di kelas V adalah sebagai berikut: 154 cm, 159 cm, 163 cm, 165
cm dan 160 cm. Ketinggian rata-rata lima siswa adalah … (berdasarkan angka-angka penting)
A. 160 cm
160,2 cm
160,20 cm
1,6 x 10-2 cm
E. 16.02 x 10-1 cm

Baca Juga :  Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel (SPLTV)

Pembahasan :
Karena yang diminta adalah tinggi rata-rata, ini berarti menggunakan operasi ” x dan: ” jadi kami mencari
angka yang paling tidak penting, yaitu 2 angka penting: 160 cm
Jawaban : A. 160 cm
Contoh Soal #2
Contoh Soal Angka Penting 2
Dari hasil pengukuran, massa dari gula memperoleh hasil 0.0425 Kg. Maka gula yang dibagikan kepada 3
orang, masing-masing mendapat bagian … kg (gunakan aturan angka besar)
A. 0,014166
0,014167
0,01417
0,0142
E. 0,014
Pembahasan :
m = 0,0425 kg –> 3 AP
n = 3 orang –> bukan AP
[Hasilnya harus AP paling sedikit (Penggandaan)]
X = m / n
X = 0,0425 / 3
X = 0,014167
X = 0,0142 (3 AP)
Jawaban : D. 0,0142
Contoh Soal #3
Contoh Soal Angka Penting 3
Ada Seorang siswa mengukur diameter lingkaran, dan hasilnya 8,50 cm. Lingkaran lingkaran ditulis sesuai
dengan aturan angka penting adalah … (π = 3.14)
A. 267 cm
B. 26,7 cm
2,67 cm
D. 0,267 cm
0,0267 cm
Diskusi:
Lingkar lingkaran = 2.π.r
= 2.π. (1/2 d)
= π.d
= 3,14 (3 PA). 8.50 (3AP)
[Hasilnya harus AP paling sedikit (Penggandaan)] = 26,69 cm
= 26,7 cm
Jawab: B. 26,7 cm

Soal:
Tuliskan 5 contoh soal angka penting
Jawab:
Pembahasan :
Semua angka yang diperoleh dari hasil pengukuran merupakan angka penting.

Contoh :
Pengukuran tebal suatu benda oleh mikrometer sekrup adalah 7,08 mm.
Angka penting pengukuran tersebut, yaitu 3 angka.

Beberapa aturan mengenai angka penting, yaitu :


1. Semua angka yang bukan nol adalah angka penting;

Contoh : 125,86. Angka penting ada 5.

2. Angka nol terletak di antara angka-angka bukan nol adalah angka penting;

Contoh : 1,005. Angka penting ada 4.

3. Angka nol terletak di sebelah kanan angka bukan nol termasuk angka penting kecuali ada penjelasan
lain.

Contoh : 
a. 1650. Angka penting ada 4. 
b. 5,00. Angka penting ada 3.

4. Angka nol terletak di sebelah kiri angka bukan nol bukan angka penting.

Contoh : 
a. 0,0003. Angka penting ada 1.
b. 0,500. Angka penting ada 3.

Ketentuan-ketentuan lain mengenai angka penting, yaitu :


1. Pembulatan ke atas boleh dilakukan untuk angka 5 atau lebih.
Sedangkan angka kurang dari 5 dihilangkan.

Contoh :
165,9876 ≈ 165,388 (dibulatkan 3 desimal) ≈ 165,39 (dibulatkan 2 desimal) ≈ 166,4 (dibulatkan 1
desimal).

2. Hasil perkalian maupun pembagian mempunyai angka penting yang sama banyaknya dengan bilangan
yang memiliki angka penting paling sedikit.

Contoh : 
a. 86,35 (4 angka penting) x 4,86 (3 angka penting) = 419,661 ≈420 ( 3 angka penting);
b. 1,784 (4 angka penting) : 6,32 (2 angka penting) = 0,28228 ≈ 0,3 (1 angka penting).

Cara baku adalah penyingkatan dalam penulisan angka.

Contoh :
a. Panjang gelombang λ = 0,0000004 m di tulis λ = 4 x 10⁻⁷ m;
b. Kecepatan cahaya C = 300.000.000 m/s di tulis C = 3 x 10⁸ m/s.

Dalam materi pengukuran ini, akan ada beberapa yang dibahas yakni konsep besaran (besaran pokok,
besaran turunan), konsep satuan, konsep dimensi, aturan angka penting, konsep notasi ilmiah, dan konsep
pengukuran. Pengukuran ini berguna untuk menghitung benda apapun. Yuk, simak lebih lengkapnya di
bawah ini.
Hai Quipperian, di tahun ajaran baru ini, Quipperian masih tetap semangat belajar, kan? Bagi Quipperian
yang baru menginjak kelas 10, bisa ngintip Quipper Blog, nih! Kali ini, Quipper Blog akan membahas
tentang Pengukuran.
Pernahkah Quipperian mendengar istilah satu jengkal, satu hasta, atau satu kaki? Istilah satu jengkal, satu
hasta, dan satu kaki merupakan istilah yang sering digunakan oleh masyarakat zaman dahulu untuk
mengukur panjang suatu benda. Jika diperhatikan, penggunaan alat ukur tersebut kurang efektif ya,
mengingat ukuran jengkal, hasta, maupun kaki setiap individu berbeda-beda. 
Oleh karena itu, para ilmuwan Fisika mulai membuat suatu alat ukur yang baku, misalnya penggaris,
meteran, jangka sorong, dan sebagainya. Alat-alat ukur tersebut digunakan untuk mengukur suatu besaran,
contohnya panjang. Nah, membahas masalah alat ukur dan besaran, tidak terlepas dari pembahasan kali
ini, yaitu tentang pengukuran. Ingin tahu lebih lanjut tentang pengukuran? Check this out!
Daftar Isi  Sembunyikan 
Konsep Besaran
1. Besaran pokok
2. Besaran turunan
Konsep Satuan
Konsep Dimensi
1. Kecepatan
2. Percepatan
Aturan Angka Penting
1. Pengertian angka penting
2. Aturan angka penting
3. Operasi angka penting
a. Operasi penjumlahan dan pengurangan
b. Operasi perkalian dan pembagian
Konsep Notasi Ilmiah
Konsep Pengukuran
1. Pengukuran panjang
a. Mistar
b. Jangka sorong
c. Mikrometer sekrup
2. Pengukuran massa
3. Pengukuran arus dan tegangan listrik
4. Pengukuran volume benda tak beraturan
5. Pengukuran waktu
Contoh Soal
Konsep Besaran

Apakah yang dimaksud besaran? Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur, dihitung, dan dinyatakan
dengan angka. Ternyata, besaran dibagi menjadi dua, lho. Apa saja itu?
1. Besaran pokok
Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditentukan terlebih dahulu dan tidak diturunkan dari
besaran-besaran lain. Terdapat tujuh macam besaran pokok, yaitu panjang, massa, waktu, kuat arus listrik,
suhu, intensitas cahaya, dan jumlah zat. Ingin tahu lebih lengkapnya, simak tabel berikut ini.

Untuk memudahkan Quipperian dalam mengingat ketujuh besaran pokok tersebut, Quipper Blog punya
cara SUPER-nya alias “Solusi Quipper”.

2. Besaran turunan
Besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari besaran pokok. Artinya, untuk menentukan besaran
ini, Quipperian harus menggunakan rumus-rumus tertentu yang memuat besaran-besaran pokok. Contoh
besaran turunan adalah luas, volume, kecepatan, gaya, usaha, energi, tekanan, percepatan, dan sebagainya.
Konsep Satuan

Jika sebelumnya Quipperian sudah belajar tentang besaran, kali ini Quipper Blog akan mengajak untuk
belajar satuan. Apa itu satuan?
Satuan adalah acuan atau pembanding suatu besaran. Satuan terdiri dari dua macam, yaitu satuan MKS
(meter-kilogram-sekon) dan satuan CGS (centimeter-gram-sekon). Satuan besaran pokok yang meliputi,
meter, kilogram, sekon, kelvin, ampere, candela, dan mol ditetapkan sebagai sistem Satuan Internasional
(SI).
Saat menemukan besaran dengan nilai yang terlalu besar atau terlalu kecil, misalnya 0,0000001 atau
1.000.000, Quipperian bisa mengubahnya menjadi faktor pengali seperti pada tabel berikut.
Konsep Dimensi

Dimensi adalah bentuk penulisan suatu besaran menggunakan lambang besaran-besaran pokok. Penulisan
lambang besaran pokok tersebut diapit oleh kurung siku, contohnya sebagai berikut.
1. Kecepatan

2. Percepatan

Lalu, apa manfaat dituliskannya dimensi besaran?


1. Untuk mengungkapkan adanya kesetaraan besaran, misalnya gaya gesek memiliki persamaan
dimensi dengan gaya berat, usaha memiliki persamaan dimensi dengan energi, dan sebagainya.
2. Untuk menetapkan bahwa suatu persamaan tepat atau tidak.
Berikut ini tabel lambang dimensi untuk besaran-besaran pokok dan turunan.
Aturan Angka Penting

Selanjutnya, Quipperian akan belajar tentang pengertian angka penting dan aturan yang berlaku di
dalamnya.
1. Pengertian angka penting
Angka penting adalah semua angka yang diperoleh dari hasil pengukuran, meliputi angka pasti dan angka
taksiran. Penulisan angka penting menunjukkan ketelitian suatu hasil pengukuran.
2. Aturan angka penting
Dalam menulis angka penting, terdapat beberapa aturan yang perlu diperhatikan, yaitu sebagai berikut.
 Semua angka bukan nol merupakan angka penting, contohnya 2,34 memiliki tiga angka penting,
65,765 memiliki lima angka penting.
 Semua angka nol yang terletak di antara angka bukan nol merupakan angka penting, contohnya
3,009 memiliki empat angka penting, 70,6 memiliki tiga angka penting.
 Angka nol yang terletak di sebelah kanan angka bukan nol merupakan angka penting, contohnya
3.000 memiliki empat angka penting, 1,230 memiliki empat angka penting.
 Angka nol yang terletak di sebelah kiri angka bukan nol, baik di kiri maupun di kanan koma bukan
termasuk angka penting, contohnya 0,1 memiliki satu angka penting, 0,005 memiliki 1 angka
penting, 0,0567 memiliki tiga angka penting.
 Semua angka sebelum faktor pengali pada notasi ilmiah merupakan angka penting.
3. Operasi angka penting
a. Operasi penjumlahan dan pengurangan
Tidak ada aturan khusus pada operasi penjumlahan dan pengurangan, hanya saja pembulatan untuk
bilangan desimal mengikuti angka taksiran paling sedikit. Contohnya adalah sebagai berikut. 

Untuk pembulatan, jika angka terakhir lebih besar dari lima, bulatkan ke atas. Jika angka terakhir lebih
kecil dari lima, bulatkan ke bawah. Jika tepat lima, lihat angka sebelumnya, misal angka sebelumnya ganjil
bulatkan ke atas dan sebaliknya. Contoh:

b. Operasi perkalian dan pembagian


Jika menggunakan aturan angka penting, hasil perkalian antara dua bilangan atau lebih menghasilkan
bilangan yang jumlah angka pentingnya sama dengan angka penting paling sedikit. Contohnya sebagai
berikut. 
Konsep Notasi Ilmiah

Jika Quipperian dihadapkan pada bilangan ratusan, ribuan, ratusan ribu, mungkin masih mudah untuk
dimengerti nama bilangannya, ya. Bagaimana jika dihadapkan pada bilangan seperti 0,00000000000023
atau 1.000.000.000.000.000? Sungguh bilangan yang sulit untuk ditentukan jumlahnya secara langsung. 
Hal yang harus dipahami bahwa di dalam Fisika, besaran-besaran hasil pengukuran tidak hanya berupa
puluhan, ribuan, atau ratusan ribu, tetapi juga skala makro dan mikro, contohnya saja massa Bumi atau
massa elektron. Untuk menulis massa elektron yang tidak terlihat oleh mata telanjang tentulah sangat sulit
karena ukurannya sangat kecil. 
Oleh karena itu, dibentuklah suatu notasi yang disebut notasi ilmiah. Notasi ilmiah ini bisa mempermudah
Quipperian dalam menentukan suatu nilai besaran yang terlalu besar atau terlalu kecil. Penulisannya
adalah sebagai berikut. 

Keterangan:
a = bilangan satuan, besarnya antara 1-10 dan boleh berupa desimal; dan
n = ordo atau pangkat.
Contoh soal tentang notasi ilmiah adalah sebagai berikut.
1) Tentukan bilangan 510.000.000 dalam bentuk notasi ilmiah!

2) Tentukan bilangan 0,000000087 dalam bentuk notasi ilmiah!


Konsep Pengukuran

Pengukuran merupakan proses membandingkan suatu besaran yang diukur menggunakan besaran lain
yang sudah ditentukan skala dan satuannya. Hasil pengukuran tunggal biasa ditulis sebagai berikut. 

Keterangan:
x = nilai besaran yang diukur;
xo = hasil pengukuran yang terbaca; dan
∆x = ketidakpastian pengukuran = 1/2 skala terkecil alat ukur.
Berikut ini merupakan contoh pengukuran beberapa besaran di dalam Fisika.
1. Pengukuran panjang
Panjang merupakan salah satu besaran pokok yang dapat diukur menggunakan mistar, jangka sorong, atau
mikrometer sekrup. Berikut ini contoh pengukurannya.
a. Mistar
Mistar atau biasa disebut penggaris memiliki skala terkecil 1 mm, sehingga ketelitian mistar 0,5 mm atau
0,05 cm. perhatikan contoh berikut.

Hasil pengukurannya = 3,1 – 0,3 = 2,8 cm


Penulisan hasil ukur = (2,8 ± 0,05) cm
b. Jangka sorong
Jangka sorong memiliki 0,1 mm atau 0,01 cm. Dengan demikian, jangka sorong memiliki ketelitian lebih
baik daripada mistar. Perhatikan contoh berikut.
Berdasarkan gambar di atas:
Skala utama = 0,3 m
Skala nonius = 3 × 0,01 = 0,03 cm
Hasil pembacaan alat = skala utama + skala nonius
                = 0,3 + 0,03 = 0,33 cm
c. Mikrometer sekrup
Mikrometer sekrup memiliki ketelitian lebih baik daripada dua alat sebelumnya, yaitu 0,01 mm. Alat ini
bisa digunakan untuk mengukur diameter kawat, ketebalan kertas, dan benda-benda kecil lainya.
Perhatikan contoh berikut.

Skala utama = 3,5 mm


Skala nonius = (12 × 0,01) = 0,12 mm
Hasil pembacaan alat = skala utama + skala nonius 
     = 3,5 + 0,12 = 3,62 mm
2. Pengukuran massa
Massa merupakan salah satu besaran pokok yang bisa diukur menggunakan timbangan atau neraca. Neraca
yang biasa digunakan pada skala laboratorium adalah neraca O’Hauss tiga lengan. Neraca tersebut
memiliki tiga lengan dengan rincian sebagai berikut.
 Lengan belakang memiliki skala 0 – 500 gram.
 Lengan tengah memiliki skala 0 – 100 gram.
 Lengan depan memiliki skala 0 – 10 gram.
Perhatikan contoh berikut.

Hasil pengukuran massa di atas adalah 400 gram + 70 gram + 9,4 gram = 479,4 gram.
3. Pengukuran arus dan tegangan listrik
Alat untuk mengukur arus listrik disebut amperemeter, sedangkan untuk mengukur tegangan listrik
disebut voltmeter. Adapun contoh gambar alatnya adalah sebagai berikut.

Hasil pengukuran amperemeter di atas adalah sebagai berikut.

4. Pengukuran volume benda tak beraturan


Untuk benda yang bentuknya tidak beraturan, Quipperian bisa menggunakan gelas ukur yang diisi oleh
benda yang akan diukur volumenya. Pertambahan volume pada gelas ukur menunjukkan volume benda
tersebut. Perhatikan contoh berikut.

Volume logam di atas adalah

5. Pengukuran waktu
Alat yang biasa digunakan untuk mengukur waktu adalah stopwatch. Perhatikan contoh berikut.

Hasil pengukuran waktu menggunakan stopwatch di atas adalah 2 menit + 12 sekon.


Bagaimana Quipperian, sudah paham kan dengan materi pengukuran? Ternyata, pengukuran dekat dengan
kehidupan sehari-hari ya, misalnya saat Quipperian ingin mengukur tinggi badan, menimbang beras,
menghitung lamanya waktu air mendidih, dan masih banyak lagi. Itulah sebabnya, belajar Fisika mudah
dan menyenangkan karena Fisika dekat dengan kehidupan. Untuk meningkatkan pemahaman Quipperian
tentang pengukuran, simak contoh soal berikut ini.
Contoh Soal
Andi akan mengukur volume sebuah kelereng. Setelah diukur, diameter kelereng Andi ditunjukkan oleh
gambar berikut.

Berdasarkan aturan angka penting, tentukan volume kelereng Andi!


Pembahasan:
Pertama, Quipperian harus mencari panjang diameter kelereng yang telah tertulis di mikrometer sekrup
berikut.

 
Selanjutnya, gunakan persamaan volume bola.

Berdasarkan aturan angka penting, hasil perkalian harus memiliki bilangan sebanyak bilangan angka
penting paling sedikit.
Jika diuraikan kembali, perkalian volume di atas memiliki angka penting penting paling sedikit berjumlah
3, yaitu 1,33 (3AP) dan 3,14 (3 AP). Oleh karena itu, hasil perkaliannya harus memiliki angka penting
berjumlah 3.
Jadi, berdasarkan aturan angka penting, volume kelereng Andi adalah 204 mm3.

Berikut adalah contoh soal dan pembahasan angka penting dan notasi ilmiah:
Contoh Soal dan Pembahasan Angka Penting dan Notasi Ilmiah No. 1-5
Soal No. 1
Tentukan jumlah angka penting dalam hasil pengukuran ini:
(a). 478 cm
(b). 6,01 g
(c). 0,825 m
(d). 0,043 kg
(e). 1,310 x 1022 atom
(f). 7000 mL
Pembahasan:
untuk dapat menjawab soal tersebut, kita harus mengikuti aturan-aturan angka penting, sehingga
jawabannya:
(a). Tiga
(b). Tiga
(c). Tiga
(d). Dua
(e). Empat
(f). Bisa satu (7 x 103), bisa dua (7,0 x 103), bisa tiga (7,00 x 103), dan juga bisa empat (7,000 x 103)
Soal No. 2
Tentukan jumlah angka signifikan dalam hasil pengukuran berikut:
(a). 24 mL
(b). 3001 g
(c). 0,0320 m3
(d). 6,4 x 104 molekul
(e). 560 kg
Pembahasan:
Sama halnya dengan soal no. 1, untuk menyelesaikan soal no. 2 juga harus mengikuti aturan-aturan angka
penting.
(a). Dua
(b). Empat
(c). Dua
(d). Dua
(e). Bisa dua (5,6 x 102), bisa juga tiga (5,60 x 102)
Soal No. 3
Lakukan operasi aritmatika ini untuk menghasilkan bilangan dengan jumlah angka penting yang benar.
(a). 11.254,1 g + 0,1983 g
(b). 66,59 L – 3,113 L
(c). 8,16 m x 5,1355
(d). 0,0154 kg : 88,3 mL
(e). 2,64 x 103 cm + 3,72 x 102 cm
Pembahasan:
(a). 11.254,1 g + 0,1983 g = 11.254,2983 g = 11.254,3 g
(b). 66,59 L – 3,113 L = 63,477 L = 63,48 L
(c). 8,16 m x 5,1355 = 41,90568 m = 41,9 m
(d). 0,0154 kg : 88,3 mL = 0,000174405436 kg/mL = 0,000174 kg/mL = 1,74 x 10-4 kg/mL
(e). 2,64 x 103 cm + 3,72 x 102 cm = 2,64 x 103 cm + 0,372 x 103 cm = (2,64 + 0,372) x 103 cm =
3,012 x 103 cm
Soal No. 4
Lakukan operasi aritmatika dan bulatkan jawabannya hingga diperoleh jumah angka penting yang benar!
(a). 26,5862 L + 0,17 L
(b). 9,1 g – 4,682 g
(c). 7,1 x 104 dm x 2,2654 x 102
(d). 6,54 g : 86,5542 mL
(e). (7,55 x 104 m) – (8,62 x 103 m)
Pembahasan:
(a). 26,5862 L + 0,17 L = 26,7362 L =26,74 L
(b). 9,1 g – 4,682 g = 4,418 g = 4,4 g
(c). 7,1 x 104 dm x 2,2654 x 102 = 16,08434 x 106 dm = 1,61 x 107 dm
(d). 6,54 g : 86,5542 mL = 0,0755595915622812 g/mL = 0,076 g/mL = 7,6 x 10-2 g/mL
(e). (7,55 x 104 m) – (8,62 x 103 m) = (7,55 x 104 m) – (0,862 x 104 m) = (7,55 – 0,862) x 104 m = 6,688 x
104 m
Soal No. 5
Nyatakan 0,00000772 dan 568,762 dalam notasi ilmiah:
Pembahasan:
0,00000772 = 7,72 x 10-6
568,762 = 5,68762 x 102 

Wajib buka:
https://www.edutafsi.com/2015/05/soal-dan-pembahasan-aturan-angka-penting.html

Soal Fisika Angka Penting – Spesial buat latihan sobat hitung di rumah atau buat bapak ibu guru yang
mencari referensi soal fisika tetang angka penting, berikut kami sajikan kumpulan soal-soal fisika kelas X
bab angka penting.
1. Pada sebuah pengukurang panjang benda diperoleh hasil pengukuran 0,05090 m. Berapa banyak angka
penting pada hasil pengukuran tersebut?
a. Dua c. Empat e. Enam

b. Tiga d. Lima

2. Seorang siswa diminta untuk menyatakan hasil penghitungan yang diperolehnya dari suatu percobaan
dengan 4 angka penting. Diantara hasil penghitungan di bawah ini manakah yang akan ditulis oleh siswa
tersebut?
a. 0,078 c.0,07800 e.0,078000

b. 0,0780 d. 0,0780000

3. Bilangan 0,000 000 035 bila dituliskan dalam notasi ilmiah akan menjadi


a. 35. 10-9 c. 35. 10-10 e. 35. 10-5

b. 35. 10-8 d. 35. 10-7

4. Hasil pengurangan dari bilangan-bilangan penting 568,26 g dengan 425 g akan menghasilkan:
a. 143,3 g c. 143,2 g e. 142 g

b. 143,26 g d.  143 g

5. Hasil pengukuran panjang dengan lebar sebuah ruangan adalah 10,68 m dann 5,4 m. Menurut aturan
angka penting, luas lantai tersebut adalah
a. 57 m2 c. 57,67 m2 e. 58 m2

b. 57,6 m2 d. 57,672 m2

6. Pada pengukuran panjang benda, diperoleh hasil pengykuran 0,07060 m. Banyakanya angka penting dari
pengukuran tersebut adalah
a. dua c. tiga e. enam

b. lima d.empat

7. Hasil pengukuran luas pelat tipis yang memiliki panjang 1,25 cm dan lebar 0,15 cm menurut aturan
angka penting adalah
a. 0,1875 cm2 c. 0,188 cm2 e. 0,20 cm2

b. 0,187 cm2 d. 0,19 cm2

8. Sebuah silinder memiliki jari-jari 2,8 cm dan tinggi 10 cm, volume slliliner dengan aturan angka penting
adalah
a. 250 cm3
b. 246 cm3
c. 244 cm3
d. 240 cm3
e. 245 cm3

9. Hasil pengukuran plat dari bahan seng diperoleh panjang 1,5 m dan lebar 1,2 m. Luas plat seng tersebut
menurut aturan penulisan angka penting adalah?
a. 1,8012 m2
b. 1, 801 m2
c. 1,800 m2
d. 1,80 m2
e. 1,8 m2

10. Dari aturan di bawah ini manakah yang tidak termasuk aturan angka penting
a. Semua angka bukan nol adalah angka penting.
b. Angka nol diantara dua angka bukan nol adalah angka penting.
c. Angka-angka nol yang digunakan hanya untuk tempat titik desimal adalah bukan angka penting.
d. Dalam notasi ilmiah, semua angka sebelum orde bukan termasuk angka penting.

Angka Penting

Ilustrasi Angka Penting. Sumber Fisikabc


Angka penting atau significant figures adalah angka hasil pengukuran terdiri dari angka pasti (eksak) dan
angka tafsiran. Angka eksak diperoleh dari alat ukur sedangkan angka tafsiran diperoleh dari asas
ketidakpastian (setengah skala terkecil).

Jago Fisika Belajar di Fisika Binjai

Aturan Angka Penting


Ada enam aturan penting dalam fisika yakni.

1. Semua angka bukan nol adalah angka penting.


    Contoh : 123 memiliki 3 AP.
2. Angka nol di belakang angka bukan nol adalah bukan angka penting, kecuali diberi tanda garis          
bawah.
    Contoh :
    a. 12000 memiliki 2 AP, yaitu hanya 1 dan 2
    b. 15200 memiliki 3 AP, yaitu 1,5, dan 2.
    c. 1854000 memiliki 6 AP. Dari angka 1 di sebelah kiri sampai 0 yang bergarisbawah.
3. Angka nol yang terletak di antara angka bukan nol adalah angka penting.
    Contoh :
    a. 40700 memiliki 3 AP, yaitu 4,0, dan 7.
    b. 120003 memiliki 6 AP. Tiga nol yang terletak di antara 1,2 dan 3 adalah AP.
4. Angka nol di depan angka (desimal) bukan nol bukan angka penting.
    Contoh :
    a. 0,0052 memiliki 2 AP, yaitu 5 dan 2.
    b. 0,00000025 memiliki 2 AP yaitu 2 dan 5.
5. Angka nol di belakang angka (desimal) bukan nol adalah angka penting.
    Contoh :
    a. 0,000400 memiliki 3 AP, yaitu 0,000400.
    b. 5,6500 memiliki 5 AP.

Selanjutnya akan dibahas operasi perhitungan angka penting, yakni pembulatan, penjumlahan angka
penting, pengurangan angka penting, perkalian angka penting, dan pembagian angka penting.

Operasi Hitung Angka Penting

A. Pembulatan
Aturan pembulatan dalam angka penting sebagai berikut.
1. Angka yang lebih dari 5 dibulatkan ke atas dan yang kurang dari 5 dihilangkan.
    Contoh :
    a. 284,29 dibulatkan menjadi 284,3
    b. 125,51 dibulatkan menjadi 125,5
2. Untuk angka yang tepat 5, dibulatkan ke atas jika angka sebelumnya ganjil dan dihilangkan jika kurang
dari 5.
    Contoh :
    a. 284,85 dibulatkan menjadi 284,8 (sebelum 5 adalah 8 yang merupakan genap).
    b. 125,75 dibulatkan menjadi 125,8 (sebelum 5 adalah 7 yang merupakan ganjil).

B. Penjumlahan dan Pengurangan


Dalam penjumlahan dan pengurangan angka penting, terdapat perbedaan syarat. Pertama liat angka
desimal yang paling besar terlebih dahulu, kemudian kita gunakan angka tersebut sebagai patokan angka
penting di hasil.

Contohnya penjumlahan antara 3,575 dan 7,1 dapat dilihat bahwa angka yang lebih besar adalah 7,1. Kita
gunakan 7,1 sebagai patokan dengan 2 AP. Jumlahkan kedua angka ini 10,675. Nah, dari 10,675 kita
bulatkan hingga 2 AP sehingga diperoleh angka 2 AP. Dari 10,68 (4 AP) lalu 10,7 (3 AP) hingga 11 (2 AP).

Punya Pertanyaan? Tanya Admin Fisika Binjai

C. Perkalian dan Pembagian


Pada perkalian dan pembagian, angka penting hasil akhir ditentukan oleh angka dengan angka penting
paling sedikit.

Contohnya 165 (3 AP) dikali dengan 27 (2 AP) hasilnya 4455. Nah 4455 memiliki 4 AP, namun kita harus
membulatkannya sampai 2 AP (ingat aturan di atas). Sehingga 4455 dibulatkan menjadi 4500 (2 AP).
Contoh soal.

1. Penjumlahan yang memiliki dua angka penting adalah ...


a. 2,89 + 7,1
b. 2,3 + 5,5
c. 3,20 + 5,2
d. 3,92 + 2,5
e. 2,51 + 4,58

Jawaban : B
Sudah terlihat jelas kedua angka memiliki dua angka penting baik 2,3 dan 5,5. Hasilnya juga 7,8 yang
memiliki dua angka penting.

2. Persegi panjang memiliki panjang 12 cm dan lebar 5,154 cm. Tentukan :


    a. Luas persegi panjang berdasarkan angka penting.
    b. Keliling persegi panjang berdasarkan angka penting. 

Penjelasan.

a. Luas persegi panjang


    L = p x l
2
    L = 61,848 cm
    
Menurut aturan perkalian angka penting, hasil harus dilihat dari angka dengan AP paling sedikit.
Bandingkan 12 (2 AP) dan 5,154 (4 AP). Ternyata AP paling sedikit adalah 2. Sehingga 61,848 harus
dibulatkan menjadi 2 AP yakni 62 cm2.

b. Keliling persegi panjang


    K = 2p + 2l
    K = 34,308 cm

Menurut aturan penjumlahan angka penting, patokan angka penting dilihat dari angka yang paling besar,
yakni 12 (2 AP). Meski hasilnya 34,308 haruslah dibulatkan menjadi 34 cm (2 AP).

Besaran turunan
Besaran dan Satuan
Dalam dunia fisika kita mengukur setiap besaran dalam satuannya masing-masing. Dengan cara
membandingkan besaran tersebut dengan suatu standar (untuk memahami maksud kalimat
tersebut, bayangkan kamu mengukur besara panjang suatu meja dan kamu mendapatkan
panjangnya lima jengkal. Itu artinya kamu membandingkan besaran panjang meja dengan panjang
jengkal kamu dan tentunya jengkal kamu adalah standarnya).
Lihat juga materi StudioBelajar.com lainnya:
Gerak Melingkar
Usaha dan Energi
Sedangkan satuan adalah nama/istilah yang diberikan untuk mengukur besaran tersebut, sebagai
contoh, second (s) untuk waktu. Setiap besaran dalam fisika memiliki satuannya masing-masing.
Berdasarkan satuan inilah besaran dapat dikelompokkan dalam dua bagian.
Besaran Pokok
Besaran Pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu (kesepakatan
para fisikawan dahulu). Terdapat tujuh besaran pokok dalam fisika. Berikut adalah tabel nama-
nama besaran pokok tersebut beserta satuan dan definisinya.

Besaran
No. Pokok Satuan Definisi
1 Panjang (l) meter (m) 1 meter ialah panjang lintasan yang ditempuh oleh cahaya
pada ruang vakum dalam selang waktu 1/299 792 458
second
1 kilogram ialah massa sebuah silinder platinum-iridium
2 Massa (m) kilogram (kg) yang memiliki tinggi dan diameter 3.9 cm
1 second ialah selang waktu yang dibutuhkan atom
3 Waktu (t) second (s) cesium-133 untuk bergetar sebanyak 9 192 631 770
0 kelvin ialah 0 absolut (kondisi
dalam termodinamika dimana partikel-partikel penyusun
materi berhenti bergerak)
Temperatur 1 kelvin ialah pecahan 1/273.16 dari temperatur
4 (T) kelvin (K) termodinamika triple point air
1 ampere ialah arus yang mengalir pada dua penghantar
lurus paralel pada ruang vakum dengan jarak pisah 1
meter dengan panjang masing-masing penghantar tak
hingga dan luas penampang diabaikan yang akan
5 Kuat Arus (I) ampere (A) menghasilkan gaya tarik-menarik sebesar 2 x 10 -7 N/m
1 candela ialah intensitas cahaya pada arah tertentu dari
suatu sumber yang memancarkan radiasi monokromatik
dengan frekuensi 540 x 1012 Hz dan mempunyai intensitas
6 Intensitas (In) candela (cd) radian pada arah 1/683 watt per steradian.
1 mol ialah jumlah zat penyusun suatu unsur sebanyak
7 Jumlah Zat (n) mol jumlah atom pada 0.012 kg atom Carbon-12.

Besaran Turunan
Besaran Turunan adalah besaran yang satuannya diturunkan dari besaran-besaran pokok
penyusunnya. Besaran turunan jumlahnya sangat banyak, berikut beberapa contohnya.

Contoh Besaran
No. Turunan Satuan
1 Luas (A) m2
2 Kecepatan (v) m/s1
3 Percepatan (a) m/s2
4 Massa jenis (ρ) kg/m3
5 Gaya (F) N
6 Tekanan (P) Pa
Ini berarti:

1. Luas diturunkan dari besaran panjang, yaitu panjang dikali panjang.


2. Kecepatan diturunkan dari besaran panjang dan waktu, yaitu panjang/jarak dibagi waktu.
3. Percepatan diturunkan dari besaran panjang dan waktu, yaitu jarak/panjang dibagi dengan
waktu pangkat dua.
4. Massa jenis diturunkan dari besaran massa dan panjang, yaitu massa dibagi dengan
panjang pangkat tiga (volume)
5. Gaya diturunkan dari besaran massa, panjang, dan waktu, yaitu massa dikali (panjang
dibagi waktu pangkat dua).
6. Tekanan diturunkan dari besaran massa, panjang, dan waktu, yaitu massa dibagi dengan
(massa dikali waktu pangkat dua).
Dimensi Besaran Pokok dan Besaran Turunan
Dalam topik ini kita juga mengenal istilah dimensi, yang merupakan penggambaran suatu besaran
turunan dalam besaran-besaran pokok penyusunnya. Dengan begitu besaran pokok memiliki
dimensi yang paling dasar.
No. Besaran Pokok Dimensi
1 Panjang (l) L
2 Massa (m) M
3 Waktu (t) T
4 Temperatur (T) Ө
5 Kuat Arus (I) I
6 Intensitas (In) J
7 Jumlah Zat (n) N
Sebagai contoh kecepatan (v) yang merupakan hasil bagi antara perpindahan (s) terhadap selang
waktu (t). Maka dimensi kecepatan dapat dicari dengan cara sebagai berikut:

Contoh berikutnya percepatan (a) yang merupakan hasil bagi beda kecepatan (v) terhadap selang
waktu (t):

Dimensi juga dapat digunakan untuk mengecek kebenaran suatu persamaan. Berikut adalah
contohnya.

Buktikan secara dimensional bahwa hasil perkalian Gaya dan selang waktu ialah perubahan
momentum!

Segera Hadir:
Aplikasi Android StudioBelajar.com

Penyelesaian:

Terbukti.

Selain itu dimensi juga dapat digunakan untuk menurunkan persamaan suatu besaran dari
besaran-besaran yang mempengaruhinya.

Contoh Soal:
Hasil pengukuran kapasitas panas C suatu zat padat sebagai fungsi temperatur T dinyatakan oleh
persamaan  . Satuan untuk a dan b yang mungkin adalah …
a.   untuk a dan   untuk b
b.  untuk a dan   untuk b
c.  untuk a dan   untuk b
d.   untuk a dan   untuk b
e.  untuk a dan   untuk b
 

(Fisika SNMPTN 2009)

Jawaban:

Kapasitas panas memiliki satuan  . Satuan ini diperoleh dari persamaan   atau
dapat juga ditulis  .
Segera Hadir:
Aplikasi Android StudioBelajar.com
Sementara itu agar persamaan C pada soal valid maka ia harus memenuhi syarat berikut:

Sehingga jawaban yang tepat adalah (d)


KOMPAS.com - Segala materi yang ada di alam semesta dapat diukur. Pengukuran yang dapat dinyatakan
dengan angka itu disebut sebagai besaran. Dilansir dari situs Kemdikbud, besaran terbagi menjadi dua
yakni besaran pokok dan besaran turunan. Besaran pokok adalah besaran-besaran utama yang dapat
menurunkan besaran-besaran lain dan satuannya telah ditentukan terlebih dahulu. Contohnya panjang,
untuk mengukur jarak antara dua titik. Besaran pokok terdiri dari tujuh yakni: Panjang Massa Waktu Suhu
Banyak zat Arus listrik Intensitas cahaya Baca juga: Besaran Pokok Ciri khusus dari besaran pokok yakni
satuannya hanya satu. Satuan itu diperoleh dari pengukuran langsung menggunakan alat ukur. Contohnya
panjang, satuannya adalah meter saja atau inchi saja. Pengukuran dilakukan langsung menggunakan
penggaris atau meteran. Sementara besaran turunan adalah esaran yang diturunkan dari besaran pokok.
Contohnya dari besaran panjang, kita bisa mengukur besaran luas dan besaran volume.

Ciri khusus besaran turunan yakni bisa didapatkan lewat pengukuran langsung menggunakan alat ukur,
maupun lewat pengukuran tidak langsung menggunakan rumus tertentu. Contohnya untuk mengukur
volume sebuah gelas, bisa didapatkan dengan mengukur satu per satu setiap bagian permukaan gelas.
Namun bisa juga menggunakan rumus volume yakni mengalikan panjang dengan lebar dan tinggi. Ciri
lainnya yakni besaran turunan bisa terdiri dari satu atau lebih satuan. Contohnya kecepatan yang
merupakan turunan dari besaran panjang dan waktu. Baca juga: Besaran Turunan Besaran panjang
satuannya meter. Besaran waktu satuannya detik. Untuk mengukur kecepatan, panjang atau jarak tempuh
dibagi dengan waktu. Maka hasilnya adalah satuan m/s atau meter per detik. Beberapa besaran turunan
bahkan memiliki tiga satuan. Contohnya besaran gaya yang satuannya adalah newton (N). Satuan dasar
newton adalah kg m/s².
Kalian waktu SD pasti pernah belajar besaran dan satuan kan? Nah pada artikel ini, kita
akan menyegarkan ingatan kamu tentang besaran terlebih dahulu. “Kok flashback sih kak?”
gak kenapa-kenapa, flashback itu perlu, karena nantinya dalam ilmu fisika lanjutan, kamu akan
selalu memakai besaran dan satuan ini untuk perhitungan. Yuk ah kita mulai.

Sebelumnya, kalian tahu apa yang disebut besaran? Nah, iyak bener banget, besaran


adalah segala sesuatu yang dapat diukur, mudah ya definisinya? Kenapa besaran
itu semua yang bisa di ukur? Karena di dunia ini tidak semuanya dapat diukur. Misalnya,
kangen kamu ke mantan kamu………….. Oke next.

Dengan Besaran
yang Berbeda-Beda akan Menyulitkan Pengukuran (sumber: giphy.com)

Jika kalian diminta tolong orang tua kalian ke warung untuk beli telor, sebelum kalian buka
kulkas warung untuk mengambil minuman dingin pajak jalan ke warung, pastinya pedagang
warung itu akan bertanya “berapa kilo dik telurnya?”, kamu menjawab “2.000.000 miligram
pak!”,”……….” Lalu kamu dikejar-kejar pedagang warung tersebut pakai sandal jepit.
Sendal
Jepit buat Ngejar dalam Cerita Di Atas "Biar Buluk, Tapi  Sehati!" (sumber: kaskus.co.id)

Oleh karena itu, para ilmuwan terdahulu melakukan kesepakatan untuk membuat suatu
acuan pengukuran yang seragam untuk mengurangi kebingungan dalam melakukan
pengukuran, maka itu mereka membuat sistem besaran pokok ini, bukan karena mereka
takut di kejar dengan sandal jepit oleh pemilik warung ya, ingat!

Bersyukurlah kalian! Besaran pokok yang perlu kalian ketahui hanya ada 7, dan memang
hanya 7 juga yang disepakati menjadi sistem besaran pokok internasional, berikut ini
adalah besaran-besaran tersebut!
Apa? Kalian butuh penjelasan? Baiklah, kita mari kita bahas secara singkat kenapa
besaran tersebut bisa tercipta!

Panjang

Panjang memiliki satuan internasional (SI) meter (m). Satu meter didefinisikan sebagai
jarak yang ditempuh cahaya dalam selang waktu 1/299.792.458 detik.

Waktu

Waktu memiliki satuan internasional (SI) sekon (s). Satu sekon didefinisikan sebagai waktu
yang dibutuhkan oleh atom cesium untuk bergetar 9.192.631.770 kali.

Massa

Massa merupakan besaran pokok untuk menentukan kuantitas benda. Massa memiliki satuan
internasional (SI) kilogram (kg). Massa didefinisikan sebagai massa sebuah silinder yang
terbuat dari campuran platinum-iridium yang sekarang disimpan di Sevres, Paris, Perancis.

Suhu

Suhu adalah ukuran panas suatu benda. Suhu memiliki satuan internasional (SI) kelvin
(K). Suhu merupakan besaran pokok yang nilainya dapat langsung ditentukan.

Intensitas Cahaya

Intesitas cahaya adalah pancaran radiasi monokromatik dalam suatu arah dari satu
sumber cahaya dengan frekuensi 540 x 1012 Hz yang mempunyai intensitas radian
1/683 watt per radian. Intesitas Cahaya memiliki satuan internasional (SI) candela (cd).
Kuat Arus Listrik

Kuat arus listrik adalah besaran pokok yang memiliki satuan internasional (SI) ampere
(A). Satu ampere adalah kuat arus listrik yang dibutuhkan untuk memindahkan muatan
listrik 1 couloumb selama 1 detik.

Jumlah Zat

Jumlah zat adalah besaran yang menyatakan jumlah elementer zat, baik berupa molekul,
unsur, ion, ataupun senyawa. Jumlah zat memiliki satuan internasional (SI) mol. Satu mol
didefinisikan sebagai jumlah zat yang banyak sama dengan banyaknya 12 gram atom
karbon-12.

Dalam memahami besaran pokok ini, ada sebuah trik yang bisa kamu gunakan, hafalkan kata
sakti mandraguna ini “JIWA SMP”. Singkatan tersebut jika dijabarkan adalah, Jumlah zat
(mol), Intensitas cahaya (candela), Waktu (sekon), Arus (ampere), Suhu (kelvin), Massa (kg),
dan Panjang (meter).

Itulah yang dimaksud dengan besaran pokok. Selain besaran pokok, kita juga mengenal
istilah besaran turunan, besaran turunan ini adalah satuan besaran yang diturunkan dari
besaran pokok, misalnya pembagian atau perkalian 2 besaran pokok dan lain-lain.

Besaran turunan ini ada banyak, sehingga kalian akan tahu seiring berjalannya waktu ,
karena untuk sekarang belum banyak digunakan, tetapi ada baiknya kalian lihat gambar
berikut.

Besaran
Turunan (sumber: jendelailmu.com)

Nah, itulah tadi yang disebut dengan besaran pokok dan besaran turunan yang kita bahas
secara sekilas, besaran ini dicipkatan unutk memudahkan manusia dalam melakukan
perbandingan pengukuran, karena jika besaran yang berbeda-beda digunakan akan
menimbulkan kerepotan tersendiri dalam pencocokannya.

Besaran pokok dan besaran turunan dalam fisika adalah hal yang sangat penting dalam
kehidupan kita.

Pernahkah kamu melihat mobil Formula 1 yang melaju sebesar 200 km/jam lebih cepat dari
pada kecepatan kuda yang nilainya sebesar 70 km/jam? Dari manakah kita dapatkan
perbedaan nilai kecepatan tersebut? Jawabannya dari pengukuran kecepatan.

Dari contoh diatas kita jadi tahu bahwa besaran fisika sangat penting dalam pengukuran
kehidupan sehari-hari.

Contoh besaran fisika lainnya adalah menimbang benda, mengukur waktu tempuh,


mengukuran kecepatan benda, mengukur arus listik rangkaian dan masih banyak lagi.
Daftar Isi

Besaran Pokok
Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah didefinisikan terlebih dahulu dan tidak dapat
dijabarkan dari besaran lain.
Berdasarkan kesepakatan para ahli fisika seluruh dunia telah ditetapkan tujuh besaran pokok
dalam fisika. Berikut adalah tabel besaran pokok,

Besaran Pokok Satuan SI Singkatan

Panjang Meter m

Massa Kilogram kg

Waktu Sekon s

Kuat arus listrik Ampere A

Suhu Kelvin K

Intensitas cahaya Kandela Cd

Jumlah zat mol mol

Untuk lebih detailnya, berikut penjelasan mengenai tujuh besaran pokok

a. Panjang
Penggunaan besaran panjang digunakan untuk mengukur panjang benda dan secara satuan
Internasional (SI) memiliki satuan meter (m) serta berdimensi [L]. Satu meter didefinisikan
sebagai jarak yang ditempuh cahaya dalam ruang hampa selama 1/299.792.458 sekon

b. Massa
Penggunaan besaran massa digunakan untuk mengukur massa atau kandungan materi
benda. Massa memiliki satuan Internasional (SI) yaitu kilogram dan berdimensi [M]. Massa
satu kilogram didefinisikan oleh massa silinder logam yang terbuat dari campuran logam
platina dan iridium yang di simpan secara ketat di Intenational Bureau of Weights and Measures di
kota Sevres, Prancis.

Baca juga:  Tabel Trigonometri Sin Cos Tan Lengkap (Semua Sudut) + Cara Memahaminya [2020]

c. Waktu
Besaran waktu digunakan untuk mengukur waktu suatu peristiwa atau kejadian. Contoh alat
ukur waktu adalah stopwatch. Waktu memlilki satuan internasional (SI) sekon dan berdimensi
[T].

Satu sekon didefinisikan sebagai selang waktu yang diperlukan atom Cesium-133 untuk
bergetar sebanyak 9.192.631.770 kali.

d. Suhu
Suhu adalah ukuran panas suatu benda. Suhu memiliki satuan Internasional (SI) berupa
Kelvin (K). Alat untuk mengukur suhu yaitu termometer.
e. Kuat arus
Pengunaan kuat arus digunakan untuk mengukur arus listrik dari satu tempat ke tempat lain
yang memiliki satuan Internasional ampere (A) serta berdimensi [I].

BACA JUGA

√ Perbedaan Rangkaian Seri dan Pararel beserta Contohnya ...

Dokter menemukan cara untuk menghilangkan tekanan darah tinggi

Normalife

Bagaimana cara mengembalikan penglihatan 100% tanpa operasi?

Focuson
√ Sandi Morse: Sejarah, Rumus dan Cara Menghafal ...

Satu ampere didefinisikan sebagai kuat arus yang diperlukan untuk memindahkan muatan
satu Coulomb setiap detiknya.

f. Intensitas cahaya
Besaran ini digunakan mengukur terang atau tidaknya cahaya yang jatuh pada benda.
Intensitas cahaya memiliki satuan Internasional candela (cd) dan berdimensi [J].

Satu candela didefinisikan intensitas pancaran radiasi monokromatik dengan frekuensi 540 x
1012 Hz dan mempunyai intensitas radian 1/683 watt per radian.
g. Jumlah zat
Besaran yang digunakan untuk mengukur jumlah partikel yang terkandung pada benda.

Jumlah zat memiliki satuan Internasional (SI) mol dan berdimensi [N]. Satu mol didefinisikan
sebagai  jumlah zat yang sama atau sebanding dengan banyaknya 12 gram atom karbon -12.
Besaran turunan
Besaran turunan adalah besaran yang satuannya berasal dari kombinasi besaran-besaran pokok.

Jumlah besaran turunan sangatlah banyak bahwa bisa dikatakan hampir semua besaran fisika
merupakan besaran turunan.

Kita mengenal besaran turunan seperti luas (kombinasi dari perkalian besaran panjang),
massa jenis (kombinasi besaran massa dibagi dengan besaran turunan volume), kecepatan
(kombinasi dari besaran panjang dibagi besaran waktu) dan masih banyak lagi. Berikut
beberapa contoh besaran turunan,

(Sumber :
Ruang Guru)
Pengukuran Besaran dalam Fisika
Beberapa peristiwa pengukuran sering kita jumpai di lingkungan kita seperti bayi yang di
timbang di puskesmas, pengukuran tekanan darah pasien oleh dokter, pengukuran arus listrik
dan masih banyak lagi.

Pengukuran adalah kegiatan membandingkan besaran satu dengan besaran lainnya sehingga


didapatkan data secara pasti.
Perlu diketahui bahwa teori yang ada dalam fisika harus mampu selaras dengan hasil
pengukuran. Apabila teori tidak sesuai dengan hasil pengukuran maka teori tersebut ditolak.
Oleh karena itu, pengukuran dalam fisika itu sangat penting untuk mendasari kevalidan data.

Baca juga:  4 Teknologi yang terinspirasi dari alam

Dalam pengukuran sederhana, kita telah sering menjumpai beberapa alat ukur seperti
pengukuran besaran panjang menggunakan alat ukur mistar dan jangka sorong, pengukuran
besaran massa menggunakan alat ukur berupa timbangan dan sebagainya.

Konsep besaran pokok dan turunan telah ditetapkan para ahli fisika menggunakan satuan
yang baku yaitu satuan internasional (SI) sehingga mempermudah dalam pencocokan
pengukuran. Sistem pengukuran yang bersifat universal ini bisa digunakan di seluruh dunia loh
dimana pun itu.

Besaran turunan merupakan besaran fisika yang diturunkan dari satu atau lebih besaran pokok. Selain tujuh
besaran pokok, besaran fisika lainnya termasuk besaran turunan. Dalam pokok bahasan fisika yang akan anda
pelajari selanjutnya nanti, anda akan mengenal berbagai besaran turunan.
Tabel besaran turunan, rumus dan satuan

Luas
diturunkan dari dua besaran panjang, yakni panjang dan lebar. Volume diturunkan dari tiga besaran panjang,
yakni panjang, lebar dan tinggi. Kelajuan diturunkan dari satu besaran panjang (jarak) dan satu besaran waktu.
Perlajuan diturunkan dari satu besaran panjang (jarak) dan dua besaran waktu. Massa jenis diturunkan dari satu
besaran massa dan tiga besaran panjang. Gaya diturunkan dari satu besaran massa, satu besaran panjang dan
dua besaran waktu.

Perlu diketahui bahwa walaupun istilah yang digunakan berbeda, panjang, lebar, tinggi dan jarak termasuk
besaran yang sama, yakni besaran panjang. Untuk mengukur panjang, lebar, tinggi dan jarak digunakan alat ukur
besaran panjang, bisa berupa meteran, mistar atau alat ukur besaran panjang lainnya.
Tabel besaran turunan, simbol, satuan dan dimensi

Kita sering mengidentifikasi suatu benda menggunakan kata panjang, pendek, tinggi, rendah,
hingga berat dan ringan. Tapi ketika kita ingin membandingkan benda-benda tertentu, kita
memerlukan alat ukur untuk mengetahui seberapa tinggi atau seberapa berat suatu benda.
Sekarang, kita memiliki alat seperti meteran dan timbangan untuk mengukur besaran dan
satuan.

Sebelum kedua alat tersebut ditemukan, biasanya kita menggunakan jengkal, hasta, maupun
langkah untuk mengetahui panjang suatu benda. Kita menggolongkan meter atau kilogram
sebagai satuan baku, sementara jengkal dan hasta sebagai satuan tak baku.

Tapi, apa sih sebenarnya besaran dan satuan itu? Apa fungsinya dalam kehidupan sehari-hari?
Nah, di artikel kali ini kita akan membahasnya bersama-sama.
Definisi Besaran dan Satuan

Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka, serta diikuti
dengan satuan. Sementara itu, satuan adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyatakan
hasil pengukuran atau pembanding dalam suatu pengukuran tertentu.

(Baca juga: Yuk Cari Tahu, Jenis dan Sifat Vektor)

Contohnya, Pak Agus menjual beras. Beliau mengukurnya menggunakan genggam. Genggam
merupakan satuan yang digunakan untuk mengukur besaran beras, yaitu massa. Berbeda
dengan Pak Agus, Bu Hartini juga menjual beras. Bedanya, beliau menggunakan timbangan
kilogram. Keduanya mengukur besaran yang sama, yaitu massa beras. Tapi, Pak Agus dan Bu
Hartini menggunakan satuan yang berbeda, yaitu genggam dan kilogram.

Dalam fisika, besaran dibagi menjadi besaran pokok dan besaran turunan.

Besaran Pokok

Besaran pokok merupakan besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu dan bukan
turunan dari besaran lain. Tujuh besaran pokok yang diketahui adalah massa, panjang, waktu,
jumlah molekul zat, kuat arus, intensitas cahaya, dan suhu. Besaran dan satuannya bisa kita baca
pada tabel di bawah ini.

Besaran Turunan

Besaran turunan adalah besaran yang satuannya diturunkan dari besaran pokok. Beberapa
contohnya yang sering kita gunakan adalah kecepatan. Kecepatan kita dapatkan dari dua
besaran pokok, yaitu panjang dan waktu. Satuan dari besaran turunan kita kenal sebagai satuan
turunan.
Sebagai kombinasi atau turunan dari besaran pokok, tentu ada banyak besaran turunan yang
kita dapatkan. Tapi, beberapa contohnya dapat kita lihat pada tabel di bawah ini.

Kita sering mengidentifikasi suatu benda menggunakan kata panjang, pendek, tinggi, rendah,
hingga berat dan ringan. Tapi ketika kita ingin membandingkan benda-benda tertentu, kita
memerlukan alat ukur untuk mengetahui seberapa tinggi atau seberapa berat suatu benda. Alat
ukur tersebut memiliki besaran pokok.

Alat ukur sendiri merupakan alat yang digunakan untuk mengukur besaran. Besaran adalah
segala sesuatu yang dapat diukur dan dapat dinyatakan dengan angka atau nilai. Besaran terdiri
dari besaran pokok dan besaran turunan.

Besaran Pokok

Ini merupakan besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu dan bukan turunan dari
besaran lain. Ada tujuh besaran  yang diketahui disini, meliputi massa, panjang, waktu, jumlah
molekul zat, kuat arus, intensitas cahaya, dan suhu. Besaran dan satuannya bisa kita baca pada
tabel di bawah ini.
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur besaran ini terdiri dari alat ukur panjang, alat ukur
massa, alat ukur waktu, dan alat ukur suhu.

(Baca juga: Konsep Besaran dan Satuan pada Pengukuran)

Alat ukur panjang terdiri dari mistar, angka sorong, dan mikrometer sekrup. Sementara itu, alat
ukur massa bisa berupa timbangan yang banyak kita temukan di pasaran. Timbangan atau
neraca dapat berupa neraca analog dengan skala angka dan neraca digital dengan skala
elektronik.

Alat ukur untuk mengetahui besaran pokok waktu di antaranya adalah jam pasir, arloji,
dan stopwatch. Terakhir, alat ukur yang digunakan untuk mengukur suhu disebut dengan
termometer. Berbagai jenis termometer dibuat sesuai dengan tinggi suhu benda yang akan
diukur.

Besaran Turunan

Besaran turunan adalah besaran yang satuannya diturunkan dari besaran pokok. Beberapa


contohnya yang sering kita gunakan adalah kecepatan. Kecepatan kita dapatkan dari
dua besaran pokok, yaitu panjang dan waktu. Satuan dari besaran turunan kita kenal sebagai
satuan turunan.

Sebagai kombinasi atau turunan dari besaran pokok, tentu ada banyak besaran turunan yang
kita dapatkan. Tapi, beberapa contohnya dapat kita lihat pada tabel di bawah ini.
Untuk mengukur besaran turunan, diperlukan alat ukur tertentu, contohnya
adalah speedometer untuk mengukur kecepatan, voltmeter untuk mengukur tegangan listrik, dan
dinamometer untuk mengukur gaya.

Besaran Pokok dan Turunan – Pengertian, Dimensi, Contoh &


Tabel – Dosenpendidikan.Com – Pengukuran adalah penentuan besaran,
dimensi, atau kapasitas, biasanya terhadap suatu standar atau satuan pengukuran.
Pengukuran tidak hanya terbatas pada kuantitas fisik, tetapi juga dapat diperluas
untuk mengukur hampir semua benda yang bisa dibayangkan, seperti tingkat
ketidakpastian, atau kepercayaan konsumen. Dalam definisi lain, pengukuran
adalah sebuah kegiatan menggunakan alat dengan tujuan mengetahui nilai suatu
besaran.

PROMOTED CONTENT
Rasa sakit di persendian anda akan hilang selamanya

Artropant

Nyeri sendi dan tulang belakang hilang dalam 1 malam!

Artropant

Lakukan dan wajah anda akan berusia 25 tahun lebih muda

Goji Cream
Bagaimana cara mengembalikan penglihatan 100% tanpa operasi?

Themainhealth

Pengukuran dibedakan menjadi 2, yaitu pengukuran langsung dan pengukuran


tidak langsung. Pengukuran langsung yaitu membandingkan nilai besaran yang
diukur dengan besaran standar yang diterima sebagai satuan sedangkan
pengukuran tidak langsung yaitu mengukur suatu besaran dengan cara mengukur
besaran lain.

Alat Ukur
Ketika akan melakukan pengukuran suatu besaran Fisika, dibutuhkan alat ukur
untuk membantu mendapatkan data hasil pengukuran. Untuk mengukur panjang
suatu benda, dapat digunakan mistar, jangka sorong, atau mikrometer ulir (sekrup).
Untuk mengukur massa suatu benda dapat menggunakan timbangan atau neraca.
Adapun untuk mengukur waktu, dapat menggunakan jam atau stopwatch. Selain
faktor alat ukur, untuk mendapatkan data hasil pengukuran yang akurat perlu juga
dipertimbangkan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi proses pengukuran,
antara lain benda yang diukur, proses pengukuran, kondisi lingkungan, dan orang
yang melakukan pengukuran.

 Mistar Ukur

Pada umumnya, mistar sebagai alat ukur panjang memiliki dua skala ukuran, yaitu
skala utama dan skala terkecil. Satuan untuk skala utama adalah sentimeter (cm)
dan satuan untuk skala terkecil adalah milimeter (mm). Skala terkecil pada mistar
memiliki nilai 1 milimeter. Jarak antara skala utama adalah 1 cm. Di antara skala
utama terdapat 10 bagian skala terkecil sehingga satu skala terkecil memiliki nilai
sepersepuluh cm= 0,1 cm atau 1 mm. Mistar memiliki ketelitian atau ketidakpastian
pengukuran sebesar 0,5 mm atau 0,05 cm, yakni setengah dari nilai skala terkecil
yang dimiliki oleh mistar tersebut.

 Jangka Sorong
Pernahkah Anda melihat atau menggunakan alat ukur yang memiliki skala nonius?
Salah satu alat ukur ini adalah jangka sorong. Alat ukur ini digunakan untuk
mengukur diameter dalam, diameter luar, serta kedalaman suatu benda yang akan
diukur.

Jangka sorong merupakan alat ukur panjang yang terdiri atas skala utama, skala
nonius, rahang pengatur garis tengah dalam, rahang pengatur garis tengah luar,
dan pengukur kedalaman. Rahang pengatur garis tengah dalam dapat digunakan
untuk mengukur diameter bagian dalam sebuah benda. Adapun rahang pengatur
garis tengah bagian luar dapat digunakan untuk mengukur diameter bagian luar
sebuah benda.

 Mikrometer Ulir (Sekrup)

Seperti halnya jangka sorong, mikrometer ulir (sekrup) terbagi ke dalam beberapa
bagian, di antaranya landasan, poros, selubung dalam, selubung luar, roda
bergerigi, kunci poros, dan bingkai. ). Skala utama dan nonius terdapat dalam
selubung bagian dalam dan selubung bagian luar. Selubung bagian luar adalah
tempat skala nonius yang memiliki 50 bagian skala.

Satu skala nonius memiliki nilai 0,01 mm. Hal ini dapat diketahui ketika memutar
selubung bagian luar sebanyak satu kali putaran penuh, akan diperoleh nilai 0,5 mm
skala utama. Oleh karena itu, nilai satu skala nonius adalah 0,5/50mm=0,01 mm
sehingga nilai ketelitian atau ketidakpastian mikrometer ulir (sekrup) adalah 0,005
mm atau 0,0005 cm.

 Stopwatch

Banyak sekali macam dan jenis alat ukur waktu. Salah satu contohnya adalah
stopwatch. Stopwatch merupakan alat pengukur waktu yang memiliki skala utama
(detik) dan skala terkecil (milidetik). Pada skala utama, terdapat 10 bagian skala
terkecil sehingga nilai satu skala terkecil yang dimiliki oleh stopwatch analog adalah
0,1 detik. Ketelitian atau ketidakpastiannya adalah 0,05 detik.

 Neraca

Terdapat banyak macam alat ukur massa, misalnya neraca ohaus, neraca pegas,
dan timbangan. Setiap alat ukur massa memiliki cara pengukuran yang berbeda.

Baca Juga : 1 Kg Berapa Gram


Kesalahan dalam Pengukuran
 Keteledoran

Umumnya disebabkan oleh keterbatasan pada pengamat, diantaranya kurang


terampil menggunakan instrumen, terutama untuk instrumen canggih yang
melibatkan banyak komponen yang harus diatur atau kekeliruan dalam melakukan
pembacaan skala yang kecil.

 Kesalahan sistmatik

Adalah kesalahan yang dapat dituangkan dalam bentuk bilangan (kuantitatif),


contoh : kesalahan pengukuran panjang dengan mistas 1 mm, jangka sorong, 0,1
mm dan mikrometer skrup 0,01 mm.

 Kesalahan acak

Merupakan kesalahan yang dapat dituangkan dalam bentuk bilangan (kualitatif).


Contoh: kesalahan pengamat dalam membaca hasil pengukuran panjang,
pengabaian pengaruh gesekan udara pada percobaan ayunan sederhana,
pengabaian massa tali dan gesekan antar tali dengan katrol pada percobaan hukum
II Newton.

 Ketidakpastian pada Pengukuran

Ketika mengukur suatu besaran fisis dengan menggunakan instrumen, tidaklah


mungkin akan mendapatkan nilai benar X0, melainkan selalu terdapat
ketidakpastian. Ketidakpastian ini disebabkan oleh beberapa hal misalnya batas
ketelitian dari masing-masing alat dan kemampuan dalam membawa hasil yang
ditunjukkan alat ukur.
Besaran dan Satuan

Besaran fisis yaitu segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka.
Besaran fisis digunakan untuk menyatakan hukum-hukum fisika, misalnya: panjang,
massa, waktu, gaya, kecepatan, temperatur, intensitas cahaya, dan banyak lagi
yang lain. Ada banyak besaran fisis, kadang-kadang saling bergantung satu dengan
lainnya, sehingga pengaturannya menjadi sulit, misalnya saja laju (speed) adalah
perbandingan antara panjang dan waktu. Yang harus kita lakukan adalah memilih
sejumlah kecil besaran fisis sebagai besaran pokok. Besaran-besaran fisis lainnya
dapat diturunkan dari besaran pokok.

Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur, dihitung, memiliki nilai dan
satuan. Besaran menyatakan sifat dari benda. Sifat ini dinyatakan dalam angka
melalui hasil pengukuran. Oleh karena satu besaran berbeda dengan besaran
lainnya, maka ditetapkan satuan untuk tiap besaran. Satuan juga menunjukkan
bahwa setiap besaran diukur dengan cara berbeda.

Dari pengertian diatas, dapat diartikan bahwa sesuatu dapat dikatan besaran harus
mempunyai 3 syarat, yaitu :

1. Dapat diukur atau dihitung


2. Dapat dinyatakan dengan angka-angka atau mempunyai nilai
3. Mempunyai satuan

Satuan didefinisikan sebagai pembanding dalam suatu pengukuran besaran. Setiap


besaran mempunyai satuan masing-masing, tidak mungkin dalam 2 besaran yang
berbeda mempunyai satuan yang sama. Apa bila ada dua besaran berbeda
kemudian mempunyai satuan sama maka besaran itu pada hakekatnya adalah
sama. Sebagai contoh Gaya (F) mempunyai satuan Newton dan Berat (W)
mempunyai satuan Newton. Besaran ini kelihatannya berbeda tetapi sesungguhnya
besaran ini sama yaitu besaran turunan gaya. Syarat yang harus dimiliki suatu
satuan agar bisa menjadi satuan standar :
Baca Juga : Listrik Dinamis

1. Nilai satuan harus tetap, baik dalam cuaca panas atau dingin, bagi orang
dewasa maupun bagi anak-anak, dan terhadap perubahan-perubahan
lingkungan lainnya. Sebagai contoh, jengkal tidak bisa dijadikan satuan baku
karena berbeda-beda untuk masing-masing orang, sementara meter berlaku
sama baik untuk orang dewasa mapun anak-anak. Oleh karena itu, meter
bisa digunakan sebagai satuan standar.
2. Mudah diperoleh kembali (mudah ditiru), sehingga orang lain yang ingin
menggunakan satuan tersebut dalam pengukurannya bisa memperolehnya
tanpa banyak kesulitan.

3. Satuan harus diterima secara internasional. Ini berkaitan dengan kepentingan


ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan deterimanya suatu satuan sebagai
satuan internasional maka ilmuwan dari satu negara dapat dengan mudah
memahami hasil pengukuran dari ilmuwan negara lain.Sistem satuan yang
paling banyak digunakan di seluruh dunia, yang berlaku secara interasional
adalah sistem satuan SI, kependekan dari bahasa Prancis Systeme
International d’Unites. Sistem ini diusulkan pada General Conference on
Weights and Measures of the International Academy of Science pada tahun
1960.

Di dalam ilmu fisika, besaran dikelompokkan menjadi 2 macam, yaitu besaran


pokok dan besaran turunan.

Besaran Pokok
Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu dan
tidak diturunkan dari besaran lain. Didalam Sistem Internasional (SI) terdapat 7
besaran pokok yang memiliki dimensi dan 2 besaran tambahan yang tidak memiliki
dimensi. Sebelum adanya standar internasional, hampir tiap negara menetapkan
sistem satuannya sendiri.

Penggunaan bermacam-macam satuan untuk suatu besaran ini menimbulkan


kesukaran. Kesukaran pertama adalah diperlukannya bermacam-macam alat ukur
yang sesuai dengan satuan yang digunakan. Kesukaran kedua adalah kerumitan
konversi dari satu satuan ke satuan lainnya, misalnya dari jengkal ke kaki. Ini
disebabkan tidak adanya keteraturan yang mengatur konversi satuan-satuan
tersebut.

Akibat kesukaran yang ditimbulkan oleh penggunaan sistem satuan yang berbeda
maka muncul gagasan untuk menggunkan hanya satu jenis satuan saja untuk
besaran-besaran dalam ilmu pengetahuan alam dan teknologi. Suatu perjanjian
internasional telah menetapkan satuan sistem internasional (Internasional System
of Units) disingkat satuan SI. Satuan SI ini diambil dari sistem metrik yang telah
digunakan di Perancis.

Berikut adalah tabel besaran pokok dalam satuan sistem internasional (SI) :

 Panjang
Panjang adalah jarak dalam suatu ruang. Perlihatkanlah lengan anda dan
bentangkanlah jari anda, maka jarak antara siku dan ujung jari terjauh anda dikenal
sebagai satu cubit, inilah cara yang dilakukan selama kurang lebih 4000 tahun lalu
di Mesir dan Mesopotamia. Satu cubit diambil sebagai satuan panjang. Piramida
besar masa lalu dibangun dengan berdasarkan satuan cubit. Tetapi sangat sukar
jika harus menggunakan satuan cubit, karena satu cubit setiap orang berbeda-beda.

Baca Juga : Kromatografi Adalah

Sekarang orang menggunakan meter sebagai satuan SI. Semula satu


meter ditetapkan sebagi jarak antara dua goresan pada meter standar sehingga
jarak dari kutub utara ke khatulistiwa melalui paris adalah 10 juta meter. Meter
standar adalah sebuah batang yang terbuat dari campuran platina-iridium. Meter
standar sulit dibuat ulang. Oleh karena itu, dibuat turunan-turunannya dengan
proses yang sangat teliti.

Adapun kendala dalam penggunaan meter standar sebagai standar primer untuk
panjang. Pertama, meter standar mudah rusak dan jika rusak batang itu sukar
dibuat ulang. Kedua, ketelitian pengukuran tidak lagi memadai untuk ilmu
pengetahuan dan teknologi modern.

Untuk mengatasi kendala-kendala tersebut, pada pertemuan ke 11 Konferensi


Umum Timbangan dan Ukuran tahun 1960, ditetapkan suatu standar atomic untuk
panjang. Pilihan jatuh kepada gelombang cahaya yang dipancarkan oleh gas
kripton-86 (simbol Kr-86). Satu meter didefisinikan sama dengan 1 650 761,73 kali
panjang gelombang sinar jingga yang dipancarkan oleh atom-atom gas kripton-86
didalam ruang hampa pada suatu loncatan listrik (CGPM ke-11, 1960). Meter yang
di ‘atom’ kan ini sama panjang dengan meter standar. Meter ini mudah dibuat
dengan ketelitian yang tinggi.

CGPM adalah singkatan dari Conference Generale des Poids et Measures ㅡ


Konferensi Umum Timbangan dan Ukuran, yaitu suatu badan yang bernaung
dibawah Organisasi Internasional Timbangan dan Ukuran (OIPM ㅡ Organisation
Internationale des Poids et Measures). Tugas badan ini, yaitu mengadakan
konferensi sedikitnya satu kali dalam enam tahun dan mengesahkan ketentuan baru
dalam bidang metrologi dasar.

Definisi baru satuan meter ; sejak lama sudah diketahui bahwa laju cahaya dalam
vakum adalam tetapan c dengan nilai 299 792 458 m/s, dengan ketelitian sama
dengan ketelitian c, yaitu 4 :109 (lebih teliti daripada menggunakan loncatan listrik
oleh atom-atom Kr-86 dengan ketelitian 1 : 108) karena alasan inilah ahli metrology
sepakat untuk membuang definisi yang berhubungan dengan pancaran atom
kripton dan menggantikannya dengan meter yang berhubungan dengan
tetapan c dan sekon.

 Massa

Orang awam sering menyamakan massa dengan berat. Dalam fisika kedua istilah
itu berbeda. Massa berkaitan dengan jumlah zat (materi) yang dikandung suatu
benda. Sedangkan berat adalah gaya berarah ke pusat bumi yang dikerjakan oleh
bumi pada suatu benda. Oleh karena itu, massa tetap tidak bergantung pada lokasi
benda, sedangkan berat bergantung pada lokasi benda. Dalam SI satuan massa
adalah kilogram (Kg). satu kilogram adalah massa sebuah kilogram standar
(sebuah silinder terbuat dari platina-iridium), yang disimpan di lembaga Timbangan
dan Ukuran Internasional (CGPM ke-1 1899).

Untuk menentukan massa sebuah atom, ilmuwan menetapkan standar massa


kedua, yaitu berdasarkan massa atom karbon-12. Berdasarkan persetujuan
internasional, ditetapkan bahwa massa sebuah atom karbon-12 sama dengan 12u
(u adalah lambing untuk atomic mass unit).
1 u = 1,6605402 x 10-17 Kg
Dalam menentukan massa sebuah atom, ilmuwan menggunakan spektrometer
massa, yang didesain pertama kali oleh Francis William pada tahun 1919. Dalam
spektrometer massa, kita menentukan perbandingan massa terhadap muatan
(m/q) dari ion yang muatannya diketahui dengan mengukur jari-jari orbit melingkar
ion tersebut dalam medan magnetik seragam.

Baca Juga : Sublimasi Adalah

Dengan spektrometer massa pertama saja, perbedaan massa dapat diukur hingga
ketelitian 1 bagian dalam 10 000.

 Waktu

Lebih dari 3000 tahun yang lalu Bangsa Mesir membagi siang dan malam hari atas
12 jam yang sama. Aritmatika bangsa Babilonia memiliki bilangan dasar 60. Ini
kemungkinan yang menyebabkan ketika jam mekanik berhasil dibuat pada abad ke-
14, 1 jam dibagi lagi atas 60 menit. Kemudian, ketika jam mekanik bisa mengukur
selang waktu yang lebih singkat, 1 menit dibagi lagi atas 60 detik. Dan satuan dari
waktu adalah sekon atau detik. Satu sekon adalah selang waktu yang diperlukan
oleh atom sesium-133 untuk melakukan getaran sebanyak 9 192 631 770 kali
dalam transisi antara dua tingkat energi di tingkat energi dasarnya (CGPM ke-13;
1967).

 Kuat Arus

Satuan kuat arus listrik adalah “ampere” (disingkat A). Satu ampere adalah kuat
arus tetap yang jika dialirkan melalui dua buah kawat yang sejajar dan sangat
panjang, dengan tebal yang dapat diabaikan dan diletakkan pada jarak pisah 1
meter dalam vakum, menghasilkan gaya 2 × 10-7 newton pada setiap meter kawat.
1 A adalah arus yang dalam keadaan mengalir melalui dua  konduktor berciri lurus
dan sejajar dengan panjang tak terhingga  dan luas penampang yang diabaikan
serta ditempatkan pada ruang hampa dengan terpisah oleh jarak sepanjang 1 m,
menghasilkan diantara kedua konduktor pada setiap meter panjangnya gaya
sebesar 0,2.10 -6N.

 Suhu

Satuan suhu adalah “kelvin” (disingkat K). Satu kelvin adalah 1/273,16 kali suhu
termodinamika titik tripel air (CGPM ke-13, 1967). Dengan demikian, suhu
termodinamika titik tripel air adalah 273,16 K. Titik tripel air adalah suhu dimana air
murni berada dalam keadaan seimbang dengan es dan uap jenuhnya. 1K adalah
1/273,17 suhu termodinamis dari air (H2O) pada titik bekunya.  Pada skala celcius,
suhu titik beku air sama dengan 0.01 oC. Dalam hal ini 0oC=273,16 K Interval skala
temperature untuk 1oC sama dengan interval skala untuk 1 K.

 Jumlah Molekul

Satuan jumlah molekul adalah “mol”. 1 mol adalah banyaknya materi dari suatu zat
yang sama dengan banyaknya partikel-partikel atom C-12 sebanyak 0,012 kg.
Macam dari partikel-partikel harus disebutkan.

 Intesitas Cahaya

Satuan intensitas cahaya adalah “kandela” (disingkat cd). Satu kandenla adalah
intensitas cahaya suatu sumber cahaya yang memancarkan radiasi monokromatik
pada frekuensi 540 × 1012 hertz dengan intensitas radiasi sebesar 1/683 watt per
steradian dalam arah tersebut (CGPM ke-16, 1979). 1 cd adalah intensitas cahaya
dari sumber radiasi sinar monokromatik dengan frekuensi 540 Thz (Terahertz) pada
arah tertentu, dalam keadaan intensitas radiasi sumber cahaya tersebut pada arah
ini adalah 1/683 W/sr (watt per steradial). 1 steradial adalah suatu satuan sudut
ruang yang mencakup 1 m2 luas permukaan bola dengan jari-jari 1m. Luas
permukaan keseluruhan dari bola ini dapat dituliskan sebagai A sp(1m) = 4 m2. Sehingga
sudut ruang keseluruhan dari steradial adalah = 4

Besaran Turunan
Besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari besaran pokok. Dengan
demikian satuan besaran turunan diturunkan dari satuan besaran pokok. Contoh
besaran turunan adalah Berat, Luas, Volume, Kecepatan, Percepatan, Massa Jenis,
Berat jenis, Gaya, Usaha, Daya, Tekanan, Energi Kinetik, Energi Potensial,
Momentum, Impuls, Momen inersia, dll. Dalam fisika, selain tujuh besaran pokok
yang disebutkan di atas, lainnya merupakan besaran turunan. Besaran Turunan
selengkapnya akan dipelajari pada masing-masing pokok bahasan dalam pelajaran
fisika.

Baca Juga : 

Berikut contoh beberapa besaran turunan dalam fisika dapat ditunjukkan pada tabel
dibawah ini.
Selain besaran pokok dan turunan, besaran fisika masih dapat dibagi atas dua
kelompok lain yaitu besaran skalar dan besaran vektor. Besaran‐besaran seperti
massa, jarak, waktu dan volume, termasuk besaran skalar, yakni besaran yang
hanya memiliki besar atau nilai saja tetapi tidak memiliki arah.

Sedangkan besaran seperti perpindahan, kecepatan, percepatan dan gaya


termasuk besaran vektor, yaitu besaran yang memiliki besar (atau nilai) dan juga
memiliki arah. Dalam besaran vektor kita hanya mementingkan atau memfokuskan
hanya pada nilai suatu besarannya tetapi kita juga akan memperhatikan arah dari
besaran vektor tersebut. Beberapa contoh besaran vektor misalnya perpindahan,
gaya dan lain-lain.

Dimensi suatu Besaran Pokok, Besaran Turunan dan


Analisis Dimensi
Dimensi suatu besaran menujukkan cara besaran itu tersusun dari besaran-besaran
pokok. Dimensi besaran pokok dinyatakan dengan lambang huruf tertentu (ditulis
huruf besar), dan atau diberi kurung persegi. Sebagai contoh, dimensi dari besaran
massa ditulis M atau [M]. Dimensi suatu besaran turunan ditentukan oleh rumus
besaran turunan tersebut jika dinyatakan dalam besaran-besaran pokok. Sebagai
contoh, dimensi dari besaran percepatan yang didefinisikan sebagai hasil bagi dari
kecepatan dan waktu adalah sebagai berikut :

Adapun cara-cara menentukan dimensi besaran turunan dari dimensi besaran


pokok yaitu :

Analisis dimensi dalam fisika adalah alat konseptual yang sering diterapkan dalam
fisika, dan teknik untuk memahami keadaan fisis yang melibatkan besaran fisis
yang berbeda-beda. Adapun tiga manfaat dimensi dalam fisika, sebagai berikut.

1. Dapat digunakan untuk membuktikan dua besaran fisis setara atau tidak. Dua
besaran fisis yang hanya setara jika keduanya memiliki dimensi yang sama
dan keduanya termasuk besaran skalar atau keduanya termasuk besaran
vektor.
2. Dapat digunakan untuk menetukan persamaan yang pasti atau mungkin
benar.
3. Dapat digunakan untuk menurunkan persamaan suatu besaran fisis jika
kesebandingan besaran fisis tersebut dengan besaran fisis lainnya diketahui.

Baca Juga : Siklus Batuan


Angka Penting
 Definisi Angka  Penting

Mengukur sangat berbeda dengan menghitung, walupun keduanya mengaitkan


angka-angka dengan suatu benda. Kita dapat menghitung jumlah lembaran buku
secara pasti. Akan tetapi, pengukuran selalu memiliki ketidakpastian. Misalnya
ketebalan kertas yang diukur dengan menggunakan micrometer sekrup. Tinggi
benda yang diukur dengan menggunakan meteran. Diameter tabung yang diukur
dengan menggunakan jangka sorong. Massa benda yang diukur menggunakan
neraca atau timbangan. Suhu yang diukur dengan menggunakan termometer. Kuat
arus yang diukur menggunakan amperemeter.

Bila kita mengukur panjang suatu benda dengan mistar berskala mm (mempunyai
batas ketelitian 0,5 mm) dan melaporkan hasilnya dalam 4 angka penting, yaitu
114,5 mm. Jika panjang benda tersebut kita ukur dengan jangka sorong (jangka
sorong mempunyai batas ketelitian 0,1 mm) maka hasilnya dilaporkan dalam 5
angka penting, misalnya 114,40 mm, dan jika diukur dengan mikrometer sekrup
(Mikrometer sekrup mempunyai batas ketelitian 0,01 mm) maka hasilnya dilaporkan
dalam 6 angka penting, misalnya 113,390 mm.

Ini menunjukkan bahwa banyak angka penting yang dilaporkan sebagai hasil
pengukuran mencerminkan ketelitian suatu pengukuran. Makin banyak angka
penting yang dapat dilaporkan, makin teliti pengukuran tersebut. Semakin besar
tingkat ketelitian alat ukur, maka semakin kecil tingkat ketidakpastian dalam
pengukuran. Tentu saja pengukuran panjang dengan mikrometer sekrup lebih teliti
dari jangka sorong dan mistar. Pada hasil pengukuran mistar tadi dinyatakan dalam
bilangan penting yang mengandung 4 angka penting : 114,5 mm. Tiga angka
pertama, yaitu: 1, 1, dan 4 adalah angka eksak/pasti karena dapat dibaca pada
skala, sedangkan satu angka terakhir, yaitu 5 adalah angka taksiran karena angka
ini tidak bisa dibaca pada skala, tetapi hanya ditaksir.

Jadi, angka penting adalah bilangan yang diperoleh dari hasil pengukuran dengan
menggunakan alat ukur, yang terdiri dari angka-angka penting yang sudah pasti
(terbaca pada alat ukur) dan satu angka terakhir yang ditafsir atau diragukan.
Sedangkan angka hasil perhitungan, bukan termasuk angka penting. Sebagai
contoh jumlah mahasiswa Pendidikan Fisika kelas A 09, Unimed adalah 50 orang.
Maka angka 50 tidak memiliki angka penting, karena angka 50 merupakan angka
hasil menghitung, bukan angka hasil mengukur.     Jadi, angka eksak/pasti adalah
angka yang sudah pasti (tidak diragukan nilainya), yang diperoleh dari kegiatan
membilang (menghitung).

Baca Juga : Bagian Bagian Mikroskop


 Aturan Angka  Penting
Tujuan dari pengukuran adalah menunjukkan hasil pengukuran tersebut pada orang
lain sehingga orang tersebut mengerti dan paham. Untuk itu diperlukan suatu aturan
agar penyajian hasil pengukuran tersebut mudah dipahami dan tetap memberikan
keakuratan yang dibutuhkan. Dan juga untuk menentukan jumlah angka penting
dari suatu perhitungan atau pengukuran mutlak perlu rumus atau aturan. Aturan
yang dimaksud di atas adalah aturan angka penting. Berikut aturan angka penting,
antara lain :

 Semua angka bukan nol adalah angka penting. Contoh : 325 mempunyai 3
angka penting. 52,34 mempunyai 4 angka penting. 548 mempunyai 3 angka
penting. 1,871 mempunyai 4 angka penting. 12,34 mempunyai 4 angka
penting.
 Angka nol yang terletak di antara angka bukan nol adalah angka penting.
Contoh: 1,009 mempunyai 4 angka penting, 3,02 mempunyai 3 angka
penting. 2,022 mempunyai 4 angka penting. 101 mempunyai 3 angka penting.
 Angka nol disebelah kanan angka bukan nol adalah angka penting, kecuali
ada penjelasan khusus. Contoh : 1.300.000 mempunyai 4 angka penting
 Angka nol dibelakang koma dan mengikuti angka bukan nol adalah angka
penting.
 Angka nol disebelah kanan tanda desimal dan tidak diapit angka nol bukan
angka penting. Contoh : 25,00 mempunyai 2 angka penting. 25,000
mempunyai 2 angka penting. 2500 mempunyai 4 angka penting, karena tidak
ada tanda desimalnya.
 Angka nol dibelakang angka bukan nol terakhir dalam bilangan yang
mempunyai tanda desimal adalah angka penting. Contoh : 25,00 mempunyai
4 angka penting. 3,50 mempunyai 3 angka penting.
 Angka nol di belakang angka bukan nol terakhir dalam bilangan yang tidak
mempunyai tanda desimal (koma) bisa merupakan angka penting atau
merupakan angka tidak penting. Untuk menandai angka nol yang merupakan
angka penting, tandai angka-angka nol tersebut dengan garis atas atau tulis
dalam tanda kurung berapa angka penting yang ada dalam bilangan tersebut.
Contoh: 2500 mempunyai 2 angka penting, 35000 mempunyai 3 angka
penting, 12000 mempunyai 4 angka penting, 800 (2 angka penting)
mempunyai 2 angka penting.
 Angka nol yang terletak di sebelah kiri angka bukan nol, baik yang terletak di
sebelah kiri maupun di sebelah kanan koma desimal, bukan angka penting.

Baca Juga : Siklus Carnot

Jadi, 0,63 memiliki 2 angka penting dan 0,008 memiliki 1 angka penting. Hal ini
akan lebih mudah terlihat jika ditulis 63 × 10 –2 dan 8 × 10–3. Dalam penulisan hasil
pengukuran, ada kalanya terdapat angka yang digarisbawahi. Tanda garis bawah
ini menunjukkan nilai yang diragukan. Angka yang digarisbawahi termasuk angka
penting, tetapi angka setelah angka yang diragukan bukan angka penting. Jadi,
3541 memiliki 3 angka penting dan 501,35 memiliki 4 angka penting.
 Angka nol yang berada di belakang angka bukan nol, bukan termasuk angka
penting kecuali setelah ditentukan letak desimalnya. Misalnya angka 12500,
harus diubah dulu menjadi 1,25 x 104 berarti memiliki 3 angka penting. Jika
kita mengubahnya menjadi 1,250 x 104 berarti terdapat 4 angka penting
 Semua angka sebelum orde (Pada notasi ilmiah) termasuk angka penting.
Contoh : 3,2 x 105 memiliki dua angka penting, yakni 3 dan 2. 4,50 x
103 memiliki tiga angka penting, yakni 4, 5 dan 0.
 Bilangan-bilangan puluhan, ratusan, ribuan, dan seterusnya yang  memiliki
angka-angka nol pada deretan akhir harus dituliskan dalam   notasi ilmiah
agar jelas apakah angka-angka nol tersebut adalah angka penting atau
bukan.

Contoh :

Angka terakhir pada contoh di atas bersifat ambigu. Untuk   menghilangkan sifat
ambigu, notasi ilmiah harus dipakai.

 Batasan jumlah angka penting bergantung dengan tanda yang diberikan pada
urutan angka dimaksud.  Dengan kata lain, Angka nol pada deretan akhir
sebuah bilangan   termasuk angka penting, kecuali kalau angka sebelum nol
diberi garis bawah.

Contoh: 1500 ton (memiliki 4 angka penting) tapi kalau ada garis bawah di angka 0
pertama maka angka pentingnya jadi 3.
Pengertian Besaran Pokok dan Turunan

1. Besaran Pokok
Besaran pokok merupakan besaran yang satuannya didefinisikan atau ditetapkan dulu,
yang berdiri sendiri, dan gak tergantung pada besaran lainnya.

Sedangkan, dimensi merupakan cara buat menyusun suatu besaran yang susunannya
berdasarkan besaran pokok dengan memakai lambang/huruf tertentu yang
ditempatkan dalam kurung siku.

Nah, para ahli Fisika merumuskan 7 macam besaran pokok, diantaranya sebagai
berikut ini:

1. Panjang (meter)
2. Massa (kilogram)
3. Waktu (sekon)
4. Suhu atau Temperatur (Kelvin)
5. Kuat arus listrik (Ampere)
6. Intensitas cahaya (candela)
7. Jumlah zat (mol)
Artinya:

1. 1 meter yaitu panjang lintasan yang ditempuh oleh cahaya pada ruang vakum
dalam selang waktu 1/299 792 458 sekon.
2. 1 kilogram yaitu massa sebuah silinder platinum-iridium yang mempunyai tinggi
dengan diameter 3.9 cm.
3. 1 sekon yaitu selang waktu yang dibutuhkan atom cesium-133 buat bergetar
sebanyak 9 192 631 770.
4. 0 kelvin yaitu 0 absolut (kondisi dalam termodinamika dimana, partikel-partikel
penyusun mater berhenti bergerak.1 kelvin yaitu pecahan 1/273.16 dari
temperatur termodinamika triple point air.
5. 1 ampere yaitu arus yang mengalir pada dua penghantar lurus paralel pada
ruang vakum dengan jarak pisah 1 meter, dengan panjang masing-masing
penghantar gak terhingga dan luas penampang diabaikan yang akan
menghasilkan gaya tarik-menarik sebesar 2 x 10-7 N/m.
6. 1 candela yaitu intensitas cahaya pada arah tertentu dari suatu sumber yang
memancarkan radiasi monokromatik dengan frekuensi 540 x 1012 Hz dan
mempunyai intensitas radian pada arah 1/683 watt per steradian.
7. 1 mol yaitu jumlah zat penyusun suatu unsur sebanyak jumlah atom pada 0.012
kg atom Carbon-12.
 

2. Besaran Turunan
Besaran turunan merupakan besaran yang terbentuk dari satu atau lebih besaran
pokok yang ada dan besaran adalah segala sesuatu yang mempunyai nilai dan bisa
dinyatakan dengan suatu angka.

Berikut ini ada beberapa macam dari sebuah besaran turunan, yaitu:

1. Luas (m2)
2. Kecepatan (v)
3. Percepatan (m/s2)
4. Massa jenis (ρ)
5. Volume (m3)
6. Berat (W)
Artinya:

1. Luas diturunkan dari besaran panjang, yaitu panjang dikali panjang.


2. Kecepatan diturunkan dari besaran panjang dan waktu, yaitu panjang/jarak
dibagi waktu.
3. Percepatan diturunkan dari besaran panjang dan waktu, yaitu jarak/panjang
dibagi dengan waktu pangkat dua.
4. Massa jenis diturunkan dari besaran massa dan panjang, yaitu massa dibagi
dengan panjang pangkat tiga (volume)
5. Gaya diturunkan dari besaran massa, panjang, dan waktu, yaitu massa dikali
(panjang dibagi waktu pangkat dua).
6. Tekanan diturunkan dari besaran massa, panjang, dan waktu, yaitu massa dibagi
dengan (massa dikali waktu pangkat dua).
Besaran turunan mempunyai ciri khusus, diantaranya yaitu diperoleh dari pengukuran
langsung dan gak langsung, mempunyai satuan lebih dari satu dan diturunkan dari
besaran pokok.

 
Dimensi Besaran Pokok dan Turunan

Dimensi merupakan penggambaran suatu besaran turunan yang ada didalam besaran
– besaran pokok penyusunnya.

Dengan begitu, besaran pokok ini mempunyai dimensi yang paling dasar seperti
berikut dibawah ini:
Sedangkan, buat dimensi besaran turunan seperti tabel yang ada dibawah ini:
Kemudian, contohnya nih buat menentukan Dimensi Suatu Besaran Turunan yaitu
seperti dibawah ini:

1. Persamaan Volume
Persamaan volume merupakan hasil kali panjang, lebar dan tinggi dimana ketiganya
mempunyai dimensi panjang, yaitu [L]. Dengan itu, persamaan dimensi volume
dituliskan sebagai berikut:

[volume] = [panjang] [lebar] [tinggi]

[volume] = [L] [L] [L] = [L]3


2. Persamaan Massa Jenis
Persamaan Massa Jenis merupakan hasil bagi massa dan volume. Massa mempunyai
dimensi [M] dan volume mempunyai dimensi [L]3. Dengan demikian, dimensi massa
jenis yaitu:
[massa jenis] = [massa]/[volume] = [M]/[L-3] = [M] [L]-3
3. Persamaan Perepatan
Persamaan Percepatan merupakan hasil bagi Kecepatan (besaran turunan) dengan
Waktu, di mana Kecepatan adalah hasil bagi Perpindahan dengan Waktu.

Makanya, kamua terlebih dahulu menentukan dimensi Kecepatan yang kemudian baru
dimensi Percepatan.

[kecepatan] = [perpindahan]/[waktu] = [L]/[T] = [L] [T]-1


[percepatan] = [kecepatan]/[waktu] = [L] [T]-1/[T] = [L] [T]-2
4. Persamaan Usaha
Persamaan Usaha yaitu hasil kali Gaya (besaran Turunan) dan Perpindahan (dimensi
= [L]). Gaya yaitu hasil kali massa (dimensi = [M]) dengan percepatan (besaran
turunan).

Karena itu, kamu tentukan dulu dimensi Percepatan, kemudian dimensi Gaya dan
terakhir dimensi Usaha.

[percepatan] = [L] [T]-2 (diperoleh dari hasil (c))


[gaya] = [massa] [percepatan] = [M] ([L] [T]-2) = [M] [L]2 [T]-2
[usaha] = [gaya] [perpindahan] = ([M] [L] [T]-2) [L] = [M] [L]2 [T]-2

 
Alat Ukur Besaran Pokok dan Turunan

Dibawah ini ada beberapa alat buat mengukur suatu besaran pokok dan turunan,
diantaranya sebagai berikut ini:

1. Mistar Ukur
Mistar sebagai alat ukur panjang punya 2 skala ukuran, yaitu skala utama dan skala
terkecil. Satuan buat skala utama yaitu centimeter (cm) dan satuan buat skala terkecil
yaitu milimeter (mm).

Skala terkecil pada mistar mempunyai nilai 1 milimeter. Jarak antara skala utama
merupakan 1 cm.

Di antara skala utama ada 10 bagian skala terkecil, jadi satu skala terkecil mempunyai
nilai sepersepuluh cm = 0,1 cm atau 1 mm.

Mistar mempunyai ketelitian atau ketidakpastian pengukuran sebesar 0,5 mm atau 0,05
cm, yaitu setengah dari nilai skala terkecil yang dimiliki oleh mistar tersebut.

2. Jangka Sorong
Jangka sorong merupakan alat ukur panjang yang terdiri atas skala utama, skala
nonius, rahang pengatur garis tengah dalam, rahang pengatur garis tengah luar, dan
pengukur kedalaman.

Rahang pengatur garis tengah dalam bisa dipakai buat mengukur diameter bagian
dalam sebuah benda. Adapun rahang pengatur garis tengah bagian luar bisa dipakai
buat mengukur diameter bagian luar sebuah benda.

3. Mikrometer Ulir (Sekrup)


Mikrometer ulir (sekrup) terbagi ke dalam beberapa bagian diantaranya landasan,
poros, selubung dalam, selubung luar, roda bergerigi, kunci poros, dan bingkai.

Skala utama dan nonius ada dalam selubung bagian dalam dan selubung bagian luar.
Selubung bagian luar yaitu tempat skala nonius yang mempunyai 50 bagian skala.

Satu skala nonius mempunyai nilai 0,01 mm. Hal ini bisa diketahui saat memutar
selubung bagian luar sebanyak satu kali putaran penuh, akan diperoleh nilai 0,5 mm
skala utama.

Makanya, nilai satu skala nonius adalah 0,5/50 mm = 0,01 mm jadi nilai ketelitian atau
ketidakpastian mikrometer ulir (sekrup) yaitu 0,005 mm atau 0,0005 cm.

4. Stopwatch
Stopwatch merupakan alat pengukur waktu yang mempunyai skala utama (detik) dan
skala terkecil (milidetik).

Pada skala utama, ada 10 bagian skala terkecil jadi nilai satu skala terkecil yang
dimiliki oleh stopwatch analog adalah 0,1 detik. Ketelitian atau ketidakpastiannya
adalah 0,05 detik.

5. Neraca
Ada banyak sekali macam alat ukur massa, misalnya neraca ohaus, neraca pegas, dan
timbangan. Setiap alat ukur massa mempunyai cara pengukuran yang berbeda – beda.

 
Kesalahan dalam Pengukuran

Ada beberapa kesalahan dalam melakukan pengukuran dari besaran pokok atau
turunan, yaitu:

1. Kesalahan Sismatik
Kesalahan sismatik merupakan kesalahan yang bisa dituangkan dalam bentuk
bilangan (kuantitatif).

Contohnya: Kesalahan pengukuran panjang dengan mistas 1 mm, jangka


sorong, 0,1 mm dan mikrometer skrup 0,01 mm.
 

2. Kesalahan Acak
Kesalahan acak merupakan kesalahan yang bisa dituangkan dalam bentuk bilangan
(kualitatif).

Contohnya: Kesalahan pengamat dalam membaca hasil pengukuran panjang,


pengabaian pengaruh gesekan udara pada percobaan ayunan sederhana,
pengabaian massa tali dan gesekan antar tali dengan katrol pada percobaan
hukum II Newton.
 

3. Keteledoran
Keteledoran disebabkan oleh keterbatasan pada pengamat, diantaranya kurang
terampil menggunakan instrumen, terutama buat instrumen canggih yang melibatkan
banyak komponen yang harus diatur atau kekeliruan dalam melakukan pembacaan
skala yang kecil.

4. Ketidakpastian pada Pengukuran


Saat mengukur suatu besaran fisis dengan memakai instrumen, gak mungkin akan
mendapatkan nilai benar X0, melainkan selalu ada ketidakpastian.

Ketidakpastian ini disebabkan oleh beberapa hal, misalnya batas ketelitian dari masing
– masing alat dan kemampuan dalam membawa hasil yang ditunjukkan alat ukur.

Contoh Soal Besaran Pokok dan Turunan


1. Hasil pengukuran kapasitas panas C suatu zat padat sebagai fungsi
temperatur T dinyatakan oleh persamaan C = aT + bT3. Satuan untuk a dan b yang
mungkin adalah…
 J buat a dan JK-2 buat b
 JK2 buat a dan J buat b
 Jk buat a dan JK-3 buat b
 JK-2 buat a dan JK-4 buat b
 J buat a dan J buat b
Jawaban:

Kapasitas panas mempunyai satuan JK-1. Satuan ini diperoleh dari persamaan Q = C .
∆T atau bisa juga ditulis C = Q/∆T .
Sementara itu, supaya persamaan C pada soal valid maka kamu harus memenuhi
syarat berikut ini:

a. Satuan C = Satuan (aT) JK-1 = Satuan (a) . K Satuan (a) = JK-2


b. Satuan C = Satuan (bT3) JK-1 = Satuan (b) . K3 Satuan (b) = JK-4
Jadi, jawaban yang tepat buat contoh soal diatas adalah (d) JK-2 buat a dan JK-4 buat b

Besaran Pokok dan Besaran Satuan – Setiap benda diukur dengan satuan yang berbeda-beda. Misalnya
air yang diukur dalam satuan liter (l), massa yang dinyatakan dalam satuan kilogram (kg), waktu yang
dinyatakan dalam satuan sekon, kecepatan yang dinyatakan dalam meter per sekon (m/s), dan masih
banyak lagi satuan ukuran lainnya.

Satuan dan besaran digunakan untuk menyeragamkan jenis ukuran. Jika tidak ada satuan dan besaran
dapat menimbulkan berbagai kesalahpahaman. Misalnya sata satuan panjang yang diukur dalam jengkal.
Seperti yang kita ketahui bahwa setiap orang mempunyai ukuran jengkal yang berbeda-beda. Oleh karena
itu, dibuatlah satuan dan besaran yang baku untuk mengurangi kesalahpahaman dalam hal pengukuran.

Dalam penelitian, adanya penyeragaman satuan dan besaran menjadi hal yang sangat penting. Adanya
keseragaman satuan dan besaran akan menghilangkan kesalahpahaman perhitungan antara ilmuan di
suatu negara dengan negara lainnya. Pentingnya satuan dan besaran ini membuat peneliti untuk
menyepakati sebuah satandar pengukuran besaran dan satuan dalam sistem SI (Standar Internaional).

Apakah saja besaran dan satuan yang ada dalam kesapakan SI? Akan idschool ulas lebih jauh melalui
halaman ini. Sebelum mengulas satuan dan besaran akan dijelaskan terlebih dahulu pengantar tentang
besaran pokok dan besaran satuan. Keduanya merupakan dasar dalam sistem satuan.

Apa yang Dimaksud Besaran Pokok dan Besaran Satuan?

Dalam fisikia, satuan besaran dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu besaran pokok dan besaran satuan.
Pengelompokan besaran satuan ini didasarkan pada satuan penyusunnya.
Pengertian besaran pokok:

Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditentukan dan tetapkan telebih dahulu. Besaran
pokok dipandang sebagai besaran yang berdiri sendiri, tanpa adanya turunan dari besaran-besaran lainnya.

Pengertian besaran turunan:

Besaran turunan adalah besaran yang satuannya diambil atau diturunkan dari besaran pokok. Dengan kata
lain, besaran turunan dapat dikatakan sebagai komposisi dari beberapa besaran pokok.

Sudah jelaskan perbedaannya? Selanjutnya kenali lebih jauh tentang satuan-satuan yang termasuk dalam
besaran pokok dan besaran turunan pada ulasan materi di bawah.

Besaran Pokok

Pengertian besaran pokok telah disebutkan pada pembahasan sebelumnya. Intinya, besaran pokok adalah
kumpulan satuan-satuan awal yang telah disepakati sebagai satuan dasar dalam satuan internasional.
Sebagai satuan dasar, satuan pada besaran pokok hanya terdiri atas satu satuan. Misalnnya satuan
panjang yang dinyatakan dalam meter. Jumlah besaran pokok yang disepakati ada tujuh satuan.

Berikut ini adalah tabel macam-macam satuan yang termasuk dalam besaran pokok.

Baca Juga: Barometer – Alat Ukur Tekanan Udara

Berikutnya, akan diulas tentang besaran selanjutnya, yaitu besaran turunan.

Besaran Turuanan

Pada bagian awal juga telah diberikan pengertian besaran turunan. Lain halnya dengan satuan pada
besaran pokok, satuan-satuan pada besaran turunan merupakan komposisi dari beberapa satuan pada
besaran pada besaran pokok. Misalnya, besaran turunan untuk satuan kecepatan, dinyatakan dalam m/s.
Untuk mendapatkan satuan kecepatan, berkaitan dengan rumus kecepatan.

Perhatikan contoh cara mendapatkan salah satu satuan pada besaran turunan berikut.
Satuan jarak dan waktu merupakan besaran pokok. Seperti yang kita ketahui bahawa, satuan untuk jarak
adalah meter (m) dan satuan untuk waktu adalah sekon (s). Sehingga, satuan kecepatan dinyatakan dalam
m/s.

Banyaknya besaran pokok disepakati ada 7 (tujuh), namun untuk banyaknya besaran turunan sangat
banyak, sehingga tidak ada angka pasti yang dapat mewakili banyaknya jumlah besaran turunan.

Berikut ini adalah tabel daftar beberapa satuan untuk besaran turunan.

Selain ketujuh besaran turunan yang diberikan di atas, terdapat banyak sekali besaran turunan lainnya.
Namun jangan khawatir. Melalui halaman ini, idschool akan memberikan tips untuk membedaka satuan
yang termasuk besaran pokok dan besaran turunan. Tipsnya dapat disimak seperti berikut ini.

Tips Menghafal Besaran Pokok dan Besaran Turunan

Satuan yang termasuk dalam besaran pokok terdiri atas tujuh satuan yang telah disebutkan sebelumnya.
Yaitu panjang, massa, waktu, suhu, kuat arus, intensitas cahaya, dan jumlah zat. Singkatnya, sobat idschool
hanya perlu menghafal ketujuh besaran pokok yang telah disebutkan di atas. Atau dengan kata lain, selain
ketujuh besaran pokok tersebut adalah besaran turunan.

Mudah Bukan?

Baca Juga: Pesawat Sederhana

Contoh Soal dan Pembahasan

Ada beberapa tipe soal yang diberikan terkait besaran pokok dan turunan. Beberapa soal mengenai
besaran pokok dan besaran turunan diberikan pada contoh di bawah. Berikut ini adalah contoh soal tentang
besaran pokok dan turunan yang keluar dalam ujian nasional.

Contoh 1 – Soal Besaran Pokok Menurut SI

Besaran pokok menurut SI dengan alat ukur yang benar adalah ….


A. waktu – stopwatch
B. panjang – neraca
C. massa – mistar
D. suhu – kelvin

Pembahasan:

Alat untuk mengukur waktu adalah stopwatch, alat untuk mengukur panjang adalah mistar (bukan neraca),
alat untuk mengukur massa adalah neraca (bukan mistar/penggaris), dan alat untuk mengukur suhu adalah
termometer (kelvin adalah satuan untuk suhu).

Jadi, besaran pokok menurut SI dengan alat ukur yang benar adalah waktu – stopwatch.
Jawaban: A
Baca Juga: Hukum Newton dalam Kehidupan Sehari – Hari

Contoh 2 – Soal Menentukan Besaran Pokok dan Turunan

Pembahasan:

Besaran pokok hanya terdiri dari 7 satuan yang meliputi panjang, massa, waktu, suhu, kuat arus, intensitas
cahaya, dan jumlah zat. Pada soal yang memuat besaran pokok terdapat pada nomor i, ii, iii, iv, dan v.

Namun pasangan besaran turunan yang mengandung besaran pokok yang benar ditunjukkan pada nomor i,
iii, dan iv. Proses kalor laten terjadi pada suhu yang konstan. Kecepatan tidak melibatkan besaran pokok
massa.

Jadi, pasangan besaran turunan yang mengandung besaran pokok yang benar ditunjukkan oleh i, iii, dan iv.

Jawaban: B

Merdeka.com - Sebelumnya kamu tentu sudah tahu tentang apa yang disebut besaran pokok,
misalnya panjang, suhu, waktu, dan seterusnya. Nah, kali ini Kelas Merdeka akan bahas yang
lebih dalam lagi tentang pengukuran dalam fisika, yaitu besaran turunan. Besaran turunan
adalah besaran yang dapat diturunkan dari besaran pokok. Jadi, secara otomatis satuan
besaran turunan adalah satuan yang dapat diturunkan dari satuan besaran pokok.
Salah satu contoh besaran turunan adalah luas. Luas dari suatu daerah empat persegi
panjang adalah panjang kali lebar. So, satuan luas adalah satuan panjang dikalikan satuan
lebar atau satuan panjang dipangkatkan dua, meter kuadrat. Begitu juga dengan besaran
turunan volume. Satuan volume suatu balok adalah satuan panjang dikalikan satuan lebar
dikalikan satuan tinggi atau satuan panjang dipangkatkan tiga, m kubik. Lihat selengkapnya di
bawah ini:
1. Volume – meter pangkat 3

2. Kecepatan – meter persekon

3. Percepatan – meter persekon kuadrat

4. Gaya – newton (N)

5. Tekanan – pascal (Pa)

6. Massa jenis kilogram per meter pangkat 3

Beberapa kali kamu mungkin akan melakukan suatu konversi dari sistem satuan ke sistem
yang lain. Misalnya mengonversi suatu satuan luas dari sistem 10000 cm kuadrat (cgs) ke
satuan luas sistem SI yaitu:

10000 cm kuadrat = 10000 cm kuadrat x (0,01 m/cm) x (0,01 m/cm) = 1 m kuadrat. Nah,
konversi ini harus kamu lakukan dengan hati-hati dan teliti.

Adanya rumus luas, volume, kecepatan, dan sebagainya, akan membuat pengukuran jadi
lebih gampang, Tanpa mengukur volume secara langsung kamu bisa mengukur rusuk-rusuk
suatu bangunan saja, lalu menghitungnya. Tertarik untuk mencoba menghitung volume dan
mengonversikan satuan, kan? [iwe]

Kali ini akan kita bahas tentang besaran pokok dan besaran turunan lengkap beserta
satuannya. Besaran sendiri adalah segala sesuatu yang dapat diukur, dihitung dan
dinyatakan dalam angka serta mempunyai satuan.

Sedangkan satuan adalah sesuatu yang digunakan untuk menyatakan ukuran


besaran, atau suatu pembanding dalam kegiatan pengukuran suatu besaran.

Besaran dalam fisika dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu besaran pokok (Base


Quantities) dan besaran turunan (Derived Quantities). Keduanya memiliki definisi
yang berbeda, berikut penjelasannya :
Besaran Pokok
Besaran pokok (Base Quantities) adalah besaran yang satuannya didefinisikan dan
ditetapkan terlebih dahulu, berdiri sendiri dan tidak dapat dijabarkan dari besaran
lain. Ada tujuh besaran pokok yang telah dirumuskan dan disepakati oleh para ahli.
Contoh besaran turunan adalah panjang, massa dan waktu.

Masing masing besaran memiliki satuan dan dinyatakan dalam satuan internasional
(SI), atau disebut juga MKS (m.kg,s). Satuan internasional (SI) merupakan satuan
yang telah disepakati secara Internasional dan digunakan oleh berbagai negara.

Untuk lebih jelasnya, berikut ini tabel besaran pokok dan satuannya,

Besaran Pokok Simbol Besaran Satuan Simbol Satuan Dimensi

Panjang l meter m [L]

Massa m kilogram kg [M]

Waktu t sekon s [T]

Kuat arus listrik I ampere A [I]

Suhu T kelvin K [θ]

Jumlah zat n mol mol [J]

Intensitas cahaya l kandela cd [N]


Besaran Turunan
Besaran Turunan (Derived Quantities) adalah besaran yang diturunkan dari besaran
pokok. Selain tujuh besaran pokok yang ada pada tabel diatas, besaran fisika lainnya
termasuk dalam besaran turunan. Ciri khusus besaran turunan diantaranya adalah
diperoleh dari pengukuran langsung dan tidak langsung, mempunyai satuan lebih
dari satu, dan diturunkan dari besaran pokok.

Salah satu contoh besaran turunan adalah Luas. Luas merupakan hasil kali dua
besaran panjang, yaitu panjang dan lebar. Jadi, Luas merupakan turunan dari
besaran Panjang.

Contoh lainnya adalah besaran Volume. Volume merupakan kombinasi tiga besaran
panjang, yaitu panjang, lebar, dan tinggi. Jadi, Volume juga merupakan turunan dari
besaran panjang.

Untuk lebih jelasnya, berikut ini tabel besaran turunan dan satuannya,

Besaran Turunan Nama Satuan Simbol Dalam Satuan Dasar

Luas meter persegi m² m²

Volume meter kubik m³ m³

Kecepatan meter per sekon m/s m/s

Percepatan meter per sekon Persegi m/s² m/s²

kilogram per meter


Massa jenis kg/m³ kg/m³
kubik

Gaya newton N kg.m/s²

Energi dan usaha joule J kg.m²/s²

Daya watt W kg.m²/s³

Tekanan pascal Pa kg/(m.s³)

Frekuensi hertz Hz s^-1 (s pangkat min satu)

Muatan listrik coulomb C A.s

Potensial listrik volt V kg.m²/(A.s³)


Hambatan listrik ohm Ω kg.m²/(A².s³)

Kapasitansi farad F A².s²/kg.m²

Medan magnetik tesla T kg/(A.s²)

Fluks magnetik weber Wb kg.m²/(A².s²)

Induktansi henry H kg.m²/(A².s²)

Demikianlah artikel mengenai besaran pokok dan besaran turunan lengkap beserta
satuannya. Semoga bermanfaat dan bisa menjadi referensi pengetahuan dalam
memahami pengertian besaran pokok dan turunan.

Besaran Pokok – Materi besaran pada ilmu fisika adalah sesuatu yang mempunyai nilai
hingga bisa diukur dan dihitung. Pengertian satuan yaitu nilai pembanding pada proses
pengukuran. Berikut adalah contoh besaran pokok dan besaran turunan yang disertai dengan
tabel dan dimensi besaran turunan yang mungkin mampu membantu dalam menyelesaikan
tugas sekolah

besaran
pokok

Daftar Isi :
 Pengertian Besaran Pokok dan Satuannya
o Tabel Besaran Pokok
 Pengertian Besaran Turunan dan Satuannya
o Tabel Besaran Turunan
o Besaran Turunan Lengkap
 Dimensi Besaran Turunan
o Related posts:
Pengertian Besaran Pokok dan Satuannya
Pengertian Besaran pokok yaitu besaran yang sudah didefinisikan dan ditetapkan Satuan
Internasional ada 7 besaran. Berikut adalah macam-macam contoh besaran pokok, yaitu :

Satuan Massa = Kilogram (kg) simbol M


Satuan Panjang = Meter (m) simbol l
Satuan Waktu = Sekon (s) simbol t
Satuan Intensitas Cahaya = Candela (cd) simbol j
Satuan Jumlah Zat = Mol simbol n
Satuan Kuat Arus = Ampere (A) simbol I
Satuan Suhu/ Temperatur = Kelvin (K) simbol T

Tabel Besaran Pokok

Ta
bel Besaran Pokok

Pengertian Besaran Turunan dan Satuannya


Besaran turunan yaitu suatu besaran yang diturunkan dari besaran pokok. Berikut adalah
beberapa kelompok besaran turunan yang disatukan dari sebuah tabel, yaitu :

Tabel Besaran Turunan

tabel Besaran turunan

Besaran Turunan Lengkap


Luas (m2 simbolnya A)
Kerapatan (kg/m3 simbolnya Ρ)
Gaya dan berat (newton simbolnya F, W)
Energi =Nm (J (joule) simbolnya E atau U)
Frekuensi = Hz (hertz) simbolnya f

Beda potensial listrik = V (volt) simbolnya V


Cepat rambat cahaya = m/s simbolnya c
Daya adalah watt = J/s = kgm2/s3 simbolnya P
Debit aliran adalah m2/s simbolnya Q
Energi kinetik adalah J = kgm2/s2 simbolnya Ek
Energi potensial yaitu J = kgm2/s2 simbolnya Ep

Fluks medan listrik yaitu Nm2/C = Weber (Wb) simbolnya ΦE


Frekuensi adalah 1/s = Hz simbolnya f
Gaya adalah N = kgm/s2 simbolnya F
Gaya berat yaitu N = kgm/s2 simbolnya w
Gaya coulomb adalah N = kgm/s2 simbolnya Fc
Gaya sentripetal adalah N simbolnya Fs
Ggl baterai adalah Volt simbolnya ε

Hambatan jenis kawat penghantar adalah Ω.m simbolnya ρ


Hambatan listrik adalah Ω simbolnya R
Impuls adalah Ns simbolnya I
Induktansi diri adalah Hendry = H simbolnya L
Intensitas bunyi adalah watt/m2 simbolnya I

Kalor adalah J = kgm2/s2 simbolnya Q


Kalor jenis adalah J/kgk simbolnya c
Kalor laten adalah J/kg simbolnya L
Kapasitas kalor adalah Joule/°C simbolnya C
Kapasitas kapasitor adalah farad = C/V simbolnya C
Kecepatan adalah m/s simbolnya v
Kecepatan sudut adalah rad/s simbolnya ω
Kekuatan lensa adalah 1/m = dioptri simbolnya P
Kelajuan adalah m/s simbolnya v

Koefisien konduktivitas termal adalah W/m.K simbolnya k


Koefisien konveksi adalah W/m2k simbolnya h
Koefisisen viskositas adalah N.s/m2 simbolnya η
Konduktivitas listrik bahan penghantar adalah Ω/m simbolnya σ
Konstanta pegas adalah N/m simbolnya k
Kuat medan listrik adalah N/C simbolnya E
Kuat Medan magnet adalah tesla = Wb/m2 simbolnya B

Laju kalor konveksi yaitu watt = J/s simbolnya I


Massa jenis adalah kg/m3 simbolnya ρ
Medan listrik adalah N/C simbolnya E
Modulus elastis adalah N/m2 simbolnya E
Modulus Young adalah N/m2 simbolnya Y

Momen gaya adalah N.m simbolnya τ


Momen inersia adalah Kg.m2 simbolnya I
Momen kopel adalah Nm simbolnya M
Momentum adalah Kgm/s simbolnya p
Momentum sudut adalah kg.m2/s simbolnya L
Muatan listrik adalah C simbolnya Q

Percepatan adalah m/s2 simbolnya a
Percepatan gravitasi adalah m/s2 simbolnya g
Percepatan sudut adalah rad/s2 simbolnya α
Resistivitas listrik bahan penghantar adalah Ω.m simbolnya ρ

Tegangan atau stres adalah N/m2 simbolnya σ


Tegangan listrik adalah volt simbolnya V
Tekanan adalah Pa = N/m2 simbolnya P
Tekanan hidrostatis adalah Pa = N/m2 simbolnya Phid
Tetapan Gravitasi bumi adalah N.m2/kg2 simbolnya G
Usaha adalah Nm = kgm2/s2 simbolnya W
Volume adalah m3 simbolnya V

Dimensi Besaran Turunan


Dimensi merupakan suatu cara penulisan suatu besaran dengan memakai simbol besaran
pokok atau bisa dikatakan dimensi merupakan suatu besaran menunjukkan cara besaran itu
tersusun dari besaran pokok. Apa pun jenis satuan besaran yang dipakai tidak mempengaruhi
dimensi besaran tersebut, misalnya satuan panjang bisa dinyatakan dalam m, cm, km, atau ft,
keempat satuan itu memiliki dimensi yang sama, yaitu L.

Di dalam mekanika, besaran pokok panjang, massa, dan waktu adalah besaran yang berdiri
bebas satu sama lain, hingga bisa berperan sebagai dimensi. Dimensi besaran panjang
dinyatakan L, besaran massa M, dan besaran waktu T. Persamaan yang dibentuk oleh
besaran pokok tersebut harus konsisten secara dimensional, yaitu kedua dimensi pada kedua
ruas wajib sama. Dimensi suatu besaran yang dinyatakan dengan lambang huruf tertentu,
umumnya diberi tanda [ ].

Contoh Soal Besaran Pokok dan Turunan – Buat latihan soal sobat hitung
sekaligus buat referensi buat bapak/ibu guru yang ingin buat soal tentang besaran
pokok, besaran turunan, dan dimensi besaran, berikut rumushitung kumpulkan
berbagai contoh soal ujian nasional terkait materi tersebut. Check this out!

1. Satuan tekanan dalam Sistem Internasional (SI) adalah


a. atmosfer                    b. cmHg                    c. Pascal                       d. mmHg
e. Newton
Pembahasan:
satuan tekanan adalah pascal. Satuan Pascal dilambangkan dengan dua huruf
Pa atau Kg m-1 s-2
2. Perhatikan pasangan besaran berikut yang setara adalah
a. daya dan tekanan
b. gaya dan impuls
c. tekanan dan momentum
e. momentum dan impuls
Pembahasan :
besaran turunan dikatan setara jika keduanya memiliki dimensi yang sama.
Dari beberapa pilihan di atas kelihatan besaran yang setara adalah momentum
dan impuls. Keduanya sama-sama memiliki dimensi besaran kg m s-1
3. Satuan dari besaran turunan kecepatan, gaya, dan suhu menurut sistem SI
adalah
a. ms-1, Pascal, Celcius
b. ms ,-1
Joule, Kelvin
c. km/jam, Newton, Celcius
d. ms-1, Newton, Celcius
e. ms , Newton, Kelvin
-1

4. Tentukan besaran apa yang memilikit Dimensi ML-1T-2


a. gaya
b. tekanan
c. momentum
d. energi
e. percepatan
Pembahasan :
ML T  = kg. m .s   kita tahu gaya komponen satuannya kg. m s , berarti
-1 -2 -1 -2 -2
besaran dalam soal adalah gaya/m2, yaitu gaya dibagi dengan luas (A). Apa
itu? Jawabannya tekanan, P = F/A
5. Diantara kelompok besaran di bawah ini mana yang hanya terdiri dari besaran
turunan saja?
a. kuat arus, massa, gaya
b. suhu, massa, volum
c. waktu, momentum, kecepatan
d. usaha, momentum, percepatan
e. kecepatan, suhu, jumlah zat
Pembahasan:
pilihan a merupakan besaran turunan hanya gaya
pilihan b ada massa yang merupakan besaran pokok
pilihan c, waktu adalah besaran pokok
pilihan d, semuanya besaran turunan (Jawaban )
6. Di bawah ini yang merupakan besaran pokok menurut standard internasional
adalah
a. kilogram dan watt
b. kilogram dan celcius
c. meter dan detik
d. meter dan celcius
e. celcius dan watt
Pembahasan :
jawaban yang benar adalah meter dan detik, untuk suhu standardnya adalah
kelvin
7. Satuan energi potensial dalam sistem SI adalah
a. kg m3 s-3
b. kg m2 s-2
c. kg m2 s-3
d. kg m s-1
Pembahasan :
energi potensial memiliki rumus E = m.g.h, buat sobat hitung yang ingin tahu
tentang rumus energi lainnya silahkan baca di rumus energi di sekitar kitaDari
rumus E = m.g.h didapat komponen satuan = kg. m. s-2 m sehingga kg m2 s-2
8. Yang dimaksud dengan dimensi suatu besaran adalah
a. membandingkan besaran itu dengan satuannya
b. menyusun besaran itu dari satuannya
c. menyusun besaran menjadi besaran pokok
d. membandingkan besaran itu dengan besaran-besaran pokok
e. besaran yang disusun atas dasar besaran dasar
Pembahasan :
yang dinamakan dimensi suatu besaran adalah menyusun besaran turunan ke
dalam besaran pokoknya (C). Kita menguraikan besaran turunan menjadi
besaran pokok penyusunnya.
9. Jika M adalah dimensi massa, L adalah panjang, dan T adalah waktu, maka
dimensi dari tekanan adalah?
a. ML-1T-1
b. ML-1T-2
c. MLT-1
d. ML2T2
e. ML-2T-2
Pembahasan
Tekanan adalah F/A = kg. m. s-2/m2 = kg. m-1 s-2 = ML-1T-2
10. Coba sobat hitung perhatikan tabel berikut

N Besaran Satuan Dimensi


o

1 Momentum kg.m.s-1 [MLT-1]

2 Gaya kg m s-2 [MLT-2]

3 Daya kg m2 s-3 [ML2T-3]

11. Dari tabel di atas yang mempunyai satuan dan dimensi yang benar adalah
nomor?
a. 1 saja
b. 1 dan 2
c. 1, 2, dan 3
d. 1 dan 3
e. 2 dan 3
Pembahasan:
dari tabel di atas, angka satu sudah benar momentum = massa x kecepatan
jadi dimensinya [MLT-1], gaya adalah perkalian massa dengan kecepatan
dimensinya sudah bendar [MLT-2]. Daya merupakan usaha per satuan waktu,
dan usaha adalah gaya dikalikan perpindahan. Jadi dimensinya  MLT-2 x M / T
= ML2T-3 jawabannya sudah benar. Jadi jawaban c (1,2, dan 3 benar)
12. Dimensi dari Impuls adalah
a. ML2T3
b. ML2T2
c. MLT2
d. ML-1T-1
e. MLT-1
Jawaban : e
13. Energi Kinetik suatu benda dalam sistem SI dinyatakan dalam joule adalah
a. kg. m2 det-2
b. kg m-2 det
c. kg m det-2
d. kg-1 m2 det-2
e. kg m-3 det2
Pembahasan rumus dari energi kinetik adalah = 1/2 m v2 = kg. m2 det-2
14. Densitas atau massa jenis memiliki dimensi?
a. MLT-3
b. MLT-2
c. ML-3
d. ML2
e. ML
Pembahasan :
Densitas = m/v jadi dimensinya ML -3

15. Besaran berikut yang dimensinya sama dengan dimensi energi kinetik
adalah?
a. gaya
b. daya
c. usaha
d. momentum
e. tekanan
Pembahasan
dimesi energi kinetik M.L2T-2 sama dengan dimensi dari usaha = gaya x jarak =
M.L2T-2
16. Dalam sistem SI satuan dari kalor adalah
a. kalori
b. joule
c. watt
d. derajat kelvin
e. derajat celcius
Pembahasan :
Sauan kalor menurut sistem SI adalah joule, bukan kalori apalagi watt, kelvin,
dan celcius.

Besaran Pokok dan Besaran Turunan


Sebelum membahas tentang apa itu Besaran Pokok dan Besaran Turunan, mari kita bahas
terlebih dahulu apa itu Besaran dan Satuan.

Besaran dan Satuan


Dalam dunia fisika kita mengukur setiap besaran dalam satuannya masing-masing. Dengan cara
membandingkan besaran tersebut dengan suatu standar (untuk memahami maksud kalimat
tersebut, bayangkan kamu mengukur besara panjang suatu meja dan kamu mendapatkan
panjangnya lima jengkal. Itu artinya kamu membandingkan besaran panjang meja dengan panjang
jengkal kamu dan tentunya jengkal kamu adalah standarnya).
Lihat juga materi StudioBelajar.com lainnya:
Gerak Melingkar
Usaha dan Energi
Sedangkan satuan adalah nama/istilah yang diberikan untuk mengukur besaran tersebut, sebagai
contoh, second (s) untuk waktu. Setiap besaran dalam fisika memiliki satuannya masing-masing.
Berdasarkan satuan inilah besaran dapat dikelompokkan dalam dua bagian.
Besaran Pokok
Besaran Pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu (kesepakatan
para fisikawan dahulu). Terdapat tujuh besaran pokok dalam fisika. Berikut adalah tabel nama-
nama besaran pokok tersebut beserta satuan dan definisinya.

No. Besaran Pokok Satuan Definisi

1 meter ialah panjang lintasan yang ditempuh oleh cahaya pada


1 Panjang (l) meter (m) ruang vakum dalam selang waktu 1/299 792 458 second

1 kilogram ialah massa sebuah silinder platinum-iridium yang


2 Massa (m) kilogram (kg) memiliki tinggi dan diameter 3.9 cm

1 second ialah selang waktu yang dibutuhkan atom cesium-133


3 Waktu (t) second (s) untuk bergetar sebanyak 9 192 631 770

0 kelvin ialah 0 absolut (kondisi dalam termodinamika dimana


partikel-partikel penyusun materi berhenti bergerak)
1 kelvin ialah pecahan 1/273.16 dari temperatur termodinamika
4 Temperatur (T) kelvin (K) triple point air

1 ampere ialah arus yang mengalir pada dua penghantar lurus


paralel pada ruang vakum dengan jarak pisah 1 meter dengan
panjang masing-masing penghantar tak hingga dan luas
penampang diabaikan yang akan menghasilkan gaya tarik-menarik
5 Kuat Arus (I) ampere (A) sebesar 2 x 10-7 N/m
1 candela ialah intensitas cahaya pada arah tertentu dari suatu
sumber yang memancarkan radiasi monokromatik dengan
frekuensi 540 x 1012 Hz dan mempunyai intensitas radian pada
6 Intensitas (In) candela (cd) arah 1/683 watt per steradian.

1 mol ialah jumlah zat penyusun suatu unsur sebanyak jumlah


7 Jumlah Zat (n) mol atom pada 0.012 kg atom Carbon-12.

Besaran Turunan
Besaran Turunan adalah besaran yang satuannya diturunkan dari besaran-besaran pokok
penyusunnya. Besaran turunan jumlahnya sangat banyak, berikut beberapa contohnya.

Contoh Besaran
No. Turunan Satuan

1 Luas (A) m2

2 Kecepatan (v) m/s1

3 Percepatan (a) m/s2

4 Massa jenis (ρ) kg/m3

5 Gaya (F) N

6 Tekanan (P) Pa

Ini berarti:

1. Luas diturunkan dari besaran panjang, yaitu panjang dikali panjang.


2. Kecepatan diturunkan dari besaran panjang dan waktu, yaitu panjang/jarak dibagi waktu.
3. Percepatan diturunkan dari besaran panjang dan waktu, yaitu jarak/panjang dibagi dengan
waktu pangkat dua.
4. Massa jenis diturunkan dari besaran massa dan panjang, yaitu massa dibagi dengan
panjang pangkat tiga (volume)
5. Gaya diturunkan dari besaran massa, panjang, dan waktu, yaitu massa dikali (panjang
dibagi waktu pangkat dua).
6. Tekanan diturunkan dari besaran massa, panjang, dan waktu, yaitu massa dibagi dengan
(massa dikali waktu pangkat dua).
Dimensi Besaran Pokok dan Besaran Turunan
Dalam topik ini kita juga mengenal istilah dimensi, yang merupakan penggambaran suatu besaran
turunan dalam besaran-besaran pokok penyusunnya. Dengan begitu besaran pokok memiliki
dimensi yang paling dasar.
No. Besaran Pokok Dimensi

1 Panjang (l) L

2 Massa (m) M

3 Waktu (t) T

4 Temperatur (T) Ө

5 Kuat Arus (I) I

6 Intensitas (In) J

7 Jumlah Zat (n) N

Sebagai contoh kecepatan (v) yang merupakan hasil bagi antara perpindahan (s) terhadap selang
waktu (t). Maka dimensi kecepatan dapat dicari dengan cara sebagai berikut:

Contoh berikutnya percepatan (a) yang merupakan hasil bagi beda kecepatan (v) terhadap selang
waktu (t):
Dimensi juga dapat digunakan untuk mengecek kebenaran suatu persamaan. Berikut adalah
contohnya.

Buktikan secara dimensional bahwa hasil perkalian Gaya dan selang waktu ialah perubahan
momentum!

Segera Hadir:
Aplikasi Android StudioBelajar.com

Penyelesaian:

Terbukti.

Selain itu dimensi juga dapat digunakan untuk menurunkan persamaan suatu besaran dari
besaran-besaran yang mempengaruhinya.

Contoh Soal:
Hasil pengukuran kapasitas panas C suatu zat padat sebagai fungsi temperatur T dinyatakan oleh
persamaan  . Satuan untuk a dan b yang mungkin adalah …
a.   untuk a dan   untuk b
b.  untuk a dan   untuk b
c.  untuk a dan   untuk b
d.   untuk a dan   untuk b
e.  untuk a dan   untuk b
 

(Fisika SNMPTN 2009)

Jawaban:

Kapasitas panas memiliki satuan  . Satuan ini diperoleh dari persamaan   atau
dapat juga ditulis  .

Segera Hadir:
Aplikasi Android StudioBelajar.com

Sementara itu agar persamaan C pada soal valid maka ia harus memenuhi syarat berikut:

Sehingga jawaban yang tepat adalah (d)


Besaran Turunan
Besaran turunan merupakan besaran yang disusun oleh besaran pokok. Salah satu cirinya ialah memiliki
satuan yang merupakan gabungan dari beberapa satuan besaran pokok penyusunnya. Beberapa contoh
rumus besaran turunan dan satuannya adalah sebagai berikut.

1. Momentum

Momentum adalah besaran yang berhubungan dengan kecepatan dan massa suatu benda. Momentum
dirumuskan sebagai:

p=mvp=mv
Dengan pp adalah momentum benda dan vv adalah kecepatan benda. Berdasarkan persamaan (1) maka
dapat diketahui bahwa momentum disusun oleh besaran pokok massa dan besaran turunan kecepatan
atau dapat disimpulkan bahwa momentum merupakan besaran turunan dari massa dan kecepatan..
Satuan dari besaran momentum dapat ditentukan dengan mengalikan satuan besarn massa dengan satuan
kecepatan.

Momentum =satuan massa×satuan kecepatan=kg.m/s.=satuan massa×satuan


kecepatan=kg.m/s. Berdasarkan satuannya , dapat diketahui bahwa momentum disusun oleh besaran
pokok massa, panjang dan waktu.

2. Energi Kinetik

Energi kinetik merupakan energi yang dimiliki benda yang bergerak. Besar energi kinetik sebanding
dengan massa dan kuadrat kecepatannya dan dirumuskan sebagai:

Ek=12mv2Ek=12mv2
Dengan EkEkadalah energi kinetik, mm adalah massa benda yang bergerak dan vv adalah kecepatan
benda. Berdasarkan persamaan (2) tersebut, kita dapat melihat bahwa energi kinetik disusun oleh
besaran massa dan kecepatan atau dapat disimpulkan bahwa energi kinetik merupakan besaran turunan
dari massa dan kecepatan.
Satuan dari besaran energi kinetik dapat ditentukan dengan mengalikan satuan besarn massa dengan
kuadrat dari satuan kecepatan.

Satuan energi kinetik =satuan massa×(satuan kecepatan)2=kg.(ms)2=satuan


massa×(satuan kecepatan)2=kg.(ms)2. Berdasarkan satuannya , dapat diketahui bahwa energi disusun
oleh besaran pokok massa, panjang dan waktu.
Contoh Soal & Pembahasan
1. Besaran medan magnet adalah kgA s2kgA s2. Berdasarkan satuannya maka medan magnet disusun
oleh besaran pokok… .
a. Panjang, kuat arus listrik dan waktu
b. Massa, kuat arus listrik dan panjang
c. Massa, kuat arus listrik dan waktu
d. Berat, kuat arus listrik dan suhu
e. Kuat arus listrik, gaya dan suhu
Jawaban: C
Berdasarkan satuannya maka medan magnet disusun oleh
kg = satuan mssa.
A = satuan kuat arus listrik
s = satuan waktu.

2. Satuan dari besaran muatan listrik adalah… .


a. m.s
b. A.s
c. A/s
d. s/A
e. (A.s)−1(A.s)−1
Jawaban: B
Besaran muatan listrik diturunkan dari besaran arus listrik dan waktu:

Q=ItQ=It
Sehingga satuan muatan listrik adalah A.s.

Latihan Soal Besaran Turunan (Mudah)

1. Pertanyaan ke 1 dari 5

Berikut ini yang termasuk besaran turunan adalah….

o  Panjang

o  Massa

o  Waktu

o  Suhu

o  Gaya

Betul

Gaya merupakan salah satu besaran turunan.

Latihan Soal Besaran Turunan (Sedang)

1. Pertanyaan ke 1 dari 5

Satuan tekanan dalam sistem SI adalah….

o  Newton

o  cmHg

o  mmHg

o  atm

o  Pascal

Betul

Satuan tekanan dalam SI adalah pascal (Pa) = kg m−1s−2.kg m−1s−2.


Latihan Soal Besaran Turunan (Sukar)

1. Pertanyaan ke 1 dari 5

Satuan dari besaran gaya, kecepatan dan suhu menurut satuan SI adalah….

o  Newton, m/s, celcius


o  Newton, m/s, fahrenheit

o  Joule, m/s, kelvin

o  Joule, m/s, celcius

o  Newton, m/s, kelvin

Betul

Berdasarkan satuan sistem international maka satuan dari gaya adalah Newton, satuan kecepatan
adalah m/s, satuan dari suhu adalah kelvin.

Pertanyaan ke 2 dari 5
Ada berapa jumlah besaran pokok dalam satuan besaran turunan pascal….

  2

  3

  4

  5

  6

Salah
1 pascal=newtonm2=kg m/s2m21 pascal=newtonm2=kg m/s2m2
Terdapat tiga besaran turunan.

Pertanyaan ke 3 dari 5
Ada berapakah jenis satuan besaran pokok dalam satuan besaran kalor?

  3

  4

  5

  6

  7

Salah
QQ=m⋅c⋅ΔT=kg⋅Jkg∘C∘C=Joule=kgms2⋅m=kg⋅m2⋅s−2Q=m⋅c⋅ΔT=kg⋅Jkg∘C∘C=Joule=kgms2⋅mQ=k
g⋅m2⋅s−2
Jadi dalam satuan kalor terdapat tiga jenis satuan besaran pokok yaitu massa, panjang, dan waktu.

Pertanyaan ke 4 dari 5
Berikut ini yang merupakan kelompok besaran turunan adalah….
  Frekuensi, periode, kuat arus

  Periode, frekuensi, intensitas bunyi

  Voltage, jumlah zat, frekuensi

  Kuat arus, voltage, intensitas bunyi

  Intensitas bunyi, voltage, jumlah zat

Salah
Periode, frekuensi dan intensitas bunyi, voltage merupakan besaran turunan

kuat arus, jumlah zat dan intensitas cahya merupakan besaran pokok.

Pertanyaan ke 5 dari 5
Berikut ini merupakan kelompok besaran turunan….

  Intensitas bunyi, massa dan perpindahan

  Intensitas cahaya, berat dan perpindahan

  Intensitas bunyi, berat dan momentum

  Intensitas cahaya, massa dan keliling

  Jumlah zat, massa, dan intensitas cahaya

Betul
Intensitas bunyi, berat dan momentum merupakan besaran turunan.

Selengkapnya di:
https://www.wardayacollege.com/fisika/pengukuran/besaran/besaran-turunan/

5 Contoh Soal UAS Fisika Kelas X Semester


1 dari Bab Besaran dan Satuan!
October 18, 2016 Mapel, Soal UAS
Masa UTS pastinya sudah berlalu, ya kan Quipperian? Bagaimana? Pasti Quipperian semua berhasil
mengerjakannya dengan maksimal. Kali ini, Quipper Video Blog akan memberikan kamu beberapa contoh
soal UAS Fisika Kelas X yang sering muncul pada bab Besaran dan Satuan.

Bab itu merupakan bab awal pelajaran Fisika di Kelas X. Biasanya, banyak yang menyangka kalau bab itu tidak akan
muncul di UAS, karena sudah terlalu jauh waktunya dengan pelaksanaan UAS. Nyatanya, ada saja soal yang berasal
dari bab tersebut muncul di UAS Fisika Kelas X.
Oleh karena itu, Quipperian jangan sampai menyepelekan materi bab Besaran dan Satuan. Bila perlu, kamu membuka
kembali buku pelajaran mengenai bab itu agar persiapan UAS Fisika mu lebih maksimal.
Berikut contoh soal dari bab Besaran dan Satuan yang sering muncul di UAS Fisika Kelas X:
Daftar Isi  Sembunyikan 
1) Besaran-besaran berikut yang merupakan besaran pokok adalah:

Yuk Belajar Contoh Soal Ujian Nasional Fisika Ini Biar Canggih!

2) Kecepatan/Kelajuan merupakan besaran turunan yang diturunkan dari besaran pokok

3) Sebuah pipa berbentuk silinder berongga dengan diameter dalam 1,6 mm dan diameter luar 2,1 mm. Alat yang tepat
untuk mengukur diameter dalam pipa tersebut adalah:

4) Hasil pengukuran panjang rusuk sebuah kubus adalah 4,20 cm. Maka volume kubus menurut aturan angka penting
adalah … cm3

Mending Ikut Les Privat Fisika untuk SMA Deh!

1) Besaran-besaran berikut yang merupakan besaran pokok adalah:


A) Panjang, lebar, luas, volume
B) Kecepatan, waktu, jarak, energi
C) Panjang, massa, suhu, waktu
D) Panjang, lebar, tinggi, tebal
E) Kelajuan, perlajuan, energi, daya
Untuk menjawab soal tersebut, kamu harus sudah paham dulu definisi besaran pokok. Sedikit pengulangan agar kamu
mengingat kembali, besaran pokok adalah besaran yang berdiri sendiri dan satuannya tidak tergantung satuan besaran
yang lain.
Dalam ilmu Fisika, besaran pokok terdapat tujuh besaran. Ketujuh besaran itu terdiri atas panjang, massa, waktu, suhu,
kuat arus listrik, banyak mol zat, dan intensitas cahaya.

Nah, untuk soal di atas, jawaban yang tepat ialah pilihan C.


Yuk Belajar Contoh Soal Ujian Nasional Fisika Ini Biar Canggih!
2) Kecepatan/Kelajuan merupakan besaran turunan yang diturunkan dari besaran
pokok
A) Panjang dan waktu
B) Massa dan panjang
C) Massa dan waktu
D) Panjang dan kuat arus
D) Massa dan volume
Untuk menjawab soal seperti ini, Quipperian harus paham dulu definisi besaran turunan. Dalam keilmuan fisika,
besaran turunan ialah besaran yang tersusun dari beberapa besaran pokok. Dengan kata lain, besaran turunan
merupakan penggabungan dari beberapa besaran pokok.

Kecepatan/Kelajuan sebagai salah satu besaran turunan yang terdiri atas dua besaran pokok, yakni panjang dan waktu.
Dengan demikian, jawaban yang tepat untuk contoh soal di atas ialah pilihan jawaban  A.

3) Sebuah pipa berbentuk silinder berongga dengan diameter dalam  1,6  mm dan
diameter luar 2,1 mm. Alat yang tepat untuk mengukur diameter dalam pipa tersebut
adalah:
A) Mistar
B) Altimeter
C) Mikrometer
D) Jangka Sorong
E) Amperemeter
Soal seperti ini sangat mudah. Sebab, kata kuncinya sangat jelas, yakni “alat yang tepat untuk mengukur diameter”.
Dari pilihan jawaban tersebut, alat yang digunakan untuk mengukur diameter suatu benda ialah Jangka Sorong.
Dengan demikian, pilihan jawaban yang tepat ialah  D.

4) Hasil pengukuran panjang rusuk sebuah kubus adalah 4,20 cm. Maka volume kubus
menurut aturan angka penting adalah … cm3
A) 74,088
B) 74,09
C) 74,1
D) 74,0
E) 74
Untuk soal seperti ini berkaitan dengan materi pembulatan angka penting. Sebelum menentukan jawabannya, perlu
dicari dulu berapa hasil volume kubus yang dimaksud dalam soal.
Untuk rumus volume kubus ialah V= r x r x r. V adalah volume dan r adalah rusuk. Jadi, untuk soal di atas volumenya
ialah 4,20 x 4,20 x 4,20= 74,088. Untuk membulatkan hasil hitungan tersebut, harus diingat ada dua aturan pembulatan.
Pertama, bila angka lebih dari 5 dibulatkan ke atas dan angka kurang dari 5 dihilangkan. Dan, kedua, apabila tepat
angka 5, dibulatkan ke atas jika angka sebelumnya angka ganjil, dan dihilangkan jika angka sebelumnya angka genap.
Jadi, untuk kasus hasil hitungan tersebut, jumlah 74,088 dibulatkan menjadi 7,1.
Jawaban yang tepat ialah pilihan jawaban C.

5) Luas suatu Bujur sangkar adalah 26,5 cm2, mka panjang salah satu sisinya adalah…
A) 5,1478 cm
B) 5,148 cm
C) 5,15 cm
D) 5,3 cm
E) 5,14 cm
Untuk soal seperti di atas tidak jauh berbeda dengan soal sebelumnya. Hanya saja, soal ini merupakan soal kebalikan
dari soal sebelumnya.
Bila di soal sebelumnya yang diketahui ialah angka dasarnya atau rusuknya dan dicari volumenya, maka pada soal ini
yang diketahui luasnya dan mencari panjang sisinya atau angka dasarnya.
Adapun, untuk mendapatkan jawabannya maka harus menggunakan rumus pencarian luas, yakni L= s x s. L adalah luas
dan s adalah sisi. Dengan menggunakan rumus tersebut maka hitungannya akan sebagai berikut:

 
Berdasarkan aturan pembulatan, hasil itu menjadi 5,15.
Dengan demikian, jawaban yang tepat untuk soal tersebut ialah pilihan jawaban  C.
Beberapa contoh soal itu merupakan soal-soal yang kiranya sering muncul dalam UAS Fisika Kelas X dari bab Besaran
dan Satuan.
Mending Ikut Les Privat Fisika untuk SMA Deh!
Adapun, ada berbagai macam contoh soal lainnya yang bisa kamu dapatkan bila terus meng-update dalam Video
Quipper.
Karena, tutor-tutor di Quipper selalu membahas dan memberikan latihan soal yang pastinya kerap muncul dalam UTS
maupun UAS.
Dengan terus update di Video Quipper, maka pasti kamu akan lebih siap menghadapi berbagai macam jenis soal yang
muncul dalam UAS kamu kelak.
Maka dari itu, kamu harus stay tuned Quipper Video untuk mendapatkan berbagai macam materi, latihan soal, dan
penjelasan tutor kesayanganmu sehingga dapat membantumu belajar mempersiapkan diri untuk UAS.

Soal latihan besaran turunan, rumus, dimensi dan satuan internasionalnya.


Satuan
Terdiri dari Dimensi Internasional
berapa besaran Besaran Besaran
Besaran turunan Rumus pokok turunan turunan

Luas Panjang  x lebar Panjang (2) [L2] m2

Panjang x lebar
Volume balok x tinggi Panjang (3) [L3] m3

Massa (1), [M] / [L3] = [M]


Massa jenis Massa / Volume panjang (3) [L-3] Kg/m3

Panjang (1), [L] / [T] = [L]


Kecepatan Jarak / waktu waktu (1) [T-1] m/s

Kecepatan / Panjang (1), [L] [T-1] / [T] =


Percepatan waktu waktu (2) [L] [T-2] m/s2

Massa (1),
Massa x panjang (1),
Gaya percepatan waktu (2) [M][L][T-2] Kg m/s2

Massa (1),
Gaya x panjang (2), [M][L][T-2][L] =
Usaha perpindahan waktu (2) [M][L2][T-2] Kg m2/s2

Contoh :
Untuk mengetahui jumlah besaran pokok, turunkan terlebih dahulu rumus besaran turunan.
Besaran turunan : Daya
Rumus Daya
P = W / t
Keterangan : P = daya, W = usaha, t = waktu
Waktu merupakan besaran pokok, sedangkan W merupakan besaran turunan karenanya turunkan lagi usaha
hingga hanya terdapat besaran pokok.
Rumus Usaha
W = F s
Keterangan : W = usaha, F = gaya, s = Perpindahan
Perpindahan termasuk besaran pokok panjang, sedangkan gaya merupakan besaran turunan karenanya
turunkan lagi gaya hingga hanya terdapat besaran pokok.
Rumus gaya
F = m a
Keterangan : F = gaya, m = massa, a = percepatan
Massa merupakan besaran pokok panjang, sedangkan percepatan merupakan besaran turunan karenanya
turunkan lagi percepatan hingga hanya terdapat besaran pokok.
Rumus percepatan
a = v / t
Keterangan : a = percepatan, v = kecepatan, t = waktu
Waktu merupakan besaran pokok, sedangkan kecepatan merupakan besaran turunan karenanya turunkan lagi
kecepatan hingga hanya terdapat besaran pokok.
Rumus kecepatan
v = s / t
Keterangan : v = kecepatan, s = perpindahan, t = waktu
Perpindahan termasuk besaran pokok panjang, waktu merupakan besaran pokok.
Rumus Daya
Susun kembali rumus daya :
Keterangan : m = massa, s = panjang, t = waktu
Besaran pokok
Daya terdiri dari satu besaran pokok massa, dua besaran pokokpanjang dan tiga besaran pokok waktu.
Dimensi Daya
Berdasarkan rumus daya yang hanya terdiri dari besaran pokok di atas maka dimensi daya adalah :
[M][L2] / [T3] = [M][L2][T3]
Satuan Internasional Daya
Berdasarkan rumus dan dimensi daya di atas maka satuan internasional daya adalah :
Kilogram meter kuadrat per sekon pangkat tiga (kg m2/s3)

Contoh Soal Besaran dan Satuan (Materi SMP)


Contoh soal besaran dan satuan akan menguji kemampuan sobat idschool untuk menyelidiki berbagai
macam besaran dan satuannya yang tepat. Sobat idschool juga perlu mengetahui satuan mana yang
merupakan satuan internasional untuk suatu besaran. Jenis besaran meliputi dua jenis besaran yaitu
besaran pokok dan besaran turunan. Kumpulan contoh soal besaran dan satuan yang diberikan melalui
halaman ini diambil dari soal – soal Ujian Nasional dari tahun – tahun sebelumnya.

Simak contoh soal besaran dan satuan beserta dengan pembahasannya melalui ulasan contoh – contoh
soal besaran dan satuan berikut.

Contoh 1 – Soal UN IPA Fisika SMP/MTs Tahun 2019

Besaran kecepatan adalah besaraN turunan yang diturunkan dari dua besaran pokok yaitu ….
A. Panjang dan waktu
B. Massa dan waktu
C. Panjang dan massa
D. Waktu dan volume

Pembahasan:

7 besaran pokok:

 panjang: meter (m), km, cm, dm


 massa: kilogram (kg), gr, ons, ton
 waktu: sekon (s), jam, hari
 suhu: kelvin (oK), oC, oR, oF
 kuat arus listrik: ampere (A)
 intensitas cahaya: candela (Cd)
 jumlah zat: mol (mol)
Note: huruf yang dicetak tebal dan miring merupakan satuan internasional

Kecepatan diperoleh oleh melalui rumus jarak dibagi waktu. Jarak adalah besaran pokok dengan satuan
panjang dengan satuan meter, kilometer. Waktu adalah besaran pokok dengan satuan detik atau jam.
Jadi, besaran kecepatan adalah besaran turunan yang diturunkan dari dua besaran pokok yaitu panjang
dan waktu.

Jawaban: A

Baca Juga: Materi Besaran Pokok dan Besaran Turunan

Contoh 2 – Soal UN IPA Fisika SMP/MTs Tahun 2017

Doni melakukan beberapa kegiatan pengukuran dan diperoleh data sebagai berikut:

1. Massa beberapa telur dalam plastik 0,5 kg


2. Volume sebuah telur dalam 40 cm3
3. Suhu kamar Doni 25oC
4. Tinggi meja belajar 80 cm
5. Luas kantor ayah Doni 12 m2
6. Denyut jantung Doni 78 denyut per menit

Hasil pengukuran Doni yang masuk besaran pokok adalah ….


A.    (1), (2), dan (3)
B.    (1), (3), dan (4)
C.    (3), (4), dan (5)
D.    (4), (5), dan (6)

Pembahasan:

Jenis besaran terbagi menjadi dua yaitu besaran pokok dan besaran turunan.

Banyaknya besaran pokok ada 7, meliputi besaran untuk satuan – satuan berikut.

1. Panjang: km, hm, dam, m, dm, cm, mm


2. Massa: kg, hg, dag, gr, dg, cg, mg
3. Waktu: sekon (s), jam,  menit
4. Suhu: kelvin (oK), Celcius (oC), Fahrenheit (oF), Reamur (oR)
5. Kuat Arus: ampere (A)
6. Intensitas Cahaya: Kandela (Cd)
7. Jumlah zat: mol

Jadi, hasil pengukuran Dodi yang termasuk besaran pokok adalah (1), (3), dan (4).

Jawaban: B

Contoh 3 – Soal UN IPA Fisika SMP/MTS Tahun 2013

Perhatikan tabel berikut ini!

Berdasarkan tabel tersebut, yang termasuk kelompok besaran turunan dengan satuan dalam Sistem
Internasional (SI) adalah nomor…
A. (1), (2), dan (3)
B. (1), (3), dan (5)
C. (2), (4), dan (5)
D. (3), (4), dan (5)

Pembahasan:

7 besaran pokok:
 panjang: meter (m), km, cm, dm
 massa: kilogram (kg), gr, ons, ton
 waktu: sekon (s), jam, hari
 suhu: kelvin (oK), oC, oR, oF
 kuat arus listrik: ampere (A)
 intensitas cahaya: candela (Cd)
 jumlah zat: mol (mol)

Besaran turunan dengan satuan dalam Sistem Internasional (SI) memuat besaran turunan yang diturunkan
dari besaran pokok dengan Satuan Internasional (SI).

Sehingga, besaran turunan dengan satuan dalam Sistem Internasional (SI) adalah

 massa jenis: kg/m3


 luas: m2
 tegangan listrik: volt

Jadi, besaran turunan dengan satuan dalam Sistem Internasional (SI) adalah nomor (2), (4), dan (5).

Jawaban: C

Besaran Pokok dan Turunan: Rumus &


Contoh Soal
April 13, 2020 by Arnum

Assalamualaikum temen-temen

Kalian pasti udah pernah belajar dasar ilmu fisika kan

Fisika adalah ilmu mengukur, Hal yang paling mendasar dalam pengukuran adalah
besaran pokok, apa sih itu?

Besaran pokok adalah besaran yang memerlukan definisi yang jelas. Definisi yang jelas
ini digambarkan kedalam sebuah satuan.

Nah sekarang, Mengapa dalam fisika ada yang namanya “satuan” , mengapa “satuan”
itu sangat penting?

Mengapa ketika kita mengerjakan soal fisika jika tanpa satuan pasti disalahkan oleh
guru?

Kalau kita belajar matematika pasti kita hanya perlu menghitung dan memperoleh nilai,
kita tidak bisa membayangkan angka itu untuk apa, artinya angka itu tidak memiliki
makna/ arti/ masih bersifat abstrak.

Tetapi ketika kita belajar fisika angka yang diperoleh hasil perhitungan akan diikuti oleh
satuan sehingga memiliki makna.

Contohnya : andi mengukur panjang meja belajarnya dengan penggaris dan hasil
pengukurannya adalah 1 meter.

Satu merupakan angka matematika dan meter merupakan satuan standar internasional
yang telah ditetapkan, sehingga kita bisa membayangkan satu meter itu seberapa.
Zaman dahulu, agar orang-orang tidak berdebat tentang masalah satuan, maka sejak
tahun 1889 suatu komite dibentuk untuk memantapkan standar internasional mengenai
satuan besaran pokok.

Selama periode 1954-1971 dalam pertemuan tahunan ditetapkan lah 7 besaran pokok
beserta satuannya.

Sistem satuan ini dinamakan Sistem Internasional yang disingkat SI.

Berdasarkan sistem satuan, besaran fisika di kelompokkan menjadi dua, yaitu besaran
pokok dan besaran turunan.

Daftar Isi
 Besaran Pokok
 Besaran Turunan
 Dimensi
 Contoh Soal Besaran Pokok dan Turunan

Besaran Pokok
Besaran pokok adalah besaran fisika yang terdefinisi dengan satuan yang telah
ditetapkan.

Terdapat 7 besaran pokok dalam fisika. Berikut ini adalah tabel besaran pokok beserta
satuan, definisi , dan lambang :

Besaran Satuan Lambang Definisi

1 meter merupakan jarak yang dilalui cahaya pada ruang vakum


Panjang Meter m
dengan selang waktu 1/299 792 458 detik

Detik 1 second adalah jangka waktu yang diperlukan atom cesium-133 untuk
Waktu s
(second) bergetar sebanyak 9 192 631 770

1 kilogram merupakan massa suatu silinder platinum-iridium dengan


Massa Kilogram kg
tinggi dan diameter 3.9 cm

1 mol ialah jumlah zat penyusun suatu unsur sebanyak jumlah atom
Jumlah zat mol mol
pada 0.012 kg atom Carbon-12.

0 kelvin merupakan 0 absolut (dimana partikel-partikel penyusun


materi dalam termodinamika berhenti bergerak)
suhu kelvin k
1 kelvin merupakan pecahan 1/273.16 dari temperatur termodinamika
triple point air

1A merupakan arus yang mengalir pada 2 penghantar lurus paralel di


ruang vakum dengan jarak pisah 1m dan panjang penghantar tak
Arus listrik ampere A
hingga & mengabaikan luas penampang sehingga diperoleh gaya tarik-
menarik sebesar 2 x 10-7 N/m

1 cd merupakan intensitas cahaya di arah tertentu dari sumber yang


Intensitas
Kandela cd menghasilkan radiasi monokromatik yang memiliki frekuensi
Cahya
540×1012 Hz dan intensitas radian di arah 1/683 watt per steradian.
Baca juga  Teori Kinetik Gas.
Besaran Turunan
Besaran turunan adalah besaran yang diperoleh dari turunan besaran-besaran pokok.
Besaran turunan ini sangat banyak dan bervariasi.

Contoh besaran turunan diantaranya adalah :

Besaran simbol Satuan mks Satuan cgs

Massa jenis ρ= m/V  kg/m3 g/cm³

Kecepatan v=s/t m/s cm/s

Percepatan a= Δv/ Δt m/s2 cm/s2

Gaya F=ma N= kg m/ s2 Dyne = g cm/ s2  

Usaha W=Fs Joule = N m Erg =dyne cm

Daya P=W/t Watt=J/s  

Momentum P=mv Kg m/s g cm/s

impuls I = F Δt Ns Dyne s

Momen Gaya τ = r F sin θ Nm Dyne cm

Dimensi
Dimensi adalah cara besaran itu disusun dari besaran pokok. Dimensi dari besaran
pokok dinyatakan dengan lambang huruf tertentu seperti tabel berikut ini .

Besaran Dimensi

Panjang [L]

Waktu [T]

Massa [M]

Jumlah zat [N]

suhu [θ]

Arus listrik [I]

Intensitas Cahya [J]

Hal yang harus kalian ketahui


 Dimensi tidak dipengaruhi oleh besar pengukuran
 Dimensi dituliskan dalam simbol tabel diatas
 Dimensi besaran turunan dapat diperoleh dari dimensi besaran pokok
 Nama besaran dituliskan dalam kurung persegi
Contoh dimensi pada besaran turunan

 [kecepatan] = [panjang]/[waktu] = L/T =LT-1


 [volume] = [panjang]3=L3
 [kerapatan]=[massa/volume]=ML-3
 [percepatan]= [kecepatan]/[waktu] = LT-2
 [gaya]=[massa]x[percepatan]=MLT-2
Baca juga  Hukum Bernoulli.
Contoh Soal Besaran Pokok dan Turunan
1. Misalnya perpindahan suatu benda dapat dinyatakan dengan rumus x=kt 3. Apakah
dimensi dari k ?
Pembahasan
Ruas kiri dan ruas kanan pada rumus fisika harus mempunyai dimensi yang sama
sehingga

[x]=[k][t]3

L= [k]T3
[k]=LT-3

2. Isilah titik-titik di bawah ini !

1 N = … dyne

1 J = … erg

20 m/s = … km/jam

Pembahasan
1 N = 1 kg m/s2 = (103gr) (100cm)/s2 = 105dyne
1 J = 1 kg m2/s2 = (103gr) (1002 cm2)/s2 =107erg
20 m/s = 20 x 10-3 km/ (1/3600 jam) = 72 km/jam
3. Tentukan dimensi pada besaran turunan berikut :

Tekanan

Kalor jenis

Potensial listrik

Pembahasan
[tekanan]=[gaya]/[luas] = [MLT-2] / [L2] = ML-1T-2

[kalor jenis] = [energi]/[massa][waktu] = [ML2T-2]/[M][ θ] = L2T-2 θ-1


[potensial Listrik] = [Usaha]/[Muatan] = ML2T-3I-1

Besaran dan satuan merupakan pelajaran fisika yang sangat erat dalam
kehidupan sehari-hari. Bahkan di beberapa bidang kehidupan, besaran dan
satuan sangat penting peranannya. Misalnya, besaran turunan luas. Kamu
menggunakannya untuk mengukur rumah, mengukur kebun, mengukur jalan,
dan sebagainya.

Besaran dalam ilmu fisika merujuk kepada segala sesuatu atau materi yang
dapat diukur. Besaran ini mempunyai besar (biasanya dinyatakan dengan
angka) dan satuan. Materi dasar pelajaran fisika. Sehingga, di kelas sekolah
lanjutan pertama dan atas, besaran pokok dan besaran turunan merupakan
hal yang pertama diajarkan.

Besaran pokok dan besaran turunan? Iya, kedua kelompok besar besaran ini
hampir selalu diletakkan berdekatan. Ini dikarenakan keduanya saling
berkaitan. Meskipun di PinterKelas kali ini kamu akan membahas cara
mengenal besaran yang diturunkan, tidak akan lepas dari pembahasan
besaran pokok.
Contents  hide 
1 Pengertian
2 Apa Saja yang Termasuk Kedalamnya?
3 Dimensi Besaran Turunan
4 Contoh Soal Besaran Turunan

Pengertian
Besaran turunan, sudah dikatakan di atas berkaitan dengan besaran pokok.

Besaran turunan adalah semua besaran yang diperoleh dengan


menggabungkan beberapa besaran pokok. Secara singkat dan sederhana
besaran ini dapat pula disebut sebagai semua besaran yang bukan besaran
pokok.

Contoh.
Luas yang merupakan besaran turunan. Besaran luas, m2 diperoleh dengan
mengalikan dua buah besaran pokok meter.

Apa Saja yang Termasuk Kedalamnya?


Besaran turunan sangat banyak macamnya. Akan sulit menentukan contoh
besaran ini.

Cara paling mudah adalah dengan mengetahui apa saja yang termasuk
besaran pokok. Besaran pokok ini jumlahnya terbatas.

Nantinya jika kamu menemukan soal dan harus memlilih besaran satuan,
tentukan yang bukan merupakan besaran pokok.

Untuk mengetahui apa saja yang termasuk dalam besaran pokok, kamu dapat
memperhatikan tabel di bawah ini dan menghapal isinya.

Nama Besaran Satuan Internasional Singkatan


No Pokok Lambang (SI) Satuan

1 Panjang I meter m

2 Massa m kilogram Kg

3 Suhu T Kelvin K

4 Jumlah Zat n mol mol

5 Waktu t Detik atau sekon s

6 Kuat Arus Listrik I ampere A

7 Intensitas Cahaya C candela C

8 Sudut Bidang Datar θ radian Rad

Suduat Bidang
9 Ruang φ stredian Sr

Beberapa ahli fisika ada yang memasukkan sudut bidang datar dan sudut
bidang ruang pada besaran pokok dan lainnya besaran turunan.
Jika kamu sudah menghapal besaran pokok di atas, besaran turunan akan
dengan mudah kamu ingat.

Beberapa besaran turunan, di antaranya seperti di bawah ini.

N
o Nama Lambang Satuan Internasional (SI)

1 Percepatan a m/s2

2 Kelajuan v m/s

3 Percepatan Sudut α I/s2

4 Frekuensi Sudut ω I/s

5 Frekuensi f I/s

6 Momentum Sudut L Kg m2/s

7 Muatan q coulomb

8 Massa Jenis ρ Kg/m3

9 Medan Listrik E Kg.m/A.s3

10 Gaya Gerak Listrik ∈ Kg.m2/s2

11 Energi E Kg.m2/s2

12 Gaya F Kg.m/s2

13 Kalor Q Kg.m2/s2

14 Volume V m3

15 Entropi S Kg.m2/s2.K

16 Medan Magnet B Kg/A.s3

17 Momen Inersia I Kg m2

18 Momentum P Kg m/s
19 Periode T s

20 Daya Kg.m2/s3

21 Tekanan P Kg.m/s2

22 Hambatan R Kg.m/A2.S3

23 Kalor Jenis c m2/s2.K

Kesimpulan dari tabel di atas.

1. Beberapa besaran turunan mempunyai lambang yang sama pada satuan.


2. Besara turunan menunjukkan gabungan dari besaran pokok.

Contoh.
Besaran dari tekanan Kg.m/s2 merupakan gabungan antara satuan besaran pokok
massa, panjang, dan waktu.
3. Besaran juga menunjukkan rumus. Hal ini dapat kamu lakukan jika kamu
mengetahui besaran satuan dari besaran turunan atau misalnya pada pilihan
ganda.

Contoh .
– Pada besaran turunan tekanan Kg.m/s2, rumus tekanan atau P dapat ditunjukkan
di bawah ini.
P = (massa x panjang)/waktu

– Meskipun rumus tersebut tidak terlalu tepat, maka kamu dapat mengira-ngira
jawaban yang akan kamu hitung.

– Luas diturunkan dari rumus besaran panjang, yaitu panjang dikali panjang.

– Kecepatan diturunkan dari rumus besaran panjang dan waktu, yaitu


panjang/jarak dibagi waktu.

– Percepatan diturunkan dari rumus besaran panjang dan waktu, yaitu


jarak/panjang dibagi dengan waktu pangkat dua.

– Massa jenis diturunkan dari rumus besaran massa dan panjang, yaitu massa
dibagi dengan panjang pangkat tiga (volume).

– Gaya diturunkan dari rumus besaran massa, panjang, dan waktu, yaitu massa
dikali (panjang dibagi waktu pangkat dua).

– Tekanan diturunkan dari rumus besaran massa, panjang, dan waktu, yaitu massa
dibagi dengan (massa dikali waktu pangkat dua)
Dimensi Besaran Turunan
Dimensi Besaran adalah cara besaran tersebut tersusun atas besaran-besaran
pokoknya dinamakan dimensi. Pada sistem Satuan Internasional (SI),
terdapat tujuh besaran pokok yang mempunyai dimensi, sedangkan dua
besaran pokok tambahan tidak mempunyai dimensi.

Cara penulisan dimensi dinyatakan dengan lambang huruf tertentu dan diberi
tanda kurung persegi.

Sama dengan konsep besaran turunan secara keseluruhan, untuk mengetahui


dimensi besaran turunan kamu harus mengetahui dimensi besaran pokok.

Dimensi tersebut dituliskan pada tabel berikut.

N Nama Besaran
o Pokok Lambang Dimensi Singkatan Satuan

1 Panjang I [L] m

2 Massa m [M] Kg

3 Suhu T [θ] K

4 Jumlah Zat n [N] mol

5 Waktu t [T] s

6 Kuat Arus Listrik I [I] A

7 Intensitas Cahaya C [J] C

8 Sudut Bidang Datar θ Rad

9 Sudut Bidang Ruang φ Sr

Dimensi pada besaran turunan, dengan memperhatikan satuannya.

Contoh Soal Besaran Turunan


Contoh soal tentang besaran turunan dapat kamu ketahui dengan
menggabungkan beberapa materi di atas.

1. Tuliskan dimensi dari satuan berikut ini!


a. volume
b. kecepatan
c. energi
Jawab.
a. Satuan volume = m3, berarti dimensinya [L3]
b. Satuan dari kecepatan = m/s, berarti dimensinya M/T = [LT -1]
c. Satuan dari energi adalah Kg.m2/s2, , berarti dimensi energi (M.L.L)/(T.T) = [M
L2 T-2]
2. Tuliskan satuan dari muatan listrik!

Jawab.
Besaran muatan listrik diturunkan dari besaran arus listrik dan waktu:
Q=It
Sehingga satuan muatan listrik adalah A.s = Coulomb
3. Besaran medan magnet adalah Kg/A.s3. Besaran pokok apa saja yang menyusun
besaran medan magnet tersebut

Jawab.
Besaran pokok yang tergabung dalam besaran medan magnet sebagai besaran
turunan adalah Kg/A.s3= massa, waktu, dan kuat arus listrik.
4. Ubahlah beberapa satuan di bawah ini menjadi satuan internasional!
a. 5 km
b. 72 km/jam

Jawab.
a. 5 km = 5.000 meter
b. 72 km/jam = 72.000 m/ 3600 detik = 20 m/detik = 20 m/s
Demikianlah PinterKelas kali ini tentang besaran turunan. Pelajaran dasar
fisika yang digunakan juga dalam berbagai perhitungan ilmu lain, seperti
satuan jumlah sat yang dipejari pada ilmu kimia.

Contoh Soal Besaran dan Satuan beserta Kunci Jawaban – Besaran dan
Satuan. Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur dan dapat dinyatakan dengan
angka. Satuan adalah suatu patokan yang digunakan sebagai pembanding dalam pengukuran.

Besaran pokok adalah besaran yang satuannya didefinisikan atau ditetapkan terlebih dahulu, yang
berdiri sendiri, dan tidak tergantung pada besaran lain.

 Panjang(m)
 Massa(Kg)
 Waktu(s)
 Kuat arus listrik(A)
 Suhu(K)
 Intensitas cahaya(cd)
 Jumlah zat(mol)

Besaran Turunan adalah besaran yang terbentuk dari satu atau lebih besaran pokok yang ada.

 Luas(m2)
 Volume(m3)
 Massa jenis()
 Kecepatan (v)
 Berat(W)
 Percepatan(m/s2)
 Dan lain-lain
1 – 10 Soal Besaran dan Satuan beserta Kunci Jawaban
1. Diantara kelompok besaran berikut, yang termasuk kelompok besaran pokok dalam system
Internasional adalah ….

A. Suhu, volume, massa jenis dan kuat arus

B. Kuat arus, panjang, waktu,  dan massa jenis

C. Panjang, luas, waktu dan jumlah zat

D. Kuat arus, intersitas cahaya, suhu, waktu

E. Intensitas cahaya, kecepatan, percepatan, waktu

Pembahasan

besaran pokok dalam Sistem Internasional :

 panjang
 massa
 waktu
 intensitas cahaya
 jumlah zat
 suhu

Jawaban : D

2. Perhatikan tabel berikut!


No Besaran Satuan dalam SI

1 Jumlah zat Mole

2 Suhu Celcius

3 Waktu Sekon

4 Panjang Km

5 Massa Gram

Pasangan yang benar adalah ……

A. 1 dan 2

B. 1 dan 3

C. 2 dan 3

D. 2 dan 4

E. 3 dan 5

Jawaban : B

3. Dibawah ini yang merupakan satuan besaran pokok adalah …

A. Newton ,Meter, Sekon

B. Meter, Sekon, Watt

C. Kilogram, Kelvin, Meter

D. Newton, Kilogram, Kelvin

E. Kelvin, Joule, Watt

Pembahasan

Ada 7 besaran pokok, yaitu:

 Panjang (Satuan: meter, m. Dimensi: L)


 Massa (Satuan: kilogram, kg. Dimensi: M)
 Waktu (Satuan: detik, s. Dimensi: T)
 Suhu (Satuan: Kelvin, K. Dimensi: θ)
 Kuat arus listrik (Satuan: Ampere, A. Dimensi: I)
 Intensitas cahaya (Satuan: Candela. Dimensi: J)
 Jumlah molekul (Satuan: mol. Dimensi: N)

Jawaban : C

4. Kelompok besaran di bawah ini yang merupakan kelompok besaran turunan adalah …

A. Panjang lebar dan luas

B. Kecepatan, percepatan dan gaya

C. Kuat arus, suhu dan usaha

D. Kecepatan, berat dan suhu


E. Intensitas cahaya, banyaknya mol dan volume

Pembahasan
Besaran ini yang merupakan besaran turunan adalah

 Berat benda tersebut (dalam satuan newton)


 Tekanan yang disebabkan benda pada permukaan (dalam satuan pascal)
 Massa jenis benda tersebut (dalam satuan kg/m3)
 Kalor jenis benda tersebut (dalam satuan /c)
 Percepatan gravitasi yang dialami benda (dalam satuan m/s2)  
 Kecepatan benda (dalam satuan m/s)
 Tegangan listrik (dalam satuan Volt)

Jawaban : B

5. Sebuah sepeda motor bergerak dengan kecepatan sebesar 72 km/jam jika dinyatakan dalam
satuan Internasional (SI)  maka kecepatan sepeda motor adalah …

A. 36 ms-1

B. 30 ms-1

C. 24 ms-1 

D. 20 ms-1

E. 15 ms-1

Pembahasan

72 km = 72 x 1.000 m= 72.000 m  

1 jam = 1 x 3.600 sekon = 3.600 s  

72 km/jam = 72.000 m : 3.600 s = 20 m/s

Jadi, kecepatan sepeda motor yang dinyatakan dalam SI adalah 20 m/s

Jawaban : D

Simak Juga : Soal Getaran Harmonik (Gerak Harmonis


Sederhana)
6. Besaran pokok panjang dapat diturunkan menjadi …

A. volume dan daya

B. volume dan kuat arus listrik

C. luas dan volume

D. luas dan tegangan

E. tinggi dan kecepatan

Pembahasan

Besaran pokok panjang dapat diturunkan menjadi luas dan volume . Satuan panjang adalah
meter, sedangkan luas dan volum adalah m² dan m³. Luas dan volum termasuk besaran
turunan.

Jawaban : C

7. Sebuah pipa berbentuk silinder berongga dengan diameter dalam  1,6  mm dan diameter luar
2,1 mm. Alat yang tepat untuk mengukur diameter dalam pipa tersebut adalah…
A. Mistar

B. Altimeter

C. Mikrometer

D. Jangka Sorong 

E. Amperemeter

Pembahasan
Jangka sorong adalah alat ukur yang mampu mengukur jarak, kedalaman, maupun ‘diameter
dalam’ suatu objek dengan tingkat akurasi dan presisi yang sangat baik (±0,05 mm)

Jawaban : D

8. Hasil pengukuran panjang dan lebar suatu bidang persegi panjang masing-masing 12,73 cm
dan 6,5 cm. Menurut aturan penulisan angka penting, luas bidang  tersebut adalah ……

A. 82,74 cm2

B. 82,745 cm2

C. 82,75 cm2

D. 82,,8 cm2

E. 83 cm2

Pembahasan

p = 12,73 cm ⇒ 4 angka penting

l = 6,5 cm ⇒ 2 angka penting

Dit: Luas…?

L=pxl

L = 12,73 x 6,5

L = 82,745 cm²

Berdasarkan aturan angka penting, Luas harus terdiri dr 2 angka penting (berdasarkan jumlah AP
yg paling sedikit).

Jadi Luas persegi = 83 cm³

Jawaban : E

9. Luas suatu Bujur sangkar adalah 26,5 cm 2, mka panjang salah satu sisinya adalah…

A. 5,1478 cm

B. 5,148 cm

C.  5,15 cm

D.  5,2 cm

E. 5,1 cm

Pembahasan

luas = s x s

26,5 cm² = s²

s =√26,5
s= 5,15 cm

Jawaban : C

9. Seorang siswa mengukur diameter sebuah lingkaran hasilnya adalah 8,50 cm. Keliling
lingkarannya dituliskan menurut aturan angka penting adalah … (π = 3,14).

A. 267 cm

B. 26,7 cm

C. 2,67 cm

D. 0.267 cm

E. 0,0267 cm

Pembahasan

r = 8,50 / 2 = 4,25

keliling = 2Πr

2 × 3,14 × 4,25= 26,69 = 26,7

Jawaban : B

10. Perhatikan gambar berikut!

Gambar tersebut menunjukkan hasil pengukuran diameter tabung menggunakan jangka sorong.
Berdasarkan gambar tersebut hasil yang benar adalah ….

A. 5,70 cm

B. 5,75 cm 

C 5,76 cm

D. 5,86 cm

E. 6,30 cm

Pembahasan

 skala utama : 5,7


 skala nonius : 0,05

= 5,7 + 0,05 : 5,75

Jawaban : B

11 – 20 Contoh Soal Besaran dan Satuan beserta


Pembahasan
11. Sebuah balok diukur ketebalannya dengan jangka sorong. Skala yang ditunjukkan dari hasil
pengukuran tampak pada gambar. Besarnya hasil pengukuran adalah :
A. 3,19 cm

B. 3,14 cm

C. 3,10 cm

D. 3,04 cm

E. 3,00 cm

Pembahasan

Hasil pengukuran = SKala tetap + skala nonius

Hasil Pengukuran = 3,1 cm + 0,09 cm

Hasil pengukuran = 3,19 cm

Jawaban : A

12. Gambar berikut menampilkan hasil pengukuran mikrometer terhadap sebuah diameter bola
logam kecil , maka nilai yang ditunjukkan adalah :

A. 8,12 mm

B. 8,50 mm

C. 8,52 mm

D. 8,62 mm

E. 9,12 mm

Pembahasan

Hasil pengukuran total merupakan penjumlahan antara skala utama dengan skala nonius,

8 mm + 0,62 mm = 8,62 mm.

Jawaban : D
13. Satuan dari beberapa besaran-besarn dibawah ini yang benar adalah…

A. Massa satuannya Newton

B. Berat satuannya Kilogram

C. Massa jenis satuannya Newton/m2

D. Tekanan satuannya Paskal

E. usaha satuannya joule/sekon

Pembahasan

pascal disimbolkan dengan Pa satuan turunan SI untuk tekanan atau tegangan.


Satu pascal setara dengan satu newton per meter persegi.

Jawaban : D

14. Beberapa pasangan besaran berikut, memiliki dimensi yang sama, yaitu:

 1) Massa dan berat


 2) Momentum dan impus
 3) Gaya dan berat
 4) Usaha dan daya

Pernyataan yang benar adalah..

A. 1,2 dan 3

B. 1 , 2 dn 4

C. 1 dan 3

D. 2 dan 3 

E. 2 dan 4

Pembahasan

Ada tujuh besaran pokok beserta satuan dan dimensinya, yaitu

 Panjang ⇒ meter (m) ⇒ [L]


 Massa ⇒ kilogram (kg) ⇒ [M]
 Waktu ⇒ sekon (s) ⇒ [T]
 Suhu ⇒ °Kelvin (°K) ⇒ [θ]
 Jumlah zat ⇒ mol ⇒ [N]
 Kuat arus listrik ⇒ Ampere (A) ⇒ [I]
 Intensitas cahaya ⇒ candela (cd) ⇒ [J]

Jawaban : D

15. Dimensi ML-1T-2menyatakan dimensi : …..

A. Gaya

B. Energi

C. Daya

D. Tekanan

E. Momentum

Pembahasan
Kita akan mencoba mencari besaran dan satuan dari rumus dimensi yang diketahui soal,
 [M] ⇒ ini rumus dimensi dari besaran massa dan memiliki satuan kg
 [L]⁻¹ ⇒ ini rumus dimensi dari besaran panjang dan memiliki satuan meter⁻¹ = 1/meter
 [T]⁻² ⇒ ini rumus dimensi dari besaran waktu dan memiliki satuan sekon⁻² = 1/sekon²

Sehingga kita rangkai menjadi satuan :

[M].[L]⁻¹.[T]⁻²  = kg/(m.s²)

Kemudian satuan ini saya kalikan dengan satuan meter/meter atau m/m, dan menjadi :

⇒  kg/(m.s²) . m/m

⇒ kg.m/(m².s²)

⇒ kg.(m/s²) / m²

Kita akan mencari besaran dari satuan yang ada pada step 2, yaitu :

 a. kg ⇒ ini besaran massa


 b. (m/s²) ⇒ ini besaran percepatan
 c. (m²) ⇒ ini besaran luas

Kemudian kita akan mentukan rumus dari satuan yang ada pada step 3, yaitu :

⇒ kg.(m/s²) / m² adalah (massa dikali percepatan) dibagi luas

⇒ Gaya dibagi luas

⇒ Tekanan atau secara matematis dirumuskan, P = F/A

Kesimpulan

Rumus dimensi, [M].[L]⁻¹.[T]⁻² adalah rumus dimensi dari besaran Tekanan.

Jawaban : D

Simak Juga : Soal Teori Kinetik Gas dan Jawaban


16. Rumus dimensi momentum adalah ……

A. MLT -³  

B. ML-1T-2

C. MLT-1

D. ML–2T2

E. ML–2T–2

Pembahasan

p = mv

dimana satuannya adalah kg.ms⁻¹, maka dimensinya

[P] = [M][L][T]⁻¹

Jawaban : C

17. Rumus dimensi daya adalah …

A. ML2T –2

B. ML³T –2

C. MLT–2
D. ML²T -³

E. MLT -³ 

Pembahasan

Daya, satuannya adalah watt

P = Usaha/waktu

=W/t

=Fxs/t

=mxaxs/t

= (kg) (m/s²) (m) / (s)

= [M] [L] [T]⁻² [L] [T]⁻¹

= [M] [L]² [T]⁻³

Jadi dimensi dari daya adalah [M] [L]² [T]⁻³

Jawaban : D

18. Tiga besaran di bawah ini yang merupakan besaran skalar adalah ….

A. Jarak, waktu dan luas

B. Perpindahan, kecepatan dan percepatan

C. Laju, percepatan dan perpindahan

D. Gaya, waktu dan induksi magnetic

E. Momentum, kecepatan dan massa

Pembahasan
besaran skalar artinya besaran yang hanya memiliki nilai, tanpa memiliki arah.

Jawaban : A

19. Dari hasil pengukuran di bawah ini yang termasuk vektor adalah …

A. Gaya, daya dan usaha

B. Gaya, berat dan massa

C. Perpindahan, laju dan kecepatan

D. Kecepatan, momentum dan berat

E. Percepatan, kecepatan dan daya

Pembahasan

Vektor adalah besaran yang memiliki besar dan arah. Besaran-besaran pada fisika banyak yang
termasuk besaran vector. Contohnya gaya, kecepatan, percepatan, perpindahan, momen gaya
dan moementum. Pada besaran vector memiliki penjumlahan yang berbeda dengan besaran
scalar.

Jawaban : C

20. Dua buah vector V1 dan V2 masing-masing besarnya 12 satuan dan 5 satuan. Kedua vector
tersebut membentuk sudut 90°. Resultan kedua gaya adalah…

A. -7 satuan
B. 5 satuan

C. 7 satuan

D. 12 satuan

E. 13 satuan

Pembahasan

R = √(12² + 5²) = 13 satuan


Jawaban : E

21 – 30 Contoh Soal Besaran dan Satuan beserta Jawaban


21. Dua buah vector F1 dan F2 masing-masing besarnya 12 satuan dan 12 satuan. Kedua vector
tersebut membentuk sudut 120°. Resultan kedua gaya adalah…

A. 0 satuan

B. 6 satuan

C. 12 satuan

D. 15 satuan

E. 24 satuan

Pembahasan

R = √(F1²+F2²+2 x F1F2 x cos α)

   = √(12²+12² + 2 x 12×12 x cos 120)

   = √(144 + 144 + 2 x 144 x -1/2)

   = √(288 – 144)

   = √(144)

   = 12 N

Jawaban : C

22. Dua buah gaya bernilai 3 N dan 4 N. Resultan gaya tersebut tidak mungkin bernilai ….. N

A. -1

B.   2

C.   5

D.7

E. 8

Pembahasan

RF Yang tidak mungkin =…?

DiJawab :

* Pembahasan Apabila searah ( 0° )


Yaitu :
F₁ + F₂ = 3 + 4 = 7 Newton 

* Pembahasan Apabila tidak searah ( 180° )


Yaitu :
F₂ – F₁ = 4 – 3 = 1 Newton

Jadi, Resultan gaya tersebut tidak Mungkin bernilai -1 Newton.  

Jawaban : A

23. Dua vektor gaya tampak pada gambar berikut.

Jika salah satu mewakili gaya 1 N, maka besarnya resultan kedua gaya adalah …

A.  6 N

B. 8 N

C. 10 N

D. 16 N

E. 18 N

Pembahasan
Perhatikan gambar, kita gunakan analisi vektor, kita toinjau pada komponen komponennya

x=1+5=6 N

y=3+5=8 N

maka resultannya sebesar

Jawaban : C

24. Komponen-komponen vektor dari gambar vektor berikut adalah…


A. Fx = 6 N dan Fy = 8 N

B. Fx = 8 N dan Fy = 6 N

C. Fx = -6 N dan Fy = 8 N

D. Fx = -8 N dan Fy = 6 N

E. Fx = -8 N dan Fy = -6 N

Pembahasan

Fx = – F.cos ((180-143)

Fx = – 10.cos 37

Fx = – 10. 3/5 = – 6 N

tanda min utk menyatakan arah kekiri.

Fy = F.sin ((180-143)

Fy = 10.sin 37

Fy = 10. 4/5 = 8 N

Jawaban : C

25. Sebuah perahu menyeberangi sungai yang lebarnya 180 meter dan kecepatan arus airnya 4
m/s. Bila perahu di arahkan menyilang tegak lurus sungai dengan kecepatan 3 m/s, maka setelah
sampai diseberang perahu telah menempuh lintasan sejauh ….

A. 100 m

B. 240 m

C. 300 m

D. 320 m

E. 360 m

Pembahasan

Langkah pertama mencari kecepatan resultan terlebih dulu dengan cara berikut :

v = √vp² + va²

v = √3² + 4²

v = √9 + 16

v = √25

v = 5 m/s

langkah kedua mencari waktu terlebih dahulu dengancara sebagai berikut :

t = Ls/vp

t = 180/3

t = 60 sekon

langkah terakhir mencari panjang lintasan perahu hingga sampai kesebrang sungai sebagai
berikut :

x = Ls/vp . √vp² + va²

x = 60 . 5
x = 300 m

Jawaban : C

Simak Juga : Soal Alat Optik


26. Vektor F1 = 20 N berimpit sumbu x positif, Vektor F2 = 20 N bersudut 120°  terhadap F1 dan
F3 = 24 N bersudut 240° terhadap F1.  Resultan ketiga gaya pada pernyataan di atas adalah :

A. 4 N searah F3

B.  4 N berlawan arah dengan F3

C.  10 N searah F3

D.  16 N searah F3

E.  16 N berlawanan arah dengan F3

Pembahasan

Jawaban : A

27. Dua buah gaya bernilai 3 N dan 4 N. Resultan gaya tersebut tidak mungkin bernilai …..

A. -1 N

B.   0 N

C.   2 N

D.  5  N

E.  8  N

Pembahasan
Lihat nomor 22

Jawaban : A
28. Jika sebuah vector= 12 N diuraikan menjadi dua buah vector yang saling tegak lurus dan yang
sebuah dari padanya membentuk sudut 30° dengan vector itu, maka besar masing-masing
adalah :

A. 3N dan 3√3N

B. 3N dan 3√2N

C. 6N dan 3√2N

D. 6N dan 6√2N

E. 6N dan 6√3N

Pembahasan

Vektor A = Vektor B

12 N      = 12 N

sudut apit 30°

maka

Ax =  A cos 30 = 12.1/2 √3 = 6√3 N

Ay = A sin 30 = 12 .1/2 = 6 N

Karena A = B

Jawaban : E

29. Tiga vektor perpindahan tampak pada gambar berikut .

Jika salah satu garis kotak mewakili perpindahan 10 satuan maka Resultan perpindahan dari grafik
di atas adalah …

A. 100 satuan

B. 80 satuan

C. 70 satuan

D. 60 satuan

E. 50 satuan

Pembahasan

penjumlahan vektor nya kita ambil dari 3 kotak keatas dan 4 kotak kekanan resultan vektornya
akar dari

= 3² + 4² 

= √9+16
=√25 = 5

5×10 = 50

Jawaban : E

30. Seorang anak berjalan lurus 2 meter ke barat, kemudian balik ke selatan sejauh meter, dan
belok lagi ke timur sejauh 10 meter. Perpindahan yang dilakukan anak tersebut dari posisi awal …

A. 18 meter arah barat daya

B. 14 meter arah selatan

C. 10 meter arah tenggara

D. 6 meter arah timur

E. 2 meter arah tenggara

Menggunakan rumus Phytagoras

diketahui:

a=6 m

b=10 m-2 m=8 m

c/perpindahan= ?

Jadi,

c=akar dari 6 pangkat 2 + 8 pangkat 2

=akar dari 36 + 64

=akar dari 100 = 10 m

jadi perpindahannya adalah 10 meter.

Jawaban : C

Soal dan Pembahasan Bab 1 Besaran dan Pengukuran - Fisika SMA 1


 

#Soal 1
Apakah tujuan diadakannya sistem internasional (SI) untuk satuan?
Pembahasan
Pembuatan sistem internasional pada satuan bertujuan untuk memperoleh keseragaman dalam melakukan pengukuran
sehingga dapat digunakan dan mudah dipahami serta dapat dikomunikasikan di seluruh dunia.
 

#Soal 2
Besaran percepatan memiliki satuan m/s2. Tentukan dimensi dari besaran tersebut.

Pembahasan
Satuan untuk besaran percepatan adalah m/s2. Meter (m) merupakan satuan dari besaran pokok panjang dan sekon (s)
merupakan satuan dari besaran pokok waktu. Dengan demikian, besaran percepatan adalah besaran turunan yang
berasal dari besaran pokok panjang dan waktu. Besaran pokok panjang memiliki dimensi [L] dan waktu berdimensi [T]
sehingga besaran percepatan memiliki dimensi
[L] ____
[T]2
Dalam penulisan dimensi tidak boleh menggunakan simbol per (/). Untuk satuan m/s2 dapat ditulis menjadi m.s−2.
Dengan demikian, dimensi untuk besaran percepatan adalah [L][T]−2.
 

#Soal 3
Sebuah balok memiliki ukuran panjang 1,27 meter, lebar 0,5211 meter, dan tebal 0,0678 meter. Berapakah volume
balok tersebut?

Pembahasan
Volume balok adalah perkalian antara panjang, lebar, dan tinggi sehingga volumenya adalah 1,27 m × 0,5211 m ×
0,0678 m = 0,0448698366 m3
Hasil tersebut merupakan hasil penghitungan menggunakan kalkulator. Karena angka penting paling sedikit yang
terdapat dalam perkalian tersebut adalah tiga maka hasilnya dibulatkan menjadi 0,0449 m3 (tiga angka penting).
 

#Soal 4
Jelaskan cara penulisan bilangan berikut dalam notasi ilmiah.
a. 0,00000078
b. 80.000.000

Pembahasan
a. Bilangan 0,00000078 memiliki dua angka penting sehingga penulisan dalam notasi ilmiah adalah 7,8 × 10-7.
b. Bilangan 80.000.000 memiliki satu angka penting sehingga penulisan dalam notasi ilmiah adalah 8 × 107.
 

#Soal 5
Sebuah pesawat terbang bergerak dengan kecepatan 300 km/jam. Tentukan kecepatan tersebut dalam m/s.

Pembahasan
Kecepatan pesawat 300 km/jam. Ini dapat ditulis sebagai berikut.
v= 300km/1jam
Kita konversi dulu masing-masing besaran sebagai berikut
300 km = 300.000 m
1 jam = 3.600 s
Jadi v= 300km/1 jam= 300.000m/3600s = 83 m/s
 

#Soal 6
Sebutkan kelompok satuan yang termasuk dalam besaran dasar sistem SI.

Pembahasan
Kelompok satuan yang termasuk dalam SI disajikan dalam tabel berikut ini.

Besaran Pokok Satuan Singkatan

Panjang meter m

Massa kilogram kg

Waktu sekon (detik) s

Kuat arus listrik ampere A

Suhu kelvin K

Intensitas cahaya kandela cd

Jumlah mol zat mole mol

#Soal 7
Sebutkan besaran-besaran turunan beserta satuannya.

Pembahasan
Besaran-besaran turunan dan satuannya disajikan dalam tabel berikut.

No. Besaran Turunan Satuan Singkatan

1. Luas meter persegi m2

2. Volume meter kubik m3

3. Massa jenis kilogram per meter kubik kg/m3

4. Kecepatan meter per sekon m/s


5. Percepatan meter per sekon kuadrat m/s2

6. Energi kilogram meter persegi per sekon kuadrat kgm2/s2

7. Gaya kilogram meter per sekon kuadrat kgm/s2

#Soal 8

Berapakah hasil ukuran yang ditunjukkan oleh mikrometer


sekrup di samping ini?
Pembahasan
Dari skala yang ditunjukkan pada gambar, skala utama menunjuk angka 2 mm sedangkan skala nonius yang segaris
dengan skala utama adalah angka 25 sehingga skala noniusnya adalah 0,25 mm.
Hasil ukur = skala utama + skala nonius
= 2 mm + 0,25 mm = 2,25 mm
 

#Soal 9
Manakah yang lebih akurat: x = (5,0 ± 0,002) atau y = (5,0 ± 0,0002)?

Pembahasan
Dari hasil pengukuran tersebut, terlihat bahwa nilai rata-rata pengukuran adalah 5,0. Untuk pengukuran x, nilai ralatnya
adalah 0,002 sehingga hasil pengukuran berada antara 4,998 dan 5,002. Untuk pengukuran y, nilai ralatnya adalah
0,0002 sehingga hasil pengukuran berada antara 4,9998 dan 5,0002. Dari hasil pengukuran tersebut yang
memiliki nilai lebih dekat dengan nilai rata-rata adalah antara 4,9998 dan 5,0002. Jadi, pengukuran y lebih akurat.

#Soal 10
Hasil pengukuran kapasitas panas C suatu zat padat sebagai fungsi temperatur T dinyatakan oleh
persamaan C = αT + βT3. Tentukan satuan untuk α dan β yang mungkin.

Pembahasan
Kapasitas panas adalah banyaknya panas yang diperlukan untuk menaikkan suhu benda sebesar 1 kelvin dan secara
matematis dituliskan sebagai berikut.

Wajib buka:
https://tanya-tanya.com/rangkuman-besaran-satuan-contoh-soal-pembahasannya/

Materi soal meliputi pengukuran, penerapan penggunaan alat ukur. besaran ( pokok dan turunan), satuan ,
angka penting, besaran skalar dan besaran vektor.
I.  Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!
No. 1
Diantara kelompok besaran berikut, yang termasuk kelompok besaran pokok dalam  system Internasional adalah ….
A. Suhu, volume, massa jenis dan kuat arus
B. Kuat arus, panjang, waktu,  dan massa jenis
C. Panjang, luas, waktu dan jumlah zat
D. Kuat arus, intersitas cahaya, suhu, waktu
E. Intensitas cahaya, kecepatan, percepatan, waktu

No. 2.
Perhatikan tabel berikut!

No Besaran Satuan dalam SI

1 Jumlah zat Mole

2 Suhu Celcius

3 Waktu Sekon

4 Panjang Km

5 Massa Gram

Pasangan yang benar adalah ……


A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 2 dan 3
D. 2 dan 4
E. 3 dan 5

No.3.
Dibawah ini yang merupakan satuan besaran pokok adalah …

A. Newton ,Meter, Sekon


B. Meter, Sekon, Watt
C. Kilogram, Kelvin, Meter
D. Newton, Kilogram, Kelvin
E. Kelvin, Joule, Watt

No 4.
Kelompok besaran di bawah ini yang merupakan kelompok besaran turunan adalah  …
A. Panjang lebar dan luas
B. Kecepatan, percepatan dan gaya
C. Kuat arus, suhu dan usaha
D. Kecepatan, berat dan suhu
E. Intensitas cahaya, banyaknya mol dan volume

No. 5.
Sebuah sepeda motor bergerak dengan kecepatan sebesar 72 km/jam jika dinyatakan dalam satuan Internasional (SI) 
maka kecepatan sepeda motor adalah …

A. 36 ms-1
B. 30 ms-1
C. 24 ms-1
D. 20 ms-1
E. 15 ms-1
No. 6.
Besaran pokok panjang dapat diturunkan menjadi …
A. volume dan daya
B. volume dan kuat arus listrik
C. luas dan volume
D. luas dan tegangan
E. tinggi dan kecepatan

No. 7.
Sebuah pipa berbentuk silinder berongga dengan diameter dalam  1,6  mm dan diameter luar 2,1 mm. Alat yang tepat
untuk mengukur diameter dalam pipa tersebut adalah…

A. Mistar
B. Altimeter
C. Mikrometer
D. Jangka Sorong
E. Amperemeter

No. 8.
Hasil pengukuran panjang dan lebar suatu bidang persegi panjang masing-masing 12,73 cm dan 6,5 cm. Menurut  
aturan penulisan angka penting, luas bidang tersebut adalah ……

A. 82,74 cm2
B. 82,745 cm2
C. 82,75 cm2
D. 82,,8 cm2
E. 83 cm2
No.9.
Luas suatu Bujur sangkar adalah 26,5 cm2, mka panjang salah satu sisinya adalah…
A. 5,1478 cm
B. 5,148 cm
C.  5,15 cm
D.  5,2 cm
E. 5,1 cm

No. 10.
Seorang siswa mengukur diameter sebuah lingkaran hasilnya adalah 8,50 cm. Keliling lingkarannya dituliskan menurut
aturan angka penting adalah … (π = 3,14).
A. 267 cm
B. 26,7 cm
C. 2,67 cm
D. 0.267 cm
E. 0,0267 cm

No. 11.
Perhatikan gambar berikut!

Gambar tersebut menunjukkan hasil pengukuran diameter tabung menggunakan jangka sorong. Berdasarkan gambar
tersebut hasil yang benar
adalah ….
A. 5,70 cm
B. 5,75 cm
C 5,76 cm
D. 5,86 cm
E. 6,30 cm

11. Sebuah balok diukur ketebalannya dengan jangka sorong. Skala yang ditunjukkan dari hasil pengukuran tampak
pada gambar. Besarnya hasil pengukuran adalah :

A. 3,19 cm
B. 3,14 cm
C. 3,10 cm
D. 3,04 cm
E. 3,00 cm

12.
Gambat berikut menampilkan hasil pengukuran mikrometer terhadap sebuah diameter bola logam kecil , maka nilai
yang ditunjukkan adalah :
A. 8,12 mm                  D. 8,62 mm
B. 8,50 mm                  E. 9,12 mm
C. 8,52 mm
13. Satuan dari beberapa besaran-besarn dibawah ini yang benar adalah…
A. Massa satuannya Newton
B. Berat satuannya Kilogram
C. Massa jenis satuannya Newton/m2
D. Tekanan satuannya Paskal
E. usaha satuannya joule/sekon
14. Beberapa pasangan besaran berikut, memiliki dimensi yang sama, yaitu :
1. Massa dan berat
2. momentum dan impus
3. Gaya dan berat
4. usaha dan daya
Pernyataan yang benar adalah..
A. 1,2 dan 3
B. 1 , 2 dn 4
C. 1 dan 3
D. 2 dan 3
E. 2 dan 4
15. . Dimensi ML-1T-2 menyatakan dimensi : …..
A. Gaya
B. Energi
C. Daya
D. Tekanan
E. Momentum
16. Rumus dimensi momentum adalah ……
A. MLT -³ 
B. ML-1T -2
C. MLT-1
D. ML–2T2
E. ML–2 T–2
17. Rumus dimensi daya adalah …
A. ML2 T –2
B. ML³ T –2
C. MLT–2
D. ML²T -³ 
E. MLT -³ 
18. Tiga besaran di bawah ini yang merupakan besaran skalar adalah ….
A. Jarak, waktu dan luas
B. Perpindahan, kecepatan dan percepatan
C. Laju, percepatan dan perpindahan
D. Gaya, waktu dan induksi magnetic
E. Momentum, kecepatan dan massa
19. Dari hasil pengukuran di bawah ini yang termasuk vektor adalah …
A. Gaya, daya dan usaha
B. Gaya, berat dan massa
C. Perpindahan, laju dan kcepatan
D. Kecepatan, momentum dan berat
E. Percepatan, kecepatan dan daya
20. Dua buah vector V1 dan V2 masing-masing besarnya 12 satuan dan 5 satuan. Kedua vector tersebut
membentuk sudut 90°. Resultan kedua gaya
A. -7 satuan        B. 5 satuan        C. 7 satuan          D. 12 satuan         E. 13 satuan
21. Dua buah vector F1 dan F2 masing-masing besarnya 12 satuan dan 12 satuan. Kedua vector tersebut membentuk
sudut 120o. Resultan kedua gaya
A. 0 satuan          b. 6 satuan      C. 12 satuan    D. 15 satuan          E. 24 satuan
22. Dua buah gaya bernilai 3 N dan 4 N. Resultan gaya tersebut tidak mungkin bernilai ….. N
A. -1
B.   2
C.   5
D.7
E. 8

23. Dua vektor gaya tampak pada gambar berikut.

Jika salah satu mewakili gaya 1 N, maka besarnya resultan


kedua gaya adalah …
A.  6 N             B.  8 N            C. 10 N        D. 16 N            E. 18 N

24. Komponen-komponen vektor dari gambar vektor berikut adalah…

A. Fx = 6 N dan Fy = 8 N
B. Fx = 8 N dan Fy = 6 N
C. Fx = -6 N dan Fy = 8 N
D. Fx = -8 N dan Fy = 6 N
E. Fx = -8 N dan Fy = -6 N
25. Sebuah perahu menyeberangi sungai yang lebarnya 180 meter dan kecepatan arus airnya 4 m/s. Bila perahu di
arahkan menyilang tegak lurus sungai dengan kecepatan 3 m/s, maka setelah sampai diseberang perahu telah
menempuh lintasan sejauh ….
A. 100 m
B. 240 m
C. 300 m
D. 320 m
E. 360 m
26. Vektor F1 = 20 N berimpit sumbu x positif, Vektor F2 = 20 N bersudut 120°  terhadap F1 dan F3 = 24 N bersudut
240° terhadap F1.  Resultan ketiga gaya pada pernyataan di atas adalah :
A. 4 N searah F3
B.  4 N berlawan arah dengan F3
C.  10 N searah F3
D.  16 N searah F3
E.  16 N berlawanan arah dengan F3
27. Dua buah gaya bernilai 3 N dan 4 N. Resultan gaya tersebut tidak mungkin bernilai …..
A.  -1 N
B.   0 N
C.   2 N
D.  5  N
E.  8  N
28. Jika sebuah vector= 12 N diuraikan menjadi dua buah vector yang saling tegak lurus dan yang sebuah dari padanya
membentuk sudut 30° dengan vector itu, maka besar masing-masing adalah :
A. 3 N dan 3V3 N
B. 3 N dan 3V2 N
C. 6 N dan 3V2 N
D. 6 N dan 6V2 N
E. 6 N dan 6V3 N

29. Tiga vektor perpindahan tampak pada gambar berikut .

Jika salah satu garis kotak mewakili perpindahan 10 satuan maka Resultan perpindahan dari grafik di atas adalah …

A. 100 satuan
B. 80 satuan
C. 70 satuan
D. 60 satuan
E. 50 satuan

30. Seorang anak berjalan lurus 2 meter ke barat, kemudian balik ke selatan sejauh 6 meter, dan belok lagi ke timur
sejauh 10 meter. Perpindahan yang dilakukan anak tersebut dari posisi awal …

A. 18 meter arah barat daya


B. 14 meter arah selatan
C. 10 meter arah tenggara                                       
D. 6 meter arah timur
E. 2 meter arah tenggara

Contoh Soal 1
Di bawah ini yang merupakan besaran turunan adalah ….
A. waktu, momentum, panjang
B. momentum, gaya, kecepatan
C. panjang, massa, waktu
D. energi, usaha, jarak
E. usaha, kecepatan, massa

Besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari 7 besaran pokok.

Jawaban : B

Contoh Soal 2
Momentum memiliki dimensi yang sama dengan dimensi besaran ….
A. energi
B. gaya
C. impuls
D. percepatan
E. tekanan

Pembahasan :
Dimensi momentum :

p=m⋅v=kg⋅m.s−1=[M][L][T]−1
Dimensi energi :

Ep=m⋅g⋅h=kg⋅m.s−2⋅m=kg.m2s−2=[M][L]2T−2
Dimensi gaya :

F=m⋅a=kg⋅m.s−2=[M][L]T−2
Dimensi impuls :

I=F⋅t=kg⋅m.s−2s=kg.m.s−1=[M][L][T]−1
Dimensi percepatan :

a=vt=m.s−1s=m.s−2
Dimensi tekanan :

P=FA=kg⋅m.s−2m2=kg.m.s−2⋅m−2=kg.m−1⋅s−2=[M].[L]−1⋅[T]−2
Jadi dimensi momentum sama dengan dimensi impuls.

Jawaban : C

Contoh Soal 3
Dimensi engeri adalah ….
A. [M][L]-2[T]-2
B. [M][L]-2[T]2
C. [M][L][T]2
D. [M][L]2[T]-2
E. [M][L]2[T]2

Pembahasan :
Dimensi energi :

Ep=m⋅g⋅h=kg⋅m.s−2⋅m=kg.m2s−2=[M][L]2T−2
Jawaban : D

Contoh Soal 4
Besaran yang bukan besaran turunan adalah ….
A. kecepatan
B. gaya
C. energi
D. volume
E. massa

Pembahasan :
Yang bukan besaran turunan yaitu besaran pokok : massa, panjang, waktu, suhu, kuat arus, jumlah zat, dan
intensitas cahaya.

Jawaban : E

Contoh Soal 5
Dalam sistem SI (Satuan Internasional), satuan kalor adalah ….
A. joule
B. kalori
C. watt
D. kelvin
E. derajat celcius

Jawaban : A

Contoh Soal 6
Satuan hambatan jenis adalah ….
A. ohm
B. ohm meter
C. ampere meter
D. ampere sekon
E. ohm meter kelvin-1

Jawaban :
Satuan hambatan jenis :

Rρ=ρLA=RAL=Ωm2m=Ωm
Jawaban : B

Contoh Soal 7
Dimensi daya adalah ….
A. [M][L][T]-2
B. [M][L]-2[T]-2
C. [M][L][T]-3
D. [M][L]2[T]-3
E. [M][L]2[T]-2

Pembahasan :
Daya adalah usaha dibagi waktu. Sedangkan usaha adalah gaya dikali jarak, sehingga satuan usaha yaitu :

W=F⋅s=kg⋅m.s−2⋅m=kg.m2⋅s−2
Dimensi Daya :
P=Wt=kg.m2⋅s−2s=kg.m2⋅s−3=[M][L]2⋅T−3
Jawaban : D

Contoh Soal 8
Besaran yang memiliki dimensi [M][L]-1[T]-2 adalah ….
A. tekanan
B. gaya
C. momentum
D. energi
E. percepatan

Pembahasan :
Dimensi tekanan :

P=FA=kg⋅m.s−2m2=kg.m.s−2⋅m−2=kg.m−1⋅s−2=[M].[L]−1⋅[T]−2
Jawaban : A

Contoh Soal 9
Perhatikan tabel berikut ini!

No
Besaran Satuan Dimensi
.

Momentu
1. kg.m.s-1 [M][L][T]-1
m

2. Gaya kg.m.s-2 [M][L][T]-2

3. Daya kg.m2.s- [M][L]2[T]-3


3

4. Energi kg.m2.s- [M][L]2[T]-3


3

Besaran yang memiliki satuan dan dimensi yang tepat adalah ….


A. 1, 2 dan 3
B. 1 dan 3
C. 2 dan 3
D. 2 dan 4
E. 3 dan 4

Pembahasan :
Dimensi momentum :

p=m⋅v=kg⋅m.s−1=[M][L][T]−1
Dimensi gaya :

F=m⋅a=kg⋅m.s−2=[M][L]T−2
Dimensi Daya :

P=Wt=kg.m2⋅s−2s=kg.m2⋅s−3=[M][L]2⋅T−3
Dimensi energi :
Ep=m⋅g⋅h=kg⋅m.s−2⋅m=kg.m2s−2=[M][L]2T−2
Jadi jawabannya dalah 1, 2, dan 3

Jawaban : A

Contoh Soal 10
Berikut ini yang merupakan besaran vektor adalah ….
A. gaya, kecepatan, perpindahan
B. energi, jarak, gaya
C. kelajuan, momentum, perpindahan
D. jarak, kecepatan, percepatan
E. momentum, jarak, gaya

Pembahasan :
Besaran vektor adalah besaran yang memiliki besar dan arah. Sedangkan besaran skalar adalah besaran yang
memiliki besar saja.

Contoh besaran vektor : gaya, kecepatan, perpindahan, momentum, dan percepatan.


Contoh besaran skalar : energi, jarak, dan kelajuan.

Jawaban : A

Contoh Soal 11
Perhatikan besaran di bawah ini!
1. gaya
2. momentum
3. perpindahan
4. kelajuan
Yang merupakan besaran skalar adalah ….
A. 1, 2, dan 3
B. 1, 2, dan 4
C. 1 dan 3
D. 2 dan 4
E. 4 saja

Sedangkan besaran skalar adalah besaran yang memiliki besar saja. Contoh besaran skalar : energi, jarak, dan
kelajuan.

Jawaban : E

Gaya Gesek

Asal gaya gesek[sunting | sunting sumber]


Gaya gesek merupakan akumulasi interaksi mikro antar kedua permukaan yang saling bersentuhan. Gaya-
gaya yang bekerja antara lain adalah gaya elektrostatik pada masing-masing permukaan. Dulu diyakini
bahwa permukaan yang halus akan menyebabkan gaya gesek (atau tepatnya koefisien gaya gesek)
menjadi lebih kecil nilainya dibandingkan dengan permukaan yang kasar, akan tetapi pada masa kini tidak
lagi demikian. Konstruksi mikro (nano tepatnya) pada permukaan benda dapat menyebabkan gesekan
menjadi minimum, bahkan cairan tidak lagi dapat membasahinya (efek lotus).

Jenis-jenis gaya gesek[sunting | sunting sumber]


Terdapat dua jenis gaya gesek antara dua buah benda yang padat saling bergerak lurus, yaitu gaya gesek
statis dan gaya gesek kinetis, yang dibedakan antara titik-titik sentuh antara kedua permukaan yang tetap
atau saling berganti (menggeser). Untuk benda yang dapat menggelinding, terdapat pula jenis gaya gesek
lain yang disebut gaya gesek menggelinding (rolling friction). Untuk benda yang berputar tegak lurus pada
permukaan atau ber-spin, terdapat pula gaya gesek spin (spin friction). Gaya gesek antara benda padat dan
fluida disebut sebagai gaya Coriolis-Stokes atau gaya viskos (viscous force).

Gaya gesek statis[sunting | sunting sumber]


Gaya gesek statis adalah gesekan antara dua benda padat yang tidak bergerak relatif satu sama lainnya.
Seperti contoh, gesekan statis dapat mencegah benda meluncur ke bawah pada bidang miring. Koefisien
gesek statis umumnya dinotasikan dengan μs, dan pada umumnya lebih besar dari koefisien gesek kinetis.
Gaya gesek statis dihasilkan dari sebuah gaya yang diaplikasikan tepat sebelum benda tersebut bergerak.
Gaya gesekan maksimum antara dua permukaan sebelum gerakan terjadi adalah hasil dari koefisien gesek
statis dikalikan dengan gaya normal f = μs Fn. Ketika tidak ada gerakan yang terjadi, gaya gesek dapat
memiliki nilai dari nol hingga gaya gesek maksimum. Setiap gaya yang lebih kecil dari gaya gesek
maksimum yang berusaha untuk menggerakkan salah satu benda akan dilawan oleh gaya gesekan yang
setara dengan besar gaya tersebut namun berlawanan arah. Setiap gaya yang lebih besar dari gaya gesek
maksimum akan menyebabkan gerakan terjadi. Setelah gerakan terjadi, gaya gesekan statis tidak lagi dapat
digunakan untuk menggambarkan kinetika benda, sehingga digunakan gaya gesek kinetis.

Gaya gesek kinetis[sunting | sunting sumber]


Gaya gesek kinetis (atau dinamis) terjadi ketika dua benda bergerak relatif satu sama lainnya dan saling
bergesekan. Koefisien gesek kinetis umumnya dinotasikan dengan μk dan pada umumnya selalu lebih kecil
dari gaya gesek statis untuk material yang sama.

Saat melakukan berbagai kegiatan sehari-hari tentu Anda seringkali


melakukan gaya gesek.

Contohnya ketika Anda berangkat ke sekolah menggunakan sepeda motor


kemudian telah sampai, tentunya harus menghentikan laju sepeda motor
tersebut. Untuk menghentikan laju sepeda motor tentu Anda harus menginjak
rem untuk bisa berhenti.

Pada bagian rem terdapat kampas rem yang didalamnya terjadi gesekan.
Posisi ban motor yang terhimpit dengan kampas rem membuat gesekan
semakin besar sehingga mampu menghentikan laju sepeda motor.

Meskipun terlihat sederhana, namun masih banyak orang yang belum terlalu
memahami tentang bagaimana sistem kerja dari gesekan tersebut. Untuk lebih
jelasnya, silahkan pelajari materi yang telah diberikan oleh Cryptowi berikut.

Pengertian Gaya Gesek

Gaya gesek bisa didefinisikan sebagai gaya yang akan timbul ketika 2
permukaan benda saling bersinggungan atau mengalami sentuhan. Dalam
bahasa Inggris, gaya disebut dengan force sehingga simbolnya didefinisikan
sebagai huruf f.
Contoh gaya gesekan yang sering terjadi pada kehidupan sehari-hari adalah
ketika seseorang menarik karung beras. Rasanya akan terasa lebih ringan
karena permukaan lantai dan karung mengalami gesekan, sehingga lebih
mudah dipindahkan.

Gesekan yang terjadi biasanya akan berlawanan arah dengan gerak benda
tersebut.

Semakin kasar permukaan suatu benda, maka akan semakin besar gaya yang
akan ditimbulkan, begitu juga sebaliknya.

Dengan begitu disimpulkan bahwa besar kecilnya nilai gaya tergantung pada
permukaan dua buah benda yang saling bersinggungan.

Pada zaman purba, gaya gesekan dimanfaatkan untuk membuat api untuk
memasak maupun untuk menghangatkan badan.

Selain itu gaya gesekan juga bisa dimanfaatkan untuk pembuatan magnet
sederhana. Jika dijabarkan satu persatu, mungkin masih banyak lagi penerapan
gaya gesekan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan yang beragam.

Rumus Gaya Gesek

Untuk mengukur gaya gesek yang terjadi pada suatu benda, terdapat rumus
khusus yang harus digunakan.

Berikut rumusnya.

f  = µ.N

Ketentuan:

f : gaya gesek (newton)/N

µ : koefisien gaya gesek

N : gaya normal (newton)/N

Gesekan yang terjadi antara dua benda sebenarnya terbagi atas 2 macam,
yaitu statis dan kinetik.

Kedua jenis gesekan ini memiliki konsep serta sistem kerja yang berbeda.
Bahkan ketika Anda ingin menghitung gaya yang ditimbulkan dari jenis
gesekan tersebut harus menggunakan rumus yang berbeda.
Gaya Gesek Statis

Jenis gesekan statis didefinisikan sebagai gaya yang terjadi pada benda yang
diam.

Jika terjadi gaya dorong pada sebuah benda, kemudian benda masih tetap
dalam keadaan diam dan tidak bergerak maka disimpulkan bahwa gaya
gesekan yang terjadi lebih besar dibandingkan dengan gaya dorong yang
diberikan.

Sehingga penulisan rumusnya adalah sebagai berikut.

fs  = µs.N

ketentuan

fs : gaya gesek statis (newton)/N

µs : koefisien gaya gesek statis

N : gaya normal (newton)/N

Agar gaya statis dapat bergerak, maka minimum gaya yang diberikan harus
lebih besar atau sama dengan gesekan benda.

Simak juga Materi: Gaya Pegas

Gaya Gesek Kinetis

Berlawanan dengan gaya statis, kinetis merupakan gaya yang dimiliki pada
benda yang mengalami pergerakan.

Gaya gesekan yang terjadi hanya akan menyebabkan benda tersebut terhenti
atau lambat, namun tetap bergerak.

Adapun penulisan rumus dari gaya kinetis sebagai berikut.

fk  = µk.N
Keterangan:

fk : gaya gesek kinetis (newton)/N

µk : koefisien gaya gesek kinetis

N : gaya normal (newton)/N

Gaya Gesek dalam Kehidupan Sehari-hari

Banyak sekali contoh gaya gesekan yang terjadi pada kehidupan sehari-hari.

Agar bisa lebih memahami pengertian gaya gesekan yang terjadi, berikut
beberapa contohnya.

 Ban mobil yang melaju di jalur beraspal bisa dikendalikan dengan baik
karena saat dioperasikan akan terjadi gaya gesekan antara permukaan
aspal dan juga ban.
 Olahraga terjun payung akan memanfaatkan gaya gesekan antara
parasut dengan udara sehingga bisa mendarat dengan lebih baik.
 Ketika Anda berjalan dengan alas kaki seperti sepatu, pada permukaan
lantai dan permukaan sepatu mengalami gaya gesekan sehingga telapak
kaki tidak l Dengan begitu Anda tidak akan tergelincir saat melewati
lantai.
 Saat mendorong lemari atau kursi maka akan terjadi gaya gesekan
antara permukaan lantai dengan permukaan benda sehingga
memudahkan Anda untuk memindahkan lokasi benda tersebut sesuai
dengan keinginan.
Contoh Soal Gaya Gesek

Sebuah balok es dengan massa 20 Kg tidak bergerak diatas  lantai datar.


Koefisien gesekan statis benda tersebut sebesar µs = 0,4 dan koefisien
gesekan kinetis nya sebesar µk = 0,3. Balok es tersebut dikenai gaya dengan
ditarik sebesar 60 N dan membentuk sudut 60o terhadap lantai. Tentukan
berapa nilai gaya gesekan yang terjadi pada balok es.

Jawaban

Diketahui :

 m = 20 Kg
 µs = 0,4
 µk = 0,3
 F = 60N

Karena pada sumbu Y benda tidak bergerak maka ∑Y = 0

1. Gaya Normal

Pertama harus dicari terlebih dahulu nilai dari N.

N + F. sin 60o– w = 0

N = w – F. sin 60o 0

N = m.g – F. sin 60o 0

N = 20 Kg. 10m/s2 – 60. 1/2√3 /

N = 200 – 52,2

N = 147,8N

2. Gaya Gesek Statis

Kemudian masukkan nilai N yang sudah didapatkan ke dalam rumus gaya


gesekan statis.

fs  = µs.N

fs  = 0,4. 147,8 N

fs  = 59,12 N

Sehingga hasilnya adalah gaya gesekan yang dialami dari balok es adalah
59,12N.

Dengan adanya penjelasan lengkap tentang pengertian, jenis serta contoh


gaya gesekan Anda bisa memahami sistem kerjanya dengan lebih baik. Rumus
gaya gesekan yang didefinisikan bisa Anda hafalkan untuk bisa menghitung
besar gaya yang ditimbulkan dari gesekan 2 permukaan benda.

Gaya Gesek: Pengertian, Rumus, dan Contoh Soal


By admin | July 5, 2018

0 Comment

Gaya Gesek Statis (GGS) dan Gaya Gesek Kinetis (GGK) – Pengendara sepeda melakukan pengereman
sehingga ia dapat berhenti. Setelah lama dipakai, penghapus karet akan mengecil dan pada akhirnya akan
habis. Mengapa hal ini dapat terjadi? Kondisi ini terjadi akibat adanya gaya gesek. Secara definisi, gaya
gesek dapat diartikan sebagai gaya yang bekerja antara dua permukaan benda yang saling bersentuhan
atau bersinggungan. dalam Bahasa Inggris, gaya gesek dikenal sebagai friction force, sehingga simbol
untuk gaya gesek adalah huruf f.
Arah gaya gesek berlawanan arah dengan kecenderungan arah gerak benda. Sehingga, memiliki nilai
negatif. Hal ini sebagai simbol bahwa arah gaya berlawanan dengan arah gerak benda. Besarnya gaya
gesek dinyatakan dalam Newton.

Besar kecilnya gaya gesek bergantung pada permukaan yang dimiliki dari kedua benda tersebut. Semakin
kasar permukaan antar kedua benda maka semakin besar gaya geseknya. Kondisi sebaliknya terjadi,
semakin licin permukaan antar kedua benda maka semakin kecil gaya geseknya.

Keuntungan dan Kerugian Gaya Gesek

Gaya gesek dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari – hari. Meskipun memiliki keuntungan, gaya gesek
juga dapat menimbulkan kerugian. Berikut ini adalah keuntungan dan kerugian yang dapat timbul akibat
dengan adanya gaya gesek.

Keuntungan/manfaat adanya gaya gesek:


1. Ban kendaraan (sepeda, sepeda motor, mobil, dsb) dibuat beralur untuk memperbesar gaya gesek
ban dengan jalan agar dapat laju kendaraan dapat dikendalikan.
2. Gesekan udara dengan parasut dimanfaatkan oleh penerjun payung agar dapat sampai daratan
dengan selamat.
3. Pemanfaatan pada sistem pengereman pada kendaraan.
Kerugian adanya gaya gesek:
1. Ban pada kendaraan dapat menjadi lebih halus sehingga perlu diganti secara berkala.
2. Gesekan antara bagian-bagian mesin kendaraan mengakibatkan mesin menjadi aus. Sehingga
perlu penggantian mesin yang rusak.
3. Gesekan dapat menyebabkan luka lecet pada badan kita saat kita terjatuh.

Berdasarkan keadaan benda yang dikenainya, gaya gesek dibedakan menjadi dua jenis. Kedua jenis gaya
gesek tersebut adalah gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis. Melalui halaman ini, idschool akan
mengulas secara lengkap kedua jenis gaya gesek tersebut.

Baca Juga: Sistem Katrol Sederhana pada Bidang Datar

Gaya Gesek Statis

Gaya Gesek Statis (GGS) adalah gaya gesek yang terjadi pada benda selama benda itu diam. Artinya jika
kita mendorong sebuah benda kemudian benda tersebut tidak bergerak sama sekali maka benda tersebut
mempunyai gaya gesek yang lebih besar daripada gaya yang kita berikan (gaya kerja).

Contoh lain dari adanya gaya gesek statis adalah sebuah benda yang diletakkan pada bidang miring dapat
tetap diam.

Simbol untuk gaya gesek statis adalah fs dengan persamaan seperti di bawah.
Agar benda dapat bergerak, gaya luar minimum yang diperlukan untuk menggerakkan benda adalah sama
dengan besar gaya gesek statis maksimalnya. Jadi, besarnya gaya minimal yang digunakan untuk membuat
benda bergerak adalah sebagai berikut.

Keterangan:

 fs = gaya gesek statis (N)


 µs = koefisien gaya gesek statis
 N = gaya normal, satuannya newton (N)

Gaya yang bekerja pada benda saat benda diam hingga tepat akan bergerak adalah Gaya Gerak Statis.
Lalu bagaimana untuk gaya yang bekerja pada benda bergerak? Ulasannya dapat disimak pada
pembahasan gaya gesek kinetis.

Baca Juga: Hukum Pascal dalam Kehidupan Sehari – Hari

Gaya Gesek Kinetis

Gaya Gesek Kinetis (GGK) adalah gaya gesek pada waktu benda tersebut bergerak. Gaya gesek kinetis
disimbolkan dengan  .

Adanya Gaya Gesek Kinetis, memungkinkan benda yang bergerak dapat berhenti. Jika tidak ada gaya
gesek kinetis, tidak ada gaya yang memperlambat gerak benda, sehingga benda yang bergerak tidak dapat
berhenti.

Koefisien gesek kinetis dinotasikan dengan  . Biasanya, nilai koefisien gesek kinetis selalu lebih kecil dari
koefisien gesek statis untuk material yang sama. Persamaan Gaya Gesek Kinetis diberikan seperti
persamaan di bawah.

Keterangan:

 fk = gaya gesek kinetis (N)


 µk = koefisien gaya gesek kinetis
 N = gaya normal, satuannya newton (N)

Untuk melihat penggunaan rumus yang diberikan pada pembahasan di atas, akan diberikan contoh soal
terkait gaya gesek.
Contoh Soal dan Pembahasan

Untuk mengukur pemahaman materi gaya gesek ini coba latih dengan mengerjakan soal. Simak contoh soal
– contoh soal terkait materi gaya gesek di bawah.

Contoh 1 :Soal Gaya Gesek


Sebuah balok 20 kg diam di atas lantai datar. Koefisien gesekan statis µs = 0,4 dan koefisien gesekan
kinetis µk = 0,3. Balok tersebut ditarik dengan gaya sebesar 60 N dan membentuk sudut 60 o terhadap arah
mendatar.
Gaya gesek yang bekerja pada balok adalah ….
A. fs = 68 N
B.   fs = 34 N
C.   fs = 17 N
D.   fk = 68 N
E.   fk = 34 N
Pembahasan:

Berdasarkan ilustrasi pada soal, dapat diperoleh gambar seperti di bawah.

Gaya-gaya yang bekerja pada benda diperlihatkan pada gambar di atas.

Pada sumbu vertikal tidak ada gerak, sehingga ∑Y = 0.

Menghitung Gaya Normal:

N + F • sin 30o – w = 0
N = w – F • sin 30o
N = m • g – F • sin 30o
N = 20 kg • 10 m/s2 – 60 N • 0,5
N = 200 N – 30 N = 170

Gaya Gesek Statis:

fs = µs • N
fs = 0,4 • 170 N
fs = 68 N

Gaya Tarik Arah Horizontal:

  

  
  
Karena F < fs maka benda masih dalam keadaan diam. Oleh karena itu gaya gesek yang bekerja adalah
gaya gesek statis sebesar fs = 68 N.

Jawaban: A
Baca Juga: Sistem Katrol Sederhana pada Bidang Miring
Contoh 2: Soal Gaya Gesek

Perhatikan gambar dibawah!

Jika koefisien gesek kinetis antara kotak A dengan meja adalah 0,2 N maka percepatan sistem tersebut ….
(g = 10 m/s2)
A. 10 m/s2
B. 8 m/s2
C. 6 m/s2
D. 4 m/s2
E. 2 m/s2
Pembahasan:

Gaya-gaya yang bekerja pada kedua benda tersebut adalah sebagai berikut.

Gaya normal kotak A:

FN = mA • g
FN = 3 kg • 10
FN = 30 N

Gaya gesek kinetis yang bekerja pada kotak A:

fk = µk • FN
fk = 0,2 • 30
fk = 6 N
Berdasarkan Hukum Newton II, pada kotak A dapat diperoleh:
∑FA = mA • a
T – fk = mA • a
T = mA • a + fk

Masih berdasarkan Hukum Newton II, pada kotak B dapat diperoleh:


  
  
  
  
  
  

  

  

  

  
  
Jadi, percepatan yang dialami kotak A sebesar 4 m/s2 ke kanan dan kotak B ke bawah.

Jawaban: D

Selengkapnya di:
https://idschool.net/sma/gaya-gesek-pengertian-rumus-dan-contoh-soal/

KOMPAS.com - Gaya gesek adalah gaya yang timbul akibat persentuhan langsung antara dua permukaan
benda Arah gaya gesekan berlawanan dengan arah gerak benda. Besarnya gaya gesekan ditentukan oleh
kehalusan atau kekasaran permukaan benda yang bersentuhan. Manfaat gaya gesek Dilansir dari situs
Kemdikbud, gaya gesek bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa manfaatnya yakni: Membuat
benda bergerak tanpa tergelincir Contohnya ketika kita sedang berjalan. Jika tak ada gaya gesek yang
ditimbulkan kaki kita dengan lantai, maka kita bisa tergelincir. Menghentikan benda yang sedang bergerak
Contohnya pada kendaraan. Tanpa gaya gesek, ban pada motor atau mobil bisa berjalan sendiri karena licin.
Baca juga: Macam-macam Gaya Kerugian gaya gesek Di sisi lain, gaya gesek juga bisa merugikan. Beberapa
contoh gaya gesek yang merugikan yakni: Mengikis permukaan benda Karena ban bergesekan terus dengan
jalan, lama-lama permukaan ban akan aus atau menjadi tipis.   Lihat Foto Ilustrasi ban di permukaan beton()
Menghambat gerakan benda Saat menggeser perabotan, benda kadang sulit didorong karena gaya gesek
yang besar. Begitu pula gesekan udara, kadang menyebabkan hewan sulit berjalan atau terbang ketika angin
kencang. Untuk mendapat manfaat dan menghindari kerugian, gaya gesek bisa diperkecil atau sebaliknya,
diperbesar. Memperkecil gaya gesek Cara memperkecil gaya gesek yakni: Memasang roda di perabotan
atau benda untuk memudahkan perpindahan Memberi pelumas pada mesin sehingga mesin kendaraan
tidak cepat aus Baca juga: Gaya Sentuh dan Gaya Tak Sentuh Memperbesar gaya gesek Sementara untuk
memperbesar gaya gesek yaitu: Membuat permukaan luar ban beralur. Permukaan ban yang halus
membuat ban mudah selip atau tergelincir. Menggunakan pul atau tonjolan pada sepatu bola
Pengertian, Rumus Dan Contoh Gaya Gesek Secara Lengkap –
Haii para pelajar Indonesia bertemu lagi dengan gurupendidikan.com. Pada
kesempatan sebelumnya sudah membahas tentang gaya berat, dan pada
kesempatan kali ini disini akan mengulas tentang gaya gesek secara
lengkap. Oleh karena itu marilah simak ulasan yang ada dibawah berikut
ini.

PROMOTED CONTENT

Rasa sakit di persendian anda akan hilang selamanya

Artropant
Hukum melarang untuk mengunjungi pulau-pulau ini

BrainBerries

Tak butuh operasi untuk terlihat muda selamanya!

Goji Cream

Jika menemukan papilloma seperti ini, waspadalah!

Hermuno

Pengertian Gaya Gesek


Gaya gesek merupakan suatu gaya yang berarah melawan gerak benda atau
arah kecenderungan benda bergerak. Gaya gesek muncul jika dua buah
benda bersentuhan. Benda-benda yang dimaksud di sini tidak harus
berbentuk padat, melainkan bisa pula berbentuk cair, ataupun gas.
Sesuai dengan hukum I Newton, pada balok kayu yang terletak di atas meja
bekerja gaya normal yang berlawanan arah dengan gaya berat. Bila arah
gerak benda mendatar maka besarnya gaya normal (N) sama dengan berat
benda (w).
Ketika sebuah balok kayu ditarik dengan tali, gaya yang diperlukan dalam
jumlah tertentu. Hal ini dikarenakan adanya gaya gesekan antara
permukaan balok dengan permukaan meja yang arahnya berlawanan
dengan arah gerak balok.
Besarnya gaya gesekan dipengaruhi berat benda dan kekasaran permukaan
yang saling bersentuhan. Untuk permukaan yang licin, pengaruh gaya
gesekan sangat kecil, bahkan bisa dikatakan tidak ada.
Gaya gesekan (Fg) yang terjadi ketika benda belum bergerak disebut
dengan gaya gesekan statis (Fs), sedangkan pada gaya gesekan yang terjadi
sesudah benda bergerak disebut dengan gaya gesekan kinetis (Fk).
Ketika balok kayu ditarik, berangsur-angsur neraca pegas menunjukkan
angka yang semakin besar. Hal ini terjadi karena gaya gesekan statis
mempunyai angka yang bervariasi dari nol sampai dengan nilai maksimum
tertentu. Angka paling besar tercapai sesaat sebelum balok kayu bergerak.
Angka inilah yang disebut dengan gaya gesekan statis maksimum.

Rumus Gaya Gesek


Pada gaya gesekan statis berlaku persamaan
Fs = μs N
Keterangan:
Fs = gaya gesekan statis
μs = koefisien gesekan statis
N = gaya normal
Pada gaya gesekan kinetis berlaku persamaan
Fk = μk N
Keterangan:
Fk = gaya gesekan kinetis
μk = koefisien gesekan kinetis
N = gaya normal
μk < μs
Fg = Fs atau Fk
besarnya koefisien gesekan kinetis adalah tetap

Contoh Soal Gaya Gesek


Suatu benda yang massanya 50 kg berada pada bidang datar. Pada benda,
gaya yang bekerja 200 N mendatar. Berapa percepatan pada benda itu Bila
a. bidang licin;?
b. bidang kasar dengan koefisien gesek = 0,3 (g = 10 m/s2)?
Pembahasan
Diketahui:
m = 50 kg
μ = 0,3
F = 200 N
g = 10 m/s2
Ditanya:
a. percepatan benda jika bidang licin = …?
b. percepatan benda jika bidang kasar (μ = 0,3) = …?
Jawab:
a. Bidang licin
F = m a maka a = F/m
= 200/50
= 4 m/s
Jadi, percepatan jika bidang licin = 4 m/s2.
b. Bidang kasar (μ = 0,3)
N = w
= mg
= 50 x 10 = 500 N
Fgesek = μ N
= 0,3 x 500
= 150 N
Ftotal = F – Fgesek
= 200 – 150
= 50 N
a = Ttotal/m
= 50/50
= 1 m/s
Jadi, percepatan jika bidang kasar = 1 m/s2.

Pendidikan.Co.Id – Pada kesempatan ini kita akan membahas mengenai Gaya


Gesek, penjelasan selengkapnya dibawah ini:
Pengertian Gaya Gesek
Pengertian Gaya gesek merupakan gaya yang terjadi disebabkan karena
bersentuhannya dua permukaan benda. Contoh dari gaya gesek ini ialah gaya yang
bekerja pada rem sepeda. Pada saat akan berhenti, karet rem yang terdaspat sepeda
akan bersentuhan dengan pelek sepeda sehingga akan terjadi gesekan yang
menyebabkan sepeda tersebut dapat berhenti pada saat dilakukan pengereman.
Gaya gesek tersebut akan terjadi apabila dua buah benda saling bersentuhan serta
bergerak berlawanan arah, relatif satu dengan yang lain. Gaya gesek yang melawan
atau juga menahan gaya tarik/dorong ini berbeda-beda besarnya. Besar gaya gesek
itu tergantung pada keadaan permukaan benda yang saling bersentuhan. Pada
permukaan yang licin besar gaya gesekan akan lebih kecil ketimbang gaya gesek
yang terjadi pada permukaan yang kasar.
Gaya gesek ini merupakan gaya yang berarah melawan gerak benda atau juga arah
kecenderungan benda bergerak. Gaya gesek ini muncul apabila dua (2) buah benda
bersentuhan. Benda-benda yang dimaksud di sini ini tidak harus berbentuk padat,
melainkan dapat pula berbentuk cair, ataupun gas. Gaya gesek antara dua buah
benda padat contohnya ialah gaya gesek statis serta juga kinetis, sedangkan untuk
gaya antara benda padat serta cairan serta gas ialah gaya Stokes.
Selain dari itu, besar gaya gesek juga tergantung pada berat ringannya benda yang
bergesekan. Menarik/mendorong kursi lebih mudah daripada menarik/mendorong
meja. Hal tersebut menunjukkan bahwa besar gaya gesek pada benda yang ringan
lebih kecil daripada besar gaya gesekan pada benda yang lebih berat. Selain terjadi
antara dua (2) permukaan benda padat yang bersentuhan, gaya gesek ini juga dapat
terjadi antara benda padat dengan zat alir (benda cair atau gas) atau juga antara
lapisan-lapisan zat alir itu sendiri. Besar gaya gesek pada suatu benda padat yang
bergerak di dalam zat alir (cair/gas) itu tergantung pada laju benda serta luas
penampang (penampang lintang) yang berpapasan dengan zat alir. Semakin besar
laju pada suatu benda dalam zat alir, maka semakin besar gaya gesekannya.
Demikian juga pada luas permukaan, semakin luas permukaan suatu benda yang
berpapasan dengan zat alir, maka semakin besar gaya geseknya.
Dikehidupan sehari-hari gaya gesek ini juga dapat merugikan namun tetap dapat
juga menguntungkan. Untuk dapat memudahkan mendorong lemari di atas lantai
kita menginginkan gaya gesek yang kecil. Namun tetapi apabila kita berjalan di atas
lantai kita membutuhkan gaya gesekan yang besar. Apabila tidak, maka kita akan
terpeleset.

Sifat-Sifat Gaya Gesek


Gaya gesek atau friction force ini memiliki beberapa sifat atau juga karakteristik
yang membedakannya dengan jenis gaya-gaya lain. Dibawah ini merupakan sifat-
sifat gaya gesek dengan secara umum yang sudah penulis rangkum.

1. menghambat gerak benda


Arah gaya gesek ini selalu berlawanan dengan arah gaya luar yang bekerja
pada benda sehingga gaya gesek ini bersifat menghambat gerak benda.
Contohnya, apabila gaya luar ke kiri, arah gaya gesek ke kanan. Sebaliknya,
jika apabila gaya luar ke kanan, arah gaya gesek ke kiri.

2.Berlawanan Arah
Arah gaya gesek ini selalu berlawanan arah dengan arah gerak benda. Apabila
benda bergerak ke kanan, maka arah gaya gesek ini ke kiri. Jika pada benda
bergerak ke bawah, arah gaya gesek itu ke atas begitupun seterusnya.

3.Besar Gaya Tergantung Tingkat Kekasaran


Untuk benda padat yang bergerak di atas benda padat, besarnya gaya gesek
itu dipengaruhi oleh tingkat kekasaran oada permukaan benda yang
bersinggungan. Semakin kasar permukaan suatau benda,maka semakin besar
juga gaya gesek dan sebaliknya.

4.Besar Gaya dipengaruhi Luas Bidang


Untuk benda yang bergerak di udara (ex. gerak jatuh bebas), besarnya gaya
gesek yang dialami benda itu dipengaruhi oleh luas bidang sentuh benda.
Semakin luas suaatu permukaan sentuh, semakin akan besar juga gaya
geseknya begitu juga sebaliknya.

Jenis-jenis gaya gesek


Gaya gesek statis.
Gaya gesek statis merupakan gesekan antara dua (2) benda padat yang tidak
bergerak relatif satu sama lainnya. contoh seperti, gesekan statis ini dapat mencegah
benda meluncur ke bawah pada bidang miring.
Menurut Hukum I Newton, pada benda yang diam, resultan gaya yang bekerja pada
suatu benda sama dengan nol. Dengan erdasarkan hukum ini, Pada saat kalian
mendorong sebuah benda yang terletak di atas lantai namun benda tersebut masih
diam, tentunya terdapat gaya lain yang melawan gaya dorong kalian berikan. Gaya
tersebut ialah gaya gesek antara permukaan bawah benda dengan lantai. Gaya gesek
tersebut bekerja pada benda yang diam, sehingga disebut gaya gesek statis (fs). Jadi
gaya gesek statis ini merupakan gaya gesek yang bekerja pada benda yang diam.
Di atas sudah disingung bahwa besarnya gaya gesek ini bergantung pada kekasaran
permukaan benda serta bidang yang bersentuhan. Tingkat kekasaran ini dinyatakan
dengan koefisien gesekan. Untuk benda diam, koefisien gesekan disebut dengan
koefisien gesek statis, disimbolkan dengan μs. serta pada umumnya lebih besar dari
koefisien gesek kinetis. Selain tingkat kekasaran permukaan benda, besarnya gaya
gesek tersebut juga dipengaruhi oleh besar gaya normal (N) yang diberikan bidang
pada benda. Secara matematis, rumus gaya gesek statis ini ialah sebagai berikut.
fs maks = μs N

Keterangan:
fs maks = Gaya gesek statis maksimum (N)
μs = Koefisien gaya gesek statis
N = Gaya normal (N)

Gaya gesek kinetis.


Gaya gesek kinetis (atau dinamis) ini terjadi pada saat dua benda bergerak relatif
satu sama lainnya serta saling bergesekan. Pada saat kalian menendang bola di atas
tanah, bola tersebut akan menggelinding dengan kecepatan tertentu. Namun ,
semakin lama kecepatan bola itu semakin berkurang dan pada akhirnya berhenti.
Bola tersebut dapat bergerak diakibatkan gaya dari tendangan. Namun, saat
diwaktu bola itu bergerak, terdapat gaya yang menghambat gerak bola serta
mengurangi kecepatannya. Gaya yang menyebabkan kecepatan bola itu semakin
berkurang disebut dengan gaya gesek kinetis. Jadi gaya gesek kinetis ini merupakan
gaya gesek yang bekerja pada benda yang bergerak.
Sama seperti gaya gesek statik, besar gaya gesek kinetik ini juga bergantung pada
gaya normal dan juga tingkat kekasaran permukaan benda serta bidang yang
bersinggungan (koefisien gesekan). Koefisien gesekan pada benda yang bergerak
disebut debgab koefisien gesekan kinetis yang disimbolkan dengan μk dan pada
dasarnya akan selalu lebih kecil dari gaya gesek statis untuk material yang sama.
Secara matematis, rumus gaya gesek kinetis ini sebagai berikut.
fk = μk N

Keterangan:
fk = Gaya gesek kinetis (N)
μk = Koefisien gesekan kinetik
N = Gaya normal (N)
Nilai koefisien gesekan baik koefisien gesek statis ataupun kinetis tidak pernah lebih
dari 1. Selain dari itu, besar koefisien gesek statis ini umumnya selalu lebih besar
daripada koefisien gesek kinetis (μs > μk). Dibawah ini merupakan tabel perbedaan
nilai koefisien gesek statis serta kinetis dari berbagai bidang yang bersentuhan.

Permukaan μ s μ k

Persendian lengan manusia 0,01 0,01

Es pada es 0,10 0,03

Logam pada logam yang sudah dilumasi 0,15 0,07

Kayu pada kayu 0,40 0,20

Seng pada besi tuan 0,85 0,21

Baja pada baja 0,74 0,57

Karet pada beton kering 1,00 0,80

Sumber: Sears & Zemansky, hal. 37


Selain perbedaan nilai koefisien gesekannya, gaya gesek statis serta juga gaya gesek
kinetis juga memiliki perbedaan lain. Dibawah ini merupakan tabel perbedaan
karakteristik gaya gesek statis dan kinetis.

Gaya Gesek Statis Gaya Gesek Kinetis

f  = μ N
s s  f  = μ N
k k 

• Bekerja pada benda yang diam • Bekerja pada benda yang bergerak

• Nilainya itu selalu berubah • Nilainya itu selalu tetap tidak


tergantung pada gaya “F” yang bergantung pada kecepatan serta
bekerja pada sebuaah benda. juga percepatan benda (baik GLB
atau juga GLBB).

• Nilai maksimum dicapai ketika benda • Tidak ada nilai maksimum.


tepat akan bergerak.

Contoh Gaya Gesek


Tidak hanya menguntungkan tapi gaya gesek ini juga dapat merugikan, dibawah ini
contoh dari gaya gesek yang menguntungkan dan merugikan, diantaranya

Contoh gaya gesek yang merugikan


Gesekan pada kontak dua roda gigi,
Gesekan antara poros yang bergerak dengan bantalannya, dan
Gesekan antara torak (piston) dengan silinder.
Gesekan yang terjadi pada bagian-bagian mesin tersebut dapat di kurangi dengan
cara memberikan minyak pelumas.

Contoh gaya gesek yang menguntungkan


Gesekan pada sistem rem. Sistem rem ini memanfaatkan gaya gesekan, merupakan
gesekan antara firodo (bahan asbes yang kasar) dengan rodanya sendiri,
Gesekan diantara mesin gerinda dengan sebuah perkakas yang di asah. Perkakas
yang di asah atau di haluskan dengan mesin gerinda itu memanfaatkan gaya gesek
batu gerinda yang berputar dengan benda yang di asah.

Hukum Newton 2 (menguraikan gaya-gaya)


OKT 24

Posted by djukarna

Pada kesempatan ini saya akan memberikan beberapa contoh penguraian gaya yang berhubungan dengan hukum
Newton 2. Rumus jangan dihafalkan, tetapi dipahami bagaimana suatu persamaan diturunkan dan diselesaikan dengan
menggunakan kesetimbangan gaya – gaya dan hukum Newton 2. Dengan demikian soal yang berhubungan dengan
kesetimbangan gaya dan hukum Newton 2 yang bagaimanapun bentuknya akan dengan mudah dapat diselesaikan.

Dalam pembahasan ini sengaja saya tidak menampilkan angka, tetapi hanya huruf saja, karena fisika itu adanya pada
pemahaman bagaimana suatu persamaan diturunkan bukan menyelesaikan perhitungan, karena penyelesaian
perhitungan itu matematikanya saja. (singkatnya pake kalkulator beres 🙂 ). Pembahasan di mulai dengan soal yang
paling mudah hingga bertahap menuju yg lebih sulit.
Kepada para pembaca, mohon dikoreksi bila ada kesalahan dalam penguraian, penurunan atau apa saja agar materi ini
tidak menjadi suatu pelajaran yang salah bagi pembaca lain yang mempelajarinya. Ok, selamat mengikuti !

Contoh 1

Sebuah pegas mempunyai konstanta k dan sebuah benda dengan massa m digantungkan pada pegas tersebut, pegas
tersebut diregangkan sebesar ∆x, hitunglah percepatan pegas pada saat dilepaskan pada regangan ∆x!

Gambar diagram benda bebas :

Gambar 1 diagram benda bebas untuk pegas dan massa m

Jumlah gaya-gaya yang bekerja searah sumbu X tidak ada, sedangkan jumlah gaya-gaya yang bekerja searah sumbu Y
adalah :

Contoh 2

Gambar 2 balok pada papan luncur yang licin

Perhatikan gambar 2, sebuah balok dengan massa m berada pada papan luncur yang licin. Uraikan gaya – gaya pada
balok dan berapa besar percepatan balok ?
Gambar 3 gaya-gaya yang bekerja pada balok dan arah percepatan balok

Jumlah gaya-gaya yang bekerja searah sumbuh Y adalah :

N disebut gaya normal atau biasa ada yang menulis dalam notasi FN

W adalah gaya berat benda yang besarnya massa dikali dengan gravitasi bumi.

Jumlah gaya-gaya yang bekerja searah sumbuh X adalah :

Contoh 3
Sama seperti pada soal no 2 hanya saja pada papan luncur terdapat gesekan yang menghambat balok untuk bergerak.
Hitunglah besar gaya (F) minimum untuk memulai balok bergerak bila koefisien gesek statis di ketahui sebesar μ s.

diagram benda bebas :

Gambar 4 diagram benda bebas untuk balok dengan gaya gesek pada papan luncur
Jumlah gaya-gaya searah sumbu Y adalah:

Jumlah gaya-gaya searah sumbu X adalah :

Jadi besarnya gaya minimum untuk menggerak balok adalah sebesar koefisien gesek statis dikali dengan gaya normal
balok.

 Gaya gesek ada 2 yaitu gaya gesek statis yang besarnya koefisien gesek statis ( μs )dikali dengan gaya normal ( N )dan
gaya gesek kinetik (μk) yang besarnya koefisien gesek kinetik dikali gaya normal ( N ). Gaya gesek kinetik bekerja pada
benda yang bergerak sedangkan gaya gesek statis bekerja pada benda yang diam. Koefisien gesek statis lebih besar dari
pada koefisien gesek kinetik.
Contoh 4
Sama seperti soal pada no 2, tetapi balok bergerak dan papan luncur memiliki koefisien gesek kinetik (μ k), carilah
percepatan balok

diagram benda bebas adalah :

Gambar 5 diagram benda bebas untuk soal no 4

Jumlah gaya – gaya yang searah dengan sumbu Y adalah :


Jumlah gaya – gaya yang searah dengan sumbu X adalah :

Contoh 5

Carilah percepatan pada balok yang ditarik dengan gaya F yang membentuk sudut terhadap garis horizontal sebesar α
seperti pada gambar berikut ini.

Gambar 6 balok yang ditarik pada papan luncur  dengan sudut alfa dan gaya gesek fk

Diagram benda bebas adalah :

Gambar 7 diagram benda bebas untuk soal no 5


jumlah gaya-gaya yang searah sumbu Y adalah :

jumlah gaya-gaya yang searah sumbu X adalah :

N di subtitusi dari hasil penguraian gaya-gaya pada sumbu Y.

Contoh 6.

Carilah percepatan balok bermassa m yang meluncur menuruni suatu permukaan bidang miring yang licin dengan
sudut θ terhadap bidang horizontal. (lihat gambar berikut ini)

Gambar 8 balok pada bidang miring yang licin

Diagram benda bebas untuk soal no 6 adalah :


Gambar 9 diagram benda bebas untuk soal no 6

jumlah gaya-gaya yang searah sumbu Y:

jumlah gaya-gaya yang searah sumbu X adalah :

Jadi untuk bidang miring tanpa gesekan, maka percepatan suatu benda yang meluncur di atasnya hanya di tentukan oleh
gravitasi bumi dan sudut kemiringan bidang miring. Bila sudut sama dengan 90 derajat, maka sama saja benda bergerak
jatuh bebas, atau a = g.

Contoh 7.
Sebuah balok berapa pada bidang miring dengan sudut θ terhadap bidang horizontal. Bidang miring memiliki koefisien
gesek statis sebesar ( μs ),  Hitung berapa besar gaya minimum untuk menahan balok agar tidak bergerak pada bidang
miring !.
Gambar 10 balok pada bidang miring dengan gesekan

Jawab :

Diagram benda bebas :

Gambar 11 diagram benda bebas untuk soal no 7

jumlah gaya-gaya yang searah sumbu Y adalah:

jumlah gaya-gaya yang searah sumbu X adalah :


Contoh 8.
Sebuah balok berapa pada bidang miring dengan sudut θ terhadap bidang horizontal. Bidang miring memiliki koefisien
gesek kinetik sebesar ( μk ),  Balok ditahan dengan sebuah gaya dari bawah yang arahnya searah bidang datar (lihat
gambar) hitunglah berapa percepatan balok.

Gambar 12 gambar untuk soal no 8

jawab

diagarm benda bebas untuk soal no 8:

Gambar 13 diagram benda bebas untuk soal no 8

jumlah gaya-gaya yang searah dengan sumbu Y adalah :


jumlah gaya-gaya yang searah dengan sumbu X adalah :

Contoh 9.

Sebuah bola bertali yang massanya m digantungkan pada tali yang panjangnya L dan bergerak dengan kelajuan konstan
v dalam lingkaran horizontal berjari-jari r. tali membentuk sudut θ yang diberikan oleh θ = r/L , seperti ditunjukkan
pada gambar 14.  carilah tegangan dalam tali dan kelajuan bola.

Gambar 14 gerak bola yang digantung dengan tali

Jawab:

diagram benda bebas untuk soal no 9 adalah :


Gambar 15 diagram benda bebas untuk soal no 9

jumlah gaya – gaya yang searah dengan sumbu Y adalah :

jumlah gaya – gaya yang searah dengan sumbu X adalah :

 Maka tegangan tali dapat dengan mudah dihitung bila sudut θ diketahui.

kelajuan bola dapat dihitung sebagai berikut :

Contoh 10
Seember air diputar dalam lingkaran vertikal berjari-jari r. Jika kelajuannya adalah vt di puncak lingkaran, carilah gaya
yang dikerjakan pada air oleh ember di puncak lingkaran. carilah juga nilai minimum vt agar air tetap di dalam ember.
Gambar 16, sebuah ember berisi air yang diputar dalam lingkaran vertikal

Jawab :

Diagram benda bebas untuk soal ini adalah :

Gambar 17 diagram benda bebas untuk soal no 10

Jumlah gaya-gaya yang searah dengan sumbu Y adalah :

FP adalah gaya yang dikerjakan oleh ember terhadap air. Kelajuan minimum agar air
dalam ember tidak tumpah jika FP = 0 maka di dapat :
Contoh 11

Seorang berdiri di atas timbangan yang diletakan di dalam sebuah elevator, seperti digambarkan pada gambar 18.
Berapakah skala yang terbaca pada timbangan jika elevator dipercepat ke atas dan dipercepat ke bawah?

Gambar 18 orang yang berdiri di atas timbangan di dalam elevator

Jawab:

diagram benda bebas untuk soal no 11 adalah :


Gambar 19 diagram benda bebas

Jumlah gaya-gaya yang searah dengan sumbu Y adalah :

Pada saat elevator bergerak naik :

Pada saat elevator bergerak turun :

Gaya gesek merupakan gaya yang timbul sebagai akibat dua permukaan benda saling
bersinggungan atau bersentuhan. Apabila pada sebuah benda bekerja gaya tertentu
sehingga benda bergerak, maka arah gaya gesek selalu berlawanan dengan arah gerak
benda. Gaya gesek dilambangkan dengan huruf f (friction) dan memiliki satuan Newton
(N).
Dilihat dari gerakanya, gaya gesek dibedakan menjadi dua jenis yaitu gaya gesek statis
dan gaya gesek kinetis. Perbedaan kedua jenis gaya gesek tersebut diperlihatkan pada
tabel berikut ini.

Tabel Perbandingan Gaya Gesek Statis dan Kinetis


Gaya Gesek Statis Gaya Gesek Kinetis
Bekerja pada benda yang diam atau Bekerja pada benda yang bergerak
tepat akan bergerak (hampir
bergerak)
Rumus: f  = μ N
s s Rumus: f  = μ N
k k

Nilai koefisien gesekan lebih besar Nilai koefisien gesekan lebih kecil
Nilainya selalu berubah bergantung Nilainya selalu tetap tidak
pada gaya F yang bekerja pada bergantung pada kecepatan dan
suatu benda percepatan benda (baik GLB maupun
GLBB)
Nilai maksimum dicapai ketika Tidak ada nilai maksimum
benda tepat akan bergerak

Nah, pada kesempatan kali ini kita akan membahas beberapa contoh soal tentang gaya
gesek benda-benda yang bergerak di bidang datar. Untuk itu, silahkan kalian simak baik-
baik penjelasan berikut ini. Selamat belajar dan semoga bisa paham.

Contoh Soal dan Pembahasan Gaya Gesek Pada Bidang Datar


1. Sebuah balok 10 kg diam di atas lantai datar. Koefisien gesekan statis μ  = 0,4 dan
s

koefisien gesek kinetis μ  = 0,3. Tentukanlah gaya gesekan yang bekerja pada balok jika
k

gaya luar F diberikandalam arah horizontal sebesar:


(a) 0 N
(b) 20 N
(c) 42 N
Penyelesaian:
Diketahui:
m = 10 kg
μ  = 0,4
s

μ  = 0,3
k

g = 10 m/s 2

F = 0 N, 20 N dan 42 N
Ditanyakan: f?
Jawab:
Gaya-gaya yang bekerja pada benda diperlihatkan seperti pada gambar di bawah ini.

Karena pada sumbu vertikal tidak terjadi gerak, maka berdasarkan Hukum I Newton
berlaku:
ΣF  = 0
Y

N – w = 0
N=w
N = mg
N = (10 kg)(10 m/s ) 2

N = 100 N

(a) Gaya gesek yang bekerja pada balok jika F = 0 N


Karena gaya luar F = 0, maka benda pasti tidak bergerak sehingga gaya geseknya sama
dengan nol
f=0
Jadi, gaya gesek yang bekerja pada balok adalah 0 N.

(b) Gaya gesek yang bekerja pada balok jika F = 20 N


f  = μ N
s s

f  = (0,4)(100 N)
s

f  = 40 N
s

Karena F < f maka benda masih dalam keadaan diam (F = 20 N tidak cukup untuk
s
 

menggerakkan benda). Oleh karena itu berlaku Hukum I Newton yaitu sebagai berikut.
ΣF  = 0
X

F – f = 0
f=F
f = 20 N
Jadi, gaya gesek yang bekerja pada balok adalah 20 N.

(c) Gaya gesek yang bekerja pada balok jika F = 32 N


F = 40 N > f  = 40 N maka benda bergerak. Karena benda bergerak, maka gaya gesek
s

yang bekerja adalah gaya gesek kinetis yaitu sebesar:


f  = μ N
k k

f  = (0,3)(100)
k

f  = 30 N
k

Jadi, gaya gesek yang bekerja pada balok adalah 30 N.

2. Sebuah balok bermassa 20 kg berada di atas lantai mendatar kasar. μ  = 0,6 dan μ  =
s k

0,3. Kemudian balok ditarik gaya sebesar F mendatar. g = 10 m/s . Tentukan gaya gesek
2

yang dirasakan balok dan percepatan balok jika:


(a) F = 100 N
(b) F = 140 N
Penyelesaian:
Diketahui:
m = 20 kg
μ  = 0,6
s

μ  = 0,3
k

g = 10 m/s 2

F = 100 N dan 140 N


Ditanyakan: f dan a?
Jawab:
Gambar diagram gaya yang bekerja pada balok sama seperti pada gambar contoh soal
nomor 1 di atas. Gaya normal N memenuhi:
N = w = mg = (20 kg)(10 m/s ) = 200 N
2

Pengaruh gaya F dapat diketahui dengan menghitung dahulu gaya gesek statis yang
bekerja pada balok, yaitu sebagai berikut.
f  = μ N
s s

f  = (0,6)(200 N)
s

f  = 120 N
s
(a) Untuk F = 100 N
Karena F < f  maka balok masih tetap diam sehingga berlaku Hukum I Newton yaitu
s

sebagai berikut.
ΣF  = 0
X

F – f = 0
f=F
f = 100 N
Karena benda diam, maka a = 0
Jadi, gaya gesek dan percepatan balok sebesar 100 N dan 0 m/s . 2

(b) Untuk F = 140 N


F > f  maka balok bergerak dan gaya gesek yang bekerja adalah gaya gesek kinetik, yaitu
s

sebesar:
f  = μ N
k k

f  = (0,3)(200)
k

f  = 60 N
k

Karena balok bergerak, maka berlaku Hukum II Newton yaitu sebagai berikut.
ΣF = ma

F – f  = ma
k

140 – 60 = 20a
20a = 80
a = 4 m/s 2

Jadi, gaya gesek dan percepatan balok adalah 60 N dan 4 m/s .2

3. Sebuah balok dengan massa 2 kg terletak di atas lantai mendatar. Balok tersebut
ditarik oleh gaya 4 N ke atas membentuk sudut 60  terhadap arah mendatar. Bila
o

percepatan gravitasi g = 10 m/s , koefisien gesek kinetis antara balok dan lantai 0,1.
2

Sedangkan koefisien gesek statisnya 0,2. Maka gaya gesek yang bekerja pada balok dan
lantai sebesar…
Penyelesaian:
Diketahui:
m = 2 kg
F=4N
θ = 60 o
g = 10 m/s 2

μ  = 0,1
k

μ  = 0,2
s

Ditanyakan: f?
Jawab:
Diagram gaya-gaya yang bekerja pada balok diperlihatkan seperti pada gambar berikut
ini.

■ Gaya Normal
Karena pada sumbu vertikal tidak terjadi gerak, maka berdasarkan Hukum I Newton
berlaku:
ΣF  = 0 Y

N + F sin θ – w = 0


N = w – F sin θ
N = mg – F sin θ
N = (2 kg)(10 m/s ) – (4 N)(sin 60 )
2 o

N = 20 N – (4 N)( /  √3)


1
2

N = 20 N – 2√3 N
N = 16,6 N
Baca Juga:

 Contoh Soal Gaya Berat Beserta Jawabannya Lengkap dan Mudah


 12 Persamaan & Perbedaan Gaya Gesek Statis dan Kinetis + Contoh Soal dan
Pembahasan
 10+ Contoh Soal Gaya Berat, Normal, Gesek, Tegangan Tali, Sentripetal, Kontak dan
Pembahasan Bagian 2

■ Gaya Gesek Statis


f  = μ N
s s

f  = (0,2)(15,6)
s

f  = 3,32 N
s
■ Gaya Tarik
Gaya yang bekerja segaris dengan gaya gesek adalah komponen gaya F dalam arah
mendatar yaitu F cos θ. Untuk mengetahui apakah balok bergerak atau tidak, maka kita
hitung komponen gaya tersebut, yaitu sebagai berikut.
F  = F cos θ
X

F  = (4)(cos 60 )
X
o

F = (4)( / )

1
2

F  = 2 N
X

■ Kesimpulan
F  < f  berarti balok masih dalam keadaan diam. Oleh karena itu, resultan gaya dalam
X s

arah sumbu-X memenuhi Hukum I Newton, yaitu sebagai berikut.


ΣF  = 0 X

F  – f  = 0
X s

f  = F
s X

f  = 2 N
s

Jadi, gaya gesek yang bekerja pada balok dan lantai sebesar 2 N.

4. Pada susunan benda-benda seperti gambar di bawah ini.

K adalah katrol, m  = 10 kg, m  = 5 kg, m  = 10 kg, koefisien gesekan antara m  dan


1 2 3 1

m  adalah 0,2 sedangkan koefisien gesekan antara m  dengan bidang adalah 0,4. Apabila
2 2

beban m  dilepas, maka: 3

(a) Hitung gaya gesekan antara m  dan m 1 2

(b) Hitung gaya gesekan antara m  dan bidang2

Penyelesaian:
Pertama, kita lukis garis-garis gaya yang bekerja pada sistem, seperti yang diperlihatkan
pada gambar berikut ini.
(a) Gaya gesekan antara m  dan m  adalah sebagai berikut 1 2

Untuk benda m , dalam arah vertikal berlaku Hukum I Newton yaitu sebagai berikut.
1

ΣF  = 0 Y

N  – w  = 0
1 1

N  = w
1 1

N  = m g
1 1

Maka gaya geseknya adalah sebagai berikut.


f  = μ N
1 1 1

f  = μ m g
1 1 1

f  = (0,2)(10 kg)(10 m/s )


1
2

f  = 20 N
1

(b) Gaya gesekan antara m  dan bidang adalah sebagai berikut. 2

Untuk benda m , dalam arah vertikal juga berlaku Hukum I Newton, yaitu sebagai
2

berikut.
ΣF  = 0 Y

N  + N  – w  – w  = 0
1 2 1 2

N  + N  = w + w
1 2 1  2

N  + N  = m g + m g
1 2 1 2

Maka gaya geseknya adalah sebagai berikut.


f  = μ (N  + N )
2 2 1 2

f  = μ (m g + m g)
2 2 1 2

f  = μ (m  + m )g
2 2 1 2
f  = (0,4)(10 + 5)(10)
2

f  = (0,4)(15)(10)
2

f  = 60 N
2

5. Sebuah peti bermassa 50 kg, mula-mula diam di atas lantai horizontal kasar (μ  = 0,1;
k

μ  = 0,5). Kemudian peti itu didorong dengan gaya F = 100 N yang arahnya membentuk
s

sudut θ terhadap arah horizontal. Jika sin θ = 0,6 dan cos θ = 0,8. Gaya gesek yang
dialaminya sebesar…
Penyelesaian:
Diketahui:
m = 50 kg
μ  = 0,1
k

μ  = 0,5
s

F = 100 N
sin θ = 0,6
cos θ = 0,8
g = 10 m/s 2

Ditanyakan: f?
Jawab:
Diagram gaya yang bekerja pada benda tersebut diperlihatkan seperti pada gambar di
bawah ini.

Dalam arah vertikal tidak terjadi gerak (diam) sehingga berlaku Hukum I Newton yaitu
sebagai berikut.
ΣF  = 0 Y

N – F sin θ – w = 0


N = F sin θ + w
N = F sin θ + mg
Gaya gesek statis benda adalah sebagai berikut.
f  = μ N
s s

f  = μ (F sin θ + mg)


s s

f  = (0,5)[(100)(0,6) + (50)(10)]
s

f  = (0,5)(60 + 500)
s

f  = (0,5)(560)
s

f  = 280 N
s

Karena F < fs maka benda diam sehingga berlaku Hukum I Newton yaitu sebagai berikut.
ΣF  = 0
X

F cos θ – f = 0
f = F cos θ
f = (100)(0,8)
f = 80 N
Dengan demikian, gaya gesek yang dialami peti tersebut sebesar 80 N.

1. Balok bermassa 1 kg sedang diam di atas permukaan bidang datar kasar. Koefisien gesek statis adalah 0,4
dan percepatan gravitasi 10 m/s2. Tentukan (a) besar gaya gesek statis (b) besar gaya tarik F minimum agar
balok mulai bergerak!

Pembahasan

Diketahui :

Ditanya :
(a) Besar gaya gesek statis (b) besar gaya tarik (F) minimum
Jawab :
(a) Besar gaya gesek statis (fs)

(b) Besar gaya tarik (F) minimum


Jika benda ditarik dengan gaya F tetapi benda masih diam maka pada benda bekerja gaya gesek statis. Apabila
benda ditarik dengan gaya F dan benda sudah bergerak maka pada benda bekerja gaya gesek kinetis. Gaya
gesek statis menghambat gerakan benda dan seperti pada gambar, arah gaya gesek statis berlawanan dengan
arah gaya tarik (F). Ketika gaya tarik (F) mempunyai besar yang sama dengan gaya gesek statis, maka benda
tepat akan bergerak (benda masih diam). Benda mulai bergerak ketika gaya tarik lebih besar dari gaya gesek
statis.
Jadi gaya tarik (F) minimum agar balok mulai bergerak adalah 4 Newton.
2. Balok bermassa 1 kg yang terletak di atas permukaan bidang datar kasar ditarik dengan gaya F sedemikian
rupa hingga balok bergerak lurus beraturan. Jika koefisien gesek koefisien gesek kinetis 0,1. Tentukan besar
gaya tarik F!  (g = 10 m/s2)  

Pembahasan
Diketahui :

Ditanya : F
Jawab :
Balok bergerak lurus beraturan = balok bergerak dengan kecepatan konstan = balok bergerak tanpa percepatan.
Hukum I Newton menyatakan bahwa jika resultan gaya yang bekerja pada suatu benda = 0 maka benda diam
atau bergerak dengan kecepatan konstan.
Balok bergerak dengan kecepatan konstan karenanya resultan gaya yang bekerja pada balok = 0. Agar resultan
gaya = 0 maka selain gaya tarik F ke kanan, harus terdapat gaya yang mempunyai besar sama dengan F tetapi
arah gaya tersebut ke kiri. Gaya yang dimaksud adalah gaya gesek kinetis, gaya gesek kinetis bekerja pada
balok ketika benda sedang bergerak. Secara matematis :

Karena benda bergerak lurus beraturan maka besar gaya tarik F = f s = 1
Newton
3. Kotak bermassa 1 kg sedang meluncur ke bawah dengan kecepatan konstan di atas permukaan bidang miring
kasar. Tentukan koefisien gesek kinetis… (g = 10 m/s 2)

Pembahasan

Keterangan gambar :
w = gaya berat, w x = komponen gaya berat yang sejajar permukaan bidang miring, w y = komponen gaya berat
tegak lurus bidang miring, N = gaya normal, fk = gaya gesek kinetis.

Jawab :
Kotak meluncur ke bawah dengan kecepatan konstan karenanya resultan gaya = 0. Kotak bergerak pada
permukaan bidang miring, di mana pada permukaan bidang miring terdapat gaya w x dan fk. Kedua gaya ini
mempunyai besar yang sama tetapi arahnya berlawanan sehingga resultan gaya = 0.
Gaya gesek
SUNTING

 SHARE

Gaya gesek adalah gaya yang melawan gerakan dari dua permukaan yang bersentuhan. Gaya gesek mengubah energi
kinetis menjadi panas atau suara.
f=μN,

di mana

μ adalah koefisien gesekan,
N adalah gaya normal pada benda yang ditinjau gaya geseknya,
f adalah gaya gesek.
Gaya ini memiliki arah yang berlawanan dengan arah gerak benda.

Asal gaya gesek Sunting

Gaya gesek adalah akumulasi interaksi mikro antar kedua permukaan yang saling bersentuhan. Gaya-gaya yang bekerja
antara lain adalah gaya elektrostatik pada masing-masing permukaan. Dulu diyakini bahwa permukaan yang halus akan
menyebabkan gaya gesek (atau tepatnya koefisien gaya gesek) menjadi lebih kecil nilainya dibandingkan dengan
permukaan yang kasar, akan tetapi dewasa ini tidak lagi demikian. Konstruksi mikro (nano tepatnya) pada permukaan
benda dapat menyebabkan gesekan menjadi minimum, bahkan cairan tidak lagi dapat membasahinya (efek lotus).

Jenis-jenis gaya gesek Sunting

Terdapat dua jenis gaya gesek, yaitu;

 gaya gesek statis


 gaya gesek kinetis

yang dibedakan antara titik-titik sentuh antara kedua permukaan yang tetap atau saling berganti.

Pengertian Gaya Gesek


Gaya gesek merupakan hal yang sering dilakukan oleh temen-temen, tepatnya bukan
dilakukan tapi lebih ke sering dialami oleh temen-temen.

Sadarkah temen-temen ketika berangkat sekolah dengan sepeda motor, dan ketika
sudah sampai di halaman sekolah temen-temen menghentikan sepeda motor tersebut.

Nah, sebab motor temen-temen berhenti adalah karena kalian melakukan gaya gesek
dengan cara mengerem sepeda motor yang kalian kendarai
Ban sepeda motor dihimpit oleh kapas rem dan terjadi gesekan antara kapas rem
dengan ban sepeda motor.

Selain itu,  ketika seorang pedagang menarik karung yang berisi beras maka karung
tersebut telah mengalami gaya gesek. Gaya gesek yang terjadi yaitu antara karung
dengan lantai.

Dari contoh-contoh tersebut bisa ditarik definisi gaya gesek yaitu suatu gaya yang
bekerja kaena adanya 2 permukaan benda yang saling bersentuhan atau
bersinggungan.

Gayak gesek dalam Bahasa inggris dikenal dengan istilah force, sehingga memunculkan
symbol gaya dengan huruf  f.
Gaya gesek memiliki arah yang berlawanan dengan arah gerak benda. Untuk lebih
jelasnya, temen-temen bisa melihat gambar diabawah ini

Gaya gesek akan semakin besar bila kedua bennda memiliki permukaan yang kasar,
begitu pula sebaliknya.

Sehingga bisa disimpulkan bahwa besar jecil nilai dari gaya gesek bergantung dengan
permukaan dua benda tersebut.

Baik, setelah poin pengertian kita akan beralih ke poin rumus dari gaya gesek. Simak
yaa.

Baca juga  Usaha dan Energi.


Rumus Gaya Gesek
Oke temen-temen, sebenarnya rumus gaya gesek adalah

Rumus Gaya Gesek


f   = µ.N
keterangan:

 f  : gaya gesek (newton)/N


 µ  : koefisien gaya gesek
 N  : gaya normal (newton)/N
Namun karena gaya gesek yang terjadi pada 2 permukaan benda dibagi menjadi 2
macam yaitu gaya gesek kinetis dan gaya gesek statis, sehingga memunculkan seolah-
olah 2 rumus yang berbeda.

Namun sebenarnya hanya konteksnya saja yang berbeda.


Dari kedua pembagian tersebut, pertama kita akan membahas

Gaya Gesek Statis


Gaya gesek statis memiliki definisi gaya gesek yang terjadi pada suatu benda selama
benda itu diam.

Jadi, ketika kita mendorong suatu benda, dan benda tersebut tetap diam tidak bergerak
sama sekali, artinya gaya gesek pada suatu benda lebih besar darpada gaya yang
diberikan.

Penulisan secara sistematis untuk gaya gesek statis sebagai berikut

Rumus Gaya Gesek Statis


fs   = µs.N
keterangan   

 fs  : gaya gesek statis (newton)/N


 µs  : koefisien gaya gesek statis
 N  : gaya normal (newton)/N
Agar bisa membuat benda yang memiliki gaya

gesek statis bergerak, maka gaya minimum

yang diberikan harus sama dengan gaya gesek statis maksimum yang dimiliki oleh
benda tersebut.

Oke, selanjutnya akan dibahas tentang gaya gesek kinetis.

Baca juga  Hukum Bernoulli.


Gaya Gesek Kinetis
Berbeda dengan gaya gesek statis, gaya gesek kinetis adalah gaya gesek yang dimiliki
ketika benda tersebut bergerak.

Adanya gaya gesek kinetis ini bisa jadi menyebabkan gerak benda tersebut terhenti
atau hanya menghambat gerak benda tersebut.

Penulisan secara matematis untuk gaya gesek kinetis sebagai berikut.

Rumus Gaya Gesek Kinetis


fk   = µk.N
keterangan:

 fk  : gaya gesek kinetis (newton)/N


 µk  : koefisien gaya gesek kinetis
 N  : gaya normal (newton)/N
Nah di poin selanjutnya kita akan membahas contoh gaya gesek dalam kehidupan
sehari-hari

Gaya Gesek dalam Kehidupan Sehari-hari


Gaya gesek sebenarnya dibutuhkan untuk beberapa kasus. Missal :

 Ban kendaaan sepeda, sepeda motor, maupun mobil sengaja dibuat beralur agar
bisa memperbesar gaya gesek dengan permukaan aspal. Sehingga kendaraan dapat
dikendalikan
 Penerjun paying juga memanfaatkan gaya gesek udara agar bisa mendarat
dengan selamat.
 Kendaraan yang berjalan missal sepeda motor bisa dihentikan karena ada
gesekan antara ban dengan kapas rem.
Nah temen-temen, di poin terakhir kita akan membahas tentang conto soal dari gaya
gesek.

Baca juga  Gelombang Elektromagnetik.


Contoh Soal Gaya Gesek
Sebuah balok es dengan massa 20 Kg tidak bergerak diatas  lantai datar. Koefisien
esekan statis benda tersebut sebesar µs  = 0,4 dan koefisien gesekan kinetis nya
sebesar µk  = 0,3. Balok es tersebut dikenai gaya dengan ditarik sebesar 60 N dan
membentuksudut 60o terhadap lantai. Maka berapa gaya gesek yang dialami balok es?
Pembahasan
Diketahui
 m  = 20 Kg
 µs  = 0,4
 µk  = 0,3
 F = 60N
Karena pada sumbu Y benda tidak bergerak maka

∑Y = 0

# gaya normal
N  + F. sin 60 – w  = 0
o

N  = w – F. sin 60   0
o

N  = m.g – F. sin 60   0o

N  = 20 Kg. 10m/s   – 60. 1/2√3  /


2

N  = 200 – 52,2
N  = 147,8N
# gaya gesek statis
fs   = µs.N
fs   = 0,4. 147,8  N
fs   = 59,12 N
jadi gaya gesek yang dialami balok es tersebut sebesar 59,12N.
Pengertian Gaya Gesek
Gaya gesek adalah gaya yang diarahkan terhadap pergerakan benda atau arah
kecenderungan benda bergerak.

Gesekan terjadi ketika dua benda bersentuhan. Item yang ditampilkan di sini mungkin tidak
padat, tetapi mungkin juga berupa cairan atau gas.

Menurut hukum Newton pertama, balok kayu di atas meja mengerahkan gaya normal yang
berlawanan dengan gravitasi.

Jika arah gerakan adalah objek horizontal, maka entitas gaya normal (N) sama dengan berat
objek (w).

Ketika balok kayu ditarik ke atas tali, dibutuhkan kekuatan. Hal ini disebabkan oleh gaya
tersebut antara permukaan pembawa dan permukaan meja dalam arah yang berlawanan
dengan arah pergerakan pembawa.

Gesekan dipengaruhi oleh berat benda dan kekasaran permukaan yang bersentuhan.

Pada permukaan yang licin, efek gaya yang dihasilkan sangat kecil, Anda bahkan dapat
mengatakan bahwa itu tidak ada.

Gaya gesekan (Fg) yang terjadi ketika suatu benda belum bergerak disebut gaya gesek statis
(Fs), sedangkan gaya gesek yang terjadi setelah benda bergerak disebut gaya gesek kinetis
(Fk).

Saat balok tersebut diperpanjang, maka skala pegas secara bertahap meningkat.

Ini terjadi karena gaya gesek statis memiliki angka yang bervariasi dari nol hingga nilai
maksimum tertentu.

Jumlah terbesar dicapai sesaat sebelum balok tersebut bergerak. Angka ini disebut gaya
gesekan statis maksimum.

Rumus Gaya Gesek


1. Gesekan Statis
Gesekan statis adalah gaya yang bekerja ketika suatu benda diam sampai benda bergerak
dengan akurat.

Misalnya, gesekan statis dapat mencegah Anda tergelincir dari tempat Anda berada. Gesekan
statis juga dapat mencegah benda tergelincir di lereng.

Gaya gesek statis adalah hasil perkalian antara koefisien gesekan statis untuk gaya normal
suatu benda.

Koefisien gesekan adalah jumlah yang bergantung pada kekasaran kedua permukaan yang
saling berhubungan. Koefisien gesekan statis dilambangkan dengan μs.

Lihatlah gambar di atas untuk melihat arah gaya. Karena setiap objek stasioner bergerak di
sisi kanan, ia memiliki nilai gesekan statis dan objek tidak bergerak ketika gaya yang diberikan
lebih kecil dari nilai gesekan statis tersebut (karena arah gaya yang diterapkan ke arah gaya
gesek selalu berlawanan adalah).

Objek karena itu dapat bergerak jika gaya yang diberikan lebih besar dari nilai gesekan ini.

Pada gaya gesek statis, berlaku persamaan :

Rumus : Fs = μs N

Dimana :
Fs = gesekan statis
μs = koefisien gesekan statis
N = gaya normal

2. Gaya Gesek Kinetis


Gesekan kinetis adalah gaya yang bekerja ketika suatu benda bergerak. Ketika objek diam
bergerak langsung ke gerak, gaya aktuasi adalah GGS.

Jadi, ketika objek mulai bergerak, gaya yang terjadi adalah gesekan kinetis. Ketika tidak ada
gesekan kinetis, objek yang menerapkan gaya selalu bergerak maju dan tidak berhenti karena
tidak ada gaya gesekan yang memperlambatnya seperti di ruang angkasa.

Seperti halnya gesekan statis, nilai gesekan kinetis adalah hasil dari perkalian antara koefisien
gesekan untuk gaya normal suatu objek.

Koefisien gesekan kinetik dilambangkan dengan μk. Biasanya, nilai koefisien gesekan kinetik
selalu lebih kecil dari koefisien gesekan statis untuk bahan yang sama.

Pada gaya gesek kinetis, berlaku persamaan :

Rumus : Fk = μk N

Dimana :
Fk = gesekan kinetis
μk = koefisien gesekan kinetis
N = gaya normal
μk <μs
Fg = Fs atau Fk

Besar dari setiap koefisien gesek kinetis adalah tetap.

Contoh Soal Gaya Gesek


Objek dengan massa 50 kg berada di permukaan tanah. Pada objek, gaya 200 N bekerja
secara horizontal. Hitunglah percepatan pada objek, jika :
a. bidang yang licin;
b. medan kasar dengan koefisien gesekan = 0,3 (g = 10 m / s2)?

Jawaban :

dimana :
m = 50 kg
μ = 0,3
F = 200 N
g = 10 m / s²

Ditanya :
a. Akselerasi objek dengan pesawat licin = …?
b. percepatan objek ketika bidang mentah (μ = 0,3) = …?

Jawab :

a. Bidang licin
F = ma lalu a = F / m
= 200/50
=4m/s

Jadi, percepatan yang ditimbulkan pada tingkat licin = 4 m/s2.

b. Bidang kasar (μ = 0,3)


N = sett
= mg
= 50 × 10 = 500 N

Fgesek = μ N
= 0,3 × 500
= 150 N

Ftotal = F – Fgesek
= 200 150
= 50 N

a = total / m
= 50/50
=1m/s

Jadi, percepatan yang dihasilkan di bidang kasar adalah = 1 m/s2.

Wajib baca:
https://ardra.biz/tag/contoh-soal-rumus-perhitungan-gaya-gesekan/

Rumus Gaya Gesek Beserta Contoh Soal – Pada kesempatan kali ini, kami akan
memberikan penjelasan mengenai rumus gaya gesek dan juga contoh soal beserta dengan
cara penyelesaiannya. Tapi sebelum mulai membahas mengenai contoh soal, ada baiknya jika
kita membahas pengertian dari gaya gesek terlebih dahulu, untuk lebih memperjelas materi
pembahasan kali ini.

Mari simak pengertian lengkap dari gaya gesek yang ada di bawah ini, baru setelah itu
dilanjutkan membahas contoh soal dan jawabannya. Berikut ini pembasan lengkapnya, simak
hingga selesai ya!

Pengertian Gaya Gesek


Jika dilihat dari pengertiannya, gaya gesek sendiri adalah sebuah gaya yang memiliki arah
berlawanan dengan gerak benda. Atau cenderung mengarah ke arah berlawanan dengan
benda yang bergerak. Kamu bisa menemukan gaya gesek ini pada dua benda yang saling
bersentuhan. Benda benda yang bersentuhan ini harus memiliki bentuk yang padat untuk
menghasilkan gaya gesek. Tapi benda berbentuk cair mau pun benda gas juga bisa kok
menghasilkan gaya gesek.

Gaya gesek ini dianggap sesuai dengan adanya hukum I Newton. Jika balok kayu kamu
letakkan pada atas meja dengan arah yang berlawanan dengan gaya berat. Jika arah gerak
pada benda yang mendatar. Maka besaran gaya normalnya (N) nilainya akan sama dengan
berat dari benda (w) itu sendiri.

Jika kamu menemukan balok kayu yang ditarik dengan memanfaatkan tali. Maka kamu akan
membutuhkan gaya dengan jumlah tertentu. Sebab terdapat sebuah gaya gesekan yang ada
di permukaan balok. Sehingga permukaan meja akan saling berlawanan arah dengan arah
gelak yang ada pada balok.

Wajib kamu tahu apabila besar kecilnya sebuah gaya gesekan dapat dipengaruhi oleh berat
dari sebuah benda. Dan juga bisa dipengaruhi oleh faktir kekasaran dari dua permukaan yang
saling bersentuhan. Untuk permukaan yang licin pun pengaruh gaya gesekannya juga
terbilang sangatlah kecil.

Saking kecilnya terkadang dianggap tidak memiliki gaya gesekan di antara dua objek dengan
permukaan yang licin.

Gaya gesekan atau Fg yang dapat terjadi ketika ada sebuah benda bahkan belum bergerak.
Untuk gaya gesekan statis biasa disebut juga dengan Fs. Sementara untuk gaya gesek yang
terjadi setelah sebuah benda mengalami pergerakan biasa disebut dengan gaya gesek kinetis
atau Fk.

Ketika balok kayu kamu tarik dengan berangsur-angsur maka neraca pegasnya akan
memperlihatkan angka yang semakin besar. Bisa dibilang hal ini pun dikarenakan oleh adanya
gaya gesekan statis yang mempunyai angka bervariasi.

Mulai dari angka nol hingga akhirnya mampu mencapai nilai maksimumnya. Sedangkan angka
maksimumnya biasanya bisa dicapai beberapa saat sebelum balok kayu mengalami
pergerakan.

Itu lah pengertian gaya gesek yang wajib anda ketahui, setelah anda mengetahui tentang
pengertian gaya gesek, sekarang anda juga harus mengetahui rumus dari gaya gesek. Berikut
ini adalah rumus dari gaya gesek, simak secara lengkap di bawah ini ya.

Rumus Gaya Gesek

Gaya gesek sendiri biasa ditulis dengan cara berikut ini:

Pada gaya gesekan statis sendiri berlaku persamaan

Fs = μs N

 
Penjelasan :

Fs = gaya gesekan statis

μs = koefisien gesekan statis

N = gaya normal

Sementara itu rumus pada gaya gesekan kinetis berlaku persamaan

Fk = μk N

Penjelasan :

Fk = gaya gesekan kinetis

μk = koefisien gesekan kinetis

N = gaya normal

μk < μs

Fg = Fs atau Fk

besarnya koefisien gesekan kinetis sendiri ialah tetap

Jika sudah mengetahui pengertian lengkap gaya gesek beserta dengan rumusnya maka tak
akan lengkap jika anda tidak mengetahui contoh soal dari gaya gesek. Di bawah ini sudah
disiapkan contoh soal beserta dengan jawaban dan cara menyelesaikannya, sehingga bisa
anda gunakan sebagai latihan untuk memecahkan contoh soal mengenai gaya gesek. Simak
di bawah ini contoh soalnya ya!

Contoh Soal Gaya Gesek


Jika diketahui suatu benda yang mempunyai massa seberat 50 kg. Benda ini diletakkan di
sebuah bidang datar. Sementara itu pada benda tersebut gaya yang bekerja pun sekitar 200
N. Dari penjelasan di atas cobalah untuk menghitung berapa percepatan yang ada di benda
tersebut!

1.) Bidang licin?

2.) Bidang kasar. Dengan koefisien gesek yang adalah 0,3 (g = 10 m/s2)?

Dari contoh soal di atas coba kerjakan dan selesaikan dengan menggunakan rumus yang
sudah dibahas di atas.

Penyelesaian :

Apabila Diketahui :

m = 50 kg

μ = 0,3
F = 200 N

g = 10 m/s2

Jika Ditanyakan :

1.) Berapa nilai dari percepatan benda. Jika bidang licin = …?

2.) Berapa nilai dari percepatan benda. Jika bidang kasar (μ = 0,3) = …?

Maka Jawabannya adalah sebagai berikut :

1.) Bidang licin

F = m a maka a = F/m

= 200/50

= 4 m/s

Sehingga diketahui jika bidang licin = 4 m/s2.

2.) Bidang kasar (μ = 0,3)

N=w

= mg

= 50 x 10 = 500 N

Fgesek = μ N

= 0,3 x 500

= 150 N

Ftotal = F – Fgesek

= 200 – 150

= 50 N

a = Ttotal/m

= 50/50

= 1 m/s

Sehingga diketahui percepatan jika bidang kasar = 1 m/s2.

Gaya gesek terjadi jika permukaan dua zat bersentuhan secara fisik. Menurut Leonhard Euler, ada dua macam
gaya gesek yaitu gaya gesek statis (fs) dan gaya gesek kinetis (fk).

 Jika F penggerak > fs maksimum, maka benda bergerak dan yang bekerja adalah fk (gaya gesek kinetis).
 Jika F penggerak = fs maksimum maka benda dikatakan tepat akan bergerak. Sehingga gaya gesek
yang bekerja pada benda = fs maks.
 Jika F penggerak < fs maks, maka benda dikatakan belum bergerak dan gaya gesek yang bekerja pada
benda sebesar F penggerak.

Statis berarti diam. Gaya gesek statis adalah gaya gesek yang terjadi antara dua benda pada saat benda tersebut
akan bergerak. Berlaku Hukum Newton I ,yaitu berhubungan dengan gaya normal (N).
∑F = 0

N–w=0

N=m.g

Keterangan:

N:gaya normal(N)

m: massa benda (kg)

g : percepatan gravitasi (N)

Besar gaya gesek bergantung pada kasar licinnya permukaan. Tingkat sifat kasar licinnya permukaan benda
disebut koefisien gesek(μ). Dan untuk gaya gesek statis disebut koefisien gesek statis(μs). Berikut gambar grafik
antara gaya normal dengan gaya gesek statis. Dari gradien grafik tersebut maka :

μs = tan α

μs = fs / N

fs = μs . N

keterangan:

fs= gaya gesek statis(N)

μs= koefisien gesek statis

N= gaya normal (N)

Contoh Soal Gaya Gesek Statis pada Bidang Datar


 Contoh soal 1

Balok kayu bermassa 100 kg diletakan di lantai dan ditarik dengan koefisien gesek statis kotak dengan lantai 0,5.
Berapa besar gaya gesek statisnya?

penyelesaian:
diketahui : m=100 kg

μs =0,5

g= 9,8 m/s²

ditanya: fs…………….?
jawab : fs= μs . N

= μs .( m.g)

= 0,5 . (100 kg . 9,8m/s²)

= 490 N

 Contoh Soal 2

Buku bermassa 200 gram berada di atas meja di dorong dengan gaya 4 N sejajar meja. Koefisien gesek statik
sebesar 0,2. Buku , maka tentukan besar gaya gesek buku pada meja ? (g = 10 m/s²)

Penyelesaian:

gaya-gaya yang bekerja pada buku di atas meja digambarkan


terlebih dahulu untuk mempermudah

Diketahui: m = 200 gram = 0,2 kg ; μs = 0,2 ; g = 10 m/s²

Menentukan gaya gesek statis maksimumnya:

fsmak = ms . N

fsmak = μs . w

fsmak = μs . m.g

fsmak = 0,2 . 0,2 . 10

fsmak = 0,4 N

Maka gaya statis pada buku tersebut adalah 0,4 N.

Contoh Soal Gaya Gesek Statis Bersudut


Contoh Soal :
Dedi menarik kayu bermassa 8 kg dengan membentuk sudut 60° terhadap lantai kasar dengan gaya 10 N. Dedi
menarik kayu . Tentukan besar koefisien gesek statisnya saat balok dalam keadaan tepat akan bergerak!

Penyelesaian :

Gambaran gaya-gaya yang bekerja pada balok yang ditarik Dedi.

Diketahui:
F = 10 N ; m = 8 kg ; α = 60°

Ditanyakan: m s tepat akan bergerak….. ?

Saat tepat akan bergerak, maka gaya penggeraknya (F cos α) sama dengan gaya gesek statis maksimumnya.

F cos α = f smak

F cos α = μs N dimana N + F sin 60° = w karena ∑Fy = 0

F cos α = μs (w – F sin 60°)

10 cos 60° = μs (8 . 10 – (10 . 0,866))

5 = μs 71,33

μs = 0,07

Maka besar koefisien gesek statisnya saat balok dalam keadaan tepat akan bergerak adalah 0,07.

Baca juga: Gelombang Bunyi.

Gaya Gesek Statis pada Bidang Miring


Benda yang diletakkan pada bidang miring dapat menyebabkan suatu benda bergerak atau diam. Untuk
memahami gaya yang mempengaruhi gerakan pada bidang miring pada prinsipnya sama dengan pada bidang
datar, namun peruraian gaya pada bidang miring agak sedikit berbeda dengan bidang datar. Perhatikanlah
penyelesaian contoh soal sebagai berikut:

Contoh Soal:
Kulkas diturunkan dari mobil truk bermassa 10 kg pada bidang miring truk dengan kemiringan 30° terhadap
bidang datar. Jika koefisien gesek statis antara balok dan bidang miring adalah 0,75 serta nilai percepatan
gravitasi 10 m/s², maka tentukan gaya gesek tepat akan bergerak kulkas pada bidang miring tersebut?

Penyelesaian:
Diketahui:

M= 10 kg ; ms = 0,75 ; g = 10 m/s²

Ditanyakan: Fmiring …… ?

Untuk mempermudah kita gambarkan peruraian gayanya

Tentukan gaya gesek statis maksimumnya :

fsmak = μs . N

fsmak = μs . w cos 30°

fsmak = μs . m . g . cos 30°

fsmak = 0,75 . 10 . 10 . ½√3

fsmak = 64,952 N

mentukan gaya penggeraknya :

Fmiring = w sin  30°

Fmiring = m . g . sin 30°


Fmiring = 10 . 10 . 0,5

Fmiring = 50 N

Gaya penggeraknya lebih kecil dari gaya gesek statis maksimumnya maka benda dikatakan belum bergerak.
Maka perlu di setting ulang kemiringan atau gaya tambahan agar memiliki tenaga penggerak dan dapat
diturunkan ke bawah.

Baca juga: Massa Jenis, Rumus Massa Benda.

Gaya Gesek pada Tikungan Datar dan Tikungan Miring


Benda yang bergerak di tikungan terdapat unsur gaya sentripetal yang mengarah ke pusat lingkaran. Agar suatu
benda dapat melakukan gerak melingkar dalam suatu tikungan tanpa selip atau tergelincir maka besar dari gaya
gesek statisnya sama dengan gaya sentripetalnya.

Fs = m . v²/r dan fs =μs . N

Keterangan :

Fs = gaya sentripetal (N)

m = massa benda (kg)

v = laju linier benda (m/s)

r = jari-jari gerak melingkar pada tikungan (m)

fs = gaya gesek statis (N)

μs = koefisien gesek statis (tanpa satuan)

N = gaya normal pada benda (N)

Baca juga: Penerapan Hukum Newton Dalam Kehidupan Sehari-hari, Hukum Newton 3 dan Penjelasannya.

Contoh Soal:
Mobil balap belok pada tikungan datar dengan jari-jari kelengkungan 50 m dan kecepatan mobil 20 km/jam,
tentukan koefisien gesek antara ban mobil dengan aspal jalan, agar mobil tidak selip!

Penyelesaian:

Gaya yang bekerja pada mobil

Diketahui: v = 20 km/jam ; r = 50 meter ; g = 10 m/s²

Ditanyakan: ms ……?

Gaya gesek statis senilai dengan gaya sentripetal

fs = Fs

fs = Fs

μs . N = m .v²/r saat mobil di tikungan datar maka N = w

μs . w = m .v²/r
μs . m . g  = m .v²/r

μs . g  = v²/r

μs = v²/(r .g)

μs =20² / (50 x 10)

μs = 0,8

Maka koefisien gaya gesek statis antara ban mobil dengan aspal jalan agar mobil tidak selip adalah 0,8.

Gaya gesek terjadi jika permukaan dua zat bersentuhan secara fisik. Menurut Leonhard Euler, ada dua macam
gaya gesek yaitu gaya gesek statis (fs) dan gaya gesek kinetis (fk). Kinetis artinya bergerak. Gaya gesek kinetis
adalah gaya gesek yang terjadi antara dua benda setelah benda tersebut bergerak.

Gambar di samping adalah grafik antara gaya normal dengan gaya gesek kinetis. Maka menurut gradien grafik di
samping, koefisien gesek kinetis (μk) dapat dinyatakan dengan:

μk= tan β

μk=  f k/N

fk= μk.N

keterangan:
fk = gaya gesek kinetik(N)
μk= koefisien gesek kinetis
N = gaya normal (N)

 Jika F penggerak > fs maksimum, maka benda bergerak dan yang bekerja adalah fk (gaya gesek kinetis).
 Jika F penggerak = fs maksimum maka benda dikatakan tepat akan bergerak. Sehingga gaya gesek
yang bekerja pada benda = fs maks.
 Jika F penggerak < fs maksimum, maka benda dikatakan belum bergerak dan gaya gesek yang bekerja
pada benda sebesar F penggerak.

Contoh soal:
Kayu bermassa 100 kg ditarik dijala. Jika koefisien gesek kinetisnya 0,2 dan percepatan gravitasi 9,8m/s², berapa
gaya gesek kinetisnya?

Penyelesaian:
Diketahui: m=100 kg ; μk=0,2 ; g =9,8m/s²

Ditanyakan: fk…………?

jawab:

fk= μk.N

fk= μk.(m.g)

fk=0,2.(100kg.9,8m/s²)
fk=196 N

Baca juga: Massa Jenis, Rumus Massa Benda.

Gaya Gesek Kinetis pada Bidang Datar


Gaya gesek pada bidang datar dapat lebih dipahami dengan memperhatikan analisis beberapa contoh soal
berikut ini:

Contoh Soal 1:
Ketika Hadi menghapus papan tulis, penghapus ditekan ke papan tulis dengan gaya 8 N. Berat penghapus 0,8 N
dengan koefisien gesek kinetis antara penghapus dan papan tulis adalah 0,4, maka berapa gaya yang harus
diberikan lagi oleh Hadi kepada penghapus agar saat menghapus ke arah bawah dengan kecepatan penghapus
adalah tetap ?

Penyelesaian:
Kita harus menguraikan gaya-gaya yang bekerja pada penghapus di papan tulis agar memudahkan mengerjakan

Keterangan:

A = gaya tekan pada penghapus ke  papan tulis (N)

N = gaya normal (N)

w = gaya berat penghapus (N)

B = gaya dorong ke penghapus ke arah bawah (N)

f = gaya gesek dalam soal ini adalah gaya gesek kinetis (N)

Diketahui : F = 8 N ; μk = 0,4


Ditanyakan: B….?

Jawab:
Pada sumbu x, penghapus tidak mengalami pergerakan, artinya kedudukannya tetap. resultan pada sumbu x
atau sumbu mendatar adalah nol.

∑Fx = 0
A–N=0
A=N
8 newton = N
N = 8 newton

Penghapus bergerak ke bawah dengan kecepatan tetap. Benda dengan kecepatan tetap berarti nilai
percepatannya adalah nol, sehingga pada sumbu y berlaku persamaan :

∑Fy = 0
fk – w – B = 0
μk. N – w – B = 0
0,4 . 8 – 0,8 – B = 0
B = 2,4 N
gaya yang harus diberikan lagi oleh Hadi kepada penghapus agar saat menghapus ke arah bawah adalah 2,4 N.

Baca juga: Gelombang Bunyi.

Contoh Soal 2:
Mainan mula-mula diam memiliki massa 500 gram memiliki koefisien gesek statis 0,4. Dimainkan di atas lantai
dengan koefisien gesek kinetis 0,2. Jika mesin mobil menghasilkan gaya dorong sebesar 10 N dalam 2 sekon,
berapa jarak yang ditempuh mobil mainan itu selama gayanya bekerja? (percepatan gravitasi = 10 m/s²)

Penyelesaian:
Uraian komponen gayanya:
Gaya normal merupakan resultan dari gaya normal yang bekerja pada masing-
masing roda. Begitu juga gaya gesek merupakan resultan dari gaya gesek yang bekerja pada roda.

Diketahui: F = 10 N ; m = 500 g = 0,5 kg ; μs =0,4 ; mk = 0,2 ; t = 2 s


Ditanyakan: s………. ?
Tentukan gaya gesek statis maksimumnya :

fsmak =μs . N
fsmak = μs . m . g
fsmak = 0,4 . 0,5 . 10
fsmak = 2 N

Gaya penggerak F = 10 N lebih besar dibandingkan dengan fsmak, sehingga benda bergerak, dan besar gaya
geseknya adalah gaya gesek kinetis.

f = mk . N
f = mk . m . g
f = 0,2 . 0,5 . 10
f=1N

Masukkan dalam persamaan hukum Newton yang ke II (Baca juga: Penerapan Hukum Newton Dalam Kehidupan
Sehari-hari) :

∑F = m . a
F–f=m.a
10 – 1 = 0,5 . a
9 = 0,5 . a
a = 18 m/s²

Masukkan dalam persamaan :

St = vo . t + ½ . a. t²
St = 0 . 2 + ½ . 18. 2² (mula-mula diam berarti vo = 0)
St = 36 m
Jarak yang ditempuh mobil mainan itu selama gayanya bekerja adalah 36 meter.

Gaya Gesek Kinetis pada Katrol


Dua buah benda atau lebih yang dihubungkan pada tali dengan sistem katrol akan memudahkan kita
menggerakan benda tersebut ke atas ke bawah. Perhatikan contoh soal berikut untuk lebih mudah memahami!

Contoh Soal:
Balok A = 2 kg dihubungkan dengan tali ke balok B = 4 kg pada bidang datar, kemudian balok B dihubungkan
dengan katrol di tepi meja yang terhubung dihubungkan dengan balok C = 4 kg yang tergantung di samping
bidang datar. Jika koefisien gesek kinetik dan statis antara balok A dan B terhadap bidang datar adalah 0,2 dan
0,3. Berapa tegangan tali antara balok A dan B ?

Penyelesaian :

Berikut uraian gaya-gaya yang bekerja pada sistem katrol pada balok A, B
dan C

Diketahui: mA = 4 kg ; mB = 2 kg ; mC = 4 kg ; μs  = 0,3 ; μk  = 0,2

Ditanyakan: T…?
Tentukan gaya gesek statis maksimum dari benda A dan B :

f smak a =μs  . Na     dimana Na = wa = ma . g

sehingga:

f smak a = μs  . ma . g

f smak a = 0,3 . 2 . 10

f smak a = 0,3 . 2 . 10

f smak a = 6 N

f smak b = μs . Nb dimana Nb = wb = mb . g

sehingga :

f smak b = μs . mb . g
f smak b = 0,3 . 4 . 10
f smak b = 12 N

Sedang gaya penggerak sistem adalah wc:

wc = mc . g
wc = 4 . 10
wc = 40 N

didapatkan gaya penggeraknya addalah 40 N, dan gaya penghambatnya adalah 18 N, sehingga masih besar
gaya penggerak, maka gaya gesek yang diperhitungkan adalah gaya gesek kinetis.

f k a = μk . Na dimana Na = wa = ma . g

sehingga:

f k a = μk . ma . g
f k a = 0,2 . 2 . 10
fka=4N

f k b = μk. Nb dimana Nb = wb = mb . g

sehingga :

f k b = μk . mb . g
f k b = 0,2 . 4 . 10
fkb=8N

menggunakan hukum Newton yang kedua:

∑F = m .a

(gaya yang searah gerakan benda bernilai positif, yang berlawanan bernilai negatif)

wc – T2 + T2 – T2 + T2 – fkb – T1 + T1 – fka = (ma + mb + mc) . a

40 – 8 – 4 = (2 + 4 + 4) . a
28 = 10 . a
a = 2,8 m/s2

Tegangan tali antara A dan B adalah T1, yang dapat diperoleh dengan memperhatikan balok A atau B.

Misalkan diperhatikan balok A, maka diperoleh:

∑F = m .a
T1 – 4 = 2 . 2,8
T1 – 4 = 5,6
T1 = 9,6 N

Sehingga tegangan tali antara balok A dan B adalah 9,6 N.

Wajib baca:
https://www.ayo-sekolahfisika.com/2018/07/soal-dan-pembahasan-gaya-gesek-pada-bidang-datar.html
Contoh Soal Gaya Gesek – Materi makalah pembahasan kali ini mengenai contoh
soal gaya gesek beserta pengertian, macam dan contoh. Namun dipertemuan
sebelumnya kami telah membahas mengenai Contoh Soal Hukum Pascal. Baiklah
langsung aja mari kita simak bersama ulasan dibawah ini.

Daftar Isi
 Pengertian Gaya Gesek
 Sifat – Sifat Gaya Gesek
o 1. Besar Gaya dipengaruhi Luas Bidang
o 2. Besar Gaya Tergantung Tingkat Kekasaran
o 3. menghambat gerak benda
o 4. Berlawanan Arah
 Macam-Macam Gaya Gesek dan Rumusnya
o Gaya Gesek Statis
o Gaya Gesek Kinetis
 Contoh Gaya Gesek
o 1. Contoh Gaya Gesek yang Menguntungkan
o 2. Contoh Gaya Gesek yang Merugikan
 Contoh Soal Gaya Gesek dan Pembahasan
Pengertian Gaya Gesek

Contoh
Soal Gaya Gesek
Gaya Gesek ialah merupakan suatu gaya yang berlawanan arah dengan arah
gerak benda.
Terjadinya gaya ini diakibatkan oleh adanya sentuhan benda dengan bidang
lintasan dan membuat gesekan antara keduanya hingga benda bergerak.
Kemudian untuk mengetahui besar atau tidaknya suatu gaya maka hal tersebut
dapat dinyatakan denagn berdasarkan kerasnya dataran dari permukaan dari kedua
bidangnya yang saling menyentuh satu sama lain, maka apabila tingkat
kekasarasan pada permukaan dari bidang tersebut tinggi, maka nilai dari pada gaya
gesekannya akan terus semakin meningkat.
Sifat – Sifat Gaya Gesek
Gaya gesekan ini mempunyai sejumlah karakteristik merupakan sebagai pembeda
terhadap sejumlah jenis gaya lainnya. Berikut ini adalah sifat umum dari gesekan.
Untuk itu lihat ulasan di bawah ini:

1. Besar Gaya dipengaruhi Luas Bidang


Untuk objek yang bergerak di udara (mis. Gerakan jatuh bebas), gaya gesek yang
terdeteksi oleh objek dipengaruhi oleh area kontak objek.
Semakin besar area kontak, semakin besar gesekan dan sebaliknya.

2. Besar Gaya Tergantung Tingkat Kekasaran


Untuk objek padat yang mengalami pergerakan di atas objek tetap, maka gesekan
dipengaruhi oleh kekasaran permukaan objek tangensial.
Apabila semakin pada permukaannnya dari suatu benda kasar, sudah pasti akan
semakin besar gesekan dan begitupun sebaliknya.

3. menghambat gerak benda


Arah gaya gesek selalu bertentangan terhadap arah gaya eksternal yang bekerja
pada objek, sehingga gaya gesekan memperlambat dari adanya suatu pergerakan
objek.
Misalnya, jika gaya eksternal dibiarkan, arah gesekan benar. Begitu juga
sebaliknya, apabila pada gaya eksternal ada di kanan, maka arah gaya akan
mengalir ke kiri.

4. Berlawanan Arah
Kemudian Arah pada gaya gesek biasanya akan menuju ke arah yang bertentangan
dengan arah pergerakan objek.
Ketika objek bergerak ke kanan, arah gaya gesek ini bergeser ke kiri. Saat objek
mengalami pergerakan ke bawah, maka arah dari pada gaya gesek tersebut akan
meningkat, dan seterusnya.

Macam-Macam Gaya Gesek dan Rumusnya


Gaya Gesek Statis
fs maks = μs N

Keterangan:

fs maks = Gaya gesek statis maksimum (N)

μs = Koefisien gaya gesek statis

N = Gaya normal (N)

Gaya Gesek Kinetis


fk = μk N

Keterangan:

fk = Gaya gesek kinetis (N)

μk = Koefisien gesekan kinetik

N = Gaya normal (N)

Contoh Gaya Gesek


Apabila kita perhatikan secara cermat, ada banyak contoh gesekan, yang mana ada
kelebihan dan kekurangan pada gaya gesekan.
Pertimbangkan ikhtisar berikut untuk menemukan contoh gaya gesek mana yang
berguna dan berbahaya:

Baca Juga :  Arus Listrik

1. Contoh Gaya Gesek yang Menguntungkan


Di bawah ini terdapat sejmlah aplikasi dalam kehidupan sehari-hari menunjukkan
bahwa gaya gesek bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari, seperti misalnya:

 Terjadinya sebuah gesekan antara rem dan cakram


 Adanya sebuah gaya gesekan yang terjadi antara gergaji dan kayu
 Adanya Gaya gesekan yang terjadi pada amplas dan kayu
 Adanya sebuah gesek yang terjadi pada lantai dan kaki
 Adanya Gaya gesekan yang terjadi pada penghapus dan tulisan

2. Contoh Gaya Gesek yang Merugikan


Bukan hanya bisa memberikan manfaat saja, melainkan gaya gesekan juga bisa
menimbulkan sejumlah kerugian. Misalnya seperti berikut:

 Adanya sebuah gesekan yang terjadi pada gear dengan rantai kendaraan
 Adanya sebuah gesekan yang terjadi pada alas kaki dengan aspal
 Adanya gaya gesekan yang terjadi pada benda dengan lantai
 Adanya sebuah gesek yang terjadi pada ban dengan jalan

Contoh Soal Gaya Gesek dan Pembahasan


Contoh Soal.1

Ada 1 buah balok dengan berat 20 kg.kemudian balok tersebut dalam kondisi diam
berdiri diatas permukaan lantai datar. Kemudian Koefisien gesekan statisnya
ialah=0,4 dan juga koefisien dari pada gaya gesekan kinetis ialah=0,3.
Balok tersebut ditarik dengan gaya sebesar 60 N dan membentuk sudut  terhadap
arah mendatar. Gaya gesek yang bekerja pada balok adalah ….

A.        = 68 N
B.        = 34 N
C.        = 17 N
D.        = 68 N
E.        = 34 N
Pembahasan:
Dari hasil ilustrasi tersebut maka, diperolehlah gambar seperti di bawah.

Bekerjanya sebuah gaya dapat dilihat dari gambar di atas.


Pada sumbu vertikal tidak ada gerak, sehingga,

Menghitung Gaya Normal

Gaya Gesek Statis

Gaya Tarik Arah Horizontal

Sebab F < Jadi benda masih dalam keadaan diam. Oleh karena itu gaya gesek
yang bekerja adalah gaya gesek statis sebesar  = 68 N.
Jawaban: A
Contoh Soal.2
Perhatikan gambar dibawah!
Jika koefisien gesek kinetis antara kotak A dengan meja adalah 0,2 N maka
percepatan sistem tersebut …. (g = 10 )

A.       10 m/8²
B.       8 
C.       6 
D.       4 
E.       2 
Pembahasan:
Bekerjanya gaya tersebut ialah sebagai berikut.

Gaya normal kotak A:

Gaya gesek kinetis yang bekerja pada kotak A:

Dengan didasari hukum newton, pada kotak A dapat diperoleh:

Selanjutnya menggunakan  Hukum Newton II, pada kotak B dapat diperoleh:


Jadi, percepatan yang dialami kotak A sebesar 4  ke kanan dan kotak B ke bawah.
Contoh Soal.3  
Sebuah balok kayu diletakkan pada sebuah meja. Massa balok 4 kg, percepatan
gravitasi 10 m/s 2, koefisien gesekan antara balok dan meja adalah 0,2 dan 0,4.
Menurut Analisa balok berikut apakah bergerak, maka tentukan besar gaya
gesekan dan percepatan balok jika gaya tariknya: 6 N, 16 N, dan 20 N! Jawab:  

Berat balok → w = m . g = (4) (10) = 40 N Menentukan total gaya pada sumbu Y:

Mencari sebuah gaya gesek statik dengan secara maksimum: fs  maks= μs . N=16N
maka :P(6N)< fs  (16N)→benda tepat tidak bergerak. Maka menghasilkan:

P(16N)=fs(16N)→benda tepat akan bergerak.


Maka : fs  maks = 16 N dan a = 0

Baca Juga :  Rumus Normalitas

→ Objek yang bergerak ∑ Fx = m . a → P – fk = m . a → a = 3 m/s2


Contoh Soal.4  
Sebuah perusahaan ekspedisi barang, baru saja menurunkan sebuah peti 500 N
dari truknya.
Lalu karyawannya mengambil tali dan mengikatnya kemudian peti tersebut diseret .
Agar dapat menarik sebuah peti yang awalnya dalam kondisi diam hingga bergerak
dengan tepat, maka dibutuhkan sebuah gaya tarik secara horizontal dengan 230 N.
Kemudian pada ketika peti bergerak, akan tetapi peti tersebut cuma membutuhkan
sebuah gaya dengan 200 N. Lalu Berapakah hasil dari koefisien gesekan statik dan
kinetik pada setiap permukaan peti dan jalan? Jawab :

Peti tepat akan bergerak :

Peti bergerak :

Koefisien gesekan statik: μs  = 230/500 = 0,46 Koefisien gesekan kinetik: μk= 200/500


= 0,40  
Contoh Soal.5  
Apabila terdapat sebuah kotak yang mempunyai berat 10 kg kemudian ditarik
dengan gaya 40 N hingga membentuk sudut 30° dengan panjang permukaan dari
pada meja yang licin tersebut (gesekan diniarkan), tentukanlah:

a. Merupakan Percepatan pada kotak


b. Kemudian pada bagian permukaan dari balok memiliki ukuran besar gaya normal
Jawab: Berat dari pada kotak →

  Px = P cos 30° = 20 √3 py = P sin 30° = 20


Contoh Soal.6  
Dari masing- masing dua balok kayu mempunyai massa 80 kg dan 100 kg yang sisi
sampingnya saling bersentuhan dan diam di atas lantai licin (gesekan diabaikan).
Lalu suatu gaya terdapat 720 N dikerjakan pada balok 80 kg. Hitunglah: a.
Percepatan sistem b. Dari tiap balok yang dikerjakan terdapat gaya kontak balok
lainnya Jawab :

  Berat sebuah balok 1 → N1 = W = (80) (10) = 800 N Berat sebuah balok 2 → N2 =
W = (100)(10) = 1000 N Balok 1: ∑ Fx =m . a → 720 – R21 =(80) .a Balok 2: ∑ Fy =m .
a → R21 = (100) . a Dimana:

Sehingga: 720 – R12 =(80)(4) → R12 = 400 N R21 = (100)(4) → R21 = 400 N  

Contoh Soal.7  

Sebuah bidang miring yang memiliki tingkat kemiringan hingga mencapai


37°(sin37°=0,6).
Kemudian ada salah seorang pemain ski yang meluncur dari keadaan diam ,
dengan perkiraan koefisien gaya gesekan kinetiknya hingga 0,10 tentukanlah:
a. Tingkat kecepatan dari pada pemain ski
b. Proses pergerakan yang berlangsung Bergeraknya pemain ski tersebut dengan
kecepatan selama 6 s Jawab:

Komponen gaya berat: Wx = w . sin θ = m . g sin θ Wy = w . cos θ = m . g cos θ


Ketika menggunakan sumbu Y maka pemain tersebut tidak akan megalami
pergerakan , maka dengan demikian akan diberlakukan hukum Newton I:

Kemudian disumbu X, seseorang bergerak ke bawah dengan kecepatan a maka


akan diberlakukan sebuah hukum Newton (II):∑Fx=m . a → wx – fk = m . a → m . g
sin θ – μk. m . g cos θ = m .
a Semua ruas dibagi m: a = g sin θ – μk. m . g cos θ = 5,2 m/s2 Gunakan Rumus
GLBB: vt = v0 + a . t = 0 + (5,2)(6) = 31,2 m/s
Apa yang dimaksud dengan Gaya Gesek?
Gaya Gesek ialah merupakan suatu gaya yang berlawanan arah dengan arah
gerak benda. Terjadinya gaya ini diakibatkan oleh adanya sentuhan benda dengan
bidang lintasan dan membuat gesekan antara keduanya hingga benda bergerak.

Pengertian Gaya Gesek


Gaya gesek merupakan sebuah gaya yang berarah melawan gerak benda atau arah
kecenderungan benda bergerak. Apakah kamu pernah bertanya ke diri sendiri saat
mau mindahin kulkas atau barang berat lainnya, “kenapa sih kulkas itu berat banget?
Kenapa juga harus diangkat dulu? Kenapa kulkasnya ga bisa kita tinggal dorong aja
biar meluncur?”. Mungkin kamu pikir jawabannya adalah karena gravitas mendorong
kulkas ke bawah , tapi itu salah.

Ada sesuatu yang terjadi antara lantai dan kulkas, yang apabila “sesuatu” ini hilang,
kamu dapat mendorong benda seberat 500 kg tanpa mengalami kesulitan sama
sekali! Sesuatu ini adalah sebuah gaya yang sangat bandel karena gaya ini akan selalu
melawan gaya yang kita berikan apabila objeknya berinteraksi dengan zat atau bahan
sekitarnya, gaya ini bernama gaya gesek.

Apakah ada gaya gesek di udara? Ada karena udara sendiri adalah zat, satu – satunya
lokasi dimana tidak pernah dideteksi gaya gesek adalah di luar angkasa, dikarenakan
tidak ada zat apa pun di luar angkasa yang dapat berinteraksi dengan benda.

Jenis Gaya Gesek


Di dalam fisika  dikenal dua buah gaya gesek, yaitu:

Gaya Gesek Statis


Gaya gesek ini merupakan gaya gesek ketika benda masih diam, kamu harus melawan
gaya gesek ini untuk berhasil menggeser benda. Apabila kamu tidak dapat melawan
gaya gesek maksimum benda, maka benda tidak akan pernah bergeser.

Gaya gesek statis dirumuskan sebagai berikut:

Dengan:
Gaya gesek statis

 adalah gaya gesek statis.

 adalah koefiesien gesek statis.

 n adalah gaya normal.


Gaya normal adalah gaya yang dihasilkan karena kontak langsung permukaan benda
dengan alasnya. Arah dari gaya normal selalu searah dengan permukaan alas benda.

Gaya Gesek Kinetik


Gaya gesek ini adalah gaya yang disebabkan oleh gesekan permukaan benda dan alas
ketika benda sudah mulai bergerak, dirumuskan sebagai berikut:

Dengan:

gaya gesek kinetik

 adalah gaya gesek kinetik.

 adalah koefisien gesek kinetik.


Lalu bagaimana gaya gesek dapat terjadi? Gaya gesek disebabkan oleh gesekan antara
permukaan benda dengan alasnya, seperti pada gambar berikut:

Itulah alasan mengapa benda dengan permukaan halus dapat lebih mudah digeser
dibandingkan benda dengan permukaan yang kasar. Sama halnya dengan alas yang
halus seperti kaca lebih mudah digunakan untuk menggeser benda dibandingkan
aspal.

Gaya gesek statis dan gaya gesek dinamis saling berhubungan erat di dalam dunia
nyata, kombinasi keduanya menjelaskan kenapa ketika kamu pertama kali menggeser
benda yang diam rasanya lebih sulit dan berat dibandingkan ketika menggeser benda
yang memang pada awalnya sudah bergeser. Apa yang kamu rasakan sesuai dengan
grafik berikut:

grafik relasi gaya gesek


statis dan kinetik

Contoh Soal Latihan
1. Berapakah besar gaya gesek statis dan gaya gesek dinamis dari suatu benda yang
memiliki masa 10 kg dan koefisien gesek statis dan kinetik secara berurutan 0,5 dan
0,3?
Diketahui
Ditanya

Berapa gaya gesek statis maksimum dan gaya gesek kinetik benda tersebut?

Jawab

Pada kasus sederhana seperti ini, kamu hanya perlu memasukkan data yang ada ke
persamaan. Untuk gaya gesek statis minimum:

Sedangkan untuk gaya gesek kinetik:

Sebagai catatan, kalau kamu perhatikan, nilai gaya gesek statis maksimum pasti selalu
lebih besar dari gaya gesek kinetik

2. Sebuah benda dengan massa 10 kg bergerak dengan gaya konstan sebesar 200
N. Apabila koefisien gesek kinetik antara lantai datar dan benda adalah 0,4,
berapakah percepatan yang dialami benda tersebut?

Diketahui

Ditanya

Berapa percepatan yang dialami benda tersebut?

Jawab

Pada kasus ini kita perlu meninjau gaya apa saja yang bekerja pada benda, dalam hal
ini pada sumbu x kita ketahui bahwa:

Nilai negatif pada gaya gesek kinetik berarti gaya gesek tersebut melawan arah gerak
benda
3. Sebuah puck  hoki (bola hoki es) dipukul sehingga memiliki kecepatan awal
sebesar 20 m/s. Apabila tempat puck  dipukul adalah lantai es yang tak berujung
dan ternyata setelah dipukul puck  mengalami perlambatan sebesar 2
m/s 2 sebelum akhirnya berhenti, berapakah koefisien gesek kinetik antara puck
dengan lantai es?

Diketahui

Ditanya

Berapa besar koefisien gesek kinetik puck dengan lantai es tersebut?

Jawab

Pada kasus sederhana seperti ini, kita perlu untuk menganalisis setiap gaya yang
bekerja pada puck. Pada sumbu x setelah dipukul hanya ada gaya gesek kinetik yang
mempengaruhi puck,  sedangkan pada sumbu y hanya ada gaya berat puck  dan gaya
normal, apabila dituliskan:

Nilai negatif pada gaya gesek kinetik berarti gaya gesek tersebut melawan arah gerak
puck.

Perhatikan bahwa total gaya di sumbu y memang harus nol, karena apabila sebaliknya
puck akan bergerak ke atas dan ke bawah yang dimana tidak mungkin terjadi pada
kasus ini. Apabila kita tinjau persamaan gaya gesek kinetik:

Dan menyubstitusi kan hasil analisa gaya pada sumbu x dan y maka persamaannya
menjadi

Perhatikan bahwa informasi mengenai kecepatan awal tidak kita gunakan sama sekali.
Ada beberapa soal fisika yang kadang memasukkan beberapa variabel yang fungsinya
hanya untuk pengalih dan menguji pemahaman kamu.
Gaya statis

Gaya Gesek
Gaya Gesek adalah gaya yang berlawanan arah dengan arah gerak benda. Gaya ini terjadi karena
sentuhan benda dengan bidang lintasan akan membuat gesekan antara keduanya saat benda
akan mulai bergerak hingga benda bergerak. Besarnya gaya ini ditentukan berdasarkan kekasaran
permukaan kedua bidang yang bersentuhan, jadi semakin kasar permukaan suatu bidang maka
nilai gaya geseknya akan semakin besar.
Lihat juga materi StudioBelajar.com lainnya:
Tekanan Hidrostatis
Usaha dan Energi
Agar kamu mampu memahami materi ini dengan baik, sebaiknya kamu harus memahami terlebih
dahulu materi:

 Hukum Newton I
 Hukum Newton II
Terdapat dua jenis gaya gesek yaitu Gaya Gesek Statis dan Kinetis. Berikut dijelaskan lebih lanjut.
Gaya Gesek Statis (GGS)
Gaya Gesek Statis adalah gaya yang bekerja saat benda diam hingga tepat saat benda akan
bergerak. Sebagai contoh, GGS dapat mencegah kamu untuk tergelincir dari tempat kamu
berpijak. GGS juga dapat mencegah benda meluncur ke bawah pada bidang miring.

Besar GGS merupakan hasil perkalian antara koefisien gesek statis dengan gaya normal
benda. Koefisien gesek merupakan besaran yang bergantung pada kekasaran kedua permukaan
bidang yang bersentuhan. Koefisien gesek statis dinotasikan dengan  .
Persamaan GGS:

[Sumber: Douglas C. Giancoli, 2005]

Perhatikan gambar diatas untuk melihat arah-arah gaya. Karena setiap benda yang diam hingga
tepat akan bergerak memiliki nilai GGS, maka benda tidak akan bergerak jika gaya yang diberikan
lebih kecil dari nilai GGS (karena arah gaya yang diberikan dengan arah gaya gesek selalu
berlawanan). Jadi, benda akan dapat bergerak jika gaya yang diberikan lebih besar dari nilai GGS.

 benda tetap diam.

 benda mulai bergerak

Gaya Gesek Kinetis (GGK)


Gaya gesek kinetis adalah gaya yang bekerja saat benda bergerak. Saat benda diam hingga tepat
akan bergerak, gaya yang berkerja adalah GGS. Lalu, saat benda mulai bergerak maka gaya yang
bekerja adalah GGK. Jika tidak terdapat GGK, maka suatu benda yang diberi gaya akan selalu
melaju dan tidak akan berhenti karena tidak ada gaya gesek yang melambatkannnya, seperti di
luar angkasa.
Sama seperti GGS, nilai GGK merupakan hasil perkalian antara koefisien geseknya dengan gaya
normal benda. Koefisien gesek kinetis dinotasikan dengan  . Biasanya, nilai koefisien gesek
kinetis selalu lebih kecil dari koefisien gesek statis untuk material yang sama.

Persamaan GGK:

Contoh Soal Gaya Gesek dan Pembahasan


Soal 1:
Sebuah kotak seberat 10 kg ditarik sepanjang bidang datar dengan gaya sebesar 40 N yang
membentuk sudut  . Koefisien gesek statis dan kinetis nilainya berturut-turut sebesar 0,4 dan
0,3. Hitunglah percepatannya.

Pembahasan:

Gambarkan terlebih dahulu gaya-gaya yang bekerja pada box tersebut. Perhatikan gambar
dibawah ini.

[Sumber: Douglas C. Giancoli, 2005]

Kemudian kita identifikasi komponen-komponen yang diketahui,

 memiliki komponen vertikal dan horizontal:

Segera Hadir:
Aplikasi Android StudioBelajar.com
Lalu, kita dapat mencari gaya normalnya yang dinotasikan dengan   ataupun  ,

 (karena benda tidak bergerak secara vertikal, maka  ).


.

Agar kita mengetahui apakah benda tersebut dapat bergerak atau tidak, maka kita hitung nilai
GGSnya:

, maka benda bergerak.

Kita tentukan GGK yang bekerja:

Lalu, dapat kita cari percepatannya:

Jadi, percepatan yang dialami benda sebesar  .

Jika tidak terdapat gaya gesek, percepatannya pasti akan lebih besar.

Soal 2
Perhatikan gambar dibawah. Koefisien gesek kinetis antara kotak A dengan meja nilainya sebesar
0,2. Tentukan percepatan sistem tersebut.

[Sumber: Douglas C. Giancoli, 2005]

Pembahasan:
Berikut arah komponen-komponen gaya dari kedua benda,
[Sumber: Douglas C. Giancoli, 2005]

Gaya normal kotak A sebesar:

Gaya gesek kinetis yang bekerja pada kotak A sebesar:

Gaya tegang tali dinotasikan dengan   ataupun  .

Persamaan Hukum kedua Newton pada kotak A dapat ditullis dengan:

Segera Hadir:
Aplikasi Android StudioBelajar.com
Persamaan Hukum kedua Newton pada kotak B dapat ditulis dengan:

    (disubstitusikan dengan persamaan kotak A)

Kita dapat mencari nilai   sebesar:

Jadi, percepatan yang dialami kotak A sebesar   ke kanan dan kotak B ke bawah.

Kita juga dapat mencari gaya tegang tali sebesar:

.
Gaya gesek statis adalah gaya gesek yang bekerja pada permukaan benda yang saling bersentuhan ketika
benda belum bergerak.

Gambar 1 menunjukan sebuah benda yang sedang diam di atas permukaan bidang datar ditarik dengan gaya F.
Jika benda belum bergerak maka gaya gesek statis (f s) lebih kecil dari gaya tarik (F). Jika gaya tarik diperbesar
maka benda akan bergerak. Ketika benda tepat akan bergerak, besar gaya gesek statis (f s) sama dengan besar
gaya tarik (F).
Hukum I Newton menyatakan bahwa benda diam jika resultan gaya atau gaya total sama dengan nol.

Jika hendak menentukan koefisien gesek


statis maka gunakan persamaan 1.1 b

Ketika benda tepat akan bergerak, besar


gaya gesek statis maksimum sama dengan besar gaya dorong atau gaya tarik.
Contoh soal.
1. Balok bermassa 1 kg yang terletak di atas bidang datar, ditarik menggunakan dinamometer (alat pengukur
besar gaya). Ketika balok tepat akan bergerak, dinamometer menunjukan angka 2 Newton. Percepatan gravitasi
= 10 m/s2. Tentukan (a) besar gaya gesek statis (b) koefisien gesek statis
Pembahasan
Diketahui :
Massa balok (m) = 1 kg
Percepatan gravitasi (g) = 10 m/s2
Gaya berat balok (w) = m g = (1 kg)(10 m/s2) = 10 kg m/s2 = 10 Newton
Gaya tarik (F) = 2 Newton
Jawab :
(a) Besar gaya gesek statis (fs)
Ketika balok tepat akan bergerak, besar gaya gesek statis = besar gaya tarik (bandingkan persamaan 1.4).
Jadi gaya gesek statis (fs) = gaya tarik (F) = 2 Newton

(b) Koefisien gesek statis


Apabila kita mendorong sebuah almari besar dengan gaya yang kecil, maka almari
tersebut dapat dipastikan tidak akan bergerak (bergeser). Lalu jika kita
menggelindingkan sebuah bola di lapangan rumput, maka setelah menempuh jarak
tertentu bola tersebut pasti berhenti. Mengapa ha-hal tersebut dapat terjadi? Almari
susah digerakkan dengan gaya kecil dan bola yang menggelinding di lapangan rumput
dapat berhenti itu karena pengaruh gaya gesek.

Apa itu gaya gesek?


Gaya gesek adalah gaya yang terjadi ketika dua permukaan benda saling bersentuhan
atau bersinggungan. Gaya gesek disimbolkan dengan huruf f (friction). Jika pada sebuah
benda bekerja gaya tertentu sehingga benda bergerak, maka arah gaya gesek selalu
berlawanan dengan arah gerak benda. Untuk lebih jelasnya, perhatikan diagram gaya
yang bekerja pada benda berikut ini.

Dari gambar di atas, F adalah gaya yang menarik balok dan menyebabkan balok
bergerak ke kanan, sedangkan f adalah gaya gesek yang arahnya berlawanan dengan
gaya F dan gerak benda. Jadi, keberadaan gaya gesek ini akan menghambat laju benda
yang bergerak sehingga menjadi berhenti pada suatu tempat.

Dari penjelasan tersebut tentunya kalian telah paham bahwa jika kita mendorong almari
yang besar dan almari tersebut tidak bergerak itu karena pada bagian dasar almari dan
lantai bekerja gaya gesek yang arahnya berlawanan dengan arah gaya dorong kita.

Sedangkan bola yang mula-mula bergerak di lapangan rumput kemudian berhenti, itu
karena antara permukaan bola dan rumput timbul gaya gesek yang arahnya berlawanan
dengan gerak bola sehingga lama kelamaan menyebabkan bola menjadi berhenti atau
diam.
Besarnya gaya gesek yang bekerja pada suatu benda dipengaruhi oleh dua faktor yaitu
sebagai berikut.

■ Tingkat kekasaran permukaan benda yang bersinggungan


Bidang yang kasar mempunyai gaya gesekan lebih besar daripada bidang yang licin.
Kasar dan licinnya bidang dinyatakan dengan suatu angka yang disebut koefisien gesek
(μ). Bidang kasar memiliki koefisien gesek yang besar, sedangkan bidang yang licin
sempurna memiliki koefisien gesekan sama dengan nol. Dengan demikian, rentang nilai
koefisien gaya gesek adalah sebagai berikut.

0 ≤ μ ≤ 1 ………. Pers.


(1) 

Menurut kalian, besar mana nilai μ antara almari dengan lantai dan bola dengan
lapangan rumput?

■ Gaya normal
Gaya gesekan berbanding lurus dengan gaya normal (N). Sehingga rumus atau
persamaan gaya gesek ditulis sebagai berikut.

f = μN ………. Pers.


(2)

Dengan f dinyatakan dalam Newton. Persamaan (2) di atas menunjukkan bahwa gaya
gesek tidak dipengaruhi oleh luas permukaan kedua bidang yang bersinggungan atau
bersentuhan.

Gaya gesek statis vs gaya gesek kinetis


Menurut Leonhard Euler, dilihat dari gerakannya, gaya gesek dibagi menjadi dua
macam, yaitu gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis. Lalu tahukah kalian apa yang
dimaksud dengan gaya gesek statik dan kinetik tersebut?

1. Gaya Gesek Statis


Gaya gesek statis adalah gaya gesek yang bekerja pada benda yang diam atau hampir
bergerak. Jika gaya gesek bekerja pada benda yang diam maka disebut gaya gesek statis
(f ) sedangkan apabila gaya gesek bekerja pada benda yang tepat akan bergerak, maka
s

disebut gaya gesek statis maksimum (f maks).


s

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, besarnya gaya gesek bergantung pada
kekasaran permukaan benda dan bidang yang bersentuhan. Tingkat kekasaran ini
dinyatakan dengan koefisien gesekan. Untuk benda diam, koefisien gesekan
disebut koefisien gesekan statis, disimbolkan dengan μ . Selain tingkat kekasaran
s
permukaan benda, besarnya gaya gesek statis juga dipengaruhi oleh besarnya gaya
normal (N) yang diberikan bidang pada benda.

Hukum I Newton menyatakan bahwa: “jika resultan gaya yang bekerja pada sebuah
benda sama dengan 0 (nol) maka benda yang diam akan terus diam dan benda yang
bergerak akan cenderung bergerak”. Berdasarkan Hukum Newton tersebut, selama
benda masih diam berarti resultan gaya yang bekerja pada benda tersebut adalah nol.

Dengan demikian, selama benda masih diam, gaya gesek statis selalu sama dengan gaya
yang bekerja pada benda tersebut. Secara matematis, rumus gaya gesek statis
dinyatakan sebagai berikut.

f  = μ N ………. Pers.


s s

(3)

Keterangan:
f  = gaya gesek statis (N)
s

μ  = koefisien gesek statis


s

2. Gaya Gesek Kinetis


Ketika kalian menendang bola di atas tanah, bola akan menggelinding dengan kecepatan
tertentu. Tetapi, semakin lama kecepatan bola semakin berkurang dan akhirnya
berhenti. Bola dapat bergerak diakibatkan gaya dari tendangan (gaya dorong). Namun,
saat sedang bergerak, ada gaya yang menghambat gerak bola dan mengurangi
kecepatannya. Gaya yang menyebabkan kecepatan bola semakin berkurang disebut
gaya gesek kinetis.

Jadi, gaya gesek kinetis adalah gaya gesek yang bekerja pada benda yang bergerak. Gaya
gesek kinetis dilambangkan dengan f . Gaya ini termasuk gaya dissipatif, yaitu gaya
k

dengan usaha yang dilakukan akan berubah menjadi kalor (panas). Hubungan antara
gaya gesek, koefisien gesek kinetis (μ ), dan gaya normal diberikan dalam persamaan
k

berikut ini.

f  = μ N ………. Pers.


k k

(4)

Keterangan:
f  = gaya gesek kinetik (N)
k

μ  = koefisien gesek kinetik


k
Berdasarkan hasil eksperimen, koefisien gesek statis lebih besar dari koefisien gesekan
kinetis. Tabel berikut memperlihatkan contoh nilai koefisien gesekan statis dan koefisien
gesekan kinetis dari pelbagai bidang yang bersentuhan.

Tabel Koefisien Gesekan Permukaan Beberapa Benda


Permukaan μ s μ k

Persendian lengan manusia 0,01 0,01


Es pada es 0,10 0,03
Logam pada logam yang sudah dilumasi 0,15 0,07
Kayu pada kayu 0,40 0,20
Seng pada besi tuang 0,85 0,21
Baja pada baja 0,74 0,57
Karet pada beton kering 1,00 0,80
Sumber: Sears & Zemansky, hal. 37

Perbedaan Gaya Gesek Statis dan Kinetis


Baca Juga:

 Contoh Soal Gaya Berat Beserta Jawabannya Lengkap dan Mudah


 Contoh Soal Katrol Tetap dan Jawabannya Lengkap
 Contoh Soal Katrol Majemuk dan Jawabannya Lengkap

Dari penjelasan-penjelasan di atas, maka dapat kita identifikasi beberapa perbedaan


karakteristik atau ciri antara gaya gesek statis dan kinetis, yaitu sebagai berikut.
Gaya Gesek Statis Gaya Gesek Kinetis
Bekerja pada benda yang diam atau Bekerja pada benda yang bergerak
tepat akan bergerak (hampir
bergerak)
Rumus: f  = μ N
s s Rumus: f  = μ N
k k

Nilai koefisien gesekan lebih besar Nilai koefisien gesekan lebih kecil
Nilainya selalu berubah bergantung Nilainya selalu tetap tidak
pada gaya F yang bekerja pada bergantung pada kecepatan dan
suatu benda percepatan benda (baik GLB maupun
GLBB)
Nilai maksimum dicapai ketika Tidak ada nilai maksimum
benda tepat akan bergerak
Dari tabel perbedaan antara gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis di atas, kita ketahui
bahwa bahwa koefisien gesekan kinetik selalu lebih kecil daripada koefisien gesekan
statis ( μ  > μ ). Itulah sebabnya mengapa kita perlu mengerahkan gaya yang lebih besar
k s

saat mendorong benda dari keadaan diam dibandingkan dengan ketika benda sudah
bergerak.

Selain itu, besarnya gaya yang harus kita kerahkan bergantung pada keadaan dua
permukaan bidang yang bergesekan. Hal ini disebabkan besarnya koefisien gesekan
bergantung pada sifat alamiah kedua benda yang bergesekan, di antaranya kering atau
basahnya dan kasar atau halusnya permukaan benda yang bergesekan.

Sebagai contoh, ketika kita mendorong sepeda motor atau mobil yang diam, mula-mula
terasa sangat berat. Namun ketika sepeda motor atau mobil mulai bergerak, maka kita
merasakan sepeda motor atau mobil tersebut tidak seberat ketika sedang diam.
Fenomen inilah yang menunjukkan mengapa gaya gesek statis selalu lebih besar dari
gaya gesek kinetisnya.

Hubungan gaya gesek statis, kinetis dan gerak benda


Jika gaya F bekerja pada suatu benda maka ada empat kemungkinan, yaitu benda diam,
benda tepat akan bergerak, dan benda bergerak dengan kecepatan tetap/konstan, dan
benda bergerak dengan percepatan konstan. Hubungan antara gaya luar F, gaya gesek f
dan gerak benda disajikan dalam tabel berikut ini.
Gaya Luar vs Gaya Keadaan Benda
Gesek
Jika F < f  maka f = F
s Benda diam (berlaku Hukum I Newton)
Jika F = f  maka
s Benda tepat akan bergerak (berlaku Hukum I
f = f  maks
s Newton)
Jika F > f  maka f = f
s k Benda bergerak
● Jika F = f  maka benda mengalami GLB dan
k

berlaku Hukum I Newton (ΣF = 0)


● Jika F > f maka benda mengalami GLBB dan

berlaku Hukum II Newton (F – f  = ma)


k

Contoh soal gaya gesek statis dan kinetis


1. Sebuah buku bermassa 300 g diletakkan di atas meja. Jika buku diberi gaya luar
sebesar 0,5 N dan koefisien gesekan statis antara buku dengan permukaan meja 0,2;
berapakah gaya gesek statis maksimum yang terjadi antara buku dengan permukaan
meja, dan apakah buku dapat bergerak? (g = 10 m/s ).2

Penyelesaian:
Diketahui:
m = 300 g = 0,3 kg
F = 0,5 N
g = 10 m/s 2

μ  = 0,2
s

Ditanyakan: f  maks s

Jawab:
Untuk mempermudah dalam pengerjaan soal, kita gambarkan objek beserta diagram
gayanya seperti yang diilustrasikan pada gambar berikut ini.

Berdasarkan Hukum II Newton, maka resultan gaya yang bekerja pada sumbu-Y adalah
sebagai berikut.
ΣF  = maY

Karena buku tidak bergerak dalam arah vertikal maka a = 0 sehingga:


ΣF  = 0 Y

N – w = 0
N=w
N = mg ……………...… Pers. (a)
Untuk mencari gaya gesek statis, kita dapat menggunakan persamaan:
f  maks = μ N ………… Pers. (b)
s s

masukkan nilai N pada persamaan (a) ke persamaan (b) sehingga diperoleh:


f  maks = μ mg
s s

f  maks = 0,2 × 0,3 × 10
s

f  maks = 0,6 N
s

Jadi, besarnya f  maks adalah 0,6 N. Karena f  maks > F, maka buku tidak bergerak alias
s s

diam.
2. Seorang siswa mendorong balok kayu yang beratnya 40 N di atas lantai. Koefisien
gesekan statik antara balok dengan lantai (μ ) adalah 0,5 dan koefisien gesek kinetik (μ )
s k

0,3. Tentukan:

■ Besar gaya yang diberikan siswa tersebut agar balok tepat akan bergerak.
■ Gaya gesek balok dengan lantai pada saat balok diam.
■ Gaya yang diberikan siswa, jika balok bergerak dengan percepatan 2,5 m/s  dan2

percepatan gravitasi 10 m/s 2

Penyelesaian:
Diketahui:
w = 40 N
μ  = 0,5
s

μ  = 0,3
k

Ditanyakan:
a) F agar benda tepat akan bergerak
b) f  dan f
s k

c) F jika a = 0,5 m/s 2

Jawab:
Gaya-gaya yang bekerja pada balok tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.

Dari gambar diagram gaya yang bekerja pada balok di atas, maka kita ketahui bahwa
gaya normal sama dengan gaya berat balok.
N = w = 40 N
■ Agar balok tepat akan bergerak maka:
F = f  maks
s

F = μ N s

F = (0,5)(40)
F = 20 N
Jadi, gaya yang harus diberikan agar balok tepat akan bergerak adalah 20 Newton.

■ Pada saat balok diam, gaya gesek yang bekerja adalah gaya gesek statis, yaitu sebesar
20 N.

■ Pada saat bergerak, gaya gesek yang bekerja adalah gaya gesek kinetis.
f  = μ N
k k

f  = (0,3)(40)
k

f  = 12 N
k

Dengan demikian, gaya total yang bekerja pada balok ditentukan dengan menggunakan
persamaan Hukum II Newton, yaitu sebagai berikut.
ΣF  = ma
x

F – f  = ma
k

F = ma + f k

F = (w/g)a + f k

F = (40/10)(2,5) + 12
F = (4)(2,5) + 12
F = 10 + 12
F = 22 N
Jadi, gaya yang diberikan siswa pada balok adalah 22 Newton.

Jenis Gaya Kontak: Gaya Gesek Statis dan


Kinetis
IN FISIKA X - ON 22:02:00 - NO COMMENTS

Bagaimanakah konsep gaya gesek statis dan gaya

gesek kinetik? Pada dasarnya,  setiap permukaan benda mempunyai kekasaran tertentu. Jika dua benda

yang memiliki tingkat kekasaran saling bersentuhan maka akan muncul gaya gesek pada kedua permukaan

benda tersebut. Gaya gesek dibedakan menjadi dua jenis yaitu gaya gesek statis dan gaya gesek kinetik.

Menurut Leonardo Da Vinci gaya gesek dipengaruhi oleh berat benda yang menyentuh permukaan lantai

dan tidak bergantung pada luas pemukaan. 


Sangatlah masuk akal ketika gaya gesek tersebut dipengaruhi oleh berat benda. Sebagai contoh untuk

menggerakkan benda yang diam di atas lantai kasar memerlukan gaya tertentu. Gaya ini akan dilawan oleh

gaya gesek yang bekerja pada benda. Semakin besar berat benda, gaya gesek yang bekerja pada benda

akan besar pula. Tetapi sangat mengejutkan ketika gaya gesek tidak dipengaruhi oleh luas permukaan

benda yang melakukan kontak dengan permukaan lainnya. Untuk memahami faktor yang kedua ini, kita

harus membedakan luas permukaan kontak yang terlihat oleh mata dengan luas permukaan kontak yang

nyata atau benar-benar bersentuhan dengan antara dua permukaan. Jika menggunakan tinjauan secara

mikroskopik ternyata luas aktual permukaan benda dengan bidang hanya satu persepuluh ribu dari luas

permukaan yang tampak oleh mata bersentuhan. Inilah yang menyebabkan bahwa gaya gesek tidak

bergantung pada luas permukaan yang bersentuhan.

Gesekan Statis dan Kinetik

Pengalaman sehari-hari menunjukkkan bahwa butuh gaya yang relatif kecil untuk menggerakan benda yang

diam dipermukaan tertentu. Sekali benda bergerak, untuk membuatnya kecepatannya tidak berkurang

memerlukan gaya konstan yang bekerja pada benda. Seperti telah diulas dingkat di atas, gaya gesek

dibedakan menjadi dua yaitu gaya gesek statis dan gaya gesek kinetik. Gaya gesek statis mempunyai arah

melawan kecenderungan arah gerak benda. Jika arah gerak benda kecenderungan kekanan, gaya gesek

statis akan bergerak kekiri, begitu sebaliknya. Gaya gesek statis mempunyai nilai minimum nol dan

maksimumnya dirumuskan sebagai berikut:

N menunjukkan gaya normal benda, miu-s menunjukkan koefisien gesekan statis benda dengan lantai yang

tidak memiliki satuan. Ingat bahwa persamaan gaya gesek di atas untuk keadaan gaya gesek statis

maksimum yang bekerja pada benda. 

Ketika sebuah benda sudah bergerak di atas permukaan yang licin, gaya gesek yang bekerja pada benda

adalah gaya gesek kinetik. Gaya ini akan berlawanan dengan arah kecepatan benda. Besar gaya gesek

kinetik lebih kecil dari gaya gesek statis, hal ini karena interaksi molekul saat benda bergerak jauh lebih

sedikit dibanding saat benda diam. Secara matematis, permsaan untuk gaya gesek kinetik dapat

dirumuskan sebagai berikut:

N menunjukkan gaya normal benda, miu-k menunjukkan koefisien gesekan kinetik benda dengan lantai

yang tidak memiliki satuan. Dalam beberapa kasus gaya gesek kinetik dapat menguntungkan juga dapat

merugikan. Sebagai ncontoh adalah gaya gesek kinetik yang bekerja pada roda kendaraan dan jalan. Gaya
gesek ini menguntungkan karena mobil dapat bergerak. Di sisi lain, gaya gesek ini menyebabkan ban cepat

menipis karena faktor gesekan yang menyebabkannya.

Perbedaan Koefisien Gesekan Statis dan Koefisien Gesekan


Kinetis
Diterbitkan January 29, 2018

GERAK

Bingung menentukan kapan harus menggunakan kedua jenis koefisien gesek ini?

Ok..

Sekarang akan dijelaskan lebih lanjut lagi bagaimana perbedaan dari keduanya.. Sehingga
pengertian yang baik bisa anda peroleh..

Mudahnya seperti ini..

 Statis artinya tetap, belum bergerak. Jadi koefisien ini digunakan untuk menentukan
seberapa besar gaya gesek ketika benda itu diam.
 Kinetis artinya bergerak, jadi koefisien ini digunakan ketika benda sudah bergerak atau
meluncur.

Untuk lebih lengkapnya kita perhatikan lagi penjelasan dibawah.


Koefisien gesekan statis

Gambar dibawah adalah sebuah benda yang ditarik oleh gaya tertentu dan koefisien gesekan pada
lantai diketahui.

μs = koefisien gesekan statis


μk = koefisien gesekan kinetik

Misalnya kita tarik benda tersebut dengan 10 N, apakah benda tersebut bergerak?
Kita cek sekarang..

Pertama harus dicari gaya geseknya ketika diam berapa.

Gaya gesek

Gaya gesek (fg) = μs × N

 N = mg

Gaya gesek (fg) = μs × mg

Gaya gesek (fg) = 0,5 × 5 × 10


 gravitasi (g) = 10 m/s²

fg = 25 N

Ditarik gaya 10 N

Ketika benda ditarik gaya 10N, maka benda tidak akan bergerak.

Mengapa?

Karena ketika diam, benda tersebut mempunyai gaya gesek sebesar 25 N dengan lantai. Jelas jika
gaya 10 N tidak akan sanggup membuat benda bergerak.

Ditarik gaya 25 N

Sekarang bagaimana jika ditarik gaya 25 N?

Benda dalam keadaan ini masih belum bergerak, mengingat gaya tarik dengan gaya geseknya
sama dengan 25N.

Jadi benda tepat akan mau bergerak, tapi belum bergerak ya..
Ditarik gaya 30 N

Gaya yang diberikan sebesar 30N.

Keadaannya sekarang adalah gaya tariknya lebih besar daripada gaya geseknya, sehingga benda
akan bergerak jika ditarik gaya 30N.

Ada selisih gaya 5N, yaitu 30N dikurangi dengan gaya gesek ketika diamnya, 25N

Selisih gaya 5N inilah yang membuat benda bergerak ke arah tarikan gaya.

Bagaimana, sudah jelas  sampai disana ya?


Sekarang kita lanjutkan lagi ke koefisien gesekan kinetik.

Koefisien gesekan kinetik

Koefisien gesekan kinetik (μk) digunakan ketika bendanya sudah bergerak, jadi bukan dalam
keadaan diam lagi.

Dalam contoh diatas, kita tidak bisa menggunakan koefisien ini ketika benda ditarik dengan gaya
10N atau 25N, mengingat bendanya belum bergerak.

Koefisien ini berlaku ketika gaya yang bekerja adalah 30 N, ketika gaya tariknya sudah lebih besar
dibanding gaya gesekan statis.

Ingat ya!!
Koefisien gesekan kinetis ini dipakai ketika benda sudah bergerak.

Menghitung gaya gesek ketika sudah bergerak

Ketika ditarik gaya 30N, benda sekarang sudah bergerak dan sekarang kita bisa menghitung gaya
gesekan kinetik..

Gaya gesekan kinetik (fg) = μk × N

→ μk = 0,3
→ N = mg

Gaya gesekan kinetik (fg) = μk × mg

Gaya gesekan kinetik (fg) = 0,3 × 5 × 10

fg = 15 N

Kesimpulan
Jadi perbedaan penggunaan koefisien gesekan itu adalah :

 Koefisien gesekan statis ⇒ digunakan untuk menentukan berapa gaya gesekan benda itu
ketika diam, sehingga diketahui seberapa besar gaya yang diperlukan untuk menariknya
sehingga berhasil digerakkan.
 Koefisien gesekan kinetis ⇒ digunakan untuk menentukan berapa besar gaya gesekan
benda ketika sudah bergerak.

Wajib buka:
https://ardra.biz/tag/satuan-gaya-gesekan-statis-maksimum/
KOMPAS.com - Dalam kehidupan sehari-hari, kita banyak melakukan gerak dan mengeluarkan gaya. Seperti
mengayuh sepeda, memindahkan meja atau menendang bola. Saat kita mengamati itu, bisakah kita
mengidentifikasi gerakan dan gaya yang sudah dilakukan? Gaya Menurut, Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI), gaya adalah kesanggupan untuk berbuat dan sebagainya. Dilansir situs resmi Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), gaya adalah dorongan atau tarikan yang dapat menyebabkan
benda bergerak. Baca juga: Jawaban Disdik DKI Dinilai Tak Masuk Akal soal SMK Pariwisata Punya Lab
Fisika dan Kimia Maka jika kita menarik atau mendorong benda hingga bergerak, kita telah memberikan
gaya terhadap benda tersebut. Besar kecilnya gaya dapat diukur menggunakan alat yang bernama neraca
pegas atau dinamometer. Sementara satuan gaya dinyatakan dalam satuan Newton yang biasa ditulis N.
Kata Newton diambil dari nama Sir Isaac Newton, seorang ahli matematika dan ilmuwan besar. Besarnya
gaya yang diperlukan untuk menarik benda akan ditunjukan oleh jarum pada skala dinamometer. Ada
beberapa jenis gaya, yakni:  Gaya magnet Gaya listrik statis Gaya otot Gaya gravitasi bumi Gaya pegas Gaya
gesekan Berikut penjelasannya:
2. Gaya listrik statis Gaya tersebut kekuatan yang dimiliki benda yang bermuatan listrik untuk menarik
benda-benda di sekitarnya. Untuk melihat adanya gaya listrik statis, kamu bisa mencoba mengosok-gosokan
penggaris pada rambut kering. Kemudian dekatkan pada sobekkan kertas. Maka sobekan kertas akan
menempel pada penggaris. Penggaris bisa menarik potongan kertas dengan gaya listrik statis. 3. Gaya otot
Gaya otot ini kekuatan yang dihasilkan oleh otot manusia. Gaya ini sering dilakukan pada saat kamu
mengangkat beban. Saat kamu sering melakukan olahraga, maka otot akan bertambah besar dan kuat. 4.
Gaya gravitasi bumi Gaya ini untuk menarik benda lain ke bawah. Saat kamu melempar benda ke atas, maka
semua benda akan jatuh ke bawah. Ini berbeda saat berada di luar angkasa. Para astronot tidak merasakan
gravitasi, dampaknya mereka akan melayang-layang. 5. Gaya pegas Gaya pegas merupakan gaya yang
dihasilkan oleh kerja benda elastis. Kekuatan yang ditimbulkan oleh karet atau pegas yang diregangkan.
Contohnya saat kamu bermain panahan, karet akan mendorong anak panah terlontar dengan cepat dan
jauh. Baca juga: Bangga, Tim Olimpiade Fisika Indonesia Raih 7 Medali di Ajang Asia 6. Gaya gesekan Jika
kedua benda saling digesekan, maka antara keduanya akan muncul gaya gesek. Gaya ini bisa
menguntungkan dan merugikan. Bila kamu berjalan di jalan yang kering, maka antara sepatu dan jalan akan
muncul gaya gesek. Gerak Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), gerak adalah peralihan tempat
atau kedudukan baik hanya sekali maupun berkali-kali. Dilansir situs resmi Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan (Kemendikbud), gerak adalah perpindahan posisi benda dari tempat asalnya karena adanya
gaya. Saat kamu berlari maka akan terjadi perpindahan. Di mana kamu berpindah dari satu tempat ke
tempat lain. Dari Encyclopaedia Britannica (2015), gerak dalam fisika berubah seiring dengan waktu posisi
atau orientasi tubuh. Gerak di sepanjang garis atau kurva disebut terjemahan. Gerak yang mengubah
orientasi benda disebut rotasi. Dalam kedua kasus tersebut semua titik dalam tubuh memiliki kecepatan
yang sama (kecepatan terarah) dan percepatan yang sama (laju waktu perubahan). Jenis gerak yang paling
umum menggabungkan terjemahan dan rotasi. Baca juga: Donna Strickland, Wanita Pertama Peraih Nobel
Fisika Setelah 55 Tahun Sebagai aturan, gerakan tubuh mematuhi hukum gerak Newton. Namun, gerak
dengan kecepatan cahaya harus diperlakukan dengan menggunakan teori relativitas (sudut mana suatu hal
dipandang akan menghasilkan jawaban) dan gerak benda yang sangat kecil. Jenis gerak Gerak dapat
memengaruhi sebuah benda. Hal ini dapat dilihat pada beberapa kegiatan, seperti: Gerak lurus: Gerak lurus
adalah gerak yang lintasannya berbentuk lurus Gerak parabola: Gerak ini adalah gerak yang lintasannya
berbentuk parabola Gerak melingkar: Ini adalah gerak yang lintasannya berbentuk lingkaran Baca juga: OSN
2018: Fisika Itu Menyenangkan! Berdasarkan percepatannya gerak dibagi menjadi dua, yakni: Gerak
beraturan Gerak berubah beraturan Gerak beraturan adalah gerak yang percepatannya sama dengan nol (a =
0) atau gerak yang kecepatannya konstan. Gerak berubah beraturan adalah gerak yang percepatannya
konstan (a = konstan) atau gerak yang kecepatannya berubah secara teratur Gaya dan gerak merupakan
kegiatan yang setiap hari kita lakukan secara tidak sadar, jadi dengan tidak sadar pula kita telah
mempelajari tentang gaya dan gerak.

Pernahkah kamu melakukan sebuah percobaan dengan cara merobek


kertas hingga menjadi potongan-potongan kecil, lalu menggosok
penggaris plastik ke rambut dan mendekatkannya ke arah kertas yang
tersobek tersebut? Apa yang akan terjadi? Kertas-kertas yang telah
kamu robek tadi jadi bisa ditarik tanpa disentuh dengan penggaris
yang sudah kamu gosok tadi. Kenapa hal itu bisa terjadi? Jawabannya
adalah listrik statis.

Penggaris tersebut dapat menarik kertas-kertas tadi karena listrik statis


yang dihasilkan oleh tubuh kita lalu disalurkan ke penggaris. Karena
pada dasarnya, semua benda yang ada di muka bumi ini, termasuk
tubuh manusia mengandung muatan listrik. Hal itu disebabkan oleh
susunan atom yang terkandung di dalam benda-benda tersebut.

Muatan listrik yang terkandung di berbagai benda ini terdiri dari proton,
neutron dan elektron. Proton merupakan kandungan bermuatan positif
yang ada di dalam inti atom. Selain proton, di dalam inti atom juga
terkandung neutron yang merupakan kandungan bersifat netral.
Sementara itu di kulit atom, terdapat kandungan bersifat negatif yang
bernama elektron.

Kandungan Atom
Source: Pahamify

Di dalam atom terjadi gaya tarik menarik antara elektron dan proton.
Apabila jarak antara elektron dan proton sangat jauh, makan akan
semakin lemah gaya tarik menarik yang terjadi di antara keduanya.
Sama halnya dengan magnet, apabila posisi benda yang ingin ditarik
sangat jauh, maka gaya tarik menarik antara magnet dan sebuah
benda akan semakin lemah.

Apabila tarik menarik antara elektron dan proton lemah maka akan
mengakibatkan elektron dapat bergerak, bahkan lepas meninggalkan
atom. Sewajarnya elektron ini membutuhkan pasangan yang stabil.
Sehingga elektron mencari meninggalkan satu atom demi mencari
atom lainnya. Elektron yang mudah lepas ini disebut dengan elektron
lepas.

Elektron yang lepas dan berpindah tersebut dapat menghasilkan listrik.


Ketika elektron membutuhkan pasangan yang stabil, elektron bisa
mencari pasangannya dengan menarik elektron dari atom lain atau
melakukan perpindahan dari atom lain yang kekurangan elektron.
Sehingga, listrik terjadi akibat elektron yang berpindah atau mengalir
dari satu tempat ke tempat lainnya. Baik itu dari tempat yang kelebihan
elektron ke tempat yang kekurangan elektron.

Petir bisa menyambar sebuah daerah di permukaan bumi itu juga


disebabkan karena adanya perpindahan elektron. Ketika langit
kelebihan elektron, petir pun muncul mengarah ke daerah yang
memiliki elektron yang lebih sedikit. Karena elektron di langit yang
sudah terlalu menumpuk, petir pun akan secara cepat menyambar
benda-benda tinggi yang ada di bumi.

Listrik memiliki 2 jenis, statis dan dinamis. Listrik statis merupakan


listrik yang muncul secara sementara karena adanya perpindahan
elektron bebas. Petir merupakan salah satu contoh dari fenomena
listrik statis. Petir hanya muncul dengan waktu yang singkat, ketika
elektron bebas berhasil pindah tempat, maka petir akan hilang. 

Sedangkan listrik dinamis adalah ketika elektron mengalir secara terus


menerus karena adanya lintasan untuk melakukan pergerakan.
Contohnya adalah remote tv yang ada di rumah kamu. Ketika ditaruh
baterai di dalamnya, kamu memberikan lintasan dari ujung baterai
negatif ke positif agar elektronnya bisa mengalir dan remote tv bisa
digunakan sebagaimana mestinya.
Kamu bisa belajar lebih lengkap lagi mengenai listrik statis di aplikasi
belajar Pahamify. Di situ kamu bisa menikmati video pembelajaran
yang asyik dan dengan mudah membuat kamu mengerti. Di materi
listrik statis kamu juga akan belajar mengenai gaya Coulomb dan
penjelasan mengenai fenomena yang berkaitan dengan listrik
statis. Download dan berlangganan Pahamify untuk menikmati video
pembelajaran yang lengkap dan seru sekarang juga dan dapatkan
berbagai fitur menarik lainnya.

Pengertian Gaya Gesek


Gaya gesek adalah gaya yang berarah melawan gerak benda atau arah
kecenderungan benda bergerak. Gaya gesek muncul apabila dua buah benda
bersentuhan. Benda-benda yang dimaksud di sini tidak harus berbentuk padat,
melainkan dapat pula berbentuk cair, ataupun gas.
Pernahkah anda jatuh terpeleset karena menginjak sesuatu yang licin?
Kita bisa terpeleset ketika menginjakkan kaki pada sesuatu yang licin karena tidak
ada gaya gesek yang bekerja. Tanpa gaya gesek, kita tidak akan bisa berjalan, roda
sepeda motor atau mobil juga tidak akan bisa berputar. Demikian juga berita di
televisi dan surat kabar yang mengatakan bahwa pesawat terbang tergelincir
merupakan salah satu bukti.

Kehidupan kita sehari-hari tidak terlepas dari bantuan gaya gesekan, walaupun
terkadang kita tidak menyadarinya. Dalam pembahasan mengenai hukum Newton,
kita akan selalu  berhubungan  dengan  gaya  gesekan.  Sumarjono (2005:70)
mengemukakan gaya gesek adalah gaya yang berarah melawan gerak benda atau
arah kecenderungan benda akan bergerak.

Gaya gesek muncul apabila dua buah benda bersentuhan. Benda- benda yang
dimaksud disini tidak harus berbentuk padat, tetapi dapat pula berbentuk cair, atau
pun gas. Gaya gesek antara dua buah benda padat misalnya adalah gaya gesek
statis dan kinetis, sedangkan gaya antara benda padat, cairan, dan gas adalah
gaya Stokes. Gaya gesek pada benda mempunyai arah yang selalu berlawanan
dengan kecenderungan arah gerak benda.

Lohat (2008:349) mengemukakan gesekan biasanya terjadi di antara dua


permukaan benda yang bersentuhan, baik terhadap udara, air atau benda padat.
Ketika sebuah benda bergerak di udaa, permukaan benda tersebut bersentuhan
dengan udara sehingga terjadi gesekan antara benda dengan udara, demikian juga
ketika bergerak di dalam air. Gaya gesekan juga selalu terjadi antara permukaan
benda padat yang bersentuhan, sekali pun benda tersebut sangat licin. Permukaan
benda yang sangat licin sebenarnya sangat kasar dalam skala mikroskopis.

Baca Juga :Lensa Cekung – Pengertian, Sifat, Rumus, Sinar Istimewa dan
Contoh

Ketika kita mencoba menggerakkan suatu benda, tonjolan-tonjolan mikroskopis ini


menganggu gerak tersebut. Sebagai tambahan, pada tingkat atom (ingat bahwa
semua ateri tersusun dari atom-atom), sebuah tonjolan pada permukaan
menyebabkan atom-atom sangat dekat dengan permukaan lainnya. Sehingga gaya-
gaya listrik di antara atom dapat membentuk ikatan kimia, sebagai penyatu kecil di
antara dua permukaan benda yang bergerak.

Ketika sebuah benda bergerak, misalnya ketika kita mendorong sebuah buku pada
permukaan meja, gerakan buku tersebut mengalami hambatan dan akhirnya
berhenti, karena terjadi gesekan antara permukaan bawah buku dengan permukaan
meja serta gesekan antara permukaan buku dengan udara, dimana dalam skala
miskropis, hal ini terjadi akibat pembentukan dan pelepasan ikatan tersebut.Jika
permukaan suatu benda bergeseran dengan permukaan benda lain, masing-masing
benda tersebut melakukan gaya gesekan antara satu dengan yang lain. Gaya
gesekan pada benda yang bergerak selalu berlawanan arah dengan arah gerakan
benda tersebut.

Selain menghambat gerak benda, gesekan dapat menimbulkan aus dan kerusakan.
Hal ini dapat kita amati pada mesin kendaraan. Misalnya ketika kita memberikan
minyak pelumas pada mesin sepeda motor, sebenarnya kita ingin mengurangi gaya
gesekan yang terjadi di dalam mesin. Jika tidak diberi minyak pelumas maka mesin
kendaraan kita cepat rusak. Kita dapat berjalan karena terdapat gaya gesek antara
permukaan sandal atau sepatu dengan permukaan tanah. Jika anda tidak biasa
menggunakan alas kaki gaya gesek tersebut bekerja antara permukaan bawah kaki
dengan permukaan tanah atau lantai.

Alas sepatu atau sandal biasanya kasar/bergerigi atau tidak licin. Para pembuat
sepatu dan sandal membuatnya demikian karena mereka sudah mengetahui
konsep gaya gesekan. Demikian juga alas sepatu bola yang dipakai oleh pemain
sepak bola, yang terdiri dari tonjolan-tonjolan kecil. Apabila alas sepatu atau sandal
sangat licin, maka anda akan terpeleset ketika berjalan di atas lantai yang licin atau
gaya gesek yang bekerja sangat kecil sehingga akan mempersulit gerakan anda.

Ketika sebuah benda berguling di atas suatu permukaan (misalnya roda kendaraan
yang berputar atau bola yang berguling di tanah), gaya gesekan tetap ada
walaupun lebih kecil dibandingkan dengan ketika benda tersebut meluncur di atas
permukaan benda lain. Gaya gesekan yang bekerja pada benda yang berguling di
atas permukaan benda lainnya dikenal dengan gaya gesekan rotasi.

Baca Juga :Siklus Krebs

Sedangkan gaya gesekan yang bekerja pada permukaan benda yang meluncur di
atas permukaan benda lain (misalnya buku yang didorong di atas permukaan meja)
disebut sebagai gaya gesekan translasi. Pada kesempatan ini kita hanya
membahas gaya gesekan translasi, yaitu gaya gesekan yang bekerja pada benda
padat yang meluncur di atas benda padat lainnya.

Asal Gaya Gesek


Gaya gesek merupakan akumulasi interaksi mikro antar kedua permukaan yang
saling bersentuhan. Gaya-gaya yang bekerja antara lain adalah gaya elektrostatik
pada masing-masing permukaan.
Dulu diyakini bahwa permukaan yang halus akan menyebabkan gaya gesek (atau
tepatnya koefisien gaya gesek) menjadi lebih kecil nilainya dibandingkan dengan
permukaan yang kasar, akan tetapi pada masa kini tidak lagi demikian. Konstruksi
mikro (nano tepatnya) pada permukaan benda dapat menyebabkan gesekan
menjadi minimum, bahkan cairan tidak lagi dapat membasahinya (efek lotus).

Rumus Gaya Gesek

Pada gaya gesekan statis berlaku persamaan


Fs = μs N
Keterangan:
Fs = gaya gesekan statis
μs = koefisien gesekan statis
N = gaya normal
Pada gaya gesekan kinetis berlaku persamaan
Fk = μk N
Keterangan:
Fk = gaya gesekan kinetis
μk = koefisien gesekan kinetis
N = gaya normal
μk < μs
Fg = Fs atau Fk
besarnya koefisien gesekan kinetis adalah tetap

Besarnya gaya gesek yang bekerja pada sebuah benda bergantung pada:

 Gaya normal (N)

“Gaya normal adalah gaya reaksi yang muncul ketika dua benda bersentuhan dan
arah selalu tegak lurus dengan bidang sentuh. Gaya norma dapat berasal dari berat
benda sendiri ditambah penaruh gaya luar” (Amalia, 2004).

 Koefisien gesekan (µ)

Koefisien gesekan suatu bidang bergantung pada halus atau kasarnya permukaan
benda tersebut. Hubungan gaya gesek dan koefisien dinyatakan dalam persamaan
sebagai berikut.
fs = µs.N fk = µk.N
Gaya gesek satuannya newton, sedangkan koefisien gesekan tidak bersatuan dan
harganya antara 0 dan 1 (0 ≤ µ ≤ 1).
µ = 0 untuk bidang licin sempurna
µ = 1 untuk bidang yang sangat kasar

Baca Juga :Gas Mulia

Terjadinya Gaya Gesek


Lohat (2008:375) mengemukakan gaya gesek merupakan akumulasi interaksi mikro
antar kedua permukaan yang saling bersentuhan. Gaya-gaya yang bekerja antara
lain adalah gaya elektostatik pada masing-masing permukaan.
Dulu diyakini bahwa permukaan yang halus akan menyebabkan gaya gesek (atau
tepaatnya koefisien gaya gesek) menjadi lebih kecil nilainya dibandingkan dengan
permukaan yang kasar, akan tetapi dewasa ini tidak lagi demikian. Konstruksi mikro
(nano tepatnya) pada permukaan benda dapat menyebabkan gesekan menjadi
minimum, bahkan cairan tidak lagi dapt membasahinya (efek lotus).

Jenis-jenis Gaya Gesek


Terdapat dua jenis gaya gesek antara dua buah benda yang padat saling bergerak
lurus, yaitu gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.

 Gaya Gesek Statis

Gaya gesek statis bekerja pada benda diam hingga tepat akan bergerak sehingga
besarnya berubah hingga mencapai niai maksimum yang diperlukan untuk
menggerakkan benda.

Lohat (2008:389) mengemukakan gaya gesekan yang bekerja pada permukaan


benda yang bersentuhan, ketika benda tersebut belum bergerak disebut gaya gesek
statik (lambangnya fs). Gaya gesek statis yang maksimum sama dengan gaya
terkecil yang dibutuhkan agar benda mulai bergerak.
Ketika benda telah bergerak, gaya gesekan antara dua permukaan biasanya
berkurang sehingga diperlukan gaya yang lebih kecil agar benda bergerak dengan
laju tetap. Ketika benda telah bergerak, gaya gesekan masih bekerja pada
permukaan benda yang bersentuhan tersebut. Gaya gesekan statis maksimum
antara dua permukaan kering tanpa pelumas memenuhi hukum empiris berikut.

Halliday (1991:103) berpendapat gaya tersebut dapat dikatakan tidak bergantung


kepada luas daerah kontak, dalam batas yang cukup lebar. Besarnya sebanding
dengan gaya normal. Gaya normal kadang-kadang disebut juga gaya pembeban
(loading force), adalah gaya yang dilakukan oleh benda yang satu pada benda
lainnya dalam arah tegak lurus kepada bidang antarmuka keduanya.

Perbandingan antara besar gaya gesekan statik maksimum dan besar gaya normal
disebut koefisien gesekan statik, yang diberi lambang µs. Jika fs menyatakan besar
gaya gesek statik, maka secara     matematis     dapat     dirumuskan:      fs      ≤     
µs.N.   µs adalah koefisien gesekan statik dan N adalah gaya normal. Tanda (≤)
bisa diganti dengan tanda (=) apabila fs mencapai ha rga maksimum.

Baca Juga :Gelombang Elektromagnetik


 Gaya gesek kinetik

Gaya gesek kinetik merupakan gaya gesek yang bekerja pada benda yang
bergerak.
Lohat (2008:392) mengemukakan gaya gesekan yang bekerja pada dua permukaan
benda yang bersentuhan ketika benda tersebut bergerak disebut gaya gesek kinetik
(lambangnya fk) (kinetik berasal dari bahasa Yunani yang berarti “bergerak”). Ketika
sebuah benda bergerak pada permukaan benda lain, gaya gesekan bekerja
berlawanan arah terhadap kecepatan benda. Hasil eksperimen men\unjukkan
bahwa pada permukaan benda yang kering tanpa pelumas, besar gaya gesekan
sebanding dengan Gaya Normal.

Gaya gesekan kinetik antara 2 permukaan kering tanpa pelumas memenuhi juga
hukum yang sama seperti untuk gesekan statik, yaitu:
Halliday (1991:106) mengemukakan gaya ini dapat dikatakan tidak bergantung
kepada luas permukaan kontak, dalam batas yang cukup lebar. Besarnya
sebanding dengan gaya normal. Perbandingan  antara besar gaya gesekan kinetik
dan gaya normal disebut koefisien gesekan kinetik, yang diberi lambang µk. Jika fk
menyatakan besar gaya gesekan kinetik, maka secara matematis dapat dirumuskan
sebagai berikut. fk = µk.N. Baik µs maupun µk adalah konstanta tak berdimensi,
kedua-duanya merupakan perbandingan besar dua buah gaya.Biasanya, untuk
pasangan permukaan tertentu, µs < µk.

Berdasarkan perbedaan tersebut dapat disimpulkan bahwa gaya gesek statis


bekerja pada benda diam hingga tepat akan bergerak sehingga besarnya gaya
berubah hingga mencapai nilai maksimum yang diperlukan untuk menggerakkan
benda. Jadi jika dirumuskan menjadi fs ≤ µs.N. Berbeda dengan gaya gesek statis,
gaya gesek kinetis merupakan gaya gesek yang bekerja pada benda yang bergerak
dengan besar gaya yang relatif konstan, bila dirumuskan menjadi fk = µk.N.

Tanda persamaan pada kedua gaya gesek tersebut memiliki arti fisis yang harus
diperhatikan.  Pada gaya gesek kinetis arti tersebut menandakan besar gaya gesek
tersebut relatif konstan dan pada gaya gesek statis besar gaya akan terus berubah
hingga benda tepat akan bergerak atau bernilai maksimum.

Aplikasi Gaya Gesek dalam Kehidupan Sehari-hari


Dalam kehidupan sehari-hari banyak aplikasi dari prinsip gaya gesek yang kita
jumpai. Tetapi kita tidak menyadari akan hal tersebut. Gaya gesekan dapat
diperbesar ataupun diperkecil disesuaikan dengan tujuannya. Dalam kehidupan
sehari-hari kita jumpai berbagai aplikasi dan cara yang dilakukan untuk
memperkecil atau memperbesar gaya gesekan, di antaranya adalah sebagai
berikut:
Baca Juga :Ciri-Ciri Bulan
1. Pemberian pelumas atau oli pada roda atau rantai sepeda agar gesekannya
dapat
2. Penggunaan kayu yang berbentuk bulat untuk mendorong benda agar lebih
mudah. Apabila kita mendorong meja atau lemari yang cukup berat maka
digunakan gelondongan kayu agar gaya gesekan yang terjadi dapat
3. Penggunaan pul pada sepatu pemain bola. Hal ini bertujuan agar gaya
gesekan dapat diperbesar sehingga pemain bola tidak tergelincir pada saat
berlari dan menendang
4. Membuat alur-alur pada ban mobil atau motor. Untuk menghindari permukaan
licin pada jalan yang dilewatinya, pada ban motor dan mobil terdapat alur-alur.
Alur-alur ini bertujuan untuk memperbesar gaya gesekan antara ban dan
permukaan

Manfaat dan Kerugian yang Ditimbulkan Gaya Gesek


 Manfaat gaya gesekan dalam kehidupan sehari-hari

Beberapa manfaat gaya gesek yang dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari
antara lain:

 Membantu benda bergerak tanpa tergelincir

Kita dapat berjalan di atas lantai karena adanya gaya gesekan antara sepatu dan
lantai yang menyebabkan kita tidak tergelincir saat berjalan. Selain itu, permukaan
aspal jalan raya dibuat agak kasar. Hal ini bertujuan agar mobil tidak slip ketika
bergerak diatasnya. Adanya gesekan antara ban dan aspal menyebabkan mobil
dapat bergerak tanpa tergelincir.

 Menghentikan benda yang sedang bergerak

Apa yang akan terjadi apabila sepeda motor yang kamu naiki tidak memiliki rem?
Prinsip kerja dari rem yaitu menahan atau menghentikan lajunya kendaraan.
Sehingga kendaraan dapat mengurangi lajunya bahkan berhenti pada tempat yang
diinginkan.

Bila seorang pengendara mobil misalnya, menginjak pedal rem. Maka pada saat
yang bersamaan kampas rem bergesekan dengan roda untuk menahan atau
menghentikan gerak rotasi (putaran) roda. Gaya gesekan yang timbul antara
kampas rem dan roda sangat penting terutama bagi keselamatan dalam
berkendaraan.
 Gesekan antara roda kendaraan bermotor dengan jalan.

Dengan adanya gesekan, kecepatan mobil dapat dipercepat maupun diperlambat,


sehingga mobil dapat bergerak maupun berhenti.

 Gesekan pada parasut dengan udara yang dapat memperlambat gerak

 Kerugian yang Ditimbulkan Akibat Gaya Gesek

Selain memiliki manfaat, gaya gesek juga memiliki kerugian dalam kehidupan
sehari-hari. Berikut ini beberapa kerugian yang ditimbulkan oleh adanya gaya gesek
dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Juga :Pengertian Atom

 Menghambat gerakan

Gaya gesekan menyebabkan benda yang bergerak akan terhambat gerakannya.


Adanya gesekan antara ban sepeda dan aspal membuat kita harus mengayuh
sepeda dengan tenaga yang lebih besar. Gaya gesekan antara udara dan mobil,
pesawat terbang, atau kereta api juga mengakibatkan kendaraan-kendaraan itu
tidak dapat melaju dengan kecepatan penuh. Hal ini menunjukkan bahwa gaya
gesekan menghambat gerakan suatu benda.

 Menyebabkan aus

Ban sepeda atau sepatu kita bagian bawah akan menjadi tipis diakibatkan oleh
gaya gesek yang besar antara ban atau sepatu dengan aspal.

1. Gesekan pada mesin mobil dapat menimbulkan panas sehingga mobil perlu
diberi minyak pelumas. Fungsi dari minyak pelumas atau oli adalah
memperhalus permukaan yang
2. Gesekan antara roda dengan porosnya, untuk mengurangi adanya gesekan
ini dipergunakan bola baja (gotri).

Keuntungan dan Kerugian Gaya Gesek


 Keuntungan Gaya Gesekan :

1. Membantu benda bergerak tanpa tergelincir.


Contohnya ketika berjalan antara kaki atau sepatu kita dengan lantai harus ada
gesekan. Jika  tidak ada gaya gesek kita tidak bisa berjalan karena selalu
tergelincir.

2. Untuk menghentikan benda yang sedang bergerak

Contoh ketika kita mengerem sepeda, rem pada sepeda mencekram pelek agar
roda sepeda berhenti berputar. Cengkraman rem itu memberi gaya gesek pada
pelek.Antara ban dan jalanan juga terjadi gaya gesek jadi sepeda akan berhenti.

3. Menahan benda agar tidak bergeser

Gaya gesek mampu menahan benda agar tak bergeser. Barang – barang yang ada
di rumah kita juga menggunakan gaya gesek, jika tidak ada gaya gesek barang
barang itu akan bergeser.

 Kerugian Gaya Gesekan :

1. Menghambat Gerakan

Benda yang bergerak selalu ditahan gaya gesekan. Akibat gaya gesekan tersebut 
maka  gerakan benda menjadi terhambat.

2. Mengikis permukaan benda yang bergesekan

Dua buah benda yang selalu saling bergesekan maka permukaannya lama –
kelamaan akan terkikis (aus). Jadi ausnya sebuah benda dapat disebabkan karena
sering bergesekan.

3. Memboroskan energi untuk mengatasi gaya gesekan

Agar benda bisa bergerak harus melawan gaya gesekan dan harus ada gaya
tambahan . misalnya dengan dorongan  atau tarikan yang lebih kuat sehingga
benda bergerak atau berpindah. Dengan adanya gaya tambahan tersebut berarti
telah memboroskan energi.

Baca Juga :Rumus Konversi Suhu


Contoh Soal Gaya Gesek
Suatu benda yang massanya 50 kg berada pada bidang datar. Pada benda, gaya
yang bekerja 200 N mendatar. Berapa percepatan pada benda itu Bila

1. bidang licin;?
2. bidang kasar dengan koefisien gesek = 0,3 (g = 10 m/s2)?

Pembahasan
Diketahui:
m = 50 kg
μ = 0,3
F = 200 N
g = 10 m/s2
Ditanya:

1. percepatan benda jika bidang licin = …?


2. percepatan benda jika bidang kasar (μ = 0,3) = …?

Jawab:

1. Bidang licin
F = m a maka a = F/m
= 200/50
= 4 m/s

Jadi, percepatan jika bidang licin = 4 m/s2.

1. Bidang kasar (μ = 0,3)


N=w
= mg
= 50 x 10 = 500 N

Fgesek = μ N
= 0,3 x 500
= 150 N
Ftotal = F – Fgesek
= 200 – 150
= 50 N
a = Ttotal/m
= 50/50
= 1 m/s
Jadi, percepatan jika bidang kasar = 1 m/s2.

Gaya kinetic
Pengertian energi kinetik sebenarnya tidak sulit untuk dipelajari. Sebab,
rumus dan juga contoh dari energi kinetik ini seringkali kita temui dalam
kehidupan sehari-hari.

Biasanya energi kinetik ini dipelajari secara lebih mendalam di Sekolah


Menengah Atas yang membahas tentang pelajaran ilmu Fisika. Hal ini
tentunya berhubungan dengan penghitungan yang menggunakan rumus.
Bila anda ingin mengetahui seperti apa energi kinetik ini secara mendalam,
maka berikut ini akan kita tulis dengan lengkap disini.

Penjelasan Tentang Pengertian Energi Kinetik


Energi kinetik merupakan sebuah energi yang ada pada benda yang sedang
melakukan gerakan. Selain itu, energi kinetik juga sering disebut sebagai
energi yang dimiliki benda karena gerakan yang telah dilakukannya.

Dengan begitu, energi kinetik yang ada pada suatu benda bisa diartikan
sebagai sebuah usaha yang dibutuhkan dalam menggerakkan benda dengan
massa tertentu dari benda tersebut. Baik dalam kondisi diam sampai benda
bergerak dengan kecepatan tertentu.

Energi kinetik juga bisa disebut sebagai energi gerak. Nama dari energi
kinetik sendiri asalnya dari bahasa Yunani yakni Energeia yang artinya
usaha dan Kinesis yang artinya gerak.

Perlu diketahui bahwasanya pengertian energi kinetik adalah usaha gerak


yang bisa dipengaruhi dari dua macam faktor, yakni massa dan juga
kecepatan dari gerak benda itu sendiri.

Jenis Energi Kinetik


Apakah anda tahu bahwa setiap energi yang ada di planet bumi ini selalu
berhubungan dengan kehidupan kita sehari-hari? Salah satunya energi
kinetik. Energi kinetik ini juga memiliki berbagai macam jenis, apa saja itu?

Energi Radiasi

Salah satu jenis energi kinetik adalah energi radiasi. Energi radiasi ini sering
juga disebut sebagai energi elektromagnetik. Ketika anda mendengarkan
radio, maka itu artinya anda sedang memanfaatkan energi elektromagnetik
tersebut.

Energi radiasi termasuk ke dalam berbagai macam jenis energi gerak atau
kinetik. Karena radiasi juga mengalami pergerakan selama proses
perubahan energinya.

Energi Suara
Memahami pengertian energi kinetik tentunya juga akan membuat kita tahu
apa saja jenis energi gerak tersebut. Salah satu jenisnya adalah energi
suara.  Ternyata suara adalah gerakan atau getaran yang berasal dari
berbagai macam material seperti air dan udara.

Misalnya saat kita semua sedang mendengar gong yang ditabuh atau
dipukul. Gong tersebut mengeluarkan suara karena ditabuh. Tabuhan itu
memunculkan getaran yang merambat dan menghasilkan bunyi.
Energi Panas
Bila anda bertanya apakah energi panas itu termasuk dari jenis energi
kinetik? Maka jawabannya adalah iya. Lantas bila energi panas termasuk ke
dalam energi kinetik, apanya yang bergerak?

Dalam hal ini yang bergerak adalah molekul dan atom yang memiliki gerak
cepat dan saling bergesekan. Seperti yang dijelaskan sebelumnya tentang
pengertian energi kinetik. Energi kinetik dihasilkan dari usaha gerak suatu
benda.

Baca juga: Kuat Arus Listrik Temuan Terpopuler Andre Marie


Ampere
Dengan begitu, molekul dan atom yang bergesekan akan menimbulkan
panas. Contoh sederhana dari energi panas ini adalah saat anda merasakan
hangatnya api unggun.

Energi Mekanik
Penjelasan mengenai energi mekanik ini adalah energi yang merupakan
energi gerak yang telah disimpan di dalam sebuah benda atau objek
tertentu. Semakin benda tersebut bergerak dengan lebih cepat atau
kencang, energi yang akan dihasilkan juga semakin besar.

Dalam hal ini, kita bisa mengambil contoh roda yang berputar. Ketika anda
mengayuh sepeda dengan cepat, tentu gerak sepeda juga akan melesat
lebih cepat. Sebaliknya saat dikayuh pelan, roda juga akan berputar dengan
pelan.

Contoh Energi Kinetik Dalam Kehidupan Sehari-hari


Setelah mengetahui apa itu pengertian energi kinetik dan berbagai macam
jenisnya, kita juga sebaiknya mengetahui apa saja contoh energi kinetik
yang sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari.

Salah satu contoh adanya energi kinetik adalah pada bola yang
menggelinding. Ketika kita menonton pertandingan sepak bola, tentunya
akan melihat bola yang menggelinding karena ditendang para pemainnya.

Pergerakan bola tersebut memerlukan energi kinetik. Sehingga bisa


berpindah dari satu titik ke titik lain. Hal ini juga serupa terjadi ketika anak-
anak sedang bermain kelereng.

Selain itu, energi kinetik juga ditemui ketika kita sedang mengetik
komputer. Meski sekalipun tubuh manusia tidak berpindah ketika sedang
mengetik di komputer, akan tetapi gerakan jemari tangan dapat dikatakan
bergerak.

Kegiatan mengetik ini membutuhkan energi. Contoh ini sesuai dengan


penjelasan mengenai pengertian energi kinetik yang disampaikan di awal
tadi. (R10/HR-Online)
Energi Kinetik
Juli 3, 2020  2 min read

Energi kinetik bisa didefinisikan sebagai usaha yang diberikan pada sebuah benda, sehingga mampu
menciptakan gerak pada benda. Energi bersifat kekal dan tidak bisa diciptakan, namun energi dapat
berpindah dari satu bentuk ke bentuk energi lainnya.

Hal tersebut terjadi akibat hubungan yang terjadi antara berbagai gaya dalam terjadi di kehidupan sehari-
hari atau disebut juga dengan perubahan energi.

Misalnya ketika Anda ingin menyetrika baju, maka energi listrik akan berubah menjadi panas untuk bisa
merapikan pakaian. Begitu juga perubahan yang terjadi dari energi potensial ke kinetik.

Untuk supaya bisa lebih paham, silahkan simak materi lengkapnya dari Cryptowi berikut ini.

Daftar isi  Tutup 

Rumus Energi Kinetik


Pengertian Energi Kinetik
Contoh Energi Kinetik Pada Kehidupan Sehari-Hari
1. Pesawat terbang
2. Memindahkan Mobil
3. PLTA
Contoh Soal Energi Kinetik
Satuan Energi Kinetik
Rumus Energi Kinetik

Rumus kinetik didapatkan dari penurunan yang terjadi pada sebuah kasus. Contohnya sebagai berikut.

Batu bermassa m dilempar dari titik P dengan kecepatan vP. Batu mencapai titik tertinggi di titik Q yang
terletak pada ketinggian h.

Rumus untuk menghitung tinggi h adalah.

v = vo + at

vQ = vp– gt

0 = vp– gt

t = vp/g

Total Energi Kinetik:

y = yo + vo t + ½ at2

yQ = yp + vpt – ½ at2
yQ-yP  = vp (vp/g) – ½ g (vp/g)2

h = ½ (vp2/g )

Energi total di titik P:

E di titik P = (Ek)p – 0 = (Ek)P

Energi total di titik Q:

E di titik Q  = mgh – 0 = mgh

Jika kita mengabaikan gesekan udara , maka energi total di P harus sama dengan energi total Q
maka:

E di titik P = E di titik Q

(Ek)P = mgh = mg (1/2) (vp2/g )

Atau

(Ek)P = ½ mvp2

Maka secara umum rumus energi kinetik adalah :

Ek = ½ mv2

Keterangan :

Ek = energi kinetik (Joule)

M =massa (kg)

V =kecepatan (m/s)

Pengertian Energi Kinetik

Energi kinetik adalah jenis energi yang memiliki kaitan erat dengan energi potensial.

Jika pada benda diam energi disebut dengan potensial, sedangkan jika memiliki gerakan maka disebut
dengan kinetik. Dalam SI, kinetik memiliki satuan kgm2/s2 atau joule.

Usaha menghasilkan perubahan pada jumlah energi kinetik.

Hal tersebut bisa dinyatakan dalam persamaan berikut ini :

W = Ek2 –EK1

F s = ½ mvt2 –½ mvo2

 
Keterangan :

Ek1 = energi kinetik awal

Ek2 = energi kinetik akhir

F = gaya

S = perpindahan

W= usaha

Pelajari juga materi: Energi Listrik

Contoh Energi Kinetik Pada Kehidupan Sehari-Hari

1. Pesawat terbang
Bukan hanya memiliki massa yang besar saja, namun pesawat terbang juga memiliki energi kinetik serta
kecepatan yang sangat tinggi.

Kecepatan serta massa akan memengaruhi jumlah kinetik yang bekerja.

Hal inilah yang membuat kinetik bisa terus meningkat saat pesawat terbang di udara.

2. Memindahkan Mobil
Mobil mampu bergerak karena memiliki unsur kinetik berupa kecepatan serta massa. Setiap mobil
memiliki kemampuan kinetik yang berbeda, tergantung dari dua unsur tersebut.

Semakin besar kecepatan serta massa benda, maka kinetik yang mampu dihasilkan juga akan semakin
besar.

3. PLTA
Saat kinetik bergerak, maka air akan mengenai turbin yang ada di bendungan.

Kondisi ini secara tidak langsung mengubah kinetik menjadi mekanik guna memberikan gaya pada
turbin.

Contoh Soal Energi Kinetik

Untuk mampu memahami cara perhitungan dan juga sistem kerja kinetik, simaklah contoh soal dan
penjelasannya di bawah ini.

1.)  Batu dengan massa 0.5 kg dilepaskan pada ketinggian 100m. Jika batu dilepas tanpa kecepatan awal,
maka tentukanlah energi kinetik batu pada keadaan berikut ini :

Batu mencapai ketinggian 80 m

Batu mencapai ketinggian 30 m


Batu hampir mencapai tanah (g=9.8 m/s2)

Pembahasan:

Pertama, kita mengambil acuan di atas tanah. Energi potensial awal adalah mgho, karena energi kinetik
awal nol (batu diam) maka energi total pada keadaan awal E = mgho

Ketika mencapai ketinggian y, energi potensialnya menjadi mgy dan muncul energi kinetic, anggap saja
sebagai Ek. jadi energi total pada ketinggian y adalah :

E = mgy + Ek

Karena energi awal harus sama dengan energi akhir maka diperoleh :

mgy + Ek  = mgyo

atau

Ek = mg (yo-y)

Diketahui:

m= 0.5 kg

y0 = 100 m

ya = 80 m

yb = 30 m

yc = 0 m

g = 9.8 m/s2

Ditanya : Ek = ….?

Jawab :

(Ek)a = mg (y0-y) = 0,5 . 9,8 (100-80) = 98 J

(Ek)b = mg (y0-y) = 0,5 . 9,8 (100-30) = 343 J

(Ek)c = mg (y0-y) = 0,5 . 9,8 (100-0) = 490 J

2.)  Sebuah mobil bermassa 20.000 kg bergerak ke arah timur dengan kecepatan 20 m/s. Hitunglah besar
kinetik yang dimiliki mobil?

Dik: m = 20.000 kg; v = 20 m/s;

Dit: Ek = …..?

Jawab:

Ek = 1/2 m.v2

Ek = 1/2 (20.000.202)
Ek = 1/2 (8000.000)

Ek = 4000.000 J

Ek = 4.000 kJ

3.)  Benda A diketahui memiliki kinetik sebesar 200 J, kemudian bergerak dalam kecepatan 36 km/jam.
Berapa berat massa dari benda A?

Dik: Ek = 200 J; v = 36 km/jam = 10 m/s

Dit: m = …?

Jawab:

Ek = 1/2 m.v2

m = 2Ek/v2

m = 2 (200)/102

m = 4 kg

Satuan Energi Kinetik

Kinetik terjadi akibat gerakan yang dilakukan oleh sebuah benda. Sehingga definisi rumusnya sebagai
berikut.

EK = ½ mv2

Dengan:

EK = energi kinetik (joule)

m = massa benda (kg)

v = kecepatan (m/s)

Energi kinetik dapat terbentuk jika benda melakukan pergerakan. Saat benda dalam posisi diam, maka
energi akan disimpan sebagai potensial.

Usaha dan Energi

Usaha
Usaha adalah besarnya energi untuk merubah posisi yang diberikan gaya pada benda atau objek.
Usaha yang dilakukan suatu objek didefinisikan sebagai perkalian antara jarak yang ditempuh
dengan gaya yang searah dengan perpindahannya.
Agar kamu mampu memahami materi Usaha dan Energi dengan baik, kamu harus memahami
terlebih dahulu materi:

 Gerak Lurus (GLB dan GLBB)


 Hukum Newton
 Gaya Gravitasi
Usaha dinotasikan dengan W yang merupakan singkatan bahasa Inggris dari Work yang berarti
kerja. Satuan usaha adalah Joule yang didefinisikan sebagai besarnya energi yang dibutuhkan
untuk memberi gaya sebesar satu Newton sejauh satu meter. Oleh sebab itu, 1 Joule sama
dengan 1 Newton meter (N.m).

Rumus Usaha dinotasikan dengan:

Dimana,

 = Usaha yang dilakukan (Joule)

 = Gaya yang diberikan (N)

 = jarak perpindahan objek (m)

Agar kamu dapat memahami konsep Usaha dengan baik, perhatikan gambar lintasan Usaha dan
komponennya di bawah ini.

[Sumber: Douglas C.
Giancoli, 2005]

Jika gaya yang diberikan pada objek membentuk sudut maka persamaannya menjadi:

Dimana,

 = sudut yang dibentuk gaya terhadap perpindahan.

Nilai usaha dapat berupa positif atau negatif tergantung arah gaya terhadap perpindahannya. Jika
gaya yang diberikan pada objek berlawanan arah dengan perpindahannya, maka usaha yang
diberikan bernilai negatif. Jika gaya yang diberikan searah dengan perpindahan, maka objek
tersebut melakukan usaha positif.

Usaha juga dapat bernilai nol (0) atau objek tidak melakukan usaha jika,

 Diberikan gaya namun tidak terjadi perpindahan.


 Gaya yang diberikan tegak lurus dengan perpindahan ( )
Energi
Energi merupakan salah satu konsep paling penting dalam ilmu pengetahuan. Energi tidak dapat
didefinisikan secara ringkas saja. Akan tetapi pada materi kali ini karena energi berhubungan
dengan usaha, maka energi dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk melakukan usaha.
Energi Kinetik
Energi Kinetik adalah energi gerak, energi yang dimiliki benda atau objek karena geraknya. Energi
kinetik berasal dari kata Yunani kinetikos yang artinya bergerak. Jadi, kamu pasti tahu kan kalau
setiap benda yang bergerak maka benda tersebut memiliki energi kinetik.

Rumus Energi Kinetik dinotasikan dengan:


Dimana,

 = Energi Kinetik benda (Joule)

 = massa benda (kg)

 = kecepatan benda (m/s2)


Usaha merupakan besarnya energi. Pada konteks ini, usaha merupakan perubahan energi.
Hubungan usaha dengan Energi Kinetik dinotasikan dengan:

Segera Hadir:
Aplikasi Android StudioBelajar.com
Dimana,

 = Usaha yang dilakukan benda (Joule)

 = perubahan Energi Kinetik (Joule)

 = perubahan kecepatan (m/s2)


 

Energi Potensial
Saat benda bergerak, dapat dikatakan benda memiliki energi kinetik. Akan tetapi, benda juga
kemungkinan memiliki Energi Potensial. Energi Potensial adalah energi yang dimiliki benda karena
posisinya atau bentuk maupun susunannya. Salah satu contoh energi potensial adalah energi
potensial gravitasi atau selanjutnya kita sebut Energi Potensial. Energi Potensial disebabkan
adanya gaya gravitasi. Suatu benda memiliki energi potensial yang besar jika massanya semakin
besar dan ketinggiannya semakin tinggi.

Rumus Energi Potensial dinotasikan dengan:

Dimana,

 = Energi Potensial benda (Joule)

= kecepatan gravitasi (9,8 m/s2)


 = ketinggian benda (m)

Hubungan usaha dengan Energi Potensial dinotasikan dengan:

Dimana,

 = perubahan ketinggian (m)

Energi Mekanik
Energi Mekanik merupakan bentuk energi yang berkaitan dengan gerak. Nah, kedua tipe energi
diatas yakni Energi Kinetik dan Energi Potensial merupakan bagian dari Energi Mekanik.
Persamaan Energi Mekanik dinotasikan dengan:

Energi Mekanik yang dimiliki suatu benda nilainya selalu konstan/tetap pada setiap titik lintasan
benda, inilah yang disebut sebagai Hukum Kekekalan Energi. Energi tidak dapat diciptakan
ataupun dimusnahkan, energi hanya dapat berubah bentuk dari satu bentuk ke bentuk lainnya.
Maka persamaan Hukum kekekalan energi dinotasikan dengan:

Dimana,

 = Energi Mekanik benda (Joule)

= energi mekanik di posisi 1

= energi mekanik di posisi 2

Contoh Soal Usaha dan Energi

Segera Hadir:
Aplikasi Android StudioBelajar.com
Kotak bermassa M dengan bagian atas terbuka bergerak sepanjang bidang datar tanpa gesekan
dengan kecepatan v1. Benda dengan massa M dijatuhkan dari atas dan masuk ke dalam kotak,
sementara kotak tetap bergerak dengan laju v2. Beberapa saat kemudian, benda dengan massa M
dijatuhkan dari atas dan masuk ke dalam kotak dan kotak terus bergerak dengan kecepatan v 3.
Dari kasus ini, pernyataan yang BENAR adalah …. (Fisika Simak UI 2013)
(1) v2 = vi
(2) v2 = vi
(3) v3 = vi
(4) v3 = v2
SOLUSI:

Dalam penyelesaian ini menggunakan prinsip hukum kekekalan energi [∆E= 0]. Karena kotak tidak
mengalami perpindahan ketinggian, maka tidak ada gaya potensial yang terjadi sehingga
perubahan energi yang terjadi hanya energi kinetik.

Diketahui,

 m1 = M.
 m2 = 5/4M.
 m3 = 2M.
Kita cari semua komponen yang ditanyakan dengan menggunakan Persamaan Hukum Kekekalan
Energi:

((1) BENAR dan (2) SALAH)

((4) SALAH)

((3) BENAR)

Jawaban: B
(B) Jika (1) dan (3) yang benar

Anda mungkin juga menyukai