MANFAATNYA
masehi. Sejak zaman kuno, misalnya periode Minoan, orang sudah memberikan
tanda untuk barang-barang miliknya, hewan bahkan manusia. Di era yang sama
bangsa Mesir sudah mencetakkan namanya dibatu bata atas perintah raja. 43
mulai memfungsikan merek sebagai pembeda untuk produk berupa pisau, pedang,
pada tahun 1910 dan Undang-Undang Hak Cipta pada tahun 1912. Indonesia yang
43
Sypros M. Maniatis, Historical Aspects of Trademark, Bahan Ajar pada Pelatihan
dalam Rangka Kerja Sama Masyarakat Uni Eropa dan Asia di Bidang Hak Kekayaan Intelektual
(Europan Community and ASEAN Intellectual Property Rights Co-operation Programe - ECAP
II), Europan Patent Office (EPO) bekerja sama dengan St. Queen Mary University, London, 2005,
hlm. 1.
44
Rahmi Jened, Hak Kekayaan Intelektual Penyalahgunaan Hak Eksklusif, Airlangga
University Press, Surabaya, 2007, hlm. 159.
24
25
pada waktu itu masih bernama Netherlands East-Indies telah menjadi anggota
Paris Convention for the Protection of Industrial Property sejak tahun 1888,
anggota Madrid Convention dari tahun 1893 s.d. 1936, dan anggota Berne
Convention for the Protection of Literary and Artistic Works sejak 1914.45
Pada zaman kedudukan Jepang yaitu tahun 1942 s.d. 1945, semua
dapat diajukan di Kantor Paten yang berada di Batavia (sekarang Jakarta), namun
yang berada di Belanda. Pada tahun 1953 Menteri Kekahikan Republik Indonesia
No. J.S. 5/41/4, yang mengatur tentang pengajuan sementara permintaan paten
45
Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual, Buku Panduan Hak Kekayaan
Intelektual dilengkapi dengan peraturan perundang - undangan di bidang hak kekayaan
intelektual, Ecap II, Tangerang, 2006, hlm. 9.
46
Ibid., hlm. 9.
26
dalam negeri dan Pengumuman Menteri Kehakiman No. J.G 1/2/17, mengatur
dari barang - barang tiruan atau bajakan. Pada tanggal 10 Mei 1979 Indonesia
Tahun 1979. Partisipasi Indonesia dalam Konvensi Paris saat itu belum penuh
Nomor 6 Tahun 1982 tentang Hak Cipta (Undang-Undang Hak Cipta 1982) untuk
dapat disebut sebagai awal era moderen sistem Hak Kekayaan Intelektual di tanah
air. Pada tanggal 23 Juli 1986 Presiden Republik Indonesia membentuk sebuah
47
Ibid., hlm. 9-10.
48
Ibid., hlm. 10.
27
tim khusus di bidang Hak Kekayaan Intelektual (Tim ini lebih dikenal dengan
perdebatan nasional tentang perlunya sistem paten di tanah air. Setelah Tim
diselesaikan pada tahun 1982, akhirnya pada tahun 1989 Pemerintah Indonesia
(DJHCPM) untuk mengambil alih fungsi tugas Direktorat Paten dan Hak Cipta
49
Ibid., hlm. 10-11.
28
memberikan perlindungan hukum dan mewujudkan satu iklim yang lebih baik
memiliki peranan yang sangat penting. Pengesahan Undang - Undang Paten 1989
Undang Merek 1992), yang mulai berlaku tanggal 1 April 1993. Undang-Undang
50
Ibid., hlm. 11.
51
Ibid., hlm. 11-12.
29
Terpadu.52
dibidang Hak Kekayaan Intelektual dengan persetujuan TRIPs, pada tahun 2001
Pada tahun 2002, disahkan Undang-Undang tahun 2002 tentang Hak Cipta
menggantikan Undang-Undang yang lama dan berlaku efektif satu tahun sejak
diundangkannya.53
reformasi hukum merek yang ke empat dalam 25 tahun terakhir. Awalnya Undang
52
Ibid., hlm. 12.
53
Ibid., hlm. 12.
30
dan merek perniagaan. Undang - Undang yang sangat bernuansa warisan Belanda
yang tidak dapat lagi mengikuti dinamia bisnis dan ekonomi. Diantaranya, yang
konstitutif yang lebih menjamin kepastian hukum. Sebuah kepastian hukum yang
bertumpu pada nilai fundamental prinsip itikad baik (good faith) tercantum pada
yang bersifat administratif maupun substantif. Lebih dari itu, dengan menyadari
pada Pasal 56 s.d. 60 dan penghapusan merek pada Pasal 51 s.d. 55 Undang-
pendaftaran merek pada Pasal 38. Selain itu, ditetapkan pula pemberian
efektif bagi pemilik merek yang sah. Itu berarti, menjadi intrumen legitimasi hak
54
Henry Soelistyo, Op.,Cit., hlm. 1.
31
menciderai kepastian hukum, itikad baik, dan merugikan kepentingan pihak lain.55
indikasi dan geografis dan indikasi asal. Sedangan perubahan bersifat revisi
sepanjang ada jaminan bahwa kualitas jasa yang diperdagangan tetap sama. Hal
ini penting untuk menjaga dan melindungi kepentingan konsumen tercantum pada
55
Henry Soelistyo, Op.,Cit., hlm. 1-2.
56
Henry Soelistyo, Op.,Cit., hlm. 2.
32
pengumuman tentang adanya permohonan. Perubahan ini agar dapat dapat lebih
sebelumnya.57
Tahun 1994;
1997;
Nomor 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis dalam Bab I
1. Merek adalah tanda yang dapat ditampilkan secara grafis berupa gambar,
logo, nama, kata, huruf, angka, susunan warna, dalam bentuk 2 (dua) dimensi
dan/atau 3 (tiga) dimensi, suara, hologram, atau kombinasi dari 2 (dua) atau
lebih unsur tersebut untuk membedakan barang dan jasa yang diproduksi oleh
orang atau badan hukum dalam kegiatan perdagangan barang dan/atau jasa.
3. Merek Jasa adalah Merek yang digunakan pada jasa yang diperdagangkan
oleh seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum
4. Merek Kolektif adalah Merek yang digunakan pada barang dan atau jasa
dengan karakteristik yang sama mengenaisifat, ciri umum, dan mutu barang
5. Hak atas Merek adalah hak eksklusif yang diberikan oleh negara kepada
menggunakan sendiri Merek tersebut atau mernberikan izin kepada pihak lain
untuk menggunakannya.
6. Indikasi Geografis adalah suatu tanda yang menunjukkan daerah asal suatu
faktor alam, faktor manusia atau kombinasi dari kedua faktor tersebut
7. Hak atas Indikasi Geografis adalah hak eksklusif yang diberikan oleh negara
Geografis.
35
10. Pemakai Indikasi Geografis adalah pihak yang mendapat izin dari pemegang
11. Dokumen Deskripsi Indikasi Geografis adalah suatu dokumen yang memuat
produk yang terkait dengan faktor geografis dari barang dan/atau produk yang
12. Pemeriksa adalah Perneriksa Merek sebagai pejabat fungsional yang karena
13. Kuasa adalah konsultan kekayaan intelektual yang bertempat tinggal atau
15. Tim Ahli Indikasi Geografis adalah tim yang terdiri atas orang yang memiliki
17. Hak prioritas adalah hak pemohon untuk mengajukan permohonan yang
berasal dan negara yang tergabung dalam konvensi paris tentang pelindungan
prioritas di negara tujuan yang juga anggota salah satu dari kedua perjanjian
itu, selama pengajuan tersebut dilakukan dalam kurun waktu yang telah
18. Lisensi adalah izin yang diberikan oleh pemilik Merek terdaftar kepada pihak
bidang hukum.
21. Tanggal Pengiriman adalah tanggal stempel pos dan/atau tanggal pengiriman
23. Komisi Banding Merek adalah badan khusus independen yang berada di
bidang hukum.
37
24. Berita Resmi Merek adalah media resmi yang diterbitkan secara berkala oleh
ndang Nomor 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis Permohonan
mencantumkan:
d. Nama negara dan tanggal permintaan Merek yang pertama kali dalam hal
e. Kelas barang dan/atau kelas jasa serta uraian jenis barang dan/ atau jenis
jasa.
6. Dalam hal Merek sebagaimana dimaksud pada Ayat (4) bentuk 3 (tiga)
7. Dalam hal Merek sebagaimana dimaksud pada Ayat (4) berupa suara, label
2. Asas first to file, hak atas merek diberikan kepada pendaftar pertama.
pendaftar pertama (first to file principle), maka merek yang dilindungi hukum
atas merek diperoleh setelah merek tersebut terdaftar. Hak tersebut adalah :
1. Hak eksklusif yang diberikan Negara kepada pemilik merek yang terdaftar;
58
DJKI, Modul Kekayaan Intelektual Bidang Merek dan Indikasi Geografis, Direktorat
Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM RI, Jakarta, 2019, hlm. 7.
39
3. Hak atas merek diberikan untuk jangka waktu 10 tahun dan dapat
1. Pemilik merek memiliki hak eksklusif atas merek yang terdaftar untuk jangka
2. Hak atas merek diperoleh setelah merek tersebut terdaftar. (Pasal 3 Undang -
turut dalam perdagangan barang dan/atau jasa sejak tanggal pendaftaran atau
pemakaian terakhir, kecuali apabila ada alasan yang dapat diterima oleh
Direktorat Jenderal;
59
Ibid., hlm. 6-7.
60
Ibid., hlm. 7.
40
2. Pemilik merek wajib menggunakan mereknya untuk jenis barang atau jasa
yang sesuai dengan jenis barang atau jasa yang dimohonkan pendaftaran,
termasuk pemakaian merek yang tidak sesuai dengan merek yang didaftar.61
yang asli dengan produk - produk yang identik atau yang mirip;
4. Konsumen yang merasa puas dengan suatu produk tertentu akan membeli
Akan tetapi bukan hanya individu yang mempunyai manfaat, tetapi korporasi atau
menguntungkan;
61
Ibid., hlm. 7.
62
Ibid., hlm. 7-8.
41
tersebut;
untuk menciptakan keunikan baru guna mencegah peniruan dari para pesaing.
atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum dengan produksi
2. Alat promosi atau iklan, sebagai dasar untuk membangun citra perusahaan;
memberikan hak eksklusif kepada pemilik merek guna mencegah pihak - pihak
lain untuk memasarkan produk-produk yang identik atau mirip dengan merek
yang dimilikinya dengan menggunakan merek yang sama atau merek yang dapat
membingungkan konsumen.
persetujuan bisnis waralaba. Merek yang terdaftar dan memiliki reputasi yang
42
baik pada konsumen, juga dapat dipergunakan untuk mendapatkan dana dari
institusi keuangan yang menyadari arti pentingnya sebuah merek dalam suksesnya
pihak lain untuk memasarkan produk-produk yang identik atau mirip dengan
merek yang dimilikinya dengan menggunakan merek yang sama atau merek
5. Merek yang terdaftar dan memiliki reputasi yang baik, dapat dipergunakan
merek. Tata cara dan syarat permohonan banding merek Berdasarkan Praturan
pada dasarnya dimaksudkan untuk lebih memberikan rasa keadilan. Setiap pihak
43
banding tersebut hanya dapat diajukan berdasarkan alasan yang bersifat subtantif
dan berada di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia yang
Hukum dan Hak Asasi Manusia yang membidangi Kekayaan Intelektual dalam
baik oleh pemohon itu sendiri atau melalui kuasanya yaitu Konsultan Kekayaan
Hukum dan Hak Asasi Manusia. Adapun Tata cara permohonan banding adalah
sebagai berikut:
alasan atau pertimbangan yang bersifat substantif. (Pasal 28 Ayat (1) Undang-
Geografis).
8. Dalam hal permohonan banding sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) tidak
Ayat (2) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi
Geografis).
Indikasi Geografis).
11. Dalam hal Komisi Banding Merek menolak permohonan banding, Permohon
12. Terhadap putusan Pengadilan Niaga sebagaimana dimaksud pada Ayat (3)
13. Dalam hal Merek terdaftar melanggar ideologi negara, peraturan perundang-
16. Ahli yang dapat diangkat sebagai anggota Komisi Banding Merek dapat
17. Yang dimaksud dengan “Pemeriksa Senior” adalah Pemeriksa yang telah
18. Anggota Komisi Banding Merek sebagaimana dimaksud pada Ayat (1)
berjumlah paling banyak 30 (tiga puluh) orang terdiri atas atas 15 (lima belas)
orang Pemeriksa senior dan dan 15 (lima belas) orang ahli di bidang Merek
yang diangkat dan diberhentikan oleh Menteri untuk masa jabatan 3 (tiga)
19. Ketua dan wakil ketua dipilih dari dan oleh anggota Komisi Banding Merek.
majelis yang berjumlah ganjil paling sedikit 3 (tiga) orang, satu diantaranya
21. Ketentuan jumlah anggota majelis berjumlah ganjil dimaksud agar jika terjadi
22. Ketentuan lebih lanjut mengenai syarat dan tata cara pengangkatan anggota,
Adapun hal-hal dalam proses pengajuan permohonan banding, terdapat tata cara
melalui Kuasa;
pendaftaran Merek.
20 Tahun 2005. (Pasal 6 Ayat (2) Perpres Nomor 20 Tahun 2005 tentang Tata
bulan sejak Permohonan Banding diterima. (Pasal 6 Ayat (3) Perpres Nomor
diterima. (Pasal 7 Ayat (1) Perpres Nomor 20 Tahun 2005 tentang Tata Cara
diamksud dalam Pasal 6 Ayat (2) Perpres Nomor 20 Tahun 2005, Sekertaris
sebagaimana dimaksud pada Pasal 6 Ayat (2) Perpres Nomor 20 Tahun 2005,
(Pasal 7 Ayat (3) Perpres Nomor 20 Tahun 2005 tentang Tata Cara
7. Dalam hal permohonan banding dianggap ditarik kembali, biaya yang telah
Ayat (4) Perpres Nomor 20 Tahun 2005 tentang Tata Cara Permohonan,
dalam buku khusus permohonan banding. (Pasal 8 Ayat (1) Perpres Nomor
Ayat (1) Perpres Nomor 20 Tahun 2005 tentang Tata Cara Permohonan,
kepada pemohon banding atau kuasanya. (Pasal 8 Ayat (2) Perpres Nomor 20
Banding Merek).
10. Berkas pemohon banding yang telah dicatat sebagaimana dimaksud pada
Ayat (1) disampaikan oleh Sekertaris Komisi Banding kepada Ketua Komisi
52
Banding. (Pasal 8 Ayat (3) Perpres Nomor 20 Tahun 2005 tentang Tata Cara
dapat ditarik kembali oleh pemohon banding atau kuasanya. (Pasal 9 Ayat (1)
12. Dalam hal penarikan kembali sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) dilakukan
oleh kuasanya harus dilengkapi dengan surat kuasa khusus. (Pasal 9 Ayat (2)
13. Permohonan banding yang telak ditarik kembali tidak dapat diajukan lagi.
(Pasal 9 Ayat (3) Perpres Nomor 20 Tahun 2005 tentang Tata Cara
14. Dalam hal permohonan banding ditarik kembali, biaya yang telah dibayarkan
Kepada Direktorat Jenderal tidak dapat ditarik kembali. (Pasal 9 Ayat (4)
dimaksud dalam Pasal 8 Ayat (3) Perpres Nomor 20 Tahun 2005 tentang Tata
Ayat (1) Perpes Nomor 20 Tahun 2005 tentang Tata Cara Permohonan,
dengan nomor urut permohonan banding yang telah dicatat dalam buku
khusus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 Ayat (1). (Pasal 10 Ayat (2)
Ayat (1) Perpres Nomor 20 Tahun 2005 tentang Tata Cara Permohonan,
Ayat (1) Perpres Nomor 20 Tahun 2005 tentang Tata Cara Permohonan,
lapangan. (Pasal 12 Ayat (2) Perpres Nomor 20 Tahun 2005 tentang Tata
Banding. (Pasal 12 Ayat (3) Perpres Nomor 20 Tahun 2005 tentang Tata Cara
buku khusus. (Pasal 13 Ayat (1) Perpres Nomor 20 Tahun 2005 tentang Tata
tidak sesuai yang diharapkan dalam waktu paling lama 3 bulan terhitung sejak
tanggal keputusan diterima. (Pasal 13 Ayat (3) Perpres Nomor 20 Tahun 2005
55
Merek).
banding. (Pasal 14 Ayat (1) Perpes Nomor 20 Tahun 2005 tentang Tata Cara
5. Dalam hal salah satu dari anggota Majelis Komisi Banding tidak dapat
tersebut. (Pasal 14 Ayat (2) Perpres Nomor 20 Tahun 2005 tentang Tata Cara
memuat sekurang-kurangnya :
2. Nama dan tanda tangan Ketua Majelis dan Anggota yang memeriksa dan
surat resmi kepada Direktorat Jenderal dan Pemohon Banding atau Kuasanya,
dalam waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal
(Pasal 16 Ayat (1) Perpres Nomor 20 Tahun 2005 tentang Tata Cara
10. Dalam permintaan pendaftaran merek yang diputus oleh Komisi Banding
(Pasal 16 Ayat (3) Perpres Nomor 20 Tahun 2005 tentang Tata Cara
12. Sekretaris Komisi Banding Merek membuat berita acara persidangan Komisi