Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

MACAM – MACAM METODE KONTRASEPSI (KB)

Satuan Acara Penyuluhan Ini Di Susun Untuk Memenuhi


Tugas Praktek Kebidanan Komunitas

Oleh :
Dyah Retno Dewi
B0B008567

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KENDEDES MALANG


PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN
TAHUN AJARAN 2011 / 2012
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas Rahmat serta hidayahnya sehingga
penulis dapat menyelesaikan “Satuan Acara Penyuluhan Macam – Macam Metode
Kontrasepsi ( KB )” untuk memenuhi tugas Praktek Kebidanan Komunitas.
Penulis menyadari bahwa Satuan Acara Penyuluhan yang telah penulis buat
tidak akan bisa tersusun dengan baik tanpa dorongan dan bantuan dari berbagai pihak
dan pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. dr. Mulyohadi Sungkono, SpOG (K) selaku Pembina Yayasan Kendedes


Malang.
2. drg. Suharwati selaku Ketua Yayasan Kendedes Malang.
3. Edi Murwani, SST, M.Kes selaku Ketua STIKES Kendedes Malang.
4. Indah Mauludiyah, SST, MPH selaku Ketua Program studi D III
Kebidanan STIKES Kendedes Malang.
5. Eny Islamiati, Amd Keb selaku Pembimbing Lapangan Kebidanan
Komunitas di Desa Ngadilangkung.
6. Lilik Winarsih, SST selaku Pembimbing Akademik Kebidanan Komunitas
Kendedes Malang.
7. Eva Inayatul Faiza, Amd. Keb, SKM selaku Pembimbing Akedemik
Kebidanan Kendedes Malang.
8. Orang tua dan semua pihak yang telah banyak membantu baik moril
maupun spiritual sehingga SAP ini terselesaikan.
9. Teman-teman sekalian yang turut membantu penulis dalam
terselesaikannya SAP ini.
buat ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan tugas ini dan tugas selanjutnya.
Malang , Juli 2011
Penulis

LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Dyah Retno Dewi

Nim : B0B008567

Judul : SATUAN ACARA PENYULUHAN MACAM – MACAM METODE


KONTRASEPSI (KB)

Malang, Juli 2011

Mengetahui,

Pembimbing Akademik Pembimbing Lapangan

(Eva Inayatul Faiza, SKM) ( Eny Islamiati, Amd. Keb )


SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik Penyuluhan : Metode Kontrasepsi (KB)


Hari , Tanggal : Kamis, 28 Juni 2011
Waktu : Pukul 15.00 WIB – sampai selesai
Tempat : Rumah Ibu Sa’i Sidomulyo
Sasaran : Ibu – ibu masyarakat Desa Sidomulyo

I. TUJUAN
I.1 Tujuan Instruktsional Umum
Setelah diadakan penyuluhan diharapkan ibu – ibu dapat mengerti tentang
Metode Kontrasepsi (KB)
I.2 Tujuan Instruksional khusus
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan ibu – ibu bisa dan mengerti dan
mengerti tentang :
a) Ibu dapat mengerti tentang pengertian Metode Kontrasepsi (KB)
b) Ibu dapat mengerti tentang tujuan Metode Kontrasepsi (KB)
c) Ibu dapat mengerti tentang macam-macam Metode Kontrasepsi (KB)
d) Ibu dapat menjelaskan keuntungan dan kerugian dari masing-masing
Metode Kontrasepsi (KB)
II. Materi Penyuluhan (Terlampir)
1. Pengertian kontrasepsi
2. macam – macam kontrasepsi
a. Kontrasepsi Hormonal
b. Kontrasepsi Sterilisasi
c. Kontrasepsi Teknik
d. Kontrasepsi Mekanik

III. Kegiatan Operasional


No Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta
1 3 Menit Pembukaan :
 Salam  Menjawab salam
 Perkenalan  Mendengarkan
 Relevansi  Memperhatikan
 Tujuan  Memperhatikan
2 15 Menit Pelaksanaan
 Penyaji menjelaskan tentang  Memperhatikan
pengertian Metode
Kontrasepsi (KB)
 Penyaji menjelaskan tentang
tujuan Metode Kontrasepsi  Memperhatikan
(KB)
 Penyaji menjelaskan tentang
macam-macam metode  Memperhatikan
Kontrasepsi (KB)
 Penyaji menjelaskan tentang
keuntungan dan kerugian
dari masin-masing metode  Memperhatikan
kontrasepsi (KB)
3 10 Menit Evaluasi
 Penyaji menanyakan kepada  Menjawab
peserta tentang materi yang pertanyaan
telah diberikan dan
rainvorcement kepada ibu –
ibu yang dapat menjawab
pertanyaan
4 2 Menit Terminasi
 Mengucapkan terima kasih  Mendengarkan
atas peran serta peserta
 Mengucapkan salam penutup
 Menjawab

IV. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
V. Media
1. Lembar balik
2. Leaflet
VI. Kriteria evaluasi
1. Evaluasi struktur :
 Peserta hadir ditempat penyuluhan
 Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di Balai Desa
Ngadilangkung
 Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya
2. Evaluasi Proses
 Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
 Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
 Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara
benar
3. Evaluasi Hasil
 Ibu – ibu mengetahui tentang Pengertian dan manfaat dari
kontrasepsi
 Jumlah hadir dalam penyuluhan minimal 20 orang
MATERI PENYULUHAN

1. Pengertian
Kontrasepsi adalah suatu usaha/tindakan yang dilakukan untuk mencegah
kehamilan. Fungsi utama dari kontrasepsi adalah untuk mengatur jumlah dan
jarak anak yang diinginkan.
2. Macam – Macam Metode Kontrasepsi
a. Kontrasepsi Sterilisasi
Yaitu pencegahan kehamilan dengan memotong dan atau mengikat
saluran sel indung telur pada wanita (tubektomi) atau saluran testis pada pria
(vasektomi). Proses sterilisasi ini harus dilakukan oleh ginekolog (dokter
kandungan). Efektif bila Anda memang ingin melakukan pencegahan
kehamilan secara permanen, misalnya karena faktor usia atau penyakit.
Kontrasepsi ini dilakukan dengan operasi kecil (anastesi lokal).
b. Kontrasepsi Teknik
1. Coitus Interruptus (senggama terputus)
ejakulasi dilakukan di luar vagina. Efektivitasnya 75-80%. Faktor
kegagalan biasanya terjadi karena ada sperma yang sudah keluar sebelum
ejakulasi, orgasme berulang atau terlambat menarik penis keluar.
2. Sistem kalender (pantang berkala)
tidak melakukan senggama pada masa subur, perlu kedisiplinan dan
pengertian antara suami istri karena sperma maupun sel telur (ovum)
mampu bertahan hidup s/d 48 jam setelah ejakulasi. Efektivitasnya 75-
80%. Faktor kegagalan karena salah menghitung masa subur (saat ovulasi)
atau siklus haid tidak teratur sehingga perhitungan tidak akurat. Ada 3
metode untuk menguku/mengetahui masa subur istri, yaitu dengan
menghitung siklus haid, mengukur suhu, dan melihat perubahan bentuk dan
warna cairan vagina.
3. Prolonged lactation
atau menyusui, selama 3 bulan setelah melahirkan saat bayi hanya
minum ASI dan menstruasi belum terjadi, otomatis Anda tidak akan hamil.
Tapi begitu Ibu hanya menyusui < 6 jam / hari, kemungkinan terjadi
kehamilan cukup besar.
c. Kontrasepsi Mekanik
1. Kondom
Efektif 75-80%. Terbuat dari latex, ada kondom untuk pria maupun
wanita serta berfungsi sebagai pemblokir / barrier sperma. Kegagalan pada
umumnya karena kondom tidak dipasang sejak permulaan senggama atau
terlambat menarik penis setelah ejakulasi sehingga kondom terlepas dan
cairan sperma tumpah di dalam vagina. Kekurangan metode ini:
o Mudah robek bila tergores kuku atau benda tajam lain
o Membutuhkan waktu untuk pemasangan
o Mengurangi sensasi seksual
2. Spermatisida
Bahan kimia aktif untuk ‘membunuh’ sperma, berbentuk cairan,
krim atau tisu vagina yang harus dimasukkan ke dalam vagina 5 menit
sebelum senggama. Efektivitasnya 70%. Sayangnya bisa menyebabkan
reaksi alergi. Kegagalan sering terjadi karena waktu larut yang belum
cukup, jumlah spermatisida yang digunakan terlalu sedikit atau vagina
sudah dibilas dalam waktu < 6 jam setelah senggama.
3. Vaginal diafragma
Lingkaran cincin dilapisi karet fleksibel ini akan menutup mulut
rahim bila dipasang dalam liang vagina 6 jam sebelum senggama.
Efektivitasnya sangat kecil, karena itu harus digunakan bersama
spermatisida untuk mencapai efektivitas 80%. Cara ini bisa gagal bila
ukuran diafragma tidak pas, tergeser saat senggama, atau terlalu cepat
dilepas (< 8 jam ) setelah senggama.
4. IUD (Intra Uterine Device) atau spiral
terbuat dari bahan polyethylene yang diberi lilitan logam, umumnya
tembaga (Cu) dan dipasang di mulut rahim. Efektivitasnya 92-94%.
Kelemahan alat ini yaitu bisa menimbulkan rasa nyeri di perut, infeksi
panggul, pendarahan di luar masa menstruasi atau darah menstruasi lebih
banyak dari biasanya.
IUS atau Intra Uterine System adalah bentuk kontrasepsi terbaru yang
menggunakan hormon progesteron sebagai ganti logam. Cara kerjanya
sama dengan IUD tembaga, ditambah dengan beberapa nilai plus:
 Lebih tidak nyeri dan kemungkinan menimbulkan pendarahan lebih
kecil
 Menstruasi menjadi lebih ringan (volume darah lebih sedikit) dan
waktu haid lebih singkat.
d. Kontrasepsi Hormonal
Dengan fungsi utama untuk mencegah kehamilan (karena menghambat
ovulasi), kontrasepsi ini juga biasa digunakan untuk mengatasi
ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesteron dalam tubuh.
Harus diperhatikan beberapa faktor dalam pemakaian semua jenis obat yang
bersifat hormonal, yaitu:
a) Kontraindikasi mutlak
(sama sekali tidak boleh diberikan):kehamilan, gejala
thromboemboli, kelainan pembuluh darah otak, gangguan fungsi hati
atau tumor dalam rahim.
b) Kontraindikasi relatif
(boleh diberikan dengan pengawasan intensif oleh dokter):
penyakit kencing manis (DM), hipertensi, pendarahan vagina berat,
penyakit ginjal dan jantung.
Kontrasepsi hormonal bisa berupa pil KB yang diminum sesuai
petunjuk hitungan hari yang ada pada setiap blisternya, suntikan,
susuk yang ditanam untuk periode tertentu, koyo KB atau spiral
berhormon.
1. Pil Kontrasepsi Kombinasi (OC / Oral Contraception)
Berupa kombinasi dosis rendah estrogen dan progesteron.
Merupakan metode KB paling efektif karena bekerja dengan beberapa
cara sekaligus sbb:
1) Mencegah ovulasi (pematangan dan pelepasan sel telur)
2) Meningkatkan kekentalan lendir leher rahim sehingga
menghalangi masuknya sperma
3) Membuat dinding rongga rahim tidak siap menerima hasil
pembuahan
Masalah atau efek samping dari pil kontrasepsi kombinasi antara lain :
1) Masalah pada kulit dan rambut
kulit berminyak, komedo, jerawat, ketombe (yang bisa menyebabkan
kebotakan) atau hirsutisme (pola tumbuh rambut pada yang wanita
yang menyerupai pria / male hair pattern)
2) Masalah ginekologis
gangguan siklus haid, PCOS (poly-cystic-ovarian-syndrome) yang
bisa menyebabkan sulit punya anak, kegemukan (obesitas) dan
abnormalitas metabolisme tubuh.
Bila pasien disiplin minum OC-nya, bisa dipastikan perlindungan
kontrasepsi hampir 100%. Selain itu, OC merupakan metode yang
paling reversibel, artinya bila pengguna ingin hamil bisa langsung
berhenti minum pil dan biasanya bisa langsung hamil dalam 3 bulan.
Cara Minum OC
OC harus diminum tiap hari dengan cara mengikuti petunjuk
nama hari yang tertera di blisternya. Untuk memulai blister pertama
Anda, mulailah minum pil pada hari pertama haid, misalnya: Anda
mendapat haid pada hari Rabu maka ambil pil yang dibawahnya ada
tanda Rabu. Lanjutkan minum pil setiap hari sampai habis (21 hari)
yang pasti jatuh pada hari Selasa. Kemudian berhenti minum pil
selama 7 hari (akan terjadi menstruasi). Setelah 7 hari bebas pil ini,
lanjutkan minum pil dari kemasan yang baru pada hari Rabu lagi, jadi
untuk blister ke-2 dst, selalu ikuti siklus 21 hari minum pil +7 hari
bebas tablet.
2. Suntik
Tersedia suntik 1 bulan (estrogen + progesteron) dan 3 bulan
(depot progesteron, tidak terjadi haid). Cukup praktis tetapi karena
memasukkan hormon sekaligus untuk 1 atau 3 bulan, orang yang sensitif
sering mengalami efek samping yang agak berat.
3. Susuk KB (Implan)
Depot progesteron, pemasangan dan pencabutan harus dengan
operasi kecil. Dipasang di bawah kulit. Tidak cocok dipakai wanita
gemuk, karena lemak dalam tubuh dapat menghambat laju edar hormon ke
dalam tubuh.
DAFTAR PUSTAKA

Prawirohardjo,sarwono.2006.Ilmu Kebidanan.Jakarta:yayasan bina pustaka

Manuaba,ida bagus gde.1998.Ilmu Kebidanan, penyakit kandungan & keluarga

berencana untuk pendidikan bidan.Jakarta:EGC

Manjoer,arif.1999.Kapita selekta kedokteran.Jakarta:Media aesculapius

Saifudin,abdul bari.2006.Buku panduan praktis pelayanan

kontrasepsi.Jakarta:yayasan bina pustaka

http://astaqauliyah.com/2008/08/11/kontrasepsi-pengertian-jenis-dan-ruang-lingkup/

Anda mungkin juga menyukai