Anda di halaman 1dari 6

PERSATUAN DOKTER GIGI INDONESIA (PDGI)

CABANG DUMAI – RIAU


Jl. Sultan Syarif Kasim – Dumai

A. DASAR PEMIKIRAN
Kesehatan mulut merupakan hal penting untuk kesehatan secara umum dan kualitas
hidup. Kesehatan mulut berarti terbebas kanker tenggorokan, infeksi dan luka pada mulut,
penyakit gusi, kerusakan gigi, kehilangan gigi, dan penyakit lainnya. Sehingga terjadi
gangguan yang membatasi dalam menggigit, mengunyah, tersenyum, berbicara dan
kesejahteraan psikososial (WHO, 2012). Salah satu kesehatan mulut adalah kesehatan gigi.
Kesehatan gigi menjadi hal yang penting, khususnya bagi perkembangan anak. Karies gigi
adalah salah satu gangguan kesehatan gigi. Karies gigi terbentuk karena ada sisa makanan
yang menempel pada permukaan gigi, yang pada akhirnya menyebabkan pengapuran gigi.
Dampaknya gigi menjadi keropos, berlubang, bahkan patah. Karies gigi membuat anak
mengalami kehilangan daya kunyah dan terganggunya pencernaan, yang mengakibatkan
pertumbuhan kurang maksimal (Sinaga, 2013).
Menurut data survei World Health Organization tersebut bahwa di seluruh dunia 60-
90% anak mengalami karies gigi. Prevelensi tertinggi karies gigi pada anak-anak di Amerika
dan kawasan Eropa, indeks agak rendah dan Mediterania Timur dan wilayah barat pasifik,
sementara prevalensi terendah adalah Asia tenggara dan Afrika. Menurut WHO global oral
health, indeks karies gigi global diantara anak usia 12 tahun dan rata-rata 1,6 gigi yang
berarti rata-rata perorang mengalami kerusakan gigi lebih dari satu gigi (WHO, 2003). Di
Indonesia, hasil Survei Riset Kesehatan Dasar Tahun 2007, antara lain prevalensi penduduk
yang mempunyai masalah gigi mulut adalah 23,4%, penduduk yang telah kehilangan seluruh
gigi aslinya adalah 1,6%, prevalensi nasional karies aktif adalah 43,4%, dan penduduk
dengan masalah gigi-mulut dan menerima perawatan atau pengobatan dari tenaga kesehatan
gigi adalah 29,6% (Persatuan Dokter Gigi Indonesia, 2010). Penderita karies gigi di
Indonesia memiliki prevalensi sebesar 50-70% dengan penderita terbesar adalah golongan
balita (Departemen Kesehatan RI, 2010).
Faktor yang mempengaruhi kesehatan gigi dan mulut pada masyarakat, baik sebagai
pemberi pelayanan (provider) maupun pengguna (costumer), menurut konsep Blum tahun
1974 yang dipengaruhi oleh 4 faktor utama yakni : lingkungan, perilaku, pelayanan
kesehatan dan keturunan (hereditas). Perilaku merupakan faktor terbesar kedua setelah faktor
lingkungan yang mempengaruhi kesehatan individu, kelompok dan masyarakat
(Notoatmodjo, 2005). Menurut Antisari (2005), perilaku memegang peranan penting dalam
mempengaruhi status kesehatan gigi dan mulut. Oleh karena pentingnya perilaku dalam
mempengaruhi status kesehatan gigi, maka perilaku dapat mempengaruhi baik buruknya
kebersihan gigi dan mulut termasuk mempengaruhi skor karies dan penyakit periodontal
(Wahyu dkk, 2013). Semakin meningkatnya angka karies gigi saat ini paling besar
PERSATUAN DOKTER GIGI INDONESIA (PDGI)
CABANG DUMAI – RIAU
Jl. Sultan Syarif Kasim – Dumai

dipengaruhi oleh salah satunya adalah faktor perilaku masyarakat. Sebagian besar
masyarakat tidak menyadari pentingnya merawat kesehatan mulut dan gigi. Ketidaktahuan
masyarakat tersebut yang mengakibatkan penurunan produktivitas karena pengaruh sakit
yang dirasakan. Hal ini karena menurunnya jaringan pendukung gigi. Karies gigi ini nantinya
menjadi sumber infeksi yang dapat mengakibatkan beberapa penyakit sistematik (Nurhidayat
dkk, 2012). Dampak yang ditimbulkan akibat karies gigi secara ekonomi adalah semakin
lemahnya produktivitas masyarakat. Jika yang mengalami anak-anak maka akan
menghambat perkembangan anak sehingga akan menurunkan tingkat kecerdasan anak, yang
secara jangka panjang akan berdampak pada kualitas hidup masyarakat (Asse, 2010).
Persoalan di atas menjadi bahan pertimbangan pemerintah untuk melakukan upaya
preventif. Berdasarkan Undang-Undang 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, dalam pasal 93,
dinyatakan bahwa pelayanan kesehatan gigi dan mulut dilakukan untuk memelihara dan
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk peningkatan kesehatan gigi,
pencegahan penyakit gigi, pengobatan penyakit gigi, dan pemulihan kesehatan gigi oleh
Pemerintah. Pemerintah Daerah, dan atau masyarakat yang dilakukan secara terpadu,
terintegrasi dan berkesinambungan. Karies gigi secara ideal memang harus ditangani
sebagaimana yang dijelaskan sebelumnya, tetapi dalam praktiknya jarang sekali terjadi.
Keberadaan karies gigi yang sangat mengganggu aktifitas pengidapnya tidak begitu
dihiraukan sehingga membuat jumlah penderitanya semakin bertambah.
Menteri Kesehatan RI menyampaikan “Kemenkes melakukan Kebijakan dan
Pengembangan Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut antara lain melalui upaya promosi,
pencegahan dan pelayanan kesehatan gigi dasar di Puskesmas dan Puskesmas Pembantu
(Pustu). Upaya promosi, pencegahan dan pelayanan kesehatan gigi perorangan di RS. Upaya
promosi, pencegahan dan pelayanan kesehatan di sekolah melalui Usaha Kesehatan Gigi
Sekolah (UKGS) dari tingkat TK sampai SMA yang terkordinir dalam UKS”. Pemerintah
sedang megembangkan berbagai macam UKGS inovatif. Upaya Kesehatan Berbasis
Masyarakat (UKBM) dalam bentuk Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat (UKGM), serta
kemitraan kesehatan gigi dan mulut baik di dalam maupun di luar negeri (PDGI,2011). Salah
satu hal sederhana yang dapat dilakukan untuk meningkatkan derajat kesehatan gigi dan
mulut adalah dengan mengadakan kegiatan bakti sosial dan penyuluhan di masyarakat,
terutama di sekolah-sekolah.
Oleh karena itu PDGI cabang Dumai tersentuh dan berkewajiban melakukan upaya
peningkatan kesehatan gigi dan mulut di daerah Bangsal Aceh adalah daerah yang menjadi
sasaran bakti sosial dan penyuluhan, Bangsal Aceh terpilih karena merupakan daerah yang
PERSATUAN DOKTER GIGI INDONESIA (PDGI)
CABANG DUMAI – RIAU
Jl. Sultan Syarif Kasim – Dumai

masyarakatnya belum pernah tersentuh kegiatan bakti sosial dan penyuluhan kesehatan gigi
mulut di bandingkan daerah lain yang ada di Dumai.

B. LANDASAN KEGIATAN
1.  Tri Darma Perguruan Tinggi
2.  Program Kerja PDGI Cabang Dumai

C. TEMA KEGIATAN
Kegiatan ini bertemakan “Gigi Sehat Menuju Indonesia Bebas Karies 2030”.

D. BENTUK KEGIATAN
Kegiatan berupa :
1.      Penyuluhan Kesehatan Gigi Mulut
2.      Pemeriksaan Gigi dan Pencabutan Gigi Susu untuk anak murid SD kelas 1-6
3.      Demo Cara Sikat Gigi untuk anak murid SD kelas 1-6
4.      Sikat Gigi Massal anak Sekolah kelas 1-6
5. Pemeriksaan IVA Test oleh BPJS Kesehatan
6. Donor Darah oleh PMI Kota Dumai

E. WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN


Waktu              : Minggu pertama April 2019
Tempat            : Taman Bukit Gelanggang Kota Dumai
Peserta             : 225 Murid

F. SUSUNAN PANITIA
(terlampir)

G. ANGGARAN DANA
Adapun anggaran yang di perlukan sebagai berikut :
1.        Spanduk kegiatan                                               Rp. 200.000
2.        Aqua gelas 10 kotak @ Rp. 20.000                      Rp. 200.000
3.        ATK                                                                        Rp. 100.000
4.        Konsumsi Panitia 50 org @ Rp. 30.000                   Rp. 1.500.000
5.        Obat dan BHP                                                        Rp. 700.000
6.        Sikat Gigi                                                                  Rp. 500.000
PERSATUAN DOKTER GIGI INDONESIA (PDGI)
CABANG DUMAI – RIAU
Jl. Sultan Syarif Kasim – Dumai

7.        Pasta Gigi                                                             Rp. 150.000


8. Kue 100 org @ Rp. 6.000 Rp. 600.000
9. Aqua Botol 600 ml 3 kotak @ Rp. 55.000 Rp. 165.000
10. Lain – Lain                                                               Rp. 220.000
Total anggaran yang di perlukan adalah                    Rp. 5.685.000
Terbilang : ( Lima Juta Enam Ratus Delapan Puluh Lima Ribu Rupiah )

H. SUSUNAN ACARA
(terlampir)

I. PENUTUP
Demikian rencana kegiatan ini kami susun, semoga bermanfaat bagi kita semua dan
tercapai tujan yang diharapkan serta sesuai dengan rencana. kami mengharapkan dukungan
dan partisifasi aktif baik moril maupun material dari semua pihak demi lancarnya kegiatan
ini. Atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terimakasih.

Dumai, 20 Februari 2019


Ketua PDGI Cabang Dumai

dto

drg. RIDHONALDI
PERSATUAN DOKTER GIGI INDONESIA (PDGI)
CABANG DUMAI – RIAU
Jl. Sultan Syarif Kasim – Dumai

Lampiran 1

PANITIA BAKTI SOSIAL PDGI CABANG DUMAI 2019

Pelindung  : drg. Ridho Naldi


Penasehat        :  drg.  Adriana
Ketua      :  drg. Syari
Sekretaris : drg. Dewi
Bendahara : drg. Shita

1. Seksi Acara
Ketua              :  drg. Winda Levony
Anggota          :  drg. Irene, drg. Ocha, drg. Yudia, drg. Reni wati, drg. Elfiani, drg. Asina

2. Seksi Dana dan Usaha


Ketua              :  drg. Nita
Anggota         : drg. Irma Liya, drg. Indah, drg. Revivi, drg. Sovi, drg. Gina, drg. Jesi,
drg. Ani, drg. Ilda

3. Seksi Konsumsi
Ketua             : drg. Riski
Anggota         : drg. Wulan, drg. Nisa , drg. Asnah Rahmi, drg. Vivi Oktavia V, drg. Sati

4. Seksi Perlengkapan dan Peralatan


Ketua              : drg. Fitra Kurniawan
Anggota          : drg. Oniel, drg. Yopi, drg. Julianda Hibrian, drg. Dhori

5. Seksi Dokumentasi
Ketua : drg. Aneliza
Anggota : drg. Zola, drg. Nabila, drg. Dinda, drg. Leila, drg. Sahnita, drg. Tutut

6. Seksi Humas
Ketua : drg. Syofini
Anggota : drg. Lindari, drg. Gebi, drg. Dwi, drg. Mutia
PERSATUAN DOKTER GIGI INDONESIA (PDGI)
CABANG DUMAI – RIAU
Jl. Sultan Syarif Kasim – Dumai

Lampiran 2

SUSUNAN ACARA BAKSTI SOSIAL PDGI CABANG DUMAI 2019

Waktu Kegiatan Keterangan


08.00 – 08.30 Pembukaan Ketua PDGI Cab. Dumai
Penyuluhan kesehatan gigi dan
08.30 – 09.30 PDGI Cab. Dumai
mulut
Pemeriksaan kesehatan gigi dan
09.30 – 10.00 PDGI Cab. Dumai
mulut murid kelas 1-6
10.00 – 10.30 Pencabutan Gigi Susu PDGI Cab. Dumai
10.30 – 11.00 Demo sikat gigi kelas 1-6 PDGI Cab. Dumai
11.00 – 11.30 Sikat gigi masal kelas 1-6 PDGI Cab. Dumai
11.30 – 12.00 Penutup Panitia

Ketua Sekretaris

Drg. Syari drg. Dewi

Mengetahui,
Ketua PDGI Cabang Dumai

Drg. Ridhonaldi

Anda mungkin juga menyukai