ABSTRAK
Energi listrik memiliki peran penting dalam kehidupan , pembangunan baik dalam aspek ekonomi
maupun sosial, sehingga perlu dimanfaatkan seefesian mungkin, dan perlu dilakukan kajian tentang
pemanfaatan energy listrik yang lebih hemat khususnya pada lampu penerangan. Kajian dan analisa dalam
penelitian ini dilakukandengan cara pengujian dan menganalisis parameter-parameter kelistrikan pada jenis
lampu konvensional dan lampu LED, kemudian membuat perbandingan dari hasil analisis dengan hasil
pengujian, sebelum dan sesudah pemasangan lampu LED. Dari hasil analisis diperoleh bahwa lampu
penerangan jenis LED jauh lebih hemat energy dari lampu konvensional jenis lain, sedangkan pada hasil
pengujian didapat bahhwa ada kenaikan pembayaran beban listrik setelah pemakaian lampu jenis LED.
1
penerangan, memanaskan, mendinginkan ataupun Golongan Batas Keterangan
untuk menggerakkan kembali suatu peralatan
mekanik untuk menghasilkan bentuk energi yang Tarif Daya
lain. Satuan daya = joule/sekon sering disebut
sebagai watt. Satuan energi juga dapat (VA)
dinyatakan dalam waat, yaitu watt-jam atau Wh R1 250 - Rumah
(sukusno,wardani 2011).
1 Wh = 1 J/s x 3600 s = 3600 J 2.200 tangga kecil
1 KWh = 1000 Wh = 3600 kJ Rumah
Lampu merupakan sumber penerangan
saat kita beraktivitas. Semakin tinggi fokus yang R2 2.201 - tangga
dibutuhkan dari sebuah aktivitas, maka semakin
terang cahaya lampu yang kita butuhkan. Demikian 6.600 menengah
juga sebaliknya, semakin rendah fokus dari sebuah R3 >6.601 Rumah
aktivitas, maka semakin redup cahaya lampu yang
kita butuhkan. Saat ini, belum ada teknologi sensor tangga besar
yang dapat bekerja untuk meraba tinggi-rendahnya
aktivitas satu/beberapa orang dalam sebuah Tabel.1 Golongan Tarif Listrik untuk
ruangan. Lampu itu sendiri, diproduksi dengan Pelanggan Rumah Tangga
konsep satu kekuatan cahaya. Tidak dinamis untuk
dapat menghasilkan beberapa tingkat terang Dalam biaya listrik terdapat 2 jenis biaya,
cahaya. (Jimi Harto 2013) yaitu biaya beban dan pemakaian. Biaya beban
Dengan kondisi lampu yang sudah seperti adalah biaya yang harus dibayar per bulan untuk
itu, kita memang tidak dapat mengubahnya. setiap sambungan 1000 VA (1kVA). Sementara
Namun, kita dapat mengubah / mengatur teknik biaya pemakaian adalah biaya untuk setiap 1kWh
pencahayaan di sebuah ruangan untuk listrik yang digunakan. Khusus untuk golongan R1
mengefisiensikan pemakaian daya dengan dikenal istilah blok yang terdiri dari blok I-III.
menggunakan beberapa lampu didalamnya Tujuannya adalah untuk menghemat pemakaian
(Putra,I dewa Gede Agung Diasan,2012). listrik.(PUIL 2013)
Untuk mengetahui atau
mengidentifikasi dimana dan berapa besar energi II.2.Lampu Penerangan
digunakan pada sistem penerangan (berbagai jenis Berbagai jenis lampu penerangan
lampu penerangan), maka perlu dilakukan memiliki karakter yang berbeda-beda, dengan
pengamatan dan atau mengukur langsung pada memperhatikan daya yang diperlukan dan tingkat
berbagai jenis lampu penerangan tersebut. pencahayaan yang dihasilkan, (Sukisno,Wardani
(Sukisno,Wardani 2011). 2011). Menurut (PUIL 2013), pada umumnya
Penggunaan jenis lampu penerangan yang lampu dapat digolongkan menjadi tiga jenis yaitu :
berbeda juga akan menghasilkan besar daya yang
dihasilkan berbeda, karakteristik beban diperlukan a. Lampu pijar (incandescence); cahaya
agar sistem tenaga dan pengaruh dari pembebangan dihasilkan oleh filament dari bahan tungsten
dapat dianalisa dengan baik, analisa tersebut (titik lebur >2200°C) yang berpijar karena
termasuk dalam menentukan kaadaan awal yang panas. Efikasi lampu ini rendah, hanya 8-10%
akan diproyeksikan dalam perencanaan agar energy menjadi cahaya. Sisanya terbuang
penggunaan beban dapat lebih efektif. sebagai panas. Pada umumnya lampu.
(Mansoer, Faried Wijaya, 2007).
2
dengan watt besar lebih efisien dari yang berwatt dan intensitas cahaya (Lux) yang
rendah. Sebagai contoh sebuah lampu 100 W (120 dihasilkan.Membuat rangkaian lampu LED
V) menghasilkan 1750 lumen, sedangkan dua yang lebih sederhana, mudah dipahami dan
lampu 50 W (120 V) hanya akan menghasilkan ringan.
1280 lumen. Lampu pijar memiliki berbagai
macam tipe, di antaranya Bohlam bening, Lampu
argenta, Lampu superlux, Bohlam buram, Bohlam
berbentuk lilin, Lampu luster,Lampu halogen.
a. Lampu fluorescence; lampu ini biasanya
disebut sebagai lampu neon. Namun, pada
dunia industry lampu ini dikenal dengan
sebutan lampu TL. Kini terdapat lampu neon
jenis terbaru, beberapa produsen lampu
menyebut lampu ini sebagai lampu SL dan PL.
Cahaya lampu neon biasa berwarna putih
sedangkan lampu SL dan PL selain putih juga
memiliki tipe warna kuning dan putih kebiru- Gambar .3 lampu led
biruan (Istiawan,2006). Keuntungan memakai
lampu fluorescence : Efikasi ( lumen per watt ) Cahaya pada LED adalah energi elektromagnetik
tinggi. Awet ( umur panjang ), hingga 20.000 yang dipancarkan dalam bagian spektrum yang
jam ( dengan asumsi lama penyalaan 3 jam dapat dilihat. Cahaya yang tampak merupakan
setiap pelayanan ). Makin sering dihidup- hasil kombinasi panjang – panjang gelombang
matikan, umur makin pendek. Bentuk lampu yang berbeda dari energi yang dapat terlihat,
yang memanjang menerangi area lebih luas mata bereaksi melihat pada panjang – panjang
dengan cahaya baur. Untuk penerangan yang gelombang energi elektromagnetik dalam daerah
tidak menghendaki banyangan, lampu antara radiasi ultra violet dan infra merah.
fluorescent lebih baik dibandingkan dengan Cahaya terbentuk dari hasil pergerakan elektron
lampu pijar. pada sebuah atom. Dimana pada sebuah atom,
elektron bergerak pada suatu orbit yang
mengelilingi sebuah inti atom. Elektron pada
orbit yang berbeda memiliki jumlah energi yang
berbeda. Elektron yang berpindah dari orbit
dengan tingkat energi lebih tinggi ke orbit
dengan tingkat energi lebih rendah perlu melepas
energi yang dimilikinya. Energi yang dilepaskan
ini merupakan bentuk dari foton sehingga
menghasilkan cahaya.Semakin besar energi yang
dilepaskan, semakin besar energi yang
terkandung dalam foton. Darimana kita tahu
sebuah produk memiliki kualitas yang
baik.Tentunya dari hasil pengujian yang
Gambar 2 Lampu TL dilakukannya. Hal yang samajuga berlaku untuk
LED. Sebelum dipasarkan lampu–lampu LED
b. LED terbuat dari bahan semikonduktor yang melalui tahap pengujian, untuk memastikan
hanya akan mengizinkan arus listrik mengalir kualitasnya.Tahap pengujian tersebut dinamakan
ke satu arah dan tidak ke arah sebaliknya. Chip binning process. Pada LED ada empat hal yang
LED pada umumnya mempunyai tegangan harus dibuktikan melalui proses binning, yaitu
rusak yang relatif rendah. Karakteristik chip konsistensi warna, colour rendering, usia pakai
LED pada umumnya adalah sama dengan (lifetime), dan efikasi (jumlah cahaya per daya)
karakteristik dioda yang hanya memerlukan yang dinyatakan dalam satuan lumen per watt
tegangan tertentu untuk dapat beroperasi. (LPW). Fungsi binning adalah memastikan setiap
Namun bila diberikan tegangan yang terlalu LED yang dihasilkan memenuhi standar tersebut.
besar, LED akan rusak walaupun tegangan
yang diberikan adalah tegangan maju.Tujuan
dari penelitian ini adalah:Mengetahui karakter 3. Perhitungan Beban
yang dihasilkan oleh LED yang Setiap beban pasti memiliki daya, daya
dibuat.Mengetahui pengaruh penggunaan LED ini dihasilkan oleh beban pada saat terhubung
pada lampu penerangan dalam ruangan. dengan suplai, begitu pula dengan lampu.
Membandingkan kinerja lampu LED dan Lampu bisa menghasilkan cahaya karena dia
lampu pijar, TL, dan LHE (Lampu Hemat mengkonsumsi daya dalam jumlah tertentu
Energi) dengan cara mengamati nilai daya (P)
3
sesuai dengan standart dari masing – masing Tabel 3. Besar Lumen Lampu
produsen lampu tersebut. Daya tersebut biasanya
sudah dicantumkan pada setiap produk, tetapi Daya Daya Daya
daya ini juga bisa didapat dengan melalui No Lampu Lampu Lampu Lumen
pengukuran secara langsung pada masing - Pijar Neon LED
masing lampu. Daya sendiri ada 3 jenis, yaitu 1 40 watt 9 Watt 7 watt 450
daya aktif, daya reaktif dan daya nyata. 2 60 watt 14 Watt 9 watt 800
(Iskandar,Supriadi, 2014) 3 75 watt 19 Watt 12 watt 1100
4 100 watt 24 Watt 14 watt 1600
a. Daya aktif
Daya aktif merupakan daya yang berupa Tabel 4. Jenis Lampu Hemat Energi yang
daya kerja seperti daya mekanik, panas, Diganti
cahaya, dan lainnya. Daya ini diperlukan No Jenis Kapasitas Banyaknya
supaya mesin dapat melakukan kerja real Lampu (dalam Watt)
sesuai kapasitas dayanya. Daya aktif
1 Lampu 9 Watt 5 Buah
dinyatakan dalam satuan watt (W).
LED
a. Daya reaktif
2 Lampu 12 Watt 6 Buah
Daya reaktif merupakan daya yang
LED
diperlukan oleh listrik yang bekerja dengan
3 Lampu 14 Watt 3 Buah
sistem elektromagnet. Daya ini dibutuhkan
LED
oleh mesin untuk mempertahankan medan
magnetnya agar mesin dapat beroperasi
dengan baik. Daya ini dinyatakan dalam
satuan VAR.
b. Daya semu Dari data pada tabel diatas maka dapat kita
Daya semu merupakan tentukan nilai P,V,dan I
penjumlahan vektor dari daya aktif dan
daya reaktif. Daya ini dinyatakan dalam 1. Perhitungan Daya
satuan VA. Maka daya listrik dapat 2. Perhitungan Tegangan
digambarkan sebagai segitiga siku - siku, 3. Perhitungan Arus
yang secara vektor adalah penjumlahan daya 4. Perhitungan Beban
aktif dan reaktif dan sebagai resultannya
adalah daya semua. 1. Perhitungan Daya Pada Lampu TL
Dari data pada tabel 4.1 dapat dilihat
Adapun pengumpulan data dilakukan guna bahwasanya nilai daya sudah ditentukan dari
untuk mendapatkan informasi dengan melakukan pabrikasi yaitu sebesar 14 Watt, 18 Watt. 24
wawancara langsung serta pengamatan dilapangan. Watt.
2. Perhitungan Tegangan Pada Lampu TL
Tabel 2. Penggunaan Lampu Perhitungan tegangan pada penelitian inidiambil
dari tegangan sumber yang telah ditentukan
yaitu sebesar 220 Volt
No Jenis Lampu Kapasitas Banyaknya
3. Perhitungan Arus
Daya (dalam
Dari tabel 4.1 dapat dianalisis nilai arus yang
Watt)
terkandung pada tiap-tiap lampu adalah:
1 TL/Neon 14 Watt 5 Buah
2 TL/Neon 18 Watt 6 Buah
a. Pada lampu 14 Watt:
3 TL/Neon 24 Watt 3 Buah
P
I=
V
Dari data tabel diatas untuk menggantikan
jenis lampu dengan lampu yang hemat energi maka 14 Watt
diperlukan nilai perbandingan antara lumen dan
I= =0,06 A
220V
intesitas cahaya dari lampu yang digunkan dengan
lampu yang akan diganti sehingga nilai b. Pada lampu 18 Watt:
perbandingan lumen dari beberapa jenis lampu P
dapat dilihat pada tabel 4.2. I=
Dimana pada tabel tersebut menyatakan V
bahwa nilai lumen dari lampu LED mempunyai
intensitas yang lebih tinggi dari jenis lampu yang 18Watt
I= =0,08 A
lain. 220V
4
Rp.17.373 + Rp. 19.848 + Rp. 13.338 = Rp.
c. Pada lampu 24 Watt 50.559
Total beban pengguanan listrik pada lampu TL a. Pada lampu LED 9 Watt
dalam kWH adalah:
5
KWH Pemakain listrik = Daya alat listrik x 02 Lampu LED 0,3 A Rp. 19.848
lama pemakaian (dalam jam) 12 W (6 bh)
KWH pemakaian lampu dalam sehari = 9 Watt 03 Lampu LED 0,18 A Rp.13.338
x 10 Jam x 30 Hari = 2700 WH = 2,7 kWH 14 W (3 bh)
04 Jumlah 0,68 A Rp. 31.945
Total
Maka biaya listrik sebulan untuk pemakaian
lampu 14 Watt adalah:
Biaya Listrik = Pemakaian (kWH) x TDL 4.2 Implementasi dilapangan
Biaya Listrik = 2,7 x 1.034 = Rp. 2.791 Setelah melakukan analisa data maka
Total Biaya = Banyaknya lampu yang dilakukan implementasi langsung ke lapangan
digunakan x Biaya Listrik dengan cara mengganti lampu yang dipakai
Total Biaya = 4 x 2.791 = Rp. 11.164 oleh mitra dengan lampu hemat energy dengan
jenis LED, dan selanjutnya dilakukan
b. Pada lampu LED 12 Watt perbandingan jumlah pembayaran bulanan
listrik dengan menggunakan lampu sebelum
KWH Pemakain listrik = Daya alat listrik x dan sesudah diganti.
lama pemakaian (dalam jam)
KWH pemakaian lampu dalam sehari = 12
Watt x 6 Jam x 30 Hari = 2.160 WH = 2,1
kWH
Rp.11.164 + Rp. 13.026 + Rp. 7.755 = Rp. Grafik 4.2 Pembayaran Bulanan Rekening
31.945 Listrik Setelah Penggantian Lampu
6
Politeknologi Vol 10 No,3,September
Dari grafik 4.2 dapat dilihat bahwa terjadi kenaikan 2011,
pembayaran setelah melakukan pergantian lampu Putra,I dewa Gede Agung
yang dikarenakan adanya penambahan beban untuk Diasan,2012,”Perencanaan
pemakaian sehari-hari dan juga adanya pencabutan Pencahayaan Buatan Pada
subsidi listrik dari PLN. interior ruang kelas.
DAFTAR PUSTAKA