Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS PEMANFAATAN LAMPU PANERANGAN HEMAT

ENARGI PADA RUMAH TINGGAL DI DESA LAU GUMBA


BERASTAGI KABUPATEN TANAH KARO PROVINSI
SUMATERA UTARA
Siti Anisah,Amani Darma Tarigan
Staff Pengajar Fakultas Teknik Program Studi Elektro
Universitas Pembangunan Panca Budi Medan
sitianisah@dosen.pancabudi.ac.id

ABSTRAK

Energi listrik memiliki peran penting dalam kehidupan , pembangunan baik dalam aspek ekonomi
maupun sosial, sehingga perlu dimanfaatkan seefesian mungkin, dan perlu dilakukan kajian tentang
pemanfaatan energy listrik yang lebih hemat khususnya pada lampu penerangan. Kajian dan analisa dalam
penelitian ini dilakukandengan cara pengujian dan menganalisis parameter-parameter kelistrikan pada jenis
lampu konvensional dan lampu LED, kemudian membuat perbandingan dari hasil analisis dengan hasil
pengujian, sebelum dan sesudah pemasangan lampu LED. Dari hasil analisis diperoleh bahwa lampu
penerangan jenis LED jauh lebih hemat energy dari lampu konvensional jenis lain, sedangkan pada hasil
pengujian didapat bahhwa ada kenaikan pembayaran beban listrik setelah pemakaian lampu jenis LED.

Kata Kunci: Efesiensi Energi, Lampu LED, Lampu Hemat Energi

I. Pendahuluan lonjakan permintaan akan listrik yang lebih besar


dibanding tingkat pasokannya.
Gerakan hemat energi dimulai dari Efisiensi sangat diperlukan dalam
lingkungan tempat tinggal dimana dalam penggunaan sumber daya faktor produksi yang ada
membangun sebuah hunian perlu memperhatikan karena adanya manfaat penting yang diperoleh
konsumsi energi. Seiring isu pemanasan global dengan melakukan efisensi tersebut. Dari sudut
yang marak diperbincangkan. Selain itu desain pandang ekonomi kesejahteraan
yang diterapakan pada hunian rumah tinggal juga (welfare economies), efisiensi dapat
akan mempengaruhi penggunaan energy listrik memberikaninformasi mengenai peningkatan atau
didalamnya. Penghuni biasanya menggunakan penurunan kesejahteraan masyarakat. Sedangkan
energi tambahan yaitu energi listrik dalam dari sudut pandang ekonomi, efisiensi penting
pemakaian barang elektronik seperti televisi, untuk dilakukan karena dapat berfungsi sebagai
pemakaian lampu, dan sebagainya, guna salah satu cara yang dapat menunjang nilai
meningkatkan rasa nyaman bagi para penghuninya. perekonomian
Namun hal ini tidak sesuai dengan gerakan hemat Dari latar belakang dan permasalahan
energy yang sering di galakkan di zaman sekarang. efesiensi energi tersebut di atas, dapat diketahui
Energi listrik merupakan salah satu faktor bahwa minimnya pengetahuan masyarakat tentang
penting dalam pembangunan bagi setiap bangsa efesiensi energi. Oleh karena itu diperlukan suatu
termasuk Indonesia. Energi listrik memiliki peran penelitian yang menghasilkan perbandingan
penting dalam pembangunan baik dalam aspek konsumsi lampu penerangan yang lebih hemat agar
ekonomi maupun sosial. menyatakan bahwa dapat diaplikasikan pada rumah tinggal
perbaikan layanan energi listrik akan membawa masyarakat. Berdasarkan beberapa uraian di atas
banyak sekali keuntungan-keuntungan baik dalam dilakukan penelitian tentan Analisis Pemamfaatan
bidang ekonomi maupun sosial, seperti perbaikan Lampu Hemat Energi Di Desa Lau Gumba
kegiatan belajar karena pencahayaan yang lebih Brastagi.
baik, penghematan waktu dan tenaga pada bahan
bakar tradisional, perbaikan hubungan informasi II. Tinjauan Pustaka
dan digital peningkatan kualitas udara dalam ruang.
Dengan demikian ketersediaan energi serta 2.1. Energi Dan Daya Listrik
kualitasnya akan sangat menentukan keberhasilan Energi dari suatu benda adalah ukuran dari
pembangunan bagi setiap bangsa. Namun kesanggupan benda tersebut untuk melakukan
demikian, kondisi ketenagalistrikan nasional pada suatu usaha. Satuan energi adalah joule. Energi
masa sekarang ini sedang mengalami krisis Listrik adalah energi akhir yang dibutuhkan bagi
(scarcity problem) sebagai akibat terjadinya peralatan listrik untuk menggerakkan motor, lampu

1
penerangan, memanaskan, mendinginkan ataupun Golongan Batas Keterangan
untuk menggerakkan kembali suatu peralatan
mekanik untuk menghasilkan bentuk energi yang Tarif Daya
lain. Satuan daya = joule/sekon sering disebut
sebagai watt. Satuan energi juga dapat (VA)
dinyatakan dalam waat, yaitu watt-jam atau Wh R1 250 - Rumah
(sukusno,wardani 2011).
1 Wh = 1 J/s x 3600 s = 3600 J 2.200 tangga kecil
1 KWh = 1000 Wh = 3600 kJ Rumah
Lampu merupakan sumber penerangan
saat kita beraktivitas. Semakin tinggi fokus yang R2 2.201 - tangga
dibutuhkan dari sebuah aktivitas, maka semakin
terang cahaya lampu yang kita butuhkan. Demikian 6.600 menengah
juga sebaliknya, semakin rendah fokus dari sebuah R3 >6.601 Rumah
aktivitas, maka semakin redup cahaya lampu yang
kita butuhkan. Saat ini, belum ada teknologi sensor tangga besar
yang dapat bekerja untuk meraba tinggi-rendahnya
aktivitas satu/beberapa orang dalam sebuah Tabel.1 Golongan Tarif Listrik untuk
ruangan. Lampu itu sendiri, diproduksi dengan Pelanggan Rumah Tangga
konsep satu kekuatan cahaya. Tidak dinamis untuk
dapat menghasilkan beberapa tingkat terang Dalam biaya listrik terdapat 2 jenis biaya,
cahaya. (Jimi Harto 2013) yaitu biaya beban dan pemakaian. Biaya beban
Dengan kondisi lampu yang sudah seperti adalah biaya yang harus dibayar per bulan untuk
itu, kita memang tidak dapat mengubahnya. setiap sambungan 1000 VA (1kVA). Sementara
Namun, kita dapat mengubah / mengatur teknik biaya pemakaian adalah biaya untuk setiap 1kWh
pencahayaan di sebuah ruangan untuk listrik yang digunakan. Khusus untuk golongan R1
mengefisiensikan pemakaian daya dengan dikenal istilah blok yang terdiri dari blok I-III.
menggunakan beberapa lampu didalamnya Tujuannya adalah untuk menghemat pemakaian
(Putra,I dewa Gede Agung Diasan,2012). listrik.(PUIL 2013)
Untuk mengetahui atau
mengidentifikasi dimana dan berapa besar energi II.2.Lampu Penerangan
digunakan pada sistem penerangan (berbagai jenis Berbagai jenis lampu penerangan
lampu penerangan), maka perlu dilakukan memiliki karakter yang berbeda-beda, dengan
pengamatan dan atau mengukur langsung pada memperhatikan daya yang diperlukan dan tingkat
berbagai jenis lampu penerangan tersebut. pencahayaan yang dihasilkan, (Sukisno,Wardani
(Sukisno,Wardani 2011). 2011). Menurut (PUIL 2013), pada umumnya
Penggunaan jenis lampu penerangan yang lampu dapat digolongkan menjadi tiga jenis yaitu :
berbeda juga akan menghasilkan besar daya yang
dihasilkan berbeda, karakteristik beban diperlukan a. Lampu pijar (incandescence); cahaya
agar sistem tenaga dan pengaruh dari pembebangan dihasilkan oleh filament dari bahan tungsten
dapat dianalisa dengan baik, analisa tersebut (titik lebur >2200°C) yang berpijar karena
termasuk dalam menentukan kaadaan awal yang panas. Efikasi lampu ini rendah, hanya 8-10%
akan diproyeksikan dalam perencanaan agar energy menjadi cahaya. Sisanya terbuang
penggunaan beban dapat lebih efektif. sebagai panas. Pada umumnya lampu.
(Mansoer, Faried Wijaya, 2007).

Secara garis besar beban dapat


diklasifikasikan menjadi, beban rumah
tangga,beban komersil, dan beban industri.
Karakteristik beban timbul karena adanya
pemakaian daya listrik yang besarnya berubah
sepanjang waktu. Besar beban setiap selang waktu
tertentu berubah-ubah besarnya sesuai yang
dibutuhkan oleh pemakaian listrik atau konsumen,
tentang harga jual listrik yang disediakan PLN,
tarif listrik untuk pelanggan rumah tangga Gambar 1. lampu Pijar
dibedakan menjadi tiga golongan seperti pada tabel
berikut ini :(PUIL 2013) Lampu pijar memliki cahaya berwarna kekuningan
yang menimbulkan suasana (ambience) hangat,
romantic, dan akrab (Istiawan,2006). Lampu pijar

2
dengan watt besar lebih efisien dari yang berwatt dan intensitas cahaya (Lux) yang
rendah. Sebagai contoh sebuah lampu 100 W (120 dihasilkan.Membuat rangkaian lampu LED
V) menghasilkan 1750 lumen, sedangkan dua yang lebih sederhana, mudah dipahami dan
lampu 50 W (120 V) hanya akan menghasilkan ringan.
1280 lumen. Lampu pijar memiliki berbagai
macam tipe, di antaranya Bohlam bening, Lampu
argenta, Lampu superlux, Bohlam buram, Bohlam
berbentuk lilin, Lampu luster,Lampu halogen.
a. Lampu fluorescence; lampu ini biasanya
disebut sebagai lampu neon. Namun, pada
dunia industry lampu ini dikenal dengan
sebutan lampu TL. Kini terdapat lampu neon
jenis terbaru, beberapa produsen lampu
menyebut lampu ini sebagai lampu SL dan PL.
Cahaya lampu neon biasa berwarna putih
sedangkan lampu SL dan PL selain putih juga
memiliki tipe warna kuning dan putih kebiru- Gambar .3 lampu led
biruan (Istiawan,2006). Keuntungan memakai
lampu fluorescence : Efikasi ( lumen per watt ) Cahaya pada LED adalah energi elektromagnetik
tinggi. Awet ( umur panjang ), hingga 20.000 yang dipancarkan dalam bagian spektrum yang
jam ( dengan asumsi lama penyalaan 3 jam dapat dilihat. Cahaya yang tampak merupakan
setiap pelayanan ). Makin sering dihidup- hasil kombinasi panjang – panjang gelombang
matikan, umur makin pendek. Bentuk lampu yang berbeda dari energi yang dapat terlihat,
yang memanjang menerangi area lebih luas mata bereaksi melihat pada panjang – panjang
dengan cahaya baur. Untuk penerangan yang gelombang energi elektromagnetik dalam daerah
tidak menghendaki banyangan, lampu antara radiasi ultra violet dan infra merah.
fluorescent lebih baik dibandingkan dengan Cahaya terbentuk dari hasil pergerakan elektron
lampu pijar. pada sebuah atom. Dimana pada sebuah atom,
elektron bergerak pada suatu orbit yang
mengelilingi sebuah inti atom. Elektron pada
orbit yang berbeda memiliki jumlah energi yang
berbeda. Elektron yang berpindah dari orbit
dengan tingkat energi lebih tinggi ke orbit
dengan tingkat energi lebih rendah perlu melepas
energi yang dimilikinya. Energi yang dilepaskan
ini merupakan bentuk dari foton sehingga
menghasilkan cahaya.Semakin besar energi yang
dilepaskan, semakin besar energi yang
terkandung dalam foton. Darimana kita tahu
sebuah produk memiliki kualitas yang
baik.Tentunya dari hasil pengujian yang
Gambar 2 Lampu TL dilakukannya. Hal yang samajuga berlaku untuk
LED. Sebelum dipasarkan lampu–lampu LED
b. LED terbuat dari bahan semikonduktor yang melalui tahap pengujian, untuk memastikan
hanya akan mengizinkan arus listrik mengalir kualitasnya.Tahap pengujian tersebut dinamakan
ke satu arah dan tidak ke arah sebaliknya. Chip binning process. Pada LED ada empat hal yang
LED pada umumnya mempunyai tegangan harus dibuktikan melalui proses binning, yaitu
rusak yang relatif rendah. Karakteristik chip konsistensi warna, colour rendering, usia pakai
LED pada umumnya adalah sama dengan (lifetime), dan efikasi (jumlah cahaya per daya)
karakteristik dioda yang hanya memerlukan yang dinyatakan dalam satuan lumen per watt
tegangan tertentu untuk dapat beroperasi. (LPW). Fungsi binning adalah memastikan setiap
Namun bila diberikan tegangan yang terlalu LED yang dihasilkan memenuhi standar tersebut.
besar, LED akan rusak walaupun tegangan
yang diberikan adalah tegangan maju.Tujuan
dari penelitian ini adalah:Mengetahui karakter 3. Perhitungan Beban
yang dihasilkan oleh LED yang Setiap beban pasti memiliki daya, daya
dibuat.Mengetahui pengaruh penggunaan LED ini dihasilkan oleh beban pada saat terhubung
pada lampu penerangan dalam ruangan. dengan suplai, begitu pula dengan lampu.
Membandingkan kinerja lampu LED dan Lampu bisa menghasilkan cahaya karena dia
lampu pijar, TL, dan LHE (Lampu Hemat mengkonsumsi daya dalam jumlah tertentu
Energi) dengan cara mengamati nilai daya (P)

3
sesuai dengan standart dari masing – masing Tabel 3. Besar Lumen Lampu
produsen lampu tersebut. Daya tersebut biasanya
sudah dicantumkan pada setiap produk, tetapi Daya Daya Daya
daya ini juga bisa didapat dengan melalui No Lampu Lampu Lampu Lumen
pengukuran secara langsung pada masing - Pijar Neon LED
masing lampu. Daya sendiri ada 3 jenis, yaitu 1 40 watt 9 Watt 7 watt 450
daya aktif, daya reaktif dan daya nyata. 2 60 watt 14 Watt 9 watt 800
(Iskandar,Supriadi, 2014) 3 75 watt 19 Watt 12 watt 1100
4 100 watt 24 Watt 14 watt 1600
a. Daya aktif

Daya aktif merupakan daya yang berupa Tabel 4. Jenis Lampu Hemat Energi yang
daya kerja seperti daya mekanik, panas, Diganti
cahaya, dan lainnya. Daya ini diperlukan No Jenis Kapasitas Banyaknya
supaya mesin dapat melakukan kerja real Lampu (dalam Watt)
sesuai kapasitas dayanya. Daya aktif
1 Lampu 9 Watt 5 Buah
dinyatakan dalam satuan watt (W).
LED
a. Daya reaktif
2 Lampu 12 Watt 6 Buah
Daya reaktif merupakan daya yang
LED
diperlukan oleh listrik yang bekerja dengan
3 Lampu 14 Watt 3 Buah
sistem elektromagnet. Daya ini dibutuhkan
LED
oleh mesin untuk mempertahankan medan
magnetnya agar mesin dapat beroperasi
dengan baik. Daya ini dinyatakan dalam
satuan VAR.
b. Daya semu Dari data pada tabel diatas maka dapat kita
Daya semu merupakan tentukan nilai P,V,dan I
penjumlahan vektor dari daya aktif dan
daya reaktif. Daya ini dinyatakan dalam 1. Perhitungan Daya
satuan VA. Maka daya listrik dapat 2. Perhitungan Tegangan
digambarkan sebagai segitiga siku - siku, 3. Perhitungan Arus
yang secara vektor adalah penjumlahan daya 4. Perhitungan Beban
aktif dan reaktif dan sebagai resultannya
adalah daya semua. 1. Perhitungan Daya Pada Lampu TL
Dari data pada tabel 4.1 dapat dilihat
Adapun pengumpulan data dilakukan guna bahwasanya nilai daya sudah ditentukan dari
untuk mendapatkan informasi dengan melakukan pabrikasi yaitu sebesar 14 Watt, 18 Watt. 24
wawancara langsung serta pengamatan dilapangan. Watt.
2. Perhitungan Tegangan Pada Lampu TL
Tabel 2. Penggunaan Lampu Perhitungan tegangan pada penelitian inidiambil
dari tegangan sumber yang telah ditentukan
yaitu sebesar 220 Volt
No Jenis Lampu Kapasitas Banyaknya
3. Perhitungan Arus
Daya (dalam
Dari tabel 4.1 dapat dianalisis nilai arus yang
Watt)
terkandung pada tiap-tiap lampu adalah:
1 TL/Neon 14 Watt 5 Buah
2 TL/Neon 18 Watt 6 Buah
a. Pada lampu 14 Watt:
3 TL/Neon 24 Watt 3 Buah
P
I=
V
Dari data tabel diatas untuk menggantikan
jenis lampu dengan lampu yang hemat energi maka 14 Watt
diperlukan nilai perbandingan antara lumen dan
I= =0,06 A
220V
intesitas cahaya dari lampu yang digunkan dengan
lampu yang akan diganti sehingga nilai b. Pada lampu 18 Watt:
perbandingan lumen dari beberapa jenis lampu P
dapat dilihat pada tabel 4.2. I=
Dimana pada tabel tersebut menyatakan V
bahwa nilai lumen dari lampu LED mempunyai
intensitas yang lebih tinggi dari jenis lampu yang 18Watt
I= =0,08 A
lain. 220V

4
Rp.17.373 + Rp. 19.848 + Rp. 13.338 = Rp.
c. Pada lampu 24 Watt 50.559

P Tabel. 4.4 Asummsi pemakaian beban dalam 1


I= bulan pada lampu TL
V
No Jenis Arus Pemakaian
Lampu Yang Beban 1
24 Watt
I= =0,1 A Terpakai bulan
220V 01 Lampu TL 0,3 A Rp. 17.373
14 W (5 bh)
4. Perhitungan Beban listrik pada pemakaian 02 Lampu TL 0,48 A Rp. 19.848
lampu TL 18 W (6 bh)
03 Lampu TL 0,3 A Rp.13.338
a. Pada lampu TL 14 Watt 24 W (3 bh)
KWH Pemakain listrik = Daya alat listrik x 04 Jumlah 1,01 A Rp. 50.559
lama pemakaian (dalam jam) Total
KWH pemakaian lampu dalam sehari = 14
Watt x 10 Jam x 30 Hari = 4200 WH = 4,2 1. Perhitungan Daya Pada Lampu LED
kWH Dari data pada tabel 4.3 dapat dilihat
bahwasanya nilai daya sudah ditentukan dari
Maka biaya listrik sebulan untuk pemakaian pabrikasi yaitu sebesar 9 Watt, 12 Watt. 14
lampu 14 Watt adalah: Watt.
Biaya Listrik = Pemakaian (kWH) x TDL 2. Perhitungan Tegangan Pada Lampu TL
Biaya Listrik = 4,2 x 1.034 = Rp.4.342 Perhitungan tegangan pada penelitian inidiambil
Total Biaya = Banyaknya lampu yang dari tegangan sumber yang telah ditentukan
digunakan x Biaya Listrik yaitu sebesar 220 Volt
Total Biaya = 4 x 4.343 = Rp. 17.373 3. Perhitungan Arus
Dari tabel 4.3 dapat dianalisis nilai arus yang
b. Pada lampu TL 18 Watt terkandung pada tiap-tiap lampu adalah:
KWH Pemakain listrik = Daya alat listrik x
lama pemakaian (dalam jam) a. Pada lampu LED 9 Watt:
KWH pemakaian lampu dalam sehari = 18
P
Watt x 6 Jam x 30 Hari = 3240 WH = 3,2 I=
kWH V

Maka biaya listrik sebulan untuk pemakaian 9 Watt


lampu 14 Watt adalah:
I= =0,04 A
220V
Biaya Listrik = Pemakaian (kWH) x TDL
Biaya Listrik = 3,2 x 1.034 = Rp.3.308 b. Pada lampu LED 12 Watt:
Total Biaya = Banyaknya lampu yang P
digunakan x Biaya Listrik I=
Total Biaya = 6 x 4.343 = Rp. 19.848 V

c. Pada lampu TL 24 Watt 12Watt


I= =0,05 A
KWH Pemakain listrik = Daya alat listrik x 220 V
lama pemakaian (dalam jam)
KWH pemakaian lampu dalam sehari = 24 c. Pada lampu LED 14 Watt
Watt x 6 Jam x 30 Hari = 4320 WH = 4,3
kWH P
I=
Maka biaya listrik sebulan untuk pemakaian V
lampu 14 Watt adalah:
Biaya Listrik = Pemakaian (kWH) x TDL 14 Watt
I= =0,06 A
Biaya Listrik = 4,3 x 1.034 = Rp.4.446 220V
Total Biaya = Banyaknya lampu yang
digunakan x Biaya Listrik d. Perhitungan Beban listrik pada pemakaian
Total Biaya = 3 x 4.446 = Rp. 13.338 lampu LED

Total beban pengguanan listrik pada lampu TL a. Pada lampu LED 9 Watt
dalam kWH adalah:

5
KWH Pemakain listrik = Daya alat listrik x 02 Lampu LED 0,3 A Rp. 19.848
lama pemakaian (dalam jam) 12 W (6 bh)
KWH pemakaian lampu dalam sehari = 9 Watt 03 Lampu LED 0,18 A Rp.13.338
x 10 Jam x 30 Hari = 2700 WH = 2,7 kWH 14 W (3 bh)
04 Jumlah 0,68 A Rp. 31.945
Total
Maka biaya listrik sebulan untuk pemakaian
lampu 14 Watt adalah:
Biaya Listrik = Pemakaian (kWH) x TDL 4.2 Implementasi dilapangan
Biaya Listrik = 2,7 x 1.034 = Rp. 2.791 Setelah melakukan analisa data maka
Total Biaya = Banyaknya lampu yang dilakukan implementasi langsung ke lapangan
digunakan x Biaya Listrik dengan cara mengganti lampu yang dipakai
Total Biaya = 4 x 2.791 = Rp. 11.164 oleh mitra dengan lampu hemat energy dengan
jenis LED, dan selanjutnya dilakukan
b. Pada lampu LED 12 Watt perbandingan jumlah pembayaran bulanan
listrik dengan menggunakan lampu sebelum
KWH Pemakain listrik = Daya alat listrik x dan sesudah diganti.
lama pemakaian (dalam jam)
KWH pemakaian lampu dalam sehari = 12
Watt x 6 Jam x 30 Hari = 2.160 WH = 2,1
kWH

Maka biaya listrik sebulan untuk pemakaian


lampu 14 Watt adalah:
Biaya Listrik = Pemakaian (kWH) x TDL Grafik 4.1 Pembayaran Bulanan Rekening
Biaya Listrik = 2,1 x 1.034 = Rp.2.171 Listrik Sebelum Penggantian Lampu
Total Biaya = Banyaknya lampu yang
digunakan x Biaya Listrik 74000
Total Biaya = 6 x 2.171 = Rp. 13.026
72000
c. Pada lampu LED 14 Watt 70000
68000
KWH Pemakain listrik = Daya alat listrik x
66000
lama pemakaian (dalam jam)
KWH pemakaian lampu dalam sehari = 14 64000 Column1
Watt x 6 Jam x 30 Hari = 2520 WH = 2,5 62000
kWH
60000
Maka biaya listrik sebulan untuk pemakaian 58000
lampu 14 Watt adalah: 56000
Biaya Listrik = Pemakaian (kWH) x TDL
Biaya Listrik = 2,5 x 1.034 = Rp. 2.585
Total Biaya = Banyaknya lampu yang
digunakan x Biaya Listrik
Total Biaya = 3 x 2.585 = Rp. 7.755 Dari gambar grafik diatas dapat dilihat bahwa
pembayaran beban listrik bervariasi setiap
Total beban pengguanan listrik pada lampu TL bulannya, hal ini disebabkan karena adanya
dalam kWH adalah: pemakaian beban listrik yang tidak stabil.

Rp.11.164 + Rp. 13.026 + Rp. 7.755 = Rp. Grafik 4.2 Pembayaran Bulanan Rekening
31.945 Listrik Setelah Penggantian Lampu

Tabel. 4. Asummsi pemakaian beban dalam 73000


1 bulan pada lampu LED 72500
72000
71500
No Jenis Arus Pemakaian 71000 Column1
Lampu Yang Beban 1 70500
Terpakai bulan 70000
01 Lampu LED 0,2 A Rp. 17.373 Mei Juni Juli
9 W (5 bh)

6
Politeknologi Vol 10 No,3,September
Dari grafik 4.2 dapat dilihat bahwa terjadi kenaikan 2011,
pembayaran setelah melakukan pergantian lampu Putra,I dewa Gede Agung
yang dikarenakan adanya penambahan beban untuk Diasan,2012,”Perencanaan
pemakaian sehari-hari dan juga adanya pencabutan Pencahayaan Buatan Pada
subsidi listrik dari PLN. interior ruang kelas.

PUIL (Peraturan Umum Instalasi Listrik)


KESIMPULAN 2013

1. Diari hasil analisa dapat di ketahui bahwa


lampu jenis LED lebih hemat dibandingkan
dengan jenis lampu TL.
2. Nilai lument lampu LED lebih tinggi
dibandingkan dengan lampu TL.
3. Dari segi ekonomis penggunaan lampu LED
lebih hemat dibandigkan dengan lampu TL.
4. Dari hasil penelitian dilapangan didapatkan
bahwa adanya kenaikan pembayaran tarif
listrik setelah dilakukan penggantian lampu,
hal ini disebabkan oleh adanya penambahan
pemakaian beban dan adanya penghapusan
subsidi listrik dari PLN, Sehingga perlu
dilakukan kajian lebih lanjut dalam penelitian
ini.

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah Iskandar, Agus Supriadi, 2014 “Evaluasi


Penggunaan Lampu LED sebagai
Pengganti Lampu Konvensional”Jurnal
Teknik Elektro,ISSN,2502-0986.

Alter, Noel, dan Haider Syed, Shabib, 2011, “An


Empirical Analysis of Electricity Demand
in Pakistan”, International Journal of
Energy Economics and Policy, Vol. 1, No.
4, 2011, pp.116-139 ISSN: 2146-455

Cekmas,Cekdin 2013,”Rangkaian Listrik” Andi


Publisher.

Jimi Harto Saputro,Tejo Sukmadi dan


Kartono,2013,Analisis Penggunaan
Lampu LED Pada Penerangan Dalam
Rumah

Mansoer, Faried Wijaya, (2007), “Estimasi


Permintaan Daya Listrik Di Daerah
Istimewa Yogyakarta”, Vol. 13 No.1,
April 2007,

Paulus Sukusno,Sri Wardani 2011,”Analisis


Konsumsi Energi Listrik Pada Berbagai
Jenis Lampu dan Komputer Untuk Acuan
Dalam Audit Energi”

Anda mungkin juga menyukai