Anda di halaman 1dari 7

KAJIAN KONSERVASI ENERGI METERISASI LAMPU PENERANGAN

JALAN UMUM KABUPATEN BANJARNEGARA


Gilang Surya Atmaja1, Ir. Agung Warsito, DHET 2
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Jl. Prof. Sudharto, tembalang, Semarang, Indonesia
Email : gilangsuryaatmaja@rocketmail.com

Abstrak - Lampu Penerangan Jalan Umum (LPJU) digunakan sebagai fungsi kenyamanan
dan keamanan dalam lalu lintas setiap kota. LPJU sudah menjadi kebutuhan dalam masyarakat
karena mobilitasnya yang cukup tinggi. Dengan adanya LPJU masyarakat akan merasa nyaman
dan aman dalam berlalu lintas baik dalam kota maupun antar kota. Pemerintah
Daerah/Kota/Kabupaten harus bertanggung jawab mengenai kualitas LPJU ini sebagai bentuk
pelayanan kepada masyarakat.
LPJU Kabupaten Banjarnegara telah terpasang di jalan-jalan utama dengan menggunakan
jaringan bawah tanah dan udara. Namun masih didapatkan adanya lampu yang tidak terhubung
ke jaringan melainkan langsung menyambung ke jaringan tegangan rendah PLN. Hal ini
menyebabkan pemborosan penggunaan energi pada LPJU.
Maka diperlukan suatu kajian untuk menganalisa peluang penghematan penggunaan energi
LPJU. Salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu dengan cara meterisasi seluruh LPJU. Dengan
meterisasi seluruh LPJU Kabupaten Banjarnegara dapat menekan penggunaan energi LPJU.

Kata Kunci : Banjarnegara, LPJU, penghematan, meterisasi

1. PENDAHULUAN 1.2 Tujuan


1.1 Latar Belakang Tujuan dari kerja praktek ini yaitu
Penyediaan penerangan jalan umum untuk memberikan analisa konservasi
pada dasarnya mempunyai 3 fungsi yaitu lampu penerangan jalan umum
fungsi keamanan, fungsi ekonomi dan Kabupaten Banjarnegara. Analisa
fungsi keindahan. Fungsi keamanan konservasi yaitu berupa analisa
berkaitan dengan fungsinya untuk meterisasi seluruh lampu penerangan
melancarkan transportasi jalan umum jalan umum, analisa perhitungan biaya
terutama di waktu malam dimana energi listrik, dan analisa perhitungan
pengguna jalan membutuhkan rencana anggaran biaya konservasi.
penerangan dengan kekuatan tertentu
untuk menghindarkan dari terjadinya 1.3 Pembatasan Masalah
kecelakaan di jalan. Fungsi ekonomi Dalam pembuatan laporan ini
jalan berkaitan dengan keberadaan penulis membatasi masalah tentang
penerangan listrik di jalan umum yang analisa konservasi peluang penghematan
akan membantu pada kelancaran biaya energi listrik dengan meterisasi
distribusi barang pada malam hari. lampu penerangan jalan umum
Fungsi keindahan dipengaruhi oleh Kabupaten Banjarnegara.
pengaturan letak dan desain alat
penerangan. Sebaiknya dalam 2. LANDASAN TEORI
pengaturan letak dan desain tidak 2.1 Teori Dasar Cahaya
mengesampingkan unsure efisiensi dari Menurut Pedoman Efisiensi Energi
tenaga listrik yang dipancarkan. untuk Industri di Asia, cahaya merupaka
Berdasarkan ketiga fungsi diatas maka satu bagian berbagai jenis gelombang
perlu dilakukan Kajian Konservasi elektromagnetis yang terbang ke
Energi Penerangan Jalan Umum terkait angkasa. Gelombang tersebut memiliki
dengan penentuan lokasi, jenis dan panjang dan frekuensi tertentu, yang
kapasitas penerangan dan desain alat nilainya dapat dibedakan dari energi
penerangan. cahaya lainnya dalam spektrum
elektromagnetisnya.

1
Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Universitas Diponegoro
2
Dosen Jurusan Teknik Elektro Universitas Diponegoro
Macam-macam sumber cahaya 2.2.3 Lampu Tabung Gas
modern dapat dibagi menjadi dua Lampu tabung gas terdiri dari
kelompok utama yaitu: tabung berbagai bentuk yang diisi
a. Pemancar suhu dengan gas dan uap logam. Kalau
Saat ini satu-satunya pemancar tabungnya dalam keadaan dingin,
suhu listrik yang masih digunakan logamnya berada dalam bentuk titik-titik
ialah lampu pijar. logam atau dalam bentuk padat. Pada
b. Lampu tabung gas masing-masing ujung tabung terdapat
Lampu tabung gas adalah lampu sebuah elektroda (gambar 3.1) bentuk
yang pada bola lampunya diisikan elektroda bergantung pada jenis tabung.
gas (misal: natrium, merkuri) untuk
menghasilkan cahaya seperti yang
diinginkan, sesuai dengan gas yang
diisikan.

2.2 Jenis Sumber Cahaya Gambar 1 Lampu tabung gas


2.2.1 Lampu Pijar
Cahaya lampu pijar dibangkitkan Fungsi gas dalam tabung tersebut
dengan mengalirkan arus listrik dalam antara lain untuk membentu menyalakan
suatu kawat halus. Dalam kawat ini lampunya. Gas yang digunakan adalah
energi listrik diubah menjadi panas dan gas mulia misalnya neon atau argon.
cahaya. Sebagai kawat pijar umumnya
digunakan kawat wolfram, karena 2.3 Hubungan Antara Berbagai
memiliki titik lebur yang tinggi, yaitu Satuan
3655o K. Kalau suhu kawat pijar  Fluks Cahaya
wolfram ditingkatkan sampai kira-kira Fluks cahaya adalah kecepatan
3300o K, akan diperoleh lampu dengan aliran cahaya atau jumlah energi
fluks cahaya spesifik yang sangat tinggi cahaya per satuan waktu yang dapat
yaitu 50 lm/w. Akan tetapi pada suhu ini ditulis dalam persamaan:
kawat pijarnya akan terlalu cepat ø= (2-1)
menguap, sehingga umur lampu menjadi dimana :
terlalu pendek. Suhu yang terlalu tinggi øfluks cahaya dalam lumen (lm)
akan mempercepat penguapan kawat Q = Energi cahaya dalam lumen
pijarnya dan akan memperpendek umur jam atau lumen detik
lampunya. t = waktu dalam jam atau detik
 Intensitas Cahaya
2.2.2 Lampu – lampu Halogen Intensitas cahaya adalah fluks
Lampu-lampu halogen juga dikenal cahaya per satuan sudut ruang
sebagai lampu yodium. Lampu-lampu dalam arah pancaran cahaya yang
ini diisi gas dengan campuran sedikit dapat ditulis dengan persamaan
yodium, kira-kira 0,1 mg per cm. Karena I = ø/ (2-2)
adanya yodium ini, dalam lampu akan
ø = I x  (2-3)
terjadi suatu reaksi kimia, yang
dimana :
mengembalikan wolfram yang telah
ø = fluks cahaya dalam lumen (lm)
menguap, ke kawat pijar lampu. Suhu
I = intensits cahaya dalam candela
dinding bola lampu relatif rendah. Jadi
(cd)
dengan mencampurkan sedikit yodium,
= sudut ruang dalam steridian (sr)
wolfram yang telah menguap dapat
dikembalikan ke kawat pijar. Lampu  Iluminasi
pijar yodium ini adalah sebuah lampu Iluminasi atau intensitas
pijar dengan bola yang sangat panas. penerangan adalah kerapatan fluks
cahaya yang mengenai suatu
permukaaan, intensitas penerangan
rata-rata secara matematis dapat oleh perusahaan perseroan PT.
ditulis : Perusahaan Listrik Negara. Maka biaya
E = ø/  (2-4) penggunaan lampu adalah energy yang
dimana : diserap lampu dikalikan dengan tariff
E = illuminasi ( lux (lx) = lm/m2) energy per kWHnya,maka :
A = luas bidang (m2) Biaya = W X tariff (2-8)
 Efikasi Cahaya Biaya = x tarif (2-9)
Efikasi cahaya adalah perbandingan
Biaya = kVAH x tarif (2-10)
antar fluks cahaya yang dihasilkan
lampu dengan daya listrik yang
Sedangkan untuk penerangan jalan
dipakainya, secara matematis dapat
yang tidak memiliki kwh maka dasar
ditulis sebagai berikut :
perhitungan tarif menggunakan metode
K = ø /P (2-5)
abonemen berdasarkan keputusan
dimana:
direksi PT. PLN nomor
K = efikasi cahaya dalam lumen
335.K/010/DIR/2003.
/watt(lm/watt)
P = daya listrik dalam watt (w)
3. LAMPU PENERANGAN JALAN
UMUM EXISTING
2.4 Penerangan Jalan Umum
3.1 Gambaran Umum
Lampu penerangan jalan adalah
Jalan utama di Kabupaten
bagian dari bangunan pelengkap jalan
Banjarnegara sebanyak 30 jalan.
yang dapat diletakkan atau dipasang di
Penerangan yang terdapat di jalan-jalan
kiri atau kanan jalan dan atau di tengah (
utama tersebut dijadikan bahan/obyek
di bagian median jalan ) yang digunakan
kajian konservasi ditambah dengan
untuk menerangi jalan maupun
Komplek Rumah Dinas Bupati karena
lingkungan di sekitar jalan yang
instalasi penerangan komplek terhubung
diperlukan termasuk persimpangan jalan
dengan instalasi penerangan jalan.
( intersection ), jalan layang (
interchange, overpass, fly over ),
jembatan dan jalan di bawah tanah (
underpass, terowongan ).

2.5 Energi Listrik yang diserap oleh


Lampu
Energi adalah daya kerja yang Gambar 2 Peta Wilayah Kajian Konservasi
telah digunakan dalam satu satuan LPJU
waktu,sehingga :
W = P.t (2-6) Jalan-jalan utama tersebut yaitu :
Dimana : 1. Jl. Kalibenda
W = Energi (joule) 2. Jl. Tentara Pelajar
P = Daya (Watt) 3. Jl. Letjen S. Parman
t = Waktu (detik) 4. Jl. Pemuda
Daya Listrik lebih sering 5. Jl. Leten Suprapto
menggunakan satuan kWatt dan 6. Jl. Raya Semampir – Tugu Batas
satuan waktu jam (hours),sehingga 7. Jl. Hos Cokroaminoto
persamaan 3-12 menjadi : 8. Jl. Gatot Subroto
(2-7) 9. Jl. Jend. Ahmad Yani
10. Jl. Sunan Gripit
2.6 Biaya Penggunaan Lampu 11. Jl. Jend. Sudirman
Berdasarkan pada keputusan 12. Jl. Mayjend. Panjaitan
presiden nomor 104 tahun 2003 tentang 13. Jl. Dipayuda
harga jual tenaga listrik yang disediakan 14. Jl.Mayjen. Sutoyo
15. Jl. Gotong Royong jalan umum (PJU) pada jalan-jalan
16. Jl. Bambang Sugeng utama Kabupaten Banjarnegara.
17. Jl. Letnan Karjono Penggunaan energi lampu dipengaruhi
18. Jl. Selamanik 1 oleh daya lampu dan termeter atau
19. Jl. Selamanik 2 tidaknya lampu PJU. Lampu PJU
20. Jl. Ki Jagapati 1 termeter ditandai dengan adanya Alat
21. Jl. Stadion Pembatas dan Pengukur (APP).
22. Jl. Tirtosari Penggunaan energi lampu PJU termeter
23. Jl. Veteran dihitung dengan kWHmeter yang
24. Jl. MT. Haryono terdapat di dalam APP. Biaya listrik
25. Jl. Hos Partoadiwijaya existing PJU termeterisasi dapat dilihat
26. Jl. KH. Ahmad Dahlan di situs PLN (http://www.pln.co.id/),
27. Jl. Al Munawaroh dengan cara memasukkan nomor
28. Jl. Piere Tendean rekening di APP ke dalam situs tersebut.
29. Jl. Alun-alun Kota Sedangkan lampu PJU tidak
30. Jl. Yos Soedarso termeter tidak memiliki APP tetapi
31. Komplek Rumah Dinas Bupati langsung terhubung dengan jaringan
listrik PLN. Perhitungan energi lampu
3.2 Penerangan Jalan Umum PJU tidak termeter dengan metode
Lampu penerangan jalan umum abonemen berdasarkan keputusan
(PJU) di Kabupaten Banjarnegara direksi PT. PLN nomor
terpasang di semua jalan utama. 335.K/010/DIR/2003, yaitu;
Jaringan PJU ada yang berupa jaringan
bawah tanah dan jaringan udara. Akan Biaya listrik / bulan = daya lampu*(kW)
tetapi, masih banyak ditemui lampu PJU x 12,5 jam x 30 hari x tarif P-3
yang tidak termeter melainkan langsung
terhubung dengan jaringan listrik *daya lampu yang digunakan dalam
tegangan rendah milik PLN. perhitungan yaitu untuk lampu pijar
Berdasarkan hasil survei yang telah digunakan daya terbesar dikelas-nya,
dilakukan, kondisi existing lampu sedangkan untuk lampu pelepas gas
penerangan jalan umum Kabupaten digunakan 2x daya terbesar di kelasnya.
Banjarnegara yaitu,
 Jumlah APP adalah 61 buah. Berdasarkan Peraturan Menteri
 Jumlah tiang lampu penerangan ESDM No.30 Tahun 2012 tarif PJU (P-
jalan umum (LPJU) termeterisasi 3) yaitu Rp 861,00/kWh.
sebanyak 462 sedangkan tiang
LPJU tak termeterisasi sebanyak Contoh perhitungan :
186 dan jumlah keseluruhan lampu - Lampu SON 150 watt tidak
sebanyak 648 buah. termeter
Melihat masih banyaknya tiang LPJU o Daya terhitung (2 x daya terbesar di
yang tidak termeterisasi maka terdapat kelasnya) = 250 W x 2 = 500 W
peluang untuk penghematan energi
dengan cara meterisasi seluruh tiang o Maka;
LPJU di Banjarnegara. Biaya listrik/bulan = 500/1000 x
12,5 x 30 x 861
4. ANALISA KONSERVASI Biaya listrik/bulan = Rp 161.437,50
LAMPU PENERANGAN
JALAN UMUM Tabel 1 Biaya Listrik Existing
JUMLAH
4.1 Analisa Biaya Listrik PJU NO. RUAS JALAN
LAMPU
BIAYA (Rp)
Existing 1
JL. RAYA KALI BENDA -
12 1.151.991
Pada kajian ini membahas TUGU BATAS

penggunaan energi lampu penerangan 2 JL. TENTARA PELAJAR 32 3.084.332


3 JL. S. PARMAN 51 8.360.781 menyambung lampu PJU belum
4 JL. PEMUDA 40 3.948.370 termeterisasi ke jaringan terdekat atau
JL. LET. JEND. membuat jaringan baru untuk satu
5 45 3.971.753
SUPRAPTO kawasan lampu PJU.
JL.RAYA SEMAMPIR -
6
TUGU BATAS
22 1.858.428 Perhitungan biaya listrik lampu PJU
7
JL. HOS
5 387.867
meterisasi tiap bulan berdasarkan
COKROAMINOTO
JL. JEND. GATOT
Peraturan Menteri ESDM No.30 Tahun
8 4 684.128 2012 dengan asumsi lampu PJU
SUBROTO
JL. JEND. AHMAD menyala 12 jam per hari yaitu;
9 10 626.544
YANI
JL. SUNAN GRIPIT - - Biaya listrik/bulan = Biaya Beban
10 20 2.759.063
PERTIGAAN REJASA + Biaya Pemakaian
11 JL. JEND. SUDIRMAN 12 1.552.370
JL. MAY. JEND.
- Biaya Beban = 40 x Daya
12 23 3.670.724
PANJAITAN tersambung (kVA) x Biaya
13 JL. DIPAYUDA 69 2.428.060 pemakaian blok 1
14 JL. LET. JEND. SUTOYO 16 1.638.456
- Biaya pemakaian blok 1 = H1 x Rp
15 JL. GOTONG ROYONG 13 1.731.458 1.020,00/kVA
JL. KOL. BAMBANG
16 7 681.257 H1 adalah persentase batas hemat
SUGENG
17
JL. LET. JEND.
35 3.679.040 terhadap jam nyala rata-rata nasional x
KARJONO
daya tersambung (kVA). Dengan
18 JL. SELAMANIK 39 4.946.274
persentase batas hemat terhadap jam
19 JL. KI JAGAPATI 19 1.247.132
nyala rata- rata nasional adalah 50 %.
20 JL. STADION 5 581.176

21 JL. TIRTOSARI 19 1.161.920 - Biaya Pemakaian = Daya (kW) x


22 JL. VETERAN 9 987.123
12 jam x 30 hari x tarif P-3
23 JL. MT. HARYONO 8 868.955
Contoh perhitungan :
JL. HOS PARTO
24
ADIWIJAYA
6 619.749 - APP 1 Jl. Kalibenda terdiri dari 7
25
JL. KH. AHMAD
6 282.044
lampu PJU jenis SON 250 watt.
DAHLAN
- Daya tersambung 5500 VA.
26 JL. AL MUNAWAROH 11 1.775.813
- Maka;
JL. KPT. PIERE
27
TENDEAN
1 161.438 Biaya beban = 40 x 5,5 kVA x
28 ALUN - ALUN KOTA 106 2.284.964 (50% x Rp 1.020,00/kVA)
= 40 x 5,5 x 510
29 JL. YOS SUDARSO 3 484.313
= Rp 112.200,00
TOTAL 648 59.044.313 Biaya pemakaian = (7 x 250/1000)
Dari hasil rekapitulasi dan perhitungan kW x 12 jam x 30 hari x Rp
pada tabel di atas dapat dilihat bahwa 861,00/kWh
jumlah biaya listrik existing keseluruhan = 1,75 x 12 x 30 x 861
yaitu Rp 59.044.313,00. = Rp 542.430,00
Biaya listrik/bulan = Rp
4.2 Analisa Konservasi 112.200,00 + Rp 542.430,00
Dengan melihat masih banyaknya = Rp 654.630,00
lampu PJU yang belum termeterisasi
baik dikarenakan jaringan putus maupun Gambar denah jaringan lampu PJU
pasang baru, terdapat peluang untuk meterisasi terlampir. Berikut adalah
melakukan penghematan penggunaan hasil analisa dan perhitungan biaya
energi dengan cara meterisasi seluruh listrik PJU meterisasi.
lampu PJU, yaitu menyambung kembali Pada analisa ini terdapat tiang
jaringan yang putus dan atau memasang LPJU yang dicabut dikarenakan sudah
jaringan meterisasi baru. Pertimbangan tidak layaknya tiang lampu atau
meterisasi lampu PJU yaitu dengan
kebutuhan penerangan pada jalan yang TOTAL 622 41.360.948
telah terpenuhi. Dari hasil perhitungan dalam tabel
Tabel 2 Biaya Listrik Meterisasi
BIAYA
2 dapat dilihat bahwa jumlah lampu 622
NO. RUAS JALAN
JUMLAH LISTRIK buah dan jumlah biaya listrik meterisasi
LAMPU BULANAN
(Rp)
keseluruhan per bulan yaitu Rp
JL. RAYA KALI 41.360.948,00.
1 BENDA - TUGU 12 1.086.960 Jika dibandingkan dengan biaya
BATAS
JL. TENTARA existing dapat ditampilkan dalam tabel
2 30 2.706.180
PELAJAR berikut.
3 JL. S. PARMAN 55 4.803.085

4 JL. PEMUDA 39 2.606.250 Tabel 3 Perbandingan Biaya Existing dan


JL. LET. JEND.
Meterisasi
5 32 2.906.040 Biaya Biaya Listrik Persentase
SUPRAPTO
JL.RAYA per bulan (Rp) (%)
6 SEMAMPIR - 22 1.996.500 Existing 59.044.313 100
TUGU BATAS Meterisasi 41.360.948 70,5
JL. HOS Penghematan 17.702.365 29,5
7 COKROAMINOT 5 458.850
O
JL. JEND. Dari tabel 3 dapat dilihat bahwa
8 GATOT 5 396.858 penghematan biaya sebesar Rp
SUBROTO
JL. JEND. 17.702.365,00 atau 29,5 %.
9 11 987.030
AHMAD YANI
JL. SUNAN
GRIPIT - 4.3 Perhitungan Rencana Anggaran
10 18 1.578.420
PERTIGAAN Biaya
REJASA
JL. JEND.
Meterisasi lampu PJU baik
11 10 936.060
SUDIRMAN menyambung ke jaringan terdekat
JL. MAY. JEND.
12
PANJAITAN
19 1.633.470 maupun membuat jaringan baru
13 JL. DIPAYUDA 68 2.258.349
membutuhkan biaya pemasangan dan
JL. LET. JEND.
biaya investasi lainnya. Komponen-
14 16 1.356.120
SUTOYO komponen yang dibutuhkan dan
JL. GOTONG
15
ROYONG
11 942.150 diperhitungkan untuk biaya pemasangan
JL. KOL. meterisasi lampu PJU antara lain;
16 BAMBANG 9 725.178 - Pemasangan jaringan bawah
SUGENG
JL. LET. JEND. tanah
17 36 1.977.397
KARJONO - Bongkar tiang lampu dan
18 JL. SELAMANIK 42 2.991.928 armature
19 JL. KI JAGAPATI 18 1.069.452 - Bongkar stank dan lampu
masuk existing
20 JL. STADION 0 0 APP JL. S.
PARMAN
- Pemasangan jaringan udara
21 JL. TIRTOSARI 18 1.576.301
Pasang baru PLN (biaya
penyambungan PLN dan SLO
22 JL. VETERAN 7 632.190
per VA)
JL. MT.
23 8 709.680
HARYONO
24
JL. HOS PARTO
9 768.810 Dari hasil perhitungan berdasarkan
ADIWIJAYA
JL. KH. AHMAD
4 poin di atas didapatkan rencana biaya
25 6 509.820
DAHLAN anggaran sebesar Rp 256.053.196,00.
JL. AL
26
MUNAWAROH
11 937.674 Dengan mengetahui besar penghematan
JL. KPT. PIERE
masuk biaya tiap bulan sebesar Rp
27 0 0 APP JL. 17.702.365,00, payback period dapat
TENDEAN
PEMUDA
ALUN - ALUN dihitung dengan cara;
28 105 2.810.196
KOTA
masuk ( )
JL. YOS APP JL. ( )
29 0 0 ( )
SUDARSO HOS
PARTO
( )
DAFTAR PUSTAKA

[1] Angga Pratomo, Agung Nugroho,


Bambang Winardi. Perencanaan
Maka, dalam waktu 14,46 bulan ≈
Penataan Lampu Penerangan Jalan
15 bulan modal investasi atau rencana
Umum (LPJU) Kabupaten Semarang
anggaran biaya telah tertutup oleh
UPJ Ungaran. UNDIP.
penghematan biaya energi listrik.
[2] Pedoman Efisiensi Energi untuk
5. PENUTUP Industri diAsia
5.1 Kesimpulan
1. Jumlah biaya penggunaan energi [3] Wasiyono, Joy Sopater. Studi
listrik lampu penerangan jalan Ekonomi Meterisasi Penerangan Jalan
umum Kabupaten Banjarnegara Umum Kota Medan.USU. 2011
existing tiap bulan sebesar Rp
59.044.313,00. [4] Badan Standardisasi Nasional. SNI
2. Jumlah biaya penggunaan energi 7391:2008 : Spesifikasi Penerangan
listrik lampu penerangan jalan Jalan di Kawasan Perkotaan.
umum Kabupaten Banjarnegara
analisa meterisasi tiap bulan sebesar
BIODATA PENULIS
Rp 41.360.948,00. Maka besar
penghematan biaya analisa
Penulis bernama Gilang
meterisasi terhadap biaya existing
Surya Atmaja (L2F 009
tiap bulan yaitu Rp 17.702.365,00
020) lahir di Pati, 20
atau 29,5 %.
Desember 1991. Penulis
3. Jumlah rencana anggaran biaya
telah menempuh
analisa meterisasi yaitu Rp
pendidikan di TK Tirta
256.053.196,00.
Dharma, SD N
4. Payback Period analisa meterisasi
Petompon 07 Semarang,
lampu penerangan jalan umum yaitu
SMP N 3 Semarang, SMA N 3
14,46 bulan ≈ 15 bulan.
Semarang, dan saat ini sedang
menempuh pendidikan S1 di Teknik
5.2 Saran
Elektro Universitas Diponegoro.
1. PLN hendaknya memenuhi
permintaan pemasangan KWh meter
pada LPJU yang selama ini belum
Mengetahui,
termeterisasi.
Dosen Pembimbing
2. Bila PLN tidak dapat atau tidak
bersedia untuk memenuhi
permintaan meterisasi tersebut,
maka Pemkab Banjarnegara
disarankan mengambil langkah
inisiatif dengan memasang sendiri Ir. Agung Warsito, DHET
KWH meter pada LPJU yang ada di
kabupaten Banjarnegara, mengingat NIP 195806171987031002
sistem meterisasi lebih ekonomis.
3. Pemkab Banjarnegara hendaknya
mulai memperhatikan daerah-daerah
yang belum mendapatkan
penerangan jalan umum.

Anda mungkin juga menyukai