Anda di halaman 1dari 24

POKJA MKE

NO PERTANYAAN JAWABAN
1 Siapa yang memberikan edukasi kepada Semua pemberian informasi dan edukasi kepada pasien
pasien dan keluarga ? dan keluarga diberikan oleh setiap Tim PPA ( Profesional
pemberi Asuhan ) yang berkompeten dan dikoordinasi
oleh panitia PKRS.
2 Bagaimana cara anda mengetahui Melakukan verifikasi ulang ke pasien bahwa pasien dan
pencapaian keberhasilan edukasi yang keluarga bisa menerima dan memahami edukasi yang
diberikan ? diberikan.
3 Apa bukti edukasi telah diberikan kepada 1. Ada bahan materi yang diberikan kepada pasien dan
pasien ? atau keluarga.
2. Ada dokumen pemeberian edukasi yang
ditandatangani oleh pemberi edukasi dan penerima
edukasi.
4 Bagaimana komunikasi efektif antar PPA Komunikasi efektif antar pemberi pelayanan secara lisan
( Profesional Pemberi Asuhan ) secara dan komunikasi melalui telepon menggunakan
lisan dan komunikasi melalui telepon ? TULBAKON ( TULis Baca KONfirmasi ).
Pemberi pesan secara lisan memberikan pesan, penerima
pesan secara verbal baik langsung dan tidak langsung
melalui telepon harus melakukan proses Tulis pesan,
Baca ulang pesan dan konfirmasi pesan yang telah
diterima dari pemberi pesan.
POKJA PMKP
NO PERTANYAAN JAWABAN
1 Sebutkan 5 tipe insiden 1. KPC
Kondisi Potensial Cidera, kondisi kabel listrik yang dapat
mengakibatkan cidera
2. KNC
Kejadian Nyaris Cidera, kejadian yang belum sampai terjadi ke
pasien
3. KTC
Kejadian Tidak Cidera, kejadian yang sudah terjadi namun tidak
sampai cidera
4. KTD
Kejadian Tidak Diharapkan, kejadian yang sudah terjadi pada
pasien dan mengakibatkan cidera
5. Sentinel
Kejadian yang mengakibatkan cidera permanent / serius atau
kematian.
a. Kematian yang tidak diduga, termasuk, dan tidak tidak terbatas
hanya kematian yang tidak berhubungan dengan perjalanan
penyakit pasien atau kondisi pasien ( contoh, kematian setelah
infeksi pascaoperasi atau emboli paru – paru ) :
1) Kematian bayi aterm,
2) bunuh diri.
b. Kehilangan permanen fungsi yang tidak terkait dengan
penyakit pasien atau kondisi pasien,
c. Operasi salah tempat, salah prosedur, dan salah pasien,
d. Terjangkit penyakit kronik atau penyakit fatal akibat transfusi
darah atau produk darah atau transplantasi organ atau jaringan,
e. Penculikan anak termasuk bayi atau anak termasuk bayi
dikirim ke rumah bukan rumah orangtuanya,
f. Perkosaan, kekejaman di tempat kerja seperti penyerangan
( berakibat kematian atau kehilangan fungsi secara permanen ),
atau pembunuhan ( yang disengaja ) atas pasien, anggota staf,
Dokter, Mahasiswa Kedokteran, siswa latihan, serta
pengunjung atau Vendor / Pihak Ketiga ketika berada dalam
lingkungan Rumah Sakit.

2 Bagaimana Alur Segera buat Lapor Kepala Lakukan


Lapor atasan
Pelaporan Insiden laporan
insidennya.
langsung
Instalasi/Kepala
bagian.
Investigasi sesuai
grading

Lakukan analisa Lapor ke Panitia


Lapor Direktur Recomendasi PMKP
sesuai hasil
dan action plan
grading Maks. 2 x 24 jam

Umpan balik unit Lapor KKP-RS

3 Apa Indikator mutu Indikator mutu pelayanan unggulan, yaitu Pelayanan Wanita /
prioritas Rumah Sakit Kebidanan
Royal progress
POKJA PROGNAS
TB DOTS
NO PERTANYAAN JAWABAN
1 Apa itu TB DOTS dan bagaimana 1. Direct Observe Therapy Of Shortcourse
pelayanannya serta dimana ruangannya ? 2. Pasien setelah dilakukan asesmen dan dinyatakan
TB pasien akan diberikan pengobatan dan
dilakukan pencatatan oleh perawat yg bertanggung
jawab di Klinik TB.
3. Ruang 112A

2 Siapa Tim yang ada didalam Klinik TB Ketua : dr. Debi Febriani, Sp.P
DOTS Perawat di Ruang Tb Dots : Sr. Maniur Roma Ito dan
Sr. Leny Luthfiani Hasyim
Irna 2 : Sr. Florida
Irna 5 : Sr. Sri Maryati
Irna 6 : Sr. Sukaswanti
Instalasi Farmasi : Dewi Juliani
Laboratorium: Shinta Nur Laeni
Rekam Medis : Tika Wahyu Utami
3 Adakah skrining yang dilakukan untuk Ada, pasien yang berobat ke paru akan ditanya oleh
pasien TB bagian pendaftaran seperti : ada batuk, ada batuk
berdarah.
GERIATRI
1 Apakah di Rumah Sakit Royal Progress Ada,, pelayanan klinik Geriatri tingkat sederhana paling
ada klinik Geriatri ? Dan ruangannya ? sedikit terdiri atas rawat jalan dan kunjungan rumah
( home care ).
Di Ruang 104.
2 Kriteria pasien geriatri dan bagaimana Pasien geriatri usia ( 60 tahun )
prosedur pelayanan yang diberikan ? 1. Menderita lebih dari satu penyakit kronis atau
degeneratif dengan atau tanpa disertai penyakit
akut.
2. Menghadapi kesulitan untuk berjalan ( instability ),
mengalami jatuh ( falls ), atau imobilisasi
( bedridden ).
3. Menghadapi masalah untuk merawat diri sendiri (
self care ) seperti kesulitan makan atau berpakaian.
4. Mengalami penurunan daya ingat ( memory ) dini
atau gangguan tingkah laku ( behaviour ) dini.
5. Semua pasien lanjut usia yang datang ke Poliklinik
/ Instalasi Gawat Darurat akan dilakukan triase
apakah tergolong ke dalam pasien geriatri oleh
bagian registrasi / pendaftaran.
6. Untuk pasien lanjut usia biasa / yang tidak
memenuhi kriteria akan diteruskan ke Dokter
Spesialis yang sesuai dengan penyakitnya.
7. Pasien yang tergolong pasien Geriatri dan
memerlukan lanjutan assesmen ke Klinik Geriatri
( misalnya memiliki : penurunan status fungsional,
ada sindrom geriatri, gangguan kognitif -
demensia, jatuh – osteoporosis dan inkontinensia )
dari bagian pendaftaran / Dokter Spesialis /
Instalasi Gawat Darurat akan dirujuk ke Klinik
Geriatri dan dilakukan asesmen geriatri
komprehensif oleh Tim Terpadu Geriatri.

8. Perencanaan tatalaksana pasien geriatrik


disesuaikan dengan jenis pelayanan yang ada di
Rumah Sakit Royal Progress tingkat sederhana.
Pasien geriatrik yang memerlukan rawat inap akan
diberikan pelayanan rawat inap dan pasien geriatri
yang membutuhkan home care akan diberikan
pelayanan home care.

3 Siapa tim yang ada di dalam klinik Ketua : dr Dendi Kadarsan, Sp.PD, MM
geriatri ? anggota : IRJ : Sr. Lusiana Pandin dan
Sr. Pintha Nadapdap
Irna : Sr. Linda Yulianty dan
Sr. Florida S. Hutauruk
Fisioterapi : Irma Aryani dan
Sinung Haris Arianto
Gizi : Septi Puspitasari
Instalasi Farmasi : Dewi Julianti
PONEK
1 Tahukah apa itu PONEK Pelayanan Obstetrik Neonatal Emergency
Komprehensif
2 Tujuan dari pelayanan ponek Menurunkan kematian bayi baru lahir dan anak,
menurunkan angka kematian ibu
3 Siap tim yang terlibat dalam ponek Ketua : dr. Dewi Rochyantini, SP.OG
Wakil : dr. Novita Dewi, Sp.A. MHSA
Siapa saja yang termasuk tim PONEK
1. dr. Instalasi Gawat Darurat : dr. Eddy Wahyu,
dr. Astrid Ignatia Hermawan
2. Tim Kamar Bayi, Bidan, OK, dan IRJ

HIV
1 Apa yang di maksud dengan Kilinik Klinik VCT adalah klinik khusus untuk pelayanan
VCT konseling pra dan post test pasien yang pemeriksaan
HIV.
1 Bagaimana prosedur pasien jika Jika pasien terdiagnosa HIV (+) pihak Rumah Sakit
terdiagnosa HIV akan merujuk ke Rumah Sakit rujukan yang di tunjuk.
3 Siap tim yang terlibat dalam VCT HIV Koordinator pelayanan medis : dr. Wariyah, Sp.S
Koordinator VCT HIV : Bd. Maesaroh
Koordinator Pelayanan Non Medis : Benedictine
Widyasinta, MSI, PSI
Konselor VCT : Sr. Sr. Florida S. Hutauruk, Sr. Susihar,
Sr. Sri Maryati, Sr. Sukaswanti dan Bd. Nani Triyani
Petugas Laboratorium : Tiarma Rohana dan
Yuhen Rizaldi
PPRA
1 Apa kepanjangan dari PPRA dan PPRA : Program Pengendalian Resistensi Antimikroba
termasuk dalam pokja apa dalam termasuk dalam POKJA Program Nasional dalam
SNARS untuk PPRA tersebut ? SNARS
2 Sebutkan 4 Pilar PPRA dalam SNARS ? Program Pengendalian Resistensi Antimikroba dalam
Rumah Sakit yaitu terdiri dari :
1. Komite Program Pengendalian Infeksi.
2. Komite Farmasi dan Terapi.
3. Mikrobiologi Klinik.
4. Farmasi Klinik.

3 Apakah tujuan Program pengendalian 1. Menekan resistensi antibiotik.


resistensi antibiotik ? 2. Mencegah toksisitas akibat penggunaan antibiotik.
3. Menurunkan biaya akibat penggunaan antibiotik
yang tidak bijak.
4. Menurunkan risiko infeksi nosokomial Program
PPRA Rumah Sakit Royal Progress.
POKJA MFK
NO PERTANYAAN JAWABAN
1 Bagaimana cara penggunaan APAR di
Rumah Sakit Royal Progress ?

2 Berapa jumlah titik kumpul yang ada di Jumlah titik kumpul di Rumah Sakit Royal Progress ada 3
Rumah Sakit Royal Progress? titik yaitu :
1. Di depan pintu masuk Apotik ( Lobby Depan ) Rumah
Sakit.
2. Di samping Pos Security Utama ( sisi barat gedung
Rumah Sakit ).
3. Di Area parkir motor karyawan ( sisi timur gedung
Rumah Sakit ).
3 Bagaimana tata cara / prosedur evakuasi 1. Tetap tenang, jangan panik, jangan berlari, ikuti petunjuk
bila terjadi BENCANA ( Gempa ) dan arah evakuasi atau instruksi dari petugas evakuasi.
KEBAKARAN di Rumah Sakit Royal 2. Jangan mencoba mengambil barang yang tertinggal.
Progress? 3. Lepaskan sepatu hak tinggi ( yang mengenakan sepatu
hak tinggi ).
4. Gunakan tangga darurat dan ikuti petunjuk jalur evakuasi
menuju ke titik kumpul ( Assembly point ).
5. Jangan gunakan lift, karena lift tidak bekerja sewaktu
alarm berbunyi.
6. Jalan merangkak menuju tangga darurat, bila lorong
dipenuhi asap.
7. Tutup hidung dan mulut dengan saputangan atau tissue
yang telah dibasahi air guna menghindari dari
kemungkinan menghirup zat – zat beracun.
2. Keluar menuju Titik Kumpul ( Assembly Point ) yang
sudah di tentukan.
4 Arah Jalur Evakuasi 1. Logistik, Teknisi, ICU, OK, IRNA 5, lantai 6, 7, 8 dan 9
 Jalur evakuasi menuju pintu emergensi ( arah
selatan ), menuruni tangga menuju titik berkumpul di di
halaman parkir motor karyawan ( sisi timur gedung
Rumah Sakit Royal Progress )
2. Alfa Mart, Instalasi Gizi, Pendaftaran BPJS  Menuju
pintu keluar arah timur, titik berkumpul di halaman
parkir motor karyawan ( sisi timur gedung Rumah Sakit
Royal Progress ).
3. Laboratorium, Pelayanan Medis dan IRNA 3  Jalur
evakuasi menuju tangga darurat bagian tengah (
belakang lift ), menuruni tangga menuju titik kumpul di
samping Pos Security Utama ( sisi barat gedung Rumah
Sakit Royal Progress ).
4. IRJ lantai 2 dan lantai 3, IRNA 2, RSMC, RDAC, Kitty
Centre  Jalur evakuasi menuju tangga darurat,
menuruni tangga menuju halaman depan pintu masuk
Apotik ( lobby depan ) Rumah Sakit Royal Progress sisi
utara.
5. IRJ lantai 1, MCU, HD, Radiologi, Farmasi, Rekam
Medis  Jalur evakuasi menuju titik berkumpul di
halaman depan pintu masuk Apotik ( lobby depan )
Rumah Sakit Royal Progress sisi utara.
6. Admision / registrasi, kasir, operator, Royal Cafe,
Customer Service, Poli Bedah  Jalur evakuasi menuju
titik kumpul di Samping Pos Security Utama ( sisi barat
gedung Rumah Sakit Royal Progress ).
5 Tindakan apa yang harus dilakukan bila
terjadi kebakaran ?

6 Bila listrik Rumah Sakit Royal Progress Bila listrik terganggu dan padam maka dalam 7 detik (jeda
terganggu dan padam ? waktu) terhitung sejak waktu pemadaman listrik, genset akan
berfungsi dan listrik akan berfungsi kembali. Untuk beberapa
lokasi seperti ICU, OK, Laboratorium ( alat - alat
Laboratorium ) bila terjadi gangguan aliran listrik maka akan
diback up dengan UPS sehingga tidak terdapat jeda waktu.
7 Bila ketersediaan air Bersih Rumah Sakit Bila air terganggu maka cadangan air di bak penampungan
Royal Progress terganggu ? akan dapat memenuhi kebutuhan air selama 1 hari saja.
Selama proses penggunaan cadangan air di bak penampung
tersebut maka kebutuhan air akan dikirim oleh perusahaan
air rekanan dengan estimasi waktu pengiriman 5 – 10 jam.
Perlu diketahui bahwa sumber air Rumah Sakit Royal
Progress berasal dari PAM.
8 Kode Bencana dan Kedaruratan di Rumah
Sakit Royal Progress

9 Klasifikasi dan Simbol B3


POKJA PKPO
NO PERTANYAAN JAWABAN
1 Sebutkan kategori obat HIGH ALERT di Narkotik, Psikotropik, Elektrolit pekat, Norum, Sentinel
Rumah Sakit Royal Progress
2 Bagaimana cara pengelolaan troli atau 1. Obat yang ada di Trolley Emergency masa expired
emergency kit date nya minimal 6 bulan.
2. Pastikan Trolley Emergency terkunci dengan kunci
disposible berkode.
3. Digunakan diganti oleh petugas Farmasi dalam
waktu 1 x 24 jam.

3 Siapa dan apa yang dilakukan ketika 1. Siapa : adalah orang yang menemukan kejadian efek
menemukan pasien mengalami efek samping obat / alergi obat.
samping dan alergi obat 2. Membuat laporan pada Formulir MESO dalam
waktu 1 x 24 jam dan diserahkan kepada
petugas Farmasi Klinis.

4 Bagaimana penanganan obat multidose Multi dosis :


1. Vial multi dosis yang telah dibuka hanya dapat
digunakan 28 hari setelah tanggal kemasan dibuka,
kecuali.
2. Produsen obat tersebut menyatakan lain dan produk
vaksin.
3. Vial obat multi dosis yang telah dibuka, diberi label
yang berisi paraf petugas yang membuka
kemasannya.
4. Tanggal kemasan dibuka dan tanggal atau waktu
kadaluarsanya.
5. Obat multi dosis yang telah dibuka, harus diperiksa
secara visual untuk memastikan bahwa tidak terjadi
kontaminasi.
6. Kemasan obat multi dosis yang belum dibuka, dapat
digunakan hingga tanggal kadaluarsa yang telah
ditetapkan produsen.

5 Berapakah standart suhu dan 1. kulkas : 2 – 8o C


kelembaban udara penyimpanan obat 2. Suhu Kamar : 22 - 25o C
3. Kelembaban : 45 - 70o C
POKJA SKP
NO PERTANYAAN JAWABAN
1 Sebutkan 6 Sasaran Keselamatan Pasien 1. Ketepatan Identifikasi pasien.
2. Peningkatan Komunikasi efektif.
3. Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai
( High – alert medication ).
4. Kepastian tepat lokasi, tepat prosedur dan tepat
pasien operasi.
5. Pengurangan risiko infeksi.
6. Pencegahan risiko pasien jatuh.
2 Ada berapa cara yang digunakan dalam Ada 2 cara :
mengidentifikasi pasien? 1. Verbal : menanyakan nama tgl lahir pasien ( pasien
Compos mentis /sadar ).
Bila menanyakan ke pasien 1 x shift selanjutnya
secara visual.
2. Visual : melihat kegelang pasien dua dari 3 identitas
pasien ( untuk pasien koma ).
3 Kapan saja dilakukan prosedur 1. Sebelum memberikan obat.
identifikasi pasien ? 2. Sebelum mengambil sampel darah.
3. Sebelum dilakukan tindakan medis.
4. Sebelum pemberian transfusi darah.
5. Saat memberikan Diit.
4 Gelang identifikasi apa saja yang 1. Gelang identifikasi :
digunakan di Rumah Sakit ? a. Pasien laki – laki : biru muda,
b. Pasien perempuan : Merah muda / pink.
2. Gelang pasien risiko jatuh : kuning.
3. Gelang alergi : merah.
4. Gelang DNR : ungu.

5 Bagaimana prosedur komunikasi yang Komunikasi menggunakan TULBAKON ( Tulis Lapor


efektif ? Baca Ulang Konfirmasi ) dan kemudian Cap konfirmasi,
metode komunikasi efektif menggunakan SBAR dan
dalam penulisan menggunakan SOAP.
6 Obat – obat apa saja yang termasuk 1. High Risk : insulin, heparin.
dalam high alert medications ? 2. High Konsentrat : Kcl, Nacl 3 %, , MgSo4, Natrium
Bicarbonat.
3. Lasa ( Look Like Sound Like )/ bentuk sama, nama
sama : Amlodipin 5 mg dengan amlodipine 10 mg.
4. NORUM ( Nama Obat Rupa Ucapan Mirip ) :
Aminofusin dengan Comafusin

7 Bagaimana prosedur penyimpanan obat


Penyimpanan difarmasi dan diunit khusus seperti kamar
–obatan tersebut ? operasi dan ICU dan pengoplosan oleh petugas farmasi
dan dilakukan double croscek sebelum pemberian (
KATIM / PJ Shift ).
8 Bagaimana memastikan tepat lokasi 1. Operasi terencana penandaan lokasi operasi 1 hari
tepat prosedur sebelum tindakan, pada organ 2 sisi / multiple
dengan menggunakan spidol 70 ( permanen ) oleh
Dokter Operator. Untuk pasien cito penandaan
dilakukan sebelum pasien dianestesi.
2. Penandaan tidak boleh dilakukan pada operasi SC,
gigi, bayi premature.
3. Penandaan operasi dengan tanda ( → )
4. Cheklist keselamatan operasi :
a. Sign in : sebelum dilakukan anastesi,
b.Time Out : dilakukan diruang operasi sebelum
insisi,
c. Sign Out : setelah operasi selesai ( ruang RR ).
9 Ada berapa cara cuci tangan ? Ada 2 cara :
1. Dengan air mengalir.
2. Dengan Handrub.
10 Berapa lama dilakukan masing – masing 1. Dengan air waktunya 40 – 60 detik.
cara cuci tangan tersebut ? 2. Dengan handrub wakunya 20 – 30 detik.

11 Ada berapa langkah cuci tangan ? 6 langkah.

12 Kapan saat kita harus melakukan cuci 1. Sebelum kontak dengan pasien.
tangan ? 2. Sebelum tindakan aseptic / prosedur.
3. Setelah kontak dengan pasien.
4. Setelah terkena cairan tubuh pasien.
5. Setelah menyentuh lingkungan pasien.
13 Bagaimana pencegahan risiko jatuh 1. Assesment risiko jatuh dilakukan pada saat pasien
masuk, dan dapat diulang pershift dan bila ada
perubahan kondisi.
2. Pengkajian risiko jatuh untuk anak-anak
menggunakan ( Humpty dumpty ).
3. Pasien dewasa menggunakan ( Morse Fall Scale ).
4. Risiko jatuh sedang menggunakan gelang kuning.
5. Risiko jatuh tinggi menggunakan gelang kuning dan
papan akrilik.
6. Intervensi risiko jatuh.
POKJA TKRS
NO PERTANYAAN JAWABAN
1 Visi, misi dan value Rumah Sakit 1. Visi dari Rumah Sakit Royal Progress adalah
Royal Progress ? meningkatkan kualitas kehidupan lahir batin manusia
secara seimbang beserta lingkungan hidupnya sejalan
dengan waktu.
2. Misi Rumah Sakit Royal Progress adalah menjadi
organisasi medis yang inspiratif dan relevan yang
memberikan pelayanan kesehatan terjangkau melalui
perawatan pasien terintegrasi dan komitmen untuk secara
konsisten meningkatkan standar perawatan klinis untuk
menjadi mitra terpercaya dalam manajemen berkelanjutan
hidup pasien.
3. Nilai yang dianut Royal Progress adalah
a. Keluarga : Anda adalah inspirasi terbaik kami,
b. Disiplin : Taat dan tertib terhadap 5R ( Ringkas,
Resik, Rapih, Rawat, Rajin ),
c. Tanggung Jawab : Komitmen penuh terhadap
keselamatan dan pengalaman positif pasien,
d. Produktifitas : Menyeediakan pelayanan kesehatan
terintegrasi yang berkualitas, terjangkau dan
berkesinambungan,
e. Berpengetahuan luas : Tenaga professional terbaik
yang berkomitmen untuk terus belajar dan bertumbuh.

2 Jelaskan sistem koordinasi dalam Bukti pelaksanaan Komunikasi efektif TULBAKON dan
pergantian shift dan proses transfer ISBAR dalam operan shift setiap unit, dan antar PPA.
pasien ? Serta proses transfer pasien : Komunikasi ISBAR, Formulir
Transfer dan operan bed site ( terintegrasi ).

3 Dokumen regulasi yang ada di 1. Pedoman Pelayanan Unit.


setiap unit ? 2. Pedoman Pengorganisasian Unit.
3. Kebijakan Unit.
4. Program Kerja Unit.
5. Pedoman / Panduan Kerja.
6. SPO.
7. RKK dan SPK semua Staf Klinis di unit masing –masing.

4 Jelaskan prilaku yang tidak 1. Perilaku yang tidak layak ( inappropriate ) seperti kata –
mendukung budaya keselamatan, kata atau bahasa tubuh yang merendahkan atau
hal penting yang diperhatikan menyinggung perasaan sesama staf, misalnya mengumpat
dan memaki.
dalam budaya keselamatan dan
2. Perilaku yang mengganggu ( disruptive ) antara lain
alur pelaporannya jika terjadi perilaku tidak layak yang dilakukan secara berulang,
pelanggaran budaya keselamatan? bentuk tindakan verbal atau nonverbal yang
membahayakan atau mengintimidasi staf lain, dan “
celetukan maut ” adalah komentar sembrono di depan
pasien yang berdampak menurunkan kredibilitas staf klinis
lain. Contoh mengomentari negatif hasil tindakan atau
pengobatan staf lain di depan pasien, misalnya “ obatnya
ini salah, tamatan mana dia...?”, melarang Perawat untuk
membuat laporan tentang kejadian tidak diharapkan,
memarahi staf klinis lainnya di depan pasien, kemarahan
yang ditunjukkan dengan melempar alat bedah di kamar
operasi, serta membuang Rekam Medis di ruang rawat.
3. Perilaku yang melecehkan ( harassment ) terkait dengan
ras, agama, dan suku termasuk gender.
4. pelecehan seksual.

Hal – hal penting menuju budaya keselamatan


1. Staf Rumah Sakit mengetahui bahwa kegiatan operasional
Rumah Sakit berisiko tinggi dan bertekad untuk
melaksanakan tugas dengan konsisten serta aman.
2. Regulasi serta lingkungan kerja mendorong staf tidak takut
mendapat hukuman bila membuat laporan tentang kejadian
tidak diharapkan dan
3. kejadian nyaris cedera.
4. Direktur Rumah Sakit mendorong tim keselamatan pasien
melaporkan insiden keselamatan pasien ke tingkat nasional
sesuai dengan peraturan Perundang - undangan.
5. Mendorong kolaborasi antarstaf klinis dengan pimpinan
untuk mencari penyelesaian masalah keselamatan pasien.

Alur pelaporan pelanggaran buadaya keselamatan :


POKJA PPI
NO PERTANYAAN JAWABAN
1 Ada berapa cara cuci tangan dan berapa Ada 2 cara cuci tangan yaitu :
lama dilakukan masing masing cara cuci 1. Dengan air mengalir , waktunya 40 – 60 detik
tangan tersebut ? 2. Dengan Handrub berbasis alcohol, waktunya 20 – 30
detik.
2 Ada berapa langkah cuci tangan dan Cuci tangan ada 6 langkah ( peragakan kebersihan
peragakan cara cuci tangan yang benar ? tangan)

3 Kapan semua petugas di Rumah Sakit Semua petugas yang bekerja di Rumah Sakit Royal
Royal Progress harus melakukan Progress harus melakukan kebersihan tangan pada 5
kebersihan tangan ? MOMEN yaitu :
1. Sebelum kontak dengan pasien.
2. Sebelum tindakan aseptic.
3. Sesudah kontak dengan pasien.
4. Sesudah terkena cairan tubuh pasien.
5. Sesudah kontak dengan lingkungan sekitar pasien.

4 Bagaimana pemilahan sampah infeksius Sampah infeksius dibuang ketempat sampah infeksius
dan non infeksius, benda tajam dan yang dilapisi kantong plastik berwarna kuning, Sampah
cair ? non infeksius dibuang ketempat sampah yang dilapisi
kantong plastic warna hitam, Sampah benda tajam dan
jarum dibuang kedalam safety box, Limbah cair
dibuang IPAL.
5 Bagaimana cara penanganan bila ada Pasang warning sign untuk mengamankan lokasi,
tumpahan darah ? Ambil spillkit, Gunakan APD, lalu desinfeksi area
tumpahan dengan cairan desinfektan lalu resap dengan
underpad pada area tumpahan, Buang Underpad
kekantong plastic warna kuning dan buang ketempat
sampah infeksius, Kemudian lakukan desinfeksi pada
bagian permukaan yang terkena tumpahan dengan
menggunakan cairan desinfektan. Lalu lepaskan APD
kemudian cuci tangan.
6 Bagaimana prosedur penanganan pasien Bila ditemukan pasien infeksius di Poliklinik atau
infeksius ? Instalasi Gawat Darurat akan ditempatkan diruang
isolasi, jika ditemukan pasien infeksius dirawat inap
pasien akan diedukasi dan dipindahkan keruang isolasi
dan jika ruang isolasi penuh akan ditempatkan
diruangan biasa dengan system kohorting. Petugas
menggunakan APD sesuai dengan kewaspadaan
berbasis transmisi.
POKJA KKS
NO PERTANYAAN JAWABAN
1 Jelaskan tentang alur pelaksanaan Setelah Perawat bekerja selama 1 tahun, perawat yang
proses kredensial perawat di Rumah bersangkutan mengajukan permohonan untuk dilakukan
Sakit Royal Progress ? kredensi kepada kepala ruangan melalui surat yang
dilampiri port to folio, untuk kemudian dilanjutkan pada
manajer keperawatan yang akan mengajukan kepada
Direktur Utama. Setelah itu Direktur Utama
mengkoordinasikan kepada Komite Keperawatan dan
ketua Komite Keperawatan kepada Sub Komite
Kredensial Keperawatan untuk melakukan kredensi
kepada perawat yang bersangkutan sesuai dengan
permintaan Direktur Utama. Hasil kredensi yang
dilakukan berupa Rincian Kewenangan Klinis Perawat
yang bersangkutan diajukan kepada Direktur Utama
untuk dibuatkan Surat Penugasan Klinis atas nama
perawat yang bersangkutan.
2 Dokumen apa saja yang perlu ada dalam 1. Kualifikasi : KTP, NPWP, BPJS, Curiculum Vitae,
file kepegawaian ? Psikotest, Hasil MCU.
2. Pendidikan : Ijazah, Trankrip Nilai, Verifikasi
Pendidikan.
3. Pelatihan : Sertifikat pelatihan yang pernah diikuti.
4. Kompetensi : Surat Penugasan, Surat Kewenangan,
dokumen kredensial, STR, SIP, Evaluasi Kinerja
( KPI )

3 Jelaskan tentang alur proses Proses rekrutment dimulai dari perencanaan staff yang
rekrutment ? biasanya dibuat pada awal tahun oleh masing-masing
unit dan kemudian dikumpulkan oleh Unit SDM dan
disahkan oleh Direktur Rumah Sakit. Setelah kebutuhan
terdokumentasi, proses selanjutnya Unit kerja dapat
mengajukan permintaan pengadaan SDM kepada Unit
SDM dengan menggunakan Formulir Permintaan
Tenaga Kerja ( PTK ). Hal ini berlaku juga untuk
pengadaan karena karyawan mengundurkan diri ataupun
mutasi antar unit.
Setelah Unit SDM memperoleh Form PTK yang telah
lengkap di setujui oleh Manager / Direktur terkait maka
Unit SDM mulai mencari kandidat sesuai kebutuhan.
Proses pencarian dapat melalui media Iklan Lowongan,
Referensi dari karyawan, Surat masuk, bahkan melalui
kerjasama dengan institusi pendidikan.
POKJA HPK
NO PERTANYAAN JAWABAN
1 Apa yang anda ketahui tentang 1. Setiap pasien baru rawat jalan dan setiap pasien
pemberian informasi Hak Pasien dan rawat inap akan dijelaskan tentang hak dan
Keluarga tanggung jawab pasien.
2. Petugas Admission memberikan informasi kepada
pasien dan atau keluarga tentang 18 butir hak
pasien ( sesuai pasal 32 UU No. 44 tahun 2009
tentang Rumah Sakit ).
3. Petugas Admission memberikan informasi kepada
pasien dan atau keluarga tentang tanggung jawab
dan kewajiban pasien ( sesuai pasal 28 Peraturan
Menteri Kesehatan RI No. 69 tahun 2014 tentang
Kewajiban Rumah Sakit dan Kewajiban Pasien ).
4. Petugas Admissioan juga memberikan informasi
tentang persetujuan umum tindakan kedokteran.
5. Setelah pemberian informasi, petugas admission
akan melakukan verifikasi tentang pemahaman
pasien
6. Bila pasien dan atau keluarga sudah mengerti,
maka pasien dan atau keluarga diminta untuk
menandatangani form persetujuan umum tentang
hak, kewajiban dan tanggung jawab pasien serta
persetujuan umum tindakan kedokteran
7. Pasien dan atau keluarga diberi materi / laeflet
tentang Hak, kewajiban dan tanggung jawab pasien
dan keluarga

2 Apa yang anda lakukan bila ada pasien 1. Perawat memberikan informasi kepada pasien
menginginkan pelayanan rohani ? tentang pelayanan kerohanian di Rumah Sakit
Royal Progress
2. Perawat memberikan formulir serta meminta
keluarga pasien / pasien untuk mengisi formulir
dan formulir yang sudah diisi diserahkan ke
Customer Service.
3. Customer Service / Admission akan menghubungi
petugas kerohanian atas permintaan di formulir
tersebut.
4. Customer Service akan konfirmasi nama dan
waktu petugas pelayanan ini kepada pasien dan
keluarga pasien.
5. Bila janji sudah pasti, Customer Service /
Admission harus beritahu Perawat di lantai yang
akan dikunjungi kerohanian dan Petugas Securuty
untuk penerimaan tamu.
2. Petugas Kerohanian datang ke Rumah Sakit Royal
Progress dan wajib lapor ke Petugas Security.

3 Apa yang anda ketahui tentang cara anda 1. Setiap penunggu pasien diberi kartu tunggu.
melindungi pasien dari kekerasan fisik ? 2. Setiap pengunjung yang datang diluar jam
berkunjung harus lapor ke petugas Security.
Petugas Security akan meminta pasien mengisi
buku tamu dan meninggalkan kartu identitas dan
Petugas Security akan menyerahkan kartu visitor
pada pengunjung.
3. Setiap lantai rawat inap ada Petugas Security dan
CCTV.
4. Untuk masuk ke area rawat inap yang ada pasien
bayi, anak dan geriatri melewati pintu yang ada
aksesnya.

4 Apa yang ketahui tentang perlindungan 1. Petugas Admission akan memberikan informasi
barang milik pasien ? pada pasien atau keluarga yang akan rawat inap
tentang tanggung jawab Rumah Sakit dalam
perlindungan harta benda milik pasien.
2. Bila pasien tidak dapat melindungi harta benda
miliknya, maka perlindungan akan diambil alih
oleh Rumah Sakit.
3. Petugas akan mencatat jenis dan kondisi barang
dan melakukan serah terima dengan pasien /
pengantar menggunakan Formulir Serah Terima
Barang.
4. Barang disimpan ditempat yang terkunci sesuai
lokasi pasien ( untuk pasien Instalasi Gawat
Darurat dan Instalasi Rawat Jalan disimpan di
kantor Security. Untuk pasien rawat inap disimpan
di lemari terkunci di ruang Kepala Ruangan ).

4 Bagaimana Alur penanganan komplain Pada Jam Kerja : Bila ada komplain akan diselesaikan
pada jam kerja dan diluar jam kerja ? dulu oleh unit, bila unit tidak dapat menyelesaikan,
maka hubungi Customer Service untuk menyelesaikan,
bila membutuhkan jawaban dari manajemen, Customer
Service akan menghubungi manajemen, dan jawaban
dari manajemen akan disampaikan oleh Customer
Service ke pasien.
Diluar Jam Kerja : Bila ada komplain akan
diselesaikan dulu oleh unit, bila unit tidak dapat
menyelesaikan, maka hubungi MOD, untuk
menyelesaikan, bila pasien tetap belumpuas, MOD
melaporkan ke Customer Service untuk menindaklanjuti
keesokan harinya ke pasien, bila membutuhkan jawaban
dari manajemen, Customer Service akan menghubungi
manajemen, dan jawaban dari manajemen akan
disampaikan oleh Customer Service ke pasien.
POKJA PAB
NO PERTANYAAN JAWABAN
1 Kapan dilakukan time out ? Sebelum dilakukan insisi pada pasien
2 Siapa yang melakukan time out ? Perawat sirkuler
3 Bagaimana prosedur penandaan lokasi Orang yang bertanggung jawab untuk membuat
yang akan dioperasi di Rumah Sakit penandaan pada pasien adalah Operator / orang yang
Royal Progress ? akan melakukan tindakan operasi.
Operator yang membuat penandaan itu harus hadir pada
operasi tersebut.
Penandaan titik yang akan dioperasi adalah pasien ikut
dilibatkan, terjaga dan sadar sebaiknya dilakukan
sebelum pemberian obat premedikasi
Tanda berupa “→” dititik yang akan dioeprasi.
Tanda harus dibuat dengan spidol permanen 70.
Bagaimana prosedur Checklist Pembacaan dan pengisian Formulir sign in yang
Keselamatan operasi ? dilakukan sebelum pasien diinduksi, time out dilakukan
sebelum insisi, sign out dilakukan pasien keluar dari
kamar operasi.
POKJA AKSES KE RUMAH SAKIT DAN KONTINUITAS PELAYANAN ( ARK )
NO PERTANYAAN JAWABAN
1 Bagaimana prosedur skrining pasien di 1. Skrining pasien di rumah sakit dapat dilakukan oleh
Rumah Sakit ? seluruh bagian di Pelayanan Rumah Sakit dengan
melihat kebutuhan dan kemampuan Rumah Sakit
dalam melayani kebutuhan pasien tersebut.
2. Skrining dilakukan pada kontak pertama baik di
dalam maupun di luar Rumah Sakit.
3. Skrining dapat dilakukan secara visual, wawancara
( asesmen : fisik, pemeriksaan laboratorium, thorax
foto ).
2 Bagaimana prosedur triase di Rumah 1. Triase di Rumah Sakit Royal Progress hanya
Sakit ? dilakukan di Instalasi Gawat Darurat.
2. Triase dimaksudkan untuk menentukan prioritas
penanganan sesuai kegawatan pasien.
3. Triase di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit
Royal Progress menggunakan ATS ( Australian
Triage Scale ), yang teridiri dari skala
prioritas 1 – 5 dengan kualifikasi 1 mendapat
prioritas pertama.
4. Triase juga dilakukan bila terjadi disaster atau KLB
dengan menggunakan warna ( merah, kuning, hijau,
hitam ).
3 Bagaimana prosedur penerimaan pasien Prosedur berdasarkan SPO penerimaan pasien baru
rawat jalan dan rawat inap di Instalasi rawat jalan dan rawat inap di Instalasi Gawat Darurat
Gawat Darurat ?
4 Apa kriteria pasien masuk dan keluar Kriteria pasien masuk ICU
ICU  Pasien prioritas 1 ( satu )
Pasien ini merupakan pasien sakit kritis, tidak stabil
yang memerlukan terapi intensif seperti: dukungan /
ventilasi, infus obat – obat vasoaktif kontinyu, dan
lain – lainnya.
 Pasien prioritas 2 ( dua )
Pasien ini memerlukan pelayanan pemantauan
canggih di ICU, sebab sangat beresiko untuk
mendapatkan terapi intensif segera, seperti
pemantauan intensif menggunakan pulmonary
arterial catheter
 Pasien prioritas 3 ( tiga )
Pasien ini merupakan pasien sakit kritis dan tidak
stabil dimana status kesehatan sebelumnya, penyakit
yang mendasarinya atau penyakit akutnya, baik
masing – masing atau kombinasinya sangat
mengurangi kemungkinan kesembuhan dan /atau
mendapat manfaat dari terapi di ICU. Terapi pada
pasien prioritas ini hanya untuk mengatasi penyakit
akutnya saja, dan usaha terapi mungkin tidak sampai
melakukan intubasi atau resusitasi kardiopulmoner.
Kriteria pasien keluar ICU
Pasien di pindahkan dari ICU berdasarkan pertimbangan
medis oleh kepala ICU dan tim yang merawat pasien
 Pasien prioritas 1 ( satu )
Pasien prioritas 1 ( satu ) dikeluarkan dari ICU bila
kebutuhan untuk terapi intensif telah tidak ada
lagi, atau bila terapi secara intensif telah gagal atau
tidak bermanfaat sehingga prognosis jangka pendek
jelek.
 Pasien prioritas 2 ( dua )
Pasien prioritas 2 ( dua ) dikeluarkan dari ICU bila
hasil pemantauan menunjukkan bahwa perawatan
intensif tidak dibutuhkan dan pemantauan intensif
selanjutnya tidak diperlukan lagi.
 Pasien prioritas 3 ( tiga )
Pasien prioritas 3 ( tiga ) dikeluarkan dari ICU bila
kebutuhan untuk terapi intensif telah tidak ada lagi.
Namun mungkin pasien demikian dikeluarkan lebih
dini bila kemungkinan sembuh atau manfaat terapi
intensif kontinyu kecil.
5 Bagaimana penangan pasien resusitasi
jantung – paru.
POKJA PELAYANAN DAN ASUHAN PASIEN ( PAP )
NO PERTANYAAN JAWABAN
1 Apa saja yang termasuk Pelayanan 1. Pasien keadaan darurat.
pasien yang berisiko tinggi ? 2. Pasien menggunakan layanan resusitasi.
3. Pasien dengan pemberian darah dan produk darah.
4. Pasien yang menggunakan alat bantu kehidupan
( ventilator ).
5. Pasien yang menjalani dialysis.
6. Pasien yang menggunakan alat pengekang atau
restrain.
7. Pasien yang menderita penyakit menular dan
penurunan kekebalan tubuh.
2 Bagaiamana penyimpanan, penyajian 1. Makanan disiapkan dan disimpan dengan cara
dan pendistribuasian makanan ke mengurangi risiko kontaminasi dan pembusukan.
pasien ? 2. Makanan didistribusi secara tepat waktu dan
memenuhi permintaan.
3. SPO penyimpanan, penyajian dan pendistribusian
makanan.
3 Bagaimana prosedur penanganan pasien 1. Rumah Sakit memahami kebutuhan pasien yang
–pasien dalam tahap terminal ? pada akhir kehidupa dengan menyediakan ruangan
khusus bagi pasien tahap terminal
2. Mengisi formulir asesmen awal atau ulang pasien
terminal.
3. Membuat renpra sesuai keadaan pasien.
4. SPO pasien terminal.
4 Bagaiamana prosedur penaganan pasien Restrain adalah suatu metode atau cara pembatasan /
restrain ? restriksi yang disengaja terhadap gerakan atau perilaku
seseorang. Restrain dilakukan setelah diberikan
asesmen, pemberian edukasi dan persetujuan. Jenis-
jenis restrain:
1. Pembatasan fisik.
2. Pembatasan mekanis.
3. Survilens teknologi.
4. Pembatasan kimia.
5. SPO penggunaan restrain.
POKJA ASESMEN PASIEN ( AP )
NO PERTANYAAN JAWABAN
1 Bagaimana prosedur pengkajian nyeri ? Lakukan skrining nyeri dilakukan dengan metode
PQRST. Bila pasien ada nyeri; lanjutkan dengan
pengkajian nyeri :
1. Pengkajian nyeri untuk neonates menggunakan
NIPS ( Neonatus Infants Pain Scale
).
2. Usia < 1 tahun menggunakan FLACCS.
3. Usia > 3 tahun menggunakan Wong Backer.
4. Dewasa menggunakan Numeric Scale.
5. Pasien tidak sadar menggunakan Comfort Scale.
2 Bagaimana upaya pencegahan risiko 1. Lakukan asesmen awal : dilakukan saat awal pasien
jatuh ? masuk.
2. Asesmen ulang : dilakukan bila terjadi perubahan
kondisi.
3. Tindakan atau monitoring risiko jatuh dilakukan per
shift dengan menggunakan metode : IDMR
POKJA MANAJEMEN INFORMASI REKAM MEDIS
NO PERTANYAAN JAWABAN

1 Bagaimana seorang yang akan berobat / RSRP memiliki kebijakan dan prosedur bahwa pasien
mendapatkan asuhan pelayanan yang akan berobat ( RJ, Gadar, RI, penunjang ) harus
kesehatan di Rumah Sakit Royal tercatat di SIM_RS ( Helix )
Progress ?
2 Bagaimana saudara membedakan antara Pasien terpasang GELANG IDENTITAS PASIEN
pasien dan bukan pasien di Ruang rawat berwarna pink : wanita, biru muda =:pria
inap ?
3 Apa yang saudara ketahui tentang berkas Berkas yg berisikan catatan dan dokumen ttg identitas
rekam medis ? pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan
pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien
4 Mengapa rekam medis bersifat rahasia ? Mengacu
1. PP No 10 Tahun 1966 ( Ayat 1, 2 )
2. UU Praktik Kedokteran No 29 / 2004 Pasal 47 ayat
2, Pasal 48
3. PMK No 269 / 2008

5 Apa yang saudara ketahui tentang Aspek PMK 269 / 2008 pasal 12
kepemilikan berkas rekam medis ? 1. Berkas Rekam Medis milik Rumah Sakit.
2. Isi milik pasien dlm bentuk ringkasan Rekam Medis
( disalin, di copy )
6 Bagaimana cara Rumah Sakit 1. Rumah Sakit mengembangkan suatu kebijakan
melindungi Rekam Medis pasien dari bahwa yang diberikan kewenangan mengakses
kehilangan / kerusakan / rekam medis klinis adalah para PPA yang
penyalahgunaan ? memberikan layanan kepada pasien tersebut, selain
PPA diatur tersendiri.
2. Berkas Rekam Medis disimpan di Instalasi Rekam
Medis.
7 Adakah standarisasi singkatan dan Rumah Sakit telah mensosialisasikan singkatan dan
simbol yang boleh dipakai di Rumah simbol yang boleh digunakan dalam pelayanan
Sakit Royal Progress ?

Pertanyaan hijau tambahan untuk PPA

Anda mungkin juga menyukai