Full Hukum Islam
Full Hukum Islam
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Riba merupakan pendapatan yang di peroleh secara tidak adil. Riba telah
berkembang sejak zaman jahiliyah hingga sekarang ini. Sejak itu banyaknya
bangsa arab terhadap jual beli maupun pinjam-meminjam barang dan jasa.
seseorang dan memungut biaya jauh di atas dari pinjaman awal yang di berikan
adanya riba. Karena sudah mendarah daging, Allah SWT melarang riba secara
riba. Perlu adanya pemahaman yang luas, agar tidak terjerumus dalam Riba.
menyeluruh.
1.2 Rumusan Masalah
1
1.3 Maksud dan Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Riba
atau modal secara bathil.
pinjaman adalah haram. Ini dipertegas dalam Al-Qur'an Surah Al-Baqarah ayat
275 :“...padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba... .”
3
B. Macam-Macam Riba
Menurut para fiqih, riba dapat dibagi menjadi 4 macam bagian, yaitu
sebagai berikut :
2. Riba Yad, yaitu berpisah dari tempat sebelum ditimbang dan diterima,
barang tersebut dari si penjual, pembeli menjualnya kepada orang lain. Jual beli
seperti itu tidak boleh, sebab jual beli masih dalam ikatan dengan pihak pertama.
3. Riba Nasi’ah yaitu riba yang dikenakan kepada orang yang berhutang
tahun depan dengan cincin emas sebesar 12 gram, dan apa bila terlambat 1 tahun,
4
4. Riba Qardh, yaitu meminjamkan sesuatu dengan syarat ada keuntungan atau
Contoh : Ahmad meminjam uang sebesar Rp. 25.000 kepada Adi. Adi
Adi sebesar Rp. 30.000 maka tambahan Rp. 5.000 adalah riba Qardh.
2. Serakah harta
3. Tidak pernah merasa bersyukur dengan apa yang telah Allah SWT berikan
4. Imannya lemah
4. Neraka ancamannya
5
Adapun hal-hal yang menimbulkan riba diantaranya adalah :
2. Tidak sama ukurannya menurut syara’, baik timbangan, takaran maupun ukuran.
Ø Seseorang menukar uang kertas Rp 10.000 dengan uang receh Rp.9.950 uang
Rp.50 tidak ada imbangannya atau tidak tamasul, maka uang receh Rp.50 adalah
riba.
ditambah 10 persen dari pokok pinjaman, maka 10 persen dari pokok pinjman
Ø Seseorang menukarkan seliter beras ketan dengan dua liter beras dolog, maka
pertukaran tersebut adalah riba, seabab beras harus ditukar dengan beras yang
ketan dijual terlebih dahulu dan uangnya digunakan untuk membeli beras dolog.
6
D. Larangan-Larangan Riba dalam Al Qur’an
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat
َ ِٱلَّ ِذينَ يَأْ ُكلُونَ ٱل ِّربَ ٰو ۟ا اَل يَقُو ُمونَ إِاَّل َك َما يَقُو ُم ٱلَّ ِذى يَتَ َخبَّطُهُ ٱل َّش ْي ٰطَنُ ِمنَ ْٱل َمسِّ ۚ ٰ َذل
ُلp ُع ِم ْثpا ْٱلبَ ْيppالُ ٓو ۟ا إِنَّ َمppَأَنَّهُ ْم قppِك ب
ا َدppَٱلرِّ بَ ٰو ۟ا ۗ َوأَ َح َّل ٱهَّلل ُ ْٱلبَ ْي َع َو َح َّر َم ٱل ِّربَ ٰو ۟ا ۚ فَ َمن َجآ َء ۥهُ َموْ ِعظَ ۭةٌ ِّمن َّربِّ ِهۦ فَٱنتَهَ ٰى فَلَ ۥهُ َما َسلَفَ َوأَ ْم ُر ٓۥهُ إِلَى ٱهَّلل ِ ۖ َو َم ْن ع
ٓ
َار ۖ هُ ْم فِيهَا ٰخَ لِ ُدون
ِ َّك أَصْ ٰ َحبُ ٱلن َ ِفَأ ُ ۟و ٰلَئ
Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti
(berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah
menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai
kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba),
maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan
QS:2: 275,
7
Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak menyukai
setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa. QS Al-
Baqarah : 276.
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa
riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman. (QS Al-
Baqarah : 278).
Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), maka ketahuilah,
bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu. Dan jika kamu bertobat (dari
pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak menganiaya dan
ٓ
َ ppُِوا ِعن َد ٱهَّلل ِ ۖ َو َمآ َءاتَ ْيتُم ِّمن زَ َك ٰو ۢ ٍة تُ ِري ُدونَ َوجْ هَ ٱهَّلل ِ فَأ ُ ۟و ٰلَئ
ك هُ ُم ۟ َومآ َءاتَ ْيتُم ِّمن رِّ بًا لِّيَرْ ب َُو ۟ا فِ ٓى أَ ْم ٰ َو ِل ٱلنَّاس فَاَل يَرْ ب
ِ ۭ َ
َْٱل ُمضْ ِعفُون
Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia bertambah pada harta
manusia, maka riba itu tidak menambah pada sisi Allah. Dan apa yang kamu
berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai keridaan Allah,
8
Dan di antara hadits yang terkait dengan riba adalah :
ا ِه َد ْي ِهp َو َش، ُ َو َكاتِبَه، ُ َو ُمو ِكلَه، آ ِك َل ال ِّربَا: صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم
َ ِ لَ َعنَ َرسُو ُل هَّللا: ال
َ َض َي هَّللا ُ َع ْنهُ ق
ِ ع َْن َجابِ ٍر َر
هُ ْم َس َوا ٌء: َوقَا َل
Dari Jabir r.a Rasulullah SAW telah melaknat (mengutuk) orang yang makan
9
E. Dampak dan Hikmah Pelarangan Riba
Ø Pribadi seseorang
Ø Kehidupan masyarakat
Ø Ekonomi
antaraya:
10
diantara sebagian besar anggota masyarakat. Ia juga menyebabkan timbulnya
celah antara si miskin dengan si kaya pun melebar. Masyarakat pun dengan tajam
karna bunga pula maka distorsi ekonomi seperti resesi, depresi, inflasi dan
pengangguran terjadi.
menghasilkan laba yang sama atau lebih tinggi dari suku bunga yang sedang
berjalan, sekalipun proyek yang ditangani oleh perusahaan itu amat penting bagi
atau lebih tinggi dari suku bunga yang sedang berjalan, sekaliun perusahaan
Riba (bunga) yang dipungut pada utang internasional akan menjadi lebih
miskin, melainkan juga menimbulkan transfer sumber daya dari negara miskin ke
negara kaya. Lebih dari itu, ia juga memengaruhi hubungan antara negara miskin
Pandangan tentang riba dalam era kemajuan zaman kini juga mendorong
11
dari sistem bagi hasil bukan dengan bunga seperti pada bank konvensional pada
umumnya. Karena, menurut sebagian pendapat bunga bank termasuk riba. Hal
yang sangat mencolok dapat diketahui bahwa bunga bank itu termasuk riba adalah
pada bank dengan tingkat suku bunga tertentu, maka akan dapat diketahui
hasilnya dengan pasti. Berbeda dengan prinsip bagi hasil yang hanya memberikan
bentuk transaksi saat ini telah memenuhi kriteria riba yang terjadi pada zaman
Rasulullah saw yakni riba nasi’at. Sehingga praktek pembungaan uang adalah
haram.
a. Wadiah atau titipan uang, barang dan surat berharga atau deposito.
b. Mudarabah adalah kerja sama antara pemlik modal dengan pelaksanaan atas
c. Syirkah (perseroan) adalah diamana pihak Bank dan pihak pengusaha sama-sama
d. Murabahan adalah jual beli barang dengan tambahan harga ataaan.u cost plus atas
e. Qard hasan (pinjaman yag baik atau benevolent loan), memberikan pinjaman
tanpa bunga kepada para nasabah yang baik sebagai salah satu bentuk pelayanan
dan penghargaan.
deposannya, maka yang dibagi adalah keuntungan dari yang di dapat kemudian
12
dibagi sesuai dengan nisbah yang disepakati oleh kedua belah pihak. Misalnya,
nisbahnya dalah 60% : 40%, maka bagian deposan 60% dari total keuntungan
g. Selain cara-cara yang telah diterapkan pada Bank Syariah, riba juga dapat
berpuasa secara benar pasti terpanggil untuk hijrah dari sistem ekonomi yang
penuh dengan riba ke sistem ekonomi syariah yang penuh ridho Allah. Puasa
bertujuan untuk mewujudkan manusia yang bertaqwa kepada Allah swt dimana
mereka yang bertaqwa bukan hanya mereka yang rajin shalat, zakat, atau haji, tapi
Puasa bukan saja membina dan mendidik kita agar semakin taat beribadah,
namun juga agar aklhak kita semakin baik. Seperti dalam muamalah akhlak dalam
penipuan, dan riba. Sangat aneh bila ada orang yang berpuasa dengan taat dan
beriman yang telah melaksanakan puasa, tentunya orang itu akan meyakini
dengan sesungguhnya bahwa Islam adalah agama yang mengatur segala aspek
harus masuk ke dalam Islam ssecara utuh dan menyeluruh dan tidak sepotong-
potong. Inilah yang dititahkan Allah pada surah al-Baaqarah : 208, “ Hai orang-
orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara kaffah (utuh dan
totalitas) dan jangan kamu ikuti langkah-langkah syetan. Sesungguhnya syetan itu
totalitas baik dalam ibadah maupun ekonomi, politik, social, budanya, dan
sebgainya. Pada masalah ekonomi, masih banyak kaum muslim yang melanggar
13
prinsip islam yaitu ajaran ekonomi Islam. Ekonomi Islam didasarkan pada prinsip
sayariah yang digali dari Al-Qur’an dan sunnah. Dalam kitab fiqih pun sangat
ü Allah SWT tidak mengharamkan sesuatu yang baik dan bermanfaat bagi manusia,
tetapi hanya mengharamkan apa yang sekiranya dapat membawa kerusakan baik
ü Cara riba merupakan jalan usaha yang tidak sehat, karena keuntungan yang di
peroleh si pemilik dana bukan merupakan hasil pekerjaan atau jerih payahnya.
Keuntungannya diperoleh dengan cara memeras tenaga orang lain yang pada
ü Riba dapat menyebabkan krisis akhlak dan rohani. Orang yang meribakan uang
ü Riba dapat menimbulkan kemalasan bekerja, hidup dari mengambil harta orang lain
yang lemah. Cukup duduk di atas meja, orang lain yang memeras keringatnya.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ditinjau dari berbagai penjelasan yang kami paparkan di atas, maka dapat
Sedangkan menurut istilah teknis, riba berarti pengambilan tambahan dari harta
Faktor-faktor yang melatar belakangi perbuatan memakan hasil riba yaitu: Nafsu
dunia kepada harta benda, serakah harta, tidak pernah merasa bersyukur dengan
apa yang telah Allah SWT berikan, imannya lemah, serta selalu ingin menambah
Allah SWT secara tegas melarang riba yang terdapat di dalam Al Qur’an
di antaranya pada:
15
ü an-Nisa' (4) : 160-161, QS.
a. Riba Fadli (menukarkan dua barang yang sejenis tapi kwalitas berbeda).
d. Riba Nasa’ (Nasiah) yaitu riba yang terjadi karena adanya penundaan waktu
pembayaran, dengan menetapkan adanya dua harga yaitu harga kontan atau harga
individual.
16
DAFTAR PUSTAKA
17