Anda di halaman 1dari 48

Page 1

STANDARD OPARATION PROCEDURE

ENGINE TUNE UP GASOLIN WITH CARBURATOR

PEMERIKSAAN BATERE

1. Periksa Berat Jenis Electrolit Batere Berat jenis standar:


1.25 sampai 1.29 pada 20°C (68°F)

2. Periksa tegangan batere


Kondisi Spesifikasi
12 Volt sampai 13,5 Volt

3. Periksa ventilasi tutup batere

4. Periksa terminal Batere Kondisi tidak kendor & tidak terdapat karosif

5 Periksa keretakan bak btere

PEMERIKSAAN AIR CLEANER ( SARINGAN UDARA )

1. Lepas air cleaner dari rumahnya

2. Periksa dan bersihkan air cleaner


Disemprot dari arah dalam keluar dengan tekanan
angin compressor.

3. Pasang air cleaner a. Pasang elemen filter saringan udara.


b. Kencangkan klem selang untuk memasang
cap saringan udara sub-assembly.

PEMERIKSAAN SISTEM PENDINGINAN

1. Periksa kapasitas dan kualitas air pendingin a. Buka tutup radiator sub-assembly.
b. Periksa air dalam kondidi bersih tidak kotor
c. Pastikan air radiator penuh (tidak kurang )
Page 2
2. Periksa kebocoran air radiator
Menggunakan RCT beri tekanan 0,8 kg/cm
tunggu 5 menit baca skala tekanan turun atau tidak.
Kalau turun berarti ada kebocoran.

3. Periksa tutup radiator


a. Periksa kerja Pressure valve

Kriteria Penilaian:

Item Kondisi
74.0 Spesifikasi
sampai 103.0
Nilai standar kPa (0.75 sampai
1.05 kgf/cm2, 10.7
(untuk cap baru) sampai 14.9 psi)
Nilai standar
minimum
(untuk cap 59.0 kPa (0.6
terpakai) kgf/cm2, 8.6 psi)

Jika tekanan maksimum kurang dari nilai standar minimum,


ganti tutup radiator sub-assembly.

b, Periksa kerja vacum valve


Tarik vaccum valve , kondisi tidak macet

c. Periksa kondisi seal tutup radiator Periksa seal karet atas dan bawah tidak sobek/retak-retak
Seal karet

4. Periksa sirip Radiator


Periksa secara visual.
Sirip-sirip radiator tidak cacat

5. Periksa kondisi tali kipas


Lepas tali kipas dari Pulley,
Balikan talikpas dan urut / raba permukaan bagian dalamnya, kondisi
harus tidak retak-retak.

6. Periksa tegangan tali kpias kondisi tali kipas terpasang


Ukur tegangan tali kipas dengan alat Tension Belt
Tegangan standard : 2,5 - 3,5 Kg

PERIKSA OLI MESIN


1. Periksa kapasitas oli mesin
Periksa bahwa level oli mesin di antara tanda level low dan tanda
level full pada level gauge.

Jika level oli mesin berada di low, periksa kebocoran oli dan
tambahkan oli mesin hingga mencapai tanda level full.
Page 3
2. Periksa kualitas oli mesin
a. Periksa oli dari keadaan memburuk, bercampur air, berubah
warna atau encer.

Bila secara visual kualitasnya memburuk, ganti oli dan filter oli..

PERIKSA DAN PENYETELAN SISTEM PENGAPIAN


1. Periksa resistance kabel tegangan tinggi dengan alat AVO Meter
Nilai Resiatance kebel busi : 25 KΩ / meter

2. Pemeriksaan busi
a. Periksa insulator elektroda positip ( +) Kondisi insulator tidak retak / pecah

b. Pemeriksaan elektroda positip dan negatip

Kondidi tidak aus atau terbakar

c. Bersdihkan elentroda busi


Bersihkan elektroda busi dengan pasir gerinda

d. Periksa dan stel celah electroda busi


Standar celah disesuaikan dengan tipe busi dan mesin kendaraan

Mesin K ( Toyota Kijang )


Celah busi : 0,8 mm

3. Pemeriksaan Cap Distributor


a. Pemeriksaaan dari keratakan secara visusl

Kondisi tidak retak

b.Bersihkan kerak pada penghantar tegangantinggi cap distributor

Bersihkan kerak-kerak yang ada di terminal distributor dengan obeng (-)

4. Periksa Rotor
a. Periksa keretakan dari rotor dan periksa kebocoran tegangan tinggi

Kabel tegangan tinggi Pasang rotor pada shaft distributor, posisikan ujung kabel tegangan tinggi
dari Ignition Coil
dari ignition coil ke konduktur rotor jarak 0,8 mm.
Kemudian starter mesin, apabila dari ujung kabel tegangan tinggi tadi me
ngeluarkan loncatan api , berarti rotor bocor. Ganti Rotor.
Page 4
Page 5
5. Periksa dan stel contact point ( Platina )

Stel Platina ; 0,45 mm

6. Pemeriksaaan pengapian
a. Pasang alat engine tune up tester
Hubungkan kabel power alat ke Batere kendaraan
Hubungkan kabel kecil warna merah dari tester ke
terminal negati coil, dan kabel warna hitam dihubungkan
ke massa.

b. Hidupkan mesin

c. Periksa cam dweel angle Standar Cam dweel angle mesin 4 Cyl : 52⁰ ± 2⁰

d. Periksa RPM mesin 4 cyl, 750 RPM ( Tanpa AC )

e, Periksa Timing Ignition ( dengan menggunakan Timing Light 4 Cyl, 5º BTDC/ idling

PENYETELAN KATUP

1. Buka cover valve

2. Posisikan mesin pada TOP 1

Untuk memastikan bahwa sudah Top 1 lihat :


1. Bisa lihat posisi rotor distributor menghadap pada
padaselinder 1.
2. Lihat tanda alur TOP pada Fulley Crankshaft tepat
pada posisi tanda jarum.
3. Pastikan valve ( klep ) IN maupun EX yang paling
depan kondisi bisa gerak naik turun (digerakan
tangan )

Baru lakukan penyetelan valve ( klep ) IN dan EX

Ukuran valave kondisi mesin panas =


Intake ( IN ) ----> 0.20 mm
Exhaust ( Ex ) ----> 0.30 mm
Page 6

STANDARD OPARATION PROCEDURE

TRANSMISSION OVERHAUL

PEMERIKSAAN KOMPONEN INPUTSHAFT


1. Pemeriksaan rakitan inputshaft
a. Periksa ring synchronizer
Olesi kones input shaft dengan oli roda gigi. Periksa efek
pengereman dari synchronizer ring No. 2. Tepatkan posisi ring ke
kones shaft. Berikan tekanan ke ring dan coba putar ring
dalam dua arah. Periksa bahwa ring terkunci.
Jika efek pengeremannya tidak sempurna, berikan sedikit
lapping compound antara synchronizer ring No. 2 dan kones
input shaft. Gosok secara perlahan synchronizer ring No. 2 dan
kerucut input shaft secara bersamaan.

b. Ukur celah diantara bagian belakang ring synchronizer dan


alur roda gigi .

Celah standar : 1,0~2,0 mm. Dan celah minimum : 0.8 mm

c. Periksa bantalan (bearing) input shaft

Putar dengan tangan terasa halus ( tidak ada hambatan atau terasa
kasar )

Periksa 13 roller bearing untuk inputshaft (tidal aus atau permukaan


roller bearing tidak cacat.

PEMERIKSAAN AIR KOMPONEN OUTPUTSHAFT

1. Ukur celah oli setiap roda gigi percepatan


a. Celah roda gigi percepatan 1

Gunakan dial indicator, ukur celah radial.

Celah standar:
0.009 sampai 0.056 mm (0.0004 sampai 0.0022 in.)

Atau dengan cara seperti dibawah ini


Gunakan mikrometer, ukur diameter dari permukaan journal
pada output shaft.( Part 1 ) Catat hasil ukurnya.

Gunakan cylinder gauge, ukur diameter dalam gear ke - 1


Catat hasil ukurnya.

Gear 1

Kemudian hasil ukur diameter dalam gear 1 dikurangi hasil ukur


permukaan journal pada output shaft ( Part 1 ).
Part 1
Celah standar:
0.009 sampai 0.056 mm (0.0004 sampai 0.0022 in.)
Page 7

b. Celah roda gigi percepatan 2

Gunakan dial indicator, ukur celah radial.

Celah standar:
0.008 sampai 0.034 mm (0.0003 sampai 0.0013 in.)

Bila celah melebihi nilai maksimum, ganti needle roller bearing


untuk gear ke-2.

Atau dengan cara seperti dibawah ini


Gunakan mikrometer, ukur diameter dari permukaan journal
pada output shaft.( Part 2 ) Catat hasil ukurnya.

Gunakan cylinder gauge, ukur diameter dalam gear ke - 2


Catat hasil ukurnya.

Gear 2

Kemudian hasil ukur diameter dalam gear 2 dikurangi hasil ukur


Part 2 permukaan journal pada output shaft ( Part 2 ).

Celah standar:
0.008 sampai 0.034 mm (0.0003 sampai 0.0013 in.)

c. Celah roda gigi percepatan 3


Gunakan dial indicator, ukur celah radial.

Celah standar:
0.008 sampai 0.034 mm (0.0003 sampai 0.0013 in.)

Bila celah melebihi nilai maksimum, ganti needle roller bearing


untuk gear ke-3.

Atau dengan cara seperti dibawah ini


Gunakan mikrometer, ukur diameter dari permukaan journal
pada output shaft.( Part 3 ) Catat hasil ukurnya.

Gunakan cylinder gauge, ukur diameter dalam gear ke - 3


Catat hasil ukurnya.

Gear 3

Kemudian hasil ukur diameter dalam gear 3 dikurangi hasil ukur


Part 3 permukaan journal pada output shaft ( Part 3 ).

Celah standar:
0.008 sampai 0.034 mm (0.0003 sampai 0.0013 in.)

2. Pemeriksaan outputshaft
a. Ukur ketebalan flens poros output ( outputshaft )
Gunakan micrometer, ukur ketebalan flange.

Tebal standar:
4.80 sampai 5.20 mm (0.1890 sampai 0.2047 in.)

Tebal minimum :
4.80 mm (0.1890 in.)

Bila tebalnya kurang minimum, ganti output shaft.


Page 8

b. Ukur diameter luar dari permukaan jurnal poros output


Gunakan mikrometer, ukur diameter dari permukaan journal pada
output shaft.

Standar diameter luar:

Posisi Kondisi Spesifikasi


34.984 sampai 35.000 mm (1.3773
Part 3
sampai 1.3780 in.)
37.984 sampai 38.000 mm (1.4945
Part 2
sampai 1.4960 in.)
30.384 sampai 30.400 mm (1.1962
Part 1
sampai 1.1968 in.)
30.002 sampai 30.018 mm (1.1812
Part 5
Part 3 Part 1 sampai 1.1818 in.)

Part 2 Part 5 Jika diameter luar tidak sesuai spesifikasi, ganti output shaft.

c.Ukur keolengan ( run out ) poros output


Gunakan dial indicator, ukur runout dari output shaft.

Runout maksimum:
0.06 mm (0.0012 in.)

Bila runout-nya melebihi maksimum, ganti output shaft dengan


yang baru.

3. Periksa ring synchronizer gigi 1,2 &3

Berikan oli roda gigi ke bagian kones gear ke-1, 2, 3 dan periksa
bahwa part tersebut tidak berputar dalam dua arah saat menekan
synchronizer ring set 1,2 dan 3

Bila berputar, ganti synchronizer ring.

4. Ukur semua celah diantara ring synchromesh dengan ujung


spline (alur) roda gigi atau gigi percepatan
Ukur celah antara synchronizer ring dan gear ke-1 ,2 dan 3
sambil menekan synchronizer ring ke kones gear ke-1, 2 dan 3

Celah standar:
0.80 sampai 1.75 mm (0.0256 sampai 0.0689 in.)

Bila celah tidak sesuai spesifikasi, ganti synchronizer ring


dengan yang baru.

5. Ukur celah antara hub sleeve dan shift fork (garpu pemindah)

Gunakan jangka sorong, ukur alur hub sleeve No. 2 dan tebal
claw dari dari shift fork No. 2

Celah standar:
0.15 sampai 0.35 mm (0.0059 sampai 0.0138 in.)

Bila celah tidak sesuai spesifikasi, ganti hub sleeve No. 2 dan
shift fork No. 2 dengan yang baru.
Page 9

TRANSMISSION ASSY
Page 10
Page 11

STANDARD OPARATION PROCEDURE

STARTER SISTEM

PEMERIKSAAN KUMPARAN ARMATURE

1. Periksa commutator
a. Permukaan Comutator
Periksa secara visusl tidak cacat

b Keausan Comutator
Periksa secara visual tidak aus

c. Periksa kedalaman sigmen mika komutator


Gunakan jangka sorong, ukur kedalaman alur komutator.

Kedalaman standar:
0.8 mm (0.0354 in.)

Kedalaman minimum:
0.2 mm (0.0157 in.)

Bila diameternya kurang dari minimum, ganti armature assembly.

.2. Periksa armature coil :


a. Pengetesan hubungan ke masa dari armature
Ukur tahanan antara segmen dari commutator dan inti armature coil.

Tahanan standar:
10 kΩ atau lebih tinggi atau tak terhingga

Bila hasilnya tidak sesuai dengan spesifikasi, ganti armature assembly.

b, Pengetesan open Circuit


Ukur tahanan.

i. Ukur tahanan antara 2 segmen komutator.

Tahanan standar:
Di bawah 1.7 Ω

Bila hasilnya tidak sesuai dengan spesifikasi, ganti armature assembly.

c. Pemeriksaan Runout
Periksa runout keliling komutator.
i. Taruhlah komutator pada V-blocks.
ii. Gunakan dial indicator, ukur runout keliling.

Runout standar:
0.02 mm (0.0008 in.)

Runout maksimum:
0.04 mm (0.0016 in.)
Bila panjangnya melebihi maksimum, ganti armature assembly.
Page 12

PEMERIKSAAN FIELD COIL

1. Periksa hubungan kontinuitas field coil dengan menggunakan


AVO meter Periksa field coil dari open circuit.

i. Ukur tahanan antara kabel utama dan kabel brush untuk field coil.

Tahanan standar:
Di bawah 1 Ω

Bila hasilnya tidak sesuai spesifikasi, ganti starter yoke assembly.

2. Periksa Ground Test : Periksa hubungan antara ujung field koil


dan Yoke
Periksa ground.

i. Ukur tahanan antara kabel terminal C dan starter yoke body.


ii. Ukur tahanan antara brush dan starter yoke body.

Tahanan standar:
10 kΩ atau lebih tinggi atau tak terhingga

Bila hasilnya tidak sesuai spesifikasi, ganti starter yoke assembly

3. Periksa Sikat ( Brush ) dan Brush Holder


a. Periksa panjang sikat ( brush ) dengan menggunakan vernier
caliper

Gunakan jangka sorong, ukur panjang brush.

Panjang standar:
20.5 mm (0.814 in.)

Panjang minimum:
11.0 mm (0.433 in.)

Bila panjangnya kurang dari minimum, ganti starter brush


holder assembly dan starter yoke assembly.

2. Ukur tegangan dari pegas sikat dengan menggunakan pullscale

Ambilah pembacaan pull scale seketika saat pegas brush


terpisah dari brush.

Beban terpasang pegas standar:


26 sampai 45 N (2.7 sampai 4.6 kgf*cm, 5.8 sampai 10.1 in.*lbf)

Beban terpasang pegas minimum:


12.4 (1.3 kgf*cm, 2.3 in.*lbf)

Bila beban pegas kurang dari minimum, ganti brush holder assembly.

3. Periksa pemegang sikat ( brush holder ), periksa isolasi antara


pemegang sikat (-) dan (+) dengan alat AVO meter
Periksa insulasi brush.

Gunakan ohmmeter, ukur tahanan antara brush holder


positif dan negatif.

Tahanan standar:
10 kΩ atau lebih tinggi

Bila hasilnya tidak sesuai dengan spesifikasi, ganti brush


holder assembly.
Page 13

PEMERIKSAAN KOPLING STARTER DAN RODA GIGI PINION

1. Periksa gigi pinion apakah aus atau tidak

Periksa secara visusl , gigi tidak aus dan cacat bagian depannya
( Bagian ujung yang berhubungan dengan

2. Periksa kopling starter ( Starter Clutch ),


Putar clutch pinion gear searah dengan jarum jam dan periksa
bahwa clutch pinion gear dapat berputar bebas.
Coba putar clutch pinion gear berlawanan arah dengan jarum
jam dan periksa bahawa clutch pinion gear mengunci.

Jika diperlukan, ganti starter clutch sub-assembly.

PEMERIKSAAN MAGNETIC SWITCH

1. Pemeriksaan Pull in coil ,


Periksa pull-in coil.

i. Ukur tahanan antara terminal 50 dan C.

Tahanan standar:
Di bawah 1 Ω
Bila hasilnya tidak sesuai spesifikasi, ganti magnet starter
switch assembly.

2. Pemeriksaan Hold in coil


Periksa holding coil.

i. Ukur tahanan antara terminal 50 dan bodi.

Tahanan standar:
Di bawah 2 Ω

Bila hasilnya tidak sesuai spesifikasi, ganti magnet starter


switch assembly.

Atau pengetesan kerja Pull in Coil atau Hold-in Coil


PERHATIAN:

Test ini harus dilakukan dalam waktu 3 sampai 5 detik untuk


mencegah koil terbakar.
Lakukan pull-in test
i. Lepas hubungan kabel dari Terminal C.

ii. Hubungkan baterai ke switch magnet seperti ditunjukkan


dalam gambar. Kemudian periksa bahwa clutch pinion gear
bergerak ke luar.

Lakukan Hold-in test

Dengan baterai dihubungkan seperti di atas dengan clutch pinion


gear ke luar, lepas hubungan lead negatif (-) dari terminal C. Periksa
bahwa pinion gear tetap ke luar.

Lepas hubungan lead negatif (-) dari bodi starter. Periksa bahwa
clutch pinion gear kembali lagi ke dalam. Bila hasilnya tidak sesuai
dengan spesifikasi, ganti starter assembly.
Page 14

PENGUJUAN MOTOR STARTER TANPA BEBAN

1. Jepitlah motor starter pada catok ( ragum ) untuk


mencegah kecelakaan

2. Hubungkan kabel dari beterai (+) ke amper meter (+)


3. Hubungkan kabel dari amper meter ( - ) ke terminal 30
4. Hubungkan negative (-) baterai ke Body motor starter
5. Hubungkan terminal 30 dengan terminal 50

Motor starter berputar dan Amper meter menunjukan arus Spesifik


Kurang dari 50 Amper pada tegangan 11 Volt.
Kecepatan putar motor starter pada rpm 3.500

PENGUJUAN MOTOR STARTER PADA ENGINE

1. Pasang kabel beterai (+) ke terminal 30


2. Pasang socket terminal 50
3. Pasang kabel (+) baterai ke ( + ) Amper meter
4. Hubungkan Amper meter ( - ) ke terminal 30 motor starter
4. Lakukan starting engine

Motor starter berputar dan Amper meter menunjukan arus


Spesifik 300 amper ( Maksimum).
Voltage drop 2,4 Volt
Page 15

CIRCUIT MOTOR STARTER


Page 16
Page 17
STANDARD OPARATION PROCEDURE

CHARGING SYSTEM

PENGUKURAN KOMPONEN ALTERNATOR


1. Pemeriksaan rotor coil
a. Periksalah rotor coil dari kebocoran, dengan cara hubungkan
sirkuit tester dari slip ring satu ke yang lainnya dan perhatikan
hasil pengukuran
Menggunakan ohmmeter, ukur tahanan antar slip ring.

Tahanan standar:

Hubungan Tester Kondisi Kondisi Spesifikasi


Slip ring - Slip
ring Sekitar 20°C (68°F) 4,2 Ω

Bila hasilnya tidak sesuai dengan range spesifikasi, ganti rotor


assembly.

b. Pemeriksaan hubungan masa antara slip ring ke poros rotor

Periksa rotor terhadap short ke masa (ground).

Menggunakan ohmeter, ukur tahanan antara slip ring dan rotor.

Tahanan standar:

Hubungan Tester Kondisi Kondisi Spesifikasi


Slip ring - Rotor - 1 MΩ atau lebih tinggi

Bila hasilnya tidak sesuai dengan range spesifikasi, ganti rotor


assembly.

c. Periksa slip ring secara visual

Periksa apakah slip ring tidak kasar atau tergores.


Bila kasar atau tergores, ganti rotor.

d. Periksa bearing

Diputar pakai tangan tidak terasa kasar, dan tidak bunyi.

2. Pemeriksaan Stator
a. Periksalah hubungan ke masa dari stator coil

Menggunakan ohmmeter, ukur tahanan antara ujung kumparan


stator dengan body stator.

Hasil ukur harus tidak ada kontinuitas.

b. Pengetesan hubungan stator coil, periksalah ke 4 stator coil

Menggunakan ohmmeter, ukur tahanan antara ujung kumparan ke


ujung stator lainnya.

Hasil ukur harus ada kontinuitas


Page 18
Page 19
3. Periksa panjang bagian yang menonjol dari brush

Menggunakan meteran ukur panjang brush yang menonjol.

Limit panjang Brush 5,5 mm


Kalau lebih kecil dari ukuran limit, maka ganti brush yang baru

4. Pemeriksaaan rectifier ( Dioda )


a. Pemeriksaaan Rectifier Positip
Menggunakan ohm meter periksa rectifier posisp :

Hubungkan positp ohmmeter ke pemegang rectifier dan negatip


ohmmeter ke terminal rectifier.
Hal ini harus ada hubungan.
Bila tidak ada hubungan ganti rectifier

Dengan membalikan hubungan pada kaki-kaki ohmmeter


periksalah hubungannya.
Ini harus tidak ada hubungan.
Bila ada hubungan ganti rectifier assy

a. Pemeriksaaan Rectifier Negatip


Hubungkan kaki positip ohmmeter ke terminal rectifier dan kaki negatip
ohmmeter ke pemegang rectifier. Hal ini harus ada hubungan.
Bila tidak ada hubungan maka ganti rectifier assy

Dengan menghubungkan kaki tester secara kebalikan seperti gambar


diatas, periksalah hubungannya.
Hali ini hasil pengukuran harus tidak ada hubungan.
Bila ada hubungan gantilah rectifier assy

PENGUKURAN REGULATOR
1. Periksa semua permukaan titik kontak

Periksa setiap permurmukaaan titik kontak apakah terbakar atau rusak.


Ganti bila rusak
Page 20
2. Pengukuran nilai resistan atau tahanan antara terminal IG-F
Dengan menggunakan Ohmmeter ukur nilai ohm/resistance dari
Resistor.
Hubungkan terminal IG dengan F.

Voltage Regulator Nilai Ohm


Terbuka 0 Ohm
Tertutup ± 11 Ohm

3. Pengukuran nilai resistan atau tahanan antara terminal L-E

Dengan menggunakan Ohmmeter ukur nilai ohm/resistance antara


terminal L dengan L

Voltage Relai Nilai Ohm


Terbuka 0 Ohm
Tertutup ± 100 Ohm

4. Pengukuran nilai resistan atau tahanan antara terminal B-E

Dengan menggunakan Ohmmeter ukur nilai ohm/resistance antara


terminal B dengan E

Voltage Relai Nilai Ohm


Terbuka Tak terhingga (∞ )
Tertutup ± 100 Ohm

5. Pengukuran nilai resistan atau tahanan antara terminal B-L

Dengan menggunakan Ohmmeter ukur nilai ohm/resistance antara


terminal B dengan L

Voltage Relai Nilai Ohm


Terbuka Tak terhingga (∞ )
Tertutup 0 Ohm

6. Pengukuran nilai resistan atau tahanan antara terminal N-E

Dengan menggunakan Ohmmeter ukur nilai ohm/resistance antara


terminal N dengan E

Hal ini mengukur kumparan Voltage Relay


Hasil ukur standar : ± 23 Ohm

Apabila hasil ukur menunjukan tak terhingga (∞ ) maka


kumparan voltage relay putus atau open sirkuit.

PENGUJIAN OUTPUT SISTEM PENGISIAN

Pengujian dilakukan di engine stand dengan menggunakan alat


Alternator Checker atau dengan Volt Amper Meter
Dengan kondisi mesin hidup.

Test kemampuan dengan alat Volt Amper Meter


Hubungkan voltmeter dan ampermeter seperti berikut ini .
Ampermeter (+) -------> ke terminal B Alternator
Ampermeter (-) -------> ke terminal B Alternator
Voltmeter (+) -------> ke terminal B Alternator
Volmeter ( - ) -------> ke Massa
Page 21
1. Tes kemampuan tanpa beban
Test kemampuan tanpa beban

Periksalah pembacaan pada amper dan Voltmeter .

Arus : Kurang dari 10 Amper


Tegangan : 13,8 - 14,8 Volt
Putaran mesin : Kondisi idling sampai 2000 Rpm

2. Tes kemampuan dengan beban

Test kemampuan dengan beban

1. Hidupkan mesin pada putaran 2000 Rpm


2. Hidupkan lampu-lampu dan semua perlengkapan lainnya.
Kemudian periksalah pembacaan pada Ampermeter dan Voltmeter.

Arus : Lebih dari 30 Amper


Tegangan : 13,8 - 14,8 Volt

3. Pengukuran Voltage Netral ( Tegangan N )

Periksa tegangan terminal N, dengan menggunakan alat Voltmeter.


-Hubungkan (+) voltmeter ke terminal N
-Hubungkan (-) voltmeter ke Massa atau ke terminal E

Tetap putaran mesin kira-kira 1.500 rpm. Jarum penunjuk pada voltmeter
harus berada setengah tegangan B . Tegangan standar antara 6,9-7,4 Volt

Bila hasil ukur tegangan lebih tinggi penyebabnya rectifier positip


open sirkuit ( putus)

4. Pengukuran Voltage F

Periksa tegangan terminal F, dengan menggunakan alat Voltmeter.

-Hubungkan (+) voltmeter ke terminal N


-Hubungkan (-) voltmeter ke Massa atau ke terminal E

Naikan putaran mesin dari idling sampai 2000 rpm. Bacalah hasil ukur
secara perlahan-lahan tegangan F turun dari 12 Volt sampai ke 3 Volt.

Bila penurunan tegangan tidak terbaca maka penyebabnya adalah


mungkin Voltage regulatornya.
CIRCUIT CHARGING SYSTEM
Page 23

STANDARD OPARATION PROCEDURE

BRAKE SYSTEM

PEMERIKSAAAN REM CAKRAM ( DISC BRAKE )


1. Periksda kemacetan piston Caliper

System brake dilengkapi dengan Brake Booster


Caranya :
Kendaraan kondisi sudak di ganjal stand ( kondisi roda menggantung)
1. Hidupkan mesin kondisi idling
2. Injak-injak pedal rem beberapa kali
3. Putar roda atau piringan rem depan kanan dan kiri

Roda atau piringan rem harus dapat berputar


Bila tidak bisa berputar berarti rem macet

2. Periksa piringan rem secara visual

Periksa piringan rem depan kanan & kiri secara visual

Kondisi tidak cacat / tidak baret-baret

3. Periksa ketebalan Disc Pad ( Kanvas rem depan )

Menggunakan penggaris, ukur tebal pad lining.

Tebal standar:
12.0 mm (0.472 in.)

Tebal minimum :
1.0 mm (0.0394 in.)

Jika ketebalan pad lining kurang dari ketebalan munimum, gantilah


pad brake.

3. Periksaan Run Out Disc Brake ( Piringan rem depan )

Menggunakan dial indicator, ukur runout disc 10 mm (0.394 in.) dari


pinggir luar disc depan.

Runout disc maksimum:


0.05 mm (0.00197 in.)

PEMERIKSAAAN KOMPONEN REM TEROMOL ( DRUM BRAKE )


1. Periksa drum brake secara visusl

Periksa drum brake ( teromol rem ) secara visual.

Kondisi permukaaan yang bersinggungan dengan kanvas rem tidak


cacat atau baret-baret.
Page 24
Page 25

2. Periksa kemacetan piston cylinder brake

Menggunakan obeng / pengungkit.


Masukan ke sela-sela antara backing plat dengan brake shoe lalu dorong
ke arah piston cylinder brake.
Ujung piston bagian luar dengan brake shoe akan terdorong ke arah
panah. Ini menandakan piston cylinder brake tidak macet.

ng
ro
3. Periksa karet pelindung piston Do

Karet Pelindung Periksa karet pelindung piston secara visual.


Tidak boleh sobek.

3. Periksa ketebalan brake sho / kanvas rem


Gunakan penggaris, ukur ketebalan lining sepatu rem.

Ketebalan standar:
4.0 mm (0.157 in.)

Ketebalan minimum :
1.0 mm (0.039 in.)

Bila ketebalan lining sama atau kurang dari nilai minimum, ataurem.
keausan yang berlebih atau tidak rata, ganti sepatu

4. Periksa diameter drum brake / teromol rem

Gunakan alat ukur tromol rem atau sejenisnya, ukur diamater


dalam tromol rem.

Diameter dalam maksimum:


Lihat didalam tromol

Diameter Max Hasil ukur tidak boleh melebihi diameter Maximum.

Bila diameter dalam lebih besar dari maksimum, ganti tromol rem.

PEMERIKSAAAN KOMPONEN MASTER CYLINDER


1. Periksa permukaan bagian dalam cylinder master

Periksa lubang selinder utama dari keausan/ goresan / aus oval


dengan cara diraba bagian dalam selinder dengan jari.

2. Periksa piston dan cup master kyt

1. Periksa cup master selinder secara visual tidak ada goresan.

2. Periksa permukaan bagian luar piston master secara visual


tidak ada goresan / cacat.
Page 26

2. Periksa lubang Compesating port master cylinder

Periksa dan cek lubang compesating port.

Caranya tusuk dengan needle / jarum lubang tersebut, pastikan tidak


tersumbat. ( mengingat lubang ini kecil sekali )

Attention : Bila tersumbat maka rem akan macet

BLEEDING SISTEM REM / MEMBUANG UDARA PADA SISTEM REM


1. Isi minyak rem kedalam reservoir master rem

Isi minay rem kedalam reservoir master rem sampai Full

Catatan : Minyak rem yang ada di reservoir jangan sampai habis saat
melakukan bleeding ( membuang udara pada sistem rem ).

2. Hidupkam mesin ( untuk sistem rem yang dilengkapi Booster )

3. Pasang selang plastik pada lubang nepel pembuangan udara

Pasang selang plastik pada lubang nepel dan ujung plasti yang satunya
masukan ke dalam botol transparan.

Kunci
nepel
8mm

Selang plastik

4. Lakukan bleeding udara


Untuk mengawali membleeding , bleeding lah terlebih dahulu ke
cylinder brake yang terjauh dari master rem.
Melakukan bleeding harus dua orang , satu orang untuk menginjak pedal
rem satu orang lagi lagi untuk siap membuang udara .

Caranya :
1. Orang yang membleeding menginstruksikan kepada orang yang
bertugas menginjak pedal rem.
2. Orang yang menginjak pedal rem dapat instruksi " barulah dia mulai
menginjak pedal rem sampai dapat instruksi "stop menginjak "
dari orang yang bertugas membleeding.
Catatan : Posisi stop menginjak pedal rem , pastikan pedal rem dalam
kondisi ditekan kebawah.
3. Pada saat itu barulah lubang nepel dibuka dengan membuka baut
lubang nepel ( jangan terlalu lama membukannya ). Pastikan minyak
rem keluar dari selang plastik.
4. Kemudian instruksikan lagi ke orang yang bertugas menginjak rem
" Injak pedal rem " lalu tunggu instruksi " stop injak "
5. Begitu stop injak pedal rem, kondorkan lagi baut nepel pembuangan
minyak rem.
6. Terus berulang kali ini dilakukan sampai minyak yang keluar dari
lubang nepel tidak terlihat gelembung udara.
7. Setelah selesai baru pindah ke rem roda yang lain.
8. Lakukan bleeding ke empat roda dengan cara yang sama
Page 27

PENYETELAN PEDAL REM


1. Ukur ketinggian pedal rem ( Jarak permukaan pedal sampai ke lamtai )

Dengan menggunakan virnier caliper ukur jarak pedal rem bagian


atas sampai ke lantai.

Tinggi pedal rem sampai ke lantai : 154,7 mm - 164,7 mm )


(Disesuaikan dengan tipe kendaraan )

Bila ketinggian pedal tidak benar, setel pedal itu

Setel ketinggian pedal rem.

i. Lepaskan konektor dari switch lampu rem.

ii. Putar switch lampu rem searah jarum jam, dan lepas switch
lampu rem.

iii. Kendorkan mur pengunci clevis.

iv. Sesuaikan ketinggian pedal dengan memutar push rod pedal.

2. Ukur gerak bebas pedal rem ( Free play )


Pengukuran dengan menggunakan virnier caliper

Periksa gerak bebas pedal rem dengan cara tekan pedal rem dengan
tangan sampai terasa ada hambatan dan ukur jarak gerak bebas.

Gerak bebas pedal:


3 mm - 6 mmm ( disesuaikan dengan tipe kendaraan )

Bila free play pedal rem tidak sesuai spesifikasi, periksa celah
switch lampu rem.

PENYETELAN REM PARKIR


1. Stel rem Parkir

Tarik rem parkir perlahan sampai bunyi klik.

Standar : 6 - 7 Klik

Bila lebih dar 7 klik atau kurang dari 5 klik lakukan penyetelan dengan
cara : Stel mur penyetel rem parki
Page 28
STANDARD OPARATION PROCEDURE

OVERHAUL DIFFERENTIAL

PEMBONGKARAN KOMPONEN DIFFERENTIAL


1. Lepas cup (tutup bantalan ) side bearing dan carier kanan dan kiri

a. Lepas 2 baut dan 2 pengunci mur penyetel bearing diffrensial.

b. Tempatkan tanda pemasangan pada tutup bearing differential


dan carrier differensial.

c. Lepas 4 baut dan 2 tutup bearing differential dan 2 mur penyetel


differential bearing belakang.

CATATAN:
Jangan menukar tutup bearing dan carrier karena keduanya
dibuat dalam satu unit.

d. Lepas mur penyetel side bearing (bantalan samping) kanan & kiri

Berikan nama part yang dilepas untuk menunjukan lokasi


pemasangan.

Menggunakan chain block, lepas case differensial assembly dari


carrier differensial belakang

Lepas com side bearing (cincin luar bantalan samping) kanan & kiri

Catatan : Com side bearing jangan sampai tertukar kanan & kirinya

PEMERIKSAAN RING GEAR


1. Periksa ring gear

Periksa ring gear secara visual aus atau tidak


Page 29
2. Periksa pinion dan side gear

Periksa side gear dan pinion gear dari keausan / cacat.

3. Periksa backlast side gear dengan pinion gear


Ukur backlash side gear dengan menggunakan dial indicator

Standar backlash:
0.05 hingga 0.20 mm (0.0020 hingga 0.0079 in.)

Jika backlash dibagian luar spesifikasi, ganti side gear thrust washer.

4. Periksa drive pinion gear

Periksa Drive Pinion gear dari keausan / cacat secara visual.

5. Periksa seal drive Pinion companion flange

Periksa Oil seal Companion Flange seca visual dan di raba.

Tidak sobek dan Aus

PERIKSA SEMUA BEARING


1. Periksa side bearing dan com ( bantalan samping ) kanan & kiri

Periksa side bearing dan com bearing


Bearing dan com tidak aus / cacat.

PEMASANGAN DAN PENYETELAN KOMPONEN DIFFERENTIAL


1. Ukur / stel preload starting (preload awal)

Gunakan kunci momen/ Pull Scale, ukur preload dari backlash


antara drive pinion dan ring gear.

Bearing Baru Bearing lama


3,8-5,2 kg 1,0-3,0 kg
Jika preload-nya melebihi maksimum, ganti spacer bearing.

Jika preload-nya kurang dari minimum, kencangkan ulang mur dengan


momen 13 N*m (130 kgf*cm, 9 ft.*lbf) sekali lagi sampai mencapai preload
spesifikasi.
Page 30
2. Pasang side gear dan pinion gear

Pasang thrust washers side gear ke side gear .

Pasang 2 side gear, 2 pinion gear, 2 thrust washer side gear,


2 pinion gear, 2 thrust washer pinion dan pinion shaft dalam case
differensial.

3. Ukur back last side gear

Ukur backlash side gear dengan menggunakan dial indicator

Standar backlash:
0.05 hingga 0.20 mm (0.0020 hingga 0.0079 in.)

Jika backlash dibagian luar spesifikasi, ganti side gear thrust washer.

4. Pasang ring gear carier dan bearing side gear kanan dan kiri

Tempatkan 2 bearing outer races pada respective bearings.

Pasang 2 mur penyetel pada carrier, pastikan mur telah


dikencangkan dengan sempurna.

a. Luruskan tanda pemasangan pada tutup dan carrier.

b. Pasang tutup bearing kiri dan kanan dengan 4 baut


Momen:
7 - 9 kg-m

Bila tutup bearing tidak dapat dikencangkan dengan tepat pada


carrier, setel mur yang ulirnya tidak sempurna.
PETUNJUK:
Pasang ulang mur penyetel jika diperlukan

c. Kendorkan 4 baut tutup bearing ke titik di mana mur penyetel


dapat diputar menggunakan SST.
d. Gunakan SST, kencangkan mur penyetel pada sisi ring gear sampai
ring memiliki backlash sekitar 0.2 mm (0.008 in.).

SST
09504-00011  
09960-10010   (09962-01000, 09963-00700)
Page 31
Page 32

e. Sambil memutar ring gear, gunakan SST untuk mengncangkan


secara penuh mur penyetel pada sisi drive pinion. Setelah bearing beres,
kendorkan mur penyetel pada sisi drive pinion.

f. Gunakan SST, kencangkan mur penyetel 1 sampai 1.5 notch dari


posisi preload 0.
SST
09504-00011  
09960-10010   (09962-01000, 09963-00700)

g. Gunakan dial indicator, setel backlash ring gear sampai sesusi


dengan spesifikasi.
Backlash standar:
0.13 sampai 0.18 mm (0.0051 sampai 0.0071 in.)
PETUNJUK:
- Backlash disetel dengan memutar ke kiri dan kanan mur
penyetel dengan jumlah yang sama. Sebagai contoh, bila mur sebelah
kanan dikendorkan satu notch, maka mur sebelah kiri juga
dikendorkan satu notch.
-Lakukan pengukuran pada 3 posisi atau lebih di sekeliling lingkaran
ring gear.

h. Momen baut tutup bearing.

Momen:
7 - 9 kg-m

5. Ukur / stel preload keseluruhan


Gunakan kunci momen atau pull scale, ukur preload ketika gigi drive
pinion dan ring gear berhubungan.

Preload total (saat permulaan):

Preload drive pinion ( Pre Load awal ) ditambah 4 - 6 kg-m

6. Periksa gear contact

a. Lapisi 3 atau 4 gigi pada 3 posisi yang berbeda ke ring gear


dengan red lead primer.

b. Tahan companion flange perlahan-lahan dalam tempatnya dan


putar ring gear dalam dua arah.

c. Periksa pola kontak gigi.


Page 33

STANDARD OPARATION PROCEDURE

OVERHAUL STEERING RACK & PINION

PEMBONGKARAN KOMPONEN STEERING RACK & PINION


1. Jepit rumah roda gigi pada ragum

a. Gunakan SST, lilitlah dengan isolatip pelindung, jepitlah steering


gear dalam ragum.

SST
09612-00012  

2. Lepas tie rod end kiri

a. Tempatkan tanda penyesuai pada rack end dari tie rod end
sub-assembly LH.

PERHATIAN:
Pastikan tanda pemasangan yang membedakan antara RH dan LH.

b. Lepas tie rod end sub-assembly LH dan mur pengunci.

3. Lepas rack boot kanan & kiri

a. Gunakan tang, jepit bagian yang bertaring dari klem boot dan
patahkan klem itu dengan memuntir tang dari sisi ke sisi lainnya.

b. Lepas klem boot steering rack dari rack boot.

4. Lepas steering rack end sub- assembly

a. Gunakan SST, lepas steering rack end sub-assembly.

SST
09922-10010  

PERHATIAN:

Putar SST, dalam arah seperti ditunjukkan dalam gambar.

b. Gunakan SST, lepas steering rack end lain sub-assembly yang


lainnya.

PERHATIAN:

1. Putar SST sesuai dengan arah yang ditunjukkan dalam


gambar.
2. Tahan dengan benar steering rack dengan SST.
3. Jangan merusak steering rack.
Page 34

5.Lepas mur pengunci kap pegas pengantar rack ( Rack Guide spring cup )

LEPAS RACK GUIDE


(a) Menggunakan SST, lepas mur pengunci.
SST 09922-10010
(b) Lepas claw washer.
PERHATIAN:
Gunakan SST dengan arah seperti dalam gambar.

6. Lepas kap pegas pengantar rack ( Rack Guide Spring cup )

(c) Menggunakan kunci hexagon 24 mm, lepas tutup pegas rack guide

7. Lepas pegas pengantar (spring guide) dan pengantar rack (rack guide)

(d) Lepas pegas dan rack guide.

8. Lepas mur pengunci skrup penyetel bantalan pinion (pinion bearing)

Menggunakan SST, lepas mur pengunci sekrup penyetel bantalan pinion

SST : 09612-10092

9. Lepas skrup penyetel bantalan pinion

Menggunakan SST, lepas sekrup penyetel bantalan pinion

SST : 09612-24012

10. Lepas pinion gear dan bantalan atas ( bearing atas )

Catatan : hati-hati agar tidak merusak gigi

a. Tarik rack sepenuhnya dari sisi rumah dan tepatkan bagian gigi pada
rack dan pinion
b. Tarik pinion bersama-sama dengan bantalan atas

11. Lepas rack shaft

Lepas rack dari sisi pinion dengan tidak memutarnya

CATATAN : Bila rack ditarik dari sisi pipa, ada kemungkinan merusah bushing
dengan permukaan gigi rack.

PEMERIKSAAAN RUMAH RODA GIGI


1. Periksa run out rack shaft dan kondisi gigi
Periksa Rack

a. Periksa kebengkokan rack dan keausan atau kerusakan gigi.


b. Periksa keausan atau kerusakan bagian belakang

Kebengkokan Maksimum : 0,3 mm

2. Periksa bantalan pinion

Periksa bantalan ( bearing ) Pinion gear dengan cara :


Putar bantalan dengan tangan, putaran harus terasa lembut tidak ada
hambatan.
Page 35

3. Periksa pinion gear

4. Periksa bushing rack

Periksa bushing rack dari keausan atau cacat tergores.

5. Periksa rack boot kanan & kiri

PEMASANGAN DAN PENYETELAN KOMPONEN STEERING RACK


1. Pasang rack kedalam rumah rack

a. Dari sisi pinion, pasang rack ke dalam rumah rack

b. Posisikan bagian gigi rack sedemikian agar dapat masuk kedalam

c. Luruskan penampang potongan dari rack dengan pinion

2. Pasang pinion kedalam rumah

Pastikan bahwa ujung pinion bagian bawah masuk tepat pada bantalan
bawah

3. Pasang skrup penyetel bantalan pinion

a. Oleskan cairan perekat (siler) pada ulir skrup


b. Pasang skrup penyetel bantalan pinion dengan SST

4. Stel beban mula (preload) Pinion

a. Luruskan penampang dari rack dengan pinion


b. Menggunakan SST, kencangkan sskerup penyetel bantalan pinion hingga
mencapai momen 3,7 kg-cm.

SST : 09612-24012

c. Menggunakan SST, kendorkan sekrup penyetel bantalan pinion hingga


mencapai momen 2,3 - 3,3 kg-cm

Beban mula (putaran )


2,3-3,3 kg-cm
Page 36

5. Pasang mur pengunci skrup penyetel banalan pinion.


a. Oleskan cairan ( siler) pada kontar mur pengunci dan rumah.
b. Pasang mur pengunci dan kencangkan dengan SST
SST : 09612-10092 dan 09612-24012
Momen : 1.150 kg-cm
c. Periksa kembali beban mula pinion
Beban mula (putaran )
2,3-3,3 kg-cm

6. Pasang rack guide dan spring ( pengantar rack dan pegas )


7. Pasang rack guide spring cup (kap pegas pengantar rack)

a. Pasang pengantar rack dan pegas


b. Pasang tutup (cup) pegas pengantar rack.

8. Stel beban mula Total (preload Total)

a. Menggunakan SST. Kencangkan tutup pegas pengantar rack

SST : 09612-10130

Momen : 50 kg-cm

b. Menggunakan SST, sambil perlahan-lahan mengendorkan tutup pegas


pengantar rack, ukur dan stel beban mula

BEBAN MULA : 6-12 kg-cm

9. Pasang mur pengunci kap pegas pengantar rack

Kencangkan mur pengunci tutup pegas pengantar rack dengan SST.

MOMEN : 575 kg-cm

10. Pasang rack end


a. Pasang washer kuku
CATATAN : Luruskan kuku washer dengan alur pada rack
b. Pasang rack end dan kencangkan rack end dengan SST

MOMEN : 600 kg-cm

Takik, washer kuku

11. Pasang rack boot

Pasang karet pelindung

Pasang klem dan klip

12. Pasang tie rod end

Pasang mur pengunci dan tie rod end sampai tanda-tandanya lurus.
KOMPONEN STEERING RACK & PINION
Page 38

STANDARD OPARATION PROCEDURE

OVERHAUL INJECTOR

PEMBONGKARAN KOMPONEN INJECTOR


1. Jepit injector pada ragum

Pasang atau letakan injector pada ragum

2. Lepas pengikat nozel

Lepas pengikat pemegang nozle dengan SST (09268-46012)

3. Lepas shim atau mur penyetel

Shim Pengatur
Lepas Shim atau Mur Penyetel

Mur Penyetel

4. Lepas pressure spring (pegas penekan)

Pressure Spring

Lepas Pressure spring


Pressure Spring

5. Lepas pin penekan (pressure pin)

Pin Penekan

Lepas Pin Penekan

6. Lepas nozle
Pin Penekan

7. Keluarkan needle nozle dari nozle


Needle Nozle
Needle Nozle

Lepas Needle Nozle


Page 39

PEMERIKSAAN PENYETELAN KOMPONEN INJECTOR


1. Bersihkan nozle dengan solar

Bersihkan atau cuci Nozle dengan solar

2. Bersihkan karbon yang menempel pada ujung needle dengan kayu

Untuk mencuci nozle gunakanlah tongkat kayu dan sikat


kuningan halus. Bersihkan dalam minyak solar bersih.

Lepaskan kerak karbon pada ujung needle ( Jarum ) nozle dengan


tangkai kayu.

3. Bersihkan dudukan nozle dengan scrap pembersih

Bersihkan dudukan nozle dengan scrap pembersih

4. Bersihkan lubang body nozle dengan jarum pembersih (wire)

Bersihkan lubang body nozle dengan jarum pembersih (wire)

5. Test peluncuran needle valve nozle

Lakukan test peluncuran.

Posisikan nozle ± miring 60 derajat dan tarik jarum nozle keluar kira-
kira setengahnya dari bodi dan lepaskan.

Jarum harus meluncur dengan lembut kedalam bodi nozle akibat


beratnya sendiri.
Ulangi test semacam ini dengan memutar jarum sedikit demi sedikit
beberapa kali.

PEMASANGAN DAN PENYETELAN KOMPONEN INJECTOR


1. Masukan nedle valve ke nozle

Masukan nedle valve ke nozle

2. Masukan nozle ke rumah nozle

Masukan nozle ke rumah nozle

3. Masukan shim atau mur penyetel kedalam mur pengikat bodi nozle

Masukan shim atau mur penyetel kedalam mur pengikat bodi nozle

4. Masukan pegas penekan kedalam mur pengikat bodi nozle

Masukan pegas penekan kedalam mur pengikat bodi nozle


Page 40

5. Masukan Pin penekan kedalam mur pengikat bodi nozle

Masukan Pin penekan kedalam mur pengikat bodi nozle

6.Masukan mur pengikat bodi nozle ke rumah nozle

Masukan mur pengikat bodi nozle ke rumah nozle

7. Kencangkan mur pengikat bodi nozle

Kencangkan mur pengikat bodi nozle dengan SST

Momen Pengencangan 5,0 - 7,0 kg - m

8. Tes penyemprotan nozle

Pasangkan nozle pada pipa tester nozle injeksi dan keluarkan udara dari
baut union.

Pengetesan Tekanan injeksi.


Pompakan handle Tester dengan kecepatan 50-60 kali permenit dengan
tangan.
Bacalah tekanan saat injeksi mulai
Standar Tekanan Pembukaan
Nozle baru 115-125 kg/cm²
Nozle lama 105 - 125 kg/cm²
Mur penyetel
Apabila hasil tekanan ijeksi tidak sesuai tekanan pembuakaan standar,
maka lakukan penyetetelan dengan cara lakukan penggantian shim yang
ada diatas pegas tekan (pressure spring ) atau dengan cara memutar mur
penyetel.

Penyetelan dengan shim :


shim disediakan dalam ukuran 20 macam dengan perbedaan tebal
masing-masing 0,50 mm, mulai dari 1,00 - 1,95 mm
Setiap perubahan shim setebal 0,50 mm menyebabkan perubahan tekanan
injeksi sebesar 5 kg / cm²

Penyetelan dengan Mur penyetel :


Strelah besarnya tekanan dengan memutar mur penyetel.

Diputar searah jarum jam ----> Tekanan injeksi akan bertambah


Diputar berlawanan jarum jam -----> Tekanan injeksi berkurang

Periksalah bentuk semprotan, dengan memompakan handle tester sebanyak


50 - 60 kali permenit dengan tangan.

Semprotan harus lurus kebawah dengan membentuk sudut 40º dari titik
pusat berbentuk piramid.

Harus tidak terjadi tetesan, setelah injeksi selesai

Test kebocoran

Berilah tekanan sebesar 90 kg / cm² pada tester periksa apakah terdapat


kebocoran pada dudukan katup dan mur pengikat.
Page 41
KOMPONEN INJECTOR
Page 43

BODY ELECTRICAL
Page 44
Page 45
Page 46
Page 47

TOOLS, EQUIPMENT & SST


ENGINE TUNE-UP GASOLIN

NO NAMA TES QT'Y


Alat Ukur
1 Hydrometer 1
2 Multi Tester 1
3 Engine Analyser 1 Unit
4 Filler Gauge 1
5 Filler Gap Spark Plug ( Busi ) 1
6 Radiator Cup Tester 1
7 Timing Light 1
8 Tension Belt 1

Tools
1 Kunci Ring set ( Wrwnch off set ) 1 Set
2 Kunci Pas set ( Spanner ) 1 Set
3 Konci Sock Set ( Socket ) 1 Set
4 Kotrek 1
5 Obeng Min 75 mm ( Screw Driver ) 1
6 Obeng Plu 75 mm ( Screw Driver ) 1
7 Kunci Busi 21 mm 1
8 Tang ( Plier ) 1

Equipment
1 Air Compresor 1
2 Air Gun 1
3 Selang udara ( Air Hose ) 1
4 Bak Plastik 2
5 Meja kerja 1
6 Kain Lap Secukupnya
7 Jarigen Air 1
8 Corong Air 1

Bahan
1 Air
2 Oli Mesin
3 Bensin
4 Kertas hampelas

STARTER SYSTEM

NO NAMA TES QT'Y


Alat Ukur
1 Pull Scale 1
2 Dial Indicator + Magnetic Base 1
3 Multi Tester 1 Unit
4 Vernier Caliper 1
5 Amper Meter 1

Tools
1 Kunci ring 12 mm 1
2 Kunci pas 12 mm 1
3 Obeng Min 75 mm ( Screw Driver ) 1
Page 48

Equipment
1 V. Block 1
2 Vice 8" 1
3 Meja Kerja 1
4 Solder Iron 1
5 Bak Plastik 1
6 Kain Lap Secukupnya
7 Roll Cable 1

Bahan
1 Timah Solder

BRAKE SYSTEM

NO NAMA TES QT'Y


Alat Ukur
1 Penggaris 1
2 Dial Indicator + Magnetic Base 1
3 Vernier Caliper 1 Unit

Tools
1 Kunci ring 12 mm 1
2 Kunci pas 12 mm 1
3 Kunci ring 10 mm 1
4 Kunci pas 10 mm 1
5 Kunci ring 8 mm ( Kunci nepel 8 mm) 1
6 Obeng Min 75 mm ( Screw Driver ) 1
7 Obeng Min 150 mm ( Screw Driver ) 1

Equipment
1 Vice 8" 1
2 Meja Kerja 1
3 Bak Plastik 1
4 Selang plastik Ǿ 7 mm 1
5 Botol plastik atau kaca transparan 1
6 Corong kecil 1
7 Kain Lap Secukupnya
8 Wire atau jarum 1
9 Grage Jack ( Dongkrak 1 ton ) 1
10 Stand 4

Bahan
1 Brake Fluid ( Minyak Rem DOT 3 ) Secukupnya
2 Vaselin atau minyak rambut Tancho Secukupnya

Anda mungkin juga menyukai