Anda di halaman 1dari 2

Kelompok : 1

Anggota : Adam Yar Aditya


Khalisatul Azzam
Laela Elsa Puspita Sari
Tarisa Aisatul Fazriah

Penerapan Titik Leleh

Bahan Titik Iebur adalah temperatur dimana zat padat berubah wujud menjadi zat
cair pada tekanan satu atmosfer. Dengan kata lain, titik leleh merupakan suhu ketika fase
padat dan cair sama-sama berada dalam kesetimbangan. Titik leleh zat padat adalah suhu di
mana zat tersebut akan berubah wujud menjadi cair. Titik leleh suatu zat padat tidak
mengalami perubahan yang berarti dengan adanya penubahan tekanan.Pengaruh ikatan
hidrogen terhadap titik leleh tidak begitu besar karena pada wujud padat jarak antar molekul
cukup berdekatan dan yang paling berperan terhadap titik leleh adalah berat molekul zat dan
bentuk simetris molekul, Titik leleh senyawa organik mudah untuk diamati sebab temperatur
dimana pelelehan mulai terjadi hampir sama dengan temperatur dimana zat telah habis
meleleh semuanya. Perbedaan titik leleh senyawa-senyawa dipengaruhi oleh beberapa hal, di
antaranya adalah perbedaan kuatnya ikatan yang dibentuk antar unsur dalam senyawa
tersebut. Semakin kuat ikatan yang dibentuk, semakin besar energi yang diperlukan untuk
memutuskannya. Dengan kata lain, semakin tinggi juga titik lebur unsur tersebut, Perbedaan
titik leleh antara senyawa- senyawa pada golongan yang sama dapat dijelaskan dengan
perbedaan elektronegativitas unaur- unsur pembentuk senyawa tersebut.
Dengan mengetahui titik leleh suatu zat, maka kita dapat mengetahui kemurnian suatu
zat. Untuk zat-zat mumi, pada umumnya memiliki titik leleh yang lebih tinggi dibandingkan
dengan zat yang telah tercampur dengan zat lain. Berdasarkan hal inilah, maka untuk
menghasilkan logam yang murni, maka bijih logam yang dihasilkan dari proses penambangan
dipanaskan di dapur pemanasan sampai melebur dan kemudian melalui proses lebih lanjut
akan diperoleh logam murmi. Dalam menentukan titik leleh pada suatu zat, adapun faktor-
faktor yang mempengaruhi cepat atau lambatnya zat tersebut adalah:
1. Ukuran Kristal
Ukuran Kristal sangat menentukan dalam menentukan titik leleh suatu zat.
Semakin besar ukuran partikel yang digunakan, semakin sulit memilih pelelehan,
2. Banyaknya Sampel
Banyaknya sampel suatu zat juga dapat mempercepat proses pelelehannya.
Hal ini karena, semakin sedikit sampel yang digunakan maka semakin cepat proses
pelelehannya, begitu pula sebaliknya semakin banyak sampel yang digunakan maju
semukin lama proses pelelehannya.
3. Pengemasan Dalam Kapiler
Pemanasan dalam Pemanas harus menggunakan api atau panas yang bertahan.
Adanya gabungan lain yang dapat mempengaruhi rentang titik leleh.
Penerapan aplikasi titik leleh antara lain :
1. Bidang Farmasi
Dalam bidang farmasi, suatu senyawa obat murni dapat ditentukan kemurniannya
salah satunya dengan jalan penentuan titik leburnya. Selain itu penentuan titik lebur dari
suatu bahan obat juga digunakan dalam pembuatan sediaan obat (terutama untuk obat yang
diberikan melalui rektal), dan diperlukan pada penentuan cara penyimpanan suatu sediaan
obat agar tidak mudah rusak pada suhu kamar/tertentu.
Dalam bidang kefarmasian, titik lebur dapat digunakan sebagai penentuan kualitas
dari suatu zat ataupun kemurnian dari suatu zat yang terdapat pengotoran yang dapat
menyebabkan penurunan nilai titik lebur dari suatu zat ataupun baaahan obat dari titik lebur
yang sebenarnya.
Untuk sediaan-sediaan farmasi berupa bahan obat, pada umumnya berbentuk senyaw-
senyawa kimia. Senyawa kimia tersebut memiliki sifat kelarutan yang berbeda-beda. Maka
dengan memahami titik lebur kita dapat mengetahui kapan terjadinya keseimbangan antara
zat padat dan bentuk cair dari bahan tersebut.
2. Bidang Pangan
Aplikasi bidang pangan dalam menentukan titik leleh zat adalah untuk mengetahui dan
menentukan titik leleh suatu bahan pangan, misalnya menentukan titik leleh es krim, coklat
dan mentega. Derajat kompatibilitas lemak dengan mentega coklat dan titik leburnya
menentukan kualitas dan harganya. Kualitas dari mentega coklat yang baik adalah berwujud
padat pada suhu kamar dan mempunyai titik lebur yang sama dengan suhu tubuh (Sara and
Rickard, 1997). Penambahan lemak susu pada mentega coklat dapat menyebabkan turunanya
titik lebur dan melembutkan sehingga memberikan efek yang merugikan pada kristalisasi dan
kekerasannya. Mentega coklat berbentuk semi cair pada temperatur kamar dan memiliki titik
lebur antara 32-35oC dan mulai melebur pada 30-32oC.
Penentuan titik lebur karena kenaikan tekanan dimanfaatkan dalam ski air es. Tekanan
dan ski menurunkan titik lebur es dan menyebabkan es melebur dibawah ski. Lapisan tipis zat
cair ini akan memberikan aksi sebagai pelincir hingga memungkinkan pelincir dapat
meluncur di atas permukaan yang keras dari es. Tentu saja gerakan ski dengan permukaan es
juga memegang peranan besar terhadap peleburan dan aksi pelincir tersebut (Khopkar, 1990).
3. Bidang Industri Kemasan
Titik lebur juga dapat diterapkan di bidang industry kemasan. Misalnya kemasan jenis PE
(Polyetilene) Diproses melalui polimerisasi etilena pada tekanan dan suhu tinggi. Untuk
memprduksi LLDPE (Linier Low Density Polyethylene), ditambahkan kopolimer alkena
(butena, heksena atau oktena) yang kandungan komonomer, distribusi dan panjang
cabangnya dapat diatur untuk mengendalikan massa jenis dan titik leleh dari produk tersebut.
Pada kemasan jenis Polypropylene yang mempunyai titik leleh yang cukup tinggi (190 - 200
oC), sedangkan titik kristalisasinya antara 130 – 135 C, sehingga Polypropylene mempunyai
ketahanan terhadap bahan kimia ( hemical Resistance) yang tinggi, tetapi ketahanan pukul
(impact strength) nya rendah.

Anda mungkin juga menyukai