Laporan Pendahuluan Keputusasaan 562e64f997d96
Laporan Pendahuluan Keputusasaan 562e64f997d96
KEPUTUSASAAN
A. Pengertian
keterbatasan atau tidak ada alternatif atau pilhan pribadi yang tersedia dan tidak dapat
kehidupannya terlalu berat untuk dijalani ( dengan kata lain mustahil ). Seseorang
yang tidak memiliki harapan tidak melihat adanya kemungkinan untuk memperbaiki
keraguan .duka cita , apati , kesedihan , depresi , dan bunuh diri. ( Cotton dan Range,
1996 )
subyektif yang muncul saat individu tidak melihat adanya alternatif lain atau pilihan
pribadi untuk mengatasi masalah yang muncul atau untuk mencapai apa yang
diiginkan serta tidak dapat mengerahkan energinya untuk mencapai tujuan yang
ditetapkan .
B. Tanda dan Gejala
a. Ungkapan klien tentang situasi kehidupan tanpa harapan dan terasa hampa (“saya
berlebihan, dan berkepanjangan dalam merespon situasi yang dirasakan sebagai hal
tidur bertambah
2) emosional :
individu yang putus asa sering sekali kesulitan mengungkapkan perasaannya tapi
dapat merasakan
perasaan kehilangan dan tidak memiliki apa-apa tidak berdaya,tidak mampu dan
terperangkap.
3) Individu memperlihatkan :
Penurunan verbalisasi
Penurunan afek
4) Kognitif :
4. Kognitif
Hilangnya persepsi waktu tentang mas lalu , masa sekarang , masa datang
Bingung
Ketidakmampuan berkomunikasi secara efektif
Distorsi proses pikir dan asosiasi
Penilaian yang tidak logis
C. Faktor penyebab
a. Faktor kehilangan
b. Kegagalan yang terus menerus
c. Faktor Lingkungan
d. Orang terdekat ( keluarga )
e. Status kesehatan ( penyakit yang diderita dan dapat mengancam jiwa)
f. Adanya tekanan hidup
g. Kurangnya iman
D. Pohon masalah
Ketidakberdayaan
Keputusasaan
E. Penatalaksaan medis
a. Psikofarmaka
b. Psikoterapi
adalah terapi kejiwaan yang harus diberikan apabila penderita telah diberikan
terapi psikofarmaka dan telah mencapai tahapan di mana kemampuan menilai realitas
sudah kembali pulih dan pemahaman diri sudah baik. Psikoterapi ini bermacam-
dorongan, semangat dan motivasi agar penderita tidak merasa putus asa dan semangat
juangnya.
c. Terapi Psikososial
dengan lingkungan sosialnya dan mampu merawat diri, mampu mandiri tidak
tergantung pada orang lain sehingga tidak menjadi beban keluarga. Penderita selama
psikofarmaka.
d. Terapi Psikoreligius
dengan manfaatnya di bidang klinik. Terapi keagamaan ini berupa kegiatan ritual
e. Rehabilitasi
rehabilitasi misalnya di suatu rumah sakit jiwa. Dalam program rehabilitasi dilakukan
bersama, kegiatan kesenian, terapi fisik berupa olah raga, keterampilan, berbagai
rehabilitasi ini berlangsung antara 3-6 bulan. Secara berkala dilakukan evaluasi paling
sedikit dua kali yaitu evaluasi sebelum penderita mengikuti program rehabilitasi dan
a. Tujuan Umum
a) Ucapkan salam
sedih/kesendirian/keputusasaannya.
b) Tetapkan adanya perbedaan antara cara pandang klien terhadap kondisinya dengan
dalam aktivitas.
d) Diskusikan dengan klien cara yang biasa dilakukan untuk mengatasi masalah,
e) Dukung klien untuk menggunakan koping efektif yang selama ini digunakan oleh
klien.
h) Identifikasi kemungkinan klien untuk bunuh diri (putus asa adalah factor risiko
terbesar dalam ide untuk bunuh diri) : tanyakan tentang rencana, metode dan cara
bunuh diri.
a) Identifikasi aspek positif dari dunia klien (“keluarga anda menelepon RS setiap
b) Dorong klien untuk berpikir yang menyenangkan dan melawan rasa putus asa.
(3) Tanyakan nama keluarga, panggilan yang disukai, hubungan dengan klien.
b) Identifikasi masalah yang dialami keluarga terkait kondisi putus asa klien
c) Diskusikan upaya yang telah dilakukan keluarga untuk membantu klien mengatasi
(2) Psikofarmaka yang diperoleh klien : manfaat, dosis, efek samping, akibat bila
tidak patuh minum obat.
(4) Akses bantuan bila keluarga tidak dapat mengatasi kondisi klien (Puskesmas, RS).
DAFTAR PUSTAKA
Azis, R. (2003). Pedoman asuhan keperawatan jiwa. Semarang: RSJD Dr. Amino Gondoutomo.
Keliat, B.A., Akemat, Helena, N., Susanti, H., Panjaitan, R.V., Wardani, I, Y., dkk. (2006).
Modul praktek keperawatan profesional jiwa (MPKP Jiwa). Jakarta: FIK UI dan WHO
Stuart, G.W. (2007). Buku saku keperawatan jiwa. Edisi 6. Jakarta: EGC.
RENCANA KEGIATAN HARIAN
KEPERAWATAN JIWA KOMUNITAS
Pembimbing Mahasiswa
LAPORAN PENDAHULUAN
PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN JIWA KOMUNITAS
“KEPUTUSASAAN”
Disusun Oleh: