F 0 F d
0 F r sin
2. Momen Inersia
Momen inersia (kelembaman) suatu benda
adalah ukuran kelembaman suatu benda untuk
berputar terhadap porosnya. Momen inersia suatu
titik bermassa m dan berjarak R dari sumbu
putarnya adalah:
F1 F F I mR 2
2 3
sin sin sin
Sedangkan jika gabungan dari
B. GERAK ROTASI beberapa benda titik maka momen inersia total
1. Momen Gaya (Torsi) benda adalah:
I (mR 2
)
L pR
L mv R
L mR R
L mR 2
Sehingga,
L I
‘
4. Momen Kopel
Kopel adalah pasangan dua gaya sama
besar dan berlawanan arah yang garis-garis
kerjanya sejajar tetapi tidak berimpit. Besarnya
kopel dinyatakan dengan momen kopel (M), yaitu
hasil perkalian salah satu gaya dengan jarak tegak
lurus antara kedua gaya tersebut.
M F d
C. GERAK MENGGELINDING
Bola yang menggelinding di atas bidang
akan mengalami dua gerakan sekaligus, yaitu rotasi
terhadap sumbu bola dan translasi bidang yang
3. Momentum Sudut L dilalui. Oleh karena itu, benda yang melakukan
gerak menggelinding memiliki persamaan rotasi
dan persamaan translasi.
F ma
I
1. Menggelinding pada Bidang Datar
Sebuah silinder pejal bermassa m dan berjari-
jari R menggelinding sepanjang bidang datar
Selama berotasi titik A memiliki horizontal. Pada silinder diberikan gaya sebesar F.
momentum sebesar p mv . Hasil perkalian Jika silinder menggelinding tanpa selip, maka
momentum dengan jarak R disebut momentum silinder tersebut bergerak secara translasi dan rotasi
sudut, dan diberi notasi L.
disebabkan garis kerja gaya melalui titik O,
sehingga lengan momennya sama dengan nol.
2
a g sin
3
2. Titik Berat
Berikut ini terdapat beberapa table letak titik
berat benda homogen.
Menentukan Titik Berat Benda dari Gabungan
Beberapa Benda
x0
A x
n n
A n
y0
A y
n n
A n
x0
V x
n n
V n
y0
V y
n n
V n
Titik Berat Benda-Benda Homogen
Berbentuk Luasan
x0
A x n n
A n
y0
A y n n
A n
b. KesetimbanganLabil
Titik Berat Benda-Benda Homogen
Berbentuk Garis Kesetimbangan labil adalah
kesetimbangan yang dialami benda yang apabila
diberikan sedikit gangguan benda tersebut tidak
x0
xn n bisa kembali ke posisi kesetimbangan semula.
n
y0
y n n
n
Diketahui : 2 F2 . l2
Sumbu rotasi atau poros terletak di titik D. 2 10 2.0,1 2
F1 10 N 2 2 Nm
l1 r1 sin 0,32 m
F2 10 2 N 3 F3 . l3
l2 r2 sin 0,1 2 m 3 20.0,1
F3 20 N 3 2 Nm
l3 r1 sin 0,1 m
maka,
Ditanya : Resultan momen gaya ? tot 1 2 3
Jawab : tot 1 2 3
tot 1 2 3 tot 3, 2 2 2
tot 3, 2 Nm
Contoh soal 2
Pembahasan :
Diket :
Pembahasan : mba tan g 2 kg
Wba tan g 20 N
Diketahui : Wbenda 50 N
Sumbu rotasi adalah AB l 10 m
m p 600 gram 0, 6 kg , lw 4 m
mq 400 gram 0, 4 kg lF 6 m
rp 20 cm 0, 2 m Di tanya :F diujung B?
r q 50 cm 0,5 m Jawab :
Pemabahsan :
m g sin
a
2
m m
5
g sin
a
2
1
5
7
10
a 25
2
1
5
70
a 25
7
5
70.5
a
25.7
a2m 2
s
Latihan soal 1
4
A. 1
15
5
A. (4 cm , 1 cm )
B. 3
8
B. (4 cm , 2 cm )
C. (4 cm , 3 cm ) 4
C. 3
D. (4 cm , 4 cm ) 13
E. (4 cm , 5 cm ) 3
D. 5
Latihan soal 2 5
6
Sebuah bidang homogen ABCDE seperti pada E. 5
13
gambar. Letak titik ordinat bidang yang diarsis Latihan soal 3
terhadap sisi AB adalah.. (soal Un sma fisika 2009)
Kunci C Sebuah tongkat homogen dengan panjang 40 cm
bermassa 3 kg. Pada salah satu ujung tongkat
diberi beban. Sedangkan ujung lainnya sebagai
tumpu.
B. ( 2 ; 3,6 ) cm
C. ( 2 ; 3,2 ) cm
D. ( 2 ; 3 ) cm
E. ( 2 ; 2,8 ) cm
Latihan soal 5
Jika F = 280 N, maka momen gaya pada titik O Sebuah batang yang sangat ringan, panjangnya 140
adalah.. dalam satuan Nm cm. Pada batang bekerja tiga gaya masing masing
(soal Un sma fisika 2009) F1 = 20 N, F2 = 10 N dan F3 = 40 N dengan arah
dan posisi sesuai pada gambar. Besar momen gaya
A. 0 yang menyebabkan batang berotasi pada pusat
B. 6 massa nya adalah.. (soal UN sma Fisika 2011)
C. 8
D. 14
E. 28
Latihan soal 4
A. 40 Nm
B. 39 Nm
C. 28 Nm
D. 14 Nm
E. 3 Nm
A. ( 2 ; 4 ) cm