PROPOSAL PENELITIAN
DISUSUN OLEH :
Owyn Lemuel Widagdo
2017.1624
i
HALAMAN PERSETUJUAN
Proposal penelitian dengan judul ini telah memenuhi persyaratan dan disetujui
oleh dosen pembimbing Akademi Keperawatan Ngesti Waluyo
Temanggung,
Pembimbing Akademi,
ii
LEMBAR PERNYATAAN
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Proposal Penelitian yang saya tulis ini
benar – benar merupakan hasil karya saya sendiri dan bukan merupakan pengambil
alihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan saya.
Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan Proposal Penelitian
ini milik orang lain atau hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas
perbuatan tersebut.
Temanggung,
Penulis,
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang memberikan berkat dan kasih-Nya
kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal Penelitian ini dengan
judul “PENGARUH PEMBERIAN JUS MENTIMUN TERHADAPTEKANAN
DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI” Proposl penelitian ini disusun sebagai
syarat memenuhi mata kuliah riset keperawatan.
Selama penyusunan Proposal Peneltian ini penulis mendapat bimbingan,
dukungan dan masukan dari beberapa pihak sehingga Proposal Penelitian ini
dapat tersusun dengan baik, untuk itu penulis menyampaikan terimakasih
kepada:
1. Bapak Prihanto, S.Kep.,Ns.M.Kes. selaku direktur Akper Ngesti Waluyo,
2. Ibu Berlian Nurtyashesti Kusuma Dewi, M.Kep.,Ns.Sp.Kep.J. selaku dosen
pembimbing yang telah membimbing penulisan proposal ini.
3. Orang tua dan keuarga yang telah memberikan dukungan selama penulisan
proposal penelitian ini,
4. Teman – teman angkatan XIX yang telah bersama – sama berjuang, dan
membantu selama penulisan Proposal Penelitian ini,
5. Semua pihak yang telah terlibat dalam penulisan Proposal Penelitian tetapi
penulis tidak dapat menyebutkan satu persatu. Menyadari masih banyak
kekurangan dalam penulisan Proposal Penelitian ini, untuk itu kritik dan saran
untuk membangun sangat diharapkan. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa
menyertai.
Temanggung,
Penulis,
iv
DAFTAR ISI
Halaman Judul........................................................................................................i
Halaman Persetujuan...............................................................................................ii
Lembar Pernyataan.................................................................................................iii
Kata Pengantar........................................................................................................iv
Daftar Isi.................................................................................................................v
v
vi
BAB I
7
A. Latar belakang
dapat menyerang siapa saja dari berbagai kelompok umur dan kelompok sosial
semakin besar. Pengaruh usia terhadap kemunculan stres juga sering terjadi (Tukan,
2018)
cenderung meningkat seiring dengan gaya hidup bersih dan sehat, mahalnya biaya
kurangnya aktifvitas, pola makan yang tidak sehat, obesitas dan stress (Kharisna,
Penyakit hipertensi tahun demi tahun terus mengalami peningkatan. Tidak hanya
di Indonesia, namun juga di dunia. Sebanyak 1 milyar orang di dunia atau 1 dari 4
hipertensi akan meningkat menjadi 1,6 milyar menjelang tahun 2025. Kurang lebih
dan sekitar 50-60% penduduk dewasa dapat dikategorikan sebagai mayoritas utama
yang status kesehatannya akan menjadi lebih baik bila dapat dikontrol tekanan
8
Penderita hipertensi dengan tekanan darah yang selalu tinggi akan menjalani
hidupnya dengan bergantung pada obat-obatan dan kunjungan teratur ke dokter untuk
mendapat resep dan check-up. Data WHO melaporkan dari 50% penderita hipertensi
yang di ketahui hanya 25% yang mendapat pengobatan, dan hanya 12,5% yang
diobati dengan baik karna mahalnya biaya yang diperlukan selama proses terapi.
dalam proses terapinya. Oleh karena penggunaan obat antihipertensi modern dapat
menimbulkan efek samping, maka obat tradisional bisa menjadi pilihan, salah satunya
buah mentimun. Buah mentimun sangat baik di konsumsi untuk pembuluh darah dan
Sismanto, 2015).
9
Kalium merupakan elektrolit intraseluler yang utama, dalam kenyataan, 98%
kalium tubuh berada di dalam sel, 2% sisanya berada di luar sel, yang penting adalah
2% ini untuk fungsi neuromuskuler, kalium mempengaruhi aktivitas baik otot skelet
maupun otot jantung. Selain itu mentimun juga mempunya sifat diuretik yang terdiri
dari 90% air mampu mengeluarkan kandungan garam dari dalam tubuh. Mineral yang
kaya dalam buah mentimun memang mampu mengikat garam dan dikeluarkan
Berdasarkan pengalaman penulis saat di rumah sakit, selama ini perawat tidak
membantu menurunkan tekanan darah pasien. Selama ini perawat hanya mengelola
tindakan medis pemberian obat anti hipertensi kepada pasien untuk menurunkan
tekanan darah pasien. Berdasarkan hal tersebut maka penulis tertarik untuk
B. Rumusan Masalah
10
C. Tujuan penelitian literature review
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Hipertensi
yang tumpul dengan bagian bawah di sebut apeks terletak lebih kiri dari
garis tengah/medial; bagian kiri berada pada ics 4 kiri atau sekitar 9cm
dari kiri linea midklavikula; bagian atas disebut basis terletak agak
panjang sekitar 12cm, lebar sekitar 8cm-9cm, tebal 6cm. berat jantung
sekitar 225
dada dan selaput paru. Pericardium visceral, yaitu lapisan permukaan dari
12
Katub jantung memiliki fungsi untuk mempertahankan aliran darah
searah melalui bilik jantung. Ada 2 jenis katub, yaitu atrioventrikuler dan
katub semilunar.
ventrikel saat diastole ventrikel dan mencegah aliran balik ke atrium saat
dan aorta dari ventrikel. Katub semilunar membatasi ventrikel kanan dan
perubahan tekanan dan volume dalam bilik jantung dan pembuluh darah.
Septum atrial adalah bagian yang memisahkan antara atrium kiri dan
percampuran darah antara kedua atrium, kecuali pada masa janin, dan
kiri dan ventrikel kanan. Atrium terletak diatas ventrikel dan saling
13
berdampingan. Atrium dan ventrikel dipisahkan oleh katub satu arah.
tersebut mengalir melalui vena kava superior, vena kava inferior, serta
sinus koronarius yang berasal dari jantung sendiri. Antara vena kava dan
atrium jantung dipisahkan oleh lipatan katub atau pita otot yang
rudimeter. Oleh sebab itu, bila terjadi peningkatan tekanan atrium kanan
ke arteri pulmonalis. Tebal dinding ventrikel kanan hanya 1/3 dari tebal
dinding ventrikel kiri karena beban kerja ventrikel kanan lebih ringan dari
14
semilunaris pulmmonaris untuk mencegah aliran balik darah ke ventrikel
kanan.
ventrikel kiri melalui katup mitralis. Katup mitralis mencegah aliran balik
darah ventrikel kiri ke atrium kiri saat ventrikel kiri berkontraksi. Atrium
kiri berdinding tipis dan bertekanan rendah. Antara vena pulmonalis dan
atrium kiri tidak ada katup sejati, karena itu perubahan tekanan dari
kiri memompa darah ke seluruh tubuh melalui aorta, arteri terbesar tubuh.
Pada pertemuan aorta dan ventrikel kiri terdapat katup seminuaris aorta.
Katup ini membuka karena kontraksi ventrikel kiri, yang juga menutup
ventrikel berkontraksi.
15
Setiap sel didalam tubuhu secara langsung bergantung pada keutuhan
dan fungsi pada system vaskuler, karena darah dari jantung akan dikirim
ke setiap sel melalui system tersebut. Sifat structural dari setiap bagian
( tunika media, dan lapisan terdalam yaitu lapisan endotel ( tunika intima)
dibentuk oleh sel otot polos yang ketebalan nya tergantung dari dari jenis
arteri dan vena serta ukuran pembuluh darah. Tunika intima terdiri dari
elastis dan sebagian otot polos. Ventrikel kiri memompa darah masuk
16
keadaan semula, akan memompa darah ke depan, ke seluruh system
Oleh sebab itu, system arteri dianggap sebagai sirkuit yang memiliki
volume yang rendah tetapi tekanan tinggi. Karena sifat isi dan tekanan
tekanan pada kapiler akan turun mendadak dan aliran berubah dari
17
menujju ke daerah dengan konsentrasi rendah. Dengan demikian,
dan nutria akan meninggal kan pembuluh darah dan masuk ke ruangan
berlawanan.
otot yang relative lemah namun peka. Pada pertemuan antara kapiler
darah dalam jumlah yang cukup banyak dengan tekanan yang relative
rendah. Karena sifat aliran. Karena sifat aliran vena yang bertekanan
kapitas. Sekitar 65% dari volume darah terdapat dalam vena, tetapi
2. Definisi Hipertensi
18
Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah presisten
dengan tekanan sistolik diatas 140 mmHg dan tekanan diastolic diatas
tekanan sistolik lebih dari sama dengan 160 mmHg dan tekanan
3. Penyebab Hipertensi
merupakan akibat dari adanya penyakit lain. Faktor ini juga erat
hubungannya dengan gaya hidup dan pola makan yang kurang baik.
19
Klinik yang dapat ditemukan pada penderita hipertensi yaitu: Sakit
kepala, jantung berdebar-debar, sulit bernafas setelah bekerja keras atau
mengangkat beban berat, mudah lelah, penglihatan kabur, wajah
memerah, hidung berdarah, sering buang air kecil terutama di malam hari,
telinga berdenging (tinnitus), vertigo, mual, muntah, gelisah
Hipertensi sulit disadari oleh seseorang karena hipertensi tidak
memiliki gejala khusus. gejala-gejala yang mudah diamati antara lain
yaitu : gejala ringan seperti, pusing atau sakit kepala, sering gelisah,
wajah merah, tengkuk terasa pegal, mudah marah, telinga berdengung,
sukar tidur, sesak napas, rasa berat ditengkuk, mudah lelah, mata
berkunang-kunang, mimisan (keluar darah dari hidung). (Aspiani, 2015)
5. Patofisiologi dan Pathway
Mekanisme yang mengontrol konstriksi dan relaksasi pembuluh darah
terletak dipusat vasomotor pada medulla diotak. Dari pusat vasomotor ini
bermula jaras saraf simpatis, yang berlamjut kebawah ke korda spinalis
dan keluar dari kolumna medulla spinalis ke ganglia simpatis di toraks
dan abdomen. Rangsangan pusat vasomotor dihantarkan dalam bentuk
impuls yang bergerak ke bawah melalui system saraf simpatis ke ganglia
simpatis. Pada titik ini, neuron pre-ganglion melepaskan asetilkolin, yang
akan merangsang serabut saraf pasca ganglion ke pembuluh darah,
dimana dengan dilepaskannya norepinefrin mengakibatkan konstriksi
pembuluh darah. Berbagai factor, seperti kecemasan dan ketakutan dapat
mempengaruhi respon pembuluh darah terhadap rangsang
vasokonstriktor. Klien dengan hipertensi sangat sensitive dengan
norepinefrin, meskipun tidak diketahui dengan jelas mengapa itu bisa
terjadi.
Pada saat bersamaan ketika sisem saraf simpatis merangsang
pembuluh darah sebagai respons rangsang emosi, kelenjar adrenal juga
terangsang, mengakibat kan tambahan aktivitas vasokontriksi. Medulla
20
adrenal menyekresi epinefrin, yang menyebabkan vasokontriksi. Korteks
adrenal menyekresi kortiso dan steroid lainya, yang dapat memperkuat
respon vasokonstriktor pembuluh darah. Vasokonstriksi yang
mengakibatkan penurunan aliran darah ke ginjal, menyebabkan pelepasan
renin.
Renin yang dilepaskan merangsang pembentukan angiotensin I yang
kemdian diubah menjadi angiotensin II, vasokonstriktor kuat, yang pada
akhirnya merangsang sekresi aldosterone oleh korteks adrenal. Hormone
ini menyebabkan retensi natrium dan air oleh tubulus ginjal,
menyebabkan peningkatan volume intravaskuler. Semua factor tersebut
cenderung mencetuskan hipertensi (Aspiani, 2015)
21
Factor Predisposisi
22
Pelepasan renin
Hipertensi
Kerusakan vaskular
Sistemik Coroner
Otak Ginjal
Penurunan suplai ke
koroner
Obstruksi Disfungsi ginjal
pembuluh
darah otak Iskemik miokard
Gagal ginjal
Stroke hemoragic
23
Nyeri dada
Vasokontriksi
6. Penatalaksanaan
A. Terapi tanpa obat, meliputi:
Penderita hipertensi yang mengalami kelebihan berat badan
dianjurkan untuk menurunkan berat badannya sampai batas
normal. mengurangi pamakaian garam sampai kurang dari 2,3
gram natrium atau 6 gram natrium klorida setiap harinya (disertai
dengan asupan kalsium, magnesium, dan kalium yang cukup).
Penting untuk mengurangi efek jangka panjang hipertensi karena
asap rokok diketahui menurunkan aliran darah keberbagai organ
dan dapat meningkatkan kerja jantung. Penderita hipertensi
esensial tidak perlu membatasi aktivitasnya selama tekanan
darahnya terkendali. Teknik relaksasi dapat mengurangi denyut
jantung dan TPR dengan cara menghambat respon stress saraf
simpatis. Kita memiliki kemampuan mengontrol tubuh, jauh lebih
besar dari yang kita duga. dengan berlatih organ-organ tubuh yang
24
selama ini bekerja secara otomatis seperti; suhu badan, detak
jantung, dan tekanan darah, dapat kita atur gerakannya.
25
Cara pemberian
Bahan
- 100gram timun
- Sirup secukupnya
b) Aturan tindakan
Diminum 1x sehari jam 09.00 dan diukur tekanan darahnya pada 2
jam, 6 jam, dan 9 jam setelah diberikan, 5hari berturut turut
c) Prosedur tindakan/demonstrasi
Cara membuat
1. Bersihkan dan potong mentimun
2. Bila menggunakan blender masukan timun dan air matang lalu
diblender.
3. Masukkan semua bahan ke dalam blender lalu blender hingga
halus
4. Bila menggunakan parut, parut timun lalu tuangkan ke air
matang
5. Setelah hancur dan cair masukan ke dalam gelas
6. Potong buah jeruk nipis menjadi 2 bagian
26
7. Lalu peras jeruk nipisnya diatas gelas yang berisi jus timun tadi
8. Aduk dan siap disajikan
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan/Desain
dan hasil pemikiran yang sudah dihasilkan oleh para penelitian dan praktisi (okoli
B. Waktu penelitian
C. Focus Studi
27
Penerapan terapi jus timun untuk menurunkan tekanan darah pada pasien
hipertensi
fokus studi yang dirumuskan secara operasional yang akan digunakan pada studi
operasional pada studi kasus ini yaitu: 1) pasien hipertensi adalah seseorang yang
didiagnosa medis hipertensi; 2) terapi jus mentimun adalah terapi yang diberikan
kepada pasien hipertensi dengan meminum jus mentimun sebanyak 100 gram satu
hari sekali; 3) penurunan tekanan darah adalah tekanan darah seseorang yang
heading dan sub-heading, untuk melihat apakah teks itu sesuai untuk
tujuan anda
b. Tahap 2: jika teks terlihat sesuai untuk tujuan anda maka baca lebih
28
yang sesuai dengan membaca secara luas dan untuk memperoleh
dalam melakukan google search yang menghasilkan site yang tidak qualified
a. Akurasi
penelitian yang sama diacu di sumber lain, dan pastikan literature berasal
b. Obyektifitas
c. Kemutakhiran
29
2) Pastikan apakah mungkin ada informasi yang lebih terbaru dan
sudah ada
d. Cakupan
2) Pastikan apakah ada penelitian lebih lanjut yang tidak disebut atau
a. Apakah poin utama yang diangkat dalam teks misalnya buku atau
artikel?
c. Catat detil kuotasi, atau halaman referensi yang anda anggap mungkin
30
4. Gabungkan menjadi satu cerita ilmiah yang lengkap mengenai satu
permasalahan.
DAFTAR PUSTAKA
Kharisna, D., Dewi, N. W., & Lestari, W. (2012). EFEKTIFITAS KONSUMSI JUS
Medika.
31
Ponggohong, C. elfind, Rompas, S., & Sismanto, A. Y. (2015). PENGARUH
11(1)(1), 9–17.
PENELITIAN BISNIS.
32