Anda di halaman 1dari 2

Nama : Adityani Widianto

NIM : P2.06.24.9.19.001

Siswi SD di Probolinggo Dicabuli oleh Dua Teman Sekelasnya

Patroli Indosiar, Probolinggo - Seorang siswi kelas empat SD di Probolinggo, Jawa Timur, menjadi
korban kekerasan seksual yang dilakukan dua teman sekelasnya. Pelaku bahkan sempat mengancam
korban saat menjalankan aksi kejinya di dalam ruang kelas.  

Seperti ditayangkan Patroli Indosiar, Sabtu (26/1/2019), pelaku melakukan aksi keji di dalam ruang
kelas saat guru pengajar izin keluar karena sakit.

Menjadi suatu ironi, kasus pelecehan seksual anak di Indonesia masih kerap kali terjadi.Adanya hal
ini menjadi kekhawatiran besar dan PR besar, bukan hanya bagi orang tua tetapi juga lingkungan
anaknya. Menurut psikolog anak dan keluarga, Rosdiana Setyaningrum, MPsi, MHPEd, pencegahan
adalah hal yang paling penting yang harus dilakukan orang tua agar anak tidak menjadi korban
pelecehan seksual.

Melihat kasus-kasus yang terjadi ini, menimbulkan trauma mendalam yang dialami korban dan tidak
akan hilang begitu saja saat kasus itu selesai. Korban perlu mendapat pendampingan untuk mental
psikisnya, untuk menghilangkan efek trauma agar tidak mengalami trauma berkepanjangan. Juga
untuk memulihkan kembali kondisi mental korban.

Namun, jika kekerasan seksual pada anak tidak ditangani secara serius dapat menimbulkan dampak
sosial yang luas di masyarakat. Jadi, penyembuhan trauma psikis akibat kekerasan seksual haruslah
mendapat perhatian besar dari semua pihak yang terlibat.Pendampingan tersebut bisa dilakukan oleh
pakarnya dan juga bantuan dari keluarga atau lingkungan disekitarnya. Cara pendekatan kepada tiap
korban pun berbeda.

Langkah pertama yang harus dilakukan yaitu memberikan rasa aman kepada anak untuk bercerita.
Biasanya orang tua yang mempunyai hubungan yang dekat dengan anak akan lebih mudah untuk
melakukannya.

Berikut adalah hal yang harus dilakukan keluarga.

1. Dukungan sosial dan emosional yang membuat anak merasa disayangi, dicintai, didukung,
dan menjadi bagian dari keluarga.

2. Kelekatan dalam keluarga karena adanya keterbukaan, dimana setiap anggota keluarga saling
berbagi perasaan, jujur dan terbuka satu sama lain.

3. Meningkatkan komunikasi dengan anak dengan terbuka. Hal ini akan terjadi sikap terbuka,
percaya dan rasa aman pada anak.

4. Orang tua ikut terlibat terhadap proses penanganan kekerasan seksual yang dialami anaknya
baik secara hukum atau penanganan pemulihan secara psikologis.

5. Sikap spiritual yang dimiliki dan dianut dengan baik oleh sebuah keluarga akan membantu
proses pendampingan.
6. Sikap positif dan cara pandang yang melihat bahwa selalu ada jalan keluar dari kesulitan yang
dihadapi oleh setiap manusia.

Kekerasan seksual pada anak dapat terjadi di mana saja dan kapan saja juga dapat dilakukan oleh
siapa saja, baik itu anggota keluarga, pihak sekolah, maupun orang lain. Jadi, anak perlu dibekali
dengan pengetahuan seks dan gender yang benar sejak dini agar anak dapat terhindar dari kekerasan
seksual.

Anda mungkin juga menyukai