Anda di halaman 1dari 1123

01

FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki, usia 45 tahun datang ke RS diantar keluarganya untuk kontrol penyakit
stroke yang diderita pasien. Pasien mempunyai riwayat hipertensi sejak 3 tahun yang lalu
dan tidak rutin control. GCS 456, tekanan darah 180/100 mmHg, nadi 90 kali/menit,
pernapasan 16 kali/menit, suhu afebris. Pemeriksaan Neurologis ditemukan Hemiparese
Dextra, parese nervus cranialis VII dextra. Ketika pasien ditanya, pasien dapat menjawab
pertanyaan dan dapat dimengerti oleh pemeriksa. Ketika disuruh melakukan perintah,
pasien bisa melakukan. Ketika diminta mengulang perkataan dokter pasien mengalami
kesulitan. Apa nama kelainan ini?
a. Afasia anonim
b. Afasia motorik
c. Afasia konduksi
d. Afasia sensorik
e. Afasia transkortikalis

© FDI2020
C. Afasia konduksi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : Ketika pasien ditanya, pasien dapat menjawab
pertanyaan dan dapat dimengerti oleh pemeriksa. Ketika
disuruh melakukan perintah, pasien bisa melakukan.
Ketika diminta mengulang perkataan dokter pasien
mengalami kesulitan.
• Pemeriksaan Neurologis ditemukan Hemiparese Dextra,
parese nervus cranialis VII dextra.

Diagnosis pada pasien ini adalah...

© FDI2020
AFASIA
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Afasia : tidak dapat berbicara.


• Klasifikasi:
– Afasia sensorik → dia bisa bicara dengan lancar tapi tidak
dapat mengerti dan tidak dapat mengulang pembicaraan
(motorik saja yang bisa)
– Afasia motorik → dia tidak bisa bicara dengan lancar dan
tidak dapat mengulang, tetapi dapat mengerti (sensorik
saja yang bisa)
– Afasia transkortikal → jika diantara keduanya di atas masih
bisa mengulang

Sumber: Weiner, H.L., Levitt, L.P. 2001. Buku Saku Neurologi, EdisiKelima
© FDI2020
LOKASI AFASIA WERNICKE DAN BROCA
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Broca (B): mengatur proses


bicara (Motorik) → lobus frontal
→ Brodmann area 44 dan 45
• Wernicke: mengatur proses
pemahaman pembicaraan
(Sensorik) → lobus temporal →
Brodmann area 22
• Global → lobus fronto-parieto-
temporal

Sumber: Aninditha dan Wiratman. 2014. Buku Ajar Neurologi FKUI


© FDI2020
Lobus dan Area (Broadmann) Fungsi
FRONTAL
Gyrus precentralis (4) Pusat motoris primer
Area Broca (44,45) Pusat bahasa motoris
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Area premotoris (6) Gerakan manipulatif


Frontal eye field (8) Scanning bola mata
Prefrontal (9-12) Kepribadian, inisiatif
PARIETAL
Gyrus postcentralis (1-3) Pusat sensoris primer
Area asosiasi somatik (5,7) Stereognosis

TEMPORAL
Korteks auditori Pusat pendengaran
primer/Heschl (41,42)
Gyrus temporalis mediadan Memori dan
inferior pembelajaran
Area Wernicke (22) Pusat bahasa sensoris
OKSIPITAL
Korteks visual primer (17) Pusat penglihatan
Korteks asosiasi visual Asosiasi visual
(18,19), tinggi (39)
© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
DIAGNOSIS AFASIA
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. Afasia anonim --> tidak mengenal nama benda


b. Afasia motorik --> tidak bisa bicara, bisa
mengerti dan tidak bisa mengulang
d. Afasia sensorik --> bisa bicara, tidak bisa
mengerti dan tidak bisa mengulang
e. Afasia transkortikalis --> bisa mengulang

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada pasien ini adalah...

C. Afasia konduksi

© FDI2020
02
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan, usia 45 tahun, datang ke IGD RS dengan keluhan nyeri kepala hebat
sejak 3 hari yang lalu. Ia juga merasakan demam. Riwayat telinga sering mengeluarkan
cairan sejak 3 bulan ini. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 120/80 mmHg,
nadi 90 kali/menit, pernapasan 16 kali/menit, suhu 38,0 C, kesadaran pasien menurun,
kejang (-). Pada pemeriksaan telinga didapatkan perforasi atik dan kolesteatom (+). Pada
CT Scan didapatkan lesi hipodense tunggal berbatas tegas bentuk bulat dengan gambaran
ring enhancenment. Apakah diagnosis yang tepat pada pasien?
a. Labirinitis
b. Ensefalitis
c. Abses cerebri
d. Meningitis
e. Tumor otak

© FDI2020
C. Abses cerebri
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : nyeri kepala hebat sejak 3 hari yang lalu. Ia juga
merasakan demam. Riwayat telinga sering mengeluarkan
cairan sejak 3 bulan ini.
• Pada CT Scan didapatkan lesi hipodense tunggal
berbatas tegas bentuk bulat dengan gambaran ring
enhancenment.

Diagnosis pada pasien ini adalah...

© FDI2020
ABSES OTAK
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Definsi: penumpukan materi piogenik yang terlokalisir di


dalam/di antara parenkim otak,
• Etiologi:
✓ Bakteri (yang sering): Staphylococcus aureus,
Streptococcus anaerob, Streptococcus β hemolitikus,
Streptococcus α hemolitikus, E.coli, Bacteroides.
✓ Jamur: N.asteroids, Candida, Aspergillus, Actinomycetes
✓ Parasit : E.Histolitika, Cystisercosis, Schistosomiasis

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic © FDI2020
KRITERIA DIAGNOSIS
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Gambaran klinisnya tidak khas.


• Kriteria terdapat gejala infeksi seperti demam; peningkatan tanda
TIK (sakit kepala yang semakin memberat, muntah proyektil,
penurunan kesadaran), dan tanda neurologis fokal.
• Pemeriksaan darah rutin: 50-60% didapati leukositosis, 70-95% LED
meningkat.
• Ditemukan fokus seperti otitis media, sinusitis, endokarditis,
pneumonia, selulitis.
• CT Scan kepala dengan kontras: massa hipodens dengan
penyangatan cincin pada tepinya

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic © FDI2020
Pemeriksaan
Penunjang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• CT Scan Kepala + Kontras: Lesi


hipodens dengan tepi
enhancement/ menyangat
• MRI kepala + Kontras
• Darah rutin (leukosit, LED), ureum,
kreatinin, SGOT, SGPT.
• Pungsi lumbal: dilakukan bila tidak
ada kontraindikasi untuk kultur dan
tes sensitifitas

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic © FDI2020
Tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Terapi kausal:
➢Terapi empirik:
− Sefalosporin generasi III intravena (Ceftriaxone 2 g/12 jam iv atau
Cefotaxime 2 g/8 jam iv)
− Metronidazole 500 mg/8 jam IV
➢Terapi empirik diberikan hingga didapatkan antibiotik yang sesuai

maka terapi empirik dapat dilanjutkan hingga 6-8 minggu.


• Antiedema: dexamethason/manitol sesuai indikasi
• Operasi bila tindakan konservatif gagal atau abses berdiameter > 2,5
cm

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic © FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. Labirinitis --> vertigo, tuli


b. Ensefalitis --> kesadaran menurun, kejang,
demam
d. Meningitis --> meningeal sign +
e. Tumor otak --> massa di otak

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada pasien ini adalah...

C. Abses cerebri

© FDI2020
03
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki usia 70 tahun dibawa keluarganya ke rumah sakit karena keluhan sering
merasa kebingungan. Selain itu pasien juga sering lupa dengan istri dan anaknya bahkan
lupa jalan pulang ke rumah, pasien mengalami hambatan saat akan melakukan aktivitas
sehari-hari. Keluhan ini muncul sejak 3 bulan yang lalu. TTV dalam batas normal, riwayat
cedera kepala disangkal. Apakah tatalaksana untuk pasien tersebut?
a. Pyridostigmin
b. Levodopa
c. Carbamazepin
d. Donepezil
e. Triheksifenidil

© FDI2020
D. Donepezil
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : keluhan sering merasa kebingungan. Selain itu
pasien juga sering lupa dengan istri dan anaknya bahkan
lupa jalan pulang ke rumah, pasien mengalami
hambatan saat akan melakukan aktivitas sehari-hari.
Keluhan ini muncul sejak 3 bulan yang lalu.

Tatalaksana pada pasien ini adalah...

© FDI2020
DEMENSIA
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Definisi: sindrom aibat penyakit otak yang bersifat kronik


progresif, ditandai dengan kemunduran fungsi kognitif
multiple, termasuk daya ingat (memori), daya pikir, daya
tangkap (komprehensi), kemampuan belajar, orientasi,
kalkulasi, visuospasial, bahasa, dan daya nilai.

Sumber: Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia. 2017. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer, Edisi I © FDI2020
Kriteria Diagnosis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

1. Adanya penurunan kemampuan daya ingat dan daya pikir


yang sampai mengganggu kegiatan sehari-hari
2. Tidak ada gangguan kesadaran
3. Gejala dan disabilitas sudah nyata untuk paling sedikit
enam bulan

Sumber: Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia. 2017. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer, Edisi I © FDI2020
Klasifikasi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Demensia Alzheimer Demensia yang berhubungan dengan proses


penuaan
Demensia Vaskular Akibat kelainan vaskular: aterosklerosis, stroke,
hipertensi
Demensia Lewy Body Demensia idiopatik yang progresif
Biasanya ada gangguan motorik dan halusinasi
visual
Histologi: Badan Lewi
Demensia Frontotemporal/ Mengenai lobus frontal dan temporal
Pick’s Disease Gangguan memori, perilaku, bicara

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2015. Panduan Praktik Klinik: Diagnosis
dan Penatalaksanaan Demensia © FDI2020
• PP:
➢Untuk pemantauan progresitas dan derajat keparahan demensia
✓ Mini Mental State Examination (MMSE)
✓ Clinical Dementia Rating (CDR)
✓ Global Deterioration Scale
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

➢Untuk mendeteksi adanya gejala non kognisi


✓ Geriatric Depression Scale (GDS)
✓ Neuropsychiatric Inventory (NPI)
➢Pemeriksaan Laboratorium untuk komorbiditas
✓ Tes hematologi rutin (Hb, Hematokrit, Leukosit, Trombosit, Hitung jenis, LED)
✓ Tes biokimia meliputi elektrolit, glukosa, fungsi renal dan hepar
✓ Tes fungsi tiroid
✓ Kadar serum vitamin B12
➢Neuroimaging
✓ Structural Imaging: CT Scan dan MRI
✓ Functional Imaging: MRS, PET, dan SPECT
➢ Pemeriksaan tambahan
✓ Pemeriksaan EEG, cairan otak, tes TPHA/VDRL, HIV atas indikasi klinis

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic © FDI2020
MMSE
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Derajat gangguan kognisi berdasarkan MMSE:

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2015. Panduan Praktik Klinik: Diagnosis
dan Penatalaksanaan Demensia © FDI2020
Tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Penyekat Kolinesterase
➢ Donepezil. Dosis awal 1x 2,5 - 5 mg, naikkan setiap 4-8
minggu sampai mencapai 1x 10 mg
➢ Rivastigmin patch. Dosis awal patch 4,6 mg/24jam naikkan
hingga 9,5 mg/24jam setelah 4 minggu
➢ Galantamin. Dosis awal 2x4 mg, naikkan setelah 4 minggu
2x8 mg tablet atau 1x16 mg PR capsul

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic © FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. Pyridostigmin --> terapi myastenia gravis


b. Levodopa --> terapi parkinson
c. Carbamazepin --> terapi epilepsi, trigeminal
neuralgia
e. Triheksifenidil --> terapi parkinsonisme

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tatalaksana pada pasien ini adalah...

D. Donepezil

© FDI2020
04
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki, usia 29 tahun, dibawa ke IGD RS setelah kecelakaan lalu lintas sekitar 2 jam
yang lalu. Pasien mengeluh kedua tangan dan kakinya sulit untuk digerakkan dengan hasil
pemeriksaan kekuatan motorik 3333/4444. GCS 456, tekanan darah 120/70 mmHg, nadi 90
kali/menit, pernapasan 16 kali/menit. Didapatkan hilangnya sensasi nyeri dan suhu pada
kedua kaki dari umbilikus ke bawah. Manakah diagnosis yang tepat?
a. Posterior Cord Syndrome
b. Central Cord Syndrome
c. Brown Sequard Syndrome
d. Complete spinal transection
e. Anterior Cord Syndrome

© FDI2020
B. Central Cord Syndrome
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : kedua tangan dan kakinya sulit untuk
digerakkan.
• Pemeriksaan kekuatan motorik 3333/4444 dan hilangnya
sensasi nyeri dan suhu pada kedua kaki dari umbilikus ke
bawah.

Diagnosis pada pasien ini adalah...

© FDI2020
Trauma Medulla Spinalis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Klasifikasi trauma medulla spinalis ditegakkan


dalam waktu 72 jam – 7 hari post trauma.
• Klasifikasi berdasarkan American Spinal
Injury Association (ASIA) :
Grade Tipe Gangguan Medulla Spinalis
A Komplit Tidak ada fungsi motorik & sensorik sampaiS4-S5
B Inkomplit Fungsi sensorik masih baik, tapi motorik terganggu
sampai S4-S5
C Inkomplit Fungsi motorik terganggu di bawah level, tetapi otot-
otot motorik utama masih punya kekuatan <3
D Inkomplit Fungsi motorik terganggu di bawah level, tetapi otot-
otot motorik utama masih punya kekuatan >3
E Normal Fungsi motorik dan sensorik normal
© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
Klasifikasi Sindrom Medula Spinalis
Sindrom Penyebab Utama Gejala dan Tanda Klinis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Sindrom Brown Cedera tembus, kompresi • Paresis UMN (di bawah lesi) dan LMN (setinggi lesi)
Sequard ekstrinsik • Gangguan sensasi propioseptif (raba dan tekan) ipsilateral
• Gangguan sensasi eksteroseptif (nyeri dan suhu) kontralateral
Sindrom Spinalis Iskemik akut, HNP • Paraplegia
Anterior • Gangguan sensasi eksteroseptif
• Sensasi propioseptif normal
• Disfungsi sfingter
Sindrom Spinalis Siringomielia, trauma, tumor • Paresis anggota gerak atas lebih berat dibandingkan anggota
Sentral spinal gerak bawah
• Gangguan sensorik bervariasi (disestesia/hiperestesia) di
lengan
• Disosiasi sensibilitas
• Disfungsi miksi, defekasi, dan seksual
Sindrom spinalis Trauma dan infark spinalis • Paresis ringan
posterior posterior • Gangguan propioseptif bilateral
• Gangguan eksteroseptif pada leher, punggung, dan bokong
Sumber: Aninditha dan Wiratman. 2014. Buku Ajar Neurologi FKUI
© FDI2020
Trauma Medulla Spinalis - Manajemen
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Tatalaksana di IGD
– Stabilisasi ABCDEs
– Analgetik kuat bila perlu (e.g tramadol, morfinsulfat)
– Pemberian kortikosteroid
• Diagnosis ditegakkan < 3 jam paska trauma
Metilprednisolon 30 mg/kgBB bolus IV selama 15 menit.
Tunggu 45 menit. Kemudian berikan infus metilprednisolon
5,4 mg/kgBB/jam selama 23jam
• Diagnosis ditegakkan 3-8 jam paska trauma
metilprednisolon 30 mg/kgBB bolus IV selama 15 menit.
Tunggu 45 menit. Kemudian berikan infus metilprednisolon
5,4 mg/kgBB/jam selama 47jam
• Diagnosis ditegakkan > 8 jam paska trauma tidak
dianjurkan pemberian kortikosteroid
© FDI2020
Konsensus Nasional Penanganan Trauma Kapitis dan Trauma Spinal (PERDOSSI,2006)
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. Posterior Cord Syndrome


c. Brown Sequard Syndrome
d. Complete spinal transection
e. Anterior Cord Syndrome

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada pasien ini adalah...

B. Central Cord Syndrome

© FDI2020
05
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang anak laki-laki usia 12 tahun datang ke rumah sakit diantar oleh ibunya karena
kelemahan ekstremitas bawah yang semakin memburuk. Pasien dikeluhkan sering terjatuh
sejak umur 6 tahun dan saat ini ketika berdiri pasien harus bertumpu dengan bantuan
tangannya yang ditekankan pada lantai. Riwaya keluarga memiliki keluhan serupa. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan pseudohipertrofi gastrocnemius dan dada yang membusung
ke depan. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan peningkatan serum kreatin kinase.
Apa diagnosis yang tepat pada pasien tersebut?
a. Myastenia gravis
b. Guillain-Barré syndrome
c. Poliomielitis
d. Duchenne muscular dystrophy
e. Cerebral palsy

© FDI2020
D. Duchenne muscular dystrophy
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : kelemahan ekstremitas bawah yang semakin
memburuk. Pasien dikeluhkan sering terjatuh sejak umur 6 tahun
dan saat ini ketika berdiri pasien harus bertumpu dengan
bantuan tangannya yang ditekankan pada lantai. Riwaya
keluarga memiliki keluhan serupa.
• Pada pemeriksaan fisik didapatkan pseudohipertrofi
gastrocnemius dan dada yang membusung ke depan. Pada
pemeriksaan laboratorium didapatkan peningkatan serum
kreatin kinase.

Diagnosis pada pasien ini adalah...


© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic © FDI2020
pemeriksaan fisik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic © FDI2020
pemeriksaan penunjang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic © FDI2020
tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic © FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. Myastenia gravis --> ptosis dan kelemahan tubuh


setelah aktivitas
b. Guillain-Barré syndrome --> kelemahan simetris,
ascending
c. Poliomielitis --> kelemahan unilateral ekstremitas
bawah, etiologi virus
e. Cerebral palsy --> kelainan kongenital, gait
scissor dan head lag

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada pasien ini adalah...

D. Duchenne muscular
dystrophy

© FDI2020
06
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki usia 27 tahun, datang ke IGD RS setelah mengalami kejang 15 menit yang
lalu, kejang berlangsung selama 5-10 menit. Sebelum kejang pasien sempat berteriak
dahulu, kemudian muncul kekakuan seluruh tubuh diikuti dengan kelojotan dan mulut
berbusa. Riwayat demam, nyeri kepala dan mual muntah disangkal. Manakah diagnosis
yang tepat untuk pasien?
a. Petit mal
b. Grand mal
c. General sekunder
d. klonik
e. Tonik

© FDI2020
B. Grand mal
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : kejang 15 menit yang lalu, kejang berlangsung
selama 5-10 menit. Sebelum kejang pasien sempat
berteriak dahulu, kemudian muncul kekakuan seluruh
tubuh diikuti dengan kelojotan dan mulut berbusa.
Riwayat demam, nyeri kepala dan mual muntah
disangkal.

Diagnosis pada pasien ini adalah...

© FDI2020
EPILEPSI
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Epilepsi
→ ditandai oleh bangkitan epilepsi berulang berselang >
24 jam, timbul tanpa provokasi

• Bangkitan epilepsi
→ manifestasi klinis yang disebabkan oleh aktivitas listrik
yang abnormal

• PP: EEG
Sumber: Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia. 2017. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer, Edisi I © FDI2020
Jenis-Jenis Kejang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Kejang Fokal/ Parsial Kejang Umum/ Generalized


• Sederhana: kesadaran tidak terganggu • Absans/petit mal: pasien menjadi bengong, dapat
• Kompleks: kesadaran terganggu, pasien tidak ingat disertai automatisme
saat kejang • Mioklonik: gerakan motorik singkat, jerking, < 1
• Umum-sekunder: awalnya kejang fokal kompleks, detik
lalu menjadi kejang umum tonik-klonik • Klonik: pergerakan motorik - ritmik
• Tonik: tonus otot meningkat, tubuh jadi kaku
• Tonik-klonik: campuran tonik dan klonik
• Atonik: tonus otot hilang, tiba-tiba jatuh

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2014. Pedoman Tatalaksana Epilepsi, Edisi Kelima
© FDI2020
Generalized Tonic-Clonic Seizures
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

⬧ Associated with loss of


consciousness and post-ictal Seizures
confusion/lethargy
⬧ Duration 30-120 seconds
⬧ Tonic phase Partial Generalized
⬧ Stiffening and fall
⬧ Often associated with ictal
cry Tonic-
⬧ Clonic Phase
Clonic
⬧ Rhythmic extremity
jerking
⬧ EEG– generalized
polyspikes

American Epilepsy Society 2010 © FDI2020


Grand Mal (Generalized Tonic Clonic
Seizure)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
Tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• OAE diberikan bila:


a. Dx epilepsi sudah tegak
b. Pastikan faktor pencerus dapat dihindari (alkohol, stress,
kurang tidur, dan lain-lain)
c. Terdapat minimum 2 bangkitan dalam setahun
d. Pasien dan keluarga sudah menerima penjelasan terhadap
tujuan pengobatan
e. Pasien dan keluarga telah diberitahu kemungkinan efek
samping yang timbul dari OAE
• Terapi dimulai dengan monoterapi menggunakan OAE pilihan
sesuai dengan jenis bangkitan
Sumber: Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia. 2017. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer, Edisi I
© FDI2020
Obat Anti Epilepsi
(OAE)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Sumber: Ginsberg, L. 2007. Lecture Notes: Neurologi, Edisi Kedelapan © FDI2020


FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Sumber: Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). 2016. Rekomendasi Penatalaksanaan Status Epileptikus © FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. Petit mal --> kejang absans


c. General sekunder --> kejang setengah badan
kemudian menjalar keseluruh tubuh
d. klonik --> kejang kelojotan, mulut berbusa
e. Tonik --> kejang kaku, didahului teriakan

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada pasien ini adalah...

B. Grand mal

© FDI2020
07
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki, usia 60 tahun, datang ke polikliknik saraf dengan keluhan nyeri pada
pergelangan kaki kiri terutama di bagian dalam. Keluhan disertai kesemutan yang menjalar
ke telapak kaki. Saat dilakukan pemeriksaan fisik dengan penekanan atau pengetokan
dibawah mata kaki kiri sebelah dalam, dirasakan nyeri menjalar ke telapak kaki. Tanda vital
dalam batas normal. Dimanakah letak kelainannya?
a. Nervus peroneus
b. Nervus ischiadicus
c. Nervus tibialis posterior
d. Nervus radialis
e. Nervus medianus

© FDI2020
C. Nervus tibialis posterior
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : nyeri pada pergelangan kaki kiri terutama di
bagian dalam. Keluhan disertai kesemutan yang menjalar
ke telapak kaki.
• Pemeriksaan fisik dengan penekanan atau pengetokan
dibawah mata kaki kiri sebelah dalam, dirasakan nyeri
menjalar ke telapak kaki.

Letak kelainan pada pasien ini adalah...

© FDI2020
Tarsal Tunnel Syndrome
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Pain and sensory disturbance plantar surface


of the foot -> compression posterior tibial
nerve behind and below medial melleolus
• Prescipited by prolonged weight bearing,
worse at night , relief with walking around
and stamping his or her foot
• Tinel positive test
• Tx :
– Conservatives : fitting a medial arch support
that holds the foot in slight varus
– Surgical decompression -> if conservatives
failed

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. Nervus peroneus --> drop foot


b. Nervus ischiadicus
d. Nervus radialis --> drop hand, saturday night
palsy
e. Nervus medianus --> carpal tunnel syndrome

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, letak kelainan pada pasien ini


adalah...

C. Nervus tibialis posterior

© FDI2020
08
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki, usia 25 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan lemah pada kedua
tungkai dan lengan. Sebelumnya pasien demam dan diare, kemudian diikuti dengan
kelemahan pada kedua kaki dan baru kemarin mengeluh lemah pada kedua tangan. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan kekuatan motorik atas 3333/3333, dan motorik bawah
2222/2222. Refleks fisiologis menurun pada kedua tungkai dan lengan. Apakah tatalaksana
farmakologis yang tepat?
a. Steroid
b. Analgesik
c. Cholinesterase inhibitor
d. IV immunoglobulin
e. Antibiotik

© FDI2020
D. IV immunoglobulin
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : lemah pada kedua tungkai dan lengan.
Sebelumnya pasien demam dan diare, kemudian diikuti
dengan kelemahan pada kedua kaki dan baru kemarin
mengeluh lemah pada kedua tangan.
• Pada pemeriksaan fisik didapatkan kekuatan motorik atas
3333/3333, dan motorik bawah 2222/2222. Refleks fisiologis
menurun pada kedua tungkai dan lengan.

Tatalaksana pada pasien ini adalah...

© FDI2020
GUILLAIN BARRE SYNDROME (GBS)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Definsi: penyakit dimana sistem kekebalan tubuh seseorang


menyerang sistem saraf tepi (selubung mielin) dan
menyebabkan kelemahan otot, apabila parah dapat
mengakibatkan kelumpuhan, bahkan otot-otot
pernapasan.

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic
© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
KRITERIA DIAGNOSIS
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Anamnesis Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang


• Kelemahan ascenden dan simetris • Kelemahan saraf cranial (III, IV, VI, • Laboratorium (untuk
• Anggota gerak bawah dulu baru VII, IX, X) menyingkirkan diagnosis banding
menjalar ke atas • Kelemahan anggota gerak yang lain): Pemeriksaan darah lengkap,
• Kelemahan akut dan progresif yang cenderung simetris dan asendens ureum/kreatinin, SGOT/SGPT,
ditandai arefleksia • Hiporefleksia atau arefleksia elektrolit, Creatinin kinase, Serologi
• Puncak defisit 4 minggu • Tidak ada klonus atau refleks CMV/EBV/Micoplasma, Antibodi
• Pemulihan 2-4 minggu pasca onset patologis glycolipid, Antibodi GMI
• Gangguan sensorik pada umumnya • Pencitraan: MRI minimal potongan
ringan sagital untuk menyingkirkan
• Gangguan otonom dapat terjadi diagnosis banding lain
• Gangguan saraf kranial • Lumbal Pungsi
• Gangguan otot-otot nafas

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic
© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
Perbedaan Polio & GBS
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
Tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Pemberian IVIG 0,4 gram/ kg BB/ hari selama 5 hari atau


plasma exchange diguanakan sebagai lini pertama
pengobatan
• Pemberian IVIG memiliki efek samping yang lebih sedikit,
sehingga lebih banyak dipilih
• Plasmafaresis
• Kombinasi methylprednisolone dosis tinggi dan IVIG
memiliki manfaat singkat

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic
© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. Steroid --> tidak tepat


b. Analgesik --> tidak tepat
c. Cholinesterase inhibitor --> tidak tepat,
tatalaksana myastenia gravis
e. Antibiotik --> tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tatalaksana pada pasien ini adalah...

D. IV immunoglobulin

© FDI2020
09
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki, usia 73 tahun, dibawa ke RS dengan keluhan gemetar pada kedua
tangannya terutama saat beristirahat. Keluhan dirasakan sejak 1,5 tahun lalu. saat berjalan,
pasien sering terjatuh dan tidak seimbang. TTV dalam batas normal. Menurut dokter pasien
ini mengalami parkinson disease. Stadium berapakah parkinson yang dialami oleh pasien?
a. Stadium V
b. Stadium IV
c. Stadium III
d. Stadium II
e. Stadium I

© FDI2020
C. Stadium III
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : gemetar pada kedua tangannya terutama saat
beristirahat. Keluhan dirasakan sejak 1,5 tahun lalu. saat
berjalan, pasien sering terjatuh dan tidak seimbang.
Menurut dokter pasien ini mengalami parkinson disease.

Stadium pada pasien ini adalah...

© FDI2020
Parkinson’s Disease
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• “TRAP” Tremor, Rigiditas, Akinesia / bradykinesia,dan


Postural instability
• Tremor = resting “pill-tolling” tremor, terlihat saat
extremitas dalam keaaan istirahat dan berkurang atau
berhenti saat extremitas digerakkan.
• Rigiditas = cogwheel rigidity (seperti gigi roda ketika
extremitas digerakkan secara pasif.)

© FDI2020
Parkinson’s Disease
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Akinesia / Bradykinesia, bermanifestasi sebagai


berkurangnya dan melambatnya gerakan spontan.
– Masked face / hypomimia ekspresi wajah yang minimal
– Micrographia tulisan menjadi kecil-kecil
– Hypophonia suara menjadi lirih, bergumam
– Aprosodia pembicaraan monoton
– Festinating gait / small shuffling gait / Parkinsonian gait
langkah berjalan yang kecil, tanpa disertai ayunan lengan normal
– En bloc turning gerakan seperti robot yang kaku pada truncus
saat pasien berbelok
• Postural Instability berkurangnya kemampuan untuk
membuat reflex postural untuk menjaga keseimbangan
• Other Features : myerson sign’s, oily face, intractable
constipastion, cognitive disturbance, hallucination
© FDI2020
Parkinson Primary
Parkinsonism Parkinson Disease
Classification (Idiopathic)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Secondary Drug induced; Post


Parkinsonism Infection; POST
(Acquired) STROKE;Trauma;
Tumor; etc
Parkinsonism

© FDI2020
Hoehn and Yahr Scale

Unilateral Involvement
Stage 1
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Minimal or no functional impairment

Bilateral or midline involvement


Stage 2
Without impairment of balance

Lossof balance
Stage 3
Fully independent in all activities of dailyliving

Unable to lead an independent life


Stage 4
Remain able to stand and walk unassisted

Inability to arise from a chair or get out of bed without help


Stage 5
Confinement to bed or wheelchair unless aided
© FDI2020
Tatalaksana
a. Stadium awal
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Terapi non-farmakologi:
• Nutrisi : diet yang sehat berupa buah-buahan dan sayur-sayuran.
• Aktifitas : edukasi, aerobik, penguatan, peregangan, latihan keseimbangan.

Farmakologi:
• Terapi untuk tujuan modifikasi penyakit dan neuroproteksi.
• Terapi simptomatis awal (motorik) :
1) Levodopa,
2) MAO-B inhibitor (selegiline, rasagiline),
3) Agonis dopamin (pramipexol, ropinirole, rotigotine).

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic
© FDI2020
Tatalaksana
b. Stadium lanjut
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Terapi farmakologi :
1) levodopa,
2) antivirus (amantadin),
3) MAO-B inhibitor (selegilin, rasagilin),
4) COMT inhibitor (entacapon),
5) agonis dopamin (pramipeksol, ropinirol, rotigotin)
• Pembedahan Fungsional : palidotomi unilatral, deep brain stimulation
(palidum posteroventral, nukleus subtalamikus)
• Terapi non farmakologi : fisioterapi, terapi okupasi, terapi wicara dan
bahasa.

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic
© FDI2020
Parkinson’s Disease (PD) Therapy
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

When motor symptoms of PD begin to interfere with daily function


and quality of life, symptomatic therapy with a DA or levodopa is
indicated.
a. For patients 65 years of age and younger, we suggest either a
DA or levodopa as initial therapy (Grade 2A). The advantages
and disadvantages of each should be weighed carefully by the
clinician and patient together, with treatment ultimately
customized to the patient's specific needs and priorities.
b. For older patients (>65 years) with symptoms of PD that affect
daily life, we suggest initiation of levodopa (Grade 2A). DAs are
less well tolerated in older adults and those with cognitive
dysfunction, and levodopa is more effective for improving
motor function and quality of life.

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. Stadium V
b. Stadium IV
d. Stadium II
e. Stadium I

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, stadium berapa pada pasien ini


adalah...

C. Stadium III

© FDI2020
10
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan, usia 68 tahun, diantar anaknya ke puskesmas dengan keluhan sering
lupa sejak 3 tahun lalu. Keluhan memberat sejak 2 bulan terakhir. Pasien sering lupa nama
anaknya, lupa alamat rumahnya dan terjadi gangguan dalam aktivitasnya sehari-hari. Tidak
ada riwayat trauma dan hipertensi. Pemeriksaan vital dan neurologis dalam batas normal.
MMSE 18. Apakah diagnosa yang tepat untuk pasien tersebut?
a. Demensia alzheimer
b. Demensia lewy body
c. MCI
d. Demensia vaskuler
e. Demensia frontotemporal

© FDI2020
A. Demensia alzheimer
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : sering lupa sejak 3 tahun lalu. Keluhan
memberat sejak 2 bulan terakhir. Pasien sering lupa nama
anaknya, lupa alamat rumahnya dan terjadi gangguan
dalam aktivitasnya sehari-hari.
• Pemeriksaan vital dan neurologis dalam batas normal.
MMSE 18.

Diagnosis pada pasien ini adalah...

© FDI2020
DEMENSIA
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Definisi: sindrom akibat penyakit otak yang bersifat kronik


progresif, ditandai dengan kemunduran fungsi kognitif
multiple, termasuk daya ingat (memori), daya pikir, daya
tangkap (komprehensi), kemampuan belajar, orientasi,
kalkulasi, visuospasial, bahasa, dan daya nilai.

Sumber: Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia. 2017. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer, Edisi I © FDI2020
Kriteria Diagnosis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

1. Adanya penurunan kemampuan daya ingat dan daya pikir


yang sampai mengganggu kegiatan sehari-hari
2. Tidak ada gangguan kesadaran
3. Gejala dan disabilitas sudah nyata untuk paling sedikit
enam bulan

Sumber: Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia. 2017. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer, Edisi I © FDI2020
Klasifikasi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Demensia Alzheimer Demensia yang berhubungan dengan proses


penuaan
Demensia Vaskular Akibat kelainan vaskular: aterosklerosis, stroke,
hipertensi
Demensia Lewy Body Demensia idiopatik yang progresif
Biasanya ada gangguan motorik dan halusinasi
visual
Histologi: Badan Lewi
Demensia Frontotemporal/ Mengenai lobus frontal dan temporal
Pick’s Disease Gangguan memori, perilaku, bicara

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2015. Panduan Praktik Klinik: Diagnosis
dan Penatalaksanaan Demensia © FDI2020
• PP:
➢Untuk pemantauan progresitas dan derajat keparahan demensia
✓ Mini Mental State Examination (MMSE)
✓ Clinical Dementia Rating (CDR)
✓ Global Deterioration Scale
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

➢Untuk mendeteksi adanya gejala non kognisi


✓ Geriatric Depression Scale (GDS)
✓ Neuropsychiatric Inventory (NPI)
➢Pemeriksaan Laboratorium untuk komorbiditas
✓ Tes hematologi rutin (Hb, Hematokrit, Leukosit, Trombosit, Hitung jenis, LED)
✓ Tes biokimia meliputi elektrolit, glukosa, fungsi renal dan hepar
✓ Tes fungsi tiroid
✓ Kadar serum vitamin B12
➢Neuroimaging
✓ Structural Imaging: CT Scan dan MRI
✓ Functional Imaging: MRS, PET, dan SPECT
➢ Pemeriksaan tambahan
✓ Pemeriksaan EEG, cairan otak, tes TPHA/VDRL, HIV atas indikasi klinis

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic © FDI2020
MMSE
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Derajat gangguan kognisi berdasarkan MMSE:

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2015. Panduan Praktik Klinik: Diagnosis
dan Penatalaksanaan Demensia © FDI2020
Tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Penyekat Kolinesterase
➢ Donepezil. Dosis awal 1x 2,5 - 5 mg, naikkan setiap 4-8
minggu sampai mencapai 1x 10 mg
➢ Rivastigmin patch. Dosis awal patch 4,6 mg/24jam naikkan
hingga 9,5 mg/24jam setelah 4 minggu
➢ Galantamin. Dosis awal 2x4 mg, naikkan setelah 4 minggu
2x8 mg tablet atau 1x16 mg PR capsul

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic © FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

b. Demensia lewy body --> gejala demensia dan


parkinson
c. MCI --> gangguan kognitif namun belum
mengganggu aktivitas sehari-hari, MMSE > 26
d. Demensia vaskuler --> gejala demensia dan
gangguan vaskuler
e. Demensia frontotemporal --> gejala demensia
dan gangguan perilaku dan mood

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada pasien ini adalah...

A. Demensia alzheimer

© FDI2020
11
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki berusia 18 tahun datang ke IGD diantar oleh temannya setelah digigit
anjing liar pada kaki kanan 1 jam sebelum masuk rumah sakit saat sedang memancing
disungai sekitar rumahnya. Status lokalis regio cruris dextra: ditemukan vulnus morsum
dengan dasar luka berupa dermis. Apakah tatalaksana awal yang harus dilakukan?
a. Lakukan penjahitan luka
b. Cuci luka dengan air sabun
c. Suntik TT
d. Berikan VAR+SAR
e. Berikan VAR

© FDI2020
B. Cuci luka dengan air sabun
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : digigit anjing liar pada kaki kanan 1 jam
sebelum masuk rumah sakit saat sedang memancing
disungai sekitar rumahnya. Status lokalis regio cruris dextra:
ditemukan vulnus morsum dengan dasar luka berupa
dermis.

Tatalaksana awal pada pasien ini adalah...

© FDI2020
RABIES
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Definisi: penyakit infeksi akut sistem saraf pusat


• Etiologi: virus rabies yang termasuk genus Lyssa-virus,
family Rhabdoviridae dan menginfeksi manusia melalui
gigitan hewan yang terinfeksi (anjing, monyet, kucing,
serigala, kelelawar)

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic © FDI2020
KRITERIA DIAGNOSIS
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Diagnosis ditegakkan dengan riwayat gigitan (+) dan hewan


yang menggigit mati dalam 1 minggu. Gejala fase awal
tidak khas: gejala flu, malaise, anoreksia, kadang ditemukan
parestesia pada daerah gigitan.
• Gejala lanjutan: agitasi, kesadaran fluktuatif, demam tinggi
yang persisten, nyeri pada faring terkadang seperti rasa
tercekik (inspiratoris spasme), hipersalivasi, kejang, hidrofobia
dan aerofobia.

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic © FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Stadium

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
Tatalaksana
1. Isolasi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

2. Fase awal:
• Luka gigitan harus segera dicuci dengan air sabun (detergen) 5- 10 menit
kemudian dibilas dengan air bersih,
• Dilakukan debridement dan diberikan desinfektan seperti alkohol 40-70%,
tinktura yodii atau larutan ephiran,
• Jika terkena selaput lendir seperti mata, hidung atau mulut, maka cucilah
kawasan tersebut dengan air lebih lama;
• Pencegahan dilakukan dengan pembersihan luka dan vaksinasi.
1. Fase lanjut:
• Tidak ada terapi untuk penderita rabies yang sudah menunjukkan gejala
rabies,
• Penanganan hanya berupa tindakan suportif dalam penanganan gagal
jantung dan gagal nafas.
Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic © FDI2020
Tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

4. Pemberian Serum Anti Rabies (SAR)


• bila serum heterolog (berasal dari serum kuda) Dosis 40 IU/ kgBB disuntikkan
infiltrasi pada luka sebanyakbanyaknya, sisanya disuntikkan secara IM.
• bila serum homolog (berasal dari serum manusia) dengan dosis 20 IU/ kgBB,
dengan cara yang sama.
5. Pemberian serum dapat dikombinasikan dengan Vaksin Anti Rabies (VAR)
pada hari pertama kunjungan.
6. Pemberian Vaksin Anti Rabies (VAR) dalam waktu 10 hari infeksi secara IM
pada otot deltoid atau anterolateral paha dengan dosis 0,5 ml pada hari 0, 3,
7,14, 28, atau pemberian VAR 0,5 ml pada hari 0, 7, 2.
7. Pada orang yang sudah mendapat vaksin rabies dalam waktu 5 tahun
terakhir, bila digigit binatang tersangka rabies, vaksin cukup diberikan 2 dosis
pada hari 0 dan 3, namun bila gigitan berat vaksin diberikanlengkap.
Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic © FDI2020
Tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

8. Pada luka gigitan yang parah, gigitan di daerah leher ke


atas, pada jari tangan dan genitalia diberikan SAR 20
IU/kgBB dosis tunggal.
• Cara pemberian SAR: setengah dosis infiltrasi pada sekitar
luka dan setengah dosis IM pada tempat yang berlainan
dengan suntikan SAR, diberikan pada hari yang sama
dengan dosis pertama SAR.

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic © FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. Lakukan penjahitan luka


c. Suntik TT
d. Berikan VAR+SAR
e. Berikan VAR

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tatalaksana awal pada pasien ini


adalah...

A. Cuci luka dengan air sabun

© FDI2020
12
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang anak laki-laki berusia 8 tahun dibawa ke IGD karena tiba-tiba tidak bisa berjalan
sejak 2 hari yang lalu. Sebelumnya pasien mengalami demam 1 minggu yang lalu, disertai
batuk, mual, muntah, dan sakit kepala. Riwayat trauma disangkal. Pada pemeriksaan
neurologis ditemukan kekuatan kaki kanan 5 dan kaki kiri 3. fungsi sensoris kedua tungkai
normal. Refleks fisiologis kaki kanan normal dan kaki kiri menurun. Apakah diagnosis pada
pasien?
a. Miastenia gravis
b. AAIDP
c. ALS
d. DMD
e. Poliomyelitis

© FDI2020
E. Poliomyelitis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : tiba-tiba tidak bisa berjalan sejak 2 hari yang
lalu. Sebelumnya pasien mengalami demam 1 minggu
yang lalu, disertai batuk, mual, muntah, dan sakit kepala.
• Pada pemeriksaan neurologis ditemukan kekuatan kaki
kanan 5 dan kaki kiri 3. fungsi sensoris kedua tungkai
normal. Refleks fisiologis kaki kanan normal dan kaki kiri
menurun.

Diagnosis pada pasien ini adalah...

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

SKDI 3B © FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
Diagnosis of Polio
• Inkubasi 3-35 hari
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Paralisis flaccid (Lower Motor Neuron), Asimetris,


unilateral
• Progresi yang cepat dari paralisis (1-2 hari)
• Tidak ada defisit sensorik atau hilangnya sensasi
propriosepsi
• Anterior horn cell , cornu anterior medspin
• Kontrol autonom dan volunter dari bladder dan usus
tidak terganggu
• Biasanya ada riwayat demam
• Hyperesthesia atau paresthesia pada ekstremitas and
nyeri otot umum ditemukan. Terkadang ada nyeri
tekan otot
• Tes netralisasi = sample dikasih antibodi (antivirus
© FDI2020
polio) untuk menetralisir virus
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tipe spinal Tipe bulbar Tipe bulbo-


Ditandai Acute Flaccid
Paralysis (AFP) atau lumpuh
Paralisis otot nafas
akibat serangan virus
spinalis
layu, sekunder akibat pada neuron dibatang Kerusakan batang
destruksi selektif dari otak yang mengontrol otak dan medspin
motor neuron pada pernafasan
medspin dan sekuens
denervasi dari struktur
muskuloskeletal yang
terlibat

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. Miastenia gravis --> ptosis, ice test, wertenberg


tes +
b. AAIDP --> guillain barre syndrome
c. ALS --> kelemahan tipe UMN dan LMN
d. DMD --> kelemahan tungkai, gower sign +

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada pasien ini adalah...

E. Poliomyelitis

© FDI2020
13
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki berusia 32 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan nyeri kepala hebat
yang semakin memberat sejak 1 hari yang lalu. Nyeri kepala dirasakan di seluruh kepala,
terus menerus, dan tidak dipengaruhi aktivitas. Riwayat trauma dan kejang disangkal,
riwayat keluar cairan dari telinga (+). Dari pemeriksaan fisik, didapatkan GCS 345, TD 110/70
mmHg, nadi 92x/menit, suhu 39,1 C, RR 22x/menit. Dari pemeriksaan neurologis, didapatkan
kernig sign (+), pemeriksaan nervus kranialis dalam batas normal, refleks fisiologis dalam
batas normal, refleks patologis (-). Jika dilakukan lumbal pungsi maka apa hasil yang
didapat?
A. Eritrosis
B. Xantochrome
C. Peningkatan sel MN
D. Cairan jernih
E. Kadar glukosa rendah

© FDI2020
E. Kadar glukosa rendah
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : nyeri kepala hebat yang semakin memberat sejak 1
hari yang lalu. Nyeri kepala dirasakan di seluruh kepala, terus
menerus, dan tidak dipengaruhi aktivitas.
• Dari pemeriksaan fisik, didapatkan GCS 345, TD 110/70 mmHg,
nadi 92x/menit, suhu 39,1 C, RR 22x/menit. Dari pemeriksaan
neurologis, didapatkan kernig sign (+), pemeriksaan nervus
kranialis dalam batas normal, refleks fisiologis dalam batas
normal, refleks patologis (-).

Hasil pemeriksaan yang didapat pada pasien ini adalah...

© FDI2020
INFEKSI SISTEM SARAFPUSAT
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Meningitis Encephalitis

• Demam • Demam
• Nyeri kepala • Penurunan
• Kaku kuduk kesadaran
• Kejang
© FDI2020
Meningitis vs Encephalitis
• Encephalitis (SKDI 3B)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

– Inflammation of brain parenchyma (white and gray matter)


– It is almost always associated with inflammation of the meninges
(meningoencephalitis) and may involve the spinal cord (encephalomyelitis)
– Encephalitis will affect normal brain functions such as altered mental status, motor
or sensory deficits, behavior or personality changes, speech or movement disorders

• Meningitis (SKDI 3B)


– Inflammation of the meninges
– Cerebral functions intact no focal neurological deficits
– Can be lethargic
Seizures can be present in both
Seizures and postictal states can be seen with meningitis alone and should not be
construed as definitive evidence of encephalitis

© FDI2020
Meningeal signs
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Kernig’s sign (+) bila ditemukan spasme dan resistensi harmstring


saat dilakukan ekstensipada sendi lutut saat panggul dan sendi
lutut berada pada posisi fleksi 90 derajat
• Brudzinki’s sign
– Brudzinki’s Neck sign (1) (+) biladitemukan fleksi sendi lutut
saat dilakukan fleksi pasif pada leher pasien
– Brudzinki’s contralateral leg sign (2) (+)bila ditemukan fleksi
sendi lutut kontralateral saat dilakukan fleksi pasif sendi
panggul dengan sendi lututberada pada posisi ekstensi
– Brudzinki’s Cheek sign (3) (+) bila ditemukan fleksi pada
sendi siku dengan “upward jerking” pada lengan saat
diberikan penekanan pada zygoma
– Brudzinki’s Symphisis sign (4) (+) bila ditemukan fleksi
sendi lutut bilateral saat simfisis pubis ditekan

© FDI2020
Cerebrospinal Fluid Analysis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Peningkatan protein pada CSF juga dapat dilihat dengan Nonne Test / Nonne-Apelt Test
dan Pandy Test. Kedua tes ini memiliki prinsip yang sama yaitu mendeteksi peningkatan
kadar protein dalam CSF. Nonne Test dapat mendeteksi globulin, menggunakan reagen
ammonium suphate. Pandy Test dapat mendeteksi albumin dan globulin,
menggunakan carbolic acid atau phenol (Pandy reagent)
© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
Encephalitis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Develops as a result of infections (viruses,


bacteria, ricketsia, etc)
• Encephalitis will affect normal brain functions such as
altered mental status, motor or sensory deficits, behavior
or personality changes, speech or movement disorders
• Not usually demonstrable by CT
• Diffuse swelling of cerebral tissue (hypodense zones
poorly demarcated)
• Compression of fluid spaces
• Affected area can display contrast enhanced patches

© FDI2020
ENCEPHALITIS
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Diffuse swelling of cerebral tissue (hypodense zones poorly demarcated) © FDI2020


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Eritrosis
B. Xantochrome --> infeksi TB
C. Peningkatan sel MN
D. Cairan jernih

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, hasil pemeriksaan yang didapat pada


pasien ini adalah...

E. Kadar glukosa rendah

© FDI2020
14
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan berusia 33 tahun datang ke klinik saraf dengan keluhan kesemutan
dan kebas pada tangan kiri sejak 5 hari yang lalu. Keluhan dirasa berkurang ketika pasien
mengebaskan pergelangan tangannya. Pasien bekerja sebagai penjual pecal. Dari
pemeriksaan fisik, didapatkan TD 120/80 mmHg, nadi 88x/menit, suhu 37C, RR 19x/menit.
Saat dokter mengetuk area sekitar pergelangan tangan maka nyeri menjalar sampai ke jari.
Tatalaksana awal yang tepat pada pasien ini adalah?
A. Istirahatkan pergelangan tangan
B. Whrist splint
C. Asam mefenamat
D. Prednison
E. Paraetamol

© FDI2020
A. Istirahatkan pergelangan tangan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : kesemutan dan kebas pada tangan kiri sejak 5
hari yang lalu. Keluhan dirasa berkurang ketika pasien
mengebaskan pergelangan tangannya. Pasien bekerja
sebagai penjual pecal.
• Pemeriksaan fisik: Saat dokter mengetuk area sekitar
pergelangan tangan maka nyeri menjalar sampai ke jari.

Tatalaksana awal pada pasien ini adalah...

© FDI2020
CARPAL TUNNEL SYNDROME
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Definisi: neuropati akibat tekanan terhadap nervus


medianus di dalam terowongan karpal pada pergelangan
tangan.

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic
© FDI2020
Anamnesis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Parestesia, kurang merasa (numbness) atau rasa seperti


terkena aliran listrik (tingling) pada jari 1-3.
• Keluhan parestesia biasanya lebih menonjol di malam
hari.

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic
© FDI2020
Pemeriksaan Fisik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Beberapa tes provokasi:


1. Phalen’s test Penderita diminta melakukan fleksi tangan secara maksimal. Bila dalam waktu 60 detik
timbul gejala seperti CTS, tes ini menyokong diagnosis.
2. Torniquet’s test Pada pemeriksaan ini dilakukan pemasangan tomiquet dengan
menggunakan tensimeter di atas siku dengan tekanan sedikit di atas tekanan sistolik. Bila
dalam 1 menit timbul gejala seperti CTS, tes ini menyokong diagnosis.
3. Tinel’s sign Tes ini mendukung diagnosis bila timbul parestesia atau nyeri pada daerah distribusi
nervus medianus jika dilakukan perkusi pada terowongan karpal dengan posisi tangan
sedikit dorsofleksi.
4. Flick’s sign Penderita diminta mengibas-ibaskan tangan atau menggerakgerakkan
jari-jarinya. Bila keluhan berkurang atau menghilang akan menyokong diagnosis CTS.
5. Thenar wasting Pada inspeksi dan palpasi dapat ditemukan adanya atrofi otot-otot thenar.

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic
© FDI2020
• Pemeriksaan sensibilitas : Bila penderita tidak dapat
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

membedakan dua titik (two-point discrimination) pada


jarak lebih dari 6 mm di daerah nervus medianus, tes
dianggap positif dan menyokong diagnosis

• Pemeriksaan fungsi otonom : Pada penderita diperhatikan


apakah ada perbedaan keringat, kulit yang kering atau
licin yang terbatas pada daerah inervasi nervus
medianus. Bila ada akan mendukung diagnosis CTS.

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic
© FDI2020
Tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

KONSERVATIF OPERATIF
• Istirahatkan pergelangan tangan. Operasi hanya dilakukan pada kasus yang
• Obat anti inflamasi non steroid. tidak mengalami perbaikan dengan terapi
• Pemasangan bidai pada posisi netral pergelangan tangan. Bidai dapat konservatif atau bila terjadi gangguan
dipasang terus-menerus atau hanya pada malam hari selama 2-3 sensorik yang berat atau adanya atrofi otot-
minggu. otot thenar.
• Nerve Gliding.
• Injeksi steroid. Deksametason 1-4 mg/ml atau hidrokortison 10-25 mg
atau metilprednisolon 20-40 mg diinjeksikan ke dalam terowongan
karpal dengan menggunakan jarum no.23 atau 25 pada lokasi 1 cm ke
arah proksimal lipat pergelangan tangan di sebelah medial tendon
muskulus palmaris longus dengan membentuk sudut 30 derajat
Sementara 24 suntikan dapat diulang dalam 7 sampai 10 hari untuk
total tiga atau empat suntikan.
• Vitamin B6 (piridoksin)
• Fisioterapi

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic
© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Whrist splint --> tidak tepat


C. Asam mefenamat --> tidak tepat
D. Prednison --> tidak tepat
E. Paraetamol --> tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tatalaksana awal pada pasien ini


adalah...

A. Istirahatkan pergelangan
tangan

© FDI2020
15
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki berusia 22 tahun datang ke IGD karena mengamuk sejak 1 hari
yang lalu. Sebelumnya pasien mendapat kabar bahwa ditinggal menikah oleh
pacarnya sebulan yang lalu. Pasien kehilangan minat dalam menjalankan
aktivitasnya sehari-hari. Walau sudah dihibur oleh temannya, pasien tetap murung
dan sering menunci diri di dalam kamar. Saat hendak dibawa ke dokter, pasien
melawan dan meronta. Pemeriksaan psikiatri ditemukan mood disforik, halusinasi
auditorik (+) dan waham nihilistic. Apakah diagnosis yang paling tepat pada
pasien ini.?
A. Skizofrenia
B. Psikotik Akut
C. Gangguan penyesuaian dengan afek depresi
D. Depresi berat dengan ciri psikotik
E. Bipolar tipe I episode kini depresi dengan gejala psikotik
© FDI2020
D. Depresi berat dengan ciri psikotik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Laki-laki 22 tahun, diitnggal menikah oleh pacarnya
sebulan yang lallu.
• Kehlangan minat dan aktivitas, sering murung dan
mengunci diri di kamar
• Pemeriksaan psikiatri : mood disforik, halusinasi auditorik,
dan waham nihilistik

Diagnosis yang tepat pada pasien ini adalah...


© FDI2020
Gejala Khas Depresi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Minimal 5 gejala, menetap minimal 2 minggu


• Gejala Utama :
• Mood depresif
• Lelah, energi menurun, tidak semangat
• Minat dan kegembiraan hilang
• Gejala Tambahan :
• Konsentrasi berkurang
• Rasa bersalah
• Pandangan masa depan suram
• Ide bunuh diri
• Tidur terganggu
© FDI2020
• Nafsu makan berkurang
Depresi Mayor
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Gangguan suasana perasaan berupa mood yang turun,


berlangsung minimal 2 minggu.
• Klasifikasi :
• Ringan : gangguan ringan dalam keseharian
• Sedang : gangguan dalam beberapa aspek kehidupan,
biasanya muncul beberapa gejala somatic seperti gangguan
seksual, keluhan tubuh, sakit kepala dan lain-lain
• Berat : biasanya ada gejala psikotik (waham, halusinasi) atau
upaya bunuh diri

© FDI2020
Obat Antidepresan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

No. Golongan Obat Sediaan Dosis Anjuran


1 Trisiklik (TCA) Amitriptilin Tablet 25 mg 75-150 mg/hari
Imipramin Tablet 25 mg 75-100 mg/hari
2 SSRI Sertralin Tablet 50 mg 50-150 mg/hari
Fluvoxamin Tablet 50 mg 50-100 mg/hari
Fluoxentin Kapsul 20 mg 20-40 mg/hari
Kaplet 20 mg
Paroxctin Tablet 20 mg 20-40 mg/hari
3 MAOI Moclobemide Tablet 150 mg 300-600 mg/hari
4 Atypical Mianserin Tablet 10, 30 mg 30-60 mg/hari
Trazodon Tablet 50 mg, 100 mg 75-150 mg/hari
Maprotilin Tablet 10, 25, 50, 75 mg 75-150 mg/hari
© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Skizofrenia → gejala psikotik menetap minimal 1


bulan
B. Psikotik Akut → gejala psikosis < 2 minggu
C.Gangguan penyesuaian dengan afek depresi→
stressor ringan, gangguan aktivitas sehari-hari
bersifat reversible, gejala utama seperti depresi
E. Bipolar tipe I episode kini depresi dengan gejala
psikotik → ada fase manik dan depresi disertai
gejala psikotik

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis yang tepat pada pasien ini


adalah...

D. Depresi Berat Dengan Ciri


Psikotik

© FDI2020
16
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki 27 tahun dibawa oleh keluarganya karena memukul


anaknya sampai anaknya terluka. Sudah 2 tahun pasien berprilaku seperti
ini dan semakin parah. Pasien yakin bahwa anak tersebut merupakan
anak istrinya yang berselingkuh dan pasien sering memukul anaknya
hingga berkali-kali. Pasien sudah dijelaskan oleh istrinyanya bahwa itu
hanya pikirannya saja, tapi pasien tetap tidak percaya. Apakah
tatalaksana yang tepat untuk pasien tersebut?
A. Diazepam 3 x 5 mg
B. Haloperidol 3 x 5 mg
C. Amitriptilin 2 x 2,5 mg
D. Alprazolam 2 x 0,5 mg
E. Carbamazepin 2 x 200 mg

© FDI2020
B. Haloperidol 3 x 5 mg
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Laki-laki 27 tahun memukul anaknya sampai terluka
• Sudah 2 tahun pasien merasa anaknya merupakan hasil
istrinya yang berselingkuh
• Sering memukul anaknya
• Sudah dijelaskan tapi pasien tetap yakin dengan
pendapatnya

Diagnosis yang tepat pada pasien ini adalah...


© FDI2020
Gangguan Waham Menetap
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Kriteria diagnosis (DSM V)


• Ada satu (atau lebih) waham dengan durasi lebih dari 3 bulan
• Kriteria skizofrenia tidak boleh ada (jika halusinasi ada, halusinasi
tidak boleh menonjol)
• Terpisah dari waham, pasien tidak boleh mengalami gangguan
dalam kehidupannya, dan tidak ditemukan perilaku yang ganjil
• Jika terdapat episode manik atau depresi, hanya terjadi dalam
durasi singkat dibanding periode waham
• Gangguan tidak disebabkan oleh penyakit lain atau
penggunaan zat dan tidak dapat dijelaskan oleh penyakit
kejiwaan lainnya

© FDI2020
Tatalaksana Gangguan Waham
Menetap
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Tatalaksana medikamentosa :
• Anti psikotik → lebih dipilih antipsikotik generasi ke 2, dengan efek
samping yang lebih mninmal
• An antipsycothic agent with as few side effects as possible (consider
aipiprazole or ziprasidone) should be used. Strat the medication at a low dose
and increase gradually over a several days or weeks to assure tolerability.
Once a theraupetic dose is achieved, examine for evidence of response at
two weeks before increasing the dose further or changing the medication
• Olanzapin 3 x 10 mg PO
• Risperidone 2 x 2 mg PO
• Clozapine 1 x 12,5 mg PO
• Haloperidol 3 x 5 mg PO
• Tatalaksana non-medikamentosa:
• Psikoterapi supportif

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Diazepam 3 x 5 mg → kurang tepat


B. Amitriptilin 2 x 2,5 mg → kurang tepat
C.Alprazolam 2 x 0,5 mg → kurang tepat
D.Carbamazepin 2 x 200 mg → kurang tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tatalaksana yang tepat pada pasien


ini adalah...

B. Haloperidol 3 x 5 mg

© FDI2020
17
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang anak berusia 12 tahun dibawa orang tuanya untuk konsultasi ke


dokter. Menurut orang tuanya, pasien sering tidak naik kelas dan kesulitan
untuk melakukan perhitungan sederhana. Di rumah, pasien perlu
mendapat bantuan dari orang tuanya untuk melakukan aktivitas harian
seperti mandi dan makan. Pada pemeriksaan didapatkan IQ 18. Apakah
diagnosis yang tepat pada pasien ini?
A. Autisme
B. Retardasi mental ringan
C. Retardasi mental sedang
D. Retardasi mental berat
E. Retardasi mental sangat berat

© FDI2020
E. Retardasi Mental sangat berat
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Anak-anak 12 tahun sering tidak naik kelas dan kesulitan
dalam perhitungan sederhana dan perlu mendapat
bantuan dalam melakukan kegiatan harian
• Hasil pemeriksaan IQ 18

Diagnosis pada pasien ini adalah...


© FDI2020
Retardasi Mental
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Derajat Retardasi Mental Poin IQ


50 – 69 Ringan
35 – 49 Sedang
20 – 34 Berat
< 20 Sangat berat

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Autisme → gangguan interaksi social, retardasi


mental, perilaku repetitif
B. Retardasi mental ringan → IQ 50 - 69
C.Retardasi mental sedang → IQ 35 - 49
D.Retardasi mental berat → IQ 20 - 34

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis yang tepat pada pasien ini


adalah...

E. Retardasi Mental Sangat Berat

© FDI2020
18
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita 32 tahun danag dibawa ibunya ke IGD dengan keluhan


mengamuk sejak 3 hari yang lalu. Satu bulan sebelumnya, pasien sering
bicara sendiri, memaki orang yang lewat di depan rumahnya serta
mengumpulkan sampah yang berasal dari barang-barang bekas
dirumahnya . Pasien merasa dirinya dihalang-halangi adiknya sehingga ia
sering memukuli adiknya. Pada pemeriksaan status mental didapatkan
waham dikendalikan, afek labil, psikomotor meningkat dan verbal kesan
logore. Apakah diagnosis yang tepat untuk pasien diatas?
A. Skizoafektif tipe mania
B. Skizoafektif tipe depresif
C. Skizofrenia
D. Gangguan afektif bipolar episode kini mania tanpa gejala pasikotik
E. Gangguan afektif bipolar episode kini mania dengan gejala psikotik

© FDI2020
A. Skizoafektif tipe mania
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Wanita 32 tahun, mengamuk sejak 3 hari lalu
• Satu bulan sebelumnya sering bicara sendiri, memaki orang
yang lewat di depan rumanya, serta mengumpulkan barang
bekas
• Merasa dirinya dihalangi oleh adiknya, sehingga sering
memukul adiknya
• Waham dikendalikan, afek labil, psikomotor meningkat, verbal
kesan logore

Diagnosis yang tepat pada pasien ini adalah...


© FDI2020
Gangguan Skizoafektif
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Diagnosis ditegakkan apabila gejala-gejala definitive


skizofrenia dan gangguan afektif sama-sama menonjol
pada saat bersamaan, atau dalam rentang beberapa
hari sesudah yang lain dalam satu periode yang sama
• Episode penyakit tidak memenuhi keriteria skizofrenia
maupun episode manik atau depresif
• Jenis skizoafektif
• Gangguan skizoafektif tipe manik
• Gangguan skizoafektif tipe depresi

© FDI2020
Sumber : Buku Diagnosis Gangguan Jiwa PPDGJ III
Gangguan Konversi (Disosiatif)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Gangguan Konversi
Anestesia dan
Amnesia Fugue Stupor Ggn. Trans dan Ggn. Motorik Konvulsi kehilangan
Disosiatif Disosiatif Disosiatif kseurupan Disosiatif Disosiatif sensorik
disosiatif
Hilangnya daya Melakukan Hilangnya Kehilangan Ketidakmampu Mirip kejang Anestesi kulit
ingat (total atau perjalanan Gerakan identitas diri an epilepsi dan gangguan
parsial tertentu + ciri- volunteer dan dan kesadaran menggerakkan penglihatan
mengenai ciri amnesia respon luar terhadap Sebagian atau
kejadian disosiatif terhadap lingkungan seluruh
stressful) rangsangan luar anggota derak

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Skizoafektif tipe depresif → ditemukan ciri skizofrenia


dengan afek depresif (afek depresif, anenergi,
ahnedoni, kehilangan minat)
C.Skizofrenia → ditemukan ciri skizofrenia (thought,
delusion, halusinasi auditorik, dan waham menetap
atau ditemukan halusinasi menetap, gangguan arus
pikir, perilaku katatonik atau gejala negative.)
D.Gangguan afektif bipolar episode kini mania tanpa
gejala pasikotik → ditemukan Riwayat depresi
sebelumnya dengan periode normal dan tidak
ditemukan ciri psikotik
E. Gangguan afektif bipolar episode kini mania dengan
gejala psikotik → ditemukan Riwayat depresi
sebelumnya dengan periode normal dan ditemukan ciri
psikotik

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis yang tepat pada pasien ini


adalah...

A. Skizoafektif tipe mania

© FDI2020
19
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan 20 tahun datang dibawa orang tuanya ke dokter


dengan keluhan sering menyendiri. Sebulan lalu Ketika diajak ke pasar
malam, pasien tampak gelisah hebat. Pasien tidak bisa bergerak,
berketingat dingin, kulit pucat dan sukar untuk berbicara. Pasien takut
keluhan tersebut berulang Kembali. Oleh karena itu, pasien berusaha
menghindari tempat-tempat keramaian. Diagnosa pasien tersebut
adalah?
A. Fobia Sosial
B. Serangan panik dengan agoraphobia
C. Serangan panik tanpa agoraphobia
D. Gangguan disfungsi otonom somatoform
E. Gangguan campuran cemas dan depresi © FDI2020
B. Serangan Panik dengan
agorafobia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Perempuan 20 tahun, Ketika ke pasar malam tampak gelisah hebat
• Pasien tidak bisa bergerak, berkeringat dingin, kulit pucat, sukar
bicara
• Takut kejradian tersebut terulang lagi → menghindari tempat ramai

Diagnosis yang tepat pada pasien ini adalah...

© FDI2020
Gangguan Panik
Panic attack
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Panic disorder
• A symptom not a disorder
• Disorder with specific
• Episodeic sudden intense fear
(of dying, going mad, or criteria :
loosing self-control) • Unexpected recurrent
• Can be part of many panic attacks (+/-)
disorders: panic disorder,
GAD, phobias, sub. Abuse situasionally bound
acute & PTSD
• One month period (or
more) of persistent concern
• 3 Types: about another attack or
• Unexpected implication of the attack
• Situasionally bound
• Situsionatlly predisposed
• Not due to other disease
© FDI2020
Gangguan Panik
DSM-V criteria for panic disorder include 4 or more attacks in a 4 week period or 1 or
more attacks followed by at least 1 month of fear of another panic attack.
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

The following are potential symptom manifestations of a panic attack:


• Palpitations, punding heart, or accelerated heart rate
• Sweating
• Trembling or shaking
• Sense of shortness of breath or smothering
• Feeling of chocking
• Chest pain or discomfort
• Nausea or abdominal distress
• Feeling dizzy, unsteady, lightheaded, or faint
• Derealization or depersonalization (feeling detach from oneself)
• Fear of losing control or going crazy
• Fear of dying
• During the episode, patients have the urge to flee or escape and have a sesnse of
impending doom (as though they are dying from a heart attack or suffocation)
© FDI2020
Gangguan Panik
Tatalaksana:
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Non farmakologi : CBT


Farmakologi :
• SSRI : fluoxetine, citalopram, paroxetine, fluvoxamine,
sertraline
• SNRI : Venlafaxine
• Tatalaksana hingga 1 tahun bebas serangan untuk
mencegah relaps

© FDI2020
Fobia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Acrofobia : Takut ketinggian


Agorafobia : Takut sendirian di tempat umum
Fobia social : Takut menjadi pusat perhatian, takut situasi sosial
Klaustrofobia : Takur apabila berada dalam tempat sempit

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Fobia Sosial → focus kecemasan adalah Ketika menjadi pusat


perhatian banyak orang
C. Serangan panik tanpa agoraphobia → tanpa disertai ketakutan
di ruang terbuka / keramaian
D.Gangguan disfungsi otonom somatoform → palpitasi, tremor,
muka kemerahan, dapat disertai keluhan tidak spesifik lainnya
yang berasal dari organ pencernaan maupun kardiovaskular
E. Gangguan campuran cemas dan depresi → gejala cemas dan
depresi tetapi tidak cukup kuat untuk dikategorikan ke dalam
depresi mayor maupun gangguan panik

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis yang tepat pada pasien ini


adalah...

B. Serangan panik dengan


agorafobia

© FDI2020
20
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Laki-laki 55 tahun datag dengan keluhan mnudah lupa sejak 6


bulan terakhir. Keluhan tersebut disertai dengan kesulitan dalam
melakukan aktivitas sehari-hari. Sebelumnya pasien sempat bekerja
sebagai kasir di sebuah restoran. Wiwayat keluhan serupa pada
anggota keluarga lain. Skor MMSE 18. Apakah terapi yang tepat
untuk pasien diatas?
A.Piracetam
B. Donepezil
C.Sitikolin
D.Edrofonium
E. Levodopa

© FDI2020
B. Donepezil
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Laki-laki 55 tahun mudah lupa sejak 6 bulan terakhir.
• Kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari
• Keluhan serupa pada angoota keluarganya
• Skor MMSE 18

Terapi yang tepat pada pasien ini adalah...

© FDI2020
Demensia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Demensia Alzheimer Demensia Vascular


Manifestasi klinis Manifestasi klinis
Anterograde amnesia
Gangguan memori yang
Aphasia : Ganguan berbahasa disertai dengan bukti
Apraxia : gangguan motoric penyakit kardiovaskuler
Agnosia : gangguan identifikasi
objek tanpa adanya
gangguan sensorik
Disturbance : gangguan pada
dungsi eksekutif

© FDI2020
Demensia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Demensia Lewi-Bodies Demensia Frontotemporal


Manifestasi klinis Manifestasi klinis
• Gangguan disinhibisi
• Gejala parkinsonism :
Tremor Rigidity, Akinesia, • Apatis
Postural instability • Hilangnya simpati dan empati
• Gangguan fungsi kognitif • Munculnya perilaku yang
stereotipik, kompulsif
dan gangguan atensi
sifatnya fluktuatif • Hyperorality/ perubahan pola
diet (peningkatan konsumsi
• Halusinasi visual rekuren alcohol, merokok lebih
yang jelas dan detail banyak, makan yang bukan
makanan)

© FDI2020
Derajat Gangguan kognisi
berdasarkan MMSE
Derajat Nilai MMSE
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Ringan 21 – 26
Sedang 15 – 20
Sedang – Berat 10 – 14
Berat 0-9

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Piracetam → kurang tepat


C.Sitikolin → kurang tepat
D.Edrofonium → kurang tepat
E. Levodopa → kurang tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, terapi yang tepat pada pasien ini


adalah...

B. Donepezil

© FDI2020
21
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang anak usia 12 tahun dibawa ke dokter karena tidak mau


bersekolah sejak 2 minggu terakhir. Pasien baru masuk sekolah SMP 2
bulan yang lalu. Setiap kali akan berangkat sekolah, pasien mengeluhkan
nyeri kepala dan perut. Sebelumnya pasien pernah salah menjawab
pertanyaan guru dan ditertawakan teman sekelasnya. Apakah diagnosis
yang tepat pada pasien diatas??
A. Gangguan cemas menyeluruh
B. Gangguan penyesuaian
C. Fobia social
D. Gangguan kepribadian schizoid
E. Gangguan kepribadian cemas menghindar

© FDI2020
B. Gangguan Penyesuaian
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Anak 12 tahun, Tidak mau bersekolah sejak 2 minggu terakhir
• Baru masuk SMP 2 bulan yang lalu
• Setiap berangkat sekolah mengeluh nyeri perut dan kepala
• Pernah salah menjawab pertanyaan guru dan ditertawakan
oleh teman sekelasnya

Diagnosis yang tepat pada pasien ini adalah...


© FDI2020
Adjustment Disorder
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

The criteria for adjustment disorder with depressed mood are as follows :
• Depressed mood or functional impairment that occurs in response to an
indentifiable stressor within three months of onset of the stressor
• Symptoms are clinically significant as evidenced by at least one of the
following:
• Depressed mood exceeds what would be expected given the nature of
the stressor
• Social or occupational functioning is significantly impaired
• The syndrome does not meet criteria for another psychiatric disorder
• The syndrome does not represent an exacerbation of a preexisting
psychiatric disorder
• The syndrome does not represent bereavement
• After the stressor has ended, the syndomr resolves within six months

© FDI2020
Gangguan Penyesuaian
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Ada stressor → timbul gejala (sedih, insomnia, cemas),


namun karena gejala tersebut tidak cukup kuat untuk
dikategorikan depresi. Jadi, gejalanya biasanya ringan,
muncul dalam 3 bulan pasca stressor
• Gejala bisa berupa sedih, cemas, maupu campuran
• Setelah stressor hilang → keluhan akan membaik dalam 6
bulan
• Tatalaksana : psikoterapi + farmakoterapi sesuai dengan
mood dominannya

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Gangguan cemas menyeluruh → pasien akan


selalu merasa ceas terhadap hal yang belum
tentu terjadi
C.Fobia social → merasa takut saat menjadi
pusat perhatian
D.Gangguan kepribadian schizoid → senang
menyendiri karena dasarnya cuek
E. Gangguan kepribadian cemas menghindar →
senang menyendiri karena malu

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, disgnosis yang tepat pada pasien ini


adalah...

B. Gangguan Penyesuaian

© FDI2020
22
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan, 18 tahun, dibawa ayahnya ke IGD karena menjerit-jerit dan bernafas
seperti tercekik. Pasien juga sempat duduk terdiam terpaku sebelumnya. Hal ini dialaminya
sejak 6 jam yang lalu setelah mengetahui ibunya dan adiknya meninggal dalam
kecelakaan bermotor yang tragis. Apakah diagnosis yang mungkin pada pasien tersebut?
A. Gangguan Stres Paska Trauma
B. Gangguan Penyesuaian
C. Serangan Panik
D. Reaksi Stress Akut
E. Gangguan Cemas Menyeluruh

© FDI2020
D. Reaksi Stres Akut
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Menjerit-jerit dan bernafas seperti tercekik
• Duduk terdiam terpaku sebelumnya
• 6 jam yang lalu setelah mengetahui ibunya dan adiknya
meninggal dalam kecelakaan bermotor yang tragis →
Stressor (bersifat katastropik)

Diagnosis yang tepat pada pasien ini adalah...

© FDI2020
Reaksi Terhadap Stress Berat dan
Gangguan Penyesuaian
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Reaksi Stress Akut Gangguan Penyesuaian Gangguan Stress Paska Trauma


(PTSD)
Konsep Utama Konsekuensi dari stress akut yang berat dan trauma yang berkelanjutan atau keaadaan yang tidak nyaman yang
berkelanjutan. Tanpa hal ini semua tidak akan terjadi
Kriteria Waktu Konsekuensi dari stress akut yang 1 bulan setelah kejadian stressor, Muncul dalam kurun waktu6 bulan
berat dan trauma yang dan biasanya tidak melebihi 6 (bisa 6 bulan setelah kejadian)
berkelanjutan atau keaadaan yang bulan
tidak nyaman yang berkelanjutan.
Tanpa hal ini semua tidak akan
terjadi
Gejala Terpaku, depresi, cemas, marah, Bukti psikiatri yang NORMAL jadi Adanya flashbacks
kecewa, overaktif, penarikan diri ABNORMAL (depresi, cemas, atau Jika mengingat Kembali kejadian
campuran, disabilitas ADL) stressor dapat terjadi gangguan
otonom, afek, dan tingkah laku

© FDI2020
Sumber: Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa(PPDGJ III)
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Gangguan Stres Paska Trauma → muncul dalam


kurun waktu 6 bulan, khas dari gangguan ini adalah
flashbacks terhadap stressor
B. Gangguan Penyesuaian → muncul dalam waktu 1
bulan paska perubahan yang terjadi pada
seseorang, sampai tidak lebih dari 6 bulan,
munculnya berupa perasaan tidak nyaman
dengan keadaan barunya
C.Serangan Panik → terdapatnya fase cemas yang
berat → dengan overaktivitas autonomik
E. Gangguan Cemas Menyeluruh → cemas terus
menerus, tidak diketahui penyebab cemasnya

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis yang tepat pada pasien ini


adalah...

D. Reaksi Stres Akut

© FDI2020
23
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita, 32 tahun dengan gangguan jiwa kronik dan minum obat secara teratur
ini diantar oleh suaminya dengan keluhan payudara mengeluarkan cairan berwarna
putih. Apakah yang menyebabkan hal ini pada pasien?
A. Kontrasepsi oral
B. Hipotiroid
C. Cirrhosis
D. Kehamilan
E. Haloperidol

© FDI2020
E. Haloperidol
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Gangguan jiwa kronik
• Minum obat teratur
• Payudara mengeluarkan cairan berwarna putih
• Mengarah ke Galactorrhea

Penyebab kondisi pada pasien ini adalah...

© FDI2020
Dopamine Pathway
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Untuk mengetahui kerja dari obat-obatan


antipsikotik, maka perlu dipahami
dopamine pathway
•Mesolimbic
•Mesocortical
•Nigrostriatal
•Tuberoinfundibular
•Berdasarkan penelitian bahwa pasien
dengan schizophrenia memiliki kadar
dopamine yang tinggi terutama pada
reseptor dopamine D2 → obat antipsikotik
tipikal memblokir reseptorD2

Sumber:
Penggunaan Klinis Obat Psikotropik (EdisiKetiga), Dr. RusdiMaslim, Sp. KJ.
DSM IV-TR © FDI2020
Buku Ajar Psikiatri Klinis: Kaplan dan Sadock(Eidisi2); Benjamin J. Sadock, Virginia A. Sadock; EGC; 2010
Dopamine Pathway : Tuberoinfundibular
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Jalur ini menyalurkan dompamine dari nucleus


arcuatus (nucleus infundibular) dari hypothalamus
ke glandula hipofisis
• Dopamine melalui Jalur ini secara fisiologis untuk
menginhibisi keluarnya hormone prolactin
• Pemberian obat tipikal antipsikotik yang dapat
memblokade reseptor dopamine ini akan
menyebabkan terjadi sekresi dari prolactin.
• Pembesaran payudara
• Galactorrhea
• Amenorrhea
• Inhibisi orgasme pada wanita dan impotensi
pada pria

© FDI2020
Obat Antipsikotik
Tipikal Vs Atipikal
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tipikal Atipikal
Blokade reseptor D2 Blokade reseptor 5HT2 (serotonin), D4, dan D2 (tetapi
lemah)
Efek samping besar → gangguan extrapyramidal dan Efek samping kecil → blockade reseptorD2 lemah
hyper prolactinemia (blockade reseptor D2)
Efektif untuk gejala positif, memperburuk gejala Efektif untuk gejala positif dan negatif, terutama tidak
negatif memperburuk gejala negatif
Efektif terhadap pasien yang tidak mempan terhadap
obat tipikal

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Kontrasepsi oral→ dapat menstimulasi sekresi dari


prolactin, tetapi tidak ada Riwayat meminum obat
kontrasepsi
B. Hipotiroid → peningkatan TRH pada hipotiroid dapat
menyebabkan hyperplasia thyrotroph dan
lactotroph yang menyebabkan pembesaran
glandula hipofisis dan hyperprolactinemia → tidak
ada Riwayat gangguan tiroid
C. Cirrhosis → tidak ada Riwayat penyakit hepar, tetapi
hanya ada Riwayat gangguan jiwa kronik
D. Kehamilan → dapat menyebabkan
hyperprolactinemia, tetapi saat ini pasien sedang
minum obat untuk gangguan jiwa

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, Penyebab kondisi pada pasien ini


adalah...

E. Haloperidol

© FDI2020
24
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki tuna susila, 45 tahun, menolak untuk tinggal di tempat penampungan
karena dia meyakini bahwa penghuni yang lain merupakan pemuja setan dan akan
membunuhnya Ketika dia tidur. Dia mengaku mendengar bahwa mereka merencanakan
akan menyayat leher dan mencuri sepatunya. Penjaga penampungan juga mendengar
laporan bahwa dia memilki keluhan yang selalu sama sejak 2 tahun terakhir. Apakah
diagnosis yang tepat pada pasien ini?
A. Skizofrenia Katatonik
B. Skizofrenia Tak Terinci
C. Skizoafektif
D. Bipolar Episode Kini Manik dengan Gejala Psikotik
E. Skizofrenia Paranoid

© FDI2020
E. Skizofrenia Paranoid
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Pria, 40 Tahun
• Meyakini bahwa penghuni yang lain merupakan pemuja
setan dan akan membunuhnya Ketika dia tidur → waham
• Dia mengaku mendengar bahwa mereka merencanakan
akan menyayat leher dan mencuri sepatunya → halusinasi
auditorik phonema(mengancam)
• Dia memiliki keluhan yang selalu sama sejak 2 tahun terakhir

Diagnosis yang tepat pada pasien ini adalah...


© FDI2020
Skizofrenia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Suatu sindrom dengan variasi penyebab dan perjalanan


penyakit yang luas → bergantung genetik, fisik, dan social
budaya
•Ditandai penyimpangan yang fundamental
•Karakteristik gangguan pikiran dan persepsi
•Afek tidak wajar atau tumpul
•Kesadaran jernih
•Kemampuan intelektual terjaga
•Kemunduran kognitif tertentu terjadi

Sumber:
BukuSakuDiagnosis GangguanJiwa(PPDGJ III
DSM IV-TR © FDI2020
BukuAjar PsikiatriKlinis: Kaplan danSadock(Eidisi2); Benjamin J. Sadock, Virginia A. Sadock; EGC; 2010
Kriteria Skizofrenia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Harus ada sedikitnya 1 gejala:


a.4 Thought ( echo, insertion, withdrawal, broadcasting)
b.4 Delusion (control, influence, passivity, perception)
c.Halusinasi auditorik
d.Waham menetap yang dianggap budaya setempat tidak wajar
• Atau paling sedikit 2 gejala:
a.Halusinasi yg menetap dari panca indera apa saja
b.Arus pikiran terputus → inkoherensi, neologisme
c.Perilaku katatonik, gaduh gelisah, posturing, fleksibilitas cera, stupor, negativism, mutisme
d.Gejala negatif: sikap apatis, bicara jarang, afek tumpul atau tidak wajar, penarikan diri
• Gejala tersebut berlangsung 1 bulan atau lebih
• Terganggunya kehidupan sehari-hari yang bermakna

© FDI2020
Jenis Skizofrenia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Paranoid Hebefrenik Katatonik Tak Terinci


Kunci Utama Gangguan persepsi Deteriorasi proses pikir, Gangguan sikap dan Tidak khas
dan isi pikir inkoherensi, perilaku perilaku
tidak bertujuan
Gejala Khas • Halusinasi dan • Onset dewasa muda • 1 atau lebih dari gejala Tidak ada gejala
waham menonjol: • Gejala premorbid : dominan: skizofrenia paranoid,
• Halusinasi auditorik menyendiri, pemalu • Stupor hebefrenik, dan
phonema/akoasma • Butuh pengamatan2 –3 • Gaduhgelisah katatonik
• Halusinasi bulan: • Posturing
pembauan, visual • Perilaku tidak • Negativisme
• Del. Of control, bertangungjawab • Rigiditas
influence, dan • Afek dangkal, tidak • Fleksibilitas cerea
pasiivity wajar, tertawa-tawa, • Command automatism
• Ggn. Afektif cekikan
• inkoherensi

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Skizofrenia Katatonik → ditemukan kelainan berupa


gangguan sikap maupun perilaku: stupor, gaduh
gelisah, posturing, negativism, rigiditas, fleksibilitas
cerea, command automatisme
B. Skizofrenia Tak Terinci → memenuhi gejala
skizofrenia, tetapi tidak ada kriteria paranoid,
hebefrenik, katatonik)
C. Skizoafektif → munculnya gejalas kizofrenia dengan
gejala gangguan afektif (mania atau depresi)
dalam waktu yang bersamaan
D. Bipolar Episode Kini Manik dengan Gejala Psikotik →
terdapat Riwayat 1 episode gangguan afektif
(depresi) sebelumnya, dan saat ini mania, disertai
dengan gejala psikotik(waham, halusinasi)

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis yang tepat pada pasien ini


adalah...

E. Skizofrenia Paranoid

© FDI2020
25
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki, usia 21 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan


benjolan pada leher sejak 2 bulan yang lalu. Keluhan disertai
berdebar-debar, berat badan menurun namun nafsu makan
meningkat. Pasien juga mengatakan tidak tahan panas.
Pemeriksaan fisik didapatkan benjolan simetris pada area tiroid,
bergerak saat menelan, TD 130/80 mmHg, nadi 110 x/menit, suhu 37
C, RR 20 x/menit. Apakah diagnosis pada pasien tersebut?
A. Tirotoksikosis
B. Grave’s disease
C. Hipertidroidisme
D. Lymphadenopathy
E. Tumor non spesifik
© FDI2020
A. Tirotoksikosis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan benjolan pada leher sejak 2 bulan, disertai
berdebar-debar, berat badan menurun namun nafsu
makan meningkat, tidak tahan panas.
• PF: benjolan simetris pada area tiroid, bergerak saat
menelan, TD 130/80 mmHg, nadi 110 x/menit, suhu 37 C,
RR 20 x/menit.

Apakah diagnosis pada pasien tersebut?

© FDI2020
Tirotoksikosi
Tirotoksikosis adalah manifestasi klinis kelebihan hormon tiroid yang
beredar dalam sirkulasi. Hipertiroidisme adalah tirotoksikosis yang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

diakibatkan kelenjar tiroid yang hiperaktif. Penyakit Graves adalah


penyakit autoimun yang ditandai dengan adanya antibody terhadap
reseptor tirotrropin(TRAb).

Gejala klinis :
• Berdebar-debar - lemah dan lesu
• Tremor - BB turun, nafsumakan meningkat
• Intoleransi panas - diare
• Mudah berkeringat - poliuri
• Palpitasi - oligomenore
• Rambut rontok - hilang libido
• Sukar tidur
© FDI2020
Pemeriksaan Penunjang
Awal : TSH/TSHS, FT4
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tatalaksana
Obat anti tiroid: (12-24 bulan)
1. Metimazol/ Carbimazole dosis awal 20-40 mg/hari 1x sehari atau
Propiltiouracil (PTU) 300-600 mg hari 3x sehari . Obat diberikan sampai
eutiroid kemudian dosis diturunkan dilanjutkan dosis maintenance.
Metimazol dapat digunakan pada semua pasien, kecuali PTU
diberikan pada trimester 1 kehamilan, atau pada krisis tiroid, atau
pasien yang kurang berhasil dengan metimazol

2. Penyekat adrenergic beta ( Propanolol dosis 40-200 mg dalam 2-3


dosis).

Sumber: Panduan Praktek Klinis Penatalaksanaan di Bidang Ilmu Penyakit Dalam . 2015 © FDI2020
Jawaban lainnya…
B. Grave’s disease → TPO (+), FT4 ↑, TSH ↓
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

C. Hipertidroidisme → kondisi Tirotoksikosis + FT4 ↑, TSH ↓


D. Lymphadenopathy → Tidak tepat
E. Tumor non spesifik → Tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada pasien ini adalah. . .

A. Tirotoksikosis

© FDI2020
26
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan, usia 20 tahun datang ke RS dengan keluhan


nyeri sendi sejak 3 bulan lalu yang lalu. Pasien mengatakan nyeri
sering berpindah-pindah namun paling sering pada pergelangan
tangan dan lutut, pasien juga mengeluh sensitif terhadap cahaya.
Pemeriksaan fisik didapatkan ruam malar, ruang diskoid pada
wajah, TD 120/80 mmHg, nadi 88 x/menit, suhu 37 C, RR 20 x/menit.
Apakah pemeriksaan awal pada pasien tersebut?
A. ds DNA
B. ANA Test
C. DXA
D. Bone Mass Densitometry
E. Darah lengkap
© FDI2020
B. ANA Test
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• keluhan nyeri sendi sejak 3 bulan lalu. Pasien
mengatakan nyeri sering berpindah-pindah namun paling
sering pada pergelangan tangan dan lutut, pasien juga
mengeluh sensitif terhadap cahaya
• PF: didapatkan ruam malar, ruang diskoid pada wajah, TD
120/80 mmHg, nadi 88 x/menit, suhu 37 C, RR 20 x/menit.

Apakah pemeriksaan awal pada pasien tersebut?

© FDI2020
Lupus Eritematosus Sistemik
Gejala Klinis dan Pemeriksaan Fisik ( jika terdapat ≥2 organ terlibat curiga SLE)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Gejala konstitusional Kelelahan, demam, penurunan berat badan


Muskuloskletal Artritis, artralgia, miositis
Kulit Ruam kupu-kupu (butterfly atau malar rash), fotosensitifitas, lesi membrane
mukosa, alopesia, fenomena Raynaud, purpura, urtikaria, vaskulitis.

Ginjal Hematuria, Proteinuria, silinder, sindrom nefrotik


Gastrointestinal Mual, muntah, nyeri abdomen
Paru-paru Pleurisy, hipertensi pulmonal, lesi parenkim paru
Jantung Perikarditis, endokarditis, miokarditis
Retikulo-endotel Organomegali (limfadenopati, splenomegali, hepatomegali)
Hematologi Anemia, leucopenia, trombositopenia
Neuropsikiatri Psikosis, kejang, sindrom otak organic, mielitis transversa, gangguan kognitif

© FDI2020
Derajat berat ringannya penyakit SLE
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Ringan Sedang Berat

• Klinis tenang dan • Nefritis ringan/ • Gejala yang


tidak ada gejala sedang mengancam jiwa,
mengancam • Trombositopenia contoh: tamponade
nyawa • Serositis mayor jantung, hipertensi
• Contoh: SLE dengan maligna, vaskulitis
manifestasi athritis berat, anemia
da kulit hemolitik, demam
tinggi, kejang

© FDI2020
Pemeriksaan Penunjang khusus
Gold standard Serologis:
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• ANA test ( awal)


• Anti dsDNA ( lanjutan)

Tatalaksana
Farmakologis Kortikosteroid sebagai pengobatan utama:
• SLE ringan: kortikosteroid dosis rendah , klorokuin, tabir
surya, paracetamol.
• SLE sedang: kortikosteroid dosis sedang-tinggi, beberapa
imunosupresan seperti azatioprin dan mikofenolat mofetil
• SLE berat: kortikosteroid pulse dose

Sumber:
•Panduan Praktek Klinis Penatalaksanaan di Bidang Ilmu Penyakit Dalam. 2015
•Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 6, tahun 2014. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI.

© FDI2020
Jawaban lainnya…
A. ds DNA → pmx Lanjutan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

C. DXA → osteoporosis
D. Bone Mass Densitometry → osteoporosis
E. Darah lengkap → Tidak tepat

© FDI2020
Jadi, pemeriksaan awal pasien tersebut adalah. .
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. ANA Test

© FDI2020
27
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
Seorang laki-laki usia 48 tahun datang ke klinik dengan keluhan sering pipis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

saat malam hari dan mengganggu tidur sejak 1 minggu yang lalu. Pasien
juga mengeluh cepat haus. Keluhan cepat lapar ataupun penurunan
berat badan disangkal. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 130/80
mmHg, nadi 90 x/menit, RR 22 x/menit, suhu 37,2 C. Pemeriksaan
penunjang didapatkan kreatinin 2,1 mg/dl, urin Osm 150 mOSm/L, dan
glukosa urin negatif. Setelah dilakukan pemeriksaan deprivasi, osmolaritas
urin 250 mOSm/L. Diberikan desmopressin hasilnya menjadi 272 mOSm/L.
Apakah kemungkinan diagnosis pada pasien tersebut?
A. Diabetes insipidus sentral
B. Diabetes melitus
C. Polidipsia psikogenik
D. Inkontinensia urine
E. Diabetes insipidus nefrogenik

© FDI2020
E. Diabetes Insipidus Nefrogenik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan sering pipis saat malam hari dan mengganggu tidur
sejak 1 minggu. Pasien juga mengeluh cepat haus. Keluhan
cepat lapar ataupun penurunan berat badan disangkal
• PF: TD 130/80 mmHg, nadi 90 x/menit, RR 22 x/menit, suhu 37,2 C
• Lab: kreatinin 2,1 mg/dl, urin Osm 150 mOSm/L, dan glukosa urin
negatif. Setelah dilakukan pemeriksaan deprivasi, osmolaritas
urin 250 mOSm/L. Diberikan desmopressin hasilnya menjadi 272
mOSm/L.

Apakah kemungkinan diagnosis pada pasien tersebut?

© FDI2020
Diabetes Insipidus
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Penyakit yang ditandai oleh jumlah air seni yang berlebihan


yang bersifat hipotonik dan disebabkan oleh kurang / tidak
adanya hormon vasopressin atau responnya tidak
adekuat.

Gejala Klinis
• Poliuri (3L/ 24 jam), polidipsi, nokturia, urine encer (<300
mOsm/kg.

© FDI2020
Pemeriksaan untuk diagnostik:
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Tes dehidrasi:
Pasien dipuasakan dan kemudian jumlah air seni ditakar
setiap jam untuk pemeriksaan osmolalitas.

• Tes desmopressin
Dilanjutkan pasien diberikan suntikan 2µg desmopressin
dan setelah 2 jam diukur kembali jumlah air seni dan
osmolalitas

© FDI2020
Interpretasi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Polidipsi primer Diabetes Insipidus Diabetes insipidus


hipotalamik nefrogenik

• Jumlah air seni • Konsentrasi air seni • Konsentrasi air seni


menurun dan sedikit tidak berubah
osmolalitas meningkat • Osmolalitas meningkat • Osmolalitas tidak
• Tidak bereaksi dengan setelah pemberian meningkat
desmopressin desmopressin

Daftar Pustaka: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 6, tahun 2014. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI.
© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Diabetes insipidus sentral → Osmolalitas meningkat


setelah pemberian desmopressin
B. Diabetes melitus →Tidak tepat
C. Polidipsia psikogenik →Tidak tepat
D. Inkontinensia urine →Tidak tepat

© FDI2020
Jadi, diagnosis pada pasien tersebut Adalah . . .
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

E. Diabetes Insipidus Nefrogenik

© FDI2020
28
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
Seorang laki-laki usia 26 tahun datang ke UGD RS dibawah oleh kelurganya dengan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

keluhan demam sejak 3 hari yang lalu. Keluhan disertai mual-muntah dan menggigil.
Pasien baru pulang dari Papua. Pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran somnolen,
TD 100/80 mmHg, nadi 100 x/menit, suhu 39 C, RR: 22 x/menit, hepar teraba 3 cm
dibawah arcus costa. Pemeriksaan penunjang laboratorium didapatkan Hb 8 g/dL,
Leukosit 5600/mm3, Trombosit 112.000/mm3, SGOT: 102 U/L, SGPT: 154 U/L, GDS 60
mg/dl. Pada pemeriksaan hapusan darah tepi tetes tebal ditemukan parasit
berbentuk cressent, mauer dot (+). Apakah terapi lini pertama pada pasien
tersebut?
A. Artesunat intravena
B. Klorokuin p.o
C. Doksisiklin p.o
D. Primakuin p.o
E. Artemeter intravena

© FDI2020
A. Artesunat intravena
Keyword:
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

•Keluhan demam sejak 3 hari yang lalu. Keluhan disertai mual-muntah dan menggigil.
Pasien baru pulang dari Papua
•PF: TD 100/80 mmHg, nadi 100 x/menit, suhu 39 C, RR: 22 x/menit, hepar teraba 3 cm
dibawah arcus costa
•Lab: Hb 8 g/dL, Leukosit 5600/mm3, Trombosit 112.000/mm3, SGOT: 102 U/L, SGPT: 154
U/L, GDS 60 mg/dl. Pada pemeriksaan hapusan darah tepi tetes tebal ditemukan
parasit berbentuk cressent, mauer dot (+)

Apakah terapi lini pertama pada pasien tersebut??

© FDI2020
Malaria
Manifestasi Demam periodic, anemia, splenomegali
umum Keluhan prodromal: kelesuan, malaise, sakit kepala, sakit punggung, merasa
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

dingin di punggung, nyeri sendi, dan tulang, demam ringan, anoreksia, sakit
perut, diare ringan.
Gejala Klasik Trias malaria
• Periode dingin (15-60 menit): menggigil
• Periode panas: penderita muka merah, nadi meningkat, suhu badan tetap
tinggi beberapa jam
• Periode berkeringat: berkeringat banyak dan temperature turun, penderita
merasa sehat.
Trias malaria lebih sering pada p. vivax, pada p. falciparum mengigil dapat
berlangsung berat.
Periode tidak panas berlangsung:
• 12 jam pada P. falciparum/ Malaria Tropika
• 36 jam pada P.vivax/ M. Tertiana./ M. Benigna dan ovale
• 60 jam pada P. malariae/ Malaria Quartana © FDI2020
Malaria berat • Malaria cerebral: penurunan kesadaran/ coma yang tidak disebabkan penyakit
menurut WHO lain/ > 30 menit setelah kejang; derajat penurunan kesadaran berdasarkan GCS
• Acidemia/ asidosis: pH darah < 7,25 atau plasma bikarbonat < 15 mmol/L, kadar
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

lactate vena >5 mmol/L, klinis pernapasan dalam/ respiratory distress


• Anemia berat normositik (Hb< 5 gr% atau hematokrit < 15%) karena proses hemolitik
intravaskular
• Gagal ginjal akut ( urine < 400 ml/24 jam pada orang dewasa atau 12 ml/kgBB
pada anak-anak setelah dilakukan rehidrasi, disertai kreatinin> 3mg %.
• Edema paru ( foto torax)
• Ketidakmampuan untuk makan
• Hipoglikemia (Gula darah<40 mg%)
• Gagal sirkulasi/ syok: TD sistolik < 70 mmHg (anak 1-5 tahun <50 mmHg) disertai
keringat dingin
• Perdarahan spontan
• Kejang berulang > 2x/ 24 jam
• Hiperlaktemia > 5 mmol/L
• Makroskopik hemoglobinuria
© FDI2020
Faktor Risiko: riwayat bepergian ke daerah endemis malaria
Pemeriksaan Penunjang:
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

awal Rapid diagnostic test


Gold Pemeriksaan mikroskopik darah tepi ( tetes tebal untuk
standard menemukan parasit dan tetes tipis untuk menemukan
plasmodium)
P. Falciparum: gametosit berbentuk pisang/ bulan sabit/
cresent/ sausage, mauer dot (+)
P. Vivax/ Ovale: Schuffner dot (+)/ Jhonson dot (+)
P. Malaria: Skizon berbentuk rossete

© FDI2020
Tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Malaria tanpa Pengobatan Malaria falciparum


komplikasi ACT 1x/ hari selama 3 hari + Primakuin 0,75 mg/kgBB
pada hari pertama saja
Pengobatan Malaria vivax/ovale
ACT 1x/hari selama 3 hari + Primakuin 0,25 mg/kgBB
selama 14 hari
Pengobatan malaria malariae
ACT 1 x/hari selama 3 hari tanpa Primakuin
Malaria berat Lini 1 : Artesunat intravena
Alternatif : Artemeter intramuscular
Panduan Praktek Klinis Penatalaksanaan di Bidang Ilmu Penyakit Dalam. 2015
© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Klorokuin p.o → Tidak tepat


C. Doksisiklin p.o → Tidak tepat
D. Primakuin p.o → Tidak tepat
E. Artemeter intravena → Tidak tepat

© FDI2020
Jadi, terapi lini pertama pada pasien ini
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

adalah. . .

A. Artesunat intravena

© FDI2020
29
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan, usia 30 tahun datang ke poliklinik RS dengan keluhan


badan lemas sejak 1 minggu yang lalu. Pasien merasa berat badan turun dan
pusing tiap pagi saat bangun tidur. Keluhan terkadang disertai mual, dan
muntah. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 90/60 mmHg, nadi 96 x/menit, RR
20 x/menit, suhu 37 C, siku dan lutut pasien tampak lebih gelap dari pada kulit
yang lain. Apakah kemungkinan diagnosis pada pasien tersebut?
A. Cushing Disease
B. Hipoparatiroid
C. Addison Disease
D. Tirotoksikosis
E. SLE

© FDI2020
C. Addison Disease
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan badan lemas sejak 1 minggu yang lalu. Pasien
merasa berat badan turun dan pusing tiap pagi saat
bangun tidur, disertai mual, dan muntah

• PF: TD 90/60 mmHg, nadi 96 x/menit, RR 20 x/menit, suhu


37 C, siku dan lutut pasien tampak lebih gelap dari pada
kulit yang lain

Apakah kemungkinan diagnosis pada pasien tersebut?

© FDI2020
Addison Disease/Insufisiensi adrenal
Primer
Gejala Klinis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Lemah, lelah, tak bertenaga


• Anoreksia
• Gejala Gastrointestinal: mual, muntah, konstipasi, nyeri abdomen,
diare
• Senang garam/makanan asin
• Kepusingan postural
• Nyeri otot/ sendi

Pemeriksaan Fisik
• Berat badan turun
• Hiperpigmentasi
• Hipotensi (<110 mmHg sistolik)
• Vitiligo
• Kalsifikasi auricular
© FDI2020
Pemeriksaan penunjang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Insufisiensi adrenal Primer Insufisiensi adrenal sekunder

Lab: Kortisol ↓ ACTH↑ Lab: Kortisol↓ ACTH↓


Gangguan elektrolit: Hiponatremia,
hiperkalemia, hiperkalsemia
Azotemia, Anemia, eosinophilia

Contoh: Addison disease Contoh: Terapi glukokortikoid


eksogen/ withdrawal steroid, Ca
Hipofisis

© FDI2020
Tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Penatalaksanaan Addison disease terdapat 2 cara:

• Hidrocortison bolus 100 mg intra vena→ 200 mg infuse


selama 24 jam
• Hidrocortison bolus 100 mg intra vena→ 100 intra vena/6
jam→ maintenance 100mg/ hari

Daftar Pustaka:Pedoman Praktek Klinis, 2014


© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Cushing Disease → tidak tepat


B. Hipoparatiroid → tidak tepat
D. Tirotoksikosis → tidak tepat
E. SLE → Poliarthritis

© FDI2020
Jadi, diagnosis pada pasien tersebut adalah. . .
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

C. Addison Disease

© FDI2020
30
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan, usia 25 tahun datang ke klinik dengan keluhan


BAB disertai lendir dan darah sejak 3 hari yang lalu. Pasien
mengatakan BAB sehari sudah tidak terhitung sejak tadi pagi, disertai
nyeri perut dan berbau amis. Pada pemeriksaan fisik didapatakan TD:
110/70 mmHg, N: 88x/ menit, RR: 18x/ menit, S: 38 C, turgor kulit
kembali lambat, mata cekung. Apakah terapi yang dapat diberikan
pada pasien tersebut?
A. Ciprofloxacin 2 x 500 mg
B. Tetrasiklin 4 x 500 mg
C. Metronidazole 3 x 500 mg
D. Ciprofloxacin 3 x 500 mg
E. Tetrasiklin 3 x 500 mg
© FDI2020
A. Ciprofloxacin 2 x 500 mg
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• BAB disertai lendir dan darah sejak 3 hari yang lalu.
Pasien mengatakan BAB sehari sudah tidak terhitung sejak
tadi pagi, disertai nyeri perut dan berbau amis
• PF: TD: 110/70 mmHg, N: 88x/ menit, RR: 18x/ menit, S: 38 C,
turgor kulit kembali lambat, mata cekung.

Apakah terapi yang dapat diberikan pada pasien


tersebut?

© FDI2020
Shigellosis / Baciller
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Penyebab: Shigella dysenteriae


• Diare lendir darah > 10x/hari, demam, tanda dehidrasi,
bau amis.
• Tenesmus (+++), Dehidrasi (+)
• Kultur feses / (Gold standard) , pemeriksaan mikroskopik
tinja ditemukan shigella dan PMN
• Terapi etiologis: Ciprofloxacin 2 x 500 mg

Sumber:
•Panduan Praktek Klinis Penatalaksanaan di Bidang Ilmu Penyakit Dalam. 2015
•Panduan Praktik klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama. 2017
© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Tetrasiklin 4 x 500 mg → balantidiasisi


C. Metronidazole 3 x 500 mg → amobiasis
D. Ciprofloxacin 3 x 500 mg → Tidak tepat
E. Tetrasiklin 3 x 500 mg→ Tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, terapi yang dapat diberikan pada


pasien tersebut adalah. . .

A. Ciprofloxacin 2 x 500 mg

© FDI2020
31
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan, usia 30 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan


badan lemas sejak 3 hari yang lalu. Namun sebelumnya pasien sering merasa
kelelahan sejak ± 3 bulan ini. Pasien juga sering merasa cemas dan berdebar-
debar, berkeringat, sulit konsentrasi dan kadang tangan sering gemetar. Dari
pemeriksaan fisik didapatkan TD 120/80 mmHg, nadi 100 x/ menit, RR 20
x/menit, suhu 37 C, exophtalmus, tremor halus dan goiter bilateral difus. dokter
menyarankan untuk dilakukan pemeriksaan penunjang. Apakah hasil
pemeriksaan yang didapatkan pada pasien tersebut?

A. TSH ↑, T3 ↓, T4 ↓
B. TSH ↑, T3 ↑, T4 ↑
C. TSH ↓, FT4 ↑, TPO (+)
D. TSH ↓, T3 ↑, T4 ↑
E. TSH ↓, T3 ↓, T4 ↓

© FDI2020
D. TSH ↓, T3 ↑, T4 ↑
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• keluhan badan lemas sejak 3 hari yang lalu. Namun
sebelumnya pasien sering merasa kelelahan sejak ± 3 bulan
ini. Pasien juga sering merasa cemas dan berdebar-debar,
berkeringat, sulit konsentrasi dan kadang tangan sering
gemetar
• PF: TD 120/80 mmHg, nadi 100 x/ menit, RR 20 x/menit, suhu
37 C, exophtalmus, tremor halus dan goiter bilateral difus.
Apakah hasil pemeriksaan yang didapatkan pada pasien
tersebut?
© FDI2020
Hipertiroidisme
Hipertiroidisme Primer Hipertiroidisme sekunder
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Contoh: Penyakit graves, Contoh: adenoma hipofisis yang


struma multinodusa toksik, mensekresi TSH
adenoma toksik

Lab: T3↑,T4↑, TSH ↓ Lab: T3↑,T4↑, TSH↑

Gejala klinis :
- Berdebar-debar - lemah dan lesu
- Tremor - BB turun, nafsumaka meningkat
- Intoleransi panas - diare
- Mudah berkeringat - poliuri
- Palpitasi - oligomenore
- Rambut rontok - hilang libido
- Sukar tidur © FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. TSH ↑, T3 ↓, T4 ↓ → hipotiroidism
B. TSH ↑, T3 ↑, T4 ↑ → Kurang tepat
C. TSH ↓, FT4 ↑, TPO (+) → grave’s disease
E. TSH ↓, T3 ↓, T4 ↓ → Kurang tepat

© FDI2020
Jadi , hasil pemeriksaan penunjang yang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

didapatkan pada pasien tersebut?

D. TSH ↓, T3 ↑, T4 ↑

© FDI2020
32
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki, usia 55 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan berat badan
menurun sejak 4 bulan terakhir. Keluhan juga disertai sering kencing pada malam
hari dan kesemutan pada kaki dan tangan. Dari pemeriksaan fisik didapatkan TD
120/80 mmHg, nadi 86 x/menit, RR 20 x/menit, suhu 36,5 C. Pemeriksaan
penunjang didapatkan hasil laboratorium Gula Darah Sewaktu 160 mg/dl, Gula
Darah Puasa 110 mg/dl, Tes Toleransi Glukosa Oral 130 mg/dl. Apakah
kemungkinan Diagnosis pada pasien tersebut?
A. Normal
B. Diabetes Melitus tipe 1
C. Diabetes Melitus tipe 2
D. Toleransi Glukosa Terganggu
E. Gula Darah Puasa Terganggu

© FDI2020
E. Gula Darah Puasa Terganggu
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• keluhan berat badan menurun sejak 4 bulan terakhir. Keluhan juga
disertai sering kencing pada malam hari dan kesemutan pada kaki
dan tangan
• PF: TD 120/80 mmHg, nadi 86 x/menit, RR 20 x/menit, suhu 36,5 C.
Pemeriksaan penunjang didapatkan hasil laboratorium
• Hasil lab: Gula Darah Sewaktu 160 mg/dl, Gula Darah Puasa 110
mg/dl, Tes Toleransi Glukosa Oral 130 mg/dl.

Apakah kemungkinan Diagnosis pada pasien tersebut?

© FDI2020
Diabetes Melitus
Gejala Klinis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Gejala Khas Gejala Tidak Khas


Kriteria Diagnosis DM
Poliuria Lemas
Polidipsia Kesemutan (Rasa baal diujung 1. Gejala Khas DM + Glukosa plasma
ekstremitas) sewaktu ≥ 200 mg/dL
Polifagia Gatal
Berat badan menurun Mata kabur 2. Atau Gejala Khas DM + Glukosa plasma
yang tidak jelas
puasa ≥ 126 mg/dL
penyebabnya
Disfungsi ereksi pada pria 3. Atau Glukosa plasma 2 jam pada TTGO ≥
Pruritus vulva pada vagina
200 mg/dL
Luka yang sulit sembuh
4. Atau Pemeriksaan HbA1C ≥ 6,5 %)

© FDI2020
Algoritme Diagnosis Diabetes Melitus Tipe 2
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
• Hasil pemeriksaan yang tidak memenuhi
kriteria normal atau kriteria DM digolongkan Kadar Tes laboratorium darah untuk
ke dalam kelompok prediabetes yang diagnosis diabetes dan prediabetes
meliputi: toleransi glukosa terganggu (TGT)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

dan glukosa darah puasa terganggu(GDPT). HbA1c Glukosa Glukosa

• Glukosa Darah Puasa Terganggu (GDPT): Hasil (%) Darah Puasa plasma 2 jam
pemeriksaan glukosa plasma puasa antara (mg/dL) setelah TTGO
100-125 mg/dl dan pemeriksaan TTGO (mg/dL)
glukosa plasma 2-jam <140 mg/dl
Diabetes ≥ 6,5 ≥126 mg/dL ≥200 mg/dL
• Toleransi Glukosa Terganggu (TGT): Hasil Prediabetes 5,7-6,4 100-125 140-199
pemeriksaan glukosa plasma 2 -jam setelah Normal < 5,7 < 100 <140
TTGO antara 140-199 mg/dl dan glukosa
plasma puasa <100 mg/dl
• Bersama-sama didapatkan GDPT dan TGT
• Diagnosis prediabetes dapat juga
ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan
HbA1c yang menunjukkan angka 5,7-6,4%.
Sumber:
1. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia 2015
2. Panduan Praktek Klinis Penatalaksanaan di Bidang Ilmu Penyakit Dalam. 2015
3. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 6, tahun 2014. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI.
© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Normal → HbA1C < 5,7, Gula darah puasa < 100mg/dL, Gula darah plasma
setelah TTGO <140 mg/dL.
B. Diabetes Melitus tipe 1 → tidak tepat
C. Diabetes Melitus tipe 2 → HbA1C≥ 6,5, Gula darah puasa ≥126 mg/dL, Gula
darah plasma setelah TTGO ≥200 mg/dL
D. Toleransi Glukosa Terganggu → Hasil pemeriksaan glukosa plasma puasa
antara <100 mg/dl dan pemeriksaan TTGO glukosa plasma 2-jam 140-199
mg/dl

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada pasien ini adalah...

E. Gula Darah Puasa Terganggu

© FDI2020
33
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki, usia 20 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan pucat, letih
dan lelah sejak 1 hari yang lalu. Keluhan disertai mata berkunang-kunang, tidak
nafsu makan dan mual. Pada pemeriksaan fisik pasien tampak pucat, konjugtiva
anemis, sklera subikterik, hepatosplenomegali (+), tanda vital didapatkan TD
90/60 mmHg, nadi 80x/ menit, RR 20x/ menit, suhu 37 C. Dari pemeriksaan
penunjang didapatkan Hb 9 g/dL, basophilic stippling, dan sel targetL. Apakah
diagnosis pada pasien tersebut?
A. Anemia defisiensi besi
B. Anemia megaloblastik
C. Anemia aplastik
D. DIC
E. Thalasemia

© FDI2020
E. Thalasemia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
•keluhan pucat, letih dan lelah sejak 1 hari yang lalu.
Keluhan disertai mata berkunang-kunang, tidak nafsu
makan dan mual.
•PF: tampak pucat, konjugtiva anemis, sklera subikterik,
hepatosplenomegali (+), tanda vital didapatkan TD 90/60
mmHg, nadi 80x/ menit, RR 20x/ menit, suhu 37 C .
•Lab: Hb 9 g/dL, basophilic stippling, dan sel target.

Apakah diagnosis pada pasien tersebut?

© FDI2020
Thalasemia
Thalasemia adalah biosintesis rantai α dan β globin yang bersifat
diturunkan yaitu menurunnya kecepatan produksi atau abnirmalitas
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

produksi satu atau lebih rantai globin sehingga menyebabkan


menurunnya produksi hemoglobin dan terjadi destruksi yang
berlebihan.
Ada 2 tipe thalassemia, yaitu:
1. Talasemia α: hilang atau berubahnya gen rantai globin α
• Paling banyak di Asia Tenggara, Timur Tengah, China, dan
keturunan Afrika
• Terbagi mayor dan minor
2. Talasemia β: hilang tau berubahnya gen rantai globin β
• Paling banyak pada Mediteranian
• Terbagi mayor(anemia cooley) dan minor
Panduan Praktek Klinis Penatalaksanaan di Bidang Ilmu Penyakit Dalam. 2015
© FDI2020
Curiga thalasemia bila :
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Riwayat keluarga (+)


• Hemolisis (anemia, jaundice,
• splenomegali) pada Usia Dini
• Anemia Mikrositik Hipokromik Sel target Teardrop sel
• Deformitas tulang
• Index Mentzer (MCV/eritrosit) <13
• Eritrosit : Sel target (+), teardrop cell
(+)

© FDI2020
Pemeriksaan Penunjang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Awal Laboratorium darah dan hapusan darah tepi: hipokromik


mikrositik, anisositosis, poikilositosis, sel target

Gold standard Elektroforesis Hemoglobin/ Analisa Hb

• Talasemia α
- HbA, HbA2, HbF: turun
- Terdapat HbH (β4) atau Hb bart’s (γ4)
• Talasemia β
- HbA turun
- HbA2, HbF meningkat

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Anemia defisiensi besi → Tidak Tepat


B. Anemia megaloblastik → Tidak Tepat
C. Anemia aplastik → Tidak Tepat
D. DIC → Tidak Tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada pasien tersebut


adalah. . .
E. Thalasemia

© FDI2020
34
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki usia 52 tahun datang ke dokter dengan keluhan nyeri di jempol
kaki kiri sejak 3 hari yang lalu setelah pasien banyak makan emping melinjo dan
kacang panjang. Sebelumnya pasien pernah merasakan keluhan seperti ini yang
hilang timbul sejak 2 tahun ini. Dari pemeriksaan fisik didapatkan TD 120/80
mmHg, nadi 82x/ menit, laju pernafasan 20x/ menit, suhu 36,5 C. Pada status
lokalis kaki kiri didapatkan eritema, edem, tenderness pada sendi MTP 1. Apa
temuan klinis yang mungkin ditemukan lagi pada pasien tersebut?
A. Nodul
B. Panus
C. Osteofit
D. Ulkus
E. Tofus

© FDI2020
E. Tofus
Keyword:
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• nyeri di jempol kaki kiri sejak 3 hari yang lalu setelah pasien
banyak makan emping melinjo dan kacang panjang.
• Riwayat Sebelumnya pasien pernah merasakan keluhan seperti ini
yang hilang timbul sejak 2 tahun ini
• PF: TD 120/80 mmHg, nadi 82x/ menit, laju pernafasan 20x/ menit,
suhu 36,5 C
• Pada status lokalis kaki kiri didapatkan eritema, edem, tenderness
pada sendi MTP 1

Apa temuan klinis yang mungkin ditemukan lagi pada pasien


tersebut?

© FDI2020
Gout Artritis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Peradangan akut yang hebat pada jaringan sendi disebabkan oleh endapan
kristal-monosodium urat.

Stadium gout
Stadium Artritis Gout • Nyeri mendadak, bengkak, terasa hangat, merah
Akut dengan gejala sistemik berupa demam, mengigil,
dan merasa lelah.
• Lokasi tersering: MTP-1 yang biasa disebut podagra
Stadium Interkritikal Kelanjutan stadium akut, radang akut (-), aspirasi cairan
sendi: Kristal urat
Stadium Artritis Gout • Tofi yang banyak dan terdapat poliartrikular/
Kronis • Lokasi Tofi: cuping telinga, MTP-1, olekranon, tendon
Achilles dan jari tangan.

© FDI2020
Pemeriksaan Fisik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Tanda inflamasi: eritema, hangat, bengkak, nyeri tekan,


deformitas sendi, dan tofi.
• Sendi yang paling sering terkena: tungkai bawah (sendi
MTP 1)

Pemeriksaan Penunjang

Awal Kadar asam urat darah


Gold standard Aspirasi cairan sendi: Kristal monosodium urat berbentuk
jarum.

Panduan Praktek Kllinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama,2017.
Panduan Praktek Klinis Penatalaksanaan di Bidang Ilmu Penyakit Dalam. 2015 © FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Nodul → Tidak tepat


B. Panus → Tidak tepat
C. Osteofit → osteoartritis
D. Ulkus → Tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, temuan klinis pasien tersebut adalah. .


.

E. Tofus

© FDI2020
35
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
Seorang perempuan usia 30 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan BAB cair
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

sejak 2 hari yang lalu. Diare disertai lendir dan tanpa darah, frekuensi 3-5x/hari
disertai dengan kram perut. Pasien juga mengatakan kadang terasa mual dan
nyeri perut. Sebelumnya pasien pergi wisata ke tempat peternakan sapi
bersama anaknya. Dari pemeriksaan fisik didapatkan TD 110/80 mmHg, nadi
100x/ menit, laju pernafasan 20x/ menit, suhu 37 C, nyeri tekan regio abdomen.
Pada pemeriksaan analisis feses didapatkan kista dan tropozoit dengan
makronukleus dan mikronukleus. Apa etiologi dan terapi pada pasien tersebut?
A. Entamoeba Hystolitica dan Metronidazole
B. Balantidium Coli dan Tetrasiklin
C. Shigella Dysentriae dan Ciprofloxacin
D. Ancylostoma duodenale dan Mebendazol
E. Vibrio kolera dan Tetrasiklin

© FDI2020
B. Balantidium Coli dan Tetrasiklin
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• keluhan BAB cair sejak 2 hari yang lalu. Diare disertai lendir dan
tanpa darah, frekuensi 3-5x/hari disertai dengan kram perut.
Pasien juga mengatakan kadang terasa mual dan nyeri perut.
• Riwayat pergi wisata ke tempat peternakan sapi
• TD 110/80 mmHg, nadi 100x/ menit, laju pernafasan 20x/ menit,
suhu 37 C, nyeri tekan regio abdomen
• Pemeriksaan analisis feses didapatkan kista dan tropozoit
dengan makronukleus dan mikronukleus

Apa etiologi dan terapi pada pasien tersebut?


© FDI2020
Balantidiasis
Diare lendir darah (-)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Etiologi : Balantidium Coli


• Gejala : Riwayat kontak dengan babi/ sapi, diare
persisten, nyeri perut (+), mual dan muntah
• Tanda : nyeri perut (+) berat badan menurun
• Pmx penunjang : Kultur feses ditemukan trofozoit berisi micro dan
macro nuclei
• Terapi : Tetracycline
▪ Dewasa: 500 mg, PO, 4x/hari selama 10 hari
▪ Anak ≥ 8 tahun: 40 mg/kg/hari (max. 2 gram), PO, 4x/hari
selama 10 hari
▪ Note: kontraindikasi pada wanita hamil dan anak < 8 tahun
© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Entamoeba Hystolitica dan Metronidazole → Amoebiasis


C. Shigella Dysentriae dan Ciprofloxacin → shigellosis
D. Ancylostoma duodenale dan Mebendazol → hookworm
E.Vibrio kolera dan Tetrasiklin →kolera

© FDI2020
Jadi, etiologi dan terapi pada pasien
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

tersebut adalah. . .

B. Balantidium Coli dan Tetrasiklin

© FDI2020
36
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki usia 42 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan badan lemas
sejak 3 bulan yang lalu. Pasien mengatakan berat badan turun 7 kg dalam 3
bulan terakhir. Keluhan disertai dengan kerontokan rambut ketiak dan kemaluan,
perubahan warna kulit jadi lebih gelap pada telapak tangan. Pemeriksaan fisik
didapatkan TD 90/70 mmHg, nadi 68 x/menit, RR 20x/ menit, suhu 36,5 C.
Pemeriksaan penunjang didapatkan kadar kortisol 4 mcg/dL, Natrium 130 mEq,
Hb 9 g/dL. Apa terapi yang dapat diberikan kepada pasien?
A. Hidrocortison 100 mg iv bolus selama 24 jam
B. Hidrocortison 100 mg iv bolus, lanjut 100 mg IV/ 6 jam
C. Hidrocortison 50 mg iv bolus, lanjut 100 mg IV/ 24 jam
D. Metylprednisolon 125 mg iv dosis tunggal
E. Metiylprednisolob 62,5 mg iv dosis tunggal

© FDI2020
B. Hidrocortison 100 mg iv bolus, lanjut 100 mg IV/ 6
jam
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
•keluhan badan lemas sejak 3 bulan yang lalu. Pasien
mengatakan berat badan turun 7 kg dalam 3 bulan terakhir.
Keluhan disertai dengan kerontokan rambut ketiak dan kemaluan,
perubahan warna kulit jadi lebih gelap pada telapak tangan
•PF: TD 90/70 mmHg, nadi 68 x/menit, RR 20x/ menit, suhu 36,5 C
•Lab: kadar kortisol 4 mcg/dL ( N: 6-23 mcg/dL), Natrium 130
mEq(N: 135-145 mEq) Hb 9 g/dL ( N > 13- 16 g/dL)

Apa terapi yang dapat diberikan kepada pasien?


© FDI2020
Addison Disease/ Insufisiensi adrenal Primer
Gejala Klinis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Lemah, lelah, tak bertenaga


• Anoreksia
• Gejala Gastrointestinal: mual, muntah, konstipasi, nyeri
abdomen, diare

• Senang garam/makanan asin


• Kepusingan postural
• Nyeri otot/ sendi

Pemeriksaan Fisik

• Berat badan turun


• Hiperpigmentasi
• Hipotensi (<110 mmHg sistolik)
• Vitiligo
• Kalsifikasi auricular
© FDI2020
Pemeriksaan Penunjang
Insufisiensi adrenal Primer Insufisiensi adrenal sekunder
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Lab: Kortisol ↓ ACTH↑ Lab: Kortisol↓ ACTH↓


Gangguan elektrolit: Hiponatremia, hiperkalemia,
hiperkalsemia
Azotemia, Anemia, eosinofilia
Contoh: Addison disease Contoh: Terapi glukokortikoid eksogen/ withdrawal
steroid, Ca Hipofisis

Penatalaksanaan Addison disease terdapat 2 cara:


•Hidrocortison bolus 100 mg intra vena→ 200 mg infuse selama 24 jam atau
•Hidrocortison bolus 100 mg intra vena→ 100 intra vena/6 jam→ maintenance 100mg/ hari

Sumber: Panduan Praktek Klinis Penatalaksanaan di Bidang Ilmu Penyakit Dalam. 2015
© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Hidrocortison 100 mg iv bolus selama 24 jam → Tidak tepat


C. Hidrocortison 50 mg iv bolus, lanjut 100 mg IV/ 24 jam → Tidak tepat
D. Metylprednisolon 125 mg iv dosis tunggal → Tidak tepat
E. Metiylprednisolob 62,5 mg iv dosis tunggal → Tidak tepat

© FDI2020
Jadi, terapi yang dapat diberikan kepada
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

pasien adalah . . .

B. Hidrocortison 100 mg iv bolus, lanjut 100 mg IV/ 6 jam

© FDI2020
37
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki usia 24 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan lesu dan letih
disertai kencing berwarna merah sejak 2 minggu yang lalu. Pasien juga
mengeluh sering pusing, perut membesar, mual dan muntah disangkal. Diketahui
pasien sering mendapat transfusi darah namun selalu tidak cocok. Dari
pemeriksaan fisik didapatkan TD 110/80 mmHg, nadi 80x/ menit, laju pernafasan
20x/ menit, suhu 37 C. konjugtiva anemis, sclera subIkterik, hepatosplenomegali.
Pemeriksaan penunjang darah lengkap didapatkan HB: 7,3g/dL, Coombs tes (+).
Apa diagnosis yang tepat pada pasien tersebut?
A. Anemia defisiensi Fe
B. Anemia pernisiosa
C. Anemia defisiensi asam folat
D. Anemia hemolitik autoimun
E. Anemia aplastik

© FDI2020
D. Anemia hemolitik autoimun
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• keluhan lesu dan letih disertai kencing berwarna merah sejak 2
minggu yang lalu. sering pusing, perut membesar, sering
mendapat transfusi darah namun selalu tidak cocok.
• PF: TD 110/80 mmHg, nadi 80x/ menit, laju pernafasan 20x/ menit,
suhu 37 C. konjugtiva anemis, sclera subIkterik,
hepatosplenomegali.
• Pemeriksaan penunjang penunjang darah lengkap didapatkan
HB: 7,3g/dL,
• Coombs tes (+).
Apa diagnosis yang tepat pada pasien tersebut?

© FDI2020
AIHA
Anemia hemolitik autoimun adalah anemia hemolitik yang ditandai adanya
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

autoantibody terhadap sel darah merah autolog yang ditandai dengan


pemeriksaan DAT/ tes Coombs yang positif.

AIHA Tipe Hangat (70% sebagian kasus) AIHA Tipe dingin diperantarai antibody dingin
dimana autoantibody bereaksi optimal pada yaitu agglutinin dingin dan antibody Donath-
suhu 37oC Landstainer
• Onset Penyakit tersamar, anemia terjadi • Ikterus
perlahan, ikterik dan demam • Anemia ringan = 9-12 g/dL
• Beberapa kasus disertai nyeri abdomen • Akrosianosis
dan anemia berat • Splenomegali
• Hemoglobinuri
• Hepatomegali
• Splenomegali
• Limfadenopati

© FDI2020
Pemeriksaan Penunjang

Awal Pemeriksaan hematologi ( Hb 7-10 g/dL, MCV normal/


FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

meningkat, bilirubin indirek meningkat, LDH meningkat,


retikulositosis.
Morfologi darah tepi: adanya proses fragmentasi pada eritrosit
(sferosit, skistiosit, helmet cell dan retikulosit)
Gold • Direct Antiglobulin Test ( direct Coomb’s test): sel eritrosit
standard pasien dicuci dari protein-protein yang melekat dan
direaksikan dengan antibody monoclonal terhadap
immunoglobulin dan fraksi komplemen terutama IgG dan
C3d.
• Indirect Antiglobulin Test (Indirect Coomb’s test): untuk
mendeteksi autoantibody pada serum.

© FDI2020
Tatalaksana
AIHA tipe hangat AIHA tipe dingin
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Kortikosteroid: 1-1.5 mg/kgBB/ hari • Menjaga suhu pasien tetap hangat,


• Splenektomi terutama ekstremitas
• Rituximab dan alemtuzumab • Rituximab: 375 mg/m2/ minggu selama 4
• Imunosupresi: Azathioprin, Siklofosmamid, minggu
imunolglobulin IV • Klorambusil, Siklofosfamid
• Terapi lain: Danazol bersama steroid • Interferon: menurunkan titer agglutinin
• Terapi transfuse: pada kondisi • Plasma exchange
mengancam jiwa ( missal Hb ≤3 g/dL)
transfuse dapat diberikan sambil
menunggu efek steroid dan
immunoglobulin

Sumber:
•Panduan Praktek Klinis Penatalaksanaan di Bidang Ilmu Penyakit Dalam. 2015
•Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 6, tahun 2014. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI.

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Anemia defisiensi Fe → Tidak tepat


B. Anemia pernisiosa → Tidak tepat
C. Anemia defisiensi asam folat→ Tidak tepat
E. Anemia aplastik → Tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada pasien tersebut adalah . . .

D. Anemia hemolitik autoimun

© FDI2020
38
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki usia 48 tahun datang ke IGD diantar oleh keluarganya dengan
keluhan bengkak sejak 2 hari yang lalu. Bengkak pada kaki dan kelopak mata,
badan lemas, dan sesak. Pada pemeriksaan fisik didapatkan, pitting edema (+),
ascites (+), TD 140/90 mmHg, nadi 92x/menit, RR 26 x/menit, suhu 36,8 C.
Pemeriksaan penunjang didapatkan proteinuria +3. Apakah hasil pemeriksaan lain
yang dapat ditemukan pada pasien tersebut?
A. Hipoalbuminemia
B. Hiperalbuminemia
C. Hematuria
D. Hiperkortisol
E. Hipokortisol

© FDI2020
A. Hipoalbuminemia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• keluhan bengkak sejak 2 hari yang lalu. Bengkak pada
kaki dan kelopak mata, badan lemas, dan sesak..
• pemeriksaan fisik didapatkan, pitting edema (+), ascites
(+), TD 140/90 mmHg, nadi 92x/menit, RR 26 x/menit, suhu
36,8 C.
• Pemeriksaan penunjang didapatkan proteinuria +3
Apakah hasil pemeriksaan lain yang dapat ditemukan
pada pasien tersebut?

© FDI2020
Sindrom Nefrotik
Gejala Klinis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Edema ( kedua kaki, periorbita, skrotum jika berat dapat generalisata/


edema anasarka)
• Buang air kecil berbusa

Pemeriksaan Fisik
• Pretibial edema

• Edeme periorbita

• Edema anasarka

• Ascites

• Xanthelasma
© FDI2020
Pemeriksaan Penunjang

Awal Laboratorium: proteinuria massif >3,5 gram/24 jam, hiperlipidemia,


FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

hipoalbuminemia (<3,5 gram/dL), lipiduria, hiperkoagulabilitas


Gold standard Biopsi ginjal
diagnostic Dewasa: Focal segmental glomerulosclerosis
Anak: Minimal change disease

Sumber: :
•Panduan Praktek Klinis Penatalaksanaan di Bidang Ilmu Penyakit Dalam. 2015
•Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 6, tahun 2014. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI. © FDI2020
Tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Non Farmakologis • Tirah baring


• Retriksi protein dengan diet protein 0,8 gram/kgBB
ideal/hari +ekskresi protein dalam urine/24 jam.
• Diet rendah kolesterol <600mg/hari
• Diet rendah garam
• Penyakit dapat relaps

Farmakologis • Simptomatik: Diuretk, ACE inhibitor, statin, albumin


• Definitif: Steroid dan Siklofosfamid

Sumber: :
•Panduan Praktek Klinis Penatalaksanaan di Bidang Ilmu Penyakit Dalam. 2015
•Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 6, tahun 2014. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI. © FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Hiperalbuminemia → tidak tepat


C. Hematuria → Glomerulonefritis akut pasce streptococcus
D. Hiperkortisol → tidak tepat
E. Hipokortisol → tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, hasil pemeriksaan lain yang dapat


ditemukan pada pasien tersebut adalah . . .

A. Hipoalbuminemia

© FDI2020
39
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki usia 20 tahun datang ke dokter dengan keluhan kencing


berwarna merah seperti air cucian daging. Pasien mengatakan 2 minggu yang
lalu mengeluh batuk, pilek dan demam disertai linfeksi kulit namun sudah
sembuh. Pemeriksaan fisik didapatkan TD 150/90 mmHg, nadi 82x/ menit, laju
pernafasan 20x/ menit, suhu 36,8 C. Pemeriksaan penunjang urinalisis ditemukan
protein +2, eritrosit +4, cast eritrosit (+). Pemeriksaan titer asto ↑ dan kadar C3 ↓.
Apakah terapi defenitif pada pasien tersebut?
A. B Blocker
B. ACE inhibitor
C. Calcium Channel Blocker
D. Diuretik
E. Antibiotik penicillin

© FDI2020
E. Antibiotik penicillin
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Kencing berwarna merah seperti air cucian daging.
• Dua minggu yang lalu pasien mengalami batuk pilek dan
demam disertai infeksi kulit
• PF: TD 150/90 mmHg,
• Urinalisis ditemukan protein +2, eritrosit +4, cast eritrosit (+)
• Pemeriksaan titer asto ↑ dan kadar C3 ↓

Apakah terapi defenitif pada pasien tersebut?

© FDI2020
Glomerulonefritis akut pasca
streptokokus (GNAPS)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Sindroma nefritik ( hematuria, edema, hipertensi,


azotemia) setelah adanya infeksi oleh bakteri Streptococcus
Beta Hemolitikus grup A pada saluran nafas dan kulit
Gejala Klinis:
• Riwayat ispa (faringitis) dan kulit (pioderma) 1-2 minggu
• Bengkak kedua mata dan tungkai
• Kencing berwarna merah atau seperti cucian daging,
disertai berkurangnya BAK.
Pemeriksaan Fisik:
• Hipertensi
• Edema kelopak mata dan tungkai
© FDI2020
Pemeriksaan Penunjang
• Urinalisis: eritrosit (+++), proteinuria (+) (eritrosit> protein),
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

ditemukan cast eritrosit


• DL: BUN dan SK ↑
• Pemeriksaan titer asto ↑ dan kadar C3 ↓

Tatalaksana:
• Antibiotik Penicillin (Amoxicillin)
• Diuretik
• Anti hipertensi ( Renal protectan)→ golongan ACE-inhibitor
• Suportif: Tirah baring

Sumber: Panduan Praktek Klinis Penatalaksanaan di Bidang Ilmu Penyakit Dalam. 2015
© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. B Blocker → tidak tepat


B. ACE inhibitor → kurang tepat
C. Calcium Channel Blocker → tidak tepat
D. Diuretik → tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, terapi definitif pada pasien adalah . . .

E. Antibiotik penicillin

© FDI2020
40
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan usia 25 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan demam


tinggi sejak 2 hari yang lalu . Keluhan juga disertai nyeri pinggang sebelah kanan,
mual dan muntah terkadang dirasakan. Riwayat trauma disangkal. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan TD 110/80 mmHg, nadi 96 x/ menit, laju pernafasan
18x/menit, suhu 38,5 C. Status lokalis didapatkan nyeri ketok CVA +/-.
Pemeriksaan penunjang laboratorium didapatkan hasil leukositosis. Apakah
kemungkinan diagnosis pasien tersebut?
A. Sindroma nefrotik
B. Sindroma nefritik
C. Pielonefritis akut
D. GNAPS
E. Sistitis

© FDI2020
C. Pielonefritis akut
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
•Keluhan demam tinggi sejak 2 hari yang lalu . Keluhan juga disertai
nyeri pinggang sebelah kanan,mual,muntah
•Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 110/80 mmHg, nadi 86 x/
menit, laju pernafasan 18x/menit, suhu 38,5 C.
• Status lokalis nyeri ketok CVA +/-.
•Pemeriksaan penunjang didapatkan hasil leukositosis

Apakah kemungkinan diagnosis pasien tersebut?

© FDI2020
Pielonefritis
Pielonefritis ringan :
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Demam ringan dengan/tanpa nyeri CVA

Pielonefritis berat:
• Demam tinggi dan menggigil
• Sering disertai gejala sistitis : frekuensi, nokturia, disuria,
uergensi dan neyeri suprapubik
• Mual, muntah,
• Nyeri pinggang, unilateral atau bilateral

Demam adalah tanda utama yang membedakan


pielonefritis dengan sistitis
© FDI2020
Pemeriksaan Penunjang
• Urinalisis : urin porsi tengah (mid-stream urin)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

didapatkan pyuria ( >5-10 leukosit/LBP, atau didapatkan esterase


leukosit yang positif

Tatalaksana
• Antibiotik : pilihan antibiotik ceftriaxone, cefepime, dan flurokuinolon
(ciprofloxacin dan levofloxacin).
• Simtomatis

Sumber: Panduan Praktek Klinis Penatalaksanaan di Bidang Ilmu Penyakit Dalam. 2015

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Sindroma nefrotik → proteinuria massif dan edem


anasarka
B. Sindroma nefritik → hematuria
D. GNAPS → tidak tepat
E. Sistitis → neri tekan suprapubik

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada pasien tersebut adalah?

C. Pielonefritis akut

© FDI2020
41
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan usia 28 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan badan


lemah sejak 3 hari yang lalu. Keluhan disertai pusing, letih, pucat, dan nafsu
makan berkurang. Sebelumnya pasien pernah mengalami keluhan serupa dan
dilakukan transfusi darah. Pada pemeriksaan fisik didapatan TD 90/60 mmHg, nadi
76 x/ menit, laju pernafasan 18x/menit, suhu 37,5 C, konjungtiva anemis.
Pemeriksaan penunjang laboratorium didapatkan Hb 8 g/dl, Trombosit
135.000/mm3, leukosit 3,200/mm3 Apakah kemungkinan diagnosis pasien
tersebut?
A. Anemia aplastik
B. Anemia megaloblastik
C. Anemia defisiensi besi
D. Anemia pernisiosa
E. Anemia hemolitik

© FDI2020
A. Anemia aplastik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
•Keluhan badan lemah sejak 3 hari yang lalu. Keluhan disertai pusing,
letih, pucat, dan nafsu makan berkurang.
•Sebelumnya pasien pernah mengalami keluhan serupa dan
dilakukan transfusi darah.
•Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 90/60 mmHg, nadi 76 x/
menit, laju pernafasan 18x/menit, suhu 37,5 C, konjungtiva anemis.
•Pemeriksaan penunjang laboratorium didapatkan Hb 8 g/dl,
Trombosit 135.000/mm3, leukosit 3,200/mm3
Apakah kemungkinan diagnosis pasien tersebut?

© FDI2020
Anemia Aplastik
kelainan hematologi dengan manifestasi klinis pansitopenia dan hiposeluleritas pada
sumsum tulang.
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Acquired Idiopatik (autoimun) TERC, TERT, TERF 1 dan 2, TIN 2


Obat- obatan susceptibility
Sulfonamid, Kloramfenikol, aspirin,
Toksin fenilbutazon, PTU, salicylamide, kuinidin,
karbamazepin, hidantoin, felbamate,
Paroxysmal nocturnal hemoglobinuria tiklopidin, furosemid
Autoimun/ connective tissue disorders Benzene, chlorinated hydrocarbons,
Kehamilan organofosfat
Virus Epstein-Barr, virus hepatitis non-A,
non B, non-D, non-E, dan non-G, HIV

Eosinophilic fasciitis, Grave disease,


hashimoto thyroiditis, Reumatoid arthritis,
SLE, thymoma
Herediter Anemia fanconi, diskeratosis congenital, shwachman-diamond syndrome

© FDI2020
Gejala Klinis Faktor Risiko
• Perdarahan
• Riwayat paparan zat toksik
• Badan lemah
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Menderita infeksi virus 6 bulan terakhir


• Pusing • Pernah mendapat transfuse darah

• Jantung berdebar
• Demam
• Nafsu makan berkurang Pemeriksaan fisik
• Pucat
• Pucat
• Sesak nafas • Perdarahan (kulit,gusi , retina, hidung, saluran
• Penglihatan kabur cerna, vagina)
• Telinga berdenging • Demam
• Resting takikardi
• Hepatomegali
• spenomegali © FDI2020
Pemeriksaan penunjang
Awal Darah tepi: pansitopenia, anemia normokrom normositer
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Gold standard Aspirasi dan biopsi sumsum tulang: terdapat spicules yang kosong, terisi
lemak dan sel hematopoietic yang sedikit.

Penataksanaan

Terapi Darah tepImunosupresif ( antithymocyte globulin/ATG atau


konservatif antilymphocyte globulin/ALG dan siklosporin A)i: pansitopenia, anemia
normokrom normositer
Terapi defenitif Transplantasi sumsum tulang.

Panduan Praktek Klinis Penatalaksanaan di Bidang Ilmu Penyakit Dalam. 2015


Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 6, tahun 2014. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI © FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Anemia megaloblastik → tidak tepat


C. Anemia defisiensi besi → tidak tepat
D.Anemia pernisiosa→ tidak tepat
E. Anemia hemolitik→ tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada pasien tersebut adalah?

A. Anemia aplastik

© FDI2020
42
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang anak perempuan usia 9 tahun datang ke dokter umum dengan keluhan keluar
cairan dari telinga kiri sejak 1 minggu yang lalu. Pasien juga mengeluh nyeri saat membuka
mulut. Kebiasaan korek-korek telinga dan berenang. Pemeriksaan fisik nyeri tekan tragus (+),
didapatkan sekret diliang telinga, MT normal. Bagaimana mekanisme terjadinya keluhan
pada pasien ..
A. Oklusi tuba eustachius
B. Maserasi akibat berenang
C. Inflamasi pada liang telinga akibat trauma
D. Trauma akibat korek kuping
E. Inflamasi pada folikel rambut di liang telinga

© FDI2020
C. Inflamasi pada liang telinga akibat
trauma
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : keluar cairan dari telinga, nyeri bila membuka
mulut, kebiasaan korek-korek kuping dan berenang
• Pemeriksaan fisik : nyeri tekan tragus, sekret di liang
telinga, MT normal. Bagaimana mekanisme terjadinya
keluhan pada pasien ..

• Dx : Otitis Eksterna Sirkumskripta

© FDI2020
Otitis Eksterna Sirkumskripta
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Etiologi : staphylococcus aureua, staphylococcus


albus, staphylococcus epidermidis
Faktor risiko : korek-korek telinga, berenang,
kemasukan air
Gejala klinis : keluar cairan dari telinga, nyeri pada
telinga, nyeri tekan tragus, nyeri muncul saat membuka
mulut.
Pemeriksaan fisik : MAE hiperemi didapatkan benjolan
di liang telinga/ bisul/pustul, membran timpani bisa
dievaluasi dan intak
Penunjang : Garputala = Normal/Tuli Konduktif

© FDI2020
Otitis Eksterna Sirkumskripta
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tatalaksana :
- Ear toilet
- Ab topikal : polimixin, neomisin
- Tampon antibiotik

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Oklusi tuba eustachius = mekanisme OMA stadium 1


B. Maserasi akibat berenang = bukan pilihan yg tepat
D. Trauma akibat korek kuping = bukan pilihan yang
tepat
E. Inflamasi pada folikel rambut di liang telinga =
bukan pilihan yang tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, mekanisme yang menyebabkan


keluhan pada pasien ini adalah...

C. Inflamasi pada liang telinga


akibat trauma

© FDI2020
43
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki usia 29 datang ke dokter umum dengan keluhan nyeri pada telinga kiri
sejak 1 bulan yang lalu. Kebiasaan korek-korek telinga dan berenang. Pemeriksaan fisik nyeri
tekan tragus (+), tidak didapatkan sekret diliang telinga, MAE hiperemi, MT tidak dapat
dievaluasi. Apakah diagnosa yang tepat pada pasien ini …
A. Otitis eksterna media
B. Otitis eksterna kronik
C. Otitis eksterna maligna
D. Otitis media akut stadium hiperemi
E. Otitis eksterna difusa

© FDI2020
E. Otitis eksterna difusa
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : nyeri pada telinga kiri, kebiasaan korek-korek
telinga dan berenang
• Pemeriksaan fisik : nyeri tekan tragus, MAE hiperemi, MT
tidak dapat dievaluasi. Diagnosis yang tepat pada kasus
ini adalah …

© FDI2020
Otitis Eksterna Difusaa
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Etiologi : streptococcus
Faktor risiko : korek-korek telinga, berenang,
kemasukan air
Gejala klinis : keluar cairan dari telinga, nyeri pada
telinga, nyeri tekan tragus, nyeri muncul saat
membuka mulut, gejala sistemik (+).
Pemeriksaan fisik : seluruh MAE hiperemi sehingga
membran timpani tidak bisa dievaluasi
Penunjang : Garputala = Normal/Tuli Konduktif

© FDI2020
Otitis Eksterna Difusaa
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tatalaksana :
- Ear toilet (bila ada sekret)
- Ab topikal : polimixin, neomisin
- Tampon iktiol

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Otitis eksterna media = tidak ada istilah ini


B.Otitis eksterna kronik = tidak ada istilah ini
C. Otitis eksterna maligna = ditandai dengan adanya
granulasi, parase N.VII, faktor risiko pasien
immunocompromise (DM, HIV)
D. Otitis media akut stadium hiperemi = membran
timpani berwarna merah

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada pasien ini adalah...

E. Otitis eksterna difusa

© FDI2020
44
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang anak perempuan usia 9 tahun datang ke dokter umum dengan keluhan keluar
cairan dari telinga kiri sejak 1 minggu yang lalu. Pasien juga mengeluh nyeri saat membuka
mulut. Kebiasaan korek-korek telinga dan berenang. Pemeriksaan fisik nyeri tekan tragus (+),
didapatkan sekret diliang telinga, MT normal. Apakah diagnosa yang tepat pada pasien ini

A. Otitis eksterna sirkumskripta media
B. Otitis eksterna sirkumskripta
C. Otitis eksterna maligna
D. Otitis media akut stadium hiperemi
E. Otitis eksterna difusa

© FDI2020
B. Otitis eksterna sirkumskripta
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : keluar cairan dari telinga kiri sejak 1 minggu,
nyeri saat membuka mulut, kebiasaan korek-korek telinga
dan berenang
• Pemeriksaan fisik : nyeri tekan tragus (+), didapatkan
sekret diliang telinga, MT normal
Diagnosis yang tepat pada pasien adalah …

© FDI2020
Otitis Eksterna Sirkumskripta
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Etiologi : staphylococcus aureus, staphylococcus albus,


staphylococcus epidermidis
Faktor risiko : korek-korek telinga, berenang,
kemasukan air
Gejala klinis : keluar cairan dari telinga, nyeri pada
telinga, nyeri tekan tragus, nyeri muncul saat membuka
mulut.
Pemeriksaan fisik : MAE hiperemi didapatkan benjolan
di liang telinga/ bisul/pustul, membran timpani bisa
dievaluasi dan intak
Penunjang : Garputala = Normal/Tuli Konduktif

© FDI2020
Otitis Eksterna Sirkumskripta
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tatalaksana :
- Ear toilet
- Ab topikal : polimixin, neomisin
- Tampon antibiotik

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Otitis eksterna sirkumskripta media = tidak ada


istilah ini
C. Otitis eksterna maligna – ditandai adanya jar.
Granulasi & parase N. VII
D. Otitis media akut stadium hiperemi = MT hiperemi
E. Otitis eksterna difusa = MT sulit dievaluasi

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosa yang paling tepat pada


pasien ini adalah...

B. Otitis eksterna sirkumskripta

© FDI2020
45
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki usia 45 tahun datang dengan keluhan penurunan pendengaran kedua
telinga 30 menit yang lalu setelah mendengar ledakan tabung gas dari dapur rumah.
Setelah kejadian pasien merasa pusing dan telinga berdenging. Dari pemeriksaan fisik TD :
110/80 mmHg, N= 90 x/m, RR= 20 x/m, Tax 36.5 c, MT dalam batas normal. Bagaimana
mekanisme terjadinya keluhan yang dialami pasien ..
A. Adanya kekakuan pada stapes
B. Hidrops endolimfe
C. Stereo silia
D.Kerusakan pada koklea
E. Kerusakan membran timpani

© FDI2020
D. Kerusakan pada koklea
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : penurunan pendengaran kedua telinga tiba-
tiba setelah mendengar ledakan tabung gas dari dapur
rumah. Merasa pusing dan telinga berdenging
• Pemeriksaan fisik : TD : 110/80 mmHg, N= 90 x/m, RR= 20
x/m, Tax 36.5 c, MT dalam batas normal. Mekanisme
terjadinya keluhan yang dialami pasien ..

Dx : Trauma akustik

© FDI2020
Trauma akustik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Etiologi: Trauma (bunyi ledakan yang keras)


Gejala klinis: penurunan pendengaran secara tiba-tiba,
bilateral simetris
Pemeriksaan fisik : MAE normal, MT intak, pemeriksaan
garpu tala tuli sensori neural.

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Adanya kekakuan pada stapes = otosklerosis


B. Hidrops endolimfe = Meniere’s disease
C. Stereo silia = NIHL
D. Kerusakan membran timpani = penyakit infeksi
pada telinga

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, mekanisme yang terjadi pada pasien


ini adalah...

D. Kerusakan pada koklea

© FDI2020
46
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki berusia 55 tahun datang ke poliklinik umum dengan keluhan hidung sering
buntu sejak 1 bulan ini. Pasien juga mengeluhkan terkadang keluar seket encer berwarna
bening. Pasien selalu menggunakkan obat yang dimasukkan kedalam hidung untuk
mengurangi gejala namun tidak ada perubahan. Pasien selalu menggunakan obat pelega
dari remaja hingga sekarang. Dari pemeriksaan rhinoskopi anterior didapatkan sekret encer
dan konka edema dan hiperemi. Apakah tatalaksana yang tepat pada pasien ini …
A. Dekongestan oral
B. Dekongestan intrasnasal
C. Hentikan penggunaan obat
D. Antibiotik
E. Kortikosteroid

© FDI2020
C. Hentikan penggunaan obat
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : hidung sering buntu sejak 1 bulan, keluar seket
encer berwarna bening. Pasien selalu menggunakan
obat pelega dari remaja hingga sekarang.
• Pemeriksaan fisik : rhinoskopi anterior didapatkan sekret
encer dan konka edema dan hiperemi
Tatalaksana yang tepat pada pasien ini adalah...

Dx : Rhinitis medikamentosa

© FDI2020
Rhinitis medikamentosa
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Etiologi : drug abuse (obat pelega hidung)


Gejala klinis : hidung buntu, keluar sekret berwarna bening
encer, nyeri kepala
Pemeriksaan fisik : konka edema, hiperemi
Tatalaksana : tappering off

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Dekongestan oral = bukan pilihan yang tepat


B. Dekongestan intrasnasal = bukan pilihan yang
tepat
D. Antibiotik = bukan pilihan terapi
E. Kortikosteroid – digunakan pada kasus rhinitis
alergi sedang-berat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tatalaksana yang tepat pada pasien


ini adalah...

C. Hentikan penggunaan obat

© FDI2020
47
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan berusia 30 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan bersin-bersin


disertai pilek encer jika terkena asap rokok sejak 1 minggu ini. Pasien juga mengeluhkan
hidung sering terasa buntu dan pusing. Pemeriksaan rinoskopi anterior didapatkan sekret
encer berwarna bening, konka edema dan berwarna merah tua. Apakah diagnosa yang
tepat pada kasus ini …
A. Rhinitis vasomotor
B. Rhinitis medikamentosa
C. Rhinitis akut
D. Rhinitis sicca
E. Rhiniosinusitis

© FDI2020
A. Rhinitis Vasomotor
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : keluhan bersin-bersin disertai pilek encer jika
terkena asap rokok sejak 1minggu, hidung sering terasa
buntu dan pusing.
• Pemeriksaan fisik : Pemeriksaan rinoskopi anterior
didapatkan sekret encer berwarna bening, konka edema
dan berwarna merah tua.
Diagnosis pada pasien ini adalah...

© FDI2020
A. Rhinitis Vasomotor
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Etiologi : kelainan parasimpatis => vasodilatasi PD di


hidung
Gejala klinis : bersin-bersin < 5x , bila terpapar asap
rokok, asap pabrik, perubahan cuaca, hidung
buntu bergantian, sekret berwarna bening dan
encer.
Pemeriksaan fisik : konka edema berwarna merah
gelap
Tatalaksana : Dekongestan

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Rhinitis medikamentosa = tidak ada riwayat


menggunakan obat pelega
C. Rhinitis akut = tanda sistemik (-), konka hiperemi
dan edema
D. Rhinitis sicca = riwayat terkena bahan2 mebel
E. Rhiniosinusitis = tidak ada kelainan disinus
(transiluminasi, nyeri didaerah pipi, dahi, belakang
mata)

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada pasien ini adalah...

A. Rhinitis Vasomotor

© FDI2020
48
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan berusia 42 tahun datang dengan keluhan penurunan pendengaran


kedua telinga sejak 3 bulan ini. Pasien juga mengeluh telinga berdenging dan merasa
berkurang bila ditempat yang ramai. Pemeriksaan otoskopi didaptkan MT utuh, refleks
cahaya normal. Pada pemeriksaan garpu tala didapatkan tes rinne (-), tes webber
lateralisasi kedua telinga sama. Apakah tatalaksana yang tepat pada kasus pasien diatas ..
A. Asam folat
B. Alat bantu dengar
C. Dekongestan
D. Kalsium floride
E. Antibiotik

© FDI2020
D. Kalsium floride
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : penurunan pendengaran kedua telinga sejak 3
bulan, telinga berdenging dan merasa berkurang
mendengar bila ditempat yang ramai.
• Pemeriksaan fisik : MT utuh, refleks cahaya normal.
• Pemeriksaan garpu tala : tuli konduksi
• Tatalaksana yang tepat pada pasien ini adalah...

• Dx : Otosklerosis
© FDI2020
Otosklerosis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Etiologi : kekauan pada tulang pendengarans


stapes
Gejala klinis : penurunan pendengaran secara
perlahan, bilateral simetris, parakusis wilisi=> bisa
mendengar dikeramaian.
Pemeriksaan fisik: MT normal, MAE normal, garpu
tala => tuli konduksi/mixed, didapatkan notch di
2000 Hz

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Asam folat = bukan pilihan terapi


B. Alat bantu dengar = bukan pilihan yang tepat
C. Dekongestan= bukan pilihan terapi
E. Antibiotik = bukan penyakit infeksi

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tatalaksana yang tepat pada pasien


ini adalah...

D. Kalsium floride

© FDI2020
49
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Anak ichila berusia 3 tahun datang ke puskesmas bersama ibunya, ibunya mengatakan
bahwa lubang kecil yang terdapat ditelinga depannya sering keluar cairan berbau. Lubang
kecil ini sudah ada sejak anaknya baru lahir. Diagnosa yang tepat pada kasus ini adalah …
A. Otitis Eksterna
B. Fistula Preauricular
C. OMSK
D. OMA
E. Mastoiditis

© FDI2020
B. Fistula Preaurikular
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : lubang kecil yang terdapat ditelinga depannya
sering keluar cairan berbau. Lubang kecil ini sudah ada
sejak anaknya baru lahir.
Diagnosis pada pasien ini adalah...

© FDI2020
Fistula Preaurikular
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Gambaran klinis :
biasanya tampak muara fistula berbentuk bulat / lonjong yang
berukuran seujung pensil, dari muara fistula sering keluar secret
yang berasal dari kelenjar sebacea,biasanya pasien datang
berobat jika terdapat obstruksi atau infeksi fistula.
Tatalaksana :
1. Antibiotik Sistemik.
2.Bila terbentuk abses => insisi dan drainase.
3. Jika Infeksi berulang dan keluar cairan terus menerus =>
Operatif.
© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada pasien ini adalah...

B. Fistula Preauricular

© FDI2020
50
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang pria datang poliklinik umum bersama temannya dengan keluhan daun telinga
sebelah kiri terasa nyeri dan sangat tidak nyaman. Px memilik riwayat menggunakan tindik
telinga sampai di area bagian atas telinga, saat dilakukan pemeriksaan fisik ditemukan
adanya kemerahan dan bengkak pada area daun telinga yang terdapat tulang rawannya
saja .Diagnosa pasien ini adalah …
A. Perikondritis Aurikula
B. Selulitis
C. Erisipelas
D. Perikondritis preaurikula
E. Otitis eksterna

© FDI2020
A. Perikondritis Aurikula
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : daun telinga sebelah kiri terasa nyeri dan
sangat tidak nyaman.
• Pemeriksaan fisik : kemerahan dan bengkak pada area
daun telinga yang terdapat tulang rawannya saja .

Diagnosis pada pasien ini adalah...

© FDI2020
Perikondritis Aurikula
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Gejala klinis:
Demam, nyeri pada telinga
Pemeriksaan fisik :
Perikondritis : Hiperemi dan oedema pada area tulang rawan.
• Tatalaksana :
Antibiotik
• Edukasi : jika pengobatan tidak adekuat maka dapat
menyebabkan komplikasi yang cukup fatal yaitu
cauliflower ear.
© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Selulitis = radang pada seluruh daun telinga


C.Erisipelas = radang pada seluruh daun telinga
D.Perikondritis preaurikula = tidak ada istilah ini
E.Otitis eksterna = radang pada liang telinga

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada pasien ini adalah...

A. Perikondritis Aurikula

© FDI2020
51
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki 76 tahun, datang ke IGD RS dengan keluhan sesak napas, sesak
dirasakan sejak 6 bulan namun semakin memberat sejak 4 hari yang lalu. Pasien
merupakan perokok sejak SMP yang dapat menghabiskan 3 pak sehari, keluhan batuk-
batuk lama disangkal. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 150/90 mmHg,
denyut nadi 100 x/m, frekuensi napas 24 x/m. Pada pemeriksaan fisik ditemukan barrel
chest, kulit memerah, sela iga melebar, hipersonor dan wheezing seluruh lapang paru.
Pada pemeriksaan foto thoraks didapatkan gambaran diafragma mendatar, tear drop
heart, hyperaerated lung. Apakah diagnosis yang paling tepat untuk kasus ini ?
A.Emfisema pulmonum
B.Bronkitis Kronis
C.TB paru
D.Pneumonia
E.Asma bronchial

© FDI2020
A.Emfisema pulmonum
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan :
- Pasien sesak napas
- Sesak sejak 6 bulan namun memberat 4 hari
- Riwayat merokok sejak SMP, 3 pak per hari
- PF : barrel chest, kulit memerah, sela iga melebar, hipersonor
dan wheezing seluruh lapang paru.
- Xray : gambaran diafragma mendatar, tear drop heart,
hyperaerated lung.

Apakah diagnosis yang tepat pada pasien?

© FDI2020
Penyakit Paru Obstruktif Kronis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi
Merupakan penyakit paru kronik yang ditandai dengan adanya hambatan aliran
udara pada saluran pernapasan yang bersifat progresif non reversibel atau reversibel
parsial

Faktor Resiko
• USIA TUA (Umumnya lebih dari 45 tahun) • Polusi udara bebas
• Genetik • Jenis kelamin
• Pajanan partikel • Infeksi paru
• Riwayat merokok lama
• Debu kerja, organic dan inorganic • Status sosial-ekonomi
• Polusi udara dalam rumah dari pemanas • Nutrisi
• atau biomassa dengan ventilasi yang buruk
• Komorbiditas

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B.Bronkitis Kronis -> seharusnya klinis didapatkan edema


perifer, cyanotic
C.TB paru -> foto thorax didapatkan infiltrat pada
parenkim
D.Pneumonia -> foto thorax didapatkan perselubungan
pada parenkim
E.Asma bronchial -> seharusnya didapatkan riwayat sesak
kambuh-kambuhan

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada pasien ini adalah...


A. Emfisema pulmonum

© FDI2020
52
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan usia 44 tahun dibawa ke IGD Rumah Sakit dengan keluhan sesak
napas dan nyeri dada sebelah kiri sejak 30 menit yang lalu. Dari anamnesis pasien memiliki
riwayat batuk disertai penurunan berat badan dan saat ini sedang mengonsumsi OAT
sudah 2 bulan. Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 140/100 mmHg,
denyut nadi 98x/menit, laju pernapasan 32 x/menit, suhu 37,7oC, dan saat dilakukan
pemeriksaan fisik paru didapatkan barrel chest disertai gerak dada sebelah kiri tertinggal,
perkusi didapatkan suara hipersonor, setelah dilakukan foto thorax didapatkan gambaran
hiperlusen pada paru kiri. Dimanakah letak lokasi pemasangan needle thoracosintesis
apabila terjadi tension pada pasien ini ?
A. ICS V di antara Anterior Axillary Line dan Mid Axillary Line
B. ICS IV di antara Anterior Axillary Line dan Mid Axillary Line
C. Garis pertemuan ICS II dan midclavicular line
D. Garis pertemuan ICS III dan midclavicular line
E. ICS II di antara Anterior Axillary Line dan Mid Axillary Line

© FDI2020
C. Garis pertemuan ICS II dan
midclavicular line
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan :
- Pasien sesak dan nyeri dada sejak 30 menit yang lalu
- RPS : TB dalam pengobatan
- Pemeriksaan fisik didapatkan RR 32x/menit
- PF :
Inspeksi : gerak dada sebelah kiri tertinggal,
Perkusi didapatkan suara hipersonor,
- Xray : hiperlusen dada kiri

Dimanakah letak lokasi pemasangan needle thoracosintesis apabila terjadi


tension pada pasien ini ?

© FDI2020
Pneumothorax
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi
Pneumotoraks adalah kumpulan dari udara atau gas dalam rongga pleura dari dada antara
paru-paru dan dinding dada. Hal ini dapat terjadi secara primer yaitu spontan pada orang tanpa
kondisi paru-paru kronis dan sekunder pada kondisi adanya penyakit paru.

Gejala Klinis
Gejala yang dirasakan ditentukan oleh ukuran kebocoran udara dan kecepatan terjadinya
pneumothorax, termasuk nyeri dada mendadak bersifat tajam pada sisi yang sakit, terasa
semakin nyeri saat menarik napas dalam atau terbatuk dan disertai sesak napas.

Pemeriksaan Fisik
• Inspeksi : gerakan asimetris tertinggal pada sisi yang sakit
• Palpasi : penurunan fremitus pada sisi yang sakit
• Perkusi : hipersonor, dan pergeseran mediastinum ke arah yang sehat
• Auskultasi : suara napas melemah dan menjauh

© FDI2020
Pemeriksaan Penunjang
• Radiologi foto thorax didapatkan garis
penguncupan paru yang halus (pleural line),
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

dan gambaran avaskuler di sisi yang sakit.


• CT scan paru

Non Farmakologi
• Water Seal Drainage
Dilakukan di ICS V di antara Anterior Axillary Line dan Mid Axillary Line
• Needle thoracosintesis
Dilakukan penusukan pada garis pertemuan ICS II dan midclavicular line
• Indikasi : bila terjadi tension pneumothorax

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. ICS V di antara Anterior Axillary Line dan Mid Axillary


Line -> lokasi pemasangan WSD
B. ICS IV di antara Anterior Axillary Line dan Mid Axillary
Line -> tidak tepat
D. Garis pertemuan ICS III dan midclavicular line -> tidak
tepat
E. ICS II di antara Anterior Axillary Line dan Mid Axillary
Line -> tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, letak needle thoracosintesis yang


tepat pada pasien ini adalah...

C. Garis pertemuan ICS II dan


midclavicular line

© FDI2020
53
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki usia 77 tahun dibawa ke IGD Rumah Sakit dengan keluhan sesak napas
disertai mengi dan batuk berdahak. Keluhan sesak terutama saat aktivitas ringan seperti
berjalan bahkan untuk mengancing baju saja sudah sesak. Pasien memiliki riwayat sudah
merokok sejak 30 tahun yang lalu dan menghabiskan sekitar 3 pak perhari. Dari hasil
pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 150/90 mmHg, denyut nadi 97x/menit, laju
pernapasan 30x/menit, suhu 36,7oC. Pemeriksaan fisik didapatkan edem pada
ekstremitas. Saat dilakukan pemeriksaan spirometri post bronkodilator hasilnya FEV1 22%.
Apakah tatalaksana farmakologi yang tepat sesuai kondisi pada pasien ini?
A. Simtomatis, mukolitik, anti tusif
B. SABA, antikolinergik saat sesak
C. SABA, LABA, antikolinergik saat sesak
D. SABA, LABA, antikolinergik long act
E. SABA, LABA, antikolinergik long act, dan steroid inhalasi

© FDI2020
E. SABA, LABA, antikolinergik long act,
dan steroid inhalasi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan :
- Pasien sesak napas disertai mengi dan batuk produktif
- Usia 77 tahun
- Sesak terutama saat aktivitas ringan seperti berjalan namun seperti
mengancing baju juga sesak
- Riwayat merokok sejak 30 tahun
- Laju pernapasan 30x/menit
- Spirometri post bronkodilator : FEV1 22%

Apakah tatalaksana farmakologi yang tepat sesuai kondisi pada


pasien ini?
© FDI2020
Penyakit Paru Obstruktif Kronis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi
Merupakan penyakit paru kronik yang ditandai dengan adanya hambatan aliran
udara pada saluran pernapasan yang bersifat progresif non reversibel atau reversibel
parsial

Faktor Resiko
• USIA TUA (Umumnya lebih dari 45 tahun) • Polusi udara bebas
• Genetik • Jenis kelamin
• Pajanan partikel • Infeksi paru
• Riwayat merokok lama
• Debu kerja, organic dan inorganic • Status sosial-ekonomi
• Polusi udara dalam rumah dari pemanas • Nutrisi
• atau biomassa dengan ventilasi yang buruk
• Komorbiditas

© FDI2020
Klasifikasi GOLD dan mMRC pada PPOK
Klasifikasi GOLD PPOK berdasarkan gejala
Derajat Klinis Faal Paru
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

FEV1/VC < 70% post


GOLD I Gejala sputum produktif,
bronkodilator
Mild sesak ±
FEV1 ≥ 80%
FEV1/VC < 70% post
GOLD II
Gejala + (saat beraktivitas) bronkodilator
Moderate
50% < FEV1 < 80%
Gejala + (dengan FEV1/VC < 70% post
GOLD III
perubahan posisi relax bronkodilator
Severe
tetap merasa sesak) 30% < FEV1 < 50%
FEV1/VC < 70% post
Gejala + (sudah terjadi bronkodilator
GOLD IV
gagal jantung kanan, gagal FEV1 < 30%
Very Severe
napas) FEV1 < 50% dengan gagal
napas
Klasifikasi mMRC
mMRC Keterangan
Grade 1 Saya hanya sesak jika aktivitas sangat berat
Grade 2 Saya sesak ketika jalan terburu-buru atau menaiki bukit
Saya berjalan lebih lambat dari orang sebaya saya karena
Grade 3 sesak, ketika jalan biasa kadang saya harus berhenti
berjalan / istirahat karena sesak
Saya sesak bahkan ketika melakukan aktivitas ringan
Grade 4 seperti berpakaian, saya tidak mau keluar rumah karena © FDI2020
pasti sesaknya ketika berjalan sebentar
Penatalaksanaan PPOK
Penatalaksanaan PPOK
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Derajat Karakteristik Pengobatan


Simtomatis, mukolitik,
Semua Derajat antitusif, antibiotik bila
perlu, fisioterapi
GOLD I dan II, mMRC Reliever dengan SABA
Grup A grade 1-2 atau antikolinergik saat
sesak
GOLD I dan II, mMRC Reliever saat sesak +
Grup B grade 3-4 LABA atau antikolinergik
long act
GOLD III dan IV, mMRC Reliever saat sesak +
grade 1-2 LABA atau antikolinergik
Grup C
long act + kortikosteroid
inhalasi
GOLD III dan IV, mMRC Reliever saat sesak +
grade 3-4 LABA dan / atau
Grup D
antikolinergik long act +
kortikosteroid inhalasi

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Simtomatis, mukolitik, anti tusif -> semua kategori


B. SABA, antikolinergik saat sesak -> grup A
C.SABA, LABA, antikolinergik saat sesak -> tidak tepat
D.SABA, LABA, antikolinergik long act -> grup B

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tatalaksana farmakologi yang tepat


pada pasien ini adalah...

E. SABA, LABA, antikolinergik long


act, dan steroid inhalasi

© FDI2020
54
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki usia 46 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan batuk berdahak
sejak 3 minggu yang lalu disertai sesak, sebelumnya 1 tahun lalu pasien terdiagnosis TB dan
rutin menjalani pengobatan hingga dinyatakan sembuh, saat ini pasien juga kembali
mengonsumsi obat TB. Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 130/70
mmHg, denyut nadi 76x/menit, laju pernapasan 26x/menit, suhu 37,7oC. Pemeriksaan
bakteriologis pada bulan ke 2 didapatkan hasil +/+ dan pasien dinyatakan resisten
terhadap rifampicin dan pirazinamid. Apakah diagnosis yang tepat pada pasien ini?
A.TB monoresisten
B. TB MDR
C.TB RR
D.TB XDR
E. TB poliresisten

© FDI2020
C. TB RR
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan :
- Pasien batuk 3 minggu disertai sesak
- RPD TB dan dinyatakan sembuh
- Pasien sudah mengonsumsi OAT dan pemeriksaan BTA bulan
ke 2 +/+
- RR 26x/menit , suhu 37,7oC
- Resisten rifampicin dan pirazinamid

Apakah regimen terapi fase intensif yang tepat pada pasien ini?
© FDI2020
Tuberkulosis Paru
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi
Merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium
tuberculosis yang sebagian besar menyerang paru, namun memungkinkan untuk
mengenai organ tubuh yang lain.

Gejala Klinis
• Suspek TB adalah orang dengan gejala atau tanda TB, yang meliputi adanya batuk
produktif disertai :
• Gejala pernapasan (nyeri dada, sesak napas, hemoptisis) dan / atau,
• Gejala sistemik (demam, tidak nafsu makan, penurunan berat badan, keringat
malam, dan mudah lelah)

© FDI2020
Kasus Tuberkulosis
Kasus Baru
Apabila belum pernah mendapat OAT Kategori 1(Kasus
atau sudah minum OAT namun < 28 hari
Apabila pernah menderita TB dan baru)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Kasus Relaps / Kambuh dinyatakan sembuh namun sekarang 2RHZE + 4R3H3


kambuh kembali dengan BTA +
Apabila sudah minum OAT ≥ 28 hari Kategori 2 (kasus
Kasus Pernah Terpapar Obat
lalu putus berobat namun < 2 bulan default, gagal
Apabila sudah minum OAT ≥ 28 hari
Kasus Putus Obat
lalu putus berobat > 2 bulan terapi, relaps)
Apabila setelah pengobatan masih ( 2RHZE (S) + RHZE + 5
Kasus Gagal Pengobatan didapatkan BTA + pada pemeriksaan
bulan ke 5 atau akhir pengobatan R3H3E3)
Kasus Resistensi Tuberkulosis
Kasus Resistensi
TB Monoresisten (MR) Kasus Resisten salah satu OAT lini 1
TB Poliresisten (PR) Kasus Resisten >1 OAT lini 1
TB Rifampicin Resisten (RR) Kasus Resisten Rifampicin ± OAT lain
TB Multi Drug Resisten (MDR) Kasus Resisten Rifampicin + Isoniazid
TB Extensive Drug Resisten (XDR) Kasus MDR + Resisten 1 golongan
Quinolon + OAT lini 2 injeksi
© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.TB monoresisten -> tidak tepat


B.TB MDR -> tidak tepat
D. TB XDR -> tidak tepat
E. TB poliresisten -> tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis yang tepat pada pasien ini


adalah...

C. TB RR

© FDI2020
55
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan usia 51 tahun datang ke poliklinik paru dengan keluhan batk,
demam dan sesak napas sejak, pasien juga mengeluh batuk berdahak selama 1 bulan.
Riwayat konsumsi OAT 2 tahun yang lalu dan sudah dinyatakan sembuh oleh dokter. Dari
hasil pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 130/80 mmHg, denyut nadi 90x/menit,
laju pernapasan 25x/menit, suhu 37,8oC, Dari hasil pemeriksaan foto thorax didapatkan
gambaran tram track line, pemeriksaan sputum didapatkan frothy sputum, mukus, pus dan
darah. Apakah diagnosis yang tepat pada pasien saat ini?
A.Asma bronkial
B. Bronkopneumonia
C.Bronkitis kronik
D.Bronkiektasis terinfeksi
E. TB paru

© FDI2020
D. Bronkiektasis terinfeksi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan :
- Pasien batuk, demam, sesak napas, batuk berdahak sejak 1
bulan
- PF : laju pernapasan 25x/menit, suhu 37,8oC
- Foto thorax didapatkan gambaran tram track line
- Pemeriksaan sputum didapatkan frothy sputum, mukus, pus
dan darah

Apakah diagnosis yang tepat pada pasien ini?

© FDI2020
Bronkiektasis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi
Bronkiektasis adalah suatu penyakit yang ditandai dengan
adanya dilatasi (ektasis) dan distorsi bronkus lokal yang bersifat
patologis dan berjalan kronik, persisten atau ireversibel.

Gejala Klinis
Gejala khas pada bronkiektasis antara lain batuk kronik disertai
produksi sputum, hemoptisis, sesak napas, dan pneumonia
berulang. Sputum dapat bervariasi mulai dari mukoid,
mukopurulen, kental, dan liat.
Gambaran sputum 3 lapis yang meliputi lapisan atas yang
berbusa, lapisan tengah mucus, dan lapisan bawah purulen
merupakan gambaran patognomonik

© FDI2020
Pemeriksaan Fisik
Pada pemeriksaan untuk bronkiektasis bervariasi, umumnya pada
auskultasi akan didapatkan adanya crackles dan ronkhi terutama
pada pasien dengan infeksi akut dan eksaserbasi akut, selain itu dapat
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

terdengar wheezing yang menunjukkan adanya obstruksi jalan napas


dari sekresi atau kolaps saluran pernapasan akibat kerusakan bronkus.

Pemeriksaan Penunjang
• Foto rontgen dada didapatkan gambaran
seperti sarang tawon (honeycomb appearance/
tram track line appearance)
• Bronkografi
• CT scan paru

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Asma bronkial-> tidak didapatkan riwayat asma


B.Bronkopneumonia -> pada bronkopneumonia tidak
didapatkan sputum 3 lapis dan gambaran tram track
line
C.Bronkitis kronik -> waktu masih 1 bulan, serta pada
bronkitis kronik tidak didapatkan sputum 3 lapis dan
gambaran tram track line
E. TB paru-> tidak ada gejala TB dan riwayat tuberkulosis
sembuh

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada pasien ini adalah...

D. Bronkiektasis terinfeksi

© FDI2020
56
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan usia 54 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan batuk berdarah
sejak 3 bulan yang lalu disertai berat badan yang semakin menurun, pasien juga
mengeluh bahwa ada nyeri dada sebelah kiri. Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan
tekanan darah 150/90 mmHg, denyut nadi 96x/menit, laju pernapasan 26x/menit, suhu
37,2oC, pada pemeriksaan perkusi didapatkan perkusi pekak pada lapang paru kiri, pada
palpasi didapatkan pembesaran kelenjar getah bening supraklavikula kiri. Saat dilakukan
pemeriksaan foto thorax didapatkan hasil sebagai berikut: Apakah diagnosis yang tepat
pada pasien ini?
A.Aspergilosis
B.Karsinoma paru
C.Karsinoma mediastinum
D.Abses paru
E. Efusi pleura pocketed

© FDI2020
B. Karsinoma paru
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan :
- Batuk berdarah sejak 3 bulan yang lalu disertai berat badan yang
semakin menurun,
- Nyeri dada sebelah kiri.
- Pemeriksaan fisik laju pernapasan 26x/menit, suhu 37,2oC
- Perkusi pekak pada lapang paru kiri, pada palpasi didapatkan
pembesaran kelenjar getah bening supraklavikula kiri
- Foto thorax didapatkan adanya gambaran opaq pada parenkim paru kiri

Apakah diagnosis yang tepat pada pasien ini?

© FDI2020
Karsinoma Paru
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Small Cell Lung Cancer ditandai dengan adanya dominasi sel kecil yang
hampir semuanya diisi oleh mucus dengan sebaran kromatin yang sedikit
tanpa nucleoli, disebut juga Oat Cell Carcinoma.
• Untuk Non Small Lung Carcinoma sendiri terbagi menjadi 4 klasifikasi :
1. Karsinoma sel squamosal/ karsinoma bronkogenik yang memiliki ciri khas
adanya proses keratinisasi dan pembentukan bridge intraselular
2. Adenokarsinoma yang khas dengan adanya formasi glandular yang
dapat dibedakan dengan mesothelioma menggunakan tumor marker
CEA (Carcinoma Embryonic Antigen)
3. Karsinoma bronkoalveolar yang merupakan subtype adenokarsinoma
namun tidak menginvasi parenkim paru
4. Karsinoma sel besar merupakan golongan NSCLC yang tidak memiliki
gambaran deferensiasi skuamosa/glandular, sel bersifat anaplastic disertai
infitrasi sel neutrophil.

© FDI2020
Gejala Klinis
Lokal
• - Batuk yang dapat disertai darah (hemoptisis)
• - Wheezing/stridor karena obstruksi saluran napas
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• - Kadang didapatkan kavitas seperti abses paru


• - Dapat ditemukan atelectasis
Invasi Lokal
• - Nyeri dada
• - Dispnea oleh karena adanya efusi pleura
• - Apabila terjadi invasi ke pericardium dapat terjadi tamponade atau aritmia
• - Sindrom vena cava superior
• - Sindrom Horner (facial anhidrosis, ptosis, miosis)
• - Suara serak karena adanya penekanan nervus laryngeal reccurent
• - Sindrom pancoast karena invasi pada pleksus brachialis dan saraf simpatis servikalis
Metastasis
• - Sudah terjadi penyebaran pada otak, tulang, hepar, adrenal, limfadenopati
servikal dan supraklavikular
© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Aspergilosis -> penyakit paru yang disebabkan oleh


jamur Aspergilosis
C. Karsinoma mediastinum -> lokasi tumor di mediastinum
D. Abses paru -> pada abses didapatkan gambaran
kavitas dengan air fluid level
E. Efusi pleura pocketed -> tidak tepat, pada pasien
didapatkan tanda keganasan

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada pasien ini adalah...

B. Karsinoma paru

© FDI2020
57
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki usia 54 tahun dibawa ke IGD Rumah Sakit dengan keluhan sesak napas,
pasien juga mengeluh nyeri dada saat menarik dan membuang napas. Pasien memiliki
riwayat sakit kuning sebelumnya. Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah
150/90 mmHg, denyut nadi 93x/menit, laju pernapasan 28x/menit, suhu 37,8oC Pada
pemeriksaan palpasi didapatkan penurunan fremitus, didapatkan edema ekstremitas +/+,
asites +, spider naevi +. Pemeriksaan penunjang didapatkan opasitas dengan
penumpulan sudut kostofrenikus, setelah dilakukan pungsi didapatkan data berat jenis
1,007, LDH 170, rivalta - . Apakah diagnosis yang tepat pada pasien ini?
A. Karsinoma paru
B.Efusi pleura transudat
C.Efusi pleura eksudat
D.Karsinoma mediastinum
E. Tuberkulosis milier

© FDI2020
B. Efusi pleura transudat
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan :
- Sesak napas, nyeri dada saat menarik dan membuang napas
- RPD sakit kuning sebelumnya
- PF : laju pernapasan 28x/menit, suhu 37,8oC
- Palpasi didapatkan penurunan fremitus,
- PF : edema ekstremitas +/+, asites +, spider naevi +.
- Xray : opasitas dengan penumpulan sudut kostofrenikus
- Hasil pungsi : berat jenis 1,007, LDH 170, rivalta -
Apakah diagnosis yang tepat pada pasien ini?

© FDI2020
Efusi Pleura
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi
Efusi pleura ditandai dengan adanya penumpukan cairan pada rongga
pleura.

Gejala Klinis
Sering menyebabkan nyeri dada saat menarik dan membuang napas,
batuk, demam, dan sesak napas, gejala yang dirasakan dikaitkan
dengan tingkat efusi pleura, pada kasus penumpukan cairan yang masih
ringan umumnya masih tidak menimbulkan gejala.

© FDI2020
Faktor Resiko
Efusi cairan dapat terbagi menjadi dua bentuk :
• Transudat
Terjadi karena penyakit lain bukan primer dari paru
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Eksudat
Terjadi bila didapatkan proses peradangan yang menyebabkan peningkatan permeabilitas
kapiler pembuluh darah pleura sehingga sel mesotelial berubah menjadi bulat atau
kuboidal dan terjadi pengeluaran cairan ke dalam rongga pleura. Penyebab paling sering
adalah karena Mycobacterium tuberculosis.
Transudat Eksudat
1. Gagal jantung kongestif, 1. Tuberkulosis
2. Parapneumonia
2. Sirosis hati, 3. Parasit (amuba, paragonimiosis,
3. Sindrom nefrotik, ecinococcus)
4. Dialysis peritoneum, 4. Jamur
5. Hipoalbuminemia, 5. Pneumona atipik
6. Keganasan paru
6. Pericarditis konstriktif, 7. Pleuritis lupus
7. Keganasan, 8. Pleuritis rematoid
8. Atelectasis paru dan 9. Sarkoidosis
9. Pneumothorax. 10. Asbestosis
11. Pleuritis uremia
12. Akibat radiasi
© FDI2020
Efusi pleura transudat dan eksudat
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Parameter Transudat Eksudat


Warna Kuning muda Purulen/darah/chyloid
Bau Tidak berbau Kadang berbau busuk
Kejernihan Jernih Keruh hingga menggumpal
Berat Jenis < 1,018 (1,005 – 1,015) ≥ 1,018
Bekuan Tidak ada Membeku spontan karena
adanya fibrinogen
Protein < 3gr/ dL ≥ 3 gr/dL
Glukosa ± sama dengan plasma Kurang dari glukosa plasma
LDH < 200 IU/L > 200 IU/L
Rivalta (-) (+)
Leukosit < 1000/mm3 > 1000/mm3
25% neutrophil
Bakteri (-) (+)
© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Karsinoma paru -> tidak didapatkan tanda keganasan


C. Efusi pleura eksudat -> sering disebabkan penyakit
primer paru dan rivalta test positif
D. Karsinoma mediastinum -> tidak didapatkan tanda
keganasan
E. Tuberkulosis milier -> pada foto thorax tidak
didapatkan gambaran milier

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada pasien ini adalah...

B. Efusi pleura transudat

© FDI2020
58
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan usia 27 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan batuk dan sesak
napas, keluhan sudah dirasakan sejak 1 bulan dan dirasakan berat badan semakin kurus.
Pasien memiliki riwayat konsumsi OAT sudah 1 tahun. Riwayat sesak kambuh- kambuhan
sebelumnya disangkal. Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 100/70
mmHg, denyut nadi 121x/menit, laju pernapasan 27x/menit, suhu 36,7oC, pemeriksaan
auskultasi didapatkan rhonki dan suara amforik di lapang paru kanan. Hasil foto thorax
tampak gambar berikut: Apakah diagnosis yang tepat pada pasien saat ini?
A.Bagassosis
B. Abses paru
C.Beryliosis
D.Aspergiloma
E. Empiema

© FDI2020
D. Aspergiloma
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan :
- Sesak napas dan batuk sejak 1 bulan
- Riwayat OAT 1 tahun
- Pemeriksaan fisik laju pernapasan 27x/menit, HR 121x/menit
- Auskultasi : rhonki dan suara amforik di lapang paru kanan
- Foto thorax : tampak cavitas dengan fungus ball

Apakah diagnosis yang tepat pada pasien ini?

© FDI2020
Aspergillosis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi
Infeksi karena fungal Aspergillus di rongga tubuh yang sudah ada
sebelumnya seperti cavitas pada paru yang dapat disebabkan
karena tuberkulosis dan nekrosis infeksi.

Faktor Resiko :
- Kondisi immunocompromise
- Hygiene buruk

Aspergilloma
Fungus ball yang tumbuh didalam cavitas akibat aspergillosis

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Bagassosis -> penyakit paru pada petani/pekerja pabrik tebu


atau pabrik kertas yang mendapat paparan sisa/debu batang
tebu oleh karena infeksi jamur Thermophilic actinomycetes
sacchari
B. Abses paru -> pada foto xray didapatkan cavitas dengan air
fluid level
C. Beryliosis -> penyakit paru akibat paparan debu berilium
umumnya pada pekerja industry lampu fluoresens, industri nuklir
(reactor) dan senjata militer.
E. Empiema -> pada pungsi percobaan cairan efusi didapatkan
pus

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada pasien ini adalah...

D. Aspergiloma

© FDI2020
59
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Laki-laki 65 tahun datang ke IGD dengan keluhan sesak napas dan mudah lelah sejak 3
bulan dan memberat 2 hari terakhir. Pasien juga mengeluh kedua kaki bengkak. Pasien
merokok sejak usia 12 tahun, namun saat ini sudah berhenti. Dari pemeriksaan tanda vital
didapatkan TD 140/90 mmHg, Nadi 98 x/m, RR 20 x/m. Barrel chest, suara nafas vesikuler,
didapatkan wheezing minimal, serta edema tungkai. Dari pemeriksaan EKG didapatkan
gambaran sebagai berikut. Diagnosis pasien tersebut adalah?
A. Right Ventricular Hypertrophy
B. Left Ventricular Hypertrophy
C. Infark Miokard Akut
D. Atrial Fibrilasi
E. Atrial Flutter

© FDI2020
A. Right Ventricular Hypertrophy
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : sesak napas dan mudah lelah sejak 3 bulan
dan memberat 2 hari terakhir. Pasien juga mengeluh
kedua kaki bengkak. Pasien merokok sejak usia 12 tahun,
namun saat ini sudah berhenti.
• Pemeriksaan fisik Barrel chest, suara nafas vesikuler,
didapatkan wheezing minimal, serta edema tungkai
• Diagnosis pasien tersebut adalah

© FDI2020
RAD, RV Strain, S Persisten V5-V6
EKG Hipertropi Ventrikel
Hipertrofi Ventrikel Kanan Hipertrofi Ventrikel Kiri (LVH)

• Deviasi axis ke kanan • Tinggi gelombang R


(RAD) di V5 atau R di V6
• Gelombang R tinggi >27 mm.
disertai depresi segmen • Dalamnya gelombang S di
ST, gelombang T terbalik V1
di II, III, aVF + tinggi gelombang R
• Gelombang R tinggi pada di V5 atau V6 >35 mm.
V1. Pada V1 rasio R/S >1 • Depresi segmen ST dan
atau durasi gelombang R inversi gelombang T
>0,03 detik asimetris di V5 dan V6
• Gelombang S menetap (ventricular strain).
(persistent S) di V5
dan V6
• Ventricular strain di V1-V2
MENENTUKAN AKSIS JANTUNG
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Right Ventricular Hypertrophy


B. Left Ventricular Hypertrophy ( tidak tepat )
C.Infark Miokard Akut ( tidak tepat )
D.Atrial Fibrilasi ( tidak tepat )
E. Atrial Flutter ( tidak tepat )

© FDI2020
Jadi, jawaban yang tepat pasien ini
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

adalah...
A. Right Ventricular Hypertrophy

© FDI2020
60
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Perempuan 50 tahun dating ke IGD dengan keluhan lemas, tidak bertenaga dan sempat
pingsan 1 jam lalu. Pasien seorang penderita Hipertensi, saat ini pasien menjalani terapi
kombinasi furosemide dan digoxin selama 3 tahun terakhir. Hasil pemeriksaan EKG sebagai
berikut. Apa efek samping obat yang meningkatkan toksisitas digitalis pada kasus tersebut ?
A. Hipokalsemi
B. Hiperkalsemi
C. Hiponatremia
D. Hiperkalemia
E. Hipokalemia

© FDI2020
E. Hipokalemia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : keluhan lemas, tidak bertenaga dan sempat
pingsan 1 jam lalu. Pasien seorang penderita Hipertensi, saat
ini pasien menjalani terapi kombinasi furosemide dan digoxin
selama 3 tahun terakhir

Apa efek samping obat yang meningkatkan toksisitas digitalis

© FDI2020
FUROSEMIDE HYPOKALEMIA
(K+) <<<
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Akibat K+↓
IKATAN DIGOXIN
dengan Na+/K+
ATPase↑ ↑

Efek Digitalis
Semakin Kuat

DIGOXIN TOXICITY

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Hipokalsemi ( Kurang Tepat )


B. Hiperkalsemi ( Kurang Tepat )
C. Hiponatremia ( Kurang Tepat )
D. Hiperkalemia ( CCB )
E. Hipokalemia

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, jawaban yang tepat pasien ini


adalah...

E. Hipokalemia

© FDI2020
61
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Perempiuan 40 tahun dattang ke poli umum dengan keluahan batuk sejak 1 minggu. Batuk saat ini
masih belum mengeluarkan dahak, disertai keluhan muncul benjolan dibagian bawah rahang dan
leher. Keluhan demam disangkal. Sejak 1 bulanm terakhir pasien berobatpenyakit darah tinggi
mengkonsumsi captopril dan HCT.Penyebab timbulnya keluhan pada pasien tersebut adalah?
A. Penurunan Angiotensinogen
B. Peningkatan Bradikinin
C. Inhibisi Renin
D. Menurunnya Prostaglandin
E. Meningkatnya Histamin

© FDI2020
B. Peningkatan Bradikinin
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : batuk sejak 1 minggu. Batuk saat ini masih belum
mengeluarkan dahak, disertai keluhan muncul benjolan
dibagian bawah rahang dan leher. Keluhan demam disangkal.
Sejak 1 bulanm terakhir pasien berobatpenyakit darah tinggi
mengkonsumsi captopril dan HCT

Penyebab timbulnya keluhan pada pasien tersebut adalah

© FDI2020
Renin Angiotensin Aldosterone System(RAAS)
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Penurunan Angiotensinogen ( tidak tepat )


B. Peningkatan Bradikinin
C. Inhibisi Renin ( tidak tepat )
D. Menurunnya Prostaglandin ( tidak tepat )
E. Meningkatnya Histamin ( tidak tepat )

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, jawaban yang tepat pada pasien ini


adalah...

B. Peningkatan Bradikinin

© FDI2020
62
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Pasien laki-laki 60 tahun datang untuk kontrol ke Poliklinik dengan keluhan sesak nafas. Sesak dirasakan
pasien sepanjang hari padahal pasien sehari-hari hanya duduk di kursi roda. Tanda vital TD 160/100
mmHg, Nadi 88 x/m, Frekuensi pernapasan 22x/m. Dokter mendiagnosis pasien menderita gagal
jantung. Berada di tingkatan manakah pasien di atas berdasarkanNYHA?
A. NYHAI
B. NYHAII
C. NYHAIII
D. NYHAIV
E. NYHAV

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
D. NYHA IV

Keyword:
• Keluhan : keluhan sesak nafas. Sesak dirasakan pasien
sepanjang hari padahal pasien sehari-hari hanya duduk di
kursi roda
• Pemeriksaan fisik Tanda vital TD 160/100 mmHg, Nadi 88 x/m,
Frekuensi pernapasan 22x/mt

Tingkatan manakah pasien di atas berdasarkan NYHA….

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. NYHA I ( kurang tepat )


B. NYHA II ( kurang tepat )
C. NYHA III ( kurang tepat )
D. NYHA IV
E. NYHA V( kurang tepat )

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, jawaban yang tepat untuk pada


pasien ini adalah...

D. NYHA IV

© FDI2020
63
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Laki-laki usia 43 tahun dibawa ke dokter karena nyeri dada yang muncul tiba-tiba saat
sedang bermain tennis. Dilakukan pemeriksaan EKG dan didapatkan gambaran inversi
gelombang T pada lead V5, V6, I, dan aVL. Apa diagnosis pada pasien tersebut diatas?
A. Infark Myocard Inferior
B. Infark Myocard Anteroseptal
C. Iskemia Myocard Lateral
D. Iskemia Myocard Inferior
E. Iskemia Myocard posterior

© FDI2020
C. Iskemia Myocard Lateral
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
pemeriksaan EKG didapatkan gambaran inversi
gelombang T pada lead V5, V6, I, dan aVL

diagnosis pada pasien tersebut adalah

© FDI2020
Gambaran EKGPada ACS
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Injury/
Recent Infarction
Ischemia

Previous
Infarction

Ischemia

Huon H et al, 2012

© FDI2020
Lokasi ACSBerdasarkan Gambaran EKG
Lokasi Perubahan Gambar EKG
Anterior Elevasi segmen STdan/atau gelombang Q diV3-V4
Septal Elevasi segmen STdan/atau gel. Q diV1-V2
Anteroseptal Elevasi segmen STdan/atau gelombang Q diV1-V4
Anterior extensif Elevasi segmen STdan/atau gelombang Q di V1-V6 dan I dan aVL.
Klo anterolateral V3-V4 dan V5-6 I aVL
Lateral Elevasi segmen STdan/atau gelombang Q di V5-V6 daninversi
gelombang T/elevasi ST/gelombang Q di I dan aVL
Inferolateral Elevasi segmen STdan/atau gelombang Q di II, III, aVF, danV5-V6
(kadang-kadang I dan aVL).
Inferior Elevasi segmen STdan/atau gelombang Q di II, III, dan aVF
Inferoseptal Elevasi segmen STdan/atau gelombang Q di II, III, aVF, V1-V3
True posterior Gelombang Rtinggi di V1-V2 dengan segmen STdepresi di V1-V3.
Gelombang Ttegak di V1-V2
RVinfarction (infark Elevasi segmen STdi precordial lead (V3R-V4R). Biasanya
ventrikel kanan) ditemukan bersamaan pada infark inferior. Keadaan ini hanya
tampak dalam beberapa jam pertama infark.

Ramrakha, 2006
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Infark Myocard Inferior ( II, III, AVF )


B. Infark Myocard Anteroseptal ( V1-V4 )
C.Iskemia Myocard Lateral
D.Iskemia Myocard Inferior ( II, III, AVF )
E. Iskemia Myocard posterior Gelombang R tinggi di
V1-V2 dengan segmen ST depresi di V1-V3
Gelombang T tegak di V1-V2)

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, jawaban yang tepat pasien ini


adalah...

C. Iskemia Myocard Lateral

© FDI2020
64
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Laki-laki 70 tahun dibawa ke IGD RS karena mendadak tidak sadar. Pasien memiliki riwayat
gagal jantung sejak 5 tahun yang lalu. Dari pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran
somnolen, TD 80/50 mmHg, Nadi 114x/m, RR 30x/m, akral dingin. Terdengar rhonki basah di
basal paru. Dalam perjalanan sudah diberikan cairan normal saline 250cc namun masih
belum ada perbaikan. Tatalaksana yang tepat pada kasus di atas adalah?
A. Epinefrin
B. Dopamin
C. Dobutamin
D. Norepinefrin
E. Sulfas Atropin

© FDI2020
B. Dopamin
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
TD 80/50 mmHg, Nadi 114x/m, RR 30x/m, akral dingin.
Terdengar rhonki basah di basal paru. Dalam perjalanan
sudah diberikan cairan normal saline 250cc namun masih
belum ada perbaikan

Tatalaksana yang tepat pada kasus di atas adalah

© FDI2020
Guideline Penggunaan
Vasopressor (Dopamin,
Dobutamin, NE)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Dobutamin
• TD sistol 70-90 mmhg
• Tanpa tanda syok (akral hangat, HRN, compos mentis, CRT<2”)

Dopamin
• TD sistol 70-90 mmHg
• Dengan tanda syok (akral dingin, takikardi, gelisah,CRT>2”)

NE
• TD < 70 mmhg
• Syok distributif (syok sepsis, syok neurogenik)

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Epinefrin ( Kurang Tepat )


B. Dopamin
C.Dobutamin ( Kurang Tepat )
D.Norepinefrin ( Kurang Tepat )
E. Sulfas Atropin ( Kurang Tepat )

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, jawaban yang tepat dilakukan untuk


terapi pada pasien ini adalah...

B. Dopamin

© FDI2020
65
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki 30 tahun datang ke IGD dengan keluhan pusing hilang timbul sejak 5
tahun. Pasien memiliki riwayat hipertensi sejak usia 25 tahun dan sudah minum obat, tapi
belum sembuh. Dari pemeriksaan tanda vital TD 170/100 mmHg, Nadi 90 x/m, RR 28 x/m.
Terdengar bruit pada sudut costovertebral bilateral. Kemungkinan diagnosis pada pasien ini
adalah?
A. Hipertensi emergensi
B. Hipertensi esensial
C. Hipertensi renovaskular
D. Hipertensi urgensi
E. Hipertensi krisis

© FDI2020
C. Hipertensi renovaskular
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
Terdengar bruit pada sudut costovertebral bilateral

diagnosis pada pasien ini adalah ….

© FDI2020
Tanda dan Gejala HTSekunder
Sign & Symptom Penyebab

• TD tinggi yang tidakberespon • Komplikasi diabetes


dengan obat-obatan • Polycystic Kidney Disease
• TD sangat tinggi, Sistol>180, • Renovascular Hypertension
Diastol >120 • Sindrom Cushing
• Obat-obatan yang awalnya • Aldosternonism
mampu mengontol TD,menjadi
tidak mampu • Koarktasio Aorta, dll
• Tidak ada riwayat HTdikeluarga
• Tidak ada obesitas
• Onset HTmendadaksebelum
usia 30 tahun
Renovascular Hypertension
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Hipertensi emergensi ( kurang tepat )


B. Hipertensi esensial ( kurang tepat )
C.Hipertensi renovascular ( etiologi HT Sekunder)
D.Hipertensi urgensi ( kurang tepat )
E. Hipertensi krisis ( kurang tepat )

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, jawaban yang tepat pasien ini


adalah...

C. Hipertensi renovaskular

© FDI2020
66
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki – laki umur 30 tahun keluhan tidak sadar. Sebelumnya pasien sedang mengikuti
even marathon dan mengeluh sesak. Pasien maupun keluarga tidak memiliki riwayat
hipertensi maupun penyakit jantung lain. Pasien justru rutin berlari setiap minggunya.
Apakah kemungkinan penyebab yang mendasari kondisi pada pasien tersebut?

A. Kardiomiopati restriktif
B. Kardiomiopati dilatasi
C. Kardiomiopati hipertropi
D. Kardiomiopati infektif
E. Kardiomiopati hipertensi

© FDI2020
C. Kardiomiopati hipertropi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
Pasien sedang mengikuti even marathon dan mengeluh
sesak. Pasien maupun keluarga tidak memiliki riwayat
hipertensi maupun penyakit jantung lain. Pasien justru rutin
berlari setiap minggunya
penyebab yang mendasari kondisi pada pasien tersebut

© FDI2020
KARDIOMIOPATI
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Semua tipe Cardiomipati sama sama menyebabkan Heart Failure, sama sama
bisa ada pembesaran ruang jantung / cardiomegali. Bedanya:

DCM HCM/HOCM RCM


Dilated Cardiomyopathy Hypertrophic/Obstructive Restrictive
Cardiomyopathy Cardiomyopathy

Massa ototnya yang


membesar/menebal,
Cardiomiopati yang jadi pompa tdk
Kontraksi jantung
paling sering, dominan sempurna, khasnya
ada gangguan katup abnormal karena ada
LVH, karena PJK, HT, restriksi, kok bisa?
alkohol, DM. (umumnya mitral), Riwayat ACS, ada sel
sering terjadi aritmia, otot yang mati dan jadi
(HF pada umumnya, penyebab kematian
USIA TUA, FR +) pada USIA MUDA. scar tissue. Khas.
Sering terjadi pada atlet

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Kardiomiopati restriktif ( RCM)


B. Kardiomiopati dilatasi ( DCM)
C.Kardiomiopati hipertropi ( HCM/HOCM)
D.Kardiomiopati infektif ( KURANG TEPAT )
E. Kardiomiopati hipertensi ( KURANG TEPAT )

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, jawaban yang tepat pada pasien ini


adalah...

C. Kardiomiopati hipertropi

© FDI2020
67
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki laki berusia 26 tahun datang dengan keluhan pandangan kabur untuk melihat jauh.
Tidak disertai keluhan mata merah, mengganjal, berpasir maupun riwayat trauma. Pada
pemeriksaan di dapatkan visus OD 3/60 OS 5/60, segmen anterior dalam batas normal. Kemudian
dilakukan koreksi dengan lensa didapatkan :
OD 3/60 S-2,50 → 6/6
S-2,75 → 6/6
OS 5/60 S-1,25 → 6/6
S-1,50 → 6/6
Berapakah resep lensa yang diberikan ?
A. OD S-2,50 OS S-1,25
B. OD S-2,50 OS S-1,25
C. OD S-2,50 OS S-1,25
D. OD S-2,50 OS S-1,25
E. OD S-2,50 OS S-1,25

© FDI2020
B. OD S-2,50 OS S-1,25
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Seorang laki laki berusia 26 tahun datang dengan keluhan pandangan
kabur untuk melihat jauh
• Pada pemeriksaan di dapatkan visus OD 3/60 OS 5/60
• Kemudian dilakukan koreksi dengan lensa didapatkan :
OD 3/60 S-2,50 → 6/6
S-2,75 → 6/6
OS 5/60 S-1,25 → 6/6
S-1,50 → 6/6

Resep lensa yang diberikan adalah ...

© FDI2020
Miopia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Rabun jauh
• Sumbu bola mata lebih panjang
• Titik fokus jatuh didepan retina
• Lensa terlalu cembung, akomodasi kuat
• Koreksi : lensa sferis (-) terkecil

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. OD S-2,50 OS S-1,25
C. OD S-2,50 OS S-1,25
D. OD S-2,50 OS S-1,25
E. OD S-2,50 OS S-1,25

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, resep lensa yang diberikan adalah ...

B. OD S-2,50 OS S-1,25

© FDI2020
68
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki laki berusia 30 tahun datang dengan keluhan pandangan kabur untuk melihat
jauh sejak 6 bulan yang lalu. Pada pemeriksaan di dapatkan visus OD 20/40 OS 20/30,
segmen anterior dalam batas normal. Kemudian dilakukan koreksi dengan lensa didapatkan
:
OD 3/60S-1,00 C+1,25 → 6/6
OS 5/60 S-1,25 C+1,50→ 6/6
Apakah diagnosis yang tepat pada pasien ini?

A. Astigmatisma kompositus
B. Astigmatisma miopia simpleks
C. Astigmatisma mixtus
D. Astigmatisma miopia kompositus
E. Astigmatisma miopia kompleks

© FDI2020
C. Astigmatisma mixtus
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• OD 3/60 S-1,00 C+1,25 → 6/6
• OS 5/60 S-1,25 C+1,50→ 6/6

Diagnosis pada pasien ini adalah...

© FDI2020
Astigmatisma
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Suatu keadaan kelengkungan kornea


atau lensa tidak rata
• Koreksi lensa silinder (C+/-)

Jenis :
• Astigmatisma miopia simpleks (C-)
• Astigmatisma hipermetropia simpleks (C+)
• Astigmatisma miopia kompleks (C- S-)
• Astigmatisma hipermetropia kompleks (C+ S+)
• Astigmatisma mixtus (C- S+) atau (C+ S-) → C>S

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Astigmatisma kompositus
B. Astigmatisma miopia simpleks
D. Astigmatisma miopia kompositus
E. Astigmatisma miopia kompleks

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada pasien ini adalah...

C. Astigmatisma mixtus

© FDI2020
69
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan berusia 38 tahun datang dengan keluhan mata kanan tampak merah
sejak 3 hari yang lalu disertai rasa nyeri yang menjalar hingga dahi dan alis. Pasien memiliki
riwayat penyakit rheumatoid arthritis. Pada pemeriksaan didapakan VOD 6/9, tampak injeksi
siliar (+). Manakah pernyataan yang benar di bawah ini ?

A. Hipersensitivitas sebagai penyebabnya


B. Diterapi dengan antibiotik sistemik
C. Infeksi pada badan siliar
D. Kemerahan tidak menghilang setelah ditetesi epinefrin
E. Tes epinefrin menyebabkan pembuluh darah conjungtiva dan sklera vasokonstriksi

© FDI2020
D. Kemerahan tidak menghilang
setelah ditetesi epinefrin
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan mata kanan tampak merah sejak 3 hari yang
lalu disertai rasa nyeri yang menjalar hingga dahi dan alis
• Pasien memiliki riwayat penyakit rheumatoid arthritis.
• VOD 6/9, tampak injeksi siliar (+)

Pernyataan yang benar di bawah ini adalah ...

© FDI2020
WAJIB
BEDAKAN
EPISKLERITIS !!! SKLERITIS
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Etiologi : penyakit sistemik (RA,


Etiologi : hipersensitivitas, granulomasitosis, SLE, penyakit-
idiopatik penyakit jaringan ikat

Gejala : mata merah, nyeri ringan / Gejala : mata merah, nyeri


mengganjal menjalar ke dahi, alis, dagu, dan
wajah
Terapi : NSAID atau Steroid oral
Terapi : terapi underlying disease
Tes epinefrin (+) dan NSAID atau steroid oral
(menyebabkan pembuluh darah
conjungtiva and episclera Tes epinefrin (-)
vasokontriksi, tetapi pembuluh (sclera tidak respon terhadap
darah sclera tetap) epinefrin)

© FDI2020
Skleritis
• Patofisiologi : sering berasosiasi dengan penyakit sistemik : RA,
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

granulomatosis, penyakit-penyakit jaringan ikat. Biasanya juga


krena granulomatosa krobik atau pengrauh autoimun
• Diagnosis :
fenilefrin test → tidak respon (membedakan dengan
episkleritis)
• Tatalaksana :
- terapi underlying disease yang mendasari
- NSAID, kortikosteroid → non-necrotizing scleritis
- imunospuresan → necrotizing scleritis
- bedah → skleritis necrotican
• Komplikasi : keratitis, uveitis

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Hipersensitivitas sebagai penyebabnya →


episcleritis
B. Diterapi dengan antibiotik sistemik
C. Infeksi pada badan siliar
E. Tes epinefrin menyebabkan pembuluh darah
conjungtiva dan sklera vasokonstriksi → episcleritis

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, pernyataan yang benar di bawah ini


adalah ...
D. Kemerahan tidak menghilang
setelah ditetesi epinefrin

© FDI2020
70
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang pria 35 tahun seorang pekerja kantoran datang dengan keluhan kedua mata
terasa mengganjal seperti berpasir. Keluhan dirasakan 1 minggu ini disertai dengan mata
perih, merah dan gatal. Pasien bekerja di depan komputer berjam-jam tanpa henti. Pada
pemeriksaan didapatkan VODS 6/6, segmen anterior dalam batas normal. Manakah
pernyataan yang tepat pada kelainan ini ?

A. Sekresi kelenjar meibom yang berkurang


B. Diterapi dengan steroid
C. Komplikasi tersering adalah konjungtivitis
D. Istirahatkan mata sekali-sekali saat bekerja
E. Pemeriksaan lanjutan adalah fluoresens test

© FDI2020
D. Istirahatkan mata sekali-sekali
saat bekerja
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan kedua mata terasa mengganjal seperti berpasir.
Keluhan dirasakan 1 minggu ini disertai dengan mata
perih, merah dan gatal
• Pasien bekerja di depan komputer berjam-jam tanpa
henti

Pernyataan yang tepat pada kelainan ini...

© FDI2020
Keratokonjungtivitis sicca
(Dry eye syndrome)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Disebabkan oleh sekresi kelenjar lakrimalis


berkurang
• Faktor resiko : usia > 40 tahun, menopausem
penggunaan lensa kontak, pengunaan
komputer/gadget lama, evaporasi meningkat
• Pemeriksaan :
Schimer test : (+) bila <10 mm/ 5 menit

Terapi:
- Artificial tear

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Sekresi kelenjar meibom yang berkurang →


sekresikel. Lakrimalis yang berkurang
B. Diterapi dengan steroid → artificial tears
C. Komplikasi tersering adalah konjungtivitis →
keratitis
E. Pemeriksaan lanjutan adalah fluoresens test →
untuk keratiti, konjungtivitis, ulkus kornea

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, pernyataan yang tepat pada kelainan


ini adalah ...

D. Istirahatkan mata sekali-


sekali saat bekerja

© FDI2020
71
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki berusia 35 tahun datang dengan keluhan mata kanan tampak merah.
Keluhan dirasakan sejak 3 hari yang lalu tanpa disertai nyeri dan pandangan kabur. Trauma
disangkal. Pasien bekerja sebagai kuli angkat barang. Pada pemeriksaan VODS 20/20,
segmen anterior tampak seperti gambar dibawah ini. Apakah diagnosis yang tepat pada
pasien ini?

A. Subconjuntival bleeding
B. Trauma okuli perforans
C. Edema konjungtiva
D. Ruptur palpebra
E. Trauma okuli penetrans

© FDI2020
A. Subconjuntival bleeding
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan mata kanan tampak merah sejak 3 hari yang lalu
tanpa
• Pasien bekerja sebagai kuli angkat barang. Pada pemeriksaan
VODS 20/20

Diagnosis pada pasien ini kemungkinan adalah...

© FDI2020
Subconjungtival bleeding
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Ruptur pembuluh • Faktor resiko :


darah dibawah hipertensi, trauma,
lapisan konjungtiva penggunaan obat, batuk
yaitu pembuluh atau muntah, benda
darah konjungtivalis asing
atau episklera • Terapi: bed rest dengan
• Dapat terjado KIE bahwa perdarahan
spontan atau akibat akan di absorbsi dalam
trauma waktu 1-2 minggu

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Trauma okuli perforans


C. Edema konjungtiva
D. Ruptur palpebra
E. Trauma okuli penetrans

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada pasien ini


kemungkinan adalah...

A. Subconjuntival bleeding

© FDI2020
72
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita 65 tahun datang poliklinik dengan keluhan pandangan kabur sejak 4 bulan
ini, pandangan kabur secara perlahan tidak disertai dengan trauma, mata merah dan nyeri.
Pada pemeriksaan VOD 3/20 VOS 2/60, segmen anterior tampak tenang, funduskopi
didapatkan cotton wool dan neovaskularisasi. Pasien memiliki riwayat DM tidak terkontrol.
Diagnosa apa yang tepat ?

A. Proliferatif DM Retinopati
B. HT Retinopati non - proliferatif
C. Age-related macular degeneration
D. HT Retinopati proliferatif
E. NP DM Retinopati

© FDI2020
A. Proliferatif DM Retinopati
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan pandangan kabur sejak 4 bulan ini secara
perlahan
• Funduskopi didapatkan cotton wool dan neovaskularisasi
• Pasien memiliki riwayat DM tidak terkontrol

Diagnosis yang tepat adalah ...

© FDI2020
Retinopati Diabetikum
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Kelainan yang • FUNDUSKOPI


didapat dari pasien • Mikroaneurisma
DM, biasanya • Perdarahan (dot, blot)
DM>20 tahun • Eksudat (cotton wool
• Gejala dan tanda : patches, hard exudate)
• Melihat seperti ada • Neovaskularisasi
bintik atau sesuatu (pembuluh darah baru
yang melayang
• Pandangan kabur
• Susah melihat pada
malam hari

© FDI2020
• DM RETINOPATI • DM RETINOPATI NON-
PROLIFERATIF
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PROLIFERATIF
• Pembuluh darah • Tanpa neovaskularisasi
lebih rame

© FDI2020
Komplikasi DM retinopati
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Abnormalitas kornea
• Glaucoma
• Neovaskularisasi iris
• Katarak
• Neuropati
• Kebutaan

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. HT Retinopati non - proliferatif


C. Age-related macular degeneration
D. HT Retinopati proliferatif
E. NP DM Retinopati → tidak ada neovaskularisasi

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis yang tepat adalah...

A. Proliferatif DM Retinopati

© FDI2020
73
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Pasien 45 tahun datang dengan keluhan pandangan kabur pada mata kiri secara
mendadak sejak 2 jam yang lalu. Keluhan disertai mata merah, dan nyeri dibelakang mata.
Pada pemeriksaan didapatkan VOD 6/6 VOS 3/60 dengan TIO 33 mmHg, bilik mata depan
dangkal, edema kornea (+), dan konjungtiva hiperemi. Apakah diagnosis yang tepat pada
pasien ini?

A. OS glaucoma sekunder
B. OS glaucoma kronis sudut terbuka
C. OS glaucoma akut sudut tertutup
D. OS glaucoma akut sudut terbuka
E. OS glaucoma kronis sudut tertutup

© FDI2020
C. OS glaucoma akut sudut tertutup
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan pandangan kabur pada mata kiri secara
mendadak sejak 2 jam yang lalu
• Keluhan disertai mata merah, dan nyeri dibelakang mata
• VOS 3/60 dengan TIO 33mmHg, bilik mata depan
dangkal, edema kornea (+), dan konjungtiva hiperemi

Diagnosis pada pasien ini adalah...

© FDI2020
GLAUKOMA
GLAUKOMA AKUT
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

GLAUKOMA AKUT

-GEJALA : -GEJALA :
Pandangan kabur mendadak, • Penurunan lapang pandang
Nyeri belakang mata, progresif,
Nyeri kepala •Berjalan sering nabrak (seperti
Mata merah, muntah melihat terowongan),
• Nyeri kepala
- PEMERIKAAN : •Mata merah, muntah
Cilliar injeksi, Perikorneal injeksi
Edema Kornea - PEMERIKAAN :
Bilik mata depan dangkal / dalam TIO bisa meningkat / normal
TIO meningkat C/D ration >0,5
C/D ratio >0,5 pupil cupping

- TERAPI : - TERAPI :
• acetazolamid HCl 500mg (loading • timolol 0,5% (menurunkan produksi
dose), dilanjutkan 4x250mg/hari humor aquos secara perlahan)
• timolol 0,5%,pilkarpin 2% topikal • latanoprost (untuk melancarkan
• simptomatik pembuangan humor aquos)
© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. OS glaucoma sekunder
B. OS glaucoma kronis sudut terbuka
C. OS glaucoma akut sudut terbuka
D. OS glaucoma kronis sudut tertutup

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada pasien ini adalah...

C. OS glaucoma akut sudut


tertutup

© FDI2020
74
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Pasien 45 tahun datang dengan keluhan pandangan kabur pada mata kiri secara
mendadak sejak 2 jam yang lalu. Keluhan disertai mata merah, dan nyeri dibelakang mata.
Pada pemeriksaan didapatkan VOD 6/6 VOS 3/60 dengan TIO 33mmHg, bilik mata depan
dangkal, edema kornea (+), dan konjungtiva hiperemi. Patofisiologi yang tepat adalah ...

A. Terjadi penurunan produksi humor aquos


B. Terjadi penyumbatan ditrabekular meshwork sehingga tidak bisa membuang
C. Iris bombans sehingga BMD menyempit dan menggangu pembuangan humor aquos
D. Tidak terbentuknya trabecular meshwork
E. Iris bombans dan terjadi penyumbatan ditrabekular meshwork

© FDI2020
C. Iris bombans sehingga BMD menyempit
dan menggangu pembuangan humor aquos
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan pandangan kabur pada mata kiri secara
mendadak sejak 2 jam yang lalu
• Keluhan disertai mata merah, dan nyeri dibelakang mata
• VOS 3/60 dengan TIO 33mmHg, bilik mata depan
dangkal, edema kornea (+), dan konjungtiva hiperemi
• Diagnosis : OS glaukoma akut sudut tertutup

Patofisiologi yang tepat adalah ...


© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Terjadi penurunan produksi humor aquos


B. Terjadi penyumbatan ditrabekular meshwork
sehingga tidak bisa membuang → glaukoma sudut
tertutup
D. Tidak terbentuknya trabecular meshwork
E. Iris bombans dan terjadi penyumbatan
ditrabekular meshwork

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, patofisiologi yang tepat adalah ...


C. Iris bombans sehingga BMD
menyempit dan menggangu
pembuangan humor aquos

© FDI2020
75
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang bayi laki-laki 2 bulan datang karena kedua mata tampak hitam penuh hampir tidak
kelihatan bagian putih mata. Pada pemeriksaan ukuran kornea 14 mm dan TIO 35 mmHg.
Apakah faktor risiko yang tepat pada pasien ini?

A. Infeksi staphylococcus
B. Infeksi TORCH
C. Infeksi tetanus
D. Infeksi CMV
E. Infeksi rubella

© FDI2020
B. Infeksi TORCH
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Seorang bayi laki-laki 2 bulan datang karena anaknya
mengeluarkan air mata
• Bagian hitam mata sudah tidak tampak dan hanya
bagian keruh kornea yang tampak. Pada pemeriksaan
ukuran kornea 14 mm dan TIO 35 mmHg
• Diagnosis : glaukoma kongenital

Faktor risiko yang tepat pada pasien ini adalah ...

© FDI2020
Glaukoma kongenital
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Gejala dan tanda :


- photofobia / silau
- epifora / berair
- bola mata membesar / buphthalmos
- megalo kornea
- TIO meningkat

• Faktor resiko :
infeksi TORCH saat kehamilan

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Infeksi staphylococcus
C.Infeksi tetanus
D. Infeksi CMV
E. Infeksi rubella

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, faktor risiko yang tepat pada pasien ini


adalah ...

B. Infeksi TORCH

© FDI2020
76
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan usia 28 tahun G1P0A0 usia kehamilan 12 minggu datang ke IGD RS
karena keluar sedikit darah dari jalan lahir sejak tadi malam. Pemeriksaan tanda vital
didapatkan tekanan darah 100/60 mmHg, denyut nadi 88 x/menit, RR 18 x/menit, suhu
36,5oC. Pemeriksaan dalam didapatkan serviks tertutup, jaringan (-), nyeri goyang portio (-),
flex (+). Apakah tatalaksana yang tepat pada kasus ini?
a. Tunggu pengeluaran hasil konsepsi spontan
b. AVM
c. Drip oksitosin
d. Kuretase
e. Konservatif

© FDI2020
E. Konservatif
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Perempuan usia 28 tahun G1P0A0 UK 12 minggu datang
ke IGD RS
• Keluar sedikit darah dari jalan lahir sejak tadi malam
• Pemeriksaan dalam: serviks tertutup, jaringan (-), nyeri
goyang portio (-), flex (+)

Apakah tatalaksana yang tepat pada kasus ini?


© FDI2020
Abortus
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Abortus adalah suatu ancaman atau pengeluaran hasil


konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar kandungan, dengan
usia kehamilan di bawah 20 minggu atau berat janin kurang
dari 500 gram.

Abortus dibagi menjadi:


o Abortus iminens
o Abortus insipiens
o Abortus inkomplit
o Abortus komplit
o Missed abortion

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Abortus
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

ABORTUS PERDARAHA CERVIX KONSEPSI TINGGI TATALAKSANA


N FUNDUS
IMMINENS FLEX TERTUTUP - SESUAI Konservatif

INSIPIENS FLUX TERBUKA - SESUAI Evakuasi isi uterus

INKOMPLIT FLUX TERBUKA + TIDAK


(SEBAGIAN) SESUAI

KOMPLIT FLUX TERBUKA/ + TIDAK Observasi


TERTUTUP (SELURUH) SESUAI
MISSED +/- TERBUKA/ > 8 MINGGU MENGECIL Evakuasi isi uterus
ABORTION TERTUTUP

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Abortus
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

ABORTUS TATALAKSANA
INSIPIENS • UK < 16 minggu: gunakan jari atau forceps cincin, bila perdarahan hebat →
AVM atau kuret
• UK > 16 minggu: infus 40 IU oksitosin dalam 1 liter NaCl 0,9% atau RL 40 tpm

INKOMPLIT • UK < 16 minggu: AVM atau kuret


• UK > 16 minggu: tunggu pengeluaran hasil konsepsi spontan atau dengan
AVM

MISSED ABORTION • UK < 12 minggu : AVM atau kuret


• UK > 12 - < 16 minggu : pastikan cervix tetbuka → kuret
• UK > 16 minggu : pematangan cervix (infus oksitosin 20 unit dalam 500 cc NaCl
0,9% atau RL → 40 tpm

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. Tunggu pengeluaran hasil konsepsi spontan →


tidak tepat (untuk inkomplit UK > 16 minggu)
b. AVM → tidak tepat (untuk insipiens atau
inkomplit atau missed abortion)
c. Drip oksitosin → tidak tepat (untuk insipiens dan
missed abortion UK > 16 minggu)
d. Kuretase → tidak tepat (untuk insipiens atau
inkomplit atau missed abortion)

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tatalaksana yang tepat pada kasus ini


adalah...

E. Konservatif

© FDI2020
77
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan usia 35 tahun datang ke RS dengan keluhan nyeri di daerah kemaluan.
Keluhan sudah dirasakan sejak 5 hari yang lalu. Pemeriksaan tanda vital didapatkan
tekanan darah 120/70 mmHg, denyut nadi 84 x/menit, frekuensi nafas 18 x/menit, suhu
37,2oC. Pemeriksaan genetalia didapatkan benjolan pada labium mayor sinistra diameter ±
4 cm, eritema, konsistensi licin, permukaan rata, mobile, nyeri (+), fluktuasi (+). Apakah
tatalaksana yang tepat pada kasus ini?
a. Antibiotik
b. Insisi
c. Eksisi
d. Ekstirpasi
e. Marsupialisasi

© FDI2020
E. Marsupialisasi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Perempuan usia 35 tahun
• Nyeri di daerah kemaluan
• Benjolan pada labium mayor sinistra diameter ± 4 cm,
eritema, konsistensi licin, permukaan rata, mobile, nyeri
(+), fluktuasi (+)

Apakah tatalaksana yang tepat pada kasus ini?


© FDI2020
Kista Bartholin
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi Kista berukuran relatif besar yang paling sering dijumpai. Kelenjar bartholini terletak
pada 1/3 posterior dari setiap labium mayus dan muara dari duktus sekretorius
dari kelenjar ini, berada tepat di depan (eksternal) himen pada posisi jam 4 dan 8
Etiologi • Infeksi (terutama nisereria gonore, dan kadang streptokok & stafilokok)
• Trauma → sumbatan saluran eksresi kelenjar bartholin
• Bila terjadi pascamenopause → curiga keganasan
Gambaran klinis Bila disertai infeksi: nyeri sentuh, dispareunia dan demam
• Pada tahap supuratif: dinding kista berwarna kemerahan, tegang, dan nyeri.
• Tahap eksudatif: di mana sudah terjadi abses, maka rasa nyeri dan
ketegangan dinding kista menjadi sedikit berkurang disertai dengan penipisan
dinding di area yang lebih putih dari sekitarnya.
Terapi • Insisi dinding kista dan drainase cairan kista atau abses, yang disebut dengan
prosedur MARSUPIALISASI.
• Berikan juga antibiotika untuk mikro-organisme yang sesuai dengan hasil
pemeriksaan apus atau kultur bakteri.

Sarwono, 2011 © FDI2020


Kista Gartner
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi • Kista ini berasal dari sisa kanalis Wolfii (disebut juga Duktus Gartner) yang
berjalan di sepanjang permukaan anterior dan bagian atas vagina.
• Diameter relatif kecil (tidak ada penonjolan) hingga besar mendorong
dinding vagina ke arah tengah lumen atau malahan dapat memenuhi
lumen dan mencapai introitus vagina
Gejala klinis • Lokasi utama: bagian anterolateral puncak vagina
• Palpasi: bersifat kistik, dilapisi oleh dinding translusen tipis yang tersusun
dari epitel kuboid atau kolumner, baik dengan atau tanpa silia dan
kadang-kadang tersusun dalam beberapa lapisan (stratified)
Tatalaksana Insisi dinding anterolateral vagina dan eksisi untuk mengeluarkan kista dari
sisa kanalis Wolfii ini

Sarwono, 2011 © FDI2020


Kista Nabothi (Kista Retensi)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi • Epitel kelenjar endoserviks tersusun dari jenis kolumner tinggi yang
sangat rentan terhadap infeksi atau epidermidisasi skuamosa
• Infeksi/restrukturisasi endoserviks → metaplasia skuamosa → muara
kelenjar endoserviks akan tertutup → terbentuk kantong kista
• Ukuran: mikro hingga makro
Gambaran • Tidak menimbulkan gangguan sehingga penderita juga tidak
klinis pernah mengeluhkan sesuatu terkait dengan adanya kista ini.
• Inspekulo: kista nabothi terlihat sebagai penonjolan kistik di area
endoserviks dengan batas yang relatif tegas dan berwarna lebih
muda dari jaringan di sekitarnya
• Pembuluh darah di mukosa endoserviks (di atas kista) meniadi
terlihat lebih nyata karena pembuluh darah berwarna merah
menjadi kontras di atas dasar yang berwarna putih kekuningan
• Yang berada pada pars vaginalis endoserviks menunjukkan adanya
epitel kolumner yang ektopik dan kemudian mengalami metaplasia
skuamosa
Tatalaksana Tidak diperlukan terapi khusus untuk kista Nabothi

Sarwono, 2011 © FDI2020


Polip Serviks
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi Lesi atau tumor padat serviks yang paling sering dijumpai. Tumor ini merupakan
penjuluran dari bagian endoserviks atau intramukosal serviks dengan variasi
eksternal atau regio vaginal serviks.
Gambaran klinis • Polip serviks bervariasi dari tunggal hingga multipel, berwarna merah terang,
rapuh, dan strukturnya menyerupai spons
• Penjuluran berwarna merah terang yang teriepit atau keluar dari ostium serviks
• Panjang tangkai polip juga bervariasi dari ukuran di bawah 1 cm (protrusi melalui
ostium serviks) hingga mencapai beberapa sentimeter sehingga memungkinkan
ujung distal polip mencapai atau keluar dari introitus vagina
• Bila polip serviks berasal dari ektoserviks maka warna polip menjadi lebih pucat
dan strukturnya lebih kenyal dari polip endoserviks
• Tidak jarang, ujung polip mengalami nekrotik atau ulserasi sehingga dapat
menimbuikan perdarahan terutama sekali pascasanggama
• Bertangkai, dengan panjang tangkai < 1 cm hingga beberapa cm

Sarwono, 2011 © FDI2020


Polip Serviks
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Histopatologi • Sama dengan jaringan asalnya, permukaan polip tersusun dari selapis epitel
kolumner yang tinggi (seperti halnya endoserviks), epitel kelenjar serviks, dan
stroma jaringan ikat longgar yang diinfiltrasi oleh sel bulat dan edema
• Epitel endoserviks pada polip seringkali mengalami metaplasia skuamosa dan
serbukan sel radang sehingga menyerupai degenerasi ganas
Tatalaksana • Ekstirpasi

Sarwono, 2011 © FDI2020


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. Antibiotik → kurang tepat (abses harus


dikeluarkan dahulu)
b. Insisi → kurang tepat (insisi + drainase abses)
c. Eksisi → tidak tepat
d. Ekstirpasi → tidak tepat (tatalaksana polip)

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tatalaksana yang tepat pada kasus ini


adalah ....

E. Marsupialisasi

© FDI2020
78
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan usia 27 tahun G1P0A0 usia kehamilan 38 minggu datang ke IGD
Puskesmas karena nyeri perut dan keluar lendir darah dari jalan lahir. Saat dilakukan
pemeriksaan dalam didapatkan pembukaan lengkap, akhirnya dipimpin untuk persalinan
pervaginam. Setelah bayi dan plasenta dilahirkan terjadi perdarahan terus menerus dari
jalan lahir. BBL 3000 gram. Pada pemeriksaan fisik pasca melahirkan didapatkanTD 130/80,
nadi 105 x/menit, rr 20 x/menit, suhu 36,8 C Saat dilakukan pemeriksaan genetalia ditemukan
adanya robekan jalan lahir mencapai otot perinei transversal. Apakah diagnosis pada
pasien ini?
a. Ruptur perineum grade 2
b. Ruptur perineum grade 2A
c. Ruptur perineum grade 2B
d. Ruptur perineum grade 3A
e. Ruptur perineum grade 3B

© FDI2020
A. Ruptur Perineum Grade 2
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Perempuan usia 27 tahun G1P0A0 UK 38 minggu datang
ke IGD puskesmas
• Pembukaan lengkap, akhirnya dipimpin untuk persalinan
pervaginam
• Pemeriksaan genetalia: robekan jalan lahir mencapai
otot perinei transversal

Apakah diagnosis pada pasien ini?


© FDI2020
Robekan Jalan Lahir
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Derajat Robekan Jalan


Lahir

Derajat I Derajat II Derajat III Derajat IV

Laserasi epitel Sebatas Musculus


perinei Kerusakan pada Sampai sfingter
vagina atau otot sfingter ani ani externa dan
laserasi pada kulit transversal, tidak
melibatkan a. < 50% sfingter ani interna hingga
perineum saja mukosa rektum
sfingter ani externa
b. > 50% sfingter ani
externa
c. Sfingter ani
Kemenkes RI, 2013 externa dan interna © FDI2020
Tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tidak perlu dilakukan


Derajat 1 penjahitan

Ruptur Perlu dilakukan


Derajat 2
Perineum penjahitan

Derajat 3 RUJUK, untuk ditangani oleh dokter speisalis


dan 4 (harus dilakukan di kamar operasi)

IDI, 2017 © FDI2020


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

b. Ruptur perineum grade 2A → tidak ada


c. Ruptur perineum grade 2B → tidak ada
d. Ruptur perineum grade 3A → < 50% sfingter ani
externa
e. Ruptur perineum grade 3B → > 50% sfingter ani
externa

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada pasien ini adalah...

A. Ruptur Perineum Grade 2

© FDI2020
79
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita usia 38 tahun G4P2A1 usia kehamilan 12 minggu dibawa ke IGD RS karena
nyeri perut hebat sejak 3 jam yang lalu. Pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah
100/60 mmHg, denyut nadi 88 x/menit, RR 18 x/menit, suhu 36,8oC. Pemeriksaan dalam
didapatkan serviks terbuka, jaringan (-), perdarahan (+). Apakah tatalaksana yang tepat
untuk kasus ini?
a. Konservatif
b. Drip oksitosin
c. Evakuasi janin dengan forcep
d. Evakuasi janin dengan vakum
e. Kuretase

© FDI2020
B. Drip Oksitosin
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Wanita usia 38 tahun G4P2A1 UK 12 minggu dibawa ke
IGD RS
• Nyeri perut hebat sejak 3 jam yang lalu
• Pemeriksaan dalam: serviks terbuka, jaringan (-),
perdarahan (+)

Apakah tatalaksana yang tepat untuk kasus ini?


© FDI2020
Abortus
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Abortus adalah suatu ancaman atau pengeluaran hasil


konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar kandungan, dengan
usia kehamilan di bawah 20 minggu atau berat janin kurang
dari 500 gram.

Abortus dibagi menjadi:


o Abortus iminens
o Abortus insipiens
o Abortus inkomplit
o Abortus komplit
o Missed abortion

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Abortus
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

ABORTUS PERDARAHA CERVIX KONSEPSI TINGGI TATALAKSANA


N FUNDUS
IMMINENS FLEX TERTUTUP - SESUAI Konservatif

INSIPIENS FLUX TERBUKA - SESUAI Evakuasi isi uterus

INKOMPLIT FLUX TERBUKA + TIDAK


(SEBAGIAN) SESUAI

KOMPLIT FLUX TERBUKA/ + TIDAK Observasi


TERTUTUP (SELURUH) SESUAI
MISSED +/- TERBUKA/ > 8 MINGGU MENGECIL Evakuasi isi uterus
ABORTION TERTUTUP

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Abortus
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

ABORTUS TATALAKSANA

INSIPIENS • UK < 16 minggu: gunakan jari atau forceps cincin, bila perdarahan hebat →
AVM atau kuret
• UK > 16 minggu: infus 40 IU oksitosin dalam 1 liter NaCl 0,9% atau RL 40 tpm

INKOMPLIT • UK < 16 minggu: AVM atau kuret


• UK > 16 minggu: tunggu pengeluaran hasil konsepsi spontan atau dengan
AVM

MISSED ABORTION • UK < 12 minggu : AVM atau kuret


• UK > 12 - < 16 minggu : pastikan cervix tetbuka → kuret
• UK > 16 minggu : pematangan cervix (infus oksitosin 20 unit dalam 500 cc NaCl
0,9% atau RL → 40 tpm

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. Konservatif → tidak tepat (tatalaksana abortus


imminens)
c. Evakuasi janin dengan forcep → tidak tepat
(tatalaksana abortus insipiens UK < 16 minggu
tanpa perdarahan hebat)
d. Evakuasi janin dengan vakum → tidak tepat
e. Kuretase → tidak tepat (tatalaksana abortus
insipiens UK < 16 minggu dengan perdarahan
hebat)

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tatalaksana yang tepat untuk kasus ini


adalah...

B. Drip Oksitosin

© FDI2020
80
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan usia 27 tahun G4P1A2 usia kehamilan 37 minggu dibawa ke IGD RS
karena perdarahan dari jalan lahir disertai nyeri perut hebat. Sebelumnya ibu memiliki
Riwayat tekanan darah tinggi terkontrol, dan Riwayat anak ketiga lahir secara SC.
Pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah 90/60 mmHg, nadi 100 x/menit, frekuensi
nafas 20 x/menit, suhu 36,5oC. DJJ 169 x/menit. Pemeriksaan inspekulo didapatkan serviks
terbuka 3 cm, perdarahan aktif, darah berwarna kehitaman. Apakah tatalaksana yang
tepat untuk pasien ini?
a. Drip Oksitosin
b. Persalinan pervaginam
c. Ekstraksi vakum
d. SC
e. Rujuk

© FDI2020
D. SC
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Perempuan usia 27 tahun G4P1A2 UK 37 minggu dibawa ke IGD RS
• Perdarahan dari jalan lahir
• Nyeri perut hebat
• Riwayat HT dan SC pada anak ketiga
• DJJ 169 x/menit
• Pemeriksaan inspekulo: serviks terbuka 3 cm, perdarahan aktif,
darah berwarna kehitaman

Apakah tatalaksana yang tepat untuk pasien ini?

© FDI2020
Solusio Plasenta
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi
Terlepasnya plasenta dari tempat implantasinya

Faktor Predisposisi Diagnosis


❑ Hipertensi ❑ Perdarahan nyeri intermiten atau menetap
❑ Versi Luar ❑ Warna darah kehitaman dan cair, tetapi mungkin
❑ Trauma abdomen ada bekuan jika solusio relatif baru
❑ Hidramnion ❑ Syok tidak sesuai dengan jumlah darah keluar
❑ Gemeli (tersembunyi)
❑ Defisiensi besi ❑ Anemia berat
❑ Gawat janin atau hilangnya denyut jantung janin
❑ Uterus tegang terus menerus dan nyeri

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Solusio Plasenta
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tatalaksana
➢ Jika terjadi perdarahan hebat (nyata atau tersembunyi) dengan tanda-tanda awal syok pada ibu, lakukan
persalinan segera:
• Jika pembukaan servix lengkap, lakukan persalinan dengan ekstraksi vakum
• Jika pembukaan servix belum lengkap, lakukan persalinan dengan SC

➢ Jika perdarahan ringan atau sedang dan belum terdapat tanda-tanda syok, tindakan bergantung pada
DJJ:
• DJJ normal → SC
• DJJ tidak terdengar namun nadi dan TD ibu normal → pertimbangkan pervaginam
• DJJ tidak terdengar dan nadi serta TD ibu bermasalah, pecahkan ketuban dengan kokher:
o Jika kontraksi jelek, perbaiki dengan pemberian oksitosin
o Jika servix kenyal, tebal, dan tertutup → SC
o DJJ abnormal ( < 100 atau > 180 x/menit) lakukan persalinan pervaginam segera atau SC bila
pervaginam tidak memungkinkan
Note: kasus ini tidak boleh ditatalaksana di FASKES dasar, harus dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih
lengkap. Tatalaksana di atas hanya boleh dilakukan di FASKES yang lengkap !!

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. Drip Oksitosin → tidak tepat


b. Persalinan pervaginam → tidak tepat
c. Ekstraksi vakum → tidak tepat
e. Rujuk → tidak tepat (bila berada di Faskes I)

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tatalaksana yang tepat untuk pasien


ini adalah....

D. SC

© FDI2020
81
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita usia 32 tahun G3P1A1, usia kehamilan 37 minggu dibawa ke UGD Puskesmas
karena nyeri perut dan keluar cairan dari jalan lahir. Pemeriksaan dalam didapatkan
pembukaan lengkap. Kemudian dipimpin untuk bersalin. Bayi lahir dengan BBL 3700 gram.
Plasenta lahir lengkap. Terdapat robekan jalan lahir mencapai 2/3 sfingter ani eksterna.
Apakah tatalaksana yang tepat pada kasus ini?
a. Penjahitan perineum
b. Penjahitan perineum oleh spesialis
c. Penjahitan perineum di ruang operasi
d. Rujuk
e. Tidak perlu dilakukan penjahitan perineum

© FDI2020
D. Rujuk
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Wanita usia 32 tahun G3P1A1 UK 37 minggu dibawa ke
UGD Puskesmas
• Bayi lahir dengan BBL 3700 gram
• Terdapat robekan jalan lahir mencapai 2/3 sfingter ani
eksterna

Apakah tatalaksana yang tepat pada kasus ini?


© FDI2020
Robekan Jalan Lahir
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Derajat Robekan Jalan Lahir

Derajat I Derajat II Derajat III Derajat IV

Laserasi epitel vagina Sebatas Musculus


perinei transversal, Kerusakan pada otot Sampai sfingter ani
atau laserasi pada kulit sfingter ani externa dan interna
perineum saja tidak melibatkan
sfingter ani a. < 50% sfingter ani hingga mukosa rektum
externa
b. > 50% sfingter ani
externa
c. Sfingter ani externa
dan interna
Kemenkes RI, 2013 © FDI2020
Tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tidak perlu dilakukan


Derajat 1 penjahitan

Ruptur Perlu dilakukan


Derajat 2
Perineum penjahitan
RUJUK, untuk ditangani oleh dokter
Derajat 3 speisalis
dan 4 (harus dilakukan di kamar operasi)

IDI, 2017 © FDI2020


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. Penjahitan perineum → tidak tepat (dilakukan


pada ruptur perineum > derajat 1 )
b. Penjahitan perineum oleh spesialis → tidak tepat
(dilakukan pada ruptur perineum derajat 3 dan
4)
c. Penjahitan perineum di ruang operasi → tidak
tepat (dilakukan pada ruptur perineum derajat 3
dan 4)
e. Tidak perlu dilakukan penjahitan perineum →
tidak tepat (bila ruptur perineum derajat 1)

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tatalaksana yang tepat pada kasus ini


adalah...

D. Rujuk

© FDI2020
82
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita usia 27 tahun P2A0 datang ke RS untuk kontrol. Pasien post melahirkan 1
minggu yang lalu secara pervaginam dengan BBL 3300 gram. Riwayat persalinan lama
karena CPD. Pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah 120/70 mmHg, Nadi 84
x/menit, RR 20 x/menit, dan suhu 36,5oC. Pemeriksaan fisik, lokia (+), TFU setinggi mid simfisis -
umbilikus. Kapankah TFU pasien menjadi normal kembali?
a. 2 minggu post partum
b. 4 minggu post partum
c. 6 minggu post partum
d. 8 minggu post partum
e. 48 jam post partum

© FDI2020
D. 8 minggu
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Wanita usia 27 tahun P2A0 datang ke RS untuk kontrol
• Post melahirkan 1 minggu yang lalu
• Pemeriksaan fisik, lokia (+), TFU setinggi mid simfisis –
umbilikus

Kapankah TFU pasien menjadi normal kembali?

© FDI2020
Involusio Uteri
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Involusio Tinggi Fundus


Sesaat setelah kala II Setinggi umbilikus
Sesaat setelah kala II 2 jari bawah umbilikus
1 minggu Mid simfisis – umbilikus
2 minggu Di bawah simfisis
6 minggu Mengecil hampir normal
8 minggu Normal

Sarwono, 2008 © FDI2020


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. 2 minggu post partum → tidak tepat (di bawah


simfisis)
b. 4 minggu post partum → tidak tepat (di bawah
simfisis)
c. 6 minggu post partum → tidak tepat (hampir
normal)
e. 48 jam post partum → tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, TFU pasien menjadi normal kembali


pada...

D. 8 minggu post partum

© FDI2020
83
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan usia 23 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan nyeri pada
payudara kiri disertai demam. Pasien post melahirkan 2 minggu yang lalu. Pemeriksaan
tanda vital didapatkan tekanan darah 120/70 mmHg, nadi 80 x/menit, frekuensi nafas 18
x/menit, dan suhu 38,1oC. Pemeriksaan payudara kiri didapatkan odem (+), eritema (+),
teraba keras, nyeri tekan (+), fluktuasi (-). Payudara kiri normal. Apakah tatalaksana yang
tepat pada kasus ini?
a. Antibiotik
b. Antibiotik + analgetik
c. Kompres payudara dengan air hangat
d. Insisi drainase abses
e. Stop ASI sementara

© FDI2020
B. Antibiotik + Analgetik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Perempuan usia 23 tahun
• Nyeri pada payudara kiri disertai demam
• Pasien post melahirkan 2 minggu yang lalu
• Suhu 38,1 C
• Pemeriksaan payudara kiri: odem (+), eritema (+), teraba
keras, nyeri tekan (+), fluktuasi (-)

Apakah tatalaksana yang tepat pada kasus ini?


© FDI2020
Kelainan Payudara Saat Nifas
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Bendungan Air Susu


(zogstuwing, breast Mastitis Galaktokel
engorgetment)

Sarwono, 2008 © FDI2020


Bendungan Air Susu
(zogstuwing, breast engorgetment)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi Bendungan air susu dapat terjadi pada hari ke-2 atau ke-3 ketika payudara telah memproduksi air
susu. Bendungan disebabkan oleh pengeluaran air susu yang tidak lancar, karena bayi tidak cukup
sering menyusu, produksi meningkat, terlambat menyusukan, hubungan dengan bayi (bonding)
kurang baik, dan dapat pula karena adanya pembatasan waktu menyusui
Gejala • Pembengkakan payudara bilateral
• Palpasi teraba keras
• Kadang terasa nyeri
• Peningkatan suhu badan ibu
• Tidak terdapat tanda-tanda kemerahan dan demam
Tatalaksana • Pemakaian kutang untuk menyangga payudara
• Pemberian analgetika
• Dianjurkan menyusui segera dan lebih sering
• Kompres hangat
• Air susu dikeluarkan dengan pompa dan dilakukan pemijatan (masase) serta perawatan
payudara
• Kalau perlu diberi supresi laktasi untuk sementara (2 - 3 hari) agar bendungan terkurangi dan
memungkinkan air susu dikeluarkan dengan pijatan

Sarwono, 2008 © FDI2020


Mastitis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi Infeksi dan peradangan parenkim kelenjar payudara


Gejala • Demam yang disertai menggigil, mialgia, nyeri, dan takikardia.
• Payudara membengkak, mengeras, lebih hangat, kemerahan dengan
batas tegas, dan disertai rasa sangat nyeri.
• Dapat berkembang menjadi ABSES (fluktuasi +, nyeri dan eritema).
Tatalaksana • Tetap laktasi dan pengosongan payudara.
• Antibiotik (penisilin tahan penisilinase (dikloksasilin) atau sefalosporin),
bila alergi penisilin berikan eritromisin atau sulfa-.
• Bed-rest, pemberian cairan yang cukup, antinyeri dan antiinflamasi.
• Untuk ABSES → insisi drainase.

Sarwono, 2008 © FDI2020


Galaktokel
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Walaupun jarang dapat terjadi sumbatan


saluran oleh air susu yang membeku.
• Air susu terkumpul pada satu lobus atau lebih
dan dapat menyebabkan timbulnya massa
kistik.
• Massa tersebut bisa hilang secara spontan
atau memerlukan aspirasi.

Sarwono, 2008 © FDI2020


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. Antibiotik → kurang tepat (perlu analgetik untuk


mengatasi symptom)
c. Kompres payudara dengan air hangat → tidak
tepat (tatalaksana untuk bendungan payudara)
d. Insisi drainase abses → tidak tepat (tatalaksana
abses mammae)
e. Stop ASI sementara → tidak tepat (ASI harus
dikeluarkan)

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tatalaksana yang tepat pada kasus ini


adalah....

B. Antibiotik + Analgetik

© FDI2020
84
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita usia 29 tahun, G3P2A0, usia kehamilan 33 minggu datang ke RS untuk
kontrol kehamilan. Pasien mengatakan sering keluar flex sejak 2 hari ini, tanpa disertai nyeri
perut. Pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 84 x/menit,
frekuensi nafas 20 x/menit, suhu 36,4oC. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TFU 30 cm, letak
kepala, DJJ 147 x/menit, his (-). Pemeriksaan USG didapatkan tepi plasenta terletak dekat
dengan ostium. Apakah diagnosis yang tepat pada pasien ini?
a. Plasenta previa
b. Plasenta previa letak rendah
c. Plasenta previa marginalis
d. Plasenta previa parsial
e. Plasenta previa totalis

© FDI2020
B. Plasenta previa letak rendah
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Wanita usia 29 tahun, G3P2A0, UK 33 minggu datang ke RS
untuk kontrol kehamilan
• Sering keluar flex sejak 2 hari ini tanpa disertai nyeri perut
• TFU 30 cm, letak kepala, DJJ 147 x/menit, his (-)
• Pemeriksaan USG: tepi plasenta terletak dekat dengan ostium

Apakah diagnosis yang tepat pada pasien ini?

© FDI2020
Plasenta Previa
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Plasenta Previa adalah plasenta yang berimplantasi di atas atau


mendekati ostium servix interna.

Klasifikasi Plasenta Previa


1. Plasenta previa totalis: ostium internal ditutupi seluruhnya oleh
plasenta
2. Plasenta previa parsialis: ostium internal ditutupi sebagian oleh
plasenta
3. Plasenta previa marginalis: tepi plasenta di tepi ostium internal
4. Plasenta previa letak rendah: plasenta berimplantasi di segmen
bawah uterus sehingga tepi plasenta terletak dekat dengan
ostium

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Plasenta Previa
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Faktor Predisposisi Diagnosis


❖ Kehamilan dengan ibu usia ❖ Perdarahan tanpa nyeri, usia kehamilan > 22
lanjut minggu
❖ Multiparitas ❖ Darah segar yang keluar sesuai dengan
❖ Riwayat SC sebelumnya beratnya anemia
❖ Syok
❖ Tidak ada kontraksi uterus
❖ Bagian terendah janin tidak masuk pintu atas
panggul
❖ Kondisi janin normal atau terjadi gawat janin
❖ Penegakkan diagnosis dibantu dengan USG

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Plasenta Previa
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tatalaksana
1. Perbaiki kekurangan cairan/darah Syarat Konservatif:
dengan infus cairan IV NaCl 0,9% atau RL 1. Kehamilan preterm dengan perdarahan
2. Lakukan penilaian jumlah perdarahan sedikit yang kemudian berhenti dengan
3. Jika perdarahan banyak dan atau tanpa pengobatan tokolitik
berlangsung, persiapkan SC tanpa 2. Belum ada tanda inpartu
memperhitungkan usia kehamilan 3. Keadaan umum ibu cukup baik (kadar Hb
4. Jika perdarahan sedikit dan berhenti, dan dbn)
janin hidup tetapi prematur, 4. Janin masih hidup dan kondisi janin baik
pertimbangkan untuk konservatif
Note: TIDAK dianjurkan melakukan PEMERIKSAAN DALAM sebelum tersedia kesiapan untuk
SC. Pemeriksaan inspekulo dilakukan secara hati-hati, untuk menentukan sumber
perdarahan.

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. Plasenta previa → kurang tepat (tidak lengkap)


c. Plasenta previa marginalis → tidak tepat (tepi
plasenta di tepi ostium internal)
d. Plasenta previa parsial → tidak tepat (ostium
internal ditutupi sebagian oleh plasenta)
e. Plasenta previa totalis → tidak tepat (ostium
internal ditutupi seluruhnya oleh plasenta)

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis yang tepat pada pasien ini


adalah....

B. Plasenta previa letak rendah

© FDI2020
85
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita usia 33 tahun G4P2A1 usia kehamilan 33 minggu dibawa ke IGD Puskesmas
karena keluar cairan banyak dari jalan lahir sejak semalam. Pemeriksaan tanda vital
didapatkan tekanan darah 110/70 mmHg, denyut nadi 80 x/menit, frekuensi nafas 18 x/menit
dan suhu 36,4°C. Pemeriksaan fisik didapatkan TFU 28 cm, letak kepala, his (-), DJJ 153
x/menit. Pemeriksaan dalam didapatkan pembukaan serviks 2 cm, ketuban (-) berwarna
jernih. Apakah tatalaksana yang tepat pada pasien ini?
a. Rujuk
b. Drip oksitosin
c. SC
d. Injeksi deksametason 12 mg setiap 24 jam selama 2 hari
e. Injeksi deksametason 6 mg setiap 12 jam selama 2 hari

© FDI2020
A. Rujuk
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Wanita usia 33 tahun G4P2A1 UK 33 minggu dibawa ke
IGD puskesmas
• Keluar cairan banyak dari jalan lahir sejak semalam
• TFU 28 cm, letak kepala, his (-), DJJ 153 x/menit
• Pemeriksaan dalam: pembukaan serviks 2 cm, ketuban (-)
berwarna jernih

Apakah tatalaksana yang tepat pada pasien ini?


© FDI2020
Ketuban Pecah Dini
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Ketuban Pecah Dini (KPD) adalah keadaan pecahnya


selaput ketuban sebelum persalinan atau dimulainya
tanda inpartu.

Faktor Predisposisi
▪ Riwayat KPD pada kehamilan sebelumnya
▪ Infeksi traktus genital
▪ Perdarahan antepartum
▪ Merokok
Kemenkes RI, 2013 © FDI2020
Ketuban Pecah Dini
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Diagnosis
❖ Anamnesis:
Penderita merasa keluar cairan yang banyak secara tiba-tiba
❖ Inspekulo:
Adanya cairan yang keluar dari servix atau menggenang di fornix posterior. Jika tidak ada, gerakkan
sedikit bagian bawah janin atau minta ibu untuk mengedan atau batuk.
❖ Pemeriksaan dalam sebaiknya tidak dilakukan kecuali akan dilakukan penanganan aktif (melahirkan bayi)
karena dapat mengurangi latensi dan meningkatkan kemungkinan infeksi.
❖ Bau cairan ketuban khas
❖ Tes Nitrazin (+):
Kertas lakmus berubah dari merah menjadi biru. Ingat !!! Darah, semen dan infeksi dapat menyebabkan
hasil positif palsu
❖ Gambaran pakis yang terlihat di mikroskop ketika mengamati sekret servikovaginal yang mengering

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Ketuban Pecah Dini
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tatalaksana
Tatalaksana umum Tatalaksana khusus (di RS Rujukan)
• Berikan eritromisin 4 x 250 • ≥ 34 minggu
mg selama 10 hari ✓ lakukan induksi persalinan dengan oksitosin bila tidak
• Segera rujuk ke FASKES yang ada KI
memadai
• 24 – 33 minggu
✓ Bila terdapat amnionitis, abrupsio plasenta dan
kematian janin → persalinan segera
✓ Dexamethasone 6 mg IM tiap 12 jam selama 48 jam
atau Betamethasone 12 mg IM tiap 24 jam selama 48
jam → untuk pematangan paru
✓ Bila paru sudah matang → bayi dilahirkan

• < 24 minggu
✓ Bila terjadi infeksi (korioamnionitis) → lakukan
tatalaksana Korioamnionitis
Kemenkes RI, 2013 © FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

b. Drip oksitosin → tidak tepat (dilakukan di Faskes


lanjutan, bila UK ≥ 34 minggu dan tidak ada KI)
c. SC → tidak tepat
d. Injeksi deksametason 12 mg setiap 24 jam
selama 2 hari → tidak tepat (dosis salah)
e. Injeksi deksametason 6 mg setiap 12 jam selama
2 hari → tidak tepat (dilakukan di Faskes
lanjutan)

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tatalaksana yang tepat pada pasien


ini adalah ....

A. Rujuk

© FDI2020
86
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan usia 28 tahun G2P1A0 usia kehamilan 37 minggu, datang ke UGD
Puskesmas karena panas sejak 2 hari yang lalu. Sejak kemarin keluar cairan berwarna hijau
dan bau dari jalan lahir. Pemeriksaan tanda vital diapatkan tekanan darah 100/60 mmHg,
nadi 110 x/menit, frekuensi nafas 20 x/menit, suhu 39,8oC. Pemeriksaan fisik didapatkan TFU
28 cm, DJJ 173 x/menit. Pemeriksaan dalam didapatkan pembukaan serviks 3 cm, ketuban
(-), cairan ketuban berwarna hijau dan berbau. Apakah tatalaksana yang tepat pada kasus
ini?
a. Rujuk
b. Resusitasi cairan
c. Ampisilin 2 g tiap 6 jam IV
d. Terminasi kehamilan
e. SC

© FDI2020
A. Rujuk
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Perempuan usia 28 tahun G2P1A0 UK 37 minggu, datang ke
UGD Puskesmas
• Panas sejak 2 hari yang lalu, sejak kemarin keluar cairan
berwarna hijau dan bau dari jalan lahir
• Suhu 39,8oC, DJJ 173 x/menit
• Pemeriksaan dalam: pembukaan serviks 3 cm, ketuban (-),
cairan ketuban berwarna hijau dan berbau

Apakah tatalaksana yang tepat pada kasus ini?

© FDI2020
Korioamnionitis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi Infeksi pada korion dan amnion


Faktor Predisposisi • Persalinan prematur
• Persalinan lama
• Ketuban pecah lama
• Pemeriksaan dalam yang dilakukan berulang-ulang
• Adanya bakteri patogen pada traktus genitalia (IMS, BV)
• Alkohol
• Merokok
Diagnosis Diagnosis klinis yang ditegakkan bila ditemukan demam >
38oC dengan 2 atau lebih tanda berikut ini:
• Leukositosis > 15000 sel/mm3
• DJJ > 160 x/menit
• Nadi ibu > 100 x/menit
• Nyeri tekan fundus saat tidak berkontraksi
• Cairan amnion berbau
Kemenkes RI, 2013 © FDI2020
Korioamnionitis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tatalaksana
Tatalaksana umum Tatalaksana khusus
• Rujuk ke RS • Jika terdapat metritis (demam,
• Beri AB kombinasi: ampisilin 2 g IV tiap 6 jam cairan vagina bau), berikan AB
ditambah Gentamisin 5 mg/kgbb IV setiap 24 jam • Jika bayi mengalami sepsis,
• Terminasi kehamilan, nilai servix untuk menentukan lakukan kultur darah dan beri
cara persalinan: AB sesuai selama 7-10 hari
o Jika servix matang → lakukan induksi persalinan
dengan oksitosin
o Jika servix belum matang → matangkan dengan
prostaglandin dan infus oksitosin atau SC
• Jika persalinan dilakukan pervaginam, hentikan AB
setelah persalinan, jika dengan SC, lanjutkan AB dan
tambahkan metronidazol 500 mg IV tiap 8 jam
sampai bebas demam selama 48 jam

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

b. Resusitasi cairan → tidak tepat


c. Ampisilin 2 g tiap 6 jam IV → tidak tepat
(dilakukan di Faskes lanjutan)
d. Terminasi kehamilan → tidak tepat (dilakukan di
Faskes lanjutan)
e. SC → tidak tepat (dilakukan di Faskes lanjutan)

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tatalaksana yang tepat pada kasus ini


adalah...

A. Rujuk

© FDI2020
87
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan usia 27 tahun P1A0 datang ke Puskesmas untuk kontrol. Pasien post
partum 2 minggu yang lalu. Pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah 110/70
mmHg, Nadi 80 x/menit, RR 18 x/menit, dan suhu 36,5oC. Pemeriksaan genetalia didapatkan
lokia (+). Berapakah seharusnya tinggi fundus uteri normal pada pasien ini?
a. Setinggi umbilikus
b. 2 jari di bawah umbilikus
c. 2 jari di atas simfisis
d. Di bawah simfisis
e. Normal

© FDI2020
D. Dibawah simfisis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Perempuan usia 27 tahun P1A0
• Post partum 2 minggu yang lalu

Berapakah seharusnya tinggi fundus uteri normal pada


pasien ini?

© FDI2020
Involusio Uteri
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Involusio Tinggi Fundus


Sesaat setelah kala II Setinggi umbilikus
Sesaat setelah kala II 2 jari bawah umbilikus
1 minggu Mid simfisis – umbilikus
2 minggu Di bawah simfisis
6 minggu Mengecil hampir normal
8 minggu Normal

Sarwono, 2008 © FDI2020


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. Setinggi umbilikus → tidak tepat (sesaat setelah


kala II)
b. 2 jari di bawah umbilikus → kurang tepat, TFU ini
biasanya sesaat setelah kala II
c. 2 jari di atas simfisis → tidak tepat (1 minggu post
partum)
e. Normal → tidak tepat (8 minggu post partum)

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, seharusnya tinggi fundus uteri normal


pada pasien ini adalah ...

D. Dibawah simfisis

© FDI2020
88
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita usia 42 tahun P5A0 dirujuk ke IGD RS karena perdarahan post partum.
Plasenta lahir lengkap. Robekan jalan lahir sebatas kulit perineum. Pemeriksaan tanda vital
didapatkan tekanan darah 90/60 mmHg, nadi 110 x/menit, frekuensi nafas 20 x/menit, suhu
36,5oC. Pemeriksaan abdomen didapatkan TFU setinggi pusat dan kontraksi lembek. Apakah
diagnosis yang tepat pada kasus tersebut?
a. Ruptur perineum grade 3B
b. Ruptur perineum grade 3A
c. Retensio plasenta
d. Atonia uteri
e. Ruptur uteri

© FDI2020
D. Atonia Uteri
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Wanita usia 42 tahun P5A0 dirujuk ke IGD RS karena
perdarahan post partum
• Plasenta lahir lengkap
• Robekan jalan lahir sebatas kulit perineum
• TFU setinggi pusat dan kontraksi lembek

Apakah diagnosis yang tepat pada kasus tersebut?

© FDI2020
Atonia Uteri
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi Keadaan lemahnya tonus/kontraksi rahim yang menyebabkan uterus


tidak mampu menutup perdarahan terbuka dari tempat implantasi
plasenta setelah bayi dan plasenta lahir
Faktor • Regangan rahim berlebihan karena kehamilan gemeli, polihidramnion,
predisposisi atau anak terlalu besar
• Kelelahan karena persalinan lama atau persalinan kasep
• Kehamilan grande-multipara
• Ibu dengan keadaan umum yang jelek, anemis, atau menderita
penyakit menahun
• Mioma uteri yang mengganggu kontraksi rahim
• Infeksi intrauterin (korioamnionitis)
• Ada riwayat pernah atonia uteri sebelumnya
Diagnosis Bila setelah bayi dan plasenta lahir ternyata perdarahan masih aktif dan
banyak, bergumpal dan pada palpasi didapatkan fundus uteri masih
setinggi pusat atau lebih dengan kontraksi yang lembek

Sarwono, 2008 © FDI2020


Atonia Uteri
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tatalaksana
• Sikap Trendelenburg, memasang venous line, dan memberikan oksigen
• Sekaligus merangsang kontraksi uterus dengan cara:
✓ Masase fundus uteri dan merangsang puting susu.
✓ Pemberian oksitosin dan turunan ergot secara IM, IV atau SC
✓ Memberikan derivat prostaglandin F2α (carboprost trometbamine), ES: diare, hipertensi,
mual munrah, febris, dan takikardia
✓ Pemberian misoprostol 800 - 1.000 ug per-rektal
✓ Kompresi bimanual eksternal dan/atau internal
✓ Kompresi aorta abdominalis
✓ Pemasangan "tampon kondom", kondom dalam kalum uteri disambung dengan
kateter, difiksasi dengan karet gelang dan diisi cairan infus 200 ml yang akan
mengurangi perdarahan dan menghindari tindakan operatif (tindakan memasang
tampon kasa utero-vaginal tidak dianjurkan dan hanya bersifat temporer sebelum
tindakan bedah ke rumah sakit rujukan)

Sarwono, 2008 © FDI2020


Atonia Uteri
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tatalaksana
• Bila semua tindakan itu gagal, maka dipersiapkan untuk dilakukan tindakan operarif
laparotomi dengan pilihan bedah konservatif (mempertahankan uterus) atau melakukan
histerektomi. Alternatifnya berupa:
✓ Ligasi aneria uterina atau arteria ovarika
✓ Operasi ransel B lynch
✓ Histerektomi supravaginal
✓ Histerektomi total abdominal

Sarwono, 2008 © FDI2020


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. Ruptur perineum grade 3B → tidak tepat


b. Ruptur perineum grade 3A → tidak tepat
c. Retensio plasenta → tidak tepat
e. Ruptur uteri → tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis yang tepat pada kasus


tersebut adalah ....

D. Atonia Uteri

© FDI2020
89
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita usia 37 tahun, G3P2A0 usia kehamilan 34 minggu datang ke RS karena nyeri
kepala. Kedua tungkai bengkak sejak 2 hari yang lalu. Riwayat tekanan darah tinggi
sebelum hamil. Pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah 180/100 mmHg, denyut
nadi 110 x/menit, frekuensi nafas 20 x/menit, suhu 36,5oC. Pada pemeriksaan urin lengkap
diperoleh protein +4. Apakah diagnosis pasien tersebut?
a. Hipertensi kronik
b. Preeklamsia ringan
c. Preeklamsia berat
d. Superimposed eklamsia
e. Eklamsia

© FDI2020
D. Superimposed Eklamsia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Wanita usia 37 tahun, G3P2A0 UK 34 minggu
• Nyeri kepala, kedua tungkai bengkak
• Riwayat tekanan darah tinggi sebelum hamil
• TD 180/100 mmhg
• Protein +4

Apakah diagnosis pasien tersebut?

© FDI2020
HIPERTENSI dalam Kehamilan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Hipertensi Kronik • Hipertensi tanpa proteinuria yang timbul dari sebelum


kehamilan dan menetap setelah persalinan (TD ≥ 140/90
mmHg)
• Sudah ada riwayat HT sebelum hamil atau diketahui HT
pada UK < 20 minggu
Hipertensi • Hipertensi tanpa proteinuria yang timbul setelah
Gestasional kehamilan 20 minggu dan menghilang setelah persalinan
(TD ≥ 140/90 mmHg)
• Tidak ada riwayat HT sebelum hamil, TD normal di usia
kehamilan < 12 minggu

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Preeklamsia dan Eklamsia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Preeklamsia ringan • TD ≥ 140/90 mmHg pada UK > 20 minggu


• Proteinuria + 1 atau pemeriksaan protein kuantitatif > 300
mg/24 jam
Preeklamsia Berat • TD > 160/110 mmHg pada UK > 20 minggu
• Proteinuria ≥ +2 atau protein kuantitatif > 5 g/24 jam
• Atau disertai keterlibatan organ lain:
o Trombositopenia (< 100.000 sel/uL), hemolisis
mikroangiopati
o Peningkatan SGOT/SGPT, nyeri abdomen kuadran kanan
atas
o Sakit kepala, skotoma penglihatan
o Pertumbuhan janin terhambat, oligohidramnion
o Edema paru dan/atau gagal jantung kongestif
o Oligouria (< 500 ml/24 jam), kreatinin > 1,2 mg/dL

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Preeklamsia dan Eklamsia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Superimposed • Ibu dengan riwayat HT kronik (sudah ada sebelum UK


preeklamsia pada 20 minggu)
hipertensi kronik • Proteinuria > +1 atau trombosit < 100.000 sel/uL pada UK
> 20 minggu
Eklamsia • Kejang umum dan/atau koma
• Ada tanda dan gejala preeklamsia
• Tidak ada kemungkinan penyebab lain (misal: epilepsi,
perdarahan subarakhnoid, meningitis)

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Preeklamsia dan Eklamsia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tatalaksana
• Bila terjadi kejang, perhatikan Cara pemberian MgSO4
jalan nafas, pernafasan (oksigen) • Berikan dosis awal 4 g MgSO4 sesuai prosedur untuk
dan sirkulasi (cairan IV) mencegah kejang atau kejang berulang
• Berikan MgSO4 secara IV pada • Sambil menunggu rujukan, mulai dosis rumatan 6 g
ibu yang eklamsia dan MgSO4 dalam 6 jam sesuai prosedur
preeklamsia berat
• Pada kondisi dimana MgSO4 tidak
dapat diberikan seluruhnya, Syarat pemberian MgSO4
berikan dosis awal lalu RUJUK ibu • Tersedia Ca Glukonas 10%
ke FASKES yang lebih memadai • Ada refleks patella
• Lakukan intubasi bila kjang • Jumlah urin minimal 0,5 ml/kgbb/jam
berulang → ICU

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Preeklamsia dan Eklamsia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Pemberian MgSO4
Cara pemberian dosis awal Cara pemberian dosis rumatan
• Ambil 4 g larutan MgSO4 (10 ml larutan • Ambil 6 g MgSO4 (15 ml larutan MgSO4 40%)
MgSO4 40%) dan larutkan dengan 10 ml dan larutkan dalam 500 ml RL?RA, lalu
aquades berikan secara IV dengan kecepatan 28 tpm
• Berikan larutan tersebut secara IV pelan selama 6 jam dan diulang 24 jam setelah
selama 20 menit persalinan atau kejang berakhir (bila
• Jika akses IV sulit, berikan masing- eklamsia)
masing 5 g MgSO4 (12,5 ml larutan
MgSO4 40%) IM bokong kanan dan kiri

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. Hipertensi kronik → tidak tepat (Hipertensi tanpa


proteinuria yang timbul dari sebelum kehamilan
dan menetap setelah persalinan (TD ≥ 140/90
mmHg) )
b. Preeklamsia ringan → tidak tepat (TD ≥ 140/90
mmHg pada UK > 20 minggu, proteinuria +1)
c. Preeklamsia berat → tidak tepat (TD > 160/110
mmHg pada UK > 20 minggu, proteinuria ≥ +2)
e. Eklamsia → tidak tepat (kejang, gejala
preeklamsia)

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pasien tersebut adalah ....

D. Superimposed Eklampsia

© FDI2020
90
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita usia 34 tahun G2P0A1 usia kehamilan 38 minggu dibawa ke IGD RS karena
nyeri perut dan keluar cairan dari jalan lahir. Pemeriksaan dalam didapatkan pembukaan
lengkap, kemudian dipimpin untuk bersalin. Bayi lahir dengan BBL 3700 gram. Telah
dilakukan manajemn aktif kala III dan plasenta sudah lahir lengkap, namun terjadi
perdarahan aktif. Pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah 100/60 mmHg, nadi
100 x/menit, frekuensi nafas 18 x/menit, suhu 36,5oC. Pemeriksaan genetalia didapatkan
robekan jalan lahir mencapai 2/3 sfingter ani eksterna. Apakah diagnosis pada pasien ini?
a. Ruptur perineum grade 1
b. Ruptur perineum grade 2
c. Ruptur perineum grade 3A
d. Ruptur perineum grade 3B
e. Ruptur perineum grade 4

© FDI2020
D. Ruptur Perineum Grade 3B
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Wanita usia 34 tahun G2P0A1 UK 38 minggu
• Nyeri perut dan keluar cairan dari jalan lahir
• Pembukaan lengkap, kemudian dipimpin untuk bersalin
• Terjadi perdarahan aktif
• Robekan jalan lahir mencapai 2/3 sfingter ani eksterna

Apakah diagnosis pada pasien ini?

© FDI2020
Robekan Jalan Lahir
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Derajat Robekan Jalan Lahir

Derajat I Derajat II Derajat III Derajat IV

Laserasi epitel Sebatas Musculus Kerusakan pada Sampai sfingter ani


vagina atau laserasi perinei transversal, otot sfingter ani externa dan interna
pada kulit perineum tidak melibatkan hingga mukosa
saja sfingter ani a. < 50% sfingter ani
rektum
externa
b. > 50% sfingter
ani externa
c. Sfingter ani
Kemenkes RI, 2013 externa dan interna © FDI2020
Tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tidak perlu dilakukan


Derajat 1 penjahitan

Ruptur Perlu dilakukan


Derajat 2
Perineum penjahitan

Derajat 3 RUJUK, untuk ditangani oleh dokter speisalis


dan 4 (harus dilakukan di kamar operasi)

IDI, 2017 © FDI2020


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. Ruptur perineum grade 1 → tidak tepat (sebatas


vagina atau kulitperineum)
b. Ruptur perineum grade 2 → tidak tepat (sebatas
muskulus perineum)
c. Ruptur perineum grade 3A → tidak tepat (< 50%
sfingter ani externa)
e. Ruptur perineum grade 4 → tidak tepat
(mencapai mukosa rektum)

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada pasien ini adalah...

D. Ruptur Perineum Grade 3B

© FDI2020
91
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan usia 22 tahun P1A0 datang ke Puskesmas karena panas sejak 2 hari
yang lalu. Pasien post melahirkan di rumah dibantu oleh bidan desa. Riwayat pecah
ketuban lama. Pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah 90/60 mmHg, nadi 100
x/menit, frekuensi nafas 20 x/menit, dan suhu 39,5oC. Pemeriksaan genetalia didapatkan
lokhia berbau. Apakah diagnosis pada kasus ini?
a. Vaginitis
b. Servisitis
c. Metritis
d. Endometriosis
e. Korioamnionitis

© FDI2020
C. Metritis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Perempuan usia 22 tahun P1A0
• Panas sejak 2 hari yang lalu
• Riwayat pecah ketuban lama
• Suhu 39,5oC
• Lokhia berbau

Apakah diagnosis pada kasus ini?

© FDI2020
Metritis (dikenal sebagai Endometritis,
Endomiometritis, dan Endoparametritis)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi Infeksi uterus pada saat pascapersalinan


Faktor Persalinan pervaginam
predisposisi o Ketuban pecah prematur yang lama
o Partus lama
o Pemeriksaan dalam berulang
o Korioamnionitis intrauterin

Persalinan SC
o Lamanya proses persalinan dan ketuban pecah
o Pemeriksaan dalam berulang
o Pemakaian alat monitoring janin internal

Sarwono, 2008 © FDI2020


Metritis (dikenal sebagai Endometritis,
Endomiometritis, dan Endoparametritis)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Gejala klinis • Demam > 38 derajat celcius


• Nyeri abdomen yang pada pemeriksaan bimanual teraba agak
membesar, nyeri, dan lembek
• Lokhia bau menyengat
Tatalaksana • Antibiotik oral (ringan)
• Antibiotik IV (sedang-berat)
• Antipiretik
• Pembedahan (drainase abses dan/atau evakuasi jaringan
rusak) → bila demam menetap

Sarwono, 2008 © FDI2020


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. Vaginitis → tidak tepat


b. Servisitis → tidak tepat
d. Endometriosis → tidak tepat
e. Korioamnionitis → tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada kasus ini adalah....

C. Metritis

© FDI2020
92
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita usia 31 tahun G2P1A0 usia kehamilan 37 minggu dilarikan ke IGD Puskesmas
karena terjatuh paska terserempet motor. Keluar darah banyak dari jalan lahir, darah
berwarna kehitaman. Pasien tampak lemah. Pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan
darah 90/60 mmHg, nadi 100 x/menit, frekuensi nafas 20 x/menit, suhu 36,5oC. Pemeriksaan
fisik didapatkan anemis, uterus tegang, DJJ 167 x/menit. Pemeriksaan genetalia didapatkan
perdarahan aktif dari jalan lahir, darah berwarna merah kehitaman. Apakah tatalaksana
yang tepat pada pasien ini?
a. Resusitasi cairan
b. Transfusi darah
c. Rujuk
d. Terminasi kehamilan
e. SC

© FDI2020
C. Rujuk
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Wanita usia 34 tahun G2P1A0 UK 37 minggu dilarikan ke IGD
Puskesmas karena terjatuh paska terserempet motor
• Keluar darah banyak dari jalan lahir
• TD 90/60 mmhg
• Pemeriksaan fisik: anemis, uterus tegang, DJJ 167 x/menit
• Pemeriksaan genetalia: perdarahan aktif dari jalan lahir,
darah berwarna merah kehitaman

Apakah tatalaksana yang tepat pada pasien ini?

© FDI2020
Solusio Plasenta
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi
Terlepasnya plasenta dari tempat implantasinya

Faktor Predisposisi Diagnosis


❑ Hipertensi ❑ Perdarahan nyeri intermiten atau menetap
❑ Versi Luar ❑ Warna darah kehitaman dan cair, tetapi mungkin
❑ Trauma abdomen ada bekuan jika solusio relatif baru
❑ Hidramnion ❑ Syok tidak sesuai dengan jumlah darah keluar
❑ Gemeli (tersembunyi)
❑ Defisiensi besi ❑ Anemia berat
❑ Gawat janin atau hilangnya denyut jantung janin
❑ Uterus tegang terus menerus dan nyeri

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Solusio Plasenta
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tatalaksana
➢ Jika terjadi perdarahan hebat (nyata atau tersembunyi) dengan tanda-tanda awal syok pada ibu, lakukan
persalinan segera:
• Jika pembukaan servix lengkap, lakukan persalinan dengan ekstraksi vakum
• Jika pembukaan servix belum lengkap, lakukan persalinan dengan SC

➢ Jika perdarahan ringan atau sedang dan belum terdapat tanda-tanda syok, tindakan bergantung pada
DJJ:
• DJJ normal → SC
• DJJ tidak terdengar namun nadi dan TD ibu normal → pertimbangkan pervaginam
• DJJ tidak terdengar dan nadi serta TD ibu bermasalah, pecahkan ketuban dengan kokher:
o Jika kontraksi jelek, perbaiki dengan pemberian oksitosin
o Jika servix kenyal, tebal, dan tertutup → SC
o DJJ abnormal ( < 100 atau > 180 x/menit) lakukan persalinan pervaginam segera atau SC bila
pervaginam tidak memungkinkan
Note: kasus ini tidak boleh ditatalaksana di FASKES dasar, harus dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih
lengkap. Tatalaksana di atas hanya boleh dilakukan di FASKES yang lengkap !!

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. Resusitasi cairan → tidak tepat (tatalaksana


awal)
b. Transfusi darah → tidak tepat (dilakukan di
FASKES lanjutan)
d. Terminasi kehamilan → tidak tepat (dilakukan di
FASKES lanjutan)
e. SC → tidak tepat (dilakukan di FASKES lanjutan)

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tatalaksana yang tepat pada pasien


ini adalah....

C. Rujuk

© FDI2020
93
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita usia 34 tahun G4P2A1 dirujuk ke IGD RS karena perdarahan dari jalan lahir
sejak 2 jam yang lalu. Pasien post jatuh dari motor kemudian terjadi perdarahan. Menurut
HPHT perkiraan usia kehamilan adalah 12 minggu. Pemeriksaan tanda vital didapatkan
tekanan darah 100/60 mmHg, denyut nadi 88 x/menit, RR 18 x/menit, suhu 36,5oC.
Pemeriksaan dalam didapatkan serviks terbuka, jaringan (-), perdarahan (+). Apakah
diagnosis yang tepat pada kasus ini?
a. Abortus imminens
b. Abortus insipiens
c. Abortus inkomplit
d. Abostus komplit
e. Solusio plasenta

© FDI2020
B. Abortus insipiens
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Wanita usia 34 tahun G4P2A1
• Perdarahan dari jalan lahir sejak 2 jam yang lalu
• Post jatuh dari motor kemudian terjadi perdarahan
• UK 12 minggu
• Pemeriksaan dalam: serviks terbuka, jaringan (-), perdarahan
(+)

Apakah diagnosis yang tepat pada kasus ini?


© FDI2020
Abortus
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Abortus adalah suatu ancaman atau pengeluaran hasil


konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar kandungan, dengan
usia kehamilan di bawah 20 minggu atau berat janin kurang
dari 500 gram.

Abortus dibagi menjadi:


o Abortus iminens
o Abortus insipiens
o Abortus inkomplit
o Abortus komplit
o Missed abortion

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Abortus
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

ABORTUS PERDARAHA CERVIX KONSEPSI TINGGI TATALAKSANA


N FUNDUS
IMMINENS FLEX TERTUTUP - SESUAI Konservatif

INSIPIENS FLUX TERBUKA - SESUAI Evakuasi isi uterus

INKOMPLIT FLUX TERBUKA + TIDAK


(SEBAGIAN) SESUAI

KOMPLIT FLUX TERBUKA/ + TIDAK Observasi


TERTUTUP (SELURUH) SESUAI
MISSED +/- TERBUKA/ > 8 MINGGU MENGECIL Evakuasi isi uterus
ABORTION TERTUTUP

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Abortus
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

ABORTUS TATALAKSANA
INSIPIENS • UK < 16 minggu: gunakan jari atau forceps cincin, bila perdarahan hebat →
AVM atau kuret
• UK > 16 minggu: infus 40 IU oksitosin dalam 1 liter NaCl 0,9% atau RL 40 tpm

INKOMPLIT • UK < 16 minggu: AVM atau kuret


• UK > 16 minggu: tunggu pengeluaran hasil konsepsi spontan atau dengan
AVM

MISSED ABORTION • UK < 12 minggu : AVM atau kuret


• UK > 12 - < 16 minggu : pastikan cervix tetbuka → kuret
• UK > 16 minggu : pematangan cervix (infus oksitosin 20 unit dalam 500 cc NaCl
0,9% atau RL → 40 tpm

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. Abortus imminens → tidak tepat (flex, serviks


tertutup, jaringan (-), TFU sesuai)
c. Abortus inkomplit → tidak tepat (flux, serviks
terbuka, jaringan sebagian, TFU tidak sesuai)
d. Abostus komplit → tidak tepat (flux, serviks
terbuka, jaringan seluruh, TFU tidak sesuai)
e. Solusio plasenta → tidak tepat (perdarahan,
darah warna kehitaman, nyeri perut hebat, UK >
20 minggu)

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis yang tepat pada kasus ini


adalah...

B. Abortus Insipiens

© FDI2020
94
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang pasien dirujuk oleh Puskesmas ke rumah sakit umum dikotanya karena komplikasi
dari penyakit diabetes mellitus yang dideritanya. Rumah Sakit tersebut memiliki dokter
spesialis penyakit dalam, kandungan dan kebidanan, bedah umum, dan anak, Rumah sakit
tersebut memiliki pelayanan radiologi dan laboratorium. Apakah tipe rumah sakit yang tepat
pada kasus diatas ?
A. RS tipe C
B. RS tipe D
C. RS tipe E
D. RS tipe B
E. RS tipe A

© FDI2020
A. RS tipe C
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Seorang pasien dirujuk oleh Puskesmas ke rumah sakit umum
dikotanya karena komplikasi dari penyakit diabetes mellitus
yang dideritanya.
• Rumah Sakit tersebut memiliki dokter spesialis penyakit dalam,
kandungan dan kebidanan, bedah umum, dan anak, Rumah
sakit tersebut memiliki pelayanan radiologi dan laboratorium.

Tipe rumah sakit tersebut adalah...


© FDI2020
TIPE-TIPE RUMAH SAKIT
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Berdasarkan Tipenya rumah sakit dibagi atas beberapa tipe yaitu:


• Tipe A : mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik spesialistik dan sub spesialistik
yang luas.
• Tipe B : mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik spesialistik luas dan
subspesialistik terbatas.
• Tipe C: mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik spesialistik sekurang-kurangnya
spesialistik 4 dasar lengkap (penyakit dalam, anak, bedah, kebidanan dan kandungan).
• Tipe D: mempunyai fasilitas dan kemampuan sekurang-kurangnya pelayanan medik dasar
(pelyanan kesehatan umum dan kedokteran gigi).
• Tipe E: rumah sakit khusus yang menyelenggarakan hanya satu macam pelayanan kedokteran
saja.

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. RS tipe D → tidak tepat


C. RS tipe E → tidak tepat
D. RS tipe B → tidak tepat
E. RS tipe A → tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tipe rumah sakit tersebut adalah...

A. RS tipe C

© FDI2020
95
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki berusia 40 tahun peserta BPJS Kesehatan yang sedang melakukan
perjalanan dinas luar. Di kota tujuan, dia sakit dan harus dirawat di rumah sakit, namun
pasien tersebut tetap dapat menggunakan BPJS yang dia miliki meskipun di luar kota
tempat dia terdaftar. Apakah prinsip BPJS kesehatan yang berlaku pada kasus di atas ?
A. Akuntabilitas
B. Nirlaba
C. Keterbukaan
D. Portabilitas
E. Kegotongroyongan

© FDI2020
D. Portabilitas
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Seorang laki-laki berusia 40 tahun peserta BPJS Kesehatan
yang sedang melakukan perjalanan dinas luar.
• Di kota tujuan, dia sakit dan harus dirawat di rumah sakit,
namun pasien tersebut tetap dapat menggunakan BPJS
yang dia miliki meskipun di luar kota tempat dia terdaftar

Prinsip BPJS Kesehatan yang berlaku adalah...

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Akuntabilitas → tidak tepat


B. Nirlaba → tidak dimaksudkan untuk mencari laba tetapi
untuk memenuhi kepentingan peserta
C. Keterbukaan → tidak tepat
E. Kegotongroyongan → gotong royong dari peserta yang
mampu ke peserta yang kurang mampu

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, prinsip BPJS Kesehatan yang berlaku adalah...

D. Portabilitas

© FDI2020
96
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Di sebuah SD yang terdiri dari 150 orang siswa didapatkan 12 siswa yang menderita mata
merah dan berair, setelah dilakukan pemeriksaan ternyata dokter mendiagnosa siswa
tersebut menderita konjungtivitis. Penularan penyakit diduga kuat terjadi di sekolah.
Ternyata, dalam kurun waktu kurang dari seminggu kasus konjungtivitis itu menular ke 20
siswa sekolah lain. Berapakah nilai secondary attack rate kasus konjungtivitis tersebut?
A. 12/150 x 100 %
B. 12/138 x 100 %
C. 20/150 x 100 %
D. 20/138 x 100 %
E. 12/20 x 100 %

© FDI2020
D. 20/138 x 100%
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Di sebuah SD yang terdiri dari 150 orang siswa didapatkan 12
siswa yang menderita mata merah dan berair, setelah
dilakukan pemeriksaan ternyata dokter mendiagnosa siswa
tersebut menderita konjungtivitis.
• Penularan penyakit diduga kuat terjadi di sekolah. Ternyata,
dalam kurun waktu kurang dari seminggu kasus konjungtivitis
itu menular ke 20 siswa sekolah lain.

Secondary attack rate kasus tersebut adalah...

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

𝑠𝑒𝑑𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑎𝑘𝑖𝑡 𝑠𝑒𝑘𝑢𝑛𝑑𝑒𝑟


𝑥100%
𝑝𝑜𝑝𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑝𝑎𝑝𝑎𝑟 − 𝑠𝑎𝑘𝑖𝑡 𝑝𝑟𝑖𝑚𝑒𝑟
Secondary attack 20
rate 150 − 12
x100%
20
𝑥100%
138

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. 12/150 x 100 % → tidak tepat


B. 12/138 x 100 % → tidak tepat
C. 20/150 x 100 % → tidak tepat
E. 12/20 x 100 % → tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, secondary attack rate kasus tersebut


adalah...

D. 20/138 x 100%

© FDI2020
97
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Demi untuk membangun kesadaran, kemauan, dan kemampuan berperilaku hidup sehat
untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia. Pemerintah Indonesia
mencanangkan program GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) melalui 7 langkah
dalam rangka meningkatkan taraf kesehatan masyarakat secara luas. Apakah Contoh
tindakan dibawah ini yang tidak termasuk dalam GERMAS ?
A. Melakukan aktifitas fisik dengan rutin
B. Tidak merokok
C. ASI Eksklusif
D. Periksa kesehatan rutin berkala
E. Tidak mengonsumsi alkohol

© FDI2020
C. ASI Eksklusif
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Pemerintah Indonesia mencanangkan program GERMAS
(Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) melalui 7 langkah
dalam rangka meningkatkan taraf kesehatan masyarakat
secara luas.

Tindakan yang tidak termasuk dalam 7 langkah GERMAS


adalah...

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Melakukan aktifitas rutin → tidak tepat


B. Tidak merokok → tidak tepat
D. Periksa kesehatan rutin berkala → tidak tepat
E. Tidak mengkonsumsi alkohol → tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, Tindakan yang tidak termasuk dalam 7


langkah GERMAS adalah...

C. ASI Ekslusif

© FDI2020
98
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Pada suatu wilayah terdapat peningkatan kejadian diare di anak sekolah dasar. Kepala
puskesmas memerintahkan untuk segera mengumpulkan data kejadian diare dan faktor
risikonya yang digunakan untuk penanganan selanjutnya. Apakah program yang dapat
dilakukan kasus tersebut?
A. Promosi kesehatan
B. Upaya masyarakat berbasis kejadian
C. Surveilans berbasis kejadian
D. Surveilans berbasis indikator
E. Pengumpulan data pasif

© FDI2020
C. Surveilans berbasis kejadian
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Pada suatu wilayah terdapat peningkatan kejadian diare
di anak sekolah dasar. Kepala puskesmas memerintahkan
untuk segera mengumpulkan data kejadian diare dan
faktor risikonya yang digunakan untuk penanganan
selanjutnya.

Program yang dapat dilakukan adalah...

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Promosi kesehatan → tidak tepat


B. Upaya masyarakat berbasis kejadian → tidak
tepat
D. Surveilans berbasis indikator → tidak tepat
E. Pengumpulan data pasif → surveilans pasif

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, program yang dapat dilakukan


adalah...

C. Surveilans berbasis kejadian

© FDI2020
99
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki berusia 60 tahun datang ke puskesmas untuk pemeriksaan rutin gula darah.
Pasien mengatakan penglihatan semakin kabur sehingga dokter mencurigai komplikasi
retinopati diabeticum. Dokter puskesmas merujuk ke dokter spesialis mata di RSUD. Namun
dokter puskesmas tetap merawat penyakit diabetes pasien. Apakah jenis pelimpahan
wewenang yang sesuai pada kasus diatas ?
A. cross
B. interval
C. kolateral
D. horizontal
E. split

© FDI2020
C. Kolateral
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Pasien mengatakan penglihatan semakin kabur sehingga
dokter mencurigai komplikasi retinopati diabeticum.
• Dokter puskesmas merujuk ke dokter spesialis mata di RSUD.
Namun dokter puskesmas tetap merawat penyakit diabetes
pasien.

Jenis rujukan yang sesuai adalah...

© FDI2020
Pelimpahan wewenang dalam sistem rujukan :
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Interval (titip pasien sementara)


Ex : dr A merujuk px ke dr B dalam kurun waktu tertentu, nanti akan di kembalikan
lagi ke dr A
• Kolateral (konsul)
Ex : px hipertensi dirawat oleh dr A kemudian dirujuk ke dr Sp. S karena mengalami
stroke
• Cross (alih rawat)
Dr Sp.P sudah selesai merawat px yang akan di lakukan operasi kemudian
melimpahkan px dr Sp.OT untuk dilakukan operasi.
• Split (rawat bersama)
Ex : dr A merawat pasien X dengan penyakit a dan dr B juga merawat pasien X tapi
dengan penyakit b secara bersamaan dan tidak saling menginterventi terapi.

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Cross → tidak tepat


B. Interval → tidak tepat
D. Horisontal → tidak tepat
E. Split → tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, jenis pelimpahan wewenang yang


tepat adalah...

C. Kolateral

© FDI2020
100
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan berusia 35 tahun dibawa ke UGD RS dengan nyeri kepala yang
sangat hebat disertai muntah,, terjadi mendadak, tidak didapatkan penurunan
kesadaran. Pemeriksaan tanda tanda vital didapatkan TD 170/100 mmHg, Nadi 95x/mnt,
Napas 27xmnt, Suhu 37,5C. Pada pemeriksaan neurologis didapatkan tonus otot
meningkat, reflex fisiologis meningkat, kaku kuduk (+). Diagnosis pada pasien ini adalah...
A. Meningitis
B. Subarachnoid hemorrage
C. Subdural hemorrhage
D. Meningoencephalitis
E. Perdarahan intracerebral

© FDI2020
B. Subarachnoid hemorrage
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : Nyeri kepala hebat, muntah, mendadak,
penurunan kesadaran (-)
• TD 170/100 mmHg, Nadi 95x/mnt, Napas 27xmnt, Suhu
37,5C
• Pemeriksaan neurologis didapatkan tonus otot meningkat,
reflex fisiologis meningkat, kaku kuduk (+) → UMN

Diagnosis pada pasien ini adalah...

© FDI2020
Subarachnoid hemorrhage
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Etio :
Aneurisma, AVM
Gejala dan tanda:
- Nyeri kepala hebat
- Muntah
- Meningeal sign +
(ex: kaku kuduk)

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Meningitis → kurang tepat


C. Subdural hemorrhage → kurang tepat
D. Meningoencephalitis → kurang tepat
E. Perdarahan intracerebral → kurang tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada pasien ini adalah...

B. Subarachnoid hemorrage

© FDI2020
101
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan berusia usia 40 tahun datang dengan keluhan nyeri perut kanan
atas. Keluhan hilang timbul, kadang disertai demam tetapi tidak terlalu tinggi. Keluhan
dirasakan sejak 5 hari terakhir semakin memberat. Pemerisaan tanda tanda vital
didapatkan tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 89x /menit, frekuensi nafas 19x/menit, suhu
37,0 C. Pada pemeriksaan fisik, icterus (-), murphy sign (+). Pemeriksaan penunjang
selanjutnya yang dilakukan adalah…
A. Pemeriksaan darah lengkap
B. Endoskopi
C. USG
D. CT Scan
E. MRI

© FDI2020
C. USG
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : Perempuan 40 tahun, nyeri perut kanan atas
hilang timbul, kadang disertai demam tidak terlalu tinggi
• Icterus (-), murphy sign (+)

Pemeriksaan penunjang selanjutnya pada pasien ini


adalah...

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Kolesistitis

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

DD RUQ Pain

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Pemeriksaan darah lengkap →kurang tepat


B. Endoskopi →kurang tepat
D. CT Scan →kurang tepat
E. MRI →kurang tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, pemeriksaan selanjutnya pada pasien


ini adalah...

C. USG

© FDI2020
102
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Pasien laki-laki 60thn datang dengan keluhan nyeri sendi sejak 1bulan. Dari hasil
pemeriksaan pasien didapatkan adanya anemia, serum protein, dan protein urin
abnormal. Pada foto rontgen ditemukan lesi litik multiple dengan gambaran punches out.
Gejala lain yang dapat menyertai pada pasein ini?
A. Rheumatoid arthritis
B. Cerebrovascular accident
C. Gagal ginjal
D. Osteoarthritis
E. Peritonitis generalisata

© FDI2020
C. Gagal ginjal
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Anemia, serum protein, dan protein urin abnormal.
• Pada foto rontgen ditemukan lesi litik multiple dengan
gambaran punches out

Gejala lain yang dapat menyertai pada pasien ini adalah...

© FDI2020
Multiple Myeloma
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Tumbuh dari bone marrow tulang


• biasanya pada usia diatas 40 tahun
• terasa nyeri
• terdapat destruksi tulang bisa terjadi fraktur patologis tulang
• Terdapat banyak gamma globulin protein di excresi lewat
urine, protein ini di produksi oleh plasma cell. Dan ini disebut
Bence-Jone protein yang terdapat sekitar 50% dari kasus.
• Diagnosa dengan needle aspiration bipsi dari marrow crista
illiaca atau sternum.
• Prognosa jelek

Apley dan Solomon’s System of Orthopaedics and Trauma. Tenth edition © FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Apley dan Solomon’s System of Orthopaedics and Trauma. Tenth edition © FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Rheumatoid arthritis → tidak tepat


B. Cerebrovascular accident → tidak tepat
D. Osteoarthritis → tidak tepat
E. Peritonitis generalisata → tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, jawaban yang tepat pada pasien ini


adalah...

C. Gagal ginjal

© FDI2020
103
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita berusia 55 tahun datang ke tempat praktek anda dengan keluhan
benjolan disertai nyeri disekitar anus. Keluhan disarakan sudah sejak 3 minggu yang lalu,
nyeri semakin memberat saat duduk dan BAB. Tanda tanda vital TD 120/80mmHg, Nadi
90x/menit, Respirasi 18x/menit, Suhu 38C. Pemeriksaan lokalis anus didapatkan massa
kemerahan, fluktuasi (+). Diagnosis pada pasien ini adalah...
A. Hemoroid eksterna
B. Proktitis
C. Fistula ani
D. Fistula rectii
E. Abses perianal

© FDI2020
E. Abses perianal
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : benjolan disertai nyeri disekitar anus sudah sejak
3 minggu yang lalu, nyeri semakin memberat saat duduk
dan BAB
• Suhu 38C
• Pemeriksaan lokalis anus didapatkan massa kemerahan,
fluktuasi (+)

Diagnosis pada pasien ini adalah...


© FDI2020
Abses perianal
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Gejala dan tanda:


• Nyeri berat dan konstan pada anus atau rektum
• Demam, malaise
• Drainasepus
• Massa eritematosa, fluktuasi (+) pada kulit perianal
• Pada kasus kronik dapat ditemukan fistula perianal
Terapi
insisi dan drainase
antibiotic
analgetic
antipiretik

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Hemoroid eksterna → tidak tepat


B. Proktitis → tidak tepat
C. Fistula ani → tidak tepat
D. Fistula rectii → tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada pasien ini adalah...

E. Abses perianal

© FDI2020
104
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki berusia 25 tahun dibawa ke IGD setelah mengalami kecelakaan lalu lintas
saat mengendarai sepeda motor. Pasien sadar baik, mengeluhkan nyeri daerah
selangkangan disertai keluar darah dari lubang kencing. Tanda tanda vital dbn. Pada
pemeriksaan rectal touche ditemukan floating prostat. Apakah diagnosis pada pasien ini
adalah...
A. Rupture buli intraperitoneal
B. Rupture buli extraperitoneal
C. Rupture uretra posterior
D. Rupture uretra anterior
E. Contusio renal

© FDI2020
C. Rupture uretra posterior
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : nyeri daerah selangkangan disertai keluar darah
dari lubang kencing
• Pemeriksaan fisik : RT → Floating prostat (+)

Diagnosis pada pasien ini adalah...

© FDI2020
Trauma Uretra
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Diagnosis :
• Sering terjadi pada laki - laki, biasanya berkaitan dengan fraktur
pelvis atau straddle injury
• Pembagian :
• Trauma Uretra Anterior
• Straddle injury
• Pem. Fis : hematoma daerah perineum; butterfly
hematom
• Trauma Uretra Posterior
• Sering karena fraktur pelvis anterior
• Pem.Fis : rectal touche → prostat melayang / high riding
prostate / floating prostate

Buku Ajar Ilmu Bedah, ed. Hidayat S., de Jong. EGC © FDI2020
• KONTRAINDIKASI :
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Pemasangan kateter !!!

• Terapi
• Cystotomi

Buku Ajar Ilmu Bedah, ed. Hidayat S., de Jong. EGC © FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Rupture buli intraperitoneal


B. Rupture buli extraperitoneal
D. Rupture uretra anterior → butterfly hematoma +
E. Contusio renal

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada pasien ini adalah...

C. Rupture uretra posterior

© FDI2020
105
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Pasien laki-laki berusia 23 tahun datang bersama temannya ke UGD RS dengan keluhan
terasa panas, perih dan kemerahan pada lengan kanan bawah. Hal ini terjadi setelah
pasien terkena tumpahan air mendidih. Tanda tanda vital TD 120/80mmHg, Nadi
92x/menit, Respirasi 18x/menit. Pada pemeriksaan fisik terdapat kemerahan pada lengan
kanan bawah, bullae (+) dan tidak pecah saat ditekan, nyeri tekan (+). Diagnosis pada
pasien ini adalah...
A. Luka bakar derajat I
B. Luka bakar derajat IIa
C. Luka bakar derajat IIb
D. Luka bakar derajat III
E. Luka bakar derajat IV

© FDI2020
B. Luka bakar derajat IIa
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Laki-laki 23 tahun datang ke UGD RS setelah terkena air
mendidih, keluhan panas, perih, merah pada lengan
kanan bawah
• pemeriksaan fisik terdapat kemerahan pada lengan
kanan bawah, bullae (+) dan tidak pecah saat ditekan,
nyeri tekan (+)

Diagnosis pada pasien ini adalah...

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Luka Bakar

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Luka Bakar

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Luka Bakar

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Rules of Nine

© FDI2020
Luka Bakar
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Bayi berusia sampai satu tahun


• Luas permukaan kepala dan leher berkisar 18%
• Luas permukaan tubuh dan tungkai berkisar 14%.
• Dalam masa pertumbuhannya, setiap tahun di atas usia
satu tahun, maka ukuran kepala berkurang sekitar 1% dan
ukuran tungkai bertambah 0. 5%
• Proporsi dewasa tercapai saat seorang anak mencapai
usia sepuluh tahun
• Usia 10 thn penambahan ukuran tungkai dipindahkan ke
genitalia dan perineum 1%

© FDI2020
Indikasi Resusitasi Cairan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Emergency Management of Severe Burns (EMSB) COURSE MANUAL 17th edition Feb 2013 © FDI2020
Australia and New Zealand Burn Association Ltd 1996
Indikasi Rawat Inap
Menurut American Burn Association, seorang pasien
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

diindikasikan untuk dirawat inap bila:

• Luka bakar derajat II dan III > 10%


• Luka bakar derajat III (ukuran berapapun)
• Luka bakar derajat II atau III yang melibatkan area kritis
(wajah, tangan, kaki, genitalia, perineum, kulit di atas sendi
utama) dan risiko signifikan untuk masalah kosmetik dan
kecacatan fungsi
• Luka bakar sirkumferensial dithoraks atau ekstremitas
• Luka bakar signifikan akibat bahan kimia, listrik, petir, adanya
trauma mayor lainnya, atau adanya kondisi medis signifikan
yang telahadasebelumnya
• Adanya trauma inhalasi
© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Luka bakar derajat I → eritema


C.Luka bakar derajat IIB → bula bercampur darah
D.Luka bakar derajat III → terdapat jaringan
nekorsis
E.Luka bakar derajat IV → tidak relevant

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada pasien ini adalah...

B. Luka bakar derajat IIa

© FDI2020
106
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan berusia 20 tahun datang ke UGD dengan perdarahan aktif pada
lengan kanan setelah berkelahi dengan pacarnya 1 jam yang lalu. Dari pemeriksaan fisik
didapatkan Airway dan Breathing paten, pada tungkai tampak luka robek dengan
perdarahan aktif memancur Tatalaksana awal yang tepat pada pasien ini?
A. Plaster 3 sisi
B. Evaluasi input dan output cairan
C. Bebat tekan
D. Foto Rontgen, Konsul Sp.B
E. Segera Beri O2

© FDI2020
C. Bebat tekan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Perdarahan aktif sejak 1 jam setelah berkelahi dengan
pacarnya
• Dari pemeriksaan fisik didapatkan Airway dan Breathing
paten
• Pada tungkai tampak luka robek dengan perdarahan
aktif memancur

Tatalaksana awal pada pasien ini adalah...

© FDI2020
Manajemen Perdarahan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• IV 2-3 L kristaloid dengan 2 kanul ukuran 16 atau lebih


• Bebat tekan perdarahan aktif → hentikan perdarahan
• Evaluasi urin output dengan urin kateter

Sumber: ATLS. 2017. Advanced Trauma Life Support 9th Edition. American College of
© FDI2020
Surgeons.
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Plaster 3 sisi → tidak tepat


B. Evaluasi input dan output cairan → Hentikan
perdarahan dahulu
D. Foto Rontgen, Konsul Sp.B → tidak tepat
E. Segera Beri O2

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tatalaksana awal pada pasien ini


adalah...

C. Bebat tekan

© FDI2020
107
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki berusia 45 tahun, datang dengan keluhan nyeri pada ujung-ujung kaki
kanan dan kiri sejak 5 hari yang lalu. Keluhan sebenarnya telah dirasakan sejak 1 tahun
terakhir, namun semakin lama semakin memberat. Pasien memiliki riwayat merokok kretek
2 bungkus per hari selama 20 tahun. Tanda tanda vital dalam batas normal. Pada
pemeriksaan didapatkan pulsasi arteri dorsalis pedis tidak teraba dan ujung jari kaki
berwarna kehitaman. Diagnosis pada pasien ini adalah...
A. Tromboangitis obliterans
B. Raynaud disease
C. Diabetic vaskulopati
D. Arteritis takayasu
E. Trombosis arteri

© FDI2020
A. Tromboangitis obliterans
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : terdapat benjolan pada leher kanan sejak 2
bulan yang lalu, benjolan tidak nyeri. Selain itu pasien
mengeluh lengan bengkak sejak 2 minggu terakhir.
• Pemeriksaan penunjang: gambaran seperti mata burung
hantu.

Diagnosis pada pasien ini adalah...

© FDI2020
Tromboangitis obliterans
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

→Disebut juga Bueger’s disease


→Sering pada laki-laki, usia 20-
40tahun
→Merupakan suatu inflamasi akut
dan thrombosis dari pembuluh
darah perifer, terutama diujung
kaki/tangan yang berhubungan
dengan kebiasaan merokok
→ Khas : Claudicatio Intermitten
(Tidak enak saat dibuat aktivitas,
membaik saat istirahat)

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Tatalaksana
• Nekrotomi dan debridement
• Analgesic
• Antibiotik
• Vasodilator oral

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Raynaud disease
C. Diabetic vaskulopati
D. Arteritis takayasu
E. Trombosis arteri

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada pasien ini adalah...

A. Tromboangitis obliterans

© FDI2020
108
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan berusia 29 thn dtg ke poli umum dgn keluhan muncul bercak hitam
dan gatal di daerah tepi bibir sjk 3 hari yg lalu. Keluhan dialami pasien setelah meminum
antimo. Kejadian serupa pernah terjadi 2 tahun sebelumnya dan timbul di lokasi yang sama.
Dari pemeriksaan klinis tampak patch hiperpigmentasi bulat pada oral sinistra dgn tepi
tampak eritem dan di tengah lesi terdapat erosi minimal. Diagnosis pada pasien ini adalah
A. Steven Johnson Syndrome
B. Toxic Epidermal Necrolysis
C. Fixed Drug Eruption
D. Dermatitis Numularis
E. Reaksi Reversal

© FDI2020
C. Fixed Drug Eruption
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keyword:
• Seorang perempuan berusia 29 thn dtg ke poli umum dgn
keluhan muncul bercak hitam dan gatal di daerah tepi bibir sjk 3
hari yg lalu.
• Keluhan dialami pasien setelah meminum antimo.
• Kejadian serupa pernah terjadi 2 tahun sebelumnya dan timbul
di lokasi yang sama.
• Dari pemeriksaan klinis tampak patch hiperpigmentasi bulat
pada oral sinistra dgn tepi tampak eritem dan di tengah lesi
terdapat erosi minimal

© FDI2020
Fixed Drug Eruption
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Definisi: Merupakan reaksi alergi tipe IV (lambat)


• KHAS: FDE ditandai oleh makula hiperpigmentasi dan kadang-
kadang bula diatasnya, yang dapat muncul kembali ditempat
yang sama bila minum obat yang sama.
• Efloresensi:
• Vesikel
• Eritema warna kemerahan hingga cokelat gelap, bisa dengan atau
tanpa vesikel/bula
• Lesi target berbentuk bulat lonjong atau numular
• Kadang-kadang disertai erosi
• Bercak hiperpigmentasi dengan kemerahan di tepinya, terutama
pada lesi berulang

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Steven Johnson Syndrome →didapatkan makula


eritema, bula tegang, lesi target (+) <10% luas
tubuh
B. Toxic Epidermal Necrolysis → didapatkan
makula eritema, bula kendur, nikolski sign (+)
>30% luas tubuh
C. Fixed Drug Eruption
D. Dermatitis Numularis→berhubungan dengan
stress
E. Reaksi Reversal → didapatkan riwayat
pengobatan kusta sebelumnya

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Diagnosis pada pasien ini adalah

C. Fixed Drug Eruption

© FDI2020
109
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan berusia 44 thn dtg ke praktek dokter umum keluhan adanya bercak
bulat di kedua tungkai yg sangat gatal. Saat ini bercak menebal dan mengering karena
sering digaruk. Pada pemeriksaan fisik di ekstremitas bawah ditemukan plak eritematosa,
bilateral, berbentuk koin, pada permukaannya terdapat eksudat mengering. Diagnosis
pada pasien ini adalah
A. Dermatitis numularis
B. Dermatitis seboroik
C. Dermatitis kontak alergika
D. Dermatitis kontak iritan
E. Dermatitis atopi

© FDI2020
A. Dermatitis numularis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keyword:
• Seorang perempuan berusia 44 thn dtg ke praktek dokter umum
keluhan adanya bercak bulat di kedua tungkai yg sangat gatal.
• Saat ini bercak menebal dan mengering karena sering digaruk.
• Pada pemeriksaan fisik di ekstremitas bawah ditemukan plak
eritematosa, bilateral, berbentuk koin, pada permukaannya
terdapat eksudat mengering.

© FDI2020
Dermatitis numularis/Eczema discoid
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Gejala:
• Biasanya menyerang usia lanjut 50-65 tahun
• Keluhan biasanya sangat gatal terutama fase akut
• Pencetus antara lain kulit kering, fokus infeksi pada gigi, saluran
napas atas, atau saluran napas bawah, stressor, dan faktor
allergen rumah
• Efloresensi: suatu kelainan kulit inflamatif berupa papul
dan papulovesikel yang berkonfluensi membentuk plak
berbentuk koin berbatas tegas dengan oozing, krusta,
dan skuama.

© FDI2020
Dermatitis numularis/Eczema discoid
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Predileksi : pada extremitas atas dan bawah


• Etiopatogenesis : uknown
• Pemeriksaan penunjang : Histo PA
• Pengobatan:
1. Hindari faktor penyebab
2. Konsul Psikiater
3. Antihistamin 1
4. Kontikosteroid topikal/sistemik potensi sedang-tinggi

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Dermatitis numularis
B. Dermatitis seboroik → keradangan superficial
didaerah seboroik
C. Dermatitis kontak alergika → didapatkan riwayat
kontak dengan bahan allergen
D. Dermatitis kontak iritan → didapatkan riwayat
kontak dengan bahan iritan
E. Dermatitis atopi → didapatkan riwayat atopi
pada dirinya ataupun dari keluarganya

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Diagnosis pada pasien ini adalah

A. Dermatitis numularis

© FDI2020
110
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Laki-laki 25 tahun datang ke klinik dokter umum dengan keluhan muncul plentingan-
plentingan di batang penisnya. Pasien diketahui belum menikah. Pasien juga mengaku
berhubungan dengan sesorang tanpa menggunakan kondom. Dari pemeriksaan status
lokalis ditemukan vesikel kemerahan di kelaminnya. Pemeriksaan penunjang yang sebaiknya
dilakukan adalah...
A. Gram strain ditemukan “school of fish”
B. Dark Field Examination ditemukan bakteri berbentuk spiral
C. Giemsa staining ditemukan multinucleated giant cell
D. Gram strain ditemukan sel datia berinti banyak
E. Histo PA ditemukan hiperkeratosis stratum korneum

© FDI2020
C. Giemsa staining ditemukan
multinucleated giant cell
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keyword:
• Laki-laki 25 tahun datang ke klinik dokter umum dengan keluhan
muncul plentingan-plentingan di batang penisnya.
• Pasien diketahui belum menikah.
• Pasien juga mengaku berhubungan dengan sesorang tanpa
menggunakan kondom.
• Dari pemeriksaan status lokalis ditemukan vesikel kemerahan di
kelaminnya

© FDI2020
Herpes Simplek
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Etiologi: HSV/HHV
1. HSV 1 : Labial
2. HSV 2 : Genital
• Efloresensi : Vesikel / ulkus bergerombol dengan dasar eritema
• Terapi:
1. Acyclovir 5x200
2. Acyclovir 3x400
3. Valacyclovir 2x500-1000mg
4. Famcyclovir 3x250mg
Rekuren : 5 hari
Non rekuren : 7 hari
• Pemeriksaan penunjang:
• Tsank smear/ Giemsa staining, ditemukan:
• Sel datia berinti banyak, atau
• Multinucleated giant cell, atau
• Keratinocyte balooning

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Gram strain ditemukan “school of fish”→Ulkus


mole
B. Dark Field Examination ditemukan bakteri
berbentuk spiral → ulkus durum
C.Giemsa staining ditemukan multinucleated giant
cell
D. Gram strain ditemukan sel datia berinti banyak
→ pemeriksaan kurang tepat
E. Histo PA ditemukan hiperkeratosis stratum
korneum → psoriasis vulgaris
© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Pemeriksaan penunjang yang sebaiknya


dilakukan adalah...

C. Giemsa staining ditemukan


multinucleated giant cell

© FDI2020
111
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan berumur 33 tahun datang ke dengan keluhan utama rambut rontok
sejak dua bulan yang lalu, pada bagian belakang kepala., sehingga menimbulkan
kebotakan setempat. Sebelumnya pasien sering menggunakan hair dryer untuk
mengeringkan dan menata rambut. Pasien menyangkal tidak ada riwayat panas, trauma
mencabut rambut sendiri dan stres emosional. Pasien juga menyangkal adanya riwayat
kebotakan dalam keluarga. Diagnosis pada pasien ini adalah
A. Alopesia Androgenik
B. Alopesia Aerata
C. Alopesia Totalis
D. Alopesia Universali
E. Alopesia Sifilitika

© FDI2020
B. Alopesia Aerata
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keyword:
• Seorang perempuan berumur 33 tahun datang ke dengan
keluhan utama rambut rontok sejak dua bulan yang lalu, pada
bagian belakang kepala, sehingga menimbulkan kebotakan
setempat.
• Sebelumnya pasien sering menggunakan hair dryer untuk
mengeringkan dan menata rambut.
• Pasien menyangkal tidak ada riwayat panas, trauma mencabut
rambut sendiri dan stres emosional.
• Pasien juga menyangkal adanya riwayat kebotakan dalam
keluarga

© FDI2020
Alopesia
Jenis Alopesia Khas
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Alopesia Universalis Hilangnya rambut pada semua tubuh


Alopesia Totalis Hilangnya semua rambut kepala
Alopesia Aerata Hilangnya rambut pada area tertetu di kepala
berbentuk bulat-oval, diskret atau konfluens. Hair pull
test (+)

Alopesia Androgenik 1. Rambut rontok bertahap dari vertex dan frontal


2. Garis rambut anterior mundur dan dahi menjadi
terlihat lebar
3. Timbul pada usia akhir 20 atau awal 30 tahun,
bersifat herediter

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Alopesia Androgenik→ Rambut rontok bertahap


dari vertex dan frontal
B. Alopesia Aerata
C. Alopesia Totalis → Hilangnya semua rambut
kepala
D. Alopesia Universali → Hilangnya rambut pada
semua tubuh
E. Alopesia Sifilitika → Akibat Sifilis sekunder

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Diagnosis pada pasien ini adalah

B. Alopesia Aerata

© FDI2020
112
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang anak laki-laki berusia 10 tahun diantar oleh ibunya dengan keluhan rambut rontok
di daerah belakang kepala sejak 3 bulan yang lalu. Awalnya penderita mengeluh gatal
pada kulit kepala dan muncul sisik-sisik putih seperti ketombe. Rambut rontok pada
beberapa tempat dan rambut tampak keabuan. Sejak 1 bulan yang lalu keluhan dirasakan
makin memberat, dimana gatal di kulit kepala semakin meluas dan rambut yang semakin
bertambah rontok. Keluhan ini tidak disertai rasa nyeri dan tidak terdapat demam. Diagnosa
pada pasien ini adalah...
A. Tinea Capitis tipe Black Dot
B. Tinea Capitis tipe Gray Patch
C. Tinea Capitis tipe Kerion
D. Tinea Capitis tipe Pavus
E. Alopesia Androgenik

© FDI2020
B. Tinea Capitis tipe Gray Patch
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keyword:
• Seorang anak laki-laki berusia 10 tahun diantar oleh ibunya
dengan keluhan rambut rontok di daerah belakang kepala sejak
3 bulan yang lalu.
• Awalnya penderita mengeluh gatal pada kulit kepala dan
muncul sisik-sisik putih seperti ketombe.
• Rambut rontok pada beberapa tempat dan rambut tampak
keabuan.
• Sejak 1 bulan yang lalu keluhan dirasakan makin memberat,
dimana gatal di kulit kepala semakin meluas dan rambut yang
semakin bertambah rontok.
• Keluhan ini tidak disertai rasa nyeri dan tidak terdapat demam

© FDI2020
Tinea Capitis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Definisi: Kelainan pada kulit dan rambut kepala yang


disebabkan oleh dermatofit
• Gejala Klinis: gatal pada kulit kepala, kulit kepala berisisik,
alopesia
• Terapi adjuvan : Shampo ketokonazol 2%, selenium sulfida 1-
2,5%, Zink Piritionin 1-2%
• Terapi sistemik
• Griseofulvin 2 x 500mg (anak : 0,25-0,5 gr/hari dibagi 2 dosis) sampai
sembuh klinis lanjut 2 minggu
• Ketokonazol 1 x200 mg selama 10-14 hari
• Itrakonazol 2 x 100-200 mg selama 3 hari
• Terbinafin 1 x250 mg/hari selama 2-8 minggu

© FDI2020
Jenis:
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Gray Patch: Inflamasi minimal, rambut pada daerah terkena


berubah warna menjadi abu- abu dan tidak berkilat, rambut
mudah patah di atas permukaan skalp. Berfluoresensi hijau
dengan lampu Wood
• Kerion: Lesi biasanya gatal, dapat disertai nyeri dan
limfadenopati servikalis posterior. Spektrum klinis mulai dari
folikulitis pustular hingga furunkel atau kerion.
• Black Dot: Rambut mudah patah pada permukaan skalp,
meninggalkan kumpulan titik hitam pada daerah alopesia
(black dot). Kadang masih terdapat sisa rambut normal di
antara alopesia
• Pavus: Bentuk yang berat dan kronis berupa plak eritematosa
perifolikular dengan skuama.

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Tinea Capitis tipe Black Dot→ Rambut mudah


patah pada permukaan skalp, meninggalkan
kumpulan titik hitam
B. Tinea Capitis tipe Gray Patch
C. Tinea Capitis tipe Kerion → biasanya terdapat
inflamasi
D. Tinea Capitis tipe Pavus →Bentuk yang berat
dan kronis berupa plak eritematosa perifolikular
dengan s
E. Alopesia Androgenik → Rambut rontok bertahap
dari vertex dan frontal

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Diagnosa pada pasien ini adalah...

B. Tinea Capitis tipe Gray Patch

© FDI2020
113
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki berusia 30 tahun datang dengan keluhan muncul bercak putih di bagian
punggungnya. Pasien juga mengeluh gatal pada lesi tersebut. Pasien diketahui jarang
mengganti handuknya ketika mandi.Dari status dermatologis didapatkan makula
hipopigmentasi disertai skuama tipis. Pemeriksaan tambahan yang tepat adalah?
A. Pemeriksaan Lampu wood berwarna merah
B. Pemeriksaan KOH 20% didapatkan Hifa panjang bersepta
C. Pemeriksaan Lampu wood didapatkan cahaya berwarna kuning keemasan
D. Pemeriksaan Histopatologi Sel Palisade
E. Pemeriksaan KOH 20% didapatkan Pseudohifa dengan budding yeast

© FDI2020
C. Pemeriksaan Lampu wood didapatkan
cahaya berwarna kuning keemasan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keyword:
• Seorang laki-laki berusia 30 tahun datang dengan
keluhan muncul bercak putih di bagian punggungnya.
• Pasien juga mengeluh gatal pada lesi tersebut.
• Pasien diketahui jarang mengganti handuknya ketika
mandi.
• Dari status dermatologis didapatkan makula
hipopigmentasi disertai skuama tipis

© FDI2020
Pitiriasis versikolor
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Etiologi : Malassezia furfur


• Efloresensi: Makula-patch
hipo/hiperpigmentasi
(putih/kemerahan/kecoklatan)
berkonfluens, skuama halus
(powdery) → finger nail sign
• KOH: hifa pendek, spora
berkelompok (sphagetti &
meatball)
• Wood’s lamp: kuning keemasan
© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Pemeriksaan Lampu wood berwarna


merah→Eritrasma
B. Pemeriksaan KOH 20% didapatkan Hifa panjang
bersepta → Dermatofitosis
C. Pemeriksaan Lampu wood didapatkan cahaya
berwarna kuning keemasan
D. Pemeriksaan Histopatologi Sel Palisade →
Karsinoma sel basal
E. Pemeriksaan KOH 20% didapatkan Pseudohifa
dengan budding yeast → Candidiasis cutis
© FDI2020
114
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang anak perempuan berusia 8 tahun datang diantar oleh ibunya ke klinik dokter umum
dengan keluhan muncul bercak putih di bagian tanga kanannya. Diketahui anaknya sering
bermain di luar rumah bersama teman-temannya. Tidak didapatkan nyeri maupun gatal.
Dari pemeriksaan dermatologi didapatkan makula hipopigmentasi berbatas tidak tegas
disertai dengan skuama tipis. Diagnosa pada pasien ini adalah...
A. Ptiriasis Versikolor
B. Ptiriasis Alba
C. Psoriasis Vulgaris
D. Ptiriasis Rosea
E. Likhen Simplex Kronis

© FDI2020
B. Ptiriasis Alba
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keyword:
• Seorang anak perempuan berusia 8 tahun datang diantar oleh
ibunya ke klinik dokter umum dengan keluhan muncul bercak
putih di bagian tanga kanannya.
• Diketahui anaknya sering bermain di luar rumah bersama teman-
temannya.
• Tidak didapatkan nyeri maupun gatal

© FDI2020
Ptiriasis Alba
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Definisi:Pitiriasis alba adalah suatu kelainan kulit berupa


makula hipopigmentasi dengan batas tidak tegas disertai
skuama putih halus (powdery white scale) pada
permukaannya, yang timbul terutama di daerah wajah,
diduga berhubungan dengan riwayat pajanan sinar matahari
• Epidemiologi: Banyak dijumpai pada anak usia3-16tahun
• Predileksi: muka, mulut, dahi, pipi, dan dagu
• Tatalaksana topikal
• Kortikosteroid potensi ringan3-6 (C,4)
• Salep takrolimus 0,1% dua kali sehari selama 8 minggu7 (A,1)
• Krim pimekrolimus 1% dua kali sehari selama 12 minggu8 (C,4)
• Salep kalsitriol 0,0003% dua kali sehari selama 8 minggu7 (A,1)
• Pelembab

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Ptiriasis Versikolor→ Makula hipopigmentasi


berbatas tegas disertai skuama halus yang gatal
B. Ptiriasis Alba
C. Psoriasis Vulgaris→ Eritema skuama tebal
transparan
D. Ptiriasis Rosea → skuama halus herald patch
E. Likhen Simplex Kronis→ Likenifikasi

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Diagnosa pada pasien ini adalah

B. Ptiriasis Alba

© FDI2020
115
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan berusia 20 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan gatal pada
kedua daun telinganya. Keluhan dirasakan sejak pasien membeli anting-anting baru. Dari
pemeriksaan fisik didapatkan makula eritema berbatas difus. Prinsip tatalaksana utama
adalah...
A. Hindari allergen
B. Antihistamin-1
C. Kortikosteroid topikal
D. Kortikosteroid sistemik
E. Antibakteri

© FDI2020
A.Hindari allergen
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keyword:
• Seorang perempuan berusia 20 tahun datang ke puskesmas
dengan keluhan gatal pada kedua daun telinganya.
• Keluhan dirasakan sejak pasien membeli anting-anting baru.
• Dari pemeriksaan fisik didapatkan makula eritema berbatas difus

© FDI2020
Dermatitis Kontak Alergi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Dermatitis kontak alergi (DKA) ialah dermatitis yang terjadi


akibat pajanan dengan bahan alergen di luar tubuh,
diperantai reaksi hipersensitivitas tipe 4
• Klinis:
• Riwayat terpapar bahan alergen
• Terjadi reaksi berupa dermatitis, setelah pajanan ulang dengan
alergen
• Bila pajanan dihentikan maka lesi akan membaik.

© FDI2020
Dermatitis kontak alergi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Atopi kontak
Iritan
Iritan primer Napkin Alergi
Basic Concept Kriteria Hanifin & Iritan kuat Kontak feses , urin Hapten
Rajka , Riwayat
Atopi
Etiopatogenesis RH tipe 1&4 Iritan fisik, kimia Iritan fisik, kimia, RH tipe 4
enzimatik
Predisposisi Riwayat atopi pada Kontak dengan Prolong kontak Kontak dengan
keluarga dan dirinya bahan iritan dengan urin dan bahan alergen
fese
Penunjang IgE RAST , Prick Test Patch test (-) KOH Patch tes (+)

© FDI2020
Dermatitis kontak alergi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Tatalaksana:
• Non Farmakologis
• Hindari bahan allergen !
• Gunakan APD seperti sarung tangan, apron, atau boot
• Farmakologis:
• Sistemik:
• Antihistamin-1
• Kortikosteroid topikal
• Kortikosteroid sistemik

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Hindari allergen
B. Antihistamin-1→ kurang tepat
C.Kortikosteroid topikal → kurang tepat
D.Kortikosteroid sistemik → kurang tepat
E. Antibakteri → kurang tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Prinsip tatalaksana utama adalah...

A.Hindari allergen

© FDI2020
116
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita berusia 21 tahun, datang keluhan bintil pada ujung bibir. Disertai dengan
nyeri kepala dan demam. Setahun lalu pernah merasakan hal serupa. Dari pemeriksaan
tanda vital didapatkan tekanan darah 110/70 mmHg , Heart rate :84x/menit, RR
20x/menit,Suhu 37,9oC . Pada pemeriksaan fisik ditemukan gerombolan vesikel dengan
dasar eritem dan erosi. Pemeriksaan mikroskopis ditemukan sel Datia. Etiologi pada penyakit
ini adalah....
A. Herpes Simplex Virus 1
B. Herpes Simplex Virus 2
C. Vericella Zoster Virus
D. Human Papiloma Virus
E. Human Alpha Herpes Virus 3

© FDI2020
A. Herpes Simplex Virus 1
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keyword:
• Seorang wanita berusia 21 tahun, datang keluhan bintil pada
ujung bibir.
• Disertai dengan nyeri kepala dan demam. Setahun lalu pernah
merasakan hal serupa.
• Pada pemeriksaan fisik ditemukan gerombolan vesikel dengan
dasar eritem dan erosi.
• Pemeriksaan mikroskopis ditemukan sel Datia

© FDI2020
Herpes Simplek
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Etiologi: HSV/HHV
1. HSV 1 : Labial
2. HSV 2 : Genital
• Efloresensi : Vesikel / ulkus bergerombol dengan dasar eritema
• Terapi:
1. Acyclovir 5x200
2. Acyclovir 3x400
3. Valacyclovir 2x500-1000mg
4. Famcyclovir 3x250mg
Rekuren : 5 hari
Non rekuren : 7 hari
• Pemeriksaan penunjang:
• Tsank smear/ Giemsa staining, ditemukan:
• Sel datia berinti banyak, atau
• Multinucleated giant cell, atau
• Keratinocyte balooning

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Herpes Simplex Virus 1


B. Herpes Simplex Virus 2 → Herpes simpleks
predileksi genital
C. Vericella Zoster Virus → herpes zoster/vericela
zoster
D. Human Papiloma Virus → Condyloma akuminata
E. Human Alpha Herpes Virus 3 → nama lain
Varicella zoster virus

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Etiologi pada penyakit ini adalah....

A. Herpes Simplex Virus 1

© FDI2020
117
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita berusia 40 tahun datang ke praktik dokter dengan keluhan muncul bercak
kecoklatan pada kedua pipinya dan hidungnya. Keluhan sudah berlangsung selama 1
tahun ini. Diketahui pasien mengkonsumsi obat KB sebelumnya. Dari pemeriksaan
dermatologi didapatkan makula hiperpigmentasi berbatas tegas denga tepi irreguler.
Diagnosis pada pasien ini adalah...
A. Freckles
B. Dermatitis Atopi
C. Melasma
D. Lentigo
E. Squamous cell carcinoma

© FDI2020
C. Melasma
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keyword:
• Seorang wanita berusia 40 tahun datang ke praktik dokter
dengan keluhan muncul bercak kecoklatan pada kedua
pipinya dan hidungnya.
• Keluhan sudah berlangsung selama 1 tahun ini.
• Diketahui pasien mengkonsumsi obat KB sebelumnya.
• Dari pemeriksaan dermatologi didapatkan makula
hiperpigmentasi berbatas tegas dengan tepi irreguler

© FDI2020
Melasma/kloasma
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Etiologi: UV dan hormonal


• Predisposisi: Makula umumnya berwarna coklat, dan terdapat
terutama di bagian wajah atau dahi (daerah tinggi pajanan
sinar matahari)
• Efloresensi: Makula hiperpigmentasi berbatas tegas dengan
tepi irreguler umumnya simetris
• Tatalaksana:
• Pencegahan:Tabir surya, hilangkan faktor penyebab( stop KB atau
obat-obatan penyebab)
• Topikal: hidrokuinon 2-5%, asam retinoat, asam azaelat
• Sistemik: asam askorbat/vitamin C, Glutation
• Tindakan Khusus: Chemical peeling, laser

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Freckles →makula coklat terang di pipi yang


biasanya diturunkan secara genetik
B. Dermatitis Atopi → biasanya didapatkan riwayat
atopi pada keluarganya atau dirinya
C. Melasma
D. Lentigo → berbentuk bulat oval tidak teratur
E. Squamous cell carcinoma → Ulserasi, luka tidak
pernah sembuh

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Diagnosis pada pasien ini adalah...

C. Melasma

© FDI2020
118
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita berusia 20 tahun datang dengan keluhan vagina kemerahan keluar cairan
putih homogen , dengan whiff test menggunakan KOH 10% positif .Tatalaksana pada pasien
ini ....
A. Metronidazol 2 gram dosis tunggal
B. Cefixim 400 mg + Azitromisin 1 gram dosis tunggal
C. Penicilin Benzatin 2,4 juta IU
D. Ofloksasin 2 x 200
E. Ceftriaxon 250 mg dosis tunggal

© FDI2020
a. Metronidazol 2 gram dosis tunggal
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keyword:
• Seorang wanita berusia 20 tahun datang dengan keluhan
vagina kemerahan keluar cairan putih homogen ,
• Dengan whiff test menggunakan KOH 10% positif .

© FDI2020
Bakterial Vaginosis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Etiologi utama: Gardnerella vaginalis


• Kriteria Amsel:
• Duh tubuh homogen putih keabuan
• Clue cells (dari pemeriksaan mikroskopik)
• pH vagina >4.5
• Whiff test (+): Duh tubuh berbau amis (fishy odor)
• Gold standard:PemeriksaanGram

© FDI2020
Bakterial Vaginosis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Terapi :
• Metronidazol 2g single dose
• Tinidazol 2 g Single dose
• Metronidazol 2x500 mg selama 7 hari
• Tinidazol 2x500 mg selama 7 hari
• Clindamisisn 2x300 mg selama 7 hari

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Metronidazol 2 gram dosis tunggal


B. Cefixim 400 mg + Azitromisin 1 gram dosis
tunggal→GO
C. Penicilin Benzatin 2,4 juta IU → Sifilis primer
D. Ofloksasin 2 x 200 →Infksi genital non spesifik
E. Ceftriaxon 250 mg dosis tunggal → GO

© FDI2020
119
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki 45th datang ke puskesmas dengan keluhan bengkak pada lengan kiri
kemerahan dan nyeri sejak 4 hari yang lalu. Pada pemeriksaan dermatologis ditemukan plak
eritematus berwarna merah cerah batas tegas ukuran 10 x 6 cm didapatkan nyeri. Etiologi
dari penyakit ini adalah....
A. Streptococcus
B. Staphylococcus
C. Treponema Pallidum
D. Haemophylus ducreyi
E. Gardnella Vaginalis

© FDI2020
A. Streptococcus
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keyword:
• Seorang laki-laki 45th datang ke puskesmas dengan keluhan
bengkak pada lengan kiri kemerahan dan nyeri sejak 4 hari yang
lalu.
• Pada pemeriksaan dermatologis ditemukan plak eritematus
berwarna merah cerah batas tegas ukuran 10 x 6 cm
didapatkan nyeri.

© FDI2020
Erisipelas
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Penyakit infeksi akut oleh


Streptococcus beta
hemolyticus, menyerang
epidermis dan dermis
• Gejala: eritema
berwarna merah cerah,
berbatas tegas.
Predileksi: tungkai
bawah disertai dengan
gejala konstitusi yaitu
demam dan malaise.

© FDI2020
Erisipelas
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Pemeriksaan Penunjang
• Bila diperlukan
• Pemeriksaan sederhana dengan pewarnaan Gram.
• Kultur dan resistensi spesimen lesi/aspirat apabila tidak responsif
terhadap pengobatan empiris. Kultur dan resistensi darah, darah
perifer lengkap, kreatinin, C-reactive protein apabila diduga
bakteremia. Biopsi apabila lesi tidak spesifik.
• Terapi
• Elevasi tungkai
• Antibiotik Penicillin Procain IM 600.000 IU/12 jam (5-10 hari)

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Streptococcus
B. Staphylococcus→ impetigo bulosa, folikulitis,
karbunkel, furunkel
C. Treponema Pallidum → ulkus durum
D. Haemophylus ducreyi → ulkus mole
E. Gardnella Vaginalis →bacterial vaginosis

© FDI2020
120
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Laki-laki 41tahun datang ke puskesmas dengan keluhan terdapat bercak kemerahan di


betis kanan disertai gatal sejak 1 minggu yang lalu. Terdapat riwayat membajak sawah dan
sepulang kerumah pasien tidak langsung mencuci kaki. Pemeriksaan dermatologi terdapat
papil-papil eritema yang berkelok-kelok di ekstremitas bawah kanan disertai erosi.
Penatalaksanaan pada pasien ini adalah...
A. Permethrin 5%
B. Thiabendazol 10%
C. Menthol cream
D. Malathion 2%
E. Salep Mupirosin

© FDI2020
B. Thiabendazol 10%
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keyword:
• Laki-laki 41tahun datang ke puskesmas dengan keluhan
terdapat bercak kemerahan di betis kanan disertai gatal sejak 1
minggu yang lalu.
• Terdapat riwayat membajak sawah dan sepulang kerumah
pasien tidak langsung mencuci kaki.
• Pemeriksaan dermatologi terdapat papil-papil eritema yang
berkelok-kelok di ekstremitas bawah kanan disertai erosi.

© FDI2020
Cutaneus larva migran (CLM)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Definisi : Penyakit yang disebabkan oleh cacing tambang


yang seharusnya hidup pada hewan, contohnya
Ancylostoma braziliense, Ancylostoma caninum, Uncinaria
stenocephala, Bunostomum phlebotomum
• Klinis : Lesi kulit biasanya muncul dalam 1-5 hari setelah
pajanan berupa plak eritematosa, vesikular berbentuk
linear dan serpiginosa. Lesi dapat tunggal atau multipel
yang terasa gatal bahkan nyeri.
• Predileksi : biasanya pada kaki dan bokong.

© FDI2020
Cutaneus larva migran (CLM)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Tatalaksana :
• Non Medikamentosa :
• Tetap menjaga kebersihan kulit dengan mandi 2 kali sehari dengan
sabun.
• Selalu menggunakan alas kaki
• Medikamentosa
• Albendazole 1x400mg (3hr)
• Ivermectin 200mcg/kgBB DT
• Albendazole krim 10%
• Thiabenzaol krim 10-15%

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Permethrin 5%→skabies
B. Thiabendazol 10%
C. Menthol cream → terapi simptomatis untuk
mengatasi gatal
D. Malathion 2% → pedikulosis
E. Salep Mupirosin → pioderma

© FDI2020
121
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki, berusia 22 tahun, terdapat benjolan di punggung. Awalnya berupa bintik
kecil tapi semakin lama semakin membesar. Bila dipencet keluar putih kekuningan dan
berbau. Pemeriksaan fisik tampak papul, bentuk kubah, ditengahnya terdapat punctat.
Etiologi penyakit ini adalah..
A. P. acne
B. Human papiloma virus
C. Pox virus
D. Herpes simplex virus
E. Varisela zoster virus

© FDI2020
C. Pox virus
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keyword:
• Seorang laki-laki, berusia 22 tahun, terdapat benjolan di
punggung.
• Awalnya berupa bintik kecil tapi semakin lama semakin
membesar.
• Bila dipencet keluar putih kekuningan dan berbau.
• Pemeriksaan fisik tampak papul, bentuk kubah, ditengahnya
terdapat punctat.

© FDI2020
Moluskum Kontagiosum (MK)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Etiologi : poxvirus (PV)


• Klinis:
• Terutama menyerang anak usia sekolah, dewasa muda yang
aktif secara seksual, dan pasien imunokompromais.
• Kelainan kulit berupa papul khas berbentuk kubah, di tengahnya
terdapat lekukan (delle). Jika dipijat akan tampak keluar massa
berwarna putih seperti nasi yang merupakan badan moluskum.
• Lokasi: wajah, badan, dan ekstremitas
• Penunjang histopatologis : Henderson-Paterson bodies.

© FDI2020
Moluskum Kontagiosum (MK)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Terapi :
• Non medikamentosa : kuretase, cryotheraphy
• Medikamentosa :
• Kantaridin 0,7% atau 0,9% dioleskan pada lesi dan dibiarkan selama 3-4
jam, setelah itu dicuci.
• Podofilin (10%-25% dalam bentuk resin) atau (0,3% atau 0,5% dalam
bentuk krim). Dioleskan pada tiap lesi 2 kali sehari selama 3 hari berturut-
turut
• Benzoil peroksida 10% dioleskan 2 kali sehari selama 4 minggu

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. P. acne→Acne Vulgaris
B. Human papiloma virus →moluskum kontagiosum
C. Pox virus
D. Herpes simplex virus → herpes simplex
E. Varisela zoster virus → varisela zoster

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Etiologi penyakit ini adalah..

C. Pox virus

© FDI2020
122
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang dokter mendapatkan undangan acara temu ilmiah tahunan ilmu telinga hidung
dan tenggorokan kepala leher di kota Bali. Seorang reresentasi dari sebuah perusahaan
alat kesehatan, mengetahui hal tersebut dan menawarkan untuk menjadi sponsornya
dalam menghadiri acara temu ilmiah tersebut sebagai bentuk kerjasama. Sponsorsip
termasuk transportasi dan akomodasi. Apakah tindakan yang tepat untuk dilakukan dokter
tersebut?
A. Menerima semua sponsorsip tapi menolak bentuk kerja sama
B. Menolak semua tawaran farmasi
C. Menerima sponsorsip untuk registrasi saja
D. Menerima semua tawaran dan bentuk kerja sama
E. Menerima sponsorsip untuk tranportasi saja

© FDI2020
A. Menerima semua sponsorsip tapi
menolak bentuk kerja sama
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• menawarkan untuk menjadi sponsornya dalam
menghadiri acara temu ilmiah tersebut sebagai bentuk
kerjasama

Apakah tindakan yang tepat untuk dilakukan dokter


tersebut?

© FDI2020
Sponsorship
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Pasal 5 Permenkes No. 58 tahun 2016


1) Sponsorship oleh perusahaan/industri farmasi, alat kesehatan,
dan/atau perusahaan/industri lainnya harus dilakukan secara
terbuka dan tidak boleh ada konflik kepentingan.
2) Sponsorship yang dilakukan secara terbuka dan tidak ada konflik
kepentingn sebagaimana dimaksud dalama ayat (1) dimaksudkan
agar tidak mempengaruhi independensi seperti penulisan resep,
anjuran penggunaan barang atau terkait produk sponsorship
• Pasal 6 KODEKI
• Dokter dapat menerima bantuan dari pihak sponsor untuk keperluan
kekutsertaan dalam temu ilmiah mencakup pendafaran, akomodasi,
dan transportasi sewajarnya sesuai kode etik masing-masing

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Menolak semua tawaran farmasi


C. Menerima sponsorsip untuk registrasi saja
D. Menerima semua tawaran dan bentuk kerja
sama
E. Menerima sponsorsip untuk tranportasi saja

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tindakan yang tepat untuk dilakukan


dokter tersebut adalah...
A. Menerima semua sponsorsip
tapi menolak bentuk kerja
sama

© FDI2020
123
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan usia 32 tahun, datang ke rumah sakit diantar oleh polisi dalam
keadaan tidak sadar setelah mengalami kecelakaan. Pada pemeriksaan, diketahui
bahwa pasien mengalami perdarahan masif dan membutuhkan tindakan transfusi segera.
Polisi telah berusaha untuk menghubungi keluarga, namun tidak ada keluarga yang bisa
dihubungi. Apakah tindakan yang tepat pada kasus tersebut?
A. Melakukan tindakan transfusi dengan meminta persetujuan polisi
B. Menunggu keluarga pasien untuk datang dan memberi persetujuan tindakan
C. Menunggu pasien sadar agar dapat meminta persetujuan kepada pasien
D. Tidak melakukan tindakan apapun kepada pasien sampai ada persetujuan dari pasien
atau keluarga
E. Melakukan tindakan transfusi tanpa meminta persetujuan pasien dan polisi

© FDI2020
E. Melakukan tindakan transfusi tanpa
meminta persetujuan pasien dan polisi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• datang ke rumah sakit diantar oleh polisi dalam keadaan
tidak sadar setelah mengalami kecelakaan.
• diketahui bahwa pasien mengalami perdarahan masif
dan membutuhkan tindakan transfusi segera
• Polisi telah berusaha untuk menghubungi keluarga,
namun tidak ada keluarga yang bisa dihubungi

Apakah tindakan yang tepat pada kasus tersebut?

© FDI2020
Inform Consent
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Permenkes No. 290 tahun 2008 Pasal 4


1. Dalam keadaan gawat darurat, untuk menyelamatkan jiwa
pasien dan/atau mencegah kecacatan tidak diperlukan
persetujuan tindakan kedokteran
2. Keputusan untuk melakukan tindakan kedokteran
sebagaimana dimaksud ayat (1) diputuskan oleh dokter
atau dokter gigi dan dicatat di dalam rekam medik
3. Dalam hal dilakukannya tindakan kedokteran sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), dokter atau dokter gigi wajib
memberikan penjelasan sesegera mungkin kepada pasien
setelah pasien sadar atau kepada keluarga terdekat

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Melakukan tindakan bedah dengan meminta


persetujuan polisi
B. Menunggu keluarga pasien untuk datang dan
memberi persetujuan tindakan
C. Menunggu pasien sadar agar dapat meminta
persetujuan kepada pasien
D. Tidak melakukan tindakan apapun kepada
pasien sampai ada persetujuan dari pasien
atau keluarga

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tindakan yang tepat pada kasus


tersebut adalah...
E. Melakukan tindakan transfusi
tanpa meminta persetujuan
pasien dan polisi

© FDI2020
124
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki usia 62 tahun dibawa ke rumah sakit oleh keluarganya dengan keluhan
kaki kiri yang luka dan membusuk. Diketahui bahwa pasien adalah penderita diabetes dan
tidak rutin minum obat. Pada pemeriksaan, disimpulkan bahwa kaki pasien harus
diamputasi karena sudah tidak bisa dipertahankan lagi dan disarankan untuk memakai
kaki palsu. Keluarga telah menyetujuinya, namun pasien enolak hal tersebut dan tetap
ingin dirawat tanpa dilakukan amputasi. Apakah tindakan yang tepat pada kasus ini?
A. Mengamputasi kaki pasien demi kebaikan pasien sendiri
B. Tidak mengamputasi kaki pasien karena pasien menolak
C. Mengamputasi kaki pasien karena keluarga pasien menyetujuinya
D. Menunda amputasi kaki pasien sampai terjadi infeksi yang lebih parah
E. Mengamputasi kaki pasien agar kualitas hidup pasien menjadi lebih baik

© FDI2020
B. Tidak mengamputasi kaki pasien
karena pasien menolak
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Pada pemeriksaan, disimpulkan bahwa kaki pasien harus
diamputasi karena sudah tidak bisa dipertahankan lagi
dan disarankan untuk memakai kaki palsu

Apakah tindakan yang tepat pada kasus ini?

© FDI2020
Autonomy
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Setiap individu (pasien) harus diperlakukan sebagai


manusia yang memiliki otonomi (hak untuk menentukan
nasib sendiri), hal ini sesuai dengan prinsip autonomy.
• Setiap manusia yang otonominya berkurang atau hilang
perlu mendapatkan perlindungan.
• Tell the truth, hormatilah hak privasi orang lain, lindungi
informasi konfidensial, mintalah consent untuk melakukan
intervensi diri pasien, bantulah membuat keputusan
penting.

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Mengamputasi kaki pasien demi kebaikan


pasien sendiri
C. Mengamputasi kaki pasien karena keluarga
pasien menyetujuinya
D. Menunda amputasi kaki pasien sampai terjadi
infeksi yang lebih parah
E. Mengamputasi kaki pasien agar kualitas hidup
pasien menjadi lebih baik

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tindakan yang tepat pada kasus ini


adalah...
B. Tidak mengamputasi kaki
pasien karena pasien menolak

© FDI2020
125
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan usia 23 tahun dibawa keluarganya ke puskesmas dengan keluhan


demam. Dari hasil anamnesis, pasien mengatakan bahwa tidak memiliki alergi obat
sebelumnya. Pasien diiberikan obat paracetamol oleh dokter, namun 2 hari kemudian
sekujur tubuh pasien terjadi luka yang diduga steven johnson syndrome akibat
paracetamol yang diminum. Apakah insiden yang terjadi pada kasus tersebut?
A. Acceptable risk
B. Malpraktik
C. Unforseeable risk
D. Complication of disease
E. Duty of care

© FDI2020
C. Unforseeable risk
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Dari hasil anamnesis, pasien mengatakan bahwa tidak
memiliki alergi obat sebelumnya.
• Pasien diiberikan obat paracetamol oleh dokter, namun 2
hari kemudian sekujur tubuh pasien terjadi luka yang
diduga steven johnson syndrome akibat paracetamol
yang diminum

Apakah insiden yang terjadi pada kasus tersebut?

© FDI2020
Keselamatan pasien
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Secara garis besar, ada dua macam Kejadian Tidak


Diharapkan (KTD), KTD yang dapat diterima (Acceptable),
dan KTD yang tidak dapat diterima (Non Acceptable).
• Acceptable
• Acceptable Risk: Kejadian tidak diharapkan yang merupakan risiko
yang harus diterima dari pengobatan yang tidak dapat dihindari.
• Unforseeable Risk: Kejadian tidak diharapkan yang tidak dapat diduga
sebelumnya.
• Complication of Disease: Kejadian tidak diharapkan yang merupakan
bagian dari perjalanan penyakit atau komplikasi penyakit.
• Non Acceptable
• Hasil dari suatu kelalaian medis (culpa).
• Hasil dari suatu kesengajaan (dolus).

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Acceptable risk
B. Malpraktik
D. Complication of disease
E. Duty of care

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, insiden yang terjadi pada kasus


tersebut adalah...

C. Unforseeable risk

© FDI2020
126
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki usia 34 tahun, dibawa polisi ke Rumah Sakit dalam keadaan pincang
akibat luka tembak di bagian kakinya. Pasien mengalami perdarahan pada kakinya sejak
tiba di rumah sakit, namun masih dalam keadaan sadar. Diketahui bahwa pasien
merupakan tersangka begal yang berusaha kabur pada saat penangkapan dan akhirnya
ditembak oleh polisi. Keluarga pasien masih dicari oleh pihak polisi. Apakah tindakan yang
tepat pada kasus tersebut?
A. Melakukan tindakan tanpa perlu meminta persetujuan pasien karena gawat darurat
B. Menunggu hingga ada keluarga pasien yang dapat dihubungi tiba di rumah sakit
C. Meminta persetujuan aparat polisi yang mengantarnya untuk melakukan tindakan
D. Meminta persetujuan pasien untuk melakukan tindakan kepada pasien
E. Melakukan tindakan tanpa perlu meminta persetujuan pasien karena pasien kriminal

© FDI2020
D. Meminta persetujuan pasien untuk
melakukan tindakan kepada pasien
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• dibawa polisi ke Rumah Sakit dalam keadaan pincang
akibat luka tembak di bagian kakinya.
• Pasien mengalami perdarahan pada kakinya sejak tiba di
rumah saki, namun masih dalam keadaan sadar.
• tersangka begalyang berusaha kabur pada saat
penangkapan dan akhirnya ditembak oleh polisi.
• Keluarga pasien masih dicari oleh pihak polisi

Apakah tindakan yang tepat pada kasus tersebut?

© FDI2020
Informed Consent
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Pasien yang berhak memberikan informed consent adalah pasien


yang telah dewasa (berumur ≥21 tahun atau telah/pernah
menikah, menurut KUHP dan 18 tahun menurut UU No 23 TAHUN
2002 tentang Perlindungan Anak) dan dalam keadaan sadar serta
sehat secara mental (tidak mengalami retardasi mental atau
penyakit mental yang membuatnya tidak dapat mengambil
keputusan).
• Justice: Prinsip yang mengedepankan kesetaraan dan keadilan
dalam mendistribusikan sumberdaya, sehingga tidak ada
pertimbangan lain selain kesehatan pasien yang menjadi perhatian
utama dokter.

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Melakukan tindakan tanpa perlu meminta


persetujuan pasien karena gawat darurat
B. Menunggu hingga ada keluarga pasien yang
dapat dihubungi tiba di rumah sakit
C. Meminta persetujuan aparat polisi yang
mengantarnya untuk melakukan tindakan
E. Melakukan tindakan tanpa perlu meminta
persetujuan pasien karena pasien kriminal

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tindakan yang tepat pada tersebut


adalah...
D. Meminta persetujuan pasien
untuk melakukan tindakan
kepada pasien

© FDI2020
127
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki usia 24 tahun datang ke puskesmas untuk meminta surat keterangan sakit.
Pasien meminta surat keterangan sakit tersebut agar bisa mendapatkan izin libur dari
kantornya. Pasien mengaku bahwa semalam sebelumnya menderita sakit, dan izin pulang
dari kantornya. Pasien sekarang sudah sehat dan hanya ingin meminta surat sakit untuk
hari sebelumnya dimana pasien izin pulang. Apakah tindakan dokter yang tepat pada
kasus tersebut?
A. Memberikan pasien surat sakit dan mengedukasi agar tidak mengulangi perbuatannya
B. Memberikan surat sakit karena pasien telah diperiksa dokter
C. Memberikan surat sakit karena pasien bisa saja kehilangan pekerjaannya
D. Menganjurkan pasien meminta surat sakit kepada dokter lain
E. Tidak memberikan surat sakit karena pasien tidak sakit

© FDI2020
E. Tidak memberikan surat sakit
karena pasien tidak sakit
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Seorang laki-laki usia 24 tahun datang ke puskesmas untuk
meminta surat keterangan sakit.
• Pasien meminta surat keterangan sakit tersebut agar bisa
mendapatkan izin libur dari kantornya.
• Pasien sekarang sudah sehat dan hanya ingin meminta
surat sakit untuk hari sebelumnya dimana pasien izin
pulang.

Apakah tindakan dokter yang tepat pada kasus tersebut?

© FDI2020
Kode Etik Kedokteran
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• KODEKI Pasal 7: Keterangan dan Pendapat yang Valid,


“Seorang dokter wajib hanya memberikan keterangan
dan pendapat yang telah diperiksa sendiri
kebenarannya”
• Penjelasan: Seorang dokter yang menjadi anggota
penguji kesehatan atas permintaan pihak tertentu:
• Dokter harus senantiasa obyektif dan jangan dipengaruhi baik
oleh pihak peminta maupun peserta tes kesehatan

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Memberikan pasien surat sakit dan


mengedukasi agar tidak mengulangi
perbuatannya
B. Memberikan surat sakit karena pasien telah
diperiksa dokter
C. Memberikan surat sakit karena pasien bisa saja
kehilangan pekerjaannya
D. Menganjurkan pasien meminta surat sakit
kepada dokter lain

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tindakan dokter yang tepat pasa kasus


tersebut adalah...
E. Tidak memberikan surat sakit
karena pasien tidak sakit

© FDI2020
128
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang anak laki-laki berusia 10 tahun, datang ke dokter dibawa ibunya karena pasien
mengalami kencing berwarna coklat gelap seperti air cucian daging. Anak sebelumnya
ada riwayat demam dan nyeri menelan sejak ± 7 hari yang lalu. Sekitar 3 hari yang lalu
pasien mulai BAK kurang dari 1 gelas/hari, disertai keluhan nyeri pinggang, serta bengkak
pada kelopak mata. Pada pemeriksaan laboratorium tampak BUN meningkat, urin eritrosit
(+), protein (+), silinder (+). Apakah diagnosis yang sesuai pada kondisi diatas?
A. Glomerulonefritis akut
B. Sindroma nefrotik
C. Tumor Wilms
D. Vesikulolithiasis
E. Sindrom hemolitik-uremik

© FDI2020
A. Glomerulonefritis akut
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan mengalami kencing berwarna coklat gelap
seperti air cucian daging. Anak sebelumnya ada riwayat
demam dan nyeri menelan sejak ± 7 hari yang lalu.
Sekitar 3 hari yang lalu pasien mulai BAK kurang dari 1
gelas/hari, disertai keluhan nyeri pinggang, serta bengkak
pada kelopak mata.
• Pada pemeriksaan laboratorium tampak BUN meningkat,
urin eritrosit (+), protein (+), silinder (+).
diagnosis yang sesuai pada kasus diatas paling tepat
adalah...
© FDI2020
Glomerulonefritis akut Pasca Streptokokus
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Glomerulonefritis akut ditandai dengan edema, hematuria, hipertensi dan


penurunan fungsi ginjal (sindrom nefritik) di mana terjadi inflamasi pada
glomerulus
• Acute poststreptococcal glomerulonephritis is the archetype of acute GN
• GNA pasca streptokokus terjadi setelah infeksi GABHS nefritogenik → deposit
• kompleks imun di glomerulus
• Diagnosis
– Anamnesis: Riwayat ISPA atau infeksi kulit 1-2 minggu sebelumnya, hematuri
nyata, kejang atau penurunan kesadaran, oliguri/anuri
– PF: Edema di kedua kelopak mata dan tungkai, hipertensi, lesi bekas infeksi,
gejala
• hipervolemia seperti gagal jantung atau edema paru
– Penunjang: Fungsi ginjal, komplemen C3, urinalisis, ASTO
• Terapi: Antibiotik (penisilin, eritromisin), antihipertensi, diuretik

Geetha D. Poststreptococcal glomerulonephritis.


http://emedicine.medscape.com/article/240337-overview
© FDI2020
Causes of glomerulonephritis in
children
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PRIMARY GLOMERULONEPHRITIS
Membranous glomerulonephritis
Membranoproliferative glomerulonephritis type I
Membranoproliferative glomerulonephritis type II (dense deposit disease)
IgA nephropathy

Anti-glomerular basement membrane disease


Idiopathic crescentic glomerulonephritis

SECONDARY GLOMERULONEPHRITIS
Post-streptococcal glomerulonephritis
Other post-infectious glomerulonephritis
Henoch-Schönlein purpura nephritis
Systemic lupus erythematosus nephritis
Microscopic polyangiitis
Wegener granulomatosus

© FDI2020
Mekanisme GNAPS
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Terdapat 4 mekanisme yang mungkin menimbulkan GNAPS:


1. Adanya kompleks imun dengan antigen streptokokal yang bersirkulasi dan
kemudian terdeposisi.
2. Deposisi dari antigen streptokokus pada membrane basal glomerulus yang berikatan
dengan antibody sehingga terbentuk kompleks imun.
3. Adanya antibody terhadap antigen streptokokal yang bereaksi terhadap komponen
glomerulus yang menyerupai antigen streptokokus (molecular mimicry)
4. Adanya proses autoimun
• Dari keempat mekanisme tersebut, mekanisme kedua adalah mekanisme
pathogenic yang paling banyak ditemukan.

© FDI2020
Patogenesis dan Patofisiologi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Streptococcal infection

Aktivasi komplemen Komplemen serum turun

Immune injuries
Proliferasi selular
Destruksi membran basal glomerulus
Lumen kapiler menyempit
hematuria
Aliran darah glomerular menurun

GFR turun Reabsorbsi natrium distal

oliguria
Retensi air dan natrium

Volume darah meningkat

Edema dan hipertensi

© FDI2020
Pemeriksaan penunjang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Urinalisis
• Proteinuria, hematuria, dan adanya silinder eritrosit
• Peningkatan ureum dan kreatinin
• GNAPS:
• ASTO meningkat (ASTO: antibodi terhadap streptolysin O, yang merupakan toxin yang
diproduksi oleh kuman grup A)
• Komplemen C3 menurun pada minggu pertama
• Hiperkalemia, asidosis metabolik, hiperfosfatemia, dan hipokalsemia pada
komplikasi gagal ginjal akut

© FDI2020
Therapy in Pediatric GNAPS
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• The major goal is to control edema and blood pressure


• Management of edema:
– Sodium and fluid restriction
• A sodium-restricted diet is tailored to provide the child with approximately 2 to 3 mEq of

• sodium/kg per day (23-46 mg/kg), the amount of sodium required for a growing child.
• maximum sodium intake of 2000 mg/day
• Fluid restriction can be considered in patients with generalized edema in poststrep GN
– Diuretic therapy
• If significant edema or hypertension develops
• Loop diuretics (eg, (Furosemide 1-2 mg/kg/kali IV per 6-12 jam; Oral: 2 mg/kg once daily)

• Management of Hypertension
– For hypertension not controlled by diuretics, usually calcium channel blockers, angiotensin-converting enzyme inhibitors (ACEIs), or
angiotensin receptor blockers (ARBs) are useful

• Specific therapy:
– Strep Inf. (+): Treat with oral penicillin V (250 mg qid for 7-10 d for children ≤27 kg) or with erythromycin (250 mg qid for 7-10 d) for patients
allergic to penicillin
– This helps prevent nephritis in carriers and helps prevent the spread of nephritogenic strains to others

• Indications for dialysis include life-threatening hyperkalemia and clinical


• manifestations of uremia
• Protein dibatasi bila kadar ureum meninggi, yaitu sebanyak 0,5-1 g/kgbb/hari.
© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Glomerulonefritis akut
B. Sindroma nefrotik (gejala mengarah ke
Glomerulonefritis aprotein uri tidal lebih dari + 2)
C.Tumor Wilms ( tidak ada gejala tumor)
D.Vesikulolithiasis ( tidak ada nyeri pada regio flank
dan suprapubic)
E. Sindrom hemolitik-uremik ( kurang tepat)

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosa yang tepat pada pasien ini


adalah...

A. Glomerulonefritis akut

© FDI2020
129
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Anak laki-laki berusia 8 tahun datang diantar ibunya dengan keluhan bengkak pada
kelopak mata serta bengkak pada kedua kaki yang dialami sejak 3 hari terakhir. Riwayat
demam atau kenicng berdarah disangkal. Pemeriksaan laboratorium didapatkan albumin
1.7 g/dl, proteinuria +4, total kolesterol 245, dan oval fat body cast. Apa diagnosis pada
pasien ini?
A. Minimal change glomerulopathy
B. Glomerulosklerotik fokal segmental
C. Nefropati membranosa
D. Glomerulonefritik proliferatif mesangial
E. Glomerulonefritis rapid progresif

© FDI2020
A. Minimal change glomerulopathy
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : bengkak pada kelopak mata serta bengkak
pada kedua kaki yang dialami sejak 3 hari terakhir.
Riwayat demam atau kenicng berdarah disangkal.
• Pemeriksaan laboratorium didapatkan albumin 1.7 g/dl,
proteinuria +4, total kolesterol 245, dan oval fat body
cast. Apa diagnosis pada pasien ini?
Diagnosis yang paling tepat adalah...

© FDI2020
Sindrom Nefrotik
• Sindrom nefrotik (SN) adalah suatu sindrom klinik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

dengan gejala:
– Proteinuria massif (≥ 40 mg/m2 LPB/jam atau rasio
protein/kreatinin pada urin sewaktu > 2 mg/mg atau
dipstik ≥ 2+)
– Hipoalbuminemia ≤ 2,5 g/dL
– Edema
– Dapat disertai hiperkolesterolemia
• Etiologi SN dibagi 3 yaitu kongenital, primer/idiopatik,
dan sekunder (mengikuti penyakit sistemik antara lain
lupus eritematosus sistemik (LES), purpura Henoch
Schonlein)

KONSENSUS TATA LAKSANA SINDROM NEFROTIK IDIOPATIK PADA ANAK.


Unit Kerja Koordinasi Nefrologi Ikatan Dokter Anak Indonesia

© FDI2020
Decreased plasma protein Increased capillary protein
osmotic pressure (severe permeability (due to release of
liver failure, nephrotic vasoactive substances) (e.g.
syndrome) burns, trauma, infection)

Increased capillary
parasitic infection of
pressure (failure of
lymph nodes
venous pumps, (filariasis)
heart failure)
EDEMA
Nefrotik vs
Nefritik
Diagnosis
• Anamnesis : Bengkak di kedua kelopak mata, perut,
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

tungkai atau seluruh tubuh. Penurunan jumlah urin.


Urin dapat keruh/kemerahan
• Pemeriksaan Fisik : Edema palpebra, tungkai, ascites,
edema skrotum/labia. Terkadang ditemukan hipertensi
• Pemeriksaan Penunjang : Proteinuria masif ≥ 2+, rasio
albumin kreatinin urin > 2, dapat disertai hematuria.
Hipoalbumin (<2.5g/dl), hiperkolesterolemia (>200
mg/dl). Penurunan fungsi ginjal dapat ditemukan.

© FDI2020
Definisi pada
Sindrom Nefrotik
• Remisi : proteinuria negatif atau trace (proteinuria < 4
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

mg/m2 LPB/jam) 3 hari berturut-turut dalam 1 minggu


• Relaps : proteinuria ≥ 2+ (proteinuria ≥ 40 mg/m2
LPB/jam) 3 hari berturut-turut dalam 1 minggu
• Relaps jarang : relaps terjadi kurang dari 2 kali dalam 6
bulan pertama setelah respons awal atau kurang dari 4
kali per tahun pengamatan
• Relaps sering (frequent relaps) : relaps terjadi ≥ 2 kali
dalam 6 bulan pertama setelah respons awal atau ≥ 4
kali dalam periode 1 tahun

© FDI2020
Definisi pada
Sindrom Nefrotik
• Dependen steroid : relaps terjadi pada saat
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

dosis steroid diturunkan atau dalam 14 hari


setelah pengobatan dihentikan, dan hal ini
terjadi 2 kali berturut-turut
• Resisten steroid : tidak terjadi remisi pada
pengobatan prednison dosis penuh (full dose)
2 mg/kgBB/hari selama 4 minggu.

KONSENSUS TATA LAKSANA SINDROM NEFROTIK IDIOPATIK PADA ANAK.


Unit Kerja Koordinasi Nefrologi Ikatan Dokter Anak Indonesia

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM Tatalaksana

KONSENSUS TATA LAKSANA SINDROM NEFROTIK IDIOPATIK PADA ANAK.


Unit Kerja Koordinasi Nefrologi Ikatan Dokter Anak Indonesia

© FDI2020
Tatalaksana Diet
pada SN Anak
• Pemberian diit tinggi protein dianggap merupakan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

kontraindikasi karena akan menambah beban glomerulus


untuk mengeluarkan sisa metabolisme protein
(hiperfiltrasi) dan menyebabkan sklerosis glomerulus.
• Bila diberi diit rendah protein akan terjadi malnutrisi energi
protein (MEP) dan menyebabkan hambatan pertumbuhan
anak.
• Jadi cukup diberikan diit protein normal sesuai dengan RDA
(recommended daily allowances) yaitu 1,5-2 g/kgbb/hari.
• Diit rendah garam (1-2 g/hari) hanya diperlukan selama
anak menderita edema.

© FDI2020
Diuretik pada
SN Anak
• Restriksi cairan dianjurkan selama ada edema berat.
• Biasanya diberikan loop diuretic seperti furosemid 1-3 mg/kgbb/hari, bila
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

perlu dikombinasikan dengan spironolakton (antagonis aldosteron,


diuretik hemat kalium) 2-4 mg/kgbb/hari.
• Sebelum pemberian diuretik, perlu disingkirkan kemungkinan
hipovolemia. Pada pemakaian diuretik lebih dari 1-2 minggu perlu
dilakukan pemantauan elektrolit kalium dan natrium darah.
• Bila pemberian diuretik tidak berhasil (edema refrakter), biasanya terjadi
karena hipovolemia atau hipoalbuminemia berat (≤ 1 g/dL), dapat
diberikan infus albumin 20-25% dengan dosis 1 g/kgbb selama 2-4 jam
untuk menarik cairan dari jaringan interstisial dan diakhiri dengan
pemberian furosemid intravena 1-2 mg/kgbb.
• Bila diperlukan, suspensi albumin dapat diberikan selang-sehari untuk
memberi kesempatan pergeseran cairan dan mencegah overload cairan.
Bila asites sedemikian berat sehingga mengganggu pernapasan, dapat
dilakukan punksi asites berulang

© FDI2020
Contoh Glomerulonefritis
berdasarkan
Morfologi:
• Minimal change nephrotic syndrome (MCNS)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Rapidly progressive glomerulonephritis (RPGN)


• Focal segmental glomerulosclerosis (FSGS)
• Membranous GN
• Mesangial Proliferative GN
• Membranoproliferative glomerulonephritis
(MPGN)/ mesangiocapillary glomerulonephritis
(MCGN)

© FDI2020
Minimal-Change
Glomerulonephritis
• Nama lain Nil Lesions/Nil Disease (lipoid
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

nephrosis)
• Minimal change nephrotic syndrome (MCNS)
merupakan penyebab tersering dari sindrom
nefrotik pada anak, mencakup 90% kasus di
bawah 10 tahun dan >50% pd anak yg lbh tua.

Nephrology (Carlton). 2007 Dec;12 Suppl 3:S11-4.


Pathophysiology of minimal change nephrotic syndrome and focal segmental glomerulosclerosis.
Cho MH, Hong EH, Lee TH, Ko CW.http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/17995521

© FDI2020
Mesangial
Proliferative GN
• Mesangioproliferative pattern of glomerular
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

injury is characterized by the expansion of


mesangial matrix and the mesangial
hypercellularity.
• Contoh: immune disease such as IgA
nephropathy or class II lupus nephritis or non-
immune diseases such as early diabetic
glomerulosclerosis

© FDI2020
Membranoproliferative glomerulonephritis
(MPGN)/ mesangiocapillary glomerulonephritis
(MCGN)
• Membranoproliferative glomerulonephritis (MPGN) is an
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

uncommon cause of chronic nephritis that occurs primarily in


children and young adults.
• This entity refers to a pattern of glomerular injury based on
characteristic histopathologic findings, including:
– (1) proliferation of mesangial and endothelial cells and expansion of
the mesangial matrix
– (2) thickening of the peripheral capillary walls by subendothelial
immune deposits and/or intramembranous dense deposits
– (3) mesangial interposition into the capillary wall, giving rise to a
double-contour or tram-track appearance on light microscopy

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Minimal change glomerulopathy


B. Glomerulosklerotik fokal segmental ( kurang
tepat)
C.Nefropati membranosa ( kurang tepat)
D.Glomerulonefritik proliferatif mesangial ( kurang
tepat)
E. Glomerulonefritis rapid progresif( kurang tepat)

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosa yang tepat pada pasien ini


adalah...

A. Minimal change
glomerulopathy

© FDI2020
130
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Anak laki laki berusia 8 tahun, datang dengan keluhan bengkak pada kelopak mata sejak 2
hari yang lalu. Sebelumnya anak ini juga mengalami bengkak pada seluruh tubuh sejak 1
minggu yang lalu ketika waktu bangun tidur, lama kelamaan membaik pada siang hari.
Saat ini bengkak hanya terbatas pada tangan, perut dan kaki. Keluhan demam, kencing
berdarah, serta sesak napas disangkal. Pada pemeriksaan laboratorium ditemukan adanya
proteinuria +3, kreatinin 6, ureum 60. Diagnosa apakah yang paling memungkinkan?
A. Sindroma nefrotik
B. Sindroma nefritik
C. Gagal ginjal akut
D. Gagal ginjal kronik
E. Kretinisme

© FDI2020
Gagal ginjal akut
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan bengkak pada kelopak mata sejak 2 hari yang
lalu. Sebelumnya anak ini juga mengalami bengkak
pada seluruh tubuh sejak 1 minggu yang lalu ketika
waktu bangun tidur, lama kelamaan membaik pada
siang hari. Saat ini bengkak hanya terbatas pada
tangan, perut dan kaki. Keluhan demam, kencing
berdarah, serta sesak napas disangkal.
• Pada pemeriksaan laboratorium ditemukan adanya
proteinuria +3, kreatinin 6, ureum 60.
Diagnosa apakah yang paling memungkinka.....
© FDI2020
Gagal Ginjal Akut

• Gagal ginjal akut (GGA) ialah penurunan fungsi ginjal mendadak yang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

mengakibatkan hilangnya kemampuan ginjal untuk mempertahankan


homeostasis
• Terdapat peningkatan kadar kreatinin darah secara progresif 0,5 mg/dL
per hari dan peningkatan ureum sekitar 10-20 mg/dL per hari.
• GGA dapat bersifat oligurik dan non-oligurik.
– Oliguria ialah produksi urin <1 ml/kgBB/ jam untuk neonatus dan <0,8
ml/kgBB/jam untuk bayi dan anak.
• Jenis GGA
– GGA prarenal: dehidrasi, syok, perdarahan, gagal jantung, sepsis
– GGA renal: pielonefritis, glomerulonefritis, nefrotoksisitas karena obat atau
kemoterapi, lupus nefritis, nekrosis tubular akut, SHU, HSP
– GGA pascarenal: keracunan jengkol, batu saluran kemih, obstruksi saluran
kemih, sindrom tumor lisis, buli-buli neurogenik

© FDI2020
Klasifik
asi
Tatalaksana

Medikamentosa
Terapi sesuai penyakit primer
GGA
• Pemberian diuretik pada GGA
• Bila terdapat infeksi, dosis renal dengan furosemid 1-2
antibiotik disesuaikan dengan mg/kgBB dua kali sehari dan
beratnya penurunan fungsi ginjal dapat dinaikkan secara
• Pemberian cairan disesuaikan bertahap sampai maksimum 10
dengan keadaan hidrasi mg/kgBB/kali. (pastikan
kecukupan sirkulasi dan bukan
• Koreksi gangguan
merupakan GGA pascarenal).
ketidakseimbangan cairan
elektrolit • Bila gagal dengan
medikamentosa, maka
• Natrium bikarbonat untuk
dilakukan dialisis peritoneal
mengatasi asidosis metabolik
atau hemodialisis.
sebanyak 1-2 mEq/kgBB/ hari
sesuai dengan beratnya asidosis
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Sindroma nefrotik (gejala dan pemeriksaan tidak


mengarah ke sinroma nefritik )
B. Sindroma nefritik ( gejala tidak mengarah ke
sinroma nefritik )
C.Gagal ginjal akut
D.Gagal ginjal kronik ( kurang tepat)
E. Kretinisme ( kurang tepat)

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosa yang tepat pada pasien ini


adalah...

C. Gagal ginjal akut

© FDI2020
131
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang bayi perempuan berusia 7 hari dibawa ibunya ke Rumah Sakit karena keluhan tali
pusat berbau. Bayi lahir cukup bulan, lahir dirumah dibantu bidan. Mengikuti saran
mertuanya, ibu pasien melakukan perawatan tali pusat tradisional dengan mengoleskan
ramuan herbal yang dikatakan bisa mengeringkan tali pusat lebih cepat. Pada
pemeriksaan anak tampak suhu 37,8oC, RR 42x/menit, HR 140x/menit. Status lokalis
abdomen supel, timpani, tampak keluar cairan purulent dari tali pusat dan bau, kulit di
sekitar umbilicus merah > 1 cm. Apakah tindakan yang tepat dilakuakan pada kasus ini?
A. Topical antiseptic
B. Topical antiseptic dan topical antibiotic
C. Intravenous antibiotic
D. Oral antibiotic
E. Topical antiseptic, topical antibiotic, dan oral antibiotic

© FDI2020
C. Intravenous antibiotic
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• keluhan tali pusat berbau. Bayi lahir cukup bulan, lahir
dirumah dibantu bidan. Mengikuti saran mertuanya, ibu
pasien melakukan perawatan tali pusat tradisional
dengan mengoleskan ramuan herbal yang dikatakan
bisa mengeringkan tali pusat lebih cepat.
• Pada pemeriksaan anak tampak suhu 37,8oC, RR
42x/menit, HR 140x/menit. Status lokalis abdomen supel,
timpani, tampak keluar cairan purulent dari tali pusat dan
bau, kulit di sekitar umbilicus merah > 1 cm.
Tindakan yang tepat pasien adalah ….
© FDI2020
Omphalitis
Definisi Risk Factor
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

→ Selulitis superfisial yg melibatkan tali • BBLR.


pusar. • Lahir di rumah atau persalinan non
• Dpt berkembang menjadi fasciitis. steril.
• Pada era pre antibiotik → penyebab • Infeksi maternal, KPD.
mortalitas tertinggi pd neonatus • Laki-laki.
• Katerisasi umbilikus.
Epidemiologi • Defisiensi imun.
• Terjadi pd usia 5-9 hari pada NCB • Perawatan tali pusar yg tidak
dan 3-5 hari pd NKB. higienis.
• Bakteri yg terlibat memilki virulensi
tinggi.

Hoffam RJ.Fleisher & Ludwig’s 5-Minute Pediatric Emergency Medicine Consult. New York : Lippincot ; 2012.

© FDI2020
Omphalitis
Pathophysiology Diagnosis
• Kolonisasi bakteri pd jaringan sisa umbilikus.
• Sisa jaringan umbilikus merupakan medium • Adanya inflamasi pada jaringan
pertumbuhan bakteri yg dapat menginfeksi jaringan sekitar umbilikus → merah, bengkak,
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

sekitar.
dan nyeri.
• Pembuluh darah umbilikus terdekat dpt
menyebabkan penyebaran infeksi ke dalam aliran • Cairan purulen dan berbau dari
darah.
umbillikus.
• Omfalitis dapat hanya terbatas pada daerah sekitar
umbilikus atau menyebar hingga ke jaringan lunak • Dapat disertai dgn impetigo bulosa.
dalam.
Etiologi • Gejala sistemik → demam, letargis
• Gram positif: Staphylococcus aureus, dan penurunan intake.
Staphylococcus epidermidis, groups A and B
streptococcus
• Gram negatif: Escherichia coli,Klebsiella
pneumoniae,Proteus mirabilis, Pseudomonas
species
• Anaerobes: Clostridium tetani,Clostridium
perfringens, Clostridium difficile, Bacteroides fragilis

Hoffam RJ.Fleisher & Ludwig’s 5-Minute Pediatric Emergency Medicine Consult. New York : Lippincot ; 2012.

© FDI2020
Management
Initial Stabilization Medication
Therapy • Parenteral broad-spectrum antibiotics are the mainstay of
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Address airway, breathing, treatment.


and circulation issues. • Antistaphylococcal penicillins and aminoglycoside agents have
• IV access should be promptly typically been the drugs of choice for the treatment and
obtained. prevention of complications in omphalitis:
• Sick neonates are often • Oxacillin, IV: 25 mg/kg t.i.d.–q.i.d.
hypothermic or hypoglycemic, • Gentamycin, IV: 2.5 mg/kg t.i.d.
so temperature and blood • IV cefotaxime (50 mg/kg t.i.d.) may be substituted for the
glucose should be rapidly aminoglycoside.
assessed and treated. • MRSA prevalence → IV vancomycin (10 mg/kg t.i.d.)
• In the toxic-appearing infant, • Consider adding anaerobic coverage such as IV metronidazole (15
completion of the sepsis mg/kg b.i.d.) or IV clindamycin (5 mg/kg t.i.d.) in cases of foul-
workup should not delay the smelling drainage, known maternal infection at the time of
immediate administration of delivery, or deep infection such as myonecrosis or necrotizing
broad-spectrum antibiotics. fasciitiscal
• Additional topical Therapy with triple dye, bacitracin, and other
antimicrobials has been suggested in addition to parenteral
antibiotic therapy, but such treatment is unproven.

Galagher PG. Omphalitis Treatment & Management. 2016. Available from http://emedicine.medscape.com/article/975422

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Topical antiseptic ( kurang tepat)


B. Topical antiseptic dan topical antibiotic ( kurang tepat)
C. Intravenous antibiotic
D. Oral antibiotic ( kurang tepat)
E. Topical antiseptic, topical antibiotic, dan oral antibiotic
( kurang tepat)

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, terapi yang tepat pada pasien ini


adalah...
C. Intravenous antibiotic

© FDI2020
132
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Bayi laki laki berusia 1 minggu tampak mengeluarkan cairan berwarna putih dari
payudaranya. Bayi lahir cukup bulan secara spontan dengan berat badan lahir 3000 gram
serta panjang badan 50 cm. Bayi saat ini hanya mengonsumsi ASI. Keluhan demam saat ini
disangkal. Bayi tampak aktif, menyusu dengan kuat serta tidak rewel. Ibu pasien merasa
khawatir dengan kondisi ini. Apakah tindakan yang tepat dilakukan pada kasus di atas?
A. Lakukan insisi pada benjolan
B. Kompres dengan air hangat
C. Kompres dengan antiseptik
D. Diberi antibiotik
E. Dibiarkan saja

© FDI2020
E. Dibiarkan saja

Keyword:
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keluhan : mengeluarkan cairan berwarna putih dari


payudaranya. Bayi lahir cukup bulan secara spontan
dengan berat badan lahir 3000 gram serta panjang
badan 50 cm. Bayi saat ini hanya mengonsumsi ASI.
Keluhan demam saat ini disangkal. Bayi tampak aktif,
menyusu dengan kuat serta tidak rewel. Ibu pasien
merasa khawatir dengan kondisi ini
Tindakan yang dilakukan adalah….

© FDI2020
63. Galaktorea Neonatus
• Galaktorea neonatal (Witch`s Milk atau
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

neonatal milk) muncul pada 5% nenonatus


baik perempuan ataupun laki – laki
• Galaktorea terjadi akibat hormon ibu
mempengaruhi tubuh bayi saat sebelum lahir
• Hormon ibu akan bertahan dalam tubuh bayi
hingga beberapa bulan setelah dilahirkan
• Sekitar 2% anak mensekresikan susu hingga
berumur 2 bulan

© FDI2020
• Bayi biasanya memiliki nodul pada payudara
• Kondisi ini akan menghilang dengan
sendirinya dalam beberapa bulan
• Tidak perlu dilakukan terapi atau manipulasi
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Lakukan insisi pada benjolan ( kurang tepat)


B. Kompres dengan air hangat ( kurang tepat)
C. Kompres dengan antiseptik ( kurang tepat)
D. Diberi antibiotic ( kurang tepat)
E. Dibiarkan saja

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, penyebab yang tepat pada pasien ini


adalah...

E. Dibiarkan saja

© FDI2020
133
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang anak perempuan berusia 12 tahun datang dibawa ke poliklinik RS dengan keluhan
terdapat benjolan di leher. Benjolan ikut bergerak saat pasien menelan. Keluhan sesak dan
demam disangkal. Dari anamnesis didapatkan pasien tinggal di daerah lereng
pegunungan dan banyak masyarakat yang mengalami hal serupa. Pada pemeriksaan fisik
terlihat goiter dalam posisi normal tanpa menengadah. Apakah kemungkinan penyebab
kondisi yang dialami pasien dengan kasus diatas?
A. Asupan yodium kurang
B. Kurang energi protein
C. Asupan kalsium kurang
D. Asupan zat goitrogenik berlebih
E. Gangguan autoimun

© FDI2020
A. Asupan yodium kurang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : terdapat benjolan di leher. Benjolan ikut bergerak
saat pasien menelan. Keluhan sesak dan demam disangkal.
Dari anamnesis didapatkan pasien tinggal di daerah lereng
pegunungan dan banyak masyarakat yang mengalami hal
serupa.
• Pada pemeriksaan fisik terlihat goiter dalam posisi normal
tanpa menengadah.

Apakah kemungkinan penyebab kondisi yang dialami pasien


dengan kasus diatas

© FDI2020
Endemic Goiter dan Defisiensi Yodium
• A goiter is an enlargement of
the thyroid gland. Persons with
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

enlarged thyroids may have


– normal function of the gland
(euthyroidism),
– thyroid deficiency
(hypothyroidism),or
– overproduction of the
hormones
(hyperthyroidism).

© FDI2020
• An endemic goiter is the most common preventable cause of mental
retardation
• Iodine and thyroid hormones are indispensable for somatic growth and
development of several organs and systems in the fetus and infant.
• Thyroid hormone primary is involved in myelination and neuronal-glial cell
differentiation, brain maturation, and is crucial in the development and
maintenance of normal physiological processes
• Etiologi :
– Insufficient dietary iodine intake is the most important etiological factor of
disorders caused by iodine deficiency,
– goitrogens (perchlorates, thiocyanates),
– physiological periods with high requirement of iodine (puberty, pregnancy,
lactating period),
– Increased urinary iodine excretion (nephrosis syndrome),
– high thyroxine binding globuline level (hyperestrogenism, oral contraceptives),
– lack of selenium,
– latent thyroid enzyme defects
– autoimmune thyroid processes may contribute as well
DEFISIENSI YODIUM
• Defisiensi yodium
• Manifestasi klinis:
yang parah – Endemic goiter
berpengaruh pada – Hipotiroid: fatigue, weight
gain, cold intolerance, dry
sintesis hormon tiroid skin, constipation, or
depression
dan/atau pembesaran– Kretinism
– Retardasi mental
tiroid.
• Tx: yodium 150 mcg/day (pd
• Spektrum Iodine ps. Yg tdk hamil),
levotiroksin, radioactive
deficiency disorders iodine, bedah (jika
(IDDs): endemic goiter, kompresif)

hypothyroidism,
cretinism, decreased
fertility rate, increased
infant mortality, and
mental retardation
DEFISIENSI
YODIU
• defisiensi iodium
M
• Recommended daily
allowance (RDA) menurutpostnatal pada bayi dan
WHO:
– Adults and adolescents > 12
anak bisa mengganggu
years - 150 mcg/day
– Pregnant women & Lactating
perkembangan mental
women - 200 mcg/day dan psikomotorik (
– Children aged 7-12 years - 120
mcg/day terutama kemampuan
– Children aged 2-6 years – 90
mcg/day memori dan bahasa)
– Infants – 50 mcg/day
• Retardasi mental yang
disebabkan karena
kekurangan iodium
posnatal bisa bersifat
reversible dengan terapi
hormon tiroid.
• Retardasi mental
karena kekuraan
iodium prenatal
bersifat ireversibel
Therapy
• Iodine deficiency is a global public health problem and, in combating it, emphasis
should be placed on diagnosis and correction at the level of the community rather
than the individual.
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Community:
– Iodization of salt is the preferred method of increasing iodine intake in a community
– The usual "dose" is between 10 and 50 mg of iodine/kg salt (sodium chloride) as potassium iodide
or iodate
– Other options: iodized oil (Lipiodol), iodized water, and iodine tablets or drops
• Individual:
– Correction of iodine deficiency at the level of the community rather than the individual is preferred.
– Methods of iodide administration for the individual include oral administration of potassium iodide
solution every two to four weeks and daily administration of tablets containing from 100 to 300
mcg potassium iodide.
– Lipiodol, developed as a radiographic contrast agent, contains 480 mg iodine/mL. A single oral dose
of 0.5 to 1 mL provides an adequate amount of iodine for six months to one year; intramuscular
administration of the same dose provides an adequate amount for two to three years

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Asupan yodium kurang


B. Kurang energi protein ( kurang tepat)
C. Asupan kalsium kurang ( kurang tepat)
D. Asupan zat goitrogenik berlebih ( kurang tepat)
E. Gangguan autoimun ( kurang tepat)

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi diagnosis yang tepat pada pasien ini


adalah...
A. Asupan yodium kurang

© FDI2020
134
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang anak laki-laki berusia 15 tahun datang dibawa oleh orang tuanya ke IGD RS
dengan keluhan tidak sadarkan diri. Sebelumnya anak mual dan muntah muntah dirumah
serta mengeluhkan nyeri perut bagian kanan atas. Ibu pasien mengatakan curiga anak
tersebut meminum obat dari lemari berupa parasetamol >30 butir sekaligus. Anak diketahui
sering menyendiri dan merasa sedih karena dirundung di Sekolah. Pada pemeriksaan fisik
pasien terlihat sopor dan hasil pemeriksaan darah terdapat peningkatan enzim ALT dan
AST, serta deteksi kadar paracetamol 150 mg/ml. Apakah antidotum intoksikasi pada kasus
ini?
A. Ethanol
B. Asetazolamid
C. N-acetyl cysteine
D. Naloxone
E. Methadone

© FDI2020
C. N-acetyl cysteine
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : tidak sadarkan diri. Sebelumnya anak mual dan
muntah muntah dirumah serta mengeluhkan nyeri perut
bagian kanan atas. Ibu pasien mengatakan curiga anak
tersebut meminum obat dari lemari berupa parasetamol
>30 butir sekaligus. Anak diketahui sering menyendiri dan
merasa sedih karena dirundung di Sekolah.
• Pada pemeriksaan fisik pasien terlihat sopor dan hasil
pemeriksaan darah terdapat peningkatan enzim ALT dan
AST, serta deteksi kadar paracetamol 150 mg/ml
Apakah antidotum intoksikasi pada kasus ini...
© FDI2020
Keracunan pada Anak
• Curigai keracunan pada anak sehat yang mendadak sakit
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

dan tidak dapat dijelaskan penyebabnya

• Prinsip penatalaksanaan terhadap racun yang tertelan


– Dekontaminasi lambung (menghilangkan racun dari lambung)
efektif bila dilakukan sebelum masa pengosongan lambung
terlewati (1-2 jam, termasuk penuh atau tidaknya lambung).
– Dekontaminasi lambung tidak menjamin semua bahan racun
yang masuk bisa dikeluarkan, oleh karena itu tindakan
dekontaminasi lambung tidak rutin dilakukan pada kasus
keracunan.
– Kontra indikasi untuk dekontaminasi lambung adalah:
• Keracunan bahan korosif atau senyawa hidrokarbon (minyak tanah, dll)
karena mempunyai risiko terjadi gejala keracunan yang lebih serius
• Penurunan kesadaran (bila jalan napas tidak terlindungi).

© FDI2020
Keracunan pada
Anak
– Periksa anak apakah ada tanda kegawatan dan periksa gula
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

darah (hipoglikemia)
– Identifikasi bahan racun dan keluarkan bahan tersebut
sesegera mungkin.
– Ini akan sangat efektif jika dilakukan sesegera mungkin
setelah terjadinya keracunan, idealnya dalam waktu 1 jam
pertama pajanan.
– Jika anak tertelan minyak tanah, premium atau bahan lain
yang mengandung premium/minyak tanah/solar (pestisida
pertanian berbahan pelarut minyak tanah) atau jika mulut
dan tenggorokan mengalami luka bakar (misalnya karena
bahan pemutih, pembersih toilet atau asam kuat dari
aki)→ jangan rangsang muntah tetapi beri minum air!!

© FDI2020
• Jika anak tertelan racun lainnya
– Berikan arang aktif (activated charcoal) jika tersedia, jangan rangsang
muntah.
– Arang aktif diberikan peroral dengan atau tanpa pipa nasogastrik
dengan dosis yang sesuai
– Jika menggunakan pipa nasogastrik, pastikan dengan seksama pipa
nasogastrik berada di lambung.
• Jika arang aktif tidak tersedia, rangsang muntah (hanya pada anak
sadar) → merangsang dinding belakang tenggorokan dengan
menggunakan spatula atau gagang sendok.
Acetaminophen Toxicity
• Acute overdose is usually considered • Phase 1 – 0-24 hours
to be a single ingestion – Nausea, vomiting
• (therapeutic range in blood 10- • Phase 2 – 24-72 hours
30µg/ml)
– RUQ pain, elevated liver
• Generally, 7.5 gm in an adult or 150 enzymes, prolonged PT
mg/kg in a child are the lowest • Phase 3 – 72-96 hours
threshold capable of toxicity
– Hepatic necrosis,
• NAPQI (N-acetyl-p-benzoquinone encephalopathy,
imine)-derived toxicity coagulopathy, ATN
– Liver – begins in zone 3 (centrilobular) • Phase 4 – 4 days- 2 weeks
– Renal – Acute Tubular Necrosis
– If damage is not
• Multiorgan failure irreversible, complete
– Heart, kidney resolution of hepatic
dysfunction will occur
Lab Values
Measure Indicative of Toxicity
Serum Creatinine (SrCr) Elevated over 3.4 mg/dL
Creatinine Clearance (CrCl) Lowered
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

International Normalized Ratio (INR) Elevated


Prothrombin Time (PT) Elevated over 100 seconds
Aspartate Aminotransferase (AST) Elevated
Alanine Transaminase (ALT) Elevated
Billirubin Elevated over 18 mg/dL
Acetaminophen (APAP) An APAP level 4 hours
post ingestion→ >150
mcg/ml (9993µmol/L
O'Malley, Gerald F. "Acetaminophen Poisoning: Poisoning: Merck Manual Professional." Merck & Co., Inc. Merck & Co. Web. 08 Oct. 2010.
http://www.merck.com/mmpe/sec21/ch326/ch326c.html>.
Schaefer, Jeffrey P. "Acetaminophen Intoxication." Dr. Jeffrey P Schaefer, 14 Oct. 2007. Web. 10 Oct. 2010.
<http://dr.schaeferville.com/presentations/20071014_acetaminophen_intoxication.pdf>.

© FDI2020
Intoksikasi Paracetamol
• Paracetamol is the most common single agent involved
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

in poisonous ingestions in young children.


• While there is potential for serious liver damage if a
large dose is ingested, in practice, it is rare for a child to
achieve toxic blood levels by ingesting paracetamol
elixir (syrup).
• Resuscitation :
– Immediate threats to airway, breathing and circulation are
RARE in isolated paracetamol poisoning.
– Resuscitation should take priority over decontamination or
antidote administration.

Starship Children’s Health Clinical Guideline

© FDI2020
GI Decontamination
• Very rapid GI • N-Acetylcysteine therapy
– Prevents toxicity by limiting
absorption NAPQI formation
• Activated Charcoal – Increases capacity to detoxify
formed NAPQI
(AC) – Treatment instituted within 6 to
– Very early 8 hours after an acute ingestion
presentation – Late NAC therapy
• Decreased hepatotoxicity when
– Don’t give AC to treatment begins 16-24 hours
unconscious patient post ingestion
– If IV NAC begun after onset of
– Effective if fulminant hepatic failure
administered in 1 hour decreased need for
– Co-ingestants vasopressors, and decreased
incidence of cerebral edema
– Adsorbs to NAC and death
Indications for NAC therapy in
children and adolescents
• Serum acetaminophen concentration above the "treatment" line of
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

the treatment nomogram for acetaminophen poisoning following


acute ingestion of an immediate-release preparation.
• A suspected single ingestion of greater than 150 mg/kg (7.5 g total
dose regardless of weight) in a patient for whom the serum
acetaminophen concentration will not be available until more than
eight hours from the time of the ingestion.
• Patients with an unknown time of ingestion beyond 24 hours and a
serum acetaminophen concentration >10 mg/L (66 micromol/L).
• Patients with delayed presentation (>24 hours after ingestion)
consisting of laboratory evidence of hepatotoxicity (from mildly
elevated aminotransferases to fulminant hepatic failure) and a
history of excessive acetaminophen ingestion.

© FDI2020
Jenis Racun Antidotum
Asetaminofen N-Asetil-L-Sistein
Antikolinergik Physostigmine
Antikolinesterase (insektisida,
Atropin, Pralidoksim
Organofosfat, karbamat)
Benzodiazepin Flumazenil
Beta bloker Glukagon
Karbon monoksida Oksigen
Sianida Amyl nitrit, Sodium Nitrit, Sodium Tiosulfat
Antidepresan trisiklik Natrium Bikarbonat
Etilen glikol Ethanol
Metanol Ethanol, 4-MP (Fomepizole or 4-methylpyrazole)
Zat besi desferoksamin
Isoniazid Piridoksin
Timah (lead) Dimercaprol (British anti-Lewisite/BAL), Kalsium
Merkuri Dimercaptosuccinic acid (DMSA) or succimer
Methemoglobinemia Methylene Blue
Opioid Nalokson
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Ethanol ( keracunan alcohol)


B. Asetazolamid ( glaucoma)
C. N-acetyl cysteine
D. Naloxone ( opioid )
E. Methadone ( anti nyeri)

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, antidotum yang tepat pada pasien ini


adalah...

C. N-acetyl cysteine

© FDI2020
135
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Pasien seorang anak perempuan berusia 6 tahun datang dibawa dengan keluhan
penurunan kesadaran. Pasien awalnya mengeluhkan mual, muntah, dan kemudian tidak
sadarkan diri. Empat jam sebelumnya pasien makan singkong di kebun. Pada pemeriksaan
tampak koma E1M1V1, nafas agonal, sehingga kemudian pasien dilakukan tindakan
intubasi serta diberikan ventilasi tekanan positif). Apakah kemungkinan penyebab kondisi
diatas dialami pasien?
A. Intoksikasi Organofosfat
B. Intoksikasi Asam sianida
C. Intoksikasi Ibuprofen
D. Intoksikasi Hidrokarbon golongan alifatik
E. Intoksikasi Karbonmonoksida

© FDI2020
B. Intoksikasi Asam sianida
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : penurunan kesadaran. Pasien awalnya
mengeluhkan mual, muntah, dan kemudian tidak
sadarkan diri. Empat jam sebelumnya pasien makan
singkong di kebun. Pada pemeriksaan tampak koma
E1M1V1, nafas agonal, sehingga kemudian pasien
dilakukan tindakan intubasi serta diberikan ventilasi
tekanan positif).
Apakah kemungkinan penyebab kondisi diatas dialami
pasien….

© FDI2020
Keracunan Sianida
• Sianida (CN) merupakan racun yang sangat toksik →
garam sianida dosis kecil dapat menyebabkan kematian
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

dengan cepat
• Kematian akibat keracunan CN → umumnya pada
pembunuhan atau bunuh diri
• Adanya racun dalam umbi gadung sudah sejak lama
diketahui. Jenis racun yang ada antara lain:
– Dioscorin: Dioskorin dilaporkan memiliki sifat sebagai
antioksidan, antiinflamatori, anti serangga, antipatogen
serta memperlihatkan aktivitas inhibisi terhadap tripsin.
– HCN (sianida) dikenal sebagai racun yang mematikan. HCN
akan menyerang langsung dan menghambat sistem antar
ruang sel, yaitu menghambat sistem cytochroom oxidase
dalam sel-sel, hal ini menyebabkan zat pembakaran
(oksigen) tidak dapat beredar ketiap-tiap jaringan sel-sel
dalam tubuh

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Intoksikasi Organofosfat ( gejala dan pemeriksaan fisik tidak sesuai)


B. Intoksikasi Asam sianida
C. Intoksikasi Ibuprofen ( gejala dan pemeriksaan fisik tidak sesuai)
D. Intoksikasi Hidrokarbon golongan alifatik ( gejala dan pemeriksaan fisik
tidak sesuai)
E. Intoksikasi Karbonmonoksida ( gejala dan pemeriksaan fisik tidak sesuai)

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, jawaban yang tepat pada pasien ini


adalah...
B. Intoksikasi Asam sianida

© FDI2020
136
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Bayi laki laki berusia 6 hari dibawa ke IGD karena kejang sejak 4 jam yang lalu sebelum
masuk RS. Kejang seluruh tubuh dengan durasi sekitar 2 menit. Setelah kejang anak tampak
lemas. Anak tampak kuning sejak usia 1 hari dan diperiksakan ke bidan, disarankan untuk
memberikan ASI. Anak sebelumnya sempat tampak malas minum. Pada pemeriksaan
tampak kesadaran letargi, hipertonus otot, suhu 37 derajat Celcius . Bilirubin total 27 mg/dL,
bilirubin direk 1,2mg/dL. Apakah diagnosis yang sesuai pada kasus diatas?
A. Kernikterus
B. Meningitis
C. Meningoensefalitis
D. Ensefalitis
E. Kejang demam kompleks

© FDI2020
A. Kernikterus
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : kejang sejak 4 jam yang lalu sebelum masuk RS.
Kejang seluruh tubuh dengan durasi sekitar 2 menit.
Setelah kejang anak tampak lemas. Anak tampak kuning
sejak usia 1 hari dan diperiksakan ke bidan, disarankan
untuk memberikan ASI.
• Anak sebelumnya sempat tampak malas minum. Pada
pemeriksaan tampak kesadaran letargi, hipertonus otot,
suhu 37 derajat Celcius . Bilirubin total 27 mg/dL, bilirubin
direk 1,2mg/d
Diagnosa yang tepat ….
© FDI2020
Kernikterus
• Bilirubin indirek bersifat lipofilik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Peningkatan bilirubin indirek → menembus sawar


darah otak → ensefalopati bilirubin (kernikterus)

Tahap 1: Letargi, hipotonia, refleks isap buruk


Tahap 2: Demam, hipertonia, opistotonus
Tahap 3: Kondisi terlihat membaik
Sekuele: Kehilangan pendengaran sensorineural
Serebral palsi koreoatetoid
Abnormalitas daya pandang

© FDI2020
Kernikte
rus
Prinsip Tatalaksana Kernikterus
• Prinsip tatalaksana adalah mencegah
neurotoksisitas
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Pilihan utamanya adalah transfusi tukar


• Apabila transfusi tukar belum bisa dikerjakan,
maka dilakukan fototerapi dahulu hingga
transfusi tukar dapat dikerjakan

© FDI2020
Panduan foto
terapi

AAP, 2004
Panduan transfusi
tukar

AAP, 2004
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Kernikterus
B. Meningitis ( gejala dan pemeriksaan fisik tidak sesuai)
C. Meningoensefalitis ( gejala dan pemeriksaan fisik tidak sesuai)
D. Ensefalitis ( gejala dan pemeriksaan fisik tidak sesuai)
E. Kejang demam kompleks ( gejala dan pemeriksaan fisik tidak sesuai)

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, jawaban yang tepat pada pasien ini


adalah...

A. Kernikterus

© FDI2020
137
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang anak perempuan umur 5 tahun dibawa ke poli anak karena


semakin kurus. Sebelumnya pasien mengeluh gatal dan kemerahan di kulit
sejak 2 hari yang lalu. Keluhan tersebut sering dialami pasien. Pasien juga
sering haus, sehingga banyak minum. Pada pemeriksaan didapatkan
kesadaran baik, keadaan umum cukup, nadi 96x/m, rr 22x/m, suhu 36.5 C.
Pasien diminta datang kembali besok untuk pemeriksaan laboratorium,
yang hasilnya didapatkan GDP: 250 GD2PP:350. Pemeriksaan urin
didapatkan glukosa +1, keton -. Pemeriksaan analisa gas darah pH 7.40,
bikarbonat 24. Apakah diagnosis yang tepat?
A. Diabetes insipidus
B. DM tipe 1
C. DM tipe 2
D. Hiperglikemia hiperosmolar
E. Ketoasidosis diabetik

© FDI2020
B. Diabetes tipe 1
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Seorang anak perempuan umur 5 tahun dibawa ke poli
karena semakin kurus, gatal dan kemerahan di kulit, sering
haus, banyak minum
• GDP 250 GD2PP 350
• Urinalisis : glukosa +.

Diagnosis pada pasien ini adalah…

© FDI2020
Diabetes Mellitus tipe 1
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Gejala :
• Klasik : polifagi, polidipsi, poliuri, nokturia, enuresis, malaise, BB
turun dalam jangka waktu tertentu
• Gagal tumbuh, penurunan prestasi belajar
• Pemeriksaan penunjang :
• GDA ≥ 200 mg/dl
• GDP ≥ 126 mg/dl
• GD2JPP ≥ 200 mg/dl
• HbA1C → pemantauan terapi, dilakukan rutin 3 bulan
• Kadar C-peptida → melihat fungsi sel beta pankreas

© FDI2020
• Tatalaksana :
1. Insulin : dosis 0.7-1.0 U/kgBB/hari
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

2. Pengaturan makan : 3J ( jumlah, jadwal, jenis)


3. Olahraga
4. Edukasi
5. Home monitoring

Sumber : Pedoman Pelayanan Medik IDAI, 2011 © FDI2020


Jawaban lainnya...
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Diabetes insipidus → ada gejala lain selain poliuria


C. DM tipe 2 → usia < 10 tahun
D. Hiperglikemia hiperosmolar → pH tidak memenuhi
E. Ketoasidosis diabetik → tidak ada penurunan
kesadaran, dehidrasi, nafas Kussmaul

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis yang tepat pada pasien ini adalah…

B. DM tipe 1

© FDI2020
138
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang anak laki-laki usia 6 tahun dibawa oleh orang tuanya ke


Klinik dengan keluhan sering merasa lelah sejak 2 bulan ini. Berat
badan turun padahal nafsu makan baik. Sering minum karena sering
merasa haus dan sering mengompol. Tidak ada keluhan yang sama
dalam keluarga. Pemeriksaan GDA : 250. Apakah pemeriksaan
lanjutan yang Anda sarankan sebagai dokter?
A. GDA ulang
B. GD2JPP dan TTGO
C. GDP dan HbA1C
D. GD2JPP dan C peptide
E. GDP, GD2JPP, HbA1C

© FDI2020
E. GDP, GD2JPP, HbA1C
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Anak laki-laki usia 6 tahun dengan keluhan sering merasa
lelah sejak 2 bulan ini disertai berat badan turun padahal
nafsu makan baik, sering minum karena sering merasa haus
dan sering mengompol.
• Tidak ada keluhan yang sama dalam keluarga

Pemeriksaan lanjutan yang disarankan adalah…

© FDI2020
Diabetes Mellitus tipe 1
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Gejala :
• Klasik : polifagi, polidipsi, poliuri, nokturia, enuresis, malaise, BB
turun dalam jangka waktu tertentu
• Gagal tumbuh, penurunan prestasi belajar
• Pemeriksaan penunjang :
• GDA ≥ 200 mg/dl
• GDP ≥ 126 mg/dl
• GD2JPP ≥ 200 mg/dl
• HbA1C → pemantauan terapi, dilakukan rutin 3 bulan
• Kadar C-peptida → melihat fungsi sel beta pankreas

© FDI2020
• Tatalaksana :
1. Insulin : dosis 0.7-1.0 U/kgBB/hari
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

2. Pengaturan makan : 3J ( jumlah, jadwal, jenis)


3. Olahraga
4. Edukasi
5. Home monitoring

Sumber : Pedoman Pelayanan Medik IDAI, 2011 © FDI2020


Jawaban lainnya...
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. GDA ulang→ kurang lengkap


B. GD2JPP, TTGO → kurang lengkap (GDJ2PP = TTGO)
C. GDP, HbA1C → kurang lengkap
D. GD2JPP, C peptide → kurang lengkap

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, pemeriksaan lanjutan yang disarankan


adalah…

E. GDP, GD2JPP, HbA1C

© FDI2020
139
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Anak laki-laki usia 8 tahun, dibawa orangtuanya ke poliklinik dengan


keluhan perutnya membesar, bengkak di mata dan seluruh tubuh,
BAK sedikit dan gelap. Dari pemeriksaan dokter didapatkan asites,
edema periorbital dan anasarka. Bagaimanakah kemungkinan hasil
pemeriksaan penunjang pasien ini?
A. UL : Protein +1 eritrosit +3
B. UL : leukosit 3-5
C. UL : protein +3
D. DL : albumin 2,7g/dl
E. Kolesterol 110

© FDI2020
C. UL : protein +3
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keywords:
• perutnya membesar, bengkak di mata dan seluruh tubuh,
BAK sedikit dan gelap
• PF: asites, edema periorbital dan anasarka (+).

Kemungkinan hasil pemeriksaan penunjang pada pasien ini


adalah…

© FDI2020
Sindroma Nefrotik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Kumpulan gejala : edema, hipoalbuminemia, proteinuria


masif, hiperkolestrolemia, hipertensi, hematuria,
penurunan fungsi ginjal (Azotemia)
• Pemeriksaan fisik :
• Edema anasarka
• Ascites
• Hipertensi
• Pemeriksaan penunjang :
• UL : proteinuria masif (≥ 2+), rasio albumin kreatinin > 2, hematuria
• DL : hipoalbuminemia (< 2,5g/dl), hiperkolestrolemia (> 200
mg/dl), LED ↑

© FDI2020
• Penatalaksanaan :
• Medikamentosa : Prednison dosis awal 60 mg/m2/hari dalam 3
dosis selama 4 minggu dilanjutkan 2/3 dosis awal sebanyak single
dose selang sehari selama 4-8 minggu
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Suportif :
• Diuretik : Furosemid 1-2 mg/kgBB/hari
• Antihipertensi
• Tirah baring
• Diet rendah garam (1-2 g/hari) protein normal (1,5-2 g/kgBB/hari)
• Albumin 0.5g/kgBB/hari

© FDI2020
Sumber : Pedoman Pelayanan Medik IDAI, 2011
Jawaban lainnya...
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. UL : Protein +1 eritrosit +3 → tidak sesuai gejala dan


tanda
B. UL : leukosit 3-5 → tidak sesuai gejala dan tanda
D. DL : albumin 2,7g/dl → normal
E. Kolesterol 110 → normal

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, kemungkinan hasil pemeriksaan penunjang


pasien ini adalah adalah …

C. UL : protein +3

© FDI2020
140
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang anak laki-laki 10 tahun. Dibawa ke poli anak dengan keluhan


pucat sejak 1 minggu yang lalu. Penderita baru saja terkena demam tifoid
dan mendapat pengobatan selama 2 minggu. Pasien baru kali ini
mempunyai keluhan tersebut. Pada pemeriksaan fisik didapatkan anemia,
hepar lien tidak teraba. Hasil laboratorium menunjukkan Hb 8 g% leukosit
1.800/mm3 , trombosit 100.000 /mm3 , MCV 82 fl, MCH 24, MCHC 31 g/dl, SI
dan TIBC normal, tes Coomb negatif. Apakah diagnosis yang tepat untuk
penderita ini?
A. Anemia defisiensi besi
B. Anemia megaloblastik
C. Anemia aplastik
D. Thalassemia
E. Autoimmune Hemolytic Anemia

© FDI2020
C. Anemia Aplastik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• keluhan pucat sejak 1 minggu yang lalu. Penderita baru saja
terkena demam tifoid dan mendapat pengobatan selama 2
minggu.
• Hb 8 g% leukosit 1.800/mm3 , trombosit 100.000 /mm3, lain2
normal

Diagnosis yang tepat untuk penderita ini adalah …

© FDI2020
Anemia Aplastik
Etiologi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Idiopatik, Obat (Ciprofloxacin, dll), radiasi, infeksi, zat kimia

Pemeriksaan penunjang
• Darah lengkap ditemukan : anemia, trombositopenia,
dan leukositopenia → pansitopenia

Tatalaksana
• Immunosupresant, hematopoetic cell transplantation

Sumber Nelson essential of Pediatric edisi 7

© FDI2020
Jawaban lainnya...
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Anemia defisiensi besi → hipokromik mikrositer


B. Anemia megaloblastik → hipokromik makrositer
C.Thalassemia → rodent face
D.Autoimmune Hemolytic Anemia → coomb test negatif

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis yang tepat pasien ini adalah adalah


C. Anemia Aplastik

© FDI2020
141
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang anak laki-laki usia 8 tahun datang dengan ibunya ke


Puskesmas karena keluhan demam sejak 10 hari yang lalu. Demam
naik turun terutama saat malam hari. Keluhan disertai mual muntah
dan kadang nyeri perut. Pasien juga dikeluhkan diare sejak 3 hari ini.
Pemeriksaan fisik TD 100/60 mmHg, Nadi 80x/m, RR 24x/m, Tax 37,8OC
dan meteorismus. Apakah pemeriksaan penunjang baku emas untuk
menegakkan diagnosa?
A.Widal
B. Tubex
C.Kultur feses
D.Kultur darah
E. LCS

© FDI2020
D. Kultur darah
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Demam sejak 10 hari yang lalu. Demam naik turun terutama
saat malam hari. mual muntah dan kadang nyeri perut,diare
sejak 3 hari ini. Meteorismus
• Tax 37,8

Pemeriksaan penunjang baku emas untuk menegakkan


diagnosa adalah …

© FDI2020
Demam Tifoid
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Etiologi : bakteri Salmonella typhii (gram negatif)


• Cara penularan : fecal-oral
• Gejala klinis :
• Demam (Stepladder) ≥ 6 hari
• GIT : diare, obstipasi, nyeri perut, meteorismus, lidah khas (kotor di
tengah merah di tepi, tremor)
• Lain2 : Nyeri kepala, malaise, nausea, nyeri telan, bradikardi
relatif, penurunan kesadaran
• Pemeriksaan penunjang : Minggu 1-2 Kultur darah, LCS (invasif)
• Gold standard : kultur → Minggu 2-3 Feses dan urine

• Serologis (rapid test : Tubex)


• Widal O : kenaikan titer 4x selang 1 minggu
© FDI2020
• Komplikasi tersering : perforasi usus halus
• Tatalaksana :
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Medikamentosa :
1. Kloramfenikol 100mg/kg/hari 4 dosis 10-14 hari
2. Amoxicillin 100mg/kg/hari 4 dosis 10-14 hari
3. Trimetoprim-Sulfametoksazol (TMP-SMZ) 6 mg/kg/hari 2 dosis 10 hari
• Resisten : Ceftriaxone 100mg/kg/hari 1-2 dosis 5-7 hari (IV) atau Cefixime
10-15 mg/kg/hari 2 dosis selama 10 hari (PO)
• Komplikasi : laparotomi
• Suportif : tirah baring, isolasi, pemenuhan kebutuhan nutrisi dan
cairan

Sumber :
1. Buku Ajar Infeksi dan Pediatri Tropis IDAI, 2008
2. Rekomendasi IDAI mengenai Pemeriksaan Penunjang Demam Tifoid, 2016

© FDI2020
Jawaban lainnya...
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Widal → pemeriksaan penunjang awal


B. Tubex → bukan gold standart
C.Kultur feses → bukan gold standart
D.LCS → invasif

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, pemeriksaan penunjang baku emas untuk


menegakkan diagnosa adalah …

D. Kultur darah

© FDI2020
142
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
Seorang perempuan usia 21 tahun datang ke IGD dengan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

keluhan lemas, pucat, mata dan kulit tampak kekuningan.


Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan lien di schuffner 3 . Dari
hasil pemeriksaan penunjang didapatkan Hb 7,1 g/dl, MCV 86
fl, MCH 28 pg, bilirubin indirek meningkat, retikulositosis,
peningkatan serum haptoglobulin. Apakah pemeriksaan
penunjang utama pada pasien tersebut?
A. Analisis sumsum tulang
B. Hapusan darah tepi
C. Index eritrosit
D. Hb elektroforesis
E. Coomb’s test

© FDI2020
E. Coomb’s test
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan: lemas, pucat, mata dan kulit tampak
kekuningan.
• PF: lien Schuffner 3
• Pemeriksaan penunjang: Hb 7,1 g/dl, MCV 86 fl, MCH 28
pg, bilirubin indirek meningkat, retikulositosis, peningkatan
serum haptoglobulin.

Pemeriksaan penunjang utama pada penyakit tersebut


adalah...

© FDI2020
AIHA
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi:
Merupakan suatu kelainan dimana terdapat autoantibodi
terhadap sel-sel eritrosit sehingga eritrosit mudah lisis dan
umur eritrosit memendek.
Gejala dan tanda:
Lemas, mudah capek, sesak napas. Tanda klinis berupa
konjungtiva pucat, sklera ikterik, splenomegali, urine
berwarna merah gelap.

© FDI2020
Pemeriksaan penunjang:
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Laboratorium: Anemia normositik, peningkatan bilirubin


indirek, retikulositosis, peningkatan LDH, peningkatan
serum haptoglobulin.
• Deteksi autoantibodi pada eritrosit: direct coomb’s test
postif.
• Hapusan darah tepi: tampak fragmentasi dari eritrosit
(sferosit,skistosit, helmet cell, dan retikulosit).

Sumber: Buku Ajar Penyakit Dalam Edisi 6, tahun 2014. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI.

© FDI2020
Jawaban lainnya...
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Analisis sumsum tulang → untuk anemia aplastik


B. Hapusan darah tepi → kurang spesifik
C. Index eritrosit → kurang spesifik
D. Hb elektroforesis → untuk Thalasemia

© FDI2020
Jadi, pemeriksaan penunjang utama
pada penyakit tersebut adalah...
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

E. Coomb’s test

© FDI2020
143
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang anak laki laki berusia 10 tahun datang ke praktek dokter


dengan keluhan demam mendadak sejak 3 hari ini. Demam disertai
nyeri kepala, nyeri otot, nyeri daerah mata, mual dan muncul
bercak-bercak kemerahan di lengan atas. Pemeriksaan fisik tanda
vital dalam batas normal. Apakah pemeriksaan yang selanjutnya
dilakukan?
A.Darah rutin dan NS1
B. Darah dan widal
C.Darah dan Tubex
D.Darah dan IgM
E. Darah dan IgG

© FDI2020
A. Darah rutin dan NS1
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Seorang pasien keluhan demam mendadak sejak 3 hari
ini disertai nyeri kepala, nyeri otot, nyeri daerah mata,
mual dan muncul bercak-bercak kemerahan di lengan
atas.
• PF : dbn

Pemeriksaan lanjutan yang dilakukan pada kasus di atas


adalah…

© FDI2020
Infeksi Virus Dengue
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Etiologi : virus Flavivirus serotipe DEN-1, DEN-2, DEN-3,


DEN-4 → vektor : nyamuk Aedes aegypti
• Diagnosis :
• DEMAM : mendadak tinggi (39-40C), kontinu selama 2-7 hari
• Tanda2 perdarahan : uji Torniquet (+), ptekiae, purpura,
ekimosis, epistaksis, perdarahan gusi, dan
hemathemesis/melena
• Hepatomegali
• Tanda2 syok : lemas, pucat, akral dingin, takikardi, CRT > 2
detik, selisih TD sistolik dan diastolik < 20 mmHg
• Pemeriksaan penunjang :
• DL :
• Trombositopeni (≤100.000/mm3)
• DHF : Hemokonsentrasi (peningkatan hematokrit ≥ 20% dari nilai
normal)
• NS 1 : hari 1-3
• IgM anti Dengue : hari ke 5 dst
© FDI2020
• Klasifikasi Derajat Infeksi Dengue :
GRADE TANDA DAN GEJALA PEMERIKSAAN LABORATORIUM
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Demam dengan min. 2 kriteria :


* Nyeri kepala
* Nyeri orbita *Leukopenia (< 5000/m3)
* Mialgia * Trombositopeni (<150.000/m3)
DF
* Arthralgia / nyeri tulang *Peningkatan hematokrit 5-10%
* Rash TIDAK ADA BUKTI kebocoran plasma
* Manifestasi perdarahan
* TIDAK ADA BUKTI kebocoran plasma

Demam dengan manifestasi


perdarahan * Trombositopeni (<100.000/m3)
DHF I
(uji Tourniquet positif) dan bukti * Peningkatan hematokrit ≥ 20%
kebocoran plasma positif
Sama seperti grade I + Perdarahan * Trombositopeni (<100.000/m3)
DHF II
spontan * Peningkatan hematokrit ≥ 20%
Sama seperti grade I-II + Tanda kega-
galan sirkulasi nadi (nadi lemah, * Trombositopeni (<100.000/m3)
DHF III
hipotensi, * Peningkatan hematokrit ≥ 20%
selisih TD ≤ 20 mmHg, tampak lemas)
Sama seperti grade III + bukti nyata
* Trombositopeni (<100.000/m3)
DHF IV adanya syok (nadi dan tensi TIDAK
* Peningkatan hematokrit ≥ 20%
teraba)
DHF III dan IV disebut juga Dengue Shock Syndrome (DSS)

© FDI2020
• Tatalaksana :
• DF : Rehidrasi oral, antipiretik, terapi cairan bila intake kurang
(mual muntah)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• DHF : Terapi cairan kristaloid isotonik (NaCl 0.9%, Ringer Lactat,


Ringer Asetat)
• DHF grade I-II : cairan maintenance 1 hari + defisit 5%

Kebutuhan cairan berdasarkan Berat Badan Ideal (Guideline WHO, 2011)

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM • DHF grade III-IV

• Komplikasi :
• Akibat syok : ensefalopati Dengue,edema cerebri, kelainan
ginjal
• Akibat overload cairan : edema paru
Sumber : Comprehensive guidelines for prevention and control of Dengue and Dengue Hemorrhagic Fever, WHO 2011 © FDI2020
Jawaban lainnya…
B.Darah dan widal → widal utk periksa tifoid
C.Darah dan Tubex → Tubex utk periksa tifoid
D.Darah dan IgM → IgM baru terdeteksi paling cepat
pada hari ke 5 demam
E.Darah dan IgG → IgG utk cek apa ada riwayat sakit
sebelumnya
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, pemeriksaan lanjutan yang dilakukan pada


kasus ini adalah …

A. Darah rutin dan NS1

© FDI2020
144
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Bayi perempuan berusia 4 hari datang dibawa ibunya ke dokter Puskesmas karena sejak
usia 2 hari mulai tampak kuning. Bayi selama ini dapat ASI namun anak lebih sering tidur.
Ibu mengatakan produksi ASI tidak begitu banyak. Pada pemeriksaan fisik anak tonus otot
baik, tampak menangis kuat, tidak ada tanda tanda dehidrasi, ditemukan Kramer III, lain –
lain dalam batas normal. Bilirubin total 16,25 g/dL, bilirubin direk 0,75 g/dL, bilirubin indirek
15,5 g/dL. Apakah diagnosis yang mungkin dialami pasien pada kasus diatas?
A. Atresia bilier
B. Inkompatibilitas Rh
C. Breast milk jaundice
D. Breastfeeding jaundice
E. Defisiensi G6PD

© FDI2020
D. Breastfeeding jaundice
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : karena sejak usia 2 hari mulai tampak kuning.
Bayi selama ini dapat ASI namun anak lebih sering tidur.
Ibu mengatakan produksi ASI tidak begitu banyak.
• Pada pemeriksaan fisik anak tonus otot baik, tampak
menangis kuat, tidak ada tanda tanda dehidrasi,
ditemukan Kramer III, lain – lain dalam batas normal.
Bilirubin total 16,25 g/dL, bilirubin direk 0,75 g/dL, bilirubin
indirek 15,5 g/dL.
Apakah diagnosis yang mungkin dialami pasien pada
kasus ini…
© FDI2020
Ikterus dan Hiperbilirubinemia pada Bayi Baru Lahir

Ikterus atau Hiperbilirubinemia :


menunjukkan pewarnaan pada kulit, sklera atau membran mukosa
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

sebagai akibat
penumpukan bilirubin yang berlebihan pada jaringan.
Ikterus baru terlihat bila kadar bilirubin serum lebih dari 5
mg/dL. Ikterus pada neonatus merupakan sesuatu yang unik
dan membutuhkan perhatian khusus, karena:

Neonatus sedang mengalami Bilirubin indirek dapat Penyakit herediter mungkin


proses maturasi yang mungkin mencapai kadar toksik menunjukkan manifestasi
akan mempengaruhi perjalanan (kernikterus) sehingga klinisnya pada periode usia
penyakit harus didiagnosis dini ini

© FDI2020
Ikterus
Fisiologis
Pada neonatus – bedakan ikterus fisiologis atau patologis.5
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Ikterus Onset Mencapai


Puncak Menghilang
fisiologis Usia 30-72 Usia 7-10 hari
Usia 4-5
bayi aterm jam
hari

Nilai bilirubin tidak melebihi 12 mg/dL


Ikterus
fisiologis Onset Usia Mencapai
di atas 24 Puncak Menghilang
bayi jam lebih Usia 5-6 Usia 8-14 hari
preterm dini hari

Nilai bilirubin tidak melebihi 15 mg/dL

© FDI2020
Ikterus Patologis
Kondisi yang memerlukan pemeriksaan lebih lanjut karena kecurigaan adanya
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

proses patologis, apabila kondisi ikterus pada bayi disertai dengan kondisi:
03
01 02
Kadar bilirubin serum
Ikterus pada 24 jam Ikterus pada bayi yang
meningkat dengan
pertama kehidupan terlihat sakit.
cepat

04 05 06
Prolonged Jaundice - Kadar bilirubin direk Feses berwarna
Ikterik menetap >2 >1 mg/dL (17mol/L)4 dempul dan urin
minggu (bayi aterm) berwarna gelap6
dan >3 minggu (bayi
prematur)6

© FDI2020
Ikterus Neonatorum
• Ikterus neonatorum: fisiologis vs non fisiologis.
• Ikterus fisiologis:
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

– Awitan terjadi setelah 24 jam


– Memuncak dalam 3-5 hari, menurun dalam 7 hari (pada NCB)
– Ikterus fisiologis berlebihan → ketika bilirubin serum puncak adalah 7-15
mg/dl pada NCB
• Ikterus non fisiologis:
– Awitan terjadi sebelum usia 24 jam
– Tingkat kenaikan > 0,5 mg/dl/jam
– Tingkat cutoff > 15 mg/dl pada NCB
– Ikterus bertahan > 8 hari pada NCB, > 14 hari padaNKB
– Tanda penyakit lain
• Gangguan obstruktif menyebabkan hiperbilirubinemia direk. Ditandai
bilirubin direk > 1 mg/dl jika bil tot <5 mg/dl atau bil direk >20% dr total
bilirubin. Penyebab: kolestasis, atresia bilier, kista duktus koledokus.

Indrasanto E. Hiperbilirubinemia pada neonatus.

© FDI2020
Ikterus
Neonatorum
• Ikterus yang berkembang cepat pada hari ke-1
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

– Kemungkinan besar: inkompatibilitas ABO, Rh,


penyakit hemolitik, atau sferositosis. Penyebab
lebih jarang: infeksi kongenital, defisiensi G6PD
• Ikterus yang berkembang cepat setelah usia
48 jam
– Kemungkinan besar: infeksi, defisiensi G6PD.
Penyebab lebih jarang: inkompatibilitas ABO, Rh,
sferositosis.

© FDI2020
Kramer’s
Zona 1
Rule
2 3 4 5

Definisi Kepala Kulit Kulit Leng Telapa


dan tubuh di tubuh di an k
leher atas bawah dan tangan
pusar pusar dan tung dan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

paha kai kaki


Kadar 4-8 5 - 12 8 - 16 11 – 18 >1 5
bilirubin
serum
(mg/dL)
Ikterus biasanya mulai terlihat di wajah lalu menyebar dengan arah
cephalocaudal ke tubuh dan akhirnya ekstrimitas.

Ikterus pada Neonatus perlu dievaluasi lebih lanjut bila:


1. Ikterus timbul saat lahir atau pada hari pertama kehidupan
2. Kenaikan kadar bilirubin berlangsung cepat (>5 mg/Dl/hari)
3. Kadar bilirubin serum > 12 mg/Dl pada bayi cukup bulan dan 10-14
mg/dL/24 jam pada bayi preterm
4. Ikterus menetap pada usia 2 minggu atau lebih
5. Peningkatan bilirubin direk > 2 mg/ dL

© FDI2020
Ikterus yang Berhubungan dengan ASI
(Fisiologis)
Breast Feeding Jaundice (BFJ) Breast Milk Jaundice (BMJ)
• Disebabkan oleh kurangnya asupan • Berhubungan dengan pemberian
ASI sehingga sirkulasi enterohepatik ASI dari ibu tertentu dan
meningkat (pada hari ke-2 atau 3 saat bergantung pada kemampuan
ASI belum banyak)
bayi mengkonjugasi bilirubin
indirek
• Timbul pada hari ke-2 atau ke-3 • Kadar bilirubin meningkat pada
• Penyebab: asupan ASI kurang → hari 4-7
cairan & kalori kurang → penurunan • Dapat berlangsung 3-12 minggu
frekuensi gerakan usus → ekskresi tanpa penyabab ikterus lainnya
bilirubin menurun • Penyebab: 3 hipotesis
– Inhibisi glukuronil transferase oleh
hasil metabolisme progesteron
yang ada dalam ASI
– Inhibisi glukuronil transferase oleh
asam lemak bebas
– Peningkatan sirkulasi enterohepatik
Indikator BFJ BMJ
Awitan Usia 2-5 Usia 5-10 hari
hari
Lama 10 hari >30 hari
Volume ASI asupan ASI kurang → cairan Tidak tergantung dari volume ASI
& kalori kurang →
penurunan frekuensi
gerakan usus →
ekskresi bilirubin menurun
BAB Tertunda atau jarang Normal
Kadar Bilirubin Tertinggi 15 mg/dl Bisa mencapai >20 mg/dl
Pengobatan Tidak ada, sangat jarang Fototerapi, Hentikan ASI jika kadar
fototerapi Teruskan ASI disertai bilirubin > 16 mg/dl selama lebih dari
monitor dan evaluasi 24 jam (untuk diagnostik)
pemberian ASI AAP merekomendasikan pemberian
ASI
terus menerus dan tidak
menghentikan
Gartner & Auerbach
merekomendasikan penghentian ASI
pada sebagian kasus
Tatalaksana Ikterus
neonatorum
1. Pencegahan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

– Inisiasi menyusu dini (IMD) dan pemberian minum


sesegera mungkin
– Sering menyusui untuk menurunkan siklus
enterohepatik
– Menunjang kestabilan flora normal
– Merangsang aktivitas usus halus

© FDI2020
2. Panduan foto
terapi

AAP, 2004
3. Panduan
transfusi tukar

AAP, 2004
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Atresia bilier ( gejala dan pemeriksaan fisik tidak sesuai)


B. Inkompatibilitas Rh ( gejala dan pemeriksaan fisik tidak sesuai)
C. Breast milk jaundice ( gejala dan pemeriksaan fisik tidak sesuai)
D. Breastfeeding jaundice
E. Defisiensi G6PD ( gejala dan pemeriksaan fisik tidak sesuai)

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnose pada pasien ini adalah...

D. Breastfeeding jaundice

© FDI2020
145
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki tanpa identitas menjadi korban tabrak lari dan ditemukan meninggal di
tempat kejadian. Jenazah dibawa ke Rumah Sakit untuk dilakukan otopsi. Setelah
menunggu keluarga 2 x 24 jam tidak ada yang datang, maka dilakukan upaya identifikasi
forensik. Apakah cara yang paling akurat untuk mengidentifikasi identitas korban?
A. Golongan darah
B. DNA
C. Gigi-geligi
D. Radiologi
E. Sidik jari

© FDI2020
E. Sidik jari
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Seorang laki-laki tanpa identitas
• meninggal di tempat kejadian

Apakah cara yang paling akurat untuk mengidentifikasi


identitas korban?

© FDI2020
Identifikasi Forensik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Identifikasi primer: identifikasi yang dapat berdiri sendiri tanpa


perlu dibantu oleh kriteria identifikasi lain. Teknik identifikasi
primer yaitu :
• Pemeriksaan DNA
• Pemeriksaan sidik jari
• Pemeriksaan gigi
• Pemeriksaan Sidik Jari
• Membandingkan sidik jari jenazah dengan data sidik jari ante-mortem.
• Pemeriksaan sidik jari merupakan pemeriksaan yang diakui paling
tinggi akurasinya dalam penentuan identitas seseorang, oleh karena
tidak ada dua orang yang memiliki sidik jari yang sama.
• Dibutuhkan penanganan yang baik terhadap jari tangan jenazah

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Golongan darah
B. DNA
C. Gigi-geligi
D. Radiologi

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, cara yang paling akurat untuk


mengidentifikasi identitas korban adalah...

E. Sidik Jari

© FDI2020
146
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki suai 35 tahun ditemukan tewas di dalam kamarnya. Pada saat ditemukan,
mulut laki-laki tersebut penuh dengan busa. Pada pemeriksaan tempat kejadian perkara,
ditemukan obat-obatan dan cairan pembunuh serangga disekitar tempat korban
ditemukan. Apakah pemeriksaan baku emas untuk menentukan sebab kematian pasien
tersebut?
A. Pemeriksaan dalam
B. Pemeriksaan urin
C. Pemeriksaan darah
D. Pemeriksaan toksikologi
E. Pemeriksaan elektrolit

© FDI2020
A. Pemeriksaan dalam
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• laki-laki suai 35 tahun ditemukan tewas di dalam kamarnya.
• Pada saat ditemukan, mulut laki-laki tersebut penuh dengan
busa.
• Pada pemeriksaan tempat kejadian perkara, ditemukan obat-
obatan dan cairan pembunuh serangga disekitar tempat
korban ditemukan

Apakah pemeriksaan baku emas untuk menentukan sebab


kematian pasien tersebut?
© FDI2020
Hanging
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Sebab kematian merupakan perlukaan atau penyakit


yang menimbulkan kekacauan fisik, sehingga
menghasilkan kematian
• Beberapa penyebab, dapat memiliki mekanisme yang
sama, begitupun sebaliknya, satu penyebab bisa
menghasilkan berbagai mekanisme kematian
• Pemeriksaan baku emas untuk mengetahui sebab
kematian yang pasti adalah pemeriksaan dalam atau
autopsi forensik.

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Pemeriksaan urin
C. Pemeriksaan darah
D. Pemeriksaan toksikologi
E. Pemeriksaan elektrolit

© FDI2020
Jadi, pemeriksaan baku emas untuk
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

menentukan sebab kematian pasien


tersebut adalah...

A. Pemeriksaan dalam

© FDI2020
147
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki usia 32 tahun datang ke rumah sakit bersama saudaranya. laki-laki
tersebut mengaku telah mendapat perlakuan tidak menyenangkan oleh rekannya berupa
pemukulan. Diketahui bahwa saudaranya yang mendampinginya adalah petugas polisi.
Saudaranya yang juga polisi tersebut, meminta kepada dokter untuk membuat
keterangan berupa visum untuk keperluan penyelidikan di kantor polisi. Apakah tindakan
yang tepat pada kasus tersebut?
A. Membuatkan visum et repertum karena yang meminta adalah petugas kepolisian
sebagaimana diatur dalam pasal Pasal 133 ayat 3 KUHAP
B. Memeriksa pasien terlebih dahulu dengan seksama kemudian membuatkannya visum
sebagaimana diatur dalam pasal Pasal 123 ayat 3 KUHAP
C. Meminta surat permintaan visum et repertum kepada petugas polisi tersebut
sebagaimana diatur dalam pasal Pasal 113 ayat 2 KUHAP
D. Menganjurkan laki-laki tersebut untuk memeriksan dirinya ke puskesmas terlebih dahulu
sebagaimana diatur dalam pasal Pasal 103 ayat 1 KUHAP
E. Menanyakan surat permintaan visum et repertum kepada polisi tersebut sebagaimana
diatur dalam pasal Pasal 133 ayat 2 KUHAP

© FDI2020
E. Menanyakan surat permintaan visum et repertum
kepada polisi tersebut sebagaimana diatur dalam
pasal Pasal 133 ayat 2 KUHAP
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• laki-laki tersebut mengaku telah mendapat perlakuan
tidak menyenangkan oleh rekannya berupa pemukulan.
• Saudaranya yang juga polisi tersebut, meminta kepada
dokter untuk membuat keterangan berupa visum untuk
keperluan penyelidikan di kantor polisi

Apakah tindakan yang tepat pada kasus tersebut?

© FDI2020
Visum et Repertum
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• VeR : keterangan yang dibuat oleh dokter atas permintaan penyidik yang
berwenang, mengenai hasil pemeriksaan medik, berdasarkan
keilmuannya dan dibawah sumpah, untuk kepentingan peradilan
• Pasal 133 KUHAP:
1.Dalam hal penyidik untuk kepentingan peradilan menangani seorang korban
baik luka, keracunan, ataupun mati yang diduga karena peristiwa yang
merupakan tindak pidana, ia berwenang mengajukan permintaan
keterangan ahli kepada ahli kedokteran kehakiman atau dokter dan atau ahli
lainnya.
2.Permintaan keterangan ahli sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
dilakukan secara tertulis, yang dalam surat itu disebutkan dengan tegas untuk
pemeriksaan luka atau pemeriksaan mayat dan atau pemeriksaan bedah
mayat
• Permintaan bantuan kepada dokter sebagai ahli hanya dapat diajukan
secara tertulis dengan menyebutkan secara jelas jenis pemeriksaan yang
dikehendaki

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Membuatkan visum et repertum karena yang


meminta adalah petugas kepolisian sebagaimana
diatur dalam pasal Pasal 133 ayat 3 KUHAP
B. Memeriksa pasien terlebih dahulu dengan
seksama kemudian membuatkannya visum
sebagaimana diatur dalam pasal Pasal 123 ayat 3
KUHAP
C. Meminta surat permintaan visum et repertum
kepada petugas polisi tersebut sebagaimana
diatur dalam pasal Pasal 113 ayat 2 KUHAP
D. Menganjurkan laki-laki tersebut untuk memeriksan
dirinya ke puskesmas terlebih dahulu sebagaimana
diatur dalam pasal Pasal 103 ayat 1 KUHAP

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tindakan yang tepat pada kasus


tersebut adalah...
E. Menanyakan surat permintaan visum et
repertum kepada polisi tersebut
sebagaimana diatur dalam pasal Pasal
133 ayat 2 KUHAP

© FDI2020
148
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki usia 38 tahun melapor ke kantor polisi bahwa ia telah dianiaya, dipukul
dengan benda tumpul oleh istrinya dua hari yang lalu. Polisi kemudian meminta dokter
untuk memeriksanya dan meminta laporan hasil pemeriksaan tersebut. Apakah bentuk
laporan yang dokter sampaikan?
A. Hasil wawancara keseluruhan secara kronologis
B. Hasil pemeriksaan fisik pasien pada saat itu
C. Hasil setelah dilakukan perawatan pada pasien
D. Hasil saat dua hari yang lalu berdasarkan bukti dari korban
E. Wawancara dan hasil akhir dari pengakuan korban

© FDI2020
B. Hasil pemeriksaan fisik pasien
pada saat itu
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• telah dianiaya, dipukul dengan benda tumpul oleh
istrinya dua hari yang lalu

Apakah bentuk laporan yang dokter sampaikan?

© FDI2020
Visum et Repertum
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Syarat Pembuatan VeR


1. Ada permintaan tertulis dari penyidik polri melalui surat resmi yang
bersifat definitif. Dalam pasal 7 (1) butir h dan pasal 11 KUHAP: yang
berwenang meminta keterangan ahli adalah penyidik dan penyidik
pembantu. Dalam PP no 27 tahun 1983 diatur; “Penyidik polri
berpangkat serendah-rendahnya Pembantu Letnan Dua, kepangkatan
penyidik pembantu adalah bintara serendah-rendahnya Sersan Dua.
2. Surat permintaan VeR tersebut harus diantar oleh petugas kepolisian
dan hasilnya diserahkan langsung kepada penyidik.
3. Ada persetujuan tertulis dari pihak keluarga/ahli awris korban.
4. Permintaan VeR hanya dilakukan terhadap peristiwa pidana yang baru
terjadi, dan tidak dibenarkan permintaan atas peristiwa yang lampau.
5. Isi VeR tidak bertentangan dengan ilmu kedokteran yang telah teruji
kebenarannya.

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Hasil wawancara keseluruhan secara kronologis


C. Hasil setelah dilakukan perawatan pada pasien
D. Hasil saat dua hari yang lalu berdasarkan bukti dari
korban
E. Wawancara dan hasil akhir dari pengakuan
korban

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi kesimpulan yang akan ditulis dari kasus


tersebut adalah...

B. Hasil pemeriksaan fisik


pasien pada saat itu

© FDI2020
149
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki usia 36 tahun ditemukan tewas di dalam kamar hotel. Korban ditemukan
pertama kali oleh teman sekamar korban. Pada saat ditemukan, korban dalam keadaan
memegang pengering rambut elektrik di dalam kamar mandi dan tampak luka pada
tangan korban tersebut. Apakah mekanisme kematian pada korban tersebut?
A. Fibrilasi Ventrikel
B. Atrium Fibrilasi
C. Asfiksia
D. Paralisis otot pernafasan
E. Hipoksia otak

© FDI2020
A. Fibrilasi Ventrikel
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• ditemukan tewas di dalam kamar hotel.
• Pada saat ditemukan, korban dalam keadaan
memegang pengering rambut elektrik di dalam kamar
mandi dan tampak luka pada tangan korban tersebut.

Apakah mekanisme kematian pada korban tersebut?

© FDI2020
Trauma Listrik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Tenaga listrik buatan meliputi arus listrik searah (DC) seperti telepon (30-50 volt) dan
tram listrik (600-1000 volt) dan arus listrik bolak-balik (AC) seperti listrik rumah, pabrik,
dan lainnya.

• Pada pemeriksaan luar akan didapatkan gambaran khas yang disebut electric mark,
yaitu luka hangus terbakar warna kehitaman berbentuk sesuai benda bermuatan
listriknya, disekelilingi daerah menimbul, halo (daerah pucat) dan daerah hiperemis.

• Electric mark juga merupakan “port d’entree” listrik ke badan mekanisme kematian
pada luka listrik adalah syok listrik, yang akan mengakibatkan fibrilasi ventrikel
irreversibel.
© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Atrium Fibrilasi
C. Asfiksia
D. Paralisis otot pernafasan
E. Hipoksia otak

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, mekanisme kematian pada korban


tersebut adalah...

A. Fibrilasi Ventrikel

© FDI2020
150
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki usia 32 tahun ditemukan dalam keadaan tewas di dalam kamar kosnya.
Korban ditemukan dengan sejumlah luka pada tubuhnya. Korban kemudian dievakuasi
dan diantar polisi ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Pada
pemeriksaan, ditemukan luka tusuk benda tajam dengan lebar 7 cm dan kedalaman 10
cm. Berapakah ukuran senjata yang digunakan pada luka tusuk tersebut?
A. Lebar 7 cm, Panjang 10 cm
B. Lebar 5 cm, Panjang 15 cm
C. Lebar 7 cm, Panjang 13 cm
D. Lebar 5 cm, Panjang 8 cm
E. Lebar 7 cm, Panjang 10 cm

© FDI2020
C. Lebar 7 cm, Panjang 13 cm
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Pada pemeriksaan, ditemukan luka tusuk dengan lebar 7
cm dan kedalaman 10 cm

Berapakah ukuran senjata yang digunakan pada luka


tusuk tersebut?

© FDI2020
Luka Tusuk
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Luka tusuk: kekerasan tajam yang mengenai kulit dengan


arah kekerasan tegak terhadap permukaan kulit.
• Lebar luka menggambarkan ukuran maksial lebar senjata
yang digunakan
• Dalam luka menggambarkan ukuran minimal dari
panjang senjata, karena elastisitas kulit, dalamnya luka
tidak menggambarkan panjangnya senjata
• Lebar senjata = 7 cm
• Panjang senjata = Minimal 10 cm

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Lebar 7 cm, Panjang 10 cm


B. Lebar 7 cm, Panjang 13 cm
D. Lebar 5 cm, Panjang 8 cm
E. Lebar 7 cm, Panjang 10 cm

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, ukuran senjata yang digunakan pada


luka tusuk tersebut adalah...

C. Lebar 7 cm, Panjang 13 cm

© FDI2020

Anda mungkin juga menyukai