Latar belakang pemikiran dari tokoh Roscoe Pound adalah ketidakpuasan terhadap peradilan dan
administasi peradilan dalah hal ini sifatnya masih positivism yang bergantung pada hakim.
Pound mengatakan bahwa hukum adalah lembaga terpenting dalam melaksanakan control sosial.
Dalam sistem ini terdapat adanya konkordansi yaitu menyamarkan hukum belanda dengan
indonesia yang menghasilkan adanya hukum pidana dan perdata (di indonesia) dan pada hal
ini undang-undang sebagai landasan hukum tertinggi. Hukum hanya menafsirkan dan tidak
boleh membuat atau mengadakan hukum baru.
Dalam sistem ini didasarkan berdasarkan kebiasaan, dalam sistem ini yang misalnya
sbersalah atau tidak bersalah itu ditentukan oleh hakim. Setiap kasus tidak sama
karakteristiknya.