Anda di halaman 1dari 8

https://www.honestdocs.

id/pengobatan-tbc-paru-dan-ekstra

Pengobatan TBC Paru dan Ekstra Paru


Update terakhir: DEC 1, 2019  Tinjau pada DEC 1, 2019  Waktu baca: 4 menit
Telah dibaca 1.405.960 orang

BAGIKAN ARTIKEL INI

Pengobatan TBC (tuberkulosis) menggunakan kombinasi beberapa


obat antibiotik, yang lebih lanjut dikenal dengan sebutan OAT (Obat
Anti Tuberkulosis), sangat penting bagi kita untuk mengetahui jenis
obat, anturan minum, dan efek samping yang mungkin
ditimbulkannya.
Penyakit TBC adalah kondisi serius yang dapat berakibat fatal jika
tidak diobati dengan tuntas, karena terbukti bahwa kematian jarang
terjadi jika pengobatan dilakukan hingga selesai. Umumnya,
pengobatan tuberkulosis hanya memerlukan rawat jalan, kecuali
pada kasus berat yang memerlukan perawatan di rumah sakit.

Iklan dari HonestDocs

Mau Pesan Obat? Beli Aja via HonestDocs!

Klik di sini dan beli obat via HonestDocs, langsung dapat


GRATIS ongkir* ke seluruh wilayah Indonesia!

Pesan Sekarang

Ini memang melelahkan, karena obat TBC harus diminum secara


rutin selama setidaknya enam bulan bahkan lebih lama pada kasus-
kasus yang lebih berat, tentu diperlukan pemahaman yang baik
demi kepatuhan dalam meminum obat.

ilustrasi: obat TBC

Jenis Pengobatan Tuberkulosis (TBC)


Obat TBC Paru (TB Paru)
Jika seseorang telah didiagnosis dengan TB paru aktif (TB yang
mempengaruhi paru-paru dan menyebabkan gejala), maka ia akan
diberikan paket obat TBC (OAT) yang harus diminum selama enam
bulan, obat ini merupakan kombinasi dari beberapa antibiotik.

Jenis obat yang biasa digunakan adalah:

 Dua antibiotik; isoniazid (INH/H) dan rifampicin (R) yang harus


diminum selama 6 bulan, setiap hari selama dua bulan pertama, dan
tiga kali seminggu selama empat bulan.
 Dua antibiotik tambahan; pirazinamid (Z) dan etambutol (E)
diminum setiap hari selama dua bulan pertama
Pengobatan ini akan bervariasi sesuai kondisi Anda, karena ada
pedoman khusus bagi dokter yang mengelompokkan penyakit TBC
ke dalam beberapa kategori sebagai pedoman pengobatan yang
tepat.

Setelah minum obat selama dua minggu, kebanyakan


penderita tidak lagi menular dan merasa lebih baik. Namun, jangan
mentang-mentang membaik langsung berhenti, tapi harus terus
minum obat persis seperti yang dianjurkan oleh dokter dan
habiskan seluruh antibiotik yang diberikan.

Iklan dari HonestDocs

Beli Thiamycin via HonestDocs

Thiamycin adalah obat antibiotik yang digunakan untuk


mengobati infeksi bakteri pada saluran pernafasan, infeksi
saluran pencernaan, dan infeksi saluran kemih. Dapatkan
GRATIS ongkir* ke seluruh wilayah Indonesia!
Pesan Sekarang

Kenapa harus enam bulan? Karena


berdasarkan penelitian minum obat TBC selama enam bulan adalah
metode yang paling efektif untuk memastikan bahwa bakteri TBC
telah dibunuh seluruhnya. Jika Anda berhenti minum antibiotik
sebelum enam bulan, atau Anda melewatkan dosis (obat tidak
diminum teratur, alias bolong-bolong), maka infeksi TBC dapat
menjadi resisten (kebal) terhadap antibiotik
yang sebelumnya diberikan. Hal ini berpotensi serius karena jika ini
terjadi, maka penyakit TBC resisten akan sulit diobati sehingga akan
memerlukan pengobatan yang lebih lama atau bahkan jenis obat
yang berbeda.

Jika Anda merasa kesulitan untuk minum obat setiap hari karena


lupa atau lainnya, tunjuklah salah satu anggota keluarga yang
terdekat dengan Anda agar menjadi pengawas minum obat (PMO)
guna memastikan bahwa Anda sudah minum obat hari ini.

Selain obat-obatan khusus seperti di atas, diperlukan juga obat


untuk mengurangi gejala, seperti obat batuk atau obat demam.

Obat TBC Ekstra Paru


TB Ekstra Paru adalah penyakit TBC yang terjadi di luar paru-paru,
contohnya TBC Kelenjar, tulang, usus, dan lain-lain. Kondisi ini dapat
diobati dengan menggunakan kombinasi antibiotik yang sama
dengan yang digunakan untuk mengobati TB paru. Namun,
mungkin memerlukan waktu pengobatan yang lebih lama yakni
hingga 12 bulan.

Jika seseorang memiliki penyakit TBC di tempat vital seperti otak,


maka mungkin juga akan diresepkan kortikosteroid  seperti
prednisolon selama beberapa minggu sebagai obat tambahan.
Obat ini akan mengurangi peradangan atau pembengkakan pada
lokasi yang sakit.

Seperti halnya pada TB paru, pada TB ektra paru prinsip


pengobatan tetaplah sama, yakni harus minum obat TBC persis
seperti yang telah ditentukan oleh dokter dan menghabiskan
seluruh antibiotik.

Iklan dari HonestDocs

Beli Thiamycin via HonestDocs

Thiamycin adalah obat antibiotik yang digunakan untuk


mengobati infeksi bakteri pada saluran pernafasan, infeksi
saluran pencernaan, dan infeksi saluran kemih. Dapatkan
GRATIS ongkir* ke seluruh wilayah Indonesia!

Pesan Sekarang

Obat TBC laten


TBC laten adalah ketika seseorang terinfeksi bakteri TBC tetapi tidak
memiliki gejala penyakit aktif. Pengobatan umumnya melibatkan
baik menggunakan kombinasi rifampisin (R) dan isoniazid (H)
selama tiga bulan, atau isoniazid (H) tunggal selama enam bulan.

Pengobatan untuk TB laten biasanya dianjurkan untuk:

 Berusia dibawah 36 tahun


 Orang dengan HIV, tanpa memandang usia
 Petugas kesehatan, tanpa memandang usia
 Pada seseorang yang terbukti memiliki jaringan parut yang
disebabkan oleh TBC, seperti yang terlihat pada hasil pemeriksaan
rongsen dada.
Selain kelomompok di atas, pengobatan TBC laten tidak diperlukan,
karena bukannya tanpa resiko, ada efek samping berupa kerusakan
hati yang disebabkan oleh pengobatan antibiotik yang tidak bisa
ditolerir oleh usia yang lebih tua, dan risiko pengobatan mungkin
lebih besar daripada manfaat.

Dalam beberapa kasus, pengobatan TBC laten dapat


direkomendasikan untuk orang-orang yang sedang menjalani
pengobatan yang memiliki efek melemahkan sistem kekebalan
tubuh, seperti kortikosteroid jangka panjang, kemoterapi  atau
inhibitor TNF. Hal ini karena ada risiko infeksi menjadi aktif.

Efek Samping Obat TBC


Ada banyak efek samping yang dapat ditimbulkan obat TBC, oleh
karena itu pemberian obat ini harus sesuai rekomendasi dan
penting untuk menginfomasikan setiap efek samping kepada
dokter.

Rifampisin dapat mengurangi efektivitas beberapa jenis kontrasepsi,


seperti pil KB, sehingga dianjurkan untuk menggunakan
metode kontrasepsi non-hormonal, seperti kondom, atau IUD.

Dalam kasus yang jarang terjadi antibiotik yang digunakan untuk


mengobati TBC dapat menyebabkan kerusakan pada hati
atau mata. Oleh karena itu, dokter akan menganjurkan pemeriksaan
fungsi hati terlebih dahulu sebelum pengobatan dimulai.

Hubungi tim dokter atau penyedia pelayanan kesehatan jika Anda


mengalami gejala-gejala efek samping obat TBC yang
mengkhawatirkan selama pengobatan, seperti:

 Menguningnya kulit dan bagian putih mata


 Suhu badan menjadi tinggi (demam)
 Kesemutan atau mati rasa di salah satu atau beberapa
anggota tubuh
 Terjadi ruam atau gatal pada kulit
 Gangguan penglihatan, seperti penglihatan kabur
Ketika salah satu anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah
di diagnosis sakit TBC dan menjalani paket pengobatan TBC, maka
anggota kelurga yang lain harus diperiksa juga apakah terkena TBC
atau tidak, mengingat penyakit ini sangatlah menular.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa

Anda mungkin juga menyukai