Anda di halaman 1dari 12

UNIVERSITAS KATOLIK ST.

THOMAS, SU MEDAN
FAKULTAS TEKNIK PRODI TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
Alamat : Jl. Setia Budi No. 479 F – Tanjung Sari, Medan 20132

BAB I
UJI SONDIR
(CONE PENETRATION TEST)

I.1. TUJUAN PERCOBAAN


Uji sondir dilakukan untuk mendapatkan nilai perlawanan penetrasi konus dan
hambatan lekat pada setiap kedalaman tanah, dan juga untuk mengetahui kedalaman
lapisan tanah keras.

I.2. ALAT – ALAT YANG DIGUNAKAN


1. Mesin sondir ringan dengan operasi manual kapasitas 2,5 ton.
2. Satu set pipa sondir serta batang sondir didalamnya, yaitu :
a. Sebanyak 20 buah pipa sondir diameter 36 mm dengan panjang 1 meter.
b. Sebanyak 20 buah pipa sondir diameter 15 mm dengan panjang 1 meter.
3. Dua buah monometer :
a. Kapasitas 0 – 60 Kg / cm2
b. Kapasitas 0 – 250 Kg / cm2
4. Satu buah biconus dan satu buah conus dengan sudut ujung 60o.
5. Empat buah angker beserta pemutarnya.
6. Dua buah besi pengunci panjang dengan lebar 8 cm, panjang 1,5 m.
7. Dua buah besi pengunci pendek dengan lebar 12 cm panjang 1 m.
8. Perlengkapan lain : kunci inggris, minyak hidrolik.
UNIVERSITAS KATOLIK ST. THOMAS, SU MEDAN
FAKULTAS TEKNIK PRODI TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
Alamat : Jl. Setia Budi No. 479 F – Tanjung Sari, Medan 20132

I.3. GAMBAR ALAT – ALAT PERCOBAAN

Gambar.I.1 Alat – Alat Percobaan Uji Sondir

Keterangan gambar :
1. Alat Uji Sondir
2. Dial Pembaca
3. Ambang
4. Stik Angker
5. Konus dan Bikonus
UNIVERSITAS KATOLIK ST. THOMAS, SU MEDAN
FAKULTAS TEKNIK PRODI TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
Alamat : Jl. Setia Budi No. 479 F – Tanjung Sari, Medan 20132

I.4. TEORI
Perlawanan penetrasi konus adalah perlawanan tanah terhadap ujung konus yang
dinyatakan dalam gaya persatuan luas. Hambatan lekat adalah perlawanan geser tanah
terhadap selubung bikonus dalam gaya persatuan panjang.

 Hambatan Lekat (HL)

Ft x qt = Fc x qc + Fm x f
(F t . qt −F c . qc )

f = Fm
( 10qt −10qc )

f = 150
( qt −qc )

f = 15
HL = L x f……………………....…....…………………………….......………(1.1)

Dimana :
Ft = Fc : luas penampang bikonus (10 cm2)
qt : jumlah perlawanan
qc : perlawanan penetrasi konus
f : gaya fiksi tanah terhadap mantel
Fm : luas mantel bikonus (150 cm2)
L : Panjang lekatan = 20 cm (sondir ditekan setiap 20 cm)

 Jumlah Hambatan Lekat (JHL)

i
∑ HL
JHLi = u …..………………………………….…………………………….
(1.2)
Dimana :
i : Kedalaman lapisan yang ditinjau

Nilai dari qc yang diperoleh dari pengukuran dan aside friction digunakan untuk
menentukan friction ratio, FR yaitu :
qsl
×100%
FR = qc
UNIVERSITAS KATOLIK ST. THOMAS, SU MEDAN
FAKULTAS TEKNIK PRODI TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
Alamat : Jl. Setia Budi No. 479 F – Tanjung Sari, Medan 20132

Pelaksanaan penyondiran biasanya dilakukan untuk area atau lokasi dimana akan
dibangun suatu bangunan berat, misalnya gedung bertingkat banyak dengan keadaan
tanah yang lembek atau pada perencanaan bangunan jembatan.
Penyondiran ini juga dimaksudkan untuk mengetahui sampai seberapa dalam tanah
tersebut keras, dimana pada kedalaman tersebut tidak mungkin di buat dengan
menggunakan :
- Pondasi Setempat
- Pondasi Sumuran
- Pondasi Plat

Pekerjaan Sondir Di Daerah Rawa


Penyondiran di daerah rawa – rawa berbeda dengan penyondiran di daerah biasa
karena tidak menggunakan angker sebagai penyangga mesin sondir. Untuk itu pada
daerah rawa-rawa digunakan drum – drum atau phonton sebagai pelampung, juga untuk
mencegah bergesernya mesin sondir digunakan pemberat di atas papan dimana papan
tersebut berguna sebagai tempat kedudukan mesin sondir.

Mesin Sondir

Pemberat
Papan tempat kedudukan
Drum/Photon
sondir

Gambar I.2. Posisi Sondir Di Daerah Rawa – Rawa

Pekerjaan Sondir Di Daerah Berair


Apabila penyondiran dilakukan pada daerah yang berair atau pada daerah sungai,
maka dibuat alat perancah sebagai penahan mesin sondir juga beban pemberat untuk
menjaga keseimbangan mesin sondir seperti di daerah rawa – rawa. Perancah – perancah
ini ditancapkan sampai kedalaman dasar sungai dan ditaksir sampai kedalaman dimana
sondir tidak akan turun.
UNIVERSITAS KATOLIK ST. THOMAS, SU MEDAN
FAKULTAS TEKNIK PRODI TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
Alamat : Jl. Setia Budi No. 479 F – Tanjung Sari, Medan 20132

Mesin Sondir

Pemberat

Perancah

Gambar I.3. Posisi Sondir Di Daerah Berair

Berdasarkan hasil CPT dilapangan maka daya dukung dapat dirumuskan sebagai berikut :
- Untuk pasir :
Strip : Qult = 28 – 0,052 (300 – Qc)1,5 (kg/cm2)
Square : Qult = 40 – 0,009 (300 – Qc)1,5 (kg/cm2)

- Untuk lempung :
Strip : Qult = 2 + 0,28 Qc (kg/cm2)
Square : Qult = 5 + 0,34 Qc (kg/cm2)
Qc = CR

 Daya dukung tiang berdasarkan DCPT

Qc. A TSF.K
+
Q = F1 F2 ………………………………………….……………….
(1.3)
Dimana :
F1 :3
F2 :5
Q : daya dukung tiang
Qc (CR) : nilai perlawanan konus terhadap tanah
TSF : jumlah hambatan lekat
A : diameter tiang
Ditekan supaya nilai konus diukur Ditekan supaya masuk
sampai kedalaman yang
Ditekan supaya nilai konus berikutnya
ditambah hambatan pelekat
Alamat : Jl. Setia Budi No. 479 F – Tanjung Sari, Medan 20132

Stang dalam
UNIVERSITAS KATOLIK ST. THOMAS, SU MEDAN
FAKULTAS TEKNIK PRODI TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH

Disambung pada
pipa sondir

Gambar I.4. Bikonus


Mantel untuk
mengukur hambatan
pelekat (skin
friction)
: keliling tiang

8 cm
K

4 cm
Konus
UNIVERSITAS KATOLIK ST. THOMAS, SU MEDAN
FAKULTAS TEKNIK PRODI TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
Alamat : Jl. Setia Budi No. 479 F – Tanjung Sari, Medan 20132

I.5. PROSEDUR PERCOBAAN


1. Bersihkan lokasi yang akan dilakukan uji sondir dari kerikil, aspal maupun rumput.
2. Pasang satu persatu 4 buah angker sebagai penahan mesin sondir diatas permukaan
tanah.
3. Tempatkan mesin sondir diantara 4 buah angker yang telah terpasang pada posisi
tegak lurus vertikal, kemudian letakkan besi pengunci dan pastikan mesin sondir
tidak bergerak.
4. Periksa tabung pengisian minyak hidrolik, isi penuh tabung tersebut sampai bebas
dari gelembung – gelembung udara.
5. Tekan pipa sondir masuk kedalam tanah pada kedalaman tanah 20 cm.
6. Pasang 2 buah monometer pada posisinya.
7. Sambungkan pipa sondir pertama dengan biconus, kemudian pasang pipa sondir dan
biconus tersebut pada mesin sondir.
8. Tahan pipa sondir dengan kunci inggris, lakukan penekanan batang sondir sedalam 4
cm kemudian baca monometer yang merupakan pembacaan perlawanan penetrasi
konus (qc), penekanan dilanjutkan sampai kedalaman 8 cm kemudian baca
monometer yang merupakan pembacaan jumlah perlawanan penetrasi konus dan
perlawanan gesek (friction).
9. Pembacaan monometer dilanjutkan setiap penekanan pipa sondir sedalam 20 cm
sampai kedalaman tertentu.
10. Pekerjaan uji sondir dihentikan apabila pada pembacaan monometer terjadi 3 kali
berturut-turut menunjukkan qc > 150 kg / cm2.
UNIVERSITAS KATOLIK ST. THOMAS, SU MEDAN
FAKULTAS TEKNIK PRODI TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
Alamat : Jl. Setia Budi No. 479 F – Tanjung Sari, Medan 20132

I.6. ANALISIS DATA


Diambil :
- Kedalaman penyondiran = 15,2 m
- Perlawanan penetrasi konus (Cone Resistance, CR) = 143 kg/cm2
- Jumlah perlawanan (Total Resistance, TR) = 150 kg/cm2

a. Hambatan lekat/Skin Friction (SF)


SF = TR – CR
= (150 - 143) kg/cm2
= 7 kg/cm2
b. Hambatan Pelekat/Skin Friction (SF*(20/10))
20 20
SF × 10 = 7 × 10 = 14 kg/cm2
Diketahui : 20 = Pembacaan setiap penurunan 20 cm.
10 = Faktor kalibrasi alat.
c. Menghitung Jumlah Hambatan Lekat/Total Skin Friction (TSF)
15,2
∑ SF
TSF = 0 = 642 kg/cm2
d. Hambatan Setempat/Local Skin Friction (LSF)
SF
LSF = 10
7
= 10
= 0,7 kg/cm2
e. Rasio lekat/Friction Ratio (FR)
LSF
×100%
FR = CR
0,7
×100%
= 143
= 0,490 %
UNIVERSITAS KATOLIK ST. THOMAS, SU MEDAN
FAKULTAS TEKNIK PRODI TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
Alamat : Jl. Setia Budi No. 479 F – Tanjung Sari, Medan 20132

I.7. APLIKASI
Sebuah bangunan memakai tiang pancang, diameter tiang 40 cm. Kedalaman
tiang pancang 15,2 m. TSF sebesar 642 kg/cm2 dan Cone Resistance (CR) sebesar 143
kg/cm2. Tentukanlah daya dukung satu tiang ?

Penyelesaian :
d = 40 cm
TSF = 642 kg/cm2
CR = 143 kg/cm2

1
m
3
A A’ m
5
m
8
m
12 4
m Pot.
0
a. Luas tiang ¼  d2
=15,2 Ac –
m A’
m
= ¼ x (3,14) x (40)2
= 1256 cm2

b. Keliling tiang (K) =.d


= 3,14 x 40
= 125,6 cm

c. Daya dukung tiang (Q) :

CR×A TSF×K
Q = 3 + 5
143×1256 642×125,6
= 3 + 5
= 75996,373 kg
= 75,996 Ton
UNIVERSITAS KATOLIK ST. THOMAS, SU MEDAN
FAKULTAS TEKNIK PRODI TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
Alamat : Jl. Setia Budi No. 479 F – Tanjung Sari, Medan 20132

Dari data sondir yang ada maka dapat ditentukan daya dukung ijin tiang untuk
aplikasi di atas tiap kedalaman yang telah ditentukan :

Cone Resistance Total Skin Friction


Depth Daya Dukung Ijin Tiang
(CR) (TSF)
(m) (Kg)
Kg/cm2 Kg/cm2
1 105 66 45617,920
3 50 112 23746,773
5 75 164 35519,680
8 25 256 16897,387
12 85 472 47443,307
15,2 143 642 75996,373

Project : Laporan Praktikum SONDERING TEST Date :


UNIVERSITAS KATOLIK ST. THOMAS, SU MEDAN
FAKULTAS TEKNIK PRODI TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
Alamat : Jl. Setia Budi No. 479 F – Tanjung Sari, Medan 20132

Mekanika Tanah
Test by : Kel. I / Gel. I
SOIL INVESTIGATION
Checked by :
Location : Fakultas Pertanian Lay Out : Capacity :

Skin Total Local


Cone Total Skin
Frictio Skin Skin
Depth Resistance Resistance Friction FR Soil
n Frictio Frictio
(m) (TR) (SF)*(20/10) (%) Clasification
Kg/cm2 Kpa (SF) n (TSF) n (LSF)
Kg/cm2 Kg/cm2
Kg/cm2 Kg/cm2 Kg/cm2
0 0 0
0,2 14 15
0,4 20 22
0,6 27 28
0,8 36 39
1,0 42 43
1,2 48 50
1,4 54 55
1,6 56 57
1,8 61 63
2,0 67 69
2,2 74 75
2,4 77 79
2,6 83 85
2,8 86 88
3,0 92 95
3,2 97 100
3,4 109 118
3,6 116 120
3,8 121 126
4,0 127 134

FAKULTAS TEKNIK Test by: Asisten Lab.


JURUSAN SIPIL 1. Aprido Simbolon (120310001)
UNIVERSITAS KATOLIK 2. Komo Efendi Silalahi (120310002)
ST THOMAS 3. Berrkat Buulolo (120310004)
MEDAN 4. Leonardo Fransiskus (120310005)
2017 5. Benget Sihaloho (120310007) (Benny Simanjuntak, ST)

Project : Laporan Praktikum


SONDERING TEST Date :
Mekanika Tanah
Test by : Kel. I / Gel. I
SOIL INVESTIGATION
Checked by :
Location : Fakultas Pertanian Lay Out : Capacity :
UNIVERSITAS KATOLIK ST. THOMAS, SU MEDAN
FAKULTAS TEKNIK PRODI TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
Alamat : Jl. Setia Budi No. 479 F – Tanjung Sari, Medan 20132

Skin Total Local


Cone Total Skin
Frictio Skin Skin
Depth Resistance Resistance Friction FR Soil
n Frictio Frictio
(m) (TR) (SF)*(20/10) (%) Clasification
Kg/cm2 Kpa (SF) n (TSF) n (LSF)
Kg/cm2 Kg/cm2
Kg/cm2 Kg/cm2 Kg/cm2
4,2 132 138
4,4 136 142
4,6 143 147
4,8 130 137
5,0 127 135
5,2 135 140
5,4 140 146
5,6 143 150
5,8 152 158
6,0 155 162
6,2 163 170
6,4
6,6
6,8
7,0
7,2
7,4
7,6
7,8
8,0
8,1

FAKULTAS TEKNIK Test by: Asisten Lab.


JURUSAN SIPIL 1. Aprido Simbolon (120310001)
UNIVERSITAS KATOLIK 2. Komo Efendi Silalahi (120310002)
ST THOMAS 3. Berrkat Buulolo (120310004)
MEDAN 4. Leonardo Fransiskus (120310005)
2017 5. Benget Sihaloho (120310007) (Benny Simanjuntak, ST)

Anda mungkin juga menyukai