Anda di halaman 1dari 9

MODUL 3

COUNTER/PENCACAH
Nama : Yana Oktafianto
NIM : D400170148
Kelas :E
Tgl. Prak :

A. Tujuan
1. Mengenal instruksi Counter
2. Memahami pembuatan aplikasi dengan menggunakan counter.
B. Alat dan Bahan
1. Komputer atau Laptop
2. Software Cx-Programmer
3. Alat Tulis
C. Hasil Praktikum
C.1 Rangkuman Tentang Dasar Teori “Counter”
Pencacah/counter merupakan rangkaian logika pengurut. Pencacah
mempunyai karakteristik penting yaitu jumlah hitungan maksimum
(modulus pencacah), menghitung ke atas dan ke bawah, operasi
asinkron atau sinkron dan bergerak bebas atau berhenti sendiri. Untuk
menyusun rangkaian pencacah, digunakan flip-flop. Pencacah biasanya
digunakan untuk menghitung banyaknya detak pulsa dalam waktu yang
tersedia (pengukuran frekwensi), untuk membagi frekwensi,
penyimpanan data, dapat digunakan penyimpanan data dan dapat juga
digunakan dalam pengurutan alamat dalam beberapa rangkaian
aritmatika.
C.2 CNT
C.2.1 Ladder Program

C.2.2 Timing Diagram

0.00                    
 
0.01                          
   
100.00                          
C.3 CNTX
C.3.1 Ladder Program

C.3.2 Timing Diagram

0.00 0         0                    
 
0.01               3         3      

0.04                                

100.01                                

C.4 CNTR
C.4.1 Ladder Program

C.4.2 Timing Diagram

0.02                    
 
0.03                          
   
100.03                          

C.5 CNTRX
C.5.1 Ladder Program
C.5.2 Timing Diagram

0.00 0         0                    
 
0.01               3         3      

0.04                                

100.01                                

C.6 CNT IN CNT


C.6.1 Ladder Program

C.6.2 Timing Diagram

0.00                                  

C000                                  
         
0.01                                  

0.02                                  

100.01                                  

100.02                                  

D. Analisa
D.1 CNT
Percobaan pertama tentang CNT ,yang dimana set counter akan
mengirimkan inputan pada address apabila CNT mencapai SV(set value)
yang telah ditentukan. Contohnya apabila SV sebanyak 5 berarti CNT
akan mengirimkan input pada address sebanyak 5 kali maka address ON.
D.2 CNTX
Percobaan kedua tentang CNTX, dimana set counter yang memiliki dua
buah input yang akan mengirimkan input kepada address dengan kondisi
telah melakukan counter sebanyak SV(set value). Berbeda dengan CNT,
CNTX melakukan counter sesuai dengan kondisi berbeda ditiap
inputnya, sebagai contoh input 1 akan melakukan counter sebanyak SV
lalu address ON dengan ketentuan nilai awal dan akhir saat melakukan
counter sama, begitu pula dengan input 2.
D.3 CNTR
Percobaan ketiga tentang CNTR, dimana Reversible Counter (CNTR)
berbeda dengan counter biasa yang hanya menghitung counter setiap ada
inputan, jika SV(set value) terpenuhi maka address akan on. Pada
Reversible Counter ini merupakan sebuah intruksi pada PLC untuk
menghitung inputan dengan menambahkan PV (Increment) dan juga
untuk mengurangi PV ( Decrement). Jadi ketika PV mencapai SV maka
address akan on.
D.4 CNTRX
Percobaan keempat tentang CNTRX, dimana ini merupakan gabungan
antara CNTX dan CNTR. Pada CNTRX ini merupakan akan menghitung
inputan dengan menambahkan PV (Increment) dan juga untuk
mengurangi PV ( Decrement). Jadi ketika PV mencapai SV maka address
akan ON dengan ketentuan nilai awal dan akhir saat melakukan counter
sama.
D.5 CNT IN CNT
Percobaan kelima tentang CNT IN CNT, dimana counter 1 akan
menghitung counter setiap ada inputan, jika SV(set value) terpenuhi
maka address1 dan counter 2 akan ON. Dilanjutakan dengan reset
counter 1, dan melakukan perhitungan lagi hingga SV terpenuhi, ketika
SV terpenuhi maka address1 dan address2 akan ON secara bersamaan.

E. Tugas
Jika setiap 1 instruksi/alamat pencacah hanya bisa dilakukan maksimal 2 kali.
Bagaimana cara menghidupkan timer jika memerlukan pencacah sebanyak
8x, dan jika timer telah mencapai 0 maka akan mengaktifkan coil dan counter
ke-3 Buatlah timing dan ladder diagramnya, serta analisa.
Jawab:
E.1 Ladder Diagram

E.2 Timing Diagram

CNT1                                                    
   
CNT2                                                    
 
reset1,
2                                                    
 
Timer                                   2s              
 
CNT3                                                    
 
Addres
s                                                    

reset3                                                    

E.3 Analisa
Pada Tugas Modul 3 ini gabungan dari Counter dan Timer, dimana
terdapar 3 buah counter dan 1 buah timer dengan satu buah address yang
diagram laddernya dapat dilihat pada gambar E1, serta timing diagram
dapat dilihat pada E2. Ketika CNT1 melakukan counter sebanyak SV(set
value) dan ketika telah mencapai SV, maka CNT2 akan otomatis aktif,
tetapi belum aktif sepenuhnya dikarenakan pada tugas kali ini merupakan
CNT IN CNT sehingga CNT2 harus menunggu CNT1 melakukan
counter lagi. Setelah CNT1 dan CNT2 keduanya aktif maka akan
mengaktifkan Timer yang dimana memiliki delay sebanyak #20(2 detik),
ketika delay selesai maka CNT3 dan Address akan aktif secara
bersamaan.
F. Kesimpulan
Dari praktikum Programmable Logic Control Modul 3 kali ini yang dapat
saya ambil kesimpulan adalah:
1. Pencacah/counter merupakan rangkaian logika pengurut. Pencacah
mempunyai karakteristik penting yaitu jumlah hitungan maksimum
(modulus pencacah), menghitung ke atas dan ke bawah, operasi asinkron
atau sinkron dan bergerak bebas atau berhenti sendiri. Untuk menyusun
rangkaian pencacah, digunakan flip-flop. Pencacah biasanya digunakan
untuk menghitung banyaknya detak pulsa dalam waktu yang tersedia
(pengukuran frekwensi), untuk membagi frekwensi, penyimpanan data,
dapat digunakan penyimpanan data dan dapat juga digunakan dalam
pengurutan alamat dalam beberapa rangkaian aritmatika.
2. CNTX merupakan set counter yang memiliki dua buah input yang akan
mengirimkan input kepada address dengan kondisi telah melakukan
counter sebanyak SV(set value). Berbeda dengan CNT, CNTX
melakukan counter sesuai dengan kondisi berbeda ditiap inputnya,
sebagai contoh input 1 akan melakukan counter sebanyak SV lalu
address ON dengan ketentuan nilai awal dan akhir saat melakukan
counter sama, begitu pula dengan input 2.
3. CNTR merupakan Reversible Counter (CNTR) berbeda dengan counter
biasa yang hanya menghitung counter setiap ada inputan, jika SV(set
value) terpenuhi maka address akan on. Pada Reversible Counter ini
merupakan sebuah intruksi pada PLC untuk menghitung inputan dengan
menambahkan PV (Increment) dan juga untuk mengurangi PV
( Decrement). Jadi ketika PV mencapai SV maka address akan ON.
4. Counter dapat digabungkan dengan Counter lainnya bahkan dengan
Timer juga dapat diaplikasikan secara bersamaan, tinggal bagaimana
caranya agar keduanya dapat saling terhubung.
TUGAS PENDAHULUAN
MODUL 3
PLC

Nama : Yana Oktafianto


NIM : D400170148
Kelas :E

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Instruksi counter?


2. Gambarkan diagram ladder dari instruksi counter dan jelaskan prinsip kerja
dari lader diagram tersebut !

JAWAB

1. Counter adalah pencacah atau penghitung. Jika pada sistem kontrol, counter
merupakan device yang mengontrol aliran arus listrik, sama halnya dengan
timer. Kedua device ini disusun dengan nilai konstanta untuk
mengkonfigurasi instruksi dari device. Namun disini perbedaan dari timer dan
counter adalah cara kerja dari kedua device kontrol ini berbeda. Jika pada
timer, nilai K atau konstanta tersebut merupakan waktu atau durasi yang
diperlukan oleh timer untuk aktif. Sedangkan, pada counter, nilai konstanta
tersebut merupakan berapa kali counter harus di triger agar counter tersebut
aktif. Atau dengan kata lain counter menghitung beberpa sinyal masukan
untuk bekerja dan timer menghitung waktu.
Fungsi dari counter yaitu untuk menghitung suatu kejadian tertentu.
Penerapan counter dalam dunia industri adalah pada perhitungan pengepakan
barang. Dengan perhitungan counter akan meminimalisir kekeliruan hitung
karena faktor human error.
2.

Gambar di atas adalah instruksi paling umum untuk counter, yaitu


menggunakan Set value tipe BCD, dengan demikian nilai yang dapat
dimasukkan adalah #0000 hingga #9999. Seperti halnya TIMER, instruksi
CNT memiliki 2 operand yakni TC Number dan SV (Setting Value). TC
Number dapat bernilai 0-255 untuk CPM2A dan 0-127 untuk CPM1A.
Sedangkan SV dapat berupa konstanta (BCD) atau salah satu dari register IR,
AR, SR, HR, LR, dan DM. Instruksi CNT berfungsi sebagai
penghitung/pencacah mundur. Yang dihitung adalah perubahan kondisi
masukan CP (Count Pulse) dari OFF ke ON.

Mula-mula PV (Present Value) akan bernilai sama dengan Set Value yang
telah diberikan. Nilai PV akan turun sebanyak 1 satuan setiap kali Input
Counter berubah dari OFF menjadi ON. Counter akan aktif (ON) saat nilai
PV mencapai 0. Begitu counter aktiv, maka counter akan mempertahankan
kondisinya (terus ON) hingga Reset Counter diaktifkan (ON). Penting untuk
diperhatikan bahwa counter tidak akan mulai menghitung saat Input Counter
diaktifkan jika Reset Counter masih ON. Nilai PV dari sebuah counter akan
terus disimpan walaupun supply daya nya dimatikan, ini yang kadang
tidak/belum dipahami oleh programmer PLC pemula, sehingga
membingungkan saat hitungan dianggap belum mencapai Set Value ternyata
counter telah aktif. Untuk menghindari hitungan lanjutan dari data lama yang
masih tersimpan, counter harus direset terlebih dahulu sebelum memulai
hitungan baru, seperti ditunjukkan pada gambar di atas

Anda mungkin juga menyukai