Anda di halaman 1dari 8

RISET DESAIN

Tinjauan Visual City Brand Identity Enjoy Jakarta

Oleh:
Fazar Rizki Fadillah
NIM 42313010174
Program Studi Desain Komunikasi Visual

Pembimbing:
Herianto Atmodjo S.Ds

FAKULTAS DESAIN DAN SENI KREATIF


UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA

1
2015

A. JUDUL PENELITIAN

Tinjauan Visual City Brand Identity Enjoy Jakarta

B. BIDANG ILMU

Desain Komunikasi Visual, Corporate Visual Identity System.

PENDAHULUAN

Branding Image merupakan salah satu proses strategi yang seringkali


diterjemahkan sederhana sebagai kegiatan beriklan. Namun, Branding lebih
merupakan aktivitas menentukan citra yang ingin dibentuk melalui berbagai
macam kegiatan promosi (Iklan, publisitas dan sebagainya) seiring dengan
pembenahan fitur produk yang sesuai dengan citra yang ingin dibentuk. Branding
bersifat strategi untuk mencapai jangka panjang (long term investment). Branding
bukan saja kegiatan sekadar memastikan bahwa sasaran konsumen produk
tersebut mengenal nama atau logo, tetapi juga menciptakan keterlibatan secara
emosional yang dibangun oleh konsumen dengan produk atau pelayanan atau
perusahaan (instansi). Fenomena Citybranding atau Destination Branding
sekarang ini menjadi hot issues dikalangan praktisi.

Hal ini disadari penuh oleh beberapa negara di kawasan Asia Tenggara
seperti Malaysia, Hongkong, Singapura, dan Thailand. Mereka berlomba-lomba
untuk menjadikan negaranya sebagai kawasan destinasi terbaik di Asia Tenggara.
Sebut saja Malaysia dengan “Malaysia, Trully Asia”, kemudian Singapura
dengan “Uniquely Singapore”, Hongkong dengan “Asia’s World City!” bahkan
dengan slogan-slogan tersebut, mereka tidak saja menarik kunjungan wisatawan
asing, tetapi juga berhasil memulihkan citra positif negara mereka. Jakarta sebagai

2
ibu kota negara Indonesia, akhirnya untuk pertama kali meluncurkan program
“Enjoy Jakarta” pada tanggal 21 Maret 2005.

Peneliti memilih menganalisis Branding Kota Jakarta dan meneliti Logo


Enjoy Jakarta dikarenakan Jakarta sebagai ibu kota negara haruslah memiliki
branding image yang dapat menggambarkan Jakarta secara utuh dan Logo Enjoy
Jakarta harus dapat menarik wisatawan asing maupun mancanegara dan penelti
berkeinginanan melihat nilai-nilai apa yang diciptakan serta dibangun melalui
Logo Enjoy Jakarta tersebut.

Hasil riset ini penting untuk dapat mengetahui seberapa besar pengaruh
sebuah Logo dapat mempengaruhi suatu kota untuk dapat menarik wisatawan dan
memulihkan citra positif dari satu kota. Riset ini juga memberikan informasi
mengenai gambaran visual dari City Brand Identity yang ditangkap oleh
konsumen saat melihat stationary Enjoy Jakarta.

Dalam penelitian ini, terdapat pembatasan penelitian agar hasil yang


didapatkan lebih terfokus, peneliti akan mengkaji unsur logo dan fungsi City
Brand Identity yang digunakan untuk mengkomunikasikan keberadaan sebuah
korporasi, organisasi, institusi ataupun golongan. Dengan melihat aspek
penamaan, lambang, tipografi, warna dan elemen-element visual pendukung logo.

C. RUMUSAN MASALAH

1. Seperti apa bentuk City Brand Identity pada Enjoy Jakarta


2. Bagaimana bentuk pengaplikasian pada beberapa media promosi Enjoy
Jakarta

D. TUJUAN PENELITIAN

1. Mengidentifikasi City Brand Identity pada Enjoy Jakarta


2. Mengidentifikasi pengaplikasian pada beberapa media promosi Enjoy
Jakarta

3
E. KONTRIBUSI PENELITIAN

Dari penelitian yang dilakukan, diharapkan dapat membuka wawasan


mengenai makna yang terkandung di dalam City Brand Identity Enjoy Jakarta.
Sehingga dapat menambah pengetahuan tentang Visual Branding khususnya
tentang City Brand Identity yang menggunakan element-element pendukung pada
daerahnya sendiri.

F. TINJAUAN PUSTAKA

Penelitian terdahulu
Metode
Tahun
No. Judul Penelitia Hasil Penelitian
penelitian
n
1. 2015 Perancangan Kualitati Branding dilakukan untuk
Destination f memberikan identitas/jati
Branding diri yang positif dengan
Wisata Alam begitu para wisatawan
Kabupaten dapat mengenali lebih
Karanganyar, mudah. Destination
Jawa Tengah Branding sendiri menjadi
bagian untnuk membangun
citra postif dari dari
tersebut, dengan
mengangkat nilai-nilai
postif dari daerah yang di
angkat.
2. 2014 Pengaruh Brand Kualitati Dalam menghadapi
Image terhap f persaingan global,
kepuasan diperlukan adanya brand
pelanggan image (citra merek). Nilai
Dengan persepsi yang diinginkan pelanggan
nilai sebagai terbentuk ketika mereka
variable membentuk persepsi
prantasra di TX bagaimana baik buruknya
Travel Surabaya suatu produk..

3. 2013 City Branding Kualitati Upaya memperkenalkan


Solo Sebagai f potensi daerah kepada
Wisata Budaya daerah lain (dunia luar)
Jawa adalah dengan pemberian
merek (branding). Lokasi
atau tempat dapat diberi
4
merek yang secara relatif
pasti berasal dari nama
sebenarnya lokasi tersebut.
Pemberian merek sebuah
kota dimaksudkan agar
khalayak sadar atau tahu
akan keberadaan lokasi
tersebut dan kemudian
menimbulkan keinginan
untuk mengasosiasikannya.
Karena suatu kota
merupakan daerah atau
lokasi yang juga
berkepentingan untuk
memiliki merek yang biasa
disebut dengan city
branding, sehingga bisa
terlihat berbeda dari daerah
lain.

G. Teori yang digunakan

Teori Warna, Warna memiliki banyak kegunaan, yaitu selain dapat


mengubah rasa, bisa juga mempengaruhi cara pandang, dan bisa menutupi
ketidaksempurnaan serta bisa membangun suasana atau kenyamanan. Warna
adalah satu hal yang sangat penting dalam menentukan respon dari orang lain.
Warna merupakan hal yang pertama di lihat seseorang, setiap warna memberi
kesan dan identitas tertentu. Pada awalnya teori warna dikembangkan dengan
warna dasar merah, kuning dan biru, kemudian juga hijau. Teori warna sudah
dikembangkan oleh Alberti (1435) dan diikuti oleh Leonardo da Vinci (1490).
Teori warna mulai mendapat perhatian serius setelah dikembangkan oleh Sir Isaac
Newton yang juga ahli fisika melalui tulisannya. Warna adalah salah satu inspirasi
paling berharga yang paling mudah di dapati. Warna diartikan sebagai spectrum
tertentu yang terdapat di dalam suatu cahaya yang sempurna (berwarna putih).
Identitas suatu warna ditentukan oleh panjang gelombang cahaya. Sebagai contoh,
warna biru memiliki panjang gelombang 460 nanometer, warna kuning sekitar
650 nanometer. (Nugroho, 2008)

Warna Makna positif Makna negatif


Merah Kekutan, kehangatan, cinta, Nafsu, agresi,
persahabatan. kesombongan, ambisi,
kemarahan.

5
Merah muda Hadiah, apresiasi, kekaguman, Kekurangan, naif.
simpati, keremajaan.
Orange Kehangatan, semangat, Meminta, berlebihan,
keseimbangan, ceria, antusias, terlalu emosi, mencari
kecerahan perhatian.

Kuning Kekayaan, kehidupan, Iri hati, tidak jujur,


optimisme, kemakmuran, penakut, loba.
sukacita.

Hijau Stabil, santai, alami, Nasib buruk, cemburu, iri,


kemakmuran, keberuntungan, agresi, tidak
dermawan, semangat, abadi, berpengalaman, korupsi,
keseimbangan. tamak, memalukan.
Biru Kepercayaan, loyalitas, dapat Sedih, dingin, depresi.
diandalkan, kebersihan,
keamanan, kelembutan,
kepercayaan diri,
persahabatan.
Ungu Kreativitas, kemakmuran, Sombong, angkuh, misteri,
romantisme, bangsawan, kasar, kejam, berlebihan.
kebanggaan, upacara,
kebijaksanaan.
Coklat Perlindungan, kesederhanaan, Kebodohan, kemiskinan,
stabilitas, keutuhan, kekasaran, kotor, tumpul,
persahabatan, dapat bosan.
diandalkan.
Abu-abu Modern, cerdas, bersih, kooh, Kesedihan, bosan, debu,
intelektual, keanggunan, kebodohan, perkabungan,
ketajaman, intelektual. formalitas.
Putih Disiplin, kebaikan, kerendahan Hampa, kematian,
hati, kerumahsakitan, menyerah, penakut, kurang
kematian, api, kemudahan, imajinasi.
damai, suci.
Hitam Kokoh, misteri, stile, Penyesalan, kematian,
kecanggihan, keseriusan, setan, pemberontakan,
formalitas. kesedihan, perkabungan.

Teori Tipografi, dalam buku yang di karang oleh Surianto Rustan, tipografi
secara tradisional berkaitan erat dengan setting huruf dan pencetakannya.
Tipografi dimaknai sebagai segela disiplin yang berkenaan dengan huruf. Pada
prakteknya, saat ini tipografi telah jauh berkolaborasi dengan bidang-bidang
lainnya, sinematografi, interior, arsitektur, desain produk dan lain-lainnya.
Tipografi sebagai penyampai pesan sang penulisnya. Teks mendapat penenangan

6
khusus dan memperhatikan factor-faktor optis. Terdapat 4 unsur pokok yang
harus diperhatikan dalam tipografi. Legibility adalah kualitas pada huruf yang
membuat huruf tersebut dapat terbaca. Dalam suatu karya desain, dapat terjadi
cropping, overlapping, dan lain sebagainya , yang dapat menyebabkan
berkurangnya legibilitas daripada suatu huruf. Readibility adalah penggunaan
huruf dengan memperhatikan hubungannya dengan huruf yang lain sehingga
terlihat jelas. Dalam menggabungkan huruf dan huruf baik untuk membentuk
suatu kata, kalimat atau tidak harus memperhatikan hubungan antara huruf yang
satu dengan yang lain. Khususnya spasi antar huruf, jarak antar huruf tersebut
tidak dapat diukur secara matematika, tetapi harus dilihat dan dirasakan. Ketidak
tepatan menggunakan spasi dapat mengurangi kemudahan membaca suatu
keterangan yang membuat informasi yang disampaikan pada suatu desain
komunikasi visual terkesan kurang jelas. Clarityyaitu kemampuan huruf-huruf
yang digunakan dalam suatu karya desain dapat dibaca dan dimengerti oleh target
pengamat yang dituju. Untuk suatu karya desain dapat berkomunikasi dengan
pengamatnya, maka informasi yang disampaikan harus dapat dimengerti oleh
pengamat yang dituju. Beberapa unsur desain yang dapat mempengaruhi clarity
adalah, visual hierarchy, warna, pemilihan type, dan lain-lain (Rustan, 2010)

Teori Ilustrasi, Ilustrasi dalam suatu iklan dibagi menjadi dua, yaitu ilustrasi
yang dihasilkan dengan tangan manual yaitu dengan di gambar Hand Drawing
dan ilustrasi yang dihasilkan oleh alat dalam hal ini kamera yang menghasilkan
sebuah foto atau biasa disebut fotografi. Selain itu, fungsi dari ilustrasi adalah
untuk memperjelas teks atau biasa disebut tipografi dan juga untuk menarik
perhatian target audience. Ilustrasi yang efektif memiliki kriteria sebagai berikut.
Komunikatif, Informatif, dan mudah dipahami. Menggugah perasaan dan hasrat.
Ide Baru, orisinil, bukan plagiat. Memiliki daya pukau yang kuat. Dengan
demikian, keberadaan ilustrasi merupakan elemen visual yang membantu
mengkomunikasikan pesan dengan tepat, cepat serta mempertegas dan
memperkuat elemen tipografi, sehingga ilustrasi bisa membentuk suatu suasana
yang penuh dengan emosi. (Supriyono, 2010)

H. Metode Penelitian

Desain penelitian

7
Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini munggunakan pendekatan
Kuantitatif Deskriptif, yang mana menggunakan teknik Observasi, wawancara,
dan Studi Pustaka.

Tempat dan Waktu

Penelitian dilakukan di Jakarta kepada pihak terkait pada tahun 2015 sampai
semua data dapat terlengkapi.

Cara Pengumpulan data

Observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan mengadakan


pengamatan langsung terhadap suatu obyek dalam suatu periode tertentu dan
mengadakan pencatatan secara sistematis tentang hal-hal tertentu yang diamati.
Observasi yang di lakukan pada event-event yang telah dilakukan oleh Enjoy
Jakarta.

Wawancara adalah suatu cara mengumpulkan data dengan cara mengajukan


pertanyaan langsung kepada seorang informan atau autoritas atau seorang ahli
yang berwenang dalam suatu masalah.

Studi kepustakaan adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan


studi penelaahan terhadap buku-buku, litertur-literatur, catatan-catatan, dan
laporan-laporan yang ada hubungannya dengan masalah yang dipecahkan
(Nazir,1988: 111).

Populasi dan Sampel


-

I. Daftar Pustaka

Nugroho, Eko. 2008. Pengenalan Teori Warna. Jakarta: CV. Andi Offset.

Rustan, Surianto. 2011. Huruf, Font dan Tipografi. Jakarta: Gramedia Pustaka.

Supriyono, Rakhmat. 2010. Teori Ilustrasi. Jakarta: Penerbit Andi.

Anda mungkin juga menyukai