Anda di halaman 1dari 8

RODA GIGI PAYUNG LURUS

1. Spesifikasi Geomertri Roda Gigi Payung Lurus

Roda gigi payung (bevel gear) berbentuk seperti kerucut terpotong dengan gigi-gigi yang
terbentuk di permukaannya. Ketika dua roda gigi bevel bersinggungan, titik ujung
kerucut yang imajiner akan berada pada satu titik, dan aksis poros akan saling
berpotongan. Sudut antara kedua roda gigi bevel bisa berapa saja kecuali 00 dan 1800.

Roda gigi payung dapat berbentuk lurus seperti spur atau spiral seperti roda gigi heliks.
Keuntungan dan kerugiannya sama seperti perbandingan antara spur dan roda gigi
heliks. Untuk menghindari perbedaan pengertian, roda gigi payung lurus yang dimaksud
disini bukanlah alur giginya yang berbentuk spur, namun alur giginya yang memiliki
kedalaman yang sama antara diameter lingkaran dalam dan diameter lingkaran luar.

Keterangan :
2. Rumus Geometri Roda Gigi Payung Lurus

Nama Simbol Rumus Perhitungan

Modul mi d i1
dalam m i=
Z1
mi = modul pisau frais
Modul me d1
luar m e=
Z1
Sudut 1 Z1
konis 2 Tg δ 1 =
Z2
Z
Tg δ 2 = 2
Z1
Diameter di1 d i1 =mi . Z 1=d 1−2 . b . sin δ 1
tengah
dalam

Diameter d1 d 1 =me . Z 1=d i1 +2 . b . sin δ1


tengah
luar

Jumlah Z1 di 1
gigi Zi=
m1
Jumlah Zv Z1
gigi ideal Z v=
cos δ 1
Jumlah Zlim Sudut tekan  = 15o
gigi paling 1 S/ 15o 22o 28o 32o 36o 40o 44o 47o 50o 53o
sedikit d
Zlim 24 23 22 21 20 19 18 17 16 15

Sudut tekan  = 20o


s/
1 15o 24o 32o 39o 45o 51o 56o 61o 65o
d
Zlim 14 13 12 11 10 9 8 7 6

Lebar gigi b d1 −d i 1 d −d
(tidak b= = 2 i2
2 . sin δ 1 2 . sin δ 2
boleh
lebih dari
10 mi)
Tinggi h h=2,166 . m1 s/d 2 , 25 . m1
gigi
Radius R d1 d2
konis luar R= =
2 . sin δ 1 2 . sin δ 2

Putaran nc1 i
engkol nc 1=
Z1
pemotong
an i = tergantung kepada pembagi umumnya
pertama 40 : 1 ; i = 40

Putaran nc2 i
engkol nc 2=
4 . Z1
koreksi 1
dan 2
Gerakan  HT pitch mi . π
meja/kep ±H T = =
4 4
ala mesin
pada
koreksi 1
dan 2

3. Contoh Perencanaan Roda Gigi Payung Lurus


Rencanakan dan buatlah roda gigi payung lurus dengan sudut antara kedua roda gigi
900. Roda gigi kecil dengan jumlah gigi 18 buah, sementara roda gigi besar dengan
jumlah gigi 28 buah. Perencanaan menggunakan modul dalam dengan modul 1,5.

Yang
Roda gigi kecil Z1 Roda gigi besar Z2
dicari
Sudut Z 1 18 Z 2 28
tg δ 1 = = =0 , 6428 tg δ 2 = = =1 ,5555
Konis Z 2 28 Z 1 18

δ 1=32 , 740 δ 2=57 ,26 0

Jumlah gigi
paling
Z 1 lim=12 (Sesuai tabel) Z 2 lim=8 (Sesuai tabel)
sedikit bila
 = 20o
Diameter
tengah d i1 =Z 1 . m1=18 . 1,5=27 mm d i2 =Z2 . m1=28 . 1,5=42 mm
dalam

Lebar gigi b diambil nilai yang paling besar yaitu b = 10 . mi = 10 . 1,5 = 15 mm


(tidak boleh
lebih dari
10 . mi)
Diameter Da1 = di1 + 2 (b . sin1 + mi . cos1) Da2 = di2 + 2 (b . sin2 + mi . cos2)
kepala luar = 27+2(15 . 0,5408 + 1,5 . 0,8412) = 42+2(15 . 0,8412+ 1,5 . 0,5408)
= 45,75 mm = 68,86 mm

Putaran
engkol i 40 4 6 i 40 12
nc 1 1= = =2 =2 nc 1 2= = =2
pemotonga Z 1 18 18 27 Z 2 28 28
n1
Putaran
engkol i 40 10 15 i 40 10
nc 2 1=n c 3 1= = = = nc 2 2=n c 3 2= = =
koreksi 1 4 . Z 1 4 . 18 18 27 4 . Z 2 4 . 28 28
dan 2
Gerakan
meja/
kepala pitch mi . π 1,5 . 3 , 14
±H T = = = =1 , 18
mesin pada 4 4 4 mm
koreksi 1
dan 2

Tinggi gigi H1 = 2,166 . mi = 2,166 .1,5 = 3,25 mm

Z1 18 Z2 28
Z v 1= = ~21 Z v 2= = ~52
Jumlah gigi cos δ 1 0 , 8412 , pisau cos δ 2 0 ,5408 ,
ideal frais yang digunakan adalah no. 4 dari pisau frais yang digunakan adalah
8 nomor no. 6 dari 8 nomor

Berikut ini adalah contoh gambar perencanaan untuk roda gigi kecil dengan jumlah
gigi 18 buah.
4. Proses Pembuatan di Mesin Frais
1. Pasang kepala pembagi universal. Pasang poros mandrell guna pemeriksaan
kemiringan.

2. Miringkan kepala pembagi, sesuai dengan sudut yang telah dihitung yaitu sebesar ,
Periksa sudut dengan dial, Pasang benda kerja dengan menggunakan mandrel
baut, Periksa kekencangan mur pengikat.
3. Pasang pisau frais yang sesuai mi. Pemasangan pisau frais harus tepat pada sumbu
benda kerja. Untuk menyetelnya digunakan penyiku. Pemotongan roda gigi dimulai
dengan cara : posisi pisau disetel menyentuh benda kerja, kemudian skala dinolkan,
hal ini dilakukan untuk menentukan tebal pemotongan. Pilih dan pasang plat index
sesuai dengan yang akan dibuat serta atur posisi gunting.

4. Lakukan pemotongan pertama, kedalaman h = 2,166 x mi, s/d 2,25 x mi. Hasil
pemotongan pertama, lebar dasar harus lurus, sedangkan lebar atasnya membesar
keluar.

5. Lakukan pemotongan seluruh gigi. Jika seluruh alur gigi telah terbentuk, kemudian
lakukan koreksi pertama, dengan cara memutar benda kerja dengan putaran engkol
kepala pembagi sebesar nc2.
6. Koreksi pertama ini juga dilakukan dengan menggeser meja/ kepala mesin kearah
berlawanan putaran benda sejauh HT. Hasil pemotongan koreksi pertama ini
membentuk alur menjadi melebar keluar pada salah satu sisi

7. Lakukan pemotongan untuk semua alur gigi pada benda kerja setelah koreksi
pertama ini dilakukan.

8. Lakukan koreksi kedua pada sisi alur satunya lagi. Perlu diingat bahwa pada koreksi
pertama, benda kerja telah diputar ke salah satu arah melalui putaran engkol kepala
pembagi sebesar nc2. Agar koreksi kedua ini terjadi pengefraisan pada sisi alur
satunya, maka engkol kepala pembagi harus diputar pada arah yang berlawanan
dengan koreksi pertama sebesar 2 kali nc2. Hal ini dilakukan karena nc2 yang
pertama akan mengembalikan posisi pisau frais keposisi awal, selanjutnya putaran
nc2 yang kedua akan mengarahkan posisi pisau frais pada sisi yang satunya.
Koreksi kedua disebut sebagai nc3

9. Geser meja/kepala mesin kearah berlawanan sejauh 2HT. Pemotongan koreksi


kedua membentuk alur roda gigi menjadi simetri
10. Lakukan pemotongan untuk semua alur gigi pada benda kerja setelah koreksi kedua
ini dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai