Anda di halaman 1dari 11

POLITEKNOSAINS VOL. IX NO.

1 Maret 2010

SISTEM DAN CARA PEMOTONGAN PLAT


Teguh Wiyono
Jurusan Teknik Mesin Politeknik Pratama Mulia Surakarta

ABSTRACT
In the world of industry, especially sheet metal, punching die-set/perkakas use
tool helps in the production process. Especially in a lot of production capacity.
Therefore it needs more time to plan a punching tool. This happens because they
have to think about the best kind of tool and profitable, calculations and other
factors deeply affected him. So that later got the system and how to cut a precise
and practica

ABS TRAK

Dalam dunia Industri khususnya sheet metal, penggunaan die-


set/perkakas punching tool sangat membantu dalam proses produksi.
Ap alagi dalam kapasitas produksi yang banyak. Oleh karena itu diperlukan
banyak waktu untuk merencanakan sebuah punching tool. Hal ini terjadi
karena harus dipikirkan jenis tool yang paling baik dan menguntungkan,
perhitungan-perhitungan dan factor lain sangat mempengaruhinya. Sehingga
nantinya didapatkan system dan cara pemotongan yang tepat dan praktis.
1. Latar Belakang memiliki wawasan yang
cukup sehingga mampu
Tuntutan dunia diterima didunia kerja dengan
industri akan tenaga kerja baik. Selain tututan dunia
semakin hari semakin ketat kerja yang tinggi juga
terutama dalam hal persaingan antara perrguruan
kemampuan dan ketrampilan tinggi maupun sekolah
yang dimiliki pencari kerja. kejuruan yang ketat sebagai
Perguruan Tinggi maupun penyedia tenaga kerja. Hal ini
sekolah kejuruan yang baik mendorong jurusan yang
adalah lembaga yang mampu sesuai untuk mencari
mencetak lulusan yang peluang dan menjawab
terampil dan profesional serta
Sistem dan Cara… 1
POLITEKNOSAINS VOL. IX NO. 1 Maret 2010

tantangan tersebut. Jurusan plat, sehingga nantinya


maupun program studi pada didapatkan tenaga yang
kejuruan dengan sun gguh- terampil dan
sungguh baik pendidikanya profesional.
maupun ,lingkungan
sekitar,baik itu instansi 3. Manfaat
swasta dan pemerintah serta Selain tujuan di atas beberapa
masy arakat penyedia manfaat kegiatan dari sy stem
lapangan kerja untuk selalu
pemotongan ini adalah :
meningkatkan kualitas dan
kuantitas lulusan.Kebutuhan a. Dapat merangsang para
akan tenaga ahli dalam mahasiswa maupun
pemotongan plat baupun pelajar untuk
logam lainnya semakin senantiasa mencari dan
dibutuhkan didalam industry memanfaatkan peluang-
selaku perusahaan yang peluang untuk
memproduksi plat dan mengembangkan
sejenisnya guna menunjang kemampuan
produksi yang berkualitas dan
mampu bersaing dengan b. M embuka
perusahaan-perusahaan yang wawasan para
lain. mahasiswa
maupun pelajar
2. Tujuan dan manfaat tentang
Perkembangan
Tujuan dalam sy stem
ilmu teknologi
pemotongan pada plat ini yang sedemikian
adalah sebagai berikut pesat.
a. M eningkatkan kualitas METODE PEMOTONGAN
tenaga terampil
sehingga dapat Sistem yang diperlukan
mengikuti suatu proses pemotongan plat
perkembangan dan adalah gaya yang akan diterima
kemajuan Teknologi. sepenuhnya pada plat.
Gaya tersebut dihasilkan oleh
b. M eningkatkan suatu perkakas yang disebut
kemampuan terutama
punch dan die dengan dasar
dalam hal pemotongan perhitungan gaya geser/gunting
Sistem dan Cara… 2
POLITEKNOSAINS VOL. IX NO. 1 Maret 2010

yang besarnya dari atas dan perlu dipertimbangkan hal-


bawah sama dengan jarak sp asi hal berikut :
antara die dan punch yang disebut - Untuk proses blanking,
CLEARANCE. pada material yang
Tekanan pada plat akibat gaya memiliki batas patah geser
inilah yang disebut tegangan geser tinggi dibutuhkan
yang menyebabkan plat terpotong. clearance yang kecil, agar
Sedangkan tekanan/gaya lawan didapatkan hasil potongan
dari plate disebut kekuatan geser yang baik.
atau batas p atah geser. - Untuk hasil potong yang
1. Clearance halus dibutuhkan
clearance kecil
Clearance adalah selisih Pada umumnya besar
ukuran dari punch dan die clearance berkisar antara
pada satu sisi, sedangkan 10-20% tebal material
selisih dari ukuran puch die yang dipotong.
disebut allowance. 2. Tahapan Proses
Besaran clearance sangat Pemotongan
menentukan pada :
a. Besarnya Gaya potong Pemilihan clearance yang
yang diperlukan tepat akan menghasilkan
b. Hasil dari pemotongan permukaan dinding
c. Keawetan/keausan dari potong yang halus dan
puch dan die gaya potongnya serta
Besarnya clearance gaya Stripernyapun
tergantung dari tebal dan sesuai dengan hasil
jenis material yang akan perhitungan.
dipotong. Disamping itu

Sistem dan Cara… 3


POLITEKNOSAINS VOL. IX NO. 1 Maret 2010

Tahapan Proses Pemotongan

Pada waktu Punch menekan benda


kerja, sebelum material tersebut
mencapai batas lumernya, jika beban
penekanan dari Punch dihilangkan,
maka material akan kembali seperti
semula. Hal ini akibat dari sifat elastic
yang dimiliki oleh material.

Gambar 1. Sifat elastic material

Ap abila penekanan punch diteruskan


sampai material mencapai batas
lumernya, maka material tersebut
sudah akan mulai ratak. Hal ini sering
disebut dengan ‘Plastis deformation’

Gambar.2 Deformasi Plastis material

Selanjutny a penekanan dilanjutkan,


plat tersebut makin retak. Keretakan
ini disebabkan oleh sisi potong punch
dan die yang tajam. Sehingga makin
lama makinn ketemu dan terpotonglah
plat tersebut sesuai bentuk sisi
potonganya.

Gambar.3. Retak material

Sistem dan Cara… 4


POLITEKNOSAINS VOL. IX NO. 1 Maret 2010

3. Penetrasi

Penetrasi adalah panjang langkah punch yang menyebabkan


terpotongnya plat. Besarnya penetrasi ditentukan dengan prosentase
dari tabel plat yang terpotong.

4. Menentukan ukuran Demikian sebaiknya,


Punch dan Die apabila kita mengambil
lubang yang akan jadi produk,
Ap abila kita mengambil maka sebagai dasar adalah
blank sebagai produknya, ukuran dari punch kemudian
maka yang kita buat sebagai ukuran die menyesuaikan.
dasar adalah ukuran die, baru Proses ini disebut Proses
ukuran punch menyesuaikan. piercing.
Proses ini disebut sebagai
Proses blanking. Rumus d2 = d1 + 2s = d + f + 2s

Rumus D2 = D-f d1 = d + f

D1 = D2 – 2s = D
– f – 2s

Proses piercing untuk lubang d1

Proses blanking untuk lubang □

Gambar 4. Proses piercing Gambar 5. Proses blanking

Yang dimaksud dengan penyesuaian disini adalah ukuran produk


yang diminta ditambah/dikurangi dengan besarnya Spring back, baru
kemudian Clarence yang dipilih.

Sistem dan Cara… 5


POLITEKNOSAINS VOL. IX NO. 1 Maret 2010

d = ukuran yang
diinginkan
(Produk )

D d1 = ukuran Punch = d
+f

d2 = ukuran Die = d + f
+ 2s
t = tebal material

f = besarnya spring
back

dari material

s = Clearance
HAS IL D AN PEBAHAS AN

Gambar 6. Proses Piercing sedikit demi sedikit seperti


gunting dengan
A. Gaya Potong permukaan punch dan die
dimiringkan.
Gaya potong sangat
dipengaruhi oleh sistem Sistem-sistem tersebut
pemotongan. Dalam punching memiliki untung ruginya
dikenal beberapa sistem tersendiri, yang rata-rata lebih
pemotongan, antara lain : mudah pembuatan maupun
pengusahanya, tetapi gaya
1. Sistem potong square
potong lebih besar, demikian
faces yaitu sistem potong
sebaliknya.
dengan permukaan punch
dan die tegak lurus dengan Dalam perhitungan gaya
sumbu Punch dan Die pemotongan yang akan selalu
dihitung :
2. Sistem potong
shear/gunting yaitu dengan
Sistem dan Cara… 6
POLITEKNOSAINS VOL. IX NO. 1 Maret 2010

1. Gaya potong sistem square Prinsip potong ini


faces sama dengan prinsip
pengguntingan dengan
2. Gaya potong sistem gunting tangan. Hal ini
shear/gunting ditujukan untuk
memperkecil biaya yang
3. Gaya stripper
dibutuhkan. Pada
4. Kerja/gaya umumnya kemiringan
pada punch untuk
a. Pemotongan dengan mengerjakan pembuatan
sistem square faces lubang (piercing), karena
blanknya akan
Rumus gaya potong mengalami
adalah : kelengkungan/distorsi.
F = Kekuatan geser x Sedang kemiringan pada
kell. Potong x Tebal die dipakai untuk
M aterial pengerjaan blanking
karena stripper yang akan
Kekuatan geser adalah mengalami distorsi.
kemampuan suatu logam A. Kemiringan pada
untuk dapat dipotong Punch
dengan punch dan die
yang dinyatakan dalam Kemiringan satu sisi
N/mm. jadi rumus pada punch akan
tersebut adalah : menyebabkan
pemotongan
berkelanjutan, hal ini
F = τB x A A
sesuai dengan gerakan
= Kell. Potong x Tebal dari punch. Dengan
M aterial (mm) demikian gaya yang
diperlukan menjadi kecil.
τB= 0,8 B B
= Batas patah tarik Setelah punch mencapai
N/mm (pada hal tabel) kedalaman penetrasi 50%
dari tebal material dari
b. Pemotongan dengan keliling potong
Sistem seluruhnya, akan terjadi
Shear gaya yang maksimal.

Sistem dan Cara… 7


POLITEKNOSAINS VOL. IX NO. 1 Maret 2010

Sehingga proses ini


hanya memerlukan gaya
sebesar 50% dari gaya
yang diperlukan pada
b. S tripping Force
sistem square face.
Stripping force yaitu
a. Kemiringan pada gaya yang diperlukan
Die untuk melepaskan
Pada sistem kemiringan jepitan plat/material
pada die yang mengalami terhadap punch.
deformasi Penjepit ini akibat
pembengkokan adalah sp ringback/elastisitas
pada bagian stripnya. dari material. Semakin
tebal materialnya
Berikut missal : semakiin besar gaya
strippernya. Umumnya
1. Gaya potong sistem gaya stripper diambil
square faces = 55 kN antara 5-10% gaya
potong, hal-hal tertentu
2. Penetrasi untuk
bisa 2-20% gaya potong
Alluminium
bila memoton g benda-
= 60%
benda yang bentuk dan
3. Jarak kemiringan = profilnya agak rumit
tebal plat = 0,8
mm

4. Besarnya gaya
potong
= 57%

Ternyata gaya
potongnya hampir 50%
lebih kecil, keuntungan
yang lain dengan sistem Gambar 7. Gaya Stripper
ini bisa mengurangi
Contoh gaya Stripper bisa sampai
suara selama 2- 10 % dari gaya potongnya
pemotongan.

Sistem dan Cara… 8


POLITEKNOSAINS VOL. IX NO. 1 Maret 2010


Untuk menghitun g kekuatan Untuk DIN 17224, G =
pegas tersebut dapat digunakan 73.000
rumus : Newton/mm2

F= d = Diameter kawat
pegas dalam mm
dalam Newton
Dm = Diameter pitch
τi = pegas dalam mm
dalam Newton/mm2 f = Panjang
penekanan
D= pegas
dalam m
dalam mm
if = Jumlah lilitan
τi = Tegangan efektif
puntir ijin, dalam Catatan = pada ujung
Newton/mm2 pegas ada sebagian
F = Gaya yang lilitan yang diratakan
diperoleh untuk keperluan
dudukan, besarnya lilitan
Pegas dalam ini sebesar 1/2 putaran
Newton
Berikut ini catatan penting dalam
G = M odul puntir penghitungan gaya stripper
dalam
Newton/mm2 1. Untuk material lunak,
diperlukan gaya stripper

Untuk DIN 17221, G = yang besar.
80.000 2. Penggunaan clearance yang
Newton/mm2 kecil diperlukan gaya
stripper yang relative besar.

Untuk DIN 17223, G = 3. Pengerjaan dengan
83.000 kecepatan tinggi akan
Newton/mm2 mengakibatkan timbulnya
panas pada punch, sehingga
akan menyebabkan
kelumeran pada material,
Sistem dan Cara… 9
POLITEKNOSAINS VOL. IX NO. 1 Maret 2010

sehingga diperlukan gaya dan aman dalam penggunaan


stripper yang besar. sehingga dapat memproduksi
4. Pelumasan dapat suatu produk dengan baik dan
mengurangi gaya stripper. awet sesuai kebutuhan.
5. Punch dan die yang tajam
akan memperkecil gaya 2. Dalam mendesign atau
stripper. merencanakan suatu perkakas
6. Pemotongan yang tool yang presisi diperlukan
mendekati sisi material akan pengetahuan-pengetahuan
mengurangi gaya stripper, antara lain,
hal ini karena material a. M esin-mesin yang dapat
mengalami defleksi dari mendukung pembuatan tool
punch. yang presisi dan rumit,
misalnya CNC Mill, Wire
Cut, CNC Lathe, EDM,
Kesimpulan Surface grinding, dan lain-
1. Untuk merencanakan suatu lain.
perkakas tool yang presisi, b. Alat-alat ukur yang memadai
tepat guna dan dapat
seperti caliper, Micrometer,
menghasilkan produk sesuai Dial Indicator, Hard Tester,
dengan keinginan serta aman, dll.
ternyata dibutuhkan banyak
sy arat penting antara lain: c. SDM yang cukup dalam hal
pengoperasian mesin,
a. M emiliki pengalaman
penggunaan alat ukur dalam
pengoperasian mesin-mesin hal pemahaman gambar kerja.
pembuat tool sehingga dalam
perencanaan gambar dapat DAFTAR PUSTAKA
dikerjakan dengan mudah,
efisien baik waktu, biaya, S t. Nunung Gunung Riyadi
tenaga dengan tetap “ Punching Tool” ATMI
memperhatikan masalah Surakarta
kepresisian ukuran.
J.Moerbani “ Punching Tool
b. M ampu mengembangkan I” ATMI S urakarta
pola pikir sehingga tool yang
direncanakan dapat semurah
mungkin namun juga kokoh
Sistem dan Cara… 10
POLITEKNOSAINS VOL. IX NO. 1 Maret 2010

Sistem dan Cara… 11

Anda mungkin juga menyukai