Anda di halaman 1dari 1

Pelecehan Seksual

Akhir – akhir ini di sosial media banyak korban pelecehan seksual yang bersuara
mengenai pengalamannya dilecehkan oleh pelaku pelecehan. Rata – rata korban pelecehan
seksual belum tahu bagaimana cara melaporkannya.Bahkan mungkin takut untuk melapor ke
orang tua atau orang terdekatnya. Karena terkadang stigma masyarakat yang negatif seperti
menjadikan bahan obrolan tentang korban pelecehan dan cenderung menyalahkan korban
pelecehan seksual dengan pertanyaan-pertanyaan menyudutkan. Padahal korban pelecehan
seksual butuh bantuan seperti dukungan dari orang terdekatnya. Kenapa ? karena sebagian
korban pelecehan rentan mengalami trauma seperti depresi yaitu kondisi dimana korban
menyalahkan diri sendiri dan mengalami kesedihan mendalam. Selain itu juga dapat mengalami
sindrom trauma perkosaan dimana korban sering mengalami syok, gangguan makan, vaginismus
dan lain-lain.
Lalu, hal apa sih yang menjadi dasar seseorang mengalami pelecehan/kekerasan seksual?
Secara singkatnya apabila terjadi perilaku yang tidak diinginkan dan segala bentuk pemaksaan
yang mempunyai makna seksual. Korban pelecehan kebanyakan dialami oleh perempuan
dibanding laki-laki. Jadi, laki-laki tetap berpotensi menjadi korban pelecehan seksual. Rata –rata
korban pelecehan secara umum apabila dilihat secara umur kebanyakan dialami oleh anak-anak.
Anak –anak belum paham mengenai apa yang dianggap pelecehan sehingga rentan menjadi
korban. Oleh karena itu edukasi pendidikan seksual sangat penting diberikan terhadap anak-anak
seperti memberikan pengertian ke anak mengenai organ mana saja yang tidak boleh di sentuh
oleh sembarang orang baik orang asing maupun terdekat. Mungkin beberapa orang belum paham
bahwa korban pelecehan dapat melapor di suatu lembaga atau pelayanan yang menangani kasus
perempuan dan anak agar nantinya diberi pelayanan dan pendampingan terhadap korban.Namun,
pada proses pembuktiaannya sering terkendala seperti tidak ada saksi yng melihat atau biaya
visum et psikiatrikum yang mahal dan sulit didapatkan. Selain itu terkadang masih banyak APH
yang tidak paham tentang bentuk kekerasan seksual yang beragam sehingga sering salah dalam
setiap proses pidana.
Seseorang yang mengalami pelecehan tentu akan syok,kaget, atau diam karena takut
untuk melawan. Sebagai sesama manusia, lalu apa yang bisa kita lakukan? Apabila melihat
seseorang yang sedang dilecehkan satu-satunya jalan adalah dengan cara menghentikannya. Kita
dapat berpura-pura menjadi untuk mengalihkan kegiatan pelaku, seperti menawarkan air atau hal
lain agar pelaku berhenti. Selain itu apabila ada korban pelecehan seksual di sekitar kalian,
kalian dapat membantunya untuk melaporkan ke lembaga terkait agar mendapatkan pelayanan
kebutuhan korban ( kesehatan, psikologis atau hukum), dapat mendengarkan cerita korban tanpa
menghakimi dan pastikan korban berdaya dan dapat menjalain kehidupan sehari-hari seperti
sebelum adanya pelecehan.
“ semua orang dapat berpotensi menjadi korban, maka semua harus bergerak untuk
menghentikan segala bentuk pelecehan/kekerasan seksual”
14-08-2020
X

Anda mungkin juga menyukai