04.FORMULASI PEWARNA RAMBUT DARI BIJI PEPAYA Carica Papaya L. DALAM BENTUK SEDIAAN GEL PDF
04.FORMULASI PEWARNA RAMBUT DARI BIJI PEPAYA Carica Papaya L. DALAM BENTUK SEDIAAN GEL PDF
2 82
FORMULASI PEWARNA RAMBUT DARI BIJI PEPAYA
( Carica papaya L.) DALAM BENTUK SEDIAAN GEL
IRA ADIYATI RUM, *MARIA ULFHA, *DOLIH GHAZALI
Ira Adiyati Rum, *Maria Ulfha, *Dolih Ghazali
Bandung
Abstrak
Sediaan pewarna rambut adalah kosmetika yang digunakan dalam tata rias rambut untuk mewarnai rambut, baik untuk
mengembalikan warna rambut asli atau mengubah warna rambut asli menjadi warna baru. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui pembuatan pewarna rambut alami dari biji papaya dengan penambahan bahan pembangkit warna piragolol,
juga untuk mengetahui konsentrasi ekstrak biji pepaya yang menghasilkan warna terbaik. Metode dilakukan dengan
maserasi, pengujian ini dengan berbagai konsentrasi ekstrak biji papaya yaitu 3%, 5% dan 8% masing-masing dicampur
dengan formula gel yang mengandung HPMC 2,5%, gliserin 6,25%, propilenglikol 15%, dmdm hidantoin 0,6% sebagai
pengawet antimikroba dan piragolol 1%. Formula sediaan yang telah dihasilkan dilakukan uji stabilitas fisik meliputi
pengamatan secara visual, pH, viskositas, stabilitas warna terhadap pencucian, stabilitas warna terhadap sinar matahari,
uji daya sebar, dan uji biologis (iritasi). Hasil penelitian menujukkan bahwa warna rambut yang dihasilkan dipengaruhi
oleh konsentrasi ekstrak biji pepaya dan waktu perendaman, yaitu semakin tinggi konsentrasi ekstrak dan semakin lama
waktu perendaman akan menghasilkan warna yang semakin gelap dari pirang sampai dengan pirang kecoklatan.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak biji pepaya dapat diformulasikan sebagai pewarna rambut. Konsentrasi
ekstrak biji pepaya 8% memberikan warna terbaik yaitu pirang kecoklatan, pH masih sesuai persyaratan pH gel untuk
kulit yaitu 5,0-10. Viskositas mengalami perubahan turun naik, perubahan ini kemungkinan disebabkan oleh faktor yang
berpengaruh selama penyimpanan. Stabilitas terhadap pencucian, sinar matahari langsung, daya sebar dan tidak
menimbulkan reaksi iritasi pada kulit.
Kata kunci: biji pepaya (Carica papaya L), piragolol, gel, pewarna rambut.
Tabel 2. Hasil pengamatan uji stabilitas freeze- Viskositas merupakan tolak ukur sifat
thaw fisik yang biasa diukur untuk menakar
Siklu Formulasi pengaruh kondisi tekanan pada gel dan dapat
s ke- 3% 5% 8% dijadikan sebagai parameter untuk
W A H W A H W A H menunjukan kestabilan produk kosmetik
1 1 1 2 1 1 2 1 1 2 selama penyimpanan. Pengujian ini dilakukan
dengan menggunakan alat Viskometer
2 1 1 2 1 1 2 1 1 2
Brookfield dengan spindle 7 dengan kecepatan
3 1 2 2 1 2 1 1 2 1
50 rpm.
4 2 3 1 2 3 1 2 3 1
Pengujian viskositas bertujuan untuk
Keterangan: mengukur nilai kekentalan suatu zat atau
W (Warna) : 0 = Tidak berwarna
sediaan. Semakin tinggi nilai viskositasnya
1 = Cokelat Muda
2 = Cokelat Kemerahan maka semakin tinggi kekentalan zat tersebut.
3 = Cokelat Kemerahan pekat Pada perhitungan data viskositas sediaan
4 = Cokelat tua menggunakan uji statistika ANOVA yang
A (Aroma) khas : 1 = Lemah menunjukan terdapat perbedaan (p<0,05).
2 = Sedang Untuk mengetahui formula yang viskositasnya
3 = Kuat paling mendekati formula positif
H (Homogenitas) : 1 = Tidak Homogen (Pembanding) dapat dilihat dengan hasil
2 = Homogen analisis One-Way ANOVA. Sediaan yang
Pada tabel diatas menunjukan F+ paling mendekati kontrol positif (pembanding)
(Pembanding), F- (Formula gel tanpa ekstrak adalah formula tiga (F3) pada viskositas
biji papaya) dan F3 mengalami penurunan pH dengan kecepatan 50 rpm, yakni viskositas
tetapi pada F1 dan F2 mengalami pH yang sebesar 20.820 cP (sentipoise) hingga 28.207
turun naik pH tetapi masih sesuai persyaratan cP.
pH sediaan kosmetik berkisar antara 4,5-7,5 Uji Daya Sebar
(Tranggono, 2007). Hasil pengukuran daya sebar sediaan gel
Sedangkan untuk mengetahui formula pewarna rambut dengan variasi konsentrasi
yang pH paling mendekati dengan F+ ekstrak biji pepaya (Carica papaya L.) selama
(Pembanding) dapat dilihat dengan hasil waktu penyimpanan. Pada uji daya sebar ini
analisis One-Way ANOVA. Sediaan yang diberikan beban diatasnya sebesar 150 gram,
paling mendekati formula positif kemudian diukur diameternya selang 1 menit.
(Pembanding) adalah formula tiga (F3 ) yakni Pengujian ini dilakukan dari minggu ke-1
antara pH F3 sebesar 6,22 hingga 6.38. sampai minggu ke-4.
Uji Viskositas
Jurnal Mitra Kesehatan Vol 1 No.2 86
Pengujian daya sebar bertujuan untuk Variasi konsentrasi ekstrak biji dapat
mengetahui penyebaran gel pada sediaan memberikan perbedaan warna rambut
rambut. Penyebaran gel yang baik yaitu antara putih yang dihasilkan dari proses
5-7 cm (Garg et al., 2002). perendaman dalam waktu yang sama.
Pengujian daya sebar sediaan Perbedaan warna rambut putih tersebut
menggunakan uji statistika ANOVA yang dapat dilihat pada Gambar 2.
menunjukan ada perbedaan yang bermakna Hasil pewarnaan pada F1
(p<0,05). (konsentrasi ekstrak biji pepaya 3%),
Evaluasi Pengamatan Efektivitas, Stabilitas pewarnaan pada F2 (konsentrasi ekstrak
dan Keamanan terhadap Rambut. biji pepaya 5%) dan pewarnaan pada F3
Hasil Pengamatan secara Visual (konsentrasi ekstrak biji pepaya 8%)
memberikan warna coklat kemerahan dari
1. Hasil Pengamatan Efektivitas (Tabel 3).
rambut putih (uban).
2. Pengaruh Konsentrasi sediaan gel dari
ekstrak biji pepaya dalam pemberian
warna terhadap rambut putih.
Tabel 3. Hasil pengamatan efektivitas pewarnaan sediaan gel pewarna rambut dari biji pepaya
(Carica papaya L.) selama waktu penyimpanan
Sediaan Efektivitas pewarnaan
F+ F- F1 F2 F3
S1 Hitam Tidak berwarna Coklat muda Coklat muda Coklat muda
S28 Hitam Tidak berwarna Coklat Coklat Coklat
kemerahan kemerahan kemerahan
Keterangan :
F- = Formula Gel Tanpa Ekstrak Biji Papaya.
F+ = Pembanding Gel Dipasaran (Bigen).
F1 = Formula Dengan Konsentrasi Ekstrak Biji Pepaya 3%.
F2 = Formula Dengan Konsentrasi Ekstrak Biji Pepaya 5% .
F3 = Formula Dengan Konsentrasi Ekstrak Biji Pepaya 8%.
S1 = Sediaan sehari setelah pembuatan.
S28 = Sediaan setelah 28 hari.
Keterangan :
F0 = Rambut putih blanko
F1 = Rambut putih dengan konsentrasi ekstrak
biji pepaya 3%, HPMC 2,5%, gliserin
6,25%, propilenglikol 15%, DMDM
hidantoin 0,6% dan piragolol 1%.
F2 = Formula dengan konsentrasi ekstrak biji
pepaya 5%, HPMC 2,5%, gliserin 6,25%,
propilenglikol 15%, DMDM hidantoin
0,6% dan piragolol 1%.
F3 = Formula dengan konsentrasi ekstrak biji
pepaya 8%, HPMC 2,5%, gliserin 6,25%,
propilenglikol 15%, DMDM hidantoin
0,6% dan piragolol 1%.
F0 F3 F2 F1
Gambar 2. Pengaruh konsentrasi ekstrak pepaya biji terhadap perubahan warna rambut putih dengan
lama perendaman 4 jam.
Jurnal Mitra Kesehatan Vol 1 No.2 87
3. Pengaruh waktu perendaman terhadap Uji ini dilakukan terhadap 20 orang
hasil pewarnaan rambut sukarelawan .
Dari hasil pengamatan terhadap Dari grafik diatas menunjukan bahwa
percobaan yang telah dilakukan, diketahui formula satu (F1), formula dua (F2) dan
bahwa lamanya waktu perendaman formula tiga (F3) yaitu tidak terjadi iritasi,
mempengaruhi hasil pewarnaan rambut sensasi gatal tidak timbul, sensasi gatal biasa
putih. dan kelengketan pun biasa.
Dari hasil pengamatan lama Uji Hedonik (Uji kesukaan)
perendaman yang dilakukan selama 4 jam Uji kesukaan atau hedonik merupakan
diperoleh hasil pewarnaan rambut yang suatu cara pengujian untuk mengetahui
optimal. tanggapan pribadi panelis terhadap kesukaan
Pewarnaan rambut ini terjadi secara atau ketidaksukaan berdasarkan tingkatnya
bertahap, sedikit demi sedikit mengubah terhadap suatu produk atau sampel.
warna rambut yang putih menjadi warna Dilakukan uji hedonik terhadap 20 orang
coklat kemerahan. sukarelawan menunjukan formula satu (F1)
Pengamatan secara visual terhadap dan formula dua (F2) dari warna, aroma,
hasil percobaan yang dilakukan diperoleh terktur dan kenyamanan pada sukarelawan
formula yang menghasilkan perubahan lumayan suka dan formula tiga (F3) yaitu
warna paling jelas yang mengarah kepada warna, aroma, terktur pada sukarelawan
warna coklat kemerahan yaitu formula 3 lumayan suka sedangkan kenyamannya suka.
(tiga) yang terdiri dari konsentrasi biji Dari uji kesukaaan menurut sukarelawan yang
pepaya (Carica papaya L.) paling besar paling banyak disukai konsumen yaitu formula
yaitu 8%. Kemudian formula 3 inilah 3 (F3) yang terdiri dari ekstrak biji pepaya
kemudian digunakan untuk uji evaluasi (Carica papaya L.) 8%, HPMC 2,5%, gliserin
selanjutnya. 6,25%, propilenglikol 15%, piragolol 1%,
Stabilitas warna terhadap pencucian DMDM hidantoin 0,6% dan ditambahkan aqua
Berdasarkan uji stabilitas warna terhadap DM (demineralisasi) sampai batas kalibrasi.
pencucian diperoleh hasil bahwa tidak terjadi
perubahan warna rambut setelah sepuluh kali Pembahasan
pencucian .
Stabilitas warna terhadap sinar matahari Evaluasi sediaan gel yang dilakukan
Warna ditentukan kestabilannya dengan terdiri dari pemeriksaan organoleptik,
memaparkan rambut 5 jam dibawah sinar pengukuran pH, viskositas, daya sebar,
matahari. stabilitas dan uji iritasi.
Ketika rambut terkena sinar matahari langsung Pemeriksaan organoleptik bertujuan
warnanya sedikit berubah, hal ini disebabkan untuk mengamati penampilan fisik dari
sifat dari piragolol yang apabila terkena cahaya sediaan ekstrak biji pepaya, baik dari
akan teroksidasi sehingga warna rambut akan perubahan warna, bau dan homogenitas dari
lebih terang dari warna sebelumnya. sediaan gel selama waktu penyimpanan.
Secara keseluruhan bahwa gel dengan basis gel
Uji Biologis (Uji iritasi) HPMC dengan variasi konsentrasi ektrak biji
Sediaan pewarna rambut yang hendak pepaya mengalami perubahan warna selama
dipasarkan untuk konsumen harus diberikan penyimpanan selama 28 hari pada suhu 25
penandaan yang jelas mengenai cara Celsius. Kemungkinan terjadi karena ada
penggunaan, komposisi dan kadar zat yang penguraian dari bahan-bahan dalam formula
digunakan. Selain itu, pada etiket tersebut gel.
harus tercantum perlu tidaknya uji iritasi Secara organoleptis sediaan gel pewarna
sebelum digunakan. Uji ini dilakukan untuk rambut dari ekstrak biji pepaya menghasilkan
meyakinkan apakah dalam formulasi sediaaan warna coklat muda, ketiga sediaan gel yang
pewarna rambut terjadi reaksi antara dihasilkan berbau khas, dan bentuk yang
komponen sehingga terbentuk zat yang dihasilkan yaitu semi padat.
bersifat iritan atau toksik.
Jurnal Mitra Kesehatan Vol 1 No.2 88
Kemudian dilakukan Uji homogenitas Berdasarkan uji stabilitas warna terhadap
.Untuk uji homogenitas masing-masing pencucian diperoleh hasil bahwa tidak terjadi
sediaan gel pewarna rambut tidak ditemukan perubahan warna rambut setelah sepuluh kali
adanya butiran-butiran kasar yang berarti pencucian.
bahwa sediaan gel yang dihasilkan terdispersi Warna ditentukan kestabilannya dengan
dengan baik dan membentuk masa gel yang memaparkan rambut 5 jam dibawah sinar
sempurna. matahari.
Pengujian organoleptis pada uji stabilitas Ketika rambut terkena sinar matahari langsung
(freeze thaw) terjadi perubahan warna, warnanya sedikit berubah, hal ini disebabkan
perubahan homogenitas pada siklus ke-3 dan sifat dari piragolol yang apabila terkena cahaya
ke-4 dan aroma yang kuat pada siklus ke-4. akan teroksidasi sehingga warna rambut akan
Sedangkan untuk mengetahui formula lebih terang dari warna sebelumnya.
yang pH paling mendekati dengan F+ Dilakukan uji hedonik terhadap 20 orang
(Pembanding) dapat dilihat dengan hasil sukarelawan menunjukan formula satu (F1)
analisis One-Way ANOVA. Sediaan yang dan formula dua (F2) dari warna, aroma,
paling mendekati formula positif terktur dan kenyamanan pada sukarelawan
(Pembanding) adalah formula tiga (F3 ) yakni lumayan suka dan formula tiga (F3) yaitu
antara pH F3 sebesar 6,22 hingga 6.38. warna, aroma, terktur pada sukarelawan
Untuk mengetahui formula yang viskositasnya lumayan suka sedangkan kenyamannya suka.
paling mendekati dengan kontrol positif dapat Dari uji kesukaaan menurut sukarelawan yang
dilihat dengan hasil analisis One-Way paling banyak disukai konsumen yaitu formula
ANOVA. Sediaan yang paling mendekati 3 (F3) yang terdiri dari ekstrak biji pepaya
formula positif (Pembanding) adalah formula (Carica papaya L.) 8%, HPMC 2,5%, gliserin
tiga. 6,25%, propilenglikol 15%, piragolol 1%,
Diantara 3 formula yang penyebaran DMDM hidantoin 0,6% dan ditambahkan aqua
paling baik yaitu formula 3 karena hasil DM (demineralisasi) sampai batas kalibrasi.
pengukurannya memiliki nilai yang paling
tinggi yakni 5,40 cm hingga 5,64 cm, dari nilai Kesimpulan
daya sebar tersebut menunjukkan bahwa
semakin besar konsentrasi ekstrak biji pepaya 1) Ekstrak biji pepaya (Carica papaya L.)
(Carica papaya L.) maka nilai daya sebarnya dapat diformulasikan sebagai sediaan
semakin tinggi. pewarna rambut dalam bentuk gel
Hasil yang didapat pada masing-masing sehingga dapat memberikan warna pada
formula masih dalam toleransi untuk rambut yaitu warna coklat muda sampai
penyebaran nilai daya sebar masih masuk coklat kemerahan sehingga dapat
dalam sediaan kosmetik antara 5-7 cm. menutupi rambut uban (putih).
Hasil pengamatan efektivitas sediaaan 2) Formula yang menghasilkan warna
gel pewarna rambut dari biji pepaya (Carica terbaik yang menghasilkan perubahan
papaya L.) antara F1, F2 dan F3 selama waktu warna yang jelas yaitu formula 3 yang
penyimpanan setelah satu hari pembuatan terdiri dari ekstrak biji pepaya (Carica
kemudian disimpan setelah 28 hari mengalami papaya L.) 8%, HPMC 2,5%, gliserin
perubahan warna sediaaan dari coklat muda 6,25%, propilenglikol 15%, pengawet
menjadi coklat kemerahan sedangkan kontrol antimikroba yakni DMDM hidantoin
negatif (gel tanpa penambahan ekstrak biji) 0,6% dan piragolol 1% yaitu warna coklat
dan kontrol positif (pembanding) tidak kemerahan.
mengalami perubahan warna.
Hasil pewarnaan pada F1 (konsentrasi Referensi
ekstrak biji pepaya 3%), pewarnaan pada F2
(konsentrasi ekstrak biji pepaya 5%) dan Bariqina, E., dan Ideawati.(2001). Perawatan
pewarnaan pada F3 (konsentrasi ekstrak biji & Penataan Rambut. Yogyakarta: Adi
pepaya 8%) memberikan warna coklat Cita Karya Nusa. Hal. 1-4, 26-27.
kemerahan dari rambut putih (uban).
Jurnal Mitra Kesehatan Vol 1 No.2 89
Departemen Kesehatan RI, 1995, Farmakope abicans dan Tricophyton
Indonesia, edisi IV , Jakarta, 7. mentagrophytes. Farmaka, (7 2), 54-67.
Ditjen POM. (1985). Formularium Kosmetik Kusumadewi. 2003. Rambut Anda masalah,
Indonesia. Jakarta. Depkes. Hal. 86, 206- Perawatan dan Penataannya. Jakarta:
219. Penerbit Gramedia Pustaka Utama.
Garg, A., Aggarwal, D., Garg, S., & Sigla, A. Retno Iswari Tranggono. 2007. Buku
K., 2002, Spreading of Semisolid Pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetik.
Formulation: An Update, Pharmaceutical Jakarta : PT Gramedia Pustaka
Technology, September 2002, Utama,Anggota IKAPI
84-102, www.pharmacitec.com. Diakses 16 Tranggono, R.I.S. Latifah.(2007). Buku
Mei 2014. Pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetik.
Gozali, D., Rusmiati, D., Utama, P. (2009) Jakarta:Gramedia Pustaka Umum. 33-37.
Formulasi dan uji stabilitas mikremulsi Wasitaatmadja, S. M. (1997). Penuntun Ilmu
ketokonazol sebagai antijamur Candida Kosmetik Medik. Jakarta: Penerbit UI
Press. Hal. 28, 59-60, 182-188.