Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

“MANAJEMEN PEMASARAN BENGKEL OTOMOTIF”

UNTUK MEMENUHI TUGAS AKHIR MATA KULIAH


BENGKEL OTOMOTIF

Disusun Oleh :

Ryan Chandra Krismanuel 1741220016

KELAS 3A / D-IV TEKNIK OTOMOTIF ELEKTRONIK

PROGRAM STUDI TEKNIK OTOMOTIF ELEKTRONIK


JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI MALANG
MALANG
APRIL 2020
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI................................................................................................................................i
BAB I...........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.......................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................1
1.3 Tujuan.........................................................................................................................1
BAB II.........................................................................................................................................3
TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................................................3
2.1 Manajemen Bengkel...................................................................................................3
2.2 Pelayanan Bengkel.....................................................................................................3
2.3 Jasa Unggulan.............................................................................................................4
2.4 Kebutuhan Konsumen...............................................................................................4
2.5 Kepuasan.....................................................................................................................5
BAB III........................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.........................................................................................................................6
3.1 Harga Jual...................................................................................................................6
3.2 Target Pasar................................................................................................................8
3.3 Promosi......................................................................................................................10
BAB IV......................................................................................................................................14
PENUTUP.................................................................................................................................14
4.1 Kesimpulan...............................................................................................................14
4.2 Saran.........................................................................................................................14
Daftar Pustaka..........................................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penambahan populasi kendaraan bermotor semakin meningkat tiap
tahunnya. Kepadatan aktivitas di jalan menuntut kenyamanan, untuk itu
kendaraan yang dipakai harus selalu dalam keadaan baik. Kebutuhan service
bagi sepeda motor menjadi kebutuhan rutin yang harus dilakukan oleh
penggunanya. Terlebih seperti pada daerah-daerah kota kecil seperti kota
Malang. Dibutuhkan perencanaan strategi pemasaran yang tepat dan efektif agar
dapat lebih mengenalkan dan mendorong minat konsumen terhadap jasa
unggulan dari bengkel yang masih baru di kota Malang. Selain itu pihak bengkel
perlu mengetahui hal-hal yang menjadi prioritas kepentingan konsumen dalam
memilih layanan bengkel agar dapat menarik konsumen baru dan agar konsumen
puas dengan layanan yang diberikan sehingga menjadi pelanggan setia dan
bahkan loyal terhadap bengkel ini. Untuk itu diperlukan adanya analisis
kepuasan dan kepentingan konsumen dan akhirnya rencana strategi pemasaran
yang dihasilkan dapat menjadi saran bagi perusahaan dalam rangka mencapai
visi dan misi bengkel ini di usianya yang masih baru.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana manajemen pemasaran bengkel otomotif?
1.3 Tujuan
2. Tujuan Umum
Mengetahui manajemen pemasaran yang ada di suatu bengkel otomotif
3. Tujuan Khusus
 Mengetahui tingkat kepuasan konsumen terhadap pelayanan yang
diberikan oleh pihak bengke
 Menganalisis tingkat kepuasan konsumen terhadap pelayanan yang
diberikan oleh pihak bengkel
 Mengetahui hal-hal yang dipentingkan konsumen dalam melakukan
pembelian / menggunakan layanan bengkel

1
 Mengidentifikasi hal-hal yang dipentingkan konsumen dalam
melakukan pembelian / menggunakan layanan bengkel
 Mengetahui jasa unggulan bengkel untuk menarik konsumen pada
layanan unggulan.
 Mengkomunikasikan jasa unggulan bengkel untuk menarik
konsumen pada layanan unggulan.
 Mengetahui strategi pemasaran yang tepat dan efektif
 Merencanakan strategi pemasaran yang tepat dan efektif

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Manajemen Bengkel


Manajemen sebagai motor penggerak keseluruhan proses administrasi,
menurut Sondang P. Siagian (1989:8). Manajemen adalah proses perencanaan,
pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendakian / pengontrolan upaya
anggota organisasi dan penggunaan seluruh sumber daya organisasi demi
tercapainya tujuan yang ditetapkan, menurut Stoner & Wankel dalam
B.Siswanto Sastrohadiwiryo (2002:22). Jadi kesimpulannya adalah manajemen
merupakan suatu proses perencanaan / planning, pengorganisasian / organizing,
kepemimpinan / leading dan pengendalian / controlling. Masing- masing sub-
sub proses di dalam manajemen sangat komplek, artinya masing-masing proses
saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Dan pada umumnya unsur-unsur
yang dikelola terdiri dari atas 6M (Man, Money, Material, Methd, Machine dan
Moment), bahkan ada Sebagian memasukan unsur Marketing, sehingga menjadi
7M (Bozid, 2014).
Bengkel adalah tempat yang digunakan untuk merawat dan memperbaiki
mesin-mesin, maupun peralatan (Corder, 1994). Jadi fungsi bengkel adalah
sebagai tempat perawatan, perbaikan dan penggantian komponen sistem sebuah
mesin maupun peralatan lainnya.
Manajemen bengkel otomotif adalah suatu proses, perencanaan,
pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian suatu tempat, merawat dan
memperbaiki mesin maupun bagian dari body sebuah kendaraan dengan
memperhatikan 7M (Man, Money, Material, Method, Machine, Moment and
Marketing).

2.2 Pelayanan Bengkel


Suparlan (2000:35), menurutnya pelayanan ialah sebuah usaha
pemberian bantuan ataupun pertolongan pada orang lain, baik dengan berupa
materi atau juga non materi agar orang tersebut bisa mengatasi masalahnya itu
sendiri.

3
Jadi pelayanan bengkel adalah proses pemberian bantuan berupa
merawat dan memperbaiki sebuah mesin maupun peralatan agar masalah yang
ada dapat teratasi.

2.3 Jasa Unggulan


Menurut Adrian Payne jasa ialah aktivitas ekonomi yang mempunyai
nilai atau manfaat intangible yang berkaitan dengannya, melibatkan interaksi
dengan konsumen atau dengan barang milik tapi tidak menghasilkan transfer
kepunyan atau kepemilikan.
Menurut Michael E.Porter dalam tulisannya berjudul “Competitive
Advantage: Creating and Sustaining Suerior Performance”, keunggulan
kompetitif bertumbuh secara fundamental dari nilai yang memungkinkan
perusahaan untuk menciptakan nilai itu bagi para pembelinya melebihi biaya
yang dikeluarkan perusahaan untuk menciptakannya.
Jadi jasa unggulan dapat diartikan sebagai aktivitas ekonomi yang
mempunyai manfaat intangible dan membuat para pembelinya mengularkan
biaya yang lebih dari pada modal yang digunakan untuk membuat jasa itu
sendiri, namu tidak menghasilkan transfer kepunyaan atau kepemilikan barang.

2.4 Kebutuhan Konsumen


Abraham Maslow, menurutnya pengertian kebutuhan adalah tingkah laku
setiap individu yang berdasarkan pada prinsip keinginan serta terorganisir antara
satu dengan yang lainnya. Pengaruh ini saling melengkapi satu sama lain,
sehingga ada tingkatan yang lebih dominan.
Menurut Philip Kotler (2000) dalam bukunya “Principles Of Marketing”,
pengertian konsumen adalah semua individu dan rumah tangga yang membeli
atau memperoleh barang atau jasa untuk dikonsumsi secara pribadi.
Jadi kebutuhan konsumen adalah individu yang membeli atau
memperoleh barang ataupun jasa yang dinginkan secara terorganisir antara sau
dengan yang lainnya.

4
2.5 Kepuasan
Kepuasan adalah suatu keadaan yang dirasakan konsumen setelah dia
mengalami suatu kinerja (atau hasil) yang telah memenuhi berbagai harapannya.
Menurut Oliver, kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang (pelanggan) setelah
membandingkan antara kinerja atau hasil yang dirasakan (pelayanan yang
diterima dan dirasakan) dengan yang diharapkannya (Irine, 2009, p.61).
Menurut Kotler (2000), kepuasan konsumen adalah hasil yang dirasakan
oleh pembeli yang mengalami kinerja sebuah perusahaan yang sesuai dengan
harapannya (Dadang, 2010, p.38).

5
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Harga Jual


Terdapat beberapa definisi harga pokok produksi yang diungkapkan oleh
sejumlah akademisi, diantaranya adalah Charles T. Horngren, Srikant M. Datar,
dan George Foster (2006:45) yang mengatakan bahwa harga pokok produksi
merupakan biaya barang yang dibeli untuk diproses sampai selesai, baik
sebelum maupun selama periode akuntansi berjalan. Selain itu, Ray H. Garrison,
Eric W. Nooren, dan Peter C. Brewer (2006:60) menjelaskan bahwa harga
pokok produksi adalah berupa biaya produksi yang berkaitan dengan barang-
barang yang diselesaikan dalam satu periode.
Tujuan menetapkan harga jual berdasarkan Andrian Payne (2000:173)
meliputi:
1. Kelangsungan hidup, dalam kondisi pasar yang merugikan, tujuan
penetapan harga mungkin mencangkup tingkat profitabilitas yang
diinginkan untuk memastikan kelangsungan hidup.
2. Memaksimalkan keuntungan, penetapan harga untuk memastikan
maksimalisasi profitabilitas dalam periode tertentu. Periode yang
ditentukan akan dihubungkan dengan daur hidup jasa.
3. Maksimalilasi penjualan, penetapan harga untuk membangun
pangsa pasar. Ini mungkin melibatkan penjualan dengan merugi
pada awalnya dalam upaya merebut pangsa pasar yang tinggi.
4. Gensi (prestise), sebuah perusahaan jasa mungkin berharap untuk
menggunakan penerapan harga guna menempatkan diri secara
eksklusif.

6
Ada juga satu hal yang harus diperhatikan lagi untuk menentukan harga
jual, dengan melakukan beberapa metode sebagai berikut:
1. Metode penetapan harga berbasis permintaan :
a. Skimming Pricing
Metode ini dapat digunakan ketika muncul produk baru atau
produk yang susah ditemukan pada toko-toko lain. Dengan
munculnya produk baru atau produk yang jarang ditemukan,
usaha bengkel ini dapat menaikan harga yang tinggi. Akan tetapi
dengan metode ini tidak dapat berlangsung lama dan tidak efektif
dalam penjualan spare part dan lainya, ini dikarenakan tidak
banyak konsumen yang membeli barang yang harga tinggi.
strategi ini baru bisa berjalan baik jika konsumen tidak sensitive
terhadap harga, tetapi lebih menekankan pertimbangan-
pertimbangan kualitas, inovasi, dan kemampuan produk tersebut
dalam memuaskan kebutuhan.
b. Price lining Pricing
Strategi ini sering digunakan oleh para pengecer, strategi ini
kami gunakan karena dapat memberikan pilihan harga pada
konsumen terhadap satu produk yang sama bentuknya hanya
merek dan kualitas yang membedakanya, begitupun dengan
harganya yang bermacam-macam dari yang rendah, sedang,
maupun harga yang tinggi. Hal ini akan memudahkan dalam
pengambilan keputusan bagi konsumen untuk membeli dengan
harga yang sesuai kemampuan keuangan mereka.
c. Odd-even Pricing
Strategi selanjtunya yang kami gunakan adalah odd-even
pricing, yaitu dengan menetapkan harga ganjil atau harga yang
besarnya mendekati jumlah genap tertentu, contohnya harga
pelumas motor Rp. 28.500 bagi sekelompok konsumen masih
beranggapan harga tersebut masih berada dalam kisaran Rp.
20.000 an. Dengan ini dapat menarik konsumen yang lebih
banyak.

7
2. Metode Penetapan Harga Berbasis Biaya
a. Cost Plus Persentage of Cost Pricing
Metode penetapan harga ini untuk menambahkan
presentase tertentu terhadap biaya operasional. Misalnya dalam
usaha ini menjual pelumas dengan harga Rp. 28.500 akan tetapi
jika konsumen ingin sekaligus menggantinya maka biaya akan
digenapkan menjadi Rp. 30.000 guna menutupi biaya karyawan.
3. Metode Penetapan Harga Berbasis Laba
Dalam metode penetapan harga berbasis laba ini, usaha kami
menargetkan laba yang diterima melalui penjualan spare part, dan
biaya-biaya operasional lain-lain seperti gaji karyawan di dapat dari
jasa reparasi motor.
4. Metode Penetapan Harga Berbasis Persaingan
Untuk strategi penetapan harga dalam bersaing, usaha ini sedikit
menurunkan harga dari para retail lainya, namun ada pula harga yang
tinggi dari para retail lanya, ini guna menarik banyaknya konsumen
dibandingkan mencari laba yang banyak.
3.2 Target Pasar
Dalam menjalani sebuah bisnis, seorang pengusaha pasti pernah
mengalami pasang surut. Hal yang tidak menyenangkan tentu ketika kegiatan
bisnis sedang mengalami penurunan karena pasar yang sedang lesu. Agar
dampak negatif dari masa lesu tersebut bisa dilewati dengan baik, seorang
pebisnis setidaknya harus mampu menjaga kegiatan bisnisnya tetap
menghasilkan keuntungan meski jumlahnya tidak sebanyak biasanya. Hal ini
juga berlaku di industri otomotif, termasuk usaha bengkel mobil. Seorang
pemilik bengkel yang cermat biasanya akan selalu berusaha agar bengkel
miliknya tidak sepi pengunjung. Jadi kunci utamanya agar bengkel selalu ramai
adalah memahami keinginan pasar.
Salah satu layanan umum yang diinginkan pasar adalah general checkup.
Maka layanan ini tentu wajib disediakan jika ingin menarik perhatian konsumen.
Jika tak ingin terus mengikuti perubahan pasar, pemilik bengkel juga bisa hanya
menghadirkan layanan khusus. Misalnya dengan membuka bengkel khusus

8
pengecekan kaki-kaki mobil. Meski hanya menyediakan satu layanan, pemilik
bengkel juga harus memperhatikan apakah layanan spesial yang ditawarkan
memang dibutuhkan pasar atau banyak peminatnya.

Jika layanan yang disediakan sudah sesuai dengan selera pasar, maka hal
selanjutnya yang harus disiapkan adalah menghadirkan sumber daya manusia
yang ahli di bidangnya. Pemilik bengkel harus memiliki mekanik yang memang
benar-benar mengerti tentang mobil dan segala penyakitnya. Dalam
operasionalnya, pemilik bengkel juga harus menerapkan SOP kepada mekanik
guna memastikan layanan yang diberikan tidak menyalahi aturan sehingga
konsumen merasa puas.

Hal penting lainnya, pemilik bengkel harus memikirkan strategi


pemasaran agar layanan bengkel miliknya diketahui oleh banyak orang. Di era
digital seperti saat ini, pemilik bengkel juga harus melakukan pemasaran secara
online di berbagai saluran mulai dari promosi di media sosial hingga bekerja
sama dengan platform lain.

Bekerja sama dengan paltform lain boleh dibilang termasuk cara yang
cukup efektif guna membuat bengkel mobil menjadi ramai. Salah satu platform
yang membuka kerja sama dengan bengkel-bengkel adalah moservice. Dengan
bermitra sebagai partner moservice, bengkel rekanan akan mendapat berbagai
benefit seperti:

 Nama usaha serta alamat bengkel yang tampil di platform moservice


 Berpotensi menarik lebih banyak konsumen karena bengkel rekanan
bisa dicari berdasarkan kota dan brand

Dengan hadirnya moservice, beban pemilik usaha untuk memikirkan cara


membuat bengkel mobil ramai menjadi lebih ringan. Karena secara tidak
langsung platform moservice akan mempromosikan bengkel-bengkel
rekanannya kepada para calon konsumen potensial. 

9
3.3 Promosi
Menurut Sistaningrum “2002:98”, promosi ialah suatu upaya atau
kegiatan perusahaan dalam mempengaruhi konsumen aktual maupun
konsumen potensial agar mereka mau melakukan pembelian terhadap produk
yang ditawarkan saat ini atau dimasa yang akan datang.

Menurut Gitosudarmo “2000:237”, promosi ialah kegiatan yang


ditujukan untuk mempengaruhi konsumen agar mereka dapat menjadi kenal
akan produk yang ditawarkan oleh perusahaan kepada mereka dan kemudian
mereka menjadi senang lalu membeli produk tersebut.

Menurut Kotler “2000:119”, promosi ialah bagian dan proses strategi


pemasaran sebagai cara untuk berkomunikasi dengan pasar dengan
menggunakan komposisi bauran promosi “promotional mix”.

Dalam hal ini tujuan promosi ialah untuk mempengaruhi konsumen


dalam mengambil keputusan untuk melakukan pembelian. Promosi tidak hanya
sekadar berkomunikasi ataupun menyampaikan informasi, akan tetapi juga
menginginkan komunikasi mampu menciptakan suasana/keadaan dimana para
pelanggan bersedia memilih dan memiliki produk, menurut Swasta “2000:245-
246” tujuan fungsi promosi ialah sebagai berikut:

 Memberikan Informasi
Promosi dapat menambah nilai suatu barang dengan memberikan
informasi kepada konsumen, promosi dapat memberikan informasi
baik tentang barangnya, harganya, ataupun informasi lain yang
memiliki kegunaan kepada konsumen.
Tanpa adanya informasi seperti itu orang segan atau tidak akan
mengetahui banyak tentang suatu barang, dengan demikian promosi
merupakan suatu alat bagi penjual dan pembeli untuk meberitahu
kepada pihak lain tentang kebutuhan dan keinginan mereka,
sehingga kebutuhan dan keinginan tersebut dapat dipengaruhi
dengan mengadakan pertukaran yang memuaskan.

10
 Membujuk Dan Mempengaruhi
Promosi selain bersifat memberitahu juga bersifat untuk
membujuk terutama kepada pembeli-pembeli potensial, dengan
mengatakan bahwa suatu produk ialah lebih baik dari pada produk
yang lainnya.
 Menciptakan Kesan “Image”
Promosi dapat memberikan kesan tersendiri bagi calon konsumen
untuk produk yang diklankan, sehingga pemasar menciptakan
promosi sebaik-sebaiknya misalnya untuk promosi periklanan
“advertising” dengan menggunakan warna, ilustrasi, bentuk atau
layout yang menarik.
 Promosi Merupakan Suatu Alat Mencapai Tujuan
Promosi dapat digunakan untuk mencapai tujuan yakni untuk
menciptakan pertukaran yang menguntungkan melalui komunikasi,
sehingga keinginan mereka dapat terpenuhi. Dalam hal ini
komunikasi dapat menunjukkan cara-cara untuk mengadakan
pertukaran yang saling memuaskan.
Kombinasi strategi dari variabel-variabel periklanan, Dan berikut ini
komponen dalam promosi :
 Periklanan
Yaitu bentuk penyajian dan promosi non pribadi tentang ide
barang dan jasa yang dibayar oleh sponsor tertentu
 Personal Selling
Penyajian informasi secara lisan dalam suatu percakapan dengan
satu atau lebih pembeli yang ditujukan untuk mencapai target
penjualan
 Promosi Penjualan
Yaitu suatu kegiatan pemasaran selain personal selling,
periklanan dan publisitas yang mendorong pembelian konsumen dan
efektifitas pengecer. Kegiatan-kegiatan tersebut antara lain:
peragaan, pertunjukan, pameran, demonstrasi dan sebagainya.

11
 Publisitas
Yaitu usaha mendorong permintaan secara non pribadi untuk
suatu produk, jasa atau ide dengan menggunakan berita komersial di
dalam media massa dan sponsor yang tidak dibebani biaya secara
langsung.
Jadi jelas kiranya manajemen pemasaran tidak bisa terlepas dari berbagai
macam faktor yang mempengaruhi dalam menentukan kombinasi yang terbaik,
guna memperoleh efektifitas dalam penggunaan dana, tenaga dan waktu dalam
mencapai sukses pemasaran.

Promosi merupakan suatu kebijakan perusahaan dalam kegiatan promosi,


Dan berikut ini merupakan bentuk promosi :

 Publications (Publikasi)

Perusahaan dapat mengusahakan penerbitan-penerbitan tertentu untuk


meningkatkan citra perusahaan.
 Event (Kegiatan)

Event yang dirancang secara tepat dapat mencapai suatu tujuan public
relations tertentu.
 News (Pemberitaan)

Semua usaha dilakukan supaya aktivitas tertentu dari perusahaan


menjadi bahan berita di media massa.
 Community Involvement (Kepedulian pada masyarakat)

Perusahaan berusaha ‘akrab’ dan ‘ramah’ dengan masyarakat di


sekitarnya. Hal ini terutama perlu pada saat sebuah cabang suatu
perusahaan didirikan di suatu daerah baru.
 Identity Media (Penggunaan Media sebagai Identitas)

Semua stationery yang dipakai, mulai dari kartu nama, kertas, maupun
amplop, harus dibuat sedemikian rupa sehingga dapat meningkatkan citra
suatu perusahaan. Selain itu identity media juga dapat diterapkan pada

12
sarana dan sarana/prasarana lain, seperti gedung, mobil pengangkut
barang, dan lain sebagainya.
 Lobbying (Mempengaruhi)

Kontak pribadi yang dilakukan secara informal untuk mencapai tujuan


tertentu.
 Social Investment (Investasi Sosial)

Perusahaan dapat ‘merebut’ hati masyarakat yang ditujunya dengan


melakukan partisipasi sosial seperti pembangunan jembatan, masjid,
taman, dan fasilitas umum lainnya.

13
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Saat kita akan memulai bisnis bengkel otomotif maka kita harus siap
menghadapi yang namanya kerugian. Maka kita harus memiliki strategi dalam
memanajemen pemasaran yang akan lakukan, mulai dari kebutuhan konsumen,
harga jual, target pasar dan bagaimana mempromosikan usaha kita agar laris
manis di masyarakat dan tidak mendapat kerugian yang besar.

4.2 Saran
Melihat kebanyakan bengkel kecil yang ada, saran untuk bengkel tersebut agar
melakukan setidaknya promosi bengkel tersebut, membeberkan jasa unggulan
yang di miliki bengkel tersebut, mengetahui target pasar, hal itu dapat dilakukan
secara perlahan agar bengkel tidak tutup karena kerugian yang didapat.
4.1

14
Daftar Pustaka

B. Siswanto Sastrohadiwiryo. 2002. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia Pendekatan


Administrasi dan Operasional. Jakarta : Bumi Aksara

Bozid, W. 2014. http://mapelotomotif.blogspot.com/, Diakes 5 Mei 2020.

Siagian, Sondang P. 1980. Filsafat Administrasi. Jakarta: Gunung Agung.

Corder, A.S. 1996. Teknik Manajemen Pemeliharaan. Erlangga, Jakarta.

Lanang Sadewo, 2013, “DESIGN PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING


SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI”, Jurusan
Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah,
Jakarta.

https://ukirama.com/en/blogs/perbedaan-sistem-perhitungan-biaya-activity-based-
costing-dan-traditional-costing, Diakses 13 Mei 2020.

Andrian Payne (2000 : 173), http://idham1306.blogspot.com/2013/05/strategi-


penetapan-harga-bengkel-motor.html, Diakses 13 Mei 2020.

https://momobil.id/news/begini-caranya-supaya-bengkel-mobil-ramai-konsumen/,
Diakses 13 Mei 2020.

https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-promosi/, Diakses 17 Mei 2020.

Suparlan (2000:35), https://www.seputarpengetahuan.co.id/2016/10/pengertian-


pelayanan-menurut-para-ahli-lengkap.html, Diakses 11 Mei 2020

Abraham Maslow, https://dosensosiologi.com/pengertian-kebutuhan-macam-dan-


contohnya-lengkap/, Diakses 11 Mei 2020

15
Michael E.Porter, https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-keunggulan-
kompetitif-competitive-strategy-atau-keunggulan-bersaing/6983/3 Diakses 11 mei 2020

Philip Kotler (2000) , “Principle of Marketing”,


https://www.maxmanroe.com/vid/bisnis/pengertian-konsumen.html, Diakses 11 Mei
2020

16

Anda mungkin juga menyukai