Skema Sertifikasi Penyelia Halal PDF
Skema Sertifikasi Penyelia Halal PDF
LSP P2 MUI
1. Latar Belakang
1.1. Dalam rangka memenuhi peraturan perundangan tentang Jaminan Produk Halal yang menyatakan bahwa
pelaku usaha yang mengajukan permohonan Sertifikat halal wajib memiliki Penyelia Halal yang bersertifikat
kompetensi
1.2. Dalam rangka memenuhi kebutuhan industri terhadap ketersediaan tenaga kerja yang kompeten untuk
melakukan penerapan Sistem Jaminan Halal (SJH) di industri yang disertifikasi halal.
1.3. Dalam rangka memenuhi kebutuhan akan penyelia halal yang diperlukan sebagai bagian dari perlindungan
konsumen untuk dapat mengkonsumsi produk yang dijamin tingkat kehalalannya sesuai dengan syariah yang
diamanahkan dalam agama Islam.
2. Ruang lingkup
2.1. Ruang lingkup skema ini meliputi unit-unit yang dipersyaratakan untuk jabatan Penyelia Halal
2.2. Ruang lingkup penggunaan sertifikasi ini pada industri, perusahaan dan jasa yang berkaitan dengan Penyelia
Halal
3. Tujuan
3.1. Memastikan dan memelihara kompetensi tenaga kerja sesuai persyaratan sebagai Penyelia Halal.
3.2. Sebagai acuan dalam melaksanakan asesmen oleh LSP P2 MUI dan Asesor dalam pelaksanaan sertifikasi
kompetensi untuk jabatan Penyelia Halal.
4. Acuan Normatif
4.1. Undang-Undang No. 33 tahun 2014 mengenai Jaminan Produk Halal (JPH)
4.2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2006 tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional
4.3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2018 tentang Badan Nasional Sertifikasi Profesi
4.4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2019 tentang Jaminan Produk Halal
4.5. Peraturan BNSP No.2/BNSP/VIII/2017 tentang Pedoman Pengembangan dan Pemeliharaan Skema Sertifikasi
Profesi
4.6. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor : 215 tahun 2016 tentang Penetapan Standar
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Kategori Jasa Profesional, Ilmiah dan Teknis Golongan Pokok Jasa
Profesional, Ilmiah dan Teknis Lainnya ytd Bidang Penjaminan Produk Halal.
8. Biaya
8.1. Biaya Sertifikasi Awal mencakup Biaya Pendaftaran dan Biaya Asesmen dengan rincian sebagai berikut :
Rp 2.400.000,- (terbilang: dua juta empat ratus ribu rupiah)
Biaya belum termasuk biaya transportasi dan akomodasi untuk Asesor di luar kota
8.2. Biaya Sertifikasi Ulang adalah sebesar Rp 2.200.000,- (terbilang: dua juta dua ratus ribu rupiah)
8.3. Biaya-biaya tersebut di atas dibayarkan melalui transfer ke rekening LSP P2 MUI.
8.4. Biaya Sertifikasi Awal dan Sertifikasi Ulang dibayarkan paling lambat 7 (tujuh) hari kalender sebelum kegiatan
asesmen dilaksanakan.
9. Proses Sertifikasi
9.1. Persyaratan Pendaftaran
9.1.1. Pemohon memahami proses asesmen dari Skema Sertifikasi Okupasi Penyelia Halal yang mencakup
Persyaratan dan Lingkup Sertifikasi, Proses Penilaian, Hak Pemohon, Biaya Sertifikasi dan Kewajiban
Pemegang Sertifikat
9.1.2. Pemohon membayar Biaya sertifikasi dan menyerahkan / mengirimkan bukti pembayaran ke LSP P2 MUI
bersamaan dengan mengisi Formulir Permohonan Sertifikasi Kompetensi (APL 01) yang telah diisi dan
dilengkapi dengan melampirkan bukti administrasi sebagai berikut:
a. Fotokopi EKTP
b. Daftar Riwayat Hidup (curriculum vitae)
c. Sertifikat pelatihan Sistem Jaminan Halal HAS 23000
d. Pas foto berwarna ukuran 3x4 sebanyak 4 (empat) lembar
9.1.3. Pemohon mengisi formulir asesmen mandiri (FR-APL-02) yang dilengkapi dengan bukti pendukung yang
relevan
9.1.4. LSP P2 MUI memeriksa dan menelaah dokumen persyaratan Pemohon apakah Pemohon telah
memenuhi atau belum memenuhi persyaratan sebagai Peserta Sertifikasi.
9.1.5. LSP P2 MUI menginformasikan pemohon yang sudah memenuhi persyaratan sebagai Peserta Sertifikasi
beserta informasi penjadwalan proses asesmen. Pemohon yang belum memenuhi persyaratan sebagai
Peserta Sertifikasi akan diberikan kesempatan selama 2 (dua) bulan untuk melengkapi persyaratan, atau
dapat dinyatakan tidak memenuhi persyaratan sehingga tidak dapat melanjutkan ke tahapan asesmen.
9.4.7. Sertifikat kompetensi berlaku selama 2(dua) tahun terhitung sejak ditetapkannya keputusan.
9.8. Banding
9.8.1. Pemohon Sertifikasi, Peserta Sertifikasi, atau Pemegang Sertifikat dapat mengajukan permohonan
banding kepada LSP P2 MUI untuk peninjauan kembali atas proses atau keputusan sertifikasi yang telah
dibuat LSP P2 MUI.
9.8.2. Pengajuan banding disampaikan secara tertulis kepada Kepala LSP P2 MUI menggunakan Formulir
Pengajuan Banding, Formulir Banding Asesmen atau surat resmi maksimal 2 minggu dari informasi
keputusan sertifikasi.
9.8.3. LSP P2 MUI menujuk personil penganan banding dan menjamin bahwa personil yang terlibat dalam
pengambilan keputusan proses penanganan banding berbeda dari mereka yang terlibat dalam keputusan
yang menyebabkan banding dan bebas dari keberpihakan
9.8.4. Selanjutnya LSP P2 MUI akan melakukan penanganan banding sesuai dengan prosedur yang ditetapkan
oleh LSP P2 MUI. Waktu pelayanan banding dari peserta mengajukan permohonan banding hingga
keputusan diinformasikan ke peserta dilakukan maksimal 3 minggu
9.8.5. Keputusan banding dapat diketahui oleh publik dan bersifat mengikat kedua belah pihak (LSP dan
pemohon banding).