Anda di halaman 1dari 314

______________________________________________________________________________

SKEMA SERTIFIKASI GIZI

LSP BIDANG KETEKNISIAN MEDIK


SNI ISO/IEC 17024 : 2012

RSUP NASIONAL DR. CIPTO MANGUNKUSUMO


JAKARTA 2015

GIZI
NO.

KODE

UNIT KOMPETENSI

HALAMAN

1.

BKM01/GIZI-1.1/2009/Rev-001

Melakukan pengkajian gizi pada kasus tanpa


komplikasi

2.

BKM01/GIZI-1.2/2009/Rev-001

Melakukan penyuluhan gizi dalam kegiatan


pelayanan gizi yang tersupervisi

10

3.

BKM01/GIZI-1.3/2009/Rev-001

Melakukan penilaian dan menetapkan rencana


tindak lanjut penapisan gizi (Nutritional
Skrining) pada klien/ pasien secara individu

18

4.

BKM01/GIZI-1.4/2009/Rev-001

Melakukan monitoring dan evaluasi asupan


gizi/makan pasien

26

5.

BKM01/GIZI-1.5/2009/Rev-001

Melakukan konseling gizi dalam kegiatan


promosi Kesehatan, baik pencegahan maupun
terapi gizi pada kondisi kesehatan umum dan
penyakit tertentu (misalnya penyakit jantung,
hipertensi, obesitas)

34

6.

BKM01/GIZI-1.6/2009/Rev-001

Melakukan pemberian intervensi gizi

42

7.

BKM01/GIZI-1.7/2009/Rev-001

Melakukan penetapan diagnosis gizi

50

8.

BKM01/GIZI-1.8/2009/Rev-001

Melakukan dokumentasi asuhan gizi

58

9.

BKM01/GIZI-1.9/2009/Rev-001

Melakukan komunikasi interpersonal

66

10.

BKM01/GIZI-2.1/2009/Rev-001

Melakukan pengkajian data (Nutritional


Assesment) klien/pasien dengan komplikasi
(dengan kondisi kesehatan kompleks misalnya
trauma, kanker, gagal ginjal dll)

74

11.

BKM01/GIZI-2.2/2009/Rev-001

Melakukan asuhan gizi pasien pada


klien/pasien dengan komplikasi

82

12.

BKM01/GIZI-2.3/2009/Rev-001

Mengevaluasi dampak asuhan gizi pada klien


/pasien

91

13.

BKM01/GIZI-2.4/2009/Rev-001

Melaksanakan asuhan gizi untuk klien gizi


buruk

99

14.

BKM01/GIZI-2.5/2009/Rev-001

Memilih formula enteral serta monitoring dan


evaluasi penyediaannya

108

15.

BKM01/GIZI-2.6/2009/Rev-001

Melakukan rencana perubahan diet

116

16.

BKM01/GIZI-2.7/2009/Rev-001

Menggunakan teknologi terbaru (tepat guna)


dalam kegiatan informasi dan komunikasi

124

17.

BKM01/GIZI-2.8/2009/Rev-001

Melakukan penyuluhan gizi dalam kegiatan


pelayanan gizi

132

18.

BKM01/GIZI-3.1/2009/Rev-001

Mengawasi penapisan gizi (Nutritional


Screening) pada klien/pasien secara individu

140

19.

BKM01/GIZI-3.2/2009/Rev-001

Melakukan pendidikan gizi (pelatihan gizi)


untuk kelompok sasaran

148

20.

BKM01/GIZI-3.3/2009/Rev-001

Menerapkan pengetahuan dan ketrampilan


baru dalam kegiatan pelayanan gizi

156

21.

BKM01/GIZI-3.4/2009/Rev-001

Mengawasi Penyusunan Standar Makanan


(Menterjemahkan Kebutuhan Gizi Kedalam
Bahan Makanan /Menu) untuk kelompok
sasaran

164

22.

BKM01/GIZI-3.5/2009/Rev-001

Melakukan perencanaan Sarana dan


Prasarana pelayanan gizi

172

23.

BKM01/GIZI-3.6/2009/Rev-001

Mengembangkan dan memodifikasi


resep/formula

180

24.

BKM01/GIZI-3.7/2009/Rev-001

Menyelia produksi makanan yang memenuhi


kecukupan gizi, biaya, dan daya terima

189

25.

BKM01/GIZI-3.8/2009/Rev-001

Melaksanakan konferensi tim kesehatan untuk


mendiskusikan terapi dan rencana
pemulangan klien/pasien

197

26.

BKM01/GIZI-4.1/2009/Rev-001

Berpartisipasi aktif dalam kegiatan profesi gizi

205

27.

BKM01/GIZI-4.2/2009/Rev-001

Melakukan pengkajian diri, menyiapkan


portofolio untuk pengembangan profesi dan
ikut berpartisipasi dalam kegiatan pendidikan
berkelanjutan

213

28.

BKM01/GIZI-4.3/2009/Rev-001

Melakukan fungsi pemasaran produk


pelayanan gizi di masyarakat/ klinik

221

29.

BKM01/GIZI-4.4/2009/Rev-001

Mendayagunakan sumber daya manusia dalam


pelayanan gizi

229

30.

BKM01/GIZI-4.5/2009/Rev-001

Melakukan peningkatan kualitas pelayanan


atau praktek dietetik untuk kepuasan
konsumen

237

31.

BKM01/GIZI-4.6/2009/Rev-001

Mengawasi/menyelia pelaksanaan keamanan


pangan dan sanitasi dalam penyelenggaraan
makanan

245

32.

BKM01/GIZI-5.1/2009/Rev-001

Melakukan pengembangan organisasi

254

33.

BKM01/GIZI-5.2/2009/Rev-001

Menyusun Rencana Operasional & Anggaran


Institusi

262

34.

BKM01/GIZI-5.3/2009/Rev-001

Melakukan penetapan biaya pelayanan gizi

270

36.

BKM01/GIZI-5.4/2009/Rev-001

Menyelia sumber daya dalam unit pelayanan


gizi

278

37.

BKM01/GIZI-5.5/2009/Rev-001

Mekoordinasikan dan memodifikasi kegiatan


pelayanan gizi diantara pemberi pelayanan

286

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

38.

BKM01/GIZI-5.6/2009/Rev-001

Berpartisipasi dalam proses kebijakan legislatif


dan kebijakan publik berdampak pada pangan
gizi dan pelayanan kesehatan

294

39.

BKM01/GIZI-5.7/2009/Rev-001

Melaksanakan audisi program keamanan


pangan dan sanitasi dalam penyelenggaraan
makanan

302

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

KODE UNIT

: BKM01/GIZI-1.1/2009/Rev-001

JUDUL UNIT

: Melakukan Pengkajian Gizi Pada Kasus Tanpa Komplikasi

DESKRIPSI UNIT

: Tenaga gizi yang mampu melakukan setiap tahapan


pengkajian gizi yang terdiri dari menentukan pasien yang
membutuhkan pengkajian gizi (melalui hasil skrining gizi),
mengumpulkan dan mengintepretasikan data antropometri,
biokimia, fisik/klinik, riwayat diet, riwayat personal serta
menentukan kemungkinan masalah gizi.

Elemen
Kompetensi

Kriteria Unjuk Kerja


Identifikasi
Identifikasi
Identifikasi
Identifikasi

risiko malnutrisi
kondisi khusus
alergi makanan
tindak lanjut hasil skrining

Metode
Penilaian

1. Menentukan
pasien yang
membutuhkan
pengkajian gizi
(melalui hasil
skrining gizi)

1.1.
1.2.
1.3.
1.4.

Uji Tulis
Observasi

2. Melakukan
pengumpulan
dan intepretasi
data
antropometri

2.1. Melakukan pengukuran antropometri


(sesuai dengan kondisi klien)
2.2. Melakukan penilaian status gizi klien
berdasarkan data antropometri
2.3. Melakukan idenifikasi kemungkinan
masalah gizi berdasarkan data
antropometri

Uji Tulis
Observasi

3. Melakukan
pengumpulan
dan intepretasi
data Biokimia

3.1. Melakukan pengumpulan data Biokimia


(sesuai dengan kondisi klien)
3.2. Melakukan penilaian kondisi terkait gizi
klien berdasarkan data biokimia
3.3. Melakukan idenifikasi kemungkinan
masalah gizi berdasarkan data biokimia

Uji Tulis
Observasi

4. Melakukan
pengumpulan
dan intepretasi
data fisik/klinis

4.1. Melakukan penilaian fisik/klinis yang


berkaitan dengan masalah gizi (sesuai
dengan kondisi klien)
4.2. Melakukan idenifikasi kemungkinan
masalah gizi berdasarkan data fisik/klinis

Uji Tulis
Obsevasi

5. Melakukan
pengumpulan
dan intepretasi
data diet (dietary
history)

5.1. Melakukan anamnesa asupan makan


dengan menggunakan metode food recall,
food record, food weighing, visual comstock.
5.2. Melakukan analisis asupan gizi
berdasarkan anamnesa asupan makan
5.3. Melakukan anamnesa kebiasaan pola
makan dengan menggunakan food
frequency quesioner
5.4. Melakukan penilaian kebiasaan pola
makan
5.5. Melakukan kebutuhan gizi klien
5.6. Melakukan penilaian kecukupan asupan
gizi klien
5.7. Melakukan identifikasi kemungkinan
masalah gizi berdasarkan hasil anamnesa
asupan dan kebiasaan pola makan

Obsevasi

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

6. Melakukan
6.1. Melakukan pengumpulan data riwayat
pengumpulan
personal yang berkaitan dengan masalah
dan intepretasi
gizi (sesuai dengan kondisi klien)
data
riwayat 6.2. Melakukan identifikasi kemungkinan
personal
masalah gizi berdasarkan data riwayat
personal

Observasi

7. Melakukan
identifikasi
kemungkinan
masalah gizi

Uji Lisan

7.1. Melakukan identifikasi kemungkinan


masalah (Problem) gizi
7.2. Melakukan identifikasi kemungkinan
penyebab masalah gizi (Etiology)
7.3. Melakukan identifikasi kemungkinan tanda
dan gejala masalah gizi (sign & symptom)

BATASAN VARIABEL
1. KONTEKS VARIABEL
Unit ini berlaku untuk melakukan penetapan kebutuhan tindak lanjut hasil
SKRINING DAN PENGAKAJIAN GIZI.
2. PERALATAN & PERLENGKAPAN :
Formulir pengkajian gizi, formulir anamnesa gizi (food recall dan FFQ), soft
ware analisis nilai gizi makanan, alat tulis, kalkulator, food model/lembar balik
food model, daftar bahan makanan penukar, tabel komposisi pangan Indonesia
3. PERATURAN YANG DIPERLUKAN :
UU Tenaga kesehatan no 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
Permenkes no 26 tahun 2013 mengenai pekerjaan dan praktek tenaga gizi
Kebijakan Asuhan Gizi
PANDUAN PENILAIAN
1. PROSEDUR PENILAIAN :
Unit ini dapat dinilai pada lingkungan tempat bekerja dengan metode yang
sesuai dengan uji tulis dan praktek , Penilaian kompetensi terdiri dari penilaian
uji tulis 40% dan uji praktek 60%. Uji tulis berupa pilihan ganda dan atau
essay sedangkan uji praktek menggunakan acuan kriteria unjuk kerja dari
elemen kompetensi dengan menggunakan metode tertentu. Standar penilaian
kesesuaian kompetensi minimal mencapai nilai 70 dari uji tulis dan uji
praktek.
2. PERSYARATAN KOMPETENSI :
Pendidikan minimal Diploma III Gizi
Memiliki pelatihan pengkajian gizi
Minimal pengalaman 1 tahun dbidangnya
Sehat jasmani
3. PENGETAHUAN & KETRAMPILAN YANG DIPERLUKAN
Tindak lanjut skrining gizi
Metode pengukuran antropometri
Penilaian biokimia terkait gizi
Penilaian fisik/klinis terkait gizi
Anamnesa asupan gizi dan pola makan
Perhitungan kebutuhan gizi
Penilaian riwayat personal terkait gizi
4. SIKAP KERJA YANG DIPERLUKAN
Menjalankan IPSG (International Patient Safety Goal)
Menjalankan 5R ( Resik, Rajin, Rawat, Ringkas & Rapi)

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

5. ASPEK KRITIS
Melakukan tindak lanjut hasil skrining gizi
Melakukan pengumpulan dan pengintepretasian data
biokimia, fisik/klinis, riwayat diet dan rieayat personal
Melakukan pendokumentasian pengkajian gizi
Melakukan komunikasi hasil pengkajian gizi

antropometri,

6. TAHAPAN SERTIFIKASI
A. SERTIFIKASI AWAL
a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ke LSP Bidang
Keteknisian Medik dengan mengisi secara lengkap dan benar formulir
permohonan sertifikasi kompetensi,formulir skema sertifikasi, formulir
persetujuan asesmen, formulir penilaian mandiri serta syarat dan
ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang telah dipahami dan
ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan wajib melampirkan:
fotocopy ijazah, fotocopy KTP, logbook ruang lingkup kompetensi yang
diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, Foto 4x6 sebanyak 2
lembar berlatar belakang berwarna merah, sertifikat pelatihan dengan
ruang lingkup kompetensi yang diajukan, surat keterangan bekerja bagi
yang sudah bekerja dan bukti pembayaran permohonan sertifikasi.
Pemohon akan diberikan informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang
Keteknisian Medik ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi
b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen
permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk,
apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan
dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator
Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik
ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi
menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang
ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi
serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6
(enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen
pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan
Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon
dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan
permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon
dikembalikan dan lengkap.
Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut
didalam prosedur ketidakberpihakkan.
c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan
kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal
asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf
administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi,
dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b
dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas)
hari kerja dari dikeluarkannya jadwal
d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf
administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan
diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas
diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan
diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi
1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga)
hari kerja.

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

e.

f.

Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan


diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7
(tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan.
Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan
dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi
sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung
20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai
dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan
menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan
lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan
dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan
menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu :
1.
Penilaian 1
Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk
mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya
tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri
2.
Penilaian 2
Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan
atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang
sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan
kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang
diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan
pekerjaan tersebut dengan baik
3.
Penilaian 3
Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan
informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini,
seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa
yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik
4.
Penilaian 4
Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami
informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana
semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang
sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa
menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa
yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala
permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan
tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang
pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang
lain
5.
Penilaian 5
Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat
analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja
secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami
tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada
orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya
tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan
ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang
muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa
memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari
pekerjaannya tersebut kepada orang lain

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar
dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan
untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi
jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100.
Standar pencapaian pada asesmen awal minimal penilaian
kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja skema
kompetensi
g. Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta
tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring.
Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang
Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan
asesmen dilakukan.
h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang
Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 paling lambat 20 (dua
puluh) hari kerja dari pelaksanaan asesmen untuk ditindaklanjuti dalam
proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga) koordinator
Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke Kepala Bidang
Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan sertifikasi yang diujikan.
Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja setelah berkas penilaian
asesmen dan rekomendasi asesor diterima.
i. Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya
sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat
sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang
Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak
kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7
(tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik
untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun
bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat
mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja
setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila
dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan
pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten
dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya
permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian
Medik yang ditetapkan
B. SERTIFIKASI ULANG
a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ulang ke LSP Bidang
Keteknisian Medik paling lambat minimal 90 (sembilan puluh) hari kerja
sebelum masa sertifikat kompetensi habis dengan mengisi secara
lengkap dan benar formulir permohonan sertifikasi kompetensi, formulir
skema sertifikasi, formulir persetujuan asesmen, formulir penilaian
mandiri serta syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang
telah dipahami dan ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan
wajib melampirkan: sertifikat kompetensi lama, logbook ruang lingkup
kompetensi yang diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, bukti
pengiriman logbook setiap 1 (satu) tahun sekali yang dikirimkan ke LSP
Bidang Keteknisian Medik selama sertifikat kompetensi berlaku dan
bukti pembayaran permohonan sertifikasi. Pemohon akan diberikan
informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik
ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi
b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen
permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk,
apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan
dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik


ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi
menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang
ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi
serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6
(enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen
pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan
Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon
dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan
permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon
dikembalikan dan lengkap.
Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut
didalam prosedur ketidakberpihakkan.
c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan
kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal
asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf
administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi,
dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b
dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas)
hari kerja dari dikeluarkannya jadwal
d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf
administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan
diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas
diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan
diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi
1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga)
hari kerja.
e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan
diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7
(tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan.
f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan
dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi
sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung
20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai
dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan
menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan
lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan
dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan
menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu :
1.
Penilaian 1
Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk
mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya
tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri
2.
Penilaian 2
Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan
atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang
sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan
kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang
diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan
pekerjaan tersebut dengan baik
3.
Penilaian 3
Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan
informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini,
seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

4.

5.

bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa


yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik
Penilaian 4
Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami
informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana
semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang
sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa
menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa
yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala
permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan
tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang
pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang
lain
Penilaian 5
Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat
analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja
secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami
tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada
orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya
tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan
ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang
muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa
memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari
pekerjaannya tersebut kepada orang lain
Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar
dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan
untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi
jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100.
Standar pencapaian pada asesmen ulang periode kedua minimal
penilaian kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja
skema kompetensi, sertifikasi ulang periode ketiga - keempat
minimal penilaian pencapaian kompetensinya 4 (empat) pada
kriteria unjuk kerja skema kompetensi dan sedangkan sertifikasi
ulang periode kelima sampai seterusnya minimal penilaian
pencapaian kompetensinya 5 (lima) pada kriteria unjuk kerja skema
kompetensi.

g.

Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta


tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring.
Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang
Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan
asesmen dilakukan.
h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang
Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 untuk ditindaklanjuti
dalam proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga)
koordinator Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke
Kepala Bidang Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan
sertifikasi yang diujikan. Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja
setelah berkas penilaian asesmen dan rekomendasi asesor diterima.
i. Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya
sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat
sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang
Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7


(tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik
untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun
bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat
mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja
setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila
dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan
pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten
dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya
permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian
Medik yang ditetapkan
C. PERLUASAN, PENGURANGAN PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN
SERTIFIKASI
C.1

PERLUASAN SERTIFIKASI
a.
Pemohon dapat mengajukan permohonan sertifikasi perluasan
dengan ketentuan minimal paling sedikit dalam jangka 1 (satu)
tahun setelah sertifikat terakhir dikeluarkan oleh LSP Bidang
Keteknisian Medik dan pengajuan perluasan dapat dilakukan
bersamaan dengan pengajuan sertifikasi ulang
b.
Pengajuan perluasan skema sertifikasi tahapannya sesuai
dengan proses sertifikasi awal
c.
Permohonan perluasan sertifikasi harus melampirkan logbook
ruang lingkup perluasan sertifikasi yang diajukan
d.
Pembiayaan perluasan skema sertifikasi dibebankan diluar
sertifikasi ulang apabila pengajuan permohonannya bersamaan.

C. 2

PENGURANGAN, PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN SERTIFIKASI


a.

b.

Tenaga Kesehatan yang telah disertifikasi dapat dikenakan


pengurangan dan pencabutan sertifikasi apabila :
1.
Dari hasil surveilan menunjukkan bahwa kesesuaian
kompetensi terhadap skema kompetensi yang diacu tidak
dapat dipertahankan dan ketidaksesuaian yang terjadi
tidak dapat diatasi dalam jangka waktu yang ditentukan.
2.
Atas keinginan sendiri secara tertulis
Apabila tidak ada perbaikan yang dipenuhi selama 3 (tiga) bulan
dari ditemukannya dan atau dilaporkannya ketidaksesuaian
kompetensi
dengan
sertifikasi
kompetensi
yang
telah
diperolehnya maka Kepala Bidang Keteknisian Medik dapat
menetapkan pembekuan sertifikat, dan apabila hasil dari
keputusan tidak termasuk dalam moral hazard dan ada
perbaikan dengan melampirkan bukti minimal 3 (tiga) bulan dari
dibekukannya sertifikat tersebut, dapat diusulkan kembali
dengan hasil penilaian sesuai sertifikat sebelumnya tetap
ataupun berkurang sertifikasinya sesuai dengan penilaian
asesmen dan apabila hasil keputusan terkandung moral hazard
yang bersangkutan ditetapkan pencabutan sertifikasi dan tidak
dapat mengusulkan kembali dengan ruang lingkup sertifikasi
tersebut dan yang bersangkutan tidak boleh menggunakan
semua acuan berkenaan dengan status sertifikasi.

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

7. MASA BERLAKU DAN PEMANTAUAN SERTIFIKASI TENAGA KESEHATAN


Periode (masa berlaku) sertifikat Tenaga Kesehatan adalah 3 (tiga) tahun.
Setelah periode tersebut, Tenaga Kesehatan diharuskan melakukan sertifikasi
ulang kepada LSP BIDANG KETEKNISIAN MEDIK. Monitoring bertujuan untuk
mengawasi dan memastikan bahwa pelaksanaan uji kompetensi telah
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh LSP BIDANG
KETEKNISIAN MEDIK. Monitoring terhadap Tenaga Kesehatan dilakukan setiap
setahun sekali tenaga kesehatan melaporkan kegiatan sesuai dengan ruang
lingkup sertifikasi yang dilaporkan ke LSP Bidang Keteknisian Medik.

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

KODE UNIT

: BKM01/GIZI-1.2/2009/Rev-001

JUDUL UNIT

: Melakukan Penyuluhan Gizi Dalam


Pelayanan Gizi Yang Tersupervisi

DESKRIPSI UNIT

: Unit kompetensi ini mendeskripsikan pengetahuan dan


ketrampilan yang harus dimiliki oleh ahli gizi tentang
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pendidikan
gizi pada klien individu dan kelompok sasaran berupa
penyuluhan

Elemen
Kompetensi
1. Merencanakan
Penyuluhan
gizi

2. Melaksanakan
penyuluhan
gizi

3. Melakukan
monitoring &
evaluasi
penyuluhan
gizi

Kegiatan

Kriteria Unjuk Kerja

Metode Penliana

1.1. Klien disapa sesuai dengan aturan/norma/


kebiasaan yang berlaku (bila kontak
langsung dengan sasaran)
1.2. Sasaran pendidikan gizi diidentifikasi
menurut umur, jender, agama, pendidikan,
sosial ekonomi & budaya, tempat tinggal,
masalah gizi dan kesehatan yang dihadapi.
1.3. Untuk yang bersifat individual, identitas
sasaran dicatat sesuai dengan aturan yang
berlaku
1.4. Tujuan pendidikan gizi ditetapkan sesuai
dengan hasil identifikasi sasaran.
1.5. Materi pendidikan gizi diorganisasikan
secara sistimatis dan sesuai tujuan
penyuluhan gizi.
1.6. Metoda pendidikan gizi ditetapkan sesuai
dengan tujuan.
1.7. Media pendidikan gizi dipilih sesuai dengan
metode dan tujuan.
1.8. Satuan Acara Pembelajaran dibuat sesuai
dengan tujuan penyuluhan.
1.9. Perencanaan pendidikan gizi didiskusikan
dengan supervisor.
2.1 Pendidikan gizi dilaksanakan sesuai dg
perencanaan &SOP
2.2 Teknik komunikasi yang benar digunakan
pada pelaksanaan pendidikan gizi.
2.3 Media pendidikan gizi digunakan dengan
benar.
3.1 Evaluasi proses dalam memberikan
pendidikan gizi sesuai rencana
3.2 Umpan balik dari klien dilakukan untuk
mengetahui evaluasi dampak

Role play
Observasi simulasi
Pertanyaan tertulis

Role play
Observasi simulasi
Pertanyaan tertulis
Pertanyaan lisan
Role play
Observasi simulasi
Pertanyaan tertulis
Pertanyaan lisan

BATASAN VARIABEL
1. KONTEKS VARIABEL
Unit ini berlaku untuk melakukan penyuluhan gizi
2. PERALATAN & PERLENGKAPAN :
Pedoman penyuluhan gizi, formulir check list, food model, media edukasi gizi
(leaflet, flyer, lembar balik, poster, lainnya), LCD, laptop, alat peraga, buku
catatan.
3. PERATURAN YANG DIPERLUKAN :
UU Tenaga kesehatan no 36 tahun 2014
Permenkes no 26 tahun 2013 mengenai pekerjaan dan praktek tenaga gizi
Kebijakan Asuhan Gizi
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

10

PANDUAN PENILAIAN
1. PROSEDUR PENILAIAN :
Unit ini dapat dinilai pada lingkungan tempat bekerja dengan metode yang
sesuai dengan uji tulis dan praktek , Penilaian kompetensi terdiri dari penilaian
uji tulis 40% dan uji praktek 60%. Uji tulis berupa pilihan ganda dan atau
essay sedangkan uji praktek menggunakan acuan kriteria unjuk kerja dari
elemen kompetensi dengan menggunakan metode tertentu. Standar penilaian
kesesuaian kompetensi minimal mencapai nilai 70 dari uji tulis dan uji
praktek.
2. PERSYARATAN KOMPETENSI :
Pendidikan minimal Diploma III Gizi
Bersertifikat pelatihan Proses Asuhan Gizi Terstandar (dasar)
Bersertifikat pelatihan PAGT (dasar)
Bersertifikat pelatihan konseling dan edukasi gizi
Pengalaman kerja monimal nol tahun + 3 bulan magang
Sehat jasmani
3. PENGETAHUAN & KETRAMPILAN YANG DIPERLUKAN
Sudah mengetahui konsep dasar PAGT
Sudah mengetahui dasar dasar komunikasi
Sudah mengetahui dasar dasar ilmu perilaku dalam praktek kesehatan
Sudah mengetahui dan melaksanakan komunikasi interpersonal
Sudah mengetahui dan melaksanakan edukasi dan konseling gizi individu
4. SIKAP KERJA YANG DIPERLUKAN
Menjalankan IPSG (International Patient Safety Goal)
Menjalankan 5R ( Resik, Rajin, Rawat, Ringkas&Rapi)
5. ASPEK KRITIS
Menetapkan tujuan penyuluhan gizi
Membangun kepercayaan klien
Melakukan komunikasi efektif
Penyampaian informasi kepada klien
Memecahkan masalah klien
Memberikan pendidikan kepada klien
6. TAHAPAN SERTIFIKASI
A. SERTIFIKASI AWAL
a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ke LSP Bidang
Keteknisian Medik dengan mengisi secara lengkap dan benar formulir
permohonan sertifikasi kompetensi,formulir skema sertifikasi, formulir
persetujuan asesmen, formulir penilaian mandiri serta syarat dan
ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang telah dipahami dan
ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan wajib melampirkan:
fotocopy ijazah, fotocopy KTP, logbook ruang lingkup kompetensi yang
diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, Foto 4x6 sebanyak 2
lembar berlatar belakang berwarna merah, sertifikat pelatihan dengan
ruang lingkup kompetensi yang diajukan, surat keterangan bekerja bagi
yang sudah bekerja dan bukti pembayaran permohonan sertifikasi.
Pemohon akan diberikan informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang
Keteknisian Medik ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi
b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen
permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk,
apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan
dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator
Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

11

ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi


menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang
ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi
serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6
(enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen
pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan
Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon
dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan
permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon
dikembalikan dan lengkap.
Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut
didalam prosedur ketidakberpihakkan.
c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan
kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal
asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf
administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi,
dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b
dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas)
hari kerja dari dikeluarkannya jadwal
d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf
administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan
diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas
diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan
diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi
1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga)
hari kerja.
e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan
diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7
(tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan.
f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan
dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi
sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung
20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai
dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan
menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan
lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan
dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan
menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu :
1.
Penilaian 1
Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk
mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya
tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri
2.
Penilaian 2
Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan
atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang
sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan
kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang
diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan
pekerjaan tersebut dengan baik
3.
Penilaian 3
Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan
informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini,
seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

12

yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut


dengan baik
4.
Penilaian 4
Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami
informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana
semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang
sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa
menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa
yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala
permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan
tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang
pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang
lain
5.
Penilaian 5
Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat
analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja
secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami
tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada
orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya
tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan
ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang
muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa
memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari
pekerjaannya tersebut kepada orang lain
Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar
dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan
untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi
jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100.
Standar pencapaian pada asesmen awal minimal penilaian
kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja skema
kompetensi
g. Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta
tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring.
Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang
Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan
asesmen dilakukan.
h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang
Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 paling lambat 20 (dua
puluh) hari kerja dari pelaksanaan asesmen untuk ditindaklanjuti dalam
proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga) koordinator
Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke Kepala Bidang
Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan sertifikasi yang diujikan.
Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja setelah berkas penilaian
asesmen dan rekomendasi asesor diterima.
i. Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya
sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat
sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang
Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak
kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7
(tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik
untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun
bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat
mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja
setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

13

dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan


pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten
dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya
permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian
Medik yang ditetapkan
B. SERTIFIKASI ULANG
a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ulang ke LSP Bidang
Keteknisian Medik paling lambat minimal 90 (sembilan puluh) hari kerja
sebelum masa sertifikat kompetensi habis dengan mengisi secara
lengkap dan benar formulir permohonan sertifikasi kompetensi, formulir
skema sertifikasi, formulir persetujuan asesmen, formulir penilaian
mandiri serta syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang
telah dipahami dan ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan
wajib melampirkan: sertifikat kompetensi lama, logbook ruang lingkup
kompetensi yang diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, bukti
pengiriman logbook setiap 1 (satu) tahun sekali yang dikirimkan ke LSP
Bidang Keteknisian Medik selama sertifikat kompetensi berlaku dan
bukti pembayaran permohonan sertifikasi. Pemohon akan diberikan
informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik
ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi
b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen
permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk,
apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan
dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator
Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik
ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi
menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang
ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi
serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6
(enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen
pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan
Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon
dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan
permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon
dikembalikan dan lengkap.
Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut
didalam prosedur ketidakberpihakkan.
c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan
kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal
asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf
administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi,
dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b
dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas)
hari kerja dari dikeluarkannya jadwal
d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf
administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan
diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas
diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan
diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi
1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga)
hari kerja.
e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan
diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7
(tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan.
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

14

f.

Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan


dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi
sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung
20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai
dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan
menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan
lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan
dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan
menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu :
1.
Penilaian 1
Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk
mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya
tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri
2.
Penilaian 2
Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan
atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang
sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan
kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang
diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan
pekerjaan tersebut dengan baik
3.
Penilaian 3
Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan
informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini,
seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa
yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik
4.
Penilaian 4
Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami
informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana
semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang
sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa
menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa
yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala
permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan
tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang
pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang
lain
5.
Penilaian 5
Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat
analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja
secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami
tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada
orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya
tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan
ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang
muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa
memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari
pekerjaannya tersebut kepada orang lain
Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar
dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan
untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi
jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100.

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

15

Standar pencapaian pada asesmen ulang periode kedua minimal


penilaian kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja
skema kompetensi, sertifikasi ulang periode ketiga - keempat
minimal penilaian pencapaian kompetensinya 4 (empat) pada
kriteria unjuk kerja skema kompetensi dan sedangkan sertifikasi
ulang periode kelima sampai seterusnya minimal penilaian
pencapaian kompetensinya 5 (lima) pada kriteria unjuk kerja skema
kompetensi.
g.

Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta


tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring.
Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang
Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan
asesmen dilakukan.
h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang
Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 untuk ditindaklanjuti
dalam proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga)
koordinator Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke
Kepala Bidang Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan
sertifikasi yang diujikan. Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja
setelah berkas penilaian asesmen dan rekomendasi asesor diterima.
i. Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya
sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat
sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang
Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak
kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7
(tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik
untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun
bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat
mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja
setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila
dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan
pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten
dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya
permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian
Medik yang ditetapkan
C. PERLUASAN, PENGURANGAN PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN
SERTIFIKASI
C.1

PERLUASAN SERTIFIKASI
a.
Pemohon dapat mengajukan permohonan sertifikasi perluasan
dengan ketentuan minimal paling sedikit dalam jangka 1 (satu)
tahun setelah sertifikat terakhir dikeluarkan oleh LSP Bidang
Keteknisian Medik dan pengajuan perluasan dapat dilakukan
bersamaan dengan pengajuan sertifikasi ulang
b.
Pengajuan perluasan skema sertifikasi tahapannya sesuai
dengan proses sertifikasi awal
c.
Permohonan perluasan sertifikasi harus melampirkan logbook
ruang lingkup perluasan sertifikasi yang diajukan
d.
Pembiayaan perluasan skema sertifikasi dibebankan diluar
sertifikasi ulang apabila pengajuan permohonannya bersamaan.

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

16

C. 2

PENGURANGAN, PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN SERTIFIKASI


a.
Tenaga Kesehatan yang telah disertifikasi dapat dikenakan
pengurangan dan pencabutan sertifikasi apabila :
1.
Dari hasil surveilan menunjukkan bahwa kesesuaian
kompetensi terhadap skema kompetensi yang diacu tidak
dapat dipertahankan dan ketidaksesuaian yang terjadi
tidak dapat diatasi dalam jangka waktu yang ditentukan.
2.
Atas keinginan sendiri secara tertulis
b.
Apabila tidak ada perbaikan yang dipenuhi selama 3 (tiga) bulan
dari ditemukannya dan atau dilaporkannya ketidaksesuaian
kompetensi
dengan
sertifikasi
kompetensi
yang
telah
diperolehnya maka Kepala Bidang Keteknisian Medik dapat
menetapkan pembekuan sertifikat, dan apabila hasil dari
keputusan tidak termasuk dalam moral hazard dan ada
perbaikan dengan melampirkan bukti minimal 3 (tiga) bulan dari
dibekukannya sertifikat tersebut, dapat diusulkan kembali
dengan hasil penilaian sesuai sertifikat sebelumnya tetap
ataupun berkurang sertifikasinya sesuai dengan penilaian
asesmen dan apabila hasil keputusan terkandung moral hazard
yang bersangkutan ditetapkan pencabutan sertifikasi dan tidak
dapat mengusulkan kembali dengan ruang lingkup sertifikasi
tersebut dan yang bersangkutan tidak boleh menggunakan
semua acuan berkenaan dengan status sertifikasi.

7. MASA BERLAKU DAN PEMANTAUAN SERTIFIKASI TENAGA KESEHATAN


Periode (masa berlaku) sertifikat Tenaga Kesehatan adalah 3 (tiga) tahun.
Setelah periode tersebut, Tenaga Kesehatan diharuskan melakukan sertifikasi
ulang kepada LSP Bidang Keteknisian Medik. Monitoring bertujuan untuk
mengawasi dan memastikan bahwa pelaksanaan uji kompetensi telah
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh LSP Bidang
Keteknisian Medik. Monitoring terhadap Tenaga Kesehatan dilakukan setiap
setahun sekali tenaga kesehatan melaporkan kegiatan sesuai dengan ruang
lingkup sertifikasi yang dilaporkan ke LSP Bidang Keteknisian Medik.

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

17

KODE UNIT

: BKM01/GIZI-1.3/2009/Rev-001

JUDUL UNIT

: Melakukan Penilaian Dan Menetapkan Rencana


Tindak Lanjut Penapisan Gizi (Nutritional Skrining)
Pada Klien/ Pasien Secara Individu

DESKRIPSI UNIT

: Unit kompetensi ini berkaitan dengan kemampuan ahli


gizi dalam skrining klien untuk ditangani secara serius
dan berkesinambungan yang meliputi pengetahuan,
ketrampilan dan sikap dalam melaksanakan kegiatan

Elemen
Kompetensi
1. Menyiapkan alat
skrining

2. Melakukan
penilaian hasil
skrining gizi
3. Melakukan
analisa dan
interpretasi data
4. Melakukan
dokumentasi
hasil skrining
dan melaporkan

Kriteria Unjuk Kerja


1.1.Kebutuhan alat di identitifikasi
sesuai standar skrining
1.2.Kondisi alat yang tersedia dalam
kondisi baik siap untuk digunakan
1.3.Aspek kemudahan dan kenyamanan
dijaga
2.1. Membaca hasil skrining Gizi
2.2. Melakukan komunikasi hasil
skrining gizi dengan perawat dan
dokter mengenai hasil skrining gizi
2.3. Menetapkan rencana tindak lanjut
3.1. Hasil skrining dibandingkan dengan
standar
3.2. Hasil skrining diperiksa ulang
4.1. Hasil skrining dicatat pada dokumen
medic
4.2. Hasil skrining dikomunikasikan
kepada dokter penanggung jawab
pasien/team asuhan gizi
4.3. Laporan dibuat berdasarkan hasil
skrining

Metode
Penilaian
Observasi

Uji Tulis
Uji Lisan
Uji Lisan

Uji Lisan
Obsevasi

BATASAN VARIABEL
1. KONTEKS VARIABEL
Unit ini berlaku untuk melakukan penetapan risiko masalah gizi pasien.
2. PERALATAN & PERLENGKAPAN
Alat Tulis, Formulir skrining gizi dan pengkajian gizi
3. PERATURAN YANG DIPERLUKAN
UU Tenaga kesehatan no 36 tahun 2014 tentang tenaga kesehatan
Permenkes no 26 tahun 2013 mengenai pekerjaan dan praktek tenaga gizi
PANDUAN PENILAIAN
1. PROSEDUR PENILAIAN
Unit ini dapat dinilai pada lingkungan tempat bekerja dengan metode yang
sesuai dengan uji tulis dan praktek , Penilaian kompetensi terdiri dari penilaian
uji tulis 40% dan uji praktek 60%. Uji tulis berupa pilihan ganda dan atau
essay sedangkan uji praktek menggunakan acuan kriteria unjuk kerja dari
elemen kompetensi dengan menggunakan metode tertentu. Standar penilaian
kesesuaian kompetensi minimal mencapai nilai 70 dari uji tulis dan uji
praktek.
2. PERSYARATAN KOMPETENSI :
Pendidikan minimal Diploma III Gizi
Bersertifikat pelatihan Proses Asuhan Gizi Terstandar (dasar)
Pengalaman 1 tahun dibidangnya
Sehat jasmani
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

18

3. PENGETAHUAN & KETRAMPILAN YANG DIPERLUKAN


Sudah mengetahui dan dapat melakukan penilaian serta tindak lanjut
skrining gizi
Sudah mengetahui dan dapat melakukan metode pengukuran antropometri
Sudah mengetahui dan dapat melakukan penilaian risiko masalah gizi
secara sederhana
Sudah mengetahui langkah langkah tindak lajut hasil skrining gizi
4. SIKAP KERJA YANG DIPERLUKAN
Menjalankan IPSG (International Patient Safety Goal)
Menjalankan 5R ( Resik, Rajin, Rawat, Ringkas&Rapi)
5. ASPEK KRITIS
Melakukan penilaian dan intepretasi hasil skrining gizi
Melakukan tindak lanjut hasil skrining gizi
Melakukan komunikasi kepata tim kesehatan
Melakukan pendokumentasian hasil skrining gizi
6. TAHAPAN SERTIFIKASI
A. SERTIFIKASI AWAL
a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ke LSP Bidang
Keteknisian Medik dengan mengisi secara lengkap dan benar formulir
permohonan sertifikasi kompetensi,formulir skema sertifikasi, formulir
persetujuan asesmen, formulir penilaian mandiri serta syarat dan
ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang telah dipahami dan
ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan wajib melampirkan:
fotocopy ijazah, fotocopy KTP, logbook ruang lingkup kompetensi yang
diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, Foto 4x6 sebanyak 2
lembar berlatar belakang berwarna merah, sertifikat pelatihan dengan
ruang lingkup kompetensi yang diajukan, surat keterangan bekerja bagi
yang sudah bekerja dan bukti pembayaran permohonan sertifikasi.
Pemohon akan diberikan informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang
Keteknisian Medik ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi
b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen
permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk,
apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan
dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator
Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik
ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi
menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang
ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi
serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6
(enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen
pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan
Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon
dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan
permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon
dikembalikan dan lengkap.
Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut
didalam prosedur ketidakberpihakkan.
c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan
kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal
asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf
administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi,
dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

19

dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas)


hari kerja dari dikeluarkannya jadwal
d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf
administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan
diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas
diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan
diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi
1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga)
hari kerja.
e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan
diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7
(tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan.
f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan
dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi
sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung
20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai
dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan
menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan
lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan
dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan
menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu :
1.
Penilaian 1
Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk
mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya
tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri
2.
Penilaian 2
Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan
atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang
sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan
kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang
diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan
pekerjaan tersebut dengan baik
3.
Penilaian 3
Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan
informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini,
seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa
yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik
4.
Penilaian 4
Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami
informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana
semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang
sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa
menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa
yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala
permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan
tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang
pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang
lain
5.
Penilaian 5
Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat
analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

20

secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami


tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada
orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya
tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan
ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang
muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa
memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari
pekerjaannya tersebut kepada orang lain
Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar
dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan
untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi
jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100.
Standar pencapaian pada asesmen awal minimal penilaian
kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja skema
kompetensi
g. Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta
tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring.
Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang
Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan
asesmen dilakukan.
h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang
Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 paling lambat 20 (dua
puluh) hari kerja dari pelaksanaan asesmen untuk ditindaklanjuti dalam
proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga) koordinator
Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke Kepala Bidang
Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan sertifikasi yang diujikan.
Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja setelah berkas penilaian
asesmen dan rekomendasi asesor diterima.
i. Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya
sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat
sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang
Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak
kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7
(tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik
untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun
bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat
mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja
setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila
dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan
pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten
dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya
permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian
Medik yang ditetapkan
B. SERTIFIKASI ULANG
a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ulang ke LSP Bidang
Keteknisian Medik paling lambat minimal 90 (sembilan puluh) hari kerja
sebelum masa sertifikat kompetensi habis dengan mengisi secara
lengkap dan benar formulir permohonan sertifikasi kompetensi, formulir
skema sertifikasi, formulir persetujuan asesmen, formulir penilaian
mandiri serta syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang
telah dipahami dan ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan
wajib melampirkan: sertifikat kompetensi lama, logbook ruang lingkup
kompetensi yang diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, bukti
pengiriman logbook setiap 1 (satu) tahun sekali yang dikirimkan ke LSP
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

21

Bidang Keteknisian Medik selama sertifikat kompetensi berlaku dan


bukti pembayaran permohonan sertifikasi. Pemohon akan diberikan
informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik
ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi
b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen
permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk,
apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan
dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator
Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik
ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi
menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang
ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi
serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6
(enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen
pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan
Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon
dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan
permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon
dikembalikan dan lengkap.
Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut
didalam prosedur ketidakberpihakkan.
c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan
kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal
asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf
administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi,
dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b
dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas)
hari kerja dari dikeluarkannya jadwal
d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf
administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan
diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas
diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan
diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi
1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga)
hari kerja.
e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan
diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7
(tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan.
f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan
dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi
sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung
20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai
dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan
menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan
lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan
dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan
menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu :
1.
Penilaian 1
Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk
mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya
tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri
2.
Penilaian 2
Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan
atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

22

3.

4.

5.

sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan


kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang
diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan
pekerjaan tersebut dengan baik
Penilaian 3
Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan
informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini,
seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa
yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik
Penilaian 4
Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami
informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana
semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang
sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa
menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa
yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala
permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan
tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang
pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang
lain
Penilaian 5
Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat
analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja
secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami
tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada
orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya
tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan
ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang
muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa
memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari
pekerjaannya tersebut kepada orang lain
Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar
dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan
untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi
jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100.
Standar pencapaian pada asesmen ulang periode kedua minimal
penilaian kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja
skema kompetensi, sertifikasi ulang periode ketiga - keempat
minimal penilaian pencapaian kompetensinya 4 (empat) pada
kriteria unjuk kerja skema kompetensi dan sedangkan sertifikasi
ulang periode kelima sampai seterusnya minimal penilaian
pencapaian kompetensinya 5 (lima) pada kriteria unjuk kerja skema
kompetensi.

g.

Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta


tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring.
Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang
Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan
asesmen dilakukan.
h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang
Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 untuk ditindaklanjuti
dalam proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga)
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

23

i.

koordinator Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke


Kepala Bidang Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan
sertifikasi yang diujikan. Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja
setelah berkas penilaian asesmen dan rekomendasi asesor diterima.
Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya
sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat
sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang
Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak
kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7
(tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik
untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun
bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat
mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja
setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila
dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan
pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten
dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya
permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian
Medik yang ditetapkan

C. PERLUASAN, PENGURANGAN PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN


SERTIFIKASI
C.1

PERLUASAN SERTIFIKASI
a.
Pemohon dapat mengajukan permohonan sertifikasi perluasan
dengan ketentuan minimal paling sedikit dalam jangka 1 (satu)
tahun setelah sertifikat terakhir dikeluarkan oleh LSP Bidang
Keteknisian Medik dan pengajuan perluasan dapat dilakukan
bersamaan dengan pengajuan sertifikasi ulang
b.
Pengajuan perluasan skema sertifikasi tahapannya sesuai
dengan proses sertifikasi awal
c.
Permohonan perluasan sertifikasi harus melampirkan logbook
ruang lingkup perluasan sertifikasi yang diajukan
d.
Pembiayaan perluasan skema sertifikasi dibebankan diluar
sertifikasi ulang apabila pengajuan permohonannya bersamaan.

C. 2

PENGURANGAN, PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN SERTIFIKASI


a.
Tenaga Kesehatan yang telah disertifikasi dapat dikenakan
pengurangan dan pencabutan sertifikasi apabila :
1.
Dari hasil surveilan menunjukkan bahwa kesesuaian
kompetensi terhadap skema kompetensi yang diacu tidak
dapat dipertahankan dan ketidaksesuaian yang terjadi
tidak dapat diatasi dalam jangka waktu yang ditentukan.
2.
Atas keinginan sendiri secara tertulis
b.
Apabila tidak ada perbaikan yang dipenuhi selama 3 (tiga) bulan
dari ditemukannya dan atau dilaporkannya ketidaksesuaian
kompetensi
dengan
sertifikasi
kompetensi
yang
telah
diperolehnya maka Kepala Bidang Keteknisian Medik dapat
menetapkan pembekuan sertifikat, dan apabila hasil dari
keputusan tidak termasuk dalam moral hazard dan ada
perbaikan dengan melampirkan bukti minimal 3 (tiga) bulan dari
dibekukannya sertifikat tersebut, dapat diusulkan kembali
dengan hasil penilaian sesuai sertifikat sebelumnya tetap
ataupun berkurang sertifikasinya sesuai dengan penilaian
asesmen dan apabila hasil keputusan terkandung moral hazard

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

24

yang bersangkutan ditetapkan pencabutan sertifikasi dan tidak


dapat mengusulkan kembali dengan ruang lingkup sertifikasi
tersebut dan yang bersangkutan tidak boleh menggunakan
semua acuan berkenaan dengan status sertifikasi.
7. MASA BERLAKU DAN PEMANTAUAN SERTIFIKASI TENAGA KESEHATAN
Periode (masa berlaku) sertifikat Tenaga Kesehatan adalah 3 (tiga) tahun.
Setelah periode tersebut, Tenaga Kesehatan diharuskan melakukan sertifikasi
ulang kepada LSP Bidang Keteknisian Medik. Monitoring bertujuan untuk
mengawasi dan memastikan bahwa pelaksanaan uji kompetensi telah
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh LSP Bidang
Keteknisian Medik. Monitoring terhadap Tenaga Kesehatan dilakukan setiap
setahun sekali tenaga kesehatan melaporkan kegiatan sesuai dengan ruang
lingkup sertifikasi yang dilaporkan ke LSP Bidang Keteknisian Medik.

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

25

KODE UNIT

: BKM01/GIZI-1.4/2009/Rev-001

JUDUL UNIT

: Melakukan Monitoring Dan Evaluasi Asupan Gizi/Makan


Pasien

DESKRIPSI UNIT

: Unit kompetensi ini berkaitan dengan pengetahuan dan


ketrampilan seorang ahli gizi dalam melakukan monitoring dan
evalusi asupan gizi/makan pasien secara individu

Elemen
Kompetensi
1. Melakukan
persiapan
monitoring dan
evaluasi
asupan
gizi/makan
pasien

Kriteria Unjuk Kerja


1.1 Instrumen monitoring dan evaluasi asupan
gizi (formanamnesaasupan makanan)
disiapkan/dipilih sesuai dengan kebutuhan
dan aturan institusi yang berlaku
1.2 Instrumen monitoring dan evaluasi dipelajari
1.3 Lingkungan (pasien dan peralatan) disiapkan
1.4 Prosedur dijelaskan kepada pasien sesuai
dengan prinsip komunikasi yang tepat

2. Melaksanakan
2.1 Pasien yang memerlukan monitoring asupan
monitoring dan
makanan diidentifikasi dan dicatat dengan
evaluasi data
tepat
asupan
2.2 Data asupan makanan yang dikonsumsi
makanan pasien
pasien baik oral maupun enteral diamati dan
dicatat dengan benar
2.3 Data asupan makanan yang dikonsumsi
pasien baik oral maupun enteraldihitung
sesuai dengan standar
2.4 Data asupan makanan yang dikonsumsi
pasien baik oral maupun enteral
dibandingkan dengan kebutuhan
seharusnya
2.5 Hasil pencatatan asupan makanan yang
dikonsumsi pasien baik oral maupun enteral
diinterpretasikan dan disimpulkan
3. Melakukan
3.1 Hasil monitoring dan evaluasi dicatat pada
pencatatan/
formulir yang sudah disiapkan sesuai
dokumentasi
dengan prosedur yang berlaku di institusi.
hasil-hasil
3.2 Usulan perubahan dari hasil monitoring
monitoring
direkomendasikan sesuai dengan kebutuhan
evaluasi
pasien menggunakan formulir yang berlaku
diinstitusi bila perlu

Metode
Penilaian
Uji Lisan

Uji Lisan

Uji Lisan

BATASAN VARIABEL
1. KONTEKS VARIABEL
Unit kompetensi ini berlaku untuk monitoring dan evaluasi pelayanan gizi secara
individu dan kelompok di berbagai unit pelayanan gizi dan kesehatan.
2. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN
Formulir monitoring dan evaluasi, formulir anamnesa gizi (food recall dan FFQ),
soft ware analisis nilai gizi makanan, alat tulis, kalkulator, food model/lembar
balik food model, daftar bahan makanan penukar, tabel komposisi pangan
Indonesia
3. PERATURAN YANG DIPERLUKAN :
UU Tenaga kesehatan no 36 tahun 2014
Permenkes no 26 tahun 2013 mengenai pekerjaan dan praktek tenaga gizi
Kebijakan Asuhan Gizi

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

26

PANDUAN PENILAIAN
1. PROSEDUR PENILAIAN
Unit ini dapat dinilai pada lingkungan tempat bekerja dengan metode yang
sesuai dengan uji tulis dan praktek , Penilaian kompetensi terdiri dari penilaian
uji tulis 40% dan uji praktek 60%. Uji tulis berupa pilihan ganda dan atau
essay sedangkan uji praktek menggunakan acuan kriteria unjuk kerja dari
elemen kompetensi dengan menggunakan metode tertentu. Standar penilaian
kesesuaian kompetensi minimal mencapai nilai 70 dari uji tulis dan uji
praktek.
2. PERSYARATAN KOMPETENSI
Pendidikan minimal Diploma III Gizi
Telah mengikuti pelatihan asupan gizi
Pengalaman kerja nol atau magang 3 bulan
Sehat jasmani
3. PENGETAHUAN & KETRAMPILAN YANG DIPERLUKAN
Metode pengukuran antropometri
Penilaian biokimia terkait gizi
Penilaian fisik/klinis terkait gizi
Anamnesa asupan gizi dan pola makan
Perhitungan kebutuhan gizi
Komunikasi interpersonal
Dokumentasi hasil monev
4. SIKAP KERJA YANG DIPERLUKAN
Menjalankan IPSG (International Patient Safety Goal)
Menjalankan 5R ( Resik, Rajin, Rawat, Ringkas & Rapi)
5. ASPEK KRITIS
Melakukan pengumpulan dan pengintepretasian data
biokimia, fisik/klinis, riwayat diet dan rieayat personal
Melakukan pendokumentasian hasil monev
Melakukan komunikasi hasil monev

antropometri,

6. TAHAPAN SERTIFIKASI
A. SERTIFIKASI AWAL
a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ke LSP Bidang
Keteknisian Medik dengan mengisi secara lengkap dan benar formulir
permohonan sertifikasi kompetensi,formulir skema sertifikasi, formulir
persetujuan asesmen, formulir penilaian mandiri serta syarat dan
ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang telah dipahami dan
ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan wajib melampirkan:
fotocopy ijazah, fotocopy KTP, logbook ruang lingkup kompetensi yang
diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, Foto 4x6 sebanyak 2
lembar berlatar belakang berwarna merah, sertifikat pelatihan dengan
ruang lingkup kompetensi yang diajukan, surat keterangan bekerja bagi
yang sudah bekerja dan bukti pembayaran permohonan sertifikasi.
Pemohon akan diberikan informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang
Keteknisian Medik ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi
b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen
permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk,
apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan
dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator
Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik
ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi
menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

27

ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi


serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6
(enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen
pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan
Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon
dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan
permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon
dikembalikan dan lengkap.
Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut
didalam prosedur ketidakberpihakkan.
c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan
kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal
asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf
administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi,
dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b
dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas)
hari kerja dari dikeluarkannya jadwal
d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf
administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan
diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas
diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan
diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi
1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga)
hari kerja.
e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan
diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7
(tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan.
f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan
dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi
sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung
20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai
dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan
menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan
lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan
dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan
menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu :
1.
Penilaian 1
Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk
mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya
tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri
2.
Penilaian 2
Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan
atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang
sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan
kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang
diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan
pekerjaan tersebut dengan baik
3.
Penilaian 3
Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan
informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini,
seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa
yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

28

4.

Penilaian 4
Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami
informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana
semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang
sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa
menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa
yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala
permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan
tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang
pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang
lain
5.
Penilaian 5
Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat
analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja
secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami
tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada
orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya
tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan
ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang
muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa
memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari
pekerjaannya tersebut kepada orang lain
Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar
dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan
untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi
jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100.
Standar pencapaian pada asesmen awal minimal penilaian
kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja skema
kompetensi
g. Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta
tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring.
Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang
Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan
asesmen dilakukan.
h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang
Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 paling lambat 20 (dua
puluh) hari kerja dari pelaksanaan asesmen untuk ditindaklanjuti dalam
proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga) koordinator
Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke Kepala Bidang
Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan sertifikasi yang diujikan.
Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja setelah berkas penilaian
asesmen dan rekomendasi asesor diterima.
i. Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya
sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat
sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang
Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak
kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7
(tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik
untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun
bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat
mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja
setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila
dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan
pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

29

dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya


permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian
Medik yang ditetapkan
B. SERTIFIKASI ULANG
a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ulang ke LSP Bidang
Keteknisian Medik paling lambat minimal 90 (sembilan puluh) hari kerja
sebelum masa sertifikat kompetensi habis dengan mengisi secara
lengkap dan benar formulir permohonan sertifikasi kompetensi, formulir
skema sertifikasi, formulir persetujuan asesmen, formulir penilaian
mandiri serta syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang
telah dipahami dan ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan
wajib melampirkan: sertifikat kompetensi lama, logbook ruang lingkup
kompetensi yang diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, bukti
pengiriman logbook setiap 1 (satu) tahun sekali yang dikirimkan ke LSP
Bidang Keteknisian Medik selama sertifikat kompetensi berlaku dan
bukti pembayaran permohonan sertifikasi. Pemohon akan diberikan
informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik
ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi
b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen
permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk,
apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan
dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator
Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik
ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi
menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang
ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi
serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6
(enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen
pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan
Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon
dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan
permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon
dikembalikan dan lengkap.
Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut
didalam prosedur ketidakberpihakkan.
c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan
kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal
asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf
administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi,
dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b
dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas)
hari kerja dari dikeluarkannya jadwal
d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf
administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan
diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas
diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan
diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi
1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga)
hari kerja.
e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan
diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7
(tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan.
f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan
dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

30

sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung


20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai
dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan
menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan
lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan
dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan
menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu :
1.
Penilaian 1
Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk
mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya
tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri
2.
Penilaian 2
Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan
atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang
sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan
kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang
diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan
pekerjaan tersebut dengan baik
3.
Penilaian 3
Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan
informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini,
seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa
yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik
4.
Penilaian 4
Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami
informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana
semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang
sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa
menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa
yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala
permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan
tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang
pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang
lain
5.
Penilaian 5
Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat
analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja
secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami
tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada
orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya
tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan
ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang
muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa
memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari
pekerjaannya tersebut kepada orang lain
Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar
dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan
untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi
jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100.
Standar pencapaian pada asesmen ulang periode kedua minimal
penilaian kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

31

skema kompetensi, sertifikasi ulang periode ketiga - keempat


minimal penilaian pencapaian kompetensinya 4 (empat) pada
kriteria unjuk kerja skema kompetensi dan sedangkan sertifikasi
ulang periode kelima sampai seterusnya minimal penilaian
pencapaian kompetensinya 5 (lima) pada kriteria unjuk kerja skema
kompetensi.
g.

Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta


tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring.
Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang
Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan
asesmen dilakukan.
h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang
Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 untuk ditindaklanjuti
dalam proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga)
koordinator Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke
Kepala Bidang Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan
sertifikasi yang diujikan. Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja
setelah berkas penilaian asesmen dan rekomendasi asesor diterima.
i. Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya
sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat
sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang
Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak
kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7
(tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik
untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun
bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat
mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja
setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila
dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan
pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten
dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya
permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian
Medik yang ditetapkan
C. PERLUASAN, PENGURANGAN PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN
SERTIFIKASI
C.1

PERLUASAN SERTIFIKASI
a.
Pemohon dapat mengajukan permohonan sertifikasi perluasan
dengan ketentuan minimal paling sedikit dalam jangka 1 (satu)
tahun setelah sertifikat terakhir dikeluarkan oleh LSP Bidang
Keteknisian Medik dan pengajuan perluasan dapat dilakukan
bersamaan dengan pengajuan sertifikasi ulang
b.
Pengajuan perluasan skema sertifikasi tahapannya sesuai
dengan proses sertifikasi awal
c.
Permohonan perluasan sertifikasi harus melampirkan logbook
ruang lingkup perluasan sertifikasi yang diajukan
d.
Pembiayaan perluasan skema sertifikasi dibebankan diluar
sertifikasi ulang apabila pengajuan permohonannya bersamaan.

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

32

C. 2

PENGURANGAN, PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN SERTIFIKASI


a.
Tenaga Kesehatan yang telah disertifikasi dapat dikenakan
pengurangan dan pencabutan sertifikasi apabila :
1.
Dari hasil surveilan menunjukkan bahwa kesesuaian
kompetensi terhadap skema kompetensi yang diacu tidak
dapat dipertahankan dan ketidaksesuaian yang terjadi
tidak dapat diatasi dalam jangka waktu yang ditentukan.
2.
Atas keinginan sendiri secara tertulis
b.
Apabila tidak ada perbaikan yang dipenuhi selama 3 (tiga) bulan
dari ditemukannya dan atau dilaporkannya ketidaksesuaian
kompetensi
dengan
sertifikasi
kompetensi
yang
telah
diperolehnya maka Kepala Bidang Keteknisian Medik dapat
menetapkan pembekuan sertifikat, dan apabila hasil dari
keputusan tidak termasuk dalam moral hazard dan ada
perbaikan dengan melampirkan bukti minimal 3 (tiga) bulan dari
dibekukannya sertifikat tersebut, dapat diusulkan kembali
dengan hasil penilaian sesuai sertifikat sebelumnya tetap
ataupun berkurang sertifikasinya sesuai dengan penilaian
asesmen dan apabila hasil keputusan terkandung moral hazard
yang bersangkutan ditetapkan pencabutan sertifikasi dan tidak
dapat mengusulkan kembali dengan ruang lingkup sertifikasi
tersebut dan yang bersangkutan tidak boleh menggunakan
semua acuan berkenaan dengan status sertifikasi.

7. MASA BERLAKU DAN PEMANTAUAN SERTIFIKASI TENAGA KESEHATAN


Periode (masa berlaku) sertifikat Tenaga Kesehatan adalah 3 (tiga) tahun.
Setelah periode tersebut, Tenaga Kesehatan diharuskan melakukan sertifikasi
ulang kepada LSP Bidang Keteknisian Medik. Monitoring bertujuan untuk
mengawasi dan memastikan bahwa pelaksanaan uji kompetensi telah
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh LSP Bidang
Keteknisian Medik. Monitoring terhadap Tenaga Kesehatan dilakukan setiap
setahun sekali tenaga kesehatan melaporkan kegiatan sesuai dengan ruang
lingkup sertifikasi yang dilaporkan ke LSP Bidang Keteknisian Medik.

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

33

KODE UNIT

: BKM01/GIZI-1.5/2009/Rev-001

JUDUL UNIT

: Melakukan Konseling Gizi Dalam Kegiatan Promosi


Kesehatan, Baik Pencegahan Maupun Terapi Gizi Pada
Kondisi Kesehatan Umum Dan Penyakit Tertentu
(Misalnya Penyakit Jantung, Hipertensi, Obesitas)

DESKRIPSI UNIT

: Unit kompetensi ini mendeskripsikan pengetahuan dan


ketrampilan yang harus dimiliki oleh ahli gizi tentang
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi konseling gizi pada
promosi kesehatan, pencegahan penyakit dan terapi gizi
untuk kondisi kesehatan umum (misalnya penyakit jantung,
hipertensi, obesitas). Sasaran klien individu dan aktifitas
berupa konseling.

Elemen
Kompetensi
1. Merencanakan
konseling gizi

2. Melaksanakan
pendidikan gizi
(konseling gizi)

3. Melakukan
evaluasi proses
pendidikan/
konseling gizi
4. Mendokumentas
ikan kegiatan
konseling gizi

Kriteria Unjuk Kerja

Metode Penilaian

1.1. Klien
disapa
sesuai
dengan Role play
aturan/norma/kebiasaan
yang
berlaku Observasi simulasi
Sasaran
pendidikan/konseling
gizi Pertanyaan tertulis
diidentifikasi menurut umur, jender, agama,
pendidikan, sosial ekonomi, budaya dan
masalah gizi dan kesehatan yang dihadapi
1.2. Tujuan konseling gizi ditetapkan sesuai
dengan hasil identifikasisasaran.
1.3. Materi konseling gizi diorganisir secara logis
dansistematis sesuai tujuan.
1.4. Metoda konseling
gizi ditetapkan sesuai
dengan tujuan.
1.5. Media konseling gizi dipilih sesuai dengan
metode dan tujuan.
1.6. indikator evaluasi ditetapkan dan instrumen
evaluasi disiapkan
2.1. Sasaran konseling gizi disapa sesuai dengan
prinsip komunikasi interpersonal.
2.2. Identitas sasaran dicatat sesuai dengan
aturan yang berlaku.
2.3. Informasi yang relevan disajikan secara jelas
dan komprehensif untuk memenuhi
kebutuhan konseling gizi
2.4. Harapan klien diidentifikasi dan
diperhatikan
2.5. Teknik komunikasi yang benar digunakan
pada pelaksanaankonseling gizi
2.6. Keluhan dan hambatan klien mengenai
perubahan perilaku makan direncanakan
dan diatur dengan tepat
2.7. Kerahasiaan informasi klien dijelaskan
kepada klien dan dijaga
2.8. Media konseling gizi digunakan dengan
benar
3.1. Evaluasi proses dalam memberikan
konseling gizi sesuai rencana
3.2. Umpan balik dari klien dilakukan
3.3. kesepakatan tindak lanjut dibuat
4.1. Kegiatan konseling gizi dicatat didalam
formulir yang berlaku
4.2. Kegiatan konseling gizi dilaporkan

Role play
Observasi simulasi
Pertanyaan tertulis
Pertanyaan lisan

Role play
Observasi simulasi
Pertanyaan tertulis
Pertanyaan lisan
Observasi simulasi
Pertanyaan tertulis

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

34

BATASAN VARIABEL
1. KONTEKS VARIABEL
Unit ini berlaku untuk melakukan konseling dan edukasi gizi
2. PERALATAN & PERLENGKAPAN
Pedoman komunikasi interpersonal, formulir check list, food model, media
edukasi gizi (leaflet, flyer, lembar balik, poster, lainnya), buku catatan.
3. PERATURAN YANG DIPERLUKAN
UU Tenaga kesehatan no 36 tahun 2014
Permenkes no 26 tahun 2013 mengenai pekerjaan dan praktek tenaga gizi
Kebijakan Asuhan Gizi
PANDUAN PENILAIAN
1. PROSEDUR PENILAIAN :
Unit ini dapat dinilai pada lingkungan tempat bekerja dengan metode yang
sesuai dengan uji tulis dan praktek , Penilaian kompetensi terdiri dari penilaian
uji tulis 40% dan uji praktek 60%. Uji tulis berupa pilihan ganda dan atau
essay sedangkan uji praktek menggunakan acuan kriteria unjuk kerja dari
elemen kompetensi dengan menggunakan metode tertentu. Standar penilaian
kesesuaian kompetensi minimal mencapai nilai 70 dari uji tulis dan uji
praktek.
2. PERSYARATAN KOMPETENSI :
Pendidikan minimal Diploma III Gizi
Pengalaman kerja monimal nol tahun + 3 bulan magang
Telah mengikuti pelatihan konselin gizi
Sehat jasmani
3. PENGETAHUAN & KETRAMPILAN YANG DIPERLUKAN
Sudah mengetahui konsep dasar PAGT
Sudah mengetahui dasar dasar komunikasi
Sudah mengetahui dasar dasar ilmu perilaku dalam praktek kesehatan
Sudah mengetahui dan melaksanakan komunikasi interpersonal
Sudah mengetahui dan melaksanakan edukasi dan konseling gizi individu
4. SIKAP KERJA YANG DIPERLUKAN
Menjalankan IPSG (International Patient Safety Goal)
Menjalankan 5R ( Resik, Rajin, Rawat, Ringkas&Rapi)
5.

ASPEK KRITIS
Menetapkan tujuan edukasi & konseling
Menetapkan dan mendiskusikan target
Membangun kepercayaan klien
Melakukan komunikasi efektif
Penyampaian informasi kepada klien
Memecahkan masalah klien
Memberikan pendidikan kepada klien

6. TAHAPAN SERTIFIKASI
A. SERTIFIKASI AWAL
a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ke LSP Bidang
Keteknisian Medik dengan mengisi secara lengkap dan benar formulir
permohonan sertifikasi kompetensi,formulir skema sertifikasi, formulir
persetujuan asesmen, formulir penilaian mandiri serta syarat dan
ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang telah dipahami dan
ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan wajib melampirkan:
fotocopy ijazah, fotocopy KTP, logbook ruang lingkup kompetensi yang
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

35

diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, Foto 4x6 sebanyak 2


lembar berlatar belakang berwarna merah, sertifikat pelatihan dengan
ruang lingkup kompetensi yang diajukan, surat keterangan bekerja bagi
yang sudah bekerja dan bukti pembayaran permohonan sertifikasi.
Pemohon akan diberikan informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang
Keteknisian Medik ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi
b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen
permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk,
apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan
dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator
Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik
ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi
menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang
ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi
serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6
(enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen
pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan
Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon
dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan
permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon
dikembalikan dan lengkap.
Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut
didalam prosedur ketidakberpihakkan.
c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan
kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal
asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf
administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi,
dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b
dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas)
hari kerja dari dikeluarkannya jadwal
d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf
administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan
diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas
diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan
diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi
1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga)
hari kerja.
e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan
diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7
(tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan.
f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan
dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi
sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung
20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai
dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan
menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan
lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan
dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan
menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu :
1.
Penilaian 1
Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk
mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya
tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

36

2.

Penilaian 2
Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan
atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang
sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan
kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang
diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan
pekerjaan tersebut dengan baik
3.
Penilaian 3
Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan
informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini,
seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa
yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik
4.
Penilaian 4
Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami
informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana
semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang
sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa
menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa
yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala
permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan
tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang
pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang
lain
5.
Penilaian 5
Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat
analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja
secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami
tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada
orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya
tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan
ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang
muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa
memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari
pekerjaannya tersebut kepada orang lain
Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar
dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan
untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi
jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100.
Standar pencapaian pada asesmen awal minimal penilaian
kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja skema
kompetensi
g. Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta
tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring.
Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang
Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan
asesmen dilakukan.
h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang
Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 paling lambat 20 (dua
puluh) hari kerja dari pelaksanaan asesmen untuk ditindaklanjuti dalam
proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga) koordinator
Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke Kepala Bidang
Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan sertifikasi yang diujikan.
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

37

i.

Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja setelah berkas penilaian
asesmen dan rekomendasi asesor diterima.
Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya
sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat
sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang
Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak
kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7
(tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik
untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun
bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat
mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja
setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila
dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan
pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten
dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya
permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian
Medik yang ditetapkan

B. SERTIFIKASI ULANG
a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ulang ke LSP Bidang
Keteknisian Medik paling lambat minimal 90 (sembilan puluh) hari kerja
sebelum masa sertifikat kompetensi habis dengan mengisi secara
lengkap dan benar formulir permohonan sertifikasi kompetensi, formulir
skema sertifikasi, formulir persetujuan asesmen, formulir penilaian
mandiri serta syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang
telah dipahami dan ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan
wajib melampirkan: sertifikat kompetensi lama, logbook ruang lingkup
kompetensi yang diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, bukti
pengiriman logbook setiap 1 (satu) tahun sekali yang dikirimkan ke LSP
Bidang Keteknisian Medik selama sertifikat kompetensi berlaku dan
bukti pembayaran permohonan sertifikasi. Pemohon akan diberikan
informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik
ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi
b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen
permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk,
apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan
dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator
Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik
ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi
menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang
ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi
serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6
(enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen
pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan
Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon
dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan
permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon
dikembalikan dan lengkap.
Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut
didalam prosedur ketidakberpihakkan.
c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan
kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal
asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf
administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi,
dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

38

dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas)


hari kerja dari dikeluarkannya jadwal
d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf
administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan
diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas
diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan
diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi
1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga)
hari kerja.
e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan
diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7
(tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan.
f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan
dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi
sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung
20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai
dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan
menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan
lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan
dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan
menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu :
1.
Penilaian 1
Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk
mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya
tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri
2.
Penilaian 2
Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan
atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang
sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan
kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang
diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan
pekerjaan tersebut dengan baik
3.
Penilaian 3
Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan
informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini,
seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa
yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik
4.
Penilaian 4
Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami
informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana
semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang
sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa
menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa
yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala
permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan
tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang
pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang
lain
5.
Penilaian 5
Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat
analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

39

secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami


tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada
orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya
tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan
ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang
muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa
memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari
pekerjaannya tersebut kepada orang lain
Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar
dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan
untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi
jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100.
Standar pencapaian pada asesmen ulang periode kedua minimal
penilaian kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja
skema kompetensi, sertifikasi ulang periode ketiga - keempat
minimal penilaian pencapaian kompetensinya 4 (empat) pada
kriteria unjuk kerja skema kompetensi dan sedangkan sertifikasi
ulang periode kelima sampai seterusnya minimal penilaian
pencapaian kompetensinya 5 (lima) pada kriteria unjuk kerja skema
kompetensi.
g.

Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta


tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring.
Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang
Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan
asesmen dilakukan.
h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang
Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 untuk ditindaklanjuti
dalam proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga)
koordinator Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke
Kepala Bidang Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan
sertifikasi yang diujikan. Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja
setelah berkas penilaian asesmen dan rekomendasi asesor diterima.
i. Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya
sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat
sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang
Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak
kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7
(tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik
untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun
bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat
mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja
setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila
dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan
pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten
dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya
permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian
Medik yang ditetapkan

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

40

C. PERLUASAN, PENGURANGAN PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN


SERTIFIKASI
C.1

PERLUASAN SERTIFIKASI
a.
Pemohon dapat mengajukan permohonan sertifikasi perluasan
dengan ketentuan minimal paling sedikit dalam jangka 1 (satu)
tahun setelah sertifikat terakhir dikeluarkan oleh LSP Bidang
Keteknisian Medik dan pengajuan perluasan dapat dilakukan
bersamaan dengan pengajuan sertifikasi ulang
b.
Pengajuan perluasan skema sertifikasi tahapannya sesuai
dengan proses sertifikasi awal
c.
Permohonan perluasan sertifikasi harus melampirkan logbook
ruang lingkup perluasan sertifikasi yang diajukan
d.
Pembiayaan perluasan skema sertifikasi dibebankan diluar
sertifikasi ulang apabila pengajuan permohonannya bersamaan.

C. 2

PENGURANGAN, PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN SERTIFIKASI


a.

b.

Tenaga Kesehatan yang telah disertifikasi dapat dikenakan


pengurangan dan pencabutan sertifikasi apabila :
1.
Dari hasil surveilan menunjukkan bahwa kesesuaian
kompetensi terhadap skema kompetensi yang diacu tidak
dapat dipertahankan dan ketidaksesuaian yang terjadi
tidak dapat diatasi dalam jangka waktu yang ditentukan.
2.
Atas keinginan sendiri secara tertulis
Apabila tidak ada perbaikan yang dipenuhi selama 3 (tiga) bulan
dari ditemukannya dan atau dilaporkannya ketidaksesuaian
kompetensi
dengan
sertifikasi
kompetensi
yang
telah
diperolehnya maka Kepala Bidang Keteknisian Medik dapat
menetapkan pembekuan sertifikat, dan apabila hasil dari
keputusan tidak termasuk dalam moral hazard dan ada
perbaikan dengan melampirkan bukti minimal 3 (tiga) bulan dari
dibekukannya sertifikat tersebut, dapat diusulkan kembali
dengan hasil penilaian sesuai sertifikat sebelumnya tetap
ataupun berkurang sertifikasinya sesuai dengan penilaian
asesmen dan apabila hasil keputusan terkandung moral hazard
yang bersangkutan ditetapkan pencabutan sertifikasi dan tidak
dapat mengusulkan kembali dengan ruang lingkup sertifikasi
tersebut dan yang bersangkutan tidak boleh menggunakan
semua acuan berkenaan dengan status sertifikasi.

7. MASA BERLAKU DAN PEMANTAUAN SERTIFIKASI TENAGA KESEHATAN


Periode (masa berlaku) sertifikat Tenaga Kesehatan adalah 3 (tiga) tahun.
Setelah periode tersebut, Tenaga Kesehatan diharuskan melakukan sertifikasi
ulang kepada LSP Bidang Keteknisian Medik. Monitoring bertujuan untuk
mengawasi dan memastikan bahwa pelaksanaan uji kompetensi telah
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh LSP Bidang
Keteknisian Medik. Monitoring terhadap Tenaga Kesehatan dilakukan setiap
setahun sekali tenaga kesehatan melaporkan kegiatan sesuai dengan ruang
lingkup sertifikasi yang dilaporkan ke LSP Bidang Keteknisian Medik.

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

41

KODE UNIT

: BKM01/GIZI-1.6/2009/Rev-001

JUDUL UNIT

: Melakukan Pemberian Intervensi Gizi

DESKRIPSI UNIT

: Tenaga gizi yang mampu menetapkan tujuan dan


memberikan intervensi gizi berdasarkan diagnosis gizi pada
kasus sederhana

Elemen
Kompetensi

Kriteria Unjuk Kerja

Metode
Penilaian

1. Menetapkan
tujuan dengan
target terukur

1.1
1.2

Melakukan identifikasi tujuan intervensi


Menetapkan target terukur dari pemberian
intervensi gizi

Uji Tulis

2. Menetapkan
perencanaan
intervensi gizi

2.1

Identifikasi bentuk intervensi gizi


berdasarkan penyebab masalah gizi atau
tanda dan gejala
Menetapkan bentuk intervensi gizi sesuai
dengan masalah gizi
Menentukan bentuk makanan yang akan
diberikan kepada klien
Menentukan kebutuhan gizi klien sesuai
dengan tatalaksana gizi klien
Menentukan jadwal, jumlah dan jenis
makanan
Menyusun komposisi gizi makanan sesuai
dengan intervensi yang direncanakan
Melakukan komunikasi kepada klien
mengenai makanan yang diberikan
Menentukan materi edukasi
Menentukan media edukasi
Menentukan alat bantu edukasi
Menggunakan alat bantu edukasi
Melaksanakan edukasi gizi individu
Menetapkan metode pendekatan konseling
gizi
Menetapkan strategi konseling gizi
Melaksanakan konseling gizi

Uji Tulis

Mengkomunikasikan asuhan gizi kepada


tim kesehatan lain
Merujuk asuhan gizi kepada Dietisien lain

Uji Lisan

Mempersiapkan
Melakukan pendokumentasian intervensi
gizi

Observasi

2.2
3. Melakukan
intervensi
pemberian
makanan

3.1
3.2
3.3
3.4
3.5

4. Melakukan
intervensi
pemberian
edukasi gizi
5. Melakukan
intervensi
pemberian
konseling gizi
6. Melakukan
intervensi
koordinasi
dengan tim
kesehatan lain
7. Melakukan
pendokumentasi
an intervensi
gizi

4.1
4.2
4.3
4.4
4.5
5.1
5.2
5.3
6.1
6.2
7.1
7.2

Uji Tulis

Observasi

Observasi

BATASAN VARIABEL
1. KONTEKS VARIABEL
Unit ini berlaku untuk melakukan intervensi gizi
2. PERALATAN & PERLENGKAPAN
Alat tulis, formulir asuhan gizi, formulir pemesanan makanan, media edukasi,
food model
3. PERATURAN YANG DIPERLUKAN
UU Tenaga kesehatan no 36 tahun 2014
Permenkes no 26 tahun 2013 mengenai pekerjaan dan praktek tenaga gizi
Kebijakan Asuhan Gizi

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

42

PANDUAN PENILAIAN
1. PROSEDUR PENILAIAN :
Unit ini dapat dinilai pada lingkungan tempat bekerja dengan metode yang
sesuai dengan uji tulis dan praktek , Penilaian kompetensi terdiri dari penilaian
uji tulis 40% dan uji praktek 60%. Uji tulis berupa pilihan ganda dan atau
essay sedangkan uji praktek menggunakan acuan kriteria unjuk kerja dari
elemen kompetensi dengan menggunakan metode tertentu. Standar penilaian
kesesuaian kompetensi minimal mencapai nilai 70 dari uji tulis dan uji
praktek.
2. PERSYARATAN KOMPETENSI :
Pendidikan minimal Diploma III Gizi
Pengalaman kerja monimal nol tahun + 3 bulan magang
Telah mengikuti pelatihan intervensi gizi
Sehat jasmani
3. PENGETAHUAN & KETRAMPILAN YANG DIPERLUKAN
Konsep dasar PAGT
Pelaksanakan tatalaksana gizi pada berbagai penyakit tanpa komplikasi
Standar makanan rumah sakit
Klasifikasi bahan makanan dan fungsi bahan makanan
Edukasi dan konseling gizi individu
4. SIKAP KERJA YANG DIPERLUKAN
Menjalankan IPSG (International Patient Safety Goal)
Menjalankan 5R ( Resik, Rajin, Rawat, Ringkas&Rapi)
5. ASPEK KRITIS
Menetapkan tujuan intervensi gizi
Menyusun perencanaan intervensi gizi
Mengimplementasikan rencana intervensi gizi
6. TAHAPAN SERTIFIKASI
A. SERTIFIKASI AWAL
a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ke LSP Bidang
Keteknisian Medik dengan mengisi secara lengkap dan benar formulir
permohonan sertifikasi kompetensi,formulir skema sertifikasi, formulir
persetujuan asesmen, formulir penilaian mandiri serta syarat dan
ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang telah dipahami dan
ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan wajib melampirkan:
fotocopy ijazah, fotocopy KTP, logbook ruang lingkup kompetensi yang
diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, Foto 4x6 sebanyak 2
lembar berlatar belakang berwarna merah, sertifikat pelatihan dengan
ruang lingkup kompetensi yang diajukan, surat keterangan bekerja bagi
yang sudah bekerja dan bukti pembayaran permohonan sertifikasi.
Pemohon akan diberikan informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang
Keteknisian Medik ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi
b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen
permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk,
apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan
dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator
Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik
ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi
menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang
ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi
serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6
(enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

43

pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan


Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon
dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan
permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon
dikembalikan dan lengkap.
Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut
didalam prosedur ketidakberpihakkan.
c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan
kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal
asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf
administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi,
dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b
dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas)
hari kerja dari dikeluarkannya jadwal
d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf
administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan
diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas
diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan
diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi
1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga)
hari kerja.
e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan
diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7
(tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan.
f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan
dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi
sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung
20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai
dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan
menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan
lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan
dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan
menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu :
1.
Penilaian 1
Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk
mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya
tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri
2.
Penilaian 2
Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan
atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang
sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan
kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang
diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan
pekerjaan tersebut dengan baik
3.
Penilaian 3
Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan
informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini,
seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa
yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik
4.
Penilaian 4
Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami
informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

44

semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang
sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa
menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa
yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala
permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan
tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang
pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang
lain
5.
Penilaian 5
Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat
analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja
secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami
tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada
orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya
tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan
ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang
muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa
memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari
pekerjaannya tersebut kepada orang lain
Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar
dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan
untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi
jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100.
Standar pencapaian pada asesmen awal minimal penilaian
kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja skema
kompetensi
g. Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta
tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring.
Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang
Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan
asesmen dilakukan.
h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang
Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 paling lambat 20 (dua
puluh) hari kerja dari pelaksanaan asesmen untuk ditindaklanjuti dalam
proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga) koordinator
Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke Kepala Bidang
Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan sertifikasi yang diujikan.
Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja setelah berkas penilaian
asesmen dan rekomendasi asesor diterima.
i. Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya
sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat
sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang
Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak
kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7
(tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik
untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun
bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat
mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja
setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila
dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan
pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten
dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya
permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian
Medik yang ditetapkan
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

45

B. SERTIFIKASI ULANG
a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ulang ke LSP Bidang
Keteknisian Medik paling lambat minimal 90 (sembilan puluh) hari kerja
sebelum masa sertifikat kompetensi habis dengan mengisi secara
lengkap dan benar formulir permohonan sertifikasi kompetensi, formulir
skema sertifikasi, formulir persetujuan asesmen, formulir penilaian
mandiri serta syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang
telah dipahami dan ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan
wajib melampirkan: sertifikat kompetensi lama, logbook ruang lingkup
kompetensi yang diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, bukti
pengiriman logbook setiap 1 (satu) tahun sekali yang dikirimkan ke LSP
Bidang Keteknisian Medik selama sertifikat kompetensi berlaku dan
bukti pembayaran permohonan sertifikasi. Pemohon akan diberikan
informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik
ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi
b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen
permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk,
apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan
dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator
Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik
ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi
menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang
ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi
serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6
(enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen
pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan
Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon
dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan
permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon
dikembalikan dan lengkap.
Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut
didalam prosedur ketidakberpihakkan.
c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan
kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal
asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf
administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi,
dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b
dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas)
hari kerja dari dikeluarkannya jadwal
d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf
administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan
diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas
diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan
diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi
1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga)
hari kerja.
e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan
diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7
(tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan.
f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan
dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi
sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung
20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai
dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan
menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

46

lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan


dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan
menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu :
1.
Penilaian 1
Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk
mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya
tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri
2.
Penilaian 2
Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan
atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang
sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan
kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang
diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan
pekerjaan tersebut dengan baik
3.
Penilaian 3
Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan
informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini,
seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa
yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik
4.
Penilaian 4
Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami
informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana
semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang
sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa
menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa
yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala
permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan
tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang
pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang
lain
5.
Penilaian 5
Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat
analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja
secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami
tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada
orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya
tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan
ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang
muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa
memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari
pekerjaannya tersebut kepada orang lain
Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar
dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan
untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi
jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100.
Standar pencapaian pada asesmen ulang periode kedua minimal
penilaian kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja
skema kompetensi, sertifikasi ulang periode ketiga - keempat
minimal penilaian pencapaian kompetensinya 4 (empat) pada
kriteria unjuk kerja skema kompetensi dan sedangkan sertifikasi
ulang periode kelima sampai seterusnya minimal penilaian
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

47

pencapaian kompetensinya 5 (lima) pada kriteria unjuk kerja skema


kompetensi.
g.

Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta


tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring.
Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang
Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan
asesmen dilakukan.
h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang
Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 untuk ditindaklanjuti
dalam proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga)
koordinator Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke
Kepala Bidang Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan
sertifikasi yang diujikan. Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja
setelah berkas penilaian asesmen dan rekomendasi asesor diterima.
i. Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya
sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat
sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang
Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak
kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7
(tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik
untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun
bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat
mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja
setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila
dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan
pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten
dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya
permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian
Medik yang ditetapkan
C. PERLUASAN, PENGURANGAN PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN
SERTIFIKASI
C.1

PERLUASAN SERTIFIKASI
a.
Pemohon dapat mengajukan permohonan sertifikasi perluasan
dengan ketentuan minimal paling sedikit dalam jangka 1 (satu)
tahun setelah sertifikat terakhir dikeluarkan oleh LSP Bidang
Keteknisian Medik dan pengajuan perluasan dapat dilakukan
bersamaan dengan pengajuan sertifikasi ulang
b.
Pengajuan perluasan skema sertifikasi tahapannya sesuai
dengan proses sertifikasi awal
c.
Permohonan perluasan sertifikasi harus melampirkan logbook
ruang lingkup perluasan sertifikasi yang diajukan
d.
Pembiayaan perluasan skema sertifikasi dibebankan diluar
sertifikasi ulang apabila pengajuan permohonannya bersamaan.

C. 2

PENGURANGAN, PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN SERTIFIKASI


a.
Tenaga Kesehatan yang telah disertifikasi dapat dikenakan
pengurangan dan pencabutan sertifikasi apabila :
1.
Dari hasil surveilan menunjukkan bahwa kesesuaian
kompetensi terhadap skema kompetensi yang diacu tidak
dapat dipertahankan dan ketidaksesuaian yang terjadi
tidak dapat diatasi dalam jangka waktu yang ditentukan.
2.
Atas keinginan sendiri secara tertulis

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

48

b.

Apabila tidak ada perbaikan yang dipenuhi selama 3 (tiga) bulan


dari ditemukannya dan atau dilaporkannya ketidaksesuaian
kompetensi
dengan
sertifikasi
kompetensi
yang
telah
diperolehnya maka Kepala Bidang Keteknisian Medik dapat
menetapkan pembekuan sertifikat, dan apabila hasil dari
keputusan tidak termasuk dalam moral hazard dan ada
perbaikan dengan melampirkan bukti minimal 3 (tiga) bulan dari
dibekukannya sertifikat tersebut, dapat diusulkan kembali
dengan hasil penilaian sesuai sertifikat sebelumnya tetap
ataupun berkurang sertifikasinya sesuai dengan penilaian
asesmen dan apabila hasil keputusan terkandung moral hazard
yang bersangkutan ditetapkan pencabutan sertifikasi dan tidak
dapat mengusulkan kembali dengan ruang lingkup sertifikasi
tersebut dan yang bersangkutan tidak boleh menggunakan
semua acuan berkenaan dengan status sertifikasi.

7. MASA BERLAKU DAN PEMANTAUAN SERTIFIKASI TENAGA KESEHATAN


Periode (masa berlaku) sertifikat Tenaga Kesehatan adalah 3 (tiga) tahun.
Setelah periode tersebut, Tenaga Kesehatan diharuskan melakukan sertifikasi
ulang kepada LSP Bidang Keteknisian Medik. Monitoring bertujuan untuk
mengawasi dan memastikan bahwa pelaksanaan uji kompetensi telah
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh LSP Bidang
Keteknisian Medik. Monitoring terhadap Tenaga Kesehatan dilakukan setiap
setahun sekali tenaga kesehatan melaporkan kegiatan sesuai dengan ruang
lingkup sertifikasi yang dilaporkan ke LSP Bidang Keteknisian Medik.

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

49

KODE UNIT

: BKM01/GIZI-1.7/2009/Rev-001

JUDUL UNIT

: Melakukan Penetapan Diagnosis Gizi

DESKRIPSI UNIT

: Tenaga gizi yang mampu menetapkan diagnosis gizi yang


terdiri dari Melakukan identifikasi masalah (Prolem) gizi,
penyebab masalah gizi (Etiology), tanda dan gejala (sign &
symptom) pada kasus sederhana tanpa komplikasi

Elemen Kompetensi
1. Menentukan
masalah (problem)
2. Menentukan
penyebab masalah
gizi (etiology)
3. Menentukan tanda
dan gejala (sign &
symptom)
4. Melakukan
pendokumentasian
diagnosis gizi

Kriteria Unjuk Kerja

Metode Penilaian

1.1. Identifikasi masalah gizi


Uji Tulis
1.2. Menetapkan kode diagnosis gizi
2.1. Identifikasi penyebab masalah
Uji Tulis
gizi
2.2. Menetapkan penyebab masalah
gizi (etiology)
3.1. Identifikasi tanda dan gejala dari Uji Tulis
masalah gizi yang telah
ditetapkan
3.2. Menetapkan tanda dan gejala
4.1. Melakukan penlisan dengan pola Uji Tulis
PES
4.2. Melakukan pendokumentasian
diagnosis gizi

BATASAN VARIABEL
1. KONTEKSVARIABEL
Unit ini berlaku untuk melakukan penetapan diagnosis gizi
2. PERALATAN & PERLENGKAPAN :
Daftar terminologi diagnosis gizi, alat tulis, formulir asuhan gizi
3. PERATURAN YANG DIPERLUKAN :
UU Tenaga kesehatan no 36 tahun 2014
Permenkes no 26 tahun 2013 mengenai pekerjaan dan praktek tenaga gizi
Kebijakan Asuhan Gizi
PANDUAN PENILAIAN
1. PROSEDUR PENILAIAN :
Unit ini dapat dinilai pada lingkungan tempat bekerja dengan metode yang
sesuai dengan uji tulis dan praktek , Penilaian kompetensi terdiri dari penilaian
uji tulis 40% dan uji praktek 60%. Uji tulis berupa pilihan ganda dan atau
essay sedangkan uji praktek menggunakan acuan kriteria unjuk kerja dari
elemen kompetensi dengan menggunakan metode tertentu. Standar penilaian
kesesuaian kompetensi minimal mencapai nilai 70 dari uji tulis dan uji
praktek.
2. PERSYARATAN KOMPETENSI :
Pendidikan minimal Diploma III Gizi
Pengalaman kerja monimal nol tahun + 3 bulan magang
Memiliki pelatihan penetapan diagnosis gizi
Sehat jasmani
3. PENGETAHUAN & KETRAMPILAN YANG DIPERLUKAN
Penetapkan masalah (Prolem) gizi, penyebab masalah gizi (Etiology), tanda
dan gejala (sign & symptom) pada kasus sederhana tanpa komplikasi
Penulisan diagnosis gizi
Pendokumentasian diagnosis gizi
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

50

4. SIKAP KERJA YANG DIPERLUKAN


Menjalankan IPSG (International Patient Safety Goal)
Menjalankan 5R ( Resik, Rajin, Rawat, Ringkas & Rapi)
5. ASPEK KRITIS
Melakukan penetapan masalah (Prolem) gizi, penyebab masalah gizi
(Etiology), tanda dan gejala (sign & symptom) pada kasus sederhana tanpa
komplikasi
Melakukan pendokumentasian diagnosis gizi
6. TAHAPAN SERTIFIKASI
A. SERTIFIKASI AWAL
a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ke LSP Bidang
Keteknisian Medik dengan mengisi secara lengkap dan benar formulir
permohonan sertifikasi kompetensi,formulir skema sertifikasi, formulir
persetujuan asesmen, formulir penilaian mandiri serta syarat dan
ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang telah dipahami dan
ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan wajib melampirkan:
fotocopy ijazah, fotocopy KTP, logbook ruang lingkup kompetensi yang
diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, Foto 4x6 sebanyak 2
lembar berlatar belakang berwarna merah, sertifikat pelatihan dengan
ruang lingkup kompetensi yang diajukan, surat keterangan bekerja bagi
yang sudah bekerja dan bukti pembayaran permohonan sertifikasi.
Pemohon akan diberikan informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang
Keteknisian Medik ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi
b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen
permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk,
apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan
dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator
Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik
ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi
menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang
ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi
serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6
(enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen
pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan
Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon
dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan
permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon
dikembalikan dan lengkap.
Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut
didalam prosedur ketidakberpihakkan.
c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan
kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal
asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf
administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi,
dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b
dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas)
hari kerja dari dikeluarkannya jadwal
d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf
administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan
diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas
diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan
diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

51

e.

f.

1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga)
hari kerja.
Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan
diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7
(tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan.
Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan
dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi
sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung
20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai
dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan
menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan
lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan
dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan
menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu :
1.
Penilaian 1
Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk
mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya
tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri
2.
Penilaian 2
Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan
atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang
sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan
kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang
diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan
pekerjaan tersebut dengan baik
3.
Penilaian 3
Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan
informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini,
seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa
yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik
4.
Penilaian 4
Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami
informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana
semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang
sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa
menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa
yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala
permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan
tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang
pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang
lain
5.
Penilaian 5
Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat
analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja
secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami
tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada
orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya
tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan
ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang
muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

52

memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari


pekerjaannya tersebut kepada orang lain
Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar
dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan
untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi
jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100.
Standar pencapaian pada asesmen awal minimal penilaian
kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja skema
kompetensi
g. Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta
tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring.
Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang
Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan
asesmen dilakukan.
h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang
Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 paling lambat 20 (dua
puluh) hari kerja dari pelaksanaan asesmen untuk ditindaklanjuti dalam
proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga) koordinator
Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke Kepala Bidang
Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan sertifikasi yang diujikan.
Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja setelah berkas penilaian
asesmen dan rekomendasi asesor diterima.
i. Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya
sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat
sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang
Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak
kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7
(tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik
untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun
bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat
mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja
setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila
dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan
pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten
dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya
permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian
Medik yang ditetapkan
B. SERTIFIKASI ULANG
a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ulang ke LSP Bidang
Keteknisian Medik paling lambat minimal 90 (sembilan puluh) hari kerja
sebelum masa sertifikat kompetensi habis dengan mengisi secara
lengkap dan benar formulir permohonan sertifikasi kompetensi, formulir
skema sertifikasi, formulir persetujuan asesmen, formulir penilaian
mandiri serta syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang
telah dipahami dan ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan
wajib melampirkan: sertifikat kompetensi lama, logbook ruang lingkup
kompetensi yang diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, bukti
pengiriman logbook setiap 1 (satu) tahun sekali yang dikirimkan ke LSP
Bidang Keteknisian Medik selama sertifikat kompetensi berlaku dan
bukti pembayaran permohonan sertifikasi. Pemohon akan diberikan
informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik
ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi
b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen
permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk,
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

53

apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan


dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator
Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik
ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi
menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang
ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi
serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6
(enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen
pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan
Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon
dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan
permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon
dikembalikan dan lengkap.
Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut
didalam prosedur ketidakberpihakkan.
c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan
kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal
asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf
administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi,
dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b
dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas)
hari kerja dari dikeluarkannya jadwal
d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf
administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan
diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas
diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan
diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi
1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga)
hari kerja.
e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan
diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7
(tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan.
f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan
dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi
sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung
20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai
dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan
menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan
lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan
dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan
menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu :
1.
Penilaian 1
Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk
mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya
tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri
2.
Penilaian 2
Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan
atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang
sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan
kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang
diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan
pekerjaan tersebut dengan baik

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

54

3.

4.

5.

Penilaian 3
Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan
informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini,
seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa
yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik
Penilaian 4
Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami
informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana
semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang
sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa
menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa
yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala
permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan
tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang
pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang
lain
Penilaian 5
Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat
analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja
secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami
tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada
orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya
tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan
ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang
muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa
memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari
pekerjaannya tersebut kepada orang lain
Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar
dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan
untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi
jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100.
Standar pencapaian pada asesmen ulang periode kedua minimal
penilaian kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja
skema kompetensi, sertifikasi ulang periode ketiga - keempat
minimal penilaian pencapaian kompetensinya 4 (empat) pada
kriteria unjuk kerja skema kompetensi dan sedangkan sertifikasi
ulang periode kelima sampai seterusnya minimal penilaian
pencapaian kompetensinya 5 (lima) pada kriteria unjuk kerja skema
kompetensi.

g.

Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta


tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring.
Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang
Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan
asesmen dilakukan.
h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang
Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 untuk ditindaklanjuti
dalam proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga)
koordinator Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke
Kepala Bidang Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan
sertifikasi yang diujikan. Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja
setelah berkas penilaian asesmen dan rekomendasi asesor diterima.
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

55

i.

Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya


sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat
sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang
Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak
kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7
(tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik
untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun
bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat
mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja
setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila
dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan
pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten
dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya
permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian
Medik yang ditetapkan

C. PERLUASAN, PENGURANGAN PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN


SERTIFIKASI
C.1

PERLUASAN SERTIFIKASI
a.
Pemohon dapat mengajukan permohonan sertifikasi perluasan
dengan ketentuan minimal paling sedikit dalam jangka 1 (satu)
tahun setelah sertifikat terakhir dikeluarkan oleh LSP Bidang
Keteknisian Medik dan pengajuan perluasan dapat dilakukan
bersamaan dengan pengajuan sertifikasi ulang
b.
Pengajuan perluasan skema sertifikasi tahapannya sesuai
dengan proses sertifikasi awal
c.
Permohonan perluasan sertifikasi harus melampirkan logbook
ruang lingkup perluasan sertifikasi yang diajukan
d.
Pembiayaan perluasan skema sertifikasi dibebankan diluar
sertifikasi ulang apabila pengajuan permohonannya bersamaan.

C. 2

PENGURANGAN, PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN SERTIFIKASI


a.
Tenaga Kesehatan yang telah disertifikasi dapat dikenakan
pengurangan dan pencabutan sertifikasi apabila :
1.
Dari hasil surveilan menunjukkan bahwa kesesuaian
kompetensi terhadap skema kompetensi yang diacu tidak
dapat dipertahankan dan ketidaksesuaian yang terjadi
tidak dapat diatasi dalam jangka waktu yang ditentukan.
2.
Atas keinginan sendiri secara tertulis
b.
Apabila tidak ada perbaikan yang dipenuhi selama 3 (tiga) bulan
dari ditemukannya dan atau dilaporkannya ketidaksesuaian
kompetensi
dengan
sertifikasi
kompetensi
yang
telah
diperolehnya maka Kepala Bidang Keteknisian Medik dapat
menetapkan pembekuan sertifikat, dan apabila hasil dari
keputusan tidak termasuk dalam moral hazard dan ada
perbaikan dengan melampirkan bukti minimal 3 (tiga) bulan dari
dibekukannya sertifikat tersebut, dapat diusulkan kembali
dengan hasil penilaian sesuai sertifikat sebelumnya tetap
ataupun berkurang sertifikasinya sesuai dengan penilaian
asesmen dan apabila hasil keputusan terkandung moral hazard
yang bersangkutan ditetapkan pencabutan sertifikasi dan tidak
dapat mengusulkan kembali dengan ruang lingkup sertifikasi

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

56

tersebut dan yang bersangkutan tidak boleh menggunakan


semua acuan berkenaan dengan status sertifikasi.
7. MASA BERLAKU DAN PEMANTAUAN SERTIFIKASI TENAGA KESEHATAN
Periode (masa berlaku) sertifikat Tenaga Kesehatan adalah 3 (tiga) tahun.
Setelah periode tersebut, Tenaga Kesehatan diharuskan melakukan sertifikasi
ulang kepada LSP Bidang Keteknisian Medik. Monitoring bertujuan untuk
mengawasi dan memastikan bahwa pelaksanaan uji kompetensi telah
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh LSP Bidang
Keteknisian Medik. Monitoring terhadap Tenaga Kesehatan dilakukan setiap
setahun sekali tenaga kesehatan melaporkan kegiatan sesuai dengan ruang
lingkup sertifikasi yang dilaporkan ke LSP Bidang Keteknisian Medik.

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

57

KODE UNIT

: BKM01/GIZI-1.8/2009/Rev-001

JUDUL UNIT

: Melakukan Dokumentasi Asuhan Gizi

DESKRIPSI UNIT

: Unit kompetensi ini berkaitan dengan kemampuan ahli gizi


dalam mencatat dan melaporkan asuhan gizi pada klien dan
kelompok sasaran yang meliputi pengetahuan, ketrampilan
dan sikap Ahli Gizi dalam melakukan kegiatan tsb.
Metode
Penilaian

Elemen Kompetensi

Kriteria Unjuk Kerja

1. Menyiapkan alat /
format dan sarana lain
untuk dokumentasi
rencana asuhan gizi
masyarakat
2. Melakukan dokumentasi
rencana asuhan gizi
masyarakat

1.1.Alatdan format dokumentasi


diidentifikasi
1.2.Kelengkapan sarana lain diidentifikasi

Observasi
simulasi

2.1.Form dokumentasi rencana asuhan


gizi disiapkan
2.2.Dokumentasi rencana asuhan gizi
dilakukan sesuai SOAP/ADIME
3.1. Dokumentasi pemantauan kemajuan
asuhan gizi dilakukan dengan
menggunakan format standar

Observasi
simulasi
Pertanyaan
tertulis
Observasi
simulasi
Pertanyaan
tertulis

3. Mendokumentasikan
pemantauan kemajuan
asuhan gizi

BATASAN VARIABLE
1. KONTEKS VARIABLE
Unit kompetensi ini berlaku pada kondisi ahli gizi harus mencatat rencana
asuhan gizi yang telah dibuat sebagai bukti tanggung jawab dan tanggung
gugat.Kompetensi ini meliputi tahap kegiatan persiapan dokumentasi rencana
Asuhan Gizi masyarakat
2. PERRALATAN DAN PERLENGKAPAN
Formulir pencatatan kegiatan asuhan gizi
Dokumen medik pasien
Catatan hasil asuhan gizi
3. PERATURAN YANG DIPERLUKAN :
UU Tenaga kesehatan no 36 tahun 2014
Permenkes no 26 tahun 2013 mengenai pekerjaan dan praktek tenaga gizi
Kebijakan Asuhan Gizi
PANDUAN PENILAIAN
1. PROSEDUR PENILAIAN
Unit ini dapat dinilai pada lingkungan tempat bekerja dengan metode yang
sesuai dengan uji tulis dan praktek , Penilaian kompetensi terdiri dari penilaian
uji tulis 40% dan uji praktek 60%. Uji tulis berupa pilihan ganda dan atau
essay sedangkan uji praktek menggunakan acuan kriteria unjuk kerja dari
elemen kompetensi dengan menggunakan metode tertentu. Standar penilaian
kesesuaian kompetensi minimal mencapai nilai 70 dari uji tulis dan uji
praktek.
2. PERSYARATAN KOMPETENSI
Pendidikan minimal DIII gizi
Telah mengikuti pelatihan asuhan gizi
Pengalaman kerja minimal nol tahun atau magang 3 bulan dibidangnya
Sehat jasmani
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

58

3. PENGETAHUAN YANG DIBUTUHKAN UNTUK MENGUASAI KOMPETENSI


Peralatan/instrument dokumentasihasilasuhangizi
konsepdokumentasiasuhangizi
konsep proses asuhangizi
4. KETRAMPILAN YANG DIBUTUHKAN UNTUK MENGUASAI KOMPETENSI
Menyiapkan alat dokumentasi hasil asuhan gizi
Menulis dokumentasi hasil asuhan gizi
Interpretasi hasil asuhan gizi
5. ASPEK KRITIS KOMPETENSI
Ketepatan mengisi format dokumentasi hasil AsuhanGizi
Ketepatan menginterpretasikan hasil asuhangizi
6. TAHAPAN SERTIFIKASI
A. SERTIFIKASI AWAL
a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ke LSP Bidang
Keteknisian Medik dengan mengisi secara lengkap dan benar formulir
permohonan sertifikasi kompetensi,formulir skema sertifikasi, formulir
persetujuan asesmen, formulir penilaian mandiri serta syarat dan
ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang telah dipahami dan
ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan wajib melampirkan:
fotocopy ijazah, fotocopy KTP, logbook ruang lingkup kompetensi yang
diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, Foto 4x6 sebanyak 2
lembar berlatar belakang berwarna merah, sertifikat pelatihan dengan
ruang lingkup kompetensi yang diajukan, surat keterangan bekerja bagi
yang sudah bekerja dan bukti pembayaran permohonan sertifikasi.
Pemohon akan diberikan informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang
Keteknisian Medik ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi
b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen
permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk,
apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan
dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator
Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik
ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi
menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang
ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi
serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6
(enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen
pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan
Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon
dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan
permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon
dikembalikan dan lengkap.
Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut
didalam prosedur ketidakberpihakkan.
c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan
kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal
asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf
administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi,
dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b
dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas)
hari kerja dari dikeluarkannya jadwal
d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf
administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

59

e.

f.

diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas


diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan
diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi
1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga)
hari kerja.
Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan
diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7
(tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan.
Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan
dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi
sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung
20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai
dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan
menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan
lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan
dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan
menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu :
1.
Penilaian 1
Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk
mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya
tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri
2.
Penilaian 2
Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan
atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang
sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan
kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang
diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan
pekerjaan tersebut dengan baik
3.
Penilaian 3
Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan
informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini,
seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa
yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik
4.
Penilaian 4
Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami
informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana
semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang
sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa
menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa
yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala
permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan
tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang
pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang
lain
5.
Penilaian 5
Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat
analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja
secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami
tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada
orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya
tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

60

ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang


muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa
memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari
pekerjaannya tersebut kepada orang lain
Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar
dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan
untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi
jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100.
Standar pencapaian pada asesmen awal minimal penilaian
kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja skema
kompetensi
g. Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta
tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring.
Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang
Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan
asesmen dilakukan.
h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang
Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 paling lambat 20 (dua
puluh) hari kerja dari pelaksanaan asesmen untuk ditindaklanjuti dalam
proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga) koordinator
Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke Kepala Bidang
Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan sertifikasi yang diujikan.
Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja setelah berkas penilaian
asesmen dan rekomendasi asesor diterima.
i. Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya
sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat
sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang
Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak
kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7
(tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik
untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun
bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat
mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja
setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila
dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan
pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten
dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya
permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian
Medik yang ditetapkan
B. SERTIFIKASI ULANG
a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ulang ke LSP Bidang
Keteknisian Medik paling lambat minimal 90 (sembilan puluh) hari kerja
sebelum masa sertifikat kompetensi habis dengan mengisi secara
lengkap dan benar formulir permohonan sertifikasi kompetensi, formulir
skema sertifikasi, formulir persetujuan asesmen, formulir penilaian
mandiri serta syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang
telah dipahami dan ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan
wajib melampirkan: sertifikat kompetensi lama, logbook ruang lingkup
kompetensi yang diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, bukti
pengiriman logbook setiap 1 (satu) tahun sekali yang dikirimkan ke LSP
Bidang Keteknisian Medik selama sertifikat kompetensi berlaku dan
bukti pembayaran permohonan sertifikasi. Pemohon akan diberikan
informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik
ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

61

b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen


permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk,
apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan
dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator
Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik
ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi
menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang
ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi
serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6
(enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen
pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan
Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon
dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan
permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon
dikembalikan dan lengkap.
Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut
didalam prosedur ketidakberpihakkan.
c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan
kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal
asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf
administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi,
dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b
dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas)
hari kerja dari dikeluarkannya jadwal
d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf
administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan
diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas
diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan
diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi
1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga)
hari kerja.
e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan
diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7
(tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan.
f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan
dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi
sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung
20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai
dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan
menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan
lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan
dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan
menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu :
1.
Penilaian 1
Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk
mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya
tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri
2.
Penilaian 2
Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan
atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang
sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan
kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang
diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan
pekerjaan tersebut dengan baik
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

62

3.

4.

5.

Penilaian 3
Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan
informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini,
seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa
yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik
Penilaian 4
Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami
informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana
semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang
sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa
menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa
yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala
permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan
tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang
pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang
lain
Penilaian 5
Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat
analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja
secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami
tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada
orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya
tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan
ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang
muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa
memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari
pekerjaannya tersebut kepada orang lain
Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar
dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan
untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi
jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100.
Standar pencapaian pada asesmen ulang periode kedua minimal
penilaian kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja
skema kompetensi, sertifikasi ulang periode ketiga - keempat
minimal penilaian pencapaian kompetensinya 4 (empat) pada
kriteria unjuk kerja skema kompetensi dan sedangkan sertifikasi
ulang periode kelima sampai seterusnya minimal penilaian
pencapaian kompetensinya 5 (lima) pada kriteria unjuk kerja skema
kompetensi.

g.

Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta


tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring.
Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang
Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan
asesmen dilakukan.
h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang
Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 untuk ditindaklanjuti
dalam proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga)
koordinator Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke
Kepala Bidang Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan
sertifikasi yang diujikan. Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja
setelah berkas penilaian asesmen dan rekomendasi asesor diterima.
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

63

i.

Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya


sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat
sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang
Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak
kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7
(tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik
untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun
bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat
mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja
setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila
dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan
pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten
dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya
permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian
Medik yang ditetapkan

C. PERLUASAN, PENGURANGAN PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN


SERTIFIKASI
C.1

PERLUASAN SERTIFIKASI
a.
Pemohon dapat mengajukan permohonan sertifikasi perluasan
dengan ketentuan minimal paling sedikit dalam jangka 1 (satu)
tahun setelah sertifikat terakhir dikeluarkan oleh LSP Bidang
Keteknisian Medik dan pengajuan perluasan dapat dilakukan
bersamaan dengan pengajuan sertifikasi ulang
b.
Pengajuan perluasan skema sertifikasi tahapannya sesuai
dengan proses sertifikasi awal
c.
Permohonan perluasan sertifikasi harus melampirkan logbook
ruang lingkup perluasan sertifikasi yang diajukan
d.
Pembiayaan perluasan skema sertifikasi dibebankan diluar
sertifikasi ulang apabila pengajuan permohonannya bersamaan.

C. 2

PENGURANGAN, PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN SERTIFIKASI


a.
Tenaga Kesehatan yang telah disertifikasi dapat dikenakan
pengurangan dan pencabutan sertifikasi apabila :
1.
Dari hasil surveilan menunjukkan bahwa kesesuaian
kompetensi terhadap skema kompetensi yang diacu tidak
dapat dipertahankan dan ketidaksesuaian yang terjadi
tidak dapat diatasi dalam jangka waktu yang ditentukan.
2.
Atas keinginan sendiri secara tertulis
b.
Apabila tidak ada perbaikan yang dipenuhi selama 3 (tiga) bulan
dari ditemukannya dan atau dilaporkannya ketidaksesuaian
kompetensi
dengan
sertifikasi
kompetensi
yang
telah
diperolehnya maka Kepala Bidang Keteknisian Medik dapat
menetapkan pembekuan sertifikat, dan apabila hasil dari
keputusan tidak termasuk dalam moral hazard dan ada
perbaikan dengan melampirkan bukti minimal 3 (tiga) bulan dari
dibekukannya sertifikat tersebut, dapat diusulkan kembali
dengan hasil penilaian sesuai sertifikat sebelumnya tetap
ataupun berkurang sertifikasinya sesuai dengan penilaian
asesmen dan apabila hasil keputusan terkandung moral hazard
yang bersangkutan ditetapkan pencabutan sertifikasi dan tidak
dapat mengusulkan kembali dengan ruang lingkup sertifikasi

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

64

tersebut dan yang bersangkutan tidak boleh menggunakan


semua acuan berkenaan dengan status sertifikasi.
7. MASA BERLAKU DAN PEMANTAUAN SERTIFIKASI TENAGA KESEHATAN
Periode (masa berlaku) sertifikat Tenaga Kesehatan adalah 3 (tiga) tahun.
Setelah periode tersebut, Tenaga Kesehatan diharuskan melakukan sertifikasi
ulang kepada LSP Bidang Keteknisian Medik. Monitoring bertujuan untuk
mengawasi dan memastikan bahwa pelaksanaan uji kompetensi telah
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh LSP Bidang
Keteknisian Medik. Monitoring terhadap Tenaga Kesehatan dilakukan setiap
setahun sekali tenaga kesehatan melaporkan kegiatan sesuai dengan ruang
lingkup sertifikasi yang dilaporkan ke LSP Bidang Keteknisian Medik.

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

65

KODE UNIT

: BKM01/GIZI-1.9/2009/Rev-001

JUDUL UNIT

: Melakukan Komunikasi Interpersonal

DESKRIPSI UNIT

: Unit kompetensi ini menunjukkan kemampuan komunikasi


interpersonal antara ahli gizi dengan klien/pasien, keluarga
serta team kesehatan lainnya. Kemampuan komunikasi ini
merupakan dasar dalam melakukan tindakan tindakan
pelayanan gizi terhadap klien/pasien, meliputi pengetahuan
dan ketrampilan dietisien.

Elemen Kompetensi
1. Melakukan
persiapan pada klien
dengan
mengidentifikasi
klien & keluarga
2. Melakukankomunika
si interpersonal
denganklien

3. Melakukan
penutupan
komunikasi dengan
Klien

Kriteria Unjuk Kerja

Metode Penilaian

1.1.Ucapan Salam disampaikan


1.2.Identitas provider disampaikan
1.3. Identitas pasien dan keluarga
ditanyakan

Observasi simulasi
Role play

2.1. tujuan interaksi dijelaskan


2.2. Selama berkomunikasi digunakan
bahasa yang jelas, sopan dan
sistematis
serta
menjaga
kenyamanan klien
2.3. Klien atau keluarga pasien diberi
kesempatan bertanya
2.4. Rahasia klien dijaga dan dihargai
2.5. Kemampuan provider mendengar
aktif,
sabar,
empati,
penuh
perhatian diperlihatkan
2.6. Hasil komunikasi disimpulkan
3.1. Hasil komunikasi dirumuskan dan
divalidasi
3.2. Hasil komunikasi disampaikan
kepada pasien
3.3. Salam perpisahan disampaikan
3.4. Hasil komunikasi didokumentasikan

Observasi simulai
Role play
Petanyaan tertulis

Observasi simulai
Role play

BATASAN VARIABEL
1. KONTEKS VARIABEL
Unit ini berlaku untuk melakukan komunikasi interpersonal
2. PERALATAN & PERLENGKAPAN :
Pedoman komunikasi interpersonal, formulir check list
3. PERATURAN YANG DIPERLUKAN :
1. UU Tenaga kesehatan no 36 tahun 2014
2. Permenkes no 26 tahun 2013 mengenai pekerjaan dan praktek tenaga gizi
3. Kebijakan Asuhan Gizi
PANDUAN PENILAIAN
1. PROSEDUR PENILAIAN :
Unit ini dapat dinilai pada lingkungan tempat bekerja dengan metode yang
sesuai dengan uji tulis dan praktek , Penilaian kompetensi terdiri dari penilaian
uji tulis 40% dan uji praktek 60%. Uji tulis berupa pilihan ganda dan atau
essay sedangkan uji praktek menggunakan acuan kriteria unjuk kerja dari
elemen kompetensi dengan menggunakan metode tertentu. Standar penilaian
kesesuaian kompetensi minimal mencapai nilai 70 dari uji tulis dan uji
praktek.

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

66

2. PERSYARATAN KOMPETENSI :
Pendidikan minimal Diploma III Gizi
Pengalaman kerja monimal nol tahun + 3 bulan magang
Telah menikuti perlatihan komunikasi interpersonal
Sehat jasmani
3. PENGETAHUAN & KETRAMPILAN YANG DIPERLUKAN
Sudah mengetahui konsep dasar PAGT
Sudah mengetahui dasar dasar komunikasi
Sudah mengetahui dasar dasar ilmu perilaku dalam praktek kesehatan
Sudah mengetahui dan melaksanakan komunikasi interpersonal
Sudah mengetahui dan melaksanakan edukasi dan konseling gizi individu
4. SIKAP KERJA YANG DIPERLUKAN
Menjalankan IPSG (International Patient Safety Goal)
Menjalankan 5R ( Resik, Rajin, Rawat, Ringkas & Rapi)
5. ASPEK KRITIS
Menetapkan tujuan komunikasi
Membangun kepercayaan klien
Melakukan komunikasi efektif
6. TAHAPAN SERTIFIKASI
A. SERTIFIKASI AWAL
a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ke LSP Bidang
Keteknisian Medik dengan mengisi secara lengkap dan benar formulir
permohonan sertifikasi kompetensi,formulir skema sertifikasi, formulir
persetujuan asesmen, formulir penilaian mandiri serta syarat dan
ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang telah dipahami dan
ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan wajib melampirkan:
fotocopy ijazah, fotocopy KTP, logbook ruang lingkup kompetensi yang
diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, Foto 4x6 sebanyak 2
lembar berlatar belakang berwarna merah, sertifikat pelatihan dengan
ruang lingkup kompetensi yang diajukan, surat keterangan bekerja bagi
yang sudah bekerja dan bukti pembayaran permohonan sertifikasi.
Pemohon akan diberikan informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang
Keteknisian Medik ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi
b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen
permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk,
apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan
dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator
Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik
ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi
menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang
ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi
serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6
(enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen
pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan
Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon
dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan
permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon
dikembalikan dan lengkap.
Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut
didalam prosedur ketidakberpihakkan.
c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan
kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

67

asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf


administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi,
dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b
dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas)
hari kerja dari dikeluarkannya jadwal
d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf
administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan
diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas
diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan
diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi
1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga)
hari kerja.
e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan
diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7
(tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan.
f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan
dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi
sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung
20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai
dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan
menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan
lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan
dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan
menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu :
1.
Penilaian 1
Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk
mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya
tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri
2.
Penilaian 2
Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan
atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang
sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan
kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang
diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan
pekerjaan tersebut dengan baik
3.
Penilaian 3
Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan
informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini,
seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa
yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik
4.
Penilaian 4
Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami
informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana
semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang
sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa
menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa
yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala
permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan
tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang
pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang
lain
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

68

5.

Penilaian 5
Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat
analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja
secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami
tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada
orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya
tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan
ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang
muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa
memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari
pekerjaannya tersebut kepada orang lain
Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar
dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan
untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi
jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100.
Standar pencapaian pada asesmen awal minimal penilaian
kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja skema
kompetensi
g. Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta
tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring.
Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang
Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan
asesmen dilakukan.
h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang
Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 paling lambat 20 (dua
puluh) hari kerja dari pelaksanaan asesmen untuk ditindaklanjuti dalam
proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga) koordinator
Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke Kepala Bidang
Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan sertifikasi yang diujikan.
Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja setelah berkas penilaian
asesmen dan rekomendasi asesor diterima.
i. Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya
sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat
sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang
Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak
kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7
(tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik
untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun
bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat
mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja
setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila
dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan
pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten
dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya
permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian
Medik yang ditetapkan
B. SERTIFIKASI ULANG
a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ulang ke LSP Bidang
Keteknisian Medik paling lambat minimal 90 (sembilan puluh) hari kerja
sebelum masa sertifikat kompetensi habis dengan mengisi secara
lengkap dan benar formulir permohonan sertifikasi kompetensi, formulir
skema sertifikasi, formulir persetujuan asesmen, formulir penilaian
mandiri serta syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang
telah dipahami dan ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

69

wajib melampirkan: sertifikat kompetensi lama, logbook ruang lingkup


kompetensi yang diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, bukti
pengiriman logbook setiap 1 (satu) tahun sekali yang dikirimkan ke LSP
Bidang Keteknisian Medik selama sertifikat kompetensi berlaku dan
bukti pembayaran permohonan sertifikasi. Pemohon akan diberikan
informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik
ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi
b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen
permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk,
apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan
dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator
Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik
ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi
menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang
ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi
serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6
(enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen
pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan
Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon
dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan
permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon
dikembalikan dan lengkap.
Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut
didalam prosedur ketidakberpihakkan.
c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan
kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal
asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf
administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi,
dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b
dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas)
hari kerja dari dikeluarkannya jadwal
d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf
administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan
diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas
diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan
diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi
1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga)
hari kerja.
e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan
diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7
(tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan.
f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan
dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi
sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung
20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai
dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan
menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan
lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan
dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan
menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu :
1.
Penilaian 1
Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk
mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya
tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

70

2.

3.

4.

5.

g.

Penilaian 2
Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan
atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang
sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan
kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang
diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan
pekerjaan tersebut dengan baik
Penilaian 3
Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan
informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini,
seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa
yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik
Penilaian 4
Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami
informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana
semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang
sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa
menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa
yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala
permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan
tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang
pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang
lain
Penilaian 5
Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat
analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja
secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami
tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada
orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya
tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan
ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang
muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa
memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari
pekerjaannya tersebut kepada orang lain
Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar
dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan
untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi
jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100.
Standar pencapaian pada asesmen ulang periode kedua minimal
penilaian kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja
skema kompetensi, sertifikasi ulang periode ketiga - keempat
minimal penilaian pencapaian kompetensinya 4 (empat) pada
kriteria unjuk kerja skema kompetensi dan sedangkan sertifikasi
ulang periode kelima sampai seterusnya minimal penilaian
pencapaian kompetensinya 5 (lima) pada kriteria unjuk kerja skema
kompetensi.

Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta


tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring.
Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang
Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan
asesmen dilakukan.

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

71

h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang


Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 untuk ditindaklanjuti
dalam proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga)
koordinator Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke
Kepala Bidang Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan
sertifikasi yang diujikan. Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja
setelah berkas penilaian asesmen dan rekomendasi asesor diterima.
i. Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya
sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat
sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang
Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak
kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7
(tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik
untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun
bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat
mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja
setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila
dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan
pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten
dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya
permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian
Medik yang ditetapkan

C. PERLUASAN, PENGURANGAN PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN


SERTIFIKASI
C.1

PERLUASAN SERTIFIKASI
a.
Pemohon dapat mengajukan permohonan sertifikasi perluasan
dengan ketentuan minimal paling sedikit dalam jangka 1 (satu)
tahun setelah sertifikat terakhir dikeluarkan oleh LSP Bidang
Keteknisian Medik dan pengajuan perluasan dapat dilakukan
bersamaan dengan pengajuan sertifikasi ulang
b.
Pengajuan perluasan skema sertifikasi tahapannya sesuai
dengan proses sertifikasi awal
c.
Permohonan perluasan sertifikasi harus melampirkan logbook
ruang lingkup perluasan sertifikasi yang diajukan
d.
Pembiayaan perluasan skema sertifikasi dibebankan diluar
sertifikasi ulang apabila pengajuan permohonannya bersamaan.

C. 2

PENGURANGAN, PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN SERTIFIKASI


a.
Tenaga Kesehatan yang telah disertifikasi dapat dikenakan
pengurangan dan pencabutan sertifikasi apabila :
1.
Dari hasil surveilan menunjukkan bahwa kesesuaian
kompetensi terhadap skema kompetensi yang diacu tidak
dapat dipertahankan dan ketidaksesuaian yang terjadi
tidak dapat diatasi dalam jangka waktu yang ditentukan.
2.
Atas keinginan sendiri secara tertulis
b.
Apabila tidak ada perbaikan yang dipenuhi selama 3 (tiga) bulan
dari ditemukannya dan atau dilaporkannya ketidaksesuaian
kompetensi
dengan
sertifikasi
kompetensi
yang
telah
diperolehnya maka Kepala Bidang Keteknisian Medik dapat
menetapkan pembekuan sertifikat, dan apabila hasil dari
keputusan tidak termasuk dalam moral hazard dan ada
perbaikan dengan melampirkan bukti minimal 3 (tiga) bulan dari

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

72

dibekukannya sertifikat tersebut, dapat diusulkan kembali


dengan hasil penilaian sesuai sertifikat sebelumnya tetap
ataupun berkurang sertifikasinya sesuai dengan penilaian
asesmen dan apabila hasil keputusan terkandung moral hazard
yang bersangkutan ditetapkan pencabutan sertifikasi dan tidak
dapat mengusulkan kembali dengan ruang lingkup sertifikasi
tersebut dan yang bersangkutan tidak boleh menggunakan
semua acuan berkenaan dengan status sertifikasi.
7. MASA BERLAKU DAN PEMANTAUAN SERTIFIKASI TENAGA KESEHATAN
Periode (masa berlaku) sertifikat Tenaga Kesehatan adalah 3 (tiga) tahun.
Setelah periode tersebut, Tenaga Kesehatan diharuskan melakukan sertifikasi
ulang kepada LSP Bidang Keteknisian Medik. Monitoring bertujuan untuk
mengawasi dan memastikan bahwa pelaksanaan uji kompetensi telah
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh LSP Bidang
Keteknisian Medik. Monitoring terhadap Tenaga Kesehatan dilakukan setiap
setahun sekali tenaga kesehatan melaporkan kegiatan sesuai dengan ruang
lingkup sertifikasi yang dilaporkan ke LSP Bidang Keteknisian Medik.

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

73

KODE UNIT

: BKM01/GIZI-2.1/2009/Rev-001

JUDUL UNIT

: Melakukan
Pengkajian
Data
(Nutritional
Assesment)
Klien/Pasien Dengan Komplikasi (Dengan Kondisi Kesehatan
Kompleks Misalnya Trauma, Kanker, Gagal Ginjal Dll)

DESKRIPSI UNIT

: Unit kompetensi ini menggambarkan keterampilan dan


pengetahuan dalam melakukan pengkajian data pasien/klien
dengan komplikasi (dengan kondisi kesehatan kompleks,
misalnya trauma, kanker, gagal ginjal dll)

Elemen Kompetensi
1. Menyiapkan data klien
yang diperlukan

2. Mengkaji ada tidaknya


pemasalahan dari data
riwayat gizi
pasien/klien

3. Mengkaji ada tidaknya


permasalahan dari
data antropometri
pasien/klien

4. Mengkaji ada tidaknya


permasalahan dari
data biokimia dan
klinis pasien/klien

5. Menentukan diagnosa
gizi klien/pasien

Kriteria Unjuk Kerja


1.1. Data antropometri dicatat sesuai
pedoman yang berlaku
1.2. Data asupan makanan dicatat
sesuai pedoman yang berlaku
1.3. Data biokimia dicatat sesuai
pedoman yang berlaku
1.4. Data klinis dicatat sesuai pedoman
yang berlaku
2.1. Data riwayat gizi dibandingkan
dengan standar yang telah
ditetapkan (PUGS, AKG,
kebutuhan)
2.2. Tingkat pemenuhan kebutuhan
gizi klien ditentukan dengan tepat
2.3. Permasalahan klien dari data
riwayat gizi diidentifikasi
3.1. Standar antropometri yang benar
digunakan (NCHS, Havard)
3.2. Status gizi klien dinilai dengan
tepat
3.3. Permasalahan gizi klien dari data
antropometri Diidentifikasi
4.1. Standar biokimia klien yang tepat
digunakan
4.2. Permasalahanan yang berkaitan
dengan data biokimia
diidentifikasi sesuai patofisiologi
pasien/klien
4.3. Permasalahanan dari data klinis
diidentifikasi dengan Tepat

Metode Penilaian
Observasi simulasi,

5.1. Hasil pengkajian data riwayat gizi,


antropometri, biokimia dan klinis
didiskusikan dengan teman/tim
sejawat dan dengan pembimbing
5.2. Diagnosa gizi ditetapkan
5.3. Penyebab masalah gizi
diidentifikasi dengan tepat

Observasi simulasi
Pertanyaan tertulis

Observasi simulasi,
Observasi simulasi,
Observasi simulasi,
Observasi simulasi
Pertanyaan tertulis
Observasi simulasi
Pertanyaan tertulis
Observasi simulasi
Pertanyaan tertulis
Observasi simulasi
Pertanyaan tertulis
Observasi simulasi
Pertanyaan tertulis
Observasi simulasi
Pertanyaan tertulis
Observasi simulasi
Pertanyaan tertulis
Observasi simulasi
Pertanyaan tertulis
Observasi simulasi
Pertanyaan tertulis

Observasi simulasi
Pertanyaan tertulis
Observasi simulasi
Pertanyaan tertulis

BATASAN VARIABEL
1. KONTEK VARIABEL :
Unit kompetensi ini berlaku untuk pelayanan gizi secara individu untuk pasien
yang sakit dengan komplikasi (dengan kondisi kesehatan khusus misalnya
gagal ginjal, trauma, kanker dll)
di berbagai unit pelayanan gizi dan
kesehatan.
2. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN

Formulir pengkajian gizi, formulir anamnesa gizi (food recall dan FFQ),
soft ware analisis nilai gizi makanan, alat tulis, kalkulator, food
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

74

model/lembar balik food model, daftar bahan makanan penukar, tabel


komposisi pangan Indonesia
3. PERATURAN YANG DIPERLUKAN
UU Tenaga kesehatan no 36 tahun 2014
Permenkes no 26 tahun 2013 mengenai pekerjaan dan praktek tenaga gizi
Kebijakan Asuhan Gizi
Kebijakan Skrining Gizi
PANDUAN PENILAIAN
1. PROSEDUR PENILAIAN
Penilaian kompetensi terdiri dari penilaian uji tulis 40% dan uji praktek 60%.
Uji tulis berupa pilihan ganda dan atau essay sedangkan uji praktek
menggunakan acuan kriteria unjuk kerja dari elemen kompetensi dengan
menggunakan metode tertentu. Standar penilaian kesesuaian kompetensi
minimal mencapai nilai 70 dari uji tulis dan uji praktek.
2. PERSYARATAN KOMPETENSI
Pendidikan yang dimiliki minimal D3 Gizi
Memiliki sertifikat pelatihan Asuhan gizi terstandar
Masa kerja minimal 1 tahun dalam menangani pasien rawat inap/rawat
jalan
Sehat Jasmani
3. PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN YANG DIPERLUKAN
Metode pengukuran antropometri
Metode pengukuran asupan makanan
Metode penghitungan kebutuhan gizi
Standar anthrometri, biokimia, kebutuhan & kecukupan gizi
Mampu menentukan masalah serta menegakkan dan memformulasikan
Diagnosis gizi dengan benar
Ilmu Patologi penyakit
Ilmu metabolisme zat gizi
Kemampuan menghitung dan menganalisa asupan, kebutuhan gizi dan
status gizi
4. SIKAP KERJA YANG DIPERLUKAN
Menjalankan IPSG (International Patient Safety Goal)
Menjalankan 5R ( Resik, Rajin, Rawat, Ringkas & Rapi)
5. ASPEK KRITIS
Menjelaskan tentang penilaian status gizi
Mempraktekkan tentang pengukuran antropometri dan survey konsumsi
Memahami standar termasuk nilai normal antropometri,biokimia,kilinis
Menghitung asupan dan kebutuhan individu
Menghitung tingkat pemenuhan asupan gizi
Membuat diganosa gizi berdasarkan kajian ABCD dan faktor lain
6. TAHAPAN SERTIFIKASI
A. SERTIFIKASI AWAL
a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ke LSP Bidang
Keteknisian Medik dengan mengisi secara lengkap dan benar formulir
permohonan sertifikasi kompetensi,formulir skema sertifikasi, formulir
persetujuan asesmen, formulir penilaian mandiri serta syarat dan
ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang telah dipahami dan
ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan wajib melampirkan:
fotocopy ijazah, fotocopy KTP, logbook ruang lingkup kompetensi yang
diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, Foto 4x6 sebanyak 2
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

75

lembar berlatar belakang berwarna merah, sertifikat pelatihan dengan


ruang lingkup kompetensi yang diajukan, surat keterangan bekerja bagi
yang sudah bekerja dan bukti pembayaran permohonan sertifikasi.
Pemohon akan diberikan informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang
Keteknisian Medik ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi
b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen
permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk,
apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan
dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator
Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik
ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi
menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang
ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi
serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6
(enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen
pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan
Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon
dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan
permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon
dikembalikan dan lengkap.
Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut
didalam prosedur ketidakberpihakkan.
c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan
kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal
asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf
administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi,
dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b
dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas)
hari kerja dari dikeluarkannya jadwal
d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf
administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan
diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas
diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan
diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi
1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga)
hari kerja.
e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan
diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7
(tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan.
f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan
dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi
sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung
20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai
dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan
menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan
lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan
dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan
menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu :
1.
Penilaian 1
Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk
mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya
tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

76

2.

Penilaian 2
Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan
atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang
sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan
kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang
diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan
pekerjaan tersebut dengan baik
3.
Penilaian 3
Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan
informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini,
seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa
yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik
4.
Penilaian 4
Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami
informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana
semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang
sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa
menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa
yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala
permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan
tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang
pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang
lain
5.
Penilaian 5
Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat
analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja
secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami
tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada
orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya
tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan
ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang
muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa
memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari
pekerjaannya tersebut kepada orang lain
Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar
dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan
untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi
jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100.
Standar pencapaian pada asesmen awal minimal penilaian
kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja skema
kompetensi
g. Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta
tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring.
Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang
Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan
asesmen dilakukan.
h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang
Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 paling lambat 20 (dua
puluh) hari kerja dari pelaksanaan asesmen untuk ditindaklanjuti dalam
proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga) koordinator
Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke Kepala Bidang
Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan sertifikasi yang diujikan.
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

77

i.

Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja setelah berkas penilaian
asesmen dan rekomendasi asesor diterima.
Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya
sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat
sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang
Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak
kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7
(tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik
untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun
bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat
mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja
setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila
dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan
pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten
dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya
permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian
Medik yang ditetapkan

B. SERTIFIKASI ULANG
a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ulang ke LSP Bidang
Keteknisian Medik paling lambat minimal 90 (sembilan puluh) hari kerja
sebelum masa sertifikat kompetensi habis dengan mengisi secara
lengkap dan benar formulir permohonan sertifikasi kompetensi, formulir
skema sertifikasi, formulir persetujuan asesmen, formulir penilaian
mandiri serta syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang
telah dipahami dan ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan
wajib melampirkan: sertifikat kompetensi lama, logbook ruang lingkup
kompetensi yang diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, bukti
pengiriman logbook setiap 1 (satu) tahun sekali yang dikirimkan ke LSP
Bidang Keteknisian Medik selama sertifikat kompetensi berlaku dan
bukti pembayaran permohonan sertifikasi. Pemohon akan diberikan
informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik
ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi
b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen
permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk,
apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan
dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator
Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik
ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi
menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang
ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi
serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6
(enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen
pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan
Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon
dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan
permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon
dikembalikan dan lengkap.
Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut
didalam prosedur ketidakberpihakkan.
c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan
kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal
asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf
administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi,
dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

78

dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas)


hari kerja dari dikeluarkannya jadwal
d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf
administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan
diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas
diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan
diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi
1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga)
hari kerja.
e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan
diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7
(tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan.
f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan
dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi
sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung
20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai
dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan
menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan
lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan
dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan
menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu :
1.
Penilaian 1
Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk
mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya
tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri
2.
Penilaian 2
Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan
atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang
sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan
kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang
diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan
pekerjaan tersebut dengan baik
3.
Penilaian 3
Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan
informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini,
seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa
yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik
4.
Penilaian 4
Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami
informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana
semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang
sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa
menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa
yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala
permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan
tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang
pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang
lain
5.
Penilaian 5
Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat
analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

79

secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami


tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada
orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya
tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan
ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang
muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa
memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari
pekerjaannya tersebut kepada orang lain
Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar
dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan
untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi
jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100.
Standar pencapaian pada asesmen ulang periode kedua minimal
penilaian kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja
skema kompetensi, sertifikasi ulang periode ketiga - keempat
minimal penilaian pencapaian kompetensinya 4 (empat) pada
kriteria unjuk kerja skema kompetensi dan sedangkan sertifikasi
ulang periode kelima sampai seterusnya minimal penilaian
pencapaian kompetensinya 5 (lima) pada kriteria unjuk kerja skema
kompetensi.
g.

Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta


tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring.
Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang
Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan
asesmen dilakukan.
h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang
Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 untuk ditindaklanjuti
dalam proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga)
koordinator Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke
Kepala Bidang Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan
sertifikasi yang diujikan. Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja
setelah berkas penilaian asesmen dan rekomendasi asesor diterima.
i. Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya
sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat
sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang
Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak
kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7
(tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik
untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun
bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat
mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja
setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila
dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan
pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten
dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya
permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian
Medik yang ditetapkan

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

80

C. PERLUASAN, PENGURANGAN PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN


SERTIFIKASI
C.1

PERLUASAN SERTIFIKASI
a.
Pemohon dapat mengajukan permohonan sertifikasi perluasan
dengan ketentuan minimal paling sedikit dalam jangka 1 (satu)
tahun setelah sertifikat terakhir dikeluarkan oleh LSP Bidang
Keteknisian Medik dan pengajuan perluasan dapat dilakukan
bersamaan dengan pengajuan sertifikasi ulang
b.
Pengajuan perluasan skema sertifikasi tahapannya sesuai
dengan proses sertifikasi awal
c.
Permohonan perluasan sertifikasi harus melampirkan logbook
ruang lingkup perluasan sertifikasi yang diajukan
d.
Pembiayaan perluasan skema sertifikasi dibebankan diluar
sertifikasi ulang apabila pengajuan permohonannya bersamaan.

C. 2

PENGURANGAN, PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN SERTIFIKASI


a.
Tenaga Kesehatan yang telah disertifikasi dapat dikenakan
pengurangan dan pencabutan sertifikasi apabila :
1.
Dari hasil surveilan menunjukkan bahwa kesesuaian
kompetensi terhadap skema kompetensi yang diacu tidak
dapat dipertahankan dan ketidaksesuaian yang terjadi
tidak dapat diatasi dalam jangka waktu yang ditentukan.
2.
Atas keinginan sendiri secara tertulis
b.
Apabila tidak ada perbaikan yang dipenuhi selama 3 (tiga) bulan
dari ditemukannya dan atau dilaporkannya ketidaksesuaian
kompetensi
dengan
sertifikasi
kompetensi
yang
telah
diperolehnya maka Kepala Bidang Keteknisian Medik dapat
menetapkan pembekuan sertifikat, dan apabila hasil dari
keputusan tidak termasuk dalam moral hazard dan ada
perbaikan dengan melampirkan bukti minimal 3 (tiga) bulan dari
dibekukannya sertifikat tersebut, dapat diusulkan kembali
dengan hasil penilaian sesuai sertifikat sebelumnya tetap
ataupun berkurang sertifikasinya sesuai dengan penilaian
asesmen dan apabila hasil keputusan terkandung moral hazard
yang bersangkutan ditetapkan pencabutan sertifikasi dan tidak
dapat mengusulkan kembali dengan ruang lingkup sertifikasi
tersebut dan yang bersangkutan tidak boleh menggunakan
semua acuan berkenaan dengan status sertifikasi.

7. MASA BERLAKU DAN PEMANTAUAN SERTIFIKASI TENAGA KESEHATAN


Periode (masa berlaku) sertifikat Tenaga Kesehatan adalah 3 (tiga) tahun.
Setelah periode tersebut, Tenaga Kesehatan diharuskan melakukan sertifikasi
ulang kepada LSP Bidang Keteknisian Medik. Monitoring bertujuan untuk
mengawasi dan memastikan bahwa pelaksanaan uji kompetensi telah
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh LSP Bidang
Keteknisian Medik. Monitoring terhadap Tenaga Kesehatan dilakukan setiap
setahun sekali tenaga kesehatan melaporkan kegiatan sesuai dengan ruang
lingkup sertifikasi yang dilaporkan ke LSP Bidang Keteknisian Medik.

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

81

KODE UNIT

: BKM01/GIZI-2.2/2009/Rev-001

JUDUL UNIT

: Melakukan Asuhan Gizi Pasien Pada Klien/Pasien Dengan


Komplikasi

DESKRIPSI UNIT

Elemen
Kompetensi

: Unit kompetensi ini berkaitan dengan pengetahuan dan


ketrampilan seorang ahli gizi dalam membantu merencanakan
dan mengimplementasikan rencana asuhan gizi pasien
Kriteria Unjuk Kerja

Metode Penilaian

1. Membaca &
menterjemahkan
diagnosa gizi

1.1 Diagnosa gizi dikaji ulang


1.2 Data mengenai asupan makanan, status
gizi, lab, kebutuhan gizi, dan daya
terima makanan dikaji ulang dan
disesuaikan dengan keadaan pasien
1.3 Bila diagnosa gizi tidak sesuai dengan
keadaan pasien, didiskusikan dengan
ahli gizi/ tim asuhan gizi
1.4 Diagnosa gizi yang disetujui
diterjemahkan dalam preskripsi diet
1.5 Preskripsi diet diterjemahkan dalam
pesanan diit sesuai dengan prosedur
yang berlaku

Observasi Simulasi
Pertanyaan Tertulis
Pertanyaan Lisan
Observasi di tempat
kerja

2. Membuat
permintaan
makanan pasien
sesuai dengan
rencana gizi

2.1 Permintaan makanan pasien


yang memerlukan makanan diet
didentifikasikan
2.2 Pesanan makanan pasien yang
memerlukan makanan
diitdiidentifikasikan
2.3 Pesanan makanan pasien
didistribusikan sesuai dengan prosedur
yang berlaku
3.1 Pesanan makanan pasien dicatat dan
dikirim ke bagian produksimakanan
sesuai dengan proseduryang berlaku
3.2 Informasi tertulis untuk mendukung
distribusi diit khusus diberikan ke
bagian produksi makanan sesuai
dengan prosedur yang berlaku
4.1 Jenis/ bahan makanan dukungan gizi
(makanan enteral, oral, makanan cair
khusus) dipantau menurut instruksi
ahli
gizi/ tim asuhan gizi
4.2 Prosedur keamanan dan sanitasi
makanan dipantau
4.3 Pengiriman bahan dukungan gizi
(Nutritional support ) dipantau sesuai
dengan prosedur yang ditetapkan
4.4 Jenis bahan dukungan gizi (nutritional
support) yang kadaluwarsa
dimusnahkan
5.1 Daya terima, toleransi, dan asupan
makanan dilaporkan kepada ahli gizi
atau tim asuhan gizi yang lain
5.2 Masalah yang berkaitan dengan
rendahnya asupan/ daya terima pasien
diidentifikasi dan dilaporkan kepada
ahli gizi dan tim asuhan gizi yang lain
5.3 Informasi mengenai rencana pelayanan

Observasi Simulasi
Pertanyaan Tertulis
Pertanyaan Lisan
Observasi di tempat
kerja

3. Menyampaikan
informasi
pesanan diit
pada bagian
produksi dan
distribusi
makanan
4. Memantau
distribusi
pesanan
makanan diit
khusus

5. Memberi
dukungan
pelayanan diit
kepada pasien

Observasi Simulasi
Pertanyaan Tertulis
Pertanyaan Lisan
Observasi di tempat
kerja
Observasi Simulasi
Pertanyaan Tertulis
Pertanyaan Lisan
Observasi di tempat
kerja

Observasi Simulasi
Pertanyaan Tertulis
Pertanyaan Lisan
Observasi di tempat
kerja

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

82

gizi diberikan kepada pasien jika sudah


mendapat persetujuan dari tim asuhan
gizi atau ahli gizi
6. Mengidentifikasi
faktor-faktor
yang dapat
menimbulkan
resiko masalah
gizi pada pasien

6.1 Masalah yang mungkin mempunyai efek


pada asupan makanan pasien
dilaporkan kepada ahli gizi atau tim
asuhan gizi yang lain
6.2 Asupan makanan pasien
didokumentasikan dan dilaporkan
kepada ahli gizi atau tim asuhan gizi
yang lain sesuai prosedur yang berlaku
6.3 Pasien yang diduga mempunyai
masalah gizi dirujuk kepada ahli gizi
atau tim asuhan gizi yang lain

Pertanyaan Tertulis
Pertanyaan Lisan
Pertanyaan Lisan
Observasi di tempat
kerja

BATASAN VARIABEL
1. KONTEK VARIABEL
Unit kompetensi ini berlaku bagi seluruh institusi yang memberikan pelayanan
gizi kepada pasien untuk melakukan asuhan gizi pasien pada klien/pasien
dengan komplikasi.
2. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN

Formulir pengkajian gizi, formulir anamnesa gizi (food recall dan FFQ),
soft ware analisis nilai gizi makanan, alat tulis, kalkulator, food
model/lembar balik food model, daftar bahan makanan penukar, tabel
komposisi pangan Indonesia
3. PERATURAN YANG DIPERLUKAN
UU Tenaga kesehatan no 36 tahun 2014
Permenkes no 26 tahun 2013 mengenai pekerjaan dan praktek tenaga gizi
Kebijakan Asuhan Gizi
Kebijakan Skrining Gizi
Kebijakan pemberian makanan pasien
SPO permintaan makanan
SPO Tindak Lanjut Skrining Gizi
SPO Pengkajian Gizi
SPO distribusi makanan
PANDUAN PENILAIAN
1. PROSEDUR PENILAIAN
Penilaian kompetensi terdiri dari penilaian uji tulis 40% dan uji praktek 60%.
Uji tulis berupa pilihan ganda dan atau essay sedangkan uji praktek
menggunakan acuan kriteria unjuk kerja dari elemen kompetensi dengan
menggunakan metode tertentu. Standar penilaian kesesuaian kompetensi
minimal mencapai nilai 70 dari uji tulis dan uji praktek.
2. PERSYARATAN KOMPETENSI
Pendidikan minimal Diploma III Gizi
Bersertifikat pelatihan Proses Asuhan Gizi Terstandar (dasar)
Masa kerja minimal 1 tahun dalam menangani pasien rawat inap
3. PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN YANG DIPERLUKAN
Ilmu Gizi Dasar
Pedoman Umum Gizi Seimbang
Macam suplemen gizi
Ilmu Bahan makanan
Menu yang ada di Institusi
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

83

Pengetahuan dasar tentang penyelenggaraan makanan


Keterampilan Yang Dibutuhkan
Mampu menganamnesa kebiasaan makanan pasien sebelum masuk rumah
sakit atau sebelum sakit ( food history )
Mengoperasikan program komputer (Food Prosesor/nutri survey)
Menghitung kebutuhan zat gizi
Menunjukkan kemampuan mengidentifikasi makanan yang mengandung
berbagai zat gizi.
Mampu menganalisa asupan makanan pasien
Mampu mengevaluasi asupan makanan pasien
4. SIKAP KERJA YANG DIPERLUKAN
Menjalankan IPSG (International Patient Safety Goal)
Menjalankan 5R ( Resik, Rajin, Rawat, Ringkas & Rapi)
5. ASPEK KRITIS
Menjelaskan tentang penilaian status gizi
Mempraktekkan tentang pengukuran antropometri dan survey konsumsi
Memahami standar termasuk nilai normal antropometri,biokimia,kilinis
Menghitung asupan dan kebutuhan individu
Menghitung tingkat pemenuhan asupan gizi
Membuat diganosa gizi berdasarkan kajian ABCD dan faktor lain
6. TAHAPAN SERTIFIKASI
A. SERTIFIKASI AWAL
a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ke LSP Bidang
Keteknisian Medik dengan mengisi secara lengkap dan benar formulir
permohonan sertifikasi kompetensi,formulir skema sertifikasi, formulir
persetujuan asesmen, formulir penilaian mandiri serta syarat dan
ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang telah dipahami dan
ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan wajib melampirkan:
fotocopy ijazah, fotocopy KTP, logbook ruang lingkup kompetensi yang
diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, Foto 4x6 sebanyak 2
lembar berlatar belakang berwarna merah, sertifikat pelatihan dengan
ruang lingkup kompetensi yang diajukan, surat keterangan bekerja bagi
yang sudah bekerja dan bukti pembayaran permohonan sertifikasi.
Pemohon akan diberikan informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang
Keteknisian Medik ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi
b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen
permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk,
apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan
dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator
Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik
ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi
menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang
ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi
serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6
(enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen
pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan
Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon
dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan
permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon
dikembalikan dan lengkap.
Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut
didalam prosedur ketidakberpihakkan.
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

84

c.

Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan


kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal
asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf
administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi,
dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b
dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas)
hari kerja dari dikeluarkannya jadwal
d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf
administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan
diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas
diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan
diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi
1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga)
hari kerja.
e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan
diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7
(tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan.
f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan
dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi
sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung
20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai
dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan
menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan
lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan
dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan
menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu :
1.
Penilaian 1
Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk
mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya
tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri
2.
Penilaian 2
Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan
atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang
sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan
kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang
diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan
pekerjaan tersebut dengan baik
3.
Penilaian 3
Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan
informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini,
seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa
yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik
4.
Penilaian 4
Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami
informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana
semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang
sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa
menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa
yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala
permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan
tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

85

pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang


lain
5.
Penilaian 5
Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat
analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja
secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami
tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada
orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya
tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan
ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang
muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa
memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari
pekerjaannya tersebut kepada orang lain
Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar
dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan
untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi
jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100.
Standar pencapaian pada asesmen awal minimal penilaian
kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja skema
kompetensi
g. Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta
tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring.
Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang
Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan
asesmen dilakukan.
h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang
Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 paling lambat 20 (dua
puluh) hari kerja dari pelaksanaan asesmen untuk ditindaklanjuti dalam
proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga) koordinator
Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke Kepala Bidang
Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan sertifikasi yang diujikan.
Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja setelah berkas penilaian
asesmen dan rekomendasi asesor diterima.
i. Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya
sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat
sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang
Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak
kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7
(tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik
untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun
bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat
mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja
setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila
dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan
pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten
dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya
permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian
Medik yang ditetapkan
B. SERTIFIKASI ULANG
a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ulang ke LSP Bidang
Keteknisian Medik paling lambat minimal 90 (sembilan puluh) hari kerja
sebelum masa sertifikat kompetensi habis dengan mengisi secara
lengkap dan benar formulir permohonan sertifikasi kompetensi, formulir
skema sertifikasi, formulir persetujuan asesmen, formulir penilaian
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

86

mandiri serta syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang
telah dipahami dan ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan
wajib melampirkan: sertifikat kompetensi lama, logbook ruang lingkup
kompetensi yang diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, bukti
pengiriman logbook setiap 1 (satu) tahun sekali yang dikirimkan ke LSP
Bidang Keteknisian Medik selama sertifikat kompetensi berlaku dan
bukti pembayaran permohonan sertifikasi. Pemohon akan diberikan
informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik
ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi
b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen
permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk,
apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan
dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator
Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik
ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi
menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang
ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi
serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6
(enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen
pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan
Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon
dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan
permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon
dikembalikan dan lengkap.
Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut
didalam prosedur ketidakberpihakkan.
c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan
kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal
asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf
administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi,
dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b
dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas)
hari kerja dari dikeluarkannya jadwal
d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf
administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan
diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas
diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan
diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi
1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga)
hari kerja.
e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan
diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7
(tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan.
f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan
dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi
sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung
20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai
dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan
menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan
lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan
dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan
menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu :
1.
Penilaian 1
Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk
mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

87

2.

3.

4.

5.

g.

bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya


tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri
Penilaian 2
Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan
atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang
sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan
kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang
diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan
pekerjaan tersebut dengan baik
Penilaian 3
Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan
informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini,
seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa
yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik
Penilaian 4
Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami
informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana
semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang
sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa
menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa
yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala
permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan
tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang
pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang
lain
Penilaian 5
Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat
analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja
secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami
tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada
orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya
tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan
ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang
muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa
memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari
pekerjaannya tersebut kepada orang lain
Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar
dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan
untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi
jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100.
Standar pencapaian pada asesmen ulang periode kedua minimal
penilaian kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja
skema kompetensi, sertifikasi ulang periode ketiga - keempat
minimal penilaian pencapaian kompetensinya 4 (empat) pada
kriteria unjuk kerja skema kompetensi dan sedangkan sertifikasi
ulang periode kelima sampai seterusnya minimal penilaian
pencapaian kompetensinya 5 (lima) pada kriteria unjuk kerja skema
kompetensi.

Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta


tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring.
Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

88

Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan


asesmen dilakukan.
h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang
Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 untuk ditindaklanjuti
dalam proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga)
koordinator Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke
Kepala Bidang Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan
sertifikasi yang diujikan. Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja
setelah berkas penilaian asesmen dan rekomendasi asesor diterima.
i. Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya
sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat
sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang
Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak
kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7
(tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik
untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun
bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat
mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja
setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila
dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan
pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten
dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya
permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian
Medik yang ditetapkan
C. PERLUASAN, PENGURANGAN PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN
SERTIFIKASI
C.1

PERLUASAN SERTIFIKASI
a.
Pemohon dapat mengajukan permohonan sertifikasi perluasan
dengan ketentuan minimal paling sedikit dalam jangka 1 (satu)
tahun setelah sertifikat terakhir dikeluarkan oleh LSP Bidang
Keteknisian Medik dan pengajuan perluasan dapat dilakukan
bersamaan dengan pengajuan sertifikasi ulang
b.
Pengajuan perluasan skema sertifikasi tahapannya sesuai
dengan proses sertifikasi awal
c.
Permohonan perluasan sertifikasi harus melampirkan logbook
ruang lingkup perluasan sertifikasi yang diajukan
d.
Pembiayaan perluasan skema sertifikasi dibebankan diluar
sertifikasi ulang apabila pengajuan permohonannya bersamaan.

C. 2

PENGURANGAN, PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN SERTIFIKASI


a.
Tenaga Kesehatan yang telah disertifikasi dapat dikenakan
pengurangan dan pencabutan sertifikasi apabila :
1.
Dari hasil surveilan menunjukkan bahwa kesesuaian
kompetensi terhadap skema kompetensi yang diacu tidak
dapat dipertahankan dan ketidaksesuaian yang terjadi
tidak dapat diatasi dalam jangka waktu yang ditentukan.
2.
Atas keinginan sendiri secara tertulis
b.
Apabila tidak ada perbaikan yang dipenuhi selama 3 (tiga) bulan
dari ditemukannya dan atau dilaporkannya ketidaksesuaian
kompetensi
dengan
sertifikasi
kompetensi
yang
telah
diperolehnya maka Kepala Bidang Keteknisian Medik dapat
menetapkan pembekuan sertifikat, dan apabila hasil dari

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

89

keputusan tidak termasuk dalam moral hazard dan ada


perbaikan dengan melampirkan bukti minimal 3 (tiga) bulan dari
dibekukannya sertifikat tersebut, dapat diusulkan kembali
dengan hasil penilaian sesuai sertifikat sebelumnya tetap
ataupun berkurang sertifikasinya sesuai dengan penilaian
asesmen dan apabila hasil keputusan terkandung moral hazard
yang bersangkutan ditetapkan pencabutan sertifikasi dan tidak
dapat mengusulkan kembali dengan ruang lingkup sertifikasi
tersebut dan yang bersangkutan tidak boleh menggunakan
semua acuan berkenaan dengan status sertifikasi.
7. MASA BERLAKU DAN PEMANTAUAN SERTIFIKASI TENAGA KESEHATAN
Periode (masa berlaku) sertifikat Tenaga Kesehatan adalah 3 (tiga) tahun.
Setelah periode tersebut, Tenaga Kesehatan diharuskan melakukan sertifikasi
ulang kepada LSP BIDANG KETEKNISIAN MEDIK. Monitoring bertujuan untuk
mengawasi dan memastikan bahwa pelaksanaan uji kompetensi telah
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh LSP BIDANG
KETEKNISIAN MEDIK. Monitoring terhadap Tenaga Kesehatan dilakukan setiap
setahun sekali tenaga kesehatan melaporkan kegiatan sesuai dengan ruang
lingkup sertifikasi yang dilaporkan ke LSP Bidang Keteknisian Medik.

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

90

KODE UNIT

: BKM01/GIZI-2.3/2009/Rev-001

JUDUL UNIT

: Mengevaluasi Dampak Asuhan Gizi Pada Klien /Pasien

DESKRIPSI UNIT

: Unit kompetensi ini berkaitan dengan kemampuan ahli gizi


dalam menilai keberhasilan asuhan gizi sesuai dengan
indikator /kriteria yang telah dirancang /ditentukan

Elemen
Kompetensi

Kriteria Unjuk Kerja

1. Mengkaji
status
kesehatan dan
gizi
klien/pasien

1.1.data objektif dan subjektif dikumpulkan


secara sistematik
1.2.sumber informasi primer dan sekunder
dikaji
1.3.teknik dan kegiatan pengumpulan data
disiapkan meliputi :observasi,
intervensi, pemulihan fisik klien/pasien
dan intervensi data laboratorium atau
penunjang lain.
2.1.Data dan informasi hasil Asuhan
dianalisis
2.2.Diagnosa aktual dan Potensial
ditentukan
2.3.Diagnosa gizi klien diformulasikan sesuai
dengan standar yang disepakati
3.1.Hasil akhir yang diharapkan
diidentifikasi dengan melibatkan
klien/pasien
3.2.Karakteristik dan kriteria hasil
diformulasikan
4.1.Rencana asuhan gizi yang baru
berdasarkan kemajuan pasien
(hasilevaluasinya) ditetapkan
4.2.Tujuan dan startegi asuhan gizi
ditetapkan
4.3.Garis besar asuahn gizi yang Baru atau
yang akan diterima klien dituliskan

2. Menentukan
Responklien
/pasien

3. Mengidentifika
si hasil

4. Membuat
rencana baru
asuhan gizi

Metode Penilaian
Observasi Simulasi
Pertanyaan Tertulis
Pertanyaan Lisan
Observasi di tempat
kerja

Observasi Simulasi
Pertanyaan Tertulis
Pertanyaan Lisan
Observasi di tempat
kerja
Observasi Simulasi
Pertanyaan Tertulis
Pertanyaan Lisan
Observasi di tempat
kerja
Observasi Simulasi
Pertanyaan Tertulis
Pertanyaan Lisan
Observasi di tempat
kerja

BATASAN VARIABLE
1. KONTEKS VARIABLE
Unit kompetensi ini berlaku bagi seluruh institusi yang memberikan pelayanan
gizi kepada pasien untuk mengevaluasi dampak asuhan gizi pada klien/pasien
2. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN
Form Daftar Permintaan Makanan Pasien (DPMP)
Formulir Asuhan Gizi
Kalkulator
Komputer/note book
Alat tulis (bolpen)
Brosur
3. PERATURAN YANG DIPERLUKAN
UU Tenaga kesehatan no 36 tahun 2014
Permenkes no 26 tahun 2013 mengenai pekerjaan dan praktek tenaga gizi
Kebijakan Asuhan Gizi
Kebijakan pemberian makanan pasien

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

91

PANDUAN PENILAIAN
1. PROSEDUR PENILAIAN
Penilaian kompetensi terdiri dari penilaian uji tulis 40% dan uji praktek 60%.
Uji tulis berupa pilihan ganda dan atau essay sedangkan uji praktek
menggunakan acuan kriteria unjuk kerja dari elemen kompetensi dengan
menggunakan metode tertentu. Standar penilaian kesesuaian kompetensi
minimal mencapai nilai 70 dari uji tulis dan uji praktek.
2. PERSYARATAN KOMPETENSI
Pendidikan yang dimiliki minimal D3 Gizi
Memiliki sertifikat pelatihan Asuhan gizi terstandar
Masa kerja minimal 1 tahun dalam menangani pasien rawat inap
Sehat jasmani
3. PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN YANG DIPERLUKAN
Pengetahuan yang dibutuhkan
Ilmu Gizi Dasar
Asuhan Gizi Terstandar yang berlaku
Pengetahuan tentang patologi anatomi penyakit
Macam diet
Pedoman Umum Gizi Seimbang
Macam suplemen gizi
Ilmu Bahan makanan
Menu yang ada di Institusi
Pengetahuan dasar tentang penyelenggaraan makanan
Pengetahuan tentang tehnik monitoring dan mengevaluasi asupan makanan
pasien dengan system recall dan Comstock
Keterampilan yang dibutuhkan
Mampu menganamnesa kebiasaan makanan pasien sebelum masuk rumah
sakit atau sebelum sakit ( food history )
Mengoperasikan program komputer (Food Prosesor/nutri survey)
Menghitung kebutuhan zat gizi
Menunjukkan kemampuan mengidentifikasi makanan yang mengandung
berbagai zat gizi.
Mampu menformulasikan diet pasien sesuai kebutuha
Mampu menganalisa asupan makanan pasien
Mampu mengevaluasi asupan makanan pasien
4. SIKAP KERJA YANG DIPERLUKAN
Menjalankan IPSG (International Patient Safety Goal)
Menjalankan 5R ( Resik, Rajin, Rawat, Ringkas & Rapi)
5. ASPEK KRITIS
Menghitung kebutuhan pasien
Menterjemahkan kebutuhan gizi dalam bentuk diet yang dibutuhkan pasien
Memilih menu/diet yang sesuai dengan kondisi pasien
Menulis menu dalam bentuk pesanan diet dalam form permintaan
makanan pasien ke Unit Produksi Makanan
Menunjukan kemampuan berkomunikasi dengan tim asuhan gizi ( dokter
dan perawat )
Menunjukan kempuan untuk berkomunikasi dengan konsulen gizi bila ada
masalah yang sulit dan harus didiskusikan lebih lanjut.
6. TAHAPAN SERTIFIKASI
A. SERTIFIKASI AWAL
a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ke LSP Bidang
Keteknisian Medik dengan mengisi secara lengkap dan benar formulir
permohonan sertifikasi kompetensi,formulir skema sertifikasi, formulir
persetujuan asesmen, formulir penilaian mandiri serta syarat dan
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

92

ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang telah dipahami dan


ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan wajib melampirkan:
fotocopy ijazah, fotocopy KTP, logbook ruang lingkup kompetensi yang
diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, Foto 4x6 sebanyak 2
lembar berlatar belakang berwarna merah, sertifikat pelatihan dengan
ruang lingkup kompetensi yang diajukan, surat keterangan bekerja bagi
yang sudah bekerja dan bukti pembayaran permohonan sertifikasi.
Pemohon akan diberikan informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang
Keteknisian Medik ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi
b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen
permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk,
apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan
dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator
Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik
ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi
menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang
ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi
serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6
(enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen
pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan
Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon
dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan
permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon
dikembalikan dan lengkap.
Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut
didalam prosedur ketidakberpihakkan.
c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan
kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal
asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf
administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi,
dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b
dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas)
hari kerja dari dikeluarkannya jadwal
d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf
administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan
diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas
diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan
diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi
1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga)
hari kerja.
e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan
diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7
(tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan.
f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan
dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi
sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung
20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai
dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan
menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan
lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan
dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan
menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu :
1.
Penilaian 1
Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk
mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

93

bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya


tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri
2.
Penilaian 2
Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan
atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang
sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan
kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang
diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan
pekerjaan tersebut dengan baik
3.
Penilaian 3
Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan
informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini,
seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa
yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik
4.
Penilaian 4
Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami
informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana
semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang
sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa
menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa
yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala
permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan
tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang
pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang
lain
5.
Penilaian 5
Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat
analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja
secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami
tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada
orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya
tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan
ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang
muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa
memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari
pekerjaannya tersebut kepada orang lain
Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar
dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan
untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi
jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100.
Standar pencapaian pada asesmen awal minimal penilaian
kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja skema
kompetensi
g. Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta
tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring.
Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang
Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan
asesmen dilakukan.
h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang
Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 paling lambat 20 (dua
puluh) hari kerja dari pelaksanaan asesmen untuk ditindaklanjuti dalam
proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga) koordinator
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

94

i.

Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke Kepala Bidang


Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan sertifikasi yang diujikan.
Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja setelah berkas penilaian
asesmen dan rekomendasi asesor diterima.
Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya
sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat
sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang
Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak
kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7
(tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik
untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun
bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat
mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja
setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila
dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan
pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten
dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya
permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian
Medik yang ditetapkan

B. SERTIFIKASI ULANG
a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ulang ke LSP Bidang
Keteknisian Medik paling lambat minimal 90 (sembilan puluh) hari kerja
sebelum masa sertifikat kompetensi habis dengan mengisi secara
lengkap dan benar formulir permohonan sertifikasi kompetensi, formulir
skema sertifikasi, formulir persetujuan asesmen, formulir penilaian
mandiri serta syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang
telah dipahami dan ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan
wajib melampirkan: sertifikat kompetensi lama, logbook ruang lingkup
kompetensi yang diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, bukti
pengiriman logbook setiap 1 (satu) tahun sekali yang dikirimkan ke LSP
Bidang Keteknisian Medik selama sertifikat kompetensi berlaku dan
bukti pembayaran permohonan sertifikasi. Pemohon akan diberikan
informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik
ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi
b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen
permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk,
apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan
dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator
Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik
ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi
menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang
ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi
serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6
(enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen
pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan
Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon
dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan
permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon
dikembalikan dan lengkap.
Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut
didalam prosedur ketidakberpihakkan.
c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan
kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal
asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

95

administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi,


dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b
dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas)
hari kerja dari dikeluarkannya jadwal
d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf
administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan
diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas
diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan
diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi
1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga)
hari kerja.
e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan
diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7
(tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan.
f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan
dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi
sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung
20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai
dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan
menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan
lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan
dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan
menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu :
1.
Penilaian 1
Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk
mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya
tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri
2.
Penilaian 2
Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan
atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang
sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan
kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang
diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan
pekerjaan tersebut dengan baik
3.
Penilaian 3
Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan
informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini,
seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa
yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik
4.
Penilaian 4
Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami
informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana
semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang
sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa
menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa
yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala
permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan
tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang
pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang
lain
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

96

5.

Penilaian 5
Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat
analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja
secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami
tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada
orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya
tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan
ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang
muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa
memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari
pekerjaannya tersebut kepada orang lain
Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar
dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan
untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi
jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100.
Standar pencapaian pada asesmen ulang periode kedua minimal
penilaian kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja
skema kompetensi, sertifikasi ulang periode ketiga - keempat
minimal penilaian pencapaian kompetensinya 4 (empat) pada
kriteria unjuk kerja skema kompetensi dan sedangkan sertifikasi
ulang periode kelima sampai seterusnya minimal penilaian
pencapaian kompetensinya 5 (lima) pada kriteria unjuk kerja skema
kompetensi.

g.

Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta


tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring.
Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang
Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan
asesmen dilakukan.
h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang
Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 untuk ditindaklanjuti
dalam proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga)
koordinator Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke
Kepala Bidang Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan
sertifikasi yang diujikan. Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja
setelah berkas penilaian asesmen dan rekomendasi asesor diterima.
i. Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya
sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat
sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang
Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak
kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7
(tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik
untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun
bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat
mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja
setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila
dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan
pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten
dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya
permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian
Medik yang ditetapkan

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

97

C. PERLUASAN, PENGURANGAN PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN


SERTIFIKASI
C.1

PERLUASAN SERTIFIKASI
a.
Pemohon dapat mengajukan permohonan sertifikasi perluasan
dengan ketentuan minimal paling sedikit dalam jangka 1 (satu)
tahun setelah sertifikat terakhir dikeluarkan oleh LSP Bidang
Keteknisian Medik dan pengajuan perluasan dapat dilakukan
bersamaan dengan pengajuan sertifikasi ulang
b.
Pengajuan perluasan skema sertifikasi tahapannya sesuai
dengan proses sertifikasi awal
c.
Permohonan perluasan sertifikasi harus melampirkan logbook
ruang lingkup perluasan sertifikasi yang diajukan
d.
Pembiayaan perluasan skema sertifikasi dibebankan diluar
sertifikasi ulang apabila pengajuan permohonannya bersamaan.

C. 2

PENGURANGAN, PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN SERTIFIKASI


a.
Tenaga Kesehatan yang telah disertifikasi dapat dikenakan
pengurangan dan pencabutan sertifikasi apabila :
1.
Dari hasil surveilan menunjukkan bahwa kesesuaian
kompetensi terhadap skema kompetensi yang diacu tidak
dapat dipertahankan dan ketidaksesuaian yang terjadi
tidak dapat diatasi dalam jangka waktu yang ditentukan.
2.
Atas keinginan sendiri secara tertulis
b.
Apabila tidak ada perbaikan yang dipenuhi selama 3 (tiga) bulan
dari ditemukannya dan atau dilaporkannya ketidaksesuaian
kompetensi
dengan
sertifikasi
kompetensi
yang
telah
diperolehnya maka Kepala Bidang Keteknisian Medik dapat
menetapkan pembekuan sertifikat, dan apabila hasil dari
keputusan tidak termasuk dalam moral hazard dan ada
perbaikan dengan melampirkan bukti minimal 3 (tiga) bulan dari
dibekukannya sertifikat tersebut, dapat diusulkan kembali
dengan hasil penilaian sesuai sertifikat sebelumnya tetap
ataupun berkurang sertifikasinya sesuai dengan penilaian
asesmen dan apabila hasil keputusan terkandung moral hazard
yang bersangkutan ditetapkan pencabutan sertifikasi dan tidak
dapat mengusulkan kembali dengan ruang lingkup sertifikasi
tersebut dan yang bersangkutan tidak boleh menggunakan
semua acuan berkenaan dengan status sertifikasi.

7. MASA BERLAKU DAN PEMANTAUAN SERTIFIKASI TENAGA KESEHATAN


Periode (masa berlaku) sertifikat Tenaga Kesehatan adalah 3 (tiga) tahun.
Setelah periode tersebut, Tenaga Kesehatan diharuskan melakukan sertifikasi
ulang kepada LSP Bidang Keteknisian Medik. Monitoring bertujuan untuk
mengawasi dan memastikan bahwa pelaksanaan uji kompetensi telah
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh LSP Bidang
Keteknisian Medik. Monitoring terhadap Tenaga Kesehatan dilakukan setiap
setahun sekali tenaga kesehatan melaporkan kegiatan sesuai dengan ruang
lingkup sertifikasi yang dilaporkan ke LSP Bidang Keteknisian Medik.

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

98

KODE UNIT

: BKM01/GIZI-2.4/2009/Rev-001

JUDUL UNIT

: Melaksanakan Asuhan Gizi Untuk Klien Gizi Buruk

DESKRIPSI UNIT

: Unit kompetensi ini berkaitan dengan kemampuan ahli gizi


dalam memberikan asuhan gizi pada klien gizi buruk

Elemen
Kompetensi
1. Mengidentifikasi
Kondisiklien/pas
ien

Kriteria Unjuk Kerja


1.1

1.2
1.3
1.4
2. Menentukan
diagnosa gizi
klien/pasien

2.1
2.2
2.3
2.4

3. Merencanakan
Asuhan gizi
buruk

2.5
3.1
3.2
3.3
3.4
3.5

4. Melaksanakan
asuhan gizi
buruk klien/
sasaran

4.1

4.2

4.3

4.4
5. Melakukan
monitoring/
evaluasi asuhan
gizi buruk

5.1
5.2
5.3
5.4

Metode Penilaian

Data-data tentang : umur,


aktifitas, jenis
kelamin,suku/ras,
beratbadan,tinggi badan
diidentifikasi.
Status hipotermia,
hipoglikemia,dehidrasidiidentif
ikasi.
Status klinis pasien
diidentifikasi
Semua data klien dianalisa

Observasi Simulasi
Pertanyaan Tertulis
Pertanyaan Lisan
Observasi di tempat
kerja

Formulir diagnosa gizi


disiapkan
Masalah kesehatan dan gizi
Kliendiidentifikasi sesuai SPO
Penyebab terjadinya gizi
buruk diidentifikasi
Tanda maupun gejala
terjadinya gizi buruk
diidentifikasi
Diagnosa gizi ditentukan
Tujuan asuhan gizi buruk
ditetapkan
Indikator keberhasilan asuhan
gizi buruk ditetapkan
Preskripsi diet/asuhan gizi
buruk ditetapkan
Bahan atau materi konseling
ditetapkan
Alat bantu konseling
disiapkan
Hal yang terkait penyediaan
makanan termasuk
pembuatan formula
ditetapkan.
Hal yang terkait penyediaan
makanan termasuk
pembuatan formula
diinformasikan
Prosedur pengolahan,
pemasakan, dan cara makan
diinformasikan dan
dilaksanakan sesuai SPO
Alat bantu sesuai dengan SPO
diinformasikan
Formulir kemajuan asuhan
gizi buruk disiapkan
Pelaksanaan asuhan gizi
buruk diobservasi
Formulir evaluasi /kenajuan
diisi
Hasil evaluasi dianalisa

Observasi Simulasi
Pertanyaan Tertulis
Pertanyaan Lisan
Observasi di tempat
kerja

Observasi Simulasi
Pertanyaan Tertulis
Pertanyaan Lisan
Observasi di tempat
kerja

Observasi Simulasi
Pertanyaan Tertulis
Pertanyaan Lisan
Observasi di tempat
kerja

Observasi Simulasi
Pertanyaan Tertulis
Pertanyaan Lisan
Observasi di tempat
kerja

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

99

5.5
5.6
5.7

Hasil evaluasi/kemajuan
disimpulkan
Hasil evaluasi ditindaklanjuti
sesuai kemajuan klien
Hasil evsaluasi
didokumentasikan

BATASAN VARIABLE
1. KONTEKS VARIABLE
Unit kompetensi ini merupakan kemampuan ahli gizi dalam memberikan
asuhan gizi buruk termasuk menentukan kebutuhan gizi untuk mencapai
kesehatan optimal serta memberikan pendidikan gizi sesuai dengan kondisi
klien/pasien dalam mempertahankan/mencapai derajat kesehatan yang
optimal. Berlaku bagi seluruh institusi yang memberikan pelayanan gizi
kepada pasien
2. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN
Timbangan berat badan
Alat ukur tinggi badan
Form Daftar Permintaan Makanan Pasien (DPMP)
Buku makanan
Kalkulator
Komputer/note book
Alat tulis (bolpen)
Formulir Asuhan gizi

3. PERATURAN YANG DIPERLUKAN


UU Tenaga kesehatan no 36 tahun 2014
Permenkes no 26 tahun 2013 mengenai pekerjaan dan praktek tenaga gizi
Kebijakan Asuhan Gizi
Kebijakan pemberian makanan pasien
SPO tata laksana pasien gizi buruk
SPO asuhan gizi terstandar
PANDUAN PENILAIAN
1. PROSEDUR PENILAIAN
Penilaian kompetensi terdiri dari penilaian uji tulis 40% dan uji praktek 60%.
Uji tulis berupa pilihan ganda dan atau essay sedangkan uji praktek
menggunakan acuan kriteria unjuk kerja dari elemen kompetensi dengan
menggunakan metode tertentu. Standar penilaian kesesuaian kompetensi
minimal mencapai nilai 70 dari uji tulis dan uji praktek.
2. PERSYARATAN KOMPETENSI
Pendidikan yang dimiliki minimal D3 Gizi
Memiliki sertifikat pelatihan Asuhan gizi terstandar
Masa kerja minimal 1 tahun dalam menangani pasien gizi buruk rawat inap
3. PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN YANG DIPERLUKAN
Pengetahuan yang dibutuhkan
Ilmu Gizi Dasar
Asuhan Gizi Terstandar yang berlaku
Konsep asuhan pasien gizi buruk
Pengetahuan tentang penuntun diet
Pengetahuan tentang patologi anatomi penyakit
Pengetahuan tentang nilai normal pemeriksaan secara kimia
Ilmu Bahan makanan
Menu yang ada di Institusi
Pengetahuan dasar tentang penyelenggaraan makanan
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

100

Pengetahuan tentang tehnik monitoring dan mengevaluasi asupan


makanan pasien dengan system recall dan Comstock
Pengetahuan tentang konseling dan penyuluhan gizi
Keterampilan yang dibutuhkan
Mampu menganamnesa kebiasaan makanan pasien sebelum masuk rumah
sakit atau sebelum sakit ( food history )
Mengoperasikan program komputer (Food Prosesor/nutri survey)
Menghitung kebutuhan zat gizi
Menunjukkan kemampuan mengidentifikasi makanan yang mengandung
berbagai zat gizi.
Mampu menganalisa asupan makanan pasien
Mampu mengevaluasi asupan makanan pasien
4. SIKAP KERJA YANG DIPERLUKAN
Menjalankan IPSG (International Patient Safety Goal)
Menjalankan 5R ( Resik, Rajin, Rawat, Ringkas & Rapi)
5. ASPEK KRITIS
Aspek yang diperhatikan meliputi
Menghitung kebutuhan pasien
Menterjemahkan kebutuhan gizi dalam bentuk diet yang dibutuhkan
pasien
Memilih menu/diet yang sesuai dengan kondisi pasien
Menulis menu dalam bentuk pesanan diet dalam form permintaan
makanan pasien ke Unit Produksi Makanan
Menunjukan kemampuan berkomunikasi dengan tim lain
Menunjukan kempuan untuk berkomunikasi dengan konsulen gizi bila ada
masalah yang sulit dan harus didiskusikan lebih lanjut.
6. TAHAPAN SERTIFIKASI
A. SERTIFIKASI AWAL
a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ke LSP Bidang
Keteknisian Medik dengan mengisi secara lengkap dan benar formulir
permohonan sertifikasi kompetensi,formulir skema sertifikasi, formulir
persetujuan asesmen, formulir penilaian mandiri serta syarat dan
ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang telah dipahami dan
ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan wajib melampirkan:
fotocopy ijazah, fotocopy KTP, logbook ruang lingkup kompetensi yang
diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, Foto 4x6 sebanyak 2
lembar berlatar belakang berwarna merah, sertifikat pelatihan dengan
ruang lingkup kompetensi yang diajukan, surat keterangan bekerja bagi
yang sudah bekerja dan bukti pembayaran permohonan sertifikasi.
Pemohon akan diberikan informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang
Keteknisian Medik ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi
b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen
permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk,
apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan
dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator
Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik
ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi
menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang
ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi
serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6
(enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen
pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan
Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon
dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

101

permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon


dikembalikan dan lengkap.
Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut
didalam prosedur ketidakberpihakkan.
c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan
kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal
asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf
administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi,
dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b
dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas)
hari kerja dari dikeluarkannya jadwal
d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf
administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan
diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas
diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan
diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi
1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga)
hari kerja.
e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan
diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7
(tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan.
f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan
dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi
sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung
20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai
dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan
menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan
lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan
dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan
menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu :
1.
Penilaian 1
Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk
mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya
tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri
2.
Penilaian 2
Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan
atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang
sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan
kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang
diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan
pekerjaan tersebut dengan baik
3.
Penilaian 3
Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan
informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini,
seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa
yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik
4.
Penilaian 4
Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami
informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana
semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang
sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa
menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

102

yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut


dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala
permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan
tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang
pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang
lain
5.
Penilaian 5
Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat
analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja
secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami
tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada
orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya
tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan
ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang
muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa
memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari
pekerjaannya tersebut kepada orang lain
Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar
dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan
untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi
jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100.
Standar pencapaian pada asesmen awal minimal penilaian
kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja skema
kompetensi
g. Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta
tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring.
Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang
Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan
asesmen dilakukan.
h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang
Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 paling lambat 20 (dua
puluh) hari kerja dari pelaksanaan asesmen untuk ditindaklanjuti dalam
proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga) koordinator
Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke Kepala Bidang
Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan sertifikasi yang diujikan.
Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja setelah berkas penilaian
asesmen dan rekomendasi asesor diterima.
i. Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya
sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat
sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang
Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak
kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7
(tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik
untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun
bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat
mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja
setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila
dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan
pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten
dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya
permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian
Medik yang ditetapkan

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

103

B. SERTIFIKASI ULANG
a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ulang ke LSP Bidang
Keteknisian Medik paling lambat minimal 90 (sembilan puluh) hari kerja
sebelum masa sertifikat kompetensi habis dengan mengisi secara
lengkap dan benar formulir permohonan sertifikasi kompetensi, formulir
skema sertifikasi, formulir persetujuan asesmen, formulir penilaian
mandiri serta syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang
telah dipahami dan ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan
wajib melampirkan: sertifikat kompetensi lama, logbook ruang lingkup
kompetensi yang diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, bukti
pengiriman logbook setiap 1 (satu) tahun sekali yang dikirimkan ke LSP
Bidang Keteknisian Medik selama sertifikat kompetensi berlaku dan
bukti pembayaran permohonan sertifikasi. Pemohon akan diberikan
informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik
ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi
b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen
permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk,
apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan
dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator
Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik
ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi
menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang
ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi
serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6
(enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen
pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan
Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon
dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan
permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon
dikembalikan dan lengkap.
Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut
didalam prosedur ketidakberpihakkan.
c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan
kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal
asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf
administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi,
dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b
dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas)
hari kerja dari dikeluarkannya jadwal
d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf
administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan
diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas
diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan
diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi
1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga)
hari kerja.
e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan
diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7
(tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan.
f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan
dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi
sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung
20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai
dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan
menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

104

lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan


dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan
menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu :
1.
Penilaian 1
Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk
mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya
tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri
2.
Penilaian 2
Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan
atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang
sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan
kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang
diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan
pekerjaan tersebut dengan baik
3.
Penilaian 3
Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan
informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini,
seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa
yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik
4.
Penilaian 4
Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami
informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana
semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang
sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa
menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa
yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala
permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan
tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang
pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang
lain
5.
Penilaian 5
Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat
analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja
secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami
tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada
orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya
tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan
ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang
muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa
memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari
pekerjaannya tersebut kepada orang lain
Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar
dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan
untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi
jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100.
Standar pencapaian pada asesmen ulang periode kedua minimal
penilaian kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja
skema kompetensi, sertifikasi ulang periode ketiga - keempat
minimal penilaian pencapaian kompetensinya 4 (empat) pada
kriteria unjuk kerja skema kompetensi dan sedangkan sertifikasi
ulang periode kelima sampai seterusnya minimal penilaian
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

105

pencapaian kompetensinya 5 (lima) pada kriteria unjuk kerja skema


kompetensi.
g.

Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta


tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring.
Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang
Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan
asesmen dilakukan.
h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang
Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 untuk ditindaklanjuti
dalam proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga)
koordinator Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke
Kepala Bidang Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan
sertifikasi yang diujikan. Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja
setelah berkas penilaian asesmen dan rekomendasi asesor diterima.
i. Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya
sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat
sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang
Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak
kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7
(tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik
untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun
bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat
mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja
setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila
dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan
pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten
dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya
permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian
Medik yang ditetapkan
C. PERLUASAN, PENGURANGAN PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN
SERTIFIKASI
C.1

PERLUASAN SERTIFIKASI
a.
Pemohon dapat mengajukan permohonan sertifikasi perluasan
dengan ketentuan minimal paling sedikit dalam jangka 1 (satu)
tahun setelah sertifikat terakhir dikeluarkan oleh LSP Bidang
Keteknisian Medik dan pengajuan perluasan dapat dilakukan
bersamaan dengan pengajuan sertifikasi ulang
b.
Pengajuan perluasan skema sertifikasi tahapannya sesuai
dengan proses sertifikasi awal
c.
Permohonan perluasan sertifikasi harus melampirkan logbook
ruang lingkup perluasan sertifikasi yang diajukan
d.
Pembiayaan perluasan skema sertifikasi dibebankan diluar
sertifikasi ulang apabila pengajuan permohonannya bersamaan.

C. 2

PENGURANGAN, PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN SERTIFIKASI


a.
Tenaga Kesehatan yang telah disertifikasi dapat dikenakan
pengurangan dan pencabutan sertifikasi apabila :
1.
Dari hasil surveilan menunjukkan bahwa kesesuaian
kompetensi terhadap skema kompetensi yang diacu tidak
dapat dipertahankan dan ketidaksesuaian yang terjadi
tidak dapat diatasi dalam jangka waktu yang ditentukan.
2.
Atas keinginan sendiri secara tertulis

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

106

b.

Apabila tidak ada perbaikan yang dipenuhi selama 3 (tiga) bulan


dari ditemukannya dan atau dilaporkannya ketidaksesuaian
kompetensi
dengan
sertifikasi
kompetensi
yang
telah
diperolehnya maka Kepala Bidang Keteknisian Medik dapat
menetapkan pembekuan sertifikat, dan apabila hasil dari
keputusan tidak termasuk dalam moral hazard dan ada
perbaikan dengan melampirkan bukti minimal 3 (tiga) bulan dari
dibekukannya sertifikat tersebut, dapat diusulkan kembali
dengan hasil penilaian sesuai sertifikat sebelumnya tetap
ataupun berkurang sertifikasinya sesuai dengan penilaian
asesmen dan apabila hasil keputusan terkandung moral hazard
yang bersangkutan ditetapkan pencabutan sertifikasi dan tidak
dapat mengusulkan kembali dengan ruang lingkup sertifikasi
tersebut dan yang bersangkutan tidak boleh menggunakan
semua acuan berkenaan dengan status sertifikasi.

7. MASA BERLAKU DAN PEMANTAUAN SERTIFIKASI TENAGA KESEHATAN


Periode (masa berlaku) sertifikat Tenaga Kesehatan adalah 3 (tiga) tahun.
Setelah periode tersebut, Tenaga Kesehatan diharuskan melakukan sertifikasi
ulang kepada LSP Bidang Keteknisian Medik. Monitoring bertujuan untuk
mengawasi dan memastikan bahwa pelaksanaan uji kompetensi telah
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh LSP Bidang
Keteknisian Medik. Monitoring terhadap Tenaga Kesehatan dilakukan setiap
setahun sekali tenaga kesehatan melaporkan kegiatan sesuai dengan ruang
lingkup sertifikasi yang dilaporkan ke LSP Bidang Keteknisian Medik.

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

107

KODE UNIT

: BKM01/GIZI-2.5/2009/Rev-001

JUDUL UNIT

: Memilih Formula Enteral Serta Monitoring Dan Evaluasi


Penyediaannya

DESKRIPSI UNIT

: Unit kompetensi ini berkaitan dengan kemampuan ahli gizi


dalam memilih makanan enteral sesuai dengan kondisi dan
kebutuhan gizi pasien

Elemen Kompetensi

Kriteria Unjuk Kerja

1. Mengkaji
kebutuhan
klien/pasien yang
perlu diberi
makanan enteral

1.1. Data-data yang diperlukan untuk


bahan perhitungan kebutuhan gizi
disiapkan
1.2. Kebutuhan gizi pasien dihitung
berdasarkan kondisi dan prognosa
diagnosa gizi
2.1. Daftar jenis makanan enteral
disiapkan
2.2. Daftar jenis makanan enteral
diidentifikasi seuai dengan kondisi
pasien

Observasi Simulasi
Pertanyaan tertulis
Pertanyaan Lisan
Observasi di tempat
kerja

3. Memilih jenis
makanan enteral
yang sesuai

3.1. Makanan enteral tertentu dipilih


sesuai kebutuhan pasien
3.2. Kebutuhan makanan enteral/hari
ditetapkan
3.3. Prosedur makanan enteral
disiapkan
3.4. Prosedur makanan enteral
disampaikan ke bagian pengadaan
makanan/pasien sesuai SOP

Observasi Simulasi
Pertanyaan tertulis
Pertanyaan Lisan
Observasi ditempat
kerja

4. Memonitor/meng
evaluasi daya
terima makanan
enteral

4.1. Format indicator daya terima


makanan enteral disiapkan
4.2. Format indicator diisiberdasarkan
hasil wawancaramaupun
mengambil informasi dari
rekamedik
4.3. Hasil monitoring/evaluasi
dianalisa
4.4. Hasil monitoring/evaluasi dicatat
dan dikomunikasikan pada pasien
maupun team asuhan gizi yang
lain

Observasi Simulasi
Pertanyaan tertulis
Pertanyaan Lisan
Observasi ditempat
kerja

2. Mengidentifikasi
jenis makanan
enteral yang
diperlukan

Metode Penilaian

Observasi Simulasi
Pertanyaan tertulis
Pertanyaan Lisan
Observasi ditempat
kerja

BATASAN VARIABLE
1. KONTEKS VARIABLE
Unit kompetensi ini merupakan kemapuan ahli gizi dalam memilih makanan
enteral yang tepat untuk memelihara dan meningkakan status gizi pasien
dengan memperhatikan berbagai kondisi dan daya terima pasien. Unit
kompetensi ini berlaku bagi seluruh institusi yang memberikan Pelayanan gizi
2. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN
Formulir pengkajian gizi,
formulir anamnesa gizi (food recall dan FFQ),
soft ware analisis nilai gizi makanan,
alat tulis, kalkulator, food model/lembar balik
Daftar bahan makanan penukar,

Tabel komposisi pangan Indonesia

Form Daftar Permintaan Makanan Pasien (DPMP)


Buku makanan

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

108

Daftar makanan enteral RS dan komersial


Formulir Asuhan Gizi

3. PERATURAN YANG DIPERLUKAN


UU Tenaga kesehatan no 36 tahun 2014
Permenkes no 26 tahun 2013 mengenai pekerjaan dan praktek tenaga gizi
Kebijakan Asuhan Gizi
Kebijakan Skrining Gizi
PANDUAN PENILAIAN
1. PROSEDUR PENILAIAN
Penilaian kompetensi terdiri dari penilaian uji tulis 40% dan uji praktek 60%.
Uji tulis berupa pilihan ganda dan atau essay sedangkan uji praktek
menggunakan acuan kriteria unjuk kerja dari elemen kompetensi dengan
menggunakan metode tertentu. Standar penilaian kesesuaian kompetensi
minimal mencapai nilai 70 dari uji tulis dan uji praktek.
2. PERSYARATAN KOMPETENSI
Pendidikan yang dimiliki minimal D3 Gizi
Memiliki sertifikat pelatihan Asuhan gizi terstandar
Masa kerja minimal 1 tahun dalam menangani pasien rawat inap/rawat
jalan
Sehat jasmani
3. PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN YANG DIPERLUKAN
Pengetahuan yang dibutuhkan
Ilmu Gizi Dasar
Asuhan Gizi Terstandar yang berlaku
Pengetahuan tentang penuntun diet
Pengetahuan tentang patologi anatomi penyakit
Pengetahuan tentang jenis makanan enteral RS dan komersial
Pengetahuan tentang tehnik pemberian makanan entral
Pengetahuan tentang peraturan pemberian makanan enteral yang berlaku
di Institusi
Keterampilan yang dibutuhkan
Mampu menganamnesa kebiasaan makanan pasien sebelum masuk rumah
sakit atau sebelum sakit ( food history )
Mengoperasikan program komputer (Food Prosesor/nutri survey)
Menghitung kebutuhan zat gizi
Menunjukkan kemampuan mengidentifikasi makanan yang mengandung
berbagai zat gizi.
Mampu menganalisa asupan makanan pasien
Mampu mengevaluasi asupan makanan pasien
4. SIKAP KERJA YANG DIPERLUKAN
Menjalankan IPSG (International Patient Safety Goal)
Menjalankan 5R ( Resik, Rajin, Rawat, Ringkas & Rapi)
5. ASPEK KRITIS
Menghitung kebutuhan pasien
Menterjemahkan kebutuhan gizi dalam bentuk diet yang dibutuhkan
pasien
Memilih menu/diet /formula yang sesuai dengan kondisi pasien
Menulis menu dalam bentuk pesanan diet dalam form permintaan
makanan pasien ke Unit Produksi Makanan
3.5. Menunjukan kemampuan berkomunikasi dengan tim lain
3.6. Menunjukan kempuan untuk berkomunikasi dengan konsulen gizi bila
ada
masalah yang sulit dan harus didiskusikan lebih lanjut.
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

109

6. TAHAPAN SERTIFIKASI
A. SERTIFIKASI AWAL
a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ke LSP Bidang
Keteknisian Medik dengan mengisi secara lengkap dan benar formulir
permohonan sertifikasi kompetensi,formulir skema sertifikasi, formulir
persetujuan asesmen, formulir penilaian mandiri serta syarat dan
ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang telah dipahami dan
ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan wajib melampirkan:
fotocopy ijazah, fotocopy KTP, logbook ruang lingkup kompetensi yang
diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, Foto 4x6 sebanyak 2
lembar berlatar belakang berwarna merah, sertifikat pelatihan dengan
ruang lingkup kompetensi yang diajukan, surat keterangan bekerja bagi
yang sudah bekerja dan bukti pembayaran permohonan sertifikasi.
Pemohon akan diberikan informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang
Keteknisian Medik ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi
b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen
permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk,
apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan
dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator
Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik
ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi
menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang
ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi
serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6
(enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen
pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan
Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon
dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan
permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon
dikembalikan dan lengkap.
Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut
didalam prosedur ketidakberpihakkan.
c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan
kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal
asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf
administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi,
dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b
dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas)
hari kerja dari dikeluarkannya jadwal
d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf
administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan
diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas
diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan
diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi
1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga)
hari kerja.
e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan
diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7
(tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan.
f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan
dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi
sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung
20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai
dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

110

menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan


lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan
dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan
menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu :
1.
Penilaian 1
Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk
mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya
tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri
2.
Penilaian 2
Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan
atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang
sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan
kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang
diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan
pekerjaan tersebut dengan baik
3.
Penilaian 3
Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan
informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini,
seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa
yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik
4.
Penilaian 4
Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami
informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana
semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang
sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa
menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa
yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala
permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan
tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang
pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang
lain
5.
Penilaian 5
Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat
analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja
secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami
tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada
orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya
tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan
ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang
muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa
memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari
pekerjaannya tersebut kepada orang lain
Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar
dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan
untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi
jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100.
Standar pencapaian pada asesmen awal minimal penilaian
kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja skema
kompetensi

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

111

g.

Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta


tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring.
Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang
Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan
asesmen dilakukan.
h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang
Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 paling lambat 20 (dua
puluh) hari kerja dari pelaksanaan asesmen untuk ditindaklanjuti dalam
proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga) koordinator
Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke Kepala Bidang
Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan sertifikasi yang diujikan.
Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja setelah berkas penilaian
asesmen dan rekomendasi asesor diterima.
i. Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya
sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat
sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang
Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak
kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7
(tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik
untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun
bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat
mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja
setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila
dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan
pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten
dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya
permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian
Medik yang ditetapkan
B. SERTIFIKASI ULANG
a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ulang ke LSP Bidang
Keteknisian Medik paling lambat minimal 90 (sembilan puluh) hari kerja
sebelum masa sertifikat kompetensi habis dengan mengisi secara
lengkap dan benar formulir permohonan sertifikasi kompetensi, formulir
skema sertifikasi, formulir persetujuan asesmen, formulir penilaian
mandiri serta syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang
telah dipahami dan ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan
wajib melampirkan: sertifikat kompetensi lama, logbook ruang lingkup
kompetensi yang diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, bukti
pengiriman logbook setiap 1 (satu) tahun sekali yang dikirimkan ke LSP
Bidang Keteknisian Medik selama sertifikat kompetensi berlaku dan
bukti pembayaran permohonan sertifikasi. Pemohon akan diberikan
informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik
ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi
b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen
permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk,
apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan
dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator
Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik
ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi
menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang
ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi
serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6
(enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen
pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

112

Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon


dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan
permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon
dikembalikan dan lengkap.
Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut
didalam prosedur ketidakberpihakkan.
c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan
kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal
asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf
administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi,
dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b
dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas)
hari kerja dari dikeluarkannya jadwal
d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf
administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan
diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas
diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan
diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi
1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga)
hari kerja.
e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan
diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7
(tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan.
f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan
dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi
sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung
20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai
dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan
menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan
lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan
dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan
menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu :
1.
Penilaian 1
Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk
mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya
tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri
2.
Penilaian 2
Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan
atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang
sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan
kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang
diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan
pekerjaan tersebut dengan baik
3.
Penilaian 3
Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan
informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini,
seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa
yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik
4.
Penilaian 4
Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami
informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana
semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

113

5.

sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa


menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa
yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala
permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan
tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang
pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang
lain
Penilaian 5
Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat
analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja
secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami
tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada
orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya
tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan
ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang
muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa
memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari
pekerjaannya tersebut kepada orang lain
Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar
dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan
untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi
jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100.
Standar pencapaian pada asesmen ulang periode kedua minimal
penilaian kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja
skema kompetensi, sertifikasi ulang periode ketiga - keempat
minimal penilaian pencapaian kompetensinya 4 (empat) pada
kriteria unjuk kerja skema kompetensi dan sedangkan sertifikasi
ulang periode kelima sampai seterusnya minimal penilaian
pencapaian kompetensinya 5 (lima) pada kriteria unjuk kerja skema
kompetensi.

g.

Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta


tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring.
Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang
Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan
asesmen dilakukan.
h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang
Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 untuk ditindaklanjuti
dalam proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga)
koordinator Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke
Kepala Bidang Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan
sertifikasi yang diujikan. Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja
setelah berkas penilaian asesmen dan rekomendasi asesor diterima.
i. Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya
sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat
sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang
Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak
kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7
(tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik
untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun
bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat
mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja
setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila
dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

114

pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten


dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya
permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian
Medik yang ditetapkan

C. PERLUASAN, PENGURANGAN PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN


SERTIFIKASI
C.1

PERLUASAN SERTIFIKASI
a.
Pemohon dapat mengajukan permohonan sertifikasi perluasan
dengan ketentuan minimal paling sedikit dalam jangka 1 (satu)
tahun setelah sertifikat terakhir dikeluarkan oleh LSP Bidang
Keteknisian Medik dan pengajuan perluasan dapat dilakukan
bersamaan dengan pengajuan sertifikasi ulang
b.
Pengajuan perluasan skema sertifikasi tahapannya sesuai
dengan proses sertifikasi awal
c.
Permohonan perluasan sertifikasi harus melampirkan logbook
ruang lingkup perluasan sertifikasi yang diajukan
d.
Pembiayaan perluasan skema sertifikasi dibebankan diluar
sertifikasi ulang apabila pengajuan permohonannya bersamaan.

C. 2

PENGURANGAN, PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN SERTIFIKASI


a.
Tenaga Kesehatan yang telah disertifikasi dapat dikenakan
pengurangan dan pencabutan sertifikasi apabila :
1.
Dari hasil surveilan menunjukkan bahwa kesesuaian
kompetensi terhadap skema kompetensi yang diacu tidak
dapat dipertahankan dan ketidaksesuaian yang terjadi
tidak dapat diatasi dalam jangka waktu yang ditentukan.
2.
Atas keinginan sendiri secara tertulis
b.
Apabila tidak ada perbaikan yang dipenuhi selama 3 (tiga) bulan
dari ditemukannya dan atau dilaporkannya ketidaksesuaian
kompetensi
dengan
sertifikasi
kompetensi
yang
telah
diperolehnya maka Kepala Bidang Keteknisian Medik dapat
menetapkan pembekuan sertifikat, dan apabila hasil dari
keputusan tidak termasuk dalam moral hazard dan ada
perbaikan dengan melampirkan bukti minimal 3 (tiga) bulan dari
dibekukannya sertifikat tersebut, dapat diusulkan kembali
dengan hasil penilaian sesuai sertifikat sebelumnya tetap
ataupun berkurang sertifikasinya sesuai dengan penilaian
asesmen dan apabila hasil keputusan terkandung moral hazard
yang bersangkutan ditetapkan pencabutan sertifikasi dan tidak
dapat mengusulkan kembali dengan ruang lingkup sertifikasi
tersebut dan yang bersangkutan tidak boleh menggunakan
semua acuan berkenaan dengan status sertifikasi.

7. MASA BERLAKU DAN PEMANTAUAN SERTIFIKASI TENAGA KESEHATAN


Periode (masa berlaku) sertifikat Tenaga Kesehatan adalah 3 (tiga) tahun.
Setelah periode tersebut, Tenaga Kesehatan diharuskan melakukan sertifikasi
ulang kepada LSP Bidang Keteknisian Medik. Monitoring bertujuan untuk
mengawasi dan memastikan bahwa pelaksanaan uji kompetensi telah
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh LSP Bidang
Keteknisian Medik. Monitoring terhadap Tenaga Kesehatan dilakukan setiap
setahun sekali tenaga kesehatan melaporkan kegiatan sesuai dengan ruang
lingkup sertifikasi yang dilaporkan ke LSP Bidang Keteknisian Medik.
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

115

KODE UNIT

: BKM01/GIZI-2.6/2009/Rev-001

JUDUL UNIT

: Melakukan Rencana Perubahan Diet

DESKRIPSI UNIT

: Unit kompetensi ini berkaitan dengan pengetahuan dan


ketrampilan seorang ahli gizi dalam melakukan rencana
perubahan diit

Elemen
Kompetensi
1. Menyiapkan
perubahan diit

2. Melakukan
perubahan diit

3. Melakukan
monitoring dan
evaluasi
penerimaan
perubahan diit

Kriteria Unjuk Kerja


1.1. Perubahan diit hasil monitoring
evaluasi diterima
1.2. Kebutuhan untuk perubahan diit
pasien dan kemampuan institusi
disesuaikan
1.3. Perubahan diit yang sudah
ditetapkan dijelaskan kepada pasien
1.4. Pasien diberi kesempatan untuk
bertanya dan mendiskusikan
perubahan diit yang sudah
ditentukan
1.5. Perubahan diit yang diusulkan
disetujui oleh pasien
2.1. Perubahan diit yang diusulkan
dipesan kepada bagian produksi
makanan sesuai prosedur
2.2. Perubahan diit yang sudah diberikan
kepada pasien di cek
2.3. Dokumentasi penerimaan perubahan
diit dilakukan secara lengkap sesuai
dengan prosedur institusi
3.1. Daya terima perubahan diit pada
pasien di amati dan diukur
3.2. Dampak hasil perubahan diit (data
lab, status gizi, data klinis, asupan
diit) diamati dan atau diukur
3.3. Konseling perubahan diit (motivasi,
anjuran) diberikan kepada pasien
dan keluarga pasien

Metode Penilaian
Praktek
(demonstrasi ,simulasi)
Uji Tulis (kasus)
Praktek (demonstrasi,
simulasi)
Praktek (demonstrasi,
simulasi)
Praktek
demonstrasi ,simulasi)
Praktek(demonstrasi,
simulasi)
Praktek (demonstrasi,
simulasi)
Praktek (demonstrasi,
simulasi)
Praktek (demonstrasi,
simulasi)
Praktek (demonstrasi,
simulasi)
Praktek (demonstrasi,
simulasi)
Praktek (demonstrasi,
simulasi)

BATASAN VARIABEL
1. KONTEK VARIABEL :
Unit kompetensi ini berlaku untuk membuat/ melakukan rencana perubahan
diit dalam pelayanan gizi individu di unit pelayanan gizi dan kesehatan
2. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN
Formulir perubahan diit, soft ware analisis nilai gizi makanan, alat tulis,
kalkulator, daftar bahan makanan penukar, tabel komposisi pangan Indonesia
3. PERATURAN YANG DIPERLUKAN
UU Tenaga kesehatan no 36 tahun 2014
Permenkes no 26 tahun 2013 mengenai pekerjaan dan praktek tenaga gizi
Kebijakan Asuhan Gizi
Kebijakan Skrining Gizi
PANDUAN PENILAIAN
1. PROSEDUR PENILAIAN
Penilaian kompetensi terdiri dari penilaian uji tulis 40% dan uji praktek 60%.
Uji tulis berupa pilihan ganda dan atau essay sedangkan uji praktek
menggunakan acuan kriteria unjuk kerja dari elemen kompetensi dengan
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

116

menggunakan metode tertentu. Standar penilaian kesesuaian kompetensi


minimal mencapai nilai 70 dari uji tulis dan uji praktek.
2. PERSYARATAN KOMPETENSI
Pendidikan yang dimiliki minimal D3 Gizi
Memiliki sertifikat pelatihan Asuhan gizi terstandar
Masa kerja minimal 1 tahun dalam menangani pasien rawat inap/rawat
jalan
Sehat jasmani
3. PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN YANG DIPERLUKAN
Ilmu Gizi Dasar
Macam diet
Pedoman Umum Gizi Seimbang
Macam suplemen gizi
Ilmu Bahan makanan
Menu yang ada di Institusi
Pengetahuan dasar tentang penyelenggaraan makanan
Dasar-dasar Dietetik
Dasar Manajemen Sistem peny. Makanan
Ilmu Gizi Kuliner
4. SIKAP KERJA YANG DIPERLUKAN
Menjalankan IPSG (International Patient Safety Goal)
Menjalankan 5R ( Resik, Rajin, Rawat, Ringkas & Rapi)
5. ASPEK KRITIS
Menterjemahkan kebutuhan gizi
Memilih menu/makanan enteral yang sesuai dengan kondisi klien
Menulis menu dalam bentuk pesanan diet
Menunjukan kemampuan berkomunikasi dengan tim lain
6. TAHAPAN SERTIFIKASI
A. SERTIFIKASI AWAL
a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ke LSP Bidang
Keteknisian Medik dengan mengisi secara lengkap dan benar formulir
permohonan sertifikasi kompetensi,formulir skema sertifikasi, formulir
persetujuan asesmen, formulir penilaian mandiri serta syarat dan
ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang telah dipahami dan
ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan wajib melampirkan:
fotocopy ijazah, fotocopy KTP, logbook ruang lingkup kompetensi yang
diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, Foto 4x6 sebanyak 2
lembar berlatar belakang berwarna merah, sertifikat pelatihan dengan
ruang lingkup kompetensi yang diajukan, surat keterangan bekerja bagi
yang sudah bekerja dan bukti pembayaran permohonan sertifikasi.
Pemohon akan diberikan informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang
Keteknisian Medik ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi
b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen
permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk,
apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan
dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator
Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik
ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi
menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang
ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi
serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6
(enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen
pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

117

Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon


dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan
permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon
dikembalikan dan lengkap.
Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut
didalam prosedur ketidakberpihakkan.
c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan
kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal
asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf
administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi,
dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b
dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas)
hari kerja dari dikeluarkannya jadwal
d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf
administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan
diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas
diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan
diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi
1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga)
hari kerja.
e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan
diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7
(tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan.
f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan
dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi
sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung
20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai
dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan
menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan
lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan
dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan
menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu :
1.
Penilaian 1
Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk
mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya
tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri
2.
Penilaian 2
Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan
atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang
sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan
kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang
diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan
pekerjaan tersebut dengan baik
3.
Penilaian 3
Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan
informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini,
seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa
yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik
4.
Penilaian 4
Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami
informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana
semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

118

sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa


menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa
yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala
permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan
tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang
pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang
lain
5.
Penilaian 5
Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat
analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja
secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami
tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada
orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya
tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan
ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang
muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa
memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari
pekerjaannya tersebut kepada orang lain
Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar
dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan
untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi
jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100.
Standar pencapaian pada asesmen awal minimal penilaian
kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja skema
kompetensi
g. Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta
tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring.
Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang
Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan
asesmen dilakukan.
h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang
Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 paling lambat 20 (dua
puluh) hari kerja dari pelaksanaan asesmen untuk ditindaklanjuti dalam
proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga) koordinator
Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke Kepala Bidang
Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan sertifikasi yang diujikan.
Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja setelah berkas penilaian
asesmen dan rekomendasi asesor diterima.
i. Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya
sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat
sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang
Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak
kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7
(tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik
untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun
bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat
mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja
setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila
dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan
pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten
dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya
permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian
Medik yang ditetapkan
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

119

B. SERTIFIKASI ULANG
a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ulang ke LSP Bidang
Keteknisian Medik paling lambat minimal 90 (sembilan puluh) hari kerja
sebelum masa sertifikat kompetensi habis dengan mengisi secara
lengkap dan benar formulir permohonan sertifikasi kompetensi, formulir
skema sertifikasi, formulir persetujuan asesmen, formulir penilaian
mandiri serta syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang
telah dipahami dan ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan
wajib melampirkan: sertifikat kompetensi lama, logbook ruang lingkup
kompetensi yang diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, bukti
pengiriman logbook setiap 1 (satu) tahun sekali yang dikirimkan ke LSP
Bidang Keteknisian Medik selama sertifikat kompetensi berlaku dan
bukti pembayaran permohonan sertifikasi. Pemohon akan diberikan
informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik
ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi
b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen
permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk,
apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan
dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator
Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik
ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi
menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang
ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi
serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6
(enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen
pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan
Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon
dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan
permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon
dikembalikan dan lengkap.
Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut
didalam prosedur ketidakberpihakkan.
c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan
kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal
asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf
administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi,
dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b
dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas)
hari kerja dari dikeluarkannya jadwal
d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf
administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan
diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas
diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan
diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi
1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga)
hari kerja.
e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan
diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7
(tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan.
f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan
dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi
sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung
20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai
dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan
menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

120

lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan


dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan
menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu :
1.
Penilaian 1
Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk
mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya
tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri
2.
Penilaian 2
Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan
atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang
sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan
kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang
diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan
pekerjaan tersebut dengan baik
3.
Penilaian 3
Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan
informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini,
seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa
yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik
4.
Penilaian 4
Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami
informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana
semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang
sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa
menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa
yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala
permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan
tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang
pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang
lain
5.
Penilaian 5
Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat
analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja
secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami
tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada
orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya
tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan
ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang
muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa
memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari
pekerjaannya tersebut kepada orang lain
Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar
dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan
untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi
jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100.
Standar pencapaian pada asesmen ulang periode kedua minimal
penilaian kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja
skema kompetensi, sertifikasi ulang periode ketiga - keempat
minimal penilaian pencapaian kompetensinya 4 (empat) pada
kriteria unjuk kerja skema kompetensi dan sedangkan sertifikasi
ulang periode kelima sampai seterusnya minimal penilaian
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

121

pencapaian kompetensinya 5 (lima) pada kriteria unjuk kerja skema


kompetensi.
g.

Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta


tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring.
Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang
Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan
asesmen dilakukan.
h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang
Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 untuk ditindaklanjuti
dalam proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga)
koordinator Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke
Kepala Bidang Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan
sertifikasi yang diujikan. Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja
setelah berkas penilaian asesmen dan rekomendasi asesor diterima.
i. Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya
sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat
sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang
Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak
kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7
(tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik
untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun
bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat
mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja
setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila
dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan
pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten
dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya
permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian
Medik yang ditetapkan
C. PERLUASAN, PENGURANGAN PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN
SERTIFIKASI
C.1

PERLUASAN SERTIFIKASI
a.
Pemohon dapat mengajukan permohonan sertifikasi perluasan
dengan ketentuan minimal paling sedikit dalam jangka 1 (satu)
tahun setelah sertifikat terakhir dikeluarkan oleh LSP Bidang
Keteknisian Medik dan pengajuan perluasan dapat dilakukan
bersamaan dengan pengajuan sertifikasi ulang
b.
Pengajuan perluasan skema sertifikasi tahapannya sesuai
dengan proses sertifikasi awal
c.
Permohonan perluasan sertifikasi harus melampirkan logbook
ruang lingkup perluasan sertifikasi yang diajukan
d.
Pembiayaan perluasan skema sertifikasi dibebankan diluar
sertifikasi ulang apabila pengajuan permohonannya bersamaan.

C. 2

PENGURANGAN, PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN SERTIFIKASI


a.
Tenaga Kesehatan yang telah disertifikasi dapat dikenakan
pengurangan dan pencabutan sertifikasi apabila :
1.
Dari hasil surveilan menunjukkan bahwa kesesuaian
kompetensi terhadap skema kompetensi yang diacu tidak
dapat dipertahankan dan ketidaksesuaian yang terjadi
tidak dapat diatasi dalam jangka waktu yang ditentukan.
2.
Atas keinginan sendiri secara tertulis

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

122

b.

Apabila tidak ada perbaikan yang dipenuhi selama 3 (tiga) bulan


dari ditemukannya dan atau dilaporkannya ketidaksesuaian
kompetensi
dengan
sertifikasi
kompetensi
yang
telah
diperolehnya maka Kepala Bidang Keteknisian Medik dapat
menetapkan pembekuan sertifikat, dan apabila hasil dari
keputusan tidak termasuk dalam moral hazard dan ada
perbaikan dengan melampirkan bukti minimal 3 (tiga) bulan dari
dibekukannya sertifikat tersebut, dapat diusulkan kembali
dengan hasil penilaian sesuai sertifikat sebelumnya tetap
ataupun berkurang sertifikasinya sesuai dengan penilaian
asesmen dan apabila hasil keputusan terkandung moral hazard
yang bersangkutan ditetapkan pencabutan sertifikasi dan tidak
dapat mengusulkan kembali dengan ruang lingkup sertifikasi
tersebut dan yang bersangkutan tidak boleh menggunakan
semua acuan berkenaan dengan status sertifikasi.

7. MASA BERLAKU DAN PEMANTAUAN SERTIFIKASI TENAGA KESEHATAN


Periode (masa berlaku) sertifikat Tenaga Kesehatan adalah 3 (tiga) tahun.
Setelah periode tersebut, Tenaga Kesehatan diharuskan melakukan sertifikasi
ulang kepada LSP Bidang Keteknisian Medik. Monitoring bertujuan untuk
mengawasi dan memastikan bahwa pelaksanaan uji kompetensi telah
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh LSP Bidang
Keteknisian Medik. Monitoring terhadap Tenaga Kesehatan dilakukan setiap
setahun sekali tenaga kesehatan melaporkan kegiatan sesuai dengan ruang
lingkup sertifikasi yang dilaporkan ke LSP Bidang Keteknisian Medik.

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

123

KODE UNIT

: BKM01/GIZI-2.7/2009/Rev-001

JUDUL UNIT

: Menggunakan Teknologi Terbaru (Tepat Guna) Dalam

DEPSKRIPSI UNIT

: Unit kompetensi ini mendeskripsikan pengetahuan dan

Kegiatan Informasi Dan Komunikasi

ketrampilan yang harus dimiliki oleh ahli gizi dalam


perencanaan, penggunaan dan evaluasi dari teknologi
informasi dan komunikasi tepat guna.

Elemen Kompetensi
1. Merencanakan
teknologi
informasi dan
komunikasi tepat
guna

Kriteria Unjuk Kerja


1.1.
1.2.
1.3.

2. Menggunakan
teknologi
informasi dan
komunikasi tepat
guna

2.1.

3. Melakukan
evaluasi
penggunaan
teknologi
informasi dan
komunikasi tepat
guna

3.1.

2.2.

3.2.
3.3.
3.4.

Topik, tujuan, sasaran, metoda


teknologi informasi dan komunikasi
ditetapkan.
Jenis-jenis teknologi informasi dan
komunikasi tepat guna diidentifikasi.
Jenis Media yang dipilih sesuai
dengan butir 1.1.dan memenuhi
kriteria Media : simpel, dapat
dimengerti, dapat dilihat dan didengar
dengan jelas oleh semua sasaran.
Media teknologi informasi dan
komunikasi digunakan sesuai dengan
tujuan
Media teknologi informasi dan
komunikasi tepat guna dioperasikan
sesuai dengan SOP
Kriteria evaluasi pemilihan media
(butir 1.3)
Kriteria penggunaan media ditetapkan
(mampu, tepat sasaran, tepat waktu)
sesuai dengan karakteristik media.
Evaluasi proses dalam menggunakan
teknologi informasi dan komunikasi
sesuai rencana dan kondisi yang ada
Evaluasi dampak penggunaan
teknologi informasi dan komunikasi
oleh pihak ketiga
(klien/sasaran)

Metode Penilaian
Praktek (demonstrasi,
simulasi)
Uji Tulis (MC, kasus)
Ujian lisan
Laporan/log book

Praktek (demonstrasi,
simulasi)

3.1 Praktek
(demonstrasi,
simulasi)
3.2 Uji Tulis (MC,
kasus )
3.3 Ujian lisan
3.4 Laporan/log book

BATASAN VARIABLE
1. KONTEKS VARIABLE
Unit kompetensi ini berlaku di RS, puskesmas, kelompok masyarakat untuk
menggunakan teknologi terbaru (tepat guna) dalam kegiatan informasi dan
komunikasi
2. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN
Elektronik, grafis, model, sederhana/tradisional.
3. PERATURAN YANG DIPERLUKAN
UU Tenaga kesehatan no 36 tahun 2014
Permenkes no 26 tahun 2013 mengenai pekerjaan dan praktek tenaga gizi
Kebijakan Asuhan Gizi
Kebijakan Skrining Gizi
PANDUAN PENILAIAN
1. PROSEDUR PENILAIAN
Penilaian kompetensi terdiri dari penilaian uji tulis 40% dan uji praktek 60%.
Uji tulis berupa pilihan ganda dan atau essay sedangkan uji praktek
menggunakan acuan kriteria unjuk kerja dari elemen kompetensi dengan
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

124

menggunakan metode tertentu. Standar penilaian kesesuaian kompetensi


minimal mencapai nilai 70 dari uji tulis dan uji praktek.
2. PERSYARATAN KOMPETENSI
Pendidikan yang dimiliki minimal D3 Gizi
Memiliki sertifikat pelatihan Asuhan gizi terstandar
Masa kerja minimal 1 tahun dalam menangani pasien rawat inap/rawat
jalan
Sehat jasmani
3. PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN YANG DIPERLUKAN
Pengetahuan yang dibutuhkan:
Konsep komunikasi terutama media komunikasi.
Konsep teknologi informasi dan komunikasi tepat guna sesuai dengan
materi yang telah diberikan.
Pengetahuan tentang sosial budaya dan ekonomi klien .
Ketrampilan yang dibutuhkan:
Perencanaan penggunaan media teknologi informasi & komunikasi
Penggunaan teknologi pendidikan yang sesuai (ceramah, demonstrasi,
diskusi, konseling, simulasi, karya wisata dll)
Pengelolaan waktu sesuai kebutuhan
4. SIKAP KERJA YANG DIPERLUKAN
Menjalankan PFE (Patient & Family Education)
Menjalankan 5R ( Resik, Rajin, Rawat, Ringkas & Rapi)
5. ASPEK KRITIS
Demonstrasi penggunaan media yang akan disampaikan sesuai Jenis Media
yang dipilih sesuai dengan topik, tujuan, sasaran, metoda teknologi
informasi dan komunikasi ditetapkan.
Demonstrasi penggunaan teknologi informasi dan komunikasi tepat guna
berdasarkan SOP
6. TAHAPAN SERTIFIKASI
A. SERTIFIKASI AWAL
a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ke LSP Bidang
Keteknisian Medik dengan mengisi secara lengkap dan benar formulir
permohonan sertifikasi kompetensi,formulir skema sertifikasi, formulir
persetujuan asesmen, formulir penilaian mandiri serta syarat dan
ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang telah dipahami dan
ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan wajib melampirkan:
fotocopy ijazah, fotocopy KTP, logbook ruang lingkup kompetensi yang
diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, Foto 4x6 sebanyak 2
lembar berlatar belakang berwarna merah, sertifikat pelatihan dengan
ruang lingkup kompetensi yang diajukan, surat keterangan bekerja bagi
yang sudah bekerja dan bukti pembayaran permohonan sertifikasi.
Pemohon akan diberikan informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang
Keteknisian Medik ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi
b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen
permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk,
apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan
dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator
Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik
ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi
menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang
ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi
serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6
(enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

125

pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan


Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon
dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan
permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon
dikembalikan dan lengkap.
Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut
didalam prosedur ketidakberpihakkan.
c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan
kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal
asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf
administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi,
dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b
dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas)
hari kerja dari dikeluarkannya jadwal
d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf
administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan
diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas
diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan
diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi
1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga)
hari kerja.
e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan
diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7
(tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan.
f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan
dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi
sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung
20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai
dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan
menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan
lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan
dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan
menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu :
1.
Penilaian 1
Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk
mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya
tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri
2.
Penilaian 2
Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan
atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang
sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan
kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang
diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan
pekerjaan tersebut dengan baik
3.
Penilaian 3
Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan
informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini,
seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa
yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik
4.
Penilaian 4
Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami
informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

126

semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang
sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa
menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa
yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala
permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan
tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang
pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang
lain
5.
Penilaian 5
Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat
analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja
secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami
tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada
orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya
tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan
ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang
muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa
memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari
pekerjaannya tersebut kepada orang lain
Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar
dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan
untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi
jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100.
Standar pencapaian pada asesmen awal minimal penilaian
kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja skema
kompetensi
g. Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta
tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring.
Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang
Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan
asesmen dilakukan.
h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang
Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 paling lambat 20 (dua
puluh) hari kerja dari pelaksanaan asesmen untuk ditindaklanjuti dalam
proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga) koordinator
Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke Kepala Bidang
Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan sertifikasi yang diujikan.
Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja setelah berkas penilaian
asesmen dan rekomendasi asesor diterima.
i. Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya
sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat
sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang
Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak
kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7
(tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik
untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun
bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat
mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja
setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila
dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan
pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten
dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya
permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian
Medik yang ditetapkan
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

127

B. SERTIFIKASI ULANG
a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ulang ke LSP Bidang
Keteknisian Medik paling lambat minimal 90 (sembilan puluh) hari kerja
sebelum masa sertifikat kompetensi habis dengan mengisi secara
lengkap dan benar formulir permohonan sertifikasi kompetensi, formulir
skema sertifikasi, formulir persetujuan asesmen, formulir penilaian
mandiri serta syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang
telah dipahami dan ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan
wajib melampirkan: sertifikat kompetensi lama, logbook ruang lingkup
kompetensi yang diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, bukti
pengiriman logbook setiap 1 (satu) tahun sekali yang dikirimkan ke LSP
Bidang Keteknisian Medik selama sertifikat kompetensi berlaku dan
bukti pembayaran permohonan sertifikasi. Pemohon akan diberikan
informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik
ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi
b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen
permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk,
apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan
dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator
Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik
ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi
menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang
ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi
serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6
(enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen
pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan
Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon
dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan
permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon
dikembalikan dan lengkap.
Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut
didalam prosedur ketidakberpihakkan.
c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan
kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal
asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf
administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi,
dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b
dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas)
hari kerja dari dikeluarkannya jadwal
d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf
administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan
diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas
diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan
diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi
1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga)
hari kerja.
e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan
diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7
(tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan.
f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan
dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi
sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung
20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai
dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan
menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

128

lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan


dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan
menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu :
1.
Penilaian 1
Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk
mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya
tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri
2.
Penilaian 2
Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan
atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang
sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan
kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang
diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan
pekerjaan tersebut dengan baik
3.
Penilaian 3
Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan
informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini,
seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa
yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik
4.
Penilaian 4
Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami
informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana
semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang
sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa
menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa
yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala
permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan
tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang
pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang
lain
5.
Penilaian 5
Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat
analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja
secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami
tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada
orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya
tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan
ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang
muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa
memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari
pekerjaannya tersebut kepada orang lain
Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar
dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan
untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi
jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100.
Standar pencapaian pada asesmen ulang periode kedua minimal
penilaian kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja
skema kompetensi, sertifikasi ulang periode ketiga - keempat
minimal penilaian pencapaian kompetensinya 4 (empat) pada
kriteria unjuk kerja skema kompetensi dan sedangkan sertifikasi
ulang periode kelima sampai seterusnya minimal penilaian
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

129

pencapaian kompetensinya 5 (lima) pada kriteria unjuk kerja skema


kompetensi.
g.

Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta


tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring.
Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang
Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan
asesmen dilakukan.
h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang
Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 untuk ditindaklanjuti
dalam proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga)
koordinator Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke
Kepala Bidang Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan
sertifikasi yang diujikan. Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja
setelah berkas penilaian asesmen dan rekomendasi asesor diterima.
i. Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya
sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat
sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang
Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak
kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7
(tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik
untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun
bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat
mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja
setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila
dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan
pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten
dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya
permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian
Medik yang ditetapkan
C. PERLUASAN, PENGURANGAN PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN
SERTIFIKASI
C.1

PERLUASAN SERTIFIKASI
a.
Pemohon dapat mengajukan permohonan sertifikasi perluasan
dengan ketentuan minimal paling sedikit dalam jangka 1 (satu)
tahun setelah sertifikat terakhir dikeluarkan oleh LSP Bidang
Keteknisian Medik dan pengajuan perluasan dapat dilakukan
bersamaan dengan pengajuan sertifikasi ulang
b.
Pengajuan perluasan skema sertifikasi tahapannya sesuai
dengan proses sertifikasi awal
c.
Permohonan perluasan sertifikasi harus melampirkan logbook
ruang lingkup perluasan sertifikasi yang diajukan
d.
Pembiayaan perluasan skema sertifikasi dibebankan diluar
sertifikasi ulang apabila pengajuan permohonannya bersamaan.

C. 2

PENGURANGAN, PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN SERTIFIKASI


a.
Tenaga Kesehatan yang telah disertifikasi dapat dikenakan
pengurangan dan pencabutan sertifikasi apabila :
1.
Dari hasil surveilan menunjukkan bahwa kesesuaian
kompetensi terhadap skema kompetensi yang diacu tidak
dapat dipertahankan dan ketidaksesuaian yang terjadi
tidak dapat diatasi dalam jangka waktu yang ditentukan.
2.
Atas keinginan sendiri secara tertulis

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

130

b.

Apabila tidak ada perbaikan yang dipenuhi selama 3 (tiga) bulan


dari ditemukannya dan atau dilaporkannya ketidaksesuaian
kompetensi
dengan
sertifikasi
kompetensi
yang
telah
diperolehnya maka Kepala Bidang Keteknisian Medik dapat
menetapkan pembekuan sertifikat, dan apabila hasil dari
keputusan tidak termasuk dalam moral hazard dan ada
perbaikan dengan melampirkan bukti minimal 3 (tiga) bulan dari
dibekukannya sertifikat tersebut, dapat diusulkan kembali
dengan hasil penilaian sesuai sertifikat sebelumnya tetap
ataupun berkurang sertifikasinya sesuai dengan penilaian
asesmen dan apabila hasil keputusan terkandung moral hazard
yang bersangkutan ditetapkan pencabutan sertifikasi dan tidak
dapat mengusulkan kembali dengan ruang lingkup sertifikasi
tersebut dan yang bersangkutan tidak boleh menggunakan
semua acuan berkenaan dengan status sertifikasi.

7. MASA BERLAKU DAN PEMANTAUAN SERTIFIKASI TENAGA KESEHATAN


Periode (masa berlaku) sertifikat Tenaga Kesehatan adalah 3 (tiga) tahun.
Setelah periode tersebut, Tenaga Kesehatan diharuskan melakukan sertifikasi
ulang kepada LSP Bidang Keteknisian Medik. Monitoring bertujuan untuk
mengawasi dan memastikan bahwa pelaksanaan uji kompetensi telah
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh LSP Bidang
Keteknisian Medik. Monitoring terhadap Tenaga Kesehatan dilakukan setiap
setahun sekali tenaga kesehatan melaporkan kegiatan sesuai dengan ruang
lingkup sertifikasi yang dilaporkan ke LSP Bidang Keteknisian Medik.

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

131

KODE UNIT

: BKM01/GIZI-2.8/2009/Rev-001

JUDUL UNIT

: Melakukan Penyuluhan Gizi Dalam Kegiatan Pelayanan


Gizi

DESKRIPSI UNIT

: Unit kompetensi ini mendeskripsikan pengetahuan dan


ketrampilan yang harus dimiliki oleh ahli gizi tentang
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi penyuluhan gizi
pada klien individu dan kelompok sasaran.

Elemen
Kompetensi
1. Merencanakan
penyuluhan gizi
pada sasaran

Kriteria Unjuk Kerja


1.1

1.2

1.3
1.4
1.5
1.6

1.7
1.8
2. Melaksanakan
penyuluhan gizi
pada sasaran

2.1
2.2
2.3

3. Melakukan
monitoring &
evaluasi
penyuluhan gizi
pada sasaran

3.1
3.2

Klien disapa sesuai dengan


aturan/norma/kebiasaan yang
berlaku (bila kontak langsung
dengan sasaran)
Sasaran pendidikan gizi diidentifikasi
menurut umur, jender, agama,
pendidikan, sosial ekonomi &
budaya, tempat tinggal, masalah gizi
dan kesehatan yang dihadapi
Untuk yang bersifat individual,
identitas sasaran dicatat sesuai
dengan aturan yang berlaku/SOP
Tujuan pendidikan/penyuluhan gizi
ditetapkan sesuai dengan hasil
identifikasi sasaran.
Materi pendidikan gizi
diorganisasikan secara sistimatis dan
sesuai tujuan penyuluhan gizi.
Metoda dan Media
pendidikan/penyuluhan gizi
ditetapkan,dipilih sesuai dengan
tujuan. Dan SOP
Tenaga pelaksana penyuluhan gizi di
siapkan
Kurikulum PG /Satuan Acara
Pembelajaran dibuat sesuai dengan
tujuan penyuluhan
Pendidikan gizi dilaksanakan sesuai
dg perencanaan & SOP
Teknik komunikasi yang benar
digunakan
pada
pelaksanaan
pendidikan/penyuluhan gizi
Media
dan
alat
peraga
penyuluhan/pendidikan
gizi
digunakan dengan benar sesuai SOP
Evaluasi proses dalam memberikan
pendidikan gizi sesuai rencana
Umpan balik dari klien dilakukan
untuk mengetahui evaluasi dampak

Metode
Penilaian
Praktek
(demonstrasi,
simulasi)
Uji Tulis (MC,
kasus )
Ujian lisan
Laporan/log book

Praktek
(demonstrasi,
simulasi)
Uji Tulis (MC,
kasus )
Ujian lisan
Laporan/log book
Praktek
(demonstrasi,
simulasi)
Uji Tulis (MC,
kasus )
Ujian lisan
Laporan/log book

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

132

BATASAN VARIABLE
1. KONTEKS VARIABLE
Unit kompetensi ini dilaksanakan oleh Ahli Gizi dan dapat dilakukan di
rumah sakit, puskesmas, dan wilayah kerja petugas gizi di kelompok
masyarakat
2. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN
Elektronik (OHP, LCD, Film), grafis (flipchart, leaflet, poster dll), model (food
model dll), sederhana/tradisional
3. PERATURAN YANG DIPERLUKAN
UU Tenaga kesehatan no 36 tahun 2014
Permenkes no 26 tahun 2013 mengenai pekerjaan dan praktek tenaga gizi
Kebijakan Asuhan Gizi
Kebijakan Pelayanan Gizi Rumah Sakit
PANDUAN PENILAIAN
1. PROSEDUR PENILAIAN
Penilaian kompetensi terdiri dari penilaian uji tulis 40% dan uji praktek 60%.
Uji tulis berupa pilihan ganda dan atau essay sedangkan uji praktek
menggunakan acuan kriteria unjuk kerja dari elemen kompetensi dengan
menggunakan metode tertentu. Standar penilaian kesesuaian kompetensi
minimal mencapai nilai 70 dari uji tulis dan uji praktek.
2. PERSYARATAN KOMPETENSI
Pendidikan minimal Diploma III Gizi
Bersertifikat pelatihan Proses Asuhan Gizi Terstandar (dasar)
Bersertifikat pelatihan Komunikasi Interpersonal
3. PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN YANG DIPERLUKAN
lmu komunikasi
Ilmu gizi (Gizi Dasar, Gizi Daur, Gizi Masyarakat, Gizi Klinik dll)
Pengetahuan tentang sosial budaya dan ekonomi klien
Perencanaan pendidikan gizi kepada klien (spesifikasi program)
Penggunaan alat-alat pendidikan sesuai dengan yang dibutuhkan
Penggunaan media pendidikan (elektronik, grafis, model)
Penggunaan teknologi pendidikan yang sesuai (ceramah, demonstrasi,
diskusi, konseling, simulasi, karyawisata dll)
Penggunaan prosedur pendidikan gizi yang benar
Pengelolaan waktu sesuai kebutuhan Ilmu komunikasi
4. SIKAP KERJA YANG DIPERLUKAN
Menjalankan PFE (Patient & Family Education)
Menjalankan 5R ( Resik, Rajin, Rawat, Ringkas & Rapi)
5. ASPEK KRITIS
Demonstrasi materi yang akan disampaikan sesuai identifikasi faktor sosial
ekonomi budaya dari klien
Memilih dan menggunakan media pendidikan (penyuluhan) sesuai materi
dan karakteristik klien
6. TAHAPAN SERTIFIKASI
A. SERTIFIKASI AWAL
a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ke LSP Bidang
Keteknisian Medik dengan mengisi secara lengkap dan benar formulir
permohonan sertifikasi kompetensi,formulir skema sertifikasi, formulir
persetujuan asesmen, formulir penilaian mandiri serta syarat dan
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

133

ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang telah dipahami dan


ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan wajib melampirkan:
fotocopy ijazah, fotocopy KTP, logbook ruang lingkup kompetensi yang
diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, Foto 4x6 sebanyak 2
lembar berlatar belakang berwarna merah, sertifikat pelatihan dengan
ruang lingkup kompetensi yang diajukan, surat keterangan bekerja bagi
yang sudah bekerja dan bukti pembayaran permohonan sertifikasi.
Pemohon akan diberikan informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang
Keteknisian Medik ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi
b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen
permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk,
apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan
dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator
Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik
ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi
menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang
ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi
serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6
(enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen
pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan
Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon
dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan
permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon
dikembalikan dan lengkap.
Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut
didalam prosedur ketidakberpihakkan.
c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan
kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal
asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf
administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi,
dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b
dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas)
hari kerja dari dikeluarkannya jadwal
d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf
administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan
diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas
diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan
diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi
1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga)
hari kerja.
e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan
diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7
(tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan.
f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan
dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi
sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung
20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai
dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan
menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan
lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan
dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan
menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu :

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

134

1.

g.

Penilaian 1
Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk
mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya
tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri
2.
Penilaian 2
Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan
atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang
sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan
kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang
diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan
pekerjaan tersebut dengan baik
3.
Penilaian 3
Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan
informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini,
seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa
yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik
4.
Penilaian 4
Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami
informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana
semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang
sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa
menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa
yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala
permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan
tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang
pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang
lain
5.
Penilaian 5
Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat
analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja
secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami
tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada
orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya
tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan
ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang
muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa
memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari
pekerjaannya tersebut kepada orang lain
Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar
dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan
untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi
jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100.
Standar pencapaian pada asesmen awal minimal penilaian
kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja skema
kompetensi
Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta
tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring.
Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang
Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan
asesmen dilakukan.

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

135

h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang


Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 paling lambat 20 (dua
puluh) hari kerja dari pelaksanaan asesmen untuk ditindaklanjuti dalam
proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga) koordinator
Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke Kepala Bidang
Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan sertifikasi yang diujikan.
Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja setelah berkas penilaian
asesmen dan rekomendasi asesor diterima.
i. Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya
sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat
sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang
Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak
kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7
(tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik
untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun
bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat
mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja
setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila
dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan
pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten
dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya
permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian
Medik yang ditetapkan
B. SERTIFIKASI ULANG
a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ulang ke LSP Bidang
Keteknisian Medik paling lambat minimal 90 (sembilan puluh) hari kerja
sebelum masa sertifikat kompetensi habis dengan mengisi secara
lengkap dan benar formulir permohonan sertifikasi kompetensi, formulir
skema sertifikasi, formulir persetujuan asesmen, formulir penilaian
mandiri serta syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang
telah dipahami dan ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan
wajib melampirkan: sertifikat kompetensi lama, logbook ruang lingkup
kompetensi yang diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, bukti
pengiriman logbook setiap 1 (satu) tahun sekali yang dikirimkan ke LSP
Bidang Keteknisian Medik selama sertifikat kompetensi berlaku dan
bukti pembayaran permohonan sertifikasi. Pemohon akan diberikan
informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik
ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi
b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen
permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk,
apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan
dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator
Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik
ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi
menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang
ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi
serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6
(enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen
pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan
Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon
dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan
permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon
dikembalikan dan lengkap.
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

136

Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut


didalam prosedur ketidakberpihakkan.
c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan
kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal
asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf
administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi,
dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b
dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas)
hari kerja dari dikeluarkannya jadwal
d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf
administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan
diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas
diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan
diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi
1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga)
hari kerja.
e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan
diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7
(tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan.
f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan
dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi
sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung
20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai
dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan
menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan
lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan
dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan
menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu :
1.
Penilaian 1
Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk
mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya
tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri
2.
Penilaian 2
Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan
atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang
sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan
kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang
diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan
pekerjaan tersebut dengan baik
3.
Penilaian 3
Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan
informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini,
seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa
yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik
4.
Penilaian 4
Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami
informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana
semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang
sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa
menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa
yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

137

5.

permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan


tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang
pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang
lain
Penilaian 5
Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat
analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja
secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami
tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada
orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya
tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan
ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang
muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa
memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari
pekerjaannya tersebut kepada orang lain
Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar
dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan
untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi
jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100.
Standar pencapaian pada asesmen ulang periode kedua minimal
penilaian kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja
skema kompetensi, sertifikasi ulang periode ketiga - keempat
minimal penilaian pencapaian kompetensinya 4 (empat) pada
kriteria unjuk kerja skema kompetensi dan sedangkan sertifikasi
ulang periode kelima sampai seterusnya minimal penilaian
pencapaian kompetensinya 5 (lima) pada kriteria unjuk kerja skema
kompetensi.

g.

Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta


tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring.
Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang
Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan
asesmen dilakukan.
h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang
Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 untuk ditindaklanjuti
dalam proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga)
koordinator Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke
Kepala Bidang Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan
sertifikasi yang diujikan. Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja
setelah berkas penilaian asesmen dan rekomendasi asesor diterima.
i. Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya
sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat
sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang
Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak
kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7
(tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik
untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun
bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat
mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja
setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila
dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan
pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten
dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya
permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian
Medik yang ditetapkan
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

138

C. PERLUASAN, PENGURANGAN PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN


SERTIFIKASI
C.1

PERLUASAN SERTIFIKASI
a.
Pemohon dapat mengajukan permohonan sertifikasi perluasan
dengan ketentuan minimal paling sedikit dalam jangka 1 (satu)
tahun setelah sertifikat terakhir dikeluarkan oleh LSP Bidang
Keteknisian Medik dan pengajuan perluasan dapat dilakukan
bersamaan dengan pengajuan sertifikasi ulang
b.
Pengajuan perluasan skema sertifikasi tahapannya sesuai
dengan proses sertifikasi awal
c.
Permohonan perluasan sertifikasi harus melampirkan logbook
ruang lingkup perluasan sertifikasi yang diajukan
d.
Pembiayaan perluasan skema sertifikasi dibebankan diluar
sertifikasi ulang apabila pengajuan permohonannya bersamaan.

C. 2

PENGURANGAN, PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN SERTIFIKASI


a.
Tenaga Kesehatan yang telah disertifikasi dapat dikenakan
pengurangan dan pencabutan sertifikasi apabila :
1.
Dari hasil surveilan menunjukkan bahwa kesesuaian
kompetensi terhadap skema kompetensi yang diacu tidak
dapat dipertahankan dan ketidaksesuaian yang terjadi
tidak dapat diatasi dalam jangka waktu yang ditentukan.
2.
Atas keinginan sendiri secara tertulis
b.
Apabila tidak ada perbaikan yang dipenuhi selama 3 (tiga) bulan
dari ditemukannya dan atau dilaporkannya ketidaksesuaian
kompetensi
dengan
sertifikasi
kompetensi
yang
telah
diperolehnya maka Kepala Bidang Keteknisian Medik dapat
menetapkan pembekuan sertifikat, dan apabila hasil dari
keputusan tidak termasuk dalam moral hazard dan ada
perbaikan dengan melampirkan bukti minimal 3 (tiga) bulan dari
dibekukannya sertifikat tersebut, dapat diusulkan kembali
dengan hasil penilaian sesuai sertifikat sebelumnya tetap
ataupun berkurang sertifikasinya sesuai dengan penilaian
asesmen dan apabila hasil keputusan terkandung moral hazard
yang bersangkutan ditetapkan pencabutan sertifikasi dan tidak
dapat mengusulkan kembali dengan ruang lingkup sertifikasi
tersebut dan yang bersangkutan tidak boleh menggunakan
semua acuan berkenaan dengan status sertifikasi.

7. MASA BERLAKU DAN PEMANTAUAN SERTIFIKASI TENAGA KESEHATAN


Periode (masa berlaku) sertifikat Tenaga Kesehatan adalah 3 (tiga) tahun.
Setelah periode tersebut, Tenaga Kesehatan diharuskan melakukan sertifikasi
ulang kepada LSP Bidang Keteknisian Medik. Monitoring bertujuan untuk
mengawasi dan memastikan bahwa pelaksanaan uji kompetensi telah
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh LSP Bidang
Keteknisian Medik. Monitoring terhadap Tenaga Kesehatan dilakukan setiap
setahun sekali tenaga kesehatan melaporkan kegiatan sesuai dengan ruang
lingkup sertifikasi yang dilaporkan ke LSP Bidang Keteknisian Medik.

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

139

KODE UNIT

: BKM01/GIZI-3.1/2009/Rev-001

JUDUL UNIT

: Mengawasi Penapisan Gizi (Nutritional Screening) Pada


Klien/Pasien Secara Individu

DESKRIPSI UNIT

: Unit kompetensi ini berkaitan dengan kemampuan ahli gizi


dalam skrining klien untuk ditangani secara serius dan
berkesinambungan.

Elemen Kompetensi

Kriteria Unjuk Kerja

1. Menyiapkan alat
skrining

1.1. Kebutuhan alat di identifikasi sesuai


standar
1.2. Kondisi alat yang tersedia siap untuk
digunakan
1.3. Aspek kemudahan dan kenyamanan
dijaga
2. Mempersiapkan
2.1. Tujuan dan prosedur skrining
klien atau pasien
disampaikan
2.2. Hal-hal yang mungkin terjadi
disampaikan
3. Melakukan
skrining gizi
pada klien

4. Melakukan
analisa dan
interpretasi data
5. Melakukan
dokumentasi
hasil skrining
6. Mengawasi
pelaksanaan
skrining gizi

3.1. Data riwayat gizi (status gizi)


diidentifikasi
3.2. Data pemeriksaan fisik diidentifikasi
3.3. Data pemeriksaan laboratoriun dan
diagnostik diidentifikasi
3.4. Data riwayat obat diidentifikasi
3.5. Data riwayat kesehatan dan keluarga
diidentifikasi
4.1. Hasil skrining dibandingkan dengan
standar
4.2. Hasil skrining diperiksa ulang
5.1. Hasil skrining dicatat
5.2. Hasil skrining dikomunikasikan
kepada team asuhan gizi atau ahli
gizi yang bertanggung jawab
terhadap klien tersebut
6.1. Persiapan alat skrining dimonitor dan
dicek ulang
6.2. Pelaksanaan persiapan klien diawasi
6.3. Pelaksanaan skrining pada klien
diawasi
6.4. Alternatif tindakan dilakukan bila
pelaksanaan skrining tidak sesuai
dengan SOP
6.5. Masukan perbaikan pelaksanaan
skrining diberikan

Metode
Penilaian
Uji tulis
Uji lisan
Observasi
Simulasi
Uji tulis
Uji lisan

Uji tulis
Uji lisan
Observasi
simulasi

Uji tulis
Uji lisan
Observasi
Simulasi
Uji tulis
Uji lisan

Uji tulis
Uji lisan
Observasi
Simulasi

BATASAN VARIABLE
1. KONTEKS VARIABLE
Unit kompetensi ini berlaku dalam kondisi dimana pasien atau klien perlu
dilakukan skrining untuk melakukan langkah lebih lanjut
2. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN
Standar peralatan untuk skrining : formulir skrining ATK : kertas, bolpoin
3. PERATURAN YANG DIPERLUKAN
UU Tenaga Kesehatan no. 36 tahun 2014
Permenkes no. 26 tahun 2013 mengenai pekerjaan dan praktek tenaga gizi
Kebijakan Asuhan Gizi
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

140

PANDUAN PENILAIAN
1. PROSEDUR PENILAIAN
Penilaian kompetensi terdiri dari penilaian uji tulis 40% dan uji praktek 60%. Uji
tulis berupa pilihan ganda dan atau essay sedangkan uji praktek menggunakan
acuan kriteria unjuk kerja dari elemen kompetensi dengan menggunakan metode
tertentu. Standar penilaian kesesuaian kompetensi minimal mencapai nilai 70
dari uji tulis dan uji praktek.
2. PERSYARATAN KOMPETENSI
Pendidikan D3/D4 Gizi atau S1 Gizi dengan
masa kerja minimal 5 tahun
Pelatihan Pedoman Asuhan Gizi Terstandar
sehat jasmani
3. PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN YANG DIPERLUKAN
Patofisiologi
Anatomi fisiologi
Teknik penilaian dan interpretasi tentang skrining gizi
Teknik komunikasi
Teknik pengukuran antropometri
Teknik pembacaan hasil laboratorium/biokimia, klinis dan fisik dari rekam
medik
Teknik analisis data
Berpikir analitis
4. SIKAP KERJA YANG DIPERLUKAN
Melaksanakan IPSG (International Patient Safety Goals)
Melaksanakan 5 R (Resik, Rajin, Rawat, Ringkas & Rapi)
5. ASPEK KRITIS
Ketepatan menentukan teknik skrining gizi sesuai keadaan pasien/klien
Interpretasi data
6. TAHAPAN SERTIFIKASI
A. SERTIFIKASI AWAL
a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ke LSP Bidang
Keteknisian Medik dengan mengisi secara lengkap dan benar formulir
permohonan sertifikasi kompetensi,formulir skema sertifikasi, formulir
persetujuan asesmen, formulir penilaian mandiri serta syarat dan
ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang telah dipahami dan
ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan wajib melampirkan:
fotocopy ijazah, fotocopy KTP, logbook ruang lingkup kompetensi yang
diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, Foto 4x6 sebanyak 2
lembar berlatar belakang berwarna merah, sertifikat pelatihan dengan
ruang lingkup kompetensi yang diajukan, surat keterangan bekerja bagi
yang sudah bekerja dan bukti pembayaran permohonan sertifikasi.
Pemohon akan diberikan informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang
Keteknisian Medik ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi
b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen
permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk,
apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan
dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator
Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik
ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi
menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang
ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi
serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

141

(enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen


pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan
Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon
dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan
permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon
dikembalikan dan lengkap.
Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut
didalam prosedur ketidakberpihakkan.
c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan
kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal
asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf
administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi,
dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b
dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas)
hari kerja dari dikeluarkannya jadwal
d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf
administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan
diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas
diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan
diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi
1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga)
hari kerja.
e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan
diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7
(tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan.
f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan
dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi
sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung
20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai
dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan
menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan
lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan
dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan
menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu :
1.
Penilaian 1
Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk
mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya
tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri
2.
Penilaian 2
Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan
atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang
sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan
kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang
diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan
pekerjaan tersebut dengan baik
3.
Penilaian 3
Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan
informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini,
seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa
yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

142

4.

Penilaian 4
Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami
informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana
semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang
sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa
menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa
yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala
permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan
tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang
pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang
lain
5.
Penilaian 5
Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat
analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja
secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami
tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada
orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya
tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan
ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang
muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa
memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari
pekerjaannya tersebut kepada orang lain
Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar
dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan
untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi
jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100.
Standar pencapaian pada asesmen awal minimal penilaian
kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja skema
kompetensi
g. Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta
tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring.
Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang
Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan
asesmen dilakukan.
h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang
Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 paling lambat 20 (dua
puluh) hari kerja dari pelaksanaan asesmen untuk ditindaklanjuti dalam
proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga) koordinator
Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke Kepala Bidang
Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan sertifikasi yang diujikan.
Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja setelah berkas penilaian
asesmen dan rekomendasi asesor diterima.
i. Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya
sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat
sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang
Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak
kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7
(tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik
untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun
bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat
mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja
setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila
dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan
pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

143

dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya


permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian
Medik yang ditetapkan
B. SERTIFIKASI ULANG
a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ulang ke LSP Bidang
Keteknisian Medik paling lambat minimal 90 (sembilan puluh) hari kerja
sebelum masa sertifikat kompetensi habis dengan mengisi secara
lengkap dan benar formulir permohonan sertifikasi kompetensi, formulir
skema sertifikasi, formulir persetujuan asesmen, formulir penilaian
mandiri serta syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang
telah dipahami dan ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan
wajib melampirkan: sertifikat kompetensi lama, logbook ruang lingkup
kompetensi yang diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, bukti
pengiriman logbook setiap 1 (satu) tahun sekali yang dikirimkan ke LSP
Bidang Keteknisian Medik selama sertifikat kompetensi berlaku dan
bukti pembayaran permohonan sertifikasi. Pemohon akan diberikan
informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik
ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi
b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen
permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk,
apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan
dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator
Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik
ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi
menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang
ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi
serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6
(enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen
pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan
Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon
dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan
permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon
dikembalikan dan lengkap.
Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut
didalam prosedur ketidakberpihakkan.
c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan
kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal
asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf
administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi,
dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b
dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas)
hari kerja dari dikeluarkannya jadwal
d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf
administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan
diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas
diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan
diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi
1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga)
hari kerja.
e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan
diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7
(tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan.
f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan
dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

144

sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung


20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai
dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan
menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan
lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan
dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan
menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu :
1.
Penilaian 1
Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk
mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya
tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri
2.
Penilaian 2
Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan
atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang
sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan
kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang
diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan
pekerjaan tersebut dengan baik
3.
Penilaian 3
Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan
informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini,
seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa
yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik
4.
Penilaian 4
Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami
informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana
semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang
sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa
menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa
yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala
permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan
tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang
pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang
lain
5.
Penilaian 5
Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat
analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja
secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami
tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada
orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya
tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan
ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang
muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa
memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari
pekerjaannya tersebut kepada orang lain
Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar
dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan
untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi
jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100.
Standar pencapaian pada asesmen ulang periode kedua minimal
penilaian kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

145

skema kompetensi, sertifikasi ulang periode ketiga - keempat


minimal penilaian pencapaian kompetensinya 4 (empat) pada
kriteria unjuk kerja skema kompetensi dan sedangkan sertifikasi
ulang periode kelima sampai seterusnya minimal penilaian
pencapaian kompetensinya 5 (lima) pada kriteria unjuk kerja skema
kompetensi.
g.

Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta


tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring.
Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang
Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan
asesmen dilakukan.
h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang
Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 untuk ditindaklanjuti
dalam proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga)
koordinator Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke
Kepala Bidang Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan
sertifikasi yang diujikan. Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja
setelah berkas penilaian asesmen dan rekomendasi asesor diterima.
i. Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya
sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat
sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang
Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak
kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7
(tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik
untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun
bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat
mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja
setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila
dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan
pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten
dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya
permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian
Medik yang ditetapkan
C. PERLUASAN, PENGURANGAN PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN
SERTIFIKASI
C.1

PERLUASAN SERTIFIKASI
a.
Pemohon dapat mengajukan permohonan sertifikasi perluasan
dengan ketentuan minimal paling sedikit dalam jangka 1 (satu)
tahun setelah sertifikat terakhir dikeluarkan oleh LSP Bidang
Keteknisian Medik dan pengajuan perluasan dapat dilakukan
bersamaan dengan pengajuan sertifikasi ulang
b.
Pengajuan perluasan skema sertifikasi tahapannya sesuai
dengan proses sertifikasi awal
c.
Permohonan perluasan sertifikasi harus melampirkan logbook
ruang lingkup perluasan sertifikasi yang diajukan
d.
Pembiayaan perluasan skema sertifikasi dibebankan diluar
sertifikasi ulang apabila pengajuan permohonannya bersamaan.

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

146

C. 2

PENGURANGAN, PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN SERTIFIKASI


a.
Tenaga Kesehatan yang telah disertifikasi dapat dikenakan
pengurangan dan pencabutan sertifikasi apabila :
1.
Dari hasil surveilan menunjukkan bahwa kesesuaian
kompetensi terhadap skema kompetensi yang diacu tidak
dapat dipertahankan dan ketidaksesuaian yang terjadi
tidak dapat diatasi dalam jangka waktu yang ditentukan.
2.
Atas keinginan sendiri secara tertulis
b.
Apabila tidak ada perbaikan yang dipenuhi selama 3 (tiga) bulan
dari ditemukannya dan atau dilaporkannya ketidaksesuaian
kompetensi
dengan
sertifikasi
kompetensi
yang
telah
diperolehnya maka Kepala Bidang Keteknisian Medik dapat
menetapkan pembekuan sertifikat, dan apabila hasil dari
keputusan tidak termasuk dalam moral hazard dan ada
perbaikan dengan melampirkan bukti minimal 3 (tiga) bulan dari
dibekukannya sertifikat tersebut, dapat diusulkan kembali
dengan hasil penilaian sesuai sertifikat sebelumnya tetap
ataupun berkurang sertifikasinya sesuai dengan penilaian
asesmen dan apabila hasil keputusan terkandung moral hazard
yang bersangkutan ditetapkan pencabutan sertifikasi dan tidak
dapat mengusulkan kembali dengan ruang lingkup sertifikasi
tersebut dan yang bersangkutan tidak boleh menggunakan
semua acuan berkenaan dengan status sertifikasi.

7. MASA BERLAKU DAN PEMANTAUAN SERTIFIKASI TENAGA KESEHATAN


Periode (masa berlaku) sertifikat Tenaga Kesehatan adalah 3 (tiga) tahun.
Setelah periode tersebut, Tenaga Kesehatan diharuskan melakukan sertifikasi
ulang kepada LSP Bidang Keteknisian Medik. Monitoring bertujuan untuk
mengawasi dan memastikan bahwa pelaksanaan uji kompetensi telah
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh LSP Bidang
Keteknisian Medik. Monitoring terhadap Tenaga Kesehatan dilakukan setiap
setahun sekali tenaga kesehatan melaporkan kegiatan sesuai dengan ruang
lingkup sertifikasi yang dilaporkan ke LSP Bidang Keteknisian Medik.

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

147

KODE UNIT

: BKM01/GIZI-3.2/2009/Rev-001

JUDUL UNIT

: Melakukan
Pendidikan
Kelompok Sasaran

Gizi

(Pelatihan Gizi)

Untuk

DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini mendeskripsikan pengetahuan dan


Ketrampilan yang harus dimiliki oleh ahli gizi tentang
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pelatihan gizi pada
kelompok sasaran.
Elemen
Kompetensi
1. Merencanakan
pelatihan gizi

Kriteria Unjuk Kerja


1.1

1.2
1.3
1.4
1.5
1.6
1.7
2. Melaksanakan
pelatihan gizi

2.1
2.2
2.3

3. Melakukan
monitoring &
evaluasi
pelatihan gizi

3.1

4. Medokumenta
sikan kegiatan
pelatihan gizi

3.1

3.2

3.2

Sasaran pelatihan gizi diidentifikasi


menurut umur, jender, agama,
pendidikan, sosial ekonomi & budaya,
tempat tinggal, masalah gizi dan
kesehatan yang dihadapi.
Tujuan pelatihan gizi ditetapkan sesuai
dengan hasil identifikasi sasaran.
Materi pelatihan gizi diorganisasikan
secara sistimatis dan sesuai tujuan
penyuluhan gizi.
Metoda pelatihan gizi ditetapkan sesuai
dengan tujuan.
Media pelatihan gizi dipilih sesuai
dengan metode dan tujuan.
Satuan Acara Pembelajaran dibuat
sesuai dengan tujuan pelatihan
Perencanaan pelatihan gizi
didiskusikan dengan supervisor.
Pelatihan gizi dilaksana kan sesuai
dengan perencanaan & SOP
Teknik komunikasi yang benar
digunakan pada pelaksanaan
pelatihan gizi.
Media pelatihan gizi digunakan dengan
benar.
Evaluasi proses dalaM memberikan
pelatihan gizi sesuai rencana
Umpan balik dari klien dilakukan
untuk mengetahui evaluasi dampak
Kegiatan pelatihan gizi dibuat dalam
laporan
Kegiatan pelatihan gizi dilaporkan

Metode Penilaian
Praktek demonstrasi,
simulasi)
Uji Tulis (MC, kasus)
Ujian lisan
Laporan/log book

Praktek demonstrasi,
simulasi)
Uji Tulis (MC, kasus)
Ujian lisan
Laporan/log book
Praktek demonstrasi,
simulasi)
Uji Tulis (MC, kasus)
Ujian lisan
Laporan/log book
Uji Tulis (MC, kasus)
Ujian lisan
Laporan/log book

BATASAN VARIABLE
1. KONTEKS VARIABLE
Unit kompetensi ini dapat diujikan di tempat kerja, atau disimulasikan
seperti di tempat kerja
Unit kompetensi ini berlaku di rumah sakit, puskesmas, kelompok
masyarakat
2. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN
Media/alat peraga komunikasi yang digunakan meliputi:
elektronik (OHP, LCD, Film),
grafis (flipchart, leaflet, poster dll),
model (food model dll),
sederhana/ tradisional
ATK
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

148

3. PERATURAN YANG DIPERLUKAN


UU Tenaga kesehatan no 36 tahun 2014
Permenkes no 26 tahun 2013 mengenai pekerjaan dan praktek tenaga gizi
Kebijakan Asuhan Gizi
SPO pelatihan (metode ceramah, demo, diskusi, seminar dll )
PANDUAN PENILAIAN
1. PROSEDUR PENILAIAN
Penilaian kompetensi terdiri dari penilaian uji tulis 40% dan uji praktek 60%. Uji
tulis berupa pilihan ganda dan atau essay sedangkan uji praktek menggunakan
acuan kriteria unjuk kerja dari elemen kompetensi dengan menggunakan metode
tertentu. Standar penilaian kesesuaian kompetensi minimal mencapai nilai 70
dari uji tulis dan uji praktek.
2. PERSYARATAN KOMPETENSI
Pendidikan formal minimal DIII Gizi.
masa kerja minimal 5 tahun
Pelatihan Pedoman Asuhan Gizi Terstandar
sehat jasmani
3. PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN YANG DIPERLUKAN
Pengetahuan yang diperlukan
Ilmu komunikasi
Ilmu gizi (Gizi Dasar, Gizi Daur, Gizi Masyarakat, Gizi Klinik dll) sesuai
dengan materi yang telah diberikan
Pengetahuan tentang sosial budaya dan ekonomi klien
Ketrampilan yang diperlukan
Perencanaan pelatihan gizi kepada klien (spesifikasi program)
Penggunaan alat-alat pendidikan sesuai dengan yang dibutuhkan
Penggunaan media pendidikan (elektronik, grafis, model)
Penggunaan teknologi pendidikan yang sesuai (ceramah, demonstrasi,
diskusi, konseling, simulasi, karyawisata dll)
Penggunaan prosedur pendidikan gizi yang benar
Pengelolaan waktu sesuai kebutuhan
4. SIKAP KERJA YANG DIPERLUKAN
Menjalankan IPSG (International Patient Safety Goal)
Menjalankan 5R ( Resik, Rajin, Rawat, Ringkas&Rapi)
5. ASPEK KRITIS
Demonstrasi materi yang akan disampaikan sesuai identifikasi faktor sosial
ekonomi budaya dari klien
Memilih dan menggunakan media pendidikan sesuai materi dan
karakteristik klien
6. TAHAPAN SERTIFIKASI
A. SERTIFIKASI AWAL
a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ke LSP Bidang
Keteknisian Medik dengan mengisi secara lengkap dan benar formulir
permohonan sertifikasi kompetensi,formulir skema sertifikasi, formulir
persetujuan asesmen, formulir penilaian mandiri serta syarat dan
ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang telah dipahami dan
ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan wajib melampirkan:
fotocopy ijazah, fotocopy KTP, logbook ruang lingkup kompetensi yang
diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, Foto 4x6 sebanyak 2
lembar berlatar belakang berwarna merah, sertifikat pelatihan dengan
ruang lingkup kompetensi yang diajukan, surat keterangan bekerja bagi
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

149

yang sudah bekerja dan bukti pembayaran permohonan sertifikasi.


Pemohon akan diberikan informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang
Keteknisian Medik ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi.
b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen
permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk,
apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan
dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator
Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik
ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi
menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang
ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi
serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6
(enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen
pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan
Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon
dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan
permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon
dikembalikan dan lengkap.
Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut
didalam prosedur ketidakberpihakkan.
c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan
kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal
asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf
administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi,
dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b
dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas)
hari kerja dari dikeluarkannya jadwal
d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf
administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan
diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas
diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan
diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi
1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga)
hari kerja.
e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan
diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7
(tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan.
f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan
dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi
sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung
20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai
dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan
menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan
lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan
dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan
menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu :
1.
Penilaian 1
Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk
mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya
tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri
2.
Penilaian 2
Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan
atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang
sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

150

kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang


diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan
pekerjaan tersebut dengan baik
3.
Penilaian 3
Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan
informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini,
seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa
yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik
4.
Penilaian 4
Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami
informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana
semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang
sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa
menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa
yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala
permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan
tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang
pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang
lain
5.
Penilaian 5
Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat
analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja
secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami
tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada
orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya
tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan
ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang
muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa
memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari
pekerjaannya tersebut kepada orang lain
Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar
dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan
untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi
jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100.
Standar pencapaian pada asesmen awal minimal penilaian
kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja skema
kompetensi
g. Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta
tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring.
Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang
Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan
asesmen dilakukan.
h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang
Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 paling lambat 20 (dua
puluh) hari kerja dari pelaksanaan asesmen untuk ditindaklanjuti dalam
proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga) koordinator
Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke Kepala Bidang
Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan sertifikasi yang diujikan.
Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja setelah berkas penilaian
asesmen dan rekomendasi asesor diterima.
i. Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya
sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

151

sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang


Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak
kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7
(tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik
untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun
bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat
mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja
setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila
dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan
pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten
dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya
permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian
Medik yang ditetapkan
B. SERTIFIKASI ULANG
a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ulang ke LSP Bidang
Keteknisian Medik paling lambat minimal 90 (sembilan puluh) hari kerja
sebelum masa sertifikat kompetensi habis dengan mengisi secara
lengkap dan benar formulir permohonan sertifikasi kompetensi, formulir
skema sertifikasi, formulir persetujuan asesmen, formulir penilaian
mandiri serta syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang
telah dipahami dan ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan
wajib melampirkan: sertifikat kompetensi lama, logbook ruang lingkup
kompetensi yang diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, bukti
pengiriman logbook setiap 1 (satu) tahun sekali yang dikirimkan ke LSP
Bidang Keteknisian Medik selama sertifikat kompetensi berlaku dan
bukti pembayaran permohonan sertifikasi. Pemohon akan diberikan
informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik
ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi
b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen
permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk,
apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan
dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator
Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik
ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi
menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang
ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi
serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6
(enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen
pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan
Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon
dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan
permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon
dikembalikan dan lengkap.
Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut
didalam prosedur ketidakberpihakkan.
c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan
kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal
asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf
administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi,
dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b
dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas)
hari kerja dari dikeluarkannya jadwal
d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf
administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

152

e.

f.

diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas


diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan
diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi
1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga)
hari kerja.
Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan
diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7
(tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan.
Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan
dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi
sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung
20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai
dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan
menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan
lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan
dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan
menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu :
1.
Penilaian 1
Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk
mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya
tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri
2.
Penilaian 2
Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan
atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang
sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan
kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang
diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan
pekerjaan tersebut dengan baik
3.
Penilaian 3
Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan
informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini,
seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa
yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik
4.
Penilaian 4
Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami
informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana
semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang
sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa
menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa
yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala
permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan
tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang
pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang
lain
5.
Penilaian 5
Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat
analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja
secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami
tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada
orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya
tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

153

ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang


muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa
memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari
pekerjaannya tersebut kepada orang lain
Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar
dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan
untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi
jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100.
Standar pencapaian pada asesmen ulang periode kedua minimal
penilaian kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja
skema kompetensi, sertifikasi ulang periode ketiga - keempat
minimal penilaian pencapaian kompetensinya 4 (empat) pada
kriteria unjuk kerja skema kompetensi dan sedangkan sertifikasi
ulang periode kelima sampai seterusnya minimal penilaian
pencapaian kompetensinya 5 (lima) pada kriteria unjuk kerja skema
kompetensi.
g.

Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta


tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring.
Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang
Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan
asesmen dilakukan.
h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang
Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 untuk ditindaklanjuti
dalam proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga)
koordinator Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke
Kepala Bidang Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan
sertifikasi yang diujikan. Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja
setelah berkas penilaian asesmen dan rekomendasi asesor diterima.
i. Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya
sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat
sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang
Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak
kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7
(tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik
untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun
bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat
mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja
setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila
dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan
pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten
dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya
permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian
Medik yang ditetapkan
C. PERLUASAN, PENGURANGAN PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN
SERTIFIKASI
C.1

PERLUASAN SERTIFIKASI
a.
Pemohon dapat mengajukan permohonan sertifikasi perluasan
dengan ketentuan minimal paling sedikit dalam jangka 1 (satu)
tahun setelah sertifikat terakhir dikeluarkan oleh LSP Bidang
Keteknisian Medik dan pengajuan perluasan dapat dilakukan
bersamaan dengan pengajuan sertifikasi ulang

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

154

b.
c.
d.

C. 2

Pengajuan perluasan skema sertifikasi tahapannya sesuai


dengan proses sertifikasi awal
Permohonan perluasan sertifikasi harus melampirkan logbook
ruang lingkup perluasan sertifikasi yang diajukan
Pembiayaan perluasan skema sertifikasi dibebankan diluar
sertifikasi ulang apabila pengajuan permohonannya bersamaan.

PENGURANGAN, PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN SERTIFIKASI


a.
Tenaga Kesehatan yang telah disertifikasi dapat dikenakan
pengurangan dan pencabutan sertifikasi apabila :
1.
Dari hasil surveilan menunjukkan bahwa kesesuaian
kompetensi terhadap skema kompetensi yang diacu tidak
dapat dipertahankan dan ketidaksesuaian yang terjadi
tidak dapat diatasi dalam jangka waktu yang ditentukan.
2.
Atas keinginan sendiri secara tertulis
b.
Apabila tidak ada perbaikan yang dipenuhi selama 3 (tiga) bulan
dari ditemukannya dan atau dilaporkannya ketidaksesuaian
kompetensi
dengan
sertifikasi
kompetensi
yang
telah
diperolehnya maka Kepala Bidang Keteknisian Medik dapat
menetapkan pembekuan sertifikat, dan apabila hasil dari
keputusan tidak termasuk dalam moral hazard dan ada
perbaikan dengan melampirkan bukti minimal 3 (tiga) bulan dari
dibekukannya sertifikat tersebut, dapat diusulkan kembali
dengan hasil penilaian sesuai sertifikat sebelumnya tetap
ataupun berkurang sertifikasinya sesuai dengan penilaian
asesmen dan apabila hasil keputusan terkandung moral hazard
yang bersangkutan ditetapkan pencabutan sertifikasi dan tidak
dapat mengusulkan kembali dengan ruang lingkup sertifikasi
tersebut dan yang bersangkutan tidak boleh menggunakan
semua acuan berkenaan dengan status sertifikasi.

7. MASA BERLAKU DAN PEMANTAUAN SERTIFIKASI TENAGA KESEHATAN


Periode (masa berlaku) sertifikat Tenaga Kesehatan adalah 3 (tiga) tahun.
Setelah periode tersebut, Tenaga Kesehatan diharuskan melakukan sertifikasi
ulang kepada LSP Bidang Keteknisian Medik. Monitoring bertujuan untuk
mengawasi dan memastikan bahwa pelaksanaan uji kompetensi telah
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh LSP Bidang
Keteknisian Medik. Monitoring terhadap Tenaga Kesehatan dilakukan setiap
setahun sekali tenaga kesehatan melaporkan kegiatan sesuai dengan ruang
lingkup sertifikasi yang dilaporkan ke LSP Bidang Keteknisian Medik.

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

155

KODE UNIT

: BKM01/GIZI-3.3/2009/Rev-001

JUDUL UNIT

: Menerapkan Pengetahuan Dan Ketrampilan Baru Dalam


Kegiatan Pelayanan Gizi

DESKRIPSI UNIT

: Unit Kompetensi ini berkaitan dengan upaya ahli gizi dalam


mengaplikasikan pengetahuan dan kemampuan yang
terbaru dalam melaksanakan inovasi dalam kegiatan
pelayanan gizi.

Elemen Kompetensi
1. Mengidentifikasi
pengetahuan dan
ketrampilan baru
dalam kegiatan
pelayanan gizi
2. Melakukan langkahlangkah penerapan
pengetahuan dan
ketrampilan baru dalam
kegiatan pelayanan gizi

3. Mendokumentasikan
penerapan pengetahuan
dan ketrampilan baru
dalam kegiatan
pelayanan gizi

Kriteria Unjuk Kerja


1.1. Informasi baru dalam pelayanan gizi
diidentifikasi
1.2. Informasi baru yang terkait dengan
pengetahuan Dijelaskan
1.3. Informasi yang terkait dengan ketrampilan
baru dalam pelayanan gizi diidentifikasi
2.1. Uji coba pengetahuan dan ketrampilan baru
dilakukan
2.2. Pengetahuan dan ketrampilan baru
diterapkan
2.3. Respon2 klien yang terlibat dalam penerapan
inovasi baru dianalisa
2.4. Penerapan inovasi baru dimodifikasi sesuai
dengan respon respon klien
3.1. Formulir untuk mencatat hasil penerapan
inovasi disiapkan
3.2. Catatan hasil penerapan ditulis/dilaporkan
dalam formulir/buku laporan

Metode
Penilaian
Uji tulis
Uji lisan

Uji tulis
Uji lisan
Role Play

Uji tulis
Uji lisan
Role Play

BATASAN VARIABLE
1. KONTEKS VARIABLE
Unit kompetensi ini memberi peluang ahli gizi mengaplikasikan pengetahuan dan
ketrampilan baru yang diperoleh dari kajian ilmiah atau atau dari pengembangan
setelah melihat kondisi nyata di lapangan. Selain itu ahli gizi mempunyai
pengalaman menerapkan inovasi baru kepada klien/masyarakat.
2. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN
ATK : kertas, bolpoin
Buku Pedoman Asuhan Gizi Terstandar
3. PERATURAN YANG DIPERLUKAN
UU Tenaga Kesehatan no. 36 tahun 2014
Permenkes no. 26 tahun 2013 mengenai pekerjaan dan praktek tenaga gizi
Kebijakan Asuhan Gizi
PANDUAN PENILAIAN
1. PROSEDUR PENILAIAN
Penilaian kompetensi terdiri dari penilaian uji tulis 40% dan uji praktek 60%. Uji
tulis berupa pilihan ganda dan atau essay sedangkan uji praktek menggunakan
acuan kriteria unjuk kerja dari elemen kompetensi dengan menggunakan metode
tertentu. Standar penilaian kesesuaian kompetensi minimal mencapai nilai 70
dari uji tulis dan uji praktek.
2. PERSYARATAN KOMPETENSI
Pendidikan D3/D4 Gizi atau S1 Gizi
masa kerja minimal 5 tahun
Pelatihan Pedoman Asuhan Gizi Terstandar
sehat jasmani
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

156

3. PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN YANG DIPERLUKAN


Ilmu tentang Pedoman Asuhan Gizi Terstandar
Ilmu perilaku
Pemasaran ide
Ilmu komunikasi
Membuat kuesioner
Melakukan presentasi
Membuat laporan
4. SIKAP KERJA YANG DIPERLUKAN
Melaksanakan IPSG (International Patient Safety Goals)
Melaksanakan 5 R (Resik, Rajin, Rawat, Ringkas & Rapi)
Sesuai kode etik
Komunikasi interpersonal baik
5. ASPEK KRITIS
Ketepatan dalam memilih pengetahuan dan ketrampilan baru dalam pelayanan /
asuhan gizi
6. TAHAPAN SERTIFIKASI
A. SERTIFIKASI AWAL
a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ke LSP Bidang
Keteknisian Medik dengan mengisi secara lengkap dan benar formulir
permohonan sertifikasi kompetensi,formulir skema sertifikasi, formulir
persetujuan asesmen, formulir penilaian mandiri serta syarat dan
ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang telah dipahami dan
ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan wajib melampirkan:
fotocopy ijazah, fotocopy KTP, logbook ruang lingkup kompetensi yang
diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, Foto 4x6 sebanyak 2
lembar berlatar belakang berwarna merah, sertifikat pelatihan dengan
ruang lingkup kompetensi yang diajukan, surat keterangan bekerja bagi
yang sudah bekerja dan bukti pembayaran permohonan sertifikasi.
Pemohon akan diberikan informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang
Keteknisian Medik ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi
b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen
permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk,
apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan
dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator
Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik
ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi
menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang
ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi
serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6
(enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen
pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan
Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon
dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan
permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon
dikembalikan dan lengkap.
Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut
didalam prosedur ketidakberpihakkan.
c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan
kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal
asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf
administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi,
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

157

dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b


dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas)
hari kerja dari dikeluarkannya jadwal
d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf
administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan
diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas
diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan
diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi
1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga)
hari kerja.
e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan
diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7
(tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan.
f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan
dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi
sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung
20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai
dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan
menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan
lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan
dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan
menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu :
1.
Penilaian 1
Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk
mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya
tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri
2.
Penilaian 2
Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan
atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang
sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan
kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang
diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan
pekerjaan tersebut dengan baik
3.
Penilaian 3
Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan
informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini,
seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa
yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik
4.
Penilaian 4
Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami
informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana
semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang
sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa
menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa
yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala
permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan
tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang
pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang
lain

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

158

5.

Penilaian 5
Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat
analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja
secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami
tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada
orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya
tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan
ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang
muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa
memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari
pekerjaannya tersebut kepada orang lain
Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar
dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan
untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi
jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100.
Standar pencapaian pada asesmen awal minimal penilaian
kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja skema
kompetensi
g. Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta
tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring.
Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang
Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan
asesmen dilakukan.
h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang
Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 paling lambat 20 (dua
puluh) hari kerja dari pelaksanaan asesmen untuk ditindaklanjuti dalam
proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga) koordinator
Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke Kepala Bidang
Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan sertifikasi yang diujikan.
Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja setelah berkas penilaian
asesmen dan rekomendasi asesor diterima.
i. Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya
sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat
sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang
Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak
kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7
(tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik
untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun
bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat
mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja
setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila
dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan
pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten
dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya
permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian
Medik yang ditetapkan
B. SERTIFIKASI ULANG
a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ulang ke LSP Bidang
Keteknisian Medik paling lambat minimal 90 (sembilan puluh) hari kerja
sebelum masa sertifikat kompetensi habis dengan mengisi secara
lengkap dan benar formulir permohonan sertifikasi kompetensi, formulir
skema sertifikasi, formulir persetujuan asesmen, formulir penilaian
mandiri serta syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang
telah dipahami dan ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

159

wajib melampirkan: sertifikat kompetensi lama, logbook ruang lingkup


kompetensi yang diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, bukti
pengiriman logbook setiap 1 (satu) tahun sekali yang dikirimkan ke LSP
Bidang Keteknisian Medik selama sertifikat kompetensi berlaku dan
bukti pembayaran permohonan sertifikasi. Pemohon akan diberikan
informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik
ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi
b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen
permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk,
apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan
dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator
Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik
ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi
menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang
ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi
serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6
(enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen
pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan
Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon
dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan
permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon
dikembalikan dan lengkap.
Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut
didalam prosedur ketidakberpihakkan.
c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan
kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal
asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf
administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi,
dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b
dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas)
hari kerja dari dikeluarkannya jadwal
d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf
administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan
diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas
diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan
diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi
1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga)
hari kerja.
e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan
diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7
(tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan.
f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan
dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi
sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung
20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai
dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan
menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan
lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan
dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan
menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu :
1.
Penilaian 1
Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk
mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya
tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

160

2.

3.

4.

5.

g.

Penilaian 2
Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan
atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang
sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan
kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang
diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan
pekerjaan tersebut dengan baik
Penilaian 3
Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan
informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini,
seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa
yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik
Penilaian 4
Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami
informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana
semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang
sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa
menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa
yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala
permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan
tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang
pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang
lain
Penilaian 5
Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat
analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja
secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami
tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada
orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya
tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan
ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang
muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa
memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari
pekerjaannya tersebut kepada orang lain
Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar
dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan
untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi
jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100.
Standar pencapaian pada asesmen ulang periode kedua minimal
penilaian kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja
skema kompetensi, sertifikasi ulang periode ketiga - keempat
minimal penilaian pencapaian kompetensinya 4 (empat) pada
kriteria unjuk kerja skema kompetensi dan sedangkan sertifikasi
ulang periode kelima sampai seterusnya minimal penilaian
pencapaian kompetensinya 5 (lima) pada kriteria unjuk kerja skema
kompetensi.

Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta


tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring.
Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang
Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan
asesmen dilakukan.

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

161

h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang


Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 untuk ditindaklanjuti
dalam proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga)
koordinator Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke
Kepala Bidang Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan
sertifikasi yang diujikan. Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja
setelah berkas penilaian asesmen dan rekomendasi asesor diterima.
i. Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya
sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat
sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang
Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak
kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7
(tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik
untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun
bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat
mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja
setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila
dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan
pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten
dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya
permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian
Medik yang ditetapkan
C. PERLUASAN, PENGURANGAN PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN
SERTIFIKASI
C.1

PERLUASAN SERTIFIKASI
a.
Pemohon dapat mengajukan permohonan sertifikasi perluasan
dengan ketentuan minimal paling sedikit dalam jangka 1 (satu)
tahun setelah sertifikat terakhir dikeluarkan oleh LSP Bidang
Keteknisian Medik dan pengajuan perluasan dapat dilakukan
bersamaan dengan pengajuan sertifikasi ulang
b.
Pengajuan perluasan skema sertifikasi tahapannya sesuai
dengan proses sertifikasi awal
c.
Permohonan perluasan sertifikasi harus melampirkan logbook
ruang lingkup perluasan sertifikasi yang diajukan
d.
Pembiayaan perluasan skema sertifikasi dibebankan diluar
sertifikasi ulang apabila pengajuan permohonannya bersamaan.

C. 2

PENGURANGAN, PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN SERTIFIKASI


a.
Tenaga Kesehatan yang telah disertifikasi dapat dikenakan
pengurangan dan pencabutan sertifikasi apabila :
1.
Dari hasil surveilan menunjukkan bahwa kesesuaian
kompetensi terhadap skema kompetensi yang diacu tidak
dapat dipertahankan dan ketidaksesuaian yang terjadi
tidak dapat diatasi dalam jangka waktu yang ditentukan.
2.
Atas keinginan sendiri secara tertulis
b.
Apabila tidak ada perbaikan yang dipenuhi selama 3 (tiga) bulan
dari ditemukannya dan atau dilaporkannya ketidaksesuaian
kompetensi
dengan
sertifikasi
kompetensi
yang
telah
diperolehnya maka Kepala Bidang Keteknisian Medik dapat
menetapkan pembekuan sertifikat, dan apabila hasil dari
keputusan tidak termasuk dalam moral hazard dan ada
perbaikan dengan melampirkan bukti minimal 3 (tiga) bulan dari
dibekukannya sertifikat tersebut, dapat diusulkan kembali

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

162

dengan hasil penilaian sesuai sertifikat sebelumnya tetap


ataupun berkurang sertifikasinya sesuai dengan penilaian
asesmen dan apabila hasil keputusan terkandung moral hazard
yang bersangkutan ditetapkan pencabutan sertifikasi dan tidak
dapat mengusulkan kembali dengan ruang lingkup sertifikasi
tersebut dan yang bersangkutan tidak boleh menggunakan
semua acuan berkenaan dengan status sertifikasi.
7. MASA BERLAKU DAN PEMANTAUAN SERTIFIKASI TENAGA KESEHATAN
Periode (masa berlaku) sertifikat Tenaga Kesehatan adalah 3 (tiga) tahun.
Setelah periode tersebut, Tenaga Kesehatan diharuskan melakukan sertifikasi
ulang kepada LSP Bidang Keteknisian Medik. Monitoring bertujuan untuk
mengawasi dan memastikan bahwa pelaksanaan uji kompetensi telah
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh LSP Bidang
Keteknisian Medik. Monitoring terhadap Tenaga Kesehatan dilakukan setiap
setahun sekali tenaga kesehatan melaporkan kegiatan sesuai dengan ruang
lingkup sertifikasi yang dilaporkan ke LSP Bidang Keteknisian Medik.

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

163

KODE UNIT

: BKM01/GIZI-3.4/2009/Rev-001

JUDUL UNIT

: Mengawasi
Penyusunan
Standar
Makanan
menterjemahkan Kebutuhan Gizi
Ke dalam Bahan
Makanan /Menu) Untuk Kelompok Sasaran

DESKRIPSI UNIT

: Unit kompetensi ini berkaitan dengan pengetahuan dan


keterampilan
seorang
ahli
gizi
dalam
menyelia
penterjemahankebutuhan
gizi
kedalambahan
makanan/menu (standar makanan) untuk kelompok
sasaran

Elemen
Kompetensi
1. Mengidentifikasi
kebutuhan gizi
kelompok sasaran

2. Menyusun
standar
makanan sesuai
kebutuhan gizi
kelompok
sasaran

Kriteria Unjuk Kerja

Metode Penilaian

1.1
1.2

Kelompok sasaran, diidentifikasi


Kebutuhan gizi kelompok sasaran,
ditetapkan sesuai SOP

Ujian praktek (Observasi)


Ujian tulis dengan
multiple choice
Interview dan pertanyaan
l isan
Laporan / Log book

2.1

Standar makanan yang disusun sesuai


kelompok sasaran di institusi,
diidentifikasi sesuai SOP
menu yang disusun sesuai dengan
kebutuhan gizi diinstitusi, diidentifikasi
sesuai SOP
Kebutuhan bahan makanan yang
dibutuhkan untuk menyusun menu,
diidentifikasi
Anggaran untuk produksi makanan
yang dihitung berdasarkan peraturan
yang berlaku, diidentifikasi

Ujian praktek (Observasi)


Ujiantulis dengan
multiple choice
Interview dan pertanyaan
lisan
Laporan / Log book

Kebutuhan gizi kelompok sasaran/


klien, diterjemahkan kembali bila
diperlukan
Standar makanan sesuai kelompok
sasaran diinstitusi disusun kembali, bila
diperlukan
Bahan makanan yang dibutuhkan
untuk menyusun menu, disusun
kembali, bila diperlukan
Anggaran untuk produksi makanan
yang dihitung berdasarkan peraturan
yang berlaku, dihitung kembali bila
diperlukan

Ujian praktek (Observasi)


Ujian tulis dengan
multiple choice
Interview dan pertanyaan
lisan
Laporan / Log book

Hasil penyeliaan standar makanan


kelompok sasaran tercatat dan
terdokumentasi
Laporan dibuat

Ujian praktek (Observasi)


Ujian tulis dengan
multiple choice
Interview dan pertanyaan
lisan
Laporan / Log book
Ujian praktek (Observasi)
Ujian tulis dengan
multiple choice
Interview dan pertanyaan
lisan
Laporan / Log book

2.2
2.3
2.4

3. Mengusulkan
perbaikan
standar
makanan dan
menu

3.1
3.2
3.3
3.4

4. Pencatatan dan
pelaporan

4.1
4.2

5. Mengevaluasi
standar
makanan

5.1
5.2
5.3

Indikator evaluasi standar makanan


ditetapkan
Hasil penggunaan standar makanan
dibandingkan dan dianalisa dengan
indicator
Hasil analisa didiskusikan dengan
pembimbing untuk memperbaiki
standar makanan

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

164

BATASAN VARIABLE
1. KONTEKS VARIABLE
Unit kompetensi ini berlaku untuk seluruh sektor pelayanan makanan
yaitu : rumah sakit dan institusi yang menyelenggarakan makanan masal,
untuk komersial dan non komersial termasuk makanan darurat
Unit ini sangat cocok dinilai ditempat kerja atau disimulasikan seperti
ditempat kerja pada kondisi pekerjaan normal.
2. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN
Menu
Harga bahan makanan terkini
Standar-standar dalam penyusunan menu
3. PERATURAN YANG DIPERLUKAN
UU Tenaga kesehatan no 36 tahun 2014
Permenkes no 26 tahun 2013 mengenai pekerjaan dan praktek tenaga gizi
Kebijakan Asuhan Gizi
PANDUAN PENILAIAN
1. PROSEDUR PENILAIAN
Ujianpraktek (Observasi)
Ujian tulis dengan multiple choice
Interview dan pertanyaan lisan
Laporan / Log book
2. PERSYARATAN KOMPETENSI
Pendidikan D4 Gizi atau S1 Gizi
masa kerja minimal 5 tahun
Pelatihan Pedoman Asuhan Gizi Terstandar
sehat jasmani
3. PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN YANG DIPERLUKAN
Pengetahuan yang dibutuhkan:
Pengetahuan tentang standar-standar dalam penyusunan menu
Pengetahuan tentang cara menyusun menu
Pengetahuan tentang menghitung standar makanan
Keterampilan yang dibutuhkan :
Menghitung kebutuhan gizi kelompok sasaran/ klien
Membuat standar makanan sesuai kelompok sasaran diinstitusi
Menghitung bahan makanan yang dibutuhkan untuk menyusun menu
Menghitung anggaran untuk produksi makanan
4. SIKAP KERJA YANG DIPERLUKAN
Menjalankan IPSG (International Patient Safety Goal)
Menjalankan 5R ( Resik, Rajin, Rawat, Ringkas&Rapi)
5. ASPEK KRITIS
Melakukan identifikasi kebutuhan gizi kelompok sasaran
melakukan penyeliaan standar makanan untuk kelompok sasaran
melakukan perbaikan standar makanan untuk kelompok sasaran
6. TAHAPAN SERTIFIKASI
A. SERTIFIKASI AWAL
a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ke LSP Bidang
Keteknisian Medik dengan mengisi secara lengkap dan benar formulir
permohonan sertifikasi kompetensi,formulir skema sertifikasi, formulir
persetujuan asesmen, formulir penilaian mandiri serta syarat dan
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

165

ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang telah dipahami dan


ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan wajib melampirkan:
fotocopy ijazah, fotocopy KTP, logbook ruang lingkup kompetensi yang
diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, Foto 4x6 sebanyak 2
lembar berlatar belakang berwarna merah, sertifikat pelatihan dengan
ruang lingkup kompetensi yang diajukan, surat keterangan bekerja bagi
yang sudah bekerja dan bukti pembayaran permohonan sertifikasi.
Pemohon akan diberikan informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang
Keteknisian Medik ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi
b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen
permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk,
apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan
dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator
Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik
ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi
menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang
ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi
serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6
(enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen
pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan
Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon
dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan
permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon
dikembalikan dan lengkap.
Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut
didalam prosedur ketidakberpihakkan.
c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan
kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal
asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf
administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi,
dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b
dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas)
hari kerja dari dikeluarkannya jadwal
d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf
administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan
diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas
diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan
diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi
1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga)
hari kerja.
e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan
diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7
(tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan.
f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan
dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi
sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung
20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai
dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan
menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan
lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan
dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan
menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu :
1.
Penilaian 1
Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk
mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

166

bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya


tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri
2.
Penilaian 2
Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan
atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang
sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan
kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang
diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan
pekerjaan tersebut dengan baik
3.
Penilaian 3
Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan
informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini,
seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa
yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik
4.
Penilaian 4
Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami
informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana
semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang
sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa
menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa
yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala
permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan
tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang
pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang
lain
5.
Penilaian 5
Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat
analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja
secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami
tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada
orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya
tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan
ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang
muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa
memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari
pekerjaannya tersebut kepada orang lain
Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar
dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan
untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi
jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100.
Standar pencapaian pada asesmen awal minimal penilaian
kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja skema
kompetensi
g. Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta
tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring.
Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang
Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan
asesmen dilakukan.
h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang
Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 paling lambat 20 (dua
puluh) hari kerja dari pelaksanaan asesmen untuk ditindaklanjuti dalam
proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga) koordinator
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

167

i.

Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke Kepala Bidang


Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan sertifikasi yang diujikan.
Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja setelah berkas penilaian
asesmen dan rekomendasi asesor diterima.
Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya
sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat
sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang
Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak
kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7
(tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik
untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun
bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat
mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja
setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila
dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan
pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten
dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya
permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian
Medik yang ditetapkan

B. SERTIFIKASI ULANG
a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ulang ke LSP Bidang
Keteknisian Medik paling lambat minimal 90 (sembilan puluh) hari kerja
sebelum masa sertifikat kompetensi habis dengan mengisi secara
lengkap dan benar formulir permohonan sertifikasi kompetensi, formulir
skema sertifikasi, formulir persetujuan asesmen, formulir penilaian
mandiri serta syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang
telah dipahami dan ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan
wajib melampirkan: sertifikat kompetensi lama, logbook ruang lingkup
kompetensi yang diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, bukti
pengiriman logbook setiap 1 (satu) tahun sekali yang dikirimkan ke LSP
Bidang Keteknisian Medik selama sertifikat kompetensi berlaku dan
bukti pembayaran permohonan sertifikasi. Pemohon akan diberikan
informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik
ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi
b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen
permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk,
apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan
dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator
Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik
ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi
menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang
ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi
serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6
(enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen
pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan
Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon
dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan
permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon
dikembalikan dan lengkap.
Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut
didalam prosedur ketidakberpihakkan.
c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan
kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal
asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

168

administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi,


dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b
dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas)
hari kerja dari dikeluarkannya jadwal
d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf
administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan
diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas
diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan
diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi
1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga)
hari kerja.
e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan
diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7
(tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan.
f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan
dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi
sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung
20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai
dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan
menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan
lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan
dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan
menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu :
1.
Penilaian 1
Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk
mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya
tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri
2.
Penilaian 2
Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan
atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang
sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan
kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang
diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan
pekerjaan tersebut dengan baik
3.
Penilaian 3
Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan
informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini,
seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa
yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik
4.
Penilaian 4
Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami
informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana
semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang
sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa
menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa
yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala
permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan
tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang
pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang
lain
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

169

5.

Penilaian 5
Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat
analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja
secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami
tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada
orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya
tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan
ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang
muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa
memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari
pekerjaannya tersebut kepada orang lain
Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar
dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan
untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi
jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100.
Standar pencapaian pada asesmen ulang periode kedua minimal
penilaian kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja
skema kompetensi, sertifikasi ulang periode ketiga - keempat
minimal penilaian pencapaian kompetensinya 4 (empat) pada
kriteria unjuk kerja skema kompetensi dan sedangkan sertifikasi
ulang periode kelima sampai seterusnya minimal penilaian
pencapaian kompetensinya 5 (lima) pada kriteria unjuk kerja skema
kompetensi.

g.

Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta


tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring.
Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang
Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan
asesmen dilakukan.
h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang
Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 untuk ditindaklanjuti
dalam proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga)
koordinator Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke
Kepala Bidang Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan
sertifikasi yang diujikan. Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja
setelah berkas penilaian asesmen dan rekomendasi asesor diterima.
i. Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya
sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat
sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang
Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak
kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7
(tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik
untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun
bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat
mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja
setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila
dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan
pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten
dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya
permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian
Medik yang ditetapkan

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

170

C. PERLUASAN, PENGURANGAN PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN


SERTIFIKASI
C.1

PERLUASAN SERTIFIKASI
a.
Pemohon dapat mengajukan permohonan sertifikasi perluasan
dengan ketentuan minimal paling sedikit dalam jangka 1 (satu)
tahun setelah sertifikat terakhir dikeluarkan oleh LSP Bidang
Keteknisian Medik dan pengajuan perluasan dapat dilakukan
bersamaan dengan pengajuan sertifikasi ulang
b.
Pengajuan perluasan skema sertifikasi tahapannya sesuai
dengan proses sertifikasi awal
c.
Permohonan perluasan sertifikasi harus melampirkan logbook
ruang lingkup perluasan sertifikasi yang diajukan
d.
Pembiayaan perluasan skema sertifikasi dibebankan diluar
sertifikasi ulang apabila pengajuan permohonannya bersamaan.

C. 2

PENGURANGAN, PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN SERTIFIKASI


a.
Tenaga Kesehatan yang telah disertifikasi dapat dikenakan
pengurangan dan pencabutan sertifikasi apabila :
1.
Dari hasil surveilan menunjukkan bahwa kesesuaian
kompetensi terhadap skema kompetensi yang diacu tidak
dapat dipertahankan dan ketidaksesuaian yang terjadi
tidak dapat diatasi dalam jangka waktu yang ditentukan.
2.
Atas keinginan sendiri secara tertulis
b.
Apabila tidak ada perbaikan yang dipenuhi selama 3 (tiga) bulan
dari ditemukannya dan atau dilaporkannya ketidaksesuaian
kompetensi
dengan
sertifikasi
kompetensi
yang
telah
diperolehnya maka Kepala Bidang Keteknisian Medik dapat
menetapkan pembekuan sertifikat, dan apabila hasil dari
keputusan tidak termasuk dalam moral hazard dan ada
perbaikan dengan melampirkan bukti minimal 3 (tiga) bulan dari
dibekukannya sertifikat tersebut, dapat diusulkan kembali
dengan hasil penilaian sesuai sertifikat sebelumnya tetap
ataupun berkurang sertifikasinya sesuai dengan penilaian
asesmen dan apabila hasil keputusan terkandung moral hazard
yang bersangkutan ditetapkan pencabutan sertifikasi dan tidak
dapat mengusulkan kembali dengan ruang lingkup sertifikasi
tersebut dan yang bersangkutan tidak boleh menggunakan
semua acuan berkenaan dengan status sertifikasi.

7. MASA BERLAKU DAN PEMANTAUAN SERTIFIKASI TENAGA KESEHATAN


Periode (masa berlaku) sertifikat Tenaga Kesehatan adalah 3 (tiga) tahun.
Setelah periode tersebut, Tenaga Kesehatan diharuskan melakukan sertifikasi
ulang kepada LSP Bidang Keteknisian Medik.. Monitoring bertujuan untuk
mengawasi dan memastikan bahwa pelaksanaan uji kompetensi telah
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh LSP Bidang
Keteknisian Medik. Monitoring terhadap Tenaga Kesehatan dilakukan setiap
setahun sekali tenaga kesehatan melaporkan kegiatan sesuai dengan ruang
lingkup sertifikasi yang dilaporkan ke LSP Bidang Keteknisian Medik.

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

171

KODE UNIT

: BKM01/GIZI-3.5/2009/Rev-001

JUDUL UNIT

: Melakukan Perencanaan Sarana dan Prasarana Pelayanan Gizi

DESKRIPSI UNIT

: Unit Kompetensi ini berkaitan dengan pengetahuan


dan
ketrampilan seorang ahli gizi dalam mengelola sarana dan
prasarana dalam kegiatan pelayanan gizi

Elemen
Kompetensi
1. Melakukan
kajian
kebutuhan
sarana dan
prasarana yang
berkaitan
dengan
pelayanan gizi
2. Merencanakan
sarana dan
prasarana yang
dibutuhkan
dalam
pelayanan gizi
3. Mendokumenta
sikan sarana
dan prasarana
dalam
pelayanan gizi

Kriteria Unjuk Kerja


1.1. Sarana dan prasarana yang ada di
identifikasi
1.2. Sarana dan prasarana yang sudah di
identifikasi, di kelompokan sesuai dengan
kondisinya
1.3. Sarana dan prasara di bandingkan dengan
standar dan prasyarat

Metode
Penilaian
Uji tulis
Uji lisan

2.1. Spesifikasi sarana dan prasarana di susun


sesuai kebutuhan
2.2. Jumlah dan jenis sarana dan prasarana
yang ditetapkan sesuai kebutuhan
2.3. Tata letak prasarana di susun sesuai dengan
alur kerja

Uji tulis
Uji lisan

3.1. Sarana dan prasarana yang diterima dicatat


dalam buku inventaris yang berlaku
3.2. Adanya perubahan sarana dan prasarana
dilaporkan

Uji tulis
Uji lisan

BATASAN VARIABLE
1. KONTEKS VARIABLE
Unit kompetensi ini berlaku untuk seluruh unit yang melaksanakan pelayanan
gizi yaitu di unit penyelenggaraan makanan banyak (rumah sakit dan institusi
lain), poli klinik gizi, pojok gizi
2. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN
Buku / daftar sarana dan prasarana pelayanan / asuhan gizi
ATK : kertas, bolpoin dll
3. PERATURAN YANG DIPERLUKAN
UU Tenaga Kesehatan no. 36 tahun 2014
Permenkes no. 26 tahun 2013 mengenai pekerjaan dan praktek tenaga gizi
Kebijakan Asuhan Gizi
PANDUAN PENILAIAN
1. PROSEDUR PENILAIAN
Penilaian kompetensi terdiri dari penilaian uji tulis 40% dan uji praktek 60%.
Uji tulis berupa pilihan ganda dan atau essay sedangkan uji praktek
menggunakan acuan kriteria unjuk kerja dari elemen kompetensi dengan
menggunakan metode tertentu. Standar penilaian kesesuaian kompetensi
minimal mencapai nilai 70 dari uji tulis dan uji praktek.
2. PERSYARATAN KOMPETENSI
Pendidikan D4 Gizi atau S1 Gizi
masa kerja minimal 5 tahun
Pelatihan Pedoman Asuhan Gizi Terstandar
sehat jasmani
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

172

3. PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN YANG DIPERLUKAN


Manajemen tentang sistem penyelenggaraan makanan dan asuhan gizi
Merancang denah unit produksi makanan dan tuang konseling gizi
Memilih dan merencanakan sarana dan prasarana
Mengkaji kondisi dari sarana dan prasarana
Menyusun spesifikasi dari sarana dan prasarana
4. SIKAP KERJA YANG DIPERLUKAN
Melaksanakan IPSG (International Patient Safety Goals)
Melaksanakan 5 R (Resik, Rajin, Rawat, Ringkas & Rapi)
Sesuai kode etik
5. ASPEK KRITIS
Kemampuan menetapkan kualitas sarana dan prasarana
Kemampuan merancang denah dan tata letak sarana dan prasarana
6. TAHAPAN SERTIFIKASI
A. SERTIFIKASI AWAL
a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ke LSP Bidang
Keteknisian Medik dengan mengisi secara lengkap dan benar formulir
permohonan sertifikasi kompetensi,formulir skema sertifikasi, formulir
persetujuan asesmen, formulir penilaian mandiri serta syarat dan
ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang telah dipahami dan
ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan wajib melampirkan:
fotocopy ijazah, fotocopy KTP, logbook ruang lingkup kompetensi yang
diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, Foto 4x6 sebanyak 2
lembar berlatar belakang berwarna merah, sertifikat pelatihan dengan
ruang lingkup kompetensi yang diajukan, surat keterangan bekerja bagi
yang sudah bekerja dan bukti pembayaran permohonan sertifikasi.
Pemohon akan diberikan informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang
Keteknisian Medik ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi
b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen
permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk,
apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan
dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator
Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik
ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi
menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang
ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi
serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6
(enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen
pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan
Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon
dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan
permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon
dikembalikan dan lengkap.
Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut
didalam prosedur ketidakberpihakkan.
c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan
kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal
asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf
administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi,
dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b
dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas)
hari kerja dari dikeluarkannya jadwal
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

173

d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf


administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan
diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas
diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan
diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi
1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga)
hari kerja.
e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan
diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7
(tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan.
f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan
dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi
sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung
20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai
dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan
menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan
lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan
dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan
menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu :
1.
Penilaian 1
Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk
mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya
tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri
2.
Penilaian 2
Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan
atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang
sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan
kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang
diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan
pekerjaan tersebut dengan baik
3.
Penilaian 3
Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan
informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini,
seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa
yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik
4.
Penilaian 4
Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami
informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana
semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang
sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa
menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa
yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala
permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan
tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang
pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang
lain
5.
Penilaian 5
Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat
analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja
secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami
tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

174

orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya


tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan
ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang
muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa
memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari
pekerjaannya tersebut kepada orang lain
Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar
dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan
untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi
jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100.
Standar pencapaian pada asesmen awal minimal penilaian
kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja skema
kompetensi
g. Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta
tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring.
Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang
Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan
asesmen dilakukan.
h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang
Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 paling lambat 20 (dua
puluh) hari kerja dari pelaksanaan asesmen untuk ditindaklanjuti dalam
proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga) koordinator
Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke Kepala Bidang
Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan sertifikasi yang diujikan.
Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja setelah berkas penilaian
asesmen dan rekomendasi asesor diterima.
i. Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya
sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat
sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang
Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak
kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7
(tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik
untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun
bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat
mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja
setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila
dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan
pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten
dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya
permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian
Medik yang ditetapkan
B. SERTIFIKASI ULANG
a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ulang ke LSP Bidang
Keteknisian Medik paling lambat minimal 90 (sembilan puluh) hari kerja
sebelum masa sertifikat kompetensi habis dengan mengisi secara
lengkap dan benar formulir permohonan sertifikasi kompetensi, formulir
skema sertifikasi, formulir persetujuan asesmen, formulir penilaian
mandiri serta syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang
telah dipahami dan ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan
wajib melampirkan: sertifikat kompetensi lama, logbook ruang lingkup
kompetensi yang diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, bukti
pengiriman logbook setiap 1 (satu) tahun sekali yang dikirimkan ke LSP
Bidang Keteknisian Medik selama sertifikat kompetensi berlaku dan
bukti pembayaran permohonan sertifikasi. Pemohon akan diberikan
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

175

informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik


ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi
b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen
permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk,
apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan
dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator
Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik
ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi
menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang
ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi
serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6
(enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen
pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan
Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon
dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan
permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon
dikembalikan dan lengkap.
Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut
didalam prosedur ketidakberpihakkan.
c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan
kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal
asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf
administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi,
dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b
dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas)
hari kerja dari dikeluarkannya jadwal
d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf
administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan
diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas
diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan
diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi
1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga)
hari kerja.
e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan
diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7
(tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan.
f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan
dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi
sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung
20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai
dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan
menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan
lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan
dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan
menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu :
1.
Penilaian 1
Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk
mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya
tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri
2.
Penilaian 2
Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan
atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang
sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan
kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

176

3.

4.

5.

diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan


pekerjaan tersebut dengan baik
Penilaian 3
Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan
informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini,
seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa
yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik
Penilaian 4
Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami
informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana
semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang
sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa
menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa
yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala
permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan
tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang
pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang
lain
Penilaian 5
Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat
analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja
secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami
tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada
orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya
tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan
ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang
muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa
memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari
pekerjaannya tersebut kepada orang lain
Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar
dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan
untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi
jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100.
Standar pencapaian pada asesmen ulang periode kedua minimal
penilaian kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja
skema kompetensi, sertifikasi ulang periode ketiga - keempat
minimal penilaian pencapaian kompetensinya 4 (empat) pada
kriteria unjuk kerja skema kompetensi dan sedangkan sertifikasi
ulang periode kelima sampai seterusnya minimal penilaian
pencapaian kompetensinya 5 (lima) pada kriteria unjuk kerja skema
kompetensi.

g.

Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta


tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring.
Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang
Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan
asesmen dilakukan.
h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang
Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 untuk ditindaklanjuti
dalam proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga)
koordinator Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke
Kepala Bidang Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

177

i.

sertifikasi yang diujikan. Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja
setelah berkas penilaian asesmen dan rekomendasi asesor diterima.
Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya
sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat
sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang
Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak
kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7
(tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik
untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun
bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat
mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja
setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila
dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan
pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten
dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya
permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian
Medik yang ditetapkan

C. PERLUASAN, PENGURANGAN PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN


SERTIFIKASI
C.1

PERLUASAN SERTIFIKASI
a.
Pemohon dapat mengajukan permohonan sertifikasi perluasan
dengan ketentuan minimal paling sedikit dalam jangka 1 (satu)
tahun setelah sertifikat terakhir dikeluarkan oleh LSP Bidang
Keteknisian Medik dan pengajuan perluasan dapat dilakukan
bersamaan dengan pengajuan sertifikasi ulang
b.
Pengajuan perluasan skema sertifikasi tahapannya sesuai
dengan proses sertifikasi awal
c.
Permohonan perluasan sertifikasi harus melampirkan logbook
ruang lingkup perluasan sertifikasi yang diajukan
d.
Pembiayaan perluasan skema sertifikasi dibebankan diluar
sertifikasi ulang apabila pengajuan permohonannya bersamaan.

C. 2

PENGURANGAN, PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN SERTIFIKASI


a.
Tenaga Kesehatan yang telah disertifikasi dapat dikenakan
pengurangan dan pencabutan sertifikasi apabila :
1.
Dari hasil surveilan menunjukkan bahwa kesesuaian
kompetensi terhadap skema kompetensi yang diacu tidak
dapat dipertahankan dan ketidaksesuaian yang terjadi
tidak dapat diatasi dalam jangka waktu yang ditentukan.
2.
Atas keinginan sendiri secara tertulis
b.
Apabila tidak ada perbaikan yang dipenuhi selama 3 (tiga) bulan
dari ditemukannya dan atau dilaporkannya ketidaksesuaian
kompetensi
dengan
sertifikasi
kompetensi
yang
telah
diperolehnya maka Kepala Bidang Keteknisian Medik dapat
menetapkan pembekuan sertifikat, dan apabila hasil dari
keputusan tidak termasuk dalam moral hazard dan ada
perbaikan dengan melampirkan bukti minimal 3 (tiga) bulan dari
dibekukannya sertifikat tersebut, dapat diusulkan kembali
dengan hasil penilaian sesuai sertifikat sebelumnya tetap
ataupun berkurang sertifikasinya sesuai dengan penilaian
asesmen dan apabila hasil keputusan terkandung moral hazard
yang bersangkutan ditetapkan pencabutan sertifikasi dan tidak
dapat mengusulkan kembali dengan ruang lingkup sertifikasi

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

178

tersebut dan yang bersangkutan tidak boleh menggunakan


semua acuan berkenaan dengan status sertifikasi.
7. MASA BERLAKU DAN PEMANTAUAN SERTIFIKASI TENAGA KESEHATAN
Periode (masa berlaku) sertifikat Tenaga Kesehatan adalah 3 (tiga) tahun.
Setelah periode tersebut, Tenaga Kesehatan diharuskan melakukan sertifikasi
ulang kepada LSP Bidang Keteknisian Medik. Monitoring bertujuan untuk
mengawasi dan memastikan bahwa pelaksanaan uji kompetensi telah
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh LSP Bidang
Keteknisian Medik. Monitoring terhadap Tenaga Kesehatan dilakukan setiap
setahun sekali tenaga kesehatan melaporkan kegiatan sesuai dengan ruang
lingkup sertifikasi yang dilaporkan ke LSP Bidang Keteknisian Medik.

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

179

KODE UNIT

: BKM01/GIZI-3.6/2009/Rev-001

JUDUL UNIT

: Mengembangkan dan memodifikasi resep/formula

DESKRIPSI UNIT

: Unit kompetensi ini mendeskripsikan pengetahuan dan


keterampilan yang harus dimiliki oleh ahli gizi tentang
merencanakan, membuat serta memodifikasi resep dan
makanan formula sesuai dengan rencana pemulihan gizi
pasien/klien

Elemen
Kompetensi
1. Melakukan
analisa situasi
klien /pasien/
kelompok klien
yang
membutuhkan
modifikasi resep/
formula

Kriteria Unjuk Kerja


1.1. Kondisi yang biasa ditemukan (kebutuhan
gizi & diet khusus) pada klien/pasien atau
kelompok klien yang membutuhkan
modifikasi diet/formula diidentifikasi
1.2. Ketidak seimbangan gizi yang diakibatkan
oleh gaya hidup yang berhubungan dengan
penyakit-penyakit dan kelainan-kelainan
diidentifikasi
1.3. Pedoman diet yang adadipelajari
1.4. Hasil identifikasi klien/pasien yang
membutuhkan modifikasi resep/formula
dikonsultasikan ke ahli gizi/dietisien senior

Metode
Penilaian
Ujian praktek
(Observasi)
Ujian tulis
dengan multiple
choice
Interview dan
pertanyaan lisan
Laporan / Log
book

2. Melakukan
modifikasi
resep/makanan
formula untuk
mencapai
kebutuhan gizi
dan diet khusus
pada
klien/pasien atau
kelompok klien

2.1 Berdasarkan hasil analisa, tujuan modifikasi


resep/ makanan formula ditetapkan
2.2 Resep atau makanan formula yang akan
dimodifikasi untuk klien/pasien atau
kelompok klien diidentifikasi
2.3 Hasil modifikasi resep/ makanan formula
dirancang
2.4 Uji coba modifikasi resep/ makanan formula
dilaksanakan dan diorganisir
2.5 Modifikasi resep/makanan formula sesuai
tujuan modifikasi dinilai secara organoleptik
oleh tim penilai, dengan menggunakan
formulir yang sesuai
2.6 Hasil modifikasi resep/ makanan formula
diperbaiki kemudian ditetapkan sebagai
standar resep
2.7 Standar Resep/makanan formula hasil
modifikasi dihitung biayanya sesuai dengan
alokasi dana
2.8 Hasil modifikasi/ makanan formula (mis
BMC dll) dihitung mutu proteinnya

Ujian praktek
(Observasi)
Ujian tulis
dengan multiple
choice
Interview dan
pertanyaan lisan
Laporan / Log
book

3. Mendokumentasi
kan hasil
modifikasi
resep/makanan
formula

3.1. Proses modifikasi resep/ formula dicatat


secara sistemati
3.2. Standar resep/ formula yang dimodifikasi
didokumentasikan dalam bentuk SOP dan
dilaporkan

Ujian praktek
(Observasi)
Ujian tulis
dengan multiple
choice
Interview dan
pertanyaan lisan
Laporan / Log
book
Ujian praktek
(Observasi)
Ujian tulis
dengan multiple
choice
Interview dan

4. Mengembangkan 4.1. Standar resep/ makanan formula yang akan


standar resep/
dikembangkan diidentifikasi
makanan formula 4.2. Standar resep/ makanan formula dirancang
yang telah
ulang untuk jumlah porsi besar
dimodifikasi
4.3. Standar resep/ makanan formula dalam
untuk jumlah
jumlah porsi besar di uji coba

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

180

porsi besar (50


porsi)

5. Mendokumentasi
kan hasil
pengembangan
resep/makanan
formula

4.4. Hasil uji coba resep/ makanan formula


jumlah porsi besar di nilai (secara
organoleptik)
4.5. Hasil uji coba resep/ makanan formula
jumlah porsi banyak diperbaiki kemudian
ditetapkan sebagai standar resep
4.6. Standar Resep/makanan formula jumlah
porsi banyak dihitung biayanya sesuai
dengan alokasi dana
5.1 Proses pengembangan resep/ formula dicatat
secara sistematik
5.2 Standar resep/ formula yang dikembangkan
didokumentasikan dalam bentuk SOP dan
dilaporkan

pertanyaan lisan
Laporan / Log
book

Ujian praktek
(Observasi)
Ujian tulis
dengan multiple
choice
Interview dan
pertanyaan lisan
Laporan / Log
book

BATASAN VARIABLE
1. KONTEKS VARIABLE
Unit kompetensi ini berlaku untuk seluruh sektor pelayanan makanan
yaitu : rumah sakit dan institusi yang menyelenggarakan makanan masal,
untuk komersial dan non komersial termasuk makanan darurat
Unit ini sangat cocok dinilai ditempat kerja atau disimulasikan seperti
ditempat kerja pada kondisi pekerjaan normal.
2. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN
Menu
Harga bahan makanan terkini
Standar-standar dalam penyusunan menu
3. PERATURAN YANG DIPERLUKAN
UU Tenaga kesehatan no 36 tahun 2014
Permenkes no 26 tahun 2013 mengenai pekerjaan dan praktek tenaga gizi
Kebijakan Asuhan Gizi
PANDUAN PENILAIAN
1. PROSEDUR PENILAIAN
Ujian praktek (Observasi)
Ujian tulis dengan multiple choice
Interview dan pertanyaan lisan
Laporan / Log book
2. PERSYARATAN KOMPETENSI
Pendidikan D4 Gizi atau S1 Gizi
masa kerja minimal 5 tahun
Pelatihan Pedoman Asuhan Gizi Terstandar
sehat jasmani
3. PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN YANG DIPERLUKAN
Pengetahuan yang dibutuhkan
Pengetahuan tentang standar-standar dalam penyusunan menu
Pengetahuan tentang cara menyusun menu
Pengetahuan tentang menghitung standar makanan
Keterampilan yang dibutuhkan :
Menghitung kebutuhan gizi kelompok sasaran/ klien
Membuat standar makanan sesuai kelompok sasaran diinstitusi
Menghitung bahan makanan yang dibutuhkan untuk menyusun menu
Menghitung anggaran untuk produksi makanan
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

181

4. SIKAP KERJA YANG DIPERLUKAN


Menjalankan IPSG (International Patient Safety Goal)
Menjalankan 5R ( Resik, Rajin, Rawat, Ringkas&Rapi)
5. ASPEK KRITIS
Melakukan identifikasi kebutuhan gizi kelompok sasaran
melakukan penyeliaan standar makanan untuk kelompok sasaran
melakukan perbaikan standar makanan untuk kelompok sasaran
6. TAHAPAN SERTIFIKASI
A. SERTIFIKASI AWAL
a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ke LSP Bidang
Keteknisian Medik dengan mengisi secara lengkap dan benar formulir
permohonan sertifikasi kompetensi,formulir skema sertifikasi, formulir
persetujuan asesmen, formulir penilaian mandiri serta syarat dan
ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang telah dipahami dan
ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan wajib melampirkan:
fotocopy ijazah, fotocopy KTP, logbook ruang lingkup kompetensi yang
diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, Foto 4x6 sebanyak 2
lembar berlatar belakang berwarna merah, sertifikat pelatihan dengan
ruang lingkup kompetensi yang diajukan, surat keterangan bekerja bagi
yang sudah bekerja dan bukti pembayaran permohonan sertifikasi.
Pemohon akan diberikan informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang
Keteknisian Medik ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi
b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen
permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk,
apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan
dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator
Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik
ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi
menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang
ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi
serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6
(enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen
pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan
Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon
dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan
permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon
dikembalikan dan lengkap.
Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut
didalam prosedur ketidakberpihakkan.
c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan
kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal
asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf
administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi,
dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b
dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas)
hari kerja dari dikeluarkannya jadwal
d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf
administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan
diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas
diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan
diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

182

e.

f.

1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga)
hari kerja.
Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan
diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7
(tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan.
Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan
dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi
sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung
20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai
dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan
menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan
lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan
dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan
menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu :
1.
Penilaian 1
Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk
mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya
tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri
2.
Penilaian 2
Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan
atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang
sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan
kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang
diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan
pekerjaan tersebut dengan baik
3.
Penilaian 3
Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan
informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini,
seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa
yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik
4.
Penilaian 4
Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami
informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana
semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang
sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa
menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa
yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala
permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan
tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang
pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang
lain
5.
Penilaian 5
Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat
analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja
secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami
tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada
orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya
tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan
ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang
muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

183

memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari


pekerjaannya tersebut kepada orang lain
Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar
dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan
untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi
jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100.
Standar pencapaian pada asesmen awal minimal penilaian
kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja skema
kompetensi
g. Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta
tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring.
Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang
Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan
asesmen dilakukan.
h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang
Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 paling lambat 20 (dua
puluh) hari kerja dari pelaksanaan asesmen untuk ditindaklanjuti dalam
proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga) koordinator
Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke Kepala Bidang
Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan sertifikasi yang diujikan.
Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja setelah berkas penilaian
asesmen dan rekomendasi asesor diterima.
i. Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya
sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat
sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang
Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak
kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7
(tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik
untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun
bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat
mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja
setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila
dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan
pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten
dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya
permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian
Medik yang ditetapkan
B. SERTIFIKASI ULANG
a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ulang ke LSP Bidang
Keteknisian Medik paling lambat minimal 90 (sembilan puluh) hari kerja
sebelum masa sertifikat kompetensi habis dengan mengisi secara
lengkap dan benar formulir permohonan sertifikasi kompetensi, formulir
skema sertifikasi, formulir persetujuan asesmen, formulir penilaian
mandiri serta syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang
telah dipahami dan ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan
wajib melampirkan: sertifikat kompetensi lama, logbook ruang lingkup
kompetensi yang diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, bukti
pengiriman logbook setiap 1 (satu) tahun sekali yang dikirimkan ke LSP
Bidang Keteknisian Medik selama sertifikat kompetensi berlaku dan
bukti pembayaran permohonan sertifikasi. Pemohon akan diberikan
informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik
ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi
b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen
permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk,
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

184

apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan


dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator
Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik
ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi
menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang
ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi
serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6
(enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen
pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan
Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon
dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan
permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon
dikembalikan dan lengkap.
Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut
didalam prosedur ketidakberpihakkan.
c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan
kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal
asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf
administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi,
dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b
dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas)
hari kerja dari dikeluarkannya jadwal
d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf
administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan
diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas
diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan
diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi
1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga)
hari kerja.
e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan
diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7
(tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan.
f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan
dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi
sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung
20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai
dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan
menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan
lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan
dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan
menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu :
1.
Penilaian 1
Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk
mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya
tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri
2.
Penilaian 2
Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan
atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang
sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan
kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang
diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan
pekerjaan tersebut dengan baik

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

185

3.

4.

5.

Penilaian 3
Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan
informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini,
seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa
yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik
Penilaian 4
Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami
informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana
semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang
sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa
menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa
yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala
permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan
tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang
pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang
lain
Penilaian 5
Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat
analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja
secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami
tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada
orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya
tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan
ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang
muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa
memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari
pekerjaannya tersebut kepada orang lain
Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar
dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan
untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi
jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100.
Standar pencapaian pada asesmen ulang periode kedua minimal
penilaian kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja
skema kompetensi, sertifikasi ulang periode ketiga - keempat
minimal penilaian pencapaian kompetensinya 4 (empat) pada
kriteria unjuk kerja skema kompetensi dan sedangkan sertifikasi
ulang periode kelima sampai seterusnya minimal penilaian
pencapaian kompetensinya 5 (lima) pada kriteria unjuk kerja skema
kompetensi.

g.

Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta


tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring.
Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang
Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan
asesmen dilakukan.
h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang
Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 untuk ditindaklanjuti
dalam proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga)
koordinator Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke
Kepala Bidang Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan
sertifikasi yang diujikan. Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja
setelah berkas penilaian asesmen dan rekomendasi asesor diterima.
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

186

i.

Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya


sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat
sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang
Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak
kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7
(tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik
untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun
bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat
mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja
setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila
dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan
pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten
dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya
permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian
Medik yang ditetapkan

C. PERLUASAN, PENGURANGAN PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN


SERTIFIKASI
C.1

PERLUASAN SERTIFIKASI
a.
Pemohon dapat mengajukan permohonan sertifikasi perluasan
dengan ketentuan minimal paling sedikit dalam jangka 1 (satu)
tahun setelah sertifikat terakhir dikeluarkan oleh LSP Bidang
Keteknisian Medik dan pengajuan perluasan dapat dilakukan
bersamaan dengan pengajuan sertifikasi ulang
b.
Pengajuan perluasan skema sertifikasi tahapannya sesuai
dengan proses sertifikasi awal
c.
Permohonan perluasan sertifikasi harus melampirkan logbook
ruang lingkup perluasan sertifikasi yang diajukan
d.
Pembiayaan perluasan skema sertifikasi dibebankan diluar
sertifikasi ulang apabila pengajuan permohonannya bersamaan.

C. 2

PENGURANGAN, PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN SERTIFIKASI


a.
Tenaga Kesehatan yang telah disertifikasi dapat dikenakan
pengurangan dan pencabutan sertifikasi apabila :
1.
Dari hasil surveilan menunjukkan bahwa kesesuaian
kompetensi terhadap skema kompetensi yang diacu tidak
dapat dipertahankan dan ketidaksesuaian yang terjadi
tidak dapat diatasi dalam jangka waktu yang ditentukan.
2.
Atas keinginan sendiri secara tertulis
b.
Apabila tidak ada perbaikan yang dipenuhi selama 3 (tiga) bulan
dari ditemukannya dan atau dilaporkannya ketidaksesuaian
kompetensi
dengan
sertifikasi
kompetensi
yang
telah
diperolehnya maka Kepala Bidang Keteknisian Medik dapat
menetapkan pembekuan sertifikat, dan apabila hasil dari
keputusan tidak termasuk dalam moral hazard dan ada
perbaikan dengan melampirkan bukti minimal 3 (tiga) bulan dari
dibekukannya sertifikat tersebut, dapat diusulkan kembali
dengan hasil penilaian sesuai sertifikat sebelumnya tetap
ataupun berkurang sertifikasinya sesuai dengan penilaian
asesmen dan apabila hasil keputusan terkandung moral hazard
yang bersangkutan ditetapkan pencabutan sertifikasi dan tidak
dapat mengusulkan kembali dengan ruang lingkup sertifikasi
tersebut dan yang bersangkutan tidak boleh menggunakan
semua acuan berkenaan dengan status sertifikasi.

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

187

7. MASA BERLAKU DAN PEMANTAUAN SERTIFIKASI TENAGA KESEHATAN


Periode (masa berlaku) sertifikat Tenaga Kesehatan adalah 3 (tiga) tahun.
Setelah periode tersebut, Tenaga Kesehatan diharuskan melakukan sertifikasi
ulang kepada LSP Bidang Keteknisian Medik. Monitoring bertujuan untuk
mengawasi dan memastikan bahwa pelaksanaan uji kompetensi telah
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh LSP Bidang
Keteknisian Medik. Monitoring terhadap Tenaga Kesehatan dilakukan setiap
setahun sekali tenaga kesehatan melaporkan kegiatan sesuai dengan ruang
lingkup sertifikasi yang dilaporkan ke LSP Bidang Keteknisian Medik.

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

188

KODE UNIT

: BKM01/GIZI-3.7/2009/Rev-001

JUDUL UNIT

: Menyelia produksi makanan yang memenuhi kecukupan


gizi, biaya, dan daya terima

DESKRIPSI UNIT

: Unit kompetensi ini mendeskripsikan pengetahuan dan


ketrampilan yang harus dimiliki oleh Ahli Gizi dalam
menyelia persiapan dan pengolahan
makanan yang
memenuhi standar-standar dalam produksi makanan di
institusi

Elemen
Kompetensi
1. Melakukan
persiapan
bahan
makanan dan
bumbu

Kriteria Unjuk Kerja


1.1.
1.2.
1.3.
1.4.
1.5.

2. Melakukan
pengolahan
makanan

2.1.
2.2.
2.3.
2.4.

3. Melakukan
penyimpanan
makanan
matang

3.1.

4. Melakukan
evaluasi hasil
pengolahan
makanan

4.1.

3.2.

4.2.
4.3.

5. Mengevaluasi
proses
produksi
makanan

5.1.
5.2.
5.3.

5.4.

Pengajuan permintaan bahan makanan


yang sesuai dengan SOP (menu, biaya,
standar porsi, jumlah porsi) dipersiapkan
Bahan makanan sesuai dengan menu,
standar porsi, jumlah porsi disiapkan
Bumbu yang sesuai dengan standart
resep dan standar bumbu, dipersiapkan
Bumbu dan bahan makanan dengan
standar pedoman keamanan pangan
(higiene dan sanitasi) disiapkan
Persiapan bumbu dan bahan makanan
dinilai
Pengolahan makanan yang sesuai
denganmenu, standar resep, standar
porsi, jumlah porsi, dinilai sesuai SOP
Pengolahan makanan yang sesuai dengan
teknik-teknik/metoda pengolahan
makanan, dinilai sesuai SOP
Keamanan pangan, dinilai sesuai SOP
Sanitasi dan higiene pengolahan
makanan, dinilai sesuai SOP
Hasil produksi (makanan matang)
disimpan sesuai SOP
Pengamanan penyimpanan makanan
matang dinilai sesuai dengan standar
keamanan pangan
Citarasa makanan secara organoleptik,
dinilai sesuai standar
Pembagian makanan sesuai dengan
standart porsi dan kecukupan gizi klien,
dinilai sesuai SO
Pembiayaan makanan dihitung sesuai
alokasi
Indikator keberhasilan penyelenggaraan
(produksi) makanan banyak ditetapkan
Hasil penyelengaraan (produksi)
makanan banyak dianalisa sesuai
indikator
Hasil evaluasi produksi makanan
didiskusikan dengan staf
penyelenggaraan makanan untuk
dicarikan solusinya
Tindakan perbaikan proses produksi
makanan dilaksanakan

Metode
Penilaian
Uji tulis
Uji lisan
Observasi
Simulasi

Uji tulis
Uji lisan

Uji tulis
Uji lisan
Observasi
simulasi
Uji tulis
Uji lisan
Observasi
Simulasi

Uji tulis
Uji lisan

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

189

BATASAN VARIABLE
1. KONTEKS VARIABLE
Unit kompetensi ini berlaku untuk seluruh sektor pelayanan makanan yaitu :
rumah sakit dan institusi yang menyelenggarakan makanan masal, untuk
komersial dan non komersial termasuk makanan darurat
2. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN
ATK : kertas, bolpoin dll
3. PERATURAN YANG DIPERLUKAN
UU Tenaga Kesehatan no. 36 tahun 2014
Permenkes no. 26 tahun 2013 mengenai pekerjaan dan praktek tenaga gizi
Kebijakan tentang Penyelenggaraan Makanan
PANDUAN PENILAIAN
1. PROSEDUR PENILAIAN
Penilaian kompetensi terdiri dari penilaian uji tulis 40% dan uji praktek 60%.
Uji tulis berupa pilihan ganda dan atau essay sedangkan uji praktek
menggunakan acuan kriteria unjuk kerja dari elemen kompetensi dengan
menggunakan metode tertentu. Standar penilaian kesesuaian kompetensi
minimal mencapai nilai 70 dari uji tulis dan uji praktek.
2. PERSYARATAN KOMPETENSI
Pendidikan D3/D4 Gizi atau S1 Gizi dengan
masa kerja minimal 5 tahun
Pelatihan Pedoman Asuhan Gizi Terstandar
sehat jasmani
3. PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN YANG DIPERLUKAN
Pengetahuan yang diperlukan :
Pengetahuan tentang standar makanan, standar porsi, standar resep,
standar bumbu
Pengetahuan tentang kulinari
Pengetahuan tentang keamanan pangan
Pengetahuan tentang sanitasi dan higiene
Pengetahuan tentang uji citarasa
Keterampilan yang diperlukan :
Teknik-teknik pengolahan makanan
Ketrampilan menggunakan standar resep
Ketrampilan menilai keamanan makanan
Ketrampilan menilai uji cita rasa
4. SIKAP KERJA YANG DIPERLUKAN
Melaksanakan IPSG (International Patient Safety Goals)
Melaksanakan 5 R (Resik, Rajin, Rawat, Ringkas & Rapi)
Sesuai kode etik
5. ASPEK KRITIS
Persiapan teknik-teknik penilaian produksi makanan (kuesioner, observasi,
wawancara dll) yang meliputi aspek-aspek pengetahuan dan ketrampilan
tentang
kulinari
(teknik/metoda
memasak
dan
mengolah
makanan),keamanan pangan, sanitasi dan higiene, uji citarasa
Cara melakukan penilaian dalam supervisi
Cara mengevaluasi penilaian dalam supervisi

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

190

6. TAHAPAN SERTIFIKASI
A. SERTIFIKASI AWAL
a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ke LSP Bidang
Keteknisian Medik dengan mengisi secara lengkap dan benar formulir
permohonan sertifikasi kompetensi,formulir skema sertifikasi, formulir
persetujuan asesmen, formulir penilaian mandiri serta syarat dan
ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang telah dipahami dan
ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan wajib melampirkan:
fotocopy ijazah, fotocopy KTP, logbook ruang lingkup kompetensi yang
diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, Foto 4x6 sebanyak 2
lembar berlatar belakang berwarna merah, sertifikat pelatihan dengan
ruang lingkup kompetensi yang diajukan, surat keterangan bekerja bagi
yang sudah bekerja dan bukti pembayaran permohonan sertifikasi.
Pemohon akan diberikan informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang
Keteknisian Medik ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi
b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen
permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk,
apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan
dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator
Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik
ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi
menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang
ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi
serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6
(enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen
pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan
Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon
dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan
permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon
dikembalikan dan lengkap.
Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut
didalam prosedur ketidakberpihakkan.
c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan
kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal
asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf
administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi,
dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b
dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas)
hari kerja dari dikeluarkannya jadwal
d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf
administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan
diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas
diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan
diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi
1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga)
hari kerja.
e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan
diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7
(tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan.
f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan
dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi
sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung
20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai
dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

191

g.

menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan


lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan
dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan
menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu :
1.
Penilaian 1
Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk
mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya
tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri
2.
Penilaian 2
Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan
atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang
sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan
kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang
diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan
pekerjaan tersebut dengan baik
3.
Penilaian 3
Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan
informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini,
seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa
yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik
4.
Penilaian 4
Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami
informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana
semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang
sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa
menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa
yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala
permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan
tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang
pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang
lain
5.
Penilaian 5
Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat
analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja
secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami
tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada
orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya
tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan
ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang
muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa
memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari
pekerjaannya tersebut kepada orang lain
Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar
dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan
untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi
jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100.
Standar pencapaian pada asesmen awal minimal penilaian
kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja skema
kompetensi
Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta
tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring.

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

192

Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang


Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan
asesmen dilakukan.
h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang
Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 paling lambat 20 (dua
puluh) hari kerja dari pelaksanaan asesmen untuk ditindaklanjuti dalam
proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga) koordinator
Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke Kepala Bidang
Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan sertifikasi yang diujikan.
Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja setelah berkas penilaian
asesmen dan rekomendasi asesor diterima.
i. Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya
sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat
sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang
Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak
kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7
(tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik
untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun
bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat
mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja
setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila
dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan
pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten
dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya
permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian
Medik yang ditetapkan
B. SERTIFIKASI ULANG
a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ulang ke LSP Bidang
Keteknisian Medik paling lambat minimal 90 (sembilan puluh) hari kerja
sebelum masa sertifikat kompetensi habis dengan mengisi secara
lengkap dan benar formulir permohonan sertifikasi kompetensi, formulir
skema sertifikasi, formulir persetujuan asesmen, formulir penilaian
mandiri serta syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang
telah dipahami dan ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan
wajib melampirkan: sertifikat kompetensi lama, logbook ruang lingkup
kompetensi yang diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, bukti
pengiriman logbook setiap 1 (satu) tahun sekali yang dikirimkan ke LSP
Bidang Keteknisian Medik selama sertifikat kompetensi berlaku dan
bukti pembayaran permohonan sertifikasi. Pemohon akan diberikan
informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik
ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi
b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen
permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk,
apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan
dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator
Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik
ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi
menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang
ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi
serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6
(enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen
pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan
Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon
dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

193

permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon


dikembalikan dan lengkap.
Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut
didalam prosedur ketidakberpihakkan.
c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan
kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal
asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf
administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi,
dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b
dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas)
hari kerja dari dikeluarkannya jadwal
d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf
administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan
diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas
diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan
diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi
1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga)
hari kerja.
e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan
diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7
(tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan.
f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan
dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi
sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung
20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai
dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan
menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan
lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan
dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan
menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu :
1.
Penilaian 1
Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk
mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya
tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri
2.
Penilaian 2
Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan
atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang
sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan
kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang
diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan
pekerjaan tersebut dengan baik
3.
Penilaian 3
Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan
informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini,
seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa
yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik
4.
Penilaian 4
Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami
informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana
semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang
sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa
menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

194

5.

yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut


dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala
permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan
tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang
pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang
lain
Penilaian 5
Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat
analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja
secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami
tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada
orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya
tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan
ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang
muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa
memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari
pekerjaannya tersebut kepada orang lain
Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar
dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan
untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi
jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100.
Standar pencapaian pada asesmen ulang periode kedua minimal
penilaian kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja
skema kompetensi, sertifikasi ulang periode ketiga - keempat
minimal penilaian pencapaian kompetensinya 4 (empat) pada
kriteria unjuk kerja skema kompetensi dan sedangkan sertifikasi
ulang periode kelima sampai seterusnya minimal penilaian
pencapaian kompetensinya 5 (lima) pada kriteria unjuk kerja skema
kompetensi.

g.

Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta


tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring.
Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang
Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan
asesmen dilakukan.
h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang
Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 untuk ditindaklanjuti
dalam proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga)
koordinator Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke
Kepala Bidang Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan
sertifikasi yang diujikan. Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja
setelah berkas penilaian asesmen dan rekomendasi asesor diterima.
i. Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya
sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat
sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang
Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak
kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7
(tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik
untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun
bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat
mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja
setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila
dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan
pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten
dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

195

permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian


Medik yang ditetapkan
C. PERLUASAN, PENGURANGAN PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN
SERTIFIKASI
C.1

PERLUASAN SERTIFIKASI
a.
Pemohon dapat mengajukan permohonan sertifikasi perluasan
dengan ketentuan minimal paling sedikit dalam jangka 1 (satu)
tahun setelah sertifikat terakhir dikeluarkan oleh LSP Bidang
Keteknisian Medik dan pengajuan perluasan dapat dilakukan
bersamaan dengan pengajuan sertifikasi ulang
b.
Pengajuan perluasan skema sertifikasi tahapannya sesuai
dengan proses sertifikasi awal
c.
Permohonan perluasan sertifikasi harus melampirkan logbook
ruang lingkup perluasan sertifikasi yang diajukan
d.
Pembiayaan perluasan skema sertifikasi dibebankan diluar
sertifikasi ulang apabila pengajuan permohonannya bersamaan.

C. 2

PENGURANGAN, PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN SERTIFIKASI


a.
Tenaga Kesehatan yang telah disertifikasi dapat dikenakan
pengurangan dan pencabutan sertifikasi apabila :
1.
Dari hasil surveilan menunjukkan bahwa kesesuaian
kompetensi terhadap skema kompetensi yang diacu tidak
dapat dipertahankan dan ketidaksesuaian yang terjadi
tidak dapat diatasi dalam jangka waktu yang ditentukan.
2.
Atas keinginan sendiri secara tertulis
b.
Apabila tidak ada perbaikan yang dipenuhi selama 3 (tiga) bulan
dari ditemukannya dan atau dilaporkannya ketidaksesuaian
kompetensi
dengan
sertifikasi
kompetensi
yang
telah
diperolehnya maka Kepala Bidang Keteknisian Medik dapat
menetapkan pembekuan sertifikat, dan apabila hasil dari
keputusan tidak termasuk dalam moral hazard dan ada
perbaikan dengan melampirkan bukti minimal 3 (tiga) bulan dari
dibekukannya sertifikat tersebut, dapat diusulkan kembali
dengan hasil penilaian sesuai sertifikat sebelumnya tetap
ataupun berkurang sertifikasinya sesuai dengan penilaian
asesmen dan apabila hasil keputusan terkandung moral hazard
yang bersangkutan ditetapkan pencabutan sertifikasi dan tidak
dapat mengusulkan kembali dengan ruang lingkup sertifikasi
tersebut dan yang bersangkutan tidak boleh menggunakan
semua acuan berkenaan dengan status sertifikasi.

7. MASA BERLAKU DAN PEMANTAUAN SERTIFIKASI TENAGA KESEHATAN


Periode (masa berlaku) sertifikat Tenaga Kesehatan adalah 3 (tiga) tahun.
Setelah periode tersebut, Tenaga Kesehatan diharuskan melakukan sertifikasi
ulang kepada LSP Bidang Keteknisian Medik. Monitoring bertujuan untuk
mengawasi dan memastikan bahwa pelaksanaan uji kompetensi telah
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh LSP Bidang
Keteknisian Medik. Monitoring terhadap Tenaga Kesehatan dilakukan setiap
setahun sekali tenaga kesehatan melaporkan kegiatan sesuai dengan ruang
lingkup sertifikasi yang dilaporkan ke LSP Bidang Keteknisian Medik.

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

196

KODE UNIT

: BKM01/GIZI-3.8/2009/Rev-001

JUDUL UNIT

: Melaksanakan
mendiskusikan
klien/pasien

DESKRIPSI UNIT

: Unit Kompetensi ini berkaitan dengan pengetahuan dan


ketrampilan seorang ahli gizi dalam perencanaan,
implementasi dan monitoring & evaluasi terapi diet pasien
serta rencana tindak lanjut terapi diet setelah pulang dari
rumah sakit pada diskusi bersama tim kesehatan

Elemen Kompetensi
1. Persiapan konferensi
tim kesehatan

2. Mendiskusikan
rencana terapi diet
klien

3. Menyusun rencana
tindak lanjut terapi
diet klien setelah
pulang

konferensi
tim
kesehatan
untuk
terapi
dan
rencana
pemulangan

Kriteria Unjuk Kerja


1.1. Dokumen rencana diet
klien di cek kelengkapan
dan kebenarannya
1.2. Materi diskusi di organisir
secara logis dan
sistematika sesuai tujuan
1.3. Media diskusi di pilih
sesuai dengan metode dan
tujuan
1.4. Indikator evaluasi dan
instrument evaluasi
ditetapkan
2.1. Rencana diet klien di
sampaikan kepada tim
kesehatan
2.2. Hasil implementasi deit
yang relevan di sajikan
secara jelas dan
komprehensif
2.3. Hasil monitoring terapi diet
yang terkait di sajikan
secara jelas dan
komprehensif
2.4. Tehnik komunikasi yang
baik dan benar di gunakan
pada diskusi dengan tim
kesehatan
2.5. Media diskusi di
gunakandenganbenar
2.6. Rencana evaluasi disusun
sesuai kebutuhan dan
kondisi klien

MetodePenilaian
Ujian praktek (Observasi)
Ujian tulis dengan
multiple choice
Interview dan pertanyaan
lisan
Laporan / Log book

3.1. Rencana tindak lanjut di


uraikan dengan jelas
berdasarkan hasil evaluasi
yang telah ditetapkan
3.2. Dokumen rencana
tindaklanjut di simpan
dengan baik

Ujian praktek (Observasi)


Ujian tulis dengan
multiple choice
Interview dan pertanyaan
lisan
Laporan / Log book

Ujian praktek (Observasi)


Ujian tulis dengan
multiple choice
Interview dan pertanyaan
lisan
Laporan / Log book

BATASAN VARIABLE
1. KONTEKS VARIABLE
Unit kompetensi ini berlaku untuk seluruh unit yang melaksanakan
pelayanan gizi yaitu di Rumah Sakit, PuskesmasPerawatan, Klinik,
PusatKebugaran
Unit kompetensi ini menuntut kemampuan melaksanakan konferensi tim
kesehatan
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

197

2. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN


ATK
Buku Panduan, MNT
3. PERATURAN YANG DIPERLUKAN
UU Tenaga kesehatan no 36 tahun 2014
Permenkes no 26 tahun 2013 mengenai pekerjaan dan praktek tenaga gizi
Kebijakan Asuhan Gizi
PANDUAN PENILAIAN
1. PROSEDUR PENILAIAN
Praktek (simulasi)
Praktekmenyusuntindaklanjut
Laporan
Ujian Lisan
2. PERSYARATAN KOMPETENSI
Pendidikan D3/D4 Gizi atau S1 Gizi dengan
masa kerja minimal 5 tahun
Pelatihan Pedoman Asuhan Gizi Terstandar
sehat jasmani
3. PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN YANG DIPERLUKAN
Pengetahuan yang dibutuhkan :
Komunikasi interpersonal
Sosiologi
Gizi klinik
Kerja tim
Dinamika kelompok
Sistem pelayanan kesehatan dan gizi di rumah sakit
Ketrampilan yang dibutuhkan
Kompeten dalam komunikasi interpersonal
Kompeten dalam Hubungan Antar Manusia (HAM)
Kompeten dalam mengelola waktu diskusi yang efektif
Kompeten dalam tehnik diskusi efektif
Kompeten dalam merancang terapi diet
4. SIKAP KERJA YANG DIPERLUKAN
Menjalankan IPSG (International Patient Safety Goal)
Menjalankan 5R ( Resik, Rajin, Rawat, Ringkas & Rapi)
5. ASPEK KRITIS
Kemampuan berkomunikasi
Kemampuan merancang Rencana Terapi diet sesuai kondisi klien
Kemampuan menyusun rencana tindak lanjut
6. TAHAPAN SERTIFIKASI
A. SERTIFIKASI AWAL
a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ke LSP Bidang
Keteknisian Medik dengan mengisi secara lengkap dan benar formulir
permohonan sertifikasi kompetensi,formulir skema sertifikasi, formulir
persetujuan asesmen, formulir penilaian mandiri serta syarat dan
ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang telah dipahami dan
ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan wajib melampirkan:
fotocopy ijazah, fotocopy KTP, logbook ruang lingkup kompetensi yang
diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, Foto 4x6 sebanyak 2
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

198

lembar berlatar belakang berwarna merah, sertifikat pelatihan dengan


ruang lingkup kompetensi yang diajukan, surat keterangan bekerja bagi
yang sudah bekerja dan bukti pembayaran permohonan sertifikasi.
Pemohon akan diberikan informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang
Keteknisian Medik ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi
b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen
permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk,
apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan
dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator
Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik
ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi
menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang
ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi
serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6
(enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen
pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan
Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon
dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan
permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon
dikembalikan dan lengkap.
Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut
didalam prosedur ketidakberpihakkan.
c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan
kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal
asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf
administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi,
dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b
dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas)
hari kerja dari dikeluarkannya jadwal
d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf
administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan
diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas
diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan
diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi
1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga)
hari kerja.
e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan
diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7
(tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan.
f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan
dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi
sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung
20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai
dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan
menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan
lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan
dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan
menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu :
1.
Penilaian 1
Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk
mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya
tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

199

2.

Penilaian 2
Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan
atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang
sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan
kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang
diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan
pekerjaan tersebut dengan baik
3.
Penilaian 3
Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan
informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini,
seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa
yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik
4.
Penilaian 4
Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami
informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana
semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang
sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa
menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa
yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala
permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan
tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang
pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang
lain
5.
Penilaian 5
Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat
analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja
secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami
tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada
orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya
tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan
ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang
muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa
memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari
pekerjaannya tersebut kepada orang lain
Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar
dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan
untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi
jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100.
Standar pencapaian pada asesmen awal minimal penilaian
kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja skema
kompetensi
g. Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta
tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring.
Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang
Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan
asesmen dilakukan.
h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang
Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 paling lambat 20 (dua
puluh) hari kerja dari pelaksanaan asesmen untuk ditindaklanjuti dalam
proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga) koordinator
Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke Kepala Bidang
Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan sertifikasi yang diujikan.
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

200

i.

Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja setelah berkas penilaian
asesmen dan rekomendasi asesor diterima.
Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya
sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat
sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang
Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak
kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7
(tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik
untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun
bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat
mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja
setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila
dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan
pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten
dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya
permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian
Medik yang ditetapkan

B. SERTIFIKASI ULANG
a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ulang ke LSP Bidang
Keteknisian Medik paling lambat minimal 90 (sembilan puluh) hari kerja
sebelum masa sertifikat kompetensi habis dengan mengisi secara
lengkap dan benar formulir permohonan sertifikasi kompetensi, formulir
skema sertifikasi, formulir persetujuan asesmen, formulir penilaian
mandiri serta syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang
telah dipahami dan ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan
wajib melampirkan: sertifikat kompetensi lama, logbook ruang lingkup
kompetensi yang diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, bukti
pengiriman logbook setiap 1 (satu) tahun sekali yang dikirimkan ke LSP
Bidang Keteknisian Medik selama sertifikat kompetensi berlaku dan
bukti pembayaran permohonan sertifikasi. Pemohon akan diberikan
informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik
ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi
b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen
permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk,
apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan
dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator
Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik
ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi
menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang
ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi
serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6
(enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen
pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan
Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon
dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan
permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon
dikembalikan dan lengkap.
Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut
didalam prosedur ketidakberpihakkan.
c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan
kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal
asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf
administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi,
dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

201

dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas)


hari kerja dari dikeluarkannya jadwal
d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf
administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan
diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas
diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan
diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi
1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga)
hari kerja.
e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan
diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7
(tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan.
f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan
dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi
sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung
20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai
dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan
menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan
lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan
dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan
menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu :
1.
Penilaian 1
Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk
mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya
tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri
2.
Penilaian 2
Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan
atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang
sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan
kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang
diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan
pekerjaan tersebut dengan baik
3.
Penilaian 3
Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan
informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini,
seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa
yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik
4.
Penilaian 4
Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami
informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana
semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang
sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa
menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa
yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala
permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan
tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang
pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang
lain
5.
Penilaian 5
Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat
analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

202

secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami


tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada
orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya
tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan
ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang
muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa
memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari
pekerjaannya tersebut kepada orang lain
Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar
dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan
untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi
jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100.
Standar pencapaian pada asesmen ulang periode kedua minimal
penilaian kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja
skema kompetensi, sertifikasi ulang periode ketiga - keempat
minimal penilaian pencapaian kompetensinya 4 (empat) pada
kriteria unjuk kerja skema kompetensi dan sedangkan sertifikasi
ulang periode kelima sampai seterusnya minimal penilaian
pencapaian kompetensinya 5 (lima) pada kriteria unjuk kerja skema
kompetensi.
g.

Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta


tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring.
Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang
Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan
asesmen dilakukan.
h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang
Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 untuk ditindaklanjuti
dalam proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga)
koordinator Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke
Kepala Bidang Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan
sertifikasi yang diujikan. Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja
setelah berkas penilaian asesmen dan rekomendasi asesor diterima.
i. Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya
sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat
sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang
Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak
kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7
(tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik
untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun
bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat
mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja
setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila
dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan
pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten
dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya
permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian
Medik yang ditetapkan

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

203

C. PERLUASAN, PENGURANGAN PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN


SERTIFIKASI
C.1

PERLUASAN SERTIFIKASI
a.
Pemohon dapat mengajukan permohonan sertifikasi perluasan
dengan ketentuan minimal paling sedikit dalam jangka 1 (satu)
tahun setelah sertifikat terakhir dikeluarkan oleh LSP Bidang
Keteknisian Medik dan pengajuan perluasan dapat dilakukan
bersamaan dengan pengajuan sertifikasi ulang
b.
Pengajuan perluasan skema sertifikasi tahapannya sesuai
dengan proses sertifikasi awal
c.
Permohonan perluasan sertifikasi harus melampirkan logbook
ruang lingkup perluasan sertifikasi yang diajukan
d.
Pembiayaan perluasan skema sertifikasi dibebankan diluar
sertifikasi ulang apabila pengajuan permohonannya bersamaan.

C. 2

PENGURANGAN, PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN SERTIFIKASI


a.
Tenaga Kesehatan yang telah disertifikasi dapat dikenakan
pengurangan dan pencabutan sertifikasi apabila :
1.
Dari hasil surveilan menunjukkan bahwa kesesuaian
kompetensi terhadap skema kompetensi yang diacu tidak
dapat dipertahankan dan ketidaksesuaian yang terjadi
tidak dapat diatasi dalam jangka waktu yang ditentukan.
2.
Atas keinginan sendiri secara tertulis
b.
Apabila tidak ada perbaikan yang dipenuhi selama 3 (tiga) bulan
dari ditemukannya dan atau dilaporkannya ketidaksesuaian
kompetensi
dengan
sertifikasi
kompetensi
yang
telah
diperolehnya maka Kepala Bidang Keteknisian Medik dapat
menetapkan pembekuan sertifikat, dan apabila hasil dari
keputusan tidak termasuk dalam moral hazard dan ada
perbaikan dengan melampirkan bukti minimal 3 (tiga) bulan dari
dibekukannya sertifikat tersebut, dapat diusulkan kembali
dengan hasil penilaian sesuai sertifikat sebelumnya tetap
ataupun berkurang sertifikasinya sesuai dengan penilaian
asesmen dan apabila hasil keputusan terkandung moral hazard
yang bersangkutan ditetapkan pencabutan sertifikasi dan tidak
dapat mengusulkan kembali dengan ruang lingkup sertifikasi
tersebut dan yang bersangkutan tidak boleh menggunakan
semua acuan berkenaan dengan status sertifikasi.

7. MASA BERLAKU DAN PEMANTAUAN SERTIFIKASI TENAGA KESEHATAN


Periode (masa berlaku) sertifikat Tenaga Kesehatan adalah 3 (tiga) tahun.
Setelah periode tersebut, Tenaga Kesehatan diharuskan melakukan sertifikasi
ulang kepada LSP Bidang Keteknisian Medik. Monitoring bertujuan untuk
mengawasi dan memastikan bahwa pelaksanaan uji kompetensi telah
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh LSP Bidang
Keteknisian Medik. Monitoring terhadap Tenaga Kesehatan dilakukan setiap
setahun sekali tenaga kesehatan melaporkan kegiatan sesuai dengan ruang
lingkup sertifikasi yang dilaporkan ke LSP Bidang Keteknisian Medik.

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

204

KODE UNIT

: BKM01/GIZI-4.1/2009/Rev-001

JUDUL UNIT

: Berpartisipasi aktif dalam kegiatan profesi gizi

DESKRIPSI UNIT

: Unit Kompetensi ini merupakan kemampuan yang harus


dimiliki ahli gizi untuk menunjukkan keaktifannya dalam
berbagai aktifitas organisasi yang dapat mengembangkan
profesi gizi.

Elemen Kompetensi
1. Mengidentifikasi
organisasi profesi
yang bermanfaat
bagi profesi gizi
2. Aktif dalam
kegiatan profesi
gizi

1.1.
1.2.
2.1.
2.2.
2.3.
2.4.
2.5.

3. Mendokumentasik
an aktifitas di
kegiatan profesi

3.1.
3.2.

Kriteria Unjuk Kerja


Organisasi profesi yang
bermanfaat bagi profesi gizi
diidentifikasi
Tujuan dan manfaat organisasi
tersebut dicatat
Jenis kegiatan profesi gizi
diuraikan
Menghadiri pertemuan kegiatan
profesi
Menjadi anggota organisasi
profesi
Menjadi sukarelawan dalam
kegiatan profesi
Bukti-bukti ikut aktif dalam
kegiatan seminar minimal 3 kali
atau penulisan ilmiah minimum
satu kali atau satu karya ilmiah
dalam bentuk poster
ditunjukkan
Bukti-bukti keaktifan
diorganisasi profesi diperoleh
Manfaat aktif di organisasi
profesi dicatat dan dianalisa
untuk pengembangan profesi

Metode Penilaian
Pertanyaan tertulis
Pertanyaan lisan

Pertanyaan tertulis.
Pertanyaan lisan
Portopolio

Pertanyaan tertulis
Pertanyaan lisan
Portopolio

BATASAN VARIABLE
1. KONTEKS VARIABLE
Kompetensi ini merupakan perwujudan keaktifan ahli gizi dalam kegiatan
profesi yang ditunjukkan dengan memperlihatkan tanda anggota, kehadiran,
sertifikat dll sebagai anggota, sukarelawan, peserta atau panitia dll dalam
kegiatan ilmiah, dan mampu menyajikan karya tulis ilmiah dalam media
ilmiah dan dalam bentuk poster ilmiah dll.
2. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN
Ruangan.
Meja dan kursi
Alat tulis kantor
3. PERATURAN YANG DIPERLUKAN
UU Tenaga Kesehatan no. 36 tahun 2014
Permenkes no. 26 tahun 2013 mengenai pekerjaan dan praktek tenaga gizi.
SK Menkes 374/III/SK/2007 tentang Standar Profesi Gizi
PANDUAN PENILAIAN
1. PROSEDUR PENILAIAN
Unit ini dapat dinilai pada lingkungan tempat bekerja dengan metode yang
sesuai dengan uji tulis dan praktek , Penilaian kompetensi terdiri dari penilaian
uji tulis 40% dan uji praktek 60%. Uji tulis berupa pilihan ganda dan atau
essay sedangkan uji praktek menggunakan acuan kriteria unjuk kerja dari
elemen kompetensi dengan menggunakan metode tertentu. Standar penilaian
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

205

kesesuaian kompetensi minimal mencapai nilai 70 dari uji tulis dan uji
praktek.
2. PERSYARATAN KOMPETENSI
Minimal pendidikan D4/S1 Gizi
Pengalaman kerja minimal 10 15 tahun, RD 5 tahun
Memiliki pelatihan kegiatan profesi gizi
Sehat jasmani
3. PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN YANG DIPERLUKAN
Pengetahuan yang diperlukan
cara menulis karya tulis ilmiah
cara membuat poster
cara menulis cepat
ilmu komunikasi
Ketrampilan yang diperlukan
komunikasi interpersonal.
menulis ilmiah
4. SIKAP KERJA YANG DIPERLUKAN
Menjalankan 5 R (ringkas, rapi, resik, rawat rajin)
Loyalitas terhadap organisasi
5. ASPEK KRITIS
Ketepatan memilih kegiatan profesi.
6. TAHAPAN SERTIFIKASI
A. SERTIFIKASI AWAL
a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ke LSP Bidang
Keteknisian Medik dengan mengisi secara lengkap dan benar formulir
permohonan sertifikasi kompetensi,formulir skema sertifikasi, formulir
persetujuan asesmen, formulir penilaian mandiri serta syarat dan
ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang telah dipahami dan
ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan wajib melampirkan:
fotocopy ijazah, fotocopy KTP, logbook ruang lingkup kompetensi yang
diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, Foto 4x6 sebanyak 2
lembar berlatar belakang berwarna merah, sertifikat pelatihan dengan
ruang lingkup kompetensi yang diajukan, surat keterangan bekerja bagi
yang sudah bekerja dan bukti pembayaran permohonan sertifikasi.
Pemohon akan diberikan informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang
Keteknisian Medik ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi
b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen
permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk,
apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan
dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator
Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik
ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi
menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang
ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi
serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6
(enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen
pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan
Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon
dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan
permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon
dikembalikan dan lengkap.
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

206

Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut


didalam prosedur ketidakberpihakkan.
c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan
kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal
asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf
administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi,
dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b
dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas)
hari kerja dari dikeluarkannya jadwal
d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf
administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan
diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas
diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan
diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi
1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga)
hari kerja.
e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan
diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7
(tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan.
f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan
dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi
sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung
20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai
dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan
menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan
lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan
dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan
menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu :
1.
Penilaian 1
Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk
mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya
tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri
2.
Penilaian 2
Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan
atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang
sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan
kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang
diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan
pekerjaan tersebut dengan baik
3.
Penilaian 3
Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan
informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini,
seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa
yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik
4.
Penilaian 4
Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami
informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana
semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang
sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa
menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa
yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

207

permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan


tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang
pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang
lain
5.
Penilaian 5
Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat
analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja
secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami
tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada
orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya
tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan
ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang
muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa
memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari
pekerjaannya tersebut kepada orang lain
Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar
dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan
untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi
jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100.
Standar pencapaian pada asesmen awal minimal penilaian
kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja skema
kompetensi
g. Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta
tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring.
Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang
Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan
asesmen dilakukan.
h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang
Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 paling lambat 20 (dua
puluh) hari kerja dari pelaksanaan asesmen untuk ditindaklanjuti dalam
proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga) koordinator
Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke Kepala Bidang
Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan sertifikasi yang diujikan.
Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja setelah berkas penilaian
asesmen dan rekomendasi asesor diterima.
i. Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya
sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat
sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang
Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak
kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7
(tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik
untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun
bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat
mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja
setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila
dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan
pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten
dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya
permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian
Medik yang ditetapkan
B. SERTIFIKASI ULANG
a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ulang ke LSP Bidang
Keteknisian Medik paling lambat minimal 90 (sembilan puluh) hari kerja
sebelum masa sertifikat kompetensi habis dengan mengisi secara
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

208

lengkap dan benar formulir permohonan sertifikasi kompetensi, formulir


skema sertifikasi, formulir persetujuan asesmen, formulir penilaian
mandiri serta syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang
telah dipahami dan ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan
wajib melampirkan: sertifikat kompetensi lama, logbook ruang lingkup
kompetensi yang diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, bukti
pengiriman logbook setiap 1 (satu) tahun sekali yang dikirimkan ke LSP
Bidang Keteknisian Medik selama sertifikat kompetensi berlaku dan
bukti pembayaran permohonan sertifikasi. Pemohon akan diberikan
informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik
ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi
b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen
permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk,
apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan
dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator
Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik
ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi
menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang
ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi
serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6
(enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen
pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan
Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon
dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan
permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon
dikembalikan dan lengkap.
Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut
didalam prosedur ketidakberpihakkan.
c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan
kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal
asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf
administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi,
dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b
dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas)
hari kerja dari dikeluarkannya jadwal
d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf
administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan
diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas
diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan
diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi
1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga)
hari kerja.
e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan
diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7
(tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan.
f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan
dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi
sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung
20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai
dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan
menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan
lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan
dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan
menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu :
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

209

1.

2.

3.

4.

5.

Penilaian 1
Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk
mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya
tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri
Penilaian 2
Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan
atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang
sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan
kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang
diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan
pekerjaan tersebut dengan baik
Penilaian 3
Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan
informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini,
seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa
yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik
Penilaian 4
Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami
informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana
semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang
sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa
menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa
yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala
permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan
tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang
pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang
lain
Penilaian 5
Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat
analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja
secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami
tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada
orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya
tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan
ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang
muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa
memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari
pekerjaannya tersebut kepada orang lain
Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar
dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan
untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi
jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100.
Standar pencapaian pada asesmen ulang periode kedua minimal
penilaian kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja
skema kompetensi, sertifikasi ulang periode ketiga - keempat
minimal penilaian pencapaian kompetensinya 4 (empat) pada
kriteria unjuk kerja skema kompetensi dan sedangkan sertifikasi
ulang periode kelima sampai seterusnya minimal penilaian
pencapaian kompetensinya 5 (lima) pada kriteria unjuk kerja skema
kompetensi.

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

210

g.

Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta


tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring.
Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang
Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan
asesmen dilakukan.
h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang
Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 untuk ditindaklanjuti
dalam proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga)
koordinator Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke
Kepala Bidang Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan
sertifikasi yang diujikan. Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja
setelah berkas penilaian asesmen dan rekomendasi asesor diterima.
i. Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya
sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat
sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang
Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak
kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7
(tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik
untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun
bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat
mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja
setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila
dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan
pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten
dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya
permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian
Medik yang ditetapkan
C. PERLUASAN, PENGURANGAN PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN
SERTIFIKASI
C.1

PERLUASAN SERTIFIKASI
a.
Pemohon dapat mengajukan permohonan sertifikasi perluasan
dengan ketentuan minimal paling sedikit dalam jangka 1 (satu)
tahun setelah sertifikat terakhir dikeluarkan oleh LSP Bidang
Keteknisian Medik dan pengajuan perluasan dapat dilakukan
bersamaan dengan pengajuan sertifikasi ulang
b.
Pengajuan perluasan skema sertifikasi tahapannya sesuai
dengan proses sertifikasi awal
c.
Permohonan perluasan sertifikasi harus melampirkan logbook
ruang lingkup perluasan sertifikasi yang diajukan
d.
Pembiayaan perluasan skema sertifikasi dibebankan diluar
sertifikasi ulang apabila pengajuan permohonannya bersamaan.

C. 2

PENGURANGAN, PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN SERTIFIKASI


a.

b.

Tenaga Kesehatan yang telah disertifikasi dapat dikenakan


pengurangan dan pencabutan sertifikasi apabila :
1.
Dari hasil surveilan menunjukkan bahwa kesesuaian
kompetensi terhadap skema kompetensi yang diacu tidak
dapat dipertahankan dan ketidaksesuaian yang terjadi
tidak dapat diatasi dalam jangka waktu yang ditentukan.
2.
Atas keinginan sendiri secara tertulis
Apabila tidak ada perbaikan yang dipenuhi selama 3 (tiga) bulan
dari ditemukannya dan atau dilaporkannya ketidaksesuaian

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

211

kompetensi
dengan
sertifikasi
kompetensi
yang
telah
diperolehnya maka Kepala Bidang Keteknisian Medik dapat
menetapkan pembekuan sertifikat, dan apabila hasil dari
keputusan tidak termasuk dalam moral hazard dan ada
perbaikan dengan melampirkan bukti minimal 3 (tiga) bulan dari
dibekukannya sertifikat tersebut, dapat diusulkan kembali
dengan hasil penilaian sesuai sertifikat sebelumnya tetap
ataupun berkurang sertifikasinya sesuai dengan penilaian
asesmen dan apabila hasil keputusan terkandung moral hazard
yang bersangkutan ditetapkan pencabutan sertifikasi dan tidak
dapat mengusulkan kembali dengan ruang lingkup sertifikasi
tersebut dan yang bersangkutan tidak boleh menggunakan
semua acuan berkenaan dengan status sertifikasi.
7. MASA BERLAKU DAN PEMANTAUAN SERTIFIKASI TENAGA KESEHATAN
Periode (masa berlaku) sertifikat Tenaga Kesehatan adalah 3 (tiga) tahun.
Setelah periode tersebut, Tenaga Kesehatan diharuskan melakukan sertifikasi
ulang kepada LSP BIDANG KETEKNISIAN MEDIK. Monitoring bertujuan untuk
mengawasi dan memastikan bahwa pelaksanaan uji kompetensi telah
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh LSP BIDANG
KETEKNISIAN MEDIK. Monitoring terhadap Tenaga Kesehatan dilakukan setiap
setahun sekali tenaga kesehatan melaporkan kegiatan sesuai dengan ruang
lingkup sertifikasi yang dilaporkan ke LSP Bidang Keteknisian Medik.

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

212

KODE UNIT

: BKM01/GIZI-4.2/2009/Rev-001

JUDUL UNIT

: Melakukan pengkajian diri, menyiapkan portofolio untuk


pengembangan profesi dan ikut berpartisipasi dalam
kegiatan pendidikan berkelanjutan

DESKRIPSI UNIT

: Unit kompetensi ini mendeskripsikan pengetahuan dan


ketrampilan yang harus dimiliki oleh ahli gizi tentang cara
mengkaji diri sendiri (refleksi) untuk merencanakan
kebutuhan pengembangan profesi.

Elemen
Kompetensi
1. Melakukan
pengkajian diri
(refleksi) untuk
pengembangan
profesi
2. Mengkaji
kebutuhan
pendidikan
lanjutan
3. Merencanakan
pendidikan
lanjut
4. Mengevaluasi
kemajuan
pendidikan
lanjut

Kriteria Unjuk Kerja


1.1. Praktek gizi yang dijalani saat ini
diidentifikasi
1.2. Kelemahan dan kekuatan dalam
kemampuan profesi diidentifikasi
1.3. Tujuan jangka pendek dan
panjang dalam pengembangan
profesi diidentifikasi
2.1. Pengetahuan dan ketrampilan
yang dibutuhkan untuk
mencapai tujuan diidentifikasi
2.2. Tingkat kemampuan yang
diinginkan diidentifikasi
3.1. Pedidikan lanjut yang dibutuhkan
diidentifikasi
3.2. Pelatihan yang dibutuhkan
diidentifikasi
4.1. Kemajuan pendidikan lanjut yang
sudah dilakukan diidentifikasi
4.2. Analisa pencapaian
pengembangan profesi untuk
rencana yang akan datang

Metode Penilaian
Observasi
pembuatan
pengkajian diri .
Pertanyaan lisan
Pertanyaan tertulis
Pertanyaan tertulis
Pertanyaan lisan

Pertanyaan tertulis
Pertanyaan lisan
Pertanyaan tertulis
Pertanyaan lisan

BATASAN VARIABLE
1. KONTEKS VARIABLE
Unit kompetensi ini meliputi kegiatan pengkajian, perencanaan, dan evaluasi
pencapaian pendidikan lanjut untuk pengembangan profesi .
2. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN
Ruangan.
Meja dan kursi
Alat tulis kantor
3. PERATURAN YANG DIPERLUKAN
UU Tenaga Kesehatan no. 36 tahun 2014
Permenkes no. 26 tahun 2013 mengenai pekerjaan dan praktek tenaga gizi.
SK Menkes 374/III/SK/2007 tentang Standar Profesi Gizi
PANDUAN PENILAIAN
1. PROSEDUR PENILAIAN
Unit ini dapat dinilai pada lingkungan tempat bekerja dengan metode yang
sesuai dengan uji tulis dan praktek , Penilaian kompetensi terdiri dari penilaian
uji tulis 40% dan uji praktek 60%. Uji tulis berupa pilihan ganda dan atau
essay sedangkan uji praktek menggunakan acuan kriteria unjuk kerja dari
elemen kompetensi dengan menggunakan metode tertentu. Standar penilaian
kesesuaian kompetensi minimal mencapai nilai 70 dari uji tulis dan uji
praktek.

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

213

2. PERSYARATAN KOMPETENSI
Minimal pendidikan D4/S1 Gizi
Pengalaman kerja minimal 10 15 tahun, RD 5 tahun
Memiliki pelatihan kegiatan profesi gizi
Sehat jasmani
3. PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN YANG DIPERLUKAN
Pengetahuan yang diperlukan
Profesi Gizi
Perkembangan Iptek di bidang Kesehatan dan Gizi
Kode Etik Gizi
Etika Profesi
Ketrampilan yang diperlukan
komunikasi interpersonal
menulis ilmiah
4. SIKAP KERJA YANG DIPERLUKAN
Aspek yang harus diperhatikan:
Kejujuran dalam melakukan refleksi untuk pengembangan profesi
kemampuan dalam mengkaji kebutuhan pendidikan lanjut dalam rangka
pengembangan profesi
kemampuan mengevaluasi kemajuan pendidikan lanjut dalam rangka
perencanaan yang akan datang
5. ASPEK KRITIS
Ketepatan memilih kegiatan profesi.
6. TAHAPAN SERTIFIKASI
A. SERTIFIKASI AWAL
a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ke LSP Bidang
Keteknisian Medik dengan mengisi secara lengkap dan benar formulir
permohonan sertifikasi kompetensi,formulir skema sertifikasi, formulir
persetujuan asesmen, formulir penilaian mandiri serta syarat dan
ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang telah dipahami dan
ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan wajib melampirkan:
fotocopy ijazah, fotocopy KTP, logbook ruang lingkup kompetensi yang
diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, Foto 4x6 sebanyak 2
lembar berlatar belakang berwarna merah, sertifikat pelatihan dengan
ruang lingkup kompetensi yang diajukan, surat keterangan bekerja bagi
yang sudah bekerja dan bukti pembayaran permohonan sertifikasi.
Pemohon akan diberikan informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang
Keteknisian Medik ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi
b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen
permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk,
apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan
dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator
Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik
ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi
menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang
ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi
serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6
(enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen
pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan
Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon
dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

214

permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon


dikembalikan dan lengkap.
Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut
didalam prosedur ketidakberpihakkan.
c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan
kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal
asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf
administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi,
dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b
dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas)
hari kerja dari dikeluarkannya jadwal
d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf
administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan
diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas
diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan
diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi
1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga)
hari kerja.
e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan
diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7
(tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan.
f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan
dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi
sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung
20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai
dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan
menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan
lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan
dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan
menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu :
1.
Penilaian 1
Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk
mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya
tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri
2.
Penilaian 2
Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan
atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang
sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan
kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang
diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan
pekerjaan tersebut dengan baik
3.
Penilaian 3
Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan
informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini,
seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa
yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik
4.
Penilaian 4
Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami
informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana
semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang
sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa
menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

215

yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut


dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala
permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan
tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang
pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang
lain
5.
Penilaian 5
Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat
analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja
secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami
tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada
orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya
tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan
ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang
muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa
memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari
pekerjaannya tersebut kepada orang lain
Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar
dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan
untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi
jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100.
Standar pencapaian pada asesmen awal minimal penilaian
kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja skema
kompetensi
g. Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta
tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring.
Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang
Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan
asesmen dilakukan.
h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang
Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 paling lambat 20 (dua
puluh) hari kerja dari pelaksanaan asesmen untuk ditindaklanjuti dalam
proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga) koordinator
Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke Kepala Bidang
Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan sertifikasi yang diujikan.
Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja setelah berkas penilaian
asesmen dan rekomendasi asesor diterima.
i. Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya
sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat
sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang
Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak
kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7
(tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik
untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun
bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat
mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja
setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila
dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan
pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten
dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya
permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian
Medik yang ditetapkan

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

216

B. SERTIFIKASI ULANG
a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ulang ke LSP Bidang
Keteknisian Medik paling lambat minimal 90 (sembilan puluh) hari kerja
sebelum masa sertifikat kompetensi habis dengan mengisi secara
lengkap dan benar formulir permohonan sertifikasi kompetensi, formulir
skema sertifikasi, formulir persetujuan asesmen, formulir penilaian
mandiri serta syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang
telah dipahami dan ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan
wajib melampirkan: sertifikat kompetensi lama, logbook ruang lingkup
kompetensi yang diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, bukti
pengiriman logbook setiap 1 (satu) tahun sekali yang dikirimkan ke LSP
Bidang Keteknisian Medik selama sertifikat kompetensi berlaku dan
bukti pembayaran permohonan sertifikasi. Pemohon akan diberikan
informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik
ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi
b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen
permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk,
apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan
dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator
Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik
ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi
menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang
ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi
serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6
(enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen
pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan
Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon
dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan
permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon
dikembalikan dan lengkap.
Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut
didalam prosedur ketidakberpihakkan.
c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan
kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal
asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf
administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi,
dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b
dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas)
hari kerja dari dikeluarkannya jadwal
d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf
administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan
diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas
diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan
diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi
1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga)
hari kerja.
e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan
diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7
(tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan.
f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan
dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi
sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung
20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai
dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

217

menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan


lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan
dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan
menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu :
1.
Penilaian 1
Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk
mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya
tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri
2.
Penilaian 2
Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan
atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang
sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan
kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang
diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan
pekerjaan tersebut dengan baik
3.
Penilaian 3
Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan
informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini,
seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa
yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik
4.
Penilaian 4
Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami
informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana
semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang
sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa
menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa
yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala
permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan
tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang
pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang
lain
5.
Penilaian 5
Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat
analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja
secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami
tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada
orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya
tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan
ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang
muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa
memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari
pekerjaannya tersebut kepada orang lain
Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar
dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan
untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi
jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100.
Standar pencapaian pada asesmen ulang periode kedua minimal
penilaian kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja
skema kompetensi, sertifikasi ulang periode ketiga - keempat
minimal penilaian pencapaian kompetensinya 4 (empat) pada
kriteria unjuk kerja skema kompetensi dan sedangkan sertifikasi
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

218

ulang periode kelima sampai seterusnya minimal penilaian


pencapaian kompetensinya 5 (lima) pada kriteria unjuk kerja skema
kompetensi.
g.

Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta


tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring.
Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang
Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan
asesmen dilakukan.
h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang
Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 untuk ditindaklanjuti
dalam proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga)
koordinator Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke
Kepala Bidang Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan
sertifikasi yang diujikan. Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja
setelah berkas penilaian asesmen dan rekomendasi asesor diterima.
i. Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya
sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat
sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang
Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak
kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7
(tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik
untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun
bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat
mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja
setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila
dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan
pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten
dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya
permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian
Medik yang ditetapkan
C. PERLUASAN, PENGURANGAN PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN
SERTIFIKASI
C.1

PERLUASAN SERTIFIKASI
a.
Pemohon dapat mengajukan permohonan sertifikasi perluasan
dengan ketentuan minimal paling sedikit dalam jangka 1 (satu)
tahun setelah sertifikat terakhir dikeluarkan oleh LSP Bidang
Keteknisian Medik dan pengajuan perluasan dapat dilakukan
bersamaan dengan pengajuan sertifikasi ulang
b.
Pengajuan perluasan skema sertifikasi tahapannya sesuai
dengan proses sertifikasi awal
c.
Permohonan perluasan sertifikasi harus melampirkan logbook
ruang lingkup perluasan sertifikasi yang diajukan
d.
Pembiayaan perluasan skema sertifikasi dibebankan diluar
sertifikasi ulang apabila pengajuan permohonannya bersamaan.

C. 2

PENGURANGAN, PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN SERTIFIKASI


a.
Tenaga Kesehatan yang telah disertifikasi dapat dikenakan
pengurangan dan pencabutan sertifikasi apabila :
1.
Dari hasil surveilan menunjukkan bahwa kesesuaian
kompetensi terhadap skema kompetensi yang diacu tidak
dapat dipertahankan dan ketidaksesuaian yang terjadi
tidak dapat diatasi dalam jangka waktu yang ditentukan.

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

219

b.

2.
Atas keinginan sendiri secara tertulis
Apabila tidak ada perbaikan yang dipenuhi selama 3 (tiga) bulan
dari ditemukannya dan atau dilaporkannya ketidaksesuaian
kompetensi
dengan
sertifikasi
kompetensi
yang
telah
diperolehnya maka Kepala Bidang Keteknisian Medik dapat
menetapkan pembekuan sertifikat, dan apabila hasil dari
keputusan tidak termasuk dalam moral hazard dan ada
perbaikan dengan melampirkan bukti minimal 3 (tiga) bulan dari
dibekukannya sertifikat tersebut, dapat diusulkan kembali
dengan hasil penilaian sesuai sertifikat sebelumnya tetap
ataupun berkurang sertifikasinya sesuai dengan penilaian
asesmen dan apabila hasil keputusan terkandung moral hazard
yang bersangkutan ditetapkan pencabutan sertifikasi dan tidak
dapat mengusulkan kembali dengan ruang lingkup sertifikasi
tersebut dan yang bersangkutan tidak boleh menggunakan
semua acuan berkenaan dengan status sertifikasi.

7. MASA BERLAKU DAN PEMANTAUAN SERTIFIKASI TENAGA KESEHATAN


Periode (masa berlaku) sertifikat Tenaga Kesehatan adalah 3 (tiga) tahun.
Setelah periode tersebut, Tenaga Kesehatan diharuskan melakukan sertifikasi
ulang kepada LSP Bidang Keteknisian Medik. Monitoring bertujuan untuk
mengawasi dan memastikan bahwa pelaksanaan uji kompetensi telah
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh LSP Bidang
Keteknisian Medik. Monitoring terhadap Tenaga Kesehatan dilakukan setiap
setahun sekali tenaga kesehatan melaporkan kegiatan sesuai dengan ruang
lingkup sertifikasi yang dilaporkan ke LSP Bidang Keteknisian Medik.

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

220

KODE UNIT

BKM01/GIZI-4.3/2009/Rev-001

JUDUL UNIT

Melakukan fungsi pemasaran produk pelayanan gizi di


masyarakat/klinik

DESKRIPSI UNIT

Unit kompetensi ini mendeskripsikan pengetahuan dan


ketrampilan yang harus dimiliki oleh seorang Ahli Gizi
dalam melakukan fungsi pemasaran yang berkaitan
dengan praktek kegizian

Elemen Kompetensi

Kriteria Unjuk Kerja

1. Merencanakan
kegiatan pemasaran
yang berkaitan
dengan praktek
kegizian.

1.1 Produk/jasa yang akan dipasarkan


diidentifikasi.
1.2 Tujuan pemasaran ditetapkan.
1.3 Sasaran pemasaran ditetapkan
berdasarkan karakteristik produk/jasa
yang akan dipasarkan dan tujuan
pemasaran.
1.4 Metode pemasaran ditetapkan secara
logis berdasarkan sararan pemasaran
yang sudah ditetapkan.
1.5 Media pemasaran ditetapkan secara
logis berdasarkan tujuan, sasaran dan
metode yang sudah ditetapkan.
1.6 Kebutuhan bahan, alat, tenaga dan
biaya pemasaran ditetapkan
berdasarkan tujuan, sasaran, media dan
metode yang sudah ditetapkan.
1.7 Indikator keberhasilan ditetapkan.
1.8 Instrumen evaluasi keberhasilan
promosi ditetapkan.
1.9 Perencanaan pemasaran
didokumentasikan dalam bentuk
proposal yang ditulis secara logis dan
sistematis.

2. Melakukan kegiatan
pemasaran yang
berkaitan dengan
praktek kegizian

1.1
1.2
1.3

3. Melakukan evaluasi
keberhasilan
kegiatan pemasaran
yang berkaitan
dengan praktek
kegizian

Kegiatan pemasaran disiapkan sesuai


dokumen perencanaan yang sudah
ditetapkan
Semua persiapan kegiatan pemasaran
diperiksa ulang untuk menghindari
hambatan pelaksanaan.
Kegiatan pemasaran dilaksanakan
sesuai dokumen perencanaan yang
sudah ditetapkan.

3.1 Keberhasilan kegiatan pemasaran


dievaluasi dengan menggunakan
instrumen yang sudah ditetapkan.
3.2 Hasil evaluasi disimpulkan dan
didokumentasikan secara tertulis.
3.3 Usulan perbaikan kegiatan pemasaran
yang akan datang direkomendasikan
secara tertulis.

Metode
Penilaian
Pertanyaan
tertulis
Pertanyaan
lisan
Observasi

Observasi

Pertanyaan
tertulis.
Observasi

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

221

BATASAN VARIABLE
1. KONTEKS VARIABLE
Unit kompetensi ini berlaku di bagian pemasaran produk-produk makanan
yang berkaitan dengan diet khusus atau di industri pelayanan makanan
untuk orang banyak (catering umum atau catering khusus diet, asrama,
kantin sekolah dan hotel)
Metode komunikasi yang digunakan adalah interpersonal dan atau
kelompok dengan media grafis, elektronik maupun multimedia.
2. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN
Ruangan.
Meja dan kursi
Alat tulis kantor
3. PERATURAN YANG DIPERLUKAN
UU Tenaga Kesehatan no. 36 tahun 2014
Permenkes no. 26 tahun 2013 mengenai pekerjaan dan praktek tenaga gizi.
SK Menkes 374/III/SK/2007 tentang Standar Profesi Gizi
PANDUAN PENILAIAN
1. PROSEDUR PENILAIAN
Unit ini dapat dinilai pada lingkungan tempat bekerja dengan metode yang
sesuai dengan uji tulis dan praktek , Penilaian kompetensi terdiri dari penilaian
uji tulis 40% dan uji praktek 60%. Uji tulis berupa pilihan ganda dan atau
essay sedangkan uji praktek menggunakan acuan kriteria unjuk kerja dari
elemen kompetensi dengan menggunakan metode tertentu. Standar penilaian
kesesuaian kompetensi minimal mencapai nilai 70 dari uji tulis dan uji
praktek.
2. PERSYARATAN KOMPETENSI
Minimal pendidikan D4/S1 Gizi
Pengalaman kerja minimal 10 15 tahun, RD 5 tahun
Memiliki pelatihan pemasaran produk gizi
Sehat jasmani
3. PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN YANG DIPERLUKAN
Pengetahuan yang diperlukan
Komunikasi interpersonal dan komunikasi masa/kelompok
Ilmu Gizi dasar
Ilmu Gizi dalam Daur kehidupan
Ilmu Bahan Makanan
Ilmu Teknologi Pangan
Pengendalian Mutu Makanan
Ilmu Dietetik
Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan
Ketrampilan yang diperlukan
Melakukan komunikasi personal dan kelompok
Melakukan presentasi dengan menggunakan metode dan media yang tepat
Menyusun rencana pemasaran
4. SIKAP KERJA YANG DIPERLUKAN
Penyusunan perencanaan pemasaran
Kode etik pemasaran produk makanan diet khusus
Presentasi pemasaran produk makanan yang berkaitan dengan praktek
kegizian
5. ASPEK KRITIS
Ketepatan memilih kegiatan profesi.

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

222

6. TAHAPAN SERTIFIKASI
A. SERTIFIKASI AWAL
a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ke LSP Bidang
Keteknisian Medik dengan mengisi secara lengkap dan benar formulir
permohonan sertifikasi kompetensi,formulir skema sertifikasi, formulir
persetujuan asesmen, formulir penilaian mandiri serta syarat dan
ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang telah dipahami dan
ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan wajib melampirkan:
fotocopy ijazah, fotocopy KTP, logbook ruang lingkup kompetensi yang
diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, Foto 4x6 sebanyak 2
lembar berlatar belakang berwarna merah, sertifikat pelatihan dengan
ruang lingkup kompetensi yang diajukan, surat keterangan bekerja bagi
yang sudah bekerja dan bukti pembayaran permohonan sertifikasi.
Pemohon akan diberikan informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang
Keteknisian Medik ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi
b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen
permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk,
apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan
dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator
Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik
ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi
menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang
ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi
serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6
(enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen
pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan
Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon
dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan
permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon
dikembalikan dan lengkap.
Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut
didalam prosedur ketidakberpihakkan.
c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan
kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal
asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf
administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi,
dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b
dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas)
hari kerja dari dikeluarkannya jadwal
d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf
administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan
diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas
diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan
diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi
1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga)
hari kerja.
e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan
diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7
(tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan.
f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan
dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi
sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung
20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai
dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

223

g.

menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan


lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan
dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan
menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu :
1.
Penilaian 1
Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk
mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya
tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri
2.
Penilaian 2
Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan
atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang
sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan
kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang
diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan
pekerjaan tersebut dengan baik
3.
Penilaian 3
Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan
informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini,
seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa
yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik
4.
Penilaian 4
Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami
informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana
semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang
sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa
menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa
yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala
permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan
tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang
pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang
lain
5.
Penilaian 5
Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat
analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja
secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami
tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada
orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya
tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan
ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang
muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa
memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari
pekerjaannya tersebut kepada orang lain
Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar
dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan
untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi
jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100.
Standar pencapaian pada asesmen awal minimal penilaian
kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja skema
kompetensi
Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta
tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring.

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

224

Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang


Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan
asesmen dilakukan.
h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang
Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 paling lambat 20 (dua
puluh) hari kerja dari pelaksanaan asesmen untuk ditindaklanjuti dalam
proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga) koordinator
Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke Kepala Bidang
Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan sertifikasi yang diujikan.
Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja setelah berkas penilaian
asesmen dan rekomendasi asesor diterima.
i. Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya
sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat
sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang
Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak
kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7
(tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik
untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun
bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat
mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja
setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila
dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan
pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten
dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya
permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian
Medik yang ditetapkan
B. SERTIFIKASI ULANG
a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ulang ke LSP Bidang
Keteknisian Medik paling lambat minimal 90 (sembilan puluh) hari kerja
sebelum masa sertifikat kompetensi habis dengan mengisi secara
lengkap dan benar formulir permohonan sertifikasi kompetensi, formulir
skema sertifikasi, formulir persetujuan asesmen, formulir penilaian
mandiri serta syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang
telah dipahami dan ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan
wajib melampirkan: sertifikat kompetensi lama, logbook ruang lingkup
kompetensi yang diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, bukti
pengiriman logbook setiap 1 (satu) tahun sekali yang dikirimkan ke LSP
Bidang Keteknisian Medik selama sertifikat kompetensi berlaku dan
bukti pembayaran permohonan sertifikasi. Pemohon akan diberikan
informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik
ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi
b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen
permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk,
apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan
dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator
Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik
ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi
menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang
ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi
serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6
(enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen
pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan
Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon
dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

225

permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon


dikembalikan dan lengkap.
Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut
didalam prosedur ketidakberpihakkan.
c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan
kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal
asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf
administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi,
dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b
dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas)
hari kerja dari dikeluarkannya jadwal
d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf
administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan
diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas
diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan
diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi
1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga)
hari kerja.
e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan
diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7
(tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan.
f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan
dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi
sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung
20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai
dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan
menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan
lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan
dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan
menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu :
1.
Penilaian 1
Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk
mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya
tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri
2.
Penilaian 2
Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan
atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang
sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan
kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang
diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan
pekerjaan tersebut dengan baik
3.
Penilaian 3
Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan
informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini,
seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa
yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik
4.
Penilaian 4
Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami
informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana
semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang
sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa
menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

226

5.

yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut


dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala
permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan
tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang
pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang
lain
Penilaian 5
Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat
analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja
secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami
tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada
orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya
tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan
ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang
muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa
memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari
pekerjaannya tersebut kepada orang lain
Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar
dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan
untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi
jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100.
Standar pencapaian pada asesmen ulang periode kedua minimal
penilaian kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja
skema kompetensi, sertifikasi ulang periode ketiga - keempat
minimal penilaian pencapaian kompetensinya 4 (empat) pada
kriteria unjuk kerja skema kompetensi dan sedangkan sertifikasi
ulang periode kelima sampai seterusnya minimal penilaian
pencapaian kompetensinya 5 (lima) pada kriteria unjuk kerja skema
kompetensi.

g.

Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta


tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring.
Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang
Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan
asesmen dilakukan.
h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang
Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 untuk ditindaklanjuti
dalam proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga)
koordinator Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke
Kepala Bidang Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan
sertifikasi yang diujikan. Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja
setelah berkas penilaian asesmen dan rekomendasi asesor diterima.
i. Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya
sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat
sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang
Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak
kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7
(tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik
untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun
bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat
mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja
setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila
dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan
pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten
dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

227

permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian


Medik yang ditetapkan
C. PERLUASAN, PENGURANGAN PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN
SERTIFIKASI
C.1

PERLUASAN SERTIFIKASI
a.
Pemohon dapat mengajukan permohonan sertifikasi perluasan
dengan ketentuan minimal paling sedikit dalam jangka 1 (satu)
tahun setelah sertifikat terakhir dikeluarkan oleh LSP Bidang
Keteknisian Medik dan pengajuan perluasan dapat dilakukan
bersamaan dengan pengajuan sertifikasi ulang
b.
Pengajuan perluasan skema sertifikasi tahapannya sesuai
dengan proses sertifikasi awal
c.
Permohonan perluasan sertifikasi harus melampirkan logbook
ruang lingkup perluasan sertifikasi yang diajukan
d.
Pembiayaan perluasan skema sertifikasi dibebankan diluar
sertifikasi ulang apabila pengajuan permohonannya bersamaan.

C. 2

PENGURANGAN, PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN SERTIFIKASI


a.
Tenaga Kesehatan yang telah disertifikasi dapat dikenakan
pengurangan dan pencabutan sertifikasi apabila :
1.
Dari hasil surveilan menunjukkan bahwa kesesuaian
kompetensi terhadap skema kompetensi yang diacu tidak
dapat dipertahankan dan ketidaksesuaian yang terjadi
tidak dapat diatasi dalam jangka waktu yang ditentukan.
2.
Atas keinginan sendiri secara tertulis
b.
Apabila tidak ada perbaikan yang dipenuhi selama 3 (tiga) bulan
dari ditemukannya dan atau dilaporkannya ketidaksesuaian
kompetensi
dengan
sertifikasi
kompetensi
yang
telah
diperolehnya maka Kepala Bidang Keteknisian Medik dapat
menetapkan pembekuan sertifikat, dan apabila hasil dari
keputusan tidak termasuk dalam moral hazard dan ada
perbaikan dengan melampirkan bukti minimal 3 (tiga) bulan dari
dibekukannya sertifikat tersebut, dapat diusulkan kembali
dengan hasil penilaian sesuai sertifikat sebelumnya tetap
ataupun berkurang sertifikasinya sesuai dengan penilaian
asesmen dan apabila hasil keputusan terkandung moral hazard
yang bersangkutan ditetapkan pencabutan sertifikasi dan tidak
dapat mengusulkan kembali dengan ruang lingkup sertifikasi
tersebut dan yang bersangkutan tidak boleh menggunakan
semua acuan berkenaan dengan status sertifikasi.

7. MASA BERLAKU DAN PEMANTAUAN SERTIFIKASI TENAGA KESEHATAN


Periode (masa berlaku) sertifikat Tenaga Kesehatan adalah 3 (tiga) tahun.
Setelah periode tersebut, Tenaga Kesehatan diharuskan melakukan sertifikasi
ulang kepada LSP Bidang Keteknisian Medik. Monitoring bertujuan untuk
mengawasi dan memastikan bahwa pelaksanaan uji kompetensi telah
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh LSP Bidang
Keteknisian Medik. Monitoring terhadap Tenaga Kesehatan dilakukan setiap
setahun sekali tenaga kesehatan melaporkan kegiatan sesuai dengan ruang
lingkup sertifikasi yang dilaporkan ke LSP Bidang Keteknisian Medik.

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

228

KODE UNIT

: BKM01/GIZI-4.4/2009/Rev-001

JUDUL UNIT

: Mendayagunakan sumber daya manusia dalam pelayanan


gizi

DESKRIPSI UNIT

: Unit Kompetensi ini berkaitan dengan pengetahuan dan


ketrampilan seorang ahli gizi dalam mendayagunakan dan
membina sumber daya manusia dalam pelayanan gizi.

Elemen Kompetensi
1. Melakukan analisis
kebutuhan sumber
daya manusia
dalam pelayanan
gizi
2. Melaksanakan
pengadaan sumber
daya manusia

3. Melaksanakan
pembinaan sumber
daya manusia

4. Evaluasi kebutuhan
dan pembinaan
sumber daya
manusia

Kriteria Unjuk Kerja


1.1. Kualifikasi sumber daya
manusia dalam pelayanan gizi di
formulasikan
1.2. Jumlah sumber daya manusia
yang dibutuhkan, di tetapkan
2.1. Rekruitmen sumber daya
manusia dilakukan
2.2. Sumber daya manusia
ditempatkan sesuai kebutuhan
2.3. Administrasi kepegawaian
diterapkan
2.4. Konflik antar sumber daya
manusia dapat di
pecahkan/diatasi
3.1. Metode pembinaan sumber daya
manusia di formulasikan
3.2. Rencana pembinaan sumber
daya manusia disusun
3.3. Pembinaan sumber daya
manusia dilaksanakan sesuai
dengan prosedur yang telah
ditetapkan
4.1. Penilaian kinerja sumber daya
manusia diformulasikan
4.2. Penilaian kinerja sumber daya
manusia di laksanakan sesuai
prosedur yang berlaku
4.3. Hasil penilaian kinerja di
dokumentasikan

Metode Penilaian
Pertanyaan tertulis
Observasi praktek

Observasi praktek
Pertanyaan tertulis

Pertanyaan tertulis

Laporan

BATASAN VARIABLE
1. KONTEKS VARIABLE
Unit kompetensi ini berlaku untuk seluruh unit yang melaksanakan pelayanan
gizi. Pendayagunaan dan pembinaan berlaku untuk seluruh sumber daya yang
terkait dalam pelayanan gizi
2. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN
Ruangan.
Meja dan kursi
Alat tulis kantor
3. PERATURAN YANG DIPERLUKAN
UU Tenaga Kesehatan no. 36 tahun 2014
Permenkes no. 26 tahun 2013 mengenai pekerjaan dan praktek tenaga gizi.
SK Menkes 374/III/SK/2007 tentang Standar Profesi Gizi
PANDUAN PENILAIAN
1. PROSEDUR PENILAIAN
Unit ini dapat dinilai pada lingkungan tempat bekerja dengan metode yang
sesuai dengan uji tulis dan praktek , Penilaian kompetensi terdiri dari penilaian
uji tulis 40% dan uji praktek 60%. Uji tulis berupa pilihan ganda dan atau
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

229

essay sedangkan uji praktek menggunakan acuan kriteria unjuk kerja dari
elemen kompetensi dengan menggunakan metode tertentu. Standar penilaian
kesesuaian kompetensi minimal mencapai nilai 70 dari uji tulis dan uji praktek
2. PERSYARATAN KOMPETENSI
Minimal pendidikan D4/S1 Gizi
Pengalaman kerja minimal 10 15 tahun, RD 5 tahun
Memiliki pelatihan pemasaran produk gizi
Sehat jasmani
3. PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN YANG DIPERLUKAN
Pengetahuan yang diperlukan

Manajemen Dasar

MSPM

Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen konflik
Ketrampilan yang diperlukan
Ketrampilan menyusun kualifikasi sumber daya manusia
Ketrampilan menyusun kebutuhan sumber daya manusia
Ketrampilan melakukan rekruitmen sumber daya manusia
Kerrampilan mendokumentasikan hasil penilaian kinerja
Ketrampilan menangani konflik sumber daya manusia
4. SIKAP KERJA YANG DIPERLUKAN
Aspek yang harus diperhatikan:
Kemampuan merancang rencana rekruitmen sumber daya manusia
Kemampuan menerapkan metode penilaian kinerja Kemampuan
mendokumentasikan arsip kepegawaian
5. ASPEK KRITIS
Ketepatan memilih kegiatan profesi.
6. TAHAPAN SERTIFIKASI
A. SERTIFIKASI AWAL
a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ke LSP Bidang
Keteknisian Medik dengan mengisi secara lengkap dan benar formulir
permohonan sertifikasi kompetensi,formulir skema sertifikasi, formulir
persetujuan asesmen, formulir penilaian mandiri serta syarat dan
ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang telah dipahami dan
ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan wajib melampirkan:
fotocopy ijazah, fotocopy KTP, logbook ruang lingkup kompetensi yang
diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, Foto 4x6 sebanyak 2
lembar berlatar belakang berwarna merah, sertifikat pelatihan dengan
ruang lingkup kompetensi yang diajukan, surat keterangan bekerja bagi
yang sudah bekerja dan bukti pembayaran permohonan sertifikasi.
Pemohon akan diberikan informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang
Keteknisian Medik ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi
b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen
permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk,
apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan
dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator
Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik
ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi
menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang
ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi
serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6
(enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

230

pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan


Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon
dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan
permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon
dikembalikan dan lengkap.
Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut
didalam prosedur ketidakberpihakkan.
c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan
kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal
asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf
administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi,
dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b
dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas)
hari kerja dari dikeluarkannya jadwal
d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf
administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan
diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas
diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan
diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi
1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga)
hari kerja.
e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan
diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7
(tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan.
f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan
dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi
sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung
20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai
dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan
menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan
lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan
dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan
menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu :
1.
Penilaian 1
Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk
mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya
tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri
2.
Penilaian 2
Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan
atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang
sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan
kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang
diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan
pekerjaan tersebut dengan baik
3.
Penilaian 3
Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan
informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini,
seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa
yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik
4.
Penilaian 4
Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami
informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

231

semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang
sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa
menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa
yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala
permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan
tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang
pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang
lain
5.
Penilaian 5
Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat
analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja
secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami
tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada
orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya
tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan
ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang
muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa
memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari
pekerjaannya tersebut kepada orang lain
Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar
dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan
untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi
jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100.
Standar pencapaian pada asesmen awal minimal penilaian
kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja skema
kompetensi
g. Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta
tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring.
Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang
Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan
asesmen dilakukan.
h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang
Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 paling lambat 20 (dua
puluh) hari kerja dari pelaksanaan asesmen untuk ditindaklanjuti dalam
proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga) koordinator
Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke Kepala Bidang
Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan sertifikasi yang diujikan.
Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja setelah berkas penilaian
asesmen dan rekomendasi asesor diterima.
i. Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya
sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat
sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang
Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak
kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7
(tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik
untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun
bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat
mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja
setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila
dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan
pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten
dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya
permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian
Medik yang ditetapkan
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

232

B. SERTIFIKASI ULANG
a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ulang ke LSP Bidang
Keteknisian Medik paling lambat minimal 90 (sembilan puluh) hari kerja
sebelum masa sertifikat kompetensi habis dengan mengisi secara
lengkap dan benar formulir permohonan sertifikasi kompetensi, formulir
skema sertifikasi, formulir persetujuan asesmen, formulir penilaian
mandiri serta syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang
telah dipahami dan ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan
wajib melampirkan: sertifikat kompetensi lama, logbook ruang lingkup
kompetensi yang diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, bukti
pengiriman logbook setiap 1 (satu) tahun sekali yang dikirimkan ke LSP
Bidang Keteknisian Medik selama sertifikat kompetensi berlaku dan
bukti pembayaran permohonan sertifikasi. Pemohon akan diberikan
informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik
ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi
b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen
permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk,
apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan
dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator
Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik
ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi
menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang
ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi
serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6
(enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen
pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan
Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon
dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan
permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon
dikembalikan dan lengkap.
Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut
didalam prosedur ketidakberpihakkan.
c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan
kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal
asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf
administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi,
dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b
dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas)
hari kerja dari dikeluarkannya jadwal
d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf
administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan
diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas
diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan
diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi
1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga)
hari kerja.
e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan
diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7
(tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan.
f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan
dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi
sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung
20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai
dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

233

menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan


lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan
dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan
menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu :
1.
Penilaian 1
Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk
mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya
tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri
2.
Penilaian 2
Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan
atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang
sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan
kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang
diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan
pekerjaan tersebut dengan baik
3.
Penilaian 3
Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan
informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini,
seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa
yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik
4.
Penilaian 4
Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami
informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana
semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang
sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa
menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa
yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala
permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan
tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang
pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang
lain
5.
Penilaian 5
Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat
analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja
secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami
tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada
orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya
tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan
ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang
muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa
memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari
pekerjaannya tersebut kepada orang lain
Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar
dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan
untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi
jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100.
Standar pencapaian pada asesmen ulang periode kedua minimal
penilaian kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja
skema kompetensi, sertifikasi ulang periode ketiga - keempat
minimal penilaian pencapaian kompetensinya 4 (empat) pada
kriteria unjuk kerja skema kompetensi dan sedangkan sertifikasi
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

234

ulang periode kelima sampai seterusnya minimal penilaian


pencapaian kompetensinya 5 (lima) pada kriteria unjuk kerja skema
kompetensi.
g.

Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta


tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring.
Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang
Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan
asesmen dilakukan.
h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang
Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 untuk ditindaklanjuti
dalam proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga)
koordinator Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke
Kepala Bidang Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan
sertifikasi yang diujikan. Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja
setelah berkas penilaian asesmen dan rekomendasi asesor diterima.
i. Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya
sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat
sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang
Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak
kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7
(tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik
untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun
bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat
mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja
setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila
dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan
pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten
dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya
permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian
Medik yang ditetapkan
C. PERLUASAN, PENGURANGAN PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN
SERTIFIKASI
C.1

PERLUASAN SERTIFIKASI
a.
Pemohon dapat mengajukan permohonan sertifikasi perluasan
dengan ketentuan minimal paling sedikit dalam jangka 1 (satu)
tahun setelah sertifikat terakhir dikeluarkan oleh LSP Bidang
Keteknisian Medik dan pengajuan perluasan dapat dilakukan
bersamaan dengan pengajuan sertifikasi ulang
b.
Pengajuan perluasan skema sertifikasi tahapannya sesuai
dengan proses sertifikasi awal
c.
Permohonan perluasan sertifikasi harus melampirkan logbook
ruang lingkup perluasan sertifikasi yang diajukan
d.
Pembiayaan perluasan skema sertifikasi dibebankan diluar
sertifikasi ulang apabila pengajuan permohonannya bersamaan.

C. 2

PENGURANGAN, PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN SERTIFIKASI


a.
Tenaga Kesehatan yang telah disertifikasi dapat dikenakan
pengurangan dan pencabutan sertifikasi apabila :
1.
Dari hasil surveilan menunjukkan bahwa kesesuaian
kompetensi terhadap skema kompetensi yang diacu tidak
dapat dipertahankan dan ketidaksesuaian yang terjadi
tidak dapat diatasi dalam jangka waktu yang ditentukan.

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

235

b.

2.
Atas keinginan sendiri secara tertulis
Apabila tidak ada perbaikan yang dipenuhi selama 3 (tiga) bulan
dari ditemukannya dan atau dilaporkannya ketidaksesuaian
kompetensi
dengan
sertifikasi
kompetensi
yang
telah
diperolehnya maka Kepala Bidang Keteknisian Medik dapat
menetapkan pembekuan sertifikat, dan apabila hasil dari
keputusan tidak termasuk dalam moral hazard dan ada
perbaikan dengan melampirkan bukti minimal 3 (tiga) bulan dari
dibekukannya sertifikat tersebut, dapat diusulkan kembali
dengan hasil penilaian sesuai sertifikat sebelumnya tetap
ataupun berkurang sertifikasinya sesuai dengan penilaian
asesmen dan apabila hasil keputusan terkandung moral hazard
yang bersangkutan ditetapkan pencabutan sertifikasi dan tidak
dapat mengusulkan kembali dengan ruang lingkup sertifikasi
tersebut dan yang bersangkutan tidak boleh menggunakan
semua acuan berkenaan dengan status sertifikasi.

7. MASA BERLAKU DAN PEMANTAUAN SERTIFIKASI TENAGA KESEHATAN


Periode (masa berlaku) sertifikat Tenaga Kesehatan adalah 3 (tiga) tahun.
Setelah periode tersebut, Tenaga Kesehatan diharuskan melakukan sertifikasi
ulang kepada LSP Bidang Keteknisian Medik. Monitoring bertujuan untuk
mengawasi dan memastikan bahwa pelaksanaan uji kompetensi telah
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh LSP Bidang
Keteknisian Medik. Monitoring terhadap Tenaga Kesehatan dilakukan setiap
setahun sekali tenaga kesehatan melaporkan kegiatan sesuai dengan ruang
lingkup sertifikasi yang dilaporkan ke LSP Bidang Keteknisian Medik.

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

236

KODE UNIT

: BKM01/GIZI-4.5/2009/Rev-001

JUDUL UNIT

: Melakukan peningkatan kualitas pelayanan atau praktek


dietetik untuk kepuasan konsumen

DESKRIPSI UNIT

: Unit Kompetensi ini berkaitan dengan pengetahuan


dan
ketrampilan seorang ahli gizi dalam meningkatkan
pelayanan atau praktek dietetik dalam upaya memenuhi
kepuasan konsumen

Elemen Kompetensi

Kriteria Unjuk Kerja

1. Mengevaluasi
kinerja pelayanan
atau praktek gizi
yang telah
dilakukan

1.1. Kinerja hasil pelayanan atau


praktek gizi di identifikasi sesuai
SOP
1.2. Hasil identifikasi kinerja di
bahas bersama-sama dalam tim
1.3. Kinerja pelayanan gizi yang akan
diperbaiki ditetapkan
2.1. Sumber daya (manusia, alat dll)
yang terkait dalam peningkatan
pelayanan atau praktek gizi di
identifikasi
2.2. Tujuan peningkatan pelayanan
atau praktek gizi tetapkan
sesuai hasil identifikasi
2.3. Metode peningkatan pelayanan
atau praktek gizi ditetapkan
sesuai tujuan
2.4. Indikator peningkatan
pelayanan atau praktek gizi
ditetapkan
2.5. Instrumen evaluasi disiapkan
3.1. Sumber daya yang telah di
identifikasi di kelola sesuai
denga tujuan peningkatan
pelayanan atau prkatek gizi
3.2. Metode peningkatan pelayanan
atau praktek gizi yang benar
digunakan dalam peningkatan
pelayanan atau praktek gizi
4.1. Pelaksanaan kegiatan
peningkatan pelayanan atau
praktek gizi dicatat
4.2. Kegiatan peningkatan pelayanan
atau praktek gizi dilaporkan

2. Menyusun
rencana
peningkatan
pelayanan atau
praktek gizi

3. Melaksanakan
peningkatan
pelayanan atau
praktek gizi

4. Mendokumentasi
kan kegiatan
peningkatan
pelayanan atau
praktek gizi

Metode Penilaian

Observasi praktek
Pertanyaan tertulis

Observasi praktek
Pertanyaan tertulis

Observasi praktek
Pertanyaan tertulis

Observasi praktek
Pertanyaan tertulis

BATASAN VARIABLE
1. KONTEKS VARIABLE
Unit kompetensi ini berlaku untuk seluruh unit yang melaksanakan
pelayanan gizi yaiitu di Rumah Sakit, Puskesmas Perawatan, Klinik, Pusat
Kebugaran
Sumber daya yang dimaksud adalah sumber daya manusia, sarana
prasarana dll
Kinerja yang dinilai atau dievaluasi meliputi kinerja di penyelenggaraan
makanan banyak, konseling di rawat jalan, rawat inap dll
2. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN
Ruangan.
Meja dan kursi
Alat tulis kantor
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

237

3. PERATURAN YANG DIPERLUKAN


UU Tenaga Kesehatan no. 36 tahun 2014
Permenkes no. 26 tahun 2013 mengenai pekerjaan dan praktek tenaga gizi.
SK Menkes 374/III/SK/2007 tentang Standar Profesi Gizi
PANDUAN PENILAIAN
1. PROSEDUR PENILAIAN
Unit ini dapat dinilai pada lingkungan tempat bekerja dengan metode yang
sesuai dengan uji tulis dan praktek , Penilaian kompetensi terdiri dari penilaian
uji tulis 40% dan uji praktek 60%. Uji tulis berupa pilihan ganda dan atau
essay sedangkan uji praktek menggunakan acuan kriteria unjuk kerja dari
elemen kompetensi dengan menggunakan metode tertentu. Standar penilaian
kesesuaian kompetensi minimal mencapai nilai 70 dari uji tulis dan uji praktek
2. PERSYARATAN KOMPETENSI
Minimal pendidikan D4/S1 Gizi
Pengalaman kerja minimal 10 15 tahun, RD 5 tahun
Memiliki pelatihan pemasaran produk gizi
Sehat jasmani
3. PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN YANG DIPERLUKAN
Pengetahuan yang diperlukan
Manajemen Dasar
Manajemen Marketing
Pendidikan dan konseling gizi
Gizi Daur
Dietetika
Manajemen Tim (Learning Organization/LO)
Ketrampilan yang diperlukan
Ketrampilan perencanaan pemasaran pelayanan
Ketrampilan menyusun bisnis-plan
Ketrampilan pennyusunan instrumen evaluasi yang benar
Ketrampilan analisis SWOT
4. SIKAP KERJA YANG DIPERLUKAN
Kemampuan menyusun bisnis-plan
Kemampuan merancang strategi pemasaran
Kemampuan mengelola sumber daya
Kemampuan mengukur kinerja
5. ASPEK KRITIS
Ketepatan memilih kegiatan profesi.
6. TAHAPAN SERTIFIKASI
A. SERTIFIKASI AWAL
a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ke LSP Bidang
Keteknisian Medik dengan mengisi secara lengkap dan benar formulir
permohonan sertifikasi kompetensi,formulir skema sertifikasi, formulir
persetujuan asesmen, formulir penilaian mandiri serta syarat dan
ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang telah dipahami dan
ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan wajib melampirkan:
fotocopy ijazah, fotocopy KTP, logbook ruang lingkup kompetensi yang
diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, Foto 4x6 sebanyak 2
lembar berlatar belakang berwarna merah, sertifikat pelatihan dengan
ruang lingkup kompetensi yang diajukan, surat keterangan bekerja bagi
yang sudah bekerja dan bukti pembayaran permohonan sertifikasi.

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

238

Pemohon akan diberikan informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang


Keteknisian Medik ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi
b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen
permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk,
apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan
dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator
Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik
ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi
menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang
ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi
serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6
(enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen
pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan
Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon
dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan
permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon
dikembalikan dan lengkap.
Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut
didalam prosedur ketidakberpihakkan.
c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan
kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal
asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf
administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi,
dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b
dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas)
hari kerja dari dikeluarkannya jadwal
d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf
administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan
diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas
diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan
diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi
1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga)
hari kerja.
e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan
diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7
(tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan.
f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan
dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi
sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung
20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai
dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan
menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan
lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan
dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan
menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu :
1.
Penilaian 1
Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk
mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya
tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri
2.
Penilaian 2
Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan
atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang
sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan
kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

239

diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan


pekerjaan tersebut dengan baik
3.
Penilaian 3
Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan
informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini,
seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa
yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik
4.
Penilaian 4
Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami
informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana
semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang
sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa
menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa
yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala
permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan
tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang
pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang
lain
5.
Penilaian 5
Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat
analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja
secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami
tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada
orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya
tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan
ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang
muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa
memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari
pekerjaannya tersebut kepada orang lain
Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar
dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan
untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi
jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100.
Standar pencapaian pada asesmen awal minimal penilaian
kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja skema
kompetensi
g. Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta
tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring.
Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang
Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan
asesmen dilakukan.
h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang
Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 paling lambat 20 (dua
puluh) hari kerja dari pelaksanaan asesmen untuk ditindaklanjuti dalam
proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga) koordinator
Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke Kepala Bidang
Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan sertifikasi yang diujikan.
Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja setelah berkas penilaian
asesmen dan rekomendasi asesor diterima.
i. Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya
sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat
sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

240

Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak


kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7
(tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik
untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun
bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat
mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja
setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila
dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan
pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten
dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya
permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian
Medik yang ditetapkan
B. SERTIFIKASI ULANG
a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ulang ke LSP Bidang
Keteknisian Medik paling lambat minimal 90 (sembilan puluh) hari kerja
sebelum masa sertifikat kompetensi habis dengan mengisi secara
lengkap dan benar formulir permohonan sertifikasi kompetensi, formulir
skema sertifikasi, formulir persetujuan asesmen, formulir penilaian
mandiri serta syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang
telah dipahami dan ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan
wajib melampirkan: sertifikat kompetensi lama, logbook ruang lingkup
kompetensi yang diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, bukti
pengiriman logbook setiap 1 (satu) tahun sekali yang dikirimkan ke LSP
Bidang Keteknisian Medik selama sertifikat kompetensi berlaku dan
bukti pembayaran permohonan sertifikasi. Pemohon akan diberikan
informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik
ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi
b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen
permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk,
apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan
dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator
Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik
ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi
menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang
ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi
serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6
(enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen
pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan
Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon
dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan
permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon
dikembalikan dan lengkap.
Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut
didalam prosedur ketidakberpihakkan.
c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan
kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal
asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf
administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi,
dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b
dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas)
hari kerja dari dikeluarkannya jadwal
d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf
administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan
diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

241

e.

f.

diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan


diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi
1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga)
hari kerja.
Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan
diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7
(tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan.
Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan
dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi
sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung
20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai
dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan
menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan
lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan
dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan
menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu :
1.
Penilaian 1
Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk
mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya
tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri
2.
Penilaian 2
Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan
atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang
sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan
kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang
diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan
pekerjaan tersebut dengan baik
3.
Penilaian 3
Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan
informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini,
seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa
yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik
4.
Penilaian 4
Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami
informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana
semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang
sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa
menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa
yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala
permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan
tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang
pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang
lain
5.
Penilaian 5
Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat
analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja
secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami
tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada
orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya
tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan
ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

242

muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa


memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari
pekerjaannya tersebut kepada orang lain
Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar
dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan
untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi
jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100.
Standar pencapaian pada asesmen ulang periode kedua minimal
penilaian kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja
skema kompetensi, sertifikasi ulang periode ketiga - keempat
minimal penilaian pencapaian kompetensinya 4 (empat) pada
kriteria unjuk kerja skema kompetensi dan sedangkan sertifikasi
ulang periode kelima sampai seterusnya minimal penilaian
pencapaian kompetensinya 5 (lima) pada kriteria unjuk kerja skema
kompetensi.
g.

Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta


tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring.
Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang
Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan
asesmen dilakukan.
h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang
Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 untuk ditindaklanjuti
dalam proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga)
koordinator Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke
Kepala Bidang Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan
sertifikasi yang diujikan. Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja
setelah berkas penilaian asesmen dan rekomendasi asesor diterima.
i. Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya
sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat
sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang
Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak
kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7
(tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik
untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun
bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat
mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja
setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila
dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan
pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten
dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya
permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian
Medik yang ditetapkan
C. PERLUASAN, PENGURANGAN PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN
SERTIFIKASI
C.1

PERLUASAN SERTIFIKASI
a.
Pemohon dapat mengajukan permohonan sertifikasi perluasan
dengan ketentuan minimal paling sedikit dalam jangka 1 (satu)
tahun setelah sertifikat terakhir dikeluarkan oleh LSP Bidang
Keteknisian Medik dan pengajuan perluasan dapat dilakukan
bersamaan dengan pengajuan sertifikasi ulang
b.
Pengajuan perluasan skema sertifikasi tahapannya sesuai
dengan proses sertifikasi awal

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

243

c.
d.

C. 2

Permohonan perluasan sertifikasi harus melampirkan logbook


ruang lingkup perluasan sertifikasi yang diajukan
Pembiayaan perluasan skema sertifikasi dibebankan diluar
sertifikasi ulang apabila pengajuan permohonannya bersamaan.

PENGURANGAN, PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN SERTIFIKASI


a.

b.

Tenaga Kesehatan yang telah disertifikasi dapat dikenakan


pengurangan dan pencabutan sertifikasi apabila :
1.
Dari hasil surveilan menunjukkan bahwa kesesuaian
kompetensi terhadap skema kompetensi yang diacu tidak
dapat dipertahankan dan ketidaksesuaian yang terjadi
tidak dapat diatasi dalam jangka waktu yang ditentukan.
2.
Atas keinginan sendiri secara tertulis
Apabila tidak ada perbaikan yang dipenuhi selama 3 (tiga) bulan
dari ditemukannya dan atau dilaporkannya ketidaksesuaian
kompetensi
dengan
sertifikasi
kompetensi
yang
telah
diperolehnya maka Kepala Bidang Keteknisian Medik dapat
menetapkan pembekuan sertifikat, dan apabila hasil dari
keputusan tidak termasuk dalam moral hazard dan ada
perbaikan dengan melampirkan bukti minimal 3 (tiga) bulan dari
dibekukannya sertifikat tersebut, dapat diusulkan kembali
dengan hasil penilaian sesuai sertifikat sebelumnya tetap
ataupun berkurang sertifikasinya sesuai dengan penilaian
asesmen dan apabila hasil keputusan terkandung moral hazard
yang bersangkutan ditetapkan pencabutan sertifikasi dan tidak
dapat mengusulkan kembali dengan ruang lingkup sertifikasi
tersebut dan yang bersangkutan tidak boleh menggunakan
semua acuan berkenaan dengan status sertifikasi.

7. MASA BERLAKU DAN PEMANTAUAN SERTIFIKASI TENAGA KESEHATAN


Periode (masa berlaku) sertifikat Tenaga Kesehatan adalah 3 (tiga) tahun.
Setelah periode tersebut, Tenaga Kesehatan diharuskan melakukan sertifikasi
ulang kepada LSP Bidang Keteknisian Medik. Monitoring bertujuan untuk
mengawasi dan memastikan bahwa pelaksanaan uji kompetensi telah
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh LSP Bidang
Keteknisian Medik. Monitoring terhadap Tenaga Kesehatan dilakukan setiap
setahun sekali tenaga kesehatan melaporkan kegiatan sesuai dengan ruang
lingkup sertifikasi yang dilaporkan ke LSP Bidang Keteknisian Medik.

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

244

KODE UNIT

: BKM01/GIZI-4.6/2009/Rev-001

JUDUL UNIT

: Mengawasi/menyelia pelaksanaan keamanan pangan dan


sanitasi dalam penyelenggaraan makanan

DESKRIPSI UNIT

: Unit kompetensi ini mendeskripsikan pengetahuan dan


keterampilan yang harus dimiliki oleh ahli gizi/dietisien
tentang pengawasan/penyelia masalah keamanan pangan
dan sanitasi dalam penyelenggaraan makanan meliputi
penerapan dan monitoring keamanan pangan yang
diperlukan, mengembangkan program keamanan pangan,
melakukan audisi keamanan pangan, mengikuti prinsipprinsip dasar praktek keamanan pangan, pengamatan hari
ke hari pelaksanaan pangan di tempat kerja

Elemen Kompetensi

Kriteria Unjuk Kerja

1. Monitoring dan
pengendalian
program keamanan
pangan

1.1. Bahaya-bahaya dalam keamanan


pangan di monitor dan di kendalikan
sesuai dengan persyaratan program
keamanan pangan
1.2. Bilamana persyaratan pengandalian
keamanan pangan tidak tercapai,
sesuatu yang belum dikendalikan (nonconformance) di laporkan dan dilakukan
tindakan koreksi
1.3. Informasi keamanan pangan dicatat
untuk mencapai persyaratan dari
program keamanan pangan
1.4. Metode-metode yang sesuai untuk
monitoring bahwa pengolahan
selanjutnya berada dalam pengendalian
ditetapkan
1.5. Peryaratan monitoring dan tanggung
jawab disesuaikan dengan produsen
makanan komersiil dan
dikomunikasikan kepada tenaga kerja
produsen makanan komersil
2.1. Proses atau kondisi yang dapat
dihasilkan didalam pemecahan
prosedur keamanan pangan
diidentifikasi dan di laporkan
2.2. Tindakan koreksi diambil dalam
hubungannnya dengan program
keamanan pangan
3.1 Ruang lingkup program keamanan
pangan disetujui oleh para institusi
penyelenggara makanan komersiil
3.2 Tenaga kerja dan sumber daya lainnya
yang dilibatkan dalam pengembangan
program keamanan pangan diidentifikasi
dan dinegosiasikan dengan institusi
penyelenggaraan makanan komersiil

2. Membantu dalam
Identifikasi
pemecahan
prosedur dalam
keamanan pangan
3. Mempersiapkan
suatu program
pengembangan
keamanan pangan

4. Mengidentifikasi
4.1
bahaya-bahaya dan
metode
pengendalian
dalam keamanan
4.2
pangan
4.3

Proses yang ingin dicapai oleh program


keamanan pangan diidentifikasi dan
langkah-langkah didalam masingmasing proses diuraikan
Bahaya-bahaya dalam keamanan
pangan yang dipertimbangkan dapat
terjadi diidentifikasi pada tiap-tiap
proses
Metode penanganan, teknik-teknik

Metode
Penilaian

Observasi
praktek
Pertanyaan
tertulis

Observasi
praktek
Pertanyaan
tertulis

Observasi
praktek
Pertanyaan
tertulis

Observasi
praktek
Pertanyaan
tertulis

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

245

4.4

4.5
4.6
5. Menetapkan
tindakan koreksi
yang sesuai

5.1

5.2

6.

Menetapkan
system pencatatan
dan pengecekan
untuk
mendokumentasik
an program
keamanan pangan

6.1.

6.1.

6.1.
6.1.

pengolahan dan program dukungan


yang sudah ada dan digunakan didalam
produsen makanan komersiil
diidentitikasi.
Metode yang dapat diterima untuk
pengendalian ditetapkan pada masingmasing bahaya keamanan pangan
dipertimbangkan dapat terjadi
Metode pengendalian divalidasikan
Prosedur untuk mengambil tindakan
pencegahan di tetapkan
Tindakan koreksi yang dibutuhkan
untuk merespon kondisi-kondisi
dimana bahaya-bahaya tidak
dikendalikan secara effektif ditetapkan
Kebutuhan tindakan koreksi dan
tanggung jawab dikomonikasikan
kepada tenaga kerja produdusen
makanan komersiil
Catatan-catatan diperlukan untuk
dokumentasi , implementasi dan
mempertahankan program keamanan
pangan ditetapkan.
Menjaga catatan-catatan yang
diperlukan dan tanggung jawab
dikomunikasikan kepada tenaga kerja
produsen makanan komersiil
Jadwal verifikasi dikembangkan untuk
mengecek kembali program keamanan
pangan untuk memastikan kesesuaian
Persyaratan verifikasi dan tanggung
jawab dikomunikasikan terhadap
produsen makanan komersiil

Observasi
praktek
Pertanyaan
tertulis

Observasi
praktek
Pertanyaan
tertulis

BATASAN VARIABLE
1. KONTEKS VARIABLE
Unit kompetensi ini berlaku di penyelenggaraan makanan banyak baik di RS
maupun di institusi penyelenggaraan makanan banyak lainnya
2. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN
Ruangan.
Meja dan kursi
Alat tulis kantor
3. PERATURAN YANG DIPERLUKAN
UU Tenaga Kesehatan no. 36 tahun 2014
Permenkes no. 26 tahun 2013 mengenai pekerjaan dan praktek tenaga gizi.
SK Menkes 374/III/SK/2007 tentang Standar Profesi Gizi
PANDUAN PENILAIAN
1. PROSEDUR PENILAIAN
Unit ini dapat dinilai pada lingkungan tempat bekerja dengan metode yang
sesuai dengan uji tulis dan praktek , Penilaian kompetensi terdiri dari penilaian
uji tulis 40% dan uji praktek 60%. Uji tulis berupa pilihan ganda dan atau
essay sedangkan uji praktek menggunakan acuan kriteria unjuk kerja dari
elemen kompetensi dengan menggunakan metode tertentu. Standar penilaian
kesesuaian kompetensi minimal mencapai nilai 70 dari uji tulis dan uji praktek
2. PERSYARATAN KOMPETENSI
Minimal pendidikan D4/S1 Gizi
Pengalaman kerja minimal 10 15 tahun, RD 5 tahun
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

246

Memiliki pelatihan pemasaran produk gizi


Sehat jasmani

3. PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN YANG DIPERLUKAN


Pengetahuan yang diperlukan
Ilmu Bahan Makanan
Mikrobiologi Pangan
Ilmu Teknologi Pangan
Pengawasan Mutu Makanan
MSPM
Sanitasi dan hygiene dalam penyelenggaraan makanan banyak
Ketrampilan yang diperlukan
Observasi kegiatan penyelenggaraan makanan banyak yang bepotensi
menimbulkan masalah keamanan pangan
Menguraikan titik-titik kritis yang berpotensi masalah dalam keamanan
pangan
Mencari penyebab timbulnya potensi masalah keamanan pangan tsb
Mencari alternatif pencegahan terjadinya masalah keamanan pangan tsb
4. SIKAP KERJA YANG DIPERLUKAN
Aspek yang harus diperhatikan:
Observasi kegiatan penyelenggaraan makanan banyak yang bepotensi
menimbulkan masalah keamanan pangan
Menguraikan titik-titik kritis yang berpotensi masalah dalam keamanan
pangan
Mencari penyebab timbulnya potensi masalah keamanan pangan tsb
Mencari alternatif pencegahan terjadinya masalah keamanan pangan tsb
5. ASPEK KRITIS
Ketepatan memilih kegiatan profesi.
6. TAHAPAN SERTIFIKASI
A. SERTIFIKASI AWAL
a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ke LSP Bidang
Keteknisian Medik dengan mengisi secara lengkap dan benar formulir
permohonan sertifikasi kompetensi,formulir skema sertifikasi, formulir
persetujuan asesmen, formulir penilaian mandiri serta syarat dan
ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang telah dipahami dan
ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan wajib melampirkan:
fotocopy ijazah, fotocopy KTP, logbook ruang lingkup kompetensi yang
diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, Foto 4x6 sebanyak 2
lembar berlatar belakang berwarna merah, sertifikat pelatihan dengan
ruang lingkup kompetensi yang diajukan, surat keterangan bekerja bagi
yang sudah bekerja dan bukti pembayaran permohonan sertifikasi.
Pemohon akan diberikan informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang
Keteknisian Medik ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi
b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen
permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk,
apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan
dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator
Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik
ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi
menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang
ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi
serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6
(enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen
pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

247

Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon


dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan
permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon
dikembalikan dan lengkap.
Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut
didalam prosedur ketidakberpihakkan.
c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan
kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal
asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf
administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi,
dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b
dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas)
hari kerja dari dikeluarkannya jadwal
d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf
administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan
diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas
diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan
diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi
1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga)
hari kerja.
e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan
diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7
(tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan.
f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan
dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi
sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung
20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai
dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan
menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan
lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan
dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan
menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu :
1.
Penilaian 1
Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk
mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya
tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri
2.
Penilaian 2
Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan
atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang
sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan
kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang
diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan
pekerjaan tersebut dengan baik
3.
Penilaian 3
Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan
informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini,
seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa
yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik
4.
Penilaian 4
Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami
informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana
semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

248

sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa


menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa
yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala
permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan
tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang
pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang
lain
5.
Penilaian 5
Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat
analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja
secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami
tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada
orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya
tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan
ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang
muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa
memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari
pekerjaannya tersebut kepada orang lain
Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar
dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan
untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi
jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100.
Standar pencapaian pada asesmen awal minimal penilaian
kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja skema
kompetensi
g. Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta
tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring.
Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang
Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan
asesmen dilakukan.
h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang
Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 paling lambat 20 (dua
puluh) hari kerja dari pelaksanaan asesmen untuk ditindaklanjuti dalam
proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga) koordinator
Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke Kepala Bidang
Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan sertifikasi yang diujikan.
Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja setelah berkas penilaian
asesmen dan rekomendasi asesor diterima.
i. Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya
sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat
sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang
Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak
kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7
(tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik
untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun
bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat
mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja
setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila
dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan
pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten
dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya
permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian
Medik yang ditetapkan
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

249

B. SERTIFIKASI ULANG
a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ulang ke LSP Bidang
Keteknisian Medik paling lambat minimal 90 (sembilan puluh) hari kerja
sebelum masa sertifikat kompetensi habis dengan mengisi secara
lengkap dan benar formulir permohonan sertifikasi kompetensi, formulir
skema sertifikasi, formulir persetujuan asesmen, formulir penilaian
mandiri serta syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang
telah dipahami dan ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan
wajib melampirkan: sertifikat kompetensi lama, logbook ruang lingkup
kompetensi yang diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, bukti
pengiriman logbook setiap 1 (satu) tahun sekali yang dikirimkan ke LSP
Bidang Keteknisian Medik selama sertifikat kompetensi berlaku dan
bukti pembayaran permohonan sertifikasi. Pemohon akan diberikan
informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik
ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi
b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen
permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk,
apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan
dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator
Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik
ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi
menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang
ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi
serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6
(enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen
pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan
Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon
dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan
permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon
dikembalikan dan lengkap.
Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut
didalam prosedur ketidakberpihakkan.
c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan
kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal
asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf
administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi,
dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b
dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas)
hari kerja dari dikeluarkannya jadwal
d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf
administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan
diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas
diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan
diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi
1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga)
hari kerja.
e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan
diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7
(tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan.
f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan
dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi
sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung
20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai
dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan
menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

250

lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan


dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan
menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu :
1.
Penilaian 1
Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk
mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya
tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri
2.
Penilaian 2
Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan
atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang
sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan
kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang
diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan
pekerjaan tersebut dengan baik
3.
Penilaian 3
Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan
informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini,
seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa
yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik
4.

5.

Penilaian 4
Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami
informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana
semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang
sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa
menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa
yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala
permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan
tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang
pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang
lain
Penilaian 5
Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat
analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja
secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami
tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada
orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya
tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan
ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang
muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa
memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari
pekerjaannya tersebut kepada orang lain
Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar
dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan
untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi
jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100.
Standar pencapaian pada asesmen ulang periode kedua minimal
penilaian kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja
skema kompetensi, sertifikasi ulang periode ketiga - keempat
minimal penilaian pencapaian kompetensinya 4 (empat) pada
kriteria unjuk kerja skema kompetensi dan sedangkan sertifikasi

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

251

ulang periode kelima sampai seterusnya minimal penilaian


pencapaian kompetensinya 5 (lima) pada kriteria unjuk kerja skema
kompetensi.
g.

Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta


tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring.
Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang
Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan
asesmen dilakukan.
h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang
Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 untuk ditindaklanjuti
dalam proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga)
koordinator Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke
Kepala Bidang Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan
sertifikasi yang diujikan. Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja
setelah berkas penilaian asesmen dan rekomendasi asesor diterima.
i. Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya
sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat
sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang
Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak
kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7
(tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik
untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun
bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat
mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja
setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila
dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan
pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten
dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya
permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian
Medik yang ditetapkan
C. PERLUASAN, PENGURANGAN PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN
SERTIFIKASI
C.1

PERLUASAN SERTIFIKASI
a.
Pemohon dapat mengajukan permohonan sertifikasi perluasan
dengan ketentuan minimal paling sedikit dalam jangka 1 (satu)
tahun setelah sertifikat terakhir dikeluarkan oleh LSP Bidang
Keteknisian Medik dan pengajuan perluasan dapat dilakukan
bersamaan dengan pengajuan sertifikasi ulang
b.
Pengajuan perluasan skema sertifikasi tahapannya sesuai
dengan proses sertifikasi awal
c.
Permohonan perluasan sertifikasi harus melampirkan logbook
ruang lingkup perluasan sertifikasi yang diajukan
d.
Pembiayaan perluasan skema sertifikasi dibebankan diluar
sertifikasi ulang apabila pengajuan permohonannya bersamaan.

C. 2

PENGURANGAN, PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN SERTIFIKASI


a.
Tenaga Kesehatan yang telah disertifikasi dapat dikenakan
pengurangan dan pencabutan sertifikasi apabila :
1.
Dari hasil surveilan menunjukkan bahwa kesesuaian
kompetensi terhadap skema kompetensi yang diacu tidak
dapat dipertahankan dan ketidaksesuaian yang terjadi
tidak dapat diatasi dalam jangka waktu yang ditentukan.

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

252

b.

2.
Atas keinginan sendiri secara tertulis
Apabila tidak ada perbaikan yang dipenuhi selama 3 (tiga) bulan
dari ditemukannya dan atau dilaporkannya ketidaksesuaian
kompetensi
dengan
sertifikasi
kompetensi
yang
telah
diperolehnya maka Kepala Bidang Keteknisian Medik dapat
menetapkan pembekuan sertifikat, dan apabila hasil dari
keputusan tidak termasuk dalam moral hazard dan ada
perbaikan dengan melampirkan bukti minimal 3 (tiga) bulan dari
dibekukannya sertifikat tersebut, dapat diusulkan kembali
dengan hasil penilaian sesuai sertifikat sebelumnya tetap
ataupun berkurang sertifikasinya sesuai dengan penilaian
asesmen dan apabila hasil keputusan terkandung moral hazard
yang bersangkutan ditetapkan pencabutan sertifikasi dan tidak
dapat mengusulkan kembali dengan ruang lingkup sertifikasi
tersebut dan yang bersangkutan tidak boleh menggunakan
semua acuan berkenaan dengan status sertifikasi.

7. MASA BERLAKU DAN PEMANTAUAN SERTIFIKASI TENAGA KESEHATAN


Periode (masa berlaku) sertifikat Tenaga Kesehatan adalah 3 (tiga) tahun.
Setelah periode tersebut, Tenaga Kesehatan diharuskan melakukan sertifikasi
ulang kepada LSP Bidang Keteknisian Medik. Monitoring bertujuan untuk
mengawasi dan memastikan bahwa pelaksanaan uji kompetensi telah
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh LSP Bidang
Keteknisian Medik. Monitoring terhadap Tenaga Kesehatan dilakukan setiap
setahun sekali tenaga kesehatan melaporkan kegiatan sesuai dengan ruang
lingkup sertifikasi yang dilaporkan ke LSP Bidang Keteknisian Medik.

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

253

KODE UNIT

: BKM01/GIZI-5.1/2009/Rev-001

JUDUL UNIT

: Melakukan pengembangan organisasi

DESKRIPSI UNIT : Unit Kompetensi ini berkaitan dengan pengetahuan dan


keterampilan seorang ahli gizi/dietesien dalam menata dan
mengembangkan organisasi dalam pelayanan gizi.
Elemen Kompetensi
1. Merencanakan
penataan dan
pengembangan
organisasi dalam
pelayanan gizi

2. Melaksanakan
penataan dan
pengembangan
organisasi dalam
pelayanan gizi

3. Evaluasi penataan
dan pengembangan
organisasi
pelayanan gizi

Kriteria Unjuk Kerja


1.1. Studi kelayakan yang berkaitan dengan
pengembangan organisasi pelayanan
gizi di identifikasi
1.2. Hasil identifikasi studi kelayakan dalam
pengembangan organisasi pelayanan
gizi di diskusikan/dibahas/dipelajari
bersama tim
1.3. Pendekatan terhadap pimpinan dan
direksi/manajer dilakukan
1.4. Tujuan dan target penataan dan
pengembangan organisasi ditetapkan
2.1. Rencana penataan dan pengembangan
organsiasi di sosialisasikan kepada
sleuruh jajaran terkait
2.2. Sumber daya yang terkait dalam
penataan dan pengembangan organisasi
disiapkan
2.3. Penataan dan pengembangan organisasi
pelayanan gizi dilakukan berdasarkan
hasil studi kelayakan dan kesiapan
sumber daya
3.1. Pelaksanaan penataan dan
pengembangan organisasi di pantau
sesuai dengan rencana
3.2. Hasil pemantauan pentaan dan
pengembangan organisasi di
dokumentasikan
3.3. Hasil pemantauan penataan dan
pengembangan organisasi dibandingkan
dengan keadaan organisasi sebelumnya
3.4. Pengkajian ulang dilakukan bila hasil
penataan dan penhgembangan tidak
memenuhi tujuan

Metode
Penilaian
Pertanyaan
tertulis
Pertanyaan
lisan
Pertanyaan
lisan
Pertanyaan
lisan
pertanyaan
tertulis
pertanyaan
lisan
pertanyaan
tertulis
observasi
observasi
observasi
observasi

BATASAN VARIABLE
1. KONTEKS VARIABLE
Unit kompetensi ini berlaku untuk seluruh unit yang melaksanakan pelayanan
gizi, Penataan dan pengembangan organisasi dilaksanakan bekerjasam dalam
tim
2. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN
Kertas, alat tulis
3. PERATURAN YANG DIPERLUKAN
UU Tenaga kesehatan no 36 tahun 2014 tentang tenaga kesehatan
Permenkes no 26 tahun 2013 mengenai pekerjaan dan praktek tenaga gizi
PANDUAN PENILAIAN
1. PROSEDUR PENILAIAN
Unit ini dapat dinilai pada lingkungan tempat bekerja dengan metode yang
sesuai dengan uji tulis/Lisan dan praktek, simulasi, Penilaian kompetensi
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

254

terdiri dari penilaian uji tulis 40% dan uji praktek 60%. Uji tulis berupa pilihan
ganda dan atau essay sedangkan uji praktek menggunakan acuan kriteria
unjuk kerja dari elemen kompetensi dengan menggunakan metode tertentu.
Standar penilaian kesesuaian kompetensi minimal mencapai nilai 70 dari uji
tulis dan uji praktek.
2. PERSYARATAN KOMPETENSI
Kualifikasi pendidikan formal pendidikan minimal D IV/S1 Gizi
Telah menikuti pelatihan pengembangan organisasi
Pengalaman kerja minimal 10 tahun dibidangnya
Sehat jasmani
3. PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN YANG DIPERLUKAN
Pengetahuan yang dibutuhkan :
Manajemen Dasar
Perilaku Organisasi
Leadership
Komunikasi
Ketrampilan yang dibutuhkan
Ketrampilan menyusun studi kelayakan
Ketrampilan menetapkan tujuan dan target
Ketrampilan menganalisis sumberdaya
Ketrampilan bekerjasama dan komunikasi
Aspek penting penilaian
Kemampuan menyusun studi kelayakan
Kemampuan menetapkan tujuan dan target
Kemampuan menganalisis sumberdaya
Kemampuan bekerjasama dankomunikasi
4. SIKAP KERJA YANG DIPERLUKAN
Profesionalisme : Kompeten danbertanggung jawab
5. ASPEK KRITIS
Pengetahuan Organisasi Pelayanan Gizi
6. TAHAPAN SERTIFIKASI
A. SERTIFIKASI AWAL
a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ke LSP Bidang
Keteknisian Medik dengan mengisi secara lengkap dan benar formulir
permohonan sertifikasi kompetensi,formulir skema sertifikasi, formulir
persetujuan asesmen, formulir penilaian mandiri serta syarat dan
ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang telah dipahami dan
ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan wajib melampirkan:
fotocopy ijazah, fotocopy KTP, logbook ruang lingkup kompetensi yang
diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, Foto 4x6 sebanyak 2
lembar berlatar belakang berwarna merah, sertifikat pelatihan dengan
ruang lingkup kompetensi yang diajukan, surat keterangan bekerja bagi
yang sudah bekerja dan bukti pembayaran permohonan sertifikasi.
Pemohon akan diberikan informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang
Keteknisian Medik ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi
b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen
permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk,
apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan
dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator
Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik
ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi
menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

255

ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi


serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6
(enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen
pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan
Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon
dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan
permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon
dikembalikan dan lengkap.
Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut
didalam prosedur ketidakberpihakkan.
c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan
kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal
asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf
administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi,
dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b
dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas)
hari kerja dari dikeluarkannya jadwal
d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf
administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan
diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas
diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan
diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi
1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga)
hari kerja.
e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan
diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7
(tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan.
f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan
dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi
sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung
20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai
dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan
menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan
lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan
dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan
menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu :
1.
Penilaian 1
Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk
mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya
tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri
2.
Penilaian 2
Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan
atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang
sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan
kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang
diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan
pekerjaan tersebut dengan baik
3.
Penilaian 3
Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan
informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini,
seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa
yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

256

4.

Penilaian 4
Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami
informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana
semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang
sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa
menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa
yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala
permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan
tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang
pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang
lain
5.
Penilaian 5
Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat
analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja
secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami
tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada
orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya
tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan
ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang
muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa
memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari
pekerjaannya tersebut kepada orang lain
Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar
dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan
untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi
jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100.
Standar pencapaian pada asesmen awal minimal penilaian
kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja skema
kompetensi
g. Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta
tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring.
Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang
Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan
asesmen dilakukan.
h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang
Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 paling lambat 20 (dua
puluh) hari kerja dari pelaksanaan asesmen untuk ditindaklanjuti dalam
proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga) koordinator
Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke Kepala Bidang
Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan sertifikasi yang diujikan.
Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja setelah berkas penilaian
asesmen dan rekomendasi asesor diterima.
i. Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya
sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat
sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang
Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak
kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7
(tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik
untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun
bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat
mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja
setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila
dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan
pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

257

dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya


permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian
Medik yang ditetapkan
B. SERTIFIKASI ULANG
a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ulang ke LSP Bidang
Keteknisian Medik paling lambat minimal 90 (sembilan puluh) hari kerja
sebelum masa sertifikat kompetensi habis dengan mengisi secara
lengkap dan benar formulir permohonan sertifikasi kompetensi, formulir
skema sertifikasi, formulir persetujuan asesmen, formulir penilaian
mandiri serta syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang
telah dipahami dan ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan
wajib melampirkan: sertifikat kompetensi lama, logbook ruang lingkup
kompetensi yang diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, bukti
pengiriman logbook setiap 1 (satu) tahun sekali yang dikirimkan ke LSP
Bidang Keteknisian Medik selama sertifikat kompetensi berlaku dan
bukti pembayaran permohonan sertifikasi. Pemohon akan diberikan
informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik
ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi
b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen
permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk,
apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan
dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator
Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik
ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi
menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang
ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi
serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6
(enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen
pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan
Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon
dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan
permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon
dikembalikan dan lengkap.
Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut
didalam prosedur ketidakberpihakkan.
c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan
kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal
asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf
administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi,
dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b
dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas)
hari kerja dari dikeluarkannya jadwal
d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf
administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan
diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas
diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan
diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi
1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga)
hari kerja.
e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan
diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7
(tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan.
f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan
dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

258

sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung


20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai
dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan
menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan
lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan
dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan
menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu :
1.
Penilaian 1
Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk
mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya
tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri
2.
Penilaian 2
Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan
atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang
sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan
kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang
diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan
pekerjaan tersebut dengan baik
3.
Penilaian 3
Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan
informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini,
seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa
yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik
4.
Penilaian 4
Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami
informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana
semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang
sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa
menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa
yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala
permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan
tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang
pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang
lain
5.
Penilaian 5
Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat
analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja
secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami
tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada
orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya
tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan
ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang
muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa
memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari
pekerjaannya tersebut kepada orang lain
Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar
dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan
untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi
jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100.
Standar pencapaian pada asesmen ulang periode kedua minimal
penilaian kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

259

skema kompetensi, sertifikasi ulang periode ketiga - keempat


minimal penilaian pencapaian kompetensinya 4 (empat) pada
kriteria unjuk kerja skema kompetensi dan sedangkan sertifikasi
ulang periode kelima sampai seterusnya minimal penilaian
pencapaian kompetensinya 5 (lima) pada kriteria unjuk kerja skema
kompetensi.
g.

Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta


tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring.
Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang
Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan
asesmen dilakukan.
h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang
Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 untuk ditindaklanjuti
dalam proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga)
koordinator Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke
Kepala Bidang Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan
sertifikasi yang diujikan. Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja
setelah berkas penilaian asesmen dan rekomendasi asesor diterima.
i. Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya
sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat
sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang
Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak
kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7
(tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik
untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun
bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat
mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja
setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila
dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan
pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten
dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya
permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian
Medik yang ditetapkan
C. PERLUASAN, PENGURANGAN PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN
SERTIFIKASI
C.1

PERLUASAN SERTIFIKASI
a.
Pemohon dapat mengajukan permohonan sertifikasi perluasan
dengan ketentuan minimal paling sedikit dalam jangka 1 (satu)
tahun setelah sertifikat terakhir dikeluarkan oleh LSP Bidang
Keteknisian Medik dan pengajuan perluasan dapat dilakukan
bersamaan dengan pengajuan sertifikasi ulang
b.
Pengajuan perluasan skema sertifikasi tahapannya sesuai
dengan proses sertifikasi awal
c.
Permohonan perluasan sertifikasi harus melampirkan logbook
ruang lingkup perluasan sertifikasi yang diajukan
d.
Pembiayaan perluasan skema sertifikasi dibebankan diluar
sertifikasi ulang apabila pengajuan permohonannya bersamaan.

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

260

C. 2

PENGURANGAN, PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN SERTIFIKASI


a.
Tenaga Kesehatan yang telah disertifikasi dapat dikenakan
pengurangan dan pencabutan sertifikasi apabila :
1.
Dari hasil surveilan menunjukkan bahwa kesesuaian
kompetensi terhadap skema kompetensi yang diacu tidak
dapat dipertahankan dan ketidaksesuaian yang terjadi
tidak dapat diatasi dalam jangka waktu yang ditentukan.
2.
Atas keinginan sendiri secara tertulis
b.
Apabila tidak ada perbaikan yang dipenuhi selama 3 (tiga) bulan
dari ditemukannya dan atau dilaporkannya ketidaksesuaian
kompetensi
dengan
sertifikasi
kompetensi
yang
telah
diperolehnya maka Kepala Bidang Keteknisian Medik dapat
menetapkan pembekuan sertifikat, dan apabila hasil dari
keputusan tidak termasuk dalam moral hazard dan ada
perbaikan dengan melampirkan bukti minimal 3 (tiga) bulan dari
dibekukannya sertifikat tersebut, dapat diusulkan kembali
dengan hasil penilaian sesuai sertifikat sebelumnya tetap
ataupun berkurang sertifikasinya sesuai dengan penilaian
asesmen dan apabila hasil keputusan terkandung moral hazard
yang bersangkutan ditetapkan pencabutan sertifikasi dan tidak
dapat mengusulkan kembali dengan ruang lingkup sertifikasi
tersebut dan yang bersangkutan tidak boleh menggunakan
semua acuan berkenaan dengan status sertifikasi.

7. MASA BERLAKU DAN PEMANTAUAN SERTIFIKASI TENAGA KESEHATAN


Periode (masa berlaku) sertifikat Tenaga Kesehatan adalah 3 (tiga) tahun.
Setelah periode tersebut, Tenaga Kesehatan diharuskan melakukan sertifikasi
ulang kepada LSP Bidang Keteknisian Medik. Monitoring bertujuan untuk
mengawasi dan memastikan bahwa pelaksanaan uji kompetensi telah
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh LSP Bidang
Keteknisian Medik. Monitoring terhadap Tenaga Kesehatan dilakukan setiap
setahun sekali tenaga kesehatan melaporkan kegiatan sesuai dengan ruang
lingkup sertifikasi yang dilaporkan ke LSP Bidang Keteknisian Medik.

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

261

KODE UNIT

: BKM01/GIZI-5.2/2009/Rev-001

JUDUL UNIT

: Menyusun Rencana Operasional & Anggaran Institusi

DESKRIPSI UNIT

: Unit Kompetensi ini berkaitan dengan pengetahuan dan


ketrampilan seorang tenaga gizi (nutrisionis dan dietisien )yang
biasa disebut ahli gizi dalam menyusun rencana operasioanl dan
anggaran suatu institusi pelayanan gizi

Elemen Kompetensi
1. Melakukan studi
kelayakan rencana
operasional dan
anggaran institusi
pelayanan gizi

2. Menyusun proposal
rencana operasional
pelayanan gizi

3. Menyusun rencana
kebutuhan anggaran
pelayanan gizi
4. Melakukan
pengawasan dan
evaluasi kegiatan dan
anggaran

Kriteria Unjuk Kerja


1.1. Studi kelayakan yang berkaitan
dengan rencana operasional dan
anggaran pelayanan gizi di
ilustrasikan
1.2. Studi kelayakan yang berkaitan
dengan rencana operasional dan
anggaran pelayanan gizi di
bahas/didiskusikan dalam tim
2.1. Tujuan rencana pelayanan gizi
ditetapkan
2.2. Jenis kegiatan pelayanan gizi di
tetapkan
2.3. Jadwal rencana kegiatan disusun
2.4. Tenaga pelaksana diidentifikasi
2.5. Indikator keberhasilan ditetapkan
3.1. Sumber dana di identifikasi
3.2. Variabel biaya di identifikasi
3.3. Jumlah kebutuhan anggaran
dihitung (Total cost, Unit cost)
4.1. Pengawasan dan evaluasi kegiatan
dan anggaran dilakukan sesuai
dengan prosedur yasng berlaku
4.2. Hasil pengawasan dan evaluasi
kegiatan dan anggaran di
bandingkan dengan indikator
yang telah ditetapkan

Metode Penilaian
Pertanyaan tertulis

Pertanyaan lisan

pertanyaan tertulis
pertanyaan lisan
Pertanyaan lisan
Pertanyaan lisan
pertanyaan tertulis
observasi
observasi
observasi
Observasi
Observasi

BATASAN VARIABLE
1. KONTEKS VARIABLE
Unit kompetensi ini berlaku untuk seluruh unit yang melaksanakan pelayanan
gizi yang berkaitan dengan pengetahuan dan ketrampilan seorang tenaga gizi
(nutrisionis dan dietisien )yang biasa disebut ahli gizi dalam menyusun
rencana operasioanl dan anggaran suatu institusi pelayanan gizi
2. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN
Kertas, alat tulis kantor
3. PERATURAN YANG DIPERLUKAN
UU Tenaga kesehatan no 36 tahun 2014 tentang tenaga kesehatan
Permenkes no 26 tahun 2013 mengenai pekerjaan dan praktek tenaga gizi
PANDUAN PENILAIAN
1. PROSEDUR PENILAIAN
Unit ini dapat dinilai pada lingkungan tempat bekerja dengan metode yang
sesuai dengan uji tulis dan praktek , Penilaian kompetensi terdiri dari penilaian
uji tulis 40% dan uji praktek 60%. Uji tulis berupa pilihan ganda dan atau
essay sedangkan uji praktek menggunakan acuan kriteria unjuk kerja dari
elemen kompetensi dengan menggunakan metode tertentu. Standar penilaian
kesesuaian kompetensi minimal mencapai nilai 70 dari uji tulis dan uji
praktek.
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

262

2. PERSYARATAN KOMPETENSI
Kualifikasi pendidikan formal pendidikan minimal D IV/S1 Gizi
Telah menikuti pelatihan pengembangan organisasi
Pengalaman kerja minimal 10 tahun dibidangnya
Sehat jasmani
3. PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN YANG DIPERLUKAN
Pengetahuan yang dibutuhkan :
Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan
Manajemen Asuhan Gizi
Manajemen Dasar
Kewirausahaan
Akuntansi
Leadership
Ketrampilan yang dibutuhkan
Ketrampilan menyusun proposal kegiatan
Ketrampilan menghitung anggaran/biaya
Ketrampilan membuat scheduling (Ganchart)
Aspek penting penilaian
Kemampuan menyusun proposal
Kemampuan menghitung anggaran/biaya
Kemampuan membuat scheduling
4. SIKAP KERJA YANG DIPERLUKAN
Integritas : jujur, disiplin, bermoral dan beretika
5. ASPEK KRITIS
Penyusunan Rencana Kegiatan Organisasi dan rencana anggaran belanja
6. TAHAPAN SERTIFIKASI
A. SERTIFIKASI AWAL
a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ke LSP Bidang
Keteknisian Medik dengan mengisi secara lengkap dan benar formulir
permohonan sertifikasi kompetensi,formulir skema sertifikasi, formulir
persetujuan asesmen, formulir penilaian mandiri serta syarat dan
ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang telah dipahami dan
ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan wajib melampirkan:
fotocopy ijazah, fotocopy KTP, logbook ruang lingkup kompetensi yang
diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, Foto 4x6 sebanyak 2
lembar berlatar belakang berwarna merah, sertifikat pelatihan dengan
ruang lingkup kompetensi yang diajukan, surat keterangan bekerja bagi
yang sudah bekerja dan bukti pembayaran permohonan sertifikasi.
Pemohon akan diberikan informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang
Keteknisian Medik ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi
b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen
permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk,
apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan
dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator
Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik
ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi
menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang
ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi
serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6
(enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen
pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan
Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon
dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

263

permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon


dikembalikan dan lengkap.
Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut
didalam prosedur ketidakberpihakkan.
c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan
kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal
asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf
administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi,
dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b
dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas)
hari kerja dari dikeluarkannya jadwal
d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf
administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan
diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas
diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan
diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi
1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga)
hari kerja.
e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan
diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7
(tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan.
f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan
dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi
sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung
20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai
dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan
menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan
lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan
dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan
menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu :
1.
Penilaian 1
Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk
mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya
tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri
2.
Penilaian 2
Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan
atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang
sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan
kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang
diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan
pekerjaan tersebut dengan baik
3.
Penilaian 3
Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan
informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini,
seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa
yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik
4.
Penilaian 4
Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami
informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana
semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang
sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa
menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

264

yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut


dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala
permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan
tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang
pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang
lain
5.
Penilaian 5
Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat
analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja
secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami
tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada
orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya
tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan
ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang
muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa
memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari
pekerjaannya tersebut kepada orang lain
Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar
dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan
untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi
jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100.
Standar pencapaian pada asesmen awal minimal penilaian
kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja skema
kompetensi
g. Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta
tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring.
Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang
Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan
asesmen dilakukan.
h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang
Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 paling lambat 20 (dua
puluh) hari kerja dari pelaksanaan asesmen untuk ditindaklanjuti dalam
proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga) koordinator
Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke Kepala Bidang
Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan sertifikasi yang diujikan.
Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja setelah berkas penilaian
asesmen dan rekomendasi asesor diterima.
i. Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya
sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat
sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang
Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak
kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7
(tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik
untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun
bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat
mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja
setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila
dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan
pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten
dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya
permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian
Medik yang ditetapkan

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

265

B. SERTIFIKASI ULANG
a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ulang ke LSP Bidang
Keteknisian Medik paling lambat minimal 90 (sembilan puluh) hari kerja
sebelum masa sertifikat kompetensi habis dengan mengisi secara
lengkap dan benar formulir permohonan sertifikasi kompetensi, formulir
skema sertifikasi, formulir persetujuan asesmen, formulir penilaian
mandiri serta syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang
telah dipahami dan ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan
wajib melampirkan: sertifikat kompetensi lama, logbook ruang lingkup
kompetensi yang diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, bukti
pengiriman logbook setiap 1 (satu) tahun sekali yang dikirimkan ke LSP
Bidang Keteknisian Medik selama sertifikat kompetensi berlaku dan
bukti pembayaran permohonan sertifikasi. Pemohon akan diberikan
informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik
ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi
b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen
permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk,
apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan
dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator
Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik
ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi
menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang
ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi
serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6
(enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen
pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan
Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon
dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan
permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon
dikembalikan dan lengkap.
Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut
didalam prosedur ketidakberpihakkan.
c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan
kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal
asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf
administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi,
dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b
dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas)
hari kerja dari dikeluarkannya jadwal
d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf
administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan
diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas
diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan
diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi
1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga)
hari kerja.
e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan
diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7
(tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan.
f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan
dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi
sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung
20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai
dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan
menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

266

lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan


dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan
menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu :
1.
Penilaian 1
Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk
mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya
tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri
2.
Penilaian 2
Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan
atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang
sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan
kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang
diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan
pekerjaan tersebut dengan baik
3.
Penilaian 3
Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan
informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini,
seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa
yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik
4.
Penilaian 4
Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami
informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana
semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang
sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa
menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa
yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala
permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan
tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang
pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang
lain
5.
Penilaian 5
Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat
analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja
secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami
tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada
orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya
tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan
ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang
muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa
memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari
pekerjaannya tersebut kepada orang lain
Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar
dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan
untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi
jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100.
Standar pencapaian pada asesmen ulang periode kedua minimal
penilaian kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja
skema kompetensi, sertifikasi ulang periode ketiga - keempat
minimal penilaian pencapaian kompetensinya 4 (empat) pada
kriteria unjuk kerja skema kompetensi dan sedangkan sertifikasi
ulang periode kelima sampai seterusnya minimal penilaian
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

267

pencapaian kompetensinya 5 (lima) pada kriteria unjuk kerja skema


kompetensi.
g.

Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta


tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring.
Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang
Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan
asesmen dilakukan.
h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang
Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 untuk ditindaklanjuti
dalam proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga)
koordinator Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke
Kepala Bidang Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan
sertifikasi yang diujikan. Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja
setelah berkas penilaian asesmen dan rekomendasi asesor diterima.
i. Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya
sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat
sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang
Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak
kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7
(tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik
untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun
bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat
mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja
setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila
dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan
pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten
dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya
permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian
Medik yang ditetapkan
C. PERLUASAN, PENGURANGAN PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN
SERTIFIKASI
C.1

PERLUASAN SERTIFIKASI
a.
Pemohon dapat mengajukan permohonan sertifikasi perluasan
dengan ketentuan minimal paling sedikit dalam jangka 1 (satu)
tahun setelah sertifikat terakhir dikeluarkan oleh LSP Bidang
Keteknisian Medik dan pengajuan perluasan dapat dilakukan
bersamaan dengan pengajuan sertifikasi ulang
b.
Pengajuan perluasan skema sertifikasi tahapannya sesuai
dengan proses sertifikasi awal
c.
Permohonan perluasan sertifikasi harus melampirkan logbook
ruang lingkup perluasan sertifikasi yang diajukan
d.
Pembiayaan perluasan skema sertifikasi dibebankan diluar
sertifikasi ulang apabila pengajuan permohonannya bersamaan.

C. 2

PENGURANGAN, PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN SERTIFIKASI


a.
Tenaga Kesehatan yang telah disertifikasi dapat dikenakan
pengurangan dan pencabutan sertifikasi apabila :
1.
Dari hasil surveilan menunjukkan bahwa kesesuaian
kompetensi terhadap skema kompetensi yang diacu tidak
dapat dipertahankan dan ketidaksesuaian yang terjadi
tidak dapat diatasi dalam jangka waktu yang ditentukan.
2.
Atas keinginan sendiri secara tertulis

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

268

b.

Apabila tidak ada perbaikan yang dipenuhi selama 3 (tiga) bulan


dari ditemukannya dan atau dilaporkannya ketidaksesuaian
kompetensi
dengan
sertifikasi
kompetensi
yang
telah
diperolehnya maka Kepala Bidang Keteknisian Medik dapat
menetapkan pembekuan sertifikat, dan apabila hasil dari
keputusan tidak termasuk dalam moral hazard dan ada
perbaikan dengan melampirkan bukti minimal 3 (tiga) bulan dari
dibekukannya sertifikat tersebut, dapat diusulkan kembali
dengan hasil penilaian sesuai sertifikat sebelumnya tetap
ataupun berkurang sertifikasinya sesuai dengan penilaian
asesmen dan apabila hasil keputusan terkandung moral hazard
yang bersangkutan ditetapkan pencabutan sertifikasi dan tidak
dapat mengusulkan kembali dengan ruang lingkup sertifikasi
tersebut dan yang bersangkutan tidak boleh menggunakan
semua acuan berkenaan dengan status sertifikasi.

7. MASA BERLAKU DAN PEMANTAUAN SERTIFIKASI TENAGA KESEHATAN


Periode (masa berlaku) sertifikat Tenaga Kesehatan adalah 3 (tiga) tahun.
Setelah periode tersebut, Tenaga Kesehatan diharuskan melakukan sertifikasi
ulang kepada LSP Bidang Keteknisian Medik. Monitoring bertujuan untuk
mengawasi dan memastikan bahwa pelaksanaan uji kompetensi telah
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh LSP Bidang
Keteknisian Medik. Monitoring terhadap Tenaga Kesehatan dilakukan setiap
setahun sekali tenaga kesehatan melaporkan kegiatan sesuai dengan ruang
lingkup sertifikasi yang dilaporkan ke LSP Bidang Keteknisian Medik.

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

269

KODE UNIT

: BKM01/GIZI-5.3/2009/Rev-001

JUDUL UNIT

: Melakukan Penetapan Biaya Pelayanan Gizi

DESKRIPSI UNIT : Unit Kompetensi ini berkaitan dengan pengetahuan dan


ketrampilan seorang ahli gizi dalam menyusun dan
menetapkan biaya dalam kegiatan pelayanan gizi
Elemen
Kompetensi
1. Melakukan
perencanaan
biaya
pelayanan gizi
2. Menyusun
kebutuhan
biaya
pelayanan gizi

3. Melakukan
pengawasan
dan evaluasi
biaya
pelayanan gizi

Kriteria Unjuk Kerja

Metode Penilaian

1.1. Biaya pelayanan gizi di identifikasi


1.2. Biaya pelayanan gizi dihitung sesuai
dengan variabel biaya yang terakit
1.3. Biaya pelayanan gizi yang telah
diidentifikasi dan dihitung kemudian di
bahas/didiskusikan dalam tim
2.1. Sumber biaya untuk pelayanan gizi di
identifikasi
2.2. Variabel biaya dalam pelayanan gizi di
identifikasi
2.3. Jumlah kebutuhan biaya untuk
pelayanan gizi dihitung (Total cost, Unit
cost)
2.4. Indikator penggunaan biaya dalam
pelayanan gizi di tetapkan
3.1. Pengawasan dan evaluasi penggunaan
biaya dilakukan sesuai dengan prosedur
yasng berlaku
3.2. Hasil pengawasan dan evaluasi
penggunaan biaya di bandingkan
dengan indikator yang telah ditetapkan

Pertanyaan tertulis
Pertanyaan lisan
Pertanyaan lisan
pertanyaan tertulis
pertanyaan lisan
pertanyaan tertulis
Pertanyaan lisan
observasi

observasi

BATASAN VARIABLE
1. KONTEKS VARIABLE
Unit kompetensi ini berlaku untuk seluruh unit yang melaksanakan pelayanan
gizi, Biaya pelayanan gizi mencakup seluruh biaya yang dibutuhkan untuk
kegiatan pelayanan gizi
2. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN
Kertas, alat tulis
3. PERATURAN YANG DIPERLUKAN
UU Tenaga kesehatan no 36 tahun 2014 tentang tenaga kesehatan
Permenkes no 26 tahun 2013 mengenai pekerjaan dan praktek tenaga gizi
PANDUAN PENILAIAN
1. PROSEDUR PENILAIAN
Unit ini dapat dinilai pada lingkungan tempat bekerja dengan metode yang
sesuai dengan simulasi, uji tulis/lisan dan praktek, Penilaian kompetensi
terdiri dari penilaian uji tulis 40% dan uji praktek 60%. Uji tulis berupa pilihan
ganda dan atau essay sedangkan uji praktek menggunakan acuan kriteria
unjuk kerja dari elemen kompetensi dengan menggunakan metode tertentu.
Standar penilaian kesesuaian kompetensi minimal mencapai nilai 70 dari uji
tulis dan uji praktek.
2. PERSYARATAN KOMPETENSI
Kualifikasi pendidikan formal pendidikan minimal D IV/S1 Gizi
Telah menikuti pelatihan pengembangan organisasi
Pengalaman kerja minimal 10 tahun dibidangnya
Sehat jasmani
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

270

3. PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN YANG DIPERLUKAN


Pengetahuan yang dibutuhkan :
Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan
Manajemen Dasar
Kewirausahaan
Akuntansi
Ketrampilan yang dibutuhkan
Ketrampilanmenyusun rencana biaya
Ketrampilanmeng hitung biaya
Ketrampilan mengevaluasihasil penggunaan biaya
Aspek penting penilaian
Kemampuan menyusun rencanabiaya
Kemampuan menghitung biaya
Kemampuanmeng evaluasi hasil penggunaan biaya
4. SIKAP KERJA YANG DIPERLUKAN
Integritas : Jujur, konsisten
Profesionalisme : bertanggung jawab, kompeten
5. ASPEK KRITIS
Menghitung Unit cost Pelayanan gizi di penyelenggaraan makanan dan asuhan
gizi
6. TAHAPAN SERTIFIKASI
A. SERTIFIKASI AWAL
a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ke LSP Bidang
Keteknisian Medik dengan mengisi secara lengkap dan benar formulir
permohonan sertifikasi kompetensi,formulir skema sertifikasi, formulir
persetujuan asesmen, formulir penilaian mandiri serta syarat dan
ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang telah dipahami dan
ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan wajib melampirkan:
fotocopy ijazah, fotocopy KTP, logbook ruang lingkup kompetensi yang
diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, Foto 4x6 sebanyak 2
lembar berlatar belakang berwarna merah, sertifikat pelatihan dengan
ruang lingkup kompetensi yang diajukan, surat keterangan bekerja bagi
yang sudah bekerja dan bukti pembayaran permohonan sertifikasi.
Pemohon akan diberikan informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang
Keteknisian Medik ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi
b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen
permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk,
apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan
dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator
Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik
ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi
menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang
ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi
serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6
(enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen
pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan
Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon
dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan
permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon
dikembalikan dan lengkap.
Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut
didalam prosedur ketidakberpihakkan.
c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan
kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

271

asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf


administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi,
dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b
dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas)
hari kerja dari dikeluarkannya jadwal
d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf
administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan
diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas
diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan
diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi
1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga)
hari kerja.
e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan
diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7
(tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan.
f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan
dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi
sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung
20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai
dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan
menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan
lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan
dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan
menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu :
1.
Penilaian 1
Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk
mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya
tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri
2.
Penilaian 2
Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan
atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang
sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan
kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang
diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan
pekerjaan tersebut dengan baik
3.
Penilaian 3
Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan
informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini,
seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa
yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik
4.
Penilaian 4
Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami
informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana
semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang
sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa
menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa
yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala
permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan
tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang
pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang
lain
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

272

5.

Penilaian 5
Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat
analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja
secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami
tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada
orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya
tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan
ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang
muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa
memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari
pekerjaannya tersebut kepada orang lain
Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar
dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan
untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi
jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100.
Standar pencapaian pada asesmen awal minimal penilaian
kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja skema
kompetensi
g. Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta
tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring.
Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang
Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan
asesmen dilakukan.
h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang
Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 paling lambat 20 (dua
puluh) hari kerja dari pelaksanaan asesmen untuk ditindaklanjuti dalam
proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga) koordinator
Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke Kepala Bidang
Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan sertifikasi yang diujikan.
Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja setelah berkas penilaian
asesmen dan rekomendasi asesor diterima.
i. Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya
sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat
sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang
Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak
kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7
(tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik
untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun
bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat
mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja
setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila
dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan
pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten
dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya
permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian
Medik yang ditetapkan
B. SERTIFIKASI ULANG
a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ulang ke LSP Bidang
Keteknisian Medik paling lambat minimal 90 (sembilan puluh) hari kerja
sebelum masa sertifikat kompetensi habis dengan mengisi secara
lengkap dan benar formulir permohonan sertifikasi kompetensi, formulir
skema sertifikasi, formulir persetujuan asesmen, formulir penilaian
mandiri serta syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang
telah dipahami dan ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

273

wajib melampirkan: sertifikat kompetensi lama, logbook ruang lingkup


kompetensi yang diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, bukti
pengiriman logbook setiap 1 (satu) tahun sekali yang dikirimkan ke LSP
Bidang Keteknisian Medik selama sertifikat kompetensi berlaku dan
bukti pembayaran permohonan sertifikasi. Pemohon akan diberikan
informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik
ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi
b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen
permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk,
apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan
dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator
Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik
ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi
menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang
ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi
serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6
(enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen
pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan
Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon
dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan
permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon
dikembalikan dan lengkap.
Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut
didalam prosedur ketidakberpihakkan.
c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan
kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal
asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf
administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi,
dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b
dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas)
hari kerja dari dikeluarkannya jadwal
d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf
administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan
diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas
diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan
diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi
1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga)
hari kerja.
e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan
diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7
(tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan.
f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan
dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi
sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung
20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai
dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan
menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan
lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan
dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan
menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu :
1.
Penilaian 1
Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk
mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya
tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

274

2.

g.

Penilaian 2
Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan
atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang
sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan
kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang
diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan
pekerjaan tersebut dengan baik
3.
Penilaian 3
Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan
informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini,
seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa
yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik
4.
Penilaian 4
Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami
informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana
semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang
sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa
menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa
yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala
permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan
tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang
pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang
lain
5.
Penilaian 5
Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat
analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja
secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami
tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada
orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya
tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan
ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang
muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa
memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari
pekerjaannya tersebut kepada orang lain
Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar
dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan
untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi
jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100.
Standar pencapaian pada asesmen ulang periode kedua minimal
penilaian kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja
skema kompetensi, sertifikasi ulang periode ketiga - keempat
minimal penilaian pencapaian kompetensinya 4 (empat) pada
kriteria unjuk kerja skema kompetensi dan sedangkan sertifikasi
ulang periode kelima sampai seterusnya minimal penilaian
pencapaian kompetensinya 5 (lima) pada kriteria unjuk kerja skema
kompetensi.
Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta
tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring.
Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang
Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan
asesmen dilakukan.

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

275

h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang


Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 untuk ditindaklanjuti
dalam proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga)
koordinator Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke
Kepala Bidang Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan
sertifikasi yang diujikan. Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja
setelah berkas penilaian asesmen dan rekomendasi asesor diterima.
i. Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya
sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat
sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang
Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak
kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7
(tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik
untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun
bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat
mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja
setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila
dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan
pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten
dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya
permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian
Medik yang ditetapkan
C. PERLUASAN, PENGURANGAN PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN
SERTIFIKASI
C.1

PERLUASAN SERTIFIKASI
a.
Pemohon dapat mengajukan permohonan sertifikasi perluasan
dengan ketentuan minimal paling sedikit dalam jangka 1 (satu)
tahun setelah sertifikat terakhir dikeluarkan oleh LSP Bidang
Keteknisian Medik dan pengajuan perluasan dapat dilakukan
bersamaan dengan pengajuan sertifikasi ulang
b.
Pengajuan perluasan skema sertifikasi tahapannya sesuai
dengan proses sertifikasi awal
c.
Permohonan perluasan sertifikasi harus melampirkan logbook
ruang lingkup perluasan sertifikasi yang diajukan
d.
Pembiayaan perluasan skema sertifikasi dibebankan diluar
sertifikasi ulang apabila pengajuan permohonannya bersamaan.

C. 2

PENGURANGAN, PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN SERTIFIKASI


a.
Tenaga Kesehatan yang telah disertifikasi dapat dikenakan
pengurangan dan pencabutan sertifikasi apabila :
1.
Dari hasil surveilan menunjukkan bahwa kesesuaian
kompetensi terhadap skema kompetensi yang diacu tidak
dapat dipertahankan dan ketidaksesuaian yang terjadi
tidak dapat diatasi dalam jangka waktu yang ditentukan.
2.
Atas keinginan sendiri secara tertulis
b.
Apabila tidak ada perbaikan yang dipenuhi selama 3 (tiga) bulan
dari ditemukannya dan atau dilaporkannya ketidaksesuaian
kompetensi
dengan
sertifikasi
kompetensi
yang
telah
diperolehnya maka Kepala Bidang Keteknisian Medik dapat
menetapkan pembekuan sertifikat, dan apabila hasil dari
keputusan tidak termasuk dalam moral hazard dan ada
perbaikan dengan melampirkan bukti minimal 3 (tiga) bulan dari
dibekukannya sertifikat tersebut, dapat diusulkan kembali

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

276

dengan hasil penilaian sesuai sertifikat sebelumnya tetap


ataupun berkurang sertifikasinya sesuai dengan penilaian
asesmen dan apabila hasil keputusan terkandung moral hazard
yang bersangkutan ditetapkan pencabutan sertifikasi dan tidak
dapat mengusulkan kembali dengan ruang lingkup sertifikasi
tersebut dan yang bersangkutan tidak boleh menggunakan
semua acuan berkenaan dengan status sertifikasi.
7. MASA BERLAKU DAN PEMANTAUAN SERTIFIKASI TENAGA KESEHATAN
Periode (masa berlaku) sertifikat Tenaga Kesehatan adalah 3 (tiga) tahun.
Setelah periode tersebut, Tenaga Kesehatan diharuskan melakukan sertifikasi
ulang kepada LSP Bidang Keteknisian Medik. Monitoring bertujuan untuk
mengawasi dan memastikan bahwa pelaksanaan uji kompetensi telah
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh LSP Bidang
Keteknisian Medik. Monitoring terhadap Tenaga Kesehatan dilakukan setiap
setahun sekali tenaga kesehatan melaporkan kegiatan sesuai dengan ruang
lingkup sertifikasi yang dilaporkan ke LSP Bidang Keteknisian Medik

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

277

KODE UNIT

: BKM01/GIZI-5.4/2009/Rev-001

JUDUL UNIT

: Menyelia Sumber Daya Dalam Unit Pelayanan Gizi

DESKRIPSI UNIT

: Unit Kompetensi ini berkaitan dengan pengetahuan dan


ketrampilan seorang Tenaga Gizi (Nutrisionis dan Dietisien)
dengan sebutan ahli gizi dalam menyelia berbagai sumberdaya
dalam sesuatu dalam sistem pelayanan gizi meliputi keuangan,
SDM, sarana dan prasarana

Elemen Kompetensi
1. Merencanakan
sumberdaya dalam
pelayanan gizi

Kriteria Unjuk Kerja


1.1.
1.2.
1.3.

2. Melaksanakan
pengawasan dan
pengendalian
sumberdaya dalam
pelayanan gizi

2.1.
2.2.
2.3.

3. Mendokumentasika
n kegiatan
pengawasan
sumberdaya dalam
pelayanan gizi
4. Evaluasi
sumberdaya dalam
pelayanan gizi

3.1.
3.2.
4.1.
4.2.
4.3.

Berbagai sumber daya dalam


pelayanan di identifikasi
Sistem pelayanan gizi di
identifikasi
Struktur organisasi pelayanan
gizi di gambarkan
Parameter/Indikator pelayanan
gizi diformulasikan
perangkat pengawasan dan
pengendalian sumberdaya
dirancang dan disiap kan
Pengawasan dan pengendalian
sumberdaya dilaksanakan
dengan benar sesuai dengan
prosedur yang berlaku
Hasil pengawasan berbagai
sumberdaya dicatat
Hasil pengawasan dilaporkan
Hasil pengawasan di analisis
dengan metode yang benar
tehadap sistem yang ada
Hasil analisis di bandingkan
dengan parameter yang telah
ditetapkan
Hasil perbandingan di laporkan
sebagai umpan balik untuk
rencana yang akan datang

Metode Penilaian
Pertanyaan tertulis
Pertanyaan lisan
Pertanyaan lisan
pertanyaan tertulis
pertanyaan lisan
pertanyaan tertulis

observasi
observasi
Observasi
Pertanyaan lisan
Observasi

BATASAN VARIABLE
1. KONTEKS VARIABLE
Unit kompetensi ini berlaku untuk seluruh unit yang melaksanakan pelayanan
gizi Sumber daya dalam pelayanan gizi meliputi keuangan, SDM, sarana dan
prasarana yang terkait dalam kegiatan pelayanan gizi
2. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN
Kertas, ATK, alat tulis, IT
3. PERATURAN YANG DIPERLUKAN
UU Tenaga kesehatan no 36 tahun 2014 tentang tenaga kesehatan
Permenkes no 26 tahun 2013 mengenai pekerjaan dan praktek tenaga gizi

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

278

PANDUAN PENILAIAN
1. PROSEDUR PENILAIAN
Unit ini dapat dinilai pada lingkungan tempat bekerja dengan metode yang
sesuai dengan simulasi, uji tulis/lisan dan praktek, Penilaian kompetensi
terdiri dari penilaian uji tulis 40% dan uji praktek 60%. Uji tulis berupa pilihan
ganda dan atau essay sedangkan uji praktek menggunakan acuan kriteria
unjuk kerja dari elemen kompetensi dengan menggunakan metode tertentu.
Standar penilaian kesesuaian kompetensi minimal mencapai nilai 70 dari uji
tulis dan uji praktek.
2. PERSYARATAN KOMPETENSI
Kualifikasi pendidikan formal pendidikan minimal D IV/S1 Gizi
Telah menikuti pelatihan pengembangan organisasi
Pengalaman kerja minimal 10 tahun dibidangnya
Sehat jasmani
3. PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN YANG DIPERLUKAN
Pengetahuan yang dibutuhkan :
ManajemenDasar
MSPM (Managemen sistem Penyelenggaraan Makanan)
MAGK (Managemen asuhan Gizi Klinik)
ManajemenSumberDayaManusia
ManajemenMutu
Akuntansi
Manajemen sarana & prasarana
Ketrampilan yang dibutuhkan
Ketrampilan mengidentifikasi berbagai sumberdaya
Ketrampilan memilih indikator/parameter pengawasan sumber daya
Ketrampilan menganalisis sumber daya
Ketrampilan mengawasi sumber daya
Aspek penting penilaian
kemampuan mengidentifikasi sumberdaya
Kemampuan memilih indicator pengawasan yang sesuai
Kemampuan menganalisis data
Kemampuan pengawasan
4. SIKAP KERJA YANG DIPERLUKAN
Profesional : kompeten, bertanggung jawab
5. ASPEK KRITIS
Penyelia terhadap kegiatan pelayanan gizi
6. TAHAPAN SERTIFIKASI
A. SERTIFIKASI AWAL
a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ke LSP Bidang
Keteknisian Medik dengan mengisi secara lengkap dan benar formulir
permohonan sertifikasi kompetensi,formulir skema sertifikasi, formulir
persetujuan asesmen, formulir penilaian mandiri serta syarat dan
ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang telah dipahami dan
ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan wajib melampirkan:
fotocopy ijazah, fotocopy KTP, logbook ruang lingkup kompetensi yang
diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, Foto 4x6 sebanyak 2
lembar berlatar belakang berwarna merah, sertifikat pelatihan dengan
ruang lingkup kompetensi yang diajukan, surat keterangan bekerja bagi
yang sudah bekerja dan bukti pembayaran permohonan sertifikasi.
Pemohon akan diberikan informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang
Keteknisian Medik ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

279

b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen


permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk,
apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan
dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator
Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik
ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi
menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang
ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi
serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6
(enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen
pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan
Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon
dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan
permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon
dikembalikan dan lengkap.
Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut
didalam prosedur ketidakberpihakkan.
c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan
kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal
asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf
administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi,
dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b
dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas)
hari kerja dari dikeluarkannya jadwal
d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf
administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan
diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas
diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan
diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi
1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga)
hari kerja.
e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan
diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7
(tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan.
f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan
dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi
sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung
20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai
dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan
menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan
lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan
dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan
menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu :
1.
Penilaian 1
Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk
mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya
tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri
2.
Penilaian 2
Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan
atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang
sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan
kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang
diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan
pekerjaan tersebut dengan baik
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

280

3.

Penilaian 3
Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan
informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini,
seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa
yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik
4.
Penilaian 4
Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami
informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana
semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang
sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa
menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa
yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala
permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan
tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang
pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang
lain
5.
Penilaian 5
Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat
analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja
secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami
tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada
orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya
tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan
ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang
muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa
memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari
pekerjaannya tersebut kepada orang lain
Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar
dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan
untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi
jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100.
Standar pencapaian pada asesmen awal minimal penilaian
kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja skema
kompetensi
g. Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta
tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring.
Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang
Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan
asesmen dilakukan.
h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang
Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 paling lambat 20 (dua
puluh) hari kerja dari pelaksanaan asesmen untuk ditindaklanjuti dalam
proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga) koordinator
Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke Kepala Bidang
Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan sertifikasi yang diujikan.
Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja setelah berkas penilaian
asesmen dan rekomendasi asesor diterima.
i. Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya
sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat
sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang
Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak
kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

281

(tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik


untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun
bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat
mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja
setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila
dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan
pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten
dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya
permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian
Medik yang ditetapkan
B. SERTIFIKASI ULANG
a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ulang ke LSP Bidang
Keteknisian Medik paling lambat minimal 90 (sembilan puluh) hari kerja
sebelum masa sertifikat kompetensi habis dengan mengisi secara
lengkap dan benar formulir permohonan sertifikasi kompetensi, formulir
skema sertifikasi, formulir persetujuan asesmen, formulir penilaian
mandiri serta syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang
telah dipahami dan ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan
wajib melampirkan: sertifikat kompetensi lama, logbook ruang lingkup
kompetensi yang diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, bukti
pengiriman logbook setiap 1 (satu) tahun sekali yang dikirimkan ke LSP
Bidang Keteknisian Medik selama sertifikat kompetensi berlaku dan
bukti pembayaran permohonan sertifikasi. Pemohon akan diberikan
informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik
ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi
b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen
permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk,
apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan
dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator
Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik
ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi
menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang
ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi
serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6
(enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen
pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan
Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon
dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan
permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon
dikembalikan dan lengkap.
Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut
didalam prosedur ketidakberpihakkan.
c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan
kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal
asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf
administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi,
dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b
dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas)
hari kerja dari dikeluarkannya jadwal
d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf
administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan
diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas
diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan
diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

282

e.

f.

1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga)
hari kerja.
Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan
diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7
(tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan.
Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan
dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi
sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung
20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai
dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan
menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan
lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan
dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan
menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu :
1.
Penilaian 1
Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk
mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya
tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri
2.
Penilaian 2
Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan
atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang
sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan
kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang
diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan
pekerjaan tersebut dengan baik
3.
Penilaian 3
Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan
informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini,
seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa
yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik
4.
Penilaian 4
Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami
informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana
semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang
sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa
menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa
yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala
permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan
tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang
pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang
lain
5.
Penilaian 5
Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat
analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja
secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami
tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada
orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya
tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan
ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang
muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

283

memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari


pekerjaannya tersebut kepada orang lain
Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar
dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan
untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi
jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100.
Standar pencapaian pada asesmen ulang periode kedua minimal
penilaian kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja
skema kompetensi, sertifikasi ulang periode ketiga - keempat
minimal penilaian pencapaian kompetensinya 4 (empat) pada
kriteria unjuk kerja skema kompetensi dan sedangkan sertifikasi
ulang periode kelima sampai seterusnya minimal penilaian
pencapaian kompetensinya 5 (lima) pada kriteria unjuk kerja skema
kompetensi.
g.

Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta


tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring.
Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang
Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan
asesmen dilakukan.
h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang
Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 untuk ditindaklanjuti
dalam proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga)
koordinator Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke
Kepala Bidang Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan
sertifikasi yang diujikan. Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja
setelah berkas penilaian asesmen dan rekomendasi asesor diterima.
i. Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya
sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat
sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang
Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak
kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7
(tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik
untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun
bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat
mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja
setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila
dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan
pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten
dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya
permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian
Medik yang ditetapkan
C. PERLUASAN, PENGURANGAN PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN
SERTIFIKASI
C.1

PERLUASAN SERTIFIKASI
a.
Pemohon dapat mengajukan permohonan sertifikasi perluasan
dengan ketentuan minimal paling sedikit dalam jangka 1 (satu)
tahun setelah sertifikat terakhir dikeluarkan oleh LSP Bidang
Keteknisian Medik dan pengajuan perluasan dapat dilakukan
bersamaan dengan pengajuan sertifikasi ulang
b.
Pengajuan perluasan skema sertifikasi tahapannya sesuai
dengan proses sertifikasi awal

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

284

c.
d.

C. 2

Permohonan perluasan sertifikasi harus melampirkan logbook


ruang lingkup perluasan sertifikasi yang diajukan
Pembiayaan perluasan skema sertifikasi dibebankan diluar
sertifikasi ulang apabila pengajuan permohonannya bersamaan.

PENGURANGAN, PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN SERTIFIKASI


a.
Tenaga Kesehatan yang telah disertifikasi dapat dikenakan
pengurangan dan pencabutan sertifikasi apabila :
1.
Dari hasil surveilan menunjukkan bahwa kesesuaian
kompetensi terhadap skema kompetensi yang diacu tidak
dapat dipertahankan dan ketidaksesuaian yang terjadi
tidak dapat diatasi dalam jangka waktu yang ditentukan.
2.
Atas keinginan sendiri secara tertulis
b.
Apabila tidak ada perbaikan yang dipenuhi selama 3 (tiga) bulan
dari ditemukannya dan atau dilaporkannya ketidaksesuaian
kompetensi
dengan
sertifikasi
kompetensi
yang
telah
diperolehnya maka Kepala Bidang Keteknisian Medik dapat
menetapkan pembekuan sertifikat, dan apabila hasil dari
keputusan tidak termasuk dalam moral hazard dan ada
perbaikan dengan melampirkan bukti minimal 3 (tiga) bulan dari
dibekukannya sertifikat tersebut, dapat diusulkan kembali
dengan hasil penilaian sesuai sertifikat sebelumnya tetap
ataupun berkurang sertifikasinya sesuai dengan penilaian
asesmen dan apabila hasil keputusan terkandung moral hazard
yang bersangkutan ditetapkan pencabutan sertifikasi dan tidak
dapat mengusulkan kembali dengan ruang lingkup sertifikasi
tersebut dan yang bersangkutan tidak boleh menggunakan
semua acuan berkenaan dengan status sertifikasi.

7. MASA BERLAKU DAN PEMANTAUAN SERTIFIKASI TENAGA KESEHATAN


Periode (masa berlaku) sertifikat Tenaga Kesehatan adalah 3 (tiga) tahun.
Setelah periode tersebut, Tenaga Kesehatan diharuskan melakukan sertifikasi
ulang kepada LSP Bidang Keteknisian Medik. Monitoring bertujuan untuk
mengawasi dan memastikan bahwa pelaksanaan uji kompetensi telah
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh LSP Bidang
Keteknisian Medik. Monitoring terhadap Tenaga Kesehatan dilakukan setiap
setahun sekali tenaga kesehatan melaporkan kegiatan sesuai dengan ruang
lingkup sertifikasi yang dilaporkan ke LSP Bidang Keteknisian Medik.

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

285

KODE UNIT

: BKM01/GIZI-5.5/2009/Rev-001

JUDUL UNIT

: Mengkoordinasikan Dan Memodifikasi Kegiatan Pelayanan


Gizi Diantara Pemberi Pelayanan

DESKRIPSI UNIT : Unit Kompetensi ini berkaitan dengan pengetahuan dan


ketrampilan seorang ahli gizi dalam mengkoordinasi dan
memodifikasi berbagai kegiatan pelayanan gizi
Elemen Kompetensi
1. Mengkaji tugas
dantanggungjawab
anggota tim
kesehatan lain yang
berkaitan dengan
pelayanan gizi
2. Mendiskusikan
rencana terapi diet
klien dengan
berbagai anggota
tim kesehatan lain

3. Menkoordinasikan
kegiatan pelayanan
gizi kepada
pasien/klien

Kriteria Unjuk Kerja


1.1. Berbagai anggota tim kesehatan yang
berkaitan
Dengan pelayanan gizi diidentifikasi
1.2. Tugas dan tanggung jawab anggota tim
kesehatan dalam dalam pelayanan gizi
diidentifikasi
2.1. Tegur sapa dilakukan dengan anggota
tim kesehatan lain selama
pengumpulan data, implementasi diet
klien
2.2. Rencana diet klien didiskusikan dengan
anggota tim kesehatan lain
2.3. Tehnik komunikasi yang baik dan benar
di gunakan pada diskusi dengan tim
kesehatan
2.4. Media diskusi di gunakan dengan benar
3.1. Berbagai kegiatan pelayanan gizi
kepada pasien tertentu di koordinir
demi kepentingan pasien/klien
3.2. Kerja sama dan komunikasi lisan
maupun tertulis mengenai pelayanan
gizi pada pasien tertentu dilakukan

Metode Penilaian
Pertanyaan tertulis

Pertanyaan lisan
pertanyaan tertulis

pertanyaan lisan
pertanyaan tertulis
Pertanyaan tertulis
observasi

observasi

BATASAN VARIABLE
1. KONTEKS VARIABLE
Unit kompetensi ini berlaku untuk seluruh unit yang melaksanakan pelayanan
gizi yaiitu di Rumah Sakit, Puskesmas Perawatan, Klinik Konsultasi Gizi, Pusat
Kebugaran, Unit kompetensi ini menuntut kemampuan melakukan kerja sama
dan komunikasi baik lisan dan tertulis
2. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN
Kertas, ATK, alat tulis, buku referansi
3. PERATURAN YANG DIPERLUKAN
UU Tenaga kesehatan no 36 tahun 2014 tentang tenaga kesehatan
Permenkes no 26 tahun 2013 mengenai pekerjaan dan praktek tenaga gizi
Permenkes PGRS
PANDUAN PENILAIAN
1. PROSEDUR PENILAIAN
Unit ini dapat dinilai pada lingkungan tempat bekerja dengan metode yang
sesuai dengan simulasi, uji tulis/lisan dan praktek, Penilaian kompetensi
terdiri dari penilaian uji tulis 40% dan uji praktek 60%. Uji tulis berupa pilihan
ganda dan atau essay sedangkan uji praktek menggunakan acuan kriteria
unjuk kerja dari elemen kompetensi dengan menggunakan metode tertentu.
Standar penilaian kesesuaian kompetensi minimal mencapai nilai 70 dari uji
tulis dan uji praktek.

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

286

2. PERSYARATAN KOMPETENSI
Kualifikasi pendidikan formal pendidikan minimal D IV/S1 Gizi
Telah menikuti pelatihan pengembangan organisasi
Pengalaman kerja minimal 10 tahun dibidangnya
Sehat jasmani
3. PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN YANG DIPERLUKAN
Pengetahuan yang dibutuhkan :
Komunikasi interpersonal
Sosiologi
Asuhan Gizi klinik (MAGK)
Kerja tim (Nutrition Support Team)
Dinamikakelompok
Sistem pelayanan kesehatan dan gizi di rumah sakit
Ketrampilan yang dibutuhkan
Kompeten dalam komunikasi interpersonal
Kompeten dalam Hubungan Antar Manusia (HAM)
Kompeten dalam mengelola waktu diskusi yang efektif
Kompeten dalam tehinik diskusiefektif
Kompeten dalam merancang terapi diet
Aspek penting penilaian
Kemampuanberkomunikasi
Kemampuan merancang Rencana Terapi diet sesuai kondisi klien
Kemampuanmenyusunrencanatindaklanjut
4. SIKAP KERJA YANG DIPERLUKAN
Kepedulian : Berkolaborasi dalam bekerja, proaktif, tanggap
5. ASPEK KRITIS
Kolaborasi dan koordinasi
6. TAHAPAN SERTIFIKASI
A. SERTIFIKASI AWAL
a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ke LSP Bidang
Keteknisian Medik dengan mengisi secara lengkap dan benar formulir
permohonan sertifikasi kompetensi,formulir skema sertifikasi, formulir
persetujuan asesmen, formulir penilaian mandiri serta syarat dan
ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang telah dipahami dan
ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan wajib melampirkan:
fotocopy ijazah, fotocopy KTP, logbook ruang lingkup kompetensi yang
diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, Foto 4x6 sebanyak 2
lembar berlatar belakang berwarna merah, sertifikat pelatihan dengan
ruang lingkup kompetensi yang diajukan, surat keterangan bekerja bagi
yang sudah bekerja dan bukti pembayaran permohonan sertifikasi.
Pemohon akan diberikan informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang
Keteknisian Medik ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi
b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen
permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk,
apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan
dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator
Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik
ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi
menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang
ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi
serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

287

(enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen


pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan
Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon
dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan
permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon
dikembalikan dan lengkap.
Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut
didalam prosedur ketidakberpihakkan.
c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan
kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal
asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf
administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi,
dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b
dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas)
hari kerja dari dikeluarkannya jadwal
d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf
administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan
diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas
diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan
diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi
1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga)
hari kerja.
e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan
diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7
(tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan.
f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan
dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi
sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung
20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai
dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan
menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan
lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan
dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan
menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu :
1.
Penilaian 1
Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk
mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya
tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri
2.
Penilaian 2
Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan
atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang
sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan
kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang
diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan
pekerjaan tersebut dengan baik
3.
Penilaian 3
Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan
informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini,
seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa
yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

288

4.

Penilaian 4
Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami
informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana
semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang
sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa
menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa
yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala
permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan
tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang
pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang
lain
5.
Penilaian 5
Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat
analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja
secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami
tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada
orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya
tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan
ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang
muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa
memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari
pekerjaannya tersebut kepada orang lain
Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar
dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan
untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi
jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100.
Standar pencapaian pada asesmen awal minimal penilaian
kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja skema
kompetensi
g. Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta
tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring.
Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang
Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan
asesmen dilakukan.
h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang
Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 paling lambat 20 (dua
puluh) hari kerja dari pelaksanaan asesmen untuk ditindaklanjuti dalam
proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga) koordinator
Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke Kepala Bidang
Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan sertifikasi yang diujikan.
Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja setelah berkas penilaian
asesmen dan rekomendasi asesor diterima.
i. Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya
sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat
sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang
Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak
kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7
(tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik
untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun
bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat
mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja
setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila
dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan
pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

289

dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya


permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian
Medik yang ditetapkan
B. SERTIFIKASI ULANG
a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ulang ke LSP Bidang
Keteknisian Medik paling lambat minimal 90 (sembilan puluh) hari kerja
sebelum masa sertifikat kompetensi habis dengan mengisi secara
lengkap dan benar formulir permohonan sertifikasi kompetensi, formulir
skema sertifikasi, formulir persetujuan asesmen, formulir penilaian
mandiri serta syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang
telah dipahami dan ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan
wajib melampirkan: sertifikat kompetensi lama, logbook ruang lingkup
kompetensi yang diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, bukti
pengiriman logbook setiap 1 (satu) tahun sekali yang dikirimkan ke LSP
Bidang Keteknisian Medik selama sertifikat kompetensi berlaku dan
bukti pembayaran permohonan sertifikasi. Pemohon akan diberikan
informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik
ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi
b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen
permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk,
apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan
dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator
Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik
ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi
menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang
ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi
serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6
(enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen
pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan
Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon
dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan
permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon
dikembalikan dan lengkap.
Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut
didalam prosedur ketidakberpihakkan.
c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan
kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal
asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf
administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi,
dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b
dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas)
hari kerja dari dikeluarkannya jadwal
d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf
administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan
diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas
diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan
diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi
1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga)
hari kerja.
e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan
diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7
(tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan.
f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan
dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

290

sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung


20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai
dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan
menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan
lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan
dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan
menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu :
1.
Penilaian 1
Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk
mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya
tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri
2.
Penilaian 2
Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan
atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang
sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan
kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang
diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan
pekerjaan tersebut dengan baik
3.
Penilaian 3
Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan
informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini,
seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa
yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik
4.
Penilaian 4
Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami
informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana
semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang
sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa
menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa
yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala
permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan
tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang
pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang
lain
5.
Penilaian 5
Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat
analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja
secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami
tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada
orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya
tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan
ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang
muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa
memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari
pekerjaannya tersebut kepada orang lain
Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar
dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan
untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi
jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100.
Standar pencapaian pada asesmen ulang periode kedua minimal
penilaian kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

291

skema kompetensi, sertifikasi ulang periode ketiga - keempat


minimal penilaian pencapaian kompetensinya 4 (empat) pada
kriteria unjuk kerja skema kompetensi dan sedangkan sertifikasi
ulang periode kelima sampai seterusnya minimal penilaian
pencapaian kompetensinya 5 (lima) pada kriteria unjuk kerja skema
kompetensi.
g.

Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta


tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring.
Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang
Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan
asesmen dilakukan.
h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang
Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 untuk ditindaklanjuti
dalam proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga)
koordinator Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke
Kepala Bidang Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan
sertifikasi yang diujikan. Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja
setelah berkas penilaian asesmen dan rekomendasi asesor diterima.
i. Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya
sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat
sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang
Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak
kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7
(tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik
untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun
bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat
mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja
setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila
dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan
pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten
dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya
permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian
Medik yang ditetapkan
C. PERLUASAN, PENGURANGAN PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN
SERTIFIKASI
C.1

PERLUASAN SERTIFIKASI
a.
Pemohon dapat mengajukan permohonan sertifikasi perluasan
dengan ketentuan minimal paling sedikit dalam jangka 1 (satu)
tahun setelah sertifikat terakhir dikeluarkan oleh LSP Bidang
Keteknisian Medik dan pengajuan perluasan dapat dilakukan
bersamaan dengan pengajuan sertifikasi ulang
b.
Pengajuan perluasan skema sertifikasi tahapannya sesuai
dengan proses sertifikasi awal
c.
Permohonan perluasan sertifikasi harus melampirkan logbook
ruang lingkup perluasan sertifikasi yang diajukan
d.
Pembiayaan perluasan skema sertifikasi dibebankan diluar
sertifikasi ulang apabila pengajuan permohonannya bersamaan.

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

292

C. 2

PENGURANGAN, PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN SERTIFIKASI


a.
Tenaga Kesehatan yang telah disertifikasi dapat dikenakan
pengurangan dan pencabutan sertifikasi apabila :
1.
Dari hasil surveilan menunjukkan bahwa kesesuaian
kompetensi terhadap skema kompetensi yang diacu tidak
dapat dipertahankan dan ketidaksesuaian yang terjadi
tidak dapat diatasi dalam jangka waktu yang ditentukan.
2.
Atas keinginan sendiri secara tertulis
b.
Apabila tidak ada perbaikan yang dipenuhi selama 3 (tiga) bulan
dari ditemukannya dan atau dilaporkannya ketidaksesuaian
kompetensi
dengan
sertifikasi
kompetensi
yang
telah
diperolehnya maka Kepala Bidang Keteknisian Medik dapat
menetapkan pembekuan sertifikat, dan apabila hasil dari
keputusan tidak termasuk dalam moral hazard dan ada
perbaikan dengan melampirkan bukti minimal 3 (tiga) bulan dari
dibekukannya sertifikat tersebut, dapat diusulkan kembali
dengan hasil penilaian sesuai sertifikat sebelumnya tetap
ataupun berkurang sertifikasinya sesuai dengan penilaian
asesmen dan apabila hasil keputusan terkandung moral hazard
yang bersangkutan ditetapkan pencabutan sertifikasi dan tidak
dapat mengusulkan kembali dengan ruang lingkup sertifikasi
tersebut dan yang bersangkutan tidak boleh menggunakan
semua acuan berkenaan dengan status sertifikasi.

7. MASA BERLAKU DAN PEMANTAUAN SERTIFIKASI TENAGA KESEHATAN


Periode (masa berlaku) sertifikat Tenaga Kesehatan adalah 3 (tiga) tahun.
Setelah periode tersebut, Tenaga Kesehatan diharuskan melakukan sertifikasi
ulang kepada LSP Bidang Keteknisian Medik. Monitoring bertujuan untuk
mengawasi dan memastikan bahwa pelaksanaan uji kompetensi telah
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh LSP Bidang
Keteknisian Medik. Monitoring terhadap Tenaga Kesehatan dilakukan setiap
setahun sekali tenaga kesehatan melaporkan kegiatan sesuai dengan ruang
lingkup sertifikasi yang dilaporkan ke LSP Bidang Keteknisian Medik.

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

293

KODE UNIT

: BKM01/GIZI-5.6/2009/Rev-001

JUDUL UNIT

: Berpartisipasi Dalam Proses Kebijakan Legislatif Dan


Kebijakan Publik Berdampak Pada Pangan Gizi Dan Pelayanan
Kesehatan

DESKRIPSI UNIT

: Unit kompetensi ini menggambarkan ketrampilan dan


pengetahuan dalam
berpartisipasi dalam proses kebijakan
legislatif dan kebijakan publik berdampak pada pangan gizi dan
pelayanan kesehatan.

Elemen Kompetensi
1. Merencanakan kegiatan
partisipasi dalam proses
kebijakan legislatif dan
kebijakan publik

1.1
1.2
1.3

2. Melaksanakan kegiatan
partisipasi dalam proses
kebijakan legislatif dan
kebijakan publik

2.1

3. Evaluasi kegiatan
partisipasi dalam proses
kebijakan legislatif dan
kebijakan publik

3.1

2.2

3.2

Kriteria Unjuk Kerja


Teridentifikasi kebijakan
legislatif dan publik
Teknik partisipasi dipilih
dengan benar
Topik, tujuan, sasaran
ditetapkan dengan benar
Informasi kebijakan legislatif
dan publik disajikan secara
jelas dan konprehensif
Teknik partisipasi
dilaksanakan dengan bena

Metode Penilaian
Pertanyaan lisan

Evaluasi proses partisipasi


sesuai rencana dan kondisi
yang ada
Hasil kebijakan legislative
dan kebijakan publik sesuai
dengan rencana

observasi

Pertanyaan lisan
Pertanyaan lisan
pertanyaan tertulis
pertanyaan lisan

observasi

BATASAN VARIABLE
1. KONTEKS VARIABLE
Unit kompetensi ini berlaku untuk seluruh unit yang melaksanakan pelayanan
gizi dalam berpartisipasi dalam proses kebijakan legislatif dan kebijakan publik
berdampak pada pangan gizi dan pelayanan kesehatan
2. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN
Kertas, ATK, alat tulis
3. PERATURAN YANG DIPERLUKAN
Kebijakan/Peraturan Gizi seimbang, Kebutuhan zat Gizi, Program Gizi, PGRS
PANDUAN PENILAIAN
1. PROSEDUR PENILAIAN
Unit ini dapat dinilai pada lingkungan tempat bekerja dengan metode yang
sesuai dengan logbook, simulasi, uji tulis/lisan dan praktek, Penilaian
kompetensi terdiri dari penilaian uji tulis 40% dan uji praktek 60%. Uji tulis
berupa pilihan ganda dan atau essay sedangkan uji praktek menggunakan
acuan kriteria unjuk kerja dari elemen kompetensi dengan menggunakan
metode tertentu. Standar penilaian kesesuaian kompetensi minimal mencapai
nilai 70 dari uji tulis dan uji praktek.
2. PERSYARATAN KOMPETENSI
Kualifikasi pendidikan formal pendidikan minimal D IV/S1 Gizi
Telah menikuti pelatihan pengembangan organisasi
Pengalaman kerja minimal 10 tahun dibidangnya
Sehat jasmani
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

294

3. PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN YANG DIPERLUKAN


Pengetahuan yang dibutuhkan
Konsep komunikasi
Kosep kebijakan legislatif dan publik
Pengetahuan tentang sosial, budaya dan ekonomi
Ketrampilan yang dibutuhkan
Pengetahuan kebijakan legislatif dan publik
Komunikasi yang efisien dan efektif
Aspek penting penilaian yang harus diperhatikan
Ketepatan memilih tehnik partisipasi
Ketepatan melaksanakan proses partisipasi
4. SIKAP KERJA YANG DIPERLUKAN
Profesional, proaktif, kreatif, inovatif, belajar berkesinambungan
5. ASPEK KRITIS
Pengetahuan terkait kebijakan publik dan legislatif
6. TAHAPAN SERTIFIKASI
A. SERTIFIKASI AWAL
a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ke LSP Bidang
Keteknisian Medik dengan mengisi secara lengkap dan benar formulir
permohonan sertifikasi kompetensi,formulir skema sertifikasi, formulir
persetujuan asesmen, formulir penilaian mandiri serta syarat dan
ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang telah dipahami dan
ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan wajib melampirkan:
fotocopy ijazah, fotocopy KTP, logbook ruang lingkup kompetensi yang
diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, Foto 4x6 sebanyak 2
lembar berlatar belakang berwarna merah, sertifikat pelatihan dengan
ruang lingkup kompetensi yang diajukan, surat keterangan bekerja bagi
yang sudah bekerja dan bukti pembayaran permohonan sertifikasi.
Pemohon akan diberikan informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang
Keteknisian Medik ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi
b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen
permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk,
apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan
dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator
Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik
ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi
menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang
ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi
serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6
(enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen
pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan
Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon
dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan
permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon
dikembalikan dan lengkap.
Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut
didalam prosedur ketidakberpihakkan.
c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan
kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal
asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf
administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi,
dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

295

dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas)


hari kerja dari dikeluarkannya jadwal
d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf
administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan
diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas
diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan
diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi
1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga)
hari kerja.
e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan
diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7
(tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan.
f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan
dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi
sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung
20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai
dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan
menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan
lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan
dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan
menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu :
1.
Penilaian 1
Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk
mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya
tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri
2.
Penilaian 2
Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan
atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang
sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan
kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang
diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan
pekerjaan tersebut dengan baik
3.
Penilaian 3
Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan
informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini,
seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa
yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik
4.
Penilaian 4
Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami
informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana
semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang
sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa
menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa
yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala
permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan
tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang
pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang
lain
5.
Penilaian 5
Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat
analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

296

secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami


tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada
orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya
tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan
ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang
muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa
memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari
pekerjaannya tersebut kepada orang lain
Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar
dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan
untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi
jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100.
Standar pencapaian pada asesmen awal minimal penilaian
kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja skema
kompetensi
g. Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta
tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring.
Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang
Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan
asesmen dilakukan.
h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang
Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 paling lambat 20 (dua
puluh) hari kerja dari pelaksanaan asesmen untuk ditindaklanjuti dalam
proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga) koordinator
Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke Kepala Bidang
Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan sertifikasi yang diujikan.
Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja setelah berkas penilaian
asesmen dan rekomendasi asesor diterima.
i. Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya
sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat
sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang
Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak
kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7
(tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik
untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun
bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat
mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja
setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila
dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan
pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten
dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya
permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian
Medik yang ditetapkan
B. SERTIFIKASI ULANG
a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ulang ke LSP Bidang
Keteknisian Medik paling lambat minimal 90 (sembilan puluh) hari kerja
sebelum masa sertifikat kompetensi habis dengan mengisi secara
lengkap dan benar formulir permohonan sertifikasi kompetensi, formulir
skema sertifikasi, formulir persetujuan asesmen, formulir penilaian
mandiri serta syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang
telah dipahami dan ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan
wajib melampirkan: sertifikat kompetensi lama, logbook ruang lingkup
kompetensi yang diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, bukti
pengiriman logbook setiap 1 (satu) tahun sekali yang dikirimkan ke LSP
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

297

Bidang Keteknisian Medik selama sertifikat kompetensi berlaku dan


bukti pembayaran permohonan sertifikasi. Pemohon akan diberikan
informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik
ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi
b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen
permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk,
apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan
dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator
Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik
ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi
menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang
ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi
serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6
(enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen
pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan
Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon
dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan
permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon
dikembalikan dan lengkap.
Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut
didalam prosedur ketidakberpihakkan.
c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan
kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal
asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf
administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi,
dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b
dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas)
hari kerja dari dikeluarkannya jadwal
d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf
administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan
diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas
diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan
diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi
1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga)
hari kerja.
e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan
diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7
(tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan.
f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan
dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi
sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung
20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai
dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan
menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan
lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan
dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan
menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu :
1.
Penilaian 1
Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk
mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya
tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri
2.
Penilaian 2
Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan
atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

298

3.

4.

5.

sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan


kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang
diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan
pekerjaan tersebut dengan baik
Penilaian 3
Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan
informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini,
seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa
yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik
Penilaian 4
Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami
informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana
semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang
sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa
menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa
yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala
permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan
tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang
pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang
lain
Penilaian 5
Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat
analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja
secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami
tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada
orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya
tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan
ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang
muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa
memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari
pekerjaannya tersebut kepada orang lain
Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar
dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan
untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi
jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100.
Standar pencapaian pada asesmen ulang periode kedua minimal
penilaian kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja
skema kompetensi, sertifikasi ulang periode ketiga - keempat
minimal penilaian pencapaian kompetensinya 4 (empat) pada
kriteria unjuk kerja skema kompetensi dan sedangkan sertifikasi
ulang periode kelima sampai seterusnya minimal penilaian
pencapaian kompetensinya 5 (lima) pada kriteria unjuk kerja skema
kompetensi.

g.

Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta


tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring.
Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang
Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan
asesmen dilakukan.
h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang
Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 untuk ditindaklanjuti
dalam proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga)
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

299

i.

koordinator Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke


Kepala Bidang Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan
sertifikasi yang diujikan. Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja
setelah berkas penilaian asesmen dan rekomendasi asesor diterima.
Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya
sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat
sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang
Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak
kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7
(tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik
untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun
bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat
mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja
setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila
dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan
pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten
dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya
permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian
Medik yang ditetapkan

C. PERLUASAN, PENGURANGAN PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN


SERTIFIKASI
C.1

PERLUASAN SERTIFIKASI
a.
Pemohon dapat mengajukan permohonan sertifikasi perluasan
dengan ketentuan minimal paling sedikit dalam jangka 1 (satu)
tahun setelah sertifikat terakhir dikeluarkan oleh LSP Bidang
Keteknisian Medik dan pengajuan perluasan dapat dilakukan
bersamaan dengan pengajuan sertifikasi ulang
b.
Pengajuan perluasan skema sertifikasi tahapannya sesuai
dengan proses sertifikasi awal
c.
Permohonan perluasan sertifikasi harus melampirkan logbook
ruang lingkup perluasan sertifikasi yang diajukan
d.
Pembiayaan perluasan skema sertifikasi dibebankan diluar
sertifikasi ulang apabila pengajuan permohonannya bersamaan.

C. 2

PENGURANGAN, PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN SERTIFIKASI


a.
Tenaga Kesehatan yang telah disertifikasi dapat dikenakan
pengurangan dan pencabutan sertifikasi apabila :
1.
Dari hasil surveilan menunjukkan bahwa kesesuaian
kompetensi terhadap skema kompetensi yang diacu tidak
dapat dipertahankan dan ketidaksesuaian yang terjadi
tidak dapat diatasi dalam jangka waktu yang ditentukan.
2.
Atas keinginan sendiri secara tertulis
b.
Apabila tidak ada perbaikan yang dipenuhi selama 3 (tiga) bulan
dari ditemukannya dan atau dilaporkannya ketidaksesuaian
kompetensi
dengan
sertifikasi
kompetensi
yang
telah
diperolehnya maka Kepala Bidang Keteknisian Medik dapat
menetapkan pembekuan sertifikat, dan apabila hasil dari
keputusan tidak termasuk dalam moral hazard dan ada
perbaikan dengan melampirkan bukti minimal 3 (tiga) bulan dari
dibekukannya sertifikat tersebut, dapat diusulkan kembali
dengan hasil penilaian sesuai sertifikat sebelumnya tetap
ataupun berkurang sertifikasinya sesuai dengan penilaian
asesmen dan apabila hasil keputusan terkandung moral hazard

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

300

yang bersangkutan ditetapkan pencabutan sertifikasi dan tidak


dapat mengusulkan kembali dengan ruang lingkup sertifikasi
tersebut dan yang bersangkutan tidak boleh menggunakan
semua acuan berkenaan dengan status sertifikasi.
7. MASA BERLAKU DAN PEMANTAUAN SERTIFIKASI TENAGA KESEHATAN
Periode (masa berlaku) sertifikat Tenaga Kesehatan adalah 3 (tiga) tahun.
Setelah periode tersebut, Tenaga Kesehatan diharuskan melakukan sertifikasi
ulang kepada LSP Bidang Keteknisian Medik. Monitoring bertujuan untuk
mengawasi dan memastikan bahwa pelaksanaan uji kompetensi telah
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh LSP Bidang
Keteknisian Medik. Monitoring terhadap Tenaga Kesehatan dilakukan setiap
setahun sekali tenaga kesehatan melaporkan kegiatan sesuai dengan ruang
lingkup sertifikasi yang dilaporkan ke LSP Bidang Keteknisian Medik.

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

301

KODE UNIT

: BKM01/GIZI-5.7/2009/Rev-001

JUDUL UNIT

: Melaksanakan Audisi Program Keamanan Pangan Dan


Sanitasi Dalam Penyelenggaraan Makanan

DESKRIPSI UNIT

: Unit kompetensi ini mendeskripsikan pengetahuan dan


keterampilan yang harus dimiliki oleh ahli gizi/ dietisien
tentang pengawasan/penyelia masalah keamanan pangan
dan sanitasi dalam penyelenggaraan makanan meliputi
penerapan dan monitoring keamanan pangan yang
diperlukan, mengembangkan program keamanan pangan,
melakukan audisi keamanan pangan, mengikuti prinsipprinsip dasar praktek keamanan pangan, pengamatan hari ke
hari pelaksanaan pangan di tempat kerja.

Elemen Kompetensi
1. Merencanakan
audisi Keamanan
pangan

1.1.

1.2.

2. Melaksanakan
audisi Keamanan
pangan

2.1.
2.2.
2.3.

2.4.
2.5.

2.6.
3. Laporan dan tindak
Lanjut hasil audisi

3.1.

3.2.

3.3.

Kriteria Unjuk Kerja


Informasi dan sumbersumber yang diperlukan
untuk melakukan audisi
diidentifikasi dan ditetapkan
Suatu perencanaan audisi
dikembangkan dan
dinegosiasikan dengan
produsen makanan komersiil
untuk memenuhi ruang
lingkup audisi
Informasi yang adekuat
dikumpulkan dan sesuai
dengan persyaratan audisi
Informasi dianalisa untuk
menilai program keamanan
pangan
Catatan-catatan diperiksa
ulang untuk menilai
perangkat program keamanan
pangan
Perangkat program keamanan
pangan diterapkan pada
produsen makanan
Bangunan dan kendaraan
transportasi di inspeksi
sebagai kebutuhan untuk
konfirmasi yang memenuhi
kebutuhan disain dan
konstruksi yang ditetapkan
oleh peraturan keamanan
pangan
Lingkungan yang dibutuhkan
untuk tindakan perbaikan
diidentifikasi
Situasi-situasa yang ada dan
bisa terjadi serta beresiko
serius terhadap keamanan
pangan di dilaporkan dalam
kaitannya dengan kebutuhan
legislatif
Laporan-laporan audisi
disiapkan untuk memenuhi
ruang lingkup kebutuhan
audisi
Hasil-hasil audisi
dikomonikasikan kepada

Metode Penilaian
Pertanyaan tertulis

Pertanyaan lisan

pertanyaan tertulis
pertanyaan lisan
pertanyaan tertulis
pertanyaan tertulis
Pertanyaan tertilis

Pertanyaan lisan

observasi

Observasi

pertanyaan lisan

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

302

3.4.
3.5.
3.6.

produsen makanan komersil


dan institusi terkait
sebagaimana yang
dibutuhkan oleh legeslasi
Lingkup tindakan koreksi
yang dibutuhkan diakui oleh
produsen makanan komersiil
Suatu rencana tindakan
koreksi dikembangkan
Implementasi tindakan
koreksi yang disusun didalam
Rencana tindakan koreksi
dikonfirmasikan

Pertanyaan Lisan
Pertanyaan Lisan
pertanyaan lisan

BATASAN VARIABLE
1. KONTEKS VARIABLE
Unit kompetensi ini berlaku untuk seluruh unit yang melaksanakan pelayanan
gizi pengawasan/penyelia masalah keamanan pangan dan sanitasi dalam
penyelenggaraan makanan meliputi penerapan dan monitoring keamanan
pangan yang diperlukan, mengembangkan program keamanan pangan,
melakukan audisi keamanan pangan, mengikuti prinsip-prinsip dasar praktek
keamanan pangan, pengamatan hari ke hari pelaksanaan pangan di tempat
kerja
2. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN
Kertas, ATK, alat tulis
3. PERATURAN YANG DIPERLUKAN
SOP penyelenggaraan makanan banyak,
SOP HACCP
PANDUAN PENILAIAN
1. PROSEDUR PENILAIAN
Unit ini dapat dinilai pada lingkungan tempat bekerja dengan metode yang
sesuai dengan simulasi, uji tulis/lisan dan praktek, Penilaian kompetensi
terdiri dari penilaian uji tulis 40% dan uji praktek 60%. Uji tulis berupa pilihan
ganda dan atau essay sedangkan uji praktek menggunakan acuan kriteria
unjuk kerja dari elemen kompetensi dengan menggunakan metode tertentu.
Standar penilaian kesesuaian kompetensi minimal mencapai nilai 70 dari uji
tulis dan uji praktek.
2. PERSYARATAN KOMPETENSI
Kualifikasi pendidikan formal pendidikan minimal D IV/S1 Gizi
Telah menikuti pelatihan pengembangan organisasi
Pengalaman kerja minimal 10 tahun dibidangnya
Sehat jasmani
3. PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN YANG DIPERLUKAN
Pengetahuan yang dibutuhkan
Ilmu Bahan Makanan termasuk makanan enteral komersial
Mikrobiologi Pangan
Ilmu Teknologi Pangan
PengawasanMutuMakanan
MSPM
Sanitasi dan hygiene dalam penyelenggaraan makanan banyak
Ketrampilan yang dibutuhkan
Observasi kegiatan penyelenggaraan makanan banyak yang bepotensi
menimbulkan masalah keamanan pangan
Menguraikan titik-titik kritis yang berpotensi masalah dalam keamanan
pangan
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

303

Mencari penyebab timbulnya potensi masalah keamanan pangan tsb


Mencari alternatif pencegahan terjadinya masalah keamanan pangan tsb
Aspek penting Penilaian
Observasi kegiatan penyelenggaraan makanan banyak yang bepotensi
menimbulkan masalah keamanan pangan
Menguraikan titik-titik kritis yang berpotensi masalah dalam keamanan
pangan
Mencari penyebab timbulnya potensi masalah keamanan pangan tsb
Mencari alternatif pencegahan terjadinya masalah keamanan pangan tsb
4. SIKAP KERJA YANG DIPERLUKAN
Profesionalisme : kompeten, bertanggung jawab
5. ASPEK KRITIS
Keamanan Pangan
6. TAHAPAN SERTIFIKASI
A. SERTIFIKASI AWAL
a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ke LSP Bidang
Keteknisian Medik dengan mengisi secara lengkap dan benar formulir
permohonan sertifikasi kompetensi,formulir skema sertifikasi, formulir
persetujuan asesmen, formulir penilaian mandiri serta syarat dan
ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang telah dipahami dan
ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan wajib melampirkan:
fotocopy ijazah, fotocopy KTP, logbook ruang lingkup kompetensi yang
diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, Foto 4x6 sebanyak 2
lembar berlatar belakang berwarna merah, sertifikat pelatihan dengan
ruang lingkup kompetensi yang diajukan, surat keterangan bekerja bagi
yang sudah bekerja dan bukti pembayaran permohonan sertifikasi.
Pemohon akan diberikan informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang
Keteknisian Medik ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi
b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen
permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk,
apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan
dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator
Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik
ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi
menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang
ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi
serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6
(enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen
pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan
Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon
dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan
permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon
dikembalikan dan lengkap.
Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut
didalam prosedur ketidakberpihakkan.
c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan
kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal
asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf
administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi,
dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b
dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas)
hari kerja dari dikeluarkannya jadwal
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

304

d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf


administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan
diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas
diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan
diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi
1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga)
hari kerja.
e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan
diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7
(tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan.
f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan
dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi
sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung
20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai
dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan
menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan
lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan
dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan
menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu :
1.
Penilaian 1
Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk
mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya
tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri
2.
Penilaian 2
Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan
atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang
sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan
kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang
diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan
pekerjaan tersebut dengan baik
3.
Penilaian 3
Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan
informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini,
seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa
yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik
4.
Penilaian 4
Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami
informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana
semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang
sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa
menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa
yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala
permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan
tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang
pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang
lain
5.
Penilaian 5
Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat
analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja
secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami
tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

305

orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya


tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan
ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang
muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa
memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari
pekerjaannya tersebut kepada orang lain
Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar
dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan
untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi
jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100.
Standar pencapaian pada asesmen awal minimal penilaian
kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja skema
kompetensi
g. Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta
tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring.
Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang
Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan
asesmen dilakukan.
h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang
Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 paling lambat 20 (dua
puluh) hari kerja dari pelaksanaan asesmen untuk ditindaklanjuti dalam
proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga) koordinator
Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke Kepala Bidang
Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan sertifikasi yang diujikan.
Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja setelah berkas penilaian
asesmen dan rekomendasi asesor diterima.
i. Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya
sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat
sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang
Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak
kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7
(tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik
untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun
bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat
mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja
setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila
dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan
pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten
dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya
permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian
Medik yang ditetapkan
B. SERTIFIKASI ULANG
a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ulang ke LSP Bidang
Keteknisian Medik paling lambat minimal 90 (sembilan puluh) hari kerja
sebelum masa sertifikat kompetensi habis dengan mengisi secara
lengkap dan benar formulir permohonan sertifikasi kompetensi, formulir
skema sertifikasi, formulir persetujuan asesmen, formulir penilaian
mandiri serta syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang
telah dipahami dan ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan
wajib melampirkan: sertifikat kompetensi lama, logbook ruang lingkup
kompetensi yang diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, bukti
pengiriman logbook setiap 1 (satu) tahun sekali yang dikirimkan ke LSP
Bidang Keteknisian Medik selama sertifikat kompetensi berlaku dan
bukti pembayaran permohonan sertifikasi. Pemohon akan diberikan
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

306

informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik


ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi
b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen
permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk,
apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan
dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator
Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik
ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi
menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang
ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi
serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6
(enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen
pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan
Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon
dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan
permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon
dikembalikan dan lengkap.
Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut
didalam prosedur ketidakberpihakkan.
c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan
kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal
asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf
administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi,
dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b
dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas)
hari kerja dari dikeluarkannya jadwal
d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf
administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan
diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas
diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan
diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi
1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga)
hari kerja.
e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan
diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7
(tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan.
f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan
dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi
sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung
20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai
dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan
menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan
lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan
dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan
menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu :
1.
Penilaian 1
Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk
mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya
tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri
2.
Penilaian 2
Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan
atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang
sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan
kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

307

3.

4.

5.

diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan


pekerjaan tersebut dengan baik
Penilaian 3
Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan
informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini,
seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan
bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa
yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik
Penilaian 4
Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami
informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana
semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang
sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa
menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa
yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut
dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala
permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan
tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang
pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang
lain
Penilaian 5
Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat
analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja
secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami
tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada
orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya
tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan
ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang
muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa
memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari
pekerjaannya tersebut kepada orang lain
Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar
dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan
untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi
jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100.
Standar pencapaian pada asesmen ulang periode kedua minimal
penilaian kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja
skema kompetensi, sertifikasi ulang periode ketiga - keempat
minimal penilaian pencapaian kompetensinya 4 (empat) pada
kriteria unjuk kerja skema kompetensi dan sedangkan sertifikasi
ulang periode kelima sampai seterusnya minimal penilaian
pencapaian kompetensinya 5 (lima) pada kriteria unjuk kerja skema
kompetensi.

g.

Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta


tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring.
Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang
Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan
asesmen dilakukan.
h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang
Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 untuk ditindaklanjuti
dalam proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga)
koordinator Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke
Kepala Bidang Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan
________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

308

i.

sertifikasi yang diujikan. Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja
setelah berkas penilaian asesmen dan rekomendasi asesor diterima.
Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya
sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat
sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang
Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak
kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7
(tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik
untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun
bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat
mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja
setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila
dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan
pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten
dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya
permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian
Medik yang ditetapkan

C. PERLUASAN, PENGURANGAN PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN


SERTIFIKASI
C.1

PERLUASAN SERTIFIKASI
a.
Pemohon dapat mengajukan permohonan sertifikasi perluasan
dengan ketentuan minimal paling sedikit dalam jangka 1 (satu)
tahun setelah sertifikat terakhir dikeluarkan oleh LSP Bidang
Keteknisian Medik dan pengajuan perluasan dapat dilakukan
bersamaan dengan pengajuan sertifikasi ulang
b.
Pengajuan perluasan skema sertifikasi tahapannya sesuai
dengan proses sertifikasi awal
c.
Permohonan perluasan sertifikasi harus melampirkan logbook
ruang lingkup perluasan sertifikasi yang diajukan
d.
Pembiayaan perluasan skema sertifikasi dibebankan diluar
sertifikasi ulang apabila pengajuan permohonannya bersamaan.

C. 2

PENGURANGAN, PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN SERTIFIKASI


a.
Tenaga Kesehatan yang telah disertifikasi dapat dikenakan
pengurangan dan pencabutan sertifikasi apabila :
1.
Dari hasil surveilan menunjukkan bahwa kesesuaian
kompetensi terhadap skema kompetensi yang diacu tidak
dapat dipertahankan dan ketidaksesuaian yang terjadi
tidak dapat diatasi dalam jangka waktu yang ditentukan.
2.
Atas keinginan sendiri secara tertulis
b.
Apabila tidak ada perbaikan yang dipenuhi selama 3 (tiga) bulan
dari ditemukannya dan atau dilaporkannya ketidaksesuaian
kompetensi
dengan
sertifikasi
kompetensi
yang
telah
diperolehnya maka Kepala Bidang Keteknisian Medik dapat
menetapkan pembekuan sertifikat, dan apabila hasil dari
keputusan tidak termasuk dalam moral hazard dan ada
perbaikan dengan melampirkan bukti minimal 3 (tiga) bulan dari
dibekukannya sertifikat tersebut, dapat diusulkan kembali
dengan hasil penilaian sesuai sertifikat sebelumnya tetap
ataupun berkurang sertifikasinya sesuai dengan penilaian
asesmen dan apabila hasil keputusan terkandung moral hazard
yang bersangkutan ditetapkan pencabutan sertifikasi dan tidak
dapat mengusulkan kembali dengan ruang lingkup sertifikasi

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

309

tersebut dan yang bersangkutan tidak boleh menggunakan


semua acuan berkenaan dengan status sertifikasi.
7. MASA BERLAKU DAN PEMANTAUAN SERTIFIKASI TENAGA KESEHATAN
Periode (masa berlaku) sertifikat Tenaga Kesehatan adalah 3 (tiga) tahun.
Setelah periode tersebut, Tenaga Kesehatan diharuskan melakukan sertifikasi
ulang kepada LSP Bidang Keteknisian Medik. Monitoring bertujuan untuk
mengawasi dan memastikan bahwa pelaksanaan uji kompetensi telah
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh LSP Bidang
Keteknisian Medik. Monitoring terhadap Tenaga Kesehatan dilakukan setiap
setahun sekali tenaga kesehatan melaporkan kegiatan sesuai dengan ruang
lingkup sertifikasi yang dilaporkan ke LSP Bidang Keteknisian Medik.

________________________________________________________________________________________________________
Skema Sertifikasi Gizi LSP Bidang Keteknisian Medik

310

Anda mungkin juga menyukai