Fungsi manajerial staf melibatkan manning sturuktur organisasi melalui
tepat dan efektif, penilaian seleksi dan pengembangan personil untuk mengisi peran yang ditugaskan kepada pengusaha/tenaga kerja.
Menurut Theo Haimann, “Staffing berkaitan dengan rekrutmen,
pengembangan seleksi, dan kompensasi dari bawahan”.
B. Sifat Fungsi Staffing
1. Staffing merupakan fungsi manajerial penting. Fungsi staffing adalah
tindakan manajerial yang paling penting bersama dengan perencanaan, pengorganisasian, memimpin dan mengendalikan. Hasil operasi dari empat fungsi tergantung pada tenaga kerja yang tersedia melalui fungsi staff.
2. Staffing adalah luas kegiatan. Seperti fungsi staff dilakukan oleh
semua manajer dan dalam semua jenis masalah dimana kegitan usaha dilakukan.
3. Staffing adalah kontinu kegiatan. Hal ini karena fungsi staff berlanjut selama kehidupan organisasi karena transfer dan promosi yang terjadi.
4. Dasar fungsi staff adalah manajemen efisien-personil sumber daya
manusia dapat secara efisien dengan sistem atau prosedur yang tepat, yaitu: perekrutan, seleksi, penempatan, pelatihan, dan pengembangan, pemberian remunerasi, dll.
5. Staffing membantu dalam menempatkan laki-laki yang tepat pada
pekerjaan yang tepat. Hal ini dapat dilakukansecara efektif melalui prosedur perekrutan yang tepat dan akhirnya memilih kandidat yang paling cocok sesuai dengan persyarat kerja.
6. Staffing dilakukan oleh semua manajer tergantung pada sifat bisnis,
ukuran perusahaan, kualifikasi dan keterampilan manajer, dll. C. Proses Staffing
1. Persyaratan Tenaga Kerja. Langkah pertama dalam staff adalah untuk
merencanakan persediaan tenaga kerja yang dibutuhkan oleh perhatian untuk dicocokan dengan persyaratan kerja dan tuntunan. Oleh karena itu, melibatkan dan menentukan kebutuhan tenaga kerja di masa depan.
2. Perekrutan. Setelah persyaratan akan dibertahu, kekhawatiran
mengundang dan mengumpulkan sejumlah aplikasi sesuai dengan undangan yang dibuat untuk calon yang diinginkan.
3. Seleksi. Ini adalah lankah penyaring staff dimana aplikasi yang
diminta disaring keluar dan kandidat yang cocok diangkat sesuai dengan persyaratan.
4. Oreintasi dan Penempatan. Setelah penyaringan berlangsung, calon
ditunjuk dibuat akrab dengan unit kerja dan lingkungan kerja melalui program orientasi, penempatan berlangsung dengan menempatkan orang yang tepat pada pekerjaan yang tepat.
5. Pelatihan dan Pengembangan. Pelatihan merupakan bagian dari isentif
yang diberikan kepada para pekerja dalam rangka untuk mengembangkan dan tumbuh mereka dalam kekhawatiran.
6. Remunerasi. Ini adalah jenis kompensasi yang diberikan moneter
kepada karyawan untuk penampilan kerja mereka. Hal ini diberikan sesuai dengan sifat pekerjaan terampil atau tidak terampil, fisik atau mental, dll. Remunerasi bentuk insentif moneter yang penting bagi karyawan.
7. Evaluasi Kinerja. Untuk menyimpan track atau rekaman perilaku,
sikap serta pendapat para pekerja terhadap pekerjaan mereka. Untuk penilaian rutin dilakukan untuk mengevaluasi dan mengawasi unit kerja yang berbeda dalam kekhawatiran. Hal ini pada dasarnya untuk mengetahui tentang pola siklus pengembangan dan pertumbuhan sebuah perhatian.
8. Promosi dan Transfer. Promosi ini dikatakan sebagai insentif non-
moneter dimana pekerja bergeser dari pekerjaan yang tinggi menuntut tanggung jawab besar serta pergeseran para pekerja dan memindahkan mereka ke unit kerja yang berbeda dan cabang organisasi yang sama.