Anda di halaman 1dari 4

MANAJEMEN KEPEMIMPINAN DASAR KEPERAWATAN

“TUGAS FUNGSI PENGELOLAAN STAFF”

DOSEN PEMBIMBING : PAK H. AMANDUS

DISUSUN OLEH :

M. WAHID ICSANNUDIN CHANIAGO ADLAO

20186513021

SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN + NERS PONTIANAK

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN PONTIANAK

TAHUN AKADEMIK 2019/2020


A. Staffing Fungsi Manajemen

Fungsi manajerial staf melibatkan manning sturuktur organisasi melalui


tepat dan efektif, penilaian seleksi dan pengembangan personil untuk mengisi
peran yang ditugaskan kepada pengusaha/tenaga kerja.

Menurut Theo Haimann, “Staffing berkaitan dengan rekrutmen,


pengembangan seleksi, dan kompensasi dari bawahan”.

B. Sifat Fungsi Staffing

1. Staffing merupakan fungsi manajerial penting. Fungsi staffing adalah


tindakan manajerial yang paling penting bersama dengan perencanaan,
pengorganisasian, memimpin dan mengendalikan. Hasil operasi dari
empat fungsi tergantung pada tenaga kerja yang tersedia melalui
fungsi staff.

2. Staffing adalah luas kegiatan. Seperti fungsi staff dilakukan oleh


semua manajer dan dalam semua jenis masalah dimana kegitan usaha
dilakukan.

3. Staffing adalah kontinu kegiatan. Hal ini karena fungsi staff berlanjut
selama kehidupan organisasi karena transfer dan promosi yang terjadi.

4. Dasar fungsi staff adalah manajemen efisien-personil sumber daya


manusia dapat secara efisien dengan sistem atau prosedur yang tepat,
yaitu: perekrutan, seleksi, penempatan, pelatihan, dan pengembangan,
pemberian remunerasi, dll.

5. Staffing membantu dalam menempatkan laki-laki yang tepat pada


pekerjaan yang tepat. Hal ini dapat dilakukansecara efektif melalui
prosedur perekrutan yang tepat dan akhirnya memilih kandidat yang
paling cocok sesuai dengan persyarat kerja.

6. Staffing dilakukan oleh semua manajer tergantung pada sifat bisnis,


ukuran perusahaan, kualifikasi dan keterampilan manajer, dll.
C. Proses Staffing

1. Persyaratan Tenaga Kerja. Langkah pertama dalam staff adalah untuk


merencanakan persediaan tenaga kerja yang dibutuhkan oleh perhatian
untuk dicocokan dengan persyaratan kerja dan tuntunan. Oleh karena
itu, melibatkan dan menentukan kebutuhan tenaga kerja di masa
depan.

2. Perekrutan. Setelah persyaratan akan dibertahu, kekhawatiran


mengundang dan mengumpulkan sejumlah aplikasi sesuai dengan
undangan yang dibuat untuk calon yang diinginkan.

3. Seleksi. Ini adalah lankah penyaring staff dimana aplikasi yang


diminta disaring keluar dan kandidat yang cocok diangkat sesuai
dengan persyaratan.

4. Oreintasi dan Penempatan. Setelah penyaringan berlangsung, calon


ditunjuk dibuat akrab dengan unit kerja dan lingkungan kerja melalui
program orientasi, penempatan berlangsung dengan menempatkan
orang yang tepat pada pekerjaan yang tepat.

5. Pelatihan dan Pengembangan. Pelatihan merupakan bagian dari isentif


yang diberikan kepada para pekerja dalam rangka untuk
mengembangkan dan tumbuh mereka dalam kekhawatiran.

6. Remunerasi. Ini adalah jenis kompensasi yang diberikan moneter


kepada karyawan untuk penampilan kerja mereka. Hal ini diberikan
sesuai dengan sifat pekerjaan terampil atau tidak terampil, fisik atau
mental, dll. Remunerasi bentuk insentif moneter yang penting bagi
karyawan.

7. Evaluasi Kinerja. Untuk menyimpan track atau rekaman perilaku,


sikap serta pendapat para pekerja terhadap pekerjaan mereka. Untuk
penilaian rutin dilakukan untuk mengevaluasi dan mengawasi unit
kerja yang berbeda dalam kekhawatiran. Hal ini pada dasarnya untuk
mengetahui tentang pola siklus pengembangan dan pertumbuhan
sebuah perhatian.

8. Promosi dan Transfer. Promosi ini dikatakan sebagai insentif non-


moneter dimana pekerja bergeser dari pekerjaan yang tinggi menuntut
tanggung jawab besar serta pergeseran para pekerja dan memindahkan
mereka ke unit kerja yang berbeda dan cabang organisasi yang sama.

Anda mungkin juga menyukai