Tinjauan Instalasi Pengolahan Air Limbah Industri Tekstil Pt. Sukun Tekstil Kudus PDF
Tinjauan Instalasi Pengolahan Air Limbah Industri Tekstil Pt. Sukun Tekstil Kudus PDF
INDUSTRI TEKSTIL
PT. SUKUN TEKSTIL KUDUS
PROYEK AKHIR
Disusun Oleh :
Islam Habibi
08510131024
i
TINJAUAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH INDUSTRI
TEKSTIL PT. SUKUN TEKSTIL
KUDUS
ABSTRAK
Islam Habibi
NIM : 08510131024
Universitas Negeri Yogyakarta
Kata kunci : tekstil, pengolahan air limbah, standar baku mutu limbah cair,
debit.
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
menyelesaikan Proyek Akhir ini. Pada Laporan ini penyusun mengambil judul
bahwa dalam penyusunan Proyek Akhir ini tidak lepas dari bantuan berbagai
pihak, oleh karena itu penyusun menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Moch. Bruri Triyono, selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas
Negeri Yogyakarta.
2. Bapak Agus Santoso, M.Pd, selaku ketua jurusan Teknik Sipil dan
3. Bapak Dr. Satoto Endar Nayono, M.Eng, M.Sc, selaku dosen pembimbing
penyusunan Proyek Akhir yang selalu sabar dan memberi banyak saran dan
vi
7. Bapak H. Noorkhan sebagai koordinator produksi selaku pembimbing
9. Orang Tua ku yang selalu memberi kepercayaan, dukungan, dan doa yang
tiada henti-hentinya.
10. Teman-teman Teknik Sipil khususnya D3 angkatan 2008 yang selalu ceria
dan kompak.
11. Semua pihak yang tidak dapat penyusun sebutkan satu persatu.
Penyusun menyadari bahwa Proyek Akhir ini ini masih jauh dari sempurna.
Untuk itu penyusun akan sangat menghargai kritik dan saran yang sifatnya
membangun demi kesempurnaan laporan Proyek Akhir ini. Semoga Proyek Akhir
ini bermanfaat.
Islam Habibi
vii
HALAMAN MOTTO
No pain, No gain.
keputusan.
daripada disimpan.
viii
HALAMAN PERSEMBAHAN
3. Almamaterku.
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
PERSETUJUAN ii
SURAT PERNYATAAN iv
ABSTRAK v
KATA PENGANTAR vi
HALAMAN PERSEMBAHAN ix
DAFTAR ISI x
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Identifikasi Masalah 2
C. Batasan Masalah 3
D. Rumusan Masalah 3
E. Maksud Dan Tujuan 4
F. Manfaat Analisis 4
BAB II DASAR TEORI 5
A. Definisi dan Karakteristik Air Limbah 5
1. Karakteristik air limbah 5
a. Ciri-ciri fisik 5
b. Ciri-ciri kimiawi 6
x
c. Ciri-ciri biologis 6
a. Pengolahan primer 13
b. Pengolahan sekunder 13
a. Penyaringan 14
b. Pengecilan ukuran 15
c. Pembuangan serpih 16
d. Pengendapan 16
b. Kolam aerasi 22
c. Lagoon 22
xi
D. Sumber Air Limbah Industri Tekstil 28
BAB III METODE KAJIAN 31
A. Metode Pengolahan Data 31
B. Tempat dan Waktu 31
C. Objek Pengolahan Data 31
D. Sumber Data 32
E. Analisis Data 32
F. Hipotesis 32
BAB IV DATA, HASIL DAN PEMBAHASAN 33
A. Sumber Penghasil Limbah 33
1. Produksi pertenunan dan perajutan 35
2. Produksi penyempurnaan 36
B. Sistem Pengolahan Air Limbah PT Sukun Tekstil 39
1. Saluran penyaringan 41
2. Bak equalisasi 42
3. Bak penyeragaman 43
4. Bak pendinginan 44
5. Bak aerasi 47
7. Bak sedimentasi ke 2 54
8. Filter pasir 56
9. Lagoon 57
xii
BAB V PENUTUP 64
A. Kesimpulan 64
B. Saran 65
DAFTAR PUSTAKA 66
LAMPIRAN 68
xiii
DAFTAR GAMBAR
limbah.......................................................................................………...9
lumpur…………………………………………………………...……………….21
pendinginan….....................................................................................................46
pendinginan…..……..……..................................................................................46
xiv
Gambar 18. Potongan bak aerasi.............................…..……..……..……..……...…....51
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 5. Perbandingan hasil uji terhadap standar baku mutu (KLH 1995)…….63
Tabel 6. Perbandingan hasil uji terhadap standar baku mutu (Perda 2004)……63
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
saat ini tanpa mengesampingkan kebutuhan mendatang yang mana hal ini
limbah cair berasal dari kegiatan industri. Limbah cair yang tidak dikelola
dengan baik akan menimbulkan dampak yang luar biasa pada perairan,
bencana alam semisal erosi, banjir dan kepunahan ekosistem perairan tidak
pelak lagi dapat terjadi apabila kita kaum akademisi tidak peduli terhadap
permasalahan tersebut.
terjadi apabila jumlahnya kecil, akan tetapi apabila dalam jumlah yang
besar akan dapat menimbulkan dampak negatif terhadap alam karena dapat
1
2
salah satu sumber air bersih bagi masyarakat, sehingga diharapkan tidak
PT. Sukun Tekstil, sebagai salah satu pabrik tekstil yang terdapat di
B. Identifikasi Masalah
masalah yang akan dibahas oleh penulis antara lain sebagai berikut :
C. Batasan Masalah
Tekstil, Kudus.
Tekstil, Kudus.
D. Rumusan Masalah
Kudus.
F. Manfaat
kita jumpai.
DASAR TEORI
Air limbah adalah air dari suatu daerah pemukiman yang telah
(Tchobanoglous, 1991).
bagian, yaitu :
a. Ciri-ciri fisik
1. Bahan padat
3. Padatan terlarut
5
6
2. Warna
3. Bau
4. Suhu
(Tchobanoglous, 1991).
b. Ciri-ciri kimiawi
akan menimbulkan rasa dan bau yang tidak sedap pada penyediaan
c. Ciri-ciri biologis
(Sugiharto, 1987).
1991).
terdiri dari:
2. Pemrosesan setempat
3. Pengumpul
8
4. Penyaluran
5. Pengolahan
ke saluran irigasi.
6. Pembuangan
Seperti dalam sistem penyaluran air bersih, dua faktor penting yang
dan mutu (Tchobanoglous, 1991). Air limbah yang harus dibuang dari
4. Air hujan
9
dan ukuran industri yang ada, pengawasan industri tersebut, jumlah air
Sumber Air
Limbah
Pemrosesan
Setempat
Pengumpulan
Air Limbah
Penyaluran dan
Pemompaan
Pengolahan
Pembuangan dan
Penggunaan kembali
Laju pembebanan massa =
Laju pembebanan volume =
ℎ = ℎ − ℎ +
Pada CFSTR, air limbah yang masuk segera ditebarkan karena isi
(Tchobanoglous,1991).
a. Pengolahan primer
b. Pengolahan sekunder
a. Penyaringan
memupuknya.
lubang itu.
(Tchobanoglous,1991).
b. Pengecilan ukuran
16
bersangkutan.
c. Pembuangan serpih
kulit telur dan tulang yang ukurannya 0,2mm atau lebih besar
(Tchobanoglous,1991).
d. Pengendapan
(Tchobanoglous,1991).
b. Kolam aerasi
c. Lagoon
(BPPT, 2008).
23
ini juga bersifat sangat tahan (sukar cair). Bila air limbah harus
Berikut adalah bagan alir untuk instalasi pengolahan air limbah kecil
organik yang terdapat dalam limbah. Parameter ini terdiri dari total
oxygen demand (BOD), minyak dan lemak (O&G), dan total petrolum
dari parameter total suspended solids (TSS), pH, temperatur, warna, bau,
2008). Berikut adalah tabel baku mutu air limbah industri tekstil yang
Tabel 1. Baku mutu limbah cair untuk industri tekstil (Kepmen LH No.
KEP-51/MENLH/10/1995)
angka BOD adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh bakteri untuk
tersebut (Alaerts, 1984). Jasad renik yang ada di dalam air limbah akan
energi, bahan buangan lainnya serta gas. Jika bahan organik yang
jenis air buangan industri yang misalnya fenol, detergen, minyak dan
benih pada analisa BOD air tersebut. Sebaliknya, beberapa zat organis
asam. Angka COD merupakan ukuran bagi pencemaran air oleh zat-zat
tidak memerlukan waktu lima hari dan gangguan dari zat yang bersifat
racun terhadap mikroorganisme pada tes BOD, tidak menjadi soal pada
tes COD. Jika korelasi antara BOD dan COD sudah diketahui, kondisi
yang mempunyai kemampuan untuk diserap oleh serat tekstil dan mudah
pengikat antara warna dengan serat.Limbah air yang bersumber dari pabrik
samping itu ada pula bahan baku yang mengandung air sehingga dalam
Dalam kegiatan industri, air yang telah digunakan (air limbah industri)
pengolahan air limbah industri adalah salah satu syarat yang harus dimiliki
mengandung zat kimia pengkanji dan penghilang kanji pati, PVA, CMC,
kapas serta pemucatan semua kain adalah sumber limbah cair yang
tergantung pada proses dan zat kimia yang digunakan. Pewarnaan dan
dan bahan-bahan lain dari zat warna yang dipakai, seperti fenol dan logam.
(dwioktavia, 2011).
BAB III
METODE KAJIAN
Tekstil. Selain itu dilakukan pula metode wawancara dengan orang yang
terlibat langsung dalam tahap pengolahan air limbah pada tempat industri
tersebut. Dengan cara tersebut diharapkan data yang diperoleh dapat akurat
terhadap air limbah dan bagaimana hasil dari pengolahan air limbah tersebut.
air limbah tersebut yang biasanya dimulai pada siang dan malam hari.
Lokasi dan objek yang akan dijadikan sebagai sumber data adalah PT
Sukun Tekstil, Kudus. Yang akan diamati adalah tahap dan proses pengolahan
air limbah pada tempat tersebut dan bagaimana hasil dari pengolahan terhadap
31
32
D. Sumber Data
Sumber data diperoleh dari hasil pengamatan pada tempat yang dijadikan
objek sebagai sarana observasi, yaitu PT Sukun Tekstil, Kudus. Sumber lain
E. Analisis Data
menghasilkan kadar yang sesuai dengan baku mutu yang telah ditetapkan,
maka proses pengolahan terhadap air limbah pada tempat tersebut dapat
F. Hipotesis
dimana proses pengolahan air limbah pada PT Sukun Tekstil, Kudus telah
menghasilkan kadar yang sesuai dengan standar baku mutu yang telah
Bahan baku industri tekstil dapat menggunakan serat alam baik dari
serat tumbuhan seperti kapas, serat hewan seperti wol, sutra, maupun dari
jadi atau (garmen). Dalam proses produksinya, industri tekstil pada Sukun
Limbah padat industri tekstil adalah berupa sisa serat, benang, kain, dan
bahan bungkus seperti plastik, kertas, dan limbah padat yang berasal dari
IPAL. Limbah padat dari IPAL berupa lumpur dari kolam pengendapan
proses kering dalam industri tekstil. Limbah yang dihasilkan dari tahapan
proses pemintalan adalah debu dari serat pendek dan kebisingan yang
33
34
dihasilkan adalah debu, potongan kain dan kebisingan. Akan tetapi pada
sehingga akan dikeluarkan limbah cair berupa sisa larutan kanji. Industri
penyempurnaan akan menghasilkan kain putih, kain celup atau kain cap.
(serat), kualitas produk yang ingin dihasilkan, alat mesin yang digunakan,
kondisi proses serta jenis bahan kimia pembantu yang digunakan. Proses
kimia dalam medium air, dan merupakan penghasil limbah cair terbesar
dari semua proses pada industri tekstil. Dari proses ini juga dihasilkan
limbah udara dan uap senyawa kimia volatile, uap air dan debu serat.
Selain itu juga dihasilkan limbah padat dan IPAL. Berikut adalah tabel
beberapa tahapan pengerjaan diolah menjadi kain tenun atau kain rajut.
Pada proses pengkanjian ini air limbah terproduksi dari sisa larutan
kimia dan air. Bahan bakunya adalah kain tenun dan produk akhirnya
dari proses finishing ini lebih tinggi dari proses pengkanjian, yaitu
7m3/hari.
Singeing
- Air
- Amilase (bakar bulu) - Gas
- Rapidase - Partikel
- Garam dapur
- Pembasah anionik Desizing Limbah cair
(BOD, COD, TSS)
(penghilangan kanji)
- Soda kostik
- Soda abu
- Zat pembasah Scouring Limbah cair
- Pencuci anionik (BOD, TSS, COD,
- surfactan (pemasakan) phenol)
(pengeringan)
Proses Akhir
(penyempurnaan
calendering,
- Resin anti kusut inspecting,
- Resin anti mengkeret
packaging)
- Katalis
- Zat pelemas
Produk :
antara metode fisika dan biologi. Metode fisika itu sendiri terdiri dari
bak pengendapan menuju bak aerasi sebagai bahan tambah pemakan yang
suspensi.
berupa urea. Hal ini dilakukan agar lumpur aktif yang diproduksi dari air
baik. Berikut adalah skema pengolahan air limbah PT. Sukun Tekstil
Tekstil meliputi:
1. Saluran penyaringan
dalam pengolahan air limbah. Air limbah yang dihasilkan oleh unit-
bahan kasar seperti plastik, kertas, kayu untuk tidak masuk ke unit
lainnya.
2. Bak equalisasi
pengolahan selanjutnya.
43
3. Bak penyeragaman
5,95m dan kedalaman 1,75m. Pada bagian ini, arah aliran air limbah
equalisasi.
4. Bak pendinginan
diameter 4inci. Sedangkan outlet dari pipa tersebut dibuat lubang kecil-
kecil berdiameter 1cm. Hal itu dilakukan agar debit air limbah yang
instalasi selanjutnya.
5. Bak aerasi
konsentrasi zat pencemar pada air limbah akan berkurang atau bahkan
aerasi adalah dengan cara memaksa air ke atas untuk berkontak dengan
oksigen.
air limbah. Akibat dari pemutaran ini, air limbah akan terangkat ke atas
yang ada dalam air limbah. Oleh karena itu, diperlukan jumlah bakteri
makanan untuk bakteri berasal dari lumpur yang baru, sehingga bakteri
bakteri pada bak aerasi sering juga disebut proses lumpur aktif
(Rahayu, 1993). Pada unit bak aerasi ini, air diaduk oleh mesin aerator
Sedangkan fungsi dari bak aerasi itu sendiri secara umum adalah
sebagai berikut:
limbah sebelumnya.
Gambar situasi lapangan dan potongan dari bak aerasi dapat dilihat
Lumpur hidup ini selanjutnya akan menjadi lumpur matang yang siap
yang berasal dari air limbah sebelum masuk bak aerasi. Hasil olahan
dari unit clarifier akan dialirkan melewati pelimpah dan menuju ke bak
sedimentasi ke 2.
adalah:
53
aerasi.
7. Bak sedimentasi ke 2
lumpur tidak ada yang dikembalikan ke bak aerasi. Skema alur dari
55
Lumpur
8. Filter pasir
6m, lebar 5m , dan kedalaman 2,5m. volume dari bangunan ini adalah
10cm. Fungsi dari bangunan filter pasir adalah memisahkan zat padat
dan zat kimia yang terkandung pada air limbah. Berikut adalah
Air masuk
Air keluar
9. Lagoon
Kondisi aerobik terdapat pada bagian atas dari kolam atau lagoon.
angin serta penetrasi sinar matahari. Situasi lagoon dapat dilihat pada
gambar 25.
Gambar dari site plane dan denah keseluruhan bangunan IPAL dapat
dilihat pada lampiran 4a dan 4c. Terdapat gambar denah rencana awal dan
luas area lahan yang tersedia dan untuk pencapaian hasil pengolahan air
limbah yang lebih maksimal. Gambar denah rencana awal juga dapat
limbah mengalir menuju saluran irigasi. Akan tetapi sebelum itu melewati
alat yang bernama water meter. Water meter ini berfungsi sebagai
Dalam mengukur debit air kita harus teratur mengecek atau membaca
m3
1 74.749,5 74.802,5 53
2 74.802,5 74.867,5 65
4 74.923 74.981 58
61
Dari data di atas dapat dihitung besar volume dan debit air limbah yang
= 53 + 65 + 55,5 + 58
= 231,5m3
= 231,5 : 31
= 7,47m3/ hari
= (476,372 x 3) / (231,5 x 3)
= 2,06 jam
= 10,71 jam
62
IPAL yang terdapat pada PT Sukun Tekstil mampu menampung total air
limbah yang diproduksi dengan masa tinggal paling lama adalah 10,71 jam
Hasil uji air limbah PT Sukun Tekstil akan dibandingkan dengan baku
Kesehatan Semarang. Uji sampel dilakukan pada bagian inlet dan outlet
dari IPAL. Standar baku mutu yang digunakan penulis adalah yang
dikeluarkan oleh KLH 1995 dan Perda Propinsi Jawa Tengah tahun 2004.
Berikut adalah hasil uji air limbah antara inlet dan outletnya (Tabel 4).
air limbah pada PT Sukun Tekstil. Berikut adalah hasil perbandingan uji
air limbah (outlet) terhadap standar baku mutu air limbah dari KLH 1995
dan Propinsi Jawa Tengah Tahun 2004 (Tabel 5 dan Tabel 6).
63
Tabel 5. Perbandingan hasil uji terhadap standar baku mutu (KLH 1995)
Tabel 6. Perbandingan hasil uji terhadap standar baku mutu (Perda 2004)
cair yang dilakukan PT Sukun Tekstil Kudus sesuai dengan standar baku
mutu yang ditetapkan KLH maupun Perda Propinsi Jawa Tengah. Hanya 1
parameter saja yang tidak dapat diuji yaitu minyak dan lemak. Hal tersebut
dapat terjadi dikarenakan adanya keterbatasan alat yang dimiliki oleh BLK
Semarang.
BAB V
A. Kesimpulan
terdiri dari dua jenis yaitu pengolahan secara fisik dan pengolahan
bertujuan untuk menurunkan kadar COD dan BOD pada air limbah
tersebut.
menampung volume total air limbah dengan masa tinggal pada bak
10,71 jam.
64
65
standar baku mutu dari KLH 1995 maupun Perda Propinsi Jawa
Tengah tahun 2004. Satu parameter yang tidak dapat di uji adalah
B. Saran
pencemaran lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA
Alaert, G., diterjemahkan oleh Santika, S., 1984, “ Metoda Penelitian Air”,
Usaha Nasional, Surabaya.
BPPT, 2008, “Buku Air Limbah Domestik DKI”, Dapat dilihat di:
http://www.kelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuAirLimbahDomesti
kDKI/BAB9KOLAMLAGOON.pdf, (akses terakhir: 15 Juni
2012).
Hidayat, W., 2008, “Teknologi Pengolahan Air Limbah”, Dapat dilihat di:
http://majarimagazine.com/2008/01/teknologi-pengolahan-air-
limbah/, (akses terakhir: 15 Juni 2012).
Tchobanoglous, G., 1991, Edisi ke tiga “Teknik Sumber Daya Air”, Erlangga,
Jakarta.
66
67
Yazied, N., 2009, “Analisis Limbah pada Instalasi Pengolahan Air Limbah di
Rumah Sakit Islam Siti Hajar Mataram. 5320”, Dapat dilihat di:
http://elibrary.ub.ac.id/bitstream/123456789/23186/1/Analisis-
limbah-pada-instalasi-pengolahan-air-limbah-di-rumah-sakit-
Islam-Siti-Hajar-Mataram..pdf, (akses terakhir: 15 Juni 2012).