Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Yudisium Akhir Pada Program Studi Diploma III
Kebidanan
Disusun Oleh:
AGUSTINA RIFTIANGGI
NIM: 1317002
i
HALAMAN PENGESAHAN
Disusun Oleh:
AGUSTINA RIFTIANGGI
NIM: 1317002
Telah dipertahankan di depan dewan penguji dan diterima sebagai salah satu syarat mencapai gelar ahli
madya kebidanan program studi diploma III Kebidanan
Sekolah Tinggi Kesehatan Bakti Utama Pati
Yuli Irnawati, S.Si.T., M. Kes Sifa Altika, S.Si.T., M. Kes Ana Rofika, S.S.T., M. Kes
NIP. NIP. NIP.
Mengesahkan,
Ketua
Program Studi Diploma III Kebidanan
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat
dan karunia-NYA, penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir “Asuhan
Kebidanan Keluarga Resiko Tinggi Pada Keluarga Tn. A Di Rt 17 Rw 5 Desa
Blaru Kecamatan Pati Kabupaten Pati Tahun 2020”.
Laporan Tugas Akhir ini ditulis salah satu syarat mencapai gelar Ahli
Madya Kebidanan pada Program Studi Diploma III Kebidanan di Sekolah Tinggi
Kesehatan Bakti Utama Pati.
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN.........................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................iii
KATA PENGANTAR......................................................................................iv
DAFTAR ISI.....................................................................................................v
DAFTAR TABEL.............................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR........................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Tujuan....................................................................................................3
C. Manfaat..................................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori........................................................................................4
BAB III PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA
A. Pengkajian...........................................................................................36
B. Analisis Masalah.................................................................................42
C. Prioritas Masalah.................................................................................43
D. Diagnosa Potensial..............................................................................44
E. Antisipasi masalah...............................................................................44
F. Perencanaan.........................................................................................49
G. Pelaksanaan.........................................................................................53
H. Catatan perkembangan........................................................................56
BAB IV KENDALA DAN PEMBAHASAN
A. KENDALA............................................................................................59
B. PEMBAHASAN....................................................................................59
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan...........................................................................................62
B. Saran.....................................................................................................63
DAFTAR PUSTAKA
v
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kebutuhan Zat Gizi Balita Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi
(AKG) Rata-rata Per Hari......................................................................18
Tabel 2.2 Angka Kecukupan Energi (AKE) dan Protein (AKP) pada Anak.........19
Tabel 3.1 Data Anggota Keluarga..........................................................................36
Tabel 3.2 Data Kesehatan Keluarga.......................................................................37
Tabel 3.3 Riwayat Imunisasi..................................................................................38
Tabel 3.4 Pola Pemenuhan Sehari Hari.................................................................39
Tabel 3.5 Analisis Masalah....................................................................................44
Tabel 3.6 Penentuan Prioritas Masalah Merokok..................................................44
Tabel 3.7 Penentuan Prioritas Masalah BGM........................................................44
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Asuhan kebidanan pada keluarga merupakan asuhan kebidanan
komunitas dimana pelayanan kebidanan komunitas merupakan upaya
yang dilakukan bidan untuk pemecahan terhadap masalah kesehatan di
dalam keluarga dan masyarakat supaya keluarga dan masyarakat selalu
berada dalam kondisi kesehatan yang optimal. Dalam sebuah keluarga
biasanya dijumpai satu atau lebih permasalahan kesehatan (Hamidah,
2009).
Masa balita adalah masa yang membutuhkan perhatian lebih dari
orang tua. Perhatian harus diberikan pada pertumbuhan dan perkembangan
balita, status gizi sampai pada kebutuhan akan imunisasi. Dewasa ini
orang tua dan tenaga kesehatan sangat focus terhadap kondisi balita
(Marimbi, 2010). Anak usia dibawah 5 tahun (balita) merupakan
kelompok usia yang rentan terhadap gizi dan kesehatan. Pada masa ini
daya tahan tubuh anak masih belum kuat, sehingga mudah terkena
penyakit infeksi. Selain itu, anak juga sering mempunyai kebiasaan makan
yang buruk yaitu anak sering tidak mau makan atau nafsu makan menurun.
Sehigga menyebabkan status gizinya menurun dan tumbuh kembang anak
terganggu (Soetjiningsih,1998; Pudjiadi 2015). Perkembangan dan
pertumbuhan balita dapat diamati secara cermat dengan menggunakan
kartu menuju sehat (KMS) balita. Status gizi anak balita mmerupakan hal
penting yang harus diketahui oleh orang tua. Kekurangan gizi dapat
mempengaruhi perkembangan otak anak.
Gizi buruk adalah status gizi yang didasarkan pada indeks berat
badan menurut umur (BB/U) yang merupakan padanan istilah underweight
(gizi kurang) dan severely underweight (gizi buruk). Balita disebut gizi
buruk apabila indeks Berat Badan menurut Umur (BB/U) kurang dari -3
SD. Gizi buruk (severe malnutrition) adalah suatu istilah teknis yang
1
2
A. Konsep Keluarga
1. Definisi keluarga
Keluarga merupakan unti terkecil dari masyarakat yang terdiri dari
kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu
tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantunagn
(Andarmoyo, 2012).
Keluarga adalah dua orang atau lebih yang bergabung karena
ikatan tertentu untuk berbagi pengalaman dan pendekatan emosional serta
mengidentifikasi diri mereka sebagai bagian dari keluarga (Friedman,
2010).
Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergantung
karena berhubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkat an dan
mereka hidup dalam suatu rumah tangga. Berinteraksi satu sama lain dan
dalam perananya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan
suatu kebudayaan (Bailon dan maglaya).
Dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa keluarga itu
adalah :
a. Unit terkecil masyarakat
b. Terdiri dari dua atau lebih
c. Adanaya ikatan perkawinan atau talian darah
d. Hidup dalam satu rumah tangga
e. Berinteraksi satu sama lain
f. Dibawah asuhan seorang kepala keluarga
g. Setiap anggota keluarga menjalankan perannya masing-msing
h. Menciptakan dan mempertahankan keluarga yang bermacam-macam
dalam sutu kebudayaan
2. Ciri-ciri keluarga
5
6
C. Merokok
1. Definisi Rokok
Rokok adalah hasil olahan tembakau yang terbungkus, dihasilkan dari
tanaman Nicotiana Tabacum, Nicotiana Rustica dan spesies lainnya atau
sintetisnya yang mengandung nikotin dan tar dengan atau tanpa bahan
tambahan (Heryani, 2014).
2. Bahan Baku Rokok
Bahan baku yang digunakan untuk membuat rokok adalah sebagai berikut:
a. Tembakau
Jenis tembakau yang dibudidayakan dan berkembang di Indonesia
termasuk dalam spesies Nicotiana tabacum (Santika, 2011).
b. Cengkeh
Bagian yang biasa digunakan adalah bunga yang belum mekar. Bunga
cengkeh dipetik dengan tangan oleh para pekerja, kemudian
dikeringkan di bawah sinar matahari, kemudian cengkeh ditimbang dan
dirajang dengan mesin sebelum ditambahkan ke dalam campuran
tembakau untuk membuat rokok kretek (Anonim, 2013).
c. Saus Rahasia
Saus ini terbuat dari beraneka rempah dan ekstrak buah-buahan untuk
menciptakan aroma serta cita rasa tertentu. Saus ini yang menjadi
pembeda antara setiap merek dan varian kretek (Anonim, 2013).
3. Kandungan Rokok
Menurut Muhibah (2011) racun rokok yang paling utama adalah sebagai
berikut:
a. Nikotin
Nikotin dapat meningkatkan adrenalin yang membuat jantung
berdebar lebih cepat dan bekerja lebih keras, frekuensi jantung
meningkat dan kontraksi jantung meningkat sehingga menimbulkan
tekanan darah meningkat (Tawbariah et al., 2014).
b. Tar
Tar adalah substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel
pada paru-paru, mengandung bahan-bahan karsinogen (Mardjun,
2012).
c. Karbon monoksida (CO)
Merupakan gas berbahaya yang terkandung dalam asap pembuangan
kendaraan. CO menggantikan 15% oksigen yang seharusnya dibawa
oleh sel-sel darah merah. CO juga dapat merusak lapisan dalam
pembuluh darah dan meninggikan endapan lemak pada dinding
pembuluh darah, menyebabkan pembuluh darah tersumbat.
4. Pembagian Rokok
Rokok dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu:
a. Rokok berdasarkan bahan baku atau isinya, dibedakan menjadi:
1) Rokok Putih
Isi rokok ini hanya daun tembakau yang diberi saus untuk
mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu (Mardjun, 2012). Rokok
putih mengandung 14 - 15 mg tar dan 5 mg nikotin (Alamsyah,
2009).
2) Rokok Kretek
Bahan baku atau isinya berupa daun tembakau dan cengkeh yang
diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu
(Mardjun, 2012). Rokok kretek mengandung sekitar 20 mg tar dan
44- 45 mg nikotin (Alamsyah, 2009).
3) Rokok Klembak
Bahan baku atau isinya berupa daun tembakau, cengkeh, dan
kemenyan yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan
aroma tertentu.
b. Rokok berdasarkan penggunaan filter menurut Mardjun (2012) dibagi
menjadi dua kelompok, yaitu:
1) Rokok Filter: rokok yang pada bagian pangkalnya terdapat gabus
2) Rokok Non Filter: rokok yang pada bagian pangkalnya tidak
terdapat gabus
5. Jenis Rokok
Menurut Mustikaningrum (2010) jenis rokok dibagi menjadi delapan, yaitu:
a. Rokok
Merupakan sediaan tembakau yang banyak digunakan.
b. Rokok Organik
Merupakan jenis rokok yang dianggap tidak mengandung bahan adiktif
sehingga dinilai lebih aman dibanding rokok modern.
c. Rokok Gulungan atau “Lintingan”
Peningkatan penggunaan rokok dengan cara melinting sendiri ini
sebagian besar disebabkan oleh budaya dan faktor finansial.
d. Bidis
Bidis berasal dari India dan beberapa negara Asia Tenggara. Bidis
dihisap lebih intensif dibandingkan rokok biasa, sehingga terjadi
peningkatan pemasukan nikotin yang dapat menyebabkan efek
kardiovaskuler.
e. Kretek
Mengandung 40% cengkeh dan 60% tembakau. Cengkeh menimbulkan
aroma yang enak, sehingga kretek dihisap lebih dalam daripada rokok
biasa.
f. Cerutu
Kandungan tembakaunya lebih banyak dibandingkan jenis lainnya,
seringkali cerutu hanya mengandung tembakau saja.
g. Pipa
Asap yang dihasilkan pipa lebih basa jika dibandingkan asap rokok
biasa, sehingga tidak perlu hisapan yang langsung untuk mendapatkan
kadar nikotin yang tinggi dalam tubuh.
h. Pipa Air
Sediaan ini telah digunakan berabad-abad dengan persepsi bahwa cara
ini sangat aman. Beberapa nama lokal yang sering digunakan adalah
hookah, bhang, narghile, shisha.
6. Filter Rokok
Filter rokok yang terbuat dari asetat selulosa berfungsi untuk menahan
tar dan partikel rokok yang berasal dari rokok yang dihisap, namun dalam
jumlah sangat sedikit. Filter juga berfungsi untuk mendinginkan rokok
sehingga menjadi mudah dihisap (Mustikaningrum, 2010).
7. Dampak Rokok Bagi Kesehatan
Menurut Center of Desease Control (CDC) dalam Octafrida (2011)
merokok membahayakan setiap organ di dalam tubuh. Merokok
menyebabkan penyakit dan memperburuk kesehatan,seperti :
a. Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)
PPOK sudah terjadi pada 15% perokok. Individu yang merokok
mengalami penurunan pada Forced Expiratory Volume in second
(FEV1), dimana kira-kira hampir 90% perokok berisiko menderita
PPOK (Saleh, 2011).
b. Pengaruh Rokok terhadap Gigi
Hubungan antara merokok dengan kejadian karies, berkaitan dengan
penurunan fungsi saliva yang berperan dalam proteksi gigi. Risiko
terjadinya kehilangan gigi pada perokok, tiga kali lebih tinggi
dibanding pada bukan perokok (Andina, 2012).
c. Pegaruh Rokok Terhadap Mata
Rokok merupakan penyebab penyakit katarak nuklear, yang terjadi di
bagian tengah lensa. Meskipun mekanisme penyebab tidak diketahui,
banyak logam dan bahan kimia lainnya yang terdapat dalam asap rokok
dapat merusak protein lensa (Muhibah, 2011).
d. Pengaruh Terhadap Sistem Reproduksi
Merokok akan mengurangi terjadinya konsepsi, fertilitas pria maupun
wanita. Pada wanita hamil yang merokok, anak yang dikandung akan
mengalami penuruan berat badan, lahir prematur, bahkan kematian
janin (Anggraini, 2013).
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN
RT/RW : XIIV/V Tanggal : 12 November 2019
Desa : Blaru Nama Pendata : Agustina Riftianggi
Kec/Kab : Pati/Pati
1. Identitas Keluarga
a. Identitas Kepala
Keluarga Nama : Tn. A
Umur : 45 Tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Kondektur Bus
Agama : Islam
Alamat : RT 17 RW 05 Ds. Blaru Kec. Pati Kab. Pati
b. Data Anggota Keluarga
N Na Umu L Stat Pendidik Pekerjaa Aga Ket.
o ma r / us an n m
P
a
1 Tn. 45 Th L Sua SMA Kondektu Isla Hid
A mi r m up
2 Ny. 32 Th P Istri SMP IRT Isla Hid
S m up
7 Th Tidak
4 An. P Ana SD Isla Hid
A 9 k Bekerja m up
Bulan
2 Belum Tidak
5 An. tahun L Ana Isla Hid
G k Sekolah Bekerja m up
6
bulan
Tabel 3.1 Data Anggota Keluarga
37
38
c. Genogram
: Ayah
: Ibu
: An. G
: An. A
Keluhan/pantanga
Kebutuhan Sehari-hari
n
atau
kekhawatiran.
Nutrisi :
Makan makan 3x/ hari porsi Tidak
sedang : nasi, dan lauk ada
(telur, tempe, ayam)
Minum minum air putih & susu
formula
Eliminasi :
BAK BAK 5-6x/hari
(warna kuning, jernih, bau
khas)
Tidak
BAB
ada
BAB 1x (konstensi lembek,
warna kuning, bau khas)
Istirahat Tidur malam 9 jam/hari
Tidak
Tidur siang 2 jam per hari
ada
Perso Mandi 2x/ hari.
nal Gosok gigi 2x/ hari.
Tidak
Hygie Ganti baju 2x/ hari
ada
ne Keramas setiap hari
Rekreasi Nonton TV dan
Tidak
bermain
didepan rumah ada
Tabel 3.4 Pola Pemenuhan Sehari Hari
N DAT MASALAH
O A
1 An G umur 2 tahun 6 bulan dengan gizi - BGM
kurang
DS :
- Ibu mengatakan saat ini anaknya
berumur 2 tahun 6 bulan
- Ibu mengatakan berat badan anak
hanya mengalami sedikit
peningkatan, walaupun
setiap harinya
mengkonsumsi susu formula, jika
anak sedang sakit berat badannya
turun.
- Ibu mengatakan nafsu makan
anaknya tidak baik
- Ibu mengatakan anaknya suka
minum susu
- Ibu mnengatakan anaknya sudah
mendapatkan imunisasi yang
lengkap
- Ibu mengatakan kenaikan berat
badan anak pertama juga susah.
- Ibu mengatakan perkembangan
anaknya baik / normal seperti anak
seumuran dengannya
- Ibu mengatkan jika anaknya sakit
langsung di bawa ke dokter terdekat.
- Ibu mengatakan belum mengetahui
tentang makanan yang mengandung
gizi seimbang
DO :
- KU : baik
- Kesadaran : CM
- Nadi : 91 x/menit
- Suhu : 36,6 C
- BB : 9 kg
dapat diubah
3 Potensi 3/3 x 1 1 Kepekaan terhadap penyakit tertentu
pencegah dapat dicegah bila Tn. A bersedia
an berhenti merokok dan pola hidup
sehat
4 Menonjolnya 1/2 x 1 ½ Keluarga menyadari masalah
masalah yang akan timbul bila Tn.
A merokok tetapi
tidak perlu segera ditangani
Jumlah 3
1/6
Tabel 3.6 Penentuan Priorotas Masalah Merokok
E. Antisipasi Masalah
Pada Ny. S beritahu tentang kebutuhan nutrisi dengan memberikan
informasi kepada ibu dan suami ibu melalui KIE
Pada Tn. A beritahu tentang bahaya merokok terhadap kesehatan dan
kandungan melalui pemberian KIE tentang merokok
47
F. Perencanaan
Kunjungan Pertama
DO :
• KU : Baik
• Kesadaran : CM
• Status emosional :
stabil
• Tanda-tanda vital
:
• TD :
110/70
mmHg
• N : 89x/menit
• RR : 24x/menit
• S : 36,60C
Kunjungan Kedua
keadaan penyakit.
2. Melakukan pemeriksaan DS: Anak bersedia dilakukan
fisik pada anak pemeriksaan fisik
DO : Status present dalam
batas normal
keadaan penyakit.
22 Tn A umur 45 tahun 1. Melakukan pemeriksaan DS: Tn. A bersedia dilakukan
Febru dengan perilaku hidup dasar dan px fisik pada pemeriksaan dasar dan
ari tidak sehat karena Tn. A, meliputi: pemeriksaan fisik
2019 berhubungan KU, TD, N,S,RR DO:
Ja KU: Baik
m dengan Status Present: Composmentis
14. rokok sehubungan
30 dengan
WIB ketidaksanggupan
mengenal TD: 110/80 mmHg
N: 88x/menit
masalah kesehatan S: 36,8 C
keluarga. RR: 24x/menit
Pemeriksaan fisik dalam batas
normal.
DS:
4. Memberikan informasi DO: Tn. A mengerti yang
cara mengurangi disampaikan tentang cara
konsumsi rokok pada Tn mengurangi konsumsi rokok
A dan Tn.A akan berusaha
mengurangi
rokoknya.
H. Catatan Perkembangan
Ha TT
Diagnos sil D
Hari/tangga
a
l S O A P
kebidan
an
19 An G umur 2 1. Ny. S Data An G umur Berikan
Novembe tahun 6 bulan mengatakan Pengkaji 2 tahun 6 dukungan
r 2019/ dengan BGM mengetahui an sudah bulan dan motivasi
16.00 kondisi lengkap dengan ibu untu
WIB anaknya KU : baik BGM tetap
saat ini Status memperhatik
Present an kebutuhan
dalam batas nutrisi pada
normal anak
a. Ibu Kesadara
bersedia n : CM
menyajika Tanda Vital :
n Nadi :
makanan 92x/me
yang nit
menarik S : 36,60 C
untuk RR :
anak 23x/me
nit
BB : 9,2 K
Ibu
mengerti
cara
menyajika
n
makanan
yang
menarik
bagi anak
tentang
pengertian
gizi
seimbang
Ibu
mengeta
hui
tentang
tumbuh
kembang
anak
Diagnos Ha TT
Hari/tanggal sil D
a
kebidan S O A P
an
19 Tn A umur 45 1. Tn.A Kesadaran : CM Tn. A Berikan
tahun mengatak KU : umur dukungan
November an baik 45 dan motivasi
2019/14.30 dengan mengetah Tanda untuk Tn. A
WIB perilaku ui Vital tahun agar tetap
kondisiny Status dengan memperhatikan
hidup tidak a saat ini Present: perilaku kesehatannya
Composmen hidup dan
sehat tis tidak mengurangi/berhe
berhubungan TD: 110/80 sehat nti merokok
dengan mm berhubun
merokok Hg ga n
N: 88x/menit
dengan
S: 36,8 C merokok
RR: 24x/menit
1. Tn.S
mengetahui
tentang bahaya
merokok
2. Tn. A
mengetahui
tentang zat-zat
berbahya yang
terkandung
dalam rokok
3. Tn. A
mengetahui
tentang
cara
mengurangi
konsumsi
rokok dan
mau
mencoba
menguran
gi
konsumsi rokok
BAB IV
A. Kendala
sangat antusias dan senang dengan asuhan kebidanan yang diberikan. Dari
keluarga Tn. A dengan masalah BGM pada An.G dan merokok pada Tn.A,
tentang bahaya rokok bagi kesehatan, dan cara mengurangi konsumsi rokok.
B. Pembahasan
mengatakan nafsu makan anak baik tetapi kurang suka sayur, Untuk saat ini
ibu belum mengetahui gizi seimbang untuk anaknya. Selama ini anak hanya
di berikan makanan sesuai dengan keinginan anaknya tidak, karena bagi ibu
semua makan mengandung nutrisi yang cukup. An. G suka minum susu.
57
58
Sedangkan pada Tn. A umur 45 tahun didapatkan data bahwa Tn.A saat
ini mengkonsumsi rokok, dalam satu hari menghabiskan 4-6 batang rokok.
rokok didapatkan hasil bahwa Tn.A mengetahui bahaya apa saja yang akan
terjadi pada orang yang mengkonsumsi rokok, Tn.A mengetahui tentang zat-
zat yang terkandung didalam rokok dan cara mengurangi konsumsi rokok
dalam satu hari jumlah yang konsumsi rokoknya dikurangi, dan jika Tn.A
A. Kesimpulan
simpulkan yaitu :
lainnya tidak hanya masalah BGM pada anak, dan berusaha untuk
terdekat.
kesehatan keluarganya
60
61
B. Saran
keluarga tersebut.
Salemba Medika
Swadaya
Sagung Seto.
EGC