Diusulkan Oleh:
Amelya Septiana 14180001/2014
Anna Saqinah 14180028/2014
i
HALAMAN PENGESAHAN
Amelya Septiana
NIM. 14180001
Leni Marlina, SS., MA.
NIDN. 0018078203
ii
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA
LOMBA KARYA TULIS ILMIAH PENDIDIKAN
UNYSEF 2017
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
Karya Tulis Ilmiah dengan judul : “GO-ABG (GERAKAN ORANGTUA
ASUH BERSTANDAR GURU IDEAL) DALAM MENINGKATKAN
TARAF PENDIDIKAN DI KAMPUNG CODE.
Penulis menyadari bahwa keberhasilan penyusunan karya tulis ini tidak
terlepas dari bantuan berbagai pihak baik langsung maupun tidak langsung.
Dalam kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
(Penulis)
iv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL............................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................ii
LEMBAR ORISINALITAS..............................................................................iii
KATA PENGANTAR ................................................................................... ....iv
DAFTAR ISI ...................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... ...vi
ABSTRAK..........................................................................................................vii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
B. Perumusan Masalah ................................................................................. 2
C. Tujuan Penulisan ...................................................................................... 2
D. Manfaat Penulisan .................................................................................... 2
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Bonus Demografi .....................................................................................4
B. Gerakan ....................................................................................................5
C. Pendidikan Karakter .................................................................................6
D. Guru Ideal .................................................................................................8
BAB III. METODE PENULISAN
A. Jenis Penulisan ....................................................................................... 10
B. Sumber Penulisan................................................................................... 10
C. Analisis dan Sintesis .............................................................................. 10
D. Tahapan Penyusunan Karya Tulis.......................................................... 10
BAB IV. PEMBAHASAN
A. Gerakan Orangtua Asuh Berstandar Guru Ideal (GO-ABG) ................. 12
B. Langkah Strategis Implementasi Program ............................................. 13
C. Implikasi Program .................................................................................. 18
D. Analisis SWOT .....................................................................................18
BAB V PENUTUP
A. Simpulan ................................................................................................ 21
B. Saran ...................................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA
BIODATA PENULIS
LAMPIRAN
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Gambar 1. Pola Penerapan GO-ABG.......................................................14
2. Gambar 2. Boneka Jari Tokoh Wayang Pandawa Lima........................18
vi
GERAKAN ORANGTUA ASUH BERSTANDAR GURU IDEAL
DALAM MENINGKATKAN TARAF PENDIDIKAN DI
KAMPUNG CODE
Amelya Septiana*, Anna Saqinah**
Universitas Negeri Padang
Amelya.septiana04@gmail.com
Abstrak
Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan manusia, ini berarti
bahwa setiap manusia berhak mendapatkan pendidikan agar menjadi manusia
yang berilmu, hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan nasional yang tertuang
dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 pasal 3 bahwa pendidikan nasional
bertujuan mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga neagara yang demokratis
serta bertanggungjawab. Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional,
pemerintah harus memberi perhatian yang sama dalam pemerataan pendidikan.
Namun, tidak halnya dengan pendidikan di kampung code. Kampung code
merupakan daerah yang terletak di bantaran kali code pinggir kota Yogyakarta,
dimana kebanyakan masyarakat kampung code merupakan masyarakat ekonomi
kelas menengah kebawah. Berdasarkan observasi yang dilakukan di bantaran kali
Code, tingginya biaya pendidikan menyebabkan masyarakat di kampung code
mengalami kesulitan untuk meyekolahkan anaknya. Padahal, pada tahun 2020
Indonesia mendapatkan bonus demografi, jika pendidikan di Indonesia baik, maka
hal ini akan sangat menguntungkan bagi pembangunan Indonesia. Menurut laman
yang dilansir dari lpmarena.com mengatakan bahwa kurangnya perhatian
pemerintah mengakibatkan pendidikan anak di bantaran kali code merasa
terkucilkan. Melihat kondisi tersebut, dirasa perlu menciptakan suatu upaya yang
dapat meningkatkan taraf pendidikan di kampung code, salah satunya dengan
adanya gerakan orangtua asuh berstandar guru ideal. Standar yang harus dimiliki
adalah kemampuan pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional. Gerakan ini
dicanangkan guna menumbuhkan kepedulian terhadap wajib belajar pendidikan
dasar 9 tahun. Dengan adanya gerakan ini diharapkan dapat memperbaiki dan
meningkatkan taraf pendidikan di kampung code.
BAB I
PENDAHULUAN
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat
dirumuskan beberapa masalah yaitu:
1. Bagaimana gerakan orangtua asuh berstandar guru ideal ?
2. Bagaimana langkah-langkah strategis dalam implementasi gerakan
orangtua asuh berstandar guru ideal ?
3. Bagaimana Implikasi Program GO-ABG?
4. Bagaimana analisis SWOT gerakan orangtua asuh berstandar guru ideal ?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penulisan karya tulis ini,
yaitu:
1. Mendeskripsikan gerakan orangtua asuh berstandar guru ideal.
2. Mendeskripsikan langkah-langkah strategis dan implementasi.
3. Mendeskripsikan implikasi dari program GO-ABG.
4. Mendeskripsikan analisis SWOT gerakan orangtua asuh berstandar guru
ideal.
D. Manfaat Penulisan
1. Bagi Masyarakat
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Bonus Demografi
Bonus demografi adalah masa dimana angka beban ketergantungan
antara penduduk usia produktif dengan penduduk usia tidak produktif
mengalami penurunan sehingga mencapai angka di bawah 50. Dengan arti
kata setiap penduduk usia kerja menanggung sedikit penduduk usia tidak
produktif. Dalam mendapatkan bonus demografi tersebut, maka kualitas
sumber daya manusia harus ditingkatkan secara maksimal melalui
pendidikan, pelayanan kesehatan dan penyediaan lapangan pekerjaan
(www.bkkbn.go.id: 2016).
Data proyeksi penduduk menunjukkan bahwa Bonus
Demografi di Indonesia diperkirakan terjadi pada rentang waktu tahun
2020 sampai tahun 2035. Pada sekitar tahun 2035 indonesia mengalami
window of opportunity. Setelah tahun 2030, Indonesia kemudian akan
menghadapi peningkatan pesat pada kelompok penduduk usia lanjut (65+),
sehingga meningkatkan kembali rasio ketergantungan (www.bkkbn.go.id:
2016).
Bonus demografi bisa menjadi “bencana” demografi, ketika penduduk
usia produktif tersebut tidak memiliki pendidikan yang memadai, tidak
memperoleh keterampilan yang cukup. Ketika hal ini terjadi maka
penduduk usia produktif akan menjadi pengangguran, dan akan nada
konsekuensinya. Selama ini, pengendalian dan pengelolaan kuantitas
penduduk dilakukan melalui pengaturan kehamilan dan kelahiran. Dari
aspek ini, dapat dikatakan Indonesia telah cukup berhasil dalam
mengendalikan pertumbuhan penduduk melalui keberhasilan program
keluarga berencana selama 4 dekade terakhir (www.bkkbn.go.id: 2016).
Jadi dapat disimpulkan, Bonus demografi adalah adanya peningkatan
pertumbuhan penduduk Indonesia dimana pertambahan penduduk ini harus
dimanfaatkan dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia terutama
di Indonesia yang notabenenya dalam rentang tahun 2020 sampai tahun
5
B. Gerakan
Gerakan adalah (1) perbuatan atau keadaan bergerak (air, laut, mesin);
(2) pergerakan, usaha, atau kegiatan di lapangan sosial (politik dsb): kaum
buruh.Gerakan dalam pengertian sosial adalah aktivitas sosial berupa gerakan
sejenis tindakan sekelompok yang merupakan kelompok informal yang
berbentuk organisasi, berjumlah besar atau individu yang secara spesifik
berfokus pada suatu isu-isu sosial atau politik dengan melaksanakan, menolak,
atau menyampaikan sebuah perubahan sosial.
C. Pendidikan Karakter
Karakter merupakan aspek penting untuk peningkatan kualitas sumber
daya masyarakat karena kualitas karakter bangsa menentukan kemajuan
suatu bangsa. Damyanti dan Mudjiono (2002) menyatakan karakter seorang
individu terbentuk sejak dia kecil karena pengaruh genetik dan lingkungan
sekitar. Proses pembentukan karakter, baik disadari maupun tidak, akan
mempengaruhi cara individu tersebut memandang diri dan lingkungannya
dan akan tercermin dalam perilakunya sehari-hari.
Pentingnya pendidikan dalam pengembangan karakter bagi generasi
bangsa memang sangat mutlak. Hal ini dikarenakan pembangunan karakter
merupakan perwujudan amanat Pancasila dan pembukaan UUD 1945
dilatarbelakangi oleh realita permasalahan kebangsaan yang berkembang
saat ini, seperti disorientasi. Selain itu, belum dihayatinya nilai-nilai
pancasila, bergesernya nilai etika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,
memudarnya kesadaran terhadap nilai-nilai budaya bangsa, ancaman
disintegrasi bangsa dan melemahnya kemandirian bangsa. Hal yang
sama juga dinyatakan oleh Afandi (2011:88), Pendidikan karakter
adalah suatu sistem pendidikan dengan penanaman nilai-nilai sesuai
dengan budaya bangsa dengan komponen aspek pengetahuan (cognitive),
sikap perasaan (affection felling), dan tindakan, baik terhadap Tuhan Yang
Maha Esa (YME) baik untuk diri sendiri, masyarakan dan bangsanya.
Strategi dalam pengembangan pendidikan karakter di lingkungan
sekolah, harus dilakukan secara lengkap dan konkrit untuk menunjang
proses pembelajaran yang efektif. Menurut Winarni (2013:96) strategi
pembelajaran karakter yang efektif harus dilakukan secara lebih konkrit,
dengan tiga tahapan yang perlu dilakukan dalam pembelajaran karakter,
yakni identifikasi nilai, pembelajaran nilai, dan memberikan kesempatan
7
D. Guru Ideal
Secara terminologi pengertian tentang guru sesuai yang telah
ditetapkan dalam Undang-undang, guru adalah pendidik profesional dengan
tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,
menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini
jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah,
seperti yang telah dipaparkan didalam Undang-undang nomor 14 tahun
2005 tentang guru dan dosen pada bab 1 pasal 1 ayat 1.
Menurut UU No.14 Tahun 2005, guru ialah seorang pendidik
profesional dengan tugas utamanya mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini melalui jalur formal pendidikan dasar dan
pendidikan menengah. Guru ideal adalah sosok guru yang mampu untuk
menjadi panutan dan selalu memberikan keteladanan.
Konsep guru ideal adalah gambaran seorang guru yang diharapkan
oleh peserta didik. Seorang guru harus bisa menjadi ideal bagi peserta
didiknya dengan memenuhi beberapa kriteria sebagai seorang guru agar
dapat dijadikan suri tauladan bagi peserta didik dan juga dapat memperoleh
ilmu yang bermanfaat dari guru ideal mereka. Untuk menjadi seorang guru
yang ideal secara umum haruslah memenuhi syarat-syarat yang telah
ditetapkan oleh pemerintah. Syarat utama untuk menjadi seorang guru,
yaitu :
a. Guru harus berijazah,
b. Guru harus sehat rohani dan jasmani,
c. Guru harus bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berkelakuan
baik.
d. Guru haruslah orang yang bertanggung jawab,
e. Guru di Indonesia harus berjiwa nasiona;.
Relevansi antara konsep guru ideal menurut Syaikh Al Zarnuji
dengan Undang-undang nomor 14 tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen,
yaitu :
9
BAB III
METODE PENULISAN
A. Pendekatan Penulisan
Pendekatan yang digunakan dalam penulisan ini adalah
pendekatan deskriptif kualitatif berdasarkan kajian kepustakaan.
Pemilihan pendekatan ini diharapkan dapat memberikan gambaran secara
cermat mengenai potensi dari objek kajian. Dalam hal ini, penulis berusaha
memberikan solusi dalam memanfaatkan peluang Bonus Demografi dalam
pendidikan dan mengatasi permasalahan pendidikan di kampung Code
dengan program GO-ABG (Gerakan Orangtua Asuh Berstandar Guru
Ideal)
B. Sumber Penulisan
Data yang digunakan dalam karya tulis ini adalah data sekunder. Data
sekunder yaitu data yang diperoleh dari bahan pustaka berupa bahan
primer, bahan sekunder, dan bahan tersier. Bahan primer berupa situs-situs
online dan website-website resmi. Bahan sekunder berupa jurnal, baik
nasional maupun internasional, dan buku referensi. Sedangkan bahan tersier
adalah ensiklopedia. Instrument pengumpulan data adalah studi pustaka.
BAB IV
PEMBAHASAN
Warga
Anak Remaja
Umur 18-21
Orangtua Asuh
b. Jangka Menengah
Pada jangka menengah, target yang akan dicapai adalah
terbentuknya organisasi anak peduli lingkungan dalam bentuk
ekstrakurikuler. Organisasi ini menjadi wadah peran aktif anak dalam
menjaga kebersihan lingkungan dengan mengelola sampah sesuai
kelompok secara baik dan benar. Dalam tahap ini tim GO-ABG hanya
menjalankan fungsi monitoring sedangkan pelaksanaan kegiatan
mengajar diserahkan sepenuhnya kepada guru dengan berpedoman pada
modul panduan yang telah diberikan. Selanjutnya, buku cerita “unik”
boneka wayang jari akan diproduksi dalam jumlah besar untuk
dipublikasikan dan dipasarkan kepada masyarakat luas. Tujuan produksi
ini adalah penyebarluasan metode penyampaian dengan wayang jari
kepada khalayak sehingga para orangtua dapat menerapkan metode
tersebut kepada anak di rumah.
c. Jangka Panjang
Target yang hendak dicapai dalam program jangka panjang adalah
tersebarnya strategi GO-ABG ke seluruh Indonesia melalui kerja sama
dengan perguruan tinggi yang direpresentatifkan oleh BEM SI. Pada
17
jangka panjang ini tim GO-ABG juga akan mengadakan kerja sama
dengan CSR (Coorporate Social Responsibility) untuk
mensosialiasasikan dan mendukung strategi GO-ABG baik implementasi
pengelolaan sampah dan juga finansial pelaksanaan strategi GO-ABG.
Program jangka panjang diharapkan mampu menghasilkan sebuah
inovasi nyata dari anak negeri hasil kerja sama pihak terkait yaitu
pengadaan TOSKA (Tong Sampah Kreatif) dengan bentuk yang menarik
dan memiliki penjelasan detail jenis sampah melalui simbol dan tulisan.
Penggunaan Wayang Jari
Karakter wayang jari dalam strategi GO-ABG menggunakan
karakter Pandawa lima atau lima anak pandu, yaitu salah satu Raja
Astinapura dalam epos Mahabrata. Pandawa Lima merupakan tokoh
dengan karakter protagonis yang nantinya akan berperang melawan
Kurawayang memiliki karakter antagonis. Setiap tokoh Pandawa
memiliki karakter berbeda, namun pada dasarnya semua bersifat baik. ,
kelima tokoh dalam pandhawa tersebut adalah:
1. Prabu Puntadewa atau Yudhistira: Ikhlas, percaya akan kekuasaan
Tuhan orangnya sabar , tak pernah marah sehingga dijuluki
berdarah putih. ia jarang berperang, senjatanya jimat kalimasada
2. Bima: Tubuhnya tinggi besar, memiliki kuku pancanaka tidak bisa
berbahasa halus (selalu ngoko) kecuali pada dewa ruci, ia lambang
kekuatan pandhawa, semboyannya mati satu, mati semua
3. Arjuna: seorang yang sangat sakti dan rupawan,suka bertapa,
sebagian kesaktian dewa wisnu turun kedalam dirinya
4. Nakula dan Sadewa: Mereka kembar, pendekar sakti yang
mempunyai loyalitas total kepada keluarga pandhawa
18
C. Impilaksi program
1. Menumbuhkan kepedulian dan sikap empati masyarakat terhadap kondisi
pendidikan di Indonesia terutama di bantaran kali kampung Code.
2. Mengajarkan anak-anak tentang pentingnya pendidikan bagi masa depan.
3. Membantu anak-anak yang kurang mampu di kampung Code untuk bisa
melanjutkan pendidikan.
4. Menjadi motivator dan fasilitator yang mengontrol pendidikan anak yang
diasuhnya.
5. Mengintegrasikan program dengan lulusan perguruan tinggi yang
berkompeten.
D. Analis SWOT
1. Strength (Keunggulan)
19
2. Weakness (Kelemahan)
a. Program GO-ABG dapat diterapkan secara efektif apabila antara
pemerintah (meliputi pemerintah pusat dan pemerintah daerah
Yogyakarta), Komisi Perlindungan Anak, BAZARNAS, CCI, dan
yayasan GN-OTA saling bekerja sama dan konsisten.
b. Anak asuh harus dikontrol dan diawasi, jika tidak minat anak-anak
kampung Code untuk menempuh pendidikan akan berkurang.
3. Opportunity (Peluang)
a. Belum adanya program seperti Program GO-ABG yang diterapkan
untuk pendidikan di kampung Code maupun di Indonesia.
b. Kampung Code adalah tempat yang strategis yang bisa mendukung
terwujudnya tujuan pendidikan Indonesia sehingga perlu adanya
program yang mewadahi hal tersebut.
4. Threat (Ancaman)
a. Standarisasi mutu pendidikan yang selalu berubah-ubah mempengaruhi
standar guru ideal yang ditetapkan dalam gerakan ini.
20
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan keseluruhan uraian dalam penulisan dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:
1. Solusi bagi permasalahan pendidikan di kampung Code dalam
meningkatkan taraf pendidikan adalah menerapkan gerakan orangtua asuh
berstandar guru ideal.
2. GO-ABG (Gerakan Orangtua Asuh Berstandar Guru Ideal) merupakan
inovasi sistem pendidikan di kampung Code untuk meningkatkan taraf
pendidikan dan mendukung tercapainya tujuan pendidikan di Indonesia.
B. Saran
Untuk keseluruhan saran penulisan dapat diberikan beberapa saran, yaitu:
1. Diharapkan kepada pemerintah (pemerintah pusat dan pemerintah daerah
Yogyakarta), KPAI, BAZNA, CCI, Yayasan GN-OTA, dan CSR untuk
mendukung dan menerapkan gerakan ini untuk membantu pendidikan di
kampung Code.
2. Diharapkan yang akan menjadi orangtua asuh nantinya bisa menjalankan
tugas dengan optimal dan memberi arah jalan pendidikan dalam proses
pembelajaran dalam membantu anak-anak di kampung Code bisa
mengenyam pendidikan dengan baik.
22
DAFTAR PUSTAKA
Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
dan Depdikbud.
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SD Negeri SMP Negeri 1 SMA Negeri 2
260/III Koto Kerinci Kerinci
Cayo
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 2002-2008 2008-2011 2011-2014
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya
buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam mengikuti Lomba
Karya Tulis Ilmiah Nasional UNYSEF 2017.
Amelya Septiana
NIM. 14180001
2. Biodata Anggota
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Anna Saqinah
2 Jenis Kelamin P
3 Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang
4 NIM 14180028
5 Tempat dan Tanggal Lahir Padangsidimpuan, 20 Januari 1996
6 E-mail annasaqinah20@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 082304565188
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Instansi SDN 15 MTs N 1 SMA N 2
Padangsidimpuan Padangsidimpuan Sipirok
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 2002-2008 2008-2011 2011-2014
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya
buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam mengikuti Lomba
Karya Tulis Ilmiah Nasional UNYSEF 2017.
Padang, 27 Maret 2017
Penulis,