Anda di halaman 1dari 57

JUDUL

MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG


CARA TUMBUHAN HIJAU MEMBUAT MAKANAN
MELALUI“MEDIA-POHON RAKIT”

Oleh

R A M L I N, S.Pd
NIP.19760129 200501 1 001

MADRASAH IBTIDAIYAH KARUMBU


KEC. LANGGUDU KAB. BIMA
PROVINSI NTB

i
HALAMAN PENGESAHAN

JUDUL : MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG CARA


TUMBUHAN HIJAU MEMBUAT MAKANAN MELALUI “MEDIA-
POHON RAKIT”

Penulis : 1. N a m a : R A M L I N, S.Pd
2. N I P : 19760129 200501 1 001
3. Pangkat/Golongan : Penata Tk.I / III d
4. Jabatan : Guru
5. Bidang Studi : Ilmu Pengetahuan Alam
6. Kelas :V
7. Tempat Mengajar : Madrasah Ibtidaiyah Karumbu
8. Nomor HP. : 081 237 606 757
9. Email : ulumkarumbu@gmail.com
9. Alamat : Karumbu Kec. Langgudu Kab. Bima-NTB

Bima, 21 Agustus 2014


Penulis,

R A M L I N, S.Pd
NIP.19760129 200501 1 001

Mengetahui :

Kepala UPT. Dinas DIKPORA Kepala MI Karumbu,


Kecamatan Langgudu,

BURHAN H. M.SALEH, S.Pd BADRUN AKHIR, S.Ag


NIP.19581231 197911 1 117 NIP.19671009 199703 1 002
ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat, Taufiq serta
Hidayah-Nya, sehingga penyusunan karya tulis ini dapat disusun sangat sederhana dan
sesuai tepat waktunya.
Adapun judul yang dikemukakan dalam karya ilmiah ini adalah Meningkatkan
Pemahaman Siswa Tentang Cara Tumbuhan Hijau Membuat Makanan Melalui
“Media-Pohon Rakit”. Karya tulis ini sebagai hasil pengembangan dari media sederhana
dalam upaya mengkonkritkan konsep-konsep Ilmu Pengetahuan Alam khususnya tentang
cara tumbuhan hijau membuat makanan pada Siswa Kelas V MI Karumbu Tahun Pelajaran
2013/2014.
Dengan selesainya penulisan karya tulis ini, maka pada kesempatan ini penulis
menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada yang terhormat :
1. Bapak Burhan H. M. Saleh, S.Pd selaku Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas
DIKPORA Kecamatan Langgudu.
2. Pengawas TK/SD dan Pend. Agama Islam Kecamatan Langgudu
3. Kepala Madrasah Ibtidaiyah Karumbu atas dukungan dan motivasinya kepada penulis
4. Rekan-rekan guru di Madrasah Ibtidaiayah Karumbu dan guru se Gugus III Kec.
Langgudu yang memberikan usul dan saran yang membangun dalam penyusunan
karya tulis ini.
5. Kedua orang tua, Isteri (Sri Suryanti) dan anak-anakku (Abyadhul Ulum, Shohibul
Ulum, dan Ra’id Izuhal Ulum) yang dengan tulus berdo’a, membantu dan memberi
spirit bagi penulis.
6. Semua pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan karya tulis ini.
Akhirnya Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan karya tulis ini tentu
masih jauh dari harapan dan kesempurnaan. Oleh karena itu saran dan kritik yang
membangun sangat diharapkan demi kebaikan penulisan di masa mendatang. Dengan
harapan semoga tulisan ini dapat bermanfaat guna menambah khasanah keilmuan kita
dalam mengemban amanat kependidikan untuk mencerdaskan anak bangsa. Amin.

Bima, 21 Agustus 2014

Penuli s

iii
ABSTRAK

Kata kunci : Ramlin, 2014 : Meningkatkan pemahaman siswa tentang cara tumbuhan
hijau membuat makanan melalui “media-pohon rakit”.

Salah satu yang menjadi tantangan serius yang dihadapi oleh guru bidang studi IPA
dalam upaya mencerdaskan siswa adalah rendahnya kemampuan belajar siswa dalam
menyerap materi pelajaran. Hal ini diakibatkan metode, media atau pendekatan
pembelajaran yang digunakan oleh guru kurang tepat. Adapun salah satu materi pelajaran
yang sulit dihadapi oleh siswa adalah mengahapi konsep tentang cara tumbuhan hijau
membuat makanan. Sebagai indikator rendahnya prestasi belajar siswa kelas V pada
bidang studi IPA adalah setiap hasil ulangan dirata-ratakan 65% siswa selalu mendapat di
bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (6,5). Dengan mencermati keadaan seperti ini,
membuat penulis senantiasa berfikir untuk menentukan langkah dengan membuat suatu
alat bantu sederhana. Adapun alat bantu sederhana yang dapat membantu siswa tersebut
adalah Media-Pohon Rakit yang bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan prestasi
belajar IPA, khususnya tentang konsep cara tumbuhan hijau membuat makanan. Sehingga
berdasarkan hasil analisis pada proses pembelajaran dengan menggunakan Media-Pohon
Rakit mampu meningkatkan motivasi belajar IPA melalui perbandingan nilai rata-rata
dengan tanpa menggunakan media yaitu, 8,8 sedangkan yang menggunakan media naik
menjadi 17,5. Sehingga kenaikan rata-rata adalah 8,7. Sedangkan berdasarkan penilaian
hasil pembelajaran dengan menggunakan Media-Pohon Rakit dapat meningkatkan prestasi
belajar IPA. Sebab nilai rata-rata ulangan yang diperoleh sebelum menggunakan media
untuk Media-Pohon Rakit sebesar 5,9 sedangkan sesudah 8,35. Sehingga hal ini terjadi
peningkatan rata-rata adalah 2,45. Sesuai dengan hal tersebut di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa dengan menggunakan Media-Pohon Rakit mampu meningkatkan
motivasi dan prestasi belajar bidang studi Ilmu Pengetahuan Alam khususnya tentang cara
tumbuhan hijau membuat makanan pada siswa kelas V di MI Karumbu Tahun Pelajaran
2013/2014.
iv
DAFTAR ISI

Halaman
Halaman Judul..............................................................................................................................................i
Halaman Pengesahan................................................................................................................................ii
Kata Pengantar............................................................................................................................................iii
Abstrak..........................................................................................................................................................iv
Daftar Isi.......................................................................................................................................................v

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Ruang lingkup...........................................................................................................3
C. Tujuan..........................................................................................................................3
D. Kajian Teori...............................................................................................................3

BAB II LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN


A. Rancangan Pembelajaran......................................................................................6
B. Pelaksanaan Pembelajaran....................................................................................8
C. Penilaian Proses dan Hasil Pembelajaran.......................................................12

BAB III PEMBAHASAN

A. Hasil Proses Pembelajaran................................................................................14


B. Hasil Pembelajaran..............................................................................................16

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan............................................................................................................18
B. Saran Tindak..........................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
v
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan memegang peranan penting dalam upaya membantu pembangunan


manusia Indonesia seutuhnya. Sebab pendidikan telah berupaya membantu siswa agar
nantinya mampu meningkatkan dan mengembangkan dirinya sebagai pribadi yang
lebih mandiri. Karena posisinya yang cukup strategis itu, maka sekolah sebagai
lembaga pendidikan harus peka dan mampu menghadapi tantangan yang menjadi
permasalahan yang dihadapi oleh siswa.
Salah satu yang menjadi tantangan serius yang dihadapi oleh guru dalam
upaya mencerdaskan manusia adalah rendahnya kemampuan belajar siswa dalam
menyerap materi yang disampaikan oleh gurunya. Sebagai salah satu materi pelajaran
yang dianggap sulit oleh siswa di kelas adalah pada bidang studi Ilmu Pengetahuan
Alam (IPA). Hal ini hampir semua siswa akan merasa kesulitan dalam mempelajarinya
jika pembelajaran tersebut tidak diberikan dengan metode, media atau pendekatan
pembelajaran yang tepat.
Menyadari dengan adanya kesulitan belajar Ilmu Pengetahuan Alam pada
siswa di kelas merupakan suatu rangkaian akibat dari kegagalan guru dalam
memberikan pelayanan pembelajaran terhadap yang lebih baik bagi siswa. Sebab
kalau guru menyampaikan pembelajaran yang monoton dan kurang menarik tentu
akan berpengaruh terhadap motivasi dan prestasi siswa di dalam kelasnya. Sehingga
sampai akhirnya nanti akan menyebabkan rendahnya kemampuan siswa dalam
mempelajari bidang studi Ilmu Pengetahuan Alam.
Berkaitan dengan rendahnya motivasi dan prestasi belajar siswa pada bidang
studi Ilmu Pengetahuan Alam tersebut, maka dapat dilihat pada nilai siswa kelas V
Madrasah Ibtidaiyah (MI) Karumbu Kecamatan Langgudu Kab. Bima. Adapun salah
satu materi yang masih dianggap sulit oleh siswa tersebut adalah materi yang berkaitan
dengan Mengidentifikasi cara tumbuhan hijau membuat makanan. Sehingga dalam
kenyataanya bahwa rendahnya prestasi belajar siswa tersebut dapat dilihat dari hasil
analisis nilai pada setiap ulangan yang dapat dirata-ratakan 65 % siswa selalu
mendapat di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), yaitu dengan KKM : 6,3.
1
Dengan mencermati keadaan seperti ini, membuat penulis senantiasa berfikir
untuk menentukan langkah dalam mencari pemecahan masalah. Sebagai pemecahan
masalah tersebut, penulis mencoba untuk mengemas media pembelajaran menjadi
suatu alat bantu sederhana yang lebih menarik dan dapat mempermudah pemahaman
siswa tentang konsep dalam mempelajari Ilmu Pengetahuan Alam.
Sehubungan dengan adanya alat sederhana tersebut, maka dalam proses
pengajaran guru dapat meninggalkan pendekatan konvesional dan mengedepankan
pendekatan kontruktivisme. Dimana hal ini dapat dikutip suatu pendapat yang
mengatakan bahwa “belajar kontruktivisme adalah proses pemaknaan baru atau
penyusunan dari pengalaman konkrit, aktivitas kolaboratif, dan refleksi serta
interpretasi” (Zainal Aqib, 2003 : 124).
Berdasarkan pendapat tersebut, maka sistim pembelajaran dengan
menggunakan alat sederhana tersebut siswa dapat belajar melalui proses pemaknaan
dan menyelami langsung terhadap pengalaman yang lebih konkrit. Sehingga
pemahaman konsep akan lebih mudah jika siswa aktif memanipulasi benda konkrit
sebagai model representasi dari konsep yang abstrak. Hal seperti ini sama halnya guru
menyiapkan model pembelajaran bervariasi dengan memberikan kesempatan yang luas
kepada siswa untuk lebih banyak aktif, kreatif dan terdorong motivasi belajarnya.
Dalam penggunaan alat sederhana tersebut, maka dapat dikutip pula suatu
pepatah tentang belajar yang mengatakan bahwa saya dengar, saya lupa. Saya lihat,
saya tahu. Saya kerjakan, saya mengerti (Herry Sukarman, 2003 : 15). Lebih lanjut
juga Burner dalam Teorema konstruksinya berpendapat bahwa dimana anak dapat
lebih mudah belajar mengkonstruksikan ide-ide abstrak ke dalam struktur kognitifnya
jika dengan menggunakan peragaan konkrit (enactive) dilanjutkan ketahap semi
konkrit (iconic) baru ke tahap abstrak (simbolik).
Bertolak dari pemikiran-pemikiran seperti itu, membuat penulis untuk
mencoba mensainskan dunia nyata dan mengaitkan alat sederhana dengan ide sains
yang dituangkan dalam bentuk alat sederhana yang diberi nama dengan “Media-
Pohon Rakit”. Sehingga melalui metode-pohon rakit inilah siswa dapat mengalami,
berbuat sendiri, mengelola, dan merenungkan apa yang dikerjakannya. Sehingga pada
akhirnya tentu akan membuat siswa benar-benar mempercepat dan meningkatkan
pemahamannya tentang mengidentifikasi cara tumbuhan hijau membuat makanan.
2
B. Ruang Lingkup

Untuk menjadi pembahasan yang dibahas dalam penulisan ini, maka penulis
memberikan batasan sebagai berikut :

1. Perkembangan atau perubahan motivasi siswa Kelas V MI Karumbu pada saat


belajar Ilmu Pengetahuan Alam dengan menggunakan Media-Pohon Rakit.

2. Penguasaan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam pada standar kompetensi


Mengidentifikasi cara tumbuhan hijau membuat makanan di kelas V MI Karumbu
Tahun Pelajaran 2013/2014.

C. Tujuan.

Berdasarkan rumusan masalah tersebut di atas, maka tujuan yang ingin


dicapai adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan Media-Pohon Rakit terhadap peningkatan


motivasi belajar Ilmu Pengetahuan Alam pada siswa kelas V MI Karumbu.

2. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan Media-Pohon Rakit terhadap peningkatan


prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Alam, khususnya tentang konsep cara
tumbuhan hijau membuat makanan pada siswa kelas V MI Karumbu.

D. Kajian Teori

Upaya meningkatkan pengalaman belajar yang lebih baik dan konduksif


merupakan harapan bagi semua guru yang mencintai terhadap anak didiknya maju.
Namun sebagai usaha peningkatan proses pembelajaran yang lebih baik harus
berkenaan dengan keinginan siswa. Dimana dalam upaya untuk meningkatkan
pembelajaran di kelas tersebut sangat diperlukan suatu alat peraga yang cukup
menarik. Bahkan pakar pendidikan Jean Piaget dalam teori perkembangan
kognitifnya yang mengajarkan kepada kita akan arti pentingnya asas peragaan dalam
pembelajaran.
Dalam pandangan lain juga mengemukakan bahwa cara dalam proses
pembelajaran yang baik di kelas adalah harus memberikan lingkungan belajar yang
konduksif, memberi sarana dan prasarana yang diperlukan oleh anak didik untuk
3
berinovasi, mencoba dan melakukan kegiatan sendiri dengan proses pemantau dan
pengawasan dari guru (Yudrik Yahya, 2003 : 26).
Sehubungan dengan hal pendapat tersebut, maka Media-Pohon Rakit
merupakan suatu bentuk proses pembelajaran yang menggunakan alat peraga. Dimana
media yang digunakan dalam hal tersebut adalah dalam bentuk pohon rakit. Dimana
pohon rakit ini sengaja dirancang sedemikian rupa agar proses pembelajaran siswa
lebih menarik, kreatif dan inovatif. Dengan menampilkan Media-Pohon Rakit
merupakan sebagai upaya untuk merangsang siswa untuk bereaksi baik secara fisik
maupun secara emosional serta membangun motivasi belajar siswa sebagai faktor
ekstrinsik.
Berkaitan dengan hal tersebut, dapat dikutip suatu pendapat yang mengatakan
bahwa “secara umum, manfaat media dalam pembelajaran adalah memperlancar
interaksi antara guru dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran akan lebih efektif
dan efisien. Bahkan dengan media maka sajian materi bisa membangkitkan rasa
keingintahuan siswa, merangsang siswa bereaksi baik secara fisik maupun secara
emosional” (Aristo Rahardi, 2003 : 15).
Berdasarkan pendapat tersebut bahwa dalam proses pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam, maka Media-Pohon Rakit dapat digunakan untuk membantu
meningkatkan pemahaman serta rasa keinginan tahuan siswa terhadap penguasaan
konsep mengidentifikasi cara tumbuhan hijau membuat makanan. Penggunaan dengan
metode ini dalam Ilmu Pengetahuan Alam dapat memberikan pengalaman yang lebih
kongkrit, memotivasi serta mempertinggi daya serap dan daya pemahaman siswa
dalam belajar.
Hal ini sesuai pula dengan pendapat yang dikemukakan oleh Kemp dan
Dayton (1985) dalam Aristo Rahadi yang mengidentifikasi bahwa Beberapa manfaat
alat peraga dalam pembelajaran yaitu : a. Penyampaian materi pelajaran dapat
diseragamkan, b. Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik, c. Proses
pembelajaran menjadi lebih interaktif, d. Efisiensi dalam waktu dan tenaga, e.
Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa, f. Alat peraga memungkinkan proses belajar
dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja, g. Merubah peran guru kearah yang lebih
positif dan produktif.(2003 : 10)
4
Berdasarkan pendapat tersebut, tentu dalam kaitannya penggunaan media-
pohon rakit sangat membantu terhadap efektifitas dalam meningkatkan pemahaman
siswa terhadap pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Dari proses tersebut siswa
dapat bereksperimen supaya benar-benar mendalami, mengerti, dan memahami hasil
yang diperoleh dalam pengamatan terhadap proses pembuatan makanan pada
tumbuhan. Di samping itu pula bahwa apabila setiap yang dilakukan oleh siswa tentu
akan dapat menemukan sendiri hasil yang diamati serta menambah gairah belajarnya.
Melalui proses pembelajaran dengan menggunakan Media-Pohon Rakit ini
mendorong kepada siswa untuk menemukan sendiri hasilnya. Sehingga pembelajaran
dengan metode ini pula merupakan bagian dari teknik pembelajaran diskaveri
(discovery learning). Dalam suatu pendapat mengemukakan bahwa pembelajaran
diskaveri merupakan suatu proses pembelajaran yang menekankan pada proses
menemukan (Sukmadinata, 2004 : 183).
Seiring dengan pendapat tersebut, bahwa dengan proses pembelajaran dengan
Media-Pohon Rakit siswa dapat mencari dan menemukan sendiri hasil ingin dicapai.
Fungsi dan peranan dari media ini akan memberikan peluang kepada masing-masing
siswa untuk melakukan sendiri terhadap percobaan. Kegiatan siswa dalam proses
pembelajaran dengan metode ini akan membentuk siswa yang lebih kreatif dan
termotivasi untuk menemukan sendiri (self discovery).
Meskipun pada kegiatan pembelajaran dengan menggunakan Media-Pohon
Rakit ini siswa diberikan kesempatan untuk menemukan sendiri, namun guru harus
memantau terhadap kegiatan yang dilakukan oleh siswanya. Sehingga dalam
pembelajaran dengan Media-Pohon Rakit betul-betul untuk mendorong aktifitas siswa
dalam melakukan suatu tindakan nyata sehingga mencapai tujuan dari pembelajaran.
Dengan demikian, maka penggunaan Media-Pohon Rakit akan menambah
motivasi belajar siswa. Sebab dari kegiatan metode ini juga merupakan bagian dari
suatu bentuk permainan yang biasa dilakukan oleh anak-anak didik setiap harinya dan
dikemas dalam bentuk realitas sains. Tentu saja dari kebiasaan seperti ini akan
menimbulkan semangat dan motivasi yang memiliki peranan besar dalam belajar
siswa. Sehingga dorongan yang timbul pada diri siswa baik secara sadar atau tidak
sadar tentu ada dalam usaha mendapat kepuasan dengan perbuatan dalam mencari
konsep pengetahuan yang lebih terarah.
5
BAB II
LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN

A. Rancangan Pembelajaran

Adapun rancangan pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan ini adalah :


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA )
Kelas/Semester : V/1
Materi Pokok : Tumbuhan Hijau
Waktu : 4 x 35 menit ( 2 x pertemuan)
Metode : Ceramah, diskusi, dan eksperimen.
Standar Kompetensi :
2. Memahami cara tumbuhan hijau membuat makanan
Kompetensi Dasar
2.1 Mengidentifikasi cara tumbuhan hijau membuat makanan
Indikator Pencapaian Kompetensi
o Menjelaskan proses tumbuhan hijau membuat makanannya sendiri dengan
bantuan cahaya matahari dan cahaya lain
o Menyebutkan fungsi pembulum xilem dan pembuluh floem
o Menunjukkan tempat tumbuhan menyimpan cadangan makanan
Tujuan Pembelajaran :
o Siswa dapat Memahami proses pembuatan makanan pada tumbuhan sebagai
fotosintesis
o Siswa dapat Mengetahui bahan-bahan yang diperlukan tumbuhan untuk
membuat makanan
- air → diperoleh melalui akar
- karbon dioksida → masuk dari udara melalui stomata dan lentisel
- cahaya matahari → diserap oleh klorofil
o Siswa dapat mengetahui proses penggunaan pembuluh xilem dan floem.
o Siswa dapat mengetahui hasil fotosintesis berupa : Karbohidrat dan Oksigen o
Siswa dapat Mengetahui tempat menyimpan makanan cadangan pada
tumbuhan.
6
Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin (Discipline), Rasa hormat dan perhatian
(respect), Tekun (diligence) , Tanggung jawab (responsibility) dan Ketelitian
(carefulness)
Materi Essensial : Pembuatan makanan pada tumbuhan hijau
Media Belajar
o Buku SAINS SD/MI Kelas V

Rincian Kegiatan Pembelajaran Siswa


1. Pendahuluan
Apersepsi dan Motivasi :
Menyampaikan indikator pencapaian kompetensi dan kompetensi yang diharapkan
2. Kegiatan Inti

Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
a. Siswa dapat memahami peta konsep tentang tumbuhan hijau
b. Memahami proses pembuatan makanan pada tumbuhan sebagai fotosintesis
c. Mengetahui bahan-bahan yang diperlukan tumbuhan untuk membuat makanan
- air → diperoleh melalui akar
- karbon dioksida → masuk dari udara melalui stomata dan lentisel
- cahaya matahari → diserap oleh klorofil
d. Mengetahui proses pemanfaatan pembuluh xilem dan pembuluh floem.
e. Mengetahui hasil fotosintesis berupa : Karbohidrat dan oksigen
f. Menyebutkan tempat menyimpan makanan cadangan pada tumbuhan
g. Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran;
h. Memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan dengan media peraga.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
a. membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-
tugas tertentu yang bermakna;
b. memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk
memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis;
c. memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan
bertindak tanpa rasa takut;
7
d. memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik
lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok
e. memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun
kelompok;
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
a. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
b. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman,
memberikan penguatan dan penyimpulan

3. Penutup

o Mengulang proses fotosintesis


o Proses pembuatan makanan pada tumbuhan dengan bantuan cahaya disebut
fotosintesis
o Hasil fotosintesis adalah karbohidrat dan oksigen

B. Pelaksanaan Pembelajaran

1. Pembuatan Media Pohon Rakit

Pembuatan media pohon rakit terinspirasi dari ketika masih banyak siswa
yang sulit memahami konsep tentang cara tumbuhan hijau membuat makanan.
Kemudian untuk mencapai indikator yang tercantum dalam Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) pada bidang studi Ilmu Pengetahuan Alam Kelas V tersebut,
maka perlu dibuatkan media pembelajaran (Media-Pohon Rakit).

Adapun cara pembuatan untuk media Pohon adalah sebagai berikut :

a. Alat dan bahan

Adapun alat dan bahannya sebagai berikut :


- Alat : Garis, palu, gergaji, pahat, pisau, gunting, dan tang
- Bahan : Kayu, ensel 2 buah, paku, kawat ikat, daun-daunan yang kering,
ranting yang bercabang, isolasi, lem, kertas, botol infus, cat/pewarna,
kabel, bola lampu berwarna, stop kontak, asap, dan senter.
8
b. Langkah-langkah pembuatan

- Potong kayu berdiameter 15 cm dengan panjang 45 cm sebanyak 1 batang.


- Membelah potongan kayu tersebut menjadi 2 buah.
- Menggores bagian dalam kayu dari ujung satu ke ujung lain dengan
kedalaman 1 cm
- Pahat masing-masing ujung belakang kayu dengan panjang 4 cm kedalaman
2 cm untuk persiapan pasang akar dan batang
- Pasang kedua engsel pada bagian belakang kayu tersebut hingga membentuk
rangka seperti gambar.
Gambar 01 : Bentuk awal setelah dipasang engsel.

- Paku ranting bercabang pada bagian bawah kayu hingga membentuk bagian
akar pohon.
- Pasang ranting-ranting pada bagian atas hingga membentuk ranting pohon.
- Pasang kayu panjang disamping pohon rakit seperti terlihat pada gambar
berikut.
Gambar 02 : Pohon rakit pada tahap kedua
9
- Cat dedaunan sampai kering, kemudian di ikat dengan kawat.
- Rakit lampu listrik, kemudian bentuk pada bola berwarna dengan kertas
hingga membentuk bunga dan buah.
- Ikat dedaunan yang telah di cat, buah, dan bunga hingga membentuk pohon
yang sempurna.
- Pasang senter pada bagian kayu yang tersedia di samping pohon
- Pasang selang infus pada bagian dalam tumbuhan dari akar menuju daun
warnacoklat, dan yang dari daun menuju batang serta akar warna kuning.

Gambar 03 : Media-Pohon Rakit secara keseluruhan

2. Cara Kerja Alat

Untuk menjelaskan hubungan antara struktur bagian tumbuhan dengan


fungsinya, maka dapat menggunakan media-pohon rakit. Sebagai contoh cara kerja
dengan alat ini adalah sebagai berikut :
- Pada tahap ini guru menyebutkan dan menjelaskan tentang mengidentifikasi cara
tumbuhan hijau membuat makanan.
10
- Siswa dan guru dapat menunjukkan dan cara tumbuhan hijau membuat makanan
secara jelas.
- Pohon rakit dapat dibuka untuk mengetahui bagian dalam tumbuhan, dan ditutup
kembali untuk melihat pohon secara utuh.
- Menekan botol asap untuk mengeluarkan gas sebagai bahan karbondioksida.
- Untuk mengetahui tentang fungsi struktur bagian tumbuhan seperti pembuluh
xilem dan floem, maka dapat ditekan botol infus dekat akar yang beisi cairan
warna coklat (xilem), hingga sampai ke daun.
- Menyalakan senter yang mengarah pada daun sebagai contoh proses fotosintesis.
- kemudian tekan infus berwarna kuning (floem) dekat senter untuk contoh hasil
proses fotosintesis.
- Menekan stop kontak listik untuk menyalakan lampu yang adalah dalam buah
dan bunga agar menarik.

Gambar 03 : Contoh Cara Kerja dengan Media-Pohon Rakit


Proses
fotosintesis
Senter menyala

Cairan kuning
Asap/gas sebagai hasil
fotosintesis
Xilem Floem

Cairan coklat
sebagai air Sumber listik
dan tanah
11
3. Keunggulan Media-Pohon Rakit

Sebagai keunggulan dalam pembuatan dengan menggunakan alat ini adalah


sebagai berikut :
- Bahan yang digunakan cukup murah dan mudah didapat di sekitar kita.
- Pembuatannya sederhana dan tidak sulit.
- Siswa dapat melibatkan diri secara langsung untuk membentuk tim pembuat
akar, batang, daun, buah, serta bunga.
- Siswa dapat terlibat secara langsung melihat secara konkrit proses tumbuhan
hijau membuat makanan sendiri.

C. Penilaian Proses dan Hasil Pembelajaran

Untuk mengetahui efektif atau tidaknya dari alat ini, maka perlu disusun suatu
rencana penilaian proses dan penilaian hasil pembelajaran. Adapun penilaian proses
dilaksanakan dengan menggunakan teknik non tes, yaitu dengan melakukan
pengamatan. Sedangkan untuk penilaian hasil pembelajaran dapat disusun dalam
bentuk tes tertulis, yaitu pilihan ganda..

1. Penilaian Proses Pembelajaran

Dalam menilai tentang proses pembelajaran dapat dilihat dari aspek :


keberanian mengemukakan pendapat, keaktifan, kecepatan memecahkan masalah,
menghargai pendapat, dan rasa keingintahuan.

Adapun bentuk format pengamatan dalam penilaian proses pembelajaran


adalah sebagai berikut :

Tabel 01 : Lembar pengamatan proses pembelajaran

No. Nama Siswa Aspek Jumlah Kategori


A B C D E
12
Keterangan :
A. = Keberanian mengemukakan pendapat
B. = Keaktifan
C. = Kecepatan memecahkan masalah
D. = Menghargai pendapat
E. = Rasa keingintahuan

Adapun teknik pemberian skor penilain proses pada pembelajaran untuk setiap
aspek dapat diberi maksimal 5 dan minimal 1. Sehingga pedoman pensekoran
keseluruhannya adalah sebagai berikut :

Tabel 02 : Pedoman penilaian pengamatan proses pembelajaran


Rentang Skor Sebutan/Predikat
21 - 25 Sangat baik
16 - 20 Baik
11 - 15 Cukup baik
6 - 10 Kurang
1 - 5 Kurang sekali
2. Penilaian Hasil Pembelajaran

Untuk menilai hasil pembelajaran dapat digunakan tes tertulis dalam bentuk
tes pilihan ganda dengan jumlah soal sebanyak 10 nomor dan bobot masing-masing
soal adalah 1, sehingga pencapaian skor maksimal adalah 10
Adapun perangkat tes yang digunakan sebelum dan sesudah menggunakan alat
dapat dilihat pada halaman lampiran :
13
BAB III
PEMBAHASAN

A. Hasil Proses Pembelajaran

Berdasarkan hasil penilaian pada pengamatan yang diperoleh dalam proses


pembelajaran sebelum dan sesudah menggunakan alat adalah sebagai berikut :
Tabel 03 : Data hasil pengamatan proses pembelajaran sebelum dan sesudah
menggunakan Media-Pohon Rakit di Kelas V MI Karumbu Tahun
Pelajaran 2013/2014
Aspek
N Nama Siswa Sebelum Sesudah
o A B C D E Jml K.gori A B C D E Jml K.gori
1 Abyadhul Ulum 2 1 3 2 1 9 K 3 4 4 5 3 18 B
2 Aris Fatani 2 3 1 3 1 10 K 4 3 3 4 3 17 B
3 Ardiansyah 1 3 1 1 2 7 K 3 4 5 4 4 20 B
4 Arif rahman 2 1 2 1 2 8 K 3 3 2 2 4 14 CB
5 Esti Nurmalasari 2 2 2 2 1 9 K 3 2 3 3 3 14 CB
6 Fathurrahman 3 4 2 4 5 18 B 4 5 5 4 5 23 SB
7 M. Ali Akbar 2 2 1 2 1 8 K 3 3 2 3 2 13 CB
8 M. Saidin 2 1 2 2 2 9 K 5 4 5 3 5 22 SB
9 Nasrul Mukminin 3 2 2 3 2 12 CB 4 4 2 4 2 16 B
10 Nuralfisahriah 1 1 1 1 1 5 KS 1 3 2 2 2 10 K
11 Nurhasanah 2 1 3 3 2 11 CB 3 2 3 4 3 15 CB
12 Nurul Hikmah 5 3 5 4 4 21 SB 5 5 5 4 5 24 SB
13 Nurunnikmah 2 1 2 3 2 10 K 4 5 4 3 4 20 B
14 Raihanuljannah 1 2 2 3 1 9 K 2 3 3 2 2 12 CB
15 Suharni 3 5 3 3 3 17 B 4 5 4 4 4 21 SB
16 Syarifatul Aini 4 3 2 2 3 14 CB 5 5 5 4 3 22 SB
17 Ulailul Ramadhan 4 5 4 3 4 20 B 5 5 4 5 5 24 SB
18 Wahyu Ramdani 1 2 2 3 2 10 K 3 4 2 2 3 14 CB
19 Yuliana 3 2 1 2 2 10 K 4 2 3 4 2 15 CB
20 Yuliati Rahmah 1 3 3 4 4 13 CB 2 4 3 2 4 15 CB
J U M LA H 176 349
RATA-RATA 8,8 17,5
14
Keterangan :

SB = Sangat Baik
B = Baik
CB = Cukup Baik
K = Kurang
KS = Kurang Sekali

Berdasarkan data hasil pengamatan proses pembelajaran sebelum dan sesudah


tersebut di atas, maka dapat rekapitulasi secara keseluruhan sebagai berikut :

Tabel 04 : Data rekapitulasi hasil pengamatan sebelum dan sesudah menggunakan


Media-Pohon Rakit di Kelas V MI Karumbu Tahun Pelajaran 2013/2014
Perolehan Nilai Frekuensi Ket.
Sebelum Sesudah
21 - 25 1 6
16 - 20 3 5
11 - 15 4 8
6 - 10 11 1
1 -5 1 0

Jumlah 20 20

Dari rekapitulasi hasil pengamatan sebelum dan sesudah proses pembelajaran


tersebut di atas, maka dapat dibuatkan grafiknya berikut :

Grafik hasil pengamatan sebelum dan sesudah menggunakan Media-Pohon Rakit


di Kelas V MI Karumbu Tahun Pelajaran 2013/2014

J 12
m 10
l
h 8
Sebelum
S 6 Sesudah
i 4
s
w 2
a
0
1-.5 6-.10 11-.15 16-.20 21-.25

Tingkat Ketercapaian
15
B. Hasil Pembelajaran

Berdasarkan penilaian hasil pembelajaran yang diperoleh sebelum dan


sesudah menggunakan Media-Pohon Rakit di Kelas V MI Karumbu Tahun Pelajaran
2013/2014, maka diperoleh hasilnya sebagai berikut :

Tabel 05 : Data hasil pembelajaran sebelum dan sesudah menggunakan Media-Pohon


Rakit di Kelas V MI Karumbu Tahun Pelajaran 2013/2014

Nilai
No Nama Siswa Keterangan
Sebelum Sesudah
1. Abyadhul Ulum 6 8
2. Aris Fatani 6 9
3. Ardiansyah 5 9
4. Arif rahman 6 7
5. Esti Nurmalasari 5 6
6. Fathurrahman 7 10
7. M. Ali Akbar 6 8
8. M. Saidin 7 10
9. Nasrul Mukminin 6 7
10. Nuralfisahriah 4 6
11. Nurhasanah 5 8
12. Nurul Hikmah 8 10
13. Nurunnikmah 6 10
14. Raihanuljannah 5 7
15. Suharni 6 8
16. Syarifatul Aini 7 10
17. Ulailul Ramadhan 7 10
18. Wahyu Ramdani 5 8
19. Yuliana 5 7
20. Yuliati Rahmah 6 9
J U M LA H 118 167
RATA-RATA 5,9 8,35
16
Tabel 06 : Data rekapitulasi hasil pembelajaranan sebelum dan sesudah menggunakan
Media-Pohon Rakit di Kelas V MI Karumbu Tahun Pelajaran
2013/2014

Perolehan Nilai Frekuensi Ket.


Sebelum Sesudah
10 0 6
9 0 3
8 1 5
7 4 4
6 8 2
5 6 0
4 1 0

Jumlah 20 20

Dari rekapitulasi hasil pembelajaran sebelum dan sesudah menggunakan alat untuk
Media-Pohon Rakit di Kelas V MI Karumbu tersebut di atas, maka dapat
dibuatkan grafiknya sebagai berikut :

Grafik hasil pembelajaran sebelum dan sesudah menggunakan alat untuk Media-
Pohon Rakit di Kelas V MI Karumbu Tahun Pelajaran 2013/2014

J 9
m 8
l 7
h 6
Sebelum
S 45 Sesudah
i
s 3
w 2
a 1
0
4, 5 6 7 8 9 10
Tingkat Ketercapaian
17
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil yang diperoleh pada laporan terhadap penilaian


pembelajaran IPA khususnya materi tentang cara tumbuhan hijau membuat makanan
tersebut, maka dapat dikemukakan kesimpulan sebagai berikut :
- Pada penilaian proses saat pembelajaran dengan menggunakan Media-Pohon Rakit
mampu meningkatkan motivasi belajar Ilmu Pengetahuan Alam bila dibandingkan
tanpa menggunakan alat/media. Sebab perbandingan nilai rata-rata dengan tanpa
menggunakan alat yaitu, 8,8 sedangkan dengan menggunakan media naik menjadi
17,5. Sehingga kenaikan rata-rata hasil penilaian proses adalah 8,7.
- Sedangkan penilaian hasil pembelajaran dengan menggunakan Media-Pohon Rakit
dapat meningkatkan prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Alam. Sebab nilai rata-rata
ulangan yang diperoleh sebelum menggunakan alat untuk Media-Pohon Rakit
sebesar 5,9 sedangkan sesudah 8,35. Sehingga terjadi peningkatan rata-rata adalah
2,45.
Sesuai kedua hal tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa dengan
menggunakan Media-Pohon Rakit mampu menyatakan Ilmu Pengetahuan Alam ke
arah yang lebih konkrit sehingga meningkatkan prestasi dan motivasi belajar siswa
kelas V di MI Karumbu Tahun Pelajaran 2013/2014.

B. Saran Tindak

Sehubungan dengan kesimpulan tersebut di atas, maka dapat diajukan beberapa


saran sebagai berikut kepada :
1. Guru Kelas V, diharapkan dalam menyampaikan tentang Mengidentifikasi cara
tumbuhan hijau membuat makanan, agar dipertimbangkan alat untuk Media-Pohon
Rakit dapat digunakan dalam proses pembelajaran.

2. Pihak yang terkait dengan pendidikan, agar kiranya dapat memberikan dukungan
dan mengembangkan alat ini demi tercapainya pendidikan ke arah yang lebih baik.
18
DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Zainal, 2003. Profesional Guru Dalam Pembelajaran, Surabaya.: Insan


Cendekia

Rahardi, Aristo 2003. Media Pembelajaran. Jakarta, Depdiknas : Dirjen Pendidikan


Dasar dan Menengah.

Sukmadinata, Nana Syaodih, 2004. Landasan Psikologi Proses Pendidikan,


Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Sukarman, Herry, 2003. Dasar-Dasar Didaktik dan Penerapannya Dalam


Pembelajaran, Jakarta, Depdiknas : Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah

Yahya, Yudrik, 2003. Wawasan Kependidikan, Jakarta, Depdiknas : Dirjen


Pendidikan Dasar dan Menengah
RIWAYAT HIDUP

Nama : R a m l i n, S.Pd
NIP : 19760129 200501 1 001
Pangkat/Golongan : Penata Tk.I / III d
Tempat, Tanggal Lahir : Karumbu, 29 Januari 1976
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Status Perkawinan : Kawin
No. Hp. : 081 237 606 757
Tempat Mengajar : Madrasah Ibtidaiyah Karumbu
Email : ulumkarumbu@gmail.com
Al amat : Karumbu Kec. Langgudu Kab. Bima Provinsi NTB

Pengalaman-Pengalaman :
a. Pendidikan : - SDN di Karumbu Tahun 1989
- SMPN 2 Wawo di Karumbu Tahun 1992
- SMAN 1 Bima di Raba-Bima Tahun 1995
- S.1 IKIP Mataram Tahun 1999

b. Organisasi : - Sekretaris Umum PGRI Ranting Guru Agama Kec. Langgudu


Masa Bakti 2014-2017
- Sekretaris Umum Kelompok Kerja Madrasah Kec. Langgudu
Periode 2015-2018
- Guru Pemandu Bidang Studi IPA dan Matematika Gugus III
Kec. Langgudu 2010 - sekarang
- Wakil Ketua Pimpinan Cabang Pemuda Muhamadiyah Kec.
Langgudu Periode 2011-2015
- Ketua KKG Gugus III SD/MI Kec. Langgudu Periode 2014-
2017
- Tim Penggerak Ruang Berbagi Ilmu (RuBI) Kecamatan
Langgudu Tahun 2015
- Dll.

c. Karya Tulis : - Lomba Penelitian Tindakan Kelas Tingkat Kabupaten Bima


Tahun 2006.
- Peserta Finalis Festival Sains Indonesia Tingkat Nasional Tahun
2010 oleh Dirjen Mendikbud.
2
3
SOAL-SOAL EVALUASI

1. Proses pembuatan makanan sendiri pada tumbuhan hijau dengan bantuan sinar matahari
disebut……
a. Saprofil b. Klorofil c. Fotosintesis d. Karbondioksida
2. Gas yang dibutuhkan oleh tumbuhan dalam proses pembuatan makanannya adalah……
a. Oksigen b. Karbondioksida c. Air d. Tanah
3. Pembuluh pada tumbuhan yang dapat mengantar air dan unsur hara menuju daun adalah.……
a. Xilem b. Floem c. Akar d. Daun
4. Pembuluh pada tumbuhan yang dapat mengantar hasil masakan pada tumbuhan adalah.……
a. Daun b. Batang c. Floem d. Xilem
5. Bagian tumbuhan yang menyaring air dan hara dalam tanah adalah.……
a. Akar b. Batang c. Bunga d. Daun
6. Salah satu zat yang dihasilkan dari proses pembuatan makanan pada tumbuhan adalah ……
a. Air b. Unsur hara c. Oksigen d. Karbondioksida
7. Bagian tumbuhan sebagai tempat proses pembuatan makanan pada tumbuhan adalah……
a. Bunga b. Akar c. Batang d. Daun
8. Zat dalam tumbuhan yang dapat mengikat sinar matahari dalam fotosintesis ……
a. Oksigen b. Karbondioksida c. Saprofil d. Klorofil
9. Oksigen yang dilepas oleh tumbuhan sebagai hasil proses fotosintesis terjadi melalui……
a. Kambiumb. Tulang c. Stomata d. Klorofil
10. Contoh tumbuhan yang menyimpan cadangan makanan pada umbi adalah ……
a. Mangga b. Singkong c. Jambu d. Nangka

*****

Kunci Jawaban :

1. c 2. b 3. a 4. c 5. a 6. c 7. d 8. d 9. c 10. b
4
FOTO MEDIA-POHON RAKIT
... SELAMAT BELAJAR INDONESIAKU ...
“GURU HEBAT, MURID BERPRESTASI”

Anda mungkin juga menyukai