TUGAS
Dosen
Dr. Ir. RAIS RACHMAN, MT
Oleh
ANDARIAS MALLISA
NIM 81 60505 119 0302
PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM MAGISTER TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA PAULUS
MAKASSAR
2020
PENDAHULUAN
Setiap aktivitas suatu proyek tidak terlepas dari komponen waktu, biaya dan mutu, dimana
setiap komponen saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Dari ketiga komponen tersebut,
salah satu komponen yang sangat penting adalah biaya bahan, pada kenyataannya 40% - 60%
anggaran proyek adalah biaya bahan. Oleh karena itu tanpa biaya bahan maka suatu proyek
tidak akan terlaksana. Setiap tahap pelaksanaan proyek perlu direncanakan dan dilaksanakan
dengan sisitem pengendalian agar hasil akhir baik kualitas maupun kuantitas dapat terpenuhi,
sehingga dapat menghindari kerugian akibat keterlambatan barang, pemborosan akan bahan
yang digunakan, kehilanganbahan karena kurangnya keamanan dilingkungan kerja proyek dan
kerusakan bahan mengakibatkan keterlambatan volume pembelian bahan.
Adapun suatu metode yang dapat diterapkan dalam pengendalian biaya pada proyek
konstruksi khususnya biaya bahan yaitu metode analisa varian, metode analisa varian
merupakan perbandingan antara biaya atau jadwal yang telah direncanakan dengan biaya atau
jadwal laporan pelaksanaan suatu proyek pada kurun waktu tertentu. Pengendalian biaya
bahan dengan metode analisa varian ini akan diterapkan pada studi kasus Proyek Rehabilitasi
Ruang Belajar SD Negeri 010 Pakkassasan,Kab Mamasa, Sulawesi Barat.
Komponen material dalam keseluruhan biaya proyek gedung adalah yang terbesar sehingga
wajar bila diperlukan suatu system pengendalian material bahan. System pengendalian
tersebut harus dapat menampilkan informasi status realisasi yang dibandingkan dengan
rencana secara periodik / per minggu sehingga jika terjadi pemborosan material yang dapat
diketahui sejak awal dan tindakan perbaikan / penghematan masih dapat dilakukan. Jika
informasi yang dihasilkan sudah telambat atau pekerjaan telah selesai maka sudah tidak
berfungsi sebagai laporan pengendalian tapi hanya sebagai laporan. Masalahnya adalah
bagaimana cara untuk menghasilkan laporan dalam waktu singkat dan akurat misalnya setiap
minggu atau tiga hari atau per hari.
Tujuan penelitian ini dilakukan adalah untuk mengetahui total biaya perencanaan bahab dan
upah kerja serta total biaya pelaksanaan bahan dan upah pada rangkaian pekerjaan Proyek
Rehabilitasi Ruang Belajar SD Negeri 010 Pakkassasan,Kab Mamasa, Sulawesi Barat di
lapangandengan menggunakan metode analisa varian dan mengetahui varian yang paling
dominan terjadi pada total biaya bahan dan upah selama masa kerja.
KAJIAN PUSTAKA
Secara umum terdapat 3 (tiga) indicator yang menunjukkan keberhasilan suatu proyek :
a. Tepat Waktu, yaitu ketepatan waktu penyelesaian proyek sesuai dengan yang
dijadwalkan.
b. Tepat spesifikasi/kualitas, dari spesifikasi yang telah ditentukan, pemilik proyek
mrngiginkan mutu pekerjaan yang bagus.
c. Tepat anggaran / biaya
Ada beberapa hal yang perlu diketahui tentang definisi dari proyek dan ciri pokok suatu
proyek, antara lain adalah:
a. Bertujuan untuk menghasilkan lingkup tertentu berupa produk akhir atau hasil kerja
akhir.
b. Jumlah biaya, sasaran jadwal serta kriteria mutu dalam proses mencapai tujuan diatas
telah ditentukan.
c. Bersifat sementara, dalam arti umurnya dibatasi oleh selesainya tugas. Titik awal dan
akhir ditentukan dengan jelas.
d. Bersifat tidak rutin, tidak rerulang-ulang. Jenis dan identitas kegiatan berubah
sepanjang proyek berlangsung.
Dalam menyusuan suatu perencanaan yang lengkap minimal meliputi:
a. Menentukan tujuan
b. Menentukan sasaran
c. Mengkaji posisi awal terhadap tujuan 68
d. Memilih alternative
e. Menyusun rangkaian langkah untuk mencapai tujuan
Tahap perencanaan diatas merupakan suatu rangkaian proses yang dilakukan sesuai uruan.
Dari proses tersebut perencanaan disusun dan selanjutnya dilakukan penjadwalan.
Varian antar barang adalah perbedaan antar harga standard (HS) dan harga actual (HA)
dari bahan yang di pakai. Sedangkan varian penggunaan bahan adalah perbedaan antara
kualitas (KS) dan kuantitas aktual (KA) dari bahan yang di pakai. Apabila ditulis
rumusnya:
- Biaya actual (BA) = Kuantitas Aktual x Harga Aktual
- Biaya standard (BS) = Kuantitas Standar x Harga Standar
- Biaya Varian Total = Biaya Standar (BS) – Biaya Aktual (BA) = (KSxHA)
dimana kuantitas aktual = Volume Pekerjaan x Volume Bahan Aktual
- Apabila BS > BA, maka biaya varian total bersifat menguntungkan (varian positif), Jika
BS<BA, maka biaya varian total bersifat tidak menguntungkn atau merugikan (varian
negatif ). Pada perhitungan varian biaya bahan, terdiri dari varian harga bahan, bagian
pengunaan bahan, dan varian biaya bahan, yang di tulis dengan rumus:
- Varian harga bahan = HA (HS-HA)
- Varia penggunaan bahan = HS (KS-KA)
Varian biaya bahan = BS-BA
= (KSxHS)-(KAxHA)
Tabel pelaporan varian memperlihatkan alokasi angaran untuk berbagai macam( kode)
pekerjaan, demikian juga dengan jadwal pengunan yang disesuaikan dengan perencanaan
pelaksanaan pekerjan. Dengan adanya table pelaporan maka dapat di lihat kapan terjadinya
varian yang paling dominan dan kemudian menjadi penyebap terjadinya varian dan
elakukan koreksi.
Analisis dengan Grafik “S”
Grafik S merupakan suatu cara untuk mengambarkan jalanya suatu pekerjaan dengan jelas
dan menunjukan kemampuan proyek dalam bentuk yang mudah dipahami (Soeharto,
1995).
Grafik di sebut dengan sumbuh X sebagai nilai kumulatif biaya atau jam-orang yang telah
digunakan atau atau presentase (%) penyelesaian pekerjaan, sedangkan sumbu Y
menunjukan parameter waktu. Ini berarti mengambarkan kemajuan volume pekerjaan yang
diselesaikan sepenjang siklus proyek.
Bila grafik tersebut dibandingkan dengan grafik serupa yang disusun berdasarkan
perencanaan dasar maka akan segera terlihat penyimpangan. Grafik yang dibuat dengan
sumbuh vertikal sebagai nilai kumulatif biaya atau jam-orang atau penyelesaian pekerjaan
dan sumbu horizontal sebagai waktu kelendermasing-masing angka 0 sampai 100,
umumya akan membentuk angka S.
Tabel 1. Rencana Anggara Biaya yang digunakan dalam pelaksanaan Proyek Rehabilitasi
Ruang Belajar SD Negeri 010 Pakkassasan,Kab Mamasa, Sulawesi Barat
No Jenis Pekerjaan Jumlah Harga
A Pekerjaan Persiapan 7.000.000,-
B Pekerjaan Bangunan Gedung
1 Pondasi 71.159.632,-
2 Pekerjaan Beton Bertulang 24.561.812,-
3 Pekerjaan Kolom / Tiang 15.817.110,-
4 Pekerjaan Ring Balk 25.030.054,-
5 Pekerjaan Lantai 87.653.334,-
6 Pekerjaan Dinding 118.998.784,-
7 Pekerjaan Plafond 40.803.033,-
8 Pekerjaan Pintu 36.850303,-
9 Pekerjaan Pengecetan 23.883.254,-
10 Pekerjaan Atap 142.464.857,-
Jumlah 594.222.173,-
- Mengaplikasikan hasil perhitungan dalam table varian dan grafik “S” berdasarkan hasil
laporan kemajuan pekerjaan.
Table 3. Rangkaian Pekerjaan Struktur pada Proyek Rehabilitasi Ruang Belajar SD Negeri
010 Pakkassasan,Kab Mamasa, Sulawesi Barat
No Jenis Pekerjaan Vulume sat
A PEKERJAAN PERSIAPAN
Pembersihan Lokasi 1.00 Ls
Papan Kegitan / Informasi 1.00 Ls
Pengukuran dan pematokan 1.00 Ls
Mobilisasi dan demobilisasi 1.00 Ls
Pek.Pembongkaran 1.00 Ls
B PEKERJAAN BANGUNAN
GEDUNG
1 Pondasi
Galian Tanah 65.530 m3
Urugan Tanah bekas galian 16.383 m3
Urugan pasir bawah pondasi 6.515 m3
Timbunan tanah dan dipadatkan 39.709 m3
Pasangan batu kosong 25.230 m3
Pasangan batu gunung 1 : 4 40.155 m3
2 Pekerjaan Beton Bertulang
Sloef 15/20 4.230 m3
3 Kolom / Tiang
Kolom 15/15, 20/20 2.724 m3
4 Ring Balk
Ring Balk 15/15 + Kuda-kuda 4.311 m3
5 Pekerjaan Lantai
Urugan pasir bawah lantai 17.200 m3
Pasangan lantai tegel 30 x 30 360.000 m2
6 Pekerjaan Dinding
Rp80.000.000
Rp70.000.000 Rp67.765.000
Rp65.411.067 Rp65.411.067 Rp65.411.067 Rp65.411.067
Rp60.000.000
Rp50.000.000 Rp45.008.785
Rp40.378.922
Rp40.000.000
Rp30.000.000
Rp24.561.812
Rp20.000.000
Rp10.000.000
Rp0
Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4
HS HA
Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh penulis dengan pendekatan managemen konstruksi,
dapat diketahui bahwa pada pelaksanaan pembangunan Proyek Rehabilitasi Ruang Belajar SD
Negeri 010 Pakkassasan,Kab Mamasa, Sulawesi Barat mempunyai kebutuhan rencana
pekerjaan struktur sebesar 98,82 m3 dan realisasi sebesar 98,42 m3 sehingga pada pekerjaan
proyek tersebut mengalami deviasi atau penyimpangan bahan pada pekerjaan pondasi dan
pekerjaan struktur beton kolom, slof dan ring balk.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan dengan menggunakan metode analisa varian, maka dapat
disimpulkan :
1. Pengendalian dengan menggunakan metode Analisa Varian pada rangkaian pekerjaan
kolom 1 menghasilkan total perencanaan biaya sebesar Rp. 65.411.067,- dan total
biaya bahan saat pelaksanaan dilapangan hingga selesai sebesar Rp. 67.765.000,-
2. Dari tabel pelaporan varian maka dapat dilihat varian yang paling besar terjadi pada
minggu ke 4 hari kerja sebesar Rp. 2.344,933, sebagai varian negative (-).
Berdasarkan perbangdingan dengan grafik “s” antara total biaya standard bahan
dengan biaya aktual bahan, maka dapat diperoleh biaya varian total sebesar Rp.
2.344,933 sebagai varian negative (-) . jadi disimpulkan bahwa dari hasil perbandingan
pihak pelaksana memperoleh kerugian khususnya pada pekerjaan balok, kolom dan
ring balk.
Saran
Dengan melihat dari kesimpulan tersebut diatas, maka dapat disampaika saran-saran sebagai
berikut :
1. Pihak pengelolah agar lebih memperhatikan item-item pekerjaan yang menghasilkan
varian negative (rugi) agar tidak terulang kembali
2. Untuk menghindari kerugian karena penambahan volume pekerjaan maka perlu adanya
koordinasi yang baik antara pihak pengelolah dengan pihak pengguna
3. Untuk mendapatkan nilai varian positif dalam pekerjaan ini agar dilakukan
perbandingan serta pencatatan biaya bahan dan upah terhadap masing-masing
pekerjaan secara detail pada setiap pelaporan dan juga perlu melakukan lebih bayak
survey harga satuan di lapangan untuk mendapatkan harga yang lebih murah dengan
kualitas yang sama.
4. Agar tidak terjadi penyimpangan atau varian negative, sekiranya pihak pegelolah harus
melakukan pengawasan baik dan terarah.