DINAS PENDIDIKAN
Jl. Pangeran Jayakarta Masigit Telp/Fax (0254) 374 273 Cilegon
TENTANG
1
2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4301);
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015
tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5679);
4. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang
Administrasi Pemerintahan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 292,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5601);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4496) sebagaimana telah beberapa
kalidiubah, terakhir dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua
atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 45,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5670);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010
Nomor 23, TambahanLembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5105) sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010
tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
2
Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 112,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5157);
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 70 Tahun 2009 tentang Pendidikan Inklusif
Bagi Peserta Didik Yang Memiliki Kelainan dan
Memiliki Potensi Kecerdasan dan/atau Bakat
Istimewa;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2019 tentang
Penerimaan Peserta Didik Baru Pada Taman
Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah
Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah
Menengah Kejuruan (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2019 Nomor 1591);
9. Peraturan Daerah Kota Cilegon Nomor 1 Tahun
2008 tentang Wajib Belajar Madrasah Diniyah
Awaliyah (Lembaran Daerah Kota Cilegon Tahun 2008
Nomor 1);
10. Peraturan Daerah Kota Cilegon Nomor 3 Tahun 2016
tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran
Daerah Kota Cilegon Tahun 2016 Nomor 3);
11. Peraturan Walikota Cilegon Nomor 44 Tahun 2011
tentang Penyelenggaraan Wajib Belajar Pendidikan
Diniyah Awaliyah.
12. Peraturan Walikota Cilegon Nomor 25 Tahun 2014
tentang Perubahan Peraturan Walikota Cilegon Nomor
44 Tahun 2011 Tentang Penyelenggaraan Wajib
Belajar Pendidikan Diniyah Awaliyah.
13. Peraturan Walikota Cilegon Nomor 56 tahun 2016
tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan
Fungsi, serta Tata Kerja Dinas Pendidikan Kota
Cilegon (Berita Daerah Kota Cilegon tahun 2016,
nomor 56).
14. Peraturan Walikota Cilegon Nomor 6 tahun 2020
tentang Tata Cara Penerimaan Peserta Didik Baru
pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, dan
Sekolah Menengah Pertama.
3
4
LAMPIRAN I
PERATURAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN
KOTA CILEGON
I. KETENTUAN UMUM
A. Pengertian
1. Kota adalah Kota Cilegon.
2. Pemerintah Daerah Kota adalah Wali Kota sebagai unsur
penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan
urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom.
3. Wali Kota adalah Wali Kota Cilegon.
4. Dinas Pendidikan Kota Cilegon yang selanjutnya disebut Dinas adalah
perangkat daerah yang menyelenggarakan urusan di bidang
pendidikan.
5. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Pendidikan Kota Cilegon.
6. Penerimaan Peserta Didik Baru yang selanjutnya disingkat PPDB
adalah penerimaan peserta didik pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah
Dasar dan Sekolah Menengah Pertama yang dilaksanakan pada awal
tahun pelajaran baru.
7. Calon Peserta Didik adalah mereka yang masih berusia sekolah.
8. Peserta Didik adalah peserta didik pada tingkat satuan pendidikan
Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama.
9. Peserta Didik Baru adalah peserta didik yang mendaftarkan diri dan
lulus seleksi masuk pada sekolah.
10. Daya tampung atau kuota adalah jumlah peserta didik dalam satu
rombongan belajar dikali jumlah rombongan belajar yang akan
diterima sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan kelayakan
pada interaksi belajar mengajar.
11. Jalur Prestasi Nilai Ujian adalah jalur yang menggunakan
kriteria utama berupa nilai hasil Ujian Sekolah.
12. Jalur Prestasi Perlombaan adalah jalur yang menggunakan
kriteria utama hasil perlombaan dan atau penghargaan di bidang
akademik maupun nonakademik pada tingkat internasional, tingkat
nasional, tingkat provinsi dan/atau tingkat kabupaten/kota.
5
13. Jalur Afirmasi adalah diperuntukan bagi calon peserta didik baru dari
keluarga ekonomi kurang mampu.
14. Peserta Didik Berkebutuhan Khusus yang selanjutnya
disingkat dengan PDBK adalah peserta didik yang memiliki
karakteristik, perkembangan dan pertumbuhan berbeda bila
dibandingkan dengan peserta didik pada umumnya.
15. Taman Kanak-Kanak yang selanjutnya disingkat TK, adalah salah
satu bentuk satuan pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan
formal yang menyelenggarakan program pendidikan bagi anak berusia
4 (empat) tahun sampai dengan 6 (enam) tahun.
16. Sekolah adalah satuan pendidikan yang diselenggarakan
oleh Pemerintah atau Pemerintah Daerah Kota atau
masyarakat/swasta yang terdiri atas Sekolah Dasar, Sekolah
Menengah Pertama, dan Kelompok Belajar Pendidikan
Kesetaraan mencakup Paket A, B dan C.
17. Sekolah Dasar yang selanjutnya disingkat SD, adalah salah satu
bentuk satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan
pendidikan umum pada jenjang pendidikan dasar.
18. Madrasah Ibtidaiyah yang selanjutnya disingkat MI, adalah salah satu
bentuk satuan pendidikan formal dalam binaan Kementerian Agama
yang menyelenggarakan pendidikan umum dengan kekhasan agama
Islam pada jenjang pendidikan dasar.
19. Sekolah Menengah Pertama yang selanjutnya disingkat SMP,
adalah salah satu bentuk satuan pendidikan formal yang
menyelenggarakan pendidikan umum pada jenjang pendidikan dasar
sebagai lanjutan dari SD, MI, atau bentuk lain yang sederajat atau
lanjutan dari hasil belajar yang diakui sama atau setara SD atau MI.
20. Kelompok belajar adalah satuan pendidikan nonformal yang
menyelenggarakan program pendidikan kesetaraan Paket A, B dan
C. Paket A setara SD; Paket B setara SMP; dan Paket C setara SMA.
21. Rombongan Belajar adalah kelompok peserta didik yang terdaftar
pada satuan kelas dalam satu sekolah.
22. Perpindahan Peserta Didik adalah penerimaan peserta didik
antar TK/RA, SD/MI, SMP, dan/atau sederajat.
23. Ujian Sekolah/Madrasah yang selanjutnya disingkat US/M adalah
kegiatan penilaian hasil belajar yang dilaksanakan oleh Satuan
Pendidikan.
24. Nilai Ujian Sekolah yang selanjutnya disebut Nilai US adalah
angka yang diperoleh dari hasil US yang terdiri sejumlah mata
pelajaran sesuai dengan peraturan yang berlaku serta dicantumkan
dalam daftar nilai ujian.
6
25. Sertifikat Hasil Ujian Sekolah yang selanjutnya disingkat SHUS
adalah surat keterangan yang diterbitkan oleh SD/MI dan memuat
nilai hasil US yang diberikan kepada peserta didik yang telah
memenuhi kriteria kelulusan.
26. Ijazah adalah surat pernyataan resmi dan sah dari Satuan Pendidikan
yang menerangkan bahwa pemegangnya telah berhasil/lulus
menempuh US dan USBN pada tingkat Satuan Pendidikan.
27. Data Pokok Pendidikan, yang selanjutnya disingkat Dapodik adalah
suatu sistem pendataan yang dikelola oleh Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan yang memuat data satuan pendidikan,
peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan, dan subtansi
Pendidikan yang datanya bersumber dari dari satuan pendidikan
dasar dan menengah yang terus menerus diperbaharui secara online.
28. Komite Sekolah adalah lembaga mandiri yang beranggotakan
orang tua/wali peserta didik, komunitas Sekolah, serta tokoh
masyarakat yang peduli pendidikan.
29. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya
disingkat APBD adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota
Cilegon.
30. Zonasi adalah jalur penerimaan peserta didik berdasarkan
pada radius atau jarak tempat tinggal calon peserta didik dengan
Sekolah yang dituju dalam zona yang tertentu.
31. Kuota Zonasi adalah besaran presentase calon peserta didik
yang akan diterima berdasarkan jarak terdekat dengan Sekolah.
B. Azas PPDB
1. nondiskriminatif;
2. objektif;
3. transparan;
4. akuntabel; dan
5. berkeadilan.
Nondiskriminatif dikecualikan bagi Sekolah yang secara khusus melayani
peserta didik dari kelompok gender atau agama tertentu.
C. Tujuan
1. Memberikan akses kepada warga negara usia sekolah agar
memperoleh layanan penerimaan peserta didik baru secara objektif,
transparan, akuntabel, berkeadilan, dan non diskrimnatif;
2. digunakan sebagai pedoman bagi Kepala Sekolah dalam
melaksanakan PPDB.
7
II. PERSYARATAN
A. Penerimaan Peserta Didik Baru Taman Kanak-Kanak
1. Persyaratan usia calon peserta didik baru pada TK adalah:
a. berusia 4 (empat) tahun sampai dengan 5 (lima) tahun untuk
kelompok A; dan
b. berusia 5 (lima) tahun sampai dengan 6 (enam) tahun untuk
kelompok B.
2. Persyaratan administratif calon peserta didik baru TK adalah:
a. kutipan akta kelahiran atau kenal lahir ; dan
b. domisili calon peserta didik berdasarkan alamat pada Kartu
Identitas Anak (KIA), apabila calon peserta didik belum memiliki
KIA dapat menggunakan kartu keluarga yang diterbitkan
paling singkat 1 (satu) tahun sebelum pelaksanaan PPDB.
c. Kartu keluarga dapat diganti dengan surat keterangan
domisili dari rukun tetangga atau rukun warga yang
dilegalisir oleh lurah/kepala desa atau pejabat setempat
lain yang berwenang menerangkan bahwa peserta didik
yang bersangkutan telah berdomisili paling singkat 1
(satu) tahun sejak diterbitkannya surat keterangan
domisili.
8
dilegalisir oleh lurah/kepala desa atau pejabat setempat
lain yang berwenang menerangkan bahwa peserta didik
yang bersangkutan telah berdomisili paling singkat 1
(satu) tahun sejak diterbitkannya surat keterangan
domisili apabila belum memiliki Kartu Keluarga.
9
g. Bagi calon peserta didik baru SMP yang beragama Islam agar
menyerahkan Ijazah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA) atau
Taman Pendidikan Al Quran (TPA/TPQ), bagi yang belum tamat
dan atau tidak memiliki ijazah dimaksud harus mengisi surat
pernyataan kesediaan mengikuti program khusus pada sekolah
yang dituju.
3. Ketentuan terkait persyaratan usia sebagaimana dimaksud dalam
huruf A poin 1, huruf B poin 1, dan huruf C poin 1 dikecualikan bagi
Peserta Didik Berkebutuhan Khusus.
10
C. Penerimaan Peserta Didik Baru Jalur Perpindahan Tugas Orang Tua
1. Kuota jalur perpindahan tugas orang tua paling banyak 5% (lima
persen) dari daya tampung Sekolah.
2. Jalur perpindahan tugas orang tua dibuktikan dengan surat
penugasan dari instansi, lembaga, kantor atau perusahaan yang
mempekerjakan.
3. Jalur perpindahan tugas orang tua dapat digunakan untuk anak
guru, dibuktikan dengan Surat Keputusan Pengangkatan CPNS/PNS
atau Surat Pengangkatan Guru Tidak Tetap oleh Kepala Dinas
dan/atau Kepala Sekolah.
11
4. Dinas pendidikan wajib memastikan bahwa semua Sekolah yang
diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah dalam proses PPDB telah
menerima peserta didik dalam wilayah zonasi yang telah ditetapkan.
5. Penetapan wilayah zonasi pada setiap jenjang wajib diumumkan
paling lama 1 (satu) bulan sebelum pengumuman secara terbuka
pendaftaran PPDB.
6. Dalam menetapkan wilayah zonasi pada setiap jenjang, Pemerintah
Daerah melibatkan musyawarah atau kelompok kerja kepala Sekolah.
7. Bagi Sekolah yang berada di daerah perbatasan kabupaten/kota,
penetapan wilayah zonasi pada setiap jenjang dapat dilakukan
berdasarkan kesepakatan secara tertulis antar Pemerintah Daerah.
8. Wilayah zonasi ditetapkan pada lampiran II Peraturan Kepala Dinas
ini.
B. Daya Tampung
1. Kuota daya tampung penerimaan peserta didik baru tiap Sekolah
diusulkan oleh Kepala Sekolah yang kemudian ditetapkan oleh Kepala
Dinas dan diumumkan kepada masyarakat oleh Dinas dan Sekolah.
2. Jumlah daya tampung yang tersedia pada kelas 1 (satu) SD dan 7
(tujuh) SMP sesuai dengan data rombongan belajar dalam Dapodik
dengan memperhatikan ketersediaan sarana prasarana dan guru
sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan.
3. Jumlah rombongan belajar maksimal tiap Satuan Pendidikan untuk
jenjang SD maksimal 4 rombel, dan untuk jenjang SMP maksimal 11
rombel.
4. Jumlah siswa maksimal tiap rombel untuk jenjang SD sebanyak 28
siswa, dan untuk jenjang SMP sebanyak 32 siswa.
DAYA TAMPUNG
Perpindah
No Nama Sekolah Zonasi Afirmasi an Tugas
Rombel (Min (Min Orang Tua Jumlah
70%) 15%) (Maks
15%)
1 SDN Wilulang 2 40 8 8 56
2 SDN Blok I 3 60 12 12 84
3 SDN Ciwandan 2 40 8 8 56
4 SDN Kedaleman IV 4 80 16 16 112
5 SDN Sumampir 2 40 8 8 56
6 SDN Cilegon II 4 80 16 16 112
7 SDN Kubang Sepat I 3 60 12 12 84
8 SDN Bujang Gadung 3 60 12 12 84
12
6. Kuota Daya Tampung SMP :
DAYA TAMPUNG
Prestasi (Maks
30%)
Perpin
dahan Hasil
No Nama Sekolah Rombo Zonasi Afirma Tugas Rata- perlom
ngan (Min si (Min Orang rata baan Jumlah
Belajar 50%) 15%) Tua nilai dan/
(Maks rapor 5 atau
5%) smester pengha
(Min rgaan
15%) (Maks
15%)
1 SMPN 1 Cilegon 7 112 34 12 33 33 224
2 SMPN 2 Cilegon 9 144 43 14 43 43 288
3 SMPN 3 Cilegon 9 144 43 14 43 43 288
4 SMPN 4 Cilegon 8 128 38 14 38 38 256
5 SMPN 5 Cilegon 9 144 43 14 43 43 288
6 SMPN 6 Cilegon 8 128 38 14 38 38 256
7 SMPN 7 Cilegon 9 144 43 14 43 43 288
8 SMPN 8 Cilegon 7 112 34 12 33 33 224
9 SMPN 9 Cilegon 6 96 29 10 29 29 192
10 SMPN 10 Cilegon 4 65 19 6 19 19 128
11 SMPN 11 Cilegon 5 80 24 8 24 24 160
SMPN 12 Cilegon
12 Filial SMPN 3 2 32 10 4 9 9 64
6. Jika kuota jalur Afirmasi, jalur perpindahan tugas orang tua, dan jalur
prestasi tidak terpenuhi, maka kuota jalur zonasi bisa ditambah
sampai terpenuhi daya tampung.
V. SELEKSI
A. Seleksi Calon Peserta Didik Baru Sekolah Dasar
1. Seleksi calon peserta didik baru kelas 1 (satu) SD hanya
menggunakan jalur zonasi, jalur afirmasi, dan jalur perpindahan
tugas orang tua.
2. Seleksi calon peserta didik baru kelas 1 (satu) SD
mempertimbangkan kriteria dengan urutan prioritas sebagai berikut:
a. usia ; dan
b. jarak tempat tinggal terdekat ke Sekolah dalam zonasi yang
ditetapkan oleh Pemerintah Daerah Kota.
3. Sekolah wajib menerima peserta didik yang berusia 7 (tujuh) tahun
dengan domisili dalam zonasi yang telah ditetapkan.
4. Jika usia calon peserta didik sebagaimana dimaksud pada poin 1
sama, maka penentuan peserta didik didasarkan pada jarak tempat
tinggal calon peserta didik yang terdekat dengan Sekolah.
13
5. Dalam seleksi calon peserta didik baru kelas 1 (satu) SD tidak
dilakukan tes membaca, menulis, dan berhitung serta tidak
mensyaratkan telah mengikuti TK/RA.
6. Penetapan Skor Usia dan skor jarak ditetapkan pada Lampiran II
Peraturan Kepala Dinas Pendidikan.
14
c. Skor sertifikat kejuaraan dan/atau penghargaan
sebagaimana dimaksud pada poin a ditetapkan pada Lampiran II
Peraturan Kepala Dinas Pendidikan.
B. Pengumuman pendaftaran
1. Pengumuman pendaftaran penerimaan calon peserta didik baru
dilakukan oleh Pemerintah Daerah bagi Satuan pendidikan yang
diselenggarakn oleh Pemerintah Daerah.
2. Pengumuman pendaftaran penerimaan calon peserta didik baru paling
sedikit memuat informasi sebagai berikut :
a. persyaratan calon peserta didik sesuai dengan jenjangnya;
b. tanggal pendaftaran;
c. jalur pendaftaran;
d. jumlah daya tampung yang tersedia; dan
e. tanggal penetapan pengumuman hasil proses seleksi PPDB.
3. Pengumuman pendaftaran penerimaan calon peserta didik baru
melalui papan pengumuman di sekolah maupun melalui media lainya.
C. Pendaftaran
1. Pendaftaran PPDB dilaksanakan dengan menggunakan mekanisme
dalam jaringan (daring) untuk TK Negeri, SD Negeri dan SMP Negeri.
2. Pelaksanaan mekanisme dalam jaringan (daring) menjadi tanggung
jawab Pemerintah Daerah.
3. Alur Pendaftaran PPDB dalam jaringan (Online) :
a. Calon Peserta Didik membuka website PPDB Online
15
b. Melakukan pendaftaran dengan cara mengisi formulir
pendaftaran pada website PPDB
c. Mencetak bukti pendaftaran
d. Melakukan verifikasi dokumen di sekolah tujuan, membawa bukti
pendaftaran dokumen asli.
e. Menunggu pengumuman hasil PPDB, dan dapat dilihat pada
website PPDB Online.
D. Pengumuman Penetapan
1. Pengumuman penetapan peserta didik baru dilakukan sesuai dengan
jalur pendaftaran dalam PPDB.
2. Penetapan peserta didik baru dilakukan berdasarkan hasil rapat
dewan guru yang dipimpin oleh kepala Sekolah dan ditetapkan melalui
keputusan kepala Sekolah.
3. Dalam hal kepala Sekolah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) belum
definitif, maka penetapan peserta didik baru dilakukan oleh pejabat
yang berwenang.
E. Daftar Ulang
1. Daftar ulang dilakukan oleh calon peserta didik baru yang telah
diterima untuk memastikan statusnya sebagai peserta didik pada
Sekolah yang bersangkutan dengan menunjukan dokumen asli yang
dibutuhkan sesuai dengan persyaratan.
2. Apabila calon peserta didik yang sudah dinyatakan diterima tidak
melakukan daftar ulang maka yang bersangkutan dinyatakan
mengundurkan diri.
16
VIII. PERPINDAHAN PESERTA DIDIK
1. Perpindahan peserta didik antar Sekolah dalam satu Kota, antar
Kabupaten/Kota dalam satu Daerah Provinsi Banten, atau antar Provinsi
dilaksanakan atas dasar persetujuan Kepala Sekolah asal dan Kepala
Sekolah yang dituju.
2. Dalam hal terdapat perpindahan peserta didik, maka Sekolah yang
bersangkutan wajib memperbaharui Dapodik.
3. Perpindahan peserta didik wajib memenuhi ketentuan persyaratan PPDB
dan/atau Sistem Zonasi yang diatur dalam Peraturan Walikota ini.
4. Peserta didik setara SD di negara lain dapat pindah ke SD di Kota setelah
memenuhi :
a. persyaratan lulus tes kelayakan dan penempatan yang
diselenggarakan Sekolah yang dituju.
b. Surat pernyataan dari kepala Sekolah asal;
c. Surat keterangan dari direktur jenderal yang menangani bidang
pendidikan dasar dan menengah.
5. Peserta didik setara SMP di negara lain dapat diterima sebagai peserta
didik di SMP di Kota setelah :
a. Menyerahkan fotocopy ijazah atau dokumen lain yang
membuktikan bahwa peserta didik yang bersangkutan telah
menyelesaikan pendidikan jenjang sebelumnya;
b. Surat pernyataan dari kepala Sekolah asal;
c. Surat keterangan dari direktur jenderal yang menangani bidang
pendidikan dasar dan menengah; dan
d. lulus tes kelayakan dan penempatan yang diselenggarakan Sekolah
yang dituju.
6. Peserta didik jalur nonformal dan informal dapat diterima di SD atau
bentuk lain yang sederajat di atas kelas 1 (satu) setelah lulus tes kelayakan
dan penempatan.
7. Peserta didik jalur nonformal dan informal dapat diterima di SMP atau
bentuk lain yang sederajat di atas kelas 7 (tujuh) setelah memenuhi
persyaratan:
a. memiliki ijazah kesetaraan Paket A; dan
b. lulus tes kelayakan dan penempatan yang diselenggarakan oleh SMP
yang bersangkutan.
8. Sekolah menentukan syarat dalam tes kelayakan dan penempatan
perpindahan peserta didik jalur nonformal dan informal ke Sekolah yang
bersangkutan.
9. Dalam hal terdapat perpindahan peserta didik dari satuan pendidikan
nonformal atau informal ke Sekolah maka Sekolah yang bersangkutan
wajib memperbaharui Dapodik.
17
IX. PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN
A. Pengawasan Pelaksanaan PPDB
1. Dalam rangka pelaksanaan PPDB dibentuk:
a. panitia PPDB tingkat Kota; dan
b. panitia PPDB tingkat Satuan Pendidikan.
2. Dinas sesuai dengan kewenangannya mengoordinasikan dan
memantau pelaksanaan PPDB.
3. Pemantauan pelaksanaan PPDB, dilakukan oleh Tim atau Kelompok
Kerja bidang pengawasan dan pengendalian.
B. Pengendalian Pelaksanaan PPDB
1. Untuk mewujudkan asas PPDB yang objektif, transparan,
akuntabel, kompetitif, dan berkeadilan, permasalahan yang ditemukan
pada PPDB dapat dilaporkan dalam bentuk pengaduan.
2. Penyelesaian permasalahan sebagaimana diselesaikan oleh Panitia
PPDB tingkat Satuan Pendidikan.
3. Apabila penyelesaian permasalahan tidak selesai di tingkat
Satuan Pendidikan dalam waktu 2 (dua) hari kerja, maka dapat
dilanjutkan ke Panitia PPDB tingkat Kota.
X. SEKOLAH PERBATASAN
1. Calon peserta didik yang berdomisili di luar Kota hanya dapat memilih
pada Sekolah perbatasan.
2. Sekolah perbatasan adalah satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh
Pemerintah Kota yang berbatasan langsung dengan Kota/Kabupaten lain.
3. Sekolah perbatasan sebagaimana dimaksud terdiri dari SMPN 5
Cilegon, SMPN 8 Cilegon, SMPN 9 Cilegon, dan SMPN 10 Cilegon.
4. Kuota Sekolah perbatasan pada jenjang SD bagi calon peserta didik dari
luar Kota paling banyak 10% (sepuluh persen) dari jumlah total
kuota keseluruhan.
5. Kuota Sekolah perbatasan pada jenjang SMP bagi calon peserta didik
dari luar Kota paling banyak 15% (dua puluh persen) dari jumlah total
kuota keseluruhan.
6. Seleksi calon peserta didik dari luar Kota dilakukan dengan
memprioritaskan jarak tempat tinggal terdekat ke Sekolah perbatasan.
XI. PENUTUP
Segala sesuatu akan diubah dan ditetapkan kembali apabila ternyata
dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam peraturan ini.
18
LAMPIRAN II
PERATURAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN
KOTA CILEGON
A. Penetapan Zonasi
1. Penetapan Zonasi Sekolah Dasar
2 1. SD N Bulakan I Kecamatan
2. SD N Bulakan III Cibeber
3. SD N Cibeber I
4. SD N Cibeber II
5. SD N Cibeber III
6. SD N Cikerai I
7. SD N Jerang Ilir
8. SD N Kalitimbang I
9. SD N Kedaleman II
10. SD N Kedaleman IV
11. SD N Kerotek
12. SD N Bulakan II
13. SD N Cikerai II
14. SD N Cikerut
15. SD N Kalitimbang II
16. SD N Kedaleman III
17. SD N Kedaleman I
18. SD N Jerang Barat
3 1. SD N Blok C Kecamatan
2. SD N Cilegon 01 Jobang
3. SD N Cilegon 02
4. SD N Cilegon 03
5. SD N Cilegon 04
6. SD N Cilegon 07
7. SD N Cilegon 09
8. SD N Cilegon 10
9. SD N Cilegon 11
10. SD N Cilegon 12
19
11. SD N Cilegon VIII
12. SD N Gedong Dalem 02
13. SD N Gedong Dalem 03
14. SD N Gedong Dalem I
15. SD N Kependilan
16. SD N Kubang Laban
17. SD N Masigit 01
18. SD N Masigit 02
19. SD N Masigit 03
20. SD N Panggung Rawi
21. SD N Sukmajaya 01
22. SD N Sukmajaya 02
23. SD Negeri Keranggot
24. SD N Cilegon V
4 1. SD N Ciriu Kecamatan
2. SD N Citangkil Baru Citangkil
3. SD N Delingseng
4. SD N Deringo
5. SD N Kebonsari 2
6. SD N Kelelet
7. SD N Kepuh Denok
8. SD N Krenceng 2
9. SD N Krenceng I
10. SD N Kubang Lesung
11. SD N Kubang Sepat I
12. SD N Kubang Sepat II
13. SD N Pekalongan I
14. SD N Pekalongan II
15. SD N Samangraya I
16. SD N Samangraya II
17. SD N Taman Baru 2
18. SD N Tegal Cabe
19. SD N Temiang
20. SD N Warnasari
21. SD N Kebonsari I
22. SD N Kubang Lesung Kulon
23. SD N Taman Baru 1
24. SD N Walikukun
6 1. SD N Blacu Kecamatan
2. SD N Kebon Dalem Purwakarta
3. SD N Kenanga
20
4. SD N Kubang Kutu II
5. SD N Pabean
6. SD N Pasar Bunder
7. SD N Purwakarta II
8. SD N Ramanuju
9. SD N Sumampir
10. SD Negeri Purwakarta I
11. SD Negeri Simpang Tiga
12. SD Negeri Pecinan
13. SD N Kota Bumi
14. SD N Kubang Kalak
15. SD N Kubangkutu I
16. SD N Purwakarta
7 1. SD N Cikuasa I Kecamatan
2. SD N Cikuasa II Grogol
3. SD N Ciora
4. SD N Gerem I
5. SD N Gerem II
6. SD N Gerem III
7. SD N Grogol I
8. SD N Grogol II
9. SD N Kampung Baru
10. SD N Kotasari
11. SD N Pabuaran
12. SD N Tegal Wangi
13. SD Negeri Sumurwuluh
14. SD N Bujanggadung
21
2. Penetapan Zonasi Sekolah Menengah Pertama
B. Penskoran Jarak
22
C. Penskoran Usia :
NO USIA SKOR
1 ≥ 7 tahun 100
2 6 tahun 11 bulan 95
3 6 tahun 10 bulan 90
4 6 tahun 9 bulan 85
5 6 tahun 8 bulan 80
6 6 tahun 7 bulan 75
7 6 tahun 6 bulan 70
8 6 tahun 5 bulan 65
9 6 tahun 4 bulan 60
10 6 tahun 3 bulan 55
11 6 tahun 2 bulan 50
12 6 tahun 1 bulan 45
13 6 tahun 40
14 < 6 tahun 35
SKOR
NO. TINGKAT
PERORANGAN BEREGU
23