Naskah Publikasi PDF
Naskah Publikasi PDF
Oleh :
ADITYA PUTU PRAMANA
D 200 140 213
Abstrak
Swing machinery pada excavator adalah komponen yang berguna untuk
menggerakkan upperstructur unit yaitu sebesar 360o. Swing machinery terbagi
menjadi beberapa komponen antara lain: Swing motor, swing brake, dan swing
reducer. Analisa ini bertujuan untuk mengetahui mekanisme kerja dari masing-
masing komponen pada swing machinery dan besarnya gaya-gaya yang bekerja.
Swing machinery merupakan komponen yang merubah pressure dari main pump
menjadi gerakan mekanis, Swing brake berfungsi untuk engaged dan disengaged
clutch dan disk yang berfungsi untuk lock serta release cylinder block pada swing
motor, Swing reducer berfungsi untuk mengurangi putaran dari swing motor yang
akan menaikkan torsi sehingga swing machinery dapat memutar upperstructur dari
excavator. Hasil analisa gaya-gaya yang bekerja pada swing motor seperti torsi
sebesar 503,516 Nm didapatkan efisiensi mekanis sebesar 89,07 %, flow rate
sebesar 3,351 x 10-3 m3/menit didapatkan efisiensi volumetric sebesar 79,30 %, dan
efisiensi keseluruhan pada swing motor sebesar 71,13 %. Kemudian reduksi dan
speed ratio pada swing reducer adalah -4,76 rpm dan 1,17 pada tingkat pertama dan
-3,85 dan 1,05 pada tingkat kedua. Kemudian akan didapatkan besarnya momen
puntir, kecepatan tangensial, dan beban nominal pada roda roda gigi planetary gear
swing reducer.
1
equal to 71,13 %. Then the speed ratio and reduction of the swing reducer are 1.17
and -4,76 rpm at the first level and 1.05 and -3,85 rpm at the second level. Then
there will be the amount of torque, tangential velocity, and nominal load on
planetary gear swing reducer gear
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Excavator merupakan salah satu alat berat yang paling sering digunakan
dikarenakan memiliki fleksibilitas yang tinggi. Excavator merupakan sebuah
alat/machine yang digunakan untuk menggali, memuat dan memindahkan
material dari suatu tempat ke tempat lain. Dilihat dari strukturnya, excavator
terdiri dari tiga bagian, yaitu : Upperstructure, attachment, dan undercarriage.
Upperstructure merupakan tempat dudukan dari attachment pada excavator
sehingga fungsi dari attachment sangat dipengaruhi oleh kondisi dan gerakan
dari upperstructure dimana upperstructure dapat melakukan gerakan berputar
(Swing) sebesar 360o, pergerakan swing pada unit tidak lepas dari swing system
dari excavator yaitu menggunakan swing machinery.
Swing machinery berada diantara upperstructure dan undercarriage,
swing machinery merubah pressure dari main pump menjadi putaran , dimana
putaran tersebut akan direduksi untuk menghasilkan torsi yang besar guna
untuk melakukan gerakan swing .
Pergerakan dari swing tersebut sangat berpengaruh terhadap produktivitas dari
excavator tersebut. Untuk itu penulis mengambil judul untuk tugas akhir
“Analisa Performansi Swing Machinery Pada Excavator Komatsu PC200-8”.
2
1. Mengetahui mekanisme kerja dari komponen-komponen swing machinery
seperti swing motor, swing brake, dan swing reducer pada excavator
komatsu PC200-8.
2. Mengetahui torsi, flow rate, dan effieciency dari swing motor excavator
komatsu PC200-8.
3. Mengetahui speed ratio, reduksi putaran serta gaya masing-masing gear
pada planetary gear swing reducer.
2. DASAR TEORI
2.1 Diagram Alir Swing Machinery
3
Gambar 1 Diagram Alir Swing System
4
sedangkan motor merubah gerak hidrolis menjadi gerak mekanis
(Putaran). Hydraulic motor yang digunakan pada swing machinery
excavator komatsu PC200-8 adalah axial hydraulic piston motor.
5
Gambar 3 Skema kerja engaged swing brake
2.3.2 Swing Brake Release
Cara kerja swing brake disengaged. Saat aliran dari pilot yang
masuk dari port SH akan menekan Check valve (Brake release
valve) sehingga aliran oli dapat masuk ke brake piston chamber
dimana oli akan mengangkat brake piston sehingga disc dan plate
dapat release.
6
Gambar 5 Single pinion type
Speed ratio dari gear penggerak dengan gear yang digerakkan adalah
tergantung dari jumlah gigi masing-masing gear. Kebanyakan
pemakaian dari planetary gear sistem terdapat pada sistem yang
membutuhkan torsi yang besar, dimana untuk torsi dan putarannya
dapat diubah bervariasi dalah berbagai tingkatan.
2.4.1 Planetary Gear Pada Swing Reducer
Excavator komatsu PC200-8 menggunakan 2 buah single pinion
type yang disusun bertingkat. Sun gear tingkat pertama yang
berhubungan dengan output shaft dari hydraulic motor (swing
motor) akan menggerakan planet gear yang berjumlah 3
dimana pada masing- masing planet gear bersatu dengan
carriernya, pada carrier tingkat pertama terdapat gear yang
bersinggungan dengan sun gear kedua, sehingga putaran yang
sudah direduksi pada tingkat pertama akan diteruskan menuju
sun gear tingkat kedua, pada tingkat ini putaran yang direduksi
ditingkat pertama mengalami reduksi kembali. Carrier pada
planet gear tingkat kedua ini berhubungan dengan shaft output
dari swing machinary dan ring gear yang ditahan (Housing
swing reducer). Putaran yang telah direduksi pada tingkat
pertama dan tingkat kedua kemudian diteruskan oleh output
shaft swing machinery yang terdapat main gear.
7
Shaft
Main Gear
2.5 Valve
Untuk mencegah agar swing machinery tidak bermasalah dan menghindari
rusaknya komponen-komponennya, maka pada swing machinery
menggunakan beberapa valve yaitu Relief valve, Make up valve, Anti-
Reverse valve, Parking brake dan Brake release valve. Relief valve
berfungsi mengatur tekanan pada oli yang akan menuju swing motor, Make
up valve menggunakan sistem kerja check valve yang hanya mengalirkan
aliran ke satu arah saja, make up valve pada swing motor bertujuan agar
menghindari adanya kekosongan ruang pada swing motor yang nantinya
dapat menyebabkan kavitasi, Anti-reverse valve merupakan valve yang
berguna sebagai safety valve ketika unit berhenti melakukan swing. Sistem
kerja brake valve sama dengan make up valve, yaitu mengisi kekosongan
fluida pada aliran ke swing motor, Parking brake dan Brake release valve
berfungsi untuk engaged dan disengaged clutch dan disk pada swing
brake.
8
2.6.1 Analisa Perhitungan Torsi Hydraulic Motor
a. Torsi Teoritis (TT)
𝑉𝑑 × 𝑃
𝑇𝑇 =
2𝜋
TT = Torsi Teoritis (Nm)
Vd = Theoritical Displacement (m3/rev)
P = Pressure yang masuk ke inlet (N/m2)
b. Torsi aktual (TA)
𝑉𝑑. ∆𝑃
𝑇𝐴 = [𝐶1 + 𝐶2 |cos(𝑛𝜃)|]
2. 𝜋
TA = Torsi Aktual (Nm)
Vd = Theoritical Displacement (m3/rev)
∆P = PA-PB (Pressure In – Pressure Out) (N/m2)
𝜃 = Sudut antar piston berdasar pusat shaft (o)
n = Jumlah piston
c. Mechanical efficiency (ɳm)
9
𝜔 = Kecepatan sudut (rad/s)
10
df = Diameter lingkaran kaki (mm)
b. Modul (m)
𝑑𝑡
𝑚=
𝑍
m = Modul (mm)
dt = Diameter tusuk (mm)
Z = Jumlah gigi
c. Diameter Jarak Bagi atau Diameter Tusuk (dt)
𝑑𝑡 = 𝑍 × 𝑚
𝑑𝑡 = Diameter tusuk (mm)
Z = Jumlah gigi
m = Modul (mm)
2.6.7 Analisa Perhitungan Momen Puntir (MP)
𝑃𝑚
𝑀𝑝 = 716
𝑛
Mp = Momen Puntir (kgm)
Pm = Daya motor Hidrolik (HP)
n = Putaran Motor (rpm)
2.6.8 Analisa Perhitungan Kecepatan Keliling (V)
𝜋. 𝑑𝑡 . 𝑛𝑛
𝑉=
60
V = Kecepatan keliling (𝑚𝑚/𝑠)
dt = Diameter tusuk (mm)
nn = Putaran roda gigi (rpm)
2.6.9 Analisa Perhitungan Gaya (B)
𝑈
𝐵=
𝑑𝑡 . 𝑏
B = Gaya yang bekerja (kg/mm2)
U = Gaya tangensial (kg)
b = Lebar roda gigi (mm)
dt = Diameter tusuk (mm)
11
Untuk mencari gaya tangensial dari roda gigi digunakan persamaan
sebagai berikut :
2. (𝑀𝑝. 103 )
𝑈=
𝑑𝑡
U = Gaya tangensial (kg)
Mp = Momen puntir (kgm)
Didapatkan nilai flow rate actual lebih besar dibandingkan dengan flow rate
teoritis Hal ini diakibatkan karena terdapat leakage oli pada komponen valve
plate yang mengakibatkan sebagian oli mengalir langsung ke sisi outlet port
dari valve plate. Hal ini otomatis akan mengakibatkan torsi pada piston akan
turun dikarenakan kurangnya suplai aliran oli.
12
Modul (mm) Diameter Tusuk (mm)
Sun Gear Planet Gear Sun Gear Planet Gear
3,522 3,844 59,874 76,880
2,788 4,400 50,184 83,600
Pada swing reducer terdapat dua tingkat planetary gear, dimana pada setiap
planetary gear terdiri dari sun gear, planet gear dan ring gear. Besarnya
momen puntir dan gaya tangensial pada planetary gear tingkat kedua lebih
tinggi dari tingkat pertama. Hal ini terjadi karena pada planetary gear kedua
putaran yang terjadi lebih lambat daripada putaran planetary gear tingkat
pertama, dalam hal ini ketika putaran direduksi maka otomatis gaya-gaya
yang bekerja pada roda gigi akan bertambah besar.
4. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisa dan pembahasan pada swing machinery excavator
komatsu PC200-8 didapatkan kesimpulan sebagai berikut :
13
1. Mekanisme swing motor adalah untuk merubah pressure dari oli
menjadi tenaga putaran. Swing brake untuk mengatur engaged dan dis-
engaged disk-clutch pada sistem pengereman swing. Serta Swing
reducer untuk mereduksi putaran yang masuk dari swing motor.
2. Didapatkan torsi teoritis 565,286 Nm dan torsi aktual 503,516 Nm
sehingga didapatkan effisiensi mekanis 89,072 %, flow rate teoritis
4,812 x 10-4 m3/s dan flow rate aktual 6,061 x 10-4 m3/s sehingga
didapatkan efisiensi volumetris 79,392 %, dan efisiensi keseluruhan
sebesar 70,716 %.
3. Putaran sebesar 231 rpm dari swing motor direduksi menjadi 52,36 rpm
pada planetary gear tingkat pertama, kemudian direduksi kembali
menjadi 12,4 rpm pada planetary gear tingkat kedua. Besar gaya yang
terjadi pada sun gear dan planet gear tingkat pertama adalah 1,078
kg/mm2. Sedangkan pada planetary gear tingkat kedua adalah 6,774
kg/mm2.
4.2 Saran
1. Untuk mempermudah pemahaman tentang komponen-komponen dari
swing machinery disarankan untuk membaca Shop Manual (SM) serta
Operation and Maintenance Manual Book (OMM) dari excavator
komatsu PC200-8.
2. Sebelum menghitung gaya-gaya yang bekerja pada swing machinery
disarankan untuk mengetahui mekanisme dari sistem swing machinery
itu sendiri.
PERSANTUNAN
Alhamdulillahirabbil ‘aalamin, segala puji syukur bagi Allah SWT atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan laporan
tugas akhir yang berjudul “Analisa Performansi Swing Machinery Pada Excavator
Komatsu PC200-8”.
14
Penulis menyadari bahwa laporan tugas akhir ini tidak dapat terselesaikan tan[pa
adanya bantuan, dukungan dan saran dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
ingin mengucapkan ucapan terimakasih kepada:
1. Kedua orang tua dan kakak tersayang, yang senantiasa mendoakan yang
terbaik untuk anaknya.
2. Bapak Ir. Sri Sunarjono, M.T., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
3. Bapak Ir. H. Subroto, M.T., selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin.
4. Bapak Wijianto, S.T., M.Eng.Sc., selaku dosen pembimbing yang
senantiasa memberikan arahan dan masukan-masukan yang bermanfaat
bagi terselesaikannya tugas ini.
5. Dosen-dosen Jurusan Teknik Mesin dan Sekolah Vokasi Universitas
Muhammadiyah Surakarta yang telah membimbing dan mendidik saya
untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
6. Teman-teman seperjuangan teknik mesin, yang telah bersama berjuang
untuk menuntut ilmu di Jurusan Teknik Mesin
Serta seluruh pihak lain yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, yang telah
membantu dalam penyusunan tugas akhir ini.
DAFTAR PUSTAKA
Diyanto,Ferly. 2015. “Analisa Final Drive Planetary Gear Wheel Loader XCMG
ZL 50 GN”. Tugas Akhir. Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah
Surakarta, Surakarta.
15
Eaton Power Business. 2015. “Fixed Displacement Swing Drive Motor”.
(http://www.eaton.com/ecm/groups/public/@pub/@eaton/@hyd/document
s/content/pct_430500.pdf, diakses pada tanggal 14 Agustus 2018).
Sularso. 1997. “Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin”. Jakarta: PT.
Pradya Paramita.
16