A. KONSEP KELISTRIKAN
1. Listrik Statis dan Listrik Dinamis
Ada dua tipe listrik yaitu listrik statis dan listrik dinamis. Listrik dinamisdapat dibagi
lagi menjadi arus searah/direct curent ( DC ) dan arus bolak-balik/alternating curent ( AC ).
Listrik statis adalah suatu keadaan dimana elektron bebas sudah terpisah dari atomnya
msing-masing,akan tetapi tidak bergerak dan hanya berkumpuldi atas permukaan benda
tersebut.
Listrik dinamis adalah suatu keadaan terjadinya aliran elektron-elektron bebas dimana
lektron-elektron ini berasal dari elektron-elektron yang sudah terpisah dari atomnya masing-
masing dan bergerak melalui suatu benda yang sifatnya konduktor.
3. Komponen Elektronik
a. Diode
Dioda merupakan komponen semikonduktor yang berfungsi untuk mengijinkan arus
mengalir di dalam sebuah rangkaian hanya dalam satu arah (forward bias), yaitu dari anoda
ke katoda dan memblokirnya saat mengalir dalam arah yang berlawanan (reverse bias).
DASAR-DASAR KELISTRIKAN : 1 : 5
b. Zener diode
Zener diode merupakan suatu jenis diode yang memiliki sifat dioda hanya bila
tegangan kerjanya (beda potensial diantara kedua kakinya) belum melampaui tegangan
tembusnya (breakdown voltage ). Zener diode banyak digunakan pada rangkaian regulator
tegangan pada alternator.
c. Transistor
Transistor merupakan kependekan dari Transfer Resistor, atau suatu komponen
elektronika yang dapat mengalirkan atau memutuskan aliran arus yang besar dengan
pengendalian arus listrik yang relative sangat kecil, dengan mengubah resistansi lintasannya.
Terdapat dua jenis transistor, yaitu :
1). Tipe NPN
2). Tipe PNP
Hukum Ohm dapat digunakan untuk menentukan suatu tegangan V, arus I atau tahanan R pada
sirkuit/rangkaian kelistrikan.
Contoh perhitungan :
Diket ;
Tegangan ( V ) : 12 Volt
Tahanan ( R ) :2
Ditanya Arus ( I ) ?
Jawab
V 12
I 6 A
R 2
DASAR-DASAR KELISTRIKAN : 2 : 5
Diket ;
Tahanan ( R ) :4
Arus ( I ) :3A
Ditanya Tegangan ( V ) ?
Jawab
V I .R 3x 4 12 Volt
5. Rangkaian Kelistrikan
a. Rangkaian seri
Tipe penyambungan rangkaian seri yaitu bila dua atau lebih tahanan (R1, R2, dan R3
dan seterusnya) dirangkaikan di dalam satu sirkuit/rangkaian, sehingga hanya ada satu jalur
untuk mengalirnya arus.
Adapun rumus arus listrik, tahanan dan tegangan pada rangkaian seri adalah sebagai berikut:
Itotal = I1 = I2 = I3
Rtotal = R1 + R2 + R3
Vtotal = V1 + V2 + V3
Bila arus I mengalir pada sirkuit/rangkaian, penurunan tegangan V1, V2 dan V3 setelah
melewati R1, R2 dan R3 dihitung dengan Hukum Ohm.
V1 = R1 x I
V2 = R2 x I
V3 = R3 x I
Contoh perhitungan :
Diket :
R1 :2 R2 :4 R3 :6
V : 12 Volt
Ditanya Arus ( I ) ?
Jawab
Tahanan total :
Rtotal = R1 + R2 + R3
=2+4+6
= 12
Arus listrik ( I )
V V 12 12
I ; I ; I ; I
Rtotal R1 R2 R3 246 12
Maka arus listrik yang mengalir :
12
I =1A
12
b. Rangkaian paralel
Tipe penyambungan rangkaian paralel yaitu bila dua atau lebih tahanan (R1, R2, dan
R3 dan seterusnya) dirangkaikan di dalam satu sirkuit/rangkaian. Salah satu dari setiap ujung
DASAR-DASAR KELISTRIKAN : 3 : 5
tahanan (resistor) dihubungkan ke bagian yang bertegangan tinggi (positif) dari sirkuit dan
ujung lainnya dihubungkan ke bagian yang lebih rendah (negatif).
Adapun rumus arus listrik, tahanan dan tegangan pada rangkaian seri adalah sebagai berikut:
Vtotal = V1 = V2 = V3
Itotal = I 1 + I2 + I3
1 1 1 1
=
Rtotal R1 R2 R3
Sehingga Rtotal
1
Rtotal =
1 1 1
R1 R2 R3
Kuat arus I yang mengalir pada R1, R2 dan R3, dapat dihitung menjadi :
V V V
I1 ; I2 ; I3
R1 R2 R3
Contoh perhitungan :
Diket :
R1 :2 R2 :4 R3 :6
V : 12 Volt
Ditanya
I1 ? I2 ? I3 ?
Jawab :
1 1
Rtotal = ; Rtotal = = 1,1
1 1 1 1 1 1
R1 R2 R3 2 4 6
Maka
DASAR-DASAR KELISTRIKAN : 4 : 5
c. Rangkaian kombinasi ( seri-paralel )
Rangkaian seri – paralel merupakan kombinasi (gabungan) dari rangkaian seri dan
paralel dalam satu sirkuit.
Menghitung tahanan total, yaitu gabungan tahanan R1 dan RPengganti yang dihubungkan
secara seri.
Rtotal = R1 + RPengganti
DASAR-DASAR KELISTRIKAN : 5 : 5