a. Beban
Pada gambar dibawah ini, klakson (horn) ditempatkan pada lampu. Perlengkapan lain
(contoh lain : lampu, motor wiper, dsb) yang menggunakan kelistrikan disebut beban. Dalam
sirkuit kelistrikan semua beban dikategorikan sebagai tahanan.
B. Hukum Ohm
Apakah hukum ohm itu ?
Bila tegangan diberikan pada sirkuit kelistrikan, maka arus akan mengalir kesirkuit.
Berikut ini hubungan kusus antara tegangan (voltage), arus dan tahanan dalam sirkuit.
Ukuran arus yang mengalir akan berbanding lurus dengan tegangan yang diberikan dan
berbanding terbalik terhadap tahanan. Hubungan ini disebut dengan hokum ohm dpat
ditunjukan seperti berikut :
I = V / R atau
Arus listrik = Tegangan : Tahanan
Dimana
I = Arus listrik yang mengalir pada sirkuit, dalam ampere (A)
V = Tegangan yang di berikan pada sirkuit dalam volt (V)
R = Tahanan pada sirkuit, dalam ohm
b. Hukum ini juga dapat digunakan untuk menghitung tegangan V yang diperlukan agar arus
I mengalir melalui tahanan R.
V=IXR
Tegangan = Arus listrik x Tahanan
Dalam rumus ini diasumsikan bahwa tahanan R adalah 4 . Besarnya tegangan V yang
diperlukan agar arus I sebesar 3 A dapat mengalir melalui tahanan dapat dihitung sebagai
berikut :
V=IR
= 3 A X 4 = 12V
c. Contoh lain pemakaian hukum ohm digunakan untuk menghitung tahanan listrik R bila
tegangan V yang diberikan pada sirkuit dan arus listrik I yang mengalir pada siruit
diketahui :
R=V
I
Tahanan kombinasi combined resistance) R0 pada sirkuit adalah sama dari jumlah masing-
masing tahanan R1 dan R2.
R0 = R1 +R2.
Selanjutnya, kuat arus I yang mengalir pada sirkuit dapat dihitung sebagai berikut :
I= V = V
R0 R1 + R 2
Tahanan R0 (jumlah tahanan R1 dan R2 yang dirangkaikan secara seri pada sirkuit seperti pada
gambar) dan arus listrik I yang mengalir pada sirkuit dapat dihitung sebagai berikut :
Tahanan total : R 0 = R1 + R 2
=2+4=6
Arus listrik I :I= V
Ro
= 12 V = 2 A
6
Penjumlahan tegangan setelah melawati taahanan akan sama dengan tegangan sumbernya
(VT)
V1 + V2 = VT
Penurunan tegangan setelah melawati R1 dan R2 pada sirkuit di bawah dapat dihitung sebagai
berikut .
Penurunan tegangan V1 = R1 + I
Tahahan total
(combined resistance) R0 = R 1 + R 2 Pada R1 =2x2A=4V
= 2 + 4 = 6
b. Rangakain Paralel
Arus I Pada rangkaian paralel,
I = VT dua atau lebih tahananPenurunan tegangan V2 = R2 x I
( R 1, R2 , dst) dihubungkan di dalam
Ro Pada R2 =4x2A=8V
sirkuit seperti pada gambar,
= 12salah
V satu
= 2 Adari setiap ujung resistance dihubugkan ke bagian
6 dari sirkuit dan ujung lainnya dihubungkan kebagian yang
yang bertegangan tinggi (positif)
lebih rendah (negatif)
Tegangan baterai dialirkan keseluruh resistor di dalam sirkuit yang dihubungkan secara
paralel.
Tahanan Ro (kombinasi tahanan R1 dan R2 ) pada rangkaian paralel dapat dihitung sebagai
berikut :
1 R1 x R2
RO = =
1 1 R1 + R 2
R1 + R 2
Dan perhitungan di atas, jumlah arus I yang mengalir pada sirkuit dapat dihitung berdasarkan
hukum Ohm sebagai berikut.
V V R1 + R 2
I= = =V
Ro 1 R1 R2
1 + 1
R1 R2
Jumlah arus I adalah sama dengan jumlah arus dan I2 yaitu arus yang mengalir melalui
masing –masing resistor R1 dan R2
I = I 1 + I2
Karena tegangan baterai V adalah sama pada seluruh resistance, kuat arus I 1 dan I2 dapat
dihitung berdasarkan hukum Ohm sebagai berikut :
V V
I1= I2 =
R1 R2
Tahanan Ro (kombinasi dari tahanan R1 + dan R2 yang dihubungkan secara paralel pada
rangkaian seperti gambar dibawah), total arus I yang mengalir pada rangkaian, besar arus I1
dan I2 yang mengalir ,masing-masing resistor R1 dan R2 dapat dihitung sebagai berikut:
Tahanan total R1 x R2
Ro =
R1 + R 2
6 x 3 18
= = = 2
6 + 3 9
Arus total I= V
RO
= 12 V = 6 A
2
ARUS I1 I1 = V
(lewat R1) R1
= 12 V = 2 A
6
Arus I2 I2= V
R2
= 12 V = 4 A
3
Kombinasi tahanan R02 dalam rangkaian seri paralel ini dapat dihitung sebagai berikut :
a.Menghitung kombinasi tahanan R01, yaitu kombinasi tahanan R2 dan R3 yang dihubungkan
secara paralel.
b.Kemudian menghitung kombinasi tahanan R02 yaitu kombinasi tahanan dari R 1 dan R01
yang dihubugkan secara seri.
R2 x R3
R01 =
R2 + R 3
R2 x R3
R02 = R1 + R01 = R1 +
R2 + R 3
Besar arus I yang mengalir melalui ranglaian dapat dihitung bedasarkan hukum Ohm sebagai
berikut :
V V
I= =
R02 R1 + R2 x R3
R2 + R 3
R2 x R3
V 1 = R01 x I = xI
R2 + R 3
Besar arus I1, I2 dan I yang mengalir melalui tahanan R1, R2 dan R3 pada rangkaian seri paralel
seperti pada gambar dibawah dapat dihitung sebagai berikut :
R2 x R3
Tahanan total R01 =
R2 + R 3
2x2
= =1
2 x2
Arus I2 = V 1 / R 3
=2V/2=1A