id
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Hasil penelitian
yang mengolah lebih lanjut hasil ikutan penyulingan minyak bumi dan gas
alam yang berupa Naphtha sebagai bahan baku utama. PT. Chandra Asri
Chandra Asri Petrochemical Tbk memiliki area total area sekitar 156 Ha
perhatian khusus bagi PT. Chandra Asri Petrochemical Tbk, salah satunya
Response). Hal ini menjadi landasan PT. Chandra Asri Petrochemical Tbk
28
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
29
kerja, kerusakan prasarana maupun kerugian materi maupun non materi yang
besar. Hasil penelitian yang didapat di PT. Chandra Asri Petrochemical Tbk
meliputi :
a. Kebakaran
b. Kegagalan Produksi
30
Adalah tumpahan bahan kimia atau minyak karena sesuatu hal baik
area produksi serta di area jetty. Tumpahan bahan kimia dan minyak
bila terkena permukaan kulit karena ada bahan kimia yang bersifat
d. Kebocoran Gas
Adalah terjadinya paparan gas atau uap yang tidak terkendali dan
31
e. Tsunami
laut tersebut bisa disebabkan oleh gempa bumi yang berpusat di bawah
laut, letusan gunung berapi bawah laut, longsor bawah laut. Tsunami
kembali.
f. Gempa Bumi
32
2. Keadaan Darurat
keadaan seperti :
kimia
e. Kasus kebakaran
h. Gempa bumi
1) Emergency level-1
bantuan dari personil area lain dan pasukan pemadam kebakaran di PT.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
33
emergency alarm.
2) Emergency level-2
tim ERT yang ada di PT. Chandra Asri Petrochemical Tbk serta
3) Emergency level-3
Adalah suatu kejadian yang tidak dapat ditanggulangi oleh tim ERT,
3. Emergency Response
dari keadaan darurat yang dilakukan oleh PT. Chandra Asri Petrochemical
Tbk adalah di plant produksi (OPE dan PP) dimana unit tersebut
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
34
a. Tujuan
b. Ruang lingkup
darurat
kontraktor
bencana alam
35
General Manager-Production
General Manager-Production.
36
Area
Respective Area.
Managers :
point
37
Petrochemical Tbk.
38
keadaan darurat.
pemulihan.
kebakaran.
39
Area
Tbk dibentuk oleh Fire Section dan beranggotakan personil dari tiap
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
40
Fighter, Rescue, dan First Aid. Fire Fighter bertugas memadamkan api
tumpahan.
41
a) Emergency level-1
ESA.
42
b) Emergency level-2
assembly point
43
clear-alarm emergency
c) Emergency Level-3
44
melaporkan kepada EM
investigasi
45
lainnya
Tanggap Darurat
listrik
46
berkumpul/assembly point
dalam absensi
a) Regu evakuasi
47
berkumpul/assembly point
dalam absensi
tidak panik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
48
penelepon
berkumpul/assembly point
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
49
dalam absensi
a) Langkah Pertama
50
Plant)
selama insiden
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
51
kembali normal
respective supervisor
insiden
Commander
selama insiden
kembali normal
52
Plant)
darurat
Superintendent
(PE/PP Plant)
tempat kejadian
53
di lingkungan
dihasilkan
gas
f) Staff Management
tanggap darurat
mungkin terjadi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
54
HRD
(3) Harus siap siaga untuk kegiatan tanggap darurat setiap saat
(1) Menjaga peralatan agar selalu siap sedia dan dalam keadaan
55
i) Security
(PE/PP-Plant)
kebocoran gas
pabrik
j) Equipment
(1) Harus selalu tersedia di lokasi untuk selalu siap sedia saat
56
jika ketinggian air laut kurang dari 2 meter maka dianggap dalam
berjalan kaki dengan cepat untuk mencapai kaki bukit dan perlu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
57
area pabrik
evakuasi tsunami
lebih tinggi
58
darurat kepada BOD (Board of Director) yang ada di kantor pusat Jakarta.
59
datang.
APAR itu sendiri adalah peralatan portable yang dapat dibawa dengan
awal disediakan alat pemadam api ringan (APAR). Jenis APAR yang
tersedia adalah dry powder, CO2, dan AF 11 dengan dimensi berat yang
60
b. Hydrant
(Fire Water Outlet), dimana air tersebut berasal dari jaringan pipa air
pemadam yang mendapat suplai air bertekanan dari pompa utama. Alat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
61
ini juga bisa digunakan sebagai penyuplai air untuk mobil pemadam.
c. General Alarm
isyarat atau tanda adanya suatu kebakaran atau keadaan darurat lain
4) Jika dirasa assembly point sudah tidak aman, maka semua orang
62
untuk plant OPE setiap hari rabu, dan plant PP setiap hari kamis pada
jam 12.00.
d. Detector
detector.
dan ragu ragu dalam menentukan jalan mana yang harus ditempuh.
lampu terang agar pada waktu gelap pun dapat terlihat tulisan jalur
63
Tbk memiliki Assembly Point dan Muster Point. Assembly point adalah
menampung para pengungsi yang berasal dari Assembly Point atau dari
tempat lainnya.
1) OPE Plant memiliki delapan assembly point dan satu Muster Point
64
area kerja. Alat pelindung diri wajib yang harus dipakai oleh
adalah :
1) Safety shoes
3) Safety glass
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
65
4) Safety Helmet
h. Kotak P3K
kotak P3K dilakukan setiap satu bulan sekali. Dari hasil observasi
i. Peta Evakuasi
j. Sprinkler
66
k. Deluge water
tangki besar yang berisi bahan kimia yang memiliki potensi peledakan
atau kebakaran yang tinggi. Maka dari itu diperlukan Deluge water.
Alat ini berfungsi untuk pendingin tangki dari luar yang langsung
water pump dan foam pump, untuk hari kamis dilakukan pemanasan
m. Call point
setiap area. Alat ini berfungsi untuk memberikan sinyal bahaya dan
67
n. Sarana Transportasi
o. Sarana Komunikasi
a. Tujuan pelatihan
68
bulan sekali.
satu tahun di area plant yang berbeda-beda dan dengan potensi bahaya
sudah berjalan dengan baik saat emergency terjadi. Hanya saja masih
ada beberapa temuan yang sering terjadi seperti kontraktor yang masih
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
69
terus bekerja saat mendengar sirene alarm berbunyi dan tidak menuju
sakit serta mengatur kompensasi korban yang dirawat di rumah sakit. EST-
setempat dan menjawab pertanyaan dari pihak luar bila timbul pertanyaan
70
BAB V
PEMBAHASAN
A. Pembahasan
1. Emergency Response
mungkin terjadi.
ker
71