Asuhan Keperawatan Pada Ibu Hamil Hiperemesis Gravidarum
Asuhan Keperawatan Pada Ibu Hamil Hiperemesis Gravidarum
A. Pengertian
Hiperemesis Gravidarum adalah mual dan muntah yang berlebihan sehingga pekerjaan sehari-
hari terganggu dan keadaan umum ibu menjadi buruk. (Sarwono Prawirohardjo, Ilmu Kebidanan,
1999).
Hiperemesis gravidarum adalah muntah yang terjadi sampai umur kehamilan 20 minggu, begitu
hebat dimana segala apa yang dimakan dan diminum dimuntahkan sehingga mempengaruhi
keadaan umum dan pekerjaan sehari-hari, berat badan menurun, dehidrasi, terdapat aseton dalam
urine, bukan karena penyakit seperti Appendisitis, Pielitis dan sebagainya
(http://zerich150105.wordpress.com/).
Dalam buku obstetri patologi (1982) Hiperemesis Gravidarum adalah suatu keadaan dimana
seorang ibu hamil memuntahkan segala apa yang di makan dan di minum sehingga berat
badannya sangat turun, turgor kulit kurang, diuresis kurang dan timbul aseton dalam air kencing
(http://healthblogheg.blogspot.com/).
Hiperemesis Gravidarum adalah suatu keadaan pada ibu hamil yang ditandai dengan muntah-
muntah yang berlebihan (muntah berat) dan terus-menerus pada minggu kelima sampai dengan
minggu kedua belas Penyuluhan Gizi Rumah Sakit A. Wahab Sjahranie Samarinda
(http://healthblogheg.blogspot.com/).
B. Etiologi
Penyebab Hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti. Perubahan-perubahan anatomik
pada otak, jantung, hati dan susunan saraf disebabkan oleh kekurangan vitamin serta zat-zat lain
akibat inanisi.
Beberapa faktor predisposisi dan faktor lain yang ditemukan :
a) Faktor predisposisi yang sering dikemukakan adalah primigravida, mola hidatidosa dan
kehamilan ganda. Frekuensi yang tinggi pada mola hidatidosa dan kehamilan ganda
memimbulkan dugaan bahwa faktor hormon memegang peranan, karena pada kedua keadaan
tersebut hormon Khorionik gonadotropin dibentuk berlebihan.
b) Masuknya vili khorialis dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabolik akibat hamil serta
resistensi yang menurun dari pihak ibu tehadap perubahan ini merupakan faktor organik.
c) Alergi. Sebagai salah satu respon dari jaringan.ibu terhadap anak, juga disebut sebagai salah
satu faktor organik.
d) Faktor psikologik memegang peranan yang penting pada penyakit ini walaupun hubungannya
dengan terjadinya hiperemesis gravidarum belum diketahui dengan pasti. Rumah tangga yang
retak, kehilangan pekerjaan, takut terhadap kehamilan dan persalinan, takut terhadap tanggung
jawab sebagai ibu, dapat menyebabkan konflik mental yang dapat memperberat mual dan
muntah sebagai ekspresi tidak sadar terhadap keengganan menjadi hamil atau sebagai pelarian
karena kesukaran hidup. Tidak jarang dengan memberikan suasana yang baru sudah dapat
membantu mengurangi frekwensi muntah klien
(http://zerich150105.wordpress.com/).
E.pathway
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian Keperawatan
a. Aktifitas istirahat
Tekanan darah sistol menurun, denyut nadi meningkat (> 100 kali per menit).
b. Integritas ego
Konflik interpersonal keluarga, kesulitan ekonomi, perubahan persepsi tentang kondisinya,
kehamilan tak direncanakan.
c. Eliminasi
Pcrubahan pada konsistensi; defekasi, peningkatan frekuensi berkemih Urinalisis : peningkatan
konsentrasi urine.
d. Makanan/cairan
Mual dan muntah yang berlebihan (4 – 8 minggu) , nyeri epigastrium, pengurangan berat badan
(5 – 10 Kg), membran mukosa mulut iritasi dan merah, Hb dan Ht rendah, nafas berbau aseton,
turgor kulit berkurang, mata cekung dan lidah kering.
e. Pernafasan
Frekuensi pernapasan meningkat.
f. Keamanan
Suhu kadang naik, badan lemah, icterus dan dapat jatuh dalam koma
g. Seksualitas
Penghentian menstruasi, bila keadaan ibu membahayakan maka dilakukan abortus terapeutik.
h. Interaksi sosial
Perubahan status kesehatan/stressor kehamilan, perubahan peran, respon anggota keluarga yang
dapat bervariasi terhadap hospitalisasi dan sakit, sistem pendukung yang kurang.
i. Pembelajaran dan penyuluhan
1. Segala yang dimakan dan diminum dimuntahkan, apalagi apalahi kalau belangsung sudah
lama.
2. Berat badan turun lebih dari 1/10 dari berast badan normal
3. Turgor kulit, lidah kering
4. Adanya aseton dalam urine
(http://zerich150105.wordpress.com/)
B. Diagnosa Keperawatan
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan frekuensi mual dan muntah
berlebihan.
2. Deflsit volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan yang berlebihan.
3. Koping tidak efektif berhubungan dengan perubahan psikologi kehamilan.
4. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan.
(http://zerich150105.wordpress.com/)
C. Rencana Keperawatan
1) Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan frekuensi mual dan muntah
berlebihan.
Intervensi
1. Batasi intake oral hingga muntah berhenti.
Rasional : Memelihara keseimbangan cairan elektfolit dan mencegah muntah selanjutnya.
2. Berikan obat anti emetik yang diprogramkan dengan dosis rendah, misalnya Phenergan 10-
20mg/i.v.
Rasional : Mencegah muntah serta memelihara keseimbangan cairan dan elektrolit
3. Pertahankan terapi cairan yang diprogramkan.
Rasional : Koreksi adanya hipovolemia dan keseimbangan elektrolit
4. Catat intake dan output.
Rasional : Menentukan hidrasi cairan dan pengeluaran melului muntah.
5. Anjurkan makan dalam porsi kecil tapi sering
Rasional : Dapat mencukupi asupan nutrisi yang dibutuhkan tubuh
6. Anjurkan untuk menghindari makanan yang berlemak
Rasional : dapat menstimulus mual dan muntah
7. anjurkan untuk makan makanan selingan seperti biskuit, roti dan the (panas) hangat sebelum
bagun tidur pada siang hari dan sebelum tidur
Rasional : Makanan selingan dapat mengurangi atau menghindari rangsang mual muntah yang
berlebih
8. Catal intake TPN, jika intake oral tidak dapat diberikan dalam periode tertentu.
Rasional : Untuk mempertahankan keseimbangan nutrisi.
9. Inspeksi adanya iritasi atau Iesi pada mulut.
Rasional : Untuk mengetahui integritas inukosa mulut.
10. Kaji kebersihan oral dan personal hygiene serta penggunaan cairan pembersih mulut sesering
mungkin.
Rasional : Untuk mempertahankan integritas mukosa mulut
11. Pantau kadar Hemoglobin dan Hemotokrit
Rasional : Mengidenfifikasi adanya anemi dan potensial penurunan kapasitas pcmbawa oksigen
ibu. Klien dengan kadar Hb < 12 mg/dl atau kadar Ht rendah dipertimbangkan anemi pada
trimester I.
12. Test urine terhadap aseton, albumin dan glukosa..
Rasional : Menetapkan data dasar ; dilakukan secara rutin untuk mendeteksi situasi potensial
resiko tinggi seperti ketidakadekuatan asupan karbohidrat, Diabetik kcloasedosis dan Hipertensi
karena kehamilan.
13. Ukur pembesaran uterus
Rasional : Malnutrisi ibu berdampak terhadap pertumbuhan janin dan memperberat penurunan
komplemen sel otak pada janin, yang mengakibatkan kemunduran pcrkembangan janin dan
kcmungkinan-kemungkinan lebih lanjUT
D. Evaluasi
1. Mual dan mutah tidak ada lagi.
2. Keluhan subyektif tidak ada.
3. Tanda-tanda vital baik.
(http://cakmoki.blogsome.com/)
BAB III
Tinjauan Kasus
ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS PADA Ny. K DENGAN
HIPEREMISIS GRAVIDARUM
Keluhan Utama :
Muntah-muntah, mengeluh nyeri pada daerah ulu hati dan tampak lemah
Riwayat Keluhan :
Klien mual muntah pada saat setiap habis makan yang dirasakan sudah sejak umur kehamilan 8
minggu yang lalu. Klien belum pernah memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan (Puskesmas,
Rumah sakit). Klien merasa mual dan muntah tidak ada perubahan dan berat badan tidak sesuai
dengan umur kehamilannya
A. Ketidaknyamanan
Ibu merasa ada gangguan rasa nyaman sejak kehamilannya karena ibu sering muntah. Ibu
mengeluh nyeri pada ulu hati, merasa lemah dan sulit beraktivitas
Menunjukkan perubahan persepsi diri, cemas dan tegang. Klien dan keluarga menanyakan
tentang kondisi kehamilan berhubungan dengan kesehatannya, Klien mengatakan merasa
khawatir dengan keadaan yang selalu ingin muntah khususnya setelah habis makan.
Ibu mengatakan tidak bisa tidur siang , pucat,lemah dan kelelahan, tidur malam kurang lebih 5-6
jam. Tampak lingkaran hitam pada mata. Klien mengatakan tubuhnya terasa lemah, Klien hanya
terbaring ditempat tidur
Lingkaran hitam tampak pada mata
Aktivitas kebersihan diri berupa mandi seperti yang dilakukan pada saat sebelum hamil, ibu
mandi di kamar mandi dengan menggunakan air dan sabun, dengan frekuensi.2 kali sehari. Kulit
ibu kelihatan kering walaupun sudah menggunakan hand body atau lotion.sedangkan untuk oral
hygiene ibu menyikat gigi 2 kali perhari yaitu pada pagi hari dan sebelum tidur malam
E. Eliminasi
Ibu mengatakan bab konsistensi keras dan hanya sedikit, frekuensi bab 1 kali perhari, ibu
mengatakan tidak perrnah menggunakan pencahar (masalah bab tidak ada), frekuensi miksi 4
sampai 5 kali perhari, kesulitan dalam berkemih tidak ada.
F. Makanan/cairan
Kehilangan nafsu makan, mual muntah (setelah makan) sehari kurang lebih 4 – 5 kali , nyeri ulu
hati. Pemeriksaan Hb (tanggal 30-07-2004; dengan hasil 11 gr%) Klien mengatakan sering
muntah (4 – 5 kali)/setelah selesai makan, Klien mengatakan malas makan, Turgor kulit
menurun, Kenaikan berat badan 1 kg sejak kehamilan, BB sekarang 50 kg, BB sebelum hamil 49
kg.
G. Pernapasan
Dalam masa kehamilannya ibu mengatakan tidak ada perubahan pola perrnafasan yang dialami
H. Keamanan
Suhu 37,8 o C, tidak ada reaksi sensitifitas terhadap makanan dan obat-obatan, ibu belum pernah
mendapat transfusi darah.
I. Sexualitas
Tidak dikaji
Ibu tidak pernah menggunakan alat kontrasepsi dan ibu belum punya perencanaan tentang
jumlah anak yang akan ia miliki nantinya.
V. Hasil pemeriksaan :
1. Keadaan umum klien baik.
2. BB sebelum hamil : 49 Kg
3. BB sekarang : 50 Kg
4. TB : 150 cm
5. TD : 110/70 MmHg
6. Nadi : 112 x / menit
7. Suhu : 37,8o C
8. Pernafasan : 20 x/ menit
9. Palpasi
LI : TFU ½ pusat dan symphysis
LII : Belum teraba
LIII : Belum teraba
LIV : BAP
10. Auskultasi : Belum terdengar.
11. Pemeriksaan Hb ( Tanggal 30-07 2004) :
Hasil : 11 gr %
Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
Menstimulasi
CTZ pada
DO:
hipothalamus
Turgor kulit menurun.
Merangsang
Mukosa bibir kering. N. Vagus
Hb 11 gr %
Nutrisi, Cairan dan Elektrolit
keluar dari tubuh
Asupan / intake tidak
adekuat
2.
Nutrisi Kurang Dari
Kebutuhan Tubuh
DS :
Energi menurun
Intoleran aktivitas
Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
3. DS : Cemas
Mual Muntah
Klien
dan keluarga menanyakan
tentang kondisi kehamilan
berhubungan dengan
kesehatannya
Klien
mengatakan merasa
Anoreksia
khawatir dengan keadaan yang
selalu ingin muntah khususnya
setelah habis makan
Cemas
4. Risiko terjadinya
DS : -
fetal distress
DO : - Nausea&vomitus
berlebihan.
Dehidrasi
Penurunan Vol.CES&Plasma
Hemokonsentrasi
Aliran darah ke jar.berkurang
Nutrisi & O2
ke jar.berkurang
DS : -
DO : -
Menstimulus CTZ
Nausea&vomite berlebihan
Risiko tinggi
terjaninya
gangguan hambatan
pertumbuhan & perkembangan
Diagnosa Keperawatan Dan Prioritas Masalah
2. -
3. 30-07-2004 30-07-2004
Risiko terjadinya fetal distress
5. 30-07-2004 30-07-2004
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan frekuensi mual dan muntah berlebihan.
2. Deflsit volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan yang berlebihan.
8. Catal intake TPN, jika intake oral tidak 8. Untuk mempertahankan keseimbangan
nutrisi.
dapat diberikan dalam periode tertentu.
2. Tinjau ulang riwayat kemungkinah 3. Sebagai indikator dalam membantu
masalah medis lain (misalnya Ulkus mengevaluasi tingkat atau kebutuhan hidrasi.
peptikum, gastritis.
2. Kaji tingkat fungsi psikologis klien 2. Untuk menjaga intergritas psikologis
INTERVENSI RASIONAL
1. Anjurkan klien membatasi aktifitas 1. Menghemat energi dan menghindari
dengan isrirahat yang cukup. pengeluaran tenaga yang terus-menerus
untuk meminimalkan kelelahan/kepekaan
uterus.
2. Anjurkan klien untuk menghindari 2. Aktifitas yang ditoleransi sebelumnya
mengangkat berat. mungkin tidak dimodifikasi untuk wanita
beresiko.
4. Anjurkan tirah baring yang dimodifikasi 4. Tingkat aktifitas mungkin periu dimodifikasi
sesuai indikasi. sesuai indikasi.