Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL

DENGAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM

A. Pengertian
Hiperemesis Gravidarum adalah mual dan muntah yang berlebihan sehingga pekerjaan sehari-
hari terganggu dan keadaan umum ibu menjadi buruk. (Sarwono Prawirohardjo, Ilmu Kebidanan,
1999).

Hiperemesis gravidarum adalah muntah yang terjadi sampai umur kehamilan 20 minggu, begitu
hebat dimana segala apa yang dimakan dan diminum dimuntahkan sehingga mempengaruhi
keadaan umum dan pekerjaan sehari-hari, berat badan menurun, dehidrasi, terdapat aseton dalam
urine, bukan karena penyakit seperti Appendisitis, Pielitis dan sebagainya
(http://zerich150105.wordpress.com/).

Dalam buku obstetri patologi (1982) Hiperemesis Gravidarum adalah suatu keadaan dimana
seorang ibu hamil memuntahkan segala apa yang di makan dan di minum sehingga berat
badannya sangat turun, turgor kulit kurang, diuresis kurang dan timbul aseton dalam air kencing
(http://healthblogheg.blogspot.com/).

Hiperemesis Gravidarum adalah suatu keadaan pada ibu hamil yang ditandai dengan muntah-
muntah yang berlebihan (muntah berat) dan terus-menerus pada minggu kelima sampai dengan
minggu kedua belas Penyuluhan Gizi Rumah Sakit A. Wahab Sjahranie Samarinda
(http://healthblogheg.blogspot.com/).

D. Tanda Dan Gejala


Hiperemesis gravidarum, menurut berat ringannya gejala dapat dibagi dalam 3 (tiga) tingkatan
yaitu :
a) Tingkatan I :
Muntah terus menerus yang mempengaruhi keadaan umum penderita, ibu merasa lemah, nafsu
makan tidak ada, berat badan menurun dan nyeri pada epigastrium. Nadi meningkat sekitar 100
kali per menit, tekanan darah sistol menurun turgor kulit berkurang, lidah mengering dan mata
cekung.
b) Tingkatan II :
Penderita tampak lebih lemah dan apatis, turgor kulit lebih berkurang, lidah mengering dan
nampak kotor, nadi kecil dan cepat, suhu kadang-kadang naik dan mata sedikit ikterus. Berat
badan menurun dan mata menjadi cekung, tensi rendah, hemokonsentrasi, oliguri dan konstipasi.
Aseton dapat tercium dalam hawa pernapasan, karena mempunyai aroma yang khas dan dapat
pula ditemukan dalam kencing.
c) Tingkatan III:
Keadaan umum lebih parah, muntah berhenti, kesadaran menurun dan somnolen sampai koma,
nadi kecil dan cepat, suhu badan meningkat dan tensi menurun. Komplikasi fatal dapat terjadi
pada susunan saraf yang dikenal sebagai ensefalopati Wemicke, dengan gejala : nistagtnus dan
diplopia. Keadaan ini adalah akibat sangat kekurangan zat makanan, termasuk vitamin B
kompleks. Timbulnya ikterus adalah tanda adanya payah hati.
(http://healthblogheg.blogspot.com/)

B. Etiologi
Penyebab Hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti. Perubahan-perubahan anatomik
pada otak, jantung, hati dan susunan saraf disebabkan oleh kekurangan vitamin serta zat-zat lain
akibat inanisi.
Beberapa faktor predisposisi dan faktor lain yang ditemukan :
a) Faktor predisposisi yang sering dikemukakan adalah primigravida, mola hidatidosa dan
kehamilan ganda. Frekuensi yang tinggi pada mola hidatidosa dan kehamilan ganda
memimbulkan dugaan bahwa faktor hormon memegang peranan, karena pada kedua keadaan
tersebut hormon Khorionik gonadotropin dibentuk berlebihan.
b) Masuknya vili khorialis dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabolik akibat hamil serta
resistensi yang menurun dari pihak ibu tehadap perubahan ini merupakan faktor organik.
c) Alergi. Sebagai salah satu respon dari jaringan.ibu terhadap anak, juga disebut sebagai salah
satu faktor organik.
d) Faktor psikologik memegang peranan yang penting pada penyakit ini walaupun hubungannya
dengan terjadinya hiperemesis gravidarum belum diketahui dengan pasti. Rumah tangga yang
retak, kehilangan pekerjaan, takut terhadap kehamilan dan persalinan, takut terhadap tanggung
jawab sebagai ibu, dapat menyebabkan konflik mental yang dapat memperberat mual dan
muntah sebagai ekspresi tidak sadar terhadap keengganan menjadi hamil atau sebagai pelarian
karena kesukaran hidup. Tidak jarang dengan memberikan suasana yang baru sudah dapat
membantu mengurangi frekwensi muntah klien
(http://zerich150105.wordpress.com/).
E.pathway

ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian Keperawatan
a. Aktifitas istirahat
Tekanan darah sistol menurun, denyut nadi meningkat (> 100 kali per menit).
b. Integritas ego
Konflik interpersonal keluarga, kesulitan ekonomi, perubahan persepsi tentang kondisinya,
kehamilan tak direncanakan.
c. Eliminasi
Pcrubahan pada konsistensi; defekasi, peningkatan frekuensi berkemih Urinalisis : peningkatan
konsentrasi urine.
d. Makanan/cairan
Mual dan muntah yang berlebihan (4 – 8 minggu) , nyeri epigastrium, pengurangan berat badan
(5 – 10 Kg), membran mukosa mulut iritasi dan merah, Hb dan Ht rendah, nafas berbau aseton,
turgor kulit berkurang, mata cekung dan lidah kering.
e. Pernafasan
Frekuensi pernapasan meningkat.
f. Keamanan
Suhu kadang naik, badan lemah, icterus dan dapat jatuh dalam koma
g. Seksualitas
Penghentian menstruasi, bila keadaan ibu membahayakan maka dilakukan abortus terapeutik.
h. Interaksi sosial
Perubahan status kesehatan/stressor kehamilan, perubahan peran, respon anggota keluarga yang
dapat bervariasi terhadap hospitalisasi dan sakit, sistem pendukung yang kurang.
i. Pembelajaran dan penyuluhan
1. Segala yang dimakan dan diminum dimuntahkan, apalagi apalahi kalau belangsung sudah
lama.
2. Berat badan turun lebih dari 1/10 dari berast badan normal
3. Turgor kulit, lidah kering
4. Adanya aseton dalam urine
(http://zerich150105.wordpress.com/)

B. Diagnosa Keperawatan
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan frekuensi mual dan muntah
berlebihan.
2. Deflsit volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan yang berlebihan.
3. Koping tidak efektif berhubungan dengan perubahan psikologi kehamilan.
4. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan.
(http://zerich150105.wordpress.com/)

C. Rencana Keperawatan
1) Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan frekuensi mual dan muntah
berlebihan.
Intervensi
1. Batasi intake oral hingga muntah berhenti.
Rasional : Memelihara keseimbangan cairan elektfolit dan mencegah muntah selanjutnya.
2. Berikan obat anti emetik yang diprogramkan dengan dosis rendah, misalnya Phenergan 10-
20mg/i.v.
Rasional : Mencegah muntah serta memelihara keseimbangan cairan dan elektrolit
3. Pertahankan terapi cairan yang diprogramkan.
Rasional : Koreksi adanya hipovolemia dan keseimbangan elektrolit
4. Catat intake dan output.
Rasional : Menentukan hidrasi cairan dan pengeluaran melului muntah.
5. Anjurkan makan dalam porsi kecil tapi sering
Rasional : Dapat mencukupi asupan nutrisi yang dibutuhkan tubuh
6. Anjurkan untuk menghindari makanan yang berlemak
Rasional : dapat menstimulus mual dan muntah
7. anjurkan untuk makan makanan selingan seperti biskuit, roti dan the (panas) hangat sebelum
bagun tidur pada siang hari dan sebelum tidur
Rasional : Makanan selingan dapat mengurangi atau menghindari rangsang mual muntah yang
berlebih
8. Catal intake TPN, jika intake oral tidak dapat diberikan dalam periode tertentu.
Rasional : Untuk mempertahankan keseimbangan nutrisi.
9. Inspeksi adanya iritasi atau Iesi pada mulut.
Rasional : Untuk mengetahui integritas inukosa mulut.
10. Kaji kebersihan oral dan personal hygiene serta penggunaan cairan pembersih mulut sesering
mungkin.
Rasional : Untuk mempertahankan integritas mukosa mulut
11. Pantau kadar Hemoglobin dan Hemotokrit
Rasional : Mengidenfifikasi adanya anemi dan potensial penurunan kapasitas pcmbawa oksigen
ibu. Klien dengan kadar Hb < 12 mg/dl atau kadar Ht rendah dipertimbangkan anemi pada
trimester I.
12. Test urine terhadap aseton, albumin dan glukosa..
Rasional : Menetapkan data dasar ; dilakukan secara rutin untuk mendeteksi situasi potensial
resiko tinggi seperti ketidakadekuatan asupan karbohidrat, Diabetik kcloasedosis dan Hipertensi
karena kehamilan.
13. Ukur pembesaran uterus
Rasional : Malnutrisi ibu berdampak terhadap pertumbuhan janin dan memperberat penurunan
komplemen sel otak pada janin, yang mengakibatkan kemunduran pcrkembangan janin dan
kcmungkinan-kemungkinan lebih lanjUT

2) Defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan yang berlebihan


Intervensi
1. Tentukan frekuensi atau beratnya mual/muntah.
Rasional :
Memberikan data berkenaan dengan semua kondisi. Peningkatan kadar hormon Korionik
gonadotropin (HCG), perubahan metabolisme karbohidrat dan penurunan motilitas gastrik
memperberat mual/muntah pada trimester
2. Tinjau ulang riwayat kemungkinah masalah medis lain (misalnya Ulkus peptikum, gastritis.
Rasional :
Membantu dalam mengenyampingkan penyebab lain untuk mengatasi masalah khusus dalam
mengidentifikasi intervensi.
3. Kaji suhu badan dan turgor kulit, membran mukosa, TD, input/output dan berat jenis urine.
Timbang BB klien dan bandingkan dengan standar
Rasional : Sebagai indikator dalam membantu mengevaluasi tingkat atau kebutuhan hidrasi.
4. Anjurkan peningkatan asupan minuman berkarbonat, makan sesering mungkin dengan jumlah
sedikit. Makanan tinggi karbonat seperti : roti kering sebelum bangun dari tidur.
Rasional : Membantu dalam meminimalkan mual/muntah dengan menurunkan keasaman
lambung.

3) Cemas berhubungan dengan Koping tidak efektif; perubahan psikologi kehamilan


Intervensi :
1. Kontrol lingkungan klien dan batasi pengunjung
Rasional : Untuk mencegah dan mengurangi kecemasan
2. Kaji tingkat fungsi psikologis klien
Rasional : Untuk menjaga intergritas psikologis
3. Berikan support psikologis
Rasional : Untuk menurunkan kecemasan dan membina rasa saling percaya
4. Berikan penguatan positif
Rasional : Untuk meringankan pengaruh psikologis akibat kehamilan
5. Berikan pelayanan kesehatan yang maksimal
Rasional : Penting untuk meningkatkan kesehatan mental klien

4) Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan


Intervensi :
1. Anjurkan klien membatasi aktifitas dengan isrirahat yang cukup.
Rasional : Menghemat energi dan menghindari pengeluaran tenaga yang terus-menerus untuk
meminimalkan kelelahan/kepekaan uterus
2. Anjurkan klien untuk menghindari mengangkat berat.
Rasional : Aktifitas yang ditoleransi sebelumnya mungkin tidak dimodifikasi untuk wanita
beresiko.
3. Bantu klien beraktifitas secara bertahap
Rasional : Aktifitas bertahap meminimalkan terjadinya trauma seita meringankan dalam
memenuhi kebutuhannya.
4. Anjurkan tirah baring yang dimodifikasi sesuai indikasi
Rasional : Tingkat aktifitas mungkin periu dimodifikasi sesuai indikasi.
(http://zerich150105.wordpress.com/)

D. Evaluasi
1. Mual dan mutah tidak ada lagi.
2. Keluhan subyektif tidak ada.
3. Tanda-tanda vital baik.
(http://cakmoki.blogsome.com/)

BAB III
Tinjauan Kasus
ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS PADA Ny. K DENGAN
HIPEREMISIS GRAVIDARUM

ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS PADA Ny. K


DENGAN HIPEREMISIS GRAVIDARUM
DI RUANG BOUGENVILE RSUD Dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA
PURBALINGGA

Pengkajian Hiperemesis Gravidarum


Identitas
Inisial klien : Ny.S Nama Suami : Tn.I
Umur : 20 Thn Umur : 28 Thn
Pendidikan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Pekerjaan : Ibu Rumah Rangga Agama : Islam
Suku Bangsa : Bugis/Indonesia
Agama : Islam
Alamat : Jl. Dg. Tata III No. 17B
HPHT : 02-05-2004
TP : 09-02-2005
Tanggal Berkunjung : 30-07-2004

Keluhan Utama :
Muntah-muntah, mengeluh nyeri pada daerah ulu hati dan tampak lemah
Riwayat Keluhan :
Klien mual muntah pada saat setiap habis makan yang dirasakan sudah sejak umur kehamilan 8
minggu yang lalu. Klien belum pernah memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan (Puskesmas,
Rumah sakit). Klien merasa mual dan muntah tidak ada perubahan dan berat badan tidak sesuai
dengan umur kehamilannya

I. Persepsi dan Harapan Klien Sehubungan Kehamilan


1.      Ibu datang ke RSIA.St Khadijah untuk memeriksakan kehamilannya.
2.      Menurut ibu kehamilannya berpengaruh pada kehidupan sehari-hari
3.      Ibu berharap ia dapat sehat kembali begitupun dengan keadaan janin yang dikandungnya
4.      Ibu tinggal bersama suaminya.
5.      Orang yang sangat penting bagi ibu adalah suami
6.      Keluarga sangat senang bila ibu dan anak yang dikandungnya sehat .
7.      Pada saat dikaji ibu ditemani suami
8.      Klien merencanakan akan melahirkan anaknya di RSIA ST. KHADIJAH.
9.      Klien merencanakan akan menyusui anaknya selama 2 tahun.
10.  Ibu belum pernah diimunisasi.
11.  Ibu tidak memelihara kucing.

II. Kebutuhan Dasar Khusus

A.     Ketidaknyamanan

Ibu merasa ada gangguan rasa nyaman sejak kehamilannya karena ibu sering muntah. Ibu
mengeluh nyeri pada ulu hati, merasa lemah dan sulit beraktivitas

B.     Integritas ego

Menunjukkan perubahan persepsi diri, cemas dan tegang. Klien dan keluarga menanyakan
tentang kondisi kehamilan berhubungan dengan kesehatannya, Klien mengatakan merasa
khawatir dengan keadaan yang selalu ingin muntah khususnya setelah habis makan.

C.     Istirahat – tidur

Ibu mengatakan tidak bisa tidur siang , pucat,lemah dan kelelahan, tidur malam kurang lebih 5-6
jam. Tampak lingkaran hitam pada mata. Klien mengatakan tubuhnya terasa lemah, Klien hanya
terbaring ditempat tidur
Lingkaran hitam tampak pada mata

D.    Hygiene prenatal

Aktivitas kebersihan diri berupa mandi seperti yang dilakukan pada saat sebelum hamil, ibu
mandi di kamar mandi dengan menggunakan air dan sabun, dengan frekuensi.2 kali sehari. Kulit
ibu kelihatan kering walaupun sudah menggunakan hand body atau lotion.sedangkan untuk oral
hygiene ibu menyikat gigi 2 kali perhari yaitu pada pagi hari dan sebelum tidur malam
E.     Eliminasi

Ibu mengatakan bab konsistensi keras dan hanya sedikit, frekuensi bab 1 kali perhari, ibu
mengatakan tidak perrnah menggunakan pencahar (masalah bab tidak ada), frekuensi miksi 4
sampai 5 kali perhari, kesulitan dalam berkemih tidak ada.

F.     Makanan/cairan

Kehilangan nafsu makan, mual muntah (setelah makan) sehari kurang lebih 4 – 5 kali , nyeri ulu
hati. Pemeriksaan Hb (tanggal 30-07-2004; dengan hasil 11 gr%) Klien mengatakan sering
muntah (4 – 5 kali)/setelah selesai makan, Klien mengatakan malas makan, Turgor kulit
menurun, Kenaikan berat badan 1 kg sejak kehamilan, BB sekarang 50 kg, BB sebelum hamil 49
kg.

DAFTAR MENU KLIEN


WAKTU JENIS MAKANAN JUMLAH
PAGI Nasi 1 piring
Sayur Scukupnya
Telur/ikan 1 butir/1 potong
Air putih/susu 1gelas

SIANG Nasi 1 piring


Sayur secukupnya
Ikan/daging 1 potong
Tempe/Tahu 1 potong
Jeruk/pisang/langsat 1 potong
Air putih 1 gelas

MALAM Nasi 1 piring


Sayur secukupnya
Ikan/telur 1 potong/1 buah
Air putih 1 gelas

G.    Pernapasan

Dalam masa kehamilannya ibu mengatakan tidak ada perubahan pola perrnafasan yang dialami

H.    Keamanan
Suhu 37,8 o C, tidak ada reaksi sensitifitas terhadap makanan dan obat-obatan, ibu belum pernah
mendapat transfusi darah.
I.        Sexualitas
Tidak dikaji

J.       Interaksi sosial


Ibu sudah menikah kurang lebih 2 tahun, ibu tinggal bersama suami , ibu berperan dalam
mengambil keputusan, frekuensi kontak sosial selalu dilakukan bila ada waktu senggang.
K.    Penyuluhan dan pembelajaran
Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia, pendidikan ibu SMA, ibu memerlukan
penjelasan terhadap masalah kesehatan berhubungan dengan mual muntah yang ia rasakan,
apabila mual muntah dirasakan semakin parah anjurkan ibu untuk memeriksakan diri ke fasilitas
pelayanan kesehatan terdekat.

III. Riwayat Kebidanan


G1 P0 A0

IV. Keluarga Berencana

Ibu tidak pernah menggunakan alat kontrasepsi dan ibu belum punya perencanaan tentang
jumlah anak yang akan ia miliki nantinya.

V. Hasil pemeriksaan :
1.      Keadaan umum klien baik.
2.      BB sebelum hamil : 49 Kg
3.      BB sekarang : 50 Kg
4.      TB : 150 cm
5.      TD : 110/70 MmHg
6.      Nadi : 112 x / menit
7.      Suhu : 37,8o C
8.      Pernafasan : 20 x/ menit
9.      Palpasi
  LI : TFU ½ pusat dan symphysis
  LII : Belum teraba
  LIII : Belum teraba
  LIV : BAP
10.      Auskultasi : Belum terdengar.
11.      Pemeriksaan Hb ( Tanggal 30-07 2004) :
  Hasil : 11 gr %

Analisa Data
No Data Etiologi Masalah

1. DS : Nutrisi Kurang Dari


Kehamilan
Kebutuhan Tubuh
        Klien mengatakan sering
muntah (4 – 5 kali)/ setelah
selesai makan Pengaruh Hormon

        Klien mengatakan malas makan  

Menstimulasi
CTZ pada
DO:
hipothalamus

 
        Turgor kulit menurun.
Merangsang
        Mukosa bibir kering. N. Vagus

        Kenaikan berat badan I kg sejak  


kehamilan
Mual
        BB sekarang 50 kg
Muntah
        BB sebelum hamil 49 kg

        Hb 11 gr %
Nutrisi, Cairan dan Elektrolit
keluar dari tubuh

 
Asupan / intake tidak
adekuat

2.
Nutrisi Kurang Dari
Kebutuhan Tubuh

DS :

        Klien mengatakan tubuhnya


terasa lemah
Mual Muntah Intoleran aktivitas

DO : Nutrisi, cairan dan elektrolit


keluar dari tubuh
        Klien hanya terbaring ditempat
tidur

        Lingkaran hitam tampak pada


Asupan / intake tidak
mata
adekuat

Energi menurun

Intoleran aktivitas

Analisa Data
No Data Etiologi Masalah

3. DS : Cemas
Mual Muntah
       Klien
dan keluarga menanyakan
tentang kondisi kehamilan
berhubungan dengan
kesehatannya

       Klien
mengatakan merasa
Anoreksia
khawatir dengan keadaan yang
selalu ingin muntah khususnya
setelah habis makan

DO : Perubahan Status Kesehatan

       Wajah tampak tegang


Kurang Informasi mengenai
       Raut wajah murung
penyakit yang diderita

Koping individu tidak efektif


menghadapi masalah (penyakit)

Cemas

4. Risiko terjadinya
DS : -
fetal distress
DO : - Nausea&vomitus

berlebihan.

Dehidrasi

Penurunan Vol.CES&Plasma

Hemokonsentrasi
Aliran darah ke jar.berkurang

Nutrisi & O2
ke jar.berkurang

Suplai O2 ke janin berkurang Risiko tinggi


terjadinya
5.
hambatan tumbuh
Risiko terjadinyaFetal distres dan
perkembangan
janin.

DS : -

DO : -

Lepasnya Hormon kortisol

Merangsang sekresi asam


lambung

Rusaknya mukosa lambung

Menstimulus CTZ

Nausea&vomite berlebihan

Asupan & intake tidak adekuat


 

Risiko tinggi
terjaninya
gangguan hambatan
pertumbuhan & perkembangan
Diagnosa Keperawatan Dan Prioritas Masalah

No Diagnosa Keperawatan Tanggal Ditemukan


Tanggal Teratasi

1. Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan 30-07-2004 -


Tubuh b/d mual muntah

Intoleran aktivitas b/d


penurunan energi metabolik 30-07-2004

2. -

Cemas b/d kurang informasi dan


koping individu tidak efektif

3. 30-07-2004 30-07-2004
Risiko terjadinya fetal distress

Risiko tinggi terjadinya hambatan


tumbuh dan perkembangan
4. janin. 30-07-2004 30-07-2004

5. 30-07-2004 30-07-2004
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.        Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan frekuensi mual dan muntah berlebihan.

2.        Deflsit volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan yang berlebihan.

3.        Koping tidak efektif berhubungan dengan perubahan psikologi kehamilan.

4.        Activity intolerance berhubungan dengan kelemahan.

C.    RENCANA KEPERAWATAN

1.          Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan


frekuensi mual dan muntah berlebihan.
RASIONAL
INTERVENSI
1.    Batasi intake oral hingga muntah 1.    Memelihara keseimbangan cairan elektfolit
berhenti. dan mencegah muntah selanjutnya.

2.    Mencegah muntah serta memelihara


keseimbangan cairan dan elektrolit.
2.    Berikan obat anti emetik yang
diprogramkan dengan dosis rendah,
misalnya Phenergan 10-20mg/i.v.
3.    Koreksi adanya hipovolemia dan
3.    Pertahankan terapi cairan yang keseimbangan elektrolit.
diprogramkan.
4.    Menentukan hidrasi cairan dan pengeluaran
4.    Catat intake dan output. melului muntah.

5.    Dapat mencukupi asupan nutrisi yang


dibutuhkan tubuh
5.    Anjurkan makan dalam porsi kecil tapi
sering 6.    dapat menstimulus mual dan muntah

6.    Anjurkan untuk menghindari makanan


yang berlemak
7.    Makanan selingan dapat mengurangi atau
7.    anjurkan untuk makan makanan selingan menghindari rangsang mual muntah yang
seperti biskuit, roti dan the (panas) hangat berlebih
sebelum bagun tidur pada siang hari dan
sebelum tidur

8.    Catal intake TPN, jika intake oral tidak 8.    Untuk mempertahankan keseimbangan
nutrisi.
dapat diberikan dalam periode tertentu.

9.    Inspeksi adanya iritasi atau Iesi pada


mulut. 9.    Untuk mengetahui integritas inukosa mulut.
10.  Kaji kebersihan oral dan personal 10.  Untuk mempertahankan integritas mukosa
hygiene serta penggunaan cairan mulut.
pembersih mulut sesering mungkin.

11.  Pantau kadar Hemoglobin dan


Hemotokrit

11.  Mengidenfifikasi adanya anemi dan


potensial penurunan kapasitas pcmbawa
oksigen ibu. Klien dengan kadar Hb < 12
gr/dl atau kadar Ht < 37 % dipertimbangkan
anemi pada trimester I.

12.  Menetapkan data dasar ; dilakukan secara


12.  Test urine terhadap aseton, albumin dan rutin untuk mendeteksi situasi potensial
glukosa. resiko tinggi seperti ketidakadekuatan
asupan karbohidrat, Diabetik kcloasedosis
dan Hipertensi karena kehamilan.

13.  Malnutrisi ibu berdampak terhadap


pertumbuhan janin dan memperberat
penurunan komplemen sel otak pada janin,
yang mengakibatkan kemunduran
pcrkembangan janin dan kcmungkinan-
13.  Ukur pembesaran uterus. kemungkinan lebih lanjut

2.  Defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan yang


berlebihan
RASIONAL
INTERVENSI
1.      Tentukan frekuensi atau beratnya 1.    Memberikan data berkenaan dengan semua
mual/muntah. kondisi. Peningkatan kadar hormon Korionik
gonadotropin (HCG), perubahan metabolisme
karbohidrat dan penurunan motilitas gastrik
memperberat mual/muntah pada trimester

2.    Membantu dalam mengenyampingkan


penyebab lain untuk mengatasi masalah
khusus dalam mengidentifikasi intervensi.

2.     Tinjau ulang riwayat kemungkinah 3.    Sebagai indikator dalam membantu
masalah medis lain (misalnya Ulkus mengevaluasi tingkat atau kebutuhan hidrasi.
peptikum, gastritis.

3. Kaji suhu badan dan turgor kulit, membran


mukosa, TD, input/output dan berat jenis4.    Membantu dalam meminimalkan
urine. Timbang BB klien dan bandingkan mual/muntah dengan menurunkan keasaman
dengan standar. lambung.

4.     Anjurkan peningkatan asupan minuman


berkarbonat, makan sesering mungkin
dengan jumlah sedikit. Makanan tinggi
karbonat seperti : roti kering sebelum
bangun dari tidur.

3.      Cemas berhubungan dengan Koping tidak efektif; perubahan psikologi


kehamilan
RASIONAL
INTERVENSI
1.    Kontrol lingkungan klien dan batasi 1.    Untuk mencegah dan mengurangi
pengunjung kecemasan

2.    Kaji tingkat fungsi psikologis klien 2.    Untuk menjaga intergritas psikologis

3.    Berikan support psikologis 3.    Untuk menurunkan kecemasan dan


membina rasa saling percaya

4.    Untuk meringankan pengaruh psikologis


4.    Berikan penguatan positif akibat kehamilan

5.    Penting untuk meningkatkan kesehatan


5.    Berikan pelayanan kesehatan yang mental klien
maksimal

4.      Activity intolerance berhubungan dengan kelemahan

INTERVENSI RASIONAL
1.    Anjurkan klien membatasi aktifitas 1.    Menghemat energi dan menghindari
dengan isrirahat yang cukup. pengeluaran tenaga yang terus-menerus
untuk meminimalkan kelelahan/kepekaan
uterus.

2.    Anjurkan klien untuk menghindari 2.    Aktifitas yang ditoleransi sebelumnya
mengangkat berat. mungkin tidak dimodifikasi untuk wanita
beresiko.

3.    Aktifitas bertahap meminimalkan


3.    Bantu klien beraktifitas secara bertahap. terjadinya trauma seita meringankan dalam
memenuhi kebutuhannya.

4.    Anjurkan tirah baring yang dimodifikasi 4.    Tingkat aktifitas mungkin periu dimodifikasi
sesuai indikasi. sesuai indikasi.

Anda mungkin juga menyukai