PUSKESMAS CIPTOMULYO
TAHUN 2020
1
ANALISIS KEBUTUHAN PENDIRIAN PUSKESMAS DAN
PERTIMBANGAN TATA RUANG DAERAH DALAM PENDIRIAN PUSKESMAS
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada masa sekarang ini pembangunan di segala bidang sedang giat-giatnya
dilaksanakan oleh pemerintah dan salah satunya adalah pembangunan di bidang
keseharan masyarakat. Pembangunan kesehatan masyarakat perlu segera dilakukan
karena di Indonesia banyak terjadi masalah kesehatan baik di wilayah pedesaan maupun
perkotaan. Tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan hidup sehat
bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan terciptanya derajat kesehatan masyarakat
yang optimal. Kesehatan dalam hal ini diartikan sebagai suatu kondisi yang bukan hanya
bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan tapi benar-benar merupakan kondisi yang
positif yang dari kesejahteraan fisik, mental dan sosial yang memungkinkan seseorang
untuk hidup produktif .
Salah satu tindakan pemerintah di bidang pelayanan kesehatan masyarakat
dalam mendekatkan akses masyarakat adalah dengan memperbanyak jumlah
Puskesmas. Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama,
dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Puskesmas harus
didirikan pada setiap kecamatan. Dalam kondisi tertentu, pada satu kecamatan dapat
didirikan lebih dari satu puskesmas. (Permenkes No 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas)
Buku pedoman kerja Puskesmas (1992) menyebutkan bahwa sasaran penduduk
yang dilayani untuk sebuah Puskesmas rata-rata 30.000 penduduk. Hal ini bisa diartikan
bahwa pendirian sebuah Puskesmas idealnya ditempatkan pada suatu wilayah yang
jumlah penduduknya 30.000 jiwa atau kurang dari angka tersebut. Khusus untuk kota
besar dengan jumlah penduduk 1.000.000 atau lebih,wilayah kerja Puskesmas bisa
meliputi satu kelurahan.
Dalam menentukan pendirian serta wilayah kerja Puskesmas terdapat
pertimbangan-pertimbangan yaitu, jumlah dan kepadatan penduduk, luas daerah,
keadaan geografik dan keadaan infrastruktur lainnya. Luas wilayah yang masih efektif
untuk sebuah Puskesmas adalah suatu area dengan jari-jari 5 km, sedangkan luas
wilayah kerja yang dipandang optimal adalah area dengan jari-jari 3 km, jadi jarak antar
Puskesmas adalah 3 sampai 5 km.
Dalam rangka mengefektifkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat maka
distribusi lokasi pusat-pusat pelayanan kesehatan hendaknya ditempatkan pada lokasi
yang tepat dengan mempertimbangkan organisasi keruangan. Hal ini dimaksudkan agar
lebih efisien dan merata penyebarannya dalam suatu wilayah sehingga dapat ditempuh
dalam waktu sesingkat mungkin. Selain itu, dampak pelayanan kepada masyarakat baru
2
akan nampak apabila pelayanan kesehatan tersebut merata dan dapat dijangkau oleh
seluruh lapisan masyarakat dengan karakteristik sosial ekonomi yang berbeda.
TUJUAN :
1. Sebagai dokumen yang menggambarkan tentang analisis pendirian
puskesmas Ciptomulyo.
2. Sebagai bahan untuk perencanaan pengembangan Puskesmas Ciptomulyo
agar memenuhi kriteria yang dipersyaratkan.
BAB II
ANALISIS
SITUASI
A. Tinjauan Geografi
B. Tinjauan Demografi
Jumlah penduduk di wilayah Puskesmas Ciptomulyo Tahun 2018 sebesar 54.796 jiwa,
dengan angka kepadatan penduduk rata-rata 68,3/km2. Distribusi penduduk di wilayah kerja
Puskesmas Ciptomulyo seperti dalam grafik di bawah ini. Jumlah penduduk di kelurahan
Gadang lebih banyak dibandingkan dengan kelurahan lain dikarenakan kelurahan Lubang
Buaya termasuk kelurahan yang padat penduduk dengan jumlah RW 11, RT 96. Berikut
adalah adata jumlah penduduk di Puskesmas Ciptomulyo
Tabel 2.2 : Data Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Ciptomulyo Tahun 2018
Posyandu Posyandu Jumlah Penduduk
Kelurahan RW/RT Laki-laki Perempuan Total
Balita Lansia
Ciptomulyo 8/74 17 5 7.255 7.156 14.411
Gadang 11/96 21 3 10.509 10.458 20.967
Kebonsari 7/56 9 5 5.402 5.364 10.766
Bakalankrajan 7/56 7 7 4.298 4.354 8.652
TOTAL 33/282 54 20 27.464 27.332 54.796
BAB III
ANALISIS SARANA DAN BANGUNAN FISIK
A. Tinjauan Sarana dan Prasarana
Kondisi gedung pelayanan terdiri dari satu atap dengan kontur tanah rata.
Namun dengan melihat jumlah kunjungan rata-rata per hari 275 pasien dan ruang yang
tersedia sekarang masing-masing unit kurang luas sehingga terasa ketidaknyamanan
bagi pasien maupun karyawan.
Sarana pelayanan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Juwiring meliputi 3 Puskesmas
Pembantu dan 18 Poskesdes.Puskesmas Juwiring juga dilengkapi dengan rawat inap.
Matriks evaluasi kondisi Puskesmas Juwiring berdasarkan Permenkes no 75 tahun 2014
1. Persyaratan lokasi
No Standar Permenkes Kondisi Yang Ada Keterangan
1.1 Geografis
a. Tidak ditepi lereng tidak
b. Tidak didekat kaki gunung tidak
rawan longsor
c. Tidak di tepi anak tidak
sungai/sungai atau badan
air yg mengikis pondasi
d. Tidak diatas /dekat jalur tidak
patahan aktif
e. Tidak didaerah rawan tidak
tsunami
f. Tidak didaerah rawan tidak
banjir
g. Tidak dalam zona topan tidak
h. Tidak didaerah rawan tidak
badai
1.2 Akses jalur transportasi umum Mudah dijangkau Terletak
dijalur utama
pusat
pemerintahan
ibukota
kecamatan
Juwiring
1.3 Kontur tanah rata
1.4 Fasilitas parkir Cukup memadai
1.5 Fasilitas Keamanan ada
1.6 Ketersediaan fasilitas utilitas tersedia Air bersih
publik dengan
Sumur Gali,
limbah
dikelola septik
tank ( tersedia
IPAL limbah
medis
maupun
limbah
domestik)
1.7 Pengelolaan kesehatan Sudah bekerjasama
lingkungan dengan jasa pengelola
limbah medis
1.8 Kondisi lainnya Tidak dibawah /
didaerah SUTT/
SUTET
Desain
No Standar Permenkes Kondisi Yang Ada Keterangan
1 Tata letak ruang pelayanan pada Tidak sesuai
bangunan puskesmas
memperhatikan zona puskesmas
sebagai bangunan fasilitas
kesehatan
2 Tata letak diatur dengan Tidak sesuai
memperhatikan zona infeksius
dan zona non infeksius
3 Zona berdasarkan privasi kegiatan
3. Persyaratan Ruangan
No Standar Permenkes Kondisi Yang Ada Keterangan
1 Ruang Administrasi Kantor Ada tapi kurang Terlalu
memadai sempit
2 Ruang Kepala puskesmas ada
3 Ruang Rapat Ada
4 Ruang Pendaftaran dan Rekam Ada tapi kurang Ruang
medis mamadai pendaftaran
dilantai 1 dan
ruang rekam
medis di
lantai 2
5 Ruang Tunggu Ada tapi kurang Terlalu
mamadai sempit dan
berupa
selasar
6 Ruang Tindakan Kegawat Ada tapi kurang
daruratan memadai
7 Ruang Pemerikasaan Umum Ada tapi kurang Terlalu
memadai sempit
8 Ruang KIA /KB Ada tapi kurang Terlalu
memadai sempit
sehingga
menyulitkan
petugas
untuk
melakukan
tindakan
9 Ruang kesehatan anak dan Ada
imunisasi
10 Ruang Kesehatan Gigi dan Mulut Ada
11 Ruang ASI Ada
12 Ruang Promosi kesehatan Ada Menjadi satu
ruang UKM
13 Ruang Farmasi Ada
14 Ruang persalinan Ada,kurang memadai Terlalu
sempit
sehingga
menyulitkan
petugas
untuk
melakukan
tindakan
15 Ruang rawat pasca persalinan Ada
16 Ruangan tindakan Belum ada Menjadi satu
dengan
ruang IGD
17 Ruangan rawat inap Ada
18 Kamar mandi/WC Pasien( laki-laki Ada Tidak
dan perempuan terpisah) terpisah laki-
laki dan
perempuan
19 Laboratorium Ada
20 Ruangan Cuci linen Belum ada
21 Ruang sterilisasi Belum ada
22 Ruang penyelenggaraan makanan Ada,belum memadai
23 Km/ wc pasien Rawat inap Ada tapi kurang Tidak
memadai dipisahkan
antara WC
laki laki dan
WC
perempuan
24 KM/WC untuk petugas Ada tapi kurang
memadai
25 Ruangan jaga petugas Ada tapi kurang
memadai
26 Gudang umum Belum ada
27 Rumah tenaga kesehatan Ada Alih manfaat
menjadi
ruang
fisioterapi
dan gudang
obat
28 Parkir roda 2 dan roda 4 serta Parkir roda 2 ada,
garasi amulan dan kendaraan parkir Garasi roda 4
puskesmas keliling ada
4. Puskesmas Pembantu
No Standar Permenkes Kondisi Yang Ada Keterangan
1 Ruang Pendaftaran dan Ada tapi kurang Terlalu
Administrasi memadai sempit
2 Ruangan tunggu Ada
3 Ruang Pemeriksaan Umum Ada
4 Ruangan KIA dan KB Ada tapi kurang
mamadai
5 KM / WC Petugas dan Pasien Ada tapi kurang
mamadai
6 Rumah Dinas tenaga kesehatan Ada tapi kurang
memadai
7 Parkir Ada
Jumlah penduduk Kecamatan Juwiring Kabupaten Klaten pada tahun 2016 adalah
58.503, dengan perincian 29.038 orang laki-laki dan 29.465 orang perempuan (Tabel 1.)
Luas wilayah Kecamatan juwiring 29,79 km² , sehingga kepadatan penduduk di
Kecamatan Juwiring adalah 1.964 jiwa per kilometer. Kepadatan jumlah penduduk sangat
berpengaruh terhadap pelayanan kesehatan yang dilakukan
JUMLAH
RT/RW KE
PKM PUS PKD PRAK POLI RS
PKM
TU TEK KLINIK
DR
1
2
3
4
JUMLAH
2. Tenaga keperawatan
Tenaga keperawatan mencakup tenaga perawat dan bidan. Data bulan Desember
2016 menunjukkan Puskesmas Juwiring memiliki 6 orang tenaga perawat dan 26 orang
tenaga bidan (termasuk bidan desa) dan 1 orang perawat gigi. Secara keseluruhan,
Puskesmas Juwiring pada tahun 2016 memiliki tenaga keperawatan 33 orang. Sementara
standar kebutuhan tenaga medis berbasis threshold sebesar 46 orang. Artinya, ada
selisih antara ketersediaan tenaga medis riil dengan standar kebutuhan berjumlah 7
orang. Kekurangan tenaga keperawatan di Puskesmas Juwiring adalah perawat 7 orang.
Berdasarkan analisis kebutuhan tenaga medis dengan metode threshold di atas,
sesuai dengan standar kebutuhan tenaga berdasarkan Permenkes No 75 Tahun 2014
tentang Puskesmas. Puskesmas Juwiring masih kekurangan tenaga dokter 8 orang dan
perawat/ bidan 9 orang.
Terkait dengan tenaga kesehatan, langkah-langkah yang perlu dilakukan oleh
Puskesmas Juwiring adalah segera berupaya menambah tenaga medis dengan
mengusulkan ke dinas kesehatan agar pelayanan yang diberikan lebih optimal.
BAB V
KESIMPULAN