Anda di halaman 1dari 3

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Definisi dari akut abdomen sendiri adalah suatu keadaan klinik


akibat kegawatan di rongga abdomen biasanya timbul secara mendadak
dengan nyeri sebagai keluhan utama yang memerlukan penanganan
segera. Jenis trauma abdomen ada trauma tumpul dan trauma tembus.
Abdomen adalah bagian tubuh yang berbentuk rongga terletak
diantara toraks dan pelvis. Rongga ini berisi viscera dan dibungkus
dinding (abdominal wall) yang terbentuk dari dari otot-otot abdomen,
columna vertebralis, dan ilium.
Trauma adalah sebuah mekanisme yang disengaja ataupun tidak
disengaja sehingga menyebabkan luka atau cedera pada bagian tubuh.
Trauma dapat menyebabkan gangguan fisiologi sehingga terjadi
gangguan metabolisme kelainan imunologi, dan gangguan faal berbagai
organ.
Klasifikasi trauma pada dinding abdomen terdiri dari kontusio
dinding abdomen dan laserasi. Kemudian trauma pada abdomen juga
dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu trauma penetrasi yang terdiri dari
trauma tembak, trauma tusuk dan juga trauma non penetrasi/trauma
tumpul yakni akselerasi dan deselerasi.
Trauma abdomen disebabkan oleh 2 hal yakni karena adanya
pukulan/paksaan dari kekerasan fisik, kecelakaan lalu lintas maupun
benturan dan karena adanya tusukan benda tajam atau luka tembak.
Manajemen Non Operatif pada trauma abdomen telah
berkembang seiring berjalannya waktu. Seperti halnya Cedera perut yang
serius telah di kelolah dengan laparotomy darurat. Namun mordibitas
terkait dengan laparotomy non terapeutik atau laparotomy tanpa cedera
perut yang diidentifikasi mengalami peningkatan, penggunaan
manajemen selektif, Manajemen Non Operatif (NOM) dalam pemantauan
telah aktif dan sekarang direkomendasikan untuk pasien dengan
hemodinamik yang stabil tanpa tanda-tanda peritonitis.
Selain itu, meningkatnya ketersediaan dan kemajuan dalam
angiografi dan embolisasi telah mengubah manajemen pasien trauma.
Manajemen Non Invasif (NOM) pada cedera organ padat serius juga telah
ditingkatkan dengan menggunakan resusitasi kerusakan-kontrol.
Kemudian dari hasil penelitian didapatkan data bahwa adanya
penurunan dari waktu ke waktu dalam proporsi pasien yang menjalani
laparotomy, dan peningkatan dalam proporsi pasien dengan embolisasi
tetapi tidak ada perubahan dalam proporsi pasien yang dikelolah tanpa
intervensi. Hal ini menunjukan bahwa prinsip-prinsip dari Manajemen non
operatif (NOM) selektif sedang dilaksanakan, dan sebagian telah
dimungkinkan oleh peningkatan dalam kasus yang telah dikelolah dengan
embolisasi dan manajemen pendukung yang lebih baik termasuk
resusitasi kerusakan control.

Anda mungkin juga menyukai