Definisi dari akut abdomen sendiri adalah suatu keadaan klinik
akibat kegawatan di rongga abdomen biasanya timbul secara mendadak dengan nyeri sebagai keluhan utama yang memerlukan penanganan segera. Jenis trauma abdomen ada trauma tumpul dan trauma tembus. Abdomen adalah bagian tubuh yang berbentuk rongga terletak diantara toraks dan pelvis. Rongga ini berisi viscera dan dibungkus dinding (abdominal wall) yang terbentuk dari dari otot-otot abdomen, columna vertebralis, dan ilium. Trauma adalah sebuah mekanisme yang disengaja ataupun tidak disengaja sehingga menyebabkan luka atau cedera pada bagian tubuh. Trauma dapat menyebabkan gangguan fisiologi sehingga terjadi gangguan metabolisme kelainan imunologi, dan gangguan faal berbagai organ. Klasifikasi trauma pada dinding abdomen terdiri dari kontusio dinding abdomen dan laserasi. Kemudian trauma pada abdomen juga dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu trauma penetrasi yang terdiri dari trauma tembak, trauma tusuk dan juga trauma non penetrasi/trauma tumpul yakni akselerasi dan deselerasi. Trauma abdomen disebabkan oleh 2 hal yakni karena adanya pukulan/paksaan dari kekerasan fisik, kecelakaan lalu lintas maupun benturan dan karena adanya tusukan benda tajam atau luka tembak. Manajemen Non Operatif pada trauma abdomen telah berkembang seiring berjalannya waktu. Seperti halnya Cedera perut yang serius telah di kelolah dengan laparotomy darurat. Namun mordibitas terkait dengan laparotomy non terapeutik atau laparotomy tanpa cedera perut yang diidentifikasi mengalami peningkatan, penggunaan manajemen selektif, Manajemen Non Operatif (NOM) dalam pemantauan telah aktif dan sekarang direkomendasikan untuk pasien dengan hemodinamik yang stabil tanpa tanda-tanda peritonitis. Selain itu, meningkatnya ketersediaan dan kemajuan dalam angiografi dan embolisasi telah mengubah manajemen pasien trauma. Manajemen Non Invasif (NOM) pada cedera organ padat serius juga telah ditingkatkan dengan menggunakan resusitasi kerusakan-kontrol. Kemudian dari hasil penelitian didapatkan data bahwa adanya penurunan dari waktu ke waktu dalam proporsi pasien yang menjalani laparotomy, dan peningkatan dalam proporsi pasien dengan embolisasi tetapi tidak ada perubahan dalam proporsi pasien yang dikelolah tanpa intervensi. Hal ini menunjukan bahwa prinsip-prinsip dari Manajemen non operatif (NOM) selektif sedang dilaksanakan, dan sebagian telah dimungkinkan oleh peningkatan dalam kasus yang telah dikelolah dengan embolisasi dan manajemen pendukung yang lebih baik termasuk resusitasi kerusakan control.