Anda di halaman 1dari 3

Menulis Puisi dengan Memperhatikan Diksi, Rima, dan Unsur Persajakan

Menulis Puisi Bebas dengan Memperhatikan Diksi dan Rima

        Persajakan atau rima merupakan salah satu unsur pembangun sebuah puisi. Persajaka dalam
puisi bebas tentu berbeda dengan persajakan dalam pantun atau syair yang terikat aturan tertentu.
Persajakan dalam puisi bebas juga memiliki kebebasan sendiri. puisi bebas tidak lagi ditekankan
pada pemakaian kata yang indah dan tidak efektif. Puisi bebas lebih ekspresif dengan
menggunakan pilihan diksi yang padat dan sarat makna.

        Apabila dalam pantun ada ikatan aturan persajakan, yaitu a b a b dan dalam syair a a a a,
dalam puisi bebas tidaklah demikian. Puisi bebas dapat menggunakan persajakan a a a a, a b a b,
a a b c, a b c d, dan sebagaiman sesuai deengan kebutuhan dan pilihan katanya.

        Dalam menulis puisi bebas, hal prtama yang harus kamu perhatikan adalah tematiknya,
yaitu tema isi puisi. Selanjutnya tulislah puisi kata demi kata dengan pilihan duksi yang tepat.
Meskipun persajakan bebas, hal itu juga harus diperhatiakan demi menjaga keindahan puisi
tersebut.

        Puisi yang baik harus memenuhi persyaratan sebagai standar karya yang bernilai estetis.
Seorang penulis puisi harus pandai meramu kedua unsur tersebut agar menjadi dua unsur yang
berjalan secara harmonis. 

perhatikanlah contoh puisi tersebut ! 

                          

                        Pohon 

Yang dulunya bibit


Kini tumbuh tinggi munjulang langit

Daun-daun yang lebat

Bergoyah-goyah tanpa ada yang menghambat

Kini kau menjadi sahabat

Bagi makhluk yang terus berpendapat

Terkadang memujimu

Terkadang menghinamu
            Berfikir akannya bebas

            Tak bisa bergerak, hanya tetap berdiri tegas

            Memperhatikan aktifitas yang berjalan tanpa batas

            Hewan-hewan mencari makan

            Semut-semut yang selalu bersapaan

            Juga manusia yang tak hentinya berjalan


                                                   Karya  : Sherly Efendi

Menulis Puisi dengan Memperhatikan Unsur Persajakan

        Keindahan sebuah puisi di dukung oleh unsur persajakan. unsur-unsur tersebut,di antranya ,
jumlah larik pada setiap bait, jumlah kata pada setriap larik, jumlah suku kata pada setiap larik,
rima, dan irama. dengan persajakan yang tertata dengan baik, sebuah puisi akan makin terasa
indah saat dibacakan atau dilantunkan.

Macam-macam rima :

1. Artikulasi : persamaan konsonan

    Contoh: 
    Berkata benar ibadah karena lidah punya allah
    Bukan beta bijak berpura
2. Asonami : persamaan vokal
    Contoh :
    Gerimis pada jiwa terbakar luas sabana
    Tanah terbuka menemui udara dari lembah utara
3. Rima awal : persamaan bunyi pada awal larik/baris
    Contoh :
    Angin bangkit bulan agustus
    Adalah kebangkitan harapan
    Atas kebangkitan harapan
4. Rima tengah : persamaan bnyi pada tengah larik/baris
    Contoh :
    Jika aku seseorang pujangga maka aku tulis sebuah syair Jika aku seorang kelana
    Maka aku ucap seuntai zikir
5. Rima akhir : persamaan bunyipada akhir /baris
    Contoh :
    Kemanakan pergi
    Mencari api
    Mencari bara hati
    Padam tak berati

      

Nama                            : Sherly Efendi

Asal Sekolah                 : SMP N 1 Mandau


Kelas                            : IX.2
                                      TP. 2013/2014
Agama                          : Islam
Tempat Tanggal Lahir    : Duri, 1 April 1999
Guru Pembimbing           : Ibu Adra

Anda mungkin juga menyukai