Usia 0 - 4 Bulan
Sering memeluk dan menimang dengan penuh kasih sayang. Gantung benda berwarna cerah yang
bergerak dan bisa dilihat oleh si Kecil. Ajak si Kecil tersenyum, bicara, dan mendengarkan musik.
Sering tengkurapkan si Kecil. Gerakkan benda ke kiri dan kanan, di depan matanya. Perdengarkan
berbagai bunyi-bunyian. Beri mainan benda yang besar dan berwarna.
Ajari si Kecil untuk duduk, ajak main ci-luk-ba, ajari memegang dan makan biskuit, ajari memegang
benda kecil dengan 2 jari, aari berdiri dan berjalan dengan berpegangan, ajak bicara sesering mungkin,
latih mengucapkan ma.. ma.. pa.. pa, beri mainan yang aman dipukul-pukul.
Usia 1 - 2 Tahun
Ajari berjalan di undakan/tangga, ajak membersihkan meja dan menyapu, ajak membereskan mainan,
ajari mencoret-coret di kertas, ajari menyebut bagian tubuhnya, bacakan cerita anak, ajak bernyanyi, ajak
bermain
Usia 2 - 3 Tahun
Ajari berpakaian sendiri, ajak melihat buku bergambar, bacakan cerita anak, ajari makan di piringnya
sendiri, ajari cuci tangan, ajari buang air besar dan kecil di tempatnya
Usia 3 - 5 Tahun
Minta si Kecil menceritakan apa yang ia lakukan, dengarkan ia ketika bicara, jika ia gagap, ajari bicara
pelan-pelan, awasi si Kecil ketika mencoba hal-hal baru.
Did you know?
”Pada tahun pertamanya, berjuta-juta koneksi sel akan tumbuh di dalam otak si Kecil yang disebut dengan
sinapsis saraf. Ketahui selengkapnya di sini.“
LIHAT LENGKAP
Untuk mendukung pertumbuhan si Kecil diperlukan kecukupan gizi yang baik. Selain membantu pertumbuhan,
dengan nutrisi dan kebiasaan makan yang baik, penyakit seperti diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi, dan obesitas
dapat dicegah. Kurang nutrisi akan menyebabkan gangguan perkembangan intelektual si Kecil.
Secara umum, si Kecil akan mempunyai 6 gigi di usia 12 bulan dan total 20 gigi susu pada usia 2,5 tahun. Gigi
pertama si Kecil bisa tumbuh pertama kalinya pada usia empat bulan. Namun kebanyakan kasus gigi mulai
tumbuh sekitar usia 6 - 7 bulan. Gigi susu yang pertama kali muncul ada di bagian seri depan di atas dan bawah.
Gigi susu terakhir tumbuh ketika si Kecil berusia 2-3 tahun. Pada usia ini, biasanya jumlah giginya sudah lengkap,
yaitu 20 buah.
Pertumbuhan gigi ditandai dengan pembengkakan gusi bawah. Kemungkinan besar si Kecil akan merasa sakit
karena pembengkakan ini bahkan mengalami demam. Si Kecil akan menjadi lebih rewel, sering menangis dan
mengigit-gigit sesuatu. Di periode ini si Kecil juga akan mengeluarkan lebih banyak air liur dibandingkan
sebelumnya. Untuk itu, pakaikan alas dada yang terbuat dari handuk, agar Ibu bisa selalu mengeringkan dagu dan
pipi si Kecil yang terkena liur, ini mencegah terjadi iritasi pada kulit si Kecil.
Bila gigi si Kecil belum tumbuh pada waktunya, Ibu tidak perlu khawatir. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan
untuk merangsang pertumbuhan gigi, diantaranya :
Memberi mainan yang berguna untuk menstimulus pertumbuhan gigi sering disebut
dengan teether. Pilihlah teether yang terbuat dari bahan yang aman. Pada umumnya
semuanya terbuat dari karet.
Kandungan kalsium pada susu juga sangat membantu pertumbuhan gigi si Kecil, oleh
karena itu walaupun si Kecil sudah lebih dari 6 bulan usahakan tetap memberi ASI yang
cukup.
Beri makanan pembantu ASI yang mengandung kalsium seperti ikan laut dan beberapa
jenis sayuran
Gigi susu ini akan kemudian digantikan oleh gigi permanen pada usia 5 - 13 tahun. Jangan khawatir jika gigi si
Kecil tanggal akibat benturan ketika bermain karena gigi akan digantikan oleh gigi permanen. Contohnya
geraham pertama pada usia 5-7 tahun, disusul oleh gigi lainnya seperti gigi seri di usia 6-8 tahun.
Ketika si Kecil tidak mampu untuk melakukan hal yang seharusnya dapat dilakukan oleh teman seusianya
menurutmilestones, maka si Kecil mungkin mengalami keterlambatan perkembangan. Jika keterlambatan
perkembangan terjadi pada beberapa area, maka si Kecil bisa dikatakan mengalamiglobal development delay.
Pada banyak kasus, gangguan perkembangan si Kecil membutuhkan bantuan agar dapat mencapai potensi
maksimal mereka.
Peran keluarga, personil sekolah, dan petugas kesehatan sangat dibutuhkan dalam mengevaluasi pertumbuhan
dan perkembangan si Kecil.Apabila si Kecil tampak lebih maju atau lambat dibanding teman sepantarannya, Ibu
sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter.Si Kecil wajib dibawa ke posyandu atau ke fasilitas kesehatan
lainnya setiap bulan untuk diukur dan dipantau perkembangannya. Sehingga kelainan maupun keterlambatan
yang mungkin terjadi dapat terdeteksi sedini mungkin.
Article Source
Artikel Terkait
1. Home
2. Artikel
3. Kenali Tahapan Mengoptimalkan Tumbuh Kembang Anak Sejak Dini