4056 8498 1 SM PDF

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 7

PENGARUH METODE BABY LED WEANING TERHADAP

KETERAMPILAN ORAL MOTOR PADA BAYI (6-12 BULAN) DI


DESA SIDOREJO UPTD PUSKESMAS WAY HITAM IV

Putri Widita Muharyani(*), Jaji(**), Evi Nurhayati(***)


Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya
Email Peneliti: putrigogo@yahoo.com

ABSTRAK

Baby led weaning merupakan metode untuk memperkenalkan makanan pendamping ASI guna
mengembangkan keterampilan makan bayi termasuk diantaranya keterampilan oral motor. Perilaku sulit
makan terjadi pada 30% anak dengan keterampilan oral motor tidak baik. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh metode baby led weaning terhadap keterampilan oral motor pada bayi yang berusia
6 – 12 bulan. Penelitian dilakukan Di Desa Sidorejo UPTD Puskesmas Way Hitam IV. Jenis penelitian
yaitu pre eksperimental dengan desain One Group Pretest-Postest. Teknik pengambilan sampel yaitu
purposive sampling. Sampel berjumlah 21 orang. Alat ukur penelitian menggunakan The Schedule For
Oral Motor Assessment. Hasil analisa menggunakan uji statistik Mc Namer menunjukkan bahwa terdapat
pengaruh metode baby led weaning terhadap keterampilan oral motor dengan ρ value 0,031 dan CI
sebelum 5,54 hingga 8,92 sedangkan CI setelah 0,93 hingga 3,63. Pelaksanaan baby led weaning dapat
diterapkan untuk meningkatkan keterampilan oral motor anak sebagai upaya pencegahan primer dalam
mengatasi perilaku sulit makan pada anak.

Kata kunci: baby led weaning, keterampilan oral motor, bayi.

32 Jurnal Keperawatan Komunitas . Volume 2, No. 1, Mei 2014; 32-38


PENDAHULUAN Dampak jika keterampilan oral motor ini
Asupan nutrisi berperan penting untuk terhambat akan mengakibatkan
mengoptimalkan pertumbuhan dan pengembangan fungsi dasar sehari-hari
perkembangan bayi (Nelson, Behrman, menjadi terganggu (Davies, 2003). Anak
Kliegman & Arvin, 2000). Asupan nutrisi dengan gangguan keterampilan oral motor
tersebut dapat berasal dari air susu ibu, umumnya digambarkan sebagai pribadi yang
makanan komplementer dan makanan hipersensitif, malas bicara, pemilih makanan
keluarga (Carruth, Ziegler, Gordon & Barr, atau picky eater (Beckman, 2007).
2004). Jumlah asupan nutrisi yang Ada sekitar 25% dari populasi anak
dikonsumsi tersebut turut dipengaruhi oleh normal dan 80% anak dengan gangguan
proses aktivitas makan. Aktivitas makan itu perkembangan mengalami gangguan oral
sendiri merupakan salah satu kegiatan fisik motor atau gangguan koordinasi gerakan
yang paling kompleks (Manno et al, 2005). mulut yang menganggu proses mengunyah
Kegiatan ini memanfaatkan semua sistem dan menelan (Gustia, 2012).
organ tubuh yakni otak dan saraf kranial, Salah satu metode kegiatan makan yang
jantung dan pembuluh darah, sistem sedang berkembang saat ini adalah baby led
pernafasan, sistem endokrin dan metabolisme, weaning. Metode baby led weaning ini
otot-otot tubuh dan seluruh saluran merupakan metode kegiatan makan yang
pencernaan. Contohnya adalah pada proses memperkenalkan makanan sehat keluarga
menelan yang memerlukan koordinasi dari 26 yang sering dikonsumsi oleh keluarga dalam
otot dan 6 saraf kranial (Toorney, 2002). bentuk finger food dan memberi kesempatan
Makan juga merupakan suatu kegiatan kepada anak untuk makan sendiri sejak awal
yang memerlukan koordinasi yang simultan proses pengenalan makanan pendamping ASI
dari semua sistem sensorik tubuh. Menurut (Rapley & Murkett, 2011). Brown dan Lee
Toorney (2002) perilaku makan pada bulan (2011) mengatakan bahwa ibu yang
pertama kehidupan adalah naluri dan bulan menerapkan metode baby led weaning kepada
kedua sampai akhir bulan kelima atau keenam bayinya memiliki pengalaman makan yang
merupakan kegiatan yang menggunakan positif bagi ibu dan bayi dan kegiatan makan
refleks motorik menghisap dan menelan menjadi lebih menyenangkan. Contohnya
sedangkan untuk usia 6 bulan ke atas perilaku adalah bayi menikmati proses makan, relatif
makan adalah perilaku yang harus dilatih. mudah ketika mengajak bayi makan diluar
Perilaku makan merupakan perilaku yang rumah ketika berpergian, biaya menjadi lebih
harus dilatih ketika bayi memasuki usia 6 ekonomis, bayi mengembangkan pola makan
bulan karena usia 6-9 bulan merupakan sehat, bayi berpartisipasi dalam makanan
periode kritis untuk perkembangan keluarga dan umumnya makan apa yang
keterampilan makan bayi (Nassar, Hendarto & dimakan oleh keluarga. Selain itu baby led
Muaris, 2005). Keterampilan makan tersebut weaning juga akan mengembangkan
ditunjang oleh beberapa keterampilan dasar. kemampuan mengunyah, ketangkasan manual
Salah satu keterampilan dasar tersebut adalah dan koordinasi tangan dan mata yang lebih
keterampilan oral motor (Toorney, 2002). baik dan cepat dibanding dengan bayi yang
Keterampilan oral motor adalah terbiasa disuap (Rapley & Murkett, 2011).
keterampilan yang melibatkan kekuatan dan Berdasarkan hasil studi pendahuluan
fleksibilitas otot-otot wajah dan mulut yang telah dilakukan didapatkan informasi
(Davies, 2003). Gerakan dan koordinasi bahwa ada bayi diketahui suka mengulum
struktur otot wajah dan mulut ini sangat makanan dalam mulut terlalu lama, memilih
penting dalam berbicara, proses menelan, dan makanan berasa manis dan menolak makan
mengkonsumsi berbagai tekstur makanan tekstur bubur setelah diberikan sekitar 2
(Richmond, 2006) Keterampilan oral motor minggu. Menurut Judarwanto (2012) perilaku
juga berperan penting untuk koordinasi fungsi menyemburkan makanan yang sudah masuk
dasar ketika tidur, seperti mengendalikan mulut, mengulum makanan dengan waktu
sekresi saliva, menelan, dan menjaga yang lama, suka menepis suapan ibu, suka
keselarasan struktur mulut sehingga napas pilih-pilih makanan ketika makan merupakan
tidak terganggu (Beckman, 2007). perilaku sulit makan. Perilaku sulit makan

Pengaruh Metode Baby Led Weaning Terhadap Keterampilan Oral Motor 33


Pada Bayi (6-12 Bulan) di Desa Sidorejo UPTD Puskesmas Way Hitam IV
Putri Widita Muharyani, Jaji, Evi Nurhayati
tersebut umumnya terjadi dikarenakan Tabel 2
gangguan oral motor pada anak. Distribusi frekuensi jenis kelamin
Perawat sebagai tenaga kesehatan bukan responden (n=21)
hanya sebagai pemberi perawatan bagi orang Jenis Persentase
Frekuensi(n)
yang sakit, tetapi juga berfungsi sebagai pihak Kelamin (%)
yang membantu mengembangkan aspek-aspek Laki-laki 13 61.9
perkembangan anak secara optimal. Perempuan 8 39.1
Khususnya perawat yang berkecimpung Jumlah 21 100
dalam komunitas, perannya menekankan pada
upaya pelayanan kesehatan primer. Salah satu Tabel 3
peran tersebut adalah melakukan upaya Distribusi frekuensi keterampilan oral
pencegahan terhadap masalah makan pada motor bayi sebelum penerapan baby led
anak akibat terhambatnya perkembangan weaning (n=21)
keterampilan oral motor pada bayi. Keterampilan oral Persentase
Frekuensi
motor sebelum (%)
METODE Keterampilan oral
Penelitian ini menggunakan desain pra 14 66,7
motor baik
experimental dengan rancangan One Group Keterampilan oral
Pretest-Postest tanpa adanya kelompok 7 33.3
motor tidak baik
kontrol. Variabel yang diukur adalah Jumlah 21 100
keterampilan oral motor bayi sebelum dan
setelah pelaksanaan baby led weaning. Data Tabel 4
diperoleh dari hasil observasi menggunakan Distribusi frekuensi keterampilan oral
instrumen penelitian The Schedule For Oral motor bayi setelah penerapan baby led
Motor Assessment (Moon, 2011). Populasi weaning (n=21)
dalam penelitian ini adalah bayi yang berusia Keterampilan oral Persentase
6-12 yang bertempat tinggal di Desa Sidorejo Frekuensi
motor setelah (%)
yaitu sebanyak 27 orang. Sampel adalah 21 Keterampilan oral
bayi di Desa Sidorejo yang diambil 20 95.2
motor baik
menggunakan tehnik purposive sampling Keterampilan oral
dengan kriteria inklusi: (1) Bersedia menjadi 1 4.8
motor tidak baik
responden (diwakilkan oleh orang tua); (2) Jumlah 21 100
Tidak cacat fisik seperti cheiloschisis dan
cacat mental; (3) Bayi yang mengalami
Tabel 5
gangguan kesehatan meliputi gangguan
Perbedaan Keterampilan Oral Motor
pencernaan seperti sembelit dan gangguan
Sebelum dan Setelah
pernafasan seperti asma, flu.
Penerapan Baby led weaning (n=21)
Tingkat Mean Standar ρ
HASIL
Keterampilan Deviasi value
Tabel 1
Keterampilan 7,2381 3,71
Distribusi rata-rata umur responden
sebelum
(n=21) 0,031
Keterampilan 2, 2,96
Min;M 95% CI
Variabel Mean SD sesudah 2857
ax Lower Upper
Umur
9.28 2.47 6;12 8.16
(Bulan) 10.41

34 Jurnal Keperawatan Komunitas . Volume 2, No. 1, Mei 2014; 32-38


DISKUSI dan Murkett (2011) dengan memberikan
Tabel 3 menjelaskan bahwa ada 33% kesempatan makan sendiri akan
bayi yang memiliki keterampilan oral motor mengembangkan kemampuan bayi
tidak baik. Hasil penelitian ini di dukung oleh beradaptasi dengan makanan dan cara
pernyataan Judarwanto (2012) yaitu mengolah makanan tersebut sehingga ketika
diperkirakan terdapat lebih kurang 25% anak kebutuhan tambahan nutrisi bayi perlahan
mengalami keterampilan oral motor tidak baik meningkat bayi dapat memenuhi asupan
yang akan mempengaruhi proses makan anak. nutrisi tersebut dari makanan dan bayi secara
Pernyataan tersebut diperkuat oleh laporan alami akan mulai mengurangi asupan ASI dari
dari George Town University Affiliated ibunya, walaupun tidak pada semua bayi
Program for Child Development (GUAPCD) karena kecepatan bayi dalam mengatasi
yang mengatakan bahwa di Amerika Serikat makanan padat dan mengurangi asupan susu
terdapat 24,1% anak mengalami kesulitan itu beragam (Manno, 2005). Peneliti
untuk menghisap, mengunyah dan menelan berasumsi bahwa keterampilan oral motor
yang menyebabkan anak mengalami sulit yang tidak baik pada anak terjadi karena
makan. kurangnya kesempatan anak untuk belajar
Pada 33% anak yang teridentifikasi makan sendiri yang akan mengembangkan
memiliki keterampilan oral motor tidak baik koordinasi dan stabilisasi dari otot-otot oral
dengan menggunakan lembar penilaian motor yang akan mempengaruhi kemampuan
keterampilan oral motor SOMA, umumnya anak untuk mengolah makanan.
mengalami gangguan koordinasi pada lidah, Ayano, et. al. (2000) mengatakan
yakni protusi (gerak lidah keluar masuk mulut bahwa keterampilan oral motor dipengaruhi
(Manno, et al, 2005). Menurut Stevenson dan oleh usia bayi, dimana semakin bertambahnya
Allaire (1991) hal ini dipengaruhi oleh faktor usia bayi maka pola pergerakan oral motor
perkembangan kemampuan makan yakni anak akan semakin berkembang. Pernyataan
integritas struktural dan pematangan tersebut diperkuat oleh Carruth dan Skinner
neurologis yang juga dipengaruhi oleh (2002) bahwa pada anak tanpa gangguan
perkembangan perilaku belajar dimana perkembangan, rata-rata keterampilan makan
pembelajaran ini sangat dipengaruhi oleh terjadi pada rentang usia yang diharapkan.
sensasi oral, perkembangan motorik halus dan Namun, pada penelitian ini usia tidak
kasar, dan kesempatan pengalaman. mempengaruhi keterampilan oral motor bayi.
Kesempatan pengalaman ini dapat Hal ini ditunjukkan oleh hasil penelitian yang
dipengaruhi lingkungan, dan budaya (Rapley menunjukkan bahwa ada bayi yang usianya
& Murkett, 2011). lebih muda memiliki keterampilan oral motor
Menurut Manno, et. al. (2000) ketika yang lebih baik dibandingkan dengan bayi
seorang anak menggerakkan lidah dengan yang berusia lebih tua. Hal tersebut terjadi
pola protusi (lidah bergerak masuk dan karena adanya pemahaman orangtua bahwa
keluar), maka anak tidak akan efisien anak tidak boleh makan sendiri dan harus
mengunyah dan menelan berbagai makanan. disuap ketika makan karena jika makan
Anak tidak dapat memindahkan makanan sendiri orangtua khawatir akan kejadian
secara lateral ke geraham untuk menggiling tersedak. Padahal memberikan kesempatan
makanan sebelum menelan. Hal ini akan kepada bayi untuk belajar makanan padat
menyebabkan anak menelan makanan secara secara mandiri juga akan melatih bayi untuk
keseluruhan atau hanya mengunyah sebagian mengontrol mekanisme yang sering terjadi
makanan. Hal ini sesuai dengan pernyataan ketika makan, yakni tersedak dan tercekik
Judarwanto (2012) bahwa anak dengan (Manno, 2005). Tersedak adalah gerakan
keterampilan oral motor tidak baik biasanya memuntahkan makanan yang mendorongkan
mengalami gangguan proses mengunyah. makanan keluar dari jalan nafas jika makanan
Pada responden, hal ini disebabkan karena yang bayi makan terlalu besar. Bayi membuka
kurangnya kesempatan bayi untuk belajar mulutnya dan mendorong lidahnya ke depan,
makan sendiri. Orangtua beranggapan bahwa kadang-kadang sepotong makanan tersebut
jika bayi makan sendiri maka nutrisi bayi terlihat di bagian depan mulut bayi bahkan dia
akan tidak tercukupi. Padahal menurut Rapley akan memuntahkannya, setelah itu bayi akan

Pengaruh Metode Baby Led Weaning Terhadap Keterampilan Oral Motor 35


Pada Bayi (6-12 Bulan) di Desa Sidorejo UPTD Puskesmas Way Hitam IV
Putri Widita Muharyani, Jaji, Evi Nurhayati
meneruskan makannya seolah tidak terjadi Pendapat tersebut diperkuat oleh
sesuatu (Manno, 2005).. penelitian Pinnington dan Hegarty (2000)
Tabel 4 menunjukkan bahwa ada 4,7% menyatakan bahwa beberapa anak, bahkan
anak yang memiliki keterampilan oral motor dengan gangguan neurologis dapat
tidak baik, hal ini menjelaskan bahwa adanya mengembangkan keterampilan oral motor
peningkatan keterampilan oral motor bayi ketika strategi makan anak dimodifikasi untuk
setelah penerapan baby led weaning. Menurut memberikan kesempatan kepada anak belajar.
Reeves (2008 dikutip Anderson, Malley & Peneliti mendukung pendapat yang
Snell, 2009) baby led weaning dapat diungkapkan oleh Manno, et. al. (2005) jika
mengembangkan keterampilan oral motor peralatan atau rasa makanan dan tekstur tidak
karena metode baby led weaning tanpa berubah, anak tidak belajar untuk menerima
terlebih dahulu mengenalkan makanan makanan baru dan tidak mempraktekkan pola-
bertekstur puree pada saat memulai pola baru yang diperlukan untuk mengolah
pengenalan makanan padat pendamping ASI. makanan baru dan menelannya melalui faring
Hal ini didukung oleh penjelasan Rapley & secara aman dan efisien, sehingga kurangnya
Murkett (2011) yang mengungkapkan bahwa latihan yang tepat dan berhasil dapat
makanan yang diberikan dalam tekstur halus mengakibatkan hilangnya kemampuan oral
tidak melalui proses pengolahan antara saliva motor yang diperoleh sebelumnya atau
dan gusi, bayi akan langsung menghisapnya kegagalan untuk memperoleh keterampilan
dari sendok ke bagian belakang kerongkongan oral motor yang lebih maju.
dan segera menelannya tanpa mengunyah dan Peningkatan keterampilan oral motor
proses menelannya berlangsung dengan cepat. pada responden turut dipengaruhi oleh latihan
Peneliti berasumsi bahwa dengan baby led atau penerapan kebiasaan selama 21 hari.
weaning, bayi akan belajar mengolah Penerapan kebiasaan selama 21 hari ini
makanan dengan nalurinya, seperti ketika bayi dikenal dengan teori behaviour change yang
memegang suatu benda dan mempelajari dikembangkan oleh Dr. Maxwell Maltz. Maltz
benda tersebut dengan memasukkannya ke (2004) mengatakan untuk mengubah
mulut dan belajar mengunyahnya. kebiasaan seseorang maka diperlukan satu
Rapley dan Murkett (2011) periode yang konstan dikondisikan kepada
menambahkan bahwa baby led weaning orang tersebut agar mengubah kebiasaannya
merupakan strategi makan yang melatih bayi karena otak tidak akan melakukan suatu
untuk mengenal rasa, tekstur, bentuk kegiatan baru jika tidak dilakukan dengan
makanan. Menurut Gisel et. al., (2000) rasa konsisten selama 21 hari
dan tekstur makanan turut mempengaruhi Hermawan (2012) menambahkan bahwa
anak untuk mengembangkan keterampian oral dalam 21 hari itu sendiri terbagi tiga tahap
motor. Ketika mengeksplore berbagai macam untuk membentuk memori yang memerintah
tekstur, rasa, bentuk, ukuran makanan bayi pikiran dan tubuh untuk melakukan kebiasaan
turut mengembangkan koordinasi sistem baru yaitu; 7 hari pertama adalah
sensorik dan motorik bayi (Rapley & Murkett, Introduction, dalam tahapan ini anak berada
2011) Koordinasi sistem motorik dan pada tahap mengenal; 7 hari kedua adalah
sensorik terlihat dari koordinasi tangan dan Exercise, masuk dalam tahapan
mata bayi yang selanjutnya bayi akan latihan. Semakin sering anak melakukan
memasukkan makanan ke dalam mulut. kegiatan tersebut, semakin anak lebih mudah
Adanya koordinasi tersebut akan hafal dan menikmati; dan terakhir 7 hari
menstimulasi gerakan otot-otot oral motor, ketiga lebih ke arah stabilization dimana
sehingga otot oral motor saling berkoordinasi menuju pemantapan dengan harapan perilaku
dan bergerak secara stabil membentuk pola terbentuk secara permanen menjadi suatu
oral motor (Ayano, et.al., 2000). Pola kebiasaan.
pergerakan otot oral motor in/ out, superior/
posterior, lateral/ medial semakin terlatih KESIMPULAN
dengan baik, pola oral motor ini akan Keterampilan oral motor sebelum penerapan
mempengaruhi respon makan (Manno, 2005). baby led weaning pada bayi (6-12 bulan) di
Desa Sidorejo UPTD Puskesmas Way Hitam

36 Jurnal Keperawatan Komunitas . Volume 2, No. 1, Mei 2014; 32-38


IV sebesar 66,7%. Keterampilan oral motor Brown, A., & Lee, M. (2011). An exploration
setelah penerapan baby led weaning pada bayi of experiences of mothers following a baby-
(6-12 bulan) di Desa Sidorejo UPTD led weaning style: Developmental readiness
Puskesmas Way Hitam IV sebesar 95,2%. for complementary foods. Matern. Child
Terdapat perbedaan yang bermakna antara Nutr,doi:10.1111/j.17408709.2011.00360.x.
keterampilan oral motor pada bayi (6-12 Carruth, Z., Gordon & Barr. (2004).
bulan) di Desa Sidorejo UPTD Puskesmas Prevalence of picky eaters among infants and
Way Hitam IV sebelum dan setelah penerapan toddlers and their caregivers' decisions about
baby led weaning. Selisih keterampilan oral offering a new food. J Am Diet Assoc, 104(1
motor sebelum dan setelah adalah 28,5% Suppl 1):s57-64.
dengan ρ value 0,031 dan CI sebelum 5,54
hingga 8,92 sedangkan CI setelah 0,93 hingga Carruth, B.R. & Skinner, J.D. (2012). Feeding
3,63. Disarankan kepada Puskesmas untuk behaviors and other motor development in
memberikan penyuluhan tentang baby led healthy children (2-24 months). J Am Coll
weaning kepada masyarakat setempat agar Nutr .21(2):88-96.
para orang tua dapat mengaplikasikan
langsung pada anak untuk meningkatkan Davies, F. (2003). Does the end justify the
keterampilan oral motor pada bayi. Penelitian means? A critique of oromotor treatment in
lanjutan diharapkan dapat memperhatikan children with cerebral palsy. Asia Pacific
faktor confounding yang tidak diteliti dalam Journal of Speech, Language, and Hearing,
penelitian ini, yakni usia, pengalaman makan, 8(2), 146-152.
faktor kesehatan.
Selain itu peneliti selanjutnya sebaiknya Gisel, E. G., Schwartz, S., Petryk, A., Clarke,
mengkategorikan keterampilan oral motor D., & Haberfellner, H. (2000). “Whole body”
disetiap tahapan usia dengan mobility after one year of intraoral appliance
mempertimbangkan pengalaman makan therapy in children with cerebral palsy and
sebelumnya dan faktor kesehatan anak. Lebih moderate eating impairment. Dysphagia, 15,
lanjut diharapkan juga untuk memperbanyak 226-235.
jumlah sampel dalam penelitian.
Gustia. (2012). Kenali gangguan mengunyah
UCAPAN TERIMAKASIH pada anak. http://health.okezone.com.
Terima kasih tak terhingga diucapkan kepada Diperoleh tanggal 5 Mei 2013.
pihak Puskesmas Way Hitam IV beserta
masyarakat Desa Sidorejo yang telah Hermawan. (2012). Gerakan 21 hari untuk
berpartisipasi aktif dalam penelitian ini. mengubah kebiasaan.
http://www.perempuan.com, diperoleh
DAFTAR PUSTAKA tanggal 5 Mei 2013.
Anderson, J., Malley, K., & Snell R. (2009).
Is 6 months still the best for exclusive Judarwanto. (2012). Anakku hanya mau
breastfeeding and introduction of solids?. minum susu ternyata gangguan oral motor.
Breastfeeding Review, 17(2),23-31 http://health.kompas.com, diperoleh tanggal 5
Mei 2013.
Ayano, R., Tamura, F., Ohtsuka, Y., &
Mukai, Y. (2000). The development of normal Maltz, M. (2004). Psycho cybernetics
feeding and swallowing: Showa University Mutakhir. Jakarta: Interaksa.
study of feeding function. International
Journal of Orofacial Myology, 26, 24-32. Manno, C..J., et al. (2005). Early oral motor
interventions for pediatric feeding problems:
Beckman, D. (2007). What areas are affected What, when and how. Jeibi, 2(3), 145-159
by poor oral motor skills?.
http://www.beckmanoralmotor.com, diperoleh Moon, J.K. (2011). Clinical Usefulness of
tanggal 25 Maret 2013. Schedule for Oral-Motor Assessment
(SOMA) in Children with Dysphagia. Annals

Pengaruh Metode Baby Led Weaning Terhadap Keterampilan Oral Motor 37


Pada Bayi (6-12 Bulan) di Desa Sidorejo UPTD Puskesmas Way Hitam IV
Putri Widita Muharyani, Jaji, Evi Nurhayati
of Rehabilitation Medicine;35: 477-484 Rapley & Murkett. (2011). Baby led weaning
pISSN: 2234-0645 • eISSN: 2234 0653. membantu bayi anda menyukai makanan yang
tepat. Alih Bahasa: Yanuarita Fitriani.
Nassar, S.S., Hendarto, A., & Muaris, H. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
(2005). Makanan bayi & ibu menyusui.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Richmond, M.L. (2006). Oral motor
developmental milestones.
Nelson, W.E., Behrman, R.E., Kliegman, R., http://www.superduperinc.com, diperoleh
& Arvin, A.M. (2000). Ilmu kesehatan anak. tanggal 24 maret 2013.
Edisi 15. Volume 2. Alih bahasa: Wahab
Samik. Jakarta: EGC. Stevenson, R.D., Allaire, J.H. Pediatr Clin
North Am. (1991). The development of
Pinnington L & Hegarty J. (2000). Effects of normal feeding and swallowing. 38(6):1439-
consistent food presentation on oral-motor 53.
skill acquisition in children with severe
neurological impairment. Dysphagia. Toorney, K. (2002). Feeding strategies for
15(4):213-23. older infants and toddlers. The Journal of
Pediatric Nutrition and Development, (100),
2-11

38 Jurnal Keperawatan Komunitas . Volume 2, No. 1, Mei 2014; 32-38

Anda mungkin juga menyukai