Anda di halaman 1dari 8

BAB V

PEMBAHASAN

A. Pengkajian

Pengkajian keperawatan merupakan dasar dari seluruh proses keperawatan

yang bertujuan untuk mengumpulkan data-data dan informasi dari klien atau

pasien. Tahapan ini dilakukan untuk mengidentifikasi masalah-masalah

kesehatan, kebutuhan-kebutuhan kesehatan, dan keperawatan klien atau

pasien baik mental, fisik, sosial, dan lingkungan.

Pertumbuhan adalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran, atau dimensi

tingkat sel organ, maupun individu yang bisa diukur dengan ukuran berat,

ukuran panjang, umur tulang, dan keseimbangan metabolik (Adriana, 2013).

Perkembangan (development) adalah bertambahnya skill (kemampuan)

dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang

teratur, sebagai hasil dari proses pematangan menyangkut adanya proses

diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ, dan sistem organ

yang berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat

memenuhi fungsinya (Soetjiningsih, 2012).

Pertumbuhan dan perkembangan secara fisik dapat berupa perubahan ukuran

besar kecilnya fungsi organ mulai dari tingkat sel hingga perubahan organ

tubuh. Pertumbuhan dan perkembangan kognitif anak dapat dilihat dari

kemampuan secara simbolik maupun abstrak, seperti berbicara, bermain,


berhitung, membaca, dan lain-lain.

Setelah dilakukan proses pengkajian asuhan keperawatan anak pada tanggal

29 Maret 2021, di dapatkan data anak A usia 1 tahun 9 bulan, jenis kelamin

laki-laki, alamat Kp. Pabuaran RT001/003, Ibunya berusia 25 tahun,

beragama islam dan suku Betawi. Keluhan utama yang disampaikan oleh

ibu anak A yakni Ibu An. A mengatakan bahwa agak khawatir dengan

anaknya karena belum bisa lancar berbicara. Ibu mengatakan tidak tahu apa

yang harus dilakukan agar dapat membantu anaknya agar lancar berbicara.

Data pengkajian yang di dapat adalah Anak A dengan keadaan umum baik,

TB 93 cm dan BB 11 kg, lingkar kepala 48 cm, lingkar lengan 12cm, TTV

TD: 90/60 mmHg, N: 110x/mnt, S: 36,6◦C, RR: 110x/mnt.

Hasil pengkajian DDST pada anak A pada perkembangan bahasa An. A

belum dapat berbicara dengan bahasa yang dimengerti (presentil 50%),

namun sudah mengoceh, kombinasi kata belum terlihat (presentil 60%),

menyebut 1 gambar belum baik (kata “ikan” masih “ika”) (presentil 40%).

Perkembangan kognitif An. A dapat menunjuk lebih dari 4 gambar (saat

diberi perintah nama hewan di karpet) (presentil 75%), An. A dapat

menunjuk bagian badan 2 dari 5 saat diberi perintah (Presentil 50%), dapat

menarik tali dan menekan tombol. Perkembangan personal sosial An. A

dapat mencuci tangan sendiri, dan mengeringkan tangan dibantu oleh ibu

(presentil 40%), An. A dapat menyuapi boneka saat diberi perintah

(presentil 80%), An. A dapat membuka celana dibantu oleh ibu (presentil

77%), An. A dapat menggosok gigi dengan bantuan ibu (presentil 55%).
Ibu An. A mengatakan keinginan untuk mengetahui bagaimana caranya

meningkatkan tumbuh kembang anak khususnya kemampuan bahasa,

anaknya kurang berespon ketika dipanggil dan sibuk dengan kegiatannya

sendiri, anaknya terkadang sulit makan, anaknya makan 2x/hari, namun

makan buah setiap hari, harus memaksa ketika anaknya tidak makan. Ibu

An.A juga mengatakan adanya benjolan lunak itu timbul semenjak An. A

berusia 3 bulan dan sampai sekarang belum mengempis dan sempat khawatir

dan setelah anak sudah berusia 3 tahun akan membawanya ke RS untuk

diperiksa. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tonjolan abnormal : ada di

daerah leher sebelah kanan, sebesar 2cm, dengan tekstur lunak, dan dapat

digerakan.

B. Diagnosa keperawatan

Diagnosa keperawatan adalah keputusan klinis mengenai individu, keluarga,

atau masyarakat yang diperoleh melalui suatu proses pengumpulan data dan

analisa data. Pada penulisan diagnosis keperawatan keluarga menggunakan

pernyataan masalah saja tanpa etiologi dan tanda gejala yang dapat

memberikan dasar untuk menetapkan tindakan-tindakan keperawatan.

Asuhan keperawatan anak pada An. A dengan gangguan tumbuh kembang

dan limpoma, penulis mengambil 3 diagnosa keperawatan sesuai dengan data

yang telah di dapatkan. Untuk diagnosa keperawatan penulis menggunakan

buku sumber NANDA sebagai referensi. Diagnosa yang digunakan oleh

penulis pada kasus yakni Kesiapan Meningkatkan Menjadi Orangtua


(NANDA: 00164), Kesiapan Meningkatkan Nutrisi (NANDA: 00163), dan

Defisien pengetahuan (NANDA: 00126).

Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan kepada An. A di dapatkan data

yakni: Ibu mengatakan keinginan untuk mengetahui bagaimana caranya

meningkatkan tumbuh kembang anak khususnya kemampuan bahasa, Ibu

mengatakan anaknya kurang berespon ketika dipanggil dan sibuk dengan

kegiatannya sendiri, DDST An. A belum dapat berbicara dengan bahasa yang

dimengerti (presentil 50%), namun sudah mengoceh, kombinasi kata belum

terlihat (presentil 60%), menyebut 1 gambar belum baik (kata “ikan” masih

“ika”) (presentil 40%), sudah dapat menunjuk 2 dari 5 bagian badan (presentil

50%). Pada tes perilaku di dapatkan patuh dan agak tidak tertarik pada saat

pertemuan ke 1 & 2. Maka dari hasil pengkajian dapat ditegakan diagnosa

keperawatan pertama Kesiapan Meningkatkan Menjadi Orangtua (NANDA:

00164)

Data hasil berikutnya di dapatkan yakni: Ibu mengatakan bahwa anaknya

terkadang sulit makan, harus memaksa anak saat makan, anaknya makan

2x/hari, namun makan buah setiap hari, anaknya menyukai es krim dan

makan es krim hampir setiap hari dan adanya perbandingan BB pada anak A

yakni 11,7kg pada bulan yang lalu dan 11kg pada saat pemeriksaan, anak A

terkadang mengeluarkan kembali nasi dan lauk yang telah di suapi, dan

menggelengkan kepalanya serta menutup mulutnya ketika di suapi lalu lanjut

bermain. Maka dari hasil pengkajian dapat ditegakan diagnosa keperawatan

kedua Kesiapan Meningkatkan Nutrisi (NANDA: 00163)


Data hasil yang di dapatkan selanjutnnya yakni: Ibu mengatakan bahwa

benjolan lunak itu timbul semenjak An. A berusia 3 bulan dan sampai

sekarang belum mengempis, anaknya tidak pernah mengeluh yang

berhubungan dengan benjolan di lehernya, sempat khawatir dan setelah anak

sudah berusia 3 tahun akan membawanya ke RS untuk diperiksa dan

mengatakan bahwa nenek dari An. A dan Ayah dari An. A mempunyai

benjolan yang sama namun berbeda lokasi serta pada saat pemeriksaan fisik

di dapatkan tonjolan abnormal : ada di daerah leher sebelah kanan, sebesar

2cm, dengan tekstur lunak, dan dapat digerakan. Maka dari hasil pengkajian

dapat ditegakan diagnosa keperawatan ketiga Defisien pengetahuan

(NANDA: 00126)

C. Intervensi keperawatan

Perencanaan tindakan keperawatan yang dilakukan untuk mengatasi masalah

pengetahuan terkait dengan permasalahan adalah membina hubungan saling

mempercayai dengan keluarga, kaji tingkat pengetahuan keluarga mengenai

masalah tumbuh kembang anak, nutrisi pada anak dan penyakit limpoma.

Perencanaan sesuai dengan Nursing Interventions Classification / NIC Edisi

ke-enam tahun 2016.

Berdasarkan dengan diagnosa keperawatan Anak A intervensi yang akan

dilakukan adalah : Memberikan pendidikan kesehatan mengenai masalah

tumbuh kembang anak dan mengajarkan peningkatan perkembangan anak,

Memberikan pendidikan kesehatan mengenai asupan nutrisi yang harus


diberikan pada anak & Mengajarkan pemberian nutrisi pada anak balita, dan

Memberikan pendidikan kesehatan mengenai masalah penyakit Anak A yakni

limpoma.

Pendidikan kesehatan membahas penjelaskan pengertian, penyebab, tanda

dan gejala, komplikasi, dan penatalaksanaan serta motivasi untuk

menyebutkan kembali pengertian penyebab, tanda dan gejala, komplikasi, dan

penatalaksanaan. serta memberikan reinforcement positif kepada klien.

Pengajaran mengenai peningkatan perkembangan anak yang dapat di lakukan

sebagai berikut: ajarkan orangtua mengenai tingkat perkembangan normal

dari anak dan perilaku yang berhubungan, demonstrasikan kepada orangtua

mengenai kegiatan yang mendukung tumbuh kembang anak, bantu anak

untuk belajar mandiri (mis. makan, kekamar mandi, menyikat gigi, mencuci

tangan dan berpakaian), bernyanyi dan berbicara kepada anak (dapat

digabungkan dengan mempelajari bagian tubuh), ceritakan dan bacakan cerita

bagi anak, sediakan kesempatan untuk bermain di area bermain dan lainnya.

D. Implementasi Keperawatan

Implementasi berasal dari kata “To Implement” yang berarti

mengimplementasikan. Arti implementasi ialah kegiatan yang dilakukan

melalui perencanaan dan mengacu pada aturan tertentu untuk mencapai

tujuan kegiatan tersebut. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indoensia,

implemntasi juga berarti penerapan atau pelaksanaan.


Berdasarkan dengan diagnosa keperawatan Anak A implementasi yang

dilakukan adalah : Memberikan pendidikan kesehatan mengenai masalah

tumbuh kembang anak dan mengajarkan peningkatan perkembangan anak,

Memberikan pendidikan kesehatan mengenai asupan nutrisi yang harus

diberikan pada anak & Mengajarkan pemberian nutrisi pada anak balita, dan

Memberikan pendidikan kesehatan mengenai masalah penyakit Anak A yakni

limpoma.

Pendidikan kesehatan membahas penjelaskan pengertian, penyebab, tanda

dan gejala, komplikasi, dan penatalaksanaan serta motivasi untuk

menyebutkan kembali pengertian penyebab, tanda dan gejala, komplikasi, dan

penatalaksanaan. serta memberikan reinforcement positif kepada klien.

Pengajaran mengenai peningkatan perkembangan anak yang dapat di lakukan

sebagai berikut: mengajarkan orangtua mengenai tingkat perkembangan

normal dari anak dan perilaku yang berhubungan, mendemonstrasikan kepada

orangtua mengenai kegiatan yang mendukung tumbuh kembang anak,

membantu anak untuk belajar mandiri (mis. makan, kekamar mandi,

menyikat gigi, mencuci tangan dan berpakaian), menstimulus anak dengan

bernyanyi dan berbicara kepada anak (dapat digabungkan dengan

mempelajari bagian tubuh), menceritakan dan membacakan cerita bagi anak,

sediakan kesempatan untuk bermain di area bermain dan lainnya


E. Evaluasi

Evaluasi merupakan tahap akhir yang bertujuan untuk menilai apakah

Tindakan keperawatan yang telah dilakukan tercapai atau tidak untuk

mengatasi suatu masalah (Meirisa,2013). Pada tahap evaluasi, perawat dapat

mengetahui seberapa jauh diagnose keperawaran, rencana Tindakan dan

pelaksanaan telah tercapai.

Berdasarkan dengan diagnosa keperawatan Anak A perencanaan dan

pelaksanaan keperawatan telah dilakukan yaitu Memberikan pendidikan

kesehatan mengenai masalah tumbuh kembang anak dan mengajarkan

peningkatan perkembangan anak, Memberikan pendidikan kesehatan

mengenai asupan nutrisi yang harus diberikan pada anak & Mengajarkan

pemberian nutrisi pada anak balita, dan Memberikan pendidikan kesehatan

mengenai masalah penyakit Anak A yakni limpoma.

Tindakan keperawatan yang telah dilakukan tercapai dengan indikasi ibu

Anak A sudah paham mengenai masalah tumbuh kembang pada anaknya,

paham bagaimana cara meningkatkan perkembangan anaknya, Ibu Anak A

sudah paham mengenai pemberian asupan nutrisi pada anaknya yang masih

balita dan Ibu Anak A sudah paham dengan masalah atau penyakit Anak A

yakni limpoma.

Anda mungkin juga menyukai